shinta-referat-hnp

22
7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 1/22 BAB I PENDAHULUAN Dalam bahasa kedokteran Inggris, pinggang dikenal sebagai “low back ”.Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang L-1 sampai seluruh tulang sacrum dan otot-otot sekitarnya.Tulang belakang lumbal sebagai unit struktural dalam berbagai sikap tubuh dan gerakan ditinjau dari sudut mekanika.  1 Daerah pinggang mempunyai ungsi yang sangat penting pada tubuh manusia.!ungsi penting tersebut antara lain, membuat tubuh berdiri tegak,  pergerakan, danmelindungi beberapa organ penting. 1 "ernia #ucleus $ulposus %"#$& atau herniasi diskus inter'ertebralis, yang sering pula disebut sebagai Lumbar Disc Syndrome atau Lumbosacral radiculopathies adalah penyebab tersering nyeri pugggung ba(ah yang bersiat akut, kronik atau berulang. "ernia #ucleus $ulposus %"#$& adalah suatu penyakit dimana bantalan lunak diantara ruas-ruas tulang belakang %sot gel disc atau  #ucleus $ulposus& mengalami tekanan di salah satu bagian posterior atau lateral sehingga nucleus pulposus pecah dan luruh sehingga terjadi penonjolan melalui anulus ibrosus kedalam kanalis spinalis dan mengakibatkan penekanan radiks sara. ) "ernia #ukleus $ulposus %"#$& merupakan salah satu penyebab dari nyeri punggung %#$*& yang penting. $re'alensinya berkisar antara 1-)+ dari  populasi. "#$ lumbalis paling sering %+& mengenai diskus inter'ertebralis L- S1 dan L/-L. *iasanya #*$ oleh karena "#$ lumbalis akan membaik dalam (aktu kira-kira 0 minggu. Tindakan pembedahan jarang diperlukan kecuali pada keadaan tertentu. 1  

Upload: shinta-lagilagi-shinta

Post on 17-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 1/22

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bahasa kedokteran Inggris, pinggang dikenal sebagai “low

back ”.Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang L-1 sampai

seluruh tulang sacrum dan otot-otot sekitarnya.Tulang belakang lumbal sebagai

unit struktural dalam berbagai sikap tubuh dan gerakan ditinjau dari sudut

mekanika. 1

Daerah pinggang mempunyai ungsi yang sangat penting pada tubuh

manusia.!ungsi penting tersebut antara lain, membuat tubuh berdiri tegak,

 pergerakan, danmelindungi beberapa organ penting.1

"ernia #ucleus $ulposus %"#$& atau herniasi diskus inter'ertebralis, yang

sering pula disebut sebagai Lumbar Disc Syndrome atau Lumbosacral

radiculopathies adalah penyebab tersering nyeri pugggung ba(ah yang bersiat

akut, kronik atau berulang. "ernia #ucleus $ulposus %"#$& adalah suatu penyakitdimana bantalan lunak diantara ruas-ruas tulang belakang %sot gel disc atau

 #ucleus $ulposus& mengalami tekanan di salah satu bagian posterior atau lateral

sehingga nucleus pulposus pecah dan luruh sehingga terjadi penonjolan melalui

anulus ibrosus kedalam kanalis spinalis dan mengakibatkan penekanan radiks

sara.)

"ernia #ukleus $ulposus %"#$& merupakan salah satu penyebab dari

nyeri punggung %#$*& yang penting. $re'alensinya berkisar antara 1-)+ dari

 populasi. "#$ lumbalis paling sering %+& mengenai diskus inter'ertebralis L-

S1 dan L/-L. *iasanya #*$ oleh karena "#$ lumbalis akan membaik dalam

(aktu kira-kira 0 minggu. Tindakan pembedahan jarang diperlukan kecuali pada

keadaan tertentu.1

 

Page 2: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 2/22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

"#$ %"ernia #ukleus $ulposus& yaitu keluarnya nukleus pulposus dari

discus melalui robekan annulus ibrosus hingga keluar ke belakangdorsal

menekan medulla spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan radi2 spinalis

sehingga menimbulkan gangguan.3

B. ANATOMI

4natomi tulang belakang perlu diketahui agar dapat ditentukan elemen yang

terganggu pada timbulnya keluhan nyeri punggung ba(ah. 5olumna 'ertebralis

adalah pilar utama tubuh. 6erupakan struktur leksibel yang dibentuk oleh tulang-

tulang tak beraturan, disebut 'ertebrae.1

7ertebrae dikelompokkan sebagai berikut 8

a. 5er'icales %9& 

 b. Thoracicae %1)&

c. Lumbales %&

d. Sacroles %, menyatu membentuk sacrum&

e. 5occygeae %/, 3 yang ba(ah biasanya menyatu&

Tulang 'ertebrae merupakan struktur 

kompleks yang secara garis besar terbagi atas ) bagian. *agian anterior tersusun

atas korpus 'ertebra, diskus inter'ertebralis %sebagai artikulasi&, dan ditopang oleh

ligamentum longitudinale anterior dan posterior. Sedangkan bagian posterior 

tersusun atas pedikel, lamina, kanalis 'ertebralis, serta prosesus tran'ersus dan

spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna 'ertebrale.

*agian posterior 'ertebrae antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi

apoisial %ascet joint&. 1

Page 3: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 3/22

Tulang 'ertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan

tulang ra(an. *agian anterior columna 'ertebralis terdiri dari corpus 'ertebrae

yang dihubungkan satu sama lain oleh diskus ibrokartilago yang disebut discus

in'ertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan

ligamentum longitudinalis posterior. Diskus in'ertebralis menyusun seperempat

 panjang columna 'ertebralis. Diskus ini paling tebal di daerah cer'ical dan

lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna 'ertebralis, dan berungsi

sebagai sendi dan shock absorber agar kolumna 'ertebralis tidak cedera bila

terjadi trauma. )

Discus

inter'ertebralis terdiri dari lempeng ra(an hyalin %"yalin 5artilage $late&,

nukleus pulposus %gel&, dan annulus ibrosus. Siat setengah cair dari nukleus

 pulposus, memungkinkannya berubah bentuk dan 'ertebrae dapat mengjungkit

kedepan dan kebelakang diatas yang lain, seperti pada le2i dan ekstensi columna

Page 4: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 4/22

'ertebralis. Diskus inter'ertebralis, baik anulus ibrosus maupun nukleus

 pulposusnya adalah bangunan yang tidak peka nyeri. *agian yang merupakan

 bagian peka nyeri adalah8

• Lig. Longitudinale anterior 

• Lig. Longitudinale posterior 

• 5orpus 'ertebra dan periosteumnya

• 4rticulatio :ygoapophyseal

• Lig. Supraspinosum

• !asia dan otot

Stabilitas 'ertebrae tergantung pada integritas korpus 'ertebra dan diskus

inter'ertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum %pasi& dan

otot %akti&. ;ntuk menahan beban yang besar terhadap kolumna 'ertebrale ini

stabilitas daerah pinggang sangat bergantung pada gerak kontraksi 'olunter dan

releks otot-otot sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus, dan hamstring.

Dengan bertambahnya usia, kadar air nukleus pulposus menurun dan diganti oleh

ibrokartilago. Sehingga pada usia lanjut, diskus ini tipis dan kurang lentur, dan

sukar dibedakan dari anulus. Ligamen longitudinalis posterior di bagian L-S1

sangat lemah, sehingga "#$ sering terjadi di bagian postero lateral.1

C. EPIDEMIOLOGI

"#$ paling sering terjadi pada pria de(asa, dengan insiden puncak pada

dekade ke-/ dan ke-. "#$ lebih banyak terjadi pada indi'idu dengan pekerjaanyang banyak membungkuk dan mengangkat. karena ligamentum longitudinalis

 posterior pada daerah lumbal lebih kuat pada bagian tengahnya, maka protrusi

discus cenderung terjadi ke arah postero lateral, dengan kompresi radiks sara.3

D. ETIOLOGI

"ernia nukleus pulposus dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut 8),3

1. <i(ayat trauma

Page 5: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 5/22

). <i(ayat pekerjaan yang perlu mengangkat beban beban berat, duduk,

mengemudi dalam (aktu lama.

3. Sering membungkuk.

/. $osisi tubuh saat berjalan

. $roses degenerati %usia 3- tahun&.

0. Struktur tulang belakang.

9. =elemahan otot-otot perut, tulang belakang. >ika beban pada discus

 bertambah, annulus ibrosus tidak kuat menahan nucleus pulposus %gel&

akan keluar, akan timbul rasa nyeri oleh karena gel yang berada dicanalis

'ertebralis menekan radiks

E. FAKTOR RISIKO

!aktor risiko yang tidak dapat diubah 8

1 ;mur8 makin bertambah umur risiko makin tinggi

) >enis kelamin8 laki-laki lebih banyak dari (anita

3 <i(ayat cedera punggung atau "#$ sebelumnya

!aktor risiko yang dapat diubah 83

1. $ekerjaan dan akti'itas8 duduk yang terlalu lama, mengangkat atau

menarik barang-barang berta, sering membungkuk atau gerakan memutar 

 pada punggung, latihan isik yang berat, paparan pada 'ibrasi yang

konstan seperti supir.

). ?lahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih

latihan yang berat dalam jangka (aktu yang lama.

3. 6erokok, nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan

diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah.

/. *erat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat

menyebabkan strain pada punggung ba(ah.

F. PATOFISIOLOGI

!aktor-aktor yang menyebabkan timbulnya "#$ 8

1.4liran darah ke discus berkurang

).*eban berat

3.Ligamentum longitudinalis posterior menyempit

Page 6: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 6/22

>ika beban pada discus bertambah, annulus ibrosus tidak kuat menahan

nukleus pulposus %gel& akan keluar, akan timbul rasa nyeri oleh karena gel yang

 berada di canalis 'ertebralis menekan radiks./-

*angunan peka nyeri mengandung reseptor nosisepti %nyeri& yang

terangsang oleh berbagai stimulus lokal %mekanis, termal, kimia(i&. Stimulus ini

akan direspon dengan pengeluaran berbagai mediator inlamasi yang akan

menimbulkan persepsi nyeri. 6ekanisme nyeri merupakan proteksi yang

 bertujuan untuk mencegah pergerakan sehingga proses penyembuhan

dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi adalah spasme otot, yang selanjutnya

dapat menimbulkan iskemia.#yeri yang timbul dapat berupa nyeri inlamasi pada

 jaringan dengan terlibatnya berbagai mediator inlamasi@ atau nyeri neuropatik 

yang diakibatkan lesi primer pada sistem sara.

Iritasi neuropatik pada serabut sara dapat menyebabkan ) kemungkinan.

$ertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus sara yang kaya

nosiseptor dari ner'i ne'orum yang menimbulkan nyeri inlamasi. #yeri

dirasakan sepanjang serabut sara dan bertambah dengan peregangan serabut sara 

misalnya karena pergerakan. =emungkinan kedua, penekanan mengenai serabut

sara. $ada kondisi ini terjadi perubahan biomolekuler di mana terjadi akumulasi

saluran ion #a dan ion lainnya. $enumpukan ini menyebabkan timbulnya

mechano-hot spot yang sangat peka terhadap rangsang mekanikal dan termal. "al

ini merupakan dasar pemeriksaan LaseAue.9

"ernia #ukleus $ulposus terbagi dalam / grade berdasarkan keadaan

herniasinya, yaitu8

Page 7: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 7/22

1. Degenerasi diskus8 #ukleus $ulposus mengalami kelemahan akibat

degenerasi yang berkaitan dengan usia@ dan terdapat retakan dan robekan

 pada annulus. $enonjolan belum terjadi.

). $rolaps8 *entuk atau posisi dari diskus berubah dan terbentuknya penonjolan

kecil, penonjolan ini dapat mengenai medulla spinalis, dan dapat menjadi

 precursor sebuah herniasi.

3. Bkstrusi8 #ukleus pulposus menembus annulus ibrosus, namun masih berada

di dalam diskus.

/. SeAuestrasi8 #ukleus pulposus menembus annulus ibrosus dan keluar dari

diskus ke dalam canalis spinalis.

G. GEJALA KLINIS

6aniestasi klinis yang timbul tergantung lokasi lumbal yang terkena.

"#$ dapat terjadi kesegala arah, tetapi kenyataannya lebih sering hanya pada )

arah, yang pertama ke arah postero-lateral yang menyebabkan nyeri pinggang,

 sciatica, dan gejala dan tanda-tanda sesuai dengan radiks dan sara mana yang

terkena. *erikutnya ke arah postero-sentral menyebabkan nyeri pinggang dan

sindroma kauda eAuina. ),3,

Page 8: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 8/22

Cejala klinis yang paling sering adalah iskhialgia %nyeri radikuler 

sepanjang perjalanan ner'us iskhiadikus&.#yeri biasanya bersiat tajam seperti

terbakar dan berdenyut menjalar sampai di ba(ah lutut. *ila sara sensorik yang

 besar %4 beta& terkena akan timbul gejala kesemutan atau rasa tebal sesuai dengan

dermatomnya.

Cejala yang sering ditimbulkan akibat ischialgia adalah 83

•  #yeri punggung ba(ah.

•  #yeri daerah bokong.

• <asa kaku atau tertarik pada punggung ba(ah.

•  #yeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal,

yang dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai

kaki, tergantung bagian sara mana yang terjepit.

• <asa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktiitas yang

 berlebihan, terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri

dan berjalan.

• <asa nyeri juga sering dipro'okasi karena mengangkat barang yang berat,

 batuk, bersin akibat bertambahnya tekanan intratekal.

• >ika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan

anggota badan ba(ah tungkai ba(ah yang disertai dengan mengecilnya

otot-otot tungkai ba(ah dan hilangnya releks tendon patella %=$<& dan

achilles %4$<&.

• *ila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan deekasi,

miksi dan ungsi seksual. =eadaan ini merupakan kega(atan neurologis

yang memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan

ungsi permanen.• =ebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk 

 pada sisi yang sehat.

H. DIAGNOSA

Anamnesa

Page 9: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 9/22

$ada anamnesis dapat ditanyakan hal yang berhubungan dengan nyerinya

 berupa rekuensi nyeri, dan inter'alnya@ lokasi nyeri@ kualitas dan siat nyeri@

 penjalaran nyeri@ apa akti'itas yang mempro'okasi nyeri@ memperberat nyeri@ dan

meringankan nyeri. Selain nyerinya, tanyakan pula pekerjaan, ri(ayat trauma, dan

ri(ayat merokok karena merupakan aktor risiko terjadinya "#$. Selain itu

 penting untuk mencaritahu siat nyeri di pinggang yang menjalar ke ba(ah %mulai

dari bokong, paha bagian belakang, tungkai ba(ah bagian atas&. "al ini

dikarenakan mengikuti jalannya #. Ischiadicus yang mempersarai tungkai bagian

 belakang.

•  #yeri mulai dari pantat, menjalar kebagian belakang lutut, kemudian ke

tungkai ba(ah %siat nyeri radikuler&.

•  #yeri semakin hebat bila penderita mengejan, batuk, mengangkat barang berat.

•  #yeri bertambah bila ditekan antara daerah disebelah L E S1 %garis antara dua

krista iliaka&.

•  #yeri Spontan

• Siat nyeri adalah khas, yaitu dari posisi berbaring ke duduk nyeri bertambah

hebat, sedangkan bila berbaring nyeri berkurang atau hilang.

Pemeriksaan Fisik 

$ada pemeriksaan isik terlihat gaya jalan yang khas, membungkuk dan

miring ke sisi tungkai yang nyeri dengan leksi di sendi panggul dan lutut, serta

kaki yang berjingkat. 6otilitas tulang belakang lumbal yang terbatas. Lipatan

 bokong sisi yang sakit lebih rendah dari sisi yang sehat. Dalam pemeriksaan isik 

 juga perhatikan daerah yang mengalami spasme dan ketegangan otot, kelemahan

otot, atroi otot, atau perubahan sensasi yang dialami ekstremitas ba(ah.

$erhatikan pula postur dan keadaan umum dan menyuruh pasien untuk leksi,

ekstensi, dan rotasi untuk mengetahui range of motion yang dapat digapai pasien

dan untuk mengidentiikasi gerakan yang dapat menimbulkan nyeri.

Page 10: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 10/22

Tes-es K!"s"s

• Pari#k Tes$

Tes untuk mengetahui adanya kelainan di co2ae. $emeriksa meletakkan

tungkai ba(ah yang akan di test dalam posisi leksi, abduksi, dan e2ternal rotasi

sehingga kaki pasien berada di atas lutut dari tungkai yang berla(anan. $emeriksa

kemudian menekan tungkai yang dites secara pasi ke arah meja sambil

menstabilisasi dengan cara memberikan tekanan pada ileum yang berla(anan

dengan tungkai tersebut. Tes ini positi apabila ada nyeri pada punggung atau pada

tungkai yang dites, atau tungkai yang dites tetap datar di atas tungkai yang

 berla(anan. "al ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada co2ae.

 

K%nra Pari#k Tes$

Tes untuk mengetahui adanya kelainan di articulatio sacroiliaca. $emeriksa

meletakkan tungkai ba(ah yang akan di test dalam posisi leksi, abduksi, dan

internal rotasi sehingga lutut pasien berada di atas lutut dari tungkai yang

 berla(anan. $emeriksa kemudian menekan tungkai yang dites secara pasi ke arah

meja sambil menstabilisasi dengan cara memberikan tekanan pada ileum yang

 berla(anan dengan tungkai tersebut. Tes ini positi apabila ada nyeri pada

 punggung atau pada tungkai yang dites, atau tungkai yang dites tetap datar di atas

tungkai yang berla(anan. "al ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada

articulatio sacroiliaca.

 

Srai&! Le& Raise 'Lase("e) Tes$

Tes untuk mengetaui adanya jebakan ner'us ischiadicus. $asien tidur dalam posisi

supinasi dan pemeriksa memleksikan panggul secara pasi, dengan lutut dari

tungkai terekstensi maksimal. Tes ini positi bila timbul rasa nyeri pada saat

mengangkat kaki dengan lurus, menandakan ada kompresi dari akar sara lumbar.

 

Ank*e Jerk Re+*e,

Dilakukan pengetukan pada tendon 4chilles. >ika tidak terjadi dorsoleksi pada

kaki, hal ini mengindikasikan adanya jebakan ner'us di tingkat kolumna 'ertebra

L-S1.

  Knee-Jerk Re+*e,

Page 11: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 11/22

Dilakukan pengetukan pada tendon lutut. >ika tidak terjadi ekstensi pada lutut, hal

ini mengindikasikan adanya jebakan ner'us di tingkat kolumna 'ertebra L)-L3-

L/.

Pemeriksaan Pen"nan&

 

F%% P%*%s

F-<ay tidak dapat menggambarkan struktur jaringan lunak secara akurat. #ucleus

 pulposus tidak dapat ditangkap di F-<ay dan tidak dapat mengkonirmasikan

herniasi diskus maupun jebakan akar sara. #amun, F-<ay dapat memperlihatkan

kelainan pada diskus dengan gambaran penyempitan celah atau perubahan

alignment dari 'ertebra.1

 

Me*%&ram

$ada myelogram dilakukan injeksi kontras bersiat radio-opaAue dalam columna

spinalis. =ontras masuk dalam columna spinalis sehingga pada F-ray dapat

mempertegas batas-batas ner'us spinalis. $rosedur ini dapat menimbulkan eek 

samping sedang hingga berat berupa rasa mual, muntah, dan nyeri kepala,

sehingga harus dilakukan d rumah sakit.1

• MRI

6erupakan gold standard diagnosis "#$ karena dapat melihat struktur columna

'ertebra dengan jelas dan mengidentiikasi letak herniasi.1

Page 12: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 12/22

6<I dari columna 'ertebralis normal %kiri& dan mengalami herniasi %kanan&

 

E*ekr%m%&ra+i

;ntuk melihat konduksi dari ner'us, dilakukan untuk mengidentiikasi

kerusakan ner'us.1

I. PENATALAKSAAN

Tera/i K%nser0ai+ 

Page 13: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 13/22

Tujuan terapi konser'ati adalah mengurangi iritasi sara, memperbaiki

kondisi isik pasien dan melindungi dan meningkatkan ungsi tulang punggung

secara keseluruhan. $era(atan utama untuk diskus hernia adalah dia(ali dengan

istirahat dengan obat-obatan untuk nyeri dan anti inlamasi, diikuti dengan terapi

isik. Dengan cara ini, lebih dari + penderita akan sembuh dan kembali pada

akti'itas normalnya. *eberapa persen dari penderita butuh untuk terus mendapat

 pera(atan lebih lanjut yang meliputi injeksi steroid atau pembedahan.11

Me1ikamen%sa

1. 4setaminoen

$enggunaan asetaminoen dosis penuh %) sampai / g per hari& sebagai terapi

lini pertama didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan beberapa pedoman terapi

%rekomendasi 4&. "arus diketahui bah(a pada pasien dengan ri(ayat

alkoholisme, sedang puasa, memiliki penyakit li'er, mengonsumsi obat tertentu

%terutama antikon'ulsan&, atau orang tua yang lemah, toksisitas hati dapat terjadi

 pada dosis yang direkomendasikan. Selanjutnya, toksisitas asetaminoen

meningkat secara substansial jika dikonsumsi bersamaan dengan dengan inhibitor 

siklooksigenase-) spesiik %5?F-)& atau obat-obat anti-inlamasi %#S4ID&.

). #S4ID

 #S4ID direkomendasikan oleh sebagian besar pedoman pengobatan. Semua

 #S4ID tampaknya memiliki khasiat yang sama. 4merican Ceriatrics Society

merekomendasikan 5?F-) inhibitor sebagai terapi lini pertama dibandingkan

 #S4ID non spesiik. Salisilat non-asetil %kolin magnesium trisalicylate, salsalat&

terbukti eekti dan memiliki lebih sedikit eek samping gastrointestinal

dibandingkan #S4ID non spesiik dengan biaya lebih rendah daripada lebih agen

selekti. >ika #S4ID non spesiik yang dipilih, sitoproteksi lambung harus

dipertimbangkan berdasarkan proil risiko pasien. #S4ID harus dipertimbangkan

ketika peradangan diyakini memainkan peran penting dalam proses produksi

nyeri.

3. <elaksan ?tot

Page 14: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 14/22

*ukti yang mendukung penggunaan relaksan otot masih kurang jelas

%rekomendasi *&. Sebuah tinjauan dari 1/ percobaan acak terkontrol moderat

 berkualitas menunjukkan bah(a cycloben:aprine lebih eekti daripada plasebo

dalam pengelolaan nyeri leher dan punggung. #amun, eeknya minimal dengan

eek samping yang lebih besar. Bek tertinggi terjadi dalam / hari pertama terapi.

=esimpulan serupa juga sama untuk