sia · 2020-05-06 · 1. belajar, berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan tentang teori,...

82
Social Impact Assessment Studi Dampak Sosial Penilaian Dampak Sosial SIA Aris Bahariyono – EF Social Advisor S3 PSDA-B Sekolah Spesialis Sosial Pengelolaan Sumber Daya Alam Bertanggung Jawab CSE - Earthworm Foundation Lemungsure, 30 September – 9 Oktober 2019

Upload: others

Post on 30-May-2020

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SIASocial Impact AssessmentStudi Dampak SosialPenilaian Dampak Sosial

SIASocial Impact AssessmentStudi Dampak SosialPenilaian Dampak Sosial

Aris Bahariyono – EF Social Advisor

S3 PSDA-B Sekolah Spesialis Sosial Pengelolaan Sumber DayaAlam Bertanggung Jawab CSE - Earthworm FoundationLemungsure, 30 September – 9 Oktober 2019

1. Belajar, berbagi pengetahuan,pengalaman, dan ketrampilantentang teori, konsep, dan praktikSocial Impact Assessment (SIA).

2. Belajar membuat rancangan,pengorganisasian, praktik dananalisis penilaian dampak sosial

Tujuan

1. Belajar, berbagi pengetahuan,pengalaman, dan ketrampilantentang teori, konsep, dan praktikSocial Impact Assessment (SIA).

2. Belajar membuat rancangan,pengorganisasian, praktik dananalisis penilaian dampak sosial

We envision a global society that respects itself andthe needs of nature

1. Memahami konteks mengapa SIAdiperlukan dalam PSDA sebagailangkah mitigasi risiko sosial

2. Memahami implikasi dan risiko sosialPSDA

3. Mengenali elemen dan indikator objekpenilaian dampak sosial (Pentagonalasset dan Sustainable LivelihoodSystem)

4. Praktik proses pelaksanaan dananalisis hasil SIA (Perencanaan,Pengorganisasian, Pelaksanaan,Analisis, Pelaporan, monitoring danevaluasi).

5. Kapasitas dan kompetensi pelaksanaSIA.

Hasil

2

1. Memahami konteks mengapa SIAdiperlukan dalam PSDA sebagailangkah mitigasi risiko sosial

2. Memahami implikasi dan risiko sosialPSDA

3. Mengenali elemen dan indikator objekpenilaian dampak sosial (Pentagonalasset dan Sustainable LivelihoodSystem)

4. Praktik proses pelaksanaan dananalisis hasil SIA (Perencanaan,Pengorganisasian, Pelaksanaan,Analisis, Pelaporan, monitoring danevaluasi).

5. Kapasitas dan kompetensi pelaksanaSIA.

Materi1. Pengertian, Tujuan, Hasil yang diharapkan dari SIA2. SIA dan Konteks Keberlanjutan Sosial3. Posisi dan Fokus SIA, Mengapa SIA dilakukan4. Memahami Perubahan Sosial dan Kerangka

Analisisnya5. Manfaat SIA6. Proses dan Langkah Kerja SIA7. Mengembangkan Program Sosial berbasis hasil SIA

1. Pengertian, Tujuan, Hasil yang diharapkan dari SIA2. SIA dan Konteks Keberlanjutan Sosial3. Posisi dan Fokus SIA, Mengapa SIA dilakukan4. Memahami Perubahan Sosial dan Kerangka

Analisisnya5. Manfaat SIA6. Proses dan Langkah Kerja SIA7. Mengembangkan Program Sosial berbasis hasil SIA

1. Pengertian, Tujuan, Hasil yang diharapkan dari SIA2. SIA dan Konteks Keberlanjutan Sosial3. Posisi dan Fokus SIA, Mengapa SIA dilakukan4. Memahami Perubahan Sosial dan Kerangka

Analisisnya5. Manfaat SIA6. Proses dan Langkah Kerja SIA7. Mengembangkan Program Sosial berbasis hasil SIA

3

1. Pengertian, Tujuan, Hasil yang diharapkan dari SIA2. SIA dan Konteks Keberlanjutan Sosial3. Posisi dan Fokus SIA, Mengapa SIA dilakukan4. Memahami Perubahan Sosial dan Kerangka

Analisisnya5. Manfaat SIA6. Proses dan Langkah Kerja SIA7. Mengembangkan Program Sosial berbasis hasil SIA

Tata WaktuNo. Kegiatan 30

Sn

1. Overview rencana kelola sosial,Pengertian, Tujuan, Hasil yang diharapkan dari SIA,SIA dan Konteks Keberlanjutan SosialMemahami Perubahan Sosial dan KerangkaAnalisisnyaManfaat SIA

Proses dan Langkah Kerja SIAMengembangkan Program Sosial berbasis hasil SIA

Overview rencana kelola sosial,Pengertian, Tujuan, Hasil yang diharapkan dari SIA,SIA dan Konteks Keberlanjutan SosialMemahami Perubahan Sosial dan KerangkaAnalisisnyaManfaat SIA

Proses dan Langkah Kerja SIAMengembangkan Program Sosial berbasis hasil SIA

2. Persiapan untuk SIA di Lapangan (Membuat TOR;Metode, Tools, Instrumen Study)

3. Persiapan Sosial (Komunkasi dengan Pemangkuwilayah, menyampaikan Tujuan)

4. Pelaksanaan Study di Lapangan

5. Penyusunan Laporan (RKS, RPS, Program BerbasisSIA)

6. Konsultasi Publik (Presentasi Laporan, KonsultasiPara Pihak)

7 Perbaikan Laporan,

30Sn

1Sl

2Rb

3Km

4Jm

5Sb

6Mg

7Sn

8Sl

9Rb

Keteragan

KonteksKonsepPemahaman

KetrampilanPengembanganPengelolaanSosial

KonteksKonsepPemahaman

KetrampilanPengembanganPengelolaanSosial

Persiapan Team

Persiapan Sosial

Praktik

Laporan Hasil

Konsultasi,Lokasi di JoglomengundangStakeholders

Final Report

Film Samin vs Semen

Film dokumenter tentang perlawanan warga Kecamatan Gunem di Kabupaten Rembangterhadap pendirian pabrik Semen. Film berjudul "Samin vs Semen" ini merupakan karyaDandhy Laksono, pendiri wathdoc.co.id. Dalam film berdurasi 39 menit 26 detik ini,Dandhy menceritakan perlawanan penganut ajaran Samin di Kecamatan Sukolilo, Patiterhadap pabrik semen terbesar di Tanah Air yaitu Semen Gresik, dan IndocementGroup.

Film Samin vs Semen

Film dokumenter tentang perlawanan warga Kecamatan Gunem di Kabupaten Rembangterhadap pendirian pabrik Semen. Film berjudul "Samin vs Semen" ini merupakan karyaDandhy Laksono, pendiri wathdoc.co.id. Dalam film berdurasi 39 menit 26 detik ini,Dandhy menceritakan perlawanan penganut ajaran Samin di Kecamatan Sukolilo, Patiterhadap pabrik semen terbesar di Tanah Air yaitu Semen Gresik, dan IndocementGroup.

DiskusiDiskusiDiskusiDiskusi

1) Issue Social Penting yang dilihat dan diketahui, Apa DampakNegatif dan Positifnya.

2) Identifikasi kelompok kepentingan dalam masyarakat dalampelaksanaan SDS, Lakukan Analisis Stakeholders

3) Apa Hubungan kaum Perempuan dan Keberlanjutan ?4) Buat Pertanyaan-Pertanyaan Kunci untuk penggalian informasi pada

FGD yang secara tematik terkait asset penopang keberlanjutanpenghidupan masyarakat.

5) Gagasan tentang sebuah “Management Plan” PengelolaanDampak Sosial yang keberlanjutan dan keadilan

Pertanyaan, Tugas Diskusikonteks kasus “Samin vs Semen”1) Issue Social Penting yang dilihat dan diketahui, Apa Dampak

Negatif dan Positifnya.2) Identifikasi kelompok kepentingan dalam masyarakat dalam

pelaksanaan SDS, Lakukan Analisis Stakeholders3) Apa Hubungan kaum Perempuan dan Keberlanjutan ?4) Buat Pertanyaan-Pertanyaan Kunci untuk penggalian informasi pada

FGD yang secara tematik terkait asset penopang keberlanjutanpenghidupan masyarakat.

5) Gagasan tentang sebuah “Management Plan” PengelolaanDampak Sosial yang keberlanjutan dan keadilan

1) Issue Social Penting yang dilihat dan diketahui, Apa DampakNegatif dan Positifnya.

2) Identifikasi kelompok kepentingan dalam masyarakat dalampelaksanaan SDS, Lakukan Analisis Stakeholders

3) Apa Hubungan kaum Perempuan dan Keberlanjutan ?4) Buat Pertanyaan-Pertanyaan Kunci untuk penggalian informasi pada

FGD yang secara tematik terkait asset penopang keberlanjutanpenghidupan masyarakat.

5) Gagasan tentang sebuah “Management Plan” PengelolaanDampak Sosial yang keberlanjutan dan keadilan

Pertanyaan, Tugas Diskusikonteks kasus “Samin vs Semen”1) Issue Social Penting yang dilihat dan diketahui, Apa Dampak

Negatif dan Positifnya.2) Identifikasi kelompok kepentingan dalam masyarakat dalam

pelaksanaan SDS, Lakukan Analisis Stakeholders3) Apa Hubungan kaum Perempuan dan Keberlanjutan ?4) Buat Pertanyaan-Pertanyaan Kunci untuk penggalian informasi pada

FGD yang secara tematik terkait asset penopang keberlanjutanpenghidupan masyarakat.

5) Gagasan tentang sebuah “Management Plan” PengelolaanDampak Sosial yang keberlanjutan dan keadilan

SIA adalah proses menganalisis, memantau dan mengelolakonsekuensi-konsekuensi sosial dari sebuah pembangunan(Frank Vanclay SIAP Principles. International Principles For Social Impact Assessment. Impact Assessment and Project Appraisal, volume 21, number 1, March 2003, pages 5–11, Beech Tree Publishing,10 Watford Close, Guildford, Surrey GU1 2EP, UK)

•Termasuk konsekuensi yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan, baik positif maupunnegatif, yang ditimbulkan oleh intervensi pembangunan yang terencana (kebijakan, program,perencanaan, proyek-proyek) dan proses-proses perubahan sosial karena intervensi tersebut•contoh nilai-nilai masyarakat, sikap dan persepsi mereka terhadap masyarakat danlingkungannya

Pengertian SIASIA adalah proses menganalisis, memantau dan mengelolakonsekuensi-konsekuensi sosial dari sebuah pembangunan(Frank Vanclay SIAP Principles. International Principles For Social Impact Assessment. Impact Assessment and Project Appraisal, volume 21, number 1, March 2003, pages 5–11, Beech Tree Publishing,10 Watford Close, Guildford, Surrey GU1 2EP, UK)

•Termasuk konsekuensi yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan, baik positif maupunnegatif, yang ditimbulkan oleh intervensi pembangunan yang terencana (kebijakan, program,perencanaan, proyek-proyek) dan proses-proses perubahan sosial karena intervensi tersebut•contoh nilai-nilai masyarakat, sikap dan persepsi mereka terhadap masyarakat danlingkungannya

SIA adalah proses menganalisis, memantau dan mengelolakonsekuensi-konsekuensi sosial dari sebuah pembangunan(Frank Vanclay SIAP Principles. International Principles For Social Impact Assessment. Impact Assessment and Project Appraisal, volume 21, number 1, March 2003, pages 5–11, Beech Tree Publishing,10 Watford Close, Guildford, Surrey GU1 2EP, UK)

•Termasuk konsekuensi yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan, baik positif maupunnegatif, yang ditimbulkan oleh intervensi pembangunan yang terencana (kebijakan, program,perencanaan, proyek-proyek) dan proses-proses perubahan sosial karena intervensi tersebut•contoh nilai-nilai masyarakat, sikap dan persepsi mereka terhadap masyarakat danlingkungannya

Pengertian SIASIA adalah proses menganalisis, memantau dan mengelolakonsekuensi-konsekuensi sosial dari sebuah pembangunan(Frank Vanclay SIAP Principles. International Principles For Social Impact Assessment. Impact Assessment and Project Appraisal, volume 21, number 1, March 2003, pages 5–11, Beech Tree Publishing,10 Watford Close, Guildford, Surrey GU1 2EP, UK)

•Termasuk konsekuensi yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan, baik positif maupunnegatif, yang ditimbulkan oleh intervensi pembangunan yang terencana (kebijakan, program,perencanaan, proyek-proyek) dan proses-proses perubahan sosial karena intervensi tersebut•contoh nilai-nilai masyarakat, sikap dan persepsi mereka terhadap masyarakat danlingkungannya

SIA adalah sebuah bidang riset dan praktik,atau sebuah paradigma yang terdiri darisekelompok pengetahuan, teknik dan nilai-nilai

SIA is a field of research and practice, or a paradigm consisting of abody of knowledge, techniques, and values.

SIA adalah sebuah bidang riset dan praktik,atau sebuah paradigma yang terdiri darisekelompok pengetahuan, teknik dan nilai-nilai

SIA is a field of research and practice, or a paradigm consisting of abody of knowledge, techniques, and values.

SIA adalah sebuah bidang riset dan praktik,atau sebuah paradigma yang terdiri darisekelompok pengetahuan, teknik dan nilai-nilai

SIA is a field of research and practice, or a paradigm consisting of abody of knowledge, techniques, and values.

SIA adalah sebuah bidang riset dan praktik,atau sebuah paradigma yang terdiri darisekelompok pengetahuan, teknik dan nilai-nilai

SIA is a field of research and practice, or a paradigm consisting of abody of knowledge, techniques, and values.

Penilaian Dampak Sosial adalah suatu pendekatan atau instrumendalam pengelolaan sosial. Penggunaan dari pendekatan atauinstrumen Penilaian Dampak Sosial ini, ditentukan dari tujuanpengelolaan sosial yang ingin dicapai.

Adapun tujuan akhir (visi) dari pengelolaan sosial yang hendakdicapai dalam konteks pengelolaan kegiatan pembangunan (bidangkehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, dll.) adalahtercapainya suatu keadaan lingkungan sosial yang berlanjut, ataudisebut sebagai Social Sustainability.

Penilaian Dampak Sosial adalah suatu pendekatan atau instrumendalam pengelolaan sosial. Penggunaan dari pendekatan atauinstrumen Penilaian Dampak Sosial ini, ditentukan dari tujuanpengelolaan sosial yang ingin dicapai.

Adapun tujuan akhir (visi) dari pengelolaan sosial yang hendakdicapai dalam konteks pengelolaan kegiatan pembangunan (bidangkehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, dll.) adalahtercapainya suatu keadaan lingkungan sosial yang berlanjut, ataudisebut sebagai Social Sustainability.

Penilaian Dampak Sosial adalah suatu pendekatan atau instrumendalam pengelolaan sosial. Penggunaan dari pendekatan atauinstrumen Penilaian Dampak Sosial ini, ditentukan dari tujuanpengelolaan sosial yang ingin dicapai.

Adapun tujuan akhir (visi) dari pengelolaan sosial yang hendakdicapai dalam konteks pengelolaan kegiatan pembangunan (bidangkehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, dll.) adalahtercapainya suatu keadaan lingkungan sosial yang berlanjut, ataudisebut sebagai Social Sustainability.

Penilaian Dampak Sosial adalah suatu pendekatan atau instrumendalam pengelolaan sosial. Penggunaan dari pendekatan atauinstrumen Penilaian Dampak Sosial ini, ditentukan dari tujuanpengelolaan sosial yang ingin dicapai.

Adapun tujuan akhir (visi) dari pengelolaan sosial yang hendakdicapai dalam konteks pengelolaan kegiatan pembangunan (bidangkehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, dll.) adalahtercapainya suatu keadaan lingkungan sosial yang berlanjut, ataudisebut sebagai Social Sustainability.

