sick building syndrom

Upload: diah-yamini

Post on 05-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Sick Building Syndrom

    1/3

    Sindroma Gedung Sakit (Sick Building Syndrome)

    Pengantar Kesehatan Lingkungan oleh Dr.Budiman Chandra

    SINDROMA GEDUNG SAKIT (SICK BUILDING SYNDROME)

    Perkembangan penduduk dan ekonomi dunia mendorong terjadinya urbanisasi secarabesar besaran dari desa ke kota, hampir di setiap kota-kota besar di pelosok dunia berdirigedung gedung tinggi yang menjulang ke langit, semua ini akibat terbatasnya lahan tanahuntuk pemukiman,perkantoran dan pusat kegiatan ekonomi.

    Gedung - gedung seperti ini biasanya dibuat tertutup dan mempunyai sirkulasi udarasendiri dengan mempergunakan sistem pengatur udara (air conditioning).

  • 8/2/2019 Sick Building Syndrom

    2/3

    Beberapa tahun belakangan ini, ternyata gedung gedung tersebut diatas menimbulkanmasalah kesehatan tersendiri dan menimbulkan gejala- grjala penyakit ysng dikenalsebagai Sick Building Syndrome. (Sidroma Gedung Sakit)

    Istilah sindroma gedung sakit pertama-tama diperkenalkan oleh para ahli dari negaraSkandinavia pada awal tahun 1980an yang lalu. Istilah ini kemudian digunakan secaraluas dan kini telah tercatat berbagai laporan tentang sindroma ini dari berbagai negara

    Eropa, Amerika Serikat dan bahkan dari Singapura.

    Sindrom gedung sakit adalah kumpulan gejala gejala penyakit akibat adanya kondisiudara yang tidak sehat atau gangguan pada sirkulasi udara di dalam suatu gedung .

    Keadaan gedung seperti tersebut diatas dinyatakan tidak sehat atau sakit, sehinggadapat menimbulkan penyakit pada penghuninya.atau orang yang menggunakannya .

    Gejala - gejala yang timbul diduga berhubungan erat dengan kondisi tidak sehatnyaudara di dalam suatu gedung.

    Keluhan yang ditemui pada sindroma ini antara lain dapat berupa batuk-batuk kering,

    sakit kepala, iritasi pada mata, hidung dan tenggorok, kulit menjadi kering dan gatal,badan lemah dan lain-lain.

    Keluhan-keluhan tersebut biasanya berlangsung setidaknya 2 minggu. Keluhan-keluhan yang ada biasanya tidak terlalu hebat, tetapi cukup mengganggu dan yangpenting sangat berpengaruh terhadap produktifitas kerja seseorang. Sindrom gedung sakitbaru dapat dipertimbangkan bila lebih dari 20%, atau bahkan sampai 50%, penggunasuatu gedung mempunyai keluhan-keluhan seperti di atas. bila hanya 2 atau 3 orang makamungkin sekali mereka sedang menderita penyakit infeksi saluran nafas atas..

    Penyebab

    Untuk dapat mengetahui penyebab sindroma ini, maka perlu dilakukan penelitianterhadap kondisi lingkungan udara atau sistem ventilasi udara di dalam suatu gedung.

    The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), suatu badanuntuk kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika Serikat telah memeriksa 446 gedung dinegara itu. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan permintaan dari pemilik/penggunagedung-gedung itu untuk menilai apakah gedung tempat mereka bekerja masih dalamkeadaan sehat atau tidak. Di Indonesia, masalah sindroma gedung sakit belum banyakdiketahui oleh masyarakat luas dari belum ada kesadaran pemilik atau pengguna suatugedung untuk memeriksakan gedung mereka bila dicurigai adanya pencemaran udara didalam suatu gedung.

  • 8/2/2019 Sick Building Syndrom

    3/3

    Dari hasil pemeriksaan NIOSH ( 1984) menunjukkan ada 6 sumber utama penyebabpencemaran udara yang berasal dari dalam maupun luar suatu gedung yaitu :

    1. Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung 17%.2. Pencemaran dari luar gedung 11%.3. Pencemaran akibat bahan bangunan 3%.4. Pencemaran mikroba 5%.

    5. Gangguan ventilasi 52%.6. Tidak diketahui 12%.

    Pencemaran udara dalam suatu gedung antara lain disebabkan oleh karenapemakaian mesin foto kopi, asap rokok dan dapur, peptisida, bahan-bahan pembersihruangan, cat, karpet, sofa dan lain-lain.

    Pencemaran akibat bahan bangunan seperti formaldehid, lem, asbes, fiber glass danbahan-bahan lain yang merupakan komponen bangunan pembentuk gedung tersebut.

    Pencemaran akibat mikroba berupa bakteri, protozoa dan produk mikroba lainnya yang

    dapat ditentukan di saluran udara dan alat pendingin (AC) beserta seluruh sistemnya.

    Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, buruknyadistribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara.

    Pencemaran dari luar gedung dapat terjadi karena masuknya gas buang kendaraanbermotor yang lalu lalang, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekatgedung, yang kesemuanya terjadi akibat penempatan lokasi lubang ventilasi atau lobangpemasukan udara segar yang tidak tepat.

    Pencegahan

    Keluhan yang timbul pada penderita biasanya dapat ditanggulangi secara simtomatisasal diikuti dengan upaya lain agar suasana lingkungan udara di gedung tempat kerjamenjadi lebih sehat dan nyaman, bagaimana agar udara luar yang segar dapat masuk kedalam gedung secara baik dan terdistribusi secara merata ke semua bagian di dalam suatugedung. Dalam hal ini perlu juga diperhatikan agar lubang tempat masuknya udara luartidak berdekatan dengan sumber-sumber pencemar di luar gedung agar bahan pencemartidak terhisap masuk ke dalam gedung, rencana renovasi ruangan, penambahan batas-batas ruangan dan penambahan jumlah orang yang bekerja dalam satu ruanganhendaknya dilakukan setelah memperhitungkan agar setiap bagian ruangan dan setiapindividu mendapat ventilasi udara yang cukup memadai.