sifat dasar manajemen keuangan

44
BAGIAN I SIFAT DASAR MANAJEMEN KEUANGAN Mata Kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN Dosen : DR. H ASEP YUSUP HANAPIA SE, MP. Mahasiswa : Siti Hajar Komariah NIM : 71130105 Hati Nurlaelasari NIM : 71130102 Iwan Muhammad Ridwan NIM : 71130091

Upload: iwan-ridwan

Post on 19-Jun-2015

2.259 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

tugas presentasi kelompok VII

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

BAGIAN ISIFAT DASAR MANAJEMEN KEUANGAN

Mata Kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen : DR. H ASEP YUSUP HANAPIA SE, MP.

Mahasiswa :

Siti Hajar Komariah NIM : 71130105

Hati Nurlaelasari NIM : 71130102

Iwan Muhammad Ridwan NIM : 71130091

Page 2: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

BAB I FUNGSI KEUANGAN

• Dalam perencanaan dan pemrakiraan (forecasting), manajer keuangan berinteraksi dengan para eksekutif yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis yang umum dalam perusahaan.

• Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya. Para manajer keuangan perlu menentukan laju pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai dan membuat prioritas alternative investasi yang tersedia.

• Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin. Semua keputusan bisnis menyangkut dampak keuangan. Misalnya, keputusan di bidang pemasaran berpengaruh pada pertumbuhan penjualan dan akibatnya berpengaruh pada kebutuhan investasi

• Manajer keuangan menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan pasar modal, tempat dana diperoleh dan tempat surat berharga perusahaan diperdagangkan.

Page 3: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

KEUANGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Dewan Direksi

Ketua Dewan Direksi

Direktur Utama

Direktur Peneliti dan

Pengembangan

Direktur Produksi

Direktur Pemasaran

Direktur Keuangan

Bendahara (Treasure)

Administrasi pembukuan (controller)

Page 4: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

SIFAT DASAR PERUSAHAAN

Pada perusahaan modern, kepemilikan perusahaan biasanya sangat menyebar.

Kegiatan perusahaan sehari-hari dilaksanakan oleh manajer, yang biasanya tidak memiliki saham kepemilikan yang besar.

Para manjer merupakan agen atau wakil pemilik, namun pada kenyataannya mereka mengendalikan perusahaan

Dewan komisaris memantau para manajer atas nama para pemegang saham.

Page 5: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

TUJUAN PERUSAHAAN

Tujuan manajemen keuangan sering kali dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau singkatnya maksimalisasi harga saham.

Page 6: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

MEMAKSIMUMKAN NILAI SEBAGAI TUJUAN

Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang

Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan

Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam. Gambaran laba usaha dapat sangat bervariasi tergantung pada konvensi dan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan.

Page 7: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

TANGGUNGJAWAB SOSIAL

Perusahaan harus mempertimbangkan semua kebijakan dan kegiatannya terhadap masyarakat luas.

Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.

Perusahaan harus menanggapi harapan para pekerja, konsumen, para pemegang andil dan kelompok-kelompok yang berkepentingan lain untuk mencapai maksimalisasi kekayaan jangka panjang (Cf. Cornell dan Shapiro: 1978)

Page 8: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PENGUKURAN PRESTASI OLEH PASAR KEUANGANPasar keuangan secara kontinyu akan melakukan penilaian terhadap saham perusahaan, sehingga sama saja dengan pengukuran terhadap prestasi perusahaan.

Konsekwensi pengukuran yang kontinyu terhadap perusahaan oleh pasar modal adalah perubahan tingkat penilaiannya (harga pasar saham).

Jadi, pasar modal merangsang efesiensi dan memberikan insentif bagi para manajer untuk memperbaiki prestasinya.

