sumberdaya dan manajemen sumberdaya

37
MATERI I SUMBER DAYA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA 1.1 Kebutuhan Manusia 1.1.1 Pengertian Kebutuhan Kebutuhan hidup tiap manusia tidak sama. Kebutuhan tersebut tergantung pada tingkat pendapatan, lingkungan hidup, pendidikan, adat istiadat, dan agama. Kebutuhan adalah keinginan manusia yang harus dipenuhi. Kebutuhan manusia atau masyarakat selalu bertambah. Ada beberapa faktor pendorong bertambahnya kebutuhan masyarakat, antaralain: a. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, b. pertambahan penduduk, c. dinamika kebudayaan, dan d. peningkatan iman dan takwa. 1.1.2 Macam-Macam Kebutuhan Manusia Pada dasarnya kebutuhan manusia dapat digolongkan sebagai berikut. a. Kebutuhan Menurut Tingkat Kepentingannya (Intensitas) Menurut intensitasnya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. 1) Kebutuhan Primer (Kebutuhan Pokok) Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar kelangsungan hidup manusia tidak terganggu. Contohnya: sandang, pangan, dan papan. 2) Kebutuhan Sekunder (Kebutuhan Pelengkap) Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contohnya: sepeda motor, radio, dan TV bagi masyarakat yang penghasilannya tergolong rendah. 3) Kebutuhan Tersier (Kebutuhan Mewah) Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan setelah pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder. Contohnya: kulkas, perhiasan, mobil, parabola, dan komputer, bagi orang yang berpenghasilan rendah, merupakan barang mewah.

Upload: bagask25

Post on 21-Jul-2015

688 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

MATERI I

SUMBER DAYA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA

1.1 Kebutuhan Manusia

1.1.1 Pengertian Kebutuhan

Kebutuhan hidup tiap manusia tidak sama. Kebutuhan tersebut tergantung pada

tingkat pendapatan, lingkungan hidup, pendidikan, adat istiadat, dan agama. Kebutuhan

adalah keinginan manusia yang harus dipenuhi. Kebutuhan manusia atau masyarakat

selalu bertambah. Ada beberapa faktor pendorong bertambahnya kebutuhan masyarakat,

antaralain:

a. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

b. pertambahan penduduk,

c. dinamika kebudayaan, dan

d. peningkatan iman dan takwa.

1.1.2 Macam-Macam Kebutuhan Manusia

Pada dasarnya kebutuhan manusia dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Kebutuhan Menurut Tingkat Kepentingannya (Intensitas)

Menurut intensitasnya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan primer, sekunder,

dan tersier.

1) Kebutuhan Primer (Kebutuhan Pokok)

Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar kelangsungan

hidup manusia tidak terganggu. Contohnya: sandang, pangan, dan papan.

2) Kebutuhan Sekunder (Kebutuhan Pelengkap)

Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan setelah

kebutuhan primer terpenuhi. Contohnya: sepeda motor, radio, dan TV bagi

masyarakat yang penghasilannya tergolong rendah.

3) Kebutuhan Tersier (Kebutuhan Mewah)

Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan setelah

pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder. Contohnya: kulkas, perhiasan, mobil,

parabola, dan komputer, bagi orang yang berpenghasilan rendah, merupakan barang

mewah.

Page 2: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

b. Kebutuhan Menurut Waktunya

Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi

kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa datang.

1) Kebutuhan Sekarang

Kebutuhan sekarang merupakan kebutuhan yang harus segera di penuhi. Contoh:

kebutuhan obat pada waktu sakit, kebutuhan makan pada waktu kita lapar, dan

kebutuhan seragam sekolah bagi siswa di tahun ajaran baru.

2) Kebutuhan Masa Datang

Kebutuhan masa datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan pada

waktu yang akan datang. Contoh: kebutuhan untuk naik haji, kebutuhan rumah

sendiri bagi anak SMP.

c. Kebutuhan Menurut Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan

kebutuhan rohani.

1) Kebutuhan Jasmani

Kebutuhan yang sifatnya fisik atau material merupakan kebutuhan jasmani.

Contoh: kebutuhan makan, minum, pakaian, dan rumah

2) Kebutuhan Rohani

Kebutuhan yang erat hubungannya dengan rohani dan sifatnya tidak berwujud

merupakan kebutuhan rohani. Contoh: kebutuhan belajar agama, hiburan, dan

pendidikan.

d. Kebutuhan Menurut Subjeknya

Berdasarkan subjek yang membutuhkan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan

individu dan kebutuhan sosial.

1) Kebutuhan Individu (Perorangan)

Kebutuhan yang hanya diperlukan oleh individu (perorangan) merupakan kebutuhan

individu. Contoh: kebutuhan cangkul bagi seorang petani, dan stetoskop bagi seorang

dokter.

2) Kebutuhan Sosial (Masyarakat)

Page 3: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan kelompok yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan sosial masyarakat.

Contoh: kebutuhan masyarakat terhadap jalan, pasar, sekolah, rumah sakit dan

tempat ibadah.

1.1.3 Alat Pemuas Kebutuhan Manusia

Alat pemuas kebutuhan manusia berupa barang dan jasa.

a. Berdasarkan Kelangkaannya

Berdasarkan cara memperolehnya (kelangkaannya), barang dibedakan menjadi

sebagai berikut.

1) Barang Ekonomi

Barang ekonomi merupakan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas dan

untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan biaya. Contoh: buku tulis, pensil,

sepatu, baju, rumah, dan kendaraan.

2) Barang Bebas

Barang bebas merupakan alat pemuas kebutuhan yang tersedia secara berlimpah dan

setiap orang dapat memperolehnya dengan bebas, sehingga untuk memperolehnya

tidak memerlukan pengorbanan (biaya). Contoh: air pada daerah tertentu yang dapat

dimiliki secara gratis, pasir di padang pasir, udara di alam terbuka, dan sinar

matahari.

3) Barang Illith

Barang illith adalah barang yang jumlahnya berlebihan, sehingga dapat merugikan

manusia dan harus dikurangi jumlahnya. Contoh: api pada waktu kebakaran, air pada

waktu banjir, angin pada waktu angin ribut.

b. Berdasarkan Fungsi Hubungan Pemakaian dengan Barang Lain

Menurut fungsi hubungan pemakaian dengan barang lain, barang dibedakan sebagai

berikut.

1) Barang Substitusi

Barang substitusi merupakan barang yang penggunaannya dapat saling

menggantikan dengan barang lain. Contoh: sepatu menggantikan sandal, minyak

tanah menggantikan kayu, pensil menggantikan bolpoin.

Page 4: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

2) Barang Komplementer

Barang komplementer merupakan barang yang penggunaannya saling melengkapi.

Contoh: jarum dan benang, gula dan kopi, kaos kaki dan sepatu, pensil dan buku

gambar.

c. Berdasarkan Tujuan Penggunaannya

Menurut tujuan penggunaannya, barang dibedakan sebagai berikut.

1) Barang Konsumsi

Barang konsumsi merupakan barang yang dapat digunakan secara langsung untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Barang konsumsi disebut juga barang siap pakai,

barang jadi, atau barang akhir. Contoh: nasi, pakaian, almari yang dimiliki konsumen

2) Barang Produksi

Barang produksi merupakan barang yang memerlukan proses produksi lebih lanjut

untuk dapat digunakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia.

Contoh: kayu, benang, pasir, dan batu yang dimiliki produsen

d. Berdasarkan Proses Pembuatannya

Berdasarkan proses pembuatannya, barang digolongkan sebagai berikut.

1) Barang Mentah

Barang mentah merupakan barang yang perlu diolah lebih lanjut agar dapat menjadi

barang setengah jadi. Contoh: kapas untuk dibuat benang, beras untuk dibuat tepung,

tebu untuk dibuat gula.

2) Barang Setengah Jadi

Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah melalui proses produksi, tetapi

untuk dapat dikonsumsi harus melalui proses produksi selanjutnya. Contoh: kain

untuk baju, tepung beras untuk dibuat menjadi bubur, dan gula untuk pelengkap

pembuatan kue.

3) Barang Jadi

Barang jadi merupakan barang yang sudah siap untuk dikonsumsi. Contoh: almari,

mobil, dan baju bagi konsumen.

Page 5: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

e. Berdasarkan Kegunaannya untuk Jaminan Kredit

Berdasarkan kegunaannya untuk jaminan kredit, barang digolongkan menjadi

sebagai berikut.

1) Barang Bergerak

Barang bergerak merupakan barang yang dapat dijadikan jaminan untuk

mendapatkan kredit dalam jangka pendek. Contoh: BPKB mobil, perhiasan, dan

komputer.

2) Barang Tidak Bergerak

Barang tidak bergerak merupakan barang yang dapat dijadikan jaminan untuk

mendapatkan kredit dalam jangka panjang.

1.1.4 Skala Prioritas Kebutuhan Manusia

Skala prioritas kebutuhan adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan

tingkat kepentingan kebutuhan. Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan, manusia

dapat mengetahui kebutuhan mana yang harus didahulukan dan kebutuhan mana yang

dapat ditunda. Hal-hal yang memengaruhi prioritas kebutuhan manusia sebagai berikut.

a. Tingkat pendapatan

Alternatif pilihan bagi seseorang yang berpenghasilan tinggi, berbeda dengan orang

yang berpenghasilan menengah atau rendah.

b. Status sosial (kedudukan dalam masyarakat)

Alternatif yang diprioritaskan bagi seorang guru berbeda dengan pedagang kaki lima.

c. Lingkungan

Lingkungan orang-orang kaya mempunyai alternatif pilihan yang berbeda dengan

lingkungan orang-orang biasa. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia mendahulukan

kebutuhan yang dianggap penting, mendesak, dan pokok. Setelah kebutuhan-

kebutuhan tersebut dipenuhi, manusia akan memenuhi kebutuhan pada prioritas

berikutnya, agar mencapai kepuasan yang maksimal.

