ppt_wdp_environmental impact
TRANSCRIPT
Dampak LingkunganHubungan antara Pariwisata dan Lingkungan
M. Arditama Febrianza
95714302
Magister Perencanaan Kepariwisataan
SAPPK ITB
2015
Outline• Aspek Keterkaitan
Pariwisata dan Lingkungan
• Tipe Dampak Lingkungan
• Kualitas Lingkungan
• Kebijakan Lingkungan dan Metodek Pengendalian Dampak
• Pengujian Dampak Lingkungan
• Studi Kasus
3 Aspek dalam Hubungan Pariwisata dan Lingkungan
Banyaknya
atraksi
pariwisata yang
berasal dari
bentuk fisik
lingkungan
Fasilitas dan
Infrastruktur
pariwisata
merupakan
satu aspek
dalam
lingkungan
buatan
Perkembangan
pariwisata dan
penggunaan
lahan wisata
memunculkan
dampak
lingkungan
Tipe Dampak Lingkungan
NegatifPositif
Dampak Positif
terhadap Lingkungan
Konservasi untuk area
lingkungan yang penting
Konservasi
Fitur Arkeologis,
Historis dan
Arsitekural
Peningkatan
Kualitas
Lingkungan
Memperkaya Lingkungan
Peningkatan
Infrastuktur
Meningkatkan
Kepedulian
terhadap
Lingkungan
Dampak Negatif terhadap
Lingkungan
Polusi
Udara
Polusi Air
Polusi Suara
Polusi Visual
Masalah
Pembuangan
Sampah
Gangguan
Ekologis
Bahaya
Lingkungan
Masalah
Tata Guna Lahan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Lingkungan
Menjaga kualitas
lingkungan adalah hal
penting untuk kesuksesan
hampir semua tipe area
pariwisata
Permintaan wisatawan
saat ini semakin beragam
dan mahal untuk urusan
perjalanan, destinasi dan
lingkungan
Mereka berani bayar
mahal untuk mendapat
pengalaman di
lingkungan wisata yang
atraktif, bersih dan bebas
polusi
Kualitas lingkungan yang
dimaksud tidak hanya
perkara kontrol terhadap
dampak lingkungan
akibat perkembangan
pariwisata tapi juga
bagaimana meminimalisir
berbagai macam
masalah lingkungan di
area pariwisata
Kebijakan Lingkungan dan Metode Pengendalian Dampak
Kebijakan Lingkungan
Kebijakan Dasar = mengembangkan pariwisata dalam cara yang terencana, hati – hati dan
terkendali, tidak melampaui batas kemampuan
kapasitas, menetapkan batasan maksimal dalam
pembangunan setidaknya dalam kurun waktu tertentu. Telah dilakukan di Bhutan dan Seychelles
www.butanvisit.com www.seychellesnewsagency.com
Area Baru Pembangunan
Pariwisata
Menjaga tingkatan standard dari pertumbuhan
pariwisata
Waktu untuk beradaptasi dan
belajar berpartisipasi dalam
pengembangan pariwisata
Memberikan cukup waktu dalam
merencanakan dan mengembangkan daerah dengan
benar
Monitor dan Kontrol dampk
lingkungan
Tehnik
Perencanaan
Fisik
Tourist
Facilities
PenginapanTerintegrasi
• Penyediaan
infrastruktur yang
efisien
• Memberikan
perencanaan
penggunaan lahan
yang terintegrasi
• Penerapan
pengendalian
pembangunan
• Mengandung
dampak negatof
lingkungan serta sosial
budaya yang
mungkin timbul
Tahap
Pengembangan
Membantu
ditribusi wistawan
Wisatawan
Musiman
Lingkungan
Jenuh
Infrastruktur
yang berlbihan
Diskon
musiman
Program pemasaran
Akhir musim
Events
Menetapkan tingkat maksimum
akomodasi
Quality Tourism• Highly controlled
development
• Selective
marketing
• Menarik
wisatawan
dengan
kemampuan
spending tinggi
Bali Pulina
www.piadazcoz.com
Special Interest Adventure Tourism• Limited facility
development
• Berdasarkan sumber daya setempat
• Marketing selectively
• Attract tourist who have particular interest
• Respect the tourism rescources
www.borneotourgigant.com
Alternative Tourism• Village
• Farm or Rural
• Ecotourism
• Well planned
• Well controlled
• Limited numbers of tourists
• Limited facility development
www.indonesia-heritage.net
Desa Wisata Panglipuran, Bali
Wisata Susu Cibugary, Jakarta Timur
www.thearoengbinangproject.com
Pengujian Dampak Lingkungan
Environment Impact Assessment (EIA)
• EIA Approach• EIA Model
EIA
Apa?