Page 9: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

IMBANGAN RISIKO HASIL

Kendala

1. Antitrust 2. Keamanan produk3. Hubungan kerja4. Pengendalian pencemaran dan sebagainya

Keputusan Kebijakan

1. Lini bisnis2. Ukuran perusahaan3. Tipe perlengkapan yang digunakan4. PenggunaannA hutang5. Posisi likuiditas dan sebagainya 

Arus Kas

Nilai Perusahaan

Resiko

Factor lainnya

Page 10: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PERUBAHAN PERAN MANAJEMEN KEUANGAN

Tahun 1990-an industrialisasi mulai berkembang pesat.

• Masalah yang dihadapi: pencarian modal untuk perluasan usahaTahun 1940 -1950-an awal:

• Masih terus diajarkan sebagai subyek yang deskriptif dan institusional, yang lebih dilihat dari luar, dan bukan dilihat dari segi manajemen perusahaan.

• Lalu perhatian mulai beralih pada analisis harta selama lima tahun terakhir dasawarsa 1950-an. Model-model matematika mulai dikembangkan untuk analisis persediaan, kas, piutang dan harta tetap

Tahun 1970-an tingkat inflasi tinggi

Tahun 1980-an ada perubahan lingkungan ekonomi dan keuangan.

Page 11: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

DAMPAK INFLASI TERHADAP MANAJEMEN KEUANGANSuku Bunga: Suatu kenaikan perkiraan laju inflasi akan diterjemahkan dalam bentuk tingginya suku bunga. Maka laju inflasi yang semakin tinggi berarti bahwa biaya yang memperoleh dana bagi pemerintah, bisnis maupun perorangan akan meningkat.

Kesulitan Perencanaan: Perusahaan bisnis beroprasi atas dasar rencana jangka panjang. Pada kondisi inflasi yang membumbung cepat, di mana biaya-biaya bahan baku dan upah tidak menentu, dangan diperlukan ramalan-ramalan yang tepat meskipun sulit dilakukan.

Permintaan Terhadap Modal: Inflasi menyebabkan naiknya jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan bisnis dalam volume tertentu. Jika barang persediaan terjual, maka barang tersebut harus digantikan dengan biaya pengadaan yang lebih mahal.

Harga Obligasi Menurun: Jika suku bunga meningkat, maka harga obligasi jangka panjang akan menurun.

Masalah Akuntansi: Jika laju inflasi cukup tinggi, maka laba yang dilaporkan akan menyimpang. Penjualan persediaan yang biaya pengadaannya rendah menghasilkan laba yang dilaporkan lebih tinggi, akan tetapi arus kas akan berkurang ketika perusahaan harus mengisi kembali persediaan dengan banyak pengadaan kembali lebih mahal.

Page 12: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

BAB IILAPORAN KEUANGANBiasanya dalam bentuk neraca dan perhitungan rugi-laba

Berisi informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang

Tujuan pembahasan tentang neraca dan perhitungan rugi-laba. Pertama, agar para pembaca memahami istilah-istilah akuntansi. Kedua, sebagai pembahasan tentang keuangan perusahaan. Ketiga, untuk menjelaskan lapoan sumber dan penggunaan dana.

Perhitungan rugi-laba untuk tahun 19xx 

R = Pendapatan

-VC = biaya variabel (variable cost)

-ICC = biaya kas tetap (fixed cash costs)

-dep = biaya tetap non-kas (misalnya penyusutan)

EBIT = laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes)

-rD = pembayaran beban bunga yang besarnya tetap

EBT = laba sebelum pajak (earning before tax)

-tax = pajak

NI = laba bersih (net income)

-Div = pembayaran dividen ke pemegang saham

Rtd.E = laba ditahan (retained carnings), ditambahkan pada laba ditahan dalam contoh neraca

Page 13: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Sumber

1. Dari kegiatan operasi = laba bersih + penyusutan

(NI + dep)

2. Penurunan aktiva jangka pendek (tidak termasuk

kas)

3. Kenaikan kewajiban jangka pendek

4. Penurunan nilai kotor aktiva tetap (peralatan

bangunan dan mesin)

