rpi 15 pengelolaan sumberdaya lahan & air pendukung
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
1/38
Pengelolaan Sumberdaya
Lahan dan Air PendukungPengelolaan DAS
KODEFIKASI
RPI 15
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
2/38
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
3/38
203Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF
(RPI)
TAHUN 2010 ‐ 2014
PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR
PENDUKUNG PENGELOLAAN DAS
Jakarta, Februari 2010
Disetujui Oleh:
Kepala Pusat,
Ir. Adi Susmianto, M.Sc.
NIP. 19571221 198203 1 002
Koordinator,
Dr. Pratiwi
NIP. 19610416 198603 2 002
Mengesahkan :
Kepala Badan,
Dr.Ir.Tachrir Fathoni M.Sc
NIP.
19560929
198202
1
001
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
4/38
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
5/38
205Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
Daftar Isi
Lembar Pengesahan ................................................................................ 203
Daftar Isi ................................................................................................... 205
Daftar Tabel ............................................................................................. 207
I. ABSTRAK.........................................................................................209
II. LATAR BELAKANG .......................................................................... 209
III. RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 212
IV. HIPOTHESIS .....................................................................................213
V. TUJUAN DAN SASARAN ..................................................................213
VI. LUARAN ...........................................................................................214
VII. RUANG LINGKUP ............................................................................. 215
VIII. KOMPONEN PENELITIAN ................................................................215
IX. METODOLOGI ..................................................................................216
X. RENCANA TATA WAKTU ..................................................................218
XI. RENCANA LOKASI DAN UPT TERKAIT ............................................. 221XII. RENCANA BIAYA .............................................................................. 221
XIII. ORGANISASI ................................................................................... 223
XIV. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 224
XV. KERANGKA KERJA LOGIS ............................................................... 225
XVI. EVALUASI ........................................................................................ 234
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
6/38
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
7/38
207Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
Table 1. Rencana Tata Waktu .................................................................219
Table 2. Rencana Anggaran Penelitian Integratif 2010 – 2014 ...............222
Table 3. Organisasi Kegiatan RPI Pengelolaan Sumberdaya Lahandan Air Pendukung DAS ........................................................... 223
Table 4. Evaluasi RPI Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirPendukung Pengelolaan DAS................................................... 234
Daftar Tabel
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
8/38
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
9/38
209Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
I. ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan
satu kesatuan wilayah daratan dengan anak sungai dan anak-anak sungainya,yang berfungsi menampung,menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal daricurah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakanpemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yangmasih terpengaruh aktivitas daratan (UU No.7 Tahun 2004). Dengan demikiankarakteristik pantai selain dipengaruhi oleh sifat laut juga dipengaruhi sifat yangberasal dari wilayah hulu, baik sedimen maupun bahan terlarut dan terangkutlainnya. Faktor utama yang menghubungkan bagian hulu (pegunungan danperbukitan) dengan hilir (wilayah pantai) dalam suatu DAS adalah siklus/daurhidrologi. Oleh karena itu perubahan penggunaan lahan di daerah hulu akan
memberikan dampak di daerah hilir dalam bentuk uktuasi debit air, kualitas airdan transpor sedimen serta bahan-bahan terlarut di dalamnya. Pengelolaan lahandan air adalah vital dalam sistem pengelolaan DAS.
Adanya peningkatan jumlah penduduk maka akan meningkatkan kebutuhanakan sandang, pangan dan papan serta energi. Akibatnya akan terjadi peningkatanpengurangan areal hutan untuk keperluan lain. Peningkatan intensitas perubahanalih fungsi hutan ini akan berpengaruh negatif terhadap kondisi hidrologis DASseperti menurunnya resapan air ke dalam tanah, meningkatnya debit puncak,fluktuasi debit antar musim, meningkatnya aliran permukaan, banjir dan
kekeringan. Pengelolaan lahan dan air merupakan suatu kegiatan yang menjagafungsi daya dukung lahan dan air bagi kehidupan flora,fauna dan manusia.Pengelolaan lahan dan air dilakukan antara lain dengan senantiasa menjagapenggunaan lahan dan air yang disesuaikan atau tidak melebihi daya dukungnyaagar sistem lahan dan air tidak rusak dan jasa sistem tersebut optimal dan terusmenerus (sustainable) bagi kesejahteraan masyarakat. Disamping itu, untukmemperbaiki lahan-lahan yang terdegradasi terutama di daerah hulu, dapatdilakukan dengan merehabilitasi lahan-lahan tersebut, agar kualitas lingkungandi daerah hilir dapat menjadi lebih baik. Untuk itu diperlukan pengelolaan
sumberdaya lahan dan air di dalam DAS dari hulu sampai ke hilir yang dilakukansecara terpadu oleh semua pihak dengan mempertimbangkan aspek biofsik,
sosial dan ekonomi.
Kata kunci: pengelolaan sumberdaya lahan dan air, pengelolaan DAS, rehabilitasi,konservasi tanah dan air
II. LATAR BELAKANG
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yangmerupakan satu kesatuan dengan anak sungai dan anak-anak sungainya,
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
10/38
210 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
yang berfungsi menampung,menyimpan, dan mengalirkan air yang berasaldari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di daratmerupakan pemisah topogra dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (UU No.7 Tahun2004). Dengan demikian karakteristik pantai selain dipengaruhi oleh sifatlaut juga dipengaruhi sifat yang berasal dari wilayah hulu, baik sedimenmaupun bahan terlarut dan terangkut lainnya (Wardoyo, 2007). SuatuDAS terdiri atas dua bagian utama yaitu daerah tadahan (cacthment area)yang membentuk daerah hulu dan daerah kepala sungai, dan daerahpenyaluran air yang berada di bawah daerah tadahan. Daerah penyaluranair dapat dibagi dua yaitu daerah tengah dan daerah hilir (Notohadiprawiro,1981). Faktor utama yang menghubungkan bagian hulu (pegunungan dan
perbukitan) dengan hilir (wilayah pantai) dalam suatu DAS adalah siklus/daur hidrologi (Wardoyo, 2007). Oleh karena itu perubahan penggunaanlahan di daerah hulu akan memberikan dampak di daerah hilir dalam bentukuktuasi debit air, kualitas air dan transpor sedimen serta bahan-bahanterlarut di dalamnya.
Daerah Aliran Sungai dapat dipandang sebagai sumberdaya alam yangberupa stok dengan ragam kepemilikan (private, common, state property)dan berfungsi sebagai penghasil barang dan jasa,baik bagi individu dan ataukelompok masyarakat maupun bagi publik secara luas serta menyebabkaninterdependensi antar pihak, individu dan atau kelompok masyarakat(Kartodihardjo et al., 2004). Dengan demikian DAS dapat dipandang sebagaisuatu sistem, dimana dalam suatu DAS terdapat berbagai komponen yangsaling berkaitan satu sama lainnya. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaanyang holistik dan terpadu terhadap suatu DAS.
Komponen sumberdaya alam yang terdapat dalam DAS antara lainhutan, lahan dan air serta jasa-jasa lingkungan. Pengelolaan lahan dan airadalah vital dalam sistem pengelolaan DAS. Oleh karena itu lahan dan air
merupakan komponen pokok yang menunjang kehidupan yang berada didalam sistem DAS tersebut. Kehidupan dalam sistem DAS yang terdiri dariora ,fauna dan manusia sangat tergantung pada jasa tanah dan air dalamsistem penunjang kehidupan. Oleh karena itu tanah,air dan kehidupan tidakpernah dapat dipisah-pisahkan. Kehidupan dapat membentuk komunitasflora dan fauna (hutan, tanah, lahan pertanian, dan sebagainya) danmasyarakat manusia (desa,kota) dengan berbagai perangkatnya yangberada di dalam sistem DAS senantiasa bergantung kehidupannya padatanah dan air dalam sistem lahan. Oleh karena itu pengelolaan DAS tidak
pernah dapat dipisahkan dengan pengelolaan lahan dan air.
