sistem informasi dosis efektif personel...
TRANSCRIPT
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
713
SISTEM INFORMASI DOSIS EFEKTIF PERSONEL
(SIDEP)
Moh. Cecep Cepi Hikmat, Adi Wijayanto, Elfida Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
ABSTRAK
SISTEM INFORMASI DOSIS EFEKTIF PERSONIL (SIDEP). Telah dilakukan
perancangan dan pembuatan perangkat lunak Sistem Informasi Dosis Efektif Personil (SIDEP).
Pengoperasian PLTN harus memenuhi asas proteksi radiasi. Aspek penting yang perlu
diperhatikan adalah perkiraan penerimaan dosis pekerja radiasi. Sistem pemantauan dosis radiasi
eksternal perorangan mempunyai peran yang besar dalam kaitannya dengan besarnya dosis yang
diterima oleh pekerja radiasi di PLTN. Sebagai miniatur dari PLTN dalam hal pemantauan dosis
personil, maka dikembangkan SIDEP untuk Kawasan Nuklir Serpong (KNS). Data dosis diperoleh
dari pemantauan rutin setiap personil baik internal maupun eksternal. Selama ini pelayanan
informasi dosis personil di KNS masih dilakukan secara semi manual, sehingga perlu dibuat
program aplikasi yang dapat membantu memberikan layanan kepada setiap personil maupun
institusi. Hal ini dapat mempermudah dalam hal penelusuran dosis radiasi yang diterima setiap
pekerja radiasi di KNS. SIDEP dibuat melalui tahapan analisis sistem, perancangan, dan
pemrograman. SIDEP dibangun dengan menggunakan PHP-MySQL dan basis data menggunakan
fedora 14, apache 2. Setelah memasukan “username”, maka pengguna langsung diarahkan ke
halaman utama masing-masing pengguna tergantung dari level. Pada SIDEP ini dibuat 6 level
yaitu : Kepala Batan, Deputi, Kepala Pusat, Kepala Bidang, Pegawai dan Administrator. Dengan
adanya SIDEP ini dapat mempermudah dalam hal penelusuran dosis radiasi yang diterima setiap
pekerja radiasi di KNS dan dapat diakses secara cepat oleh pihak-pihak yang berkepentingan
sehingga dapat memberikan layanan langsung kepada pegawai yang dipantau dosisnya.
Kata kunci : sistem informasi, dosis, proteksi radiasi
ABSTRACT
PERSONNEL INFORMATION SYSTEM EFFECTIVE DOSE (SIDEP) has made
creation software. The operation of nuclear power plants must satisfy principles of radiation
protection. Important aspect to consider is the the estimated receipt dose radiation workers.
Personal external radiation dose monitoring system have a major role in relation to the magnitude
of the doses received by radiation workers in nuclear power plants. As a miniature of the NPP in
terms of personnel dose monitoring, then developed SIDEP for Serpong Nuclear Area (KNS).
Dose data obtained from routine monitoring of all personnel both internal and external. Personal
dose information services in KNS are served by semi-manually. So that needs to be made an
application program that can help provide service to any personnel and institutions to the dose
received. It can facilitate the tracking of radiation doses received by each worker radiation in
KNS. SIDEP made through the stages of system analysis, design, and programming. SIDEP built
using PHP-MySQL database and using Fedora 14, Apache 2. After entering the username, the
user is immediately directed to the main page of each user depending on the level. In SIDEP was
made 6 levels : head of Batan, deputy, head of unit, head of division, worker and administrator.
SIDEP can facilitate the tracking of radiation doses received by each radiation worker in KNS and
can be accessed quickly by the parties concerned so as to provide direct services to employees
who monitored the dose.
Keywords: information system, dose, radiation protection
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
714
PENDAHULUAN
Kebutuhan energi listrik semakin meningkat sesuai dengan meningkatnya
perkembangan industri di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan energi listrik dari
sumber energi konvensional semakin terbatas, untuk itu perlu adanya terobosan
untuk mencari sumber energi listrik non fossil. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN) merupakan salah satu alternatif dalam pemenuhan kebutuhan energi
listrik. Bekerja di medan radiasi pada PLTN memberikan peluang untuk
menerima dosis radiasi bagi pekerja radiasi.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Westinghouse AP1000 didesain
memenuhi asas proteksi radiasi termasuk ALARA principle dengan
mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Dalam mempersiapkan
dibangunnya PLTN perlu dilakukan pengkajian terhadap beberapa aspek. Salah
satu hal aspek penting yang perlu diperhatikan adalah perkiraan penerimaan dosis
pekerja radiasi.
Penerimaan dosis radiasi oleh pekerja radiasi dapat diupayakan seminimal
mungkin dengan menerapkan sistem proteksi radiasi yang memadai untuk skala
PLTN. Salah satu sisi dari sistem proteksi radiasi di PLTN yang perlu
diperhatikan adalah adanya sistem pemantauan dosis radiasi eksternal perorangan.
