sistem diagnosis kerusakan pada alat musik …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal alwi...

13
1 SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA ALAT MUSIK GITAR ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB Alwi Abdul Latief, Prihastuti Harsani, Arie Qur’ania Email: [email protected] Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA UNPAK Gitar elektrik merupakan salah satu alat musik yang digemari banyak orang. Gitar elektrik memiliki beberapa perangkat atau bagian-bagian penting didalamnya, seperti pick- up, bridge, fret, dan senar. Namun sering ditemukan kerusakan pada perangkat gitar tersebut, seperti gitar elektrik tidak dapat mengeluarkan suara ataupun mengeluarkan suara noise sehingga gitar tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu metode inferensi yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kerusakan adalah metode Dempster Shafer. Metode Dempster Shafer bertujuan untuk melakukan penalaran dalam mendapatkan suatu kesimpulan, dan nilai kepercayaan yang didapatkan dari hasil perhitungan bobot masing masing inputan gejala. Pemanfaatan sistem ini yaitu menggunakan data gejala, data kerusakan dan data relasi. Data gejala yaitu data yang berisi daftar gejala yang biasa terjadi jika gitar elektrik mengalami kerusakan, data kerusakan yaitu data yang berisi daftar kerusakan pada gitar elekrik sedangkan data relasi adalah penghubung anatara data gejala dan data kerusakan. Sistem Diagnosis Kerusakan Pada Alat Musik Gitar Elektrik diimplementasikan menggunakan software notepad++ dan Database MySQL. Dilakukan uji coba terhadap sistem dengan membandingkan hasil output sistem dengan kesimpulan pakar, dari 10 percobaan didapatkan 9 percobaan yang sesuai dengan nilai kesesuaian 90% yang berarti sistem dapat dipercaya. Kata Kunci : Sistem Pakar, Alat Musik, Gitar Elektrik, Dempster Shafer PENDAHULUAN Gitar merupakan salah satu alat musik yang paling disukai dan sering dimainkan oleh banyak orang. Gitar digunakan sebagai media hiburan dan juga sebagai penyalur hobi seseorang untuk menghilangkan kejenuhan karna rutinitas sehari-hari. Gitar memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah gitar elektrik. Gitar elektrik adalah gitar yang menggunakan sumber daya listrik untuk menghasilkan suara. Didalam gitar elektrik terdapat sebuah pick- up yang berguna untuk menangkap gelombang sinyal frekuensi dari senar, lalu mengubah getaran dan bunyi dari senar menjadi arus listrik yang kemudian akan disalurkan ke amplifier dan speaker. (Satrio, 2013 ) Gitar elektrik memiliki beberapa perangkat atau bagian-bagian penting didalamnya, seperti pick-up, bridge, fret, dan senar. Bagian-bagian tersebut saling berkaitan untuk membuat gitar elektrik dapat berfungsi dengan baik. Namun para pemain gitar sering menemukan kerusakan pada perangkat gitar tersebut, seperti gitar elektrik tidak dapat mengeluarkan suara ataupun mengeluarkan suara noise sehingga gitar tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Banyak pemain gitar yang tidak tahu bagaimana cara mengatasi permasalahan pada alat musik gitar elektrik yang mereka miliki. Akhirnya jalan satu- satunya adalah membawanya ke tempat

Upload: vodiep

Post on 06-Mar-2018

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

1

SISTEM DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA ALAT MUSIK GITAR

ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BERBASIS WEB

Alwi Abdul Latief, Prihastuti Harsani, Arie Qur’ania

Email: [email protected]

Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA – UNPAK

Gitar elektrik merupakan salah satu alat musik yang digemari banyak orang. Gitar

elektrik memiliki beberapa perangkat atau bagian-bagian penting didalamnya, seperti pick-

up, bridge, fret, dan senar. Namun sering ditemukan kerusakan pada perangkat gitar

tersebut, seperti gitar elektrik tidak dapat mengeluarkan suara ataupun mengeluarkan

suara noise sehingga gitar tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu metode

inferensi yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kerusakan adalah metode Dempster

Shafer. Metode Dempster Shafer bertujuan untuk melakukan penalaran dalam

mendapatkan suatu kesimpulan, dan nilai kepercayaan yang didapatkan dari hasil

perhitungan bobot masing – masing inputan gejala. Pemanfaatan sistem ini yaitu

menggunakan data gejala, data kerusakan dan data relasi. Data gejala yaitu data yang

berisi daftar gejala yang biasa terjadi jika gitar elektrik mengalami kerusakan, data

kerusakan yaitu data yang berisi daftar kerusakan pada gitar elekrik sedangkan data relasi

adalah penghubung anatara data gejala dan data kerusakan. Sistem Diagnosis Kerusakan

