bab ii kajian pustaka a. landasan teori 1. ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/bab ii.pdf ·...

39
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikuler Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan kurikuler yang dilaksanakan di luar jam belajar, hal ini dilaksanakan guna menopang tujuan pendidikan nasional melalui kegiatan yang dilaksanakannya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2013: 23) Kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum menyampaikan beberapa istilah definisi operasional terkait ekstrakurikuler sebagai berikut: a. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luat minat yang dikembangkan oleh kurikulum. b. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. c. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program pilihan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan minat bakat dan minatnya masing-masing. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Upload: dinhhuong

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

6

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan kurikuler yang

dilaksanakan di luar jam belajar, hal ini dilaksanakan guna menopang tujuan

pendidikan nasional melalui kegiatan yang dilaksanakannya. Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2013: 23) Kegiatan ekstrakurikuler

merupakan perangkat operasional kurikulum, yang perlu disusun dan

dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan

pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 81A

Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum menyampaikan beberapa

istilah definisi operasional terkait ekstrakurikuler sebagai berikut:

a. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta

didik diluar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari

kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan

tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan

kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luat minat yang

dikembangkan oleh kurikulum.

b. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus

diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan

kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

c. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program pilihan ekstrakurikuler

yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan minat bakat dan

minatnya masing-masing.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

7

Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokan

berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni kegiatan

ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Dalam kurikulum 2013,

“Kepramukaan ditetapkan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar

(SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan

dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pelaksanaan dapat

bekerja sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat”

(Permendikbud, 2013: 27).

Kegiatan ekstrakurikuler sangat dibutuhkan dalam setiap sekolah

guna membentuk karakter peserta didiknya melalui kegiatan yang

dilaksanakanya, Lickona (2013: 429) Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler

adalah cara efektif lainya yang dapat membantu siswa membangun perasaan

dihargai sebagai anggota komunitas sekolah. Selain penanaman karakter, di

dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik juga mampu mengembangkan

kemampuan dalam bergaul dengan lingkungannya. Hal-hal positif yang

didapatkan dari adanya kegiatan ekstrakurikuler dapat menopang tumbuh

kembangnya karakter yang baik pada setiap peserta didik. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar

program kurikuler sebagai upaya pengembangan minat dan bakat peserta

didik agar lebih berkembang potensinya menjadi pribadi yang lebih baik

melalui kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh ekstrakurikuler tersebut.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

8

Ragam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah

merupakan kegiatan yang harus diikuti oleh peserta didik dan terbagi dalam

esktrakurikuler wajib dan pilihan, Permendikbud (2013: 30) Kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah juga dibagi menjadi kegiatan ekstrakurikuler

wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib artinya

harus diikuti peserta didik kecuali bagi kondisinya yang tidak

memungkinkan untuk ikut, sedangkan ekstrakurikuler pilihan dapat diikuti

oleh peserta didik yang berminat dan memiliki bakat dalam ekstrakurikuler

tersebut tanpa adanya keharusan yang mutlak. Bentuk jenis kegiatan

ekstrakurikuler dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

No. Jenis Kegiatan Bentuk Kegiatan

1 Krida Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan

Siswa, Palang Merah Remaja (PMR),

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan

lainnya.

2 Karya ilmiah Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan

Penguasaan Keilmuan dan kemampuan

akademik, penelitian dan sebagainya.

3 Latihan/olah

bakat/prestasi

Pengembangan bakat olahraga, seni dan

budaya, cinta alam, jurnalistik, teater,

keagamaan, dan lainnya.

4 Jenis lainnya.

Sumber: Permendikbud, 2013: 26

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

9

2. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan

a. Pengertian Hizbul Wathan

Hizbul Wathan merupakan Gerakan Kepanduan yang dimiliki

oleh organisasi Muhammadiyah yang di dalamnya terkandung peran

besar dalam peningkatan nilai-nilai Islami. Dalam pertemuan di rumah

Bapak H. Hilal, di Kauman Yoyakarta, atas prakarsa Bp H. Hadjid

diusulkan mengganti nama Padvinders Muhammadiyah menjadi Hizbul

Wathan, yang bermakna cinta tanah air (Pembela Tanah Air), sesuai

dengan jiwa perjuangan melawan penjajah Belanda pada saat itu

(Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan, 2013: 16).

Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 21)

mengatakan bahwa Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah gerakan

kepanduan Islam yang didirikan oleh Muhammadiyah sebagai Gerakan

Islam, Dawah Amar Makruf Nahi Munkar dan Tajdid. Sebagai gerakan

kepanduan tentu memiliki kesamaan dengan Gerakan Kepanduan

lainya.

Kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan kepanduan yang

dimiliki oleh Muhammadiyah merupakan wadah pembinaan kader

Muhammadiyah, Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan

(2013:1) mengemukakan bahwa Gerakan kepanduan Hizbul Wathan

merupakan salah satu wadah pembinaan Kader Persyarikatan.

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa gerakan

kepanduan Hizbul Wathan adalah Gerakan kepanduan Muhammadiyah

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

10

yang berbasis Islam guna membentuk karakter peserta didik agar

menjadi kader dan generasi penerus bangsa yang diharapkan.

b. Ciri Pembuat Jati Diri Pandu Hizbul Wathan

Kepanduan Hizbul Wathan sebagai pandu Islam maka ciri dan

jati dirinya harus mengimplementasikan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah

Rasulullah SAW. Al-Qur’an adalah Kalamuallah yang sempurna, yang

mengandung kebenaran dan keadilan yang abadi. Departemen Diklat

Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 22-24) mengemukakan bahwa Ciri

pembuat jati diri pandu Hizbul Wathan sebagai berikut:

1) Aqidah tauhid, yang meliputi aspek uluhiyah, rubbiyah, ibadah, dan

tasyri. Q.S. 47:19; S.40:3; S.17:23; S.42:13.

2) Akhlaq mulia. Q.S. 68:4.

3) Ibadah sesuai kehendak Allah yang dicontohkan oleh Rasulullah.

4) Muamalah dunianya mengutamakan maslahat dari pada manfaat.

5) Memelihara ukhuwah insaniah, nasabiah dan syihriah, wathaniah,

diniah, dan imaniah.

6) Sanggup membuang segala kelakuan buruk yang pernah dilakukan.

7) Sanggup menjadi orang shalih dan mushlih.

8) Sanggup hidup sepanjang kemauan islam (tidak mengikuti hawa

nafsu).

9) Sanggup hidup menurut janji dan Undang-Undang Hizbu Wathan.

10) Sanggup melanjutkan perjuangan Muhammadiyah.

11) Sanggup mengorbankan harta, pikiran, dan tenaga, serta nyawa pada

jalan Allah (sabilillah).

12) Sanggup berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam

sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebanar-benarnya untuk

mencapai mardlatillah.

Hizbul Wathan sebagai gerakan kepanduan lainya mempunyai

visi yang harus dilakukan oleh anggotanya, Departemen Diklat

Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 2-3) mengatakan bahwa Visi

Gerakan Hizbul Wathan adalah tertatanya manajemen organisasi dan

jaringan untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi peningkatan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

11

kualitas peserta didik sebagai seorang muslim. Hal ini menunjukan

bahwa Hizbul Wathan lebih menanamkan nilai-nilai Islam didalam

gerakannya.

c. Maksud dan Tujuan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan

Kepanduan Hizbul Wathan didirikan tentunya terdapat maksud

dan tujuan yang ingin dicapai, Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul

Wathan (2009: 51) Maksud dan Tujuan Gerakan Kepanduan Hizbul

Wathan “Dalam AD & ART Hizbul Wathan Pasal 5” dijelaskan bahwa

maksud Hizbul Wathan adalah menyiapkan dan membina anak, remaja,

dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan

berteknologi serta berakhlak karimah.

Tujuan Kepanduan Hizbul Wathan sebagai berikut:

1) Menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang

memiliki:

a) Aqidah, mental dan fisik.

b) Berilmu dan berteknologi.

c) Berakhlak karimah.

2) Pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi Kader

Persyarikatan, Umat dan Bangsa.

(Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan, 2009: 51)

Tujuan tersebut merupakan cita-cita kepanduan Hizbul Wathan.

Karena itu seluruh kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan harus mengarah pada pencapaian

tujuan tersebut.

d. Peranan Hizbul Wathan dalam Muhammadiyah dan NKRI

Hizbul Wathan yang berada dibawah Organisasi

Muhammadiyah memiliki peranan penting dalam Muhammadiyah dan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

12

NKRI. Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 35-38)

menjabarkan peranan Hizbul Wathan dalam Muhammadiyah sebagai

berikut:

1) Melatih, membina, membimbing anak-anak, remaja, dan pemuda

supaya menjadi orang islam yang berarti, sehingga kelak siap

memimpin Muhammadiyah.

2) Melaksanakan misi Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dan

Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar dengan metode dan teknik

kepanduan.

3) Menjaga nama baik Muhammadiyah dengan memperlihatkan watak

orang islam yang berteguh hati, dengan selalu tawakkal kepada

Allah.

4) Berdakwah di tengah-tengah masyarakat dengan menunjukan

kebaikan Islam Muhammadiyah dengan berpedoman kepada firman

Allah dalam Al-Qur’an Surat 3:104 dan ayat 110.

5) Berupaya menghasilkan generasi muda yang hormat kepada yang

tua dan mengasihi yang muda, mengingat sabda Rasulullah SAW

3. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Sekolah Dasar

a. Definisi Pandu Athfal dan Pengenal

Kepanduan adalah metode Pendidikan bagi anak, remaja dan

pemuda di luar sistem Pendidikan dalam keluarga dan sekolah (Bidang

Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan, 2011: 36). Yang berarti kepanduan

yaitu suatu wadah kegiatan pandu Hizbul Wathan. Bidang Diklat

Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2009: 31) pandu Hizbul Wathan adalah

anggotanya atau orangnya yang berusia athfal, pengenal dan penghela.

Dalam keseharianya atau disetiap kegiatan pandu mempunyai seragam

kepanduan Hizbul Wathan yang berbeda dengan Kepanduan lainya,

pakaian seragam pandu adalah pakaian yang dikenakan oleh semua

anggota pandu Hizbul Wathan, yang bentuk, corak, warna dan tata cara

pemakaianya sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh Kwartir Pusat

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

13

Hizbul Wathan (Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan,

2013: 115).

Kepanduan Hizbul Wathan mempunyai beberapa tingkatan

Pandu, (HW JOGJA: 2010) Pandu Athfal terdapat 3 tingkatan yang

harus di tempuh, yaitu athfal melati I, athfal melati II, dan athfal melati

utama, Pandu Athfal berumur 6-10 tahun, Pandu Pengenal adalah

tingkatan kedua setelah tingkat Pandu Athfal, di dalam Pandu pengenal

terdapat tiga tingkatan yang harus ditempuh, yaitu pengenal purwa,

pengenal madya, dan pengenal utama. Pandu Pengenal berumur 11-16

tahun atau duduk di bangku menengah pertama.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pandu

adalah sebutan dari anggota Kepanduan Hizbul Wathan, terdapat

tingkatan pandu jika dilihat dari umur peserta didik yaitu athfal yang

berumur 6 sampai 10 tahun dan pengenal yang berumur 11 sampai 16

tahun. Adanya tingkatan pandu diperoleh setelah melalui tes kenaikan

tingkat, hal ini didukung Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan

(2011: 72) kenaikan tingkat diperoleh setelah pandu Athfal

menyelesaikan syarat kenaikan tingkat.

b. Syarat Kenaikan Tingkat Pandu Athfal dan Pengenal

Pandu Athfal dan pengenal mempunyai syarat kenaikan tingkat

yang harus dilaksanakan dalam setiap kegiatanya, Bidang Diklat

Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 93) syarat kenaikan tingkat adalah

syarat minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

14

mendapatkan tanda kenaikan tingkat dengan melewati ujian dengan

sistem kepanduan. Beberapa syarat kenaikan tingkat Pandu Athfal

menurut Bidang Diklat Kwartir Pusat hizbul Wathan (2013: 6-8) sebagai

berikut:

1) SKT Pandu Athfal Melati I

No SKT

1. Dapat mengucapkan kalimat Syahadat dengan baik

2. Hafal rukun Islam dan rukun Iman

3. Hafal doa sehari-hari (sebelumnya dan sesudah makan

sebelum dan sesudah tidur, keluar masuk rumah)

4. Tahu arti Muhammadiyah dan tahu pendirinya

5. Hafal lagu Kebangsaan Indonesia raya bait I

6. Hafal Mars Hizbul Wathan

7. Hafal Undang-Undang Athfal dan janji Athfal

8. Dapat melaksanakan salam HW dengan baik

9. Dapat mengikuti upacara pembukaan dan penutup latihan

10. Selalu berpakaian rapi dan bersih

11. Dapat membaca jam (letak jarum jam)

12. Dapat membuat simpul mati, simpul jangkar, dan simpul

pangkal

13. Dapat menunjukkan sedikitnyaempat arah mata angin

14. Rajin mengikuti latihan sekurang-kurangnya sepuluh kali

latihan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

15

2) SKT Pandu Athfal Melati II

No SKT

1. Tiga bulan tetap menjadi Athfal I dengan rajin

2. Dapat melakukan shalat fardhu dengan tertib

3. (a. Putra dapat Adzan dan Qamat, b. Putri hafal Lafal Adzan

dan Qomat)

4. Mengerti tanda-tanda HW dalam lingkungan Rumpun Athfal

5. Mengerti lambang dan Syimbol pandu HW

6. Memiliki tabungan di rumah/ di badan lain

7. Dapat menjaga kebersihan mulut, hidung, dan bernafas

menurut ilmu kesehatan

8. Ketangkasan Badan (a. Putra jungkir balik, lompat punggung,

lari sebelah kaki, melempar dan menangkap bola tennis/kasti,

dan main tamper/tali, membawa barang diatas kepal, b. Putri

sama denan di atas, tanpa jungkir balik dan lompat punggung).

9. Selalu membantu kebersihan rumah tangga (a. Mencuci

piring, gelas, dan sendok, b. Kebersihan halaman atau lantai,

c. Mengatur kursi tamu, kursi belajar atau kursi meja makan)

10. Mengetahui delapan arah mata angin

11. Dapat membersihkan alat-alat dari bahan kuningan,

aluminium dengan alat gosok

12. Dapat menyampul buku/kitab

13. Dapat mempergunakan tali untuk simpul mati, simpul

anyaman, simpul jangkar, dan simpul pamgkal

14. Mengenal lambang-lambang ortom

15. Tahu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

16

3) SKT Pandu Athfal Melati III

No SKT

1. Tiga bulan tetap menjadi Athfal tingkat II dengan rajin

2. Rajin melakukan Sholat Lima waktu dengan tertip

3. Mengerti shalat berjamaah dan sholat jum’ah

4. Mengerti tarikh Nabi Muhammad SAW secara singkat

5. Hafal surat-surat yang pendek (minimal lima surat)

6. Mengenal sejarah singkat Muhammadiyah

7. Dapat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait I

8. Dapat menyanyikan Mars Hizbul Wathan dengan baik

9. Dapat menyanyikan lagu Mars Watoni (putra)

10. Dapat menyanyikan Mars Nasyiatul ‘Aisyiyah (putri)

11. Mengerti tanda-tanda Athfal

12. Mengerti delapan arah mata angin dan menggunakan kompas

13. Tahu beberapa penyakit menular

14. Dapat memberi pertolongan pertama pada luka ringan

15. Tahu Makanan yang sehat/bermanfaat untuk dimakan

16. Dapat membuat hasta karya/ketrampilan dari bahan bekas atau

bahan alam sekitar, minimal dua macam

17. Dapat menyampaikan berita/keterangan untuk memperoleh

pertolongan pertama pada kecelakaan dan dapat

menyampaikan laporan pada dokter, rumah sakit, polisi, atau

keluarga korban

18. Dapat berjalan di atas bamboo/papan sepanjang empat meter

(latihan keseimbangan)

