siklus menstruasi

15
Siklus Menstruasi • Siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hipotalamus dan hipofisis, serta ovarium. • Siklus menstruasi mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Bila tidak terjadi kehamilan, maka terjadi menstruasi.

Upload: aryo-wicaksono

Post on 24-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Siklus Menstruasi

Siklus MenstruasiSiklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hipotalamus dan hipofisis, serta ovarium. Siklus menstruasi mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Bila tidak terjadi kehamilan, maka terjadi menstruasi.Siklus MenstruasiSiklus menstruasi merupakan periode menstruasi dihitung berdasarkan jumlah hari tanggal mulainya menstruasi yang lalu sampai mulainya menstruasi berikutnya. Pada umumnya menstruasi akan berlangsung setiap 28 hari selama 7 hari. Lama perdarahannya sekitar 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc. Siklus menstruasi dibagi menjadi 4 yaitu;Polimenorea, apabila panjang siklus < 21 hariNormal, apabila panjang siklus antara 21-35 hariOligomenorea, apabila panjang siklus antara 36-90 hari Amenorea, apabila panjang siklus > 90 hari atau 3 bulanFisiologi Siklus MenstruasiPerubahan hormonal siklik mengawali dan mengatur fungsi ovarium dan perubahan endometrium. Pusat pengendalian hormon reproduksi adalah hipotalamus. Hormon pada hipotalamus Gonadotropik Realising Hormone (GnRH) yaitu Follicle-Stimulating Hormone Realising Hormone (FSHRH) dan Luteinizing Hormone Stimulating Hormone (LHRH). Kedua hormon tsb akan merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Kedua hormon ini akan menyebabkan produksi estrogen dan progesteron dari ovarium. Di bawah pengaruh hormon tsb, perubahan terjadi pada endometrium dinding rahim di seluruh siklus menstruasi.Siklus MenstruasiSiklus EndometriumFase Menstruasi Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan, debris endometrium dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH (Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus. Kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.Siklus EndometriumFase Proliferasi Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid.Endometrium mulai memperbaiki dirinya dan mengalami proliferasi dibawah pengaruh estrogen yang berasal dari folikel ovarium.Estrogen merangsang epitel, kelenjar, dan pembuluh darah. Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal sekitar 4 hari atau menjelang perdarahan berhenti.Dalam fase ini, endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Siklus EndometriumFase Sekresi/Luteal Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi. Korpus luteum mengeluarkan sejumlah besar progesteron dan estrogen. Progesteron bekerja pada endometrium tebal untuk mengubahnya menjadi jaringan yang kaya pembuluh dan sekresi kelenjar.Siklus EndometriumFase Iskemi/Premenstrual Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresi estrogen dan progesteron berdegenerasi. Penurunan kadar estrogen dan progesteron yang cepat, merangsang pengeluaran prostaglandin uterus yang menyebabkan vasokontriksi pembuluh-pembuluh endometrium. Perubahan oksigenasi menyebabkan kematian endometrium.Perdarahan yang timbul melalui disintegrasi pembuluh darah itu membilas jaringan endometrium yang mati ke lumen uterus Siklus OvariumFolikel ovarium mengeluarkan estrogen dibawah pengaruh FSH, LH dan estrogen itu sendiri.Kadar estrogen yang rendah tapi terus meningkat akan menghambat sekresi FSH dan menekan sekresi LH secara inkomplit. Pada saat estrogen mencapai puncaknya, memicu terjadinya lonjakan LH, menyebabkan terjadinya ovulasi folikel yang matang.Sekresi estrogen menurun.Siklus OvariumSel folikel ini kemudian mengalami transformasi struktural membentuk korpus luteum yang mengeluarkan progesteron dalam jumlah besar dan estrogen dalam jumlah yang lebih sedikit. Progesteron menghambat FSH dan LH.Siklus OvariumApabila ovum yang dikeluarkan tidak dibuahi dan tidak tertanam di uterus, korpus luteum dalm waktu 2 minggu akan berdegenerasi.Kadar progesteron dan estrogen akan menurun, sehingga tidak ada lagi pengaruh inhinitorik pada sekresi FSH dan LH. Kadar kedua hormon hipofisis anterior ini kembali meningkat dan merangsang berkembangnya folikel-folikel baru.Siklus Hipofisis-HipotalamusMenjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai meningkat dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan Lutenizing Hormone (LH). LH mencapai puncak pada sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini, korpus luteum berdegenerasi, sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.

Siklus Menstruasi

Faktor Yang Mempengaruhi Siklus HaidDaftar PustakaBobak, M. Irene, et. al. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Alih Bahasa : Maria A. Wijayarini. Jakarta: EGCKusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba MedikaManuaba, dkk, 2006. Buku Ajar Patalogi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Cetakan I. Jakarta: EGCSherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. USA: Brooks/ColeSetyaningrum, A.C. (2008). Hubungan Lama Pemakaian Depo Medroksiprogesterone Asetat (DMPA) Dengan Gangguan Menstruasi Di Perumahan Petragriya Indah Purwodadi. Surakarta: UMS