Tujuan Penilaian Dampak Sosial adalah sebuah siklus proses penelaahanyang dilakukan secara sistematis atas dampak sosial yangditimbulkan atau mungkin ditimbulkan dari hadir dan beroperasinyakonsesi pengelolaan.

Penilaian Dampak Sosial bertujuan untuk membantu individu,kelompok, organisasi, masyarakat ,dan perusahaan untukmemahami dampak yang telah dan mungkin akan terjadi. Hasilnyaidentifikasi akan digunakan untuk menyusun rencana tindakpengelolaan dan pemantauannya untuk menjamin kepastian agarkeberadaannya dapat berlanjut (sustain) dan berkeseimbangan.

Penilaian Dampak Sosial adalah sebuah siklus proses penelaahanyang dilakukan secara sistematis atas dampak sosial yangditimbulkan atau mungkin ditimbulkan dari hadir dan beroperasinyakonsesi pengelolaan.

Penilaian Dampak Sosial bertujuan untuk membantu individu,kelompok, organisasi, masyarakat ,dan perusahaan untukmemahami dampak yang telah dan mungkin akan terjadi. Hasilnyaidentifikasi akan digunakan untuk menyusun rencana tindakpengelolaan dan pemantauannya untuk menjamin kepastian agarkeberadaannya dapat berlanjut (sustain) dan berkeseimbangan.

Penilaian Dampak Sosial adalah sebuah siklus proses penelaahanyang dilakukan secara sistematis atas dampak sosial yangditimbulkan atau mungkin ditimbulkan dari hadir dan beroperasinyakonsesi pengelolaan.

Penilaian Dampak Sosial bertujuan untuk membantu individu,kelompok, organisasi, masyarakat ,dan perusahaan untukmemahami dampak yang telah dan mungkin akan terjadi. Hasilnyaidentifikasi akan digunakan untuk menyusun rencana tindakpengelolaan dan pemantauannya untuk menjamin kepastian agarkeberadaannya dapat berlanjut (sustain) dan berkeseimbangan.

Penilaian Dampak Sosial adalah sebuah siklus proses penelaahanyang dilakukan secara sistematis atas dampak sosial yangditimbulkan atau mungkin ditimbulkan dari hadir dan beroperasinyakonsesi pengelolaan.

Penilaian Dampak Sosial bertujuan untuk membantu individu,kelompok, organisasi, masyarakat ,dan perusahaan untukmemahami dampak yang telah dan mungkin akan terjadi. Hasilnyaidentifikasi akan digunakan untuk menyusun rencana tindakpengelolaan dan pemantauannya untuk menjamin kepastian agarkeberadaannya dapat berlanjut (sustain) dan berkeseimbangan.

Terciptanya kehidupan yang lebih lestari(sustainable) dan berkeadilan (equitable)secara lingkungan, sosial budaya danekonomi.

Karena itu kajian dampak mempromosikanpengembangan dan pemberdayaanmasyarakat, membangun kapasitas danmengembangankan kapital sosial (socialnetworks dan trust).

HasilTerciptanya kehidupan yang lebih lestari(sustainable) dan berkeadilan (equitable)secara lingkungan, sosial budaya danekonomi.

Karena itu kajian dampak mempromosikanpengembangan dan pemberdayaanmasyarakat, membangun kapasitas danmengembangankan kapital sosial (socialnetworks dan trust).

Terciptanya kehidupan yang lebih lestari(sustainable) dan berkeadilan (equitable)secara lingkungan, sosial budaya danekonomi.

Karena itu kajian dampak mempromosikanpengembangan dan pemberdayaanmasyarakat, membangun kapasitas danmengembangankan kapital sosial (socialnetworks dan trust).

Terciptanya kehidupan yang lebih lestari(sustainable) dan berkeadilan (equitable)secara lingkungan, sosial budaya danekonomi.

Karena itu kajian dampak mempromosikanpengembangan dan pemberdayaanmasyarakat, membangun kapasitas danmengembangankan kapital sosial (socialnetworks dan trust).

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KOMITMEN KEBERLANJUTAN

ASPEK EKONOMIKELOLA PRODUKSIASPEK EKONOMI

KELOLA PRODUKSI

ASPEK EKOLOGIKELOLA

LINGKUNGAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KOMITMEN KEBERLANJUTAN

ASPEK EKONOMIKELOLA PRODUKSIASPEK EKONOMI

KELOLA PRODUKSI

ASPEK SOSIALKELOLA SOSIAL

Keberlanjutan sosial (social sustainablity)

Suatu keadaan lingkungan sosial yang kondusif,sehingga proses-proses produksi dan sosial dapatberjalan secara berkeseimbangan dan berkelanjutan.

Unit terkecil dari lingkungan sosial adalah rumah tangga.Namun dari sisi operasionalisasi, keadaan sosial yangberlanjut (social sustainability) tersebut memiliki spektrumyang luas.

Suatu keadaan lingkungan sosial yang kondusif,sehingga proses-proses produksi dan sosial dapatberjalan secara berkeseimbangan dan berkelanjutan.

Unit terkecil dari lingkungan sosial adalah rumah tangga.Namun dari sisi operasionalisasi, keadaan sosial yangberlanjut (social sustainability) tersebut memiliki spektrumyang luas.

Keberlanjutan sosial (social sustainablity)

Suatu keadaan lingkungan sosial yang kondusif,sehingga proses-proses produksi dan sosial dapatberjalan secara berkeseimbangan dan berkelanjutan.

Unit terkecil dari lingkungan sosial adalah rumah tangga.Namun dari sisi operasionalisasi, keadaan sosial yangberlanjut (social sustainability) tersebut memiliki spektrumyang luas.

Suatu keadaan lingkungan sosial yang kondusif,sehingga proses-proses produksi dan sosial dapatberjalan secara berkeseimbangan dan berkelanjutan.

Unit terkecil dari lingkungan sosial adalah rumah tangga.Namun dari sisi operasionalisasi, keadaan sosial yangberlanjut (social sustainability) tersebut memiliki spektrumyang luas.

Keberlanjutan sosial (social sustainablity)

Penerapan kerangka Sustainable Livelihood didasarkan ataspremis dasar bahwa : hanya lingkungan sosial yangberlanjut (sustain) yang akan memberi kontribusi yangpositif bagi proses-proses produksi serta tumbuh danberkembangnya pembangunan dalam jangka panjang.

Penerapan pendekatan Penilaian Dampak Sosial didasarkanatas pertanyaan kunci: Bagaimana kehadiran dan operasipengelolaan berdampak terhadap komponen-komponenkeberlanjutan sosial?

Penerapan kerangka Sustainable Livelihood didasarkan ataspremis dasar bahwa : hanya lingkungan sosial yangberlanjut (sustain) yang akan memberi kontribusi yangpositif bagi proses-proses produksi serta tumbuh danberkembangnya pembangunan dalam jangka panjang.

Penerapan pendekatan Penilaian Dampak Sosial didasarkanatas pertanyaan kunci: Bagaimana kehadiran dan operasipengelolaan berdampak terhadap komponen-komponenkeberlanjutan sosial?

Keberlanjutan sosial (social sustainablity)

Penerapan kerangka Sustainable Livelihood didasarkan ataspremis dasar bahwa : hanya lingkungan sosial yangberlanjut (sustain) yang akan memberi kontribusi yangpositif bagi proses-proses produksi serta tumbuh danberkembangnya pembangunan dalam jangka panjang.

Penerapan pendekatan Penilaian Dampak Sosial didasarkanatas pertanyaan kunci: Bagaimana kehadiran dan operasipengelolaan berdampak terhadap komponen-komponenkeberlanjutan sosial?

Penerapan kerangka Sustainable Livelihood didasarkan ataspremis dasar bahwa : hanya lingkungan sosial yangberlanjut (sustain) yang akan memberi kontribusi yangpositif bagi proses-proses produksi serta tumbuh danberkembangnya pembangunan dalam jangka panjang.

Penerapan pendekatan Penilaian Dampak Sosial didasarkanatas pertanyaan kunci: Bagaimana kehadiran dan operasipengelolaan berdampak terhadap komponen-komponenkeberlanjutan sosial?

Komponen Keberlanjutan sosial(social sustainablity)

Komponen-komponen yang menjadi modal dasar darikeberlanjutan sumber penghidupan sosial (Sustainability ofSocial Livelihood) sering diistilahkan sebagai PentagonCapital DFID (1999) adalah sebagai berikut:

Komponen-komponen yang menjadi modal dasar darikeberlanjutan sumber penghidupan sosial (Sustainability ofSocial Livelihood) sering diistilahkan sebagai PentagonCapital DFID (1999) adalah sebagai berikut:

Komponen Keberlanjutan sosial(social sustainablity)

Komponen-komponen yang menjadi modal dasar darikeberlanjutan sumber penghidupan sosial (Sustainability ofSocial Livelihood) sering diistilahkan sebagai PentagonCapital DFID (1999) adalah sebagai berikut:

Komponen-komponen yang menjadi modal dasar darikeberlanjutan sumber penghidupan sosial (Sustainability ofSocial Livelihood) sering diistilahkan sebagai PentagonCapital DFID (1999) adalah sebagai berikut:

1. Human Capital (Sumber Daya Manusia);

Elemen yang temasuk dalamkomponen ini antara lain adalahkesehatan, keselamatan,pendidikan, pengetahuan danketrampilan, kapasitas untukbekerja, kapasitas untukberadaptasi. Elemen yangtercakup di dalamnya jugadiadaptasi sesuai dengankonteks lokalnya.

Elemen yang temasuk dalamkomponen ini antara lain adalahkesehatan, keselamatan,pendidikan, pengetahuan danketrampilan, kapasitas untukbekerja, kapasitas untukberadaptasi. Elemen yangtercakup di dalamnya jugadiadaptasi sesuai dengankonteks lokalnya.

1. Human Capital (Sumber Daya Manusia);

Elemen yang temasuk dalamkomponen ini antara lain adalahkesehatan, keselamatan,pendidikan, pengetahuan danketrampilan, kapasitas untukbekerja, kapasitas untukberadaptasi. Elemen yangtercakup di dalamnya jugadiadaptasi sesuai dengankonteks lokalnya.

Elemen yang temasuk dalamkomponen ini antara lain adalahkesehatan, keselamatan,pendidikan, pengetahuan danketrampilan, kapasitas untukbekerja, kapasitas untukberadaptasi. Elemen yangtercakup di dalamnya jugadiadaptasi sesuai dengankonteks lokalnya.

2. Natural Capital (Sumber Daya Alam);2. Natural Capital (Sumber Daya Alam);Elemennya antara lainmencakupsumberdayapertanian (tanah danproduksinya),sumberdaya air,sumberdaya hutan,serta sesuatu yangberhubungan denganlingkungan danmemiliki nilai pentinguntuk pemenuhankebutuhan dasar.

Elemennya antara lainmencakupsumberdayapertanian (tanah danproduksinya),sumberdaya air,sumberdaya hutan,serta sesuatu yangberhubungan denganlingkungan danmemiliki nilai pentinguntuk pemenuhankebutuhan dasar.

3. Financial Capital (Modal Keuangan);3. Financial Capital (Modal Keuangan);

Elemennya antara lainmencakup tabungan atausimpanan, kredit, hibah,upah atau pendapatan,tunjangan, dana pensiun;termasuk di dalamnyakelembagaan* yang ada didalamnya baik formalmaupun non-formal.

* Contoh CU, Koperasi

Elemennya antara lainmencakup tabungan atausimpanan, kredit, hibah,upah atau pendapatan,tunjangan, dana pensiun;termasuk di dalamnyakelembagaan* yang ada didalamnya baik formalmaupun non-formal.

* Contoh CU, Koperasi

4. Social Capital (Modal Sosial);4. Social Capital (Modal Sosial);

Elemennya antaralain mencakupkelembagaan dankepranataan sosial,stratifikasi dandifferensiasi sosial,termasuk dinamikadalam relasi sosialyang ada atauberjalan di dalamnya,baik formal maupunnon formal.

Elemennya antaralain mencakupkelembagaan dankepranataan sosial,stratifikasi dandifferensiasi sosial,termasuk dinamikadalam relasi sosialyang ada atauberjalan di dalamnya,baik formal maupunnon formal.

5. Physical Capital (Modal infrastruktur)5. Physical Capital (Modal infrastruktur)

Elemennya berupainfrastuktur, antara lain;sarana dan prasarana:transportasi, prasaranapendidikan, perumahan,prasarana kesehatan dankeselamatan, instalasienergi, prasaranakomunikasi. Termasukdalam kategori PhysicalCapital adalah juga teknologiserta alat atau bahan untukproduksi pertanian dan nonpertanian (industri rumahtangga, adat, seni dankebudayaan).

Elemennya berupainfrastuktur, antara lain;sarana dan prasarana:transportasi, prasaranapendidikan, perumahan,prasarana kesehatan dankeselamatan, instalasienergi, prasaranakomunikasi. Termasukdalam kategori PhysicalCapital adalah juga teknologiserta alat atau bahan untukproduksi pertanian dan nonpertanian (industri rumahtangga, adat, seni dankebudayaan).

Berdiri secara proaktif terhadap pembangunan dan hasilpembangunan yang lebih baik, tidak hanya mengidentifikasi ataumenghilangkan hasil negatif atau yang tidak diinginkan.Memberi kontribusi pada proses pengelolaan adaptif dari kebijakan,program, rencana dan proyek. Karena itu desain dan operasional dariintervensi yang direncanakan perlu diinformasikan sebelum dilakukanSIAPelaksanaan SIA yang baik mengakui bahwa dampak sosialekonomi budaya dan biofisik saling berhubungan. Karena itu SIAmempertimbangkan dampak-dampak lain yang tidak langsung dandampak yang sifatnya kumulatif.

Posisi dan Focus Perhatian SIABerdiri secara proaktif terhadap pembangunan dan hasilpembangunan yang lebih baik, tidak hanya mengidentifikasi ataumenghilangkan hasil negatif atau yang tidak diinginkan.Memberi kontribusi pada proses pengelolaan adaptif dari kebijakan,program, rencana dan proyek. Karena itu desain dan operasional dariintervensi yang direncanakan perlu diinformasikan sebelum dilakukanSIAPelaksanaan SIA yang baik mengakui bahwa dampak sosialekonomi budaya dan biofisik saling berhubungan. Karena itu SIAmempertimbangkan dampak-dampak lain yang tidak langsung dandampak yang sifatnya kumulatif.

Berdiri secara proaktif terhadap pembangunan dan hasilpembangunan yang lebih baik, tidak hanya mengidentifikasi ataumenghilangkan hasil negatif atau yang tidak diinginkan.Memberi kontribusi pada proses pengelolaan adaptif dari kebijakan,program, rencana dan proyek. Karena itu desain dan operasional dariintervensi yang direncanakan perlu diinformasikan sebelum dilakukanSIAPelaksanaan SIA yang baik mengakui bahwa dampak sosialekonomi budaya dan biofisik saling berhubungan. Karena itu SIAmempertimbangkan dampak-dampak lain yang tidak langsung dandampak yang sifatnya kumulatif.