Pada Alat Musik Gitar Elektrik diimplementasikan menggunakan software notepad++ dan

Database MySQL. Dilakukan uji coba terhadap sistem dengan membandingkan hasil

output sistem dengan kesimpulan pakar, dari 10 percobaan didapatkan 9 percobaan yang

sesuai dengan nilai kesesuaian 90% yang berarti sistem dapat dipercaya.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Alat Musik, Gitar Elektrik, Dempster Shafer

PENDAHULUAN

Gitar merupakan salah satu alat musik

yang paling disukai dan sering dimainkan

oleh banyak orang. Gitar digunakan sebagai

media hiburan dan juga sebagai penyalur

hobi seseorang untuk menghilangkan

kejenuhan karna rutinitas sehari-hari.

Gitar memiliki beberapa tipe, salah

satunya adalah gitar elektrik. Gitar elektrik

adalah gitar yang menggunakan sumber

daya listrik untuk menghasilkan suara.

Didalam gitar elektrik terdapat sebuah pick-

up yang berguna untuk menangkap

gelombang sinyal frekuensi dari senar, lalu

mengubah getaran dan bunyi dari senar

menjadi arus listrik yang kemudian akan

disalurkan ke amplifier dan speaker.

(Satrio, 2013 )

Gitar elektrik memiliki beberapa

perangkat atau bagian-bagian penting

didalamnya, seperti pick-up, bridge, fret,

dan senar. Bagian-bagian tersebut saling

berkaitan untuk membuat gitar elektrik

dapat berfungsi dengan baik. Namun para

pemain gitar sering menemukan kerusakan

pada perangkat gitar tersebut, seperti gitar

elektrik tidak dapat mengeluarkan suara

ataupun mengeluarkan suara noise sehingga

gitar tidak dapat berfungsi sebagaimana

mestinya. Banyak pemain gitar yang tidak

tahu bagaimana cara mengatasi

permasalahan pada alat musik gitar elektrik

yang mereka miliki. Akhirnya jalan satu-

satunya adalah membawanya ke tempat

2

service gitar, namun biaya yang dibutuhkan

untuk service gitar tidak murah ada

sebagian pemain gitar tidak mempunyai

dana lebih untuk membawa gitarnya

ketempat service agar gitarnya dapat

diperbaiki. Oleh karena itu dibutuhkan

sistem yang mampu mendiagnosa

kerusakan pada gitar, agar para pemain

gitar dapat memperbaiki gitarnya sendiri.

Penelitian Terdahulu

Hidayat, 2014 melakukan penelitian

dengan judul Sistem Pakar Mencari

Kerusakan Mesin Dan Cvt (Continously

Variable Transmission) Motor Matic

Menggunakan Metode Dempster-Shafer.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

membangun suatu sistem yang dapat

memberikan solusi untuk menangani

kerusakan yang terjadi pada motor matic.

Metode yang digunakan adalah dempster

shafer untuk menentukan probabilitas

densitas dari kerusakan mesin motor matic.

Pembangunan aplikasi ini menggunakan

PHP dan database MySQL

Pradhana, 2013 melakukan penelitian

dengan judul Perancangan Sistem Pakar

Untuk Diagnosa Kerusakan Hardware

Laptop Menggunakan Metode Certainty

Factor. Tujuan dari penelitian ini adalah

merancang sebuah sistem yang dapat

mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada

hardware laptop berikut dengan cara

perawatannya. Metode yang digunakan

adalah certainty factor untuk mengambil

kesimpulan kerusakan yang terjadi pada

hardware laptop. Pembangunan aplikasi ini

menggunakan Visual Basic 6.0 dan Microsoft

Access untuk pengolahan database

Ardila, 2015 melakukan penelitian

dengan judul Analisis Perbandingan Hasil

Antara Metode Certainty Factor Dan

Metode Dempster Shafer Dalam Sistem

Pakar. Tujuan dari penelitian ini adalah

menganalisis suatu program sistem pakar

berbasis dekstop yang berisi pengetahuan

dari seorang pakar atau dokter yang

diyakini kebenarannya yang memiliki

kemampuan untuk dapat mendiagnosa

penyakit dari gejala-gejala penyakit mata

yang dirasakan oleh pasien secara cepat dan

tepat seperti seorang pakar dengan

menggunakan metode Certainty Factor dan

Dempster Shafer. Serta menganalisis

perbandingan hasil diagnosa dari metode

Certainty Factor dengan Dempster Shafer.

