siklus menstruasi
DESCRIPTION
SIKLUS MENSTRUASITRANSCRIPT
FISIOLOGI SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi adalah siklus fisiologis yang secara periodik dialami oleh setiap
wanita usia reproduksi. Siklus ini menandakan fluktuasi irama hormone hipotalamus,
hipofisis dan ovarium serta perubahan morfologis yang dihasilkan pada ovarium dan
endometrium uterus. Rentang siklus menstruasi berkisar sekitar 28 hari dengan
rentang 18-40 hari masih dianggap normal. Siklus menstruasi berhubungan dengan
siklus ovarium dan siklus endometrium.
1) Siklus ovarium
a) Fase folikular (preovulatori)
i) Di awal siklus (hari 1 fase folikular), FSH dan LH disekresi dari hipofisis
anterior sesuai dengan sinyal dari sekresi pulsatil GnRH hipotalamus.
ii) Kelompok folikel primer, 20 sampai 25, (disertai reseptor FSH pada sel-
sel granulose dan reseptor LH pada sel-sel taka) mulai mensekresi
estrogen.
bungasan.wordpress.com Page 1
iii) Folikel tersebut kemusdian tumbuh dan membentuk antrum. Folikel
primer kemudian berubah menjadi folikel sekunder
bungasan.wordpress.com Page 2
iv) Awalnya, peningkatan kadar estrogen plasma menghambat FSH dan LH
melalui umpan balik negative. Penurunan FSH cenderung menghambat
perkembangan folikel selanjutnya kecuali pada folikel utama yang terpilih
untuk ovulasi. Produksi estrogen terus meningkat.
v) Jika konsentrasi estrogen darah terus meningkat selama fase midfolikular;
hal ini akan mengakibatkan efek simulatori umpan balik positif pada
hipofisis dan meningkatkan produksi LH.
b) Fase ovulasi
Puncak estrogen adalah kadar estrogen darah yang tinggi yang dipertahankan
selama ±50 jam. Puncak ini menyebabkan LH juga mencapai puncak tertinggi
atau puncak LH. Puncak LH akan berakibat sebagai berikut
Oosit menyelesaikan pembelahan meiosis pertama dan selanjutnya
menjadi oosit sekunder dan badan polar pertama. Meiosis akan
berlanjut jika oosit dibuahi.
bungasan.wordpress.com Page 3
Sintesis enzim dan prostaglandin yang penting untuk rupture folikel.
Ovulasi atau pelepasan oosit dan sel-sel yang berkaitan dengannya ke
dalam rongga tubuh agar dapat ditarik tuba uterin (berlangsung 24
sampai 38 jam setelah puncak LH). Hal ini terjadi 13 sampai 15 hari
sebelum awal siklus menstruasi selanjutnya.
Sel folikel rupture setelah menjalani proses luteinsasi.berubah menjadi
korpus luteum.
c) Fase luteal
i) Korpus luteum kemudian memproduksi progesterone dan sedikit estrogen.
ii) Peningkatan kadar progesterone dan estrogen dalam darah menyebabkan
umpan balik negative yang kuat pada FSH dan LH.
bungasan.wordpress.com Page 4
iii) Tanpa LH untuk mempertahankannya, korpus luteum mengalami
kemunduran dan kadar estrogen dan progesterone menurun tajam.
iv) Penurunan kadar estrogen dan progesterone darah kemudian
menyebabkan umpan balik negative terhadap hipofisis anterior berkurang.
FSH dan LH kembali meningkat untuk memulai siklus baru.
2) Siklus endometrium terjadi dalam rangka mempersiapkan endometrium uterus
untuk memberi nutrisi dan mempertahakan ovum jika sudah dibuahi. Peristiwa
dalam siklus endometrium sangat berkorelasi dengan peristiwa hormonal dan
morfologis dalam siklus ovarium
a) Fase menstruasi
Merupakan periode perdarahan selama 4 sampai 5 hari akibat peluruhan
endometrium uterus dan dikeluarkan melalui vagina. Dibawah pengaruh
estrogen dari folikel yang berkembang dalam ovarium, endometrium
diperbaiki melalui pembelahan sel dalam lapisan basal saat menstruasi masih
berlangsung.
bungasan.wordpress.com Page 5
bungasan.wordpress.com Page 6
b) Fase proliferasi
Fase prliferasi brlangsung sampai terjadinya ovulasi.
i) Endometrium yang berproliferasi dari lapisan basal kembali menjadi tebal
dan tervaskularisasi dengan baik. Estrogen juga menyebabkan
pertumbuhan reseptor progesterone pada sel-sel endometrial.
ii) Kelenjar tubular tumbuh dalam lapisan superficial. Sel-sel kelenjar
berproliferasi dengan cepat, tetapi tidak mengakumulasi banyak sekresi.
iii) Arteriol spiral menonjol diantara kelenjar untuk menyuplai sel-sel
endometrial dan glandular.
c) Fase sekretori (progestasi)
Progeteron merangsang kelanjutan pertumbuhan lapisan superficial.
i) Kelenjar membesar dan mensekresi nutrient (glikogen dan lemak) untuk
mempertahankan perkembangan embrio jika sudah terjadi pembuahan.
ii) Arteriol spiral terkonvulsi (berlipat-lipat). Endometrium siap
berimplantasi.
iii) Jika pembuaha tidak terjadi, endometrium beregresi.
Korpus luteum berdegenerasi; kadar progerteron dan estrogen
berkurang.
Arteriol spiral, sekarang tidak didukung hormone, berkonstriksi dan
berdilatasi secara intermitten. Konstriksi ini mengurangi aliran darah
dan menyebabkan iskemia serta kematian (nekrosis) jaringan dan
kelenjar disekitarnya.
Saat arteriol berdilatasi, darah keluar dari area yang telah
terdisintegrasi.
Fragmen jaringan endometrium, sekresi kelenjar glandular, mucus dan
sedikit darah akan terlepas ke dalam rongga uterus.
Perdarahan (menstruasi) berlangsung selama 4 sampai 5 hari dan
siklus akan dimulai kembali.
bungasan.wordpress.com Page 7
DAFTAR PUSTAKA
1) Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.2003; 360-61.
2) Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC. 2001; 764-77
bungasan.wordpress.com Page 8