Page 6: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

1.2 Sumberdaya

1.2.1 Definisi Sumberdaya

Sumber daya alam merupakan benda hidup dan mati yang terdapat di bumi dan

dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam

merupakan istilah yang berhubungan dengan materi-materi dan potensi alam yang

terdapat di planet bumi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Materi

alam tersebut dapat berupa benda hidup (unsur-unsur hayati), yaitu hewan dan

tumbuhan. Terdapat pula benda mati (nonhayati), seperti tanah, udara, air, bahan galian

atau barang tambang. Selain itu terdapat pula kekuatan-kekuatan alam menghasilkan

tenaga atau energi. Misalnya, panas bumi (geothermal), energi matahari, kekuatan air,

dan tenaga angin. Segala sesuatu yang berada di alam (di luar manusia) yang dinilai

memiliki daya guna untuk memenuhi kebutuhan sehingga tercipta kesejahteraan hidup

manusia tersebut dinamakan sumber daya alam (natural resources). Dalam pengertian

lain sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang terdapat di lingkungan sekitar

manusia yang dapat dimanfaatkan bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

1.2.2 Jenis Sumber Daya

Sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal merupakan

sumber daya ekonomi. Pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia

harus dilakukan secara rasional.

a. Sumber Daya Alam

Semua potensi lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia merupakan

sumber daya alam. Sumber daya alam dapat dibagi sebagai berikut.

1) Tanah

Tanah yang subur dapat ditanami dengan berbagai macam tanaman untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2) Tambang

Berbagai macam mineral dan bahan mentah dapat diambil dari tambang, seperti:

emas, perak, intan, timah, minyak bumi, gas alam, dan batubara.

3) Air

Page 7: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

Air dapat digunakan untuk minum, pengairan sawah, perikanan, dan pembangkit

tenaga listrik.

4) Hutan

Kekayaan alam yang terdapat dalam hutan seperti kayu, berbagai tumbuhan dan

hewan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia dapat mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat, apabila

kemampuannya dapat dimanfaatkan secara optimal. Unsur-unsur pembentuk sumber

daya manusia yang berkualitas, antara lain sebagai berikut.

1) Keahlian

Dengan keahlian, manusia dapat mengolah semua sumber daya yang tersedia.

2) Kejujuran dan Keadilan

Kejujuran dan keadilan merupakan bagian dari sumber daya manusia yang tak

ternilai harganya.

3) Kekuatan Fisik

Orang yang kuat secara fisik akan dapat bekerja dengan lebih baik untuk pekerjaan

yang bersifat fisik. Misalnya, kuli angkut di pasar dan pengemudi becak.

c. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal meliputi teknologi, peralatan, informasi, dan fasilitas fisik. Sumber

daya modal merupakan hasil karya manusia. Modal dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

1) Menurut wujudnya, modal dikelompokkan sebagai berikut.

(a) Uang, merupakan dana yang dapat dipergunakan untuk membeli sarana, alat, dan

bahan yang dipergunakan dalam produksi.

(b) Barang, merupakan alat yang digunakan untuk proses produksi. Contoh: tanah,

gedung, mesin, dan alat transportasi.

2) Menurut sifatnya, modal dikelompokkan sebagai berikut.

(a) Modal tetap, adalah modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali masa

produksi, contoh: gedung dan mesin.

Page 8: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

(b) Modal lancar, adalah modal yang hanya sekali dipakai dalam proses produksi

langsung habis, contoh: bahan baku seperti kapas untuk membuat kain, gandum

untuk membuat kue, dan sebagainya

3) Menurut subjeknya, modal dikelompokkan sebagai berikut.

(a) Modal perorangan, merupakan modal yang dimiliki satu orang. Contoh: sewa

tanah, upah, dan bunga deposito.

(b) Modal kemasyarakatan, merupakan modal yang berasal dari banyak orang dan

untuk kepentingan orang banyak. Contoh: jalan, jembatan, dan sekolah.

4) Menurut bentuknya, modal dikelompokkan sebagai berikut.

(a) Konkret (nyata), merupakan modal yang terlihat jelas dalam proses produksi.

Contoh: mesin, peralatan, dan uang.

(b) Abstrak, merupakan modal yang tidak terlihat, namun kegunaannya dapat

dirasakan. Contoh: keahlian dan kepercayaan masyarakat.

5) Menurut sumbernya, modal dikelompokkan sebagai berikut.

(a) Modal sendiri, merupakan modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Contoh:

saham, cadangan, dan laba yang tidak dibagi.

(b) Modal pinjaman, merupakan modal yang diperoleh dari pihak lain. Contoh:

pinjaman dari lembaga keuangan atau perorangan

1.2.3 Klasifikasi Sumberdaya

a. Menurut sifatnya

1) Sumber daya alam yang senantiasa tersedia di alam (sustainab resources),

senantiasa ada dan tidak akan pernah habis. Hal in terjadi karena mengalami

siklus sepanjang masa, seperti energ sinar matahari, udara, energi pasang-surut air

laut, dan sumbe daya air.

2) Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources ) yaitu jenis

sumber daya alam yang jika persediaan nya habis dalam waktu tidak terlalu lama

dan relatif mudah dapat tersedia kembali melalui reproduksi atau pengem bang

biakan. Termasuk ke dalam jenis ini adalah semua hewan dan tumbuhan.

3) Sumber daya alam yang tidak dapat pulih atau diperbarui (non renewable

resources), yaitu jenis sumber daya alam yang jika persediaannya habis, sangat

sulit bahkan tidak mungkin untuk menyediakannya kembali, karena

Page 9: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

membutuhkan waktu yang sangat lama (ribuan bahkan jutaan tahun), itupun jika

kondisi lingkungannya memungkinkan. Semua barang-barang tambang termasuk

ke dalam jenis sumber daya alam ini.

b. Menurut jenisnya

1) Sumber daya alam hayati/biotik.

Selain benda-benda yang dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan hidup,

makhluk hidup itu sendiri juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Tumbuhan misalnya, dibutuhkan manusia untuk menunjang hidupnya. Inilah yang

disebut sumber daya alam hayati/biotik. Contoh lainnya yaitu hewan dan

mikroorganisme.

2) Sumber daya alam nonhayati/abiotik.

Berkebalikan dengan sumber daya alam hayati, sumber daya alam nonhayati

diperoleh dari benda mati seperti bahan tambang, batuan, tanah, air, dan masih

banyak lagi.

c. Menurut kegunaan atau penggunaannya

1) Sumber daya alam penghasil bahan baku.

bahan baku adalah benda yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau

barang lain yang nilai gunanya lebih tinggi. Sebut saja hasil hutan yang diolah

untuk menghasilkan berbagai jenis barang. Nah, coba sebutkan sumber daya alam

yang tergolong jenis ini.

2) Sumber daya alam penghasil energi.

Sumber daya alam ini merupakan penghasil energi yang sangat dibutuhkan oleh

manusia. Salah satunya sinar matahari. Matahari memancarkan energi yang

dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Begitu juga dengan arus air sungai yang

menghasilkan energi, misalnya sebagai penggerak turbin pembangkit listrik. Coba

buatlah daftar sumber daya alam yang termasuk kelompok ini.

Page 10: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

1.2.4 Persebaran Sumberdaya di Indonesia

a. Sumberdaya Pesisir

Kawasan pesisir meliputi kawasan daratan dan wilayah perairan. Kawasan darat

mencakup kawasan yang masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi di laut.

Meliputi bagian lahan yang kering serta lahan yang terendam oleh air laut pada waktu

pasang surut dan juga dipengaruhi oleh gelombang. Wilayah ini sering ditandai dengan

adanya intrusi air laut. Wilayah pesisir juga terdiri atas wilayah perairan sejauh 4

sampai dengan 12 mil dari garis pantai dan masih dipengaruhi oleh hasil proses yang

terjadi di daratan seperti pengendapan hasil erosi di darat, pembuangan air limbah, serta

aliran sungai. Potensi kawasan ini antara lain :

a) Terumbu Karang

Potensinya terumbu karang besar, namun sering kita mengabaikan keberadaannya

yang dekat dengan permukiman penduduk. Terumbu karang banyak terdapat di pinggir

pantai, hanya di kedalaman sampai dengan 40 m. Namun, kita hampir tidak pernah

menyadari dari kedalamannya yang dangkal tersebut, terumbu karang justru mudah

rusak oleh aktivitas yang telah dilakukan manusia. Keberadaannya dipengaruhi oleh

kejernihan air. Sehingga ketika kita melakukan aktivitas yang meng-hasilkan endapan,

akhirnya berakibat terhadap keberada-an terumbu karang. Seperti kasus yang terjadi di

Kepulauan Seribu, karena terlalu banyaknya endapan yang harus ditampung oleh Teluk

Jakarta, kini membuat terumbu karang pada kedalaman 15 meter habis. Jika kerusakan

terumbu karang terjadi secara terus-menerus, akibatnya berbagai biota yang hidup di

dalamnya akan musnah. Seperti bunga karang, penyu, udang barong, kima, teripang,

rumput laut serta ikan terumbu karang lainnya. Dari keanekaragaman hayati itulah

terumbu karang berpotensi sebagai sumber makanan, perikanan, obat-obatan, wisata,

komoditas ekspor, pelindung pantai dari gempuran ombak, hingga sebagai laboratorium

alam untuk penelitian dan pendidikan.