Pembangunan aplikasi ini menggunakan

Visual Basic 2010. Kesimpulan dari

penelitian ini pemeriksaan gejala yang

terdapat pada penyakit mata menggunakan

metode Certainty Factor melalui

pemeriksaan fisik dan perhitungan manual

masih belum lebih spesifik dibandingkan

menggunakan metode Dempster Shafer

melalui pemeriksaan fisik dan perhitungan

menggunakan sistem sudah lebih spesifik dan

mengarah pada satu penyakit.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

dalam membangun sistem adalah metode

Expert System Development Life Cycle

(ESDLC). Tahapan-Tahapan yang meliputi

penilaian, akuisisi pengetahuan, desain,

pengujian, dokuentasi, pemeliharaan.

Tahapan – tahapan pendekatan ESDLC

dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Pendekatan ESDLC (Turban et

al., 2005)

3

Tahap Penilaian

Tahap penilaian adalah tahap untuk

melakukan identifikasi terhadap kebutuhan

pengguna yaitu solusi dari permasalahan

gitar elektrik. Setelah itu akan dilakukan

studi kelayakan dengan mengumpulkan

data melalui observasi, wawancara dan

studi pustaka. Hasil dari pengupulan data

tersebut kemudian akan digunakan untuk

mengidentifikasi kerusakan gitar eletrik

yang akan diselesaikan oleh sistem dan

memberikan solusi terhadap permasalahan

gitar elektrik.

Tahap Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan merupakan tahapan

yang digunakan untuk mengumpulkan

pengetahuan yang akan dimasukan kedalam

sistem yang dibangun. Pengumpulan

pengetahuan yang digunakan pada

penelitian ini berupa gejala, kerusakan dan

solusi pada permasalahan alat musik gitar

elektrik. Berikut ini sumber yang digunakan

untuk mendapatkan pengetahuan, antara

lain :

1. Pengalaman narasumber

Pengalaman narasumber didapatkan dari

hasil wawancara dengan pakar gitar,

dengan bertanya mengenai gejala,

kerusakan, solusi untuk permasalahan

kerusakan gitar elektrik.

2. Pengalaman penulis

Pengalaman penulis didapatkan dari

pengalaman pribadi dari penulis yang

pernah megalami kerusakan pada gitar

elektrik.

3. Pengalaman pemain gitar

Pengalaman pemain gitar didapat dari

hasil wawancara kepada pemain gitar

mengenai kerusakan gitar elektrik yang

pernah mereka hadapi.

4. Artikel kerusakan gitar di internet

Pengetahuan didapatkan dari pencarian

artikel mengenai kerusakan gitar elektrik

di internet.

Berdasarkan sumber – sumber tersebut

didapatkan data gejala, data kerusakan dan

solusi dari kerusakan gitar elektrik.

