siap osce blok 19 nia

Upload: nur-haniyyah-syahab

Post on 07-Jan-2016

265 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

siap

TRANSCRIPT

Mangattt osce blok 19 !!! bismilahNurHaniyyah

SIAP OSCE BLOK 19SKILL LAB OFTALMOLOGI(MATA)1. Pemeriksaan visuscatatan :Kalo tulisannya udah gak keliatan lagi sama si penderita/probandus maka dilanjutkan dengan menggunakan pinhole (untuk mengetahui apakah kelainan mata ini karena refraksi atau organ) kalo pas pake pinhole dia lebih baik bearti kelainan refraksi. Nah kalo misalnya 6/60 udah gak keliatan maka di lanjutkan dengan tes jari (dimulai dari jarak 6 meter kemudian maju 1 meter 1 meter). Kalo udah gak keliatan lagi dilanjutkan tes lambai tangan (1 meter mundur sampai 6 meter). Kemudian tes miopia dll itu. Ahhh gitulah bingung juga

Snellen chart (untuk memeriksa tajam pengelihatan) : uji hitung jari, uji lambai tangan, uji respon cahayaCara pemeriksaan :1. Letakkan papan pada jarak 20 kaki atau 6 meter 2. Jika pasien menggunakan kacamata, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan kacamata3. Letakkan penutup mata pada mata yang tidak diperiksa. Pemeriksaan pertama dilakukan pada mata yang menurut penderita penglihatannya lebih jelek.4. Mulailah dengan optotip yang besar dan terus ke optotip yang kecil. Pasien harus menyebutkan setiap huruf yang terlihat dengan keras5. Jika hasil pemeriksaan tidak mencapai 20/20 atau 6/6, pemeriksaan dengan menggunakan pinhole harus dilakukan.6. Ganti penutup mata pada mata sebelahnya dan mulai lagi dari langkah nomor empat.

2. Penilaian refraksi, subjektif (kompetensi 4 A)

Uji proyeksi sinar

Uji lambai tanganDengan uji lambaian tangan, maka dapat dinyatakan tajam penglihatan pasien yang lebih buruk daripada 1/60. Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak 300 meter. Bila pasien hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter, berarti tajam penglihatannya adalah 1/300. Uji hitung jariBila jari yang diperlihatkan dikenal pada jarak 1 meter maka dikatakan tajam penglihatan seseorang adalah 1/60

Bila masih dapat dilihat pada jarak 3 meter, maka dinyatakan tajam penglihatannya 3/60.

Uji pinholeBila dapat dibaca huruf yang lebih kecil daripada huruf sebelumnya pada kartu Snellen berarti terdapat kelainan refraksi yang belum dikoreksi penuh

Bila huruf yang terbaca lebih besar daripada huruf yang sebelumnya terbaca pada kartu Snellen berarti terdapat kelainan pada media penglihatan

Uji Miopia (guna mengetahui derajat lensa negatif)

Uji Hipermetropia (mengetahui derajat lensa positif)

Pemeriksaan Astigmat ( mengetahui derajat lensa silinder)

Uji Presbiopia (mengukur derajat berkurangnya kemampuan seseorang berakomodasi akibat bertambahnya usia >40th )

3. Lapangan pandang

Uji Donders confrontation test (4A)

Uji lapangan pandang Amsler panes / (Amsler Grid) >> 4AUntuk memeriksa fungsi pemeriksaan sentral1. PasangKacamatajauhataudekat yang biasadipakai.2. PegangkertaskisiAmslerpadajarak 30 cm.3. Kedua mata terbuka dan dilihat titik pusat dari kartu kisi-kisi.4. Tutupmatakiri, denganmemperhatikankartutersebutpasienditanyakan:5. Apakahdapatmelihatkeempatsudutkartu.6. Apakahadagaris yang kabur, bergelombang, berbentuklain, berwarnaabu-abuataupunhilangatauputus.

Gambar Amsler Grid normal

Contoh pada kelainan di makula

4. Test pengelihatan warna (uji Isihara) kompetensi 4A Untuk memeriksa adanya buta warna

5. Pemeriksaan eksternal (segmen anterior

Inspeksi kelopak mata Dari rima orbita hingga margo palpebra.

Inspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak mata atas (4A)Ini yang pemeriksaannya pake cotton bud itu buat ngeliat konjungtiva tarsal superior.

Inspeksi bulu mata (4A)Pasien dalam posisi primer dengan menggunakan pen light dan loupe dilihat arah bulu mata saat membuka dan menutup mata. Apakah ada trichiasis (kedalam menyentuh kornea), distrikiasis (tak mengikuti garis), madarosis (rontok), atau eye lashes abberant, krusta, sekret.

Inspeksi konjungtiva(4A)Konjungtiva : selaput tipis melapisi skleraPasien duduk, palpebra inferior dibuka dengan menarik kelopak mata hingga terlihat forniks (pertemuan konjungtiv bulbi dengan tarsal).