Posisi dan Focus Perhatian SIABerdiri secara proaktif terhadap pembangunan dan hasilpembangunan yang lebih baik, tidak hanya mengidentifikasi ataumenghilangkan hasil negatif atau yang tidak diinginkan.Memberi kontribusi pada proses pengelolaan adaptif dari kebijakan,program, rencana dan proyek. Karena itu desain dan operasional dariintervensi yang direncanakan perlu diinformasikan sebelum dilakukanSIAPelaksanaan SIA yang baik mengakui bahwa dampak sosialekonomi budaya dan biofisik saling berhubungan. Karena itu SIAmempertimbangkan dampak-dampak lain yang tidak langsung dandampak yang sifatnya kumulatif.

untuk memperkirakan dan/ataumengukur dampak sosialuntuk mengantisipasi resikountuk mengembangkan dampak positifuntuk sustainability & equitability

Mengapa SIA dilakukan?

untuk memperkirakan dan/ataumengukur dampak sosialuntuk mengantisipasi resikountuk mengembangkan dampak positifuntuk sustainability & equitability

untuk memperkirakan dan/ataumengukur dampak sosialuntuk mengantisipasi resikountuk mengembangkan dampak positifuntuk sustainability & equitability

Mengapa SIA dilakukan?

untuk memperkirakan dan/ataumengukur dampak sosialuntuk mengantisipasi resikountuk mengembangkan dampak positifuntuk sustainability & equitability

• perubahan cara hidup seseorang/komunitas – yakni,bagaimana mereka hidup, bekerja, bermain danberinteraksi sehari-hari satu dengan lainnya;

• Budaya – yakni, shared beliefs, kebiasaan-kebiasaan(customs), values dan bahasa atau dialek;

• Komunitas – yakni, daya kohesinya, stabilitas, karakter,jasa-jasa dan fasilitas;

• sistem politik – kemampuan dan keleluasaan orang untukberpartisipasi dalam pengambilan keputusan yangmempengaruhi hidup mereka;

PERHATIANPERUBAHAN-PERUBAHAN SOSIAL DALAM SIA:

• perubahan cara hidup seseorang/komunitas – yakni,bagaimana mereka hidup, bekerja, bermain danberinteraksi sehari-hari satu dengan lainnya;

• Budaya – yakni, shared beliefs, kebiasaan-kebiasaan(customs), values dan bahasa atau dialek;

• Komunitas – yakni, daya kohesinya, stabilitas, karakter,jasa-jasa dan fasilitas;

• sistem politik – kemampuan dan keleluasaan orang untukberpartisipasi dalam pengambilan keputusan yangmempengaruhi hidup mereka;

• perubahan cara hidup seseorang/komunitas – yakni,bagaimana mereka hidup, bekerja, bermain danberinteraksi sehari-hari satu dengan lainnya;

• Budaya – yakni, shared beliefs, kebiasaan-kebiasaan(customs), values dan bahasa atau dialek;

• Komunitas – yakni, daya kohesinya, stabilitas, karakter,jasa-jasa dan fasilitas;

• sistem politik – kemampuan dan keleluasaan orang untukberpartisipasi dalam pengambilan keputusan yangmempengaruhi hidup mereka;

PERHATIANPERUBAHAN-PERUBAHAN SOSIAL DALAM SIA:

• perubahan cara hidup seseorang/komunitas – yakni,bagaimana mereka hidup, bekerja, bermain danberinteraksi sehari-hari satu dengan lainnya;

• Budaya – yakni, shared beliefs, kebiasaan-kebiasaan(customs), values dan bahasa atau dialek;

• Komunitas – yakni, daya kohesinya, stabilitas, karakter,jasa-jasa dan fasilitas;

• sistem politik – kemampuan dan keleluasaan orang untukberpartisipasi dalam pengambilan keputusan yangmempengaruhi hidup mereka;

Mengapa Penting memahamiperubahan sosial?Meningkatkan pemahaman tentang perubahan sosial akibatdari kegiatan pembangunan berpotensi untuk memberikanmanfaat atau berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan pemahaman tentang cara untuk meningkatkanmanfaat positif dan menekan dampak negatif dari proyek atauprogram pada populasi

Meningkatkan kemampuan untuk merancang pembangunanyang lebih berkelanjutan yang meningkatkan kualitas kehidupandan pemerataan kesejahteraan untuk masyarakat luas.

Meningkatkan pemahaman tentang perubahan sosial akibatdari kegiatan pembangunan berpotensi untuk memberikanmanfaat atau berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan pemahaman tentang cara untuk meningkatkanmanfaat positif dan menekan dampak negatif dari proyek atauprogram pada populasi

Meningkatkan kemampuan untuk merancang pembangunanyang lebih berkelanjutan yang meningkatkan kualitas kehidupandan pemerataan kesejahteraan untuk masyarakat luas.

Mengapa Penting memahamiperubahan sosial?Meningkatkan pemahaman tentang perubahan sosial akibatdari kegiatan pembangunan berpotensi untuk memberikanmanfaat atau berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan pemahaman tentang cara untuk meningkatkanmanfaat positif dan menekan dampak negatif dari proyek atauprogram pada populasi

Meningkatkan kemampuan untuk merancang pembangunanyang lebih berkelanjutan yang meningkatkan kualitas kehidupandan pemerataan kesejahteraan untuk masyarakat luas.

Meningkatkan pemahaman tentang perubahan sosial akibatdari kegiatan pembangunan berpotensi untuk memberikanmanfaat atau berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan pemahaman tentang cara untuk meningkatkanmanfaat positif dan menekan dampak negatif dari proyek atauprogram pada populasi

Meningkatkan kemampuan untuk merancang pembangunanyang lebih berkelanjutan yang meningkatkan kualitas kehidupandan pemerataan kesejahteraan untuk masyarakat luas.

DiskusiDiskusi

Diskusi, Ilustrasi

1. Gambaran MASYARAKAT menurutanda?2. Gambaran PEMBANGUNAN menurutanda?

jelaskan tentang gambar anda itu dandiskusikan keterkaitan antara keduanya

1. Gambaran MASYARAKAT menurutanda?2. Gambaran PEMBANGUNAN menurutanda?

jelaskan tentang gambar anda itu dandiskusikan keterkaitan antara keduanya

Diskusi, Ilustrasi

1. Gambaran MASYARAKAT menurutanda?2. Gambaran PEMBANGUNAN menurutanda?

jelaskan tentang gambar anda itu dandiskusikan keterkaitan antara keduanya

1. Gambaran MASYARAKAT menurutanda?2. Gambaran PEMBANGUNAN menurutanda?

jelaskan tentang gambar anda itu dandiskusikan keterkaitan antara keduanya

Apa itu masyarakat?

Sebagai entitas yang homogen, punyakesamaan interes, punya kesamaanpandang, “egaliter,” harmonis, relasi dibatasioleh suatu wilayah yang fix

Sekelompok orang yang memiliki “sharednorms”

Sebagai entitas yang homogen, punyakesamaan interes, punya kesamaanpandang, “egaliter,” harmonis, relasi dibatasioleh suatu wilayah yang fix

Sekelompok orang yang memiliki “sharednorms”

Apa itu masyarakat?

Sebagai entitas yang homogen, punyakesamaan interes, punya kesamaanpandang, “egaliter,” harmonis, relasi dibatasioleh suatu wilayah yang fix

Sekelompok orang yang memiliki “sharednorms”

Sebagai entitas yang homogen, punyakesamaan interes, punya kesamaanpandang, “egaliter,” harmonis, relasi dibatasioleh suatu wilayah yang fix

Sekelompok orang yang memiliki “sharednorms”

Konsepsi # 1:Kamus besar bahasa IndonesiaKonsepsi # 1:Kamus besar bahasa Indonesia

Konsepsi #2Karakteristik Masyarakat….

Terfragmentasi dalam berbagai kelompok dan kepentingan –gender, kelas sosial, umur,pengetahuan/pengalaman/kemampuan, etnik, sektorusaha, dllTerdiri dari banyak aktor yang memiliki beragam kepentingandan interes (multiple actors with multiple interests)Kepentingan diantara para aktor dapat beragam dan bahkanbertentanganKepentingan dan interes aktor, aliansi dan konflik diantaramereka, dapat berubah dari waktu ke waktu

Terfragmentasi dalam berbagai kelompok dan kepentingan –gender, kelas sosial, umur,pengetahuan/pengalaman/kemampuan, etnik, sektorusaha, dllTerdiri dari banyak aktor yang memiliki beragam kepentingandan interes (multiple actors with multiple interests)Kepentingan diantara para aktor dapat beragam dan bahkanbertentanganKepentingan dan interes aktor, aliansi dan konflik diantaramereka, dapat berubah dari waktu ke waktu

Konsepsi #2Karakteristik Masyarakat….

Terfragmentasi dalam berbagai kelompok dan kepentingan –gender, kelas sosial, umur,pengetahuan/pengalaman/kemampuan, etnik, sektorusaha, dllTerdiri dari banyak aktor yang memiliki beragam kepentingandan interes (multiple actors with multiple interests)Kepentingan diantara para aktor dapat beragam dan bahkanbertentanganKepentingan dan interes aktor, aliansi dan konflik diantaramereka, dapat berubah dari waktu ke waktu

Terfragmentasi dalam berbagai kelompok dan kepentingan –gender, kelas sosial, umur,pengetahuan/pengalaman/kemampuan, etnik, sektorusaha, dllTerdiri dari banyak aktor yang memiliki beragam kepentingandan interes (multiple actors with multiple interests)Kepentingan diantara para aktor dapat beragam dan bahkanbertentanganKepentingan dan interes aktor, aliansi dan konflik diantaramereka, dapat berubah dari waktu ke waktu

Apa itu Pembangunan?

Ada banyak konsepsi, pengertian dan dimensi.Tergantung dari perspektif siapa serta apaparadigma yang digunakanSecara umum pembangunan dimaknai sebagai upayauntuk mencapai kehidupan yang lebih baik untuksemua orang.Umumnya dimaksudkan untuk dapat memenuhikebutuhan dasar: kecukupan pangan agar dapathidup sehat; tempat hidup yang aman dan sehat;ketersediaan layanan untuk semua orang;diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.

Ada banyak konsepsi, pengertian dan dimensi.Tergantung dari perspektif siapa serta apaparadigma yang digunakanSecara umum pembangunan dimaknai sebagai upayauntuk mencapai kehidupan yang lebih baik untuksemua orang.Umumnya dimaksudkan untuk dapat memenuhikebutuhan dasar: kecukupan pangan agar dapathidup sehat; tempat hidup yang aman dan sehat;ketersediaan layanan untuk semua orang;diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.

Apa itu Pembangunan?

Ada banyak konsepsi, pengertian dan dimensi.Tergantung dari perspektif siapa serta apaparadigma yang digunakanSecara umum pembangunan dimaknai sebagai upayauntuk mencapai kehidupan yang lebih baik untuksemua orang.Umumnya dimaksudkan untuk dapat memenuhikebutuhan dasar: kecukupan pangan agar dapathidup sehat; tempat hidup yang aman dan sehat;ketersediaan layanan untuk semua orang;diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.

Ada banyak konsepsi, pengertian dan dimensi.Tergantung dari perspektif siapa serta apaparadigma yang digunakanSecara umum pembangunan dimaknai sebagai upayauntuk mencapai kehidupan yang lebih baik untuksemua orang.Umumnya dimaksudkan untuk dapat memenuhikebutuhan dasar: kecukupan pangan agar dapathidup sehat; tempat hidup yang aman dan sehat;ketersediaan layanan untuk semua orang;diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.

Aktor Pembangunan

Negara – State – Development, RegulasiKomunitas – Community - DevelopmentOrganisasi Non-Pemerintah –Community DevelopmentSektor Swasta dan korporasi bisnis –Investor, Investasi Bisnis

Negara – State – Development, RegulasiKomunitas – Community - DevelopmentOrganisasi Non-Pemerintah –Community DevelopmentSektor Swasta dan korporasi bisnis –Investor, Investasi Bisnis

Aktor Pembangunan

Negara – State – Development, RegulasiKomunitas – Community - DevelopmentOrganisasi Non-Pemerintah –Community DevelopmentSektor Swasta dan korporasi bisnis –Investor, Investasi Bisnis

Negara – State – Development, RegulasiKomunitas – Community - DevelopmentOrganisasi Non-Pemerintah –Community DevelopmentSektor Swasta dan korporasi bisnis –Investor, Investasi Bisnis

Inti dari pembangunan pada hakekatnyaadalah melakukan perubahan sosialsecara terencana yang mencakup dimensimaterial dan non-material.

Diasumsikan bahwa perubahan ini selalumemberi dampak positif dan menghasilkankemajuan (progress) untuk masyarakatPerubahan sosial ini terjadi pada dimensi:

• Kelembagaan• Struktur sosial• Kebudayaan

Inti dari pembangunan pada hakekatnyaadalah melakukan perubahan sosialsecara terencana yang mencakup dimensimaterial dan non-material.

Diasumsikan bahwa perubahan ini selalumemberi dampak positif dan menghasilkankemajuan (progress) untuk masyarakatPerubahan sosial ini terjadi pada dimensi:

• Kelembagaan• Struktur sosial• Kebudayaan

Teori Rostow yang linier tentang tahapanpembangunan dari masyarakat “tradisional”ke masyarakat “modern” saat ini sudahdikritik

Realitanya jauh lebih kompleks..Realitanya jauh lebih kompleks..

”trickle down effect”(efek ke bawah -- kemakmuran)Albert Otto Hirschman (7 April 1915 - 10 Desember 2012)

Begitu dahsyatnya kalau teori tersebut bisaterlaksana dalam kehidupan masyarakatIndonesia. Sayang sekali, kegagalanpembangunan ekonomi Orde Baru, yanggembar-gembor pakai pendekatankemakmuran rakyat, dengan jargon ”trickledown effect”, tidak terjadi, bahkanmenimbulkan ketimpangan dan kesenjanganekonomi, serta kecemburuan sosial...

Begitu dahsyatnya kalau teori tersebut bisaterlaksana dalam kehidupan masyarakatIndonesia. Sayang sekali, kegagalanpembangunan ekonomi Orde Baru, yanggembar-gembor pakai pendekatankemakmuran rakyat, dengan jargon ”trickledown effect”, tidak terjadi, bahkanmenimbulkan ketimpangan dan kesenjanganekonomi, serta kecemburuan sosial...

”trickle down effect”(efek ke bawah -- kemakmuran)Albert Otto Hirschman (7 April 1915 - 10 Desember 2012)

Begitu dahsyatnya kalau teori tersebut bisaterlaksana dalam kehidupan masyarakatIndonesia. Sayang sekali, kegagalanpembangunan ekonomi Orde Baru, yanggembar-gembor pakai pendekatankemakmuran rakyat, dengan jargon ”trickledown effect”, tidak terjadi, bahkanmenimbulkan ketimpangan dan kesenjanganekonomi, serta kecemburuan sosial...

Begitu dahsyatnya kalau teori tersebut bisaterlaksana dalam kehidupan masyarakatIndonesia. Sayang sekali, kegagalanpembangunan ekonomi Orde Baru, yanggembar-gembor pakai pendekatankemakmuran rakyat, dengan jargon ”trickledown effect”, tidak terjadi, bahkanmenimbulkan ketimpangan dan kesenjanganekonomi, serta kecemburuan sosial...

”trickle up effect”(efek ke atas -- kemakmuran)

Kita sangat paham kalau perkembanganekonomi yang membaik juga melahirkanparadoks. Justru pesatnya perkembanganekonomi saat ini yang bisa mengalami ”trickleupeffect” (efek ke atas -- kemakmuran). Hasilnyatidak dinikmati secara merata, melainkanhanyalah segelintir orang kaya. Maksudnyapertumbuhan ekonomi hanya diuntungkan bagimasyarakat kaya.

Kita sangat paham kalau perkembanganekonomi yang membaik juga melahirkanparadoks. Justru pesatnya perkembanganekonomi saat ini yang bisa mengalami ”trickleupeffect” (efek ke atas -- kemakmuran). Hasilnyatidak dinikmati secara merata, melainkanhanyalah segelintir orang kaya. Maksudnyapertumbuhan ekonomi hanya diuntungkan bagimasyarakat kaya.