Tabel 1. Data Gejala Kode

Gejala Nama Gejala

Nilai

Belief

G01 Suara buzzing pada fret

bagian atas fretboard 0.7

G02 Suara buzzing pada fret

bagian tengah fretboard 0.6

G03 Suara buzzing pada fret

bagian bawah fretboard 0.8

G04 Salah satu atau beberapa

senar buzzing pada fret

tertentu

0.8

G05 Senar terasa kasar 0.9

G06 Senar keras pada bagian

atas fretboard 0.8

G07 Senar keras pada bagian

tengah fretboard 0.7

G08 Senar keras pada bagian

bawah fretboard 0.8

G09 Senar berkarat karna usia 0.9

G10 Senar fals saat

memainkan up/down

bridge

0.7

G11 Senar berkualitas kurang

baik (murah) 0.9

G12

Suara salah satu senar

gitar lebih kecil dibanding

senar lain

0.9

G13 panjang suara senar sangat

pendek 0.7

G14 Gitar mengeluarkan bunyi

noise 0.4

G15 Noise tidak hilang saat

senar atau bridge dipegang 0.9

G16 Gitar tidak berbunyi 0.6

G17 Gitar tidak berbunyi saat

“switch” dipindahkan 0.8

G18

Suara hilang jika knob

volume diputar sedikit

atau tersenggol

0.9

G19 Suara gitar berbunyi kecil 0.5

4

G20 Suara gitar terputus –

putus 0.6

G21

Timbul suara berisik

"kresek" saat merubah

arah switch pickup

0.9

G22

Timbul suara berisik

"kresek" saat knob volume

di putar

0.9

G23 Muncul suara berisik saat

menggerakan gitar 0.9

G24 Tuning (seteman) gitar

sering berubah 0.6

G25 Tuning berubah saat

memainkan up/down 0.7

G26 Intonasi suara kurang tepat 0.5

G27 Tersetrum saat menyentuh

bagian besi pada gitar 0.8

Nilai belief merupakan nilai

kepercayaan yang diberikan oleh pakar

pada masing - masing gejala, untuk

mengetahui seberapa besar kemungkinan

kerusakan yang di alami. Jika bernilai 0

maka mengindikasikan bahwa tidak ada

kepastian, dan jika bernilai 1 menunjukan

adanya kepastian. Nilai bel(belief) berada

pada selisih 0 – 1.

Tabel 2. Data Kerusakan Dan Solusi Kode

Kerusakan Nama Kerusakan Solusi

K01

Action senar

terlalu rendah

sehingga senar

menempel pada

fret

Tambahkan

tinggi action

senar dengan

mengatur

ketinggian

pada bridge

gitar

K02 Action senar

terlalu tinggi

Kurangi

tinggi action

senar dengan

mengatur

ketinggian

pada bridge

gitar

K03

Fret bermasalah,

fret sudah habis

terkikis karna

termakan usia

sehingga

Lakukan

penggantian

pada fret

gitar

ketinggian fret

tidak merata

K04

kondisi senar

sudah lama

(berkarat)

Ganti senar

dengan yang

baru

K05

Senar bermasalah,

kemungkinan

kualitas senar

kurang baik karna

tidak

menggunakan

senar yang sudah

dijamin

kualitasnya

Ganti senar

dengan

menggunaka

n senar

kualitas baik

K06

Jarak antara senar

dan pickup terlalu

jauh

Turunkan

ketinggian

pada bridge

atau naikan

ketinggian

pada pickup

K07

Wiring(pengkabela

n) Ground

bermasalah,

kemungkinan

pemasangan kabel

ground pada gitar

kurang tepat

Periksa kabel

ground

dalam gitar,

jika masalah

masih terjadi

kemungkinan

ground pada

ampli atau

kabel jack

yang

bermasalah

K08

Bridge

bermasalah,

kemungkinan

lapisan cat pada

bridge terlalu tebal

sehingga tidak

dapat mengalurkan

arus listrik

Ganti bridge

dengan

kualitas yang

baik

K09

Bridge

bermasalah,

kualitas bridge

kurang baik. Posisi

tidak sejajar

dengan body

Setting per

pada bridge

sehingga

sejajar

dengan body,

jika masih

bermasalah

bridge harus

diganti

K10

Bridge

bermasalah, posisi

tidak sejajar

dengan body.

Tarikan per terlalu

lemah

Tambahkan

tarikan per

bridge

sampai posisi

bridge sejajar

dengan body

5

K11

Bridge

bermasalah, posisi

tidak sejajar

dengan body

Tarikan per terlalu

kuat

Kurangi

tarikan per

bridge

sampai posisi

bridge sejajar

dengan body

K12

Switch

bermasalah,

kemungkinan

switch sudah

berkarat/rusak

Periksa

sambungan

kabel pada

switch, jika

kondisi

sambungan

baik, maka

switch perlu

diganti

K13

Pickup pada posisi

switch yang dipilih

mati

Periksa

sambungan

pickup pada

switch, jika

tidak

bermasalah

maka switch

perlu di ganti

K14

Potensio

bermasalah karena

sudah longgar

ataupun berkarat

Periksa

sambungan

kabel lalu

beri minyak

kedalam

potensio

sambil

diputar. Jika

masalah

masih terjadi,

maka

potensio

perlu diganti.

K15

Rumah jack (jack

female)

