sinopsis - menyiapkan anak jadi juara

8
Judul buku : Menyiapkan Anak Jadi Juara Pengarang : Amir Faisal dan Zulfanah Penerbit : PT Elex Media Komputindo Ukuran buku : 169 halaman ; - Tahun terbit : Oktober 2008 Bab 1 : Bermodalkan Fitrah Fitrah batiniyah Fitrah batiniyah adalah suatu perwujudan keinginan setiap insan untuk mencari cinta pertamanya yaitu Tuhan. Sudah menjadi tugas utama orangtua untuk mengembangkan potensi ilahiyah tersebut dan itu yang akan menjadikan bayi menjadi insan kamil. Fitrah lahiriyah Fitrah lahiriyah terbagi dua, rasa keingintahuan (bakat ilmiah) dan DNA sukses. Pada tahun-tahun pertama kehidupan, fungsi motor sensorik manusia mulai bekerja. DNA sukses tampak pada dorongan motivasi mobilitasnya. Ia kerahkan semua keberanian dan uji kemampuan yang melibatkan andrenalin pantang putus asa, tidak ada kemarahan, kekecewaan, apalagi komentar negatif.. Tugas memelihara habitat anak Pada tahun-tahun berikutnya, mereka mulai mengenali rangsangan emosional bahkan meningkat ke intelektual. Kecerdasannya terus berkembang dengan cara mengamati dan menirukan apa saja yang dilakukan orang dewasa. Dia berusaha untuk mandiri. Periode nol hingga tujuh tahun disepakati oleh para ahli psikologi perkembangan sebagai masa tanam. Apapun yang kita tanamkan ke dalam otak anak, positif ataupun negative akan diterima tanpa reserve.

Upload: esa-karima

Post on 11-Jul-2015

197 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sinopsis - Menyiapkan anak jadi juara

Judul buku : Menyiapkan Anak Jadi Juara

Pengarang : Amir Faisal dan Zulfanah

Penerbit : PT Elex Media Komputindo

Ukuran buku : 169 halaman ; -

Tahun terbit : Oktober 2008

Bab 1 : Bermodalkan Fitrah

Fitrah batiniyah

Fitrah batiniyah adalah suatu perwujudan keinginan setiap insan untuk

mencari cinta pertamanya yaitu Tuhan. Sudah menjadi tugas utama orangtua untuk

mengembangkan potensi ilahiyah tersebut dan itu yang akan menjadikan bayi

menjadi insan kamil.

Fitrah lahiriyah

Fitrah lahiriyah terbagi dua, rasa keingintahuan (bakat ilmiah) dan DNA

sukses. Pada tahun-tahun pertama kehidupan, fungsi motor sensorik manusia mulai

bekerja.

DNA sukses tampak pada dorongan motivasi mobilitasnya. Ia kerahkan

semua keberanian dan uji kemampuan yang melibatkan andrenalin pantang putus asa,

tidak ada kemarahan, kekecewaan, apalagi komentar negatif..

Tugas memelihara habitat anak

Pada tahun-tahun berikutnya, mereka mulai mengenali rangsangan emosional

bahkan meningkat ke intelektual. Kecerdasannya terus berkembang dengan cara

mengamati dan menirukan apa saja yang dilakukan orang dewasa. Dia berusaha

untuk mandiri.

Periode nol hingga tujuh tahun disepakati oleh para ahli psikologi

perkembangan sebagai masa tanam. Apapun yang kita tanamkan ke dalam otak anak,

positif ataupun negative akan diterima tanpa reserve.

Page 2: Sinopsis - Menyiapkan anak jadi juara

Bab 2 : Kenapa Takut Gagal

Sejak kapan anak mengenal kegagalan

Anak mengenal gagal sejak ia mendengar respon guru dengan mengunakan

pesan negative. itu akan membuat anak tidak percaya diri dan meragukan

kemampuan dirinya dan akan sempurna membentuk sistem belief memori bawah

sadarnya, bahwa dirinya betul-betul menjadi seperti yang dikatakan orangtuanya,

gurunya dan sebagainya.

Mengatasi perasaan gagal

Pada saat kita menjumpai anak kita merasa gagal, pertama kali yang kita

lakukan adalah menalarkan kejadiannya, hindarkan sejauh mungkin komentar yang

dapat mereduksi bakatnya. Kemudian ajaklah ia untuk mencari solusi dari masalah

yang dihadapinya. Hal yang paling utama adalah menghindarkan anak untuk tidak

mencari kambing hitam terhadap kegagalan karena sikap ini akan memasung

upayanya dalam meningkatkan kompetensi.