”trickle up effect”(efek ke atas -- kemakmuran)

Kita sangat paham kalau perkembanganekonomi yang membaik juga melahirkanparadoks. Justru pesatnya perkembanganekonomi saat ini yang bisa mengalami ”trickleupeffect” (efek ke atas -- kemakmuran). Hasilnyatidak dinikmati secara merata, melainkanhanyalah segelintir orang kaya. Maksudnyapertumbuhan ekonomi hanya diuntungkan bagimasyarakat kaya.

Kita sangat paham kalau perkembanganekonomi yang membaik juga melahirkanparadoks. Justru pesatnya perkembanganekonomi saat ini yang bisa mengalami ”trickleupeffect” (efek ke atas -- kemakmuran). Hasilnyatidak dinikmati secara merata, melainkanhanyalah segelintir orang kaya. Maksudnyapertumbuhan ekonomi hanya diuntungkan bagimasyarakat kaya.

Siapa yang MenikmatiHasil Pembangunan ?

Indikator tersebut diatas, setidaknya dapat dilihatdari laju pertumbuhan ekonomi yang melajupesat, sementara kemiskinan dan penganggurantidak beranjak turun, bahkan cenderung naik.Sedangkan dari sisi lain, beberapa industrimencatat kemajuan produksi, seperti sepedamotor,elektronik, mobil. Jelas adanya kenaikanpenjualan, lantas siapa yang menikmatiperkembangan ekonomi tersebut? Investor atauRakyat?

Indikator tersebut diatas, setidaknya dapat dilihatdari laju pertumbuhan ekonomi yang melajupesat, sementara kemiskinan dan penganggurantidak beranjak turun, bahkan cenderung naik.Sedangkan dari sisi lain, beberapa industrimencatat kemajuan produksi, seperti sepedamotor,elektronik, mobil. Jelas adanya kenaikanpenjualan, lantas siapa yang menikmatiperkembangan ekonomi tersebut? Investor atauRakyat?

Siapa yang MenikmatiHasil Pembangunan ?

Indikator tersebut diatas, setidaknya dapat dilihatdari laju pertumbuhan ekonomi yang melajupesat, sementara kemiskinan dan penganggurantidak beranjak turun, bahkan cenderung naik.Sedangkan dari sisi lain, beberapa industrimencatat kemajuan produksi, seperti sepedamotor,elektronik, mobil. Jelas adanya kenaikanpenjualan, lantas siapa yang menikmatiperkembangan ekonomi tersebut? Investor atauRakyat?

Indikator tersebut diatas, setidaknya dapat dilihatdari laju pertumbuhan ekonomi yang melajupesat, sementara kemiskinan dan penganggurantidak beranjak turun, bahkan cenderung naik.Sedangkan dari sisi lain, beberapa industrimencatat kemajuan produksi, seperti sepedamotor,elektronik, mobil. Jelas adanya kenaikanpenjualan, lantas siapa yang menikmatiperkembangan ekonomi tersebut? Investor atauRakyat?

Kritik terhadap pembangunanyang fokusnya hanya padapertumbuhan Ekonomi

Human Development

Rights-based Development

Human Development

Rights-based Development

Kritik terhadap pembangunanyang fokusnya hanya padapertumbuhan Ekonomi

Pembangunan di pedesaan Transisi AgrariaAgrarian Transition:• “[It] define…as the transformationof societies from primarily non-urbanpopulations dependent uponagricultural production andorganized through rural socialstructures, to predominantlyurbanized, industrialized andmarket-based societies.” (DeKoninck, 2004 – The ChATSEAProject)

•Transisi agraria menimbulkandampak positif dan negatif padamasyarakat di pedesaan

Agrarian Transition:• “[It] define…as the transformationof societies from primarily non-urbanpopulations dependent uponagricultural production andorganized through rural socialstructures, to predominantlyurbanized, industrialized andmarket-based societies.” (DeKoninck, 2004 – The ChATSEAProject)

•Transisi agraria menimbulkandampak positif dan negatif padamasyarakat di pedesaan

(De Koninck, 2004 – The ChATSEA Project)

Pembangunan di pedesaan Transisi Agraria

(De Koninck, 2004 – The ChATSEA Project)

Terbatasnya luas lahan pertanian dan kehidupan dipedesaan yang berubah menjadikonsumtif menjadikan aktivitas bertani tidak memberikan nilai ekonomi yang mampumembiayai kehidupan keluarga. Ketidakpastian hasil pertanian juga menjadi salahsatu sebab maraknya aktivitas pembuatan batu-bata dilahan pertanian baik di lahansawah maupun di areal kebun. Aktivitas pembuatan batu-bata memberikan nilaiekonomi lebih tinggi dan kepastian hasil yang lebih baik. Teknologinya sederhanadan modal yang dibutuhkan tidaklah besar. Namun aktivitas pembuatan batu-bata inisangat merugikan lingkungan, terutama sektor pertanian, karena material terbaikuntuk pembuatan batu bata adalah top-soil, bagian tanah yang paling subur. Ketikalapisan tanah yang baik untuk pembuatan batu-bata telah habis, yang tertinggaladalah lahan yang tidak subur, akibatnya sektor pertanian akan makin lemah,sementara masyarakat sudah tidak bisa membuat batu bata lagi.

Terbatasnya luas lahan pertanian dan kehidupan dipedesaan yang berubah menjadikonsumtif menjadikan aktivitas bertani tidak memberikan nilai ekonomi yang mampumembiayai kehidupan keluarga. Ketidakpastian hasil pertanian juga menjadi salahsatu sebab maraknya aktivitas pembuatan batu-bata dilahan pertanian baik di lahansawah maupun di areal kebun. Aktivitas pembuatan batu-bata memberikan nilaiekonomi lebih tinggi dan kepastian hasil yang lebih baik. Teknologinya sederhanadan modal yang dibutuhkan tidaklah besar. Namun aktivitas pembuatan batu-bata inisangat merugikan lingkungan, terutama sektor pertanian, karena material terbaikuntuk pembuatan batu bata adalah top-soil, bagian tanah yang paling subur. Ketikalapisan tanah yang baik untuk pembuatan batu-bata telah habis, yang tertinggaladalah lahan yang tidak subur, akibatnya sektor pertanian akan makin lemah,sementara masyarakat sudah tidak bisa membuat batu bata lagi.

Banyak rumah-rumah desa lama yang dibangun dengan ‘pakem’ yang benar, satu-persatudirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru gaya “sinetron” yang sangat hedonistik.Perubahan kehidupan yang demikian cepat, material-material bangunan baru, referensi desain rumahdan bangunan yang diserap melalui berbagai program televisi dn media lain, ataupun juga paratukang bangunan yang membawa pulang pengalaman dan pengetahuannya saat bekerja dibidangkonstruksi diperkotaan.... Arsitektur desa menjadi sangat amburadul, karena penataan kawasansebelumnya lahir atas dasar kondisi kebutuhan perumahan dan sarana publik waktu lampau,sementara masyarakat membangun dengan gaya masa kini, tanpa melakukan penyesuaian tataruang. Proses penghancuran ini belangsung sangat cepat, dan jika sebuah bangunan baru telahberdiri, dibutuhkan masa lebih dari 1 generasi untuk membawanya ‘ke jalan yang benar’. Semua initerjadi karena hampir tidak ada arsitek di desa. Dahulu para tukang mampu merancang bangunanrumah yang baik, dengan kaidah-kaidah yang memang sudah ada. Nampaknya mereka saat ini tidakmampu lagi...

Banyak rumah-rumah desa lama yang dibangun dengan ‘pakem’ yang benar, satu-persatudirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru gaya “sinetron” yang sangat hedonistik.Perubahan kehidupan yang demikian cepat, material-material bangunan baru, referensi desain rumahdan bangunan yang diserap melalui berbagai program televisi dn media lain, ataupun juga paratukang bangunan yang membawa pulang pengalaman dan pengetahuannya saat bekerja dibidangkonstruksi diperkotaan.... Arsitektur desa menjadi sangat amburadul, karena penataan kawasansebelumnya lahir atas dasar kondisi kebutuhan perumahan dan sarana publik waktu lampau,sementara masyarakat membangun dengan gaya masa kini, tanpa melakukan penyesuaian tataruang. Proses penghancuran ini belangsung sangat cepat, dan jika sebuah bangunan baru telahberdiri, dibutuhkan masa lebih dari 1 generasi untuk membawanya ‘ke jalan yang benar’. Semua initerjadi karena hampir tidak ada arsitek di desa. Dahulu para tukang mampu merancang bangunanrumah yang baik, dengan kaidah-kaidah yang memang sudah ada. Nampaknya mereka saat ini tidakmampu lagi...

Alih fungsi lahan pertanian terjadi hampir tanpa kendali. Orang-orang yangkembali bekerja dari luar negeri dan memiliki cukup modal, mereka membelitanah pertanian, mengeringkan kemudian menjual dengan harga berlipat untukkapling perumahan. Demikian juga desa-desa yang memiliki infrastruktur jalanyang relatif baik menjadi tempat berdirinya kegiatan industri. Benar kegiatanindustri tersebut mampu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,namun tanpa rencana tataruang , Situasi diatas akan menghasilkan lingkungandesa yang semrawut. Desa kemudian akan kehilangan potensinya sebagaitempat tinggal yang sehat, nyaman dan lestari.

Sungguh sesuatu yang menyedihkan menemukan masyarakat desa menunggupedagang sayur keliling untuk mensuplai kebutuhan pangan sehari-hari. Ritualbaru tiap pagi ini hampir merata, bahkan di desa-desa yang lokasinya jauhdipelosok. Desa sesungguhnya memiliki cukup lahan untuk menghasilkanhampir semua bahan kebutuhan pangan warganya. Mereka bahkan bisamenyediakan bahan makanan yang sehat dan proses produksi bahan pangantersebut juga menciptakan lapangan kerja lokal. Hasil yang berlebih bisa dijualkeluar. Kemampuan menghasilkan pangan sendiri dari sumber terdekat adalahsalah satu faktor penting bagi sebuah komunitas untuk bsa menjadi komunitaslestari bagi dirinya sendiri maupun bagi komunitas yang lebih besar.

Jalan trasah batu merupakan kekayaan arsitektur landskap pedesaan yang luar biasa. Jalan trasah batumerupakan konstruksi desain jalan yang bukan hanya fungsional (lingkungan desa tidak membutuhkanfasilitas transportasi cepat, jalan trasah desa juga mengkondisikan pemakai kendaraan bermotor untuk

tidak ngebut, sehingga aman untuk pejalan kaki), biaya pembangunan dan perawatan murah, ramahlingkungan dan sekaligus sebuah karya seni yang sangat serasi dengan wilayah pedesaan. Namun saat

ini sedan terjadi proses penutupan jalan trasah batu dengan beton maupun aspal yang dibiayai melaluiproyek-proyek pemerintah. Jalan antar desa diaspal/beton, sementara jalan lingkungan desa dibuat

dengan konstruksi trasah batu.

Jalan trasah batu merupakan kekayaan arsitektur landskap pedesaan yang luar biasa. Jalan trasah batumerupakan konstruksi desain jalan yang bukan hanya fungsional (lingkungan desa tidak membutuhkanfasilitas transportasi cepat, jalan trasah desa juga mengkondisikan pemakai kendaraan bermotor untuk

tidak ngebut, sehingga aman untuk pejalan kaki), biaya pembangunan dan perawatan murah, ramahlingkungan dan sekaligus sebuah karya seni yang sangat serasi dengan wilayah pedesaan. Namun saat

ini sedan terjadi proses penutupan jalan trasah batu dengan beton maupun aspal yang dibiayai melaluiproyek-proyek pemerintah. Jalan antar desa diaspal/beton, sementara jalan lingkungan desa dibuat

dengan konstruksi trasah batu.

Daya tarik kota dan daya tolak desa yang demikian besar menjadi penyebab migrasi ke kota. Terbatasnya fasilitaspendidikan, terutama jenjang perguruan tinggi di kota-kota kecil menjadikan banyak warga desa yang harus kekota untuk melanjutkan pendidikannya. Kurikulum pendidikan tinggi sesungguhnya dibangun atas platformmasyarakat industri, ini terlihat jelas dengan adanya spesialisasi keahlian. Lulusan perguruan tinggi hanya bisabekerja pada struktur sosial ekonomi masyarakat industri dan itu hanya ada di wilayah perkotaan. Hal tersebutjuga diperparah dengan persepsi ukuran kesuksesan adalah hidup dengan gaya dan standar seperti orang kota.Tinggal , bekerja dan sukses secara ekonomi di kota merupakan sebuah cerminan keberhasilan. Sehingga padaakhirnya sangat sedikit warga desa yang berpendidikan baik pulang dan kembali ke desa untuk berkarya. Kembalike desa bahkan sering dianggap sebagai sebuah kekalahan.

Daya tarik kota dan daya tolak desa yang demikian besar menjadi penyebab migrasi ke kota. Terbatasnya fasilitaspendidikan, terutama jenjang perguruan tinggi di kota-kota kecil menjadikan banyak warga desa yang harus kekota untuk melanjutkan pendidikannya. Kurikulum pendidikan tinggi sesungguhnya dibangun atas platformmasyarakat industri, ini terlihat jelas dengan adanya spesialisasi keahlian. Lulusan perguruan tinggi hanya bisabekerja pada struktur sosial ekonomi masyarakat industri dan itu hanya ada di wilayah perkotaan. Hal tersebutjuga diperparah dengan persepsi ukuran kesuksesan adalah hidup dengan gaya dan standar seperti orang kota.Tinggal , bekerja dan sukses secara ekonomi di kota merupakan sebuah cerminan keberhasilan. Sehingga padaakhirnya sangat sedikit warga desa yang berpendidikan baik pulang dan kembali ke desa untuk berkarya. Kembalike desa bahkan sering dianggap sebagai sebuah kekalahan.

Pada masa lampau ketika akses ke tempat lainmasih sulit, desa justru mampu memenuhi hampirsemua kebutuhan warganya. Pangan, sandang dantempat tinggal. Hampir semuanya dihasilkan sendirimenggunakan material lokal dan peralatan buatanlokal pula. Pada masa itu desa sungguh merupakankomunitas yang telah menerapkan prinsip-prinsipkehidupan berkelanjutan secara nyata.

Ketika akses ke daerah lain menjadi lebih mudah,kemandirian tersebut menjadi semakin menurun.Banyak barang kebutuhan dikonsumsi dandidatangkan dari luar. Barang-barang dari luarmemiliki daya tarik yang kuat, dan mengkonsumsiatau menggunakan barang dari luar merupakanperwujudan dari sebuah kemajuan.

Namun redistribusi populasi manusia yangtersentralisasi di perkotaan adalah sebuahkeharusan jika kita ingin kehidupan dibumi iniberkelanjutan. Hidup di desa memberikan peluanguntuk menekan serendah mungkin emisi karbon ,memperoleh makanan sehat dari sumber terdekat,menghasilkan sumber energi sendiri dan jugamembangun hubungan sosial yang baik. Desamemberikan peluang lebih besar untuk meraihkehidupan berkualitas. Dan saat ini hal tersebutsangat mungkin dillakukan karena kemajuanteknologi informasi dan komunikasi memberikankebebasan untuk memilih lokasi dimana kita akantinggal dan berkarya.

Pada masa lampau ketika akses ke tempat lainmasih sulit, desa justru mampu memenuhi hampirsemua kebutuhan warganya. Pangan, sandang dantempat tinggal. Hampir semuanya dihasilkan sendirimenggunakan material lokal dan peralatan buatanlokal pula. Pada masa itu desa sungguh merupakankomunitas yang telah menerapkan prinsip-prinsipkehidupan berkelanjutan secara nyata.

Ketika akses ke daerah lain menjadi lebih mudah,kemandirian tersebut menjadi semakin menurun.Banyak barang kebutuhan dikonsumsi dandidatangkan dari luar. Barang-barang dari luarmemiliki daya tarik yang kuat, dan mengkonsumsiatau menggunakan barang dari luar merupakanperwujudan dari sebuah kemajuan.

