sintesis rpi 2: pengembangan hutan kota/ lanskap … · no. manfaat yang dirasakan rth1) hutan...
TRANSCRIPT
SINTESIS RPI 2: PENGEMBANGAN HUTAN KOTA/
LANSKAP PERKOTAAN
Koordinator:
Subarudi [email protected]
Bogor, 19 Maret 2015
Pendahuluan • Lingkungan perkotaan yang semakin padat dan 5dak ramah lingkungan (polusi)
• PP No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota hadir, tapi 5dak berjalan sebagaimana mes5nya
• Keluar Permenhut No. P.71 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota, nasibnya sama seper5 PP No. 63/2002
Pendahuluan
• BaLitbangHut , Puspijak tergerak untuk meneli5nya lebih lanjut melalui RPI 2: Pengembangan Hutan Kota/Lansekap Perkotaan (2010-‐214).
• Kegiatan RPI dilakukan oleh Puspijak, BPK Ciamis, BPK Palembang, BPK Samarinda, BPK Makassar dan BPK Aek Nauli.
Tujuan Menyediakan data dan informasi
serta iptek dalam rangka menyediakan strategi kebijakan (DSS) pengembangan hutan kota/lanskap perkotaan dalam proses pengambilan keputusan.
SASARAN
• Tersedianya rekomendasi kebijakan pengembangan dan pengelolaan HK
• Tersedianya rekomendasi kelembagaan pengelolaan HK
• Tersedianya rekomendasi kebijakan pengembangan HK berbasis demografi
SASARAN • Tersedianya rekomendasi jenis-‐jenis
pohon potensial untuk pengembangan HK
• Tersedianya rekomendasi bentuk ideal pengembangan zonasi fungsi HK di daerah pantai dan daratan tertutup
Metode Sintesis
• Fokus, lokasi dan waktu peneli5an Ø Pembangunan & pengembangan HK
berkelanjutan Ø Di kota besar dan kabupaten/kota Ø Tahun 2010-‐2014 Ø Metode Sintesis
Gambar 1. Mekanisme kerja dalam metoda sintesis terfokus (Modifikasi dari Burton, 1979).
Literatur/ Publikasi
Review
Pengalaman peneliti
Diskusi dengan experts terkait dengan hasil penelitian hutan kota
Rekomendasi untuk memecahkan masalah hutan kota
Peneliti
Metode Pendukung
• Kebijakan Hutan Kota (Content Analysis dan Policy Analysis)
• Jenis pohon potensial (Analisis kualita5f: karakteris5k jenis pohon & kuan5ta5f: struktur vegetasi dari 5pe hutan kota)
• Pembuatan zonasi hutan kota (Analisis jenis-‐jenis pohon, faktor edafis (tanah) dan faktor klima5s (iklim) menggunakan metode GIS
Hasil Kegiatan Riset RPI 2 HK
Tabel 1. Kegiatan penelitian dan tahun pelaksanaan yang mendukung luaran 1 dan 2
Luaran Kegiatan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Hasil Kajian dan rekomendasi kebijakan Ruang
Kajian kebijakan pengembangan dan pengelolaan hutan kota
X X X X
Rekomendasi tentang aspek biofisik
Kajian faktor demografi dalam hubungannnya dengan pengembangan hutan kota
X X X X X
Kajian jenis pohon potensial untuk pengembangan hutan kota
X X X X
Kajian pengembangan zonasi fungsi hutan kota daerah pantai dan daratan tertutup
X X X
Kebijakan Pengembangan dan Pengelolaan HK
• Definisi dan Manfaat HK • Peraturan Perundangan HK (+ Analisis isi PP No. 63/2002 dan Perenhut No. P.71/2009)
• Keterkaitan antara RTH dan HK (0,05-‐2,17%) • Permasalahan dalam pengembangan RTH dan HK serta solusinya
Definisi & Manfaat No. Manfaat yang Dirasakan RTH1) Hutan Kota2) Keterangan 1. Ameliorasi iklim (pengatur
mikroklimat) √ √ Panas udara
2. Penangkal polusi butir padatan debu
√ √ Bentuk partikel