bermasalah,

kemungkinan

pemasangan kabel

pada jack female

ada kesalahan

Coba

gunakan

kabel jack

berbeda. Jika

masalah tetap

terjadi,

periksa

sambungan

kabel. Jika

sambungan

baik berarti

jack female

gitar perlu

diganti

K16

kabel penghubung

terlepas dari

komponen gitar

sambung

kabel

kembali

dengan

menggunaka

n soldier

K17

Pickup

bermasalah,

kemungkinan

pickup sudah

dalam kondisi

tidak baik

Ganti pickup

dengan

pickup baru

K18 Neck bengkok

cekung

Putar truss

rod ke arah

jarum jam

dengan

perlahan

K19 Neck bengkok

cembung

Putar truss

rod ke arah

berlawanan

jarum jam

dengan

perlahan

Berdasarkan data pengetahuan

sebelumnya dapat dibuat aturan – aturan

sebagai berikut : 1. IF G01 AND G02 AND G03 THEN K01

2. IF G06 AND G07 AND G08 THEN K02

3. IF G01 AND G02 AND G04 THEN K03

4. IF G05 AND G09 AND G13 AND G26 THEN

K04

5. IF G11 AND G12 AND G19 AND G24 AND

G26 THEN K05

6. IF G13 AND G19 THEN K06

7. IF G14 AND G27 THEN K07

8. IF G14 AND G15 THEN K08

9. IF G24 AND G25 AND G26 THEN K09

10. IF G03 AND G10 AND G24 AND G25 AND

G26 THEN K10

11. IF G08 AND G10 AND G24 AND G25 AND

G26 THEN K11

12. IF G17 AND G19 AND G20 AND G21 THEN

K12

13. IF G14 AND G16 AND G17 THEN K13

14. IF G14 AND G18 AND G19 AND G20 AND

G22 THEN K14

15. IF G14 AND G16 AND G20 AND G23 THEN

K15

16. IF G14 AND G16 AND G20 AND G27 THEN

K16

17. IF G13 AND G16 AND G19 THEN K17

18. IF G02 AND G04 AND G07 THEN K18

19. IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 THEN

K19

AND digunakan untuk menghubungkan

dua logika atau lebih yang keseluruhan dari

6

syarat tersebut harus terpenuhi agar dapat

menghasilkan suatu kesimpulan. Jika salah

satu syarat tidak terpenuhi dengan syarat

yang sudah ditentukan maka tidak dapat

menghasilkan suatu kesimpulan.

Tahap Desain

Tahap desain merupakan tahap untuk

membuat rancangan dari sistem yang akan

dibangun. Tahap desain meliputi

perancangan basis data perancangan secara

umum dan perancangan secara detail.

Perancangan Basis Data

Peracangan basis data meliputi

pembuatan entity relationship diagram

(ERD), Relasi Tabel.

Entity Relationship Diagram (ERD)

digunakan untuk mengetahui hubungan

antara entitas pada sistem diagnosa

kerusakan gitar elektrik digambarkan

dengan Entity Realationship

Diagram(ERD) yang dapat dilihat pada

Gambar 5.

Relasi tabel digunkan untuk mengetahui

hubungan antara tabel didalam database

pada sistem dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Relasi Tabel

Perancangan Sistem Secara Umum

Perancangan sistem yang dilakukan pada

tahapan ini meliputi pembuatan diagram

konteks, data flow diagram Level zero,

Flowchart Sistem frontend dan flowchart

sistem backend.

Diagram konteks pada sistem diagnosa

kerusakan gitar elektrik ini menggambar

alur dari sistem. Pengguna memilih gejala

untuk melakukan diagnosa sedangkan

admin bertugas mengelola data.

Tabel 3. Diagram Konteks

Flowchart sistem frontend merupakan

alur dari sistem yang digunakan oleh

pengguna dalam mengakses aplikasi.

Flowchart sistem frontend dapat dilihat

pada Gambar 6.

Flowchart sistem backend merupakan

alur dari sistem yang digunakan oleh

admin/pakar dalam mengakses aplikasi.

Flowchart sistem backend dapat dilihat

pada Gambar 7.

Rancangan Penalaran

Rancangan penelaran yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan metode

inferensi Dempster Shafer. Kesimpulan

kerusakan didapatkan dari hasil perhitungan

menggunakan Dempster Shafer dan akan

7

menamilkan tingkat keyakinan dari hasil

perhitungan tersebut.

Gambar 4. Alur Metode Dempster Shafer

(Hamid, 2015)

Langkah – langkah penyelesaian metode

Dempster Shafer:

1. Dipilih gejala dengan kode gejala G07,

G14 dan G22.

2. Setelah dipilih gejala selanjutnya

dilakukan perhitungan frame of

discernment:

m1 G07 = 0.7

m1 θ = 1 − m1 G07 m1 θ = 1 − 0.7 = 0.3

m2 G14 = 0.4

m2 θ = 1 − m2 G14 m2 θ = 1 − 0.4 = 0.6

3. Menghitung nilai dari setiap gejala

dengan cara mengkombinasikan tingkat

keyakinan (m).