Sistem pemantauan dosis eksternal perorangan mempunyai peran yang besar
dalam kaitannya dengan besarnya dosis yang diterima oleh pekerja radiasi di
PLTN, sedangkan dosis internal relatif kecil dibandingkan dosis eksternalnya.
Dalam hal pengukuran dosis pekerja radiasi di PLTN, yang sudah berkembang
saat ini, dimana data dosis diperoleh dari pekerja radiasi yang bekerja di daerah
radiasi kemudian pengendalian dosisnya dilakukan dengan memverifikasi
tampilan dosis pada dosimeter, atau dengan membunyikan alarm bila peringatan
tingkat dosis tertentu telah tercapai. Hal ini merupakan suatu kelemahan dari
sistem konvensional. Oleh karena itu, dikembangkan teknologi sistem
pemantauan radiasi secara kontinyu.
Sebagai miniatur dari PLTN dalam hal pemantauan dosis personil, maka
dikembangkan sistem informasi dosis efektif personil untuk KNS. Data dosis
yang diperoleh dari pemantauan rutin setiap personil KNS baik internal maupun
eksternal yang dianalisis di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR). Sehingga
dengan adanya sistem informasi dosis efektif personil ini dapat mempermudah
dalam hal penelusuran dosis radiasi yang diterima setiap pekerja radiasi di KNS
dan dapat diakses secara cepat oleh pihak-pihak yang berkepentingan sehingga
dapat memberikan layanan langsung kepada pegawai yang dipantau dosisnya.
DASAR TEORI
Tingkat pengawasan keselamatan radiasi di bidang tenaga nuklir dan di fasilitas
yang memanfaatkan radiasi telah menjadi ketat dengan revisi peraturan proteksi
radiasi pada bulan April 2001 yang menggabungkan rekomendasi dari Komisi
Proteksi Radiasi Internalsional (ICRP 60).
Sistem pemantauan dosis eksternal perorangan PLTN serupa sistem pemantauan
dosis eksternal perorangan non-PLTN terutama reaktor riset yaitu dengan
menggunakan dosimeter perorangan yang dipakai oleh setiap pekerja radiasi.
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
715
Dosimeter perorangan yang akan digunakan untuk pekerja radiasi dengan
mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: tipe radiasi, kepekaan, rentang dosis
yang dideteksi, ketergantungan energi, respon terhadap arah radiasi datang,
ketepatan dan ketelitian, metode pemrosesan, metode evaluasi dosis, pengaruh
terhadap mekanik, kenyamanan dalam penggunaanya dan faktor ekonomi.[[1]].
Sejak tahun 2001, dosimeter fluoroglass dan dosimeter OSL (Optically Stimulated
Luminescence) telah menggantikan film badge konvensional sebagai dosimeter
perorangan yang digunakan dalam kontrol dosis. Namun, karena dosimeter yang
ada sekarang ini tidak dapat dibaca secara langsung, maka dikembangkan
dosimeter elektronik yang memungkinkan membaca dosis secara langsung dan
dilengkapi dengan fungsi alarm untuk kontrol dosis. [[5]]
Dosimeter perorangan yang mempunyai kepekaan yang baik adalah dosimeter
yang mampu mendeteksi dengan baik terhadap setiap jenis radiasi yang mengenai
dosimeter. dosimeter elektronik yang berkembang sekarang ini sudah mampu
mengukur sinar gamma, sinar beta dan neutron.
Dengan sistem pemantauan perorangan, seorang pekerja membawa suatu
dosimeter elektronik ketika memasuki area radiasi terkontrol dan dosis radiasi
yang diterima pekerja pada saat melakukan pekerjaannya dapat langsung terukur.
Dosimeter elektronik menampilkan secara real time dosis yang diterima pekerja
saat melakukan tugasnya. Dosimeter ini juga dilengkapi dengan fungsi yang
mengeluarkan alarm dalam kasus di mana dosis paparan melebihi nilai yang
ditetapkan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari
interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.[[6]]
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai
berikut : [[6]]
1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak
3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian
TATA KERJA
Bahan dan Peralatan
Bahan dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak SIDEP
ini adalah seperangkat pengolah data/komputer dengan PHP – My SQL dan
Fedora 14, Apache 2
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
716
Metode Penelitian
Pengembangan Sistem Informasi Dosis Efektif Personil (SIDEP) dilakukan
dengan tahapan :
1. Analisis Sistem.
2. Perancangan SIDEP.
3. Pemrograman SIDEP.
4. Pengujian Program SIDEP.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis sistem
Proses pelayanan informasi dosis efektif personil masih dilayani secara semi
manual. Artinya kalaupun selama ini sudah menggunakan komputer tetapi sebatas
digunakan sebagai alat bantu untuk mengetik naskah. Belum ada program khusus
yang digunakan untuk memberikan layanan informasi mengenai dosis efektif
personil pada kurun waktu tertentu. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah program
aplikasi yang dapat membantu memberikan layanan kepada setiap personil
maupun institusi berkaitan dengan masalah dosis radiasi yang diterima.