Inspeksi sklera (4A)Pasien posisi duduk, gunakan pen light dan loupe. Perhatikan :1. Warna2. Bentuk(apakah ada benjolan atau p.d yang meradang)Pasien disuruh melihat kearah 6 cardinal (liat ada nyeri gak) Inspeksi orifisium punctum lakrimalis (4A)Terletak di daerah medial palpebra superior dan inferior lebih kurang 5mm dari kantus medial dengan diameter puncak 0,3mm.Dengan mnggunakan pen light dan loupe diamati posisi punctum apakah ada muara/ tidak tertutup, apakah ada sekret yg keluar, warna sekret, konsistensi

Inspeksi Palpasi limfonodus pre-aurikular (4A)Kelenjar limponodulus pre aurikular penting untuk diperiksa pada keadaan infeksi seperti konjungtivitis karena virus biasanya terjadi pembesaran, selain dari itu pada jika ada tumor/ keganasan pada regio orbita wajib di periksa untuk menentukan apakah KGB membesar dan berhubungan dengan tumor/ keganasan.Teknik pemeriksaanDiregio aurikula, dipalpasi permukaan kulit apakah ada penonjolan/ tidak.

6. Penilaian Posisi Mata

Penilaian posisi dengan refleks images (4A)Untuk menilai derajat pengguliran bola mata abnormal dengan melihat refleks sinar pada kornea.Lihat hidung pemeriksaJadi sentolop disinarkan setinggi mata pasien(sbagai sinar fiksasi) terletak 30cm dari pasien terus diletakan di tengah pupil terus diliat letak refleks sinar pada kornea mata lain.Esodeviasi > lateral ( cahaya dari temporal)Eksodeviasi > medial ( cahaya dari nasal)

Penilaian posisi dengan cover uncover test (4A)Untuk mengetahui adanya fusi dan foria1 mata ditutup fusinya kita gangguKalo dia deviasi laten : bergilir//dah lah bingung juga weee hoho//

Pemeriksaan gerakan bola mata (4A)Untuk memeriksa fungsi gerak otot penggerak mata.Ngikutin gerakan jariSix cardinal gerakan bola mataKalo otot tertentu gak bida ngikutin gerakan jari maka mungkin terdapat parase otot tersebut

7. Pupil

Inpeksi pupil (4A)Untuk melihat refleks miosis pupil akibat suatu penyinaran pada mata.

Refleks sinar langsung terhadap cahaya dan konvergensi (4A)Buat ngeliat pupil apakah terjadi miosis saat penyinaran.

Refleks sinar konsensualMata disinari dengan diusahakan sinar tidak masuk mata yang lain. Diliat keadaan pupil mata yang tidak disinari apakah terjadi miosis pada saat penyinarn mata sebelahnya.Bila terjadi miosis disebut refleks pupil tidak langsung(+).

Refleks pupilDiperiksa dikamar yang gelap.Refleks pupil dapat dilihat dengan oftalmoskop direk pada jarak 1-2 kaki.

Refleks pupil normal berwarna merah Refleks pupil abnormal berwarna putih yang disebut sebagai leukokoria Perlu dirujuk untuk kemungkinan: retinoblastoma kekeruhan kornea endoftalmitis kekeruhan badan kaca

8. MEDIA

Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (pen light) > 4APemeriksa mengunakan pen light dan loupe, posisi pemderita dalam keadaan duduk diberi cahaya dari arah depan diamati gambaran umum dari kornea, bilik mata depan, iris, pupil dan lensa apakah ada kekeruhan, darah, hipopion, iridoplegia, sinekia, iriodialisis, dll. Dicatat hasilnya dalam lembaran penilaian.

Tes uji sensibilitas/ sensitivitas kornea (4A)Untuk pemeriksaan fungsi saraf trigeminus yang memberiksan snsibilitas kornea.Ini yg pake kapas itu (sari-sarinya aja)Ntar pasiennya diminta ngeliat kesisi yang berlawanan dari bagian kornea yang akan dites. Ntar kapasnya di tempel di permukaan kornea. Normalnya pasien ngedip.

Inspeksi bayangan iris SHADOW TEST (4A)Untuk mengetahui derajat kekeruhan lensaSentolop disinarkan pada pupil dengan membuat sudut 45 derajat dengn dataran iris. Dengan loupe diliat bayangan iris pada lensa yg keruh.

Shadow test (+) katarak immatur

9. SKILLLAB 9

Funduskopi untuk melihat fundus refleks dan pembuluh darah, papil, dan makula (4A)TujuanUntuk melihat dan menilai kelainan dan keadaan pada fundus okuliDasar Cahaya yang dimasukkan ke dalam fundus akan memberikan refleks fundus. Gambaran fundus mata akan terlihat bila fundus diberi sinar.Alat 1. Oftalmoskop 2. Obat melebarkan pupil: Tropicamide 0,5%-1%Perhatian:Sebaiknya sebelum melebarkan pupil diukur dulu tekanan bola mata. Sebaiknya oftalmoskop dilakukan dengan pupil dilebarkan kecuali bila: Bilik mata yang dangkal Dengan tanda pupil setelah trauma kepala Implan fiksasi pada iris Pasien pulang mengendarai kendaraan sendiri Pasien menderita glaukoma sudut sempit