19. Dapat menyalakan api dengan menggunakan kayu, arang atau

kompor

20. Dapat menulis/mengisi formulir kuitansi

21. Dapat mengirimkan berita lewat telp/ hp

22. Mengerti 5-7 macam tali temali dan dapat

mempergunakannya

23. Hafal Abjad Morse dan Abjad semaphore

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

17

Syarat Kenaikan Tingkat Pengenal menurut Bidang Diklat

Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2011: 30-33) sebagai berikut:

1) SKT Pandu Pengenal Tingkat Purwa

No SKT

1. Tetap cakap menguasai syarat Athfal tingkat III

2. Faham rukun Iman dan rukun Islam

3. Hafal bacaan shalat

4. Dapat memeprsiapkan shalat berjamaah

5. Dapat menyebutkan tujuan pandu Hizbul Wathan

6. Hafal undang-undang dan janji pandu

7. Dapat menyanyikan lagu Indonesia raya bait 1 dengan tertib

8. Dapat menyanyikan mars Hizbul Wathan dan Hymne HW

9. Dapat menyanyikan Mars Wathoni dan Mars Nasyiastul

Aisyiyah

10. Mengerti susunan dan struktur organisasi pasukan pengenal

Hizbul Wathan

11. Tahu nama alamat pemimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah

setempat

12. Tahu nama dan alamat Pimpinan Hizbul Wathan dalam

lingkungan Qabilah

13. Mengerti tanda pengenal/atribut pasukan

14. Dapat mengerjakan dan mengetahui peraturan dalam Hizbul

Wathan

15. Mengetahui ukuran diri sendiri: berat badan, panjang langkah

jalan, tinggi badan, panjang langkah lari, panjang jengkal,

panjang telapak kaki

16. Dapat mengibarkan dan menggulung (menurunkan), melipat,

menyimpan bendera Merah Putih dengan benar

17. Mengetahui sepuluh macam tali temali dan dapat

menggunakannya

18. Mengerti dan dapat memanfaatkan tongkat pandu, tali pandu,

baju pandu

19. Mengerti dan dapat mengerjakan semboyan dengan tangan

dan peluit untuk: semoboyan tangan (formasi barisan),

semboyan peluit (berjaalan, mulai, berhenti dan berlari)

20. Mengerti dan dapat menunjukan arah mata angina dengan

kompas dan tanpa kompas

21. Mengerti tanda jejak alam dan buatan secara sederhana

22. Dapat menolong luka ringan/kecil

23. Mengerti tanda-tanda lalu lintas secara sederhana

24. Dapat mengikuti aba-aba berbaris

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

18

2) SKT Pandu Pengenal Tingkat Madya

No SKT

1. Tetap mengenal mengerjakan syarat kecakapan tingkat purwa

2. Mengerti syarat-syarat sahnya shalat

3. Mengerti tarikh nabi Muhammad SAW dengan ringkas

4. Dapat membaca Al-Qur’an

5. Mengetahui Organisasi Muhammadiyah tingkat ranting

6. Mengetahui alamat penting dalam lingkungan setempat

(minimal satu desa/satu lingkungan)

7. Memiliki tabungan sendiri (sebaiknya tercatat

disekolah/Bank)

8. Dapat/tahu melakukan PPGD: cara mengangkut orang sakit,

mengobati luka ringan, cara menyadarkan orang pingsan,

mempergunakan verband panjang dan segitiga

9. Mengetahui dan terampil adab menerima tamu dan

memelihara alat rumah tangga

10. Dapat memasak sayur minimal dua macam, menanak nasi

dan membuat minuman

11. Dapat memasang/menyambung kabel dengan steker dan

kontra steker

12. Dapat mengirimkan dan menerima isyarat morse dan

semaphore

13. Dapat mendirikan tenda dalam kelompok regu

14. Langkah kakinya dapat mencapai dua km dalam lima belas

menit

15. Dapat menerapkan tali temali untuk dimanfaatkan sehari-hari

16. Dapat mempergunakan kompas dalam pemetaan

17. Dapat membuat/paham cara membuat sketsa panorama

18. Dapat membuat peta lapangan minimal seluas 25 meter

persegi

19. Dapat membaca rasi (kumpulan) bintang, orion (waluku) dan

gubuk penceng (salib sel)

20. Memiliki logbook yang berisi kegiatan: foto peringatan, tanda

petuah para pemimpin saat kegiatan

21. Mengetahui tanda-tanda deteksi kejadian perkara secara

sederhana

22. Dapat memimpin barisan satu pleton

23. Mengetahui ukuran diri sendiri: panjang depa, panjang hasta,

panjang lengan, panjang sepatu, panjang jari, panjang kaki,

panjang satu acung, cara membuat tongkat pandu, tinggi

badan, berat badan, panjang langkah waktu lari/berjalan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

19

3) SKT Pandu Pengenal Tingkat Madya

No SKT

1. Tetap memenuhi syarat-syarat kecakapan tingkat madya

2. Dapat mengartikan bacaan shalat

3. Mengetahui arti iman, Islam dan Ihsan

4. Dapat melatih/memahami bacaan Al-Qur’an

5. Dapat berpidato atau membuat naskah keagamaaan secara

singkat

6. Dapat menjadi imam dalam pasukanya

7. Dapat menyediakan makan untuk satu regunya

8. Mengenal rangka manusia, aliran darah dalam tubuh manusia,

mengenal cara bernafas yang baik

9. Dapat mempergunakan alat timbangan dan ukuran volume

10. Mengetahui cara/dapat menaksir tinggi, panjang, jumlah

sesuatu kecepatan arus

11. Tahu sedikitnya lima macam tumbuh-tumbuhan yang

mempunyai kasiat penyembuhan dan tahu penggunaanya

12. Selain simpul dan ikatan di tingkat purwa dan madya,

disempurnakan dengan ikatan canggah, menjalin ujung tali,

sosok dan simpul penolong

13. Dapat menjadi pengisyarat dan penerima isyarat dengan syarat

stu menit dua puluh huruf

14. Dapat melakukan PPGD dalam aliran tubuh manusia, patah

tulang, menghindar dan mencegah bahaya aliran listrik

15. Mengerti peta topografi

16. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil

17. Dapat membuat hasta karya yang berguna atau bermanfaat

18. Pernah membantu menjalankan administrasi keuangan dalam

Qabilah atau Muhammadiyah ranting maupun ortomnya

c. Kode Gerakan Pandu Athfal dan Pengenal

Pandu Hizbul Wathan mempunyai kode kehormatan yang

merupakan dasar perilaku dalam setiap kegiatannya, Bidang Diklat Kwartir

pusat Hizbul Wathan (2013: 33) kode kehormatan merupakan landasan

pembinaan anggota untuk mencapai maksud dan tujuan Hizbul Wathan

yang terdiri Janji Athfal, Undang-undang Athfal dan Janji Pandu Hizbul

Wathan, undang-undang pandu Hizbul Wathan. Departemen Diklat Kwartir

Pusat Hizbul Wathan (2012: 7-8) janji Athfal yaitu:

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

20

Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan bersungguh-

sungguh;

1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah;

2. Selalu menurut undang-undang Athfal, dan setiap hari berbuat

kebajikan.