Tabel 3. Ilustrasi perhitungan nilai keyakinan

m2{K07, K08,

K13, K14, K15, K16

= 0.4

m2{θ} = 0.6

m1{K02, K18, K19}

= 0.7 {θ}= 0.28

K02, K18, K19

= 0.42

m1{θ} = 0.3

{

K07, K08, K13,

K14, K15, K16

}=0.12

θ =0.18

m3{K02, K18, K19} =0.42

1−0.28=

0.42

0.72=

0.58333333333333

m3{K07, K08, K13, K14, K15, K16} =0.12

1−0.28=

0.12

0.78= 0.16666666666667

m3{θ} =0.18

1 − 0.28=

0.18

0.72= 0.25

Jika terdapat lebih dari 2 gejala, dipilih

gejala baru dengan kode gejala G22. Hitung

frame of discrement dari gejala baru.

m4 G22 = 0.9

m4 θ = 1 − m4 G22 m4 θ = 1 − 0.9 = 0,1

Lakukan perhitungan lanjutan dari gejala

sebelumnya.

Tabel 4. Ilustrasi perhitungan nilai

keyakinan dari 3 gejala.

m4 K14 = 0.9 m4{θ} = 0.1

m3{K02, K18, K19}= 0.58333333

333333

{θ}=0.525

K02, K18, K19

=0.0583333333

33333

m3 K07, K08, K13, K14, K15, K16

= 0.16666666

666667

{K14}=0.15

{K07, K08, K13,

K14, K15, K16}

= 0.016666666

666667

m3{θ} = 0.25 {K14}=0.225 θ = 0.025

m5{K02, K18, K19} =0.058333333333333

1−0.525=

0.058333333333333

0.475= 0.12280701754386

8

m5{K14} =0.375

1−0.525=

0.375

0.475=

0.78947368421053 m5 K07, K08, K13, K14, K15, K16 =0.016666666666667

1−0.525=

0.016666666666667

0.475=

0.035087719298246

m5{θ} =0.025

1−0.525=

0.025

0.475=

0.052631578947368

Nilai Terbesar Adalah K14 =

0.78947368421053

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai

terbesar yaitu K14 yaitu Potensio

bermasalah karena sudah longgar ataupun

berkarat dengan nilai keyakinan

0.78947368421053.

Tahap Proses Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap

pembangunan sistem yang telah dirancang

sehingga menjadi sebuah aplikasi yang

kemudian dapat digunakan. Implementasi

sistem diagnosis kerusakan gitar dilakukan

melalui dua tahapan, yaitu implementasi

basis data menggunakan database MySql

dan implementasi sistem menggunakan

Notepad+

Gambar 5. Entity Relatonship Diagram

Gambar 6. Flowchart Sistem Frontend

9

Gambar 7. Flowchart Sistem Backtend

HASIL DAN PEMBAHASAN

Halaman Home

Halaman home merupakan halaman

utama dari dari sistem diagnosis kerusakan

gitar elektrik. Halaman ini akan ditampilkan

saat pertama kali sistem diakses.

Gambar 8. Halaman Home

Halaman Konsultasi

Halaman konsultasi merupakan halaman

untuk user melakukan diagnosa terhadap

kerusakan gitar elektrik yang dihadapi.

User akan diminta untuk memilih gejala –

gejala yang dirasakan pada gitar elektrik,

gejala yang dipilih haruslah lebih dari satu

agar sistem dapat memprosesnya. kemudian

sistem akan menampilkan kesimpulan

berupa kemungkinan kerusakan dan solusi.

Gambar 9. Halaman Konsultasi

10

Halaman Hasil Diagnosa

Hasil diagnosa akan menampilkan gejala

yang telah dipilih oleh pengguna,

kemungkinan kerusakan, solusi dan nilai

kepercayaan yang dihitung dengan metode

penalaran dempster shafer.

Gambar 10. Halaman Hasil Diagnosa

Perbandingan Output Sistem Dengan

Perhitungan Manual

Perbandingan antara output sistem dan

perhitungan manual dilakukan untuk

mengetahui kesesuaian antara output hasil

dari sistem dengan hasil perhitungan

manual.

Tabel 5. Perbandingan Antara Output

Sistem dan Perhitungan Manual

No Kasus Output

Sistem

Perhitung

an

Manual

Ket.