5. Kenaikan hutang jangka panjang

6. Penjualan saham preferen atau saham biasa

Penggunaan

1. Dividen

2. Kenaikan aktiva jangka pendek (tidak termasuk

kas)

3. Penurunan kewajiban jangka pendek

4. Kenaikan nilai kotor aktiva tetap (peralatan,

bangunan dan mesin)

5. Penurunan hutang jangka panjang

6. Pembelian kembali saham preferen atau saham

biasa (treasury stock)

Page 14: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

KEBUTUHAN PELAPORAN

7. SEC (di Indonesia, Bapepam)

Perusahaan: manajer keuangan (Chief Financial Officer)

1. Anggaran dan akuntansi biaya2. Usulan dan penilaian proyek3. Sumber dan penggunaan dana, atau

perubahan posisi keuangan,4. Pemeriksaan internal5. Perhutungan rugi-laba dan neraca yang

dikonsolodasikan6. Laporan pajak7. Laporan ke lembaga keuangan (di AS,

laporan 10 K dan 8 K ditujukan ke Securities and Exchange Commision, SEC)

Penggunaan internal

Akuntansi politik

Aparat perpajakan

1. Pusat2. Daerah3. Penguasa pajak

internasional

Dewan Direksi Komite Pemeriksa

Page 15: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

BAB IIILINGKUNGAN PASAR

Sektor Keuangan dari lingkunggan dari bidang ekonomi merupakan suatu bagian penting dari lingkungan manajer keuangan, yang terdiri dari pasar keuangan (financial Markets), lembaga keuangan (Financial institutions) dan instrument keuangan (Financial instrumens).

Pasar keuangan (financial Markets) berperan dalam pembentukkan dan transfer aktiva dan kewajiban keuangan,

Tranfer dana dapat dilakukan secara langsung antara unit surplus dengan unit yang devisit atau dapat melalui suatu badan perantara keuangan, misalnya Bank

Pasar uang memperjualbelikan aktiva dan kewajiban keuangan yang berumur kurang dari satu tahun, sedangkan pasar modal menyangkut transfer untuk jangka waktu yang lebih lama.

Page 16: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PERANAN MANAJER KEUANGANManajer Keuangan menghubungkan antara pembiayaan perusahaan dengan sumber-sumber pembiayaan melalui pasar keuangan.

Page 17: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

BAB IVPERPAJAKAN DI INDONESIA DAN PENGARUHNYATERHADAPMANAJEMEN KEUANGAN

Pemerintah mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap perekonomian Negara. Pengaruh tersebut diwujudkan baik dalam

• Pemasukan pemerintah dari dana yang tersedia perekonomian dalam negeri berupa pajak, retrebusi mau pun iuran,

• Pengeluaran pemerintah baik berupa pengeluaran rutin mau pun pengeluaran pembangunan,

• Melalui peraturan–peraturan atau kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengelola perekonomian, sehingga sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.

Pajak Negara, yaitu pajak yang dipungut dan hasilnya diperuntukkan semata-mata untuk pemerintah pusat, sebelum ada undang-undang pajakbaru.

Pajak daerah, dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan keuangan. Pajak daerah terdiri dari dua macam, yaitu Pajak daerah asli seperti pajak atas ijin menangkap ikan di perairan umum, opsen atas pajak (cukai) penjualan bensin, pajak atas pertunjukkan dan keramaian umum, pajak atas reklame, pajak atas penjualan minuman yang mengandung alcohol dan sebagainya, serta pajak daerah yang berasal dari pajak Negara seperti pajak kendaraan bermotor (PKB), pajakjalan, pajak pembangunan 1 (PP1), pajak bumi dan bangunan (PBB) dan lain-lain.