Undang-undang Athfal yaitu;

1. Athfal itu selalu setia dan berbakti pada ayah dan bunda

2. Athfal itu berani dan teguh hati.

Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2011: 11-17)

menambahkan janji pandu Hizbul Wathan yaitu:

Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan

sungguh-sungguh;

1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-undang dan

tanah air;

2. Menolong siapa saja sedapat saya;

3. Setia menepati undang-undang Pandu Hizbul Wathan.

Undang-undang Pandu Hizbul Wathan yaitu:

1. Hizbul Wathan selamanya dapat dipercaya

2. Hizbul Wathan setia dan teguh hati

3. Hizbul Wathan siap menolong dan wajib berjasa

4. Hizbul Wathan suka perdamaian dan persaudaraan

5. Hizbul Wathan mengerti adat, sopan santun dan perwira

6. Hizbul Wathan penyayang kepada semua makhluk

7. Hizbul Wathan siap melaksanakan perintah dengan tidak membantah

8. Hizbul Wathan sabar dan pemaaf

9. Hizbul Wathan teliti dan hemat

10. Hizbul Wathan suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan

d. Metode Kepanduan Hizbul Wathan

Kegiatan Kepanduan Hizbul Wathan yang dilaksanakan hendaknya

sesuai dengan metode kepanduan, Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul

Wathan (2011: 30) yang dimaksud dengan metode kepanduan adalah cara

yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atas cara kerja

yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan. Beberapa metode Kepanduan Hizbul

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

21

Wathan sebagaimana dikemukakan Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul

Wathan (2013: 30) yaitu:

1) Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu.

2) Kegiatan dilakukan dialam terbuka.

3) Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, meningkat,

menantang, dan mendidik.

4) Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan.

5) Sistem satuan dan kegiatan terpisah antar pandu putera dan puteri.

Lebih lanjut dijelaskan menurut pendapat Bidang Diklat Kwartir

Pusat Hizbul Wathan (2011: 33) regu adalah kelompok kecil untuk

melaksanakan Pendidikan, pembinaan, kerja sama, pembagian tugas, dan

lain-lain. Yang dimaksud hidup dialam terbuka sebagaimana dikemukakan

Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2011: 34) hidup dialam

terbuka akan menyenangkan, menyehatkan selalu waspada/hati-hati, karena

penuh halangan, rintangan dan tantangan. Maka dari itu kegiatan harus

dikemas dengan permainan yang menyenangkan, mengandung Pendidikan

dan normative, yang membuka peluang untuk berfikir dan mampu

memecahkan persoalan yang dihadapi (Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul

Wathan, 2011: 35).

Kenaikan tingkat dan tanda kecakapan merupakan bagian dari

kegiatan pandu yang diperoleh setelah melalui ujian, sebagaimana

dikemukakan Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 4) SKT

adalah syarat minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk

mendapatkan tanda kenaikan tingkat, setelah melewati ujian. Setelah

diperolehnya SKT maka sebaiknya dilaksanakan pelantikan pandu,

sebagaimana dikemukakan Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

22

(2012: 1) maksud pelantikan yaitu mengesahkan pemberian tanda

kecakapan, kelas, bintang tahunan dan tanda kehormatan lainya yang dapat

menjadi daya tarik hati (magnetic scout). Yang dimaksud sistem satuan

terpisah yaitu dalam batas-batas tertentu agama islam mengajarkan agar ada

pemisahan antara laki-laki dan perempuan, apalagi bila sudah

menginjak remaja/pemuda (Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan,

2011: 35).

e. Kegiatan Pandu Athfal dan Pengenal

Setiap kegiatan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan mempunyai

beberapa prinsip-prinsip yang dijadikan dasar pelaksanaannya,

sebagaimana dikemukakan Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan

(2011: 52) prinsip tersebut diantaranya:

a) Bersifat Tajdid (modern, digemari oleh anak, ramaja dan pemuda).

b) Bermaslahat (menuju kepada kesalihan).

c) Bermanfaat (tidak melahirkan kemubadziran).

d) Tidak melampaui batas yang ditentukan syara.

e) Memperhatikan kode kehormatan pandu.

Prinsip-prinsip Kepanduan Hizbul Wathan harus digunakan pada

saat pelaksanaan kegiatan agar kegiatan berjalan sesuai tujuan yang

diharapkan, pelaksanaan kegiatan tidak bisa lepas dari peran pelatih,

Dalam pelaksanaan setiap kegiatan kepanduan Hizbul Wathan dibutuhkan

kurikulum untuk dijadikan acuan dalam setiap kegiatanya, sebagaimana

dikemukakan Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan (2013: 1)

kurikulum ini disusun untuk membantu pelatih dalam melaksanakan

kegiatan pelatihan dilapangan. Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul

Wathan (2013: 67) mengungkapkan pelatih harus berusaha menguasai ilmu,

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

23

metode dan keterampilan yang memadai, serta uswah hasanah. Maka dari

itu keberhasilan dalam proses pelaksanaan kegiatan bisa dikatakan

tergantung dari pelatih Pandu. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya:

1) Ceria Pandu Athfal

adalah pertemuan para Pandu Athfal untuk melaksanakan kegiatan

bersama antar rumpun dalam beberapa Qabilah serta bentuk kegiatan

yang dipilih sesuai dengan perkembangan, keperluan, keadaan peserta

didik, keadaan persyarikatan dan masyarakat (Bidang Diklat Kwartir

Pusat Hizbul Wathan, 2010: 2).

2) Perkemahan Besar

Adalah pertemuan dalam bentuk perkemahan bagi pandu Pengenal,

Penghela dan Penuntun (Bidang Diklat Kwartir Pusat Hizbul Watahan,

2008: 3).

4. Gerakan Pramuka

a. Pengertian Pramuka, Gerakan Pramuka dan Kepramukaan

Pramuka, Gerakan Pramuka dan Kepramukaan memiliki

pengertian yang berbeda, Manalu (2014: 1) mengatakan bahwa kata

“Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki

arti rakyat muda yang suka berkarya. Gerakan Pramuka, disebut juga

Gerakan Kepanduan, adalah lembaga pendidikan non formal yang

mengajarkan pengetahuan tentang Pramuka dan kegiatan-kegiatan

Kepramukaan serta tingkatanya kepada para pelajar dan kaum muda

Indonesia pada umumnya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

24

Gerakan Pramuka. Sunardi (2013: 7) mengemukakan bahwa istilah

Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatu wadah

proses pendidikan kepramukaan yang ada di Indonesia. Dari penjelasan

diatas terdapat perbedaan antara pengertian Gerakan Pramuka,

Pramuka dan Kepramukaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Gerakan Pramuka adalah Organisasinya, Pramuka adalah Orangnya

sedangkan Kepramukaan adalah kegiatanya.

b. Sifat, Fungsi dan Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka mempunyai sifat, fungsi dan tujuan dalam

setiap kegiatannya, Sunardi (2013: 4-7) menjabarkan sifat, fungsi dan

tujuan Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:

1) Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang

keanggotaanya bersifat sukarela, mandiri, tidak membedakan suku,

ras , golongan, dan agama.

2) Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial-politik, bukan bagian dari

salah satu organisasi sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan

politik praktis.

3) Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya

untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing serta

beribadat menurut agama dan kepercayaan itu.

Gerakan Pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan

non formal diluar sekolah dan di luar keluarga dan sebagai wadah

pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan menerapkan Prinsip

Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta berlandaskan

Sistem Among. (Berdasarkan AD & ART Gerakan Pramuka, Pasal 5).

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar

memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

25

patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur

bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam

menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,

mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

Setiap gerakan tentunya mempunyai Visi, Misi dan strategi

tertentu untuk pencapaian tujuan yang diharapkan. Manalu (2014: 14-

15) mengemukakan bahwa moto gerakan Pramuka adalah

“Satyaku Ku dharmakan, Dharmaku Ku Baktikan”. Visi gerakan

Pramuka adalah “Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan

solusi handal masalah-masalah kaum muda” dan Misi gerakan Pramuka

sebagai berikut:

a) Mempersiapkan Kaum Muda

Yang dimaksud dengan kaum muda itu tidak berarti bahwa

seluruh kaum muda itu dimasukan sebagai anggota Gerakan

Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan perilaku kaum muda

yang sesuai dengan Pramuka sebagai bagian dari masyarakat

Indonesia.

b) Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,

berlandaskan iman dan taqwa serta selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Bahwa semua sendi program pendidikan dilaksanakan

Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada iman dan taqwa dan selalu

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga

apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang diilakukan perlu

mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada

eranya.

c) Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa

bela Negara. Gerakan Pramuka memiliki salah satu tugas yakni

menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan

yang khusus. Untuk itu, Karena disadari bahwa perlunya pendidikan

bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

26

d) Menggerakan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli

dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.

Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka

melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan

anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan

sekitarnya.

5. Gerakan Pramuka di Sekolah Dasar

a. Definisi Pramuka Siaga dan Penggalang

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya

orang orang berjiwa muda dan suka berkarya (Manalu,2014: 1).

Pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti

oleh peserta didik di sekolah. Manalu (2014: 8) mengungkapkan

anggota Gerakan Pramuka adalah setiap warga negara yang secara suka

rela dan aktif mendaftarkan diri sebagai anggota Gerakan Pramuka,

telah mengikuti program perkenalan kepramukaan serta telah dilantik

sebagai anggota. Peserta didik sekolah dasar masuk dalam keanggotaan

Pramuka jika dilihat dari umurnya maka masuk dalam Pramuka Siaga

dan Penggalang, Firmansyah (2014, 40) Penggolongan peserta didik

berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

a. Pramuka Siaga: 7-10 tahun

Pemberian nama siaga diambil dari sejarah “Kebangkitan Nasional”

yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1980 yang maknanya adalah

mensiap-siagakan rakyat Indonesia untuk merdeka.

b. Pramuka Penggalang: 11-15 tahun

Pemberian nama penggalang diambil dari sejarah Sumpah Pemuda

yang ditetapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang maknanya

adalah menggalangkan persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia

menuju kemerdekaan Indonesia.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

27

Seorang Pramuka mempunyai seragam yang khas, Kwartir

Nasional Gerakan Pramuka (2011: 214) warna pakaian seragam

pramuka adalah coklat muda dan coklat tua, warna yang dipilih dari

salah satu warna yang banyak dipakai para pejuang di masa

kemerdekaan tahun 1945-1949. Gerakan Pramuka mempunyai kode

kehormatan Pramuka yang harus dilakukan oleh setiap anggotanya.

Firmansyah (2014: 8) mengatakan bahwa kode kehormatan Pramuka

terdiri atas janji yang disebut Satya Pramuka dan ketentuan moral yang

disebut Darma Pramuka. Satya Pramuka diucapkan secara sukarela oleh

calon anggota atau pengurus Gerakan Pramuka saat pelantikan menjadi

anggota atau pengurus.

Kode kehormatan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia

dan perkembangan rohani serta jasmani anggota Gerakan Pramuka.

Kode kehormatan seorang anggota Pramuka diharapkan dapat

diterapkan didalam kehidupannya agar menjadi Pramuka yang

mempunyai karakter. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 38-39)

mengatakan bahwa Pramuka Siaga dan Penggalang adalah tingkatan

dalam Pramuka yang memiliki dua kode kehormatan, yaitu Dwi Satya

dan Dwi Dharma pada Pramuka Siaga, Tri Satya dan Dasa Darma pada

Pramuka Penggalang.

Kode kehormatan tersebut berfungsi sebagai landasan sikap dan

perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka, terutama untuk Siaga dan

Penggalang, sebagaimana dikemukakan Racana Ahmad Dahlan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

28

(2014: 19) kode kehormatan adalah suatu noma (aturan) yang menjadi

ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam

hati seseorang yang menyadari harga dirinya. Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka (2011: 126-127) Pramuka Siaga dan Penggalang memiliki 3

tingkatan kecakapan yaitu Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata

serta Penggalang Ramu, Penggalang Rakit dan Penggalang Terap yang

dapat dibedakan melalui penilaian aspek-aspek di dalam Syarat-syarat

Kecakapan Umum (SKU).

SKU Siaga tersebut merupakan kurikulum dari kegiatan

Pramuka Siaga dan Penggalang, Berikut ini adalah aspek-aspek yang

tercantum dalam SKU Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata serta

Penggalang Ramu, Penggalang Rakit dan Penggalang Terap.

1) SKU Siaga Mula

No SKU

1. Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan siaga, sekurang-

kurangnya 6 kali latihan berturu-turut

2. Hafal dan mengerti Dwi Darma dan Dwi Satya

3. Dapat memberi salam Pramuka

4. Tahu arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia,

dan tahu sikap yang harus dilakukan pada waktu bendera

kebangsaan dikibarkan atau diturunkan.

5. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-

pertemuan siaga

6. Dapat hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya

bait pertama dimuka perindukan siaga atau dimuka

pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang harus

dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau

dinyanyikan pada suatu upacara

7. Memiliki buku buku tabanas, buku tabungan Pramuka atau

buku tabungan Pelajar

8. Setia membayar uang iuran kepada Gugus depanya, sedapat-

dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya

sendiri

9. Selalu berpakaian rapid an memelihara kebersihan badan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

29

2) SKU Siaga Bantu

No SKU

1. Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan siaga mula,

sekurang-kurangnya 10 kali latihan berturu-turut

2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Dwi Darma dan Dwi

Satya

3. Tahu arti Lambang Gerakan pramuka

4. Dapat memelihara bendera kebangsaan Indonesia

5. Tahu nama negara, Ibu kota negara, kepala Negara Republik

Indonesia

6. Hafal Pancasila

7. Tahu nama dan alamat kepala desa dan beberapa tokoh

masyarakat lain disekitar tempat tinggalnya

8. Dapat membaca jam

9. Dapat menunjuk sedikitnya 4 mata angin

10. Dapat menjalankan latihan-latihan keseimbangan

11. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul

anyam dan simpul pangkal

12. Memiliki buku tabanas, buku tabungan pramuka, atau buku

tabungan pelajar dan sudah menabung secara teratur dalam

buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu

sejak menjadi siaga mula

13. Setia membayar uang iuran kepada Gugus Depannya,

sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari

usahanya sendiri

14. Memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna atau

sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan

15. Memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumahnya,

disekolahnya, ditempat ibadat, atau di tempat lain

16. Mengetahui dan melaksanakan ajaranya agamanya, dapat

menyebut rukun iman dan rukun islam

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

30

3) SKU Siaga Tahta

No SKU

1. Rajin dan giat mengikuti latihan perindukan sebagai siaga

Bantu, sekurang-kurangnya 10 kali latihan

2. Dapat memperlihatkan cara mengibarkan dan menurunkan

bendera kebangsaan Indonesia dalam upacara

3. Tahu beberapa hari raya Nasional dan nama beberapa orang

pahlawan nasional

4. Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya

5. Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia

6. Tahu nama negara-negara tetangga dan bendera

kebangsaanya

7. Untuk putri dapat memasang buah baju dan menyalakan api,

untuk puta dapat membuat dua macam hasta karya dengan

macam bahan yang berbeda

8. Dapat menyampaikan berita secara lisan

9. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh

pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat

melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja,

polisi dan keluarga korban

10. Tahu bahan makanan yang bernilai gizi

11. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu

gaya olahraga renang

12. Tahu beberapa macam penyakit menular

13. Memelihara kebersihan salah satu ruangan dirumahnya,

disekolahanya, di tempat ibadat atau di tempat lain

14. Dapat menyajikan satu macam kegiatan seni budaya

15. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia

16. Hemat dan cermat dengan segala miliknya

17. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka, atau buku

tabungan pelajar dan sudah menabung uang secara teratur

dalam buku tabungan sekurang-kurangnya 8 minggu sejak

menjadi Siaga Bantu dan seluruhnya atau sebagian dari pada

uang itu diperolehnya dari usaha sendiri

18. Setia membayar uang iuran kepada Gugus Depannya, dengan

uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha

sendiri

19. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus

20. Mengetahui dan melaksanakan ajaran agamannya

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

31

4) SKU Penggalang Ramu

No SKU

1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang,

sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturu-turut

2. Hafal dan mengerti isi Dasa Darma dan Tri Satya

3. Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud

penggunaanya

4. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka

5. Tahu cara menggunakan bendera kebangsaan Indonesia, tahu

sejarahnya dan tahu arti kiasan warna-warnanya

6. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu Indonesia Raya bait

pertama di muka pasukan penggalang atau di muka

pendengar-pendengar lain dan tahu sikap yang harus

dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau di

nyanyikan pada suatu upacara, tahu sejarah lagu kebangsaan

Indonesia Raya

7. Hafal Pancasila dan tahu artinya

8. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-

pertemuan Penggalang

9. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam

Gugus Depan

10. Dapat berbaris

11. Dapat menunjuk sedikitnya 8 arah mata angina, dapat

menggunakan kompas dan dapat membaca jam

12. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul

hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat

menyusuk tali

13. Dapat menyampaikan berita secara lisan

14. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh

pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat

melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja,

polisi atau keluarga korban

15. Selalu berpakaian rapid an memelihara kesehatan badan

16. Untuk puteri dapat mengatur meja makan, atau

menghidangkan makanan pada tamu, untuk putera dapat

membuat 2 macam hasta karya dengan macam bahan yang

berbeda

17. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka atau buku

tabungan pelajar

18. Setia membayar iuran kepada Gugus Depannya, sedapat-

dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya

sendiri

19. Mengetahui dan melaksanakan ajaran agamanya, dapat

mengucap kalimat syahadat dan tahu artinya, mengerti rukun

Iman dan rukun Islam, melakukan sholat berjama’ah

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

32

5) SKU Penggalang Rakit

No SKU

1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sebagai

penggalang ramu, sekurang-kurangnya 10 kali latihan

2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri

Satya

3. Tahu struktur Organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam

Gugus Depan

4. Tahu arti lambang negara Republik Indonesia

5. Tahu hari raya Nasional dan sejarah sedikitnya 3 orang

pahlawan Nasional

6. Tahu susunan Pemerintah Daerah Tingkat II sampai ke desa

dan tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh

masyarakat lain disekitar tempat tinggalnya

7. Pernah ikut serta kerja bakti gotong royong yang ditugaskan

oleh pembinanya di sekolahanya, di kampungnya, di tempat

ibadah atau ditempat lain

8. Dapat dan hafal menyanyikan di muka pasukan Penggalang

atau di muka pendengar lain lagu-lagu Sang Merah Putih (Ibu

Sud), bagimu Negeri, Maju Tak Gentar, Satu Nusa Satu

Bangsa, Dari Barat sampai ke Timur dan sedikitnya satu lagu

daerah tempat tinggalnya

9. Dapat menyajikan sedikitnya satu macam kegiatan seni

budaya

10. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia

11. Dapat memimpin barisan Pramuka

12. Dapat menerima dan mengirim berita dengan isyarat Morse

atau isyarat Semaphore

13. Dapat memperbaiki kerusakan kecil pada alat-alat rumah

tangga atau pakaian

14. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan ringan

15. Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, tahu

cara menggunakanya

16. Tahu bahan-bahan makanan yang bernilai gizi

17. Tahu beberapa macam penyakit menular

18. Memelihara kebersihan salah satu ruangan dan halaman

rumahnya, di sekolahnya, di tempat ibadat atau di tempat lain

19. Dapat memasak makanan diperkemahan untuk sedikitnya 5

orang

20. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu

gaya olahraga renang

21. Hemat dan cermat dengan segala miliknya

22. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka, atau buku

tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

33

dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8

minggu sejak menjadi penggalang ramu

No SKU

23. Setia membayar iuran kepada Gugus Depannya, sedapat-

dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya

sendiri

24. Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna,

atau sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2

bulan

25. Dapat membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan

26. Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-

turut

27. Mengetahui dan melaksanakan ajaran agamanya, hafal dan

dapat membaca doa harian, tahu riwayat Nabi Muhammad

SAW

6) SKU Penggalang Terap

No SKU

1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sebagai

penggalang rakit, sekurang-kurangnya 10 kali latihan

2. Tahu arti dan sejarah sumpah pemuda

3. Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila

4. Mengetahui tentang perserikatan Bangsa-bangsa

5. Tahu tempat-tempat penting di Kecamatan tempat tinggalnya

6. Membuktikan perhatianya terhadap industry yang ada di

daerahnya atau melatih diri dalam suatu kerajinan tangan

yang berguna

7. Sekurang-kurangnya dua kali pernah ikut kerja bakti gotong

royong yang ditugaskan oleh pembinanya di sekolahnya, di

kampungnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain atau

pernah membantu lembaga seperti PMI, LSD, Bimas, Karang

Taruna atau lain sebagainya

8. Dapat menaksir jarak, tinggi, luas, isi, berat, kecepatan suhu

dan sebagainya

9. Dapat membuat peta pita

10. Dapat menentukan arah mata angina tanpa menggunakan

kompas

11. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil

12. Dapat membuat alat rumah tangga yang sederhana

13. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan

14. Dapat menerapkan pengetahuan tentang kesehatan dan

tentang kebersihan kamar mandi di perkemahan, dirumah

atau tempat lain

15. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu

gaya olahraga renang dan melakukan salah satu cabang

olahraga lain serta tahu peraturan mainya

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

34

No SKU

16. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka, atau buku

tabungan pelajar dan sudah menabung uang secara teratur

dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8

minggu sejak menjadi Penggalang rakit, dan sebagian dari

pada uang itu diperolehnya dari usahanya sendiri

17. Setia membayar iuran kepada Gugus Depanya, sedapat-

dapatnya dengan uang yang seluruhnya atau sebagian

diperolehnya dari usahanya sendiri

18. Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan

Gugus Depannya

19. Untuk puteri pernah mengurus satu rumah tangga selama 2

hari berturut-turut, untuk putera sudah pernah berjalan kaki

selama 2 hari berturut-turut dengan melaksanakan tugas-

tugas yang diberikan oleh Pembinanya

20. Dapat menampilkan salah satu macam kegiatan seni budaya

di hadapan Pramuka atau penonton lainya

21. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus

22. Mengetahui dan melaksanakan ajaran agamanya, tahu hari-

hari raya Islam, dapat bertindak sebagai imam dalam sholat

berjama’ah di perkemahan

(Manalu, 2014: 31-48).

Pramuka Siaga dan Penggalang memiliki 3 tingkatan yang akan

dilalui oleh setiap peserta didik. Dalam mencapai tingkatan yang lebih

tinggi, harus melalui tes berupa pengisian SKU oleh pembina dengan

cara menguji peserta didik sesuai dengan aspek yang tercantum dalam

SKU. Tiap tingkatan memiliki aspek-aspek yang berbeda untuk dinilai.

Jadi, Pramuka Siaga dan Penggalang merupakan tingkatan paling dasar

dalam Pramuka yang anggotanya adalah peserta didik usia sekolah dasar

antara 7-10 tahun sebagai anggota Pramuka Siaga dan peserta didik usia

sekolah dasar 11-15 tahun sebagai anggota Pramuka penggalang.

Pramuka Siaga dan Penggalang memiliki dua kode kehormatan yang

berfungsi melandasi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

35

b. Pendidikan Gerakan Pramuka

Kurikulum 2013 ekstrakurikuler Pramuka telah menjadi

kewajiban bagi setiap sekolah untuk melaksanakanya, hal ini

dikarenakan nilai pendidikan karakter yang terkandung disetiap

kegiatanya diharapkan mampu menopang tujuan pendidikan nasional.

Terdapat beberapa ciri-ciri pendidikan Gerakan Pramuka yang

dikemukakan Manalu (2014: 1-2) adalah sebagai berikut:

1) Diselenggarakan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan

keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan,

sehat, terarah dan praktis, yang bertujuan untuk membentuk watak,

akhlak, dan budi pekerti luhur.