Bab 3 : Mengelola Kecerdasan Emosional untuk Memperkuat Kecerdasan

Intelektual

Hubungan emosi dan pikiran

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seseorang lebih banyak dipengaruhi

faktor emosinya ketimbang pikirannya. Emosi berani membuat keputusan yang lebih

cepat dari pikiran, bahkan mampu mengambil alih beban yang menurut pikiran tidak

mungkin.

Pengertian kecerdasan emosional (EQ)

Kemampuan seseorang untuk mengelola emosinya – mengalahkan emosi-

emosi negative dan mendayagunakan emosi-emosi positif – dalam memotivasi

dirinya disebut kecerdasan emosional.

Mengelola kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional yang menentukan berani atau tidak mengambil

keputusan, melaksanakan dan menanggung resikonya. Jika anda mampu

mengendalikan pengalaman kegagalan, kemudian mengubahnya menjadi semacam

tantangan untuk mengulangnya agar berhasil, itu sudah merupakan upaya

Page 3: Sinopsis - Menyiapkan anak jadi juara

mengalahkan emosi negative. Mendayagunakan ekspetasi hidup untuk membakar

semangat anda sehingga mesin kinerja anda tergerak, merupakan wujud kecerdasan

emosional.

Indikator EQ anak

Kecerdasan intelektual atau IQ ibarat fondasi, sedangkan EQ adalah atapnya.

Kesuksesan seseorang di masyarakat ditentukan oleh bakat-bakat kecerdasan

emosionalnya. Eileen Rachman menemukan bahwa bakat-bakat emosional dapat

diamati sejak ia masih kanak-kanak, seperti :

• Penyabar, mampu menahan dan mengendalikan diri.

• Mudah beradaptasi dengan lingkungannya.

• Memiliki inisiatif dan selalu kreatif.

• Peduli kepada teman-temanya maupun saudara-saudaranya.

• Mandiri dalam menyiapkan kebutuhannya sehari-hari sendiri.

• Perfek dan bertanggung jawab.

• Punya empati yang besar terhadap sesama atau bisa memahami perasaan orang

lain.

• Mempunyai cita-cita dan impian, optimis, rasa percaya diri, ulet, dan

mempunyai dorongan untuk maju,

Bab 4 : Membiasakan Berfikir Positif dan Belajar Menghargai Hal yang Kecil

Pengertian berfikir positif

Berfikir positif adalah produk dari kebiasaan berpersepsi positif, atau

memandang segala sesuatu, cenderung pada sisi baiknya.

Manfaat berfikir positif bagi kinerja gen

Menurut Dr. Kazuo Murakami, ahli genetika dari Jepang, pikiran positif dapat

mengaktifkan gen-gen positif serta mengalahkan gen-gen negatif. Jadi secara genetis,

pikiran dan emosi secara langsung akan berpengaruh terhadap gen.

Tabel pikiran positif dan negative

Anak-anak akan mempunyai pola pikir negatif atau positif tergantung

pernyataan-pernyataan anda dalam menyikapiu hidup ini yang terdengar di telinga

mereka.

Page 4: Sinopsis - Menyiapkan anak jadi juara

PERNYATAAN NEGATIF PERNYATAAN POSITIF1. “Pekerjaan ini si-sia saja.” “Ini

percuma saja saya lakukan.”

1. “Di dunia ini tidak ada sesuatu yang

sia-sia, mungkin kita akan temukan

manfaatnya nanti.”2. “Sudahlah jangan terlalu berangan-

angan.”

2. “Orang-orang sukses selalu memiliki

impian”3. “Kita ini keturunannya orang yang

kecil.”

3. “Banyak pemimpin di dunia ini yang

berasal dari orang kecil.”4. “Gimana mau sukses, modal saja

tidak punya.”

4. “Modal mudah dicari, yang penting

adalah kreativitas kita dalam mencari

peluang.”5. “Saya nggak yakin apa saya bisa.” 5. “Saya bisa jika saya berfikir bisa.”

Ketika Anda berfikir negative, berarti anda telah membuang peluang emas

untuk melakukan empowerment terhadap diri Anda sendiri, baik itu berupa

terhambatnya potensi Anda maupun kesempatan untuk belajar dari orang lain.