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) merupakan salah satu pusat di bawah
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang mengelola pemantauan dosis
personil baik internal maupun eksternal di Kawasan Nuklir Serpong (KNS).
Pengelolaan dosis ini dilakukan oleh Sub Bidang Pengendalian Personil Bidang
Keselamatan dan Lingkungan Pusat Teknologi Limbah Radioaktif.
Aplikasi layanan informasi dosis efektif personil yang dibuat nantinya harus
memiliki spesifikasi sebagai berikut :
• Aplikasi dibuat berbasis web sehingga dapat diakses dari mana saja oleh
pegawai KNS, yang berisi tentang informasi rekaman dosis efektif
personal sampai kurun waktu tertentu, jadwal pemantauan dosis internal
maupun eksternal.
• Penggunanya adalah semua pegawai KNS yang mempunyai TLD dan
administratornya adalah BKL. Administrator bertugas untuk mengolah
data dosis baik internal maupun eksternal dan mengupdate semua
informasi layanan analisis dosis radiasi.
Perancangan SIDEP
Proses perancangan dimulai dengan pembuatan diagram alir dan Data Flow
Diagram (DFD) yang menggambarkan aliran data dalam sistem, kemudian
dilanjutkan perancangan basis datanya.
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
717
Gambar 1. Diagram Alir Administrator
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
718
Gambar 2. Diagram Alir User
Data Flow Diagram (DFD)
DFD Level 0
Pada diagram alir DFD Level 0 Aplikasi Layanan Dosis, terdapat dua entitas
eksternal masing-masing adalah user dan administrator. Dari diagram tersebut
dapat diilihat bahwa user dapat memperoleh info tentang rekam dosis, mengisi
data individu sesuai kebutuhan dan jadwal pemantauan. Sebelum melakukan
proses tersebut user harus melakukan login dan juga user dapat mengganti
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
719
password. Proses yang sama juga dilakukan oleh administrator, tetapi ada
beberapa yang berbeda yang hanya dapat dilakukan oleh administrator seperti
mengisi rekam dosis dan mengupdate infomasi tentang dosis. Data flow diagram
level 0 dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. DFD Level 0
DFD Level 1
Proses pada level 0 diurai menjadi dua proses yaitu masing-masing adalah proses
layanan user dan proses layanan administrator. Disamping itu ada 7 buah data
store untuk menampung data. Data store tersebut masing-masing adalah login,
data personal, tld, wbc, urin, info dosis, jadwal. Data flow diagram level 1 dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. DFD Level 1
Pemrograman SIDEP
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
720
Pembangunan SIDEP dilakukan dengan menggunakan PHP-MySQL dan basis
data menggunakan fedora 14, apache 2. Untuk mengoperasikan fasilitas SIDEP
ini browser harus sudah terinstal terlebih dahulu. Browser yang dapat digunakan
antara lain, Mozila Firefox, Google Chrome, Opera, Safari atau Internet Explorer
dan lainnya. Setelah memasukan username, maka pengguna langsung diarahkan
ke halaman utama masing-masing pengguna tergantung dari levelnya masing-
masing. Pada SIDEP ini dibuat 6 level, yaitu :
1. Kepala Batan
2. Deputi
3. Kepala Pusat
4. Kepala Bidang
5. Pegawai
6. Administrator
Struktur Menu SIDEP
1. Untuk menggunakan fasilitas sidep ini pegawai harus sudah melakukan
installasi browser. Browser yang dapat digunakan antara lain, Mozila Firefox,
Google Chrome, Opera, Safari atau Internet Explorer dan lainnya.
2. Setelah browser berjalan ketik www.batan.go.id/ptlr/sidep pada address bar
3. Setelah halaman utama sidep terbuka klik icon/gambar e-sidep pada sidebar
Gambar 5. Tampilan utama SIDEP
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
721
4. Setelah menekan icon e-sidep pengguna akan di minta untuk memasukkan
username dan password yang sudah diberikan. Username merupakan NIP
karyawan dan password akan diberikan oleh admin.
Gambar 6. Tampilan form login
5. Setiap pengguna dibedakan berdasarkan hak aksesnya, jika pengguna login
masuk sebagai admin maka setelah memasukkan username dan password
akan diarahkan ke dashboard admin. Jika hak aksesnya sebagai kepala batan,
deputi, kepala pusat dan kepala bidang maka akan diarahkan ke halaman
masing-masing.