Terumbu karang merupakan kekayaan khas wilayah perairan tropik pada posisi 30°

LU sampai 30°LS. Keberadaannya terdapat di perairan dangkal, hangat, dan umumnya

dekat pantai. Tidak hanya itu, untuk dapat berkembang, terumbu karang memerlukan

perairan yang jernih dengan temperatur 15–30°C. Terumbu karang juga memerlukan

penetrasi cahaya yang cukup dan kedalaman yang sesuai, yaitu antara 1–30 meter

Page 11: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

dengan gelombang yang tidak terlalu besar dan perbedaan pasang surut tidak terlalu

besar pula

b) Mangrove dan Padang Lamun

Keunikan yang sekaligus menjadi kekayaan lain yang terdapat di pesisir yaitu

mangrove dan padang lamun. Keberadaan hutan mangrove secara alami dipengaruhi

oleh pasang surut. Sumber daya alam ini mempunyai manfaat ganda, secara ekonomis

dan ekologis. Secara ekologis, keberadaan mangrove menjadi habitat berbagai jenis

fauna, pengendali intrusi air laut, pembangun lahan melalui proses sedimentasi,

memelihara kualitas laut, penyerap CO2 dan penghasil O2 yang relatif lebih tinggi

dibanding hutan lain, serta pengontrol penyakit malaria. Ketika ada abrasi mangrove

pun menjadi pelindung. Sekarang, cobalah temukan alasan mengapa mangrove

mempunyai peranan seperti yang telah disebutkan.

Luas mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara,

atau sekitar 27% dari luas mangrove dunia. Sebaran mangrove di Indonesia terutama di

wilayah pesisir Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Sayangnya kian hari luas mangrove

semakin berkurang. Kecenderungan penurunan ini akibat degradasi hutan yang cukup

nyata, yaitu sekitar 200 ribu hektare/tahun banyak disebab-kan oleh konversi menjadi

tambak, penebangan liar, dan sebagainya.

Peran mangrove adalah :

1. Menjadi habitat berbagai jenis fauna.

2. Pengendali intrusi air laut.

3. Pembangun lahan melalui proses sedimentasi.

4. Memelihara kualitas laut.

5. Penyerap CO2 dan penghasil O2.

6. Pengontrol penyakit malaria.

Satu lagi sumber daya alam laut yang bermanfaat dan berkaitan erat dengan

terumbu karang dan mangrove yaitu padang lamun. Di Indonesia, padang lamun

ditemukan dekat dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang, sehingga interaksi

ketiganya sangat erat Padang lamun (seagrass beds) merupakan salah satu ekosistem

yang terletak di perairan dangkal, dengan ekosistem berupa tumbuhan berbiji tunggal

Page 12: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

(monokotil) dari kelas angiospermae. Satu yang unik dari tumbuhan lamun, yaitu

adanya perakaran dengan sistem rhizoma yang ekstensif. Persebaran padang lamun

mencakup batas terendah pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana matahari

masih dapat menembusnya. Melihat dari ekosistem yang ada, padang lamun menjadi

sumber makanan langsung bagi hewan laut bahkan menjadi habitat bagi beberapa jenis

hewan laut. Selain itu padang lamun berfungsi memerangkap sedimen, menstabilkan

substrat dasar, dan menjernihkan air.

b. Sumberdaya Bahan Galian dan Energi

Adapun yang dimaksud dengan bahan galian adalah semua bentukan alam yang

terkandung di dalam perut bumi atau di permukaan bumi dalam bentuk hablur (kristal)

maupun cair yang memiliki susunan kimia tersendiri. Bahan galian yang terdapat di

Indonesia dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut:

1. Bahan Galian A (bahan galian strategis)

Semua jenis barang tambang yang sangat penting bagi pertahanan dan keamanan

negara, serta sangat potensial bagi stabilitas perekonomian negara. Contoh

bahan galian A antara lain minyak bumi, gas alam, batu bara, aspal, timah, nikel,

bauksit, tembaga, dan bahan-bahan radioaktif.

2. Bahan Galian B (bahan galian vital)

Semua jenis barang tambang yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Contohnya emas, perak, platina, dan wolfram.

3. Bahan Galian C

Barang-barang tambang yang diperlukan untuk kegiatan industri. Contohnya

sebagian besar mineral non- logam, seperti batu pasir, belerang, batu-batu

permata, batu granit, dan batu gamping (kapur, kalsit, dan marmer).

Beberapa jenis bahan galian dan energi adalah:

1. Minyak dan Gas Bumi

Minyak dan gas bumi merupakan bahan tambang yang sangat bernilai ekonomis

sebagai salah satu sumber devisa negara. Jenis barang tambang sumber energi dan

bahan bakar ini berasal dari mikro-organisme plankton, seperti radiolaria, poraminifera,

globigerina,dan diatomeayang hidup di wilayah perairan laut dangkal berjuta-juta tahun

Page 13: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

yang lalu. Minyak bumi Indonesia terletak di lapisan-lapisan batuan sedimen yang

terbentuk pada zaman tertier, sekitar 600 ribu–70 juta tahun yang lalu. Plankton

merupakan jenis hewan yang pendek sekali umurnya, setiap hari terjadi penumpukan

bangkai-bangkai plankton di wilayah laut dangkal. Lama kelamaan tumpukan bangkai

plankton ini semakin tebal dan bercampur dengan materi dasar laut berupa lumpur dan

sebagainya. Karena pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi di lingkungan tumpukan

bangkai plankton tersebut, lama kelamaan terjadi proses metamorfosis atau perubahan

wujud menjadi butiran-butiran protein, dan pada akhirnya menjadi lumpur minyak

bumi. Secara umum lokasi cebakan minyak bumi terdapat di empat kawasan, yaitu:

1) morfologi geantiklin (puncak lipatan);

2) morfologi patahan (fault);

3) lapisan kubah garam (saltdome); dan

4) lapisan perangkap (stratigraphic trap).

Daerah persebaran minyak bumi dunia terutama terletak di kawasan yang dulunya

merupakan jalur Laut Tethys, di sekitar Timur Tengah (Jazirah Arab dan sekitarnya),

dan Afrika Utara. Laut Tethys merupakan wilayah laut dangkal yang memisahkan

benua purba, yaitu Laurasia dan Gondwana. Selain itu, terdapat juga di Alaska, Kanada,

beberapa negara Amerika Tengah dan Selatan, Indonesia, dan Brunei Darussalam.

antara lain terdapat di daerah sebagai berikut :

1) Pulau Jawa tersebar di wilayah-wilayah lepas pantai utara Jawa, Cirebon

(Jatibarang dan Bongas), Cepu, Blora, Wonokromo, dan delta Kali Brantas.

2) Sumatra terdapat di Perlak, Langkat, Pangkalan Brandan, Plaju (Palembang),

Dumai, Duri, Rengat, dan Pendopo.

3) Kalimantan tersebar di pantai timur terutama di Kutai, Bunyu, Tarakan, dan

Balikpapan.

4) Maluku tersebar di sekitar Bula (P. Seram).

5) Sekitar kepala burung Papua, Kaimana, dan Waisan.

Selain minyak dan gas bumi, juga dikenal gas alam (Liquefied Natural Gas= LNG)

yang tersebar di wilayah-wilayah Arun (Aceh), Kepulauan Natuna, Plaju dan Sungai

Gerong (Sumatra Selatan), serta Bontang (Kalimantan Timur). Perbedaan antara LNG

Page 14: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

dengan gas bumi (Liquefied Petroleum Gas= LPG) adalah jika LPG merupakan gas

yang keluar bersama-sama dengan minyak bumi, sedangkan LNG hanya bersifat gas

2. Batu Bara

Barang tambang sumber energi yang kedua selain minyak dan gas bumi adalah batu

bara, yang terbentuk dari sisa-sisa batang dan ranting sejenis pohon pakis yang hidup

sekitar zaman karbon. Sisa-sisa batang pohon tersebut tertimbun dalam lapisan-lapisan

batuan sedimen dalam waktu yang sangat lama. Dalam pengaruh tekanan yang tinggi,

sisa tumbuhan tersebut mengalami proses metamorfosis dinamo dan terjadi perubahan

wujud, dari batang tanaman menjadi gambut (veen), batu bara muda (lignit), batu bara

pertengahan (bitumin), batu bara tua (antrasit), dan grafit. Semakin tinggi kadar karbon

yang terkandung dalam massa batu bara, semakin baik kualitasnya. Batu bara banyak

dimanfaatkan sebagai sumber energi pada industri-industri berat, seperti PT Krakatau

Steel. Selain itu, juga digunakan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga. Daerah

persebaran tambang batu bara Indonesia antara lain Bukit Asam, Tanjung Enim

(Sumatra Selatan merupakan tambang terbuka), Ombilin (Sumatra Barat merupakan

jenis pertambangan tertutup), Pulau Laut (Kalimantan Selatan), sekitar Sungai Berau

(Kalimantan Timur), Pegunungan Meratus (Kalimantan Selatan), dan Gowa (Sulawesi

Selatan).

3. Timah Putih

Timah putih merupakan mineral logam yang banyak terkandung dalam batuan

granit. Oleh karena proses pengikisan batuan oleh aliran air sungai, terjadi pemilahan

antara massa batu granit dengan bijih timah putih. Mineral logam itu pada akhirnya

diendapkan di dasar sungai. Jenis barang tambang ini umumnya dimanfaatkan dalam

industri elektronik untuk menyambung atau mematri kabel, pelapis besi agar tidak

berkarat, dan dalam industri obat-obatan untuk pelapis kemasan obat.Daerah persebaran

timah di Indonesia, antara lain Pulau Bangka, Belitung, Singkep, dan Kepulauan

Karimun.

Page 15: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

4. Bauksit

Bauksit atau bijih aluminium banyak terkandung dalam batuan yang mengalami

pencucian. Aluminium merupakan jenis logam yang sifatnya ringan dan tidak mudah

berkarat. Oleh karena itu, banyak dimanfaatkan sebagai pelapis badan pesawat terbang.