2) Sarana bagi kaum muda untuk belajar mandiri, mengembangkan

kepribadian seutuhnya yang meliputi aspek spiritual, emosional,

intelektual dan fisik sehingga dapat tampil sebagai teladan di tengah-

tengah masyarakat.

3) Sarana bagi kaum muda untuk mengembangkan potensi diri

sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan

masyarakat, bangsa dan dunia.

4) Proses pendidikan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak berhenti

ketika usia muda telah selesai).

Kegiatan-kegiatan pendidikan Gerakan Pramuka dilaksanakan

di alam terbuka (outdoor activity) berupa permainan-permainan yang

menarik, menantang serta mengandung nilai-nilai pendidikan bagi

segenap anggota (peserta). Anggota Pramuka dilatih agar

berkepribadian utuh, mandiri, memiliki kemampuan memimpin dan

bekerja sama serta berbagai kecakapan lain yang sangat perlu bagi

pertumbuhan generasi muda. Samani (2012: 147) dalam kegiatan

ekstrakurikuler Pramuka nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan

antara lain:

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

36

1) Melalui kegiatan luar ruang (outdoor activity) akan terbentuk

karakter keberanian, kerja sama, patriotism, memahami dan

menghargai alam, saling menolong, melatih pertolongan

menghadapi bencana, dengan demikian juga memupuk sikap peduli

dan empati. Sementara itu perkemahan di alam bebas, berdasarkan

pengetahuan tentang angin, cuaca, flora dan fauna memupuk

kuriositas dan sikap perjuangan untuk bertahan hidup. Bertahan

hidup. Kegiatan api unggun dalam perkemahan memupuk

kebersamaan dalam menghargai seni dan budaya.

2) Kegiatan dalam ruang (indoor activity) difokuskan pada

pembentukan jiwa kepemimpinan, manajemen, dan memupuk jiwa

kewirausahaan.

3) Bernyanyi dan bertepuk tangan baik di dalam maupun di luar ruang

meningkatkan keriangan (joyfulness) dan semangat kehidupan yang

dinamis.

Ragam kegiatan Kepramukaan yang dapat dilaksanakan

bermacam-macam tingkatannya, Manalu (2014: 72) mengatakan bahwa

setiap kegiatan Pramuka disesuaikan dengan tingkatan masing-masing,

baik untuk siaga, penggalang ataupun penegak dan pandega agar

kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan umur dan pola pikir dari

anggota itu sendiri. Seseorang yang berumur 18 tahun tentunya tidak

tepat jika kegiatanya karnaval, begitu juga seorang yang berumur 10

tahun tentunya belum tepat ketika diajak untuk mengembara di hutan

bebas.

c. Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan

Gerakan Pramuka mempunyai Prinsip Dasar dan Metode

Kepramukaan yang harus dipahami oleh setiap anggotanya untuk

dijadikan dasar. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 30)

mengemukakan bahwa prinsip dasar ialah asas yang mendasar yang

menjadi dasar dalam berfikir dan bertindak yang meliputi nilai dan

norma dalam kehidupan seluruh anggota gerakan Pramuka.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

37

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 30) mengungkapkan Prinsip

Dasar Kepramukaan mencakup:

1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Perduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan alam serta

isinya;

3) Perduli terhadap dirinya sendiri;

4) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Metode kepramukaan adalah cara memberikan Pendidikan

kepada peserta didik yang menarik, menyenangkan dan menantang,

yang disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik (Kwartir

Nasional Gerakan Pramuka, 2011: 33). Metode kepramukaan yang

dikatakan manalu (2014: 15-16) merupakan cara belajar interaktif dan

praktis melalui:

1) Pengamalan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.

2) Belajar sambil melakukan.

3) Sistem beregu.

4) Kegiatan dialam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai

dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.

5) Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.

6) Sistem tanda kecakapan.

7) Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri.

Metode Kepramukaan tentu harus diamalkan dalam setiap

kegiatan Kepramukaan, contoh pengamalan kode kehormatan

sebagaimana dikemukakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011:

33) yang mengatakan bahwa pengamalan kode kehormatan salah

satunya menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-

masing. Kemudian lebih lanjut Manalu (2014: 20) mengungkapkan

yang dimaksud belajar sambil melakukan (learning by doing)

dilaksanakan dengan mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan

praktik pada setiap kegiatan Kepramukaan dalam bentuk Pendidikan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

38

keterampilan dan berbagai pengalaman yang bermanfaat bagi anggota

muda.

Kepramukaan adanya sistem beregu fungsinya adalah

sebagaimana dikemukakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011:

34) sistem beregu dilaksanakan agar peserta didik memperoleh

kesempatan belajar memimpin dan dipimpin berorganisasi, memikul

tanggung jawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja sama dalam

kerukunan (gotong royong). Kegiatan Kepramukaan dilaksanakan

dialam terbuka agar tidak membosankan peserta didik, Manalu (2014:

21) mengatakan bahwa kegiatan di alam terbuka merupakan kegiatan

rekreasi yang edukatif dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan

dan keamanan. Adanya kegiatan di alam terbuka membutuhkan

bimbingan dari anggota dewasa, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

(2011: 35) anggota dewasa berfungsi sebagai perencana, organisator,

pelaksana, pengendali, pengawas dan penilai serta bertanggung jawab

atas pelaksanaan kegiatan Pendidikan Kepramukaan anggota muda.

Sistem tanda kecakapan dimaksudkan sebagai tanda anggota

setelah mengikuti ujian-ujian yang dilaluinya, sebagaimana

diungkapkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 35) tanda

kecakapan diberikan setelah peserta didik menyelesaikan ujian

masing-masing SKU, SKK atau SPG. Setelah anggota dinyatakan lulus

ujian maka diadakan upacara pelantikan, upacara pelantikan merupakan

serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

39

dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang dicapainya

(Kwarti Nasional Gerakan Pramuka, 2011: 135). Kemudian adanya

sistem satuan terpisah maksudnya didalam setiap kegiatan

Kepramukaan adanya pemisahan antara anggota putera dan puteri,

Manalu (2014: 23) satuan Pramuka puteri dibina oleh Pembina puteri,

sedangkan satuan Putera dibina oleh Pembina putera, tidak dibenarkan

Pramuka putera dibina oleh Pembina puteri atau sebaliknya..

d. Keterampilan Pembina Pramuka Siaga dan Penggalang

Pembina siaga adalah panutan utama dari mana seorang siaga

melihat, meniru dan mengadopsi nilai-nilai dan ketrampilan

kepramukaan. Materi keterampilan Pembina siaga diantaranya Upacara

siaga, Mengenal berbagai sandi, Kompas dan peta, Pionering, Menaksir,

Permainan siaga, Mendirikan tenda, Lagu-lagu untuk siaga, Wisata

alam, Kepemimpinan siaga, Bakti siaga, Pengisian SKU, SKK dan SPG

siaga.

Pembina penggalang adalah motivator dan penggerak kegiatan

kepramukaan yang harus bersemangat dalam mendidikan nilai-nilai dan

keterampilan Kepramukaan, materi penggalang diantaranya Upacara

penggalang, Berbagai sandi lanjutan, Kompas dan peta, Pionering,

Baris-berbaris, Menaksir tinggi, Mempelajari cuaca, Permainan

penggalang, Mendirikan berbagai jenis tenda, Senam dan olahraga

untuk penggalang, Kepemimpinan penggalang, Jenis-jenis pertemuan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

40

penggalang, Kemah bakti penggalang, Pengisian SKU, SKK dan SPG

penggalang (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,2011: 156-158).