Bagaimana
Penerapannya?
Kapan
Digunakan?
EIA
Apa?
EIA mengkaji mengenai
dampak +/- dari suatu rencana kegiatan/proyek.
dipakai pemerintah dalam
memutuskan apakah
suatu kegiatan/proyek
layak atau tidak layak
lingkungan.
EIA tidak digunakan
untuk proyek pariwisata
berskala kecil
EIA
Kapan? Digunakan saat menilai keberlanjutan
pariwisata, evaluasi dampak yang mungkin
terjadi
Survei dan penelitian terkait pengembangan
kegiatan wisata, produk / jasa
Dilakukan saat awal proyek dan terus berlanjut
sepanjang proyek pariwisata
Prosedur EIA
Proses penapisan (screening)
wajib AMDAL
Studi Pra-Kelayakan (scoping)
Studi Kelayakan
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Proyek
Pariwisata
Penilaian dan Penyusunan
Proyek
EIA ModelTipe
DampakEvaluasi Dampak
Tidak ada Dampak Kecil Dampak Sedang
Dampak Serius
Komentar
Kualitas Air
Kualitas Air Permukaan
KualitasGroundwater
Traffic Road
Level Kebisingan
Sistem PembuanganSampah Padat
EIA ModelTipe
DampakEvaluasi Dampak
Tidak ada Dampak Kecil Dampak Sedang
Dampak Serius
Komentar
Situs Arkeologis & Sejarah
VisualAmenity
Vegetasi Alam
KehidupanHewan Liar
Studi Kasus
The Crater Lake National Park Rim Village, Oregon, USA
Oregon,USA. Fasilitas wisatawan
dekat danau bernama “Rim
Village”. Dikembangkan antara
tahun 1910 – 1925 namun tidak
ada kejelasan dengan tata letak
desa. Dampak negatif dari
kendaraan dan pejalan kaki
menjadi hal yang penting1930. Terjadi kenaikan
kunjungan. Area parkir meluas.
Perubahan fungsi area
berkemah menjadi area piknik
di siang hari
1984. Terdapat 30 bangunan
terpisah. 1000 – 1500
kendaraan melewati desa,
pejalan kaki menganggu
pemandangan
1984. Dilakukan pertemuan
membahas konsep
perencanaan dan pengujian
lingkungan untuk
pengembangan “Bumi
Perkemahan Mazama / Rim
Village Coridor”
http://www.craterlakeinstitute.com
en.wikipedia.com
1987. Alternatif baru
dipresentasikan ke
hadapan publik.
Termasuk “Crater Lake”
yang diharapkan bisa
memainkan peran
sebagai tempat wisataEIA dilakukan, setelah
dievaluasi lalu
disimpulkan, terdapat
hal yang menjadi fokus utama, yaitu:
- Perlindungan
ekosistem
- Lingkungan alam- Lingkungan budaya
- Lingkungan
sosioekonomi
www.terragaleria.com
Contoh sukses dari
perencanaan dan
pengembangan lingkungan
Kegiatan utama ekonomi:
perikanan, pariwisata dan
perkapalan
Daya tarik utama wisata: iklim
hangat dan cerah,
pemandangan alam yang
indah, lingkungan yang
atraktif dengan pantai dan
lautan
1972. Inisiasi pariwisata
dimulai. Ditandai dengan
dibukanya 2 resort
1978. Dibentuk Departmen
Pariwisata (sekarang
Kementrian). Mengarahkan
pertumbuhan pariwisata dan
mengatur pembangunan dan
SOP resort baru dan yang
sudah ada
https://www.easemytrip.com/holidays/images/maldives_banner1.jpg
1989. Lama tinggal rata – rata
2 – 9 hari. Kunjungan
meningkat terjadi di bulan
Desember – Market.