Page 18: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PAJAK PENGHASILANWajib pajak penghasilan dapat dibagi dua, yaitu:

• Wajib pajak orang pribadi

• Wajib pajak badan

Wajib pajak orang pribadi, yaitu orang yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka 12 bulan atau orang yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia serta berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Karyawan/karyawati yang memperoleh penghasilan di luar penghasilan sehubungan penghasilan dan pekerjaan. Orang yang wajib menyampaikan laporan Pajak-pajak pribadi (LP2P) serta kuasa ( trustee) atas warisan yang belum terbagi

Wajib pajak badan, yaitu perseroan terbatas, perseroan komanditer, persekutuan pirma, kongsi, koprasi, yayasan atau lembaga, perseroan atau perkumpulan lainnya.

Page 19: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

TARIF PAJAK PENGHASILANMenurut undang-undang no 7 tahun 1983 ,tariff pajak penghasilan menurut tariff progresif sebagai berikut :

Besarnya penghasilan kena pajak Tarif pajak

1. Rp 10.000.000 15%

Di atas 10.000.000 sampai dengan 50.000.000 25%Di atas 50.000.000 35%

Sebagai contoh, jika seorang mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp 60.000.000, maka ia akan kena pajak sebesar :

15% x Rp. 10.000.000 = Rp 1.500.000

25% x Rp. 40.000.000 = Rp 10.000.000

35% x Rp. 10.000.000 = Rp 3.500.000

Rp. 60.000.000 = Rp. 15.000.000

Tarif rata-rata = 15.000.000 x 100% =25%

60.000.000

Page 20: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PENYUSUTAN Golongan Masa Manfaat % Penyusutan Metode yang Dipakai

1 4 tahun 50% dihitung dari nilai buku

2 4-8 tahun 25% (saldo penurunan gan-

3 8 tahun 10% da/double declining

bangunan dan Aktiva tak gerak Lainnya

5% balance) dihitung dari harga perolehan(Metode garis lurus)

Page 21: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

AMORTISASIAmortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi.

Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban amortisasi terhadap akun aktiva.

Amortisasi, sesuai akuntansi, dilakukan terhadap hak istimewa tertentu dan biaya-biaya yang ditangguhkan seperti biaya pendirian dan perluasan modal amortisasi dapat dilakukan menurut masa manfaat dan satuan produksi. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini kami sertakan daftar tingkat amortisasi.

Page 22: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PERANGSANG PENANAMAN MODAL (INVESTMENT ALLOWANCE/ INVESTMENT TAX CREDIT)

Perangsang penanaman diberikan sebesar 5% dari jumlah pengeluaran untuk penanaman dalam rangka pasilitas PMA/PMDN. Fasilitas ini terdapat dalam Ordonasi pajak perseroan 1925 pasal 46. Dengan adanya undang-undang pajak penghasilan No.7 Tahun 1983, perangsang penanaman ditiadakan.

Penjualan Aktiva PerusahaanPeraturan perpajakan menyatakan adanya berbagai jenis perlakuan hasil penjualan atau hasil penggantian asuransi atau aktiva perusahaan yaitu:a.Penjualan atas aktiva, selain tanah dan bangunan, karena sebab biasa.b.Penjualan atau penggantian asuransi atas aktiva, selain tanah dan bangunan, karena sebab luar biasa.c.Penjualan atas tanah atau aktiva lain yang tak dapat disusutkan.d.Penjualan atas bangunan atau aktiva lain yang termasuk dalm golongan penyusutan 4.e.Penjualan atas aktiva, tertentu tanah dan bangunan, yang tidak digunakan dalam operasi perusahaan.

Page 23: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PENDAPATAN DIVIDENDividen didapatkan dari investasi dalam saham perseroan lain

Fiskus membedakan dua macam, yaitu

• Investasi untuk “membungakan” uang yang menganggur yang biasanya berjangka pendek (di dalam akuntansi dikenal dengan investasi sementara)

• Investasi guna memperluas jalur usaha yang pada dasarnya bersifat kekal/jangka panjang.

Dividen dari investasi jenis terakhir ini dapat dibebaskan dari pengenaan pajaknya dengan syarat

• Perseroan penerima menguasai minimal 25% dari jumlah modal saham yang disetor penyetor pembayar dividen, di Indonesia

• Antara dua perseroan tersebut mempunyai hubungan ekonomis dalam jalur usahanya.