Namun redistribusi populasi manusia yangtersentralisasi di perkotaan adalah sebuahkeharusan jika kita ingin kehidupan dibumi iniberkelanjutan. Hidup di desa memberikan peluanguntuk menekan serendah mungkin emisi karbon ,memperoleh makanan sehat dari sumber terdekat,menghasilkan sumber energi sendiri dan jugamembangun hubungan sosial yang baik. Desamemberikan peluang lebih besar untuk meraihkehidupan berkualitas. Dan saat ini hal tersebutsangat mungkin dillakukan karena kemajuanteknologi informasi dan komunikasi memberikankebebasan untuk memilih lokasi dimana kita akantinggal dan berkarya.

Scoones, I., 1998: Sustainable Rural Livelihoods: A Framework for analysis. IDS working paper 72.Scoones, I., 1998: Sustainable Rural Livelihoods: A Framework for analysis. IDS working paper 72.

Siapa dan apa yang mempengaruhidan siapa yang dipengaruhi ?

HPH/HTI/Kebun Kelapa Sawit

Siapa saja pihak yang dipengaruhi danmempengaruhi keberlanjutan aktivitasperusahaan

Siapa dan apa yang mempengaruhidan siapa yang dipengaruhi ?

stakeholder

Pihak-pihakyangberkepentingan

Siapa saja pihak yang dipengaruhi danmempengaruhi keberlanjutan aktivitasperusahaan

FRAMEWORKSKebun KelapaSawit

seperti apa pengaruh terhadapkeberlanjutan sosial?

Contoh

seperti apa pengaruhkeberlanjutan sosial terhadapproduksi?

KRITERIA STANDARTISCC, RSPO & ISPO

Perusahaan

FRAMEWORKSsocialsustainability

human asset

naturalasset

financialasset

seperti apa pengaruh terhadapkeberlanjutan sosial?

socialasset

physicalasset

seperti apa pengaruhkeberlanjutan sosial terhadapproduksi?

KRITERIA STANDARTISCC, RSPO & ISPO

“Hanya lingkungan sosial yang sehat, aman,nyaman, dan sejahtera yang dapat menjaminproduktivitas, kinerja & keberlangsungansosial.”

SIA bermanfaat untuk membantu individu, kelompok, organisasi,masyarakat dan perusahaan itu sendiri untuk memahami dampakyang telah dan mungkin akan terjadi. Hasilnya identifikasi akandigunakan untuk menyusun rencana tindak pengelolaan danpemantauannya untuk menjamin kepastian agar keberadaanmereka dapat berlanjut (sustain) dan berkeseimbangan.

SIA memandu UNIT MANAJAMEN dalam mengembangkanpengelolaan, mengembangkan tool dan mekanisme konsultasidengan stakeholders atas dampak dari operasional aktifitaspembangunan

MANFAAT SIA

SIA bermanfaat untuk membantu individu, kelompok, organisasi,masyarakat dan perusahaan itu sendiri untuk memahami dampakyang telah dan mungkin akan terjadi. Hasilnya identifikasi akandigunakan untuk menyusun rencana tindak pengelolaan danpemantauannya untuk menjamin kepastian agar keberadaanmereka dapat berlanjut (sustain) dan berkeseimbangan.

SIA memandu UNIT MANAJAMEN dalam mengembangkanpengelolaan, mengembangkan tool dan mekanisme konsultasidengan stakeholders atas dampak dari operasional aktifitaspembangunan

SIA bermanfaat untuk membantu individu, kelompok, organisasi,masyarakat dan perusahaan itu sendiri untuk memahami dampakyang telah dan mungkin akan terjadi. Hasilnya identifikasi akandigunakan untuk menyusun rencana tindak pengelolaan danpemantauannya untuk menjamin kepastian agar keberadaanmereka dapat berlanjut (sustain) dan berkeseimbangan.

SIA memandu UNIT MANAJAMEN dalam mengembangkanpengelolaan, mengembangkan tool dan mekanisme konsultasidengan stakeholders atas dampak dari operasional aktifitaspembangunan

SIA bermanfaat untuk membantu individu, kelompok, organisasi,masyarakat dan perusahaan itu sendiri untuk memahami dampakyang telah dan mungkin akan terjadi. Hasilnya identifikasi akandigunakan untuk menyusun rencana tindak pengelolaan danpemantauannya untuk menjamin kepastian agar keberadaanmereka dapat berlanjut (sustain) dan berkeseimbangan.

SIA memandu UNIT MANAJAMEN dalam mengembangkanpengelolaan, mengembangkan tool dan mekanisme konsultasidengan stakeholders atas dampak dari operasional aktifitaspembangunan

FSC:

Principle 8: Monitoring and AssessmentThe Organization shall demonstrate that, progresstowards achieving the management objectives, theimpacts of management activities and the conditionof the Management Unit, are monitored andevaluated proportionate to the scale, intensity andrisk of management activities, in order to implementadaptive management.

:

Principle 8: Monitoring and AssessmentThe Organization shall demonstrate that, progresstowards achieving the management objectives, theimpacts of management activities and the conditionof the Management Unit, are monitored andevaluated proportionate to the scale, intensity andrisk of management activities, in order to implementadaptive management.8.2 The Organization shall monitor and evaluate theenvironmental and social impacts of the activities carriedout in the Management Unit, and changes in its environmentalcondition.

:

Principle 8: Monitoring and AssessmentThe Organization shall demonstrate that, progresstowards achieving the management objectives, theimpacts of management activities and the conditionof the Management Unit, are monitored andevaluated proportionate to the scale, intensity andrisk of management activities, in order to implementadaptive management.

:

Principle 8: Monitoring and AssessmentThe Organization shall demonstrate that, progresstowards achieving the management objectives, theimpacts of management activities and the conditionof the Management Unit, are monitored andevaluated proportionate to the scale, intensity andrisk of management activities, in order to implementadaptive management.8.2 The Organization shall monitor and evaluate theenvironmental and social impacts of the activities carriedout in the Management Unit, and changes in its environmentalcondition.

ISCCPada standar InternationalSustainability and CarbonCertification (ISCC), aspek sosialmemegang peranan penting. Aspeksosial terdapat dalam 4 Prinsip dari 6Prinsip ISCC.

Pada standar InternationalSustainability and CarbonCertification (ISCC), aspek sosialmemegang peranan penting. Aspeksosial terdapat dalam 4 Prinsip dari 6Prinsip ISCC.

Pada standar InternationalSustainability and CarbonCertification (ISCC), aspek sosialmemegang peranan penting. Aspeksosial terdapat dalam 4 Prinsip dari 6Prinsip ISCC.

Pada standar InternationalSustainability and CarbonCertification (ISCC), aspek sosialmemegang peranan penting. Aspeksosial terdapat dalam 4 Prinsip dari 6Prinsip ISCC.

ISCCPRINCIPLE 3: Safe working conditions through training andeducation,use of protective clothing and proper and timely assistance inthe event of accidents.

PRINCIPLE 4: Biomassproduction shall not violate human rights, labour rights or land rights. Itshall promote responsible labour conditions and workers' health, safetyand welfare and shall be based on responsible community relations.

PRINCIPLE 5:Biomass production shall take place in compliance with all applicableregional and national laws and shall followrelevant international treaties.

PRINCIPLE 6: Good management practices shall be implemented.

PRINCIPLE 3: Safe working conditions through training andeducation,use of protective clothing and proper and timely assistance inthe event of accidents.

PRINCIPLE 4: Biomassproduction shall not violate human rights, labour rights or land rights. Itshall promote responsible labour conditions and workers' health, safetyand welfare and shall be based on responsible community relations.

PRINCIPLE 5:Biomass production shall take place in compliance with all applicableregional and national laws and shall followrelevant international treaties.

PRINCIPLE 6: Good management practices shall be implemented.

PRINCIPLE 3: Safe working conditions through training andeducation,use of protective clothing and proper and timely assistance inthe event of accidents.

PRINCIPLE 4: Biomassproduction shall not violate human rights, labour rights or land rights. Itshall promote responsible labour conditions and workers' health, safetyand welfare and shall be based on responsible community relations.

PRINCIPLE 5:Biomass production shall take place in compliance with all applicableregional and national laws and shall followrelevant international treaties.

PRINCIPLE 6: Good management practices shall be implemented.

PRINCIPLE 3: Safe working conditions through training andeducation,use of protective clothing and proper and timely assistance inthe event of accidents.

PRINCIPLE 4: Biomassproduction shall not violate human rights, labour rights or land rights. Itshall promote responsible labour conditions and workers' health, safetyand welfare and shall be based on responsible community relations.

PRINCIPLE 5:Biomass production shall take place in compliance with all applicableregional and national laws and shall followrelevant international treaties.

PRINCIPLE 6: Good management practices shall be implemented.

RSPOPrinsip 1: Transparansi

Kriteria 1.1 ...memberi informasi yang cukuppada stakeholders tentang lingkungan,sosial, legal...Kriteria 1.2 ...dokumen manajemen dapatdiakses oleh publik....

Prinsip 1: Transparansi

Kriteria 1.1 ...memberi informasi yang cukuppada stakeholders tentang lingkungan,sosial, legal...Kriteria 1.2 ...dokumen manajemen dapatdiakses oleh publik....

Prinsip 1: Transparansi

Kriteria 1.1 ...memberi informasi yang cukuppada stakeholders tentang lingkungan,sosial, legal...Kriteria 1.2 ...dokumen manajemen dapatdiakses oleh publik....

Prinsip 1: Transparansi

Kriteria 1.1 ...memberi informasi yang cukuppada stakeholders tentang lingkungan,sosial, legal...Kriteria 1.2 ...dokumen manajemen dapatdiakses oleh publik....

RSPOPrinsip 7: Pembangunan bertanggungjawab daripenanaman baru

Kriteria 7.1 sebuah penilaian dampak sosial danlingkungan yang partisipatif dan komprehensifdilakukan lebih dulu sebelum pelaksanaanpenanaman atau operasional baru atau perluasanperkebunan yang sudah ada, dan hasil penilaian inidimasukkan ke dalam perencanaan, pengelolaandan operasional.

Prinsip 7: Pembangunan bertanggungjawab daripenanaman baru

Kriteria 7.1 sebuah penilaian dampak sosial danlingkungan yang partisipatif dan komprehensifdilakukan lebih dulu sebelum pelaksanaanpenanaman atau operasional baru atau perluasanperkebunan yang sudah ada, dan hasil penilaian inidimasukkan ke dalam perencanaan, pengelolaandan operasional.

Prinsip 7: Pembangunan bertanggungjawab daripenanaman baru

Kriteria 7.1 sebuah penilaian dampak sosial danlingkungan yang partisipatif dan komprehensifdilakukan lebih dulu sebelum pelaksanaanpenanaman atau operasional baru atau perluasanperkebunan yang sudah ada, dan hasil penilaian inidimasukkan ke dalam perencanaan, pengelolaandan operasional.

Prinsip 7: Pembangunan bertanggungjawab daripenanaman baru

Kriteria 7.1 sebuah penilaian dampak sosial danlingkungan yang partisipatif dan komprehensifdilakukan lebih dulu sebelum pelaksanaanpenanaman atau operasional baru atau perluasanperkebunan yang sudah ada, dan hasil penilaian inidimasukkan ke dalam perencanaan, pengelolaandan operasional.

STUDI DAMPAK SOSIAL (SDS)PROSES DAN LANGKAH KERJASTUDI DAMPAK SOSIAL (SDS)STUDI DAMPAK SOSIAL (SDS)PROSES DAN LANGKAH KERJASTUDI DAMPAK SOSIAL (SDS)

SIA dan Hubungannyadengan Studi Lain

EIA(prakiraan

Link_Contoh ParameterSOSEKBUDKESMAS.docLink_contoh Dampak Penting

Hipotetik EIA .docx

PCP(Conservation

Map)SIA

FS(Feasibility)

PEAT(No Peat)

Management Plan

CSR/ComDev

HVC(Nilai

KonservasiTinggi)

HCSNo-

DeforestrationLink_250315_Questionnaire on HCS and

rights andlivelihoods.docx

PCP(Conservation

Map)SIA

PraKonstruksi

Konstruksi Operasi

No-EXNo Exploitation

HRBA

CSR/ComDev

SIA dan Hubungannyadengan Studi Lain

EIA(prakiraan

Link_Contoh ParameterSOSEKBUDKESMAS.docLink_contoh Dampak Penting

Hipotetik EIA .docx

SIA

FPIC(concent)

LTS(TenurialSystem)

Link_TigaElemen PokokSistem Tenurialsebagai Sistem

Hak.docxPMStruktur

(SusunanRuang) & PolaRuang, (Fungsi

Lindung danBudidaya)

Management Plan

CONFLICTMAPPING

Phase, Aktor,Relasi, analisis

Masalah)

SIA

LTS(TenurialSystem)

Link_TigaElemen PokokSistem Tenurialsebagai Sistem

Hak.docx

Operasi Paska Operasi

PMStruktur

(SusunanRuang) & PolaRuang, (Fungsi

Lindung danBudidaya)

No-EXNo Exploitation

HRBA

Proses SIA(Wolf, 1983)

SIA dan CSR

SIA dan CSR

Proses SIA

MITIGASI

MITIGASI

Proses SIA

Step-4: Scoping to identify the full range of probable social impacts

Step-3: Describe the proposed action or policy change and reasonable alternatives

Step-2:Develop an effective public plan to involve all potentially affected public

Step-1: Describe the relevant human environment/ area of influence and baseline conditions

Step-7: Develop Monitoring Plan & Mitigation Measures

Step-6: Predicting Responses to Impacts

Step 5: Screening to determine the boundaries of the SIA

Step-4: Scoping to identify the full range of probable social impactsStep-4: Scoping to identify the full range of probable social impacts

Step-3: Describe the proposed action or policy change and reasonable alternatives

Step-2:Develop an effective public plan to involve all potentially affected public

Step-1: Describe the relevant human environment/ area of influence and baseline conditions

Step-7: Develop Monitoring Plan & Mitigation Measures

Step-6: Predicting Responses to Impacts

Step 5: Screening to determine the boundaries of the SIA

Step-4: Scoping to identify the full range of probable social impacts

Proses SIA

Proses penilaiandampak sosial

Pastikan pemantauan denganketerlibatan aktif stakeholders danbuat modifikasi yg diperlukan

Analisis konteks

Tinjau program mitigasi remediasi dan perbaikanBuat program baru dengan siklus baru

Buat dan laksanakanprogrampemantauan

1

7

Proses penilaiandampak sosial

Laksanakan rencana mitigasidan dorong partisipasipublik

Konsultasi stakeholdersdan membuat rencana

mitigasi

Buat dan laksanakanprogrampemantauan

Buat rencana mitigsi,remediasi dan perbaikan

5

6

Proses penilaiandampak sosial

Identifikasi stakeholders; lakukananalisis stakeholder

Analisis konteks

Identifikasi kegiatan HPHIdentifikasi lingkungan sosial yang akan terdampakIdentifikasi profile komunitasScoping, identifikasi dan analisis perkiraan dampak

Scoping, identifikasi dan analisisperkiraan dampak

1

2

Proses penilaiandampak sosial Identifikasi

faktor/variabel sosial

Data Analisis dantentukan prioritas

Identifikasi dan investigasi perkiraan dampakTentukan kemungkinan respon terhadap terdampakIdentifikasi dampak sekunder dan kumulatif

3

4

Baseline data Aspek legal

Profil perusahaan

Konteks sosial ekonomi

Baseline data baru

Proses social impact assessment

Konteks sosial ekonomi

Kegiatan-kegiatan perusahaan

Pengelolaan dampakKeadaan sosial ekonomi

terkelola dg baik

conflictmanagement

participatoryplanning

participatorymonitoring

managementsosial-

comdev-CSR

Aspek legal

Profil perusahaan

Konteks sosial ekonomi

Proses social impact assessment

PRA

FGD Etnografi

Konteks sosial ekonomi

Penetapan indikatorperubahan dampak

Dampak sosial(social impact)participatory

planning

participatorymapping

facilitationtechnics

conflictmapping

Metode SIAReff\SIAT UBUD2014\Handbook\SIAT2014UBUDdokumentasi_sosial.pdf

1.Studi Pustaka; metode ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman atas konteks sosial danlingkungan dari wilayah identifikasi, dilakukan pada tahap awal sebelum ke lapangan dan pada tahapanalisis hasil;2.Diskusi; metode ini digunakan untuk mengidentifikasi para pihak, menggali isu-isu yang menjadidampak, menggali harapan, gagasan dan aspirasi untuk mendapatkan solusi atas isu-isu yang terjadi,dilakukan melalui pertemuan-pertemuan baik yang bersifat formal maupun non-formal dan dengan topikyang khusus (Focus Group Discussion);3.Observasi Lapangan; metode ini digunakan untuk memahami secara langsung fakta-fakta lapanganyang menjadi indikasi terjadinya isu-isu dan dampak sosial yang terjadi;4.Indepth Interview; untuk menggali dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam atas isu-isuyang muncul dilakukan wawancara secara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci terpilih yang menjadiresponden, pilihan responden didasarkan atas pengetahuan yang dimiliki atau pelaku atau yangmerasakan langsung suatu dampak.5.Triangulasi; metode-metode di atas dilakukan secara terintegrasi untuk saling memverifikasi terhadapisu-isu, opini, dan gagasan-gagasan yang muncul.6.Siklus Social-Learning; Penilaian dampak sosial bukan sesuatu proses linear yang sekali jadimelainkan proses yang bersiklus, yang berfungsi sebagai proses-proses pembelajaran sosial untukmerespon perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi.