Kegiatan Kepramukaan berjalan baik dengan adanya Pembina

Pramuka, pembina yang baik sebagaimana dikatakan Kwartir Nasional

Gerakan Pramuka (2011: 92) mengatakan 1) Pembina pramuka adalah

anggota dewasa yang memiliki komitmen secara sukarela bergiat

bersama peserta didik, sebagai mitra yang perduli terhadap kebutuhan

peserta didik, dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing,

membantu serta memfasilitasi kegiatan peserta didik, 2) Pembina

pramuka sekurang-kurangnya telah mengikuti Kursus Mahir Tingkat

Dasar.

e. Program Kegiatan Peserta Didik

Program kegiatan peserta didik ialah keseluruhan (totalitas) dari

apa yang dilakukan peserta didik dalam Pendidikan Kepramukaan

(aktivitas), bagaimana aktivitas itu dilaksanakan (metode) dan alasan

mengapa aktivitas itu dilaksanakan, Program kegiatan tersebut yaitu:

a. Prodik Pramuka Siaga

1) Perindukan Siaga: Satuan digugus depan sebagai tempat

berhimpunya Pramuka disebut Perindukan siaga yang terdiri

dari 18-24 Pramuka siaga.

2) Barung: Kelompok kecil dalam perindukan siaga yang idealnya

beranggotakan 6 Pramuka siaga.

3) Dewan siaga: Dewan siaga beranggotakan seluruh anggota

perindukan. Ketua dewan siaga adalah pemimpin barung utama

atau sulung.

4) Kegiatan siaga: Kegiatan latihan rutin, Pertemuan siaga besar

b. Prodik Pramuka Penggalang

1) Pasukan Penggalang: Wadah pembinaan Pramuka Penggalang

disebut pasukan Penggalang.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

41

2) Regu: Pasukan penggalang idealnya terdiri atas 3 sampai 4 regu

dengan jumlah anggota regu 6 sampai 8 penggalang.

3) Dewan Penggalang: Untuk Pendidikan kepemimpinan dan

mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan para pramuka

penggalang

4) Dewan kehormatan Penggalang: Untuk melatih kepemimpinan

dan rasa tanggung jawab Pramuka penggalang

5) Majelis Penggalang: Untuk mendidik Pramuka Penggalang

dalam kehidupan demokrasi dan mewujudkan hak semua

anggota

6) Kegiatan Penggalang: Kegiatan latihan rutin, Kegiatan

insidental (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,2011: 45-55)

Kepramukaan mempunyai berbagai kegiatan yang

menyenangkan bagi anggotanya. Kegiatan-kegiatan tersebut dikemas

dalam bentuk permainan yang dilombakan. Kemasan tersebut dapat

membuat anggota Pramuka merasa senang saat mengikuti dan

melaksanakannya.

B. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang peneliti anggap relevan dengan penelitian

pelaksanaan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka di MI Muhammadiyah

antara lain:

1. Penelitian Singh Annu dan Mishra Sunita yang dimuat di International

Journal of Humanities and Social Science Invention berjudul “Impact of

Extracurricular Activities on Students in Private School of Lucknow

District”(studi pada sekolah swasta Kabupaten Lucknow di Uttar Pradesh,

India Tahun 2013) menunjukan beberapa hasil salah satunya bahwa,

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki dampak positif pada kehidupan peserta

didik seperti meningkatkan perilaku peserta didik, kinerja sekolah, lulusan

sekolah dan aspek positif untuk aspek sosial.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

42

2. Penelitian Aydın Balyer dan Yuksel Gunduz yang dimuat di Journal of

Social Sciences berjudul “Effects Of Structured Extracurricular Facilities

On Students’ Academic And Social Development” (studi pada peserta didik

SMA Anatolia (Lycee) di Provinsi Istanbul tahun akademik 2010/2011

di Turki) yang menunjukan beberapa hasil salah satunya bahwa sebagian

besar peserta didik puas dengan Kegiatan ekstrakurikuler di Turki.

Untuk itu, pengelola sekolah harus mengelola ekstrakurikuler sebagai bagian

dari kurikulum formal.

Kedua penelitian tersebut saling berhubungan dalam penelitian ini

dalam hal pelaksanaan ekstrakurikuler. Penelitian oleh Singh Annu dan Mishra

Sunita yang berkaitan dengan dampak kegiatan ekstrakurikuler dapat

memberikan gambaran berkaitan tentang kendala pelaksanaan ekstrakurikuler

Hizbul Wathan dan Pramuka. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan acuan

peneliti untuk mencari data secara lebih spesifik berkaitan dengan kendala. Pada

penelitian Aydın Balyer dan Yuksel Gunduz berkaitan dengan pengelolaan

pelaksanaan Kegiatan ektrakurikuler dapat memberikan gambaran peneliti

mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka di MI

Muhammdiyah Kecamatan Ajibarang.

Penelitian tersebut saling berhubungan untuk mengetahui dan menggali

lebih lanjut terkait masalah yang akan diteliti yaitu mengenai pelaksanaan dan

kendala yang dialami sehingga dapat ditemukan informasi yang lebih akurat

dalam ekstrakurikuler, karena pada saat ini pelaksanaannya sekolah belum

semuanya melaksanakan dengan baik.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

43

C. Kerangka Berfikir

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, bercakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Upaya pengembangan potensi peserta didik dengan pendidikan berbasis

karakter berbagai jalan dilewati termasuk dikeluarkanya Peraturan Menteri

Pendidkan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor: 63 tahun 2014 yang

menyebutkan SD/MI wajib melaksanakan ekstrakurikuler Pramuka.

MI Muhammadiyah pada khususnya mendapatkan dua kebijakan sehingga

melaksanakan dua ekstrakurikuler kepanduan dalam satu Madrasah dengan

dikeluarkannya Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor:

138/KEP/I.0/B/2008 Tentang: Pedoman Majelis Pendidikan Dasar dan

Menengah yang menyebutkan sekolah muhammadiyah harus melaksanakan

ekstrakurikuler Hizbul Wathan.

Ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka dianggap mampu

menanamkan pendidikan karakter dikarenakan pada kegiatan-kegiatannya

berisikan penanaman pembentukan karakter, MI Muhammadiyah

melaksanakan ekstrakurikuler kepanduan yaitu ekstrakurikuler Hizbul Wathan

dan Pramuka., adanya pelatihan Hizbul Wathan dan Pramuka yang

dilaksanakan sekali dalam seminggu serta keikutsertaan MI Muhammadiyah

dalam kegiatan Hizbul Wathan dan Pramuka yang diselenggarakan seperti

Jambore Nasional dan Lomba Tingkat 2, tentunya dalam pelaksanaan

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekstrakurikulerrepository.ump.ac.id/2979/3/BAB II.pdf · tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik

44

ekstrakurikuler ini tidak lepas dari kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak

Madrasah seperti penambahan pembina ekstrakurikuler dan anggaran dana pada

kegiatan-kegiatan Hizbul Wathan dan Pramuka dikarenakan harus mengikuti

keduanya.

Penelitian ini dilaksanakan untuk mencari informasi berdasarkan kajian

teori tentang pelaksanaan dan kendala ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan

Pramuka yang ada di MI Muhammadiyah se-Kecamatan Ajibarang, sehingga

diharapkan peneliti mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan

ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka yang baik dan kendala-kendala

yang dihadapi oleh pihak Madrasah, kendala-kendala yang dialami diharapkan

dapat ditangani dengan baik dan tepat. Alur dari kerangka pikir pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Pengembangan

Potensi Peserta

Didik

Adanya kebijakan melaksanakan dua ekstrakurikuler

kepanduan dalam satu Madrasah melalui Surat

Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor:

138/KEP/I.0/B/2008 dan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

nomor 63 tahun 2014 Pendidikan

Berkarakter

Terjadinya pelaksanaan ekstrakurikuer Hizbul

Wathan dan Pramuka di MI Muhammadiyah

se-Kecamatan Ajibarang

Dilakukan penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan

pelaksanaan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan

Pramuka

Hasil penelitian:

Mengetahui pelaksanaan dan kendala

ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Pramuka di

MI Muhammadiyah se-Kecamatan Ajibarang.

Pelaksanaan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan…, Akhmad Nurul Faozi, FKIP, UMP, 2017