Page 24: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

BUNGA DAN DIVIDENDalam peraturan perpajakan terdapat perbedaan yang besar antara bunga dan dividen, yaitu bahwa bunga dapat dikurangai sebagai biaya, sedangakan dividen tak dapat,

Menurut pandangan manajemen keuangan, sumber-sumber dana baik hutang maupun penambahan modal pemilik merupakan pemilik merupakan sumber-sumber eksternal.

misalkan PT. Persada sedang mempertimbangkan apakah memperluas pabriknya dengan memakai hutang atau menambah modal sejumlah Rp. 100.000.000. Laba bersih sebelum bunga pinjaman dan pajak yang diharapkan adalah sebesar 18% pada kondisi terbaik dan 14% pada kondisi terburuk. Tingkat bunga pinjaman adalah 16%. Berdasarkan data-data tersebut dibuatlah perbandingan metode pembiayaan (financing) pada kondisi terbaik dan terburuk seperti berikut:

Page 25: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

Perbandingan pada Kondisi Terbaik (dalam ribuan rupiah)

Page 26: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PERBANDINGAN PADA KONDISI TERBURUK

Page 27: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PEMBAYARAN ANGSURAN PAJAK PENGHASILANDalam peraturan perpajakan Indonesia dikenal dengan apa yang disebut “lumpsum”, yaitu pembayaran angsuran pajak bulanan yang besarnya adalah 1/12 dari pajak yang terhutang pada tahun pajak yang lalu dikurangi dengan pemotongan dan pemungutan pajak serta pajak yang dibayar atau terhutang di luar negeri, sesuai pasal 21, 22, 23 dan 24 undang-undang no.7 tahun 1983.

Kredit pajak yaitu istilah untuk pemotongan dan pemungutan serta pajak yang dibayar atau terhutang di luar negeri, bagi wajib pajak badan hanya pasal 22, 23 dan 24 Undang-Undang no. 7 1983.

Page 28: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

Pasal 21 menyatakan adanya pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan dan penyetorannya ke kas Negara wajib dilakukan oleh:

• Pemberi kerja yang membayar gaji, upah dan honorarium sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan/karyawati

• Bendaharawan pemerintah yang membayar gaji, upa, honor, tunjangan tetap dan pembayaran lain sehubungan pekerjaan atau jabatan yang dibebankan kepada keuangan Negara (misalnya pegawai negeri)

• Hadan dana pensiun yang membayarkan uang pensiun. • Perusahaan-perusahaan atau badan-badan yang membayar honor

atau pembayaran lain sebagai imbalan atas jasa yang dilakukan tenaga ahli sebagai wajib pajak dalam negeri yang melakukan pekerjaan bebas

Page 29: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

Perhitungan di bawah ini membandingkan antara pembayaran lumpsum dan pembayaran sekaligus pada 31 Maret 1987. Biaya kesempatan (opportunity cost) dimisakan sebesar 12%/tahun atau 1,0%/bulan

Page 30: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

Dapat disimpulkan bahwa akibat metode angsuran (lumpsum) telah dibayar satu angsuran tambahan sebesar Rp. 5.000.000 yang tidak terlihat. Dengan kata lain PT Aji membentuk dana penyisihan guna membayar pajak, maka PT tersebut hanya akan membayar Rp. 65.000.000 (dari Rp. 70.000.000 dikurangi Rp. 5.000.000, yaitu hasil bunga deposito).

Page 31: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

KOMPENSASI KERUGIANKompensasi kerugian mempunyai dua tujuan:

• Yang berkenaan dengan perusahaan itu sendiri berupa pemerataan laba kena pajak selama masa hidup perusahaan tersebut,

• Yang berkenaan dengan wajib pajak khususnya wajib pajak badan berupa pemerataan beban pajak di anatara mereka.