1.Studi Pustaka; metode ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman atas konteks sosial danlingkungan dari wilayah identifikasi, dilakukan pada tahap awal sebelum ke lapangan dan pada tahapanalisis hasil;2.Diskusi; metode ini digunakan untuk mengidentifikasi para pihak, menggali isu-isu yang menjadidampak, menggali harapan, gagasan dan aspirasi untuk mendapatkan solusi atas isu-isu yang terjadi,dilakukan melalui pertemuan-pertemuan baik yang bersifat formal maupun non-formal dan dengan topikyang khusus (Focus Group Discussion);3.Observasi Lapangan; metode ini digunakan untuk memahami secara langsung fakta-fakta lapanganyang menjadi indikasi terjadinya isu-isu dan dampak sosial yang terjadi;4.Indepth Interview; untuk menggali dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam atas isu-isuyang muncul dilakukan wawancara secara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci terpilih yang menjadiresponden, pilihan responden didasarkan atas pengetahuan yang dimiliki atau pelaku atau yangmerasakan langsung suatu dampak.5.Triangulasi; metode-metode di atas dilakukan secara terintegrasi untuk saling memverifikasi terhadapisu-isu, opini, dan gagasan-gagasan yang muncul.6.Siklus Social-Learning; Penilaian dampak sosial bukan sesuatu proses linear yang sekali jadimelainkan proses yang bersiklus, yang berfungsi sebagai proses-proses pembelajaran sosial untukmerespon perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi.

Metode SIAReff\SIAT UBUD2014\Handbook\SIAT2014UBUDdokumentasi_sosial.pdf

1.Studi Pustaka; metode ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman atas konteks sosial danlingkungan dari wilayah identifikasi, dilakukan pada tahap awal sebelum ke lapangan dan pada tahapanalisis hasil;2.Diskusi; metode ini digunakan untuk mengidentifikasi para pihak, menggali isu-isu yang menjadidampak, menggali harapan, gagasan dan aspirasi untuk mendapatkan solusi atas isu-isu yang terjadi,dilakukan melalui pertemuan-pertemuan baik yang bersifat formal maupun non-formal dan dengan topikyang khusus (Focus Group Discussion);3.Observasi Lapangan; metode ini digunakan untuk memahami secara langsung fakta-fakta lapanganyang menjadi indikasi terjadinya isu-isu dan dampak sosial yang terjadi;4.Indepth Interview; untuk menggali dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam atas isu-isuyang muncul dilakukan wawancara secara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci terpilih yang menjadiresponden, pilihan responden didasarkan atas pengetahuan yang dimiliki atau pelaku atau yangmerasakan langsung suatu dampak.5.Triangulasi; metode-metode di atas dilakukan secara terintegrasi untuk saling memverifikasi terhadapisu-isu, opini, dan gagasan-gagasan yang muncul.6.Siklus Social-Learning; Penilaian dampak sosial bukan sesuatu proses linear yang sekali jadimelainkan proses yang bersiklus, yang berfungsi sebagai proses-proses pembelajaran sosial untukmerespon perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi.

1.Studi Pustaka; metode ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman atas konteks sosial danlingkungan dari wilayah identifikasi, dilakukan pada tahap awal sebelum ke lapangan dan pada tahapanalisis hasil;2.Diskusi; metode ini digunakan untuk mengidentifikasi para pihak, menggali isu-isu yang menjadidampak, menggali harapan, gagasan dan aspirasi untuk mendapatkan solusi atas isu-isu yang terjadi,dilakukan melalui pertemuan-pertemuan baik yang bersifat formal maupun non-formal dan dengan topikyang khusus (Focus Group Discussion);3.Observasi Lapangan; metode ini digunakan untuk memahami secara langsung fakta-fakta lapanganyang menjadi indikasi terjadinya isu-isu dan dampak sosial yang terjadi;4.Indepth Interview; untuk menggali dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam atas isu-isuyang muncul dilakukan wawancara secara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci terpilih yang menjadiresponden, pilihan responden didasarkan atas pengetahuan yang dimiliki atau pelaku atau yangmerasakan langsung suatu dampak.5.Triangulasi; metode-metode di atas dilakukan secara terintegrasi untuk saling memverifikasi terhadapisu-isu, opini, dan gagasan-gagasan yang muncul.6.Siklus Social-Learning; Penilaian dampak sosial bukan sesuatu proses linear yang sekali jadimelainkan proses yang bersiklus, yang berfungsi sebagai proses-proses pembelajaran sosial untukmerespon perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi.

Analisis StakeholderNo. Stakeholders Keterangan

1. Sekretaris Desa Sekretaris Desa merupakan aparat dari pemerintah desa.Sekretaris Desa memiliki peranan yang penting, akan tetapiperanan ini tingkatnya berbeda-antara satu desa dengan desayang lainnya.

2. Tokoh Masyarakat/Pemuka Adat

Warga desa yang menjadi panutan bagi sebagian besarmasyarakat karena kecakapan dan kebijakannya. Biasanyaperannya juga melekat pada jabatan formal seperti kepaladesa dan lain-lain.

Warga desa yang menjadi panutan bagi sebagian besarmasyarakat karena kecakapan dan kebijakannya. Biasanyaperannya juga melekat pada jabatan formal seperti kepaladesa dan lain-lain.

3. Pedagang/

Pengusaha Lokal

Perusahaan jasa dan supplier atas pekerjaan-pekerjaan yangmendukung kelancaran proses produksi.

Pengusaha lokal biasanya juga tokoh masyarakat.

Analisis StakeholderKeterangan Peran

Sekretaris Desa merupakan aparat dari pemerintah desa.Sekretaris Desa memiliki peranan yang penting, akan tetapiperanan ini tingkatnya berbeda-antara satu desa dengan desayang lainnya.

Sekretaris Desa memiliki peranbesar secara langsung terlibatadministrasi khususnyakepemilikan lahan. SekretarisDesa memiliki pengaruh danperan besar dalam lingkungandesa dan masyarakatnya.

Warga desa yang menjadi panutan bagi sebagian besarmasyarakat karena kecakapan dan kebijakannya. Biasanyaperannya juga melekat pada jabatan formal seperti kepaladesa dan lain-lain.

Mampu mempengaruhipandangan, sikap dan tindakansebagian besar masyarakat, baikpada hal-hal yang mampumendukung keberlanjutanproses produksi maupunsebaliknya.

Warga desa yang menjadi panutan bagi sebagian besarmasyarakat karena kecakapan dan kebijakannya. Biasanyaperannya juga melekat pada jabatan formal seperti kepaladesa dan lain-lain.

Mampu mempengaruhipandangan, sikap dan tindakansebagian besar masyarakat, baikpada hal-hal yang mampumendukung keberlanjutanproses produksi maupunsebaliknya.

Perusahaan jasa dan supplier atas pekerjaan-pekerjaan yangmendukung kelancaran proses produksi.

Pengusaha lokal biasanya juga tokoh masyarakat.

Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tidak dikerjakansendiri oleh perusahaan.Berpengaruh pada kelancarandan kualitas dari sarana-prasarana yang dibutuhkandalam proses produksi. Merekajuga mampu mempengaruhiopini warga lokal terhadapperusahaan.

Diagram Pengaruh dan Kepentingan

PengaruhTinggi

Kuadran 2Sekretaris Desa

Tokoh Masyarakat /Pemuka Adat

PengaruhRendah

Kuadran 4Petani Ladang Berpindah,

Penambang Emas

Kepentingan Rendah

Diagram Pengaruh dan Kepentingan

Kuadran 2Sekretaris Desa

Tokoh Masyarakat /Pemuka Adat

Kuadran 1Manajemen Perusahaan,

Karyawan Perusahaan

Kuadran 4Petani Ladang Berpindah,

Penambang Emas

Kuadran 3Pedagang / Pengusaha

Lokal

Kepentingan Rendah Kepentingan Tinggi

Issue Sosial Kunci

No. Kategori Sumber IsuEksternal -- Masyarakat sekitar Konsesi

1. Sosialisasi KegiatanPerusahaan

Sosialisasi mengenai aktifitas dan perkembangan perusahaan masihkurang, walaupun perusahaan telah melakukan konsultasi publik,namun informasi yang ada tidak sampai ke seluruh lapisan masyarakat

2 Perekrutan Tenaga kerja Rekruitment tenaga kerja bagi masyarakat sekitar masih kurang terlihatdari jumlah dan komposisi tenaga kerja.

Hal ini juga dilatarbelakangi oleh minimnya keinginan masyarakatuntuk bekerja di perusahaan.

Rekruitment tenaga kerja bagi masyarakat sekitar masih kurang terlihatdari jumlah dan komposisi tenaga kerja.

Hal ini juga dilatarbelakangi oleh minimnya keinginan masyarakatuntuk bekerja di perusahaan.

3. Program CSR Program bantuan perusahaan pada masyarakat masih bersifat charity

Belum banyak program-program CSR yang berkaitan dengan upayapeningkatan kapasistas dan pengembangan masyarakat

4. Batas areal konsesi perusahandan ladang berpindah

Ada kekhawatiran masyarakat untuk melakukan kegiatan perladanganpada lahan masuk di areal perusahaan karena belum mengetahuibatas-batas perusahaan secara jelas

Areal mencari jerenang (getah dari buah rotan) saat ini masuk dalamlahan konsesi perusahaan. Saat ini harga jerenang sedang turunsehingga aktifitas pengumpulan buah rotan menurun

Isu Sosial

Sosialisasi mengenai aktifitas dan perkembangan perusahaan masihkurang, walaupun perusahaan telah melakukan konsultasi publik,namun informasi yang ada tidak sampai ke seluruh lapisan masyarakat

Rekruitment tenaga kerja bagi masyarakat sekitar masih kurang terlihatdari jumlah dan komposisi tenaga kerja.

Hal ini juga dilatarbelakangi oleh minimnya keinginan masyarakatuntuk bekerja di perusahaan.

Rekruitment tenaga kerja bagi masyarakat sekitar masih kurang terlihatdari jumlah dan komposisi tenaga kerja.

Hal ini juga dilatarbelakangi oleh minimnya keinginan masyarakatuntuk bekerja di perusahaan.

Program bantuan perusahaan pada masyarakat masih bersifat charity

Belum banyak program-program CSR yang berkaitan dengan upayapeningkatan kapasistas dan pengembangan masyarakat

Ada kekhawatiran masyarakat untuk melakukan kegiatan perladanganpada lahan masuk di areal perusahaan karena belum mengetahuibatas-batas perusahaan secara jelas

Areal mencari jerenang (getah dari buah rotan) saat ini masuk dalamlahan konsesi perusahaan. Saat ini harga jerenang sedang turunsehingga aktifitas pengumpulan buah rotan menurun

Dampak Positif

Membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempatPembangunan jalan perusahaan sangat membantu aksesibilitasmasyarakat menuju perkotaanPeningkatan aktifitas ekonomi akibat dampak dari terbangunnya jalurtransportasiKemudahan akses menuju perkotaan menyebabkan harga kebutuhan saatini relatif lebih murah dari sebelumnyaBantuan sarana pendidikan berupa buku untuk SDBantuan insentif tenaga pengajar di sekolahBantuan pembangunan sarana ibadahBantuan insentif aparat desa di sekitar areal operasi perusahaanBantuan transportasi dan kesehatan masyarakatBantuan transportasi bagi masyarakat yang akan pergi berladangTersedianya fasilitas jalan darat membuat masyarakat Tumbang Mahuroimembeli kendaraan baik untuk keperluan transportasi maupun usaha

Membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempatPembangunan jalan perusahaan sangat membantu aksesibilitasmasyarakat menuju perkotaanPeningkatan aktifitas ekonomi akibat dampak dari terbangunnya jalurtransportasiKemudahan akses menuju perkotaan menyebabkan harga kebutuhan saatini relatif lebih murah dari sebelumnyaBantuan sarana pendidikan berupa buku untuk SDBantuan insentif tenaga pengajar di sekolahBantuan pembangunan sarana ibadahBantuan insentif aparat desa di sekitar areal operasi perusahaanBantuan transportasi dan kesehatan masyarakatBantuan transportasi bagi masyarakat yang akan pergi berladangTersedianya fasilitas jalan darat membuat masyarakat Tumbang Mahuroimembeli kendaraan baik untuk keperluan transportasi maupun usaha

Dampak Positif

Membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempatPembangunan jalan perusahaan sangat membantu aksesibilitasmasyarakat menuju perkotaanPeningkatan aktifitas ekonomi akibat dampak dari terbangunnya jalurtransportasiKemudahan akses menuju perkotaan menyebabkan harga kebutuhan saatini relatif lebih murah dari sebelumnyaBantuan sarana pendidikan berupa buku untuk SDBantuan insentif tenaga pengajar di sekolahBantuan pembangunan sarana ibadahBantuan insentif aparat desa di sekitar areal operasi perusahaanBantuan transportasi dan kesehatan masyarakatBantuan transportasi bagi masyarakat yang akan pergi berladangTersedianya fasilitas jalan darat membuat masyarakat Tumbang Mahuroimembeli kendaraan baik untuk keperluan transportasi maupun usaha

Membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempatPembangunan jalan perusahaan sangat membantu aksesibilitasmasyarakat menuju perkotaanPeningkatan aktifitas ekonomi akibat dampak dari terbangunnya jalurtransportasiKemudahan akses menuju perkotaan menyebabkan harga kebutuhan saatini relatif lebih murah dari sebelumnyaBantuan sarana pendidikan berupa buku untuk SDBantuan insentif tenaga pengajar di sekolahBantuan pembangunan sarana ibadahBantuan insentif aparat desa di sekitar areal operasi perusahaanBantuan transportasi dan kesehatan masyarakatBantuan transportasi bagi masyarakat yang akan pergi berladangTersedianya fasilitas jalan darat membuat masyarakat Tumbang Mahuroimembeli kendaraan baik untuk keperluan transportasi maupun usaha

Matrik Rencana Pengelolaan dan PemantauanContoh - Matrik Rencana Kelola Sosial (RKS).docxContoh - Matrik Rencana Pemantauan Sosial (RPS).docx

Status Saat ini Kondisi IdealEksternal – Masyarakat Sekitar

1. Hubungan Komunikasi dan program CSRBelum terjalin hubungan yangbaik dan terus menerus antaraperusahaan dan warga desaterdekat.Antara perusahaan dan wargadesa terjalin hubungan yang baikdan harmonis Memulai untuk menjalinkomunikasi yang intens, dengancara mengunjungi aparat desa,tokoh masyarakat dan warga biasasalah satunya dengan ngobrol alawarung kopi (informal).