Kunjungan menurun di bulan
Mei – Juni.
1989. Kunjungan meningkat
hingga 158.500 kedatangan.
Kebanyakan berasal dari
Jerman, Italy, UK dan Jepang
1983. Maldives merumuskan
rencana pengembangan
pariwisata jangka panjang.
Namun beberapa
rekomendasi diangga tidak
“feasible” untuk
diimplementasikan
1988. Pemerintah Maldives
mengizinkan 16 resor baru
yang dibuka pada tahun
1990.
http://maldivestourismarchives.com/wp-content/uploads/2015/09/article-2099878-11AFA1E2000005DC-226_468x286.jpg
Standard “Carrying Capacity”
Kementerian Pariwisata Maldives
• Mengendalikan penebangan pohon untuk menjaga pemandangan alam
• Tidak ada bangunan melebihi tinggi pohon
• Area maksimum pembangunan gedung 20%
• Seluruh kamar tamu menghadap pantai. Jarak minimum 5 meter dari laut.
• 68% panjang pantai berupa teras depan penginapan
• 20% untuk bagian depan fasilitas umum resort
• 12% sisanya dibiarkan sebagai area terbuka
Beberapa pembatasan yang dilakukan
untuk menjaga lingkungan Maldives
• Bangunan resort menggunakan material lokal
• Pengendalian tinggi bangunan
• Desain dermaga yang bisa dilewat air dibawahnya
• Ketersediaan air minum dari air tanah, desalinasi
• Pengendalian limbah. Sampah plastik harus di”press”. Kaleng tidak dibuang ke laut
• Pengendalian koral, kerang dan beberapa ikan tipe tertentu. Tidak boleh ada yang dipancing
Respect..
• Tidak ada “nude bathing”. Jika ada, denda dikenakan pada pelaku dan resort yang ditinggali pelaku
• Pegawai resor yang berasal dari Maldives (muslim0) tidak diizinkan mengurus minuman beralkohol
• Konsumsi daging babi diatur. Hanya boleh diimpor untuk kebutuhan konsumen resort. Perangkat makanpun diberi tanda.
• Buah-buahan dan sayuran ditanam secara hidroponik.
• Ayam dan hasil laut menggunakan hasil ternak dan tangkapan lokal
• Daging sapi dan babi diimpor
• Edukasi tentang pentingnya lingkungan bagi sektor pariwisata sudah dilakukan secara publik. Melalui sekolah, radio, TV lokal
• Untuk keamanan water sport (diving / wind surfing), pemerintah hanya mengizinkan instruktur dengan sertifikasi internasional
INDONESIA
ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA
PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU
oleh:
Widyastuti, Dwi and Djonet, Santoso and Sugeng,
Suharto (2011) . Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik UNIB.
http://2.bp.blogspot.com/_do2wdz9JqvU/TEro0asvJJI/AAAAAAAAAUk/hKMkPI-bsJI/s1600/panai.jpg
• 1,5 km dari barat Bengkulu,
• memiliki jarak titik pasang
dan titik surut yang
lumayan jauh, yaitu 500
meter
• tidak ada karang sehingga
saat air laut pasang
membuatnya mendapat
jangkauan lebih jauh.