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
11/38
211Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
Agar sistem DAS dapat berfungsi secara lestari maka pengelolaan DASharus ditunjang sepenuhnya oleh pengelolaan lahan dan air yang senantiasamempertimbangkan daya dukungnya.
Adanya peningkatan jumlah penduduk maka akan meningkatkankebutuhan akan sandang, pangan dan papan serta energi. Akibatnyaakan terjadi peningkatan pengurangan areal hutan untuk keperluan lain.Peningkatan intensitas perubahan alih fungsi hutan ini akan berpengaruhnegatif terhadap kondisi hidrologis DAS seperti menurunnya resapan airke dalam tanah, meningkatnya debit puncak, uktuasi debit antar musim,meningkatnya aliran permukaan, banjir dan kekeringan.
Pembukaan tajuk hutan tropika basah seperti di Indonesia menyebabkan
erosi tanah yang akhirnya dapat menurunkan kualitas tanah baik sifat sikmaupun kimianya. Akibat erosi ini adalah meluasnya lahan terdegradasi.Total lahan terdegradasi di Indonesia tercatat seluas 100,5 juta ha yang terdiridari 59 juta ha (di dalam kawasan hutan) dan 41,5 juta ha (di luar kawasanhutan) (Departemen Kehutanan, 2008). Lahan terdegradasi ini tersebar diberbagai tipe dan fungsi hutan. Semakin luas lahan terdegradasi, semakinmenyebabkan siklus air terganggu. Penyebab meluasnya lahan kritis antaralain adalah: penebangan liar, penyerobotan lahan hutan, kebakaran hutan,penambangan liar, kebakaran hutan dan sebagainya. Akibatnya adalah
hutan menjadi terdeforestasi. Laju deforestasi di Indonesia dari tahun 1982-1990 diperkirakan sebesar 1,6-2 juta ha/th (Anonymous, 2000). Kemudianperiode tahun 1997-2000 menjadi 3,8 juta ha (Departemen Kehutanan,2003). Sedangkan data terakhir menunjukkan bahwa dari tahun 2000-2005, laju deforestasi untuk tujuh pulau besar yaitu Sumatra, Kalimantan,Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tercatat rata-rata1,09 juta ha/th (Departemen Kehutanan, 2008).
Salah satu upaya untuk menghadapi degradasi hutan terutama didaerah hulu adalah dengan merehabilitasi lahan-lahan tersebut, agar
kualitas lingkungan di daerah hilir dapat menjadi lebih baik. Untuk itudiperlukan pengelolaan sumberdaya lahan dan air di dalam DAS dari hulusampai ke hilir yang dilakukan secara terpadu oleh semua pihak denganmempertimbangkan aspek biosik, sosial dan ekonomi.
Pentingnya posisi pengelolaan sumberdaya lahan dan air sebagai unitperencanaan yang utuh memiliki tujuan untuk menjaga kesinambunganpemanfaatan sumberdaya hutan, tanah dan air dalam sistem DAS.Dalam upaya menciptakan pendekatan pengelolaan DAS secara terpadu,
diperlukan perencanaan secara terpadu yang didukung oleh pengelolaansumberdaya lahan dan air dari hulu sampai hilir.
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
12/38
212 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
Pengelolaan lahan dan air merupakan suatu kegiatan yang menjagafungsi daya dukung lahan dan air bagi kehidupan ora,fauna dan manusia.Pengelolaan lahan dan air dilakukan antara lain dengan senantiasa menjaga
penggunaan lahan dan air yang disesuaikan atau tidak melebihi dayadukungnya agar sistem lahan dan air tidak rusak dan jasa sistem tersebutoptimal dan terus menerus (sustainable) bagi kesejahteraan masyarakat.Pengelolaan lahan dan air bertujuan untuk mengatur pemanfaatansumberdaya lahan secara optimal, mendapatkan hasil maksimal danmempertahankan kelestarian sumberdaya lahan dan air itu sendiri.
Sebenarnya pengelolaan lahan dan air melalui kegiatan rehabilitasitelah banyak dilakukan, namun keberhasilannya masih rendah. Di sisi lainkemampuan pemerintah untuk merehabilitasi hutan/lahan hanya berkisar1-2 juta ha per tahun, itu pun kalau semuanya dinilai berhasil untuk dapatmenutupi lahan yang terbuka (Rustam, 2003 dalam Darwo, 2007).
Rendahnya tingkat keberhasilan pengelolaan lahan antara lain adalahkurangnya informasi mengenai teknologi untuk merehabilitasi hutan danlahan terdegradasi. Disamping itu sebagian besar masyarakat setempatyang dilibatkan dalam kegiatan tersebut hanya sebagai kerja upahandan tidak diajak berperan aktif dalam analisis masalah dan pengambilankeputusan. Disamping itu agar rehabilitasi hutan dan lahan dapat berhasil
dengan baik, diperlukan upaya yang seksama dalam menerapkan teknikkonservasi tanah dan air, serta pemilihan jenis yang sesuai dan dapatberadaptasi dengan lingkungan yang kurang menguntungkan sertaperbaikan kondisi sik dan kimia tanah sebelum revegetasi. Jika hal inidapat dilakukan, maka diharapkan pengelolaan sumberdaya lahan dan airdapat menunjang pengelolaan DAS, sehingga DAS dapat berfungsi secaralestari.
III. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dihadapi dalam pengelolaan sumberdaya lahan danair adalah rendahnya produktivitas lahan kawasan hutan dan adanyakemiskinan karena kelebihan tenaga kerja di subsistem sosial. Atas dasartersebut maka perlu peningkatan produktivitas kawasan hutan, baik ditinjaudari aspek hasil hutan kayu maupun non kayu, maupun untuk menjagakelestarian dan perlindungan sumberdaya alam serta lingkungan hidup.
Di lain pihak kemampuan dan daya dukung lahan relatif rendah, sehinggajika pemanfaatan lahan melebihi kapasitas produksinya,maka yang terjadi
adalah lahan-lahan terdegradasi. Lahan terdegradasi ini sebagian besarakibat dari adanya kegiatan-kegiatan: penambangan yang tidak mengikuti
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
13/38
213Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
aturan yang ada, penebangan hutan secara illegal, perambahan kawasanhutan, bencana alam, dan sebagainya. Meningkatnya lahan terdegradasiini menyebabkan fungsi hutan baik sebagai penghasil kayu dan non kayu
serta pengatur siklus hidroorologi menjadi menurun. Untuk itu perlu dicariupaya-upaya memperbaiki lahan yang terdegradasi.
Salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi lahan-lahan terdegradasiadalah dengan merehabilitasi lahan tersebut, melalui berbagai pendekatan.Salah satu caranya adalah mengkombinasikan teknik-teknik rehabilitasilahan dan pengelolaan tanah dan air yang sesuai dengan kondisi lahandan merangsang partisipasi aktif (peran serta) masyarakat di sekitarkawasan hutan. Agar masyarakat yakin bahwa kegiatan tersebut memberimanfaat terhadap mereka,maka kegiatannya dapat dilakukan denganpartisipasi aktif masyarakat sejak perencanaan sampai pelaksanaan danmonitoringnya. Demonstrasi plot (demplot) perlu dibuat sebagai saranauntuk mempermudah meyakinkan masyarakat.
IV. HIPOTHESIS
Implementasi rehabilitasi lahan dan pengelolaan sumberdaya lahandan air dengan menerapkan teknologi rehabilitasi lahan dan konservasitanah dan air dan teknik pemilihan jenis dan teknik silvikultur lainnya , serta
memperhatikan pendekatan partisipasi masyarakat dapat memperbaikifungsi DAS dan mempertahankan daya dukung lahan dan lingkungannya,sehingga DAS dapat berfungsi secara lestari.
V. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dari Rencana Penelitian Integratif adalah menyediakan informasidan teknologi tepat guna, untuk menunjang kelestarian pengelolaansumberdaya lahan dan air, khususnya yang terkait dengan rehabilitasi
lahan terdegradasi agar sumberdaya lahan dan air yang terdegradasi dapatberfungsi kembali sebagai habitat ora,fauna dan secara keseluruhansebagai penyangga kehidupan,termasuk didalamnya dapat meningkatkanperekonomian rakyat dengan meningkatkan partisipasi masyarakatdari mulai perencanaan, kegiatan pelaksanaan dan pengelolaan pascarehabilitasi lahan.
Sasaran yang akan dicapai:
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
14/38
214 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
A. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah Daratan:
1. Tersedianya Data dan Informasi tentang Model-model Rehabilitasi
Lahan dan Konservasi Tanah dan Air dengan Pendekatan Partisipatif;2. Tersedianya Data dan Informasi Teknik Mitigasi Tanah Longsor;
3. Tersedianya Data dan Informasi Teknik Rehabilitasi dan Restorasi LahanTerdegradasi dalam suatu DAS khususnya di Lahan Bekas Tambang(emas,timah, batubara);
4. Tersedianya Data dan Informasi Kelayakan Teknik Aerial seeding danHydroseeding;
5. Tersedianya Data dan Informasi Model-model Tata Guna Lahan UntukOptimalisasi Tataair.
B. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah RawaGambut:
Tersedianya Data dan Informasi Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahandan Air pada Wilayah Rawa Gambut.
C. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah Pantai:
Tersedianya Data dan Informasi Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan
dan Air pada Wilayah Pantai.
VI. LUARAN
Luaran yang akan dihasilkan adalah :
A. Luaran 1 : Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Daratan
1. Demplot Model-model Rehabilitasi Lahan dan Konservasi tanah dan Air
dengan Pendekatan Partisipatif;2. Pedoman Teknik Mitigasi Longsor;
3. Pedoman Teknik Rehabilitasi dan Restorasi Lahan Bekas Tambang(emas, timah,batubara);
4. Kajian Kelayakan Teknik Aerial Seeding dan Hydroseeding;
5. Modelling Tataguna Lahan untuk Optimalisasi Tataair.
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
15/38
215Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
B. Luaran 2 : Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Rawa Gambut, berupa:
Pedoman Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah RawaGambut
C. Luaran 3 : Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Pantai
Pedoman Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah Pantai
VII. RUANG LINGKUP
Sehubungan dengan latar belakang dan tujuan yang telah disebutkandi atas, maka ruang lingkup penelitian ini meliputi lahan terdegradasi yangberupa bagian dari DAS atau sub DAS yang dianggap kritis termasuk lahanbekas tambang dan daerah pantai serta gambut, yang menyebabkan fungsihidroorologis lahan tersebut terganggu.
Kegiatan penelitian ini meliputi:
1. Karakterisasi DAS terdegradasi termasuk karakteristik lahanterdegradasi;
2. Pemilihan jenis dan teknik silvikultur;3. Teknologi konservasi tanah dan air;
4. Karakteristik masyarakat sekitar hutan;
5. Aspirasi masyarakat terhadap pembangunan kehutanan;
6. Pembuatan Demplot;
7. Penyusunan Paket Teknologi.
VIII. KOMPONEN PENELITIAN
Komponen penelitian meliputi:
A. Luaran 1 : Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air WilayahDaratan
Kegiatan penelitian:
1. Pendekatan Partisipatif dalam Pengembangan Model Rehabilitasi danKonservasi Tanah dan Air;
2. Teknik Mitigasi Daerah Rawan Longsor;
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
16/38
216 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
3. Teknik Rehabilitasi dan Restorasi Lahan Bekas Tambang (emas,timah,batubara);
4. Kajian Kelayakan Teknik Aerial Seeding dan Hydroseeding ;
5. Modelling Tataguna Lahan untuk Optimalisasi Tata Air.
B. Luaran 2 : Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Rawa Gambut
Kegiatan penelitian:
1. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah Rawa
GambutC. Luaran 3 : Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air
Wilayah Pantai
Kegiatan penelitian:
1. Teknik pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah Pantai
IX. METODOLOGI
A. Luaran 1 : Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Daratan
1. Kegiatan 1. Pendekatan Partisipatif dalam Pengembangan Model RLK-TA
Akan diperoleh melalui kegiatan-kegiatan:
1. Kajian biosik lingkungan (identikasi karakteristik lahan);
2. Kajian sosial ekonomi dan kelembagaan (termasuk aspirasi masyarakat);
3. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan rehabilitasi lahan dankonservasi tanah dan air dengan pendekatan partisipasi masyarakat;
4. Pemilihan jenis dan teknik silvikultur;
5. Pemilihan teknologi konservasi tanah dan air;
6. Implementasi model yang sesuai dengan kondisi sik dan sosekbudwilayah;
7. Pengamatan parameter pertumbuhan (tinggi dan diameter tanaman)dan parameter tanah (laju aliran permukaan dan erosi);
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
17/38
217Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
2. Kegiatan 2. Teknik Mitigasi Daerah Rawan Longsor
Akan diperoleh melalui kegiatan-kegiatan:
1. Pemetaan daerah rawan longsor;2. Identikasi daerah rawan longsor;
3. Mencari metode untuk mendapatkan indikator kerawanan longsor;
4. Pengukuran gerakan tanah dan sifat-sifat tanah;
5. Pemilihan jenis dan teknik silvikultur;
6. Pemilihan teknik konservasi tanah dan air;
7. Pembuatan bangunan penahan longsor;
8. Pengukuran kejenuhan tanah dan pengaruhnya terhadap kepekaanlongsor.
3. Kegiatan 3. Paket Teknologi Rehabilitasi Lahan Terdegradasi dalamSuatu DAS Khususnya di Lahan Bekas Tambang (emas,timah,batubara);
Akan diperoleh melalui kegiatan-kegiatan:
1. Pemilihan lokasi;
2. Identifikasi karakteristik lahan (kondisi biofisik) bekas tambang(emas,timah,batubara);
3. Penentuan teknik rehabilitasi lahan,revegetasi dan silvikulturnya(termasuk persiapan bibit dan pemanfaatan limbah bekas tambang);
4. Penentuan spesies;
5. Penanaman dengan berbagai perlakuan;
6. Pemeliharaan tanaman;
7. Pengamatan parameter pertumbuhan (diameter dan tinggi tanaman)dan parameter tanah (tingkat kesuburan tanah: sik dan kimia);
4. Kegiatan 4. Kajian Kelayakan Teknik Aerial Seeding dan Hydroseeding
Akan diperoleh melalui kegiatan-kegiatan:
1. Kajian jenis-jenis tanaman hutan yang cocok dengan teknik aerialseeding dan hydroseeding;
2. Kajian formula bahan/larutan untuk teknik aerial seeding danhydroseeding ;
3. Pengaruh kelerengan terhadap efektitas teknik aerial seeding danhydroseeding ;
4. Aspek kelayakan ekonomi teknik aerial seeding dan hydroseeding .
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
18/38
218 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
5. Kegiatan 5. Modelling Tataguna Lahan untuk Optimalisasi Tataair
Akan diperoleh melalui kegiatan-kegiatan:
1. Pemantauan parameter tataair (sedimentasi dan debit air) di daerahhulu dan hilir;
2. Kajian tataguna (pola pemanfaatan) lahan di wilayah hulu dan hilir;
3. Modelling tataguna lahan yang memberikan hasil air optimal.
B. Luaran 2 : Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Rawa Gambut
1. Kegiatan 1. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Wilayah
Rawa Gambut
Akan diperoleh melalui kegiatan-kegiatan:
1. Analisis biosik dan tataair daerah rawa gambut;
2. Kajian pola pemanfaatan lahan rawa gambut;
3. Kajian tingkat kerentanan banjir dan daerah terkonstruksi di daerahrawa gambut;
4. Kajian pengaruh pemanfaatan lahan rawa gambut terhadap tataair;
5. Pembuatan Teknik Pengelolaan Lahan dan Air Wilayah Rawa Gambut.
C. Luaran 3 .Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Pantai
1. Kegiatan 1. Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air WilayahPantai
Akan diperoleh melalui kegiatan-kegiatan:
1. Analisis biosik dan tataair daerah pantai;2. Kajian pola pemanfaatan lahan pantai;
3. Kajian tingkat kerentanan banjir dan daerah terkonstruksi di daerahgambut;
4. Kajian pengaruh pemanfaatan lahan gambut terhadap tataair;
5. Pembuatan Teknik Pengelolaan Lahan dan Air Wilayah Pantai.
X. RENCANA TATA WAKTU
Rencana tata waktu disajikan pada Tabel 1.