Belum berjalannya program-program CSR, sehingga munculpersepsi bahwa perusahaan tidakmemperhatikan masyarakat didesa sekitar.Bantuan perusahaan kepadamasyarakat masih bersifatcharity.

Ada program-program CSR yangsesuai dengan kebutuhan dankeinginan dari masyarakat desasekitar.1. Menggali kebutuhan dankeinginan warga untukprogram CSR.2. Mensosialisasikan program-program CSR yang sudahdisusun oleh perusahaan,3. Mensosialisasikan bagaimanamekanisme permohonan danpenyusunan proposal.4. Mengeksekusi program CSRyang sudah di setujui.

Matrik Rencana Pengelolaan dan PemantauanContoh - Matrik Rencana Kelola Sosial (RKS).docxContoh - Matrik Rencana Pemantauan Sosial (RPS).docx

Kegiatan KeluaranEksternal – Masyarakat Sekitar

Memulai untuk menjalinkomunikasi yang intens, dengancara mengunjungi aparat desa,tokoh masyarakat dan warga biasasalah satunya dengan ngobrol alawarung kopi (informal).Terjalinnya komunikasi yang baik dantidak ada gap antara perusahaan danwarga desa.

1. Menggali kebutuhan dankeinginan warga untukprogram CSR.2. Mensosialisasikan program-program CSR yang sudahdisusun oleh perusahaan,3. Mensosialisasikan bagaimanamekanisme permohonan danpenyusunan proposal.4. Mengeksekusi program CSRyang sudah di setujui.

1. Terlaksananya program-programCSR.2. Terbantunya masyarakat desamelalui program CSR.

1. Pembentukan dan Persiapan/Pembekalan Tim Pelaksana SDS

keanggotaan Tim Pelaksana SDS

Jika pelaksana SDS berasal dari internal UM maka kriteria keanggota Tim antara lain : (a)Pendidikan serendah-rendahnya SLTA, (b) Pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun danbekerja di distrik minimal 1 (satu) tahun, dan (c) Posisi saat ini bekerja di bagian planning(PMD), pemetaan (GIS), pengembangan masyarakat (CD CSR), hubungan masyarakat(social relation), dan (d) Tim Pelaksana SDS dipimpin oleh sekurang kurangnya levelManager.Jika pelaksana SDS berasal dari eksternal UM (vendor), maka keanggotaan TimPelaksana SDS harus memenuhi kriteria sebagai berikut : (a) Pendidikan serendah-rendahnya D3 atau sederajat, (b) Pernah mengikuti training metodologi penelitian sosialatau sudah lulus matakuliah penelitian, (c) Pernah mendapatkan pembekalan atau terlibatdalam kegiatan penelitian sosial, atau pernah menjadi fasilitator/co-fasilitator metodologiparticipatory (seperti : participatory rural appraisal/PRA), (d) Kriteria tersebut dimukatercantum dalam curriculum vitae (CV), dan (d) Tim Pelaksana SDS dipimpin olehsekurang-kurangnya akademisi yang berpengalaman dalam pelaksanaan penelitian sosialdan/atau praktisi peneliti sosial.

Jika pelaksana SDS berasal dari internal UM maka kriteria keanggota Tim antara lain : (a)Pendidikan serendah-rendahnya SLTA, (b) Pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun danbekerja di distrik minimal 1 (satu) tahun, dan (c) Posisi saat ini bekerja di bagian planning(PMD), pemetaan (GIS), pengembangan masyarakat (CD CSR), hubungan masyarakat(social relation), dan (d) Tim Pelaksana SDS dipimpin oleh sekurang kurangnya levelManager.Jika pelaksana SDS berasal dari eksternal UM (vendor), maka keanggotaan TimPelaksana SDS harus memenuhi kriteria sebagai berikut : (a) Pendidikan serendah-rendahnya D3 atau sederajat, (b) Pernah mengikuti training metodologi penelitian sosialatau sudah lulus matakuliah penelitian, (c) Pernah mendapatkan pembekalan atau terlibatdalam kegiatan penelitian sosial, atau pernah menjadi fasilitator/co-fasilitator metodologiparticipatory (seperti : participatory rural appraisal/PRA), (d) Kriteria tersebut dimukatercantum dalam curriculum vitae (CV), dan (d) Tim Pelaksana SDS dipimpin olehsekurang-kurangnya akademisi yang berpengalaman dalam pelaksanaan penelitian sosialdan/atau praktisi peneliti sosial.

1. Pembentukan dan Persiapan/Pembekalan Tim Pelaksana SDS

Jika pelaksana SDS berasal dari internal UM maka kriteria keanggota Tim antara lain : (a)Pendidikan serendah-rendahnya SLTA, (b) Pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun danbekerja di distrik minimal 1 (satu) tahun, dan (c) Posisi saat ini bekerja di bagian planning(PMD), pemetaan (GIS), pengembangan masyarakat (CD CSR), hubungan masyarakat(social relation), dan (d) Tim Pelaksana SDS dipimpin oleh sekurang kurangnya levelManager.Jika pelaksana SDS berasal dari eksternal UM (vendor), maka keanggotaan TimPelaksana SDS harus memenuhi kriteria sebagai berikut : (a) Pendidikan serendah-rendahnya D3 atau sederajat, (b) Pernah mengikuti training metodologi penelitian sosialatau sudah lulus matakuliah penelitian, (c) Pernah mendapatkan pembekalan atau terlibatdalam kegiatan penelitian sosial, atau pernah menjadi fasilitator/co-fasilitator metodologiparticipatory (seperti : participatory rural appraisal/PRA), (d) Kriteria tersebut dimukatercantum dalam curriculum vitae (CV), dan (d) Tim Pelaksana SDS dipimpin olehsekurang-kurangnya akademisi yang berpengalaman dalam pelaksanaan penelitian sosialdan/atau praktisi peneliti sosial.

Jika pelaksana SDS berasal dari internal UM maka kriteria keanggota Tim antara lain : (a)Pendidikan serendah-rendahnya SLTA, (b) Pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun danbekerja di distrik minimal 1 (satu) tahun, dan (c) Posisi saat ini bekerja di bagian planning(PMD), pemetaan (GIS), pengembangan masyarakat (CD CSR), hubungan masyarakat(social relation), dan (d) Tim Pelaksana SDS dipimpin oleh sekurang kurangnya levelManager.Jika pelaksana SDS berasal dari eksternal UM (vendor), maka keanggotaan TimPelaksana SDS harus memenuhi kriteria sebagai berikut : (a) Pendidikan serendah-rendahnya D3 atau sederajat, (b) Pernah mengikuti training metodologi penelitian sosialatau sudah lulus matakuliah penelitian, (c) Pernah mendapatkan pembekalan atau terlibatdalam kegiatan penelitian sosial, atau pernah menjadi fasilitator/co-fasilitator metodologiparticipatory (seperti : participatory rural appraisal/PRA), (d) Kriteria tersebut dimukatercantum dalam curriculum vitae (CV), dan (d) Tim Pelaksana SDS dipimpin olehsekurang-kurangnya akademisi yang berpengalaman dalam pelaksanaan penelitian sosialdan/atau praktisi peneliti sosial.

2. Penyusunan Kerangka Acuan (ToR)Sistematika

A. Cover : JudulKegiatan, lokasikegiatan, nama UM danwaktu pelaksanaan SDSB. LatarBelakangC. TujuanD. Keluaran/HasilE. ManfaatF. RuangLingkup SDSG. Metodologi Pelaksanaan SDS

1. WaktudanLokasi2. Aktifitas selama SDS3. Pendekatan studi4. Populasi dan sample5. Variable studi6. Metode analisa data7. Tahapan Pelaksanaan SDS8. Konsultasi publik9. Laporan10. Peralatankerja yang dibutuhkan11. Anggaranbiaya

H. Organisasi Pelaksana SDSI. Penutup

A. Cover : JudulKegiatan, lokasikegiatan, nama UM danwaktu pelaksanaan SDSB. LatarBelakangC. TujuanD. Keluaran/HasilE. ManfaatF. RuangLingkup SDSG. Metodologi Pelaksanaan SDS

1. WaktudanLokasi2. Aktifitas selama SDS3. Pendekatan studi4. Populasi dan sample5. Variable studi6. Metode analisa data7. Tahapan Pelaksanaan SDS8. Konsultasi publik9. Laporan10. Peralatankerja yang dibutuhkan11. Anggaranbiaya

H. Organisasi Pelaksana SDSI. Penutup

2. Penyusunan Kerangka Acuan (ToR)

A. Cover : JudulKegiatan, lokasikegiatan, nama UM danwaktu pelaksanaan SDSB. LatarBelakangC. TujuanD. Keluaran/HasilE. ManfaatF. RuangLingkup SDSG. Metodologi Pelaksanaan SDS

1. WaktudanLokasi2. Aktifitas selama SDS3. Pendekatan studi4. Populasi dan sample5. Variable studi6. Metode analisa data7. Tahapan Pelaksanaan SDS8. Konsultasi publik9. Laporan10. Peralatankerja yang dibutuhkan11. Anggaranbiaya

H. Organisasi Pelaksana SDSI. Penutup

A. Cover : JudulKegiatan, lokasikegiatan, nama UM danwaktu pelaksanaan SDSB. LatarBelakangC. TujuanD. Keluaran/HasilE. ManfaatF. RuangLingkup SDSG. Metodologi Pelaksanaan SDS

1. WaktudanLokasi2. Aktifitas selama SDS3. Pendekatan studi4. Populasi dan sample5. Variable studi6. Metode analisa data7. Tahapan Pelaksanaan SDS8. Konsultasi publik9. Laporan10. Peralatankerja yang dibutuhkan11. Anggaranbiaya

H. Organisasi Pelaksana SDSI. Penutup

3. Pelaksanaan Studi Dampak SosialLink_Tahap Pelaksanaan Studi Dampak Sosial.docxContoh Matriks Data Dasar 5 Asset Penopang Penghidupan.docx3.1. Komunikasi rencana pelaksanaan SDS

1. Tim Pelaksana SDS melakukan pengumpulan data sekunder yang relevan, seperti dokumenAMDAL, RKU, Studi Diagnostik,Studi Social Footprint, Laporan Studi HCV, Pemetaan Sosial(Social Mapping), data Statistik Desa/Kecamatan/Kabupaten/Propinsi, dan Laporan Studilainya yang relevan.

2. Tim Pelaksana SDS melakukan analisa data sekunder. Pada tahap ini, setidaknya ada halpenting yang akan dilakukan dan menghasilkan 3 (tiga) keluaran yaitu:

Mengidentifikasi dan mengelompokan data/informasi awal. Data yang tersedia dikelompokanberdasarkan 5 asset penopang keberlanjutan penghidupan masyarakat

Mengidentifikasi cakupan SDS, baik lokasi-lokasi sampling maupun kelompokmasyarakat/individu yang potensial dijadikan partisipan dalam pelaksanaan SDS.Untukpemilihan calon partisipan ini digunakan teknik sampling yaitu random dan/atau purposive

Mengidentifikasi calon partisipan yang akan mewakili kelompok masyarakat dalampelaksanaan SDS, antara lain : 1) Aparatur pemerintah desa, 2) Tokoh non formal—adat danagama, 3) Kelompok pemuda, 4) Kelompok wanita, 5) Kelompok pencari rotan, 6) Kelompokpencari madu, 7) Kelompok pencari jernang, 8) Kelompok berburu, 9) Kelompok manula, 10)Kelompok pengumpul getah damar, 11) Kelompok pencari ikan, 12) Kelompok pencari obat-obatan, 13) Kelompok petani karet, 14) Kelompok keluarga miskin, dan sebagainya.

3.2. Pengumpulan Data Sekunder Dan Analisanya

1. Tim Pelaksana SDS melakukan pengumpulan data sekunder yang relevan, seperti dokumenAMDAL, RKU, Studi Diagnostik,Studi Social Footprint, Laporan Studi HCV, Pemetaan Sosial(Social Mapping), data Statistik Desa/Kecamatan/Kabupaten/Propinsi, dan Laporan Studilainya yang relevan.

2. Tim Pelaksana SDS melakukan analisa data sekunder. Pada tahap ini, setidaknya ada halpenting yang akan dilakukan dan menghasilkan 3 (tiga) keluaran yaitu:

Mengidentifikasi dan mengelompokan data/informasi awal. Data yang tersedia dikelompokanberdasarkan 5 asset penopang keberlanjutan penghidupan masyarakat

Mengidentifikasi cakupan SDS, baik lokasi-lokasi sampling maupun kelompokmasyarakat/individu yang potensial dijadikan partisipan dalam pelaksanaan SDS.Untukpemilihan calon partisipan ini digunakan teknik sampling yaitu random dan/atau purposive

Mengidentifikasi calon partisipan yang akan mewakili kelompok masyarakat dalampelaksanaan SDS, antara lain : 1) Aparatur pemerintah desa, 2) Tokoh non formal—adat danagama, 3) Kelompok pemuda, 4) Kelompok wanita, 5) Kelompok pencari rotan, 6) Kelompokpencari madu, 7) Kelompok pencari jernang, 8) Kelompok berburu, 9) Kelompok manula, 10)Kelompok pengumpul getah damar, 11) Kelompok pencari ikan, 12) Kelompok pencari obat-obatan, 13) Kelompok petani karet, 14) Kelompok keluarga miskin, dan sebagainya.

3. Pelaksanaan Studi Dampak SosialLink_Tahap Pelaksanaan Studi Dampak Sosial.docxContoh Matriks Data Dasar 5 Asset Penopang Penghidupan.docx3.1. Komunikasi rencana pelaksanaan SDS

1. Tim Pelaksana SDS melakukan pengumpulan data sekunder yang relevan, seperti dokumenAMDAL, RKU, Studi Diagnostik,Studi Social Footprint, Laporan Studi HCV, Pemetaan Sosial(Social Mapping), data Statistik Desa/Kecamatan/Kabupaten/Propinsi, dan Laporan Studilainya yang relevan.

2. Tim Pelaksana SDS melakukan analisa data sekunder. Pada tahap ini, setidaknya ada halpenting yang akan dilakukan dan menghasilkan 3 (tiga) keluaran yaitu:

Mengidentifikasi dan mengelompokan data/informasi awal. Data yang tersedia dikelompokanberdasarkan 5 asset penopang keberlanjutan penghidupan masyarakat

Mengidentifikasi cakupan SDS, baik lokasi-lokasi sampling maupun kelompokmasyarakat/individu yang potensial dijadikan partisipan dalam pelaksanaan SDS.Untukpemilihan calon partisipan ini digunakan teknik sampling yaitu random dan/atau purposive

Mengidentifikasi calon partisipan yang akan mewakili kelompok masyarakat dalampelaksanaan SDS, antara lain : 1) Aparatur pemerintah desa, 2) Tokoh non formal—adat danagama, 3) Kelompok pemuda, 4) Kelompok wanita, 5) Kelompok pencari rotan, 6) Kelompokpencari madu, 7) Kelompok pencari jernang, 8) Kelompok berburu, 9) Kelompok manula, 10)Kelompok pengumpul getah damar, 11) Kelompok pencari ikan, 12) Kelompok pencari obat-obatan, 13) Kelompok petani karet, 14) Kelompok keluarga miskin, dan sebagainya.