Kompensasi menurut hukum pajak di Indonesia dewasa ini terdiri dari:

• Kompensasi kerugian dalam periode empat tahun sebelum masa pajaknya yang belum dikompensasikan atas penghasilan netto pada tahun fiskal sekarang.

• Kompensasi kerugian dalam periode lebih dari empat tahun dan tdak lebih dari tujuhtahun sebeum masa pajaknya (atau lebih dari lima tahun tetapi tidak boleh lebih dari delapan tahun termasuk masa pajaknya) yang belum dikompensasikan atas penghasilan netto pada tahun fiskal searang khusus bagi usaha perkebunan tanaman keras dan pertambangan.

Page 32: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PAJAK ATAS AKUMULASI LABAPajak ini tidak dikenal di Indonesia, sehingga wajib pajak orang probadi dapat menyuruh perusahaannya menahan pembayaran dividen dengan maksud suapaya tidak menambah beban pajaknya. Laba ditahan yang besar merupakan sumber yang potensial bagi permodalan perluasan (ekspansi) perusahaan. Indonesia sebagai Negara berkembang memerlukan pemupuk modal, sehigga tidak adanya pajak atas akumulasi laba mendorong timbulnya sumber internal ini.

Page 33: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PERATURAN KHUSUS BAGI PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMPUNYAI PEMBUKUAN LENGKAP

Yang dimaksud dengan pembukuan tidak lengkap ialah pembukuan yang hanya mencatat peredaran/penjualan/ penerimaan bruto.

Untuk perusahaan yang memiliki kasus demikian dapat menggunakan norma perhitungan

Memang ada yang disebut ‘subchapter S Comparations’ dan ‘Section 1244 Provision’ yang diperuntukan hanya bagi perusahaan kecil, tetapi bukan dalam hal pembukuan.

Page 34: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

FASILITAS PERPAJAKAN UNTUK PMA (PENANAMAN MODAL ASING) DAN PMDN (PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI)

Dimaksudakan guna meningkatkan penanaman modal di Indonesia. Usaha ini dikoordinasikan oleh badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sesuai keputusan presiden no. 20 tahun 1973 tanggal 26 Mei

Page 35: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

FASILITAS PERPAJAKAN TERSEBUT DAPAT DIBAGI DALAM TAHAPAN TERTENTU PENANAMAN MODAL, YAITU

Page 36: Sifat Dasar Manajemen Keuangan
Page 37: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

MENYEWA ATAU MEMBELI AKTIVAPembelian aktiva dapat dilakukan dengan dua cara yaitu (1) tanpa meminjam, dan (2) dengan meminjam.

Dengan metode pertama wajib pajak hanya dapat mengurangkan penyusutan aktiva tersebut dan jikalau di kemudian hari aktiva tersebut dijual sebagai barang bekas, maka harga jualnya dikenai pajak. Dalam hal ini diasumsikan bahwa tak ada pembelian lain.

Apabila wajib pajak itu memakai metode kedua, maka selain dampak pajak di atas ia dapat mengurangkan bunga pinjamannya terhadap penghasilan bruto. Dampak pajaknya ialah penurunan beban pajak penghasilan

Page 38: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

MELAKUKAN MERGE ATAU TIDAKAlasan perusahaan melakukan merge, antara lain:

1.Agar dapat mencapai skala ekonomi dalam perusahaan yang lebih besar baik melalui merge horizontal (sejenis), vertical (sejalur ekonomis), maupun konglomerat (berbeda-beda)

2.Menaikan laba, khususnya laba per saham bagi pemegang saham

3.Menaikan harga perlembar saham

4.Memacu pertumbuhan dengan memanfaatkan likuiditas peserta merge yang berlebihan

5.Dampak pajak terutama pemanfaatan kompensasi kerugian horizontal

6.Diversifikasi produk untuk menguasai market share tertentu

7.Ambisi pribadi pemilik

Merge dapat dilakukan dengan pertukaran saham atau pertukaran dengan kas atau aktiva lainnya.pertukaran saham buka objek pajak penghasilan, sedang pertukaran dengan kas atau aktiva lainya adalah obyek pajak. Yang dikenai pajak adalah keuntungan atas pengalihan aktiva tersebut.