Daerah persebaran bijih aluminium di Indonesia antara lain Pulau Bintan, Bangka,

Belitung dan Kalimantan Barat.

5. Nikel

Nikel merupakan jenis mineral logam yang banyak terkandung di wilayah laut dalam,

seperti di dasar lempengan samudra. Akibat proses endogen berupa pengangkatan,

wilayah laut tersebut naik ke permukaan darat. Daerah sebaran nikel Indonesia terdapat

di Danau Matana dan Soroako (Sulawesi).

c. Sumberdaya Air

Sumberdaya air terdiridari air permukaan dan airtanah

1. Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang mengalir atau berada di atas permukaan bumi,

seperti sungai, danau, dan rawa.

a) Sungai

Sungai merupakan sumber daya air yang sangat penting bagi manusia. Manfaat

keberadaan sungai bagi manusia di antaranya adalah:

(1) sarana transportasi,

(2) sumber energi, dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,

Page 16: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

(3) sumber ikan air tawar,

(4) pemenuhan kebutuhan MCK,

(5) irigasi,

(6) objek wisata, dan

(7) sumber bahan tambang seperti pasir dan batu.

Berdasarkan letak sungai dalam daerah aliran sungai, maka sungai dapat dibagi menjadi

3, sebagai berikut :

(1) Sungai Bagian Hulu

Sungai-sungai yang berada di bagian hulu suatu DAS biasanya relatif jernih.

Masyarakat banyak memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan MCK dan

irigasi. Beberapa sungai yang mempunyai aliran yang deras banyak dimanfaatkan

penduduk sebagai pembangkit listrik secara lokal.

(2) Sungai Bagian Tengah

Kualitas sungai bagian tengah biasanya telah menurun dibandingkan dengan

sungai bagian hulu. Selain kegiatan MCK, sungai bagian ini bahkan dijadikan

tempat pembuangan limbah baik limbah industri maupun domestik.

(3) Sungai Bagian Hilir

Sungai bagian hilir merupakan sungai yang hampir mendekati muara. Kualitas

sungai di bagian hilir biasanya sangat rendah karena merupakan akumulasi dari

sungai-sungai bagian atasnya. Berbagai pemanfaatan sudah dilaku-kan manusia

terhadap sungai bagian ini. Pemanfaatan terhadap sungai bagian hilir yang tidak

terdapat pada bagian-bagian lain adalah pemanfaatan air sungai sebagai sumber

air pada tambak udang dan bandeng.

Sungai berdasarkan debitnya, dapat dibagi menjadi tiga.

(1) Sungai Permanen

Sungai yang debit airnya relatif besar sepanjang tahun, pemanfaatan sungi jenis

ini adalah sebagai sarana transporatasi, MCK, dan sumber ikan tawar. Sungai-

sungai jenis ini antara lain di Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dan Sungai

Barito.

(2) Sungai Periodik

Page 17: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

Sungai jenis ini debit airnya besar di saat hujan dan sangat kecil di saat kemarau.

Pemanfaatan sungai jenis ini selain sebagai pemenuhan kebutuhan MCK, sumber

ikan tawar juga sebagai lahan pertanian. Pemanfaatan sungai sebagai lahan

pertanian dilakukan masyarakat di saat air surut pada musim kemarau. Sungai-

sungai jenis ini terdapat pada sungai-sungai di Jawa.

(3) Sungai Episodik

Debit sungai ini sangat banyak di saat hujan dan kering sama sekali di saat musim

kemarau. Peman-faatan sungai dilakukan pada waktu sungai dialiri air saja.

Sungai-sungai jenis ini terdapat di NTT.

b) Danau

Macam-macam danau dapat dibedakan menjadi 4, yaitu sebagai berikut.

(1) Danau Tektonik

Danau tektonik terjadi akibat tenaga endogen di antaranya adalah Danau

Singkarak, Danau Tempe, dan Danau Poso. Pemanfaatan danau jenis ini di

antaranya sebagai budi daya ikan air tawar baik penangkapan ikan maupun budi

daya karamba, pembangkit tenaga listrik, MCK, irigasi pertanian, dan tempat

objek wisata.

(2) Danau Vulkanik

Pemanfaatan danau vulkanik selama ini masih terbatas sebagai objek wisata.

Lokasinya yang berada di pegunungan menyebabkan pemanfaatan danau ini yang

kurang maksimal. Danau ini di antaranya Danau Telaga Warna, Danau Batur, dan

Danau Kawah Ijen.

(3) Danau Karst

Danau karst merupakan danau yang berada di daerah kapur terjadi akibat proses

pelarutan. Danau jenis ini akn terisi air hanya pada saat musim penghujan,

sedangkan musim kemarau danau kering. Pemanfaatan danau ini dilakukan pada

saat musim hujan sebagi pusat kegiatan MCK. Danau jenis ini terdapat di

Pegunungan Sewu Gunung Kidul Yogyakarta.

c) Rawa

Berikut ini adalah jenis-jenis rawa

Page 18: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

(1) Rawa Mangrove

Rawa jenis ini berada di daerah pantai yang dipengaruhi oleh aktivitas pasang

surut air laut. Pemanfaatkan rawa ini bagi manusia di antaranya sebagai

penghalang terjadinya abrasi pantai, sebagai filter sedimen yang berasal dari

daratan menuju ke pantai, sebagai habitat ikan dan bandeng. Rawa mangrove

banyak terdapat di Indonesia, di antaranya di Jakarta, Jepara, Cilacap, sepanjang

pantai timur Sumatra, pantai di Kalimantan, dan Papua.

(2) Gambut

Pemanfaatan gambut di antaranya sebagai lahan pertanian. Pemanfaatan gambut

sebagai lahan pertanian ini memerlukan perlakuan khusus yakni dengan

menambahkan kapur untuk menetralkan kondisi pH tanah gambut yang sangat

masam. Pada gambut yang sudah mengalami proses lebih lanjut akan terbentuk

batu bara. Pemanfaatan batu bara digunakan sebagai sumber energi.

2. Air Tanah

Air tanah adalah air yang tersimpan di dalam lapisan tanah. Pemanfaatan air tanah

digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan MCK dengan cara mengebor ke dalam tanah

dan menjadikannya sumur.

1) Air Tanah Dangkal

Sumur-sumur yang berada di perumahan penduduk di sekitar Anda merupakan air tanah

dangkal.

2) Air Tanah Dalam

Air tanah dalam memiliki kualitas yang lebih baik dibanding air tanah dangkal, namun

untuk mendapatkannya manusia harus melakukan pengeboran sampai berpuluh-puluh

meter. Saat ini air tanah dalam sebenarnya merupakan sumber daya alam yang

dilindungi. Pemanfaatannya diatur oleh UU, untuk menghindari eksploitasi yang

berlebihan. Air tanah jenis ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan industri, hotel, mall,

dan perkantoran.

Page 19: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

d. Sumberdaya Biotik

1. Sumberdaya hutan

Hutan adalah suatu wilayah yang secara alamiah ditumbuhi berbagai jenis

tumbuhan, baik yang sifatnya homogen, yaitu yang didominasi oleh satu jenis flora,

seperti hutan mangrove, muson, atau konifer, maupun yang sifatnya heterogen dengan

beraneka jenis spesies, seperti hutan hujan tropis.Pada dasarnya hutan memiliki

beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.

a. Fungsi ekonomis, dalam arti hutan bisa dimanfaatkan potensi yang terkandung di

dalamnya, misalnya berbagai macam kayu, seperti meranti, kayu jati, albizia, agathis,

kamper, rotan, atau disadap getahnya, seperti getah damar, getah perca, dan pinus

mercussi.

b. Fungsi klimatologis, dalam arti menjaga kestabilan pola iklim dunia seperti suhu,

kelembapan, dan curah hujan.

c. Fungsi edafik, yaitu menjaga kesuburan tanah. Daun-daun dan ranting tanaman yang

jatuh ke tanah di kawasan hutan dapat membentuk serasah dan menjadi humus

penyubur tanah.

d. Fungsi hidrologis, yaitu menjaga kestabilan air tanah melalui penyerapan air hujan

oleh akar tumbuhan dan menjadi persediaan air tanah.

e. Fungsi konservasi, dalam arti menjaga kelestarian alam. Jika hutan banyak ditebangi

mengakibatkan meluasnya lahan kritis yang sangat tidak subur dan sulit untuk

diolah.

Berdasarkan fungsi atau manfaatnya seperti dijelaskan di atas, hutan dapat dibedakan

menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

a) Hutan produksi, yaitu hutan yang secara alamiah atau sengaja ditanami untuk

diambil dan dimanfaatkan hasilnya, seperti produksi kayu, dan getah.

b) Hutan lindung, yaitu kawasan hutan yang sengaja dijaga kelestariannya untuk

mencegah erosi, banjir, pengaturan air tanah, serta pemeliharaan kesuburan tanah.

c) Hutan penyangga, yaitu kawasan hutan yang menjadi wilayah peralihan antara

hutan lindung dan hutan produksi. Kawasan ini hendaknya dijaga kelestariannya,

jangan sampai para pengelola hutan produksi terus mengeksploitasi sumber daya

hutan sampai ke wilayah hutan lindung.

Page 20: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

d) Hutan suaka alam, yaitu hutan yang berfungsi untuk menjaga kelestarian berbagai

jenis flora dan fauna. Hutan suaka terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

1) cagar alam,

yaitu kawasan hutan yang dilindungi oleh undang-undang sebagai wilayah

untuk menjaga kelestarian beberapa jenis flora langka atau yang hampir punah.