3. Penangkal polusi gas √ √ GRK 4. Ventilasi kota √ Penyedia O2 5. Pengendali silau cahaya √ Sinar mentari 6. Paru-paru kota √ √ Udara segar 7. Penangkal kebisingan √ Sekitar industri 8. Pengendali air limbah √ Drainase 9. Pengendali erosi √ √ Tanah 10. Penurun stress √ Oksigen tinggi 11. Pelestarian plasma nutfah √ √ Konservasi alam 12. Pusat habitat kehidupan (fauna
dan flora) liar √ √ Konservasi jenis
13. Pencegahan instrusi air laut √ √ Hutan mangrove 14. Peningkatan keindahan kota √ √ Estetika 15. Penyedia air tanah √ √ Tata air 16. Material untuk dijual (kayu, daun,
bunga dan buah) √ √ Komersialisasi
Permasalahan Pengembangan HK 1. Persepsi pemangku kepen5ngan yang
berbeda-‐beda (FGD Banten, 15/10/2014) 2. Kebijakan belum mendukung perluasan RTH
dan HK (orientasi kelasan drpd resapan) 3. Lahan negara terbatas 4. Harga tanah 5nggi, biaya pembebasan juga
5nggi (DKI, Kab Lebak, Kota Samrinda)
Permasalahan Pengembangan HK 5. Tidak adanya insen5f bagi penanam pohon (aturannya sudah ada)
6. Sulitnya mencari pendanaan (CSR dan Pajak Kendaraan bermotor)
7. Belum tersedia juknis HK, RTH sudah ada 8. Belum tersedianya alat pendeteksi pohon rapuh (xygometer)
9. Kebijakan hijau Vs kepen5ngan ekonomi sesaat (PAD) (Kab. Bogor)
Kelembagaan Pengelola HK
• Definisi dan Manfaat Kelembagaan • Organisasi Pengelola HK (berbeda-‐beda pengelolanya)
• Aturan Main (Pemda mengacu Permendagri-‐RTH) • Pengaturan SDM Pengelola HK • Alterna5f pembiayaan • Strategi penguatan kelembagaan pengelola HK
Alterna5f Pembiayaan HK 1. Perencanaan APBD untuk HK 2. Komunikasi ak5f ke Dirjen Bina DAS PS 3. Kerjasama dengan donor dalam dan LN 4. Pemanfaatan dana CSR 5. Pajak lingkungan (STNK) 6. HK untuk rekreasi (5ket) 7. Insen5f pemda utk HK 8. Diskon PBB utk tanaman di kota
Analisis Demografi dan Pengembangan HK
• Demografi (4m2/jiwa) • Keterkaitan HK dengan kepadatan penduduk (semakin padat, HK semakin sempit)
• Keterkaitan HK dengan kenyamanan lingkungan (HK menyediakan kenyamanan dan asri)
Keterkaitan HK-‐Kenyamanan L Tabel 21. Sikap responden penelitian terhadap upaya penanaman pohon pekarangan
Peubah demografi
Jumlah responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa setiap pekarangan rumah harus ditanami pepohonan
Pangkal Pinang Bengkulu Jambi Kelurahan terjarang 100% (n = 59) 100% (n = 43) 95,5% ( n = 45)
Kelurahan sedang 90% (n = 60) 97,5% (n = 40) 100% (n = 47)
Kelurahan terpadat 96,6% (n = 59) 92,8% (n = 56) 93,4% ( n = 46)
Sumber : data primer, diolah (2013)
Jenis Potensial untuk Pengembangan HK
• Seleksi jenis pohon • Jenis pohon penangkal debu • Jenis pohon penyerap 5mbal • Jenis pohon penyerap CO2
Seleksi Jenis Pohon HK
• Dapat menghasilkan oksigen dan dapat menyerap polutan
• Tidak membahayakan bagi masyarakat atau pun satwa
• Dikunjungi oleh banyak satwa liar • Jenis lokal
Tabel 10. Rangking 1-10 Jenis Pohon, dari lokasi Surabaya,paling banyak menjerap debu
No Nama Pohon Berat debu (g/cm2)
1 Hujan emas 0.0842 2 Nangka 0.0819 3 Flamboyan 0.0775 4 Kersen 0,0746 5 Sawo kecik 0.0688 6 Mangga 0.0625 7 Angsana 0.0608 8 Pulai 0.0578 9 Ki acret 0.0543 10 Ketapang 0.0539
Pengembangan Zonasi Fungsi HK • Tipe wilayah perkotaan • Kriteria pengembangan jenis • Ekosistem daerah pantai dan daerah tertutup • HK daerah Pantai • HK daerah tertutup • Pengembangan zonasi fungsi HK