Page 39: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADIPajak Penghasilan Orang Pribadi dapat lebih jelas dimengerti melalui skema berikut:

PENGHASILAN BRUTO

Dikurangi

BIAYA-BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN

Sama dengan

PENGHASILAN NETTO

Dikurangi

PENGURANGAN DARI PENGHASILAN NETTO

Sama dengan

PENGHASILAN KENA PAJAK

Page 40: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

MEMBELI SAHAM ATAU MEMANAN DEPOSIT BERAJANGKASeseorang yang mempunyai uang berlebihan tentunya akan berpikir mengenai pembelian saham, guna memperoleh dividen atau memasukannya ke dalam deposit berjangka untuk memperoleh bunga. Dividen dikenai pajak, sedangkan bunga ditangguhkan pengenaan pajaknya. Maka dampak pajak atas pemilihan tersebut harus dipertimbangkan. Hal ini merupakan contoh pengahuh pajak terhadap keputusan keuangan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi.

Page 41: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

MEMILIH BENTUK PERUSAHAANBentuk perusahaan di bagi 3 (UU Ph. No 7 th 1983):

• Perseroan terbatas• Perseroan komanditer yang modalnya tak terbagi dalam saham,

firma, kongsi dan persekutuan• Perusahaan perorangan

Page 42: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PERSEROAN TERBATAS• Dampak pajak

• Terjadi pemajakan dua kali yaitu pajak atas laba perseron dan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham

• Merupakan wajib pajak badan

• Dampak lainnya• Adanya pemisahan anatara pemilik dan manajer, sehingga

kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin• Tanggung jawab terbatas dari pemilik• Adanya kemudahan pemindahan hak kepemilikan• Lebih mudah melakukan pemupukan modal• Lebih mudah memperoleh manajemen professional sekaligus

memberi ruang gerak kepadanya• Pembagian resiko pada unit-unit yang kecil (saham),

sehingga dimungkinkan penanaman secara diversifikasi

Page 43: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PERSEROAN KOMANDITER YANG MODALNYA TAK TERBAGI DALAM SAHAM, FIRMA, KONGSI DAN PERSEKUTUAN

a.Dampak pajaki. Pembagian keuntungan Perseroan komanditer yang modalnya tak

terbagi dalam saham, firma, kongsi dan persekutuan tidak terkena pajak sehingga pajak hanya dikenakan atas laba badan usaha tersebut

ii. Merupakan wajib pajak badan

b.Dampak lainnyai. Tidak ada pemisahan antara pemilik dan manajer, sehingga

kelangsungan hidup tergantung dari sekutu-sekutuny. Namun di lain pihak keputusan rapat lebih cepat diambil

ii. Tanggung jawab renteng, kecuali sekutu komanditeriii.Kepemilikan sukar dipindahkaniv. Lebih mudah melakukan pemupukan modal dari pada perusahaan

perseorangan. Pemupukan keahlian juga lebih mudahv. Resiko lebih besar dan tak dapat dibagi-bagi

Page 44: Sifat Dasar Manajemen Keuangan

PERUSAHAAN PERORANGAN (TERMASUK PEKERJAAN BEBAS)

a.Dampak pajaki. Keuntungan perusahaan merupakan penghasilan netto bagi

pemilik sehingga hanya dikenai pajak satu kaliii. Merupakan wajib pajak orang pribadi

b.Dampak lainnyai. Mudah didirikan dan cocok untuk usaha permulaan atau usaha

kecilii. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pendirian dan

operasinya lebih sedikitiii.Pemupukan modal lebih sukariv. Tanggung jawab pribadi atas hutang-hutang perusahaanv. Kelangsungan hidup tergantung pada seseorang/pemilik.