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
19/38
219Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
Table 1. Rencana Tata Waktu
KegiatanTahun
2010 2011 2012 2013 2014
LUARAN 1. TEKNIK PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR WILAYAH DARAT
1.1. Pendekatan Partisipatif dalam PengembanganModel-model RLKTAa. Kajian biosik lingkungan (identikasi
karakteristik lahan);b. Kajian sosial ekonomi dan kelembagaan
(termasuk aspirasi masyarakat);c. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan
rehabilitasi lahan dan konservasi tanah dan airdengan pendekatan partisipatif;
d. Pemilihan jenis dan teknik silvikultur;e. Pemilihan teknologi konservasi tanah dan air;f. Implementasi model yang sesuai dengan kondisi
sik dan sosekbud wilayah;g. Pengamatan parameter pertumbuhan (tinggi
dan diameter tanaman) dan parameter tanah(laju aliran permukaan dan erosi);
h. Pembuatan publikasi Model-model RLKTAdengan pendekatan partisipatif.
X
X
X
XXX
X
X
XXX
X
X
XXX
X
X
X
X
X
X
X
1.2. Teknik Mitigasi Daerah Rawan Longsor a. Pemetaan daerah rawan longsor;b. Identikasi daerah rawan longsor;c. Mencari metode untuk mendapatkan indikator
kerawanan longsor;d. Pengukuran gerakan tanah dan sifat-sifat tanah;e. Pemilihan jenis dan teknik silvikultur;f. Pemilihan teknik konservasi tanah dan air;g. Pembuatan bangunan penahan longsor;
h. Pengukuran kejenuhan tanah dan pengaruhnyaterhadap kepekaan longsor i. Pembuatan publikasi
XXX
XXXX
XXX
X
X
X X X
X X
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
20/38
220 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
KegiatanTahun
2010 2011 2012 2013 2014
1.3. Paket Teknologi Rehabilitasi Lahan Terdegradasidalam Suatu DAS Khususnya di Lahan BekasTambang(emas,batubara,timah);a. Pemilihan lokasib. Identikasi karakteristik lahan (kondisi biosik)
bekas tambang);c. Penentuan teknik rehabilitasi lahan,revegetasi
dan silvikulturnya (termasuk persiapan bibit danpemanfaatan limbah bekas tambang);
d. Penentuan spesies;e. Penanaman dengan berbagai perlakuan;
f. Pemeliharaan tanaman;g. Pengamatan parameter pertumbuhan (diameter
dan tinggi tanaman) dan parameter tanah(tingkat kesuburan tanah:sik dan kimia)
h. Pembuatan Pedoman Rehabilitasi Lahan BekasTambang (emas,timah,batubara)
XX
X
X
X
X
XX
X
X
XX
X
X
XX
X
X
X
X
1.4. Kajian Kelayakan Teknik Aerial seeding danHydrooseeding a. Kajian jenis-jenis tanaman hutan yang cocok
dengan teknik aerial seeding dan hydroseeding ;b. Kajian formula bahan/larutan untuk teknik aerial
seeding dan hydroseeding;c. Pengaruh kelerengan terhadap efektitas teknik
aerial seeding dan hydroseeding ;d. Aspek kelayakan ekonomi teknik aerialseeding
dan hydroseeding .e. Informasi kelayakan teknik aerialseeding dan
hydroseeding
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X
1.5. Modelling tataguna lahan untuk optimalisasi
tataair a. Pemantauan parameter tataair (sedimentasi dandebit air) di daerah hulu;
b. Pemantauan parameter tataair (sedimentasi dandebit air) di daerah hilir;
c. Kajian tataguna (pola pemanfaatan)lahan diwilayah hulu;
d. Kajian tataguna (pola pemanfaatan) lahan diwilayah hilir;
e. Modelling tataguna lahan yang memberikan hasilair optimal.
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
21/38
221Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
KegiatanTahun
2010 2011 2012 2013 2014
LUARAN 2: TEKNIK PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR WILAYAH RAWAGAMBUT
2.1. Teknik pengelolaan sumberdaya lahan dan airWilayah Rawa Gambut
a. Analisis biosik dan tataair daerah rawagambut;
b. Kajian pola pemanfaatan lahan rawa gambutgambut:
c. Kajian tingkat kerentanan banjir dan daerahterkonstruksi di daerah rawa gambut:
d. Kajian pengaruh pemanfaatan lahan rawagambut terhadap tataair;
e. Pembuatan Teknik Pengelolaan Lahan danAir pada Lahan Rawa Gambut.
XXX
X X
X
LUARAN 3:TEKNIK PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR WILAYAH PANTAI
3.1. Teknik evaluasi lahan dan air wilayah pantaia. Analisis biosik dan tataair daerah pantai;b. Kajian pola pemanfaatan lahan pantai;
c. Kajian tingkat kerentanan banjir dan daerahterkonstruksi di daerah pantai:
d. Kajian pengaruh pemanfaatan lahan pantaiterhadap tataair;
e. Pembuatan Teknik Pengelolaan Lahan danAir Wilayah Pantai.
XX
X X
X X
X
XI. RENCANA LOKASI DAN UPT TERKAIT
Penelitian-penelitian dalam kegiatan ini akan dilakukan di Jawa dan luarJawa, di lahan terdegradasi dan bagian DAS/sub DAS yang dianggap kritis.
Di Jawa meliputi: beberapa tempat di provinsi Jawa Tengah, Jawa Baratdan Jawa Timur. Di luar Jawa meliputi beberapa tempat di provinsi SumatraSelatan,Sumatra Utara, Kalimantan Timur, NTT, Sulawesi Selatan, SulawesiUtara, Papua.
XII. RENCANA BIAYA
Rencana Biaya diuraikan pada Tabel 2.