3.2. Pengumpulan Data Sekunder Dan Analisanya

1. Tim Pelaksana SDS melakukan pengumpulan data sekunder yang relevan, seperti dokumenAMDAL, RKU, Studi Diagnostik,Studi Social Footprint, Laporan Studi HCV, Pemetaan Sosial(Social Mapping), data Statistik Desa/Kecamatan/Kabupaten/Propinsi, dan Laporan Studilainya yang relevan.

2. Tim Pelaksana SDS melakukan analisa data sekunder. Pada tahap ini, setidaknya ada halpenting yang akan dilakukan dan menghasilkan 3 (tiga) keluaran yaitu:

Mengidentifikasi dan mengelompokan data/informasi awal. Data yang tersedia dikelompokanberdasarkan 5 asset penopang keberlanjutan penghidupan masyarakat

Mengidentifikasi cakupan SDS, baik lokasi-lokasi sampling maupun kelompokmasyarakat/individu yang potensial dijadikan partisipan dalam pelaksanaan SDS.Untukpemilihan calon partisipan ini digunakan teknik sampling yaitu random dan/atau purposive

Mengidentifikasi calon partisipan yang akan mewakili kelompok masyarakat dalampelaksanaan SDS, antara lain : 1) Aparatur pemerintah desa, 2) Tokoh non formal—adat danagama, 3) Kelompok pemuda, 4) Kelompok wanita, 5) Kelompok pencari rotan, 6) Kelompokpencari madu, 7) Kelompok pencari jernang, 8) Kelompok berburu, 9) Kelompok manula, 10)Kelompok pengumpul getah damar, 11) Kelompok pencari ikan, 12) Kelompok pencari obat-obatan, 13) Kelompok petani karet, 14) Kelompok keluarga miskin, dan sebagainya.

3. Pelaksanaan Studi Dampak Sosial3.3. Pengumpulan Data Primer dan Analisanya

Pengumpulan data primer dilakukan pada lokasiterpilih berdasarkan purposive sampling. Prosespengumpulan dan penggalian data primer inidilakukan per lokasi dengan 3 ( tiga) pendekatan,yaitu : FGD (diskusi kelompok terfokus), Transek(observasi lapangan dan wawancara), danTriangulasi (cross check).

Pengumpulan data primer dilakukan pada lokasiterpilih berdasarkan purposive sampling. Prosespengumpulan dan penggalian data primer inidilakukan per lokasi dengan 3 ( tiga) pendekatan,yaitu : FGD (diskusi kelompok terfokus), Transek(observasi lapangan dan wawancara), danTriangulasi (cross check).

3. Pelaksanaan Studi Dampak Sosial3.3. Pengumpulan Data Primer dan Analisanya

Pengumpulan data primer dilakukan pada lokasiterpilih berdasarkan purposive sampling. Prosespengumpulan dan penggalian data primer inidilakukan per lokasi dengan 3 ( tiga) pendekatan,yaitu : FGD (diskusi kelompok terfokus), Transek(observasi lapangan dan wawancara), danTriangulasi (cross check).

Pengumpulan data primer dilakukan pada lokasiterpilih berdasarkan purposive sampling. Prosespengumpulan dan penggalian data primer inidilakukan per lokasi dengan 3 ( tiga) pendekatan,yaitu : FGD (diskusi kelompok terfokus), Transek(observasi lapangan dan wawancara), danTriangulasi (cross check).

4. Analisa Data, Kesimpulan dan Rekomendasi

Setelah proses pengumpulan dan penggalian data dan informasidilakukan, selanjutnya Tim Pelaksana SDS melakukan proses analisadata dengan tahapan sebagai berikut :Semua data yang telah terkumpul selanjutnya ditabulasi dandikompilasi.

Data dan informasi yang telah terkompilasi, selanjutnya dianalisadengan menggunakan teknik analisa yang relevan. Jika pelaksanaanSDS dilakukan disaat kegiatan sudah beroperasi maka disarankanuntuk dilakukan analis komparatif, sehingga diperoleh perbandinganantara kondisi saat dilakukan SDS dengan kondisi pada saat sebelumdilakukan pembangunan

Berdasar hasil analisa tersebut, selanjutnya disusun kesimpulan dandirumuskan rekomendasi.

Setelah proses pengumpulan dan penggalian data dan informasidilakukan, selanjutnya Tim Pelaksana SDS melakukan proses analisadata dengan tahapan sebagai berikut :Semua data yang telah terkumpul selanjutnya ditabulasi dandikompilasi.

Data dan informasi yang telah terkompilasi, selanjutnya dianalisadengan menggunakan teknik analisa yang relevan. Jika pelaksanaanSDS dilakukan disaat kegiatan sudah beroperasi maka disarankanuntuk dilakukan analis komparatif, sehingga diperoleh perbandinganantara kondisi saat dilakukan SDS dengan kondisi pada saat sebelumdilakukan pembangunan

Berdasar hasil analisa tersebut, selanjutnya disusun kesimpulan dandirumuskan rekomendasi.

4. Analisa Data, Kesimpulan dan Rekomendasi

Setelah proses pengumpulan dan penggalian data dan informasidilakukan, selanjutnya Tim Pelaksana SDS melakukan proses analisadata dengan tahapan sebagai berikut :Semua data yang telah terkumpul selanjutnya ditabulasi dandikompilasi.

Data dan informasi yang telah terkompilasi, selanjutnya dianalisadengan menggunakan teknik analisa yang relevan. Jika pelaksanaanSDS dilakukan disaat kegiatan sudah beroperasi maka disarankanuntuk dilakukan analis komparatif, sehingga diperoleh perbandinganantara kondisi saat dilakukan SDS dengan kondisi pada saat sebelumdilakukan pembangunan

Berdasar hasil analisa tersebut, selanjutnya disusun kesimpulan dandirumuskan rekomendasi.

Setelah proses pengumpulan dan penggalian data dan informasidilakukan, selanjutnya Tim Pelaksana SDS melakukan proses analisadata dengan tahapan sebagai berikut :Semua data yang telah terkumpul selanjutnya ditabulasi dandikompilasi.

Data dan informasi yang telah terkompilasi, selanjutnya dianalisadengan menggunakan teknik analisa yang relevan. Jika pelaksanaanSDS dilakukan disaat kegiatan sudah beroperasi maka disarankanuntuk dilakukan analis komparatif, sehingga diperoleh perbandinganantara kondisi saat dilakukan SDS dengan kondisi pada saat sebelumdilakukan pembangunan

Berdasar hasil analisa tersebut, selanjutnya disusun kesimpulan dandirumuskan rekomendasi.

5. Menyusun Draft Laporan Hasil Pelaksanaan SDS

Setelah proses analisa data dan informasi,menyusun kesimpulan, dan merumuskanrekomendasi selesai dilakukan, selanjutnya TimPelaksana SDS dapat memulai dengan menyusundraft laporan hasil pelaksanaan SDS.

Setelah proses analisa data dan informasi,menyusun kesimpulan, dan merumuskanrekomendasi selesai dilakukan, selanjutnya TimPelaksana SDS dapat memulai dengan menyusundraft laporan hasil pelaksanaan SDS.

5. Menyusun Draft Laporan Hasil Pelaksanaan SDS

Setelah proses analisa data dan informasi,menyusun kesimpulan, dan merumuskanrekomendasi selesai dilakukan, selanjutnya TimPelaksana SDS dapat memulai dengan menyusundraft laporan hasil pelaksanaan SDS.

Setelah proses analisa data dan informasi,menyusun kesimpulan, dan merumuskanrekomendasi selesai dilakukan, selanjutnya TimPelaksana SDS dapat memulai dengan menyusundraft laporan hasil pelaksanaan SDS.

6. Konsultasi PublikContoh - Sistematika Laporan Konsultasi Publik.docx

Konsultasi publik dimaksudkan untuk mengkomunikasikankembali hasil-hasil pelaksanaan SDS dihadapan partisipanyang telah ditetapkan pada akhir pelaksanaan SDS ditiapdusun/desa. Keluaran yang diharapkan dari konsultasi publikini adalah didapatkan klarifikasi kembali dan verifikasi atashasil-hasil temuan selama pelaksanaan SDS.

Dalam konsultasi publik ini masih dimungkinkan untukdilakukan diskusi ulang atas kesimpulan dan rumusanrekomendasi sebagaimana tertuang dalam dokumen draftlaporan hasil pelaksanaan SDS.

Konsultasi publik dimaksudkan untuk mengkomunikasikankembali hasil-hasil pelaksanaan SDS dihadapan partisipanyang telah ditetapkan pada akhir pelaksanaan SDS ditiapdusun/desa. Keluaran yang diharapkan dari konsultasi publikini adalah didapatkan klarifikasi kembali dan verifikasi atashasil-hasil temuan selama pelaksanaan SDS.

Dalam konsultasi publik ini masih dimungkinkan untukdilakukan diskusi ulang atas kesimpulan dan rumusanrekomendasi sebagaimana tertuang dalam dokumen draftlaporan hasil pelaksanaan SDS.

6. Konsultasi PublikContoh - Sistematika Laporan Konsultasi Publik.docx

Konsultasi publik dimaksudkan untuk mengkomunikasikankembali hasil-hasil pelaksanaan SDS dihadapan partisipanyang telah ditetapkan pada akhir pelaksanaan SDS ditiapdusun/desa. Keluaran yang diharapkan dari konsultasi publikini adalah didapatkan klarifikasi kembali dan verifikasi atashasil-hasil temuan selama pelaksanaan SDS.

Dalam konsultasi publik ini masih dimungkinkan untukdilakukan diskusi ulang atas kesimpulan dan rumusanrekomendasi sebagaimana tertuang dalam dokumen draftlaporan hasil pelaksanaan SDS.

Konsultasi publik dimaksudkan untuk mengkomunikasikankembali hasil-hasil pelaksanaan SDS dihadapan partisipanyang telah ditetapkan pada akhir pelaksanaan SDS ditiapdusun/desa. Keluaran yang diharapkan dari konsultasi publikini adalah didapatkan klarifikasi kembali dan verifikasi atashasil-hasil temuan selama pelaksanaan SDS.

Dalam konsultasi publik ini masih dimungkinkan untukdilakukan diskusi ulang atas kesimpulan dan rumusanrekomendasi sebagaimana tertuang dalam dokumen draftlaporan hasil pelaksanaan SDS.

7. Finalisasi Laporan Hasil Pelaksanaan SDSContoh - Sistematika Penyusunan Laporan SDS.docx

Finalisasi laporan merupakan upaya terakhir dari Tim Pelaksana SDS untukmenyempurnakan laporan hasil pelaksanaan SDS pasca mendapat masukan daripartisipan yang hadir pada kegiatan konsultasi publik.Untuk melakukan proses finalisasi ini maka proses tahapan yang harus dilakukan TimPelaksana SDS adalah :

•Menggunakan laporan hasil konsultasi publik sebagai dasar dan acuan untuk melakukanperbaikan draft laporan hasil pelaksanaan SDS.•Melakukan perbaikan draft laporan hasil pelaksanaan SDS berdasar point-point pentingyang perlu untuk dilakukan perbaikan.•Mengkonsultasikan kembali hasil perbaikan laporan hasil pelaksanaan SDS kepadapimpinan/kepala UM, region dan HQ melalui departemen CD-CSR.•Melakukan perbaikan yang diperlukan pasca mendapatkan masukan dari pimpinan/kepalaUM, dan HQ.•Menggandakan laporan final hasil pelaksanaan SDS sejumlah yang diperlukan dikirimkankembali kepada partisipan yang hadir dalam konsultasi publik dan kepada pihak-pihakterkait lainnya yang relevan.

Finalisasi laporan merupakan upaya terakhir dari Tim Pelaksana SDS untukmenyempurnakan laporan hasil pelaksanaan SDS pasca mendapat masukan daripartisipan yang hadir pada kegiatan konsultasi publik.Untuk melakukan proses finalisasi ini maka proses tahapan yang harus dilakukan TimPelaksana SDS adalah :

•Menggunakan laporan hasil konsultasi publik sebagai dasar dan acuan untuk melakukanperbaikan draft laporan hasil pelaksanaan SDS.•Melakukan perbaikan draft laporan hasil pelaksanaan SDS berdasar point-point pentingyang perlu untuk dilakukan perbaikan.•Mengkonsultasikan kembali hasil perbaikan laporan hasil pelaksanaan SDS kepadapimpinan/kepala UM, region dan HQ melalui departemen CD-CSR.•Melakukan perbaikan yang diperlukan pasca mendapatkan masukan dari pimpinan/kepalaUM, dan HQ.•Menggandakan laporan final hasil pelaksanaan SDS sejumlah yang diperlukan dikirimkankembali kepada partisipan yang hadir dalam konsultasi publik dan kepada pihak-pihakterkait lainnya yang relevan.

7. Finalisasi Laporan Hasil Pelaksanaan SDSContoh - Sistematika Penyusunan Laporan SDS.docx

Finalisasi laporan merupakan upaya terakhir dari Tim Pelaksana SDS untukmenyempurnakan laporan hasil pelaksanaan SDS pasca mendapat masukan daripartisipan yang hadir pada kegiatan konsultasi publik.Untuk melakukan proses finalisasi ini maka proses tahapan yang harus dilakukan TimPelaksana SDS adalah :

•Menggunakan laporan hasil konsultasi publik sebagai dasar dan acuan untuk melakukanperbaikan draft laporan hasil pelaksanaan SDS.•Melakukan perbaikan draft laporan hasil pelaksanaan SDS berdasar point-point pentingyang perlu untuk dilakukan perbaikan.•Mengkonsultasikan kembali hasil perbaikan laporan hasil pelaksanaan SDS kepadapimpinan/kepala UM, region dan HQ melalui departemen CD-CSR.•Melakukan perbaikan yang diperlukan pasca mendapatkan masukan dari pimpinan/kepalaUM, dan HQ.•Menggandakan laporan final hasil pelaksanaan SDS sejumlah yang diperlukan dikirimkankembali kepada partisipan yang hadir dalam konsultasi publik dan kepada pihak-pihakterkait lainnya yang relevan.

Finalisasi laporan merupakan upaya terakhir dari Tim Pelaksana SDS untukmenyempurnakan laporan hasil pelaksanaan SDS pasca mendapat masukan daripartisipan yang hadir pada kegiatan konsultasi publik.Untuk melakukan proses finalisasi ini maka proses tahapan yang harus dilakukan TimPelaksana SDS adalah :

•Menggunakan laporan hasil konsultasi publik sebagai dasar dan acuan untuk melakukanperbaikan draft laporan hasil pelaksanaan SDS.•Melakukan perbaikan draft laporan hasil pelaksanaan SDS berdasar point-point pentingyang perlu untuk dilakukan perbaikan.•Mengkonsultasikan kembali hasil perbaikan laporan hasil pelaksanaan SDS kepadapimpinan/kepala UM, region dan HQ melalui departemen CD-CSR.•Melakukan perbaikan yang diperlukan pasca mendapatkan masukan dari pimpinan/kepalaUM, dan HQ.•Menggandakan laporan final hasil pelaksanaan SDS sejumlah yang diperlukan dikirimkankembali kepada partisipan yang hadir dalam konsultasi publik dan kepada pihak-pihakterkait lainnya yang relevan.

MENGEMBANGKANPROGRAM SOSIAL BERBASIS HASIL SIAMENGEMBANGKANPROGRAM SOSIAL BERBASIS HASIL SIAMENGEMBANGKANPROGRAM SOSIAL BERBASIS HASIL SIAMENGEMBANGKANPROGRAM SOSIAL BERBASIS HASIL SIA

Terima kasih

82

Terima kasih