Contoh cagar alam atau taman nasional, antara lain Taman Nasional Hutan

Gunung Leuser yang menjaga kelestarian hutan tropis, Taman Nasional di

Bengkulu yang menjaga kelestarian flora Bunga Rafflesia, dan Taman

Nasional Gunung Gede-Pangrango untuk menjaga kelestarian Bunga

Edelweiss.

2) suaka marga satwa,

yaitu kawasan hutan yang dilindungi oleh undang-undang sebagai wilayah

untuk menjaga kelestarian beberapa jenis fauna langka atau yang hampir punah.

e) Hutan wisata, yaitu hutan yang secara khusus diperuntukan bagi sektor pariwisata

(wana wisata), seperti perburuan dan offroad rally.

Berdasarkan faktor-faktor iklim yang mempengaruhi, hutan dapat dibedakanmenjadi.

a) Stepa, yaitu padang rumput yang kering dan tidak ditumbuhi semak-semak.

b) Sabana, yaitu padang rumput yang kering dan ditumbuhi semak belukar.

c) Hutan musim, yaitu hutan yang mempunyai ciri khusus yakni menggugurkan

daunnya saat musim kemarau (meranggas).

d) Hutan hujan tropis, yaitu hutan yang tumbuhannya lebat, intensitas sinar matahari

kecil, ditumbuhi lumut, udaranya lembap, dan curah hujan besar.

Sebagaimana dalam sektor-sektor lainnya, dalam bidang kehutanan pun banyak terdapat

kendala yang mengganggu kelestarian areal hutan. Beberapa kendala tersebut, antara

lain sebagai berikut.

a) Semakin menurunnya luas areal hutan akibat perubahan fungsi lahan, seperti untuk

areal permukiman, pertanian, perkebunan.

b) Penebangan liar.

Page 21: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

c) Kerusakan hutan oleh para peladang berpindah yang menebang dan membakar

hutan.

d) Kerusakan hutan oleh tenaga alam, seperti letusan gunungapi dan tanah longsor.

Hutan alam ada yang disebut dengan hutan primer dan sekunder. Hutan primer

adalah hutan alam yang belum dijamah sama sekali oleh manusia seperti para perambah

hutan atau para petani ladang berpindah. Sedang yang disebut dengan hutan sekunder

adalah hutan yang tumbuh kembali setelah ditinggalkan oleh para nomaden, yaitu para

pengembara perambah hutan atau petani ladang berpindah.

Beberapa hasil hutan saat ini yang kemudian dijadikan komoditas ekspor adalah

sebagai berikut :

• kayu meranti, banyak dihasilkan di kalimantan.

• kayu albasiah, banyak dihasilkan di beberapa tempat di pulau jawa.

• rotan, banyak dihasilkan di sumatra, kalimantan, dan sulawesi.

• getah damar

• getah kopal, banyak terdapat di maluku dan sulawesi.

• kayu jelutung, banyak terdapat di kalimantan.

• kayu kamper

• kayu cendana

2. Sumberdaya Perikanan

Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai perairan yang sangat luas. Di dalam

laut yang luas itu, terkandung sumber daya alam yang tidak ternilai harganya.

1) Perikanan

Kegiatan perikanan tidak dapat dipisahkan dengan sumberdaya air. Tanpa air,

tidak ada ikan yang dapat ditangkap maupun dipelihara. Maka betapa beruntungnya

negara yang mempunyai perairan yang sangat luas. Salah satu negara beruntung tersebut

adalah Indonesia. Sekitar 75% luas wilayahnya adalah lautan. Menurut data dari

Departemen Kelautan dan Perikanan, potensi perikanan luat Indonesia terdiri atas

perikanan pelagis dan demersal yang tersebar hampir di semua bagian laut Indonesia.

Seperti di perairan teritorial, laut Nusantara, dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia

Page 22: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

(ZEEI). Luas perairan laut Indonesia diperkirakan 5,8 juta km2, memiliki potensi yang

diperkirakan sebanyak 6,26 juta ton per tahun yang dapat dikelola, dari jumlah tersebut

sebanyak 4,4 juta ton dapat ditangkap. Bentuk usaha seperti ini disebut perikanan

tangkap. Bisa jadi terdapat kesalahan sistem maupun kesalahan strategi nelayan dalam

menangkap dan mengelola hasil tangkapan. Kesalahan strategi bisa terjadi ketika

nelayan tidak mengenali wilayah perairan yang sumber daya ikannya melimpah.

Suatu kawasan perairan laut akan mempunyai daya tarik bagi ikan, asalkan

memenuhi beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut antara lain adalah suhu. Air yang

terlampau hangat tidak dapat ditumbuhi plankton yang menjadi makanan banyak ikan.

Namun, air laut yang terlampau dingin pun tidak disukai. Tempat hidup ikan yang

paling sesuai adalah perairan tempat pertemuan arus hangat dan arus dingin. Pertemuan

arus hangat dan arus dingin ini disebut upwelling.

Secara umum sistem penangkapan ikan laut dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan

pantai dan laut dalam.

1) Perikanan Pantai

Perikanan pantai dilakukan di kawasan laut dangkal dengan jarak tempuh kurang dari

60 mil dari pantai. Jenis penangkapan ikan ini biasa dilakukan oleh nelayan

tradisional yang menggunakan perahu dayung atau kapal motor tempel. Oleh karena

peralatan yang digunakan sangat terbatas, hasil tangkapannyapun kurang

memuaskan. Jenis ikan yang sering ditangkap, antara lain kembung, teri, petek,

lemuru, dan beberapa jenis moluska, seperti cumi dan ubur-ubur.

2) Perikanan Laut Dalam

Perikanan laut dalam merupakan jenis penangkapan ikan di laut lepas atau samudra

yang biasa dilakukan oleh nelayan modern atau perusahaan perikanan dengan

peralatan canggih. Mereka biasa pergi menangkap ikan dengan kapal trawl serta alat

penangkap ikan berupa pukat harimau. Jala ikan jenis ini mampu menjaring ikan

dalam jumlah yang banyak, mulai dari ikan-ikan besar sampai yang ukurannya kecil.

Komoditas yang menjadi andalan tangkapan adalah tuna dan cakalang.Beberapa

wilayah di Indonesia yang merupakan kawasan perikanan laut yang potensial antara

lain sebagai berikut.

a) Sekitar Selat Malaka dengan pusat di daerah Bagansiapiapi. Di wilayah ini

banyak mengandung ikan terumbuk.

Page 23: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

b) Sekitar perairan pantai utara Jawa, dan Segara Anakan (Cilacap). Selain ikan di

wilayah ini banyak terdapat rumput laut dan agar-agar.

c) Sekitar Air Tembaga, Bitung, dan Sulawesi Utara yang banyak meng hasilkan

jenis ikan tuna dan cakalang.

d) Perairan Maluku (sekitar Ambon) yang merupakan salah satu zona up welling

curentsehingga menjadi kawasan yang kaya dengan ikan. Di wilayah ini banyak

terdapat jenis ikan cakalang, rumput laut, dan beberapa jenis ikan hias.

e) Di daerah Dobo (sekitar Kepulauan Aru) dan Kepulauan Kei banyak

mengandung mutiara, udang laut, tripang, bunga karang dan rumput laut.

f) Perairan sekitar Pulau Solor dan Alor.

3) Perikanan Darat

Selain perikanan laut juga mengenal perikanan darat yang dilakukan di air

tawar dan air payau. Bentang perairan darat yang biasa dijadikan wilayah

penangkapan atau pembudidayaan ikan antara lain sungai, danau, empang atau

kolam, sawah, dan bendungan (waduk atau danau buatan). Budidaya ikan di sungai

biasanya dilakukan dengan sistem arus deras (water running system) yang

memanfaatkan aliran sungai. Dengan pola ini pertumbuhan ikan relatif cepat, sebab

ikan senantiasa bergerak untuk menahan aliran air dan selalu terjadi pergantian air.

Bentang perairan darat yang juga potensial sebagai kawasan penangkapan ikan

adalah danau, seperti Danau Poso dan Tempe di Sulawesi. Di wilayah danau dapat

juga diupayakan budidaya perikanan dengan sistem jala terapung atau keramba. Pola

budidaya ikan jala terapung telah dilakukan oleh penduduk yang tinggal di sekitar

Bendungan Jatiluhur, Saguling, dan Ci Rata (Jawa Barat). Jenis ikan yang biasa

diusahakan antara lain ikan mas dan nila.Bentuk pembudidayaan ikan di sawah

dikenal dengan istilah minapadi, yang merupakan bentuk tumpang sari antara ikan

dengan padi sawah.

Pada saat lahan pertanian sawah telah dibajak dan bibit padi mulai

disemaikan, benih ikan juga mulai ditebar, dengan harapan sebelum tanaman padi

besar, ikan sudah dipanen. Jenis ikan yang biasa diupayakan adalah ikan mas atau

nila. Sistem minapadi ini memberikan keuntungan ganda bagi para petani. Di daerah

sekitar pantai dan dataran rendah sering kita jumpai budidaya ikan di air payau,

Page 24: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

berupa perikanan tambak. Jenis ikan yang sering diupayakan, antara lain ikan

bandeng, gurame atau udang. Budidaya ikan air payau agak berbeda dengan air

tawar. Ada beberapa persyaratan fisik yang harus dipenuhi, antara lain sebagai

berikut.

a) Perbedaan tinggi muka air saat laut pasang naik dan pasang surut harus

jelas, mengingat ikan bandeng biasanya bertelur di air laut dan nantinya

dijaring untuk dibudidayakan lebih lanjut di air payau.

b) Daerah di sekitarnya harus subur bagi tumbuhnya berbagai jenis rumput-

rumputan yang berfungsi sebagai makanan utama ikan bandeng.

3. Sumberdaya Pertanian

Secara umum sistem pertanian yang biasa diupayakan penduduk di negara

Indonesia terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu sebagai berikut.