Jika kita berfikir positif, kegagalan itu kita ubah menjadi management of

crisis, dimana dalam situasi krisis dibutuhkan treatment khusus, situasi biasa menjadi

situasi kritis. Menurut Murakami, dalam keadaan kritis justru gen kita secara alamiah

akan menjadi teraktivasi.

Mendidik anak untuk berpikir positif

Kesuksesan anak, tidaklah berarti harus melakukan hal-hal yang besar, tetapi

hargailah mereka walaupun melakukan melakukan hal-hal yang kecil tetapi

bermanfaat.

Bab 5 : Mengelola Kecerdasan Spiritual untuk Memperoleh Kecerdasan

Intelektual dan Emosional

Kegagalan itu impossible

Manusia sejak dilahirkan sudah juara karena ia dirancang untuk menjadi

wakilNya di muka bumi. Jika Tuhan menciptakan manusia dalam keadaan sempurna

dan juara, dibekali fitrah dan diberi buku petunjuk untuk menjalankan kehidupan,

jika Tuhan Yang Maha Sempurna tidak mungkin membuat kekeliruan maka gagal itu

impossible.

Pengertian dan ukuran kecerdasan spiritual

Page 5: Sinopsis - Menyiapkan anak jadi juara

Kecerdasan spiritual bisa dirasakan, dihayati, dan dinikmati secara lahir batin

berupa kedekatan dan keindahan kepada Tuhan.

Tip merasakan kecerdasan spiritual

Beberapa ahli neurologi dan psikologi mayakini ada di bagian saraf otak ini

berfungsi atau berhubungan dengan sesuatu yang lebih bermakna dan bernilai dari

hidup ini. Jika Anda ingin membuktikan apa yang saya sampaikan di atas, coba

praktikkan beberapa hal berikut ini:

• Bedakanlah rasanya dalam hati Anda sesudah Anda memuji siapa saja dengan

tulus, dibanding mencemoohnya.

• Bandingkanlah rasanya dalam hati sesudah Anda bersedekah secara ikhlas

dengan uang pemberian yang bukan karena jasa tertentu.

• Terus bersyukur kepada Tuhan, walaupun menerima nikmat yang sekecil apa

pun.

• Selalu berpikir positif dan menghargai hal-hal yang tampaknya kecil terhadap

siapapun.

Mendidik anak untuk cerdas spiritual

Membimbing kecerdasan spiritual anak dilakukan dengan cara memelihara

fitrahnya agar selalu berdekatan dengan Khaliqnya. Metodenya adalah pacing and

leading, mengajak sekaligus memimpin.

Bab 6 : Mengubah Pandangan Terhadap Anak (Realitas Ciptaan Manusia dan

Hukum Kekekalan Energi)

Kekeliruan pandangan terhadap anak

Tidak sedikit pendidik yang memiliki pandangan negatif terhadap siswanya.

Kekeliruan pandangan guru terhadap siswa sudah terjadi sejak zaman dahulu. Seperti

Albert Einstein yang ketika SD dianggap anak yang bodoh, dan sering melamun di

kelas, dan Thomas Alfa Edison, dipukul gurunya karena suka bingung dan terlalu

sering bertanya.

Potensi genetik anak

Setiap manusia memiliki 1 triliyun sel untuk satu kilogram berat tubuhnya.

Semua aktifitas hidup kita merupakan hasil kerja gen aktif dengan gen-gen di otak

Page 6: Sinopsis - Menyiapkan anak jadi juara

sebagai panel kontrolnya, terdapat hubungan yang erat antara pikiran dan emosi

dengan kerja gen.

Daur penghargaan

Jika para guru memiliki mindset dan pola piker positif serta pemahaman dan

apresiasi yang cukup baik terhadap anak didiknya dengan memberi penghargaan

yang tinggi akan mengakibatkan rasa percaya diri tinggi mereka merasa punya harga

diri tinggi yang mengakibatkan motivasi tinggi yang akan menghasilkan kinerja

tinggi dan mendapat penghargaan tinggi.

Bab 7 : Mengapa Anak Harus Punya Cita-Cita ?

Apa cita-cita itu ?

Bercita-cita adalah berani berpikir pada saat sekarang tentang nasib kita di

masa yang akan datang. Apa saja yang kita pikirkan akan menjadi kenyataan di masa

yang akan datang.