6. Setelah berhasil login user akan diarahkan untuk masuk ke halaman utama.
Menu di sebelah kiri merupakan menu utama yang digunakan untuk
mengelola website atau untuk mendapatkan informasi
Gambar 7. Halaman utama untuk user
Untuk ke halaman utama atau home dapat melalui menu beranda yang ada di
sebelah kanan atas
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
722
7. Pada menu content agenda merupakan menu yang berisi agenda terdekat dari
BATAN
Gambar 8. Tampilan menu
8. Pada halaman download user dapat mendownload dokumen-dokumen sesuai
peruntukannya. File yang didownload dapat berupa dokumen (doc, xls, pdf,
gambar dan lain-lain)
Gambar 9. Tampilan menu download
9. Halaman pesan berisi pesan yang masuk dari pegawai/pengguna yang lain
Gambar 10. Tampilan menu pesan
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
723
10. Menu form dosis record berisi formulir yang dapat digunakan sebagai rekap
dosis seorang pegawai
Gambar 11. Tampilan menu rekaman dosis personal
11. Pada halaman profil akan ditampilkan biodata dari pengguna yang dapat di
update
Gambar 12. Tampilan menu biodata pribadi
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
724
12. Pada halaman riwayat dosis berisi hasil pemantauan dan dosis efektif
Gambar 13. Tampilan menu kartu riwayat dosis
13. Grafik dosis digunakan untuk melihat statistik dosis dalam bentuk grafik
sehingga lebih mudah untuk memantau perubahan dosis selama periode
tertentu
Gambar 14. Tampilan menu grafik dosis
14. Jika pengguna ingin merubah password standar dapat melalui menu ubah
password
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
725
Gambar 15. Tampilan menu ganti password
15. Jika sudah selesai menggunakan halaman ini setiap penguna harus menekan
menu logout di sebelah kanan atas
Pengujian Program SIDEP
Pengujian dilakukan dengan menjalankan program SIDEP dan memeriksa seluruh
fungsi modul program meliputi:
1. Fungsi-fungsi pada modul program
Suatu modul program umumnya mempunyai satu atau beberapa tampilan
program. Pada tampilan program tersebut diperlihatkan fungsi-fungsi yang
dapat dikerjakan oleh suatu modul program berdasarkan perintah pemakai atau
karena kondisi tertentu. Pengujian dilakukan terhadap semua fungsi yang
disediakan oleh modul program untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi
tersebut dapat beroperasi dengan benar.
2 Antarmuka (input/output) program
Sebagian besar tampilan program sistem pakar merupakan antarmuka program
untuk memberikan informasi kepada pemakai dan memperoleh respon dari
pemakai. Pengujian antarmuka program perlu dilakukan untuk meyakinkan
bahwa :
• modul-modul program dapat memunculkan tampilan antarmuka yang
sesuai, tata letak obyek tampilan dan perintah/komentar yang terdapat pada
tampilan mendukung pemahaman fungsi program.
• pemakai dapat dengan mudah memasukkan data atau mengeksekusi suatu
fungsi program, keluaran antarmuka baik berupa cetakan maupun file
dapat dihasilkan sesuai dengan rancangan.
KESIMPULAN
Dari pembuatan Sistem Informasi Dosis Efektif personil (SIDEP) yang telah
dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. SIDEP diperlukan sebagai pendukung kegiatan pengelolaan dosis efektif
personil di KNS, hal ini dapat mempermudah dalam hal penelusuran dosis
radiasi yang diterima setiap pekerja radiasi di KNS.
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
726
2. Dengan adanya SIDEP semua data mengenai dosis dapat dikelola secara
terpadu dan diolah menjadi berbagai bentuk informasi yang dibutuhkan
dan dapat diakses secara cepat oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
3. SIDEP memberikan layanan langsung kepada pegawai yang dipantau
dosisnya
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Kase Kenneth R.ET ALL, ” The Dosimetry of Ionizing Radiation”,
Academic Press Inc, USA, 1987.
[2]. Sri Widayati, Yanni Andriani, Elfida, “Prarancangan Sistem Pemantauan
Dosis Eksternal Perorangan Pekerja Radiasi PLTN”, Hasil Penelitian dan
Kegiatan PTLR, Batan, 2006
[3]. Radiation Monitoring System, fuji electric review, Tokyo, volume 50
Nomor 4, 2004
[4]. Kei Aoyama, Osamu Ueda, Takeshi Kawamura Personal dose Monitoring
System, fuji electric review, Tokyo, volume 50 Nomor 4, 2004
[5]. U.S. Department of Energy, Wireless Remote Radiation Monitoring
System, OST Reference No. 2104, U.S. Department of Energy, September
1998
[6]. Danu Wira Pangestu,Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM),
ilmu komputer.com
[7]. H.M., Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur, Andi Offset, Yogyakarta, 1989.