6 fokus bentuk kawasan wisata yang
dikembangkan oleh pemerintah Provinsi
Bengkulu, yaitu:
• rekreasi pantai,
• wisata urban,
• wisata rakyat,
• wisata air,
• wisata ecotourism
• wisata pelabuhan. http://www.1001wisata.com/wp-content/uploads/2015/09/pantai-panjang.jpg
https://jati08.files.wordpress.com/2010/10/pantai_panjang2.jpg
Di salah satu ujung pantai ini juga
terdapat Taman Wisata Alam (TWA).
sudah dilengkapi dengan fasilitas
pariwisata seperti sport centre,
akomodasi, jalan untuk joging dan
sejumlah fasilitas lainnya.
memiliki beragam fasilitas:
penginapan
restoran dan cafe,
pusat perbelanjaan,
arena bermain anak,
fasilitas olah raga
POTENSI
Tidak ada pohon kelapa karena
lebih didominasi pohon cemara dan
pohon pinus..
https://harunjaya33.files.wordpress.com/2012/05/52.jpg
Pembangunan fasilitas khusus untuk
piknik (sarana dan prasarana
penunjang berupa Bengkulu Indah
Mall, food centre, food stall, picnic
area, skate park, dilakukan pada garis
sempadan pantai,
pasir putihnya juga
telah berubah warna
menjadi agak
kecoklatan.
terserak sampah
berbagai jenis.
Pedagang tak tertata
dengan baik sehingga
terkesan kumuh.
TWA tidak terurus
Hutan Pantai menjadi
gundul dan tergenang
sampah
PERMASALAHAN
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah,
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan
pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, dan
pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang dapat
disimpulkan bahwa Pantai Panjang merupakan wewenang pemerintah Kota
Bengkulu.
HASIL PENELITIAN
http://wp.pedomanbengkulu.com/wp-content/uploads/2015/09/pantai-panjang.jpg
Sempadan pantai merupakan
kawasan perlindungan
setempat yang hendaknya
merupakan green belt atau
sabuk hijau. Pembangunan
dilakukan tanpa melakukan
AMDAL terlebih dahulu.
Kebijakan pembangunan
yang telah direncanakan dan
dilakukan sebenarnya tidak
sesuai dengan Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata
Daerah (RIPPDA), arahan pola
pemanfaatan dan
pengembangan ruang
kawasan Provinsi Bengkulu
dan arahan pengembangan
kawasan budidaya Kota
Bengkulu.
http://amaliasolicha.com/wp-content/uploads/2009/03/image018.jpg
Pada RIPPDA disebutkan bahwa rencana pengembangan zona kawasan
wisata di Kota Bengkulu khususnya Pantai Panjang, spesifikasi
pengembangan produk wisatanya berupa wisata alam pantai. Sedangkan
pada rencana pemerintah provinsi yang akan melakukan pembangunan
berupa Bengkulu Indah Mall, sport centre dan hotel tidak sesuai dengan
konsep wisata alam pantai. Karena apabila dilihat dari konsep
pembangunananya Pantai Panjang dikonsep menjadi kawasan wisata
yang modern. Begitu juga dengan arahan pola pemanfaatan dan
pengembangan ruang kawasan Provinsi Bengkulu serta arahan
pengembangan kawasan budidaya Kota Bengkulu yang saling
berhubungan dengan RIPPDA bahwa Pantai Panjang merupakan kawasan
wisata berupa wisata alam pantai.
http://www.bengkulukota.go.id/artimages/juhari_3132_1402540509.jpg
REKOMENDASI
Pemerintah bersama masyarakat
dan semua stakeholders terkait
harus berkoordinasi mengelola
pantai secara reguler dan terencana
dan memperhatikan keberlanjutan
lingkungan, sosial dan ekonomi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan
antara lain:
-Membuat pantai bersih dan nyaman;
-Menghutankan kembali hutan pantai
dan memperbaiki TWA
;-Mengurangi pencemaran laut oleh
batubara atau yang lainnya;
-Menjaga fasilitas yang telah ada;http://www.indonesia.travel/assets/img/media/images/upload/poi/_MG_3344%20Pantai%20Panjang,%20Bengkulu.jpg
http://www.1001wisata.com/wp-content/uploads/2015/09/Pantai-Panjang-Bengkulu.jpg
Terima kasih..
11.11.2015Kelas Ibu WDP
Pindah ke
AULA TIMUR