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
22/38
222 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
Table 2. Rencana Anggaran Penelitian Integratif 2010 – 2014
No Kode Kegiatan
Biaya (X Rp. 1.000.000)
2010 2011 2012 2013 2014 Jmlh
I 15.1 Pengelolaan SumberdayaLahan dan Air WilayahDaratan
1 15.1.1.1
Pendekatan Partisipatifdalam PengembanganModel RLKTA
150 150 150 150 150 750
2 15.1.1.12 150 150 150 150 150 750
3 15.1.1.14 75 75 75 75 75 375
4 15.1.1.16 75 75 75 75 75 375
5 15.1.1.18 75 75 75 75 75 375
6 15.1.1.19 75 75 75 75 75 375
7 15.1.2.12 Teknik Mitigasi DaerahRawan Longsor 75 75 75 75 75 375
8 15.1.3.1 Teknik Rehabilitasi danrestorasi lahan bekastambang (emas) 150 150 150 150 150 750
9 15.1.3.1 Teknik Rehabilitasi danrestorasi lahan bekastambang (timah) 150 150 150 150 150 750
10 15.1.3.16 Teknik Rehabilitasi danrestorasi lahan bekastambang (batubara) 150 150 150 150 150 750
11 15.1.4.7 Kajian kelayakan teknikaerial seeding danhydroseeding
75 75 75 75 75 375
12 15.1.4.12 75 75 75 75 75 375
13 15.1.5.1
Modelling Tataguna lahan
untuk Optimalisasi Tatair
75 75 75 75 75 375
14 15.1.5.7 75 75 75 75 75 375
15 15.1.5.12 75 75 75 75 75 375
16 15.1.5.17 75 75 75 75 75 375
JUMLAH I 1 575 1575 1575 1575 1575 7875
II 15.2 Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan AirWilayah Rawa Gambut
17 15.2.1.1 Teknik Pengelolaan
Sumberdaya Lahan dan Air
Wilayah Rawa Gambut
75 75 75 75 300
18 15.2.1.12 75 75 75 75 300
19 15.2.1.16 75 75 75 75 300
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
23/38
223Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
No Kode KegiatanBiaya (X Rp. 1.000.000)
2010 2011 2012 2013 2014 Jmlh
JUMLAH II 225 225 225 225 900
III 15.3 Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan AirWilayah Pantai
20 15.3.1.1 Teknik Pengelolaan
Sumberdaya Lahan dan Air
Wilayah Pantai
75 75 75 75 75 375
21 15.3.1.12
75 75 75 75 75 375
JUMLAH III 150 150 150 150 150 750
JUMLAH TOTAL 1625 1950 1950 1950 1950 9425
XIII. ORGANISASI
Organisasi kegiatan disajikan pada Tabel 3.
Table 3. Organisasi Kegiatan RPI Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan AirPendukung DAS
No. Instansi/UPT Pelaksana
1. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam DR.Ir.Pratiwi, MSc.DR.Ir.Chairil A. Siregar, MSc.Ir.Chairil Anwar, MSc.I Wayan Susi D., S.Hut.MSi.Ir.Sumarhani
2. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli Asep Sukmana, S.Hut.
3. Balai Penelitian Kehutanan Solo Ir.Sukresno, MSc.; Ir.Irfan BudiPramono, MSc., Ir.Benny Haryadi,
MSc., Ir. Nining MSc., Ir. Heru D.R.)4. Balai Penelitian Kehutanan Kupang Ir. Gerson ND Njurumana, MSc.,Ir Ida
Rachmawati, MSc.
5. Balai Penelitian Kehutanan Samboja Septina S.Si; Antun P S.Hut.
6. Balai Penelitian Kehutanan Manado Ir. Laode Tira Asir, MSc.
7. Balai Penelitian Kehutanan Makasar Ir.Hunggul YSHN,MSi.
8. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari Ir.David Seran
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
24/38
224 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
XIV. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2000. Combating Land Degradation in Indonesia. National
Report on the implementation of United Nations Convention toCombat Desertication (UNCCD). For submission at the fourth sessionof Conference of the Parties. Bonn, Germany.
Darwo, 2007. Strategi Peningkatan Program Gerhan. (Studi kasus Gerhandi Sekitar Daerah Tangkapan Air Danau Toba).Prosiding EksposeHasil-hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan.Padang, 20 September 2006. Pusat Litbang Hutan dan KonservasiAlam, Bogor. p.249-258.
Departemen Kehutanan. 2003. Kebijakan penyusunan masterplan rehabilitasi hutan dan lahan. Badan Planologi Kehutanan, DepartemenKehutanan dan JICA. Jakarta.
Departemen Kehutanan. 2008. Statistik Kehutanan Indonesia. DepartemenKehutanan. Jakarta. 204 p.
Kartodihardjo, H., K.Murtilaksosno., dan U.Sudadi. 2004. InstitusiPengelolaan Daerah Aliran Sungai (Konsep dan Pengantar AnalisaKebijakan). Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Notohadiprawiro, T. 1981. Pengelolaan DAS dan program penghijauan.Jurusan Ilmu Tanah, Faperta, Universitas Gajah Mada. 35 p.
UU No.7 Tahun 2004. Tentang Sumberdaya Air.
Wardoyo, W. 2007. Perlunya penyamaan persepsi dan peningkatankomitmen dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Keynotespeech pada Lokakarya Sistem Informasi Pengelolaan DAS: InisiatifPengembangan Infrastuktur Data., F-MIPA – IPB dan CIFOR, 5September 2007.
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
25/38
225Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
XV. KERANGKA KERJA LOGIS
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
1. Tujuan:Menyediakan informasidan teknologi tepat guna,untuk menunjang kelestarianpengelolaan sumberdayalahan dan air, khususnya yangterkait dengan rehabilitasilahan terdegradasi agarsumberdaya lahan danair yang terdegradasidapat berfungsi kembali
sebagai habitat ora,faunadan secara keseluruhansebagai penyanggakehidupan,termasukdidalamnya dapatmeningkatkan perekonomianrakyat dengan meningkatkanpartisipasi masyarakat darimulai perencanaan, kegiatanpelaksanaan dan pengelolaanpasca rehabilitasi lahan.
· Luas lahanterdegradasimenurun
· Jumlah lahanberhutan meningkat
· Fungsi hidroorologishutan menjadi lebihbaik
· Kesadaranmasyarakat akan
fungsi hutanmeningkat
· StatistikKehutanan
· Demplot· Gelar
Teknologi
· Dukungankebijakanpemerintah
· Dukunganmasyarakatterhadapprogrampengelolaansumberdayalahan dan air
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
26/38
226 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
2. Sasaran:
a. Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan AirWilayah Daratan
b. Tersedianya Data danInformasi tentang Model-model Rehabilitasi Lahandan Konservasi Tanah danAir dengan PendekatanPartisipatif;
c. Tersedianya Data danInformasi Teknik MitigasiTanah Longsor;
d. Tersedianya Datadan Informasi TeknikRehabilitasi dan RestorasiLahan Terdegradasi dalamsuatu DAS khususnya dilahan bekas tambang:emas,timah,batubara.
