sifat dasar manusia

3

Click here to load reader

Upload: lia-martina

Post on 08-Aug-2015

58 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat Dasar Manusia

SIFAT DASAR MANUSIA

• Dalam tubuh manusia, komponen-komponen sifat dasar yang diakui sesuai dengan tabiatnya adalah tubuh, ruh, dan akal. Ketiga komponen tersebut juga menjadi obyek dalam tujuan pendidikan Islam sesuai dengan suplemen masing-masing dan harus dipelihara sebaik-baiknya .

- manusia itu LEMAH- manusia itu GAMPANG TERPERDAYA- manusia itu LALAI- manusia itu PENAKUT / GAMPANG KHAWATIR-- manusia itu BERSEDIH HATI- manusia itu TERGESA-GESA- manusia itu SUKA MEMBANTAH- manusia itu SUKA BERLEBIH-LEBIHAN- manusia itu PELUPA- manusia itu SUKA BERKELUH-KESAH- manusia itu KIKIR- manusia itu SUKA MENGKUFURI NIKMAT- manusia itu DZALIM dan BODOH- manusia itu SUKA MENURUTI PRASANGKANYA- manusia itu SUKA BERANGAN-ANGAN

TUJUAN HIDUP MANUSIATujuan Hidup menurut pendapat filosofer : • Aristoteles : “Tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia).”

Manusia lebih cenderung mencari kebahagiaan dan cenderung menghindari kesedihan atau kesusahaan.Tujuan hidup menurut Islam• Islam mempunyai konsep yang lebih sempurna dan jelas tentang tujuan hidup

manusia ini.• Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Dan manusia seharusnya tidak terjebak dengan tujuan-tujuan dan pemuasan duniawi

TANGGUNG JAWAB MANUSIA

Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang.

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.

Kekuasaan manusia sebagai wakil Allah dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan. Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati kepercayaan yang diwakilinya.

firman Allah dalam QS 35 (Faathir : 39) yang artinya adalah :“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi. Barang siapa

yang kafir, maka (akibat) kekafiran orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka”.

Page 2: Sifat Dasar Manusia

Tetapi dalam AL-Quran surat Al-An’am ayat 164 dinyatakan bahwah tanggung jawab tersebut akan dimintai pertanggung jawaban apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu,seperti pengetahuan,kemampuan, serta kesadaran.

Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan kami tidak akan menyiksa sebulum kami mengutus seorang rasul (QS Al-Isra’ 17:15). Allah tidak membebani seorang kecuali sesuai dengan kemampuannya(QS Al-Baqarah 2:286).

Dari gabungan kedua ayat diatas, kita dapat memetik dua kaidah yang berkaitan dengan tanggung jawab, yaitu:

1. Manusia tidak dimintai untuk mempertanggung jawabkan apa yang tidak diketahui atau tidak mampu dilakukannya.

2. Manusia tidak dituntut untuk mempertanggung jawabkan apa yang tidak dilakukannya, sekalipun hal tersebut diketahuinya.

Macam-macam tanggung jawab:

a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.b. Tanggung jawab terhadap kelurga.c. Tanggung jawab terhadap masyarakat.d. Tanggung-jawab terhadap Bangsa dan Negara.e. Tanggung-jawab terhadap Tuhan.

TUGAS KEKHALIFAHAN

o Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan , wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi.

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :

` 1.Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin : 54)belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.

2.Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah.

3.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35)Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW.

-FKG 2011-