1) Pertanian Lahan Basah

Sistem pertanian lahan basah sering dinamakan pula pertanian sawah. Pertanian ini

merupakan salah satu jenis pengusahaan sumberdaya tanah yang paling banyak

diupayakan penduduk di Indonesia. Pola budidaya pertanian sawah paling optimal jika

dikembangkan di wilayah dataran rendah, dengan ketinggian kurang dari 300 meter di

atas permukaan laut, di mana persediaan air terutama air permukaan untuk irigasi cukup

banyak sepanjang tahun. Sebagai contoh kawasan dataran rendah sepanjang jalur pantai

utara Pulau Jawa (jalur Pantura), seperti Karawang, Purwakarta, Bekasi, Subang, dan

Indramayu merupakan ladang padi bagi Jawa Barat, karena daerah-daerah tersebut

sangat memenuhi persyaratan bagi pertanian sawah. Wilayah pesawahan jalur Pantai

Utara (Pantura) ini terus menyambung dengan wilayah pesawahan di daerah Jawa

Tengah. Pertanian sawah juga banyak diupayakan penduduk yang tinggal di sebagian

Sumatra dan Kalimantan. Pada ketinggian antara 300–500 meter di atas permukaan laut,

tanaman padi masih dapat diupayakan, namun hasilnya tidak sebaik jika dibudidayakan

di kawasan dataran rendah sekitar ketinggian kurang dari 300 meter. Selain itu bentuk

morfologi wilayahnya sudah mulai bergelombang dan terdapat beberapa wilayah

perbukitan, sehingga sistem pertanian sudah mulai menggunakan sistem terasering

(sengkedan tanah) untuk mengurangi laju erosi.

Page 25: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

Pada ketinggian di atas 500 meter, pertanian sawah dinilai tidak optimal lagi karena

suhu udara mulai sejuk dan persediaan air sudah berkurang. Pada beberapa wilayah

yang cadangan air tanah dan air permukaannya sangat kurang, budidaya tanaman padi

biasa diupayakan penduduk dalam bentuk huma(ladang) dengan jenis padi gogo.

Beberapa jenis budidaya tanaman padi sawah yang umumnya diupayakan penduduk

antara lain sebagai berikut.

(1) Sawah Irigasi

Sawah irigasi adalah sawah yang paling tinggi tingkat produktivitasnya, di mana

keperluan airnya disuplai oleh irigasi teknis sehingga setiap saat kebutuhan air

terpenuhi. Tingkat kesuburan tanah nya pun sangat tinggi sehingga panen bisa

dilakukan sampai tiga kali dalam satu tahun. Sawah jenis ini banyak ditemukan di

Pulau Jawa.

2) Sawah Tadah Hujan

Sawah tadah hujan adalah sawah yang sistem pengairannya sangat mengandalkan

curah hujan. Jenis sawah ini hanya dapat diolah jika ada air hujan. Hanya pada saat

musim hujan sawah ini dapat menghasilkan dan pada musim kemarau sawah ini

dibiarkan tidak diolah karena air sulit didapat atau bahkan tidak ada sama sekali.

Pertanian sawah tadah hujan sangat cocok dikembangkan pada wilayah yang

memiliki curah hujan tinggi.

3) Sawah Bencah atau Pasang Surut

Sawah pasang surut adalah sawah yang terdapat di sekitar muara-muara sungai atau

rawa-rawa sekitar pantai. Jenis padi pasang surut biasa diupayakan penduduk di

sekitar kawasan tanah aluvial di muara sungai, sebagai hasil sedimentasi lumpur

karena luapan air sungai saat air laut pasang. Sawah ini diolah hanya satu kali dalam

setahun. Keperluan air untuk tanaman padi dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Daerah persebaran sistem pertanian sawah pasang surut antara lain di Kepulauan

Riau, Jambi, Sumatra Selatan, dan beberapa wilayah Pulau Jawa, serta Kalimantan.

Di wilayah Kalimantan Selatan sawah pasang-surut dikenal dengan sistem pertanian

sawah banjar.

4) Sawah Kambang

Padi kambang adalah jenis tanaman padi yang panjang batangnya dapat disesuaikan

dengan tinggi muka air pada lahan sawah. Hal yang perlu diperhatikan dalam sistem

Page 26: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

padi kambang, yaitu petani hendaknya mengerti benar perilaku air di daerahnya.

Hasil pertanian padi kambang ini kurang baik, biasanya hanya sekitar 0,5 kali dari

hasil sistem pertanian irigasi.

5) Sawah Padi Gogo-Rancah

Padi gogo rancah yaitu sistem pertanian dengan mengupayakan jenis padi yang pada

saat pengairan cukup baik (musim hujan) menjadi padi sawah biasa, tetapi jika tidak

ada air sawah ini berubah menjadi padi gogo (huma).

2) Pertanian Lahan Kering

Pada wilayah-wilayah yang memiliki ketinggian sekitar 500 - 1.500 meter di atas

permukaan laut, dengan rata-rata kondisi suhu udara sedang sampai sejuk, bentuk

pertanian yang biasa dijumpai adalah pertanian lahan kering dan hortikultur. Beberapa

ahli pertanian ada yang membedakan istilah jenis pertanian lahan kering dan hortikultur.

Perbedaan antara jenis pertanian lahan kering murni dan hortikultur terletak pada jenis

tanaman yang biasa dibudidayakan. Pertanian lahan kering murni pada umumnya

mengupayakan jenis tanaman palawija, sedangkan hortikultur lebih menekankan pada

sayuran, buah-buahan, dan bunga-bungaan. Hampir semua jenis tanaman sayuran dan

buah-buahan banyak diupayakan oleh penduduk di wilayah ini. Beberapa contoh jenis

tanaman palawija yang biasa dibudidayakan pada lahan kering antara lain sebagai

berikut :

(1) Jagung

Jagung merupakan makanan pokok sebagian penduduk yang tinggal di Madura, Nusa

Tenggara Timur, dan Minahasa. Tanaman ini berasal dari Amerika, dapat tumbuh di

daerah tropis maupun subtropis pada ketinggian sekitar 0 - 1.500 meter di atas

permukaan laut. Jenis tanaman ini dapat ditanam di ladang, tegalan, dan sawah pada

musim kemarau. Daerah persebaran tanaman jagung di Indonesia antara lain

Lampung, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

(2) Kedelai

Kedelai sangat baik ditanam di atas lahan pada ketinggian antara 0 - 1.000 meter di

atas permukaan laut. Sumber daya alam ini sangat bermanfaat sebagai konsumsi

makanan berkadar protein tinggi. Daerah persebaran kedelai yang cukup potensial

antara lain Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Page 27: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

(3) Kacang tanah

Kacang tanah merupakan jenis sumber daya alam hayati yang berasal dari negara

Brazil. Jenis tanaman pertanian lahan kering banyak diupayakan penduduk di sekitar

Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

3) Pertanian Ladang

Pertanian ladang adalah jenis usaha pertanian yang memanfaatkan lahan kering,

artinya dalam pengolahan pertanian tidak banyak memerlukan air. Tanaman yang biasa

diusahakan adalah padi dan beberapa jenis tanaman palawija.

(1) Pertanian Ladang Berpindah

Jenis usaha pertanian ini pada umumnya dilakukan oleh para petani perambah hutan.

Petani membuat lahan pertanian ladang dengan cara membuka hutan lalu membakar

kayu-kayunya, kemudian ditanami dengan tanaman huma dan palawija. Setelah

lahan garapannya dirasakan tidak subur lagi, mereka berpindah tempat untuk mencari

dan membuka lahan hutan yang baru. Jenis usaha pertanian ladang banyak

ditemukan pada daerah-daerah yang masih luas lahan pertaniannya, seperti di

Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Sistem ladang berpindah merupakan salah satu

aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang kurang

memperhatikan aspek-aspek kelestarian alam. Hal ini mengakibatkan meluasnya

lahan kritis, kerusakan hutan, atau kebakaran akibat ulah dan tangan para petani

perambah hutan.

(2) Pertanian Ladang Tetap

Jenis usaha ladang tetap ini dilakukan oleh para petani yang terdapat di Pulau Jawa,

sebab lahan pertanian di Pulau Jawa sudah terbatas luasnya sehingga tidak mungkin

untuk melakukan sistem ladang berpindah-pindah. Cara perlakuan dalam pengolahan

ladang tetap ini sedikit berbeda dengan ladang berpindah. Pada ladang tetap ini

biasanya tidak terdapat langkah pengolahan babat bakar kemudian tanam, akan tetapi

babat, cangkul, dan kemudian tanam.

(3) Pertanian Tegalan

Pertanian tegalan adalah usaha pertanian yang mengolah lahan-lahan kering menjadi

lebih produktif. Budidaya pertanian tegalan ini tidak banyak memerlukan air. Jenis

tanaman yang biasa diusahakan adalah sejenis palawija.

Page 28: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

4. Sumberdaya Perkebunan

Bentuk optimalisasi dan pemanfaatan lainnya dari sumber daya lahan yaitu melalui

kegiatan perkebunan. Selain faktor tanah dan ketersediaan air, faktor alam lain yang

sangat diperhatikan dalam budidaya perkebunan adalah unsur iklim. Anda tentu

mengetahui pembagian zona iklim menurut Junghun. Menurut Junghun budidaya

tanaman perkebunan biasa dikelompok kan berdasarkan garis ketinggian yang

berhubungan dengan zona iklimnya, yaitu sebagai berikut.

a) Di daerah zona panas (dataran rendah), biasa dibudidayakan tanaman kelapa, tebu,

dan jagung.

b) Batas pantai sampai sekitar ketinggian 700 meter diatas permukaan laut sangat

cocok untuk dikembangkan tanaman tebu, karet, dan kopi.

c) Ketinggian sekitar 700–1.500 meter di atas permukaan laut, jenis tanaman

perkebunan yang biasa diupayakan penduduk antara lain teh, kina, dan hortikultur.