e. Tersedianya Data danInformasi KelayakanTeknik Aerial seeding danHydroseeding
· Model-modelRLKTA diaplikasikanoleh masyarakat
· Teknik mitigasitanah longsor
· Teknologirehabilitasi lahanbekas tambang:emas,timah danbatubara
· Informasi kelayakanteknik aerial seeding dan hydroseeding
· Laporanakhir proyek
· PaketTeknologi
· Kondisilingkunganmendukung
· Dana tersedia
· Tidak adabencana alam
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
27/38
227Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
f. Tersedianya Data dan
Informasi Model-model TataPenggunaan Lahan untukOptimalisasi Tataair
B. Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan AirWilayah rawa Gambut
a. Tersedianya Datadan InformasiTeknik PengelolaanSumberdaya Lahan
dan Air Wilayah RawaGambut
C. Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan AirWilayah Pantai
a. Tersedianya Datadan InformasiTeknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan
Air Wilayah Pantai
· Model-model Tata
Penggunaan Lahanuntuk OptimalisasiTataair
· Pedoman teknikpengelolaansumberdaya lahandan air wilayah
rawa gambut
· Pedoman teknikpengelolaansumberdaya lahandan air wilayah
pantai
· Laporan
akhir proyek· PaketTeknologi
· Laporanakhir proyek
· PaketTeknologi
· Kondisi
lingkunganmendukung· Dana tersedia· Tidak ada
bencana alam
· Kondisilingkunganmendukung
· Dana tersedia
· Tidak adabencana alam
3. Luaran1. Teknik Pengelolaan
Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Daratan
a. Pendekatan Partisipatifdalam PengembanganModel-model RehabilitasiLahan dan KonservasiTanah dan Air;
b. Pedoman Teknik MitigasiLongsor;
c. Pedoman TeknikRehabilitasi dan RestorasiLahan Bekas Tambang(emas, batubara,timah);
d. Kajian kelayakan teknikaerial seeding danhydroseeding
e. Modelling tataguna lahanuntuk optimalisasi tataair
· Demplot RehabilitasLahan danKonservasi Tanahdan Air
· 1 Paket TeknologiMitigasi tanahlongsor
· 3 Paket Teknologirehabilitasi lahanbekas tambang:emas, batubara,timah
· 1 Paket /Informasikajian kelayakanaerial seeding danhydroseeding
· 1 Paket Modelling
Tataguna lahanuntuk optimalisasitataair
· Laporanakhir proyek
· PaketTeknologi
· Kondisilingkunganmendukung
· Dana tersedia· Tidak ada
bencana alam
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
28/38
228 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
2. Teknik Pengelolaan
Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Rawa Gambut
a. Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan AirWilayah Rawa Gambut
· 1 Paket TeknikPengelolaanSumberdaya Lahandan Air WilayahRawa Gambut
· Laporanakhir proyek
· PaketTeknologi
· Kondisilingkunganmendukung
· Dana tersedia· Tidak ada
bencana alam
3. Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan Air
Wilayah Pantai
a. Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan AirWilayah Pantai
· 1 Paket TeknikpengelolaanSumberdaya Lahandan Air WilayahPantai
· Laporanakhir proyek
· PaketTeknologi
· Kondisilingkunganmendukung
· Dana tersedia· Tidak ada
bencana alam
4 Kegiatan:
LUARAN 1. PengelolaanSummberdaya Lahan dan AirWilayah Daratan
Kegiatan 1.Pendekatan partisipatif dalampengembangan model RLKTAKegiatan:
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
29/38
229Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
a. Kajian biosik lingkungan
(identikasi karakteristiklahan);b. Kajian sosial ekonomi dan
kelembagaan (termasukaspirasi masyarakat);
c. Kebijakan pemerintahyang berkaitan denganrehabilitasi lahan dankonservasi tanah danair dengan pendekatanpartisipatif;
d. Pemilihan jenis dan teknik
silvikultur;e. Pemilihan teknologi
konservasi tanah dan air;f. Implementasi model yang
sesuai dengan kondisi sikdan sosekbud wilayah;
g. Pengamatan parameterpertumbuhan (tinggi dandiameter tanaman) danparameter tanah (lajualiran permukaan dan
erosi);h. Pembuatan publikasiModel-model RLKTAdengan pendekatanpartisipatif.
· Karakteristik lahan
· Teknik silvikulturterpilih· Teknologi KTA
terpilih· Karakteristik
sosekbudmasyarakat
· KebijakanPemerintah
· Implementasi· Pengukuran
pertumbuhan,
aliran permukaan,dan erosi
RPTP,KKL,DIP/
DIK, RK,SPJ
· Peneliti dan
teknisi tersedia· Anggarantersedia tepatwaktu
· Kondisi lapanganterpenuhi
· Koordinasiberjalan baik
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
30/38
230 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
Kegiatan 2. Teknik Mitigasi
Daerah Rawan Longsor Kegiatan:
a. Pemetaan daerah rawanlongsor;
b. Identikasi daerah rawanlongsor;
c. Mencari metode untukmendapatkan indikatorkerawanan longsor;
d. Pengukuran gerakantanah dan sifat-sifat tanah;
e. Pemilihan jenis dan tekniksilvikultur;
f. Pemilihan teknikkonservasi tanah dan air;
g. Pembuatan bangunanpenahan longsor;
h. Pengukuran kejenuhantanah dan pengaruhnyaterhadap kepekaanlongsor;
· Peta daerah rawan· longsor · Daerah rawan
longsorteridentikasi
· Indikator tingkatkerawanan longsor
· Sifat-sifat tanahdan gerakan tanah
teridentikasi· Jenis terpilih· Teknik silvikultur
terpilih· Teknologi KTA
terpilih· Bangunan penahan
longsor terbangun· Kejenuhan tanah
dan pengaruhnyaterhadap
kepekaan longsorteridentikasi
RPTP,KKL,DIP/DIK, RK,SPJ
· Peneliti danteknisi tersedia
· Anggarantersedia tepatwaktu
· Kondisi lapanganterpenuhi
· Koordinasiberjalan baik
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
31/38
231Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
Kegiatan 3. Teknik rehabilitasi
lahan terdegradasi dalamsuatu DAS khususnya dilahan bekas tambang(emas,batubara,timah);Kegiatan:
a. Pemilihan lokasib. Identikasi karakteristik
lahan (kondisi biosik)bekas tambang);
c. Penentuan teknikrehabilitasi
lahan,revegetasi dansilvikulturnya (termasukpersiapan bibit danpemanfaatan limbahbekas tambang);
d. Penentuan spesies;e. Penanaman dengan
berbagai perlakuan;f. Pemeliharaan tanaman;
· Lokasi sesuai· Paket teknologi
rehabilitasi/revegetasi
· Spesies terpilih· Kegiatan
penanaman danpemeliharaan
· Penetapanparameter danpengamatan
RPTP,KKL,DIP/DIK,RK,SPJ
· Peneliti dan tekni-si tersedia
· Anggaran terse-dia tepat waktu
· Kondisi lapanganterpenuhi
· Koordinasi berja-lan baik
g. Pengamatan parameterpertumbuhan (diameter
dan tinggi tanaman) danparameter tanah (tingkatkesuburan tanah:sik dankimia)
h. Pembuatan pedomanrehabilitasi lahan
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
32/38
232 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
Kegiatan 4. Kajian kelayakan
teknik aerial seeding dan hy-droseeding :
Kegiatan:a. Kajian jenis-jenis tanaman
hutan yang cocok denganteknik aerial seeding danhydroseeding ;
b. Kajian formula bahan/larutan untuk teknik aerialseeding dan hydroseeding;
c. Pengaruh kelerengan ter-
hadap efektitas teknikaerial seeding dan hydro-seeding ;
d. Aspek kelayakan ekonomiteknik aerialseeding danhydroseeding .
e. Informasi kelayakanteknik aerialseeding danhydroseeding
Kegiatan 5. Modelling Tata-guna Lahan untuk OptimalisasitataairKegiatan:a. Pemantauan parameter
tataair (sedimentasi dandebit air) di daerah hulu;
b. Pemantauan parametertataair (sedimentasi dandebit air) di daerah hilir;
c. Kajian tataguna (polapemanfaatan)lahan di
wilayah hulu;d. Kajian tataguna (pola
pemanfaatan) lahan diwilayah hilir;
e. Modelling tataguna lahanyang memberikan hasil airoptimal
· Tanaman hutanyang cocok untukdikembangkandengan teknikaerialseeding danhydrooseeding
· Formula larutanuntuk teknik aerial
seeding dan hydro-seeding;
· Kelerengan untukteknik aerial seeding dan hydroseeding;
· Kelayakan ekonomiteknik aerialseeding dan hydroseeding .
· Informasi kelayakanteknik aerialseeding dan hydroseeding
· Sedimentasi dandebit air di hulu danhilir diketahui;
· Tataguna (pola pe-manfaatan)lahan dihulu dan hilir diketa-hui;
· Modelling tataguna
lahan yang mem-berikan hasil airoptimal diketahui.