TeknikDiperiksa di kamar gelap : Memeriksa mata kanan pasien dengan mata kanan pemeriksa, mata kiri diperiksa dengan mata kiri, kecuali bila memeriksa pasien dalam keadaan tidur dapat dilakukan dari atas Mula-mula diputar roda lensa oftalmoskop sehingga menunjukkan angka + 12.00 Dioptri Oftalmoskop diletakkan 10 cm dari mata pasien. Pada saat ini fokus terletak pada kornea atau pada lensa mata Bila ada kekeruhan pada kornea atau lensa mata akan terlihat bayangan yang hitam pada dasar yang jingga Selanjutnya oftalmoskop lebih didekatkan pada mata pasien dan roda lensa oftalmoskop diputar sehingga roda lensa menunjukkan angka mendekati nol Sinar difokuskan pada papil saraf optik Diperhatikan warna, tepi, dan pembuluh darah yang keluar dari papil saraf optik Mata pasien diminta melihat sumber cahaya oftalmoskop yang dipegang pemeriksa, dan pemeriksa dapat melihat keadaan makula lutea pasien Dilakukan pemeriksaan pada seluruh bagian retina

Catatan :Efek dilatasi : 15 menitEfek selanjutnya : 4-6 jamPeriksa mata kanan >> kanan semuaYang dinilai : papil, makula, retina.Papil (bulat, batas tegas/kabur, warna merah normalnya,cupping disc 0,3)Arteri, vena : 2/3Makula : pasien disuruh melihat cahaya, terletak di sentral, refleks fovea yang dinilai.

10. Skill lab X

Tekanan intra okular, Digital palpasi (4A)Menggunakan jari pemeriksa (jari telunjuk kedua tangan)Teknik Mata ditutup Pandangan kedua mata menghadap kebawah Jari-jari lainnya bersandar pada dahi dan pipi pasien Kedua jari telunjuk menekan bola mata pada bagian belakang kornea bergantian (alternate) Satu telunjuk mengimbangi tekanan saat telunjuk lainnya menekan bola mata.Nilai Didapat kesan berapa ringannya bola mata dapat ditekan Penilaian dilakukan dengan pengalaman sebelumnya yang dapat dicatat, mata N+1, N+2, N+3 atau N-1, N-2, N-3 yang menyatakan tekanan lebih tinggi atau lebih rendah daripada normal. Tekanan dapat dibandingkan dengan tahanan bagian lentur telapak tangan dengan tahanan tekanan bola mata bagian superior. Bila tekanan lebih tinggi dapat dicurigai adanya glaukoma.

Tekanan Intra Okular, Pengukuran Identasi TONOMETRI

DasarTonometer schiotz merupakan tonometer indentasi atau menekan permukaan kornea dengan beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya.Benda yang ditaruh pada bola mata (kornea) akan menekan bola mata ke dalam dan mendapat perlawanan tekanan dari dalam melalui kornea. Keseimbangan tekanan tergantung pada beban tonometer.Tonometer Schiotz merupakan tonometer indentasi lebih dalam bila tekanan mata lebih rendah dibanding mata dengan tekanan tinggi.Pada tonometer Schiotz bila tekanan rendah atau bola mata empuk makes beban akan dapat mengindentasi lebih dalam dibanding bila tekanan bola mata tinggi atau bola mata keras.Tujuan Melakukan pemeriksaan tekanan bola mata dengan tonometerAlat1. Obat tetes anestesi lokal (tetrakain). 2. Tonometer Schiotz.Tata cara: Mengucapkan salam, memperkenalkan diri menjelaskan prosedur pemeriksaan dan meminta izin untuk melakukan pemeriksaan CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN TINDAKAN Pasien dalam posisi berbaring dan pasien diminta melonggarkan pakaian termasuk dasi yang dipakai. Mata ditetes tetrakain(pantocain) Sambil menunggu efek anastesi pemeriksan menyiapkan alat tonometri, beban yang ada di cek apakah 7,5 atau 10, sebelumnya dibersihkan dengan kapas alkohol steril, dan ditera hingga menunjukan skala pada angka 0. Setelah alat siap tangan kanan pemeriksa memegang alat tonometri , tangan kiri membuka kelopk mata yang aan diperiksa dan jangan ditekan Kelopak mata pasien dibuka dengan telunjuk clan ibu jari (jangan tertekan bola mata pasien). Pasien diminta meletakkan ibu jari tangannya di depan matanya atau pasien melihat ke langit-langit ruangan pemeriksaan. Telapak tonometer Schiots diletakkan pada permukaan kornea. Setelah telapak tonometer menunjukkan angka yang tetap, dibaca nilai tekanan pada skala busur Schiotz yang berantara 0 20. Pemeriksa menyebutkan nilai sesuai tabel.

Interpretasi :Contoh, penguji menyebutkan hasil pemeriksan pada penderita 5/7,5 = 25,8 mmHg. Setelah pemeriksa melakukan pemeriksaan.Tekanan bola mata normal adalah antara 10-20 mmHg (eutoni).>21mmHg : Hipertensi okuli