Strategi Pengembangan dan Pengelolaan HK
• Strategi Pengembangan HK • Strategi Penguatan Kelembagaan HK • Strategi Pengembangan HK Berbasis Demografi
• Strategi Pemilihan Jenis HK • Strategi zonasi pengembangan HK • Strategi Konsorsium Riset HK
Strategi Pengembangan HK • Pengembangan jalur hijau sepanjang kawasan sempadan sungai, jalan raya atau tol, jalur rel kereta api
• Perluasan taman-‐taman kota dan hutan kota di berbagai wilayah kecamatan yang potensial
• Pembangunan taman-‐taman lingkungan yang tersebar di seluruh kota
• Penanaman pohon di kawasan pemakaman
Strategi Pengembangan HK • Pemberian insen5f terhadap masyarakat yang menanam pohon di lahan miliknya
• Pencarian dana pembangunan RTH dan hutan kota melalui CSR dan kerjasama dengan lembaga donor yang peduli lingkungan
• Kerjasama penanaman pohon melalui skema insen5f dari proyek-‐proyek perubahan iklim
• Penemuan alat deteksi pohon rapuh dan mudah tumbang secara cepat (gelombang magne5k)
Strategi Penguatan Kelembagaan
1. Perlu penyamaan persepsi HK untuk hidup sehat, segar dan asri di perkotaan
2. Proporsi HK > untuk penghargaan Adipura 3. Pimpinan ter5nggi punya komitmen HK 4. SPKD HK punya tupoksi yang sesuai, visi dan
misinya 5. SKD punya tahuja dan target HK yang jelas
Strategi Penguatan Kelembagaan
6. Kordinasi antar SKPD dalam pemb HK 7. KISS untuk pencapaian target HK 8. Pengaturan SDM harus tepat 9. SKPD pro ak5f memanfaatkan CSR 10. Pemda perlu kebijakan insen5f fiskal dan PBB untuk HK
Strategi Pengembangan HK Berbasis Demografi (Bandung)
• Taman lingkungan RT seluas 250 m2/250 warga, • RTH lingkungan RW seluas 1,250 m2/2.500 warga • RTH/HK lingkungan kelurahan seluas 9.000 m2/ 25.000 – 30.000 warga
• Taman/HK lingkungan kecamatan seluas 24.000 m2/120.000 penduduk, dan
• Taman/hutan kota lingkungan Wilayah Pengembangan 12,4 ha/480.000 warga
Strategi Pengembangan Zonasi HK (Banten)
a) Zonasi pantai dengan tingkat kelerengan ≤ 8 % merupakan jenis tanah gambut dengan pemanfaatan tanaman holtikultura (tingkat ketebalan ≤ 2m) dan tanaman kehutanan (tingkat ketebalan ≥ 2m).
b) Zonasi daratan dengan tingkat kelerengan 8 % sampai 16 % dengan pemanfaatan tanaman lahan wanatani (agroforestry)
c) Zonasi pegunungan dengan tingkat kelerengan ≥ 40 % dengan pemanfaatan tanaman kehutanan dan perkebunan.
Konsorsium Pengembangan Peneli5an
• Inisiasi Pembangunan HK di Palangkaraya • Perubahan Perda HK di Samarinda • Pemindahan pohon karena perluasan areal Tol Jagorawi
• Pembuatan demplot HK di Cijago Tol jagorawi Km 16 (Depok) inisiasi Kapuspijak 1200 pohon 37 jenis
• Pembuatan forum pakar HK
Konsorsium Pengembangan Peneli5an
• Pembuatan design engineering HK Holcim Cilacap (BPK Ciamis dan Holcim)
• Konsultan pada Pembangunan HK di Tasikmalaya 2012
• Pembimbingan mahasiswa S2 ig HK (2 orang). Satu sudah lulus dan sudah memasukkan naskah tesis ke Jurnal Puspijak
Konsorsium Pengembangan Peneli5an
• Launching buku Hutan kota oleh Yayasan Keha5 di Ecopark, Ancol (Berita di Kompas)
• Key person (Ismayadi) dalam pembangunan bioregion Jawa vai di Ecopark LIPI (HK Pemkab Bogor)
• Pembangunan tropical highway garden di Jalan TOL Jagorawi (CSR Garuda Indonesis)
• Tanam 60 jenis pohon potensial (CSR Bahana Sekuritas)
Konsorsium Pengembangan Peneli5an
• Pembanguan HK Toyota Asra di Kawasan Industri terpadu Kerawang (design engineering)
• Terlibat pembangunan Ecopark di Pulau Sarangan Bali
• Rencana pembangunan hutan kota di Tanjung Priok (PT Pelindo)
Output dari RPK Sintesis RPI 2
1. Drak Revisi PP No. 63 tahun 2002 2. Sintesis RPI 2 Pengembangan HK 2. Database Hutan Kota 3. Sidik Cepat Pemilihan Jenis Hutan Kota
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TAHUN 2012
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 63 TAHUN 2002
TENTANG HUTAN KOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : (a) bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Hutan Kota;
(b) bahwa PP No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan pembangunan kota dan RTRWP/RTRWK; (c) bahwa peraturan perundangan yang dijadikan dasar untuk penyusunan PP No. 63 Tahun 2002 telah banyak mengalami perubahan yang signifikan; (4) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota;
Sidik Cepat Pemilihan Jenis HK
Biola cantik, Dahu,
Gaharu, Kapuk,
Kempas, Ki payung,
Ki sampang, Ki te
ja,
Kopo, Sawo belanda
Dahu
, Ger
ungg
ang,
Gmel
ina,
Klu
wih,
Kem
ang,
Kup
a,
Kosa
mbi
, Man
ggis
,
Man
glid
, Saw
obe
land
a
REKREASI
KONSERVASI
POLUSI
SUM
BER
AIR
POLUSI
SUMBER AIR
POLUSI
SUM
BER
AIR
POLUSI
SUMBER AIR
REK
REA
SI
KONS
ERVA
SI
REKREASI
KONSERVASI
REK
REA
SI
KONS
ERVA
SI
Dadap merah, Ganitri,Kapuk, Kemenyan,
Kempas, Khaya, Saputangan, Kemiri,Manggis, Sawobelanda
Sawo kecik, Dahu,
Gerunggang, Ki teja,
Kondang, Kopo,
Kosambi, Kupa,
Manggis, Manglid
Acasia, Albasia,
Bayur, Biola cantik,
Dahu, Gaharu, Kapuk,
Kempas, Ki teja, Ki
payung, Mangga,
Manglid
Bintaro,
Burahol, Dadap
merah, W
aru,
Gandaria,
Ganitri, K
emiri,
Kemuning,
Sawo kecik
Bel
imbi
ng, D
adap
mer
ah, D
ahu,
Gan
itri,
Jam
bu, K
emen
yan,
Kem
unin
g, K
enan
ga,
Man
ggis
, Saw
obe
land
aBintaro,
Burahol, Dadapmerah, Ganitri,
Kemiri,Kemuning,
Kiray, Kosambi,Kupa
Kenanga, K
ayuputih, B
eringin,K
ayu manis,
Kuntobim
o, Cem
aragunung, D
uwet,
Buni, K
amboja,
Aren, Beringin
kebo, Kayu putih,
Keben, Kepuh,
Mahoni,Salam
ander,
Samolo, Sindur
Asam landi, Beringin
kebo, Jabon, Duwet,
Kaliandra, Kersen,
Kepuh, Leda,
Mahoni, Petai,
Salam, Salamander
Alpukat, Aren,
Beringin, Bisbul,
Cempaka, Cendana,
Duku, Buni, Huru,
Kaweni, Keben, Petai,
Pinus, Tangkil
Bayur, Belimbing,Coklat, Cyprus,Dadap, Duwet,Eboni, Flamboyan,Ekor tupai merah
Bayur, Bacang,
Dadap, Fentase,
Jambu, Kopo,
Mangga, Matoa,
Mimba, Randu,
Sungkai, Suren
Belim
bing, Bencoy,
Coklat, D
adap hias,
Flamboyan,
Gandaria, Jam
bu,
Kluw
ih, Kem
ang,
Manggis
Bayur, Dadap, Culan,
Fentase, Empilung,
Kemang, Mengkudu,
Menteng, Mimba,
Rasamala
DATARANRENDAH
DATARANTINGGI
0 - 20
0 201 - 400
> 600 401 -
600
Rekomendasi dan Tindak Lanjut (2015-‐2019) • Perlu pembahasan revisi PP No. 63/2002 dan Permenhut No. P.71/2009 dengan Biro Hukum dan BPDAS PS
• Penyusunan kriteria dan indikator pembangunan hutan kota
• Pembangunan demplot Hutan Kota Litbang kerjasama dengan Pemda Kab/kota
• Sosialisasi database dan sidik cepat HK di Kab/kota yang rendah pembangunan HK