RPTP,KKL,DIP/DIKRK,SPJ
RPTP,KKL,DIP/DIK,RK,SPJ
· Peneliti dan tekni-si tersedia
· Anggaran terse-dia tepat waktu
· Kondisi lapanganterpenuhi
· Koordinasi berja-lan baik
· Peneliti dan tekni-si tersedia
· Anggaran terse-dia tepat waktu
· Kondisi lapanganterpenuhi
· Koordinasi berja-lan baik
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
33/38
233Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
No. Narasi Indikator Cara Verifkasi Asumsi
LUARAN 2.Teknik Pengelolaan
Sumberdaya Lahan dan AirWilayah Rawa Gambut
Kegiatan 1. Teknik pengelolaansumberdaya lahan dan airwilayah rawa gambutKegiatan:a. Analisis biosik dan tata-
air daerah gambut;b. Kajian pola pemanfaatan
lahan gambut:c. Kajian tingkat kerentanan
banjir dan daerah terkon-struksi di daerah gambut:
d. Kajian pengaruh peman-faatan lahan gambut ter-hadap tataair;
e. Pembuatan Teknik Pen-gelolaan Lahan dan AirWilayah Rawa Gambut
Luaran 3. Teknik PengelolaanSumberdaya Lahan dan AirWilayah Pantai
Kegiatan 1. Teknik pengelolaansumberdaya lahan dan airwilayah pantaiKegiatan:a. Analisis biosik dan tataair
daerah pantai;b. Kajian pola pemanfaatan
lahan pantai:
c. Kajian tingkat kerentananbanjir dan daerah terkon-struksi di daerah pantai:
d. Kajian pengaruh peman-faatan lahan pantai terha-dap tataair;
e. Pembuatan Teknik Penge-lolaan Lahan dan Air padaLahan Pantai
· Kondisi biosik dantataair daerah rawagambut diketahui;
· Tingkat kerentananbanjir dan daerah
terkonstruksi dik-etahui;
· Pengaruh peman-faatan lahan rawagambut terhadaptataair diketahui;
· Teknik Pengelo-laan Lahan dan AirWilayah Rawa Gam-but
· Kondisi biosik dantataair daerah pan-tai diketahui;
· Tingkat kerentanan
banjir dan daerahterkonstruksi dik-etahui;
· Pengaruh peman-faatan lahan pantaiterhadap tataairdiketahui;
· Teknik PengelolaanLahan dan Air padalahan Pantai
RPTP,KKL,DIP/DIK,RK,SPJ
RPTP,KKL,DIP/DIK,RK,SPJ
· Peneliti dan tekni-si tersedia
· Anggaran terse-dia tepat waktu
· Kondisi lapangan
terpenuhi· Koordinasi berja-
lan baik
· Peneliti dan tekni-si tersedia
· Anggaran terse-dia tepat waktu
· Kondisi lapanganterpenuhi
· Koordinasi berja-lan baik
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
34/38
234 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
X V I . E V A L U A S I
T a b l e
4 . E v a l u a s i R P I P e n g e l o l a a n
S u m b e r d a y a L a h a n d a n A i r P e n d u k u n g P e n g e l o l a a n D
A S
J U D U L
O U T P U T
I N S T I T U S I
P E L A K S A N A
C A P A I A N
2 0 1 0
2 0 1 1
2 0 1 2
2 0 1 3
2 0 1 4
R P I : P
e n g e l o l a a n
S u m b
e r d a y a l a h a n
d a n a i r p e n d u k u n g
p e n g e
l o l a a n D A S
I n f o r m a s i d a n
t e k n o l o g i t e p a t
g u n a u n t u k
m e n u n j a n g
p e n g e l o l a a n
s u m b e r d a y a
l a h a n d a n a i r ,
p e n d u k u n g
p e n g e l o l a a n
D A S
P 3 H K A
B P K A e k N A u l i
B P K S o l o
B P K K u p a n g
B P K S a m b o j a
B P K M a n a d o
B P K M a k a s a r
B P K M a n o k w a r i
L U A R A N 1 . T e k n i k
P e n g e
l o l a a n
S u m b
e r d a y a L a h a n d a n
A i r W i l a y a h D a r a t a n
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
35/38
235Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
J U D U L
O U T P U T
I N S T I T U S I
P E L A K S A N A
C A P A I A N
2 0 1 0
2 0 1 1
2 0 1 2
2 0 1 3
2 0 1 4
1 . P e
n d e k a t a n
P a
r t i s i p a t i f d a l a m
P e
n g e m b a n g a n
M o d e l R L K T A
P e d o m a n
M o d e l - m o d e l
R L K T A d e n g a n
p e n d e k a t a n
p a r t i s i p a t i f
P 3 H K A ( D R . I r .
P r a t i w i , M S c . ;
I r . S u m a r h a n i )
B P K S o l o ( I r . N i n i n g ,
M S c . , D r s . I r f a n B u d i
P r a m o n o , M S c . )
B P K K u p a n g ( I r I d a
R a c h m a w a t i , M S c . ,
I r G e r s o n M S i . )
B P K S a m b o j a
( A n t u n P . S . H u t . )
B P K M a k a s a r ( I r
H u n g g u l Y S H N ,
M S i . )
B P K M a n o k w a r i ( I r
D a v i d S e r a n )
D a t a a w
a l
p e r t u m b u h a n
t a n a m a n d a n
k o n d i s i f s i k
l i n g k u n g a n ,
s o s e k d a n
b u d a y a
D a t a
p e r t u m b u h a n
t a n a m a n d a n
p e n g a r u h
p e r l a k u a n
( t e k n i k K T A )
D a t a
p e r t u m
b u h a n
t a n a m
a n , a l i r a n
p e r m u
k a a n d a n
e r o s i .
I n f o r m a s i j e n i s
d a n t e k n i k
s i l v i k u l t u r d a n
K T A , t e r m a s u k
i n f o r m a s i p e r a n
m a s y a r a k a t
d a l a m
p e n g e m b a n g a n
m o d e l R L K T A
s e c a r a
p a r t i s i p a t i f
P e m b
u a t a n
P e d o m a n
M o d e
l - m o d e l
R L K T A d e n g a n
p e n d e k a t a n
p a r t i s
i p a t i f
2 . T e
k n i k m i t i g a s i
d a
e r a h r a w a n
l o n g s o r
P e d o m a n
m i t i g a s i d a e r a
h
r a w a n l o n g s o
r
B P K S o l o ( I r .
S u k r e s n o M S c . )
D a t a a w
a l
m e n g e n
a i k a r a -
k t e r i s t i k
d a n
s e b a r a n
d a e r a h -
d a e r a h r a w a n
l o n g s o r , i n d i k a t o r
k e r a w a n a n l o n g -
s o r , d l l .
P e m i l i h a n
t e k n i k K T A
d a n j e n i s
p e n g e n d a l i
l o n g s o r
P e n e r a p a n
t e k n i k
K T A
d a n j e n i s
p e n g e n d a l i
l o n g s o
r
D a t a d a n
i n f o r m a s i
m e n g e n a i c a r a
p e n g e n d a l i a n
d a e r a h r a w a n
l o n g s o r
P e m b
u a t a n
P e d o m a n
m i t i g a s i d a e r a h
r a w a n l o n g s o r
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
36/38
236 RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF 2010-2014
J U D U L
O U T P U T
I N S T I T U S I
P E L A K S A N A
C A P A I A N
2 0 1 0
2 0 1 1
2 0 1 2
2 0 1 3
2 0 1 4
3 . T e
k n i k r e h a b i l i t a s i
l a h a n b e k a s
t a m b a n g e m a s
P e d o m a n
r e h a b i l i t a s i
l a h a n b e k a s
t a m b a n g e m a
s
P 3 H K A ( D R . I r .