1

G03,

G12,

G13,

G26

K05 K05 Sesuai

2

G12,

G14,

G20,

G23

K15 K15 Sesuai

3

G07,

G14,

G22

K14 K14 Sesuai

4

G14,

G24,

G25,

G26

K09,

K10,

K11

K09, K10,

K11 Sesuai

5

G01,

G02,

G03,

G12

K01 K01 Sesuai

6

G01,

G02,

G04,

G22

K03 K03 Sesuai

7

G08,

G14,

G18,

G22

K14 K14 Sesuai

8

G05,

G14,

G17,

G19

K12 K12 Sesuai

9

G12,

G13,

G19,

G26

K05 K05 Sesuai

10

G06,

G07,

G08,

G13,

G14

K02 K02 Sesuai

Perbandingan Output Sistem Dengan

Kesimpulan Pakar

Perbandingan antara output sistem dan

kesimpulan pakar dilakukan dengan

membandingkan hasil diagnosa sistem dan

diagnosa pakar untuk mengetahui

kesesuaian hasil diagnosa. Pengambilan

kesimpulan menggunakan kemunkinan

kerusakan yang paling tinggi.

Tabel 6. Perbandingan output sistem

dengan kesimpulan pakar

No Kasus Output

Sistem

Kesimpul

an Pakar Ket.

1

G03,

G12,

G13,

G26

K05 K05 Sesuai

2

G12,

G14,

G20,

G23

K15 K15 Sesuai

3 G07,

G14, K14 K14 Sesuai

11

G22

4

G14,

G24,

G25,

G26

K09,

K10,

K11

K09 Tidak

Sesuai

5

G01,

G02,

G03,

G12

K01 K01 Sesuai

6

G01,

G02,

G04,

G22

K03 K03 Sesuai

7

G08,

G14,

G18,

G22

K14 K14 Sesuai

8

G05,

G14,

G17,

G19

K12 K12 Sesuai

9

G12,

G13,

G19,

G26

K05 K05 Sesuai

10

G06,

G07,

G08,

G13,

G14

K02 K02 Sesuai

Presentase kesesuaian antara diagnosa

sistem dengan diagnosa pakar dilakukan

dengan menghitung nilai rata-rata dari hasil

perbandingan.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 = 9

10x 100% = 90%

Hasil perhitungan diatas menunjukan

hasil kesesuaian perbandingan antara

diagnosa sistem dengan diagnosa pakar

memiliki nilai kesesuaian sebesar 90%.

Nilai tersebut menunjukan tingkat

kesesuaian yang tinggi antara sistem

dengan pakar.

Perbandingan Output Sistem Dengan

Metode Case Based Reasoning

Perbandingan dilakukan dengan

membandingkan antara output sistem

metode dempster shafer dan output sistem

metode case based reasoning (Ramadlan S,

2016). Dari hasil perbandingan sistem

sebanyak 10 kasus didapatkan 9 kasus yang

sesuai dan 1 kasus yang tidak sesuai. Hal

tersebut disebabkan oleh perbedaan rumus

perhitungan sistem.

Kelebihan Dan Kekurangan Dempster

Shafer

Kelebihan dari dempster shafer adalah

pengambilan kesimpulan yang lebih efisien.

Perhitungan yang dilakukan dempster

shafer tidak memproses keseluruhan kasus

sehingga lebih cepat, proses perhitungan

dempster shafer hanya memproses bagian –

bagian kerusakan yang berhubungan

dengan gejala yang dipilih. saat gejala

dipilih maka akan memproses kerusakan

yang berhubungan dengan gejala yang

dipilih, tidak memproses semua kerusakan.

Kelemahan dari dempster shafer adalah :

1. Tidak bisa melakukan diagnosa jika

penggguna hanya memilih satu gejala

karna perhitungan dilakukan dengan

perkalian antar gejala sehingga jika

hanya dipilih satu gejala tidak dapat

melakukan proses perhitungan.

2. Hasil diagnosa yang dilakukan masih

terdapat diagnosa yang menghasilkan

lebih dari satu kesimpulan dengan tidak

membedakan nilai kepercayaan dari

masing – masing kerusakan.

KESIMPULAN

Sistem diagnosis kerusakan pada alat

musik gitar elektrik ini diimplementasikan

menggunakan Notepad++ dan

menggunakan database MySQL dengan

metode penalaran dempster shafer.

12

Metode penelitian yang digunakan

adalah ESDLC (Expert System

Development Life Cycle) dilakukan dengan

tahap penilaian, akuisisi pengetahuan,

desain, pengujian, dokuentasi,

pemeliharaan.

Sistem diagnosis kerusakan pada alat

musik gitar elektrik ini dapat mendiagnosa

kerusakan dari alat musik gitar elektrik

berdasarkan gejala yang dipilih oleh

pengguna. Sistem ini juga memiliki

informasi mengenai gitar elektrik seperti

bagian – bagian pada gitar elektrik dan juga

kamus istilah gitar untuk menambah

pengetahuan dari para pemain gitar. Sistem

ini juga dapat mengelola data – data pada

sistem seperti menambahkan, mengubah

dan menghapus data gejala, data kerusakan

dan data relasi.