Dilihat dari jenis komoditas yang dibudidayakan, tanaman perkebunan dibedakan

menjadi dua, yaitu tanaman keras, seperti teh, kopi, karet, kelapa, kelapa sawit, cokelat,

cengkeh, dan pala, serta tanaman musiman seperti tembakau, dan tebu.

Adapun berdasarkan bentuk pengusahaannya, kegiatan perkebunan dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar.

a. Perkebunan Rakyat

Ciri-ciri perkebunan rakyat, antara lain sebagai berikut.

1) Luas lahan yang digunakan tidak begitu luas.

2) Dikelola oleh perorangan atau pihak swasta dalam skala kecil.

3) Modal atau investasi yang dikeluarkan tidak begitu besar.

4) Tingkat teknologi yang digunakan berkisar antara sederhana sampai madya.

5) Jumlah tenaga kerja yang terlibat tidak begitu banyak.

6) Sistem pengairan relatif sederhana.

7) Pemasaran produk biasanya didistribusikan bagi memenuhi kebutuhan domestik.

b. Perkebunan Besar

Jenis perkebunan besar memiliki ciri-ciri,antara lain sebagai berikut.

1) Lahan yang digunakan sangat luas.

Page 29: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

2) Biaya atau modal sangat besar.

3) Dikelola oleh pemerintah atau swasta nasional.

4) Tenaga kerja yang terlibat banyak, menggunakan teknologi madya sampai maju.

5) Pemasaran produksi diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan

ekspor. Misalnya, PT Perkebunan Kelapa Sawit, Teh, dan Kina.

Sebagai salah satu komoditas non migas, usaha perkebunan memegang peranan yang

cukup penting dalam perekonomian negara. Seiring dengan menipisnya sumber daya

alam minyak dan gas bumi, serta gejolak harga minyak di pasaran dunia yang tidak

menentu, peran sektor perkebunan sangat penting. Oleh karena itu, sektor perkebunan

harus terus dikem bangkan dan ditingkatkan baik dalam segi kuantitas dan kualitas

produk maupun sistem pengelolaan serta pemasaran hasil produksi. Beberapa upaya

untuk meningkatkan perkebunan di negara Indonesia antara lain melalui program-

program sebagai berikut :

1) Penyelenggaraan Program Rehabilitasi dan Peremajaan Tanaman Ekspor

(PRPTE), serta sistem Perkebunan Inti Rakyat (PIR) yang dikaitkan dengan

program transmigrasi.

2) Menerapkan program intensifikasi, ekstensifikasi lahan perkebunan, dan

rehabilitasi tanah-tanah perkebunan yang kurang atau tidak produktif lagi.

3) Memberikan bantuan modal, misalnya melalui kredit.

4) Mendorong perkebunan besar yang dikelola oleh negara dan swasta sebagai

pelopor untuk meningkatkan produksi dan kualitas seluruh komoditas

perkebunan.

5. Sumberdaya Peternakan

Kegiatan sektor ekonomi jenis sumber daya alam hayati lainnya adalah sektor

peternakan, dengan memanfaatkan salah satu jenis sumber daya alam biotik, yaitu

hewan. Sistem peternakan yang diupayakan penduduk di Indonesia umumnya

merupakan usaha sampingan, selain mata pencarian utama, yaitu pertanian. Kegiatan

peternakan dilakukan secara kecil-kecilan dan sebagai usaha rumah tangga dengan cara

yang sederhana. Oleh karena cara pengusahaannya yang masih tradisional dan

merupakan usaha sampingan, hasilnya pun masih bersifat subsistens, yaitu hanya untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. Sebagian kecil sisanya baru dijual untuk menambah

Page 30: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

penghasilan. Di samping untuk menambah kesejahteraan keluarga, pemeliharaan hewan

ternak dimanfaatkan untuk membantu kelancaran aktivitas mata pencaharian, misalnya

sapi atau kerbau untuk mengolah lahan pertanian.Sebetulnya, kegiatan ternak di

Indonesia harus dapat dikembangkan secara maksimal. Hal ini dikarenakan beberapa

faktor alam dan sosial yang mendukung kegiatan pemanfaatan sumberdaya hewani

tersebut, yaitu sebagai berikut :

a) Negara Indonesia memiliki padang rumput yang relatif luas, seperti di Nusa

Tenggara Timur, Maluku, dan Sulawesi.

b) Faktor iklim, seperti suhu udara dan curah hujan sangat me mungkin kan bagi

budidaya peternakan.

c) Kebutuhan akan daging serta hal lain dari ternak, seperti kulit, bulu, dan kotorannya

untuk dijadikan pupuk kompos buatan cenderung meningkat.

Jenis dan persebaran hewan ternak di indonesia berdasarkan jenis sumber daya

hewan yang dibudidayakan, peternakan dibedakan menjadi tiga, yaitu peternakan hewan

besar, kecil, dan unggas. Jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok ternak besar,

antara lain sapi, kerbau, kelinci, dan kuda. Ternak kecil meliputi domba, kambing, biri-

biri, dan babi. Adapun yang termasuk ke dalam kelompok ternak unggas adalah semua

jenis burung, ayam, puyuh, dan itik.

1) Ternak Besar

Hewan ternak besar yang sangat potensial untuk dibudi dayakan adalah sapi. Jenis sapi

yang biasa diupayakan penduduk terdiri atas dua jenis, yaitu sapi potong dan sapi perah.

Sapi

Peternakan sapi banyak terdapat di Jawa, Madura, Bali. Sapi selain diambil

dagingnya,juga diambil susu dan tenaganya untuk membajak areal pertanian.

Kerbau

Peternakan kerbau banyak terdapat di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Nanggroe Aceh

Darussalam, Sulawesi Selatan, dan Flores. Kerbau selain diambil dagingnya juga

diambil tenaganya. Banyak pekerjaan manusia yang diserahkan kepada hewan ini,

seperti membajak sawah atau menarik barang yang berat.

Kuda

Page 31: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

Binatang ini kebanyakan hanya diambil tenaganya, jarang yang diambil

dagingnya. Beberapa daerah yang menjadi kawasan persebaran peternakan kuda

ini adalah Tapanuli (Batak), Sulawesi yang terkenal dengan kuda Makasarnya,

Sumba, Sumbawa, Sawu, dan Roti.

2) Ternak hewan kecil

Ternak yang diklasifikasikan pada hewan kecil adalah kambing, babi, domba.

Persebaran hewan-hewan itu hampir di setiap wilayah Indonesia bisa dijumpai, kecuali

babi yang hanya di tempat-tempat tertentu bisa dijumpai. Ternak babi banyak

diupayakan penduduk di daerah Bali, Nusa Tenggara Timur, Papua, Tapanuli,

Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Adapun hewan kelinci biasa

diupayakan penduduk yang tinggal di wilayah dataran tinggi, karena hewan ini sangat

cocok hidup di wilayah sejuk.

3) Unggas

Hewan yang termasuk kategori unggas adalah itik, ayam, angsa, dan sejenisnya.

Hewan unggas adalah hewan peliharaan keluarga, sehingga di pedesaan hampir setiap

rumah memiliki hewan unggas peliharaan. Beberapa jenis komoditas peternakan

unggulan antara lain:

a) itik alabio yang berasal dari Kalimantan Selatan yang berkualitas baik;

b) ayam ras broiler, dipelihara sebagai ayam pedaging;

c) ayam ras leghorn, dipelihara sebagai ayam petelor; dan

d) ayam buras (bukan ras) atau ayam kampung.

Secara khusus kendala dan permasalahan yang paling umum dijumpai dalam sektor

peternakan khususnya di negara Indonesia antara lain sebagai berikut :

a) Usaha peternakan di Indonesia masih dilakukan sebagai usaha sampingan sehingga

hasilnya hanya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

b) Pengetahuan penduduk tentang cara beternak yang baik masih kurang.

c) Masalah kekurangan permodalan.

d) Kurang tersedianya bibit unggul atau yang memiliki kualitas baik.

e) Teknologi peternakan yang digunakan penduduk masih relatif sederhana.

Page 32: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

f) Masih kurangnya tenaga ahli di bidang peternakan.

g) Adanya wabah penyakit yang sering melanda hewan ternak, seperti antrax, tetelo,

dan flu burung.

h) Kurangnya industri sarana pengawetan hasil ternak.

Untuk mengatasi kendala-kendala dalam bidang peternakan, pemerintah dalam hal ini

dinas peternakan bersama-sama masyarakat, lembaga pendidikan, dan instansi terkait

mengupayakan beberapa program, yaitu sebagai berikut.

a) Memberikan bantuan modal untuk mengembangkan usaha ternak, baik melalui

koperasi, bank pemerintah, atau lembaga-lembaga lainnya.

b) Memberikan penyuluhan secara berkala kepada para peternak.

c) Mendatangkan jenis ternak yang berkualitas tinggi, seperti sapi daging (onggole)

dan etawa (kambing India), sapi perah dari Australia dan Belanda, serta ayam

leghorndari Amerika Serikat yang kemudian disilangkan dengan hewan lokal.

d) Menyediakan makan ternak bermutu, contohnya mendatangkan rumput bengala

dari India.

e) Memberantas wabah penyakit unggas, melalui program pemberian vaksin, ataupun

dengan cara memusnah kan hewan yang telah terjangkit wabah penyakit.

f) Meningkatkan kualitas dan kuantitas hewan ternak, seperti dengan cara kawin

silang dan inseminasi buatan.

g) Mendatangkan mesin pengawet (untuk pengawetan daging atau susu), alat

pasteurisasi, dan alat penetasan telur yang lebih efektif.

h) Mendirikan lembaga penelitian, contohnya di Surabaya dibangun Badan

Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku, serta Lembaga Penye lidikan Hewan di

Bogor dan Makassar.

i) Menyelenggarakan pendidikan yang berkaitan dengan sektor peternakan, seperti

fakultas peternakan dan kedokteran hewan, sebagai tempat mempersiapkan tenaga

ahli di bidang peternakan

Page 33: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

A. Pemanfaatan Sumber Daya yang Langka dalam Memenuhi Kebutuhan

Pada setiap sektor kehidupan pasti terjadi kelangkaan. Mengapa terjadi kelangkaan?