Membangun Dreambuilding

Jika citra-cita sudah diinstall ke dalam system bawah sadar, bahkan sering

diulang, ia akan bersifat permanen. Dengan cara mengajak mereka untuk membuat

cebuah cerita yang menggambarkan masa depan mereka sendiri.

Modeling atau teladan

Dari semua teknik maupun trik yang diberikan, contoh teladan orang tua

menempati urutan pertama yang paling efektif untuk memotifasi anak.

Bab 8 : Untuk Apa Anda Menyekolahkan Anak Anda?

Tujuan menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan adalah dengan harapan

mereka dapat mempelajari, mempersiapkan, dan menyiapkan kehidupan yang akan

mereka hadapi sendiri di masa yang akan datang. Kita mengajak mereka untuk

memotret kehidupan yang mereka impikan di masa depan. Kemudian sama-sama

dijadikan sumber motivasi dan imajinasi, mengenali tokoh-tokoh yang telah meraih

kesuksesan, menghayati perikehidupan, perjuangan, pemikiran orang-orang tersebut

untuk dijadikan sumber inspirasi.

Page 7: Sinopsis - Menyiapkan anak jadi juara

Bab 9 : Sebuah Ilustrasi Pembelajaran Quantum di Sekolah

Dalam pembelajaran Quantum Learning, pembelajaran terasa lebih

menyenangkan, menumbuhkan minat, menantang, parsitipatif, sarat nilai, beremosi

positif, memiliki kandungan kognitif, psikomotoris dan efektif serta efektifitas materi

pembelajaran akan lebih diserap karena memiliki kandungan emosi. Suatu materi

pembelajaran akan mengikat dalam memori apabila ia menyangkut empat hal :

materi itu berkaitan dengan keselematan hidup, sarat dan kandungan emosi, dialami

atau dipraktikan serta berarti atau mengandung ekspektasi.

Bab 10 : Membangun Pembelajaran Yang Menyenangkan, Efektif, dan

Mencetak Juara dengan Quantum Learning

Quantum learning adalah metode pembelajaran yang memanfaatkan bahasa

otak dalam pembelajaran. Penggabungan antara potensi otak dengan pengalaman,

inspirasi dan emosi positif mampu mengubah energi seseorang menjadi sebuah

cahaya. Oleh karena itu, orang-orang yang sukses karena ilmunya akan sangat bagus

jika dapat “dihadirkan” di ruang kelas.

Quantum Learning merupakan proses pembelajaran yang efektif,

memperdayakan, antusias, partisipasi aktif, menyenangkan, fokus, penuh apresiasi

dan penghargaan sesuai dengan Sisdiknas maupun PP 19 tahun 2005.

Bab 11 : Modalitas dan Gaya Belajar

Modalitas belajar adalah cara termudah dan nyaman untuk menyerap,

mengatur, dan mengelola informasi. Orang dewasa juga memerlukan suasana belajar

yang nyaman, sesuai dengan modalitas dan gaya belajarnya. Dan jika modalitas dan

gaya belajar itu terpenuhi, proses belajar akan lebih efektif.

Pada usia nol sampai delapan tahun anak belajar kinestetik (berhubungan

dengan benda atau orang). Sesudah usia delapan tahun, anak mulai mengembangkan

preferensi visual, baru kira-kira usia sebelas tahun mereka mulai efektif

audiotorialnya.

Bab 12 : Belajar tentang Cara Belajar adalah Belajar tentang Cara Berpikir

Adanya perbedaan berpikir antara guru dan siswa perlu ditoleransi karena

proses berpikir merupakan suatu yang kompleks dan rumit selain dalam upaya

memberikan apresiasi terhadap subyek didik. Kalau siswa hanya merupakan turunan

dari gurunya, ilmu akan berhenti.

Page 8: Sinopsis - Menyiapkan anak jadi juara

Bab 13 : Model Komunikasi dan Interaksi

Di dalam komunikasi yang harus dibangun adalah keselarasan sebab tanpa

keselarasan akan memunculkan resistensi, dan ini akan berdampak terhadap distori

maupun reduksi dari pesan yang disampaikan.

Langkah-langkah membangun komunikasi efektif adalah dengan cara :

menyamakan aspek eksternal kita dengan komunikan, menyesuaikan sudut pandang

dan gaya bicara kamunikan, untuk kemudian “memanipulasinya” agar komunikasi

dapat menerima pesan-pesan yang kita transfer.

Kunci dari sebuah interaksi adalah komunikasi, dan kunci berkomunikasi

yang efektif adalah kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.