Sistem diagnosis kerusakan pada alat

musik gitar elektrik ini sudah dilakukan

validasi dengan membandingkan output

dari sistem dengan perhitungan manual dan

hasil diagnosa dari pakar. Hasil validasi

dengan pakar digunakan 10 kasus yang

dipilih secara acak dan menghasilkan nilai

kesesuaian sebesar 90% sehingga hasil

diagnosa sistem dapat dipercaya.

Kelebihan dari metode dempster shafer

pengambilan kesimpulan yang lebih efisien.

Perhitungan yang dilakukan dempster

shafer tidak memproses keseluruhan kasus

sehingga lebih cepat, proses perhitungan

dempster shafer hanya memproses bagian –

bagian kerusakan yang berhubungan

dengan gejala yang dipilih

Kelemahan dari dempster shafer adalah

tidak bisa melakukan diagnosa jika

penggguna hanya memilih satu gejala dan

hasil diagnosa yang dilakukan dengan

metode dempster shafer masih terdapat

diagnosa yang menghasilkan lebih dari satu

kesimpulan dengan tidak membedakan nilai

kepercayaan dari masing – masing

kerusakan.

DAFTAR PUSTAKA

Ardila, L. 2015. Analisis Perbandingan

Hasil Antara Metode Certainty

Factor Dan Metode Dempster Shafer

Dalam Sistem Pakar. Skripsi Ilmu

Komputer Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem

Pakar. Andi, Yogyakarta.

Brigida. 2013. Teori Dempster Shafer. http://informatika.web.id/teori-

dempster-shafer.htm. (diakses 17

februari 2016)

Brosnan, J. 2015. Cool Electric Guitar

Wallpaper

http://feelgrafix.com/775370-cool-

electric-guitar-wallpaper.html.

(diakses 17 februari 2016)

Hamid, A. 2015. Sistem Pakar

Mendiagnosa Penyakit Pedofilia

Dengan Metode Dempster Shafer

Berbasis Web. Program Studi Teknik

Informatika STMIK Budi Darma,

Medan.

Hidayah, N. 2015. Sistem Pakar

Menentukan Kerusakan Televisi

Dengan Metode Case Based

Reasoning. Program Studi Teknik

Informatika STMIK Budi Darma,

Medan.

Hidayat, M. 2014. Sistem Pakar Mencari

Kerusakan Mesin Dan Cvt

(Continously Variable Transmission)

Motor Matic Menggunakan Metode

Dempster-Shafer. Tugas Akhir

Jurusan Teknik Informatika

Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim, Riau.

13

Husain, A.T. Wibowo & E. Ariyanto. 2010. Analisis Perbandingan Sistem

Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit

Mulut Dan Gigi Pada Manusia

Dengan Menggunakan Certainty

Factor Dan Teori Dempster-Shafer.

Tugas Akhir Teknik Informatika

Universitas Telkom.

Irawan, J. 2007. Buku Pegangan Kuliah

Sistem Pakar. Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika & Teknik

Komputer Surabaya (STIKOM).

Panjer, G. M. 2009. Guitar my Melodys

Skill, Krisn Music Melodys Club.

Pradhana, B. A. 2013. Perancangan Sistem

Pakar Untuk Diagnosa Kerusakan

Hardware Laptop Menggunakan

Metode Certainty Factor. Fakultas

Ilmu Komputer Universitas

Semarang.

Satrio, B. 2013. Sejarah Dan Pengetian

Gitar Listrik Atau Elektrik.

http://chordlirikgitar.blogspot.com.in/

2013/08/sejarah-dan-pengertian-gitar-

listrik-elektrik.html (diakses 17

februari 2016)

Septiana R. 2016. Sistem Deteksi

Gangguan pada Berbagai Jenis Gitar

dengan Menggunakan Metode Case

Based Reasoning Berbasis Desktop.

Jurusan Ilmu Komputer Universitas

Pakuan, Bogor.

Solichin, A. 2010. MySQL 5 Dari Pemula

Hingga Mahir. Universitas Budi

Luhur, Jakarta.

Srivastava R. P., T. J. Mock & L. Gao. 2011. The Dempster-Shafer Theory of

Belief Functions for Managing

Uncertainties: An Introduction and

Fraud Risk Assessment Illustration.

Australian Accounting Review. 21 :

282–291.