Kelangkaan timbul sebagai akibat dari hal-hal berikut.

1. Peningkatan kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan

kemampuan penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan.

2. Banyaknya sumber daya alam yang rusak akibat keserakahan manusia.

3. Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada.

Kelangkaan sumber daya menurut ilmu ekonomi dapat dirumuskan dengan cara

yang berbeda sebagai berikut.

1. Langka dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan

manusia, sedangkan benda-benda yang tersedia jumlahnya terbatas. Akibatnya,

terjadilah kelangkaan.

2. Langka dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk

memperolehnya. Keterbatasan alat pemuas kebutuhan disebabkan oleh

keterbatasan atau kelangkaan sumber daya ekonomi.

1.3 Kelangkaan Sumber Daya

Sekarang ini, di berbagai media massa, baik media elektronik maupun media cetak

banyak diberitakan tentang menipisnya persediaan minyak bumi. Banyak pihak

berusaha menemukan bahan pengganti minyak bumi. Misalnya, dengan minyak

tumbuhan atau bio energi. Pemerintah juga sedang berusaha melakukan perubahan atau

konversi penggunaan bahan bakar minyak tanah menjadi gas. Oleh karena itu,

masyarakat dianjurkan sudah mengganti minyak tanah menjadi gas untuk keperluan

bahan bakar sehari-harinya. Hal ini sebagai salah satu cara untuk menghemat cadangan

minyak bumi yang sudah mulai menipis.

Keadaan tersebut merupakan salah satu contoh bahwa sumber daya alam

jumlahnya terbatas, jika penggunaannya terus-menerus akan mengakibatkan terjadinya

kelangkaan. Kelangkaan ini tidak hanya terjadi pada sumber daya alam saja, tetapi

terjadi juga pada semua sumber daya produksi yang meliputi sumber daya alam, sumber

daya manusia, sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan.

Page 34: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

1. Kelangkaan Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terkandung atau terdapat di alam.

Misalnya, tanah, hutan, air, barang tambang, air, dan hasil laut.

a. Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang pemanfaatannya relatif meningkat,

khususnya di kota-kota besar. Urbanisasi penduduk desa ke kota menyebabkan

kebutuhan masyarakat terhadap tanah meningkat, baik untuk lahan perumahan

maupun industri. Terbatasnya tanah menyebabkan terjadinya kelangkaan yang

mengakibatkan harga tanah menjadi mahal.

b. Hutan

Hasil hutan merupakan sumber daya alam yang persediaannya terbatas. Jika

dieksploitasi secara terus menerus, persediaannya akan semakin menipis. Apalagi

sekarang ini marak terjadinya pembalakan hutan ( illegal logging) yang

menyebabkan hasil hutan cepat terkuras habis. Oleh karena itu, eksploitasi hasil

hutan harus diimbangi dengan penanaman kembali (reboisasi) atau dengan cara

tebang pilih. Dengan demikian, hasil hutan akan tersedia secara terus-menerus dan

keseimbangan alam juga akan tetap terjaga.

c. Barang Tambang

Barang tambang yang terkandung di alam sangat beragam dan memiliki nilai

ekonomis yang tinggi sehingga menjadi sumber pendapatan yang besar bagi sebuah

negara. Misalnya, bahan bakar minyak (BBM), emas, perak, besi, tembaga, dan gas

alam.

d. Air

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari

manusia. Sekarang, kelangkaan persediaan air sangat terasa oleh masyarakat,

khususnya yang tinggal di kota-kota besar seperti kota Jakarta. Untuk memenuhi

kebutuhan air bersih, masyarakat harus membeli. Oleh karena itu, penggunaan air

harus dilakukan secara hemat. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga

keseimbangan alam agar sumber air bersih tetap terjaga. Misalnya, tidak membuang

sampah ke sungai, tidak membangun rumah atau bangunan di daerah resapan air, dan

tidak menebang hutan secara liar.

Page 35: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

e. Hasil Laut

Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa laut, Indonesia

memiliki hasil laut yang beragam. Misalnya, ikan, rumput laut, garam, dan mineral

laut. Namun, masih adanya pihak yang mengambil keuntungan yang sebesar-

besarnya

tanpa memerhatikan kesinambungan kelestarian laut untuk jangka panjang.

Misalnya, penangkapan ikan menggunakan bahan peledak. Cara tersebut akan

menghancurkan ekosistem yang ada di sekitarnya. Ikan-ikan kecil akan mati dan

terumbu karang juga akan rusak. Mungkin ketika itu para penangkap ikan akan

memperoleh keuntungan yang besar, tetapi itu hanya sesaat karena jika

keseimbangan laut tidak terjaga ikan juga akan punah sehingga hasil laut menjadi

langka.

2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan pelaku utama kegiatan produksi. Sumber daya alam yang

tersedia akan berubah menjadi alat pemuas kebutuhan karena diolah oleh manusia.

Tentunya, tidak semua manusia dapat berperan aktif dalam kegiatan produksi. Hanya

manusia yang berkualitas yang mampu melakukannya sedangkan manusia yang

berkualitas jumlahnya relatif terbatas. Oleh karena itu, agar menjadi manusia yang

berkualitas, setiap orang dituntut untuk meningkatkan pendidikan, keahlian, dan

penguasaan teknologi.

3. Kelangkaan Sumber Daya Modal

Modal merupakan segala sesuatu hasil buatan manusia, baik berupa uang

maupun barang yang digunakan untuk mempermudah atau memperlancar kegiatan

produksi. Sumber daya modal jumlahnya relatif terbatas. Oleh karena itu, diperlukan

pengorbanan tertentu untuk mendapatkannya. Misalnya, modal berupa uang dapat

diperoleh dengan meminjam uang ke bank. Kemudian, dengan modal yang ada,

kegiatan produksi dapat dilakukan dan alat pemuas kebutuhan manusia dapat

disediakan.

Page 36: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan

Sumber daya kewirausahaan berguna untuk menyatukan sumber daya ekonomi

yang ada. Tujuannya untuk menghasilkan barang atau jasa sebagai alat pemuas

kebutuhan manusia. Alat pemuas kebutuhan manusia tidak hanya berupa barang dan

jasa yang asal jadi, tetapi barang dan jasa yang memiliki kualitas bagus. Untuk

menghasilkan barang yang berkualitas, diperlukan pengusaha yang memiliki

kemampuan dan keterampilan kreatif dan inovatif dalam menyatukan sumber daya

ekonomi untuk menghasilkan produk berkualitas. Oleh karena itu, pengusaha yang

memiliki jiwa kewirausahaan sangat diperlukan dan jumlahnya terbatas. Hanya orang-

orang yang tekun, rajin, kreatif, inovatif, dan berwawasan luas mampu menjadi

pengusaha yang memiliki jiwa kewirausahaan.

1.4 Hubungan Kebutuhan Manusia dengan Kelangkaan Sumber Daya

Manusia akan terus berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam dan

tidak terbatas. Di sisi lain, sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

manusia ketersediaannya terbatas sehingga menimbulkan kelangkaan. Penyebab

terjadinya kelangkaan tersebut, di antaranya sebagai berikut.

1. Terbatasnya jumlah benda pemuas kebutuhan yang ada di alam. Banyak benda yang

terdapat di alam dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun,

jumlah benda-benda tersebut terbatas dan jika digunakan secara terus-menerus akan

habis. Bahkan, untuk sumber daya alam berupa minyak bumi diperlukan waktu

ribuan tahun untuk memperbaruinya.

2. Terjadinya kerusakan alam akibat ulah manusia. Membuang sampah sembarangan ke

sungai atau pembalakan hutan merupakan contoh tindakan perusakan manusia

terhadap alam. Akibatnya, air sungai menjadi tercemar, hutan gundul, tanah longsor,

dan terjadi banjir. Akhirnya, persediaan air bersih menjadi berkurang dan hasil hutan

habis terkuras.

3. Terbatasnya kemampuan manusia dalam mengolah sumber daya. Kemampuan

manusia mengolah sumber daya yang ada dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya

penguasaan terhadap ilmu pengetahuan serta ketersediaan modal. Oleh karena itu,

jika penguasaan manusia terhadap faktor tersebut kurang, kemampuan manusia

untuk mengolah sumber daya yang ada juga akan kurang.

Page 37: Sumberdaya dan Manajemen Sumberdaya

4. Tidak sebandingnya peningkatan kebutuhan manusia dengan kemampuan penyediaan

alat pemuas kebutuhan.

Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beragam dengan

kelangkaan alat pemuas kebutuhan diperlukan cara yang tepat dan cermat dalam

memenuhi kebutuhan. Caranya, yaitu dengan menyusun skala prioritas kebutuhan.

Kebutuhan yang harus dipenuhi disusun sesuai urutan tingkat kepentingannya. Dengan

demikian, dapat diketahui kebutuhan mana yang harus segera dipenuhi atau

didahulukan dan kebutuhan mana yang harus dipenuhi berikutnya. Akhirnya, sumber

daya yang terbatas dapat dialokasikan secara tepat sesuai skala prioritas sehingga

dengan sumber daya yang terbatas dapat diperoleh kepuasan yang optimal.