C h a i r i l A n w a r
S i r e g a r , M S c . )
D a t a
p e r t u m b u h a n
t a n a m a n d a n
k o n d i s i a w a l
l a h a n b e k a s
t a m b a n g
D a t a
p e r t u m b u h a n
d a n k o n d i s i
l a h a n s e t e l a h
p e r l a k u a n
I n f o r m
a s i j e n i s
I n f o r m a s i
T e k n i k
S i l v i k u l t u r
P e d o m a n
R e h a b i l i t a s i
L a h a n
B e k a s
T a m b
a n g E m a s
4 . T e
k n i k R e h a b i l i t a s i
L a
h a n B e k a s
T a
m b a n g T i m a h
P e d o m a n
r e h a b i l i t a s i
l a h a n b e k a s
t a m b a n g t i m a
h
P 3 H K A ( D R I r
P r a t i w i , M S c . )
K o n d i s i
b i o f s i k
a w a l l a h
a n
b e k a s t a
m b a n g
d a n d a t a
p e r t u m b u h a n
t a n a m a n / b i b i t
p a d a b e
r b a g a i
p e r l a k u a n
D a t a
p e r t u m b u h a n
a w a l p a d a
j e n i s t e r p i l i h
y a n g d i t a n a m
d i l a p a n g a n
d e n g a n
b e r b a g a i
p e r l a k u a n
D a t a
p e r t u m
b u h a n
p a d a j e n i s
t e r p i l i h y a n g
d i t a n a m d i
l a p a n g
a n
d e n g a n
b e r b a g a i
p e r l a k u a n
D a t a
p e r t u m b u h a n
p a d a j e n i s
t e r p i l i h y a n g
d i t a n a m d i
l a p a n g a n
d e n g a n
b e r b a g a i
p e r l a k u a n
P e d o m a n
R e h a b i l i t a s i
L a h a n
B e k a s
T a m b
a n g T i m a h
5 . T e
k n i k r e h a b i l i t a s i
l a h a n b e k a s
t a m b a n g b a t u b a r a
P e d o m a n
r e h a b i l i t a s i l a h a n
b e k a s t a m b a n
g
b a t u b a r a
B P K S a m b o j a
( S e p t i n a S . S c i )
I n f o r m a
s i j e n i s
I n f o r m a s i
t e k n i k
s i l v i k u l t u r
I n f o r m
a s i
t e k n i k
K T A
P e d o m a n
R e h a b i l i t a s i
L a h a n B e k a s
T a m b a n g
B a t u b a r a
D i s e m
i n a s i h a s i l
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
37/38
237Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS
J U D U L
O U T P U T
I N S T I T U S I
P E L A K S A N A
C A P A I A N
2 0 1 0
2 0 1 1
2 0 1 2
2 0 1 3
2 0 1 4
6 . K a
j i a n k e l a y a k a n
t e
k n i k a e r i a l s e e d i n g
d a
n h y d r o s e e d i n g
I n f o r m a s i
m e n g e n a i
k e l a y a k a n t e k
n i k
a e r i a l s e e d i n g
d a n
h y d r o s e e d i n g
B P K S o l o ( I r H e r u
D R )
B P K A e k N a u l i ( I r .
A s e p S u k m a n a )
D a t a j e n
i s
t a n a m a n
k e h u t a n
a n
y a n g c o c o k
u n t u k t e
k n i k
a e r i a l s e e d i n g d a n
h y d r o s e
e d i n g
D a t a f o r m u l a
l a r u t a n y a n g
m e m b e r i k a n
p e r s e n
t u m b u h
t e r b a i k
u n t u k t e k n i k
a e r i a l s e e d i n g
d a n
h y d r o s e e d i n g
D a t a m
e n g e n a i
k e l e r e n g a n
y a n g s e s u a i
u n t u k
t e k n i k
a e r i a l s
e e d i n g
d a n
h y d r o s
e e d i n g
D a t a m e n g e n a i
a s p e k
k e l a y a k a n
s e c a r a e k o n o m i
u n t u k t e k n i k
a e r i a l s e e d i n g
d a n
h y d r o s e e d i n g
D i s e m
i n a s i h a s i l
7 .
M o d e l l i n g t a t a g u n a
l a h a n u n t u k
o p
t i m a l i s a s i t a t a a i r
M o d e l - m o d e l
t a t a g u n a
l a h a n u n t u k
o p t i m a l i s a s i
t a t a a i r
P 3 H K A ( I W a y a n
S u s i D h a r m a w a n ,
S . H u t . , M S i )
B P K M a n a d o ( I r .
L a o d e A s i r T i r a ,
M S i )
B P K S o l o ( I r .
S u k r e s n o , M S c . )
D a t a
p e n g a m
a t a n
p a r a m e t e r t a t a a i r
( s e d i m e
n t a s i d a n
d e b i t a i r ) d a e r a h
h u l u
D a t a
p e n g a m a t a n
p a r a m e t e r
t a t a a i r
( s e d i m e n t a s i
d a n d e b i t a i r )
d a e r a h h u l u
D a t a
p e n g a m a t a n
p a r a m
e t e r
t a t a a i r
( s e d i m
e n t a s i
d a n d e
b i t a i r )
d a e r a h
h i l i r
D a t a
p e n g a m a t a n
p a r a m e t e r
t a t a a i r
( s e d i m e n t a s i
d a n d e b i t a i r )
d a e r a h h i l i r
M o d e
l l i n g
t a t a g u n a
l a h a n
u n t u k
o p t i m
a l i s a s i
t a t a a i r
-
8/16/2019 RPI 15 Pengelolaan Sumberdaya Lahan & Air Pendukung
38/38
J U D U L
O U T P U T
I N S T I T U S I
P E L A K S A N A
C A P A I A N
2 0 1 0
2 0 1 1
2 0 1 2
2 0 1 3
2 0 1 4
L U A R A N 2 . T e k n i k
P e n g e
l o l a a n L a h a n
d a n A i r W i l a y a h R a w a
G a m b
u t
1 . T e k n
i k P e n g e l o l a a n
S u m b e r d a y a L a h a n
d a n A i r W i l a y a h R a w a
G a m b
u t
P e d o m a n
P e n g e l o l a a n
L a h a n d a n A i r
W i l a y a h R a w a
G a m b u t
P 3 H K A ( D R .
I r . H e r m a n D a r y o n o ,
M S c . )
B P K S o l o ( I r . H e r u
M S c . , I r . B e n n y
H a r y a d i M S c . )
B P K S a m b o j a
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -
D a t a a w a l
k o n d i s i b i o f s i k
d a e r a h r a w a
g a m b u t ,
t e r m a s u k p o l a
p e m a n f a a t a n
l a h a n d a n
s o s e k b u d
D a t a m
e n g e n a i
t i n g k a t
k e r e n t
a n a n
b a n j i r d a n
d a e r a h
t e r k o n
s t r u k s i
d i d a e r a h r a w a
g a m b u
t
D a t a m e n g e n a i
p e n g a r u h
p e m a n f a a t a n
l a h a n r a w a
g a m b u t
t e r h a d a p
t a t a a i r
P e d o m a n
P e n g e l o l a a n
L a h a n
d a n A i r
p a d a L a h a n
R a w a
G a m b u t
L U A R A N 3 . T e k n i k
P e n g e
l o l a a n L a h a n d a n
A i r p a
d a L a h a n P a n t a i
1 . T e k n
i k P e n g e l o l a a n
S u m b e r d a y a L a h a n d a n
A i r W i l a y a h P a n t a i
P 3 H K A ( I r . C h a i r i l
A n w a r M S c . )
B P K S o l o ( I r . H e r u ,
M S c . ; I r . B e n n y
H a r y a d i M S c . )
D a t a a w
a l
k o n d i s i b i o f s i k
d a e r a h p a n t a i ,
t e r m a s u
k p o l a
p e m a n f a a t a n
l a h a n d a
n
s o s e k b u
d
D a t a m e n g e n a i
t i n g k a t
k e r e n t a n a n
b a n j i r d a n
d a e r a h
t e r k o n s t r u k s i
d i d a e r a h
p a n t a i
D a t a m
e n g e n a i
p e n g a r u h
p e m a n
f a a t a n
l a h a n p a n t a i
t e r h a d
a p
t a t a a i r
P e d o m a n
P e n g e l o l a a n
L a h a n d a n A i r
W i l a y a h P a n t a i
D i s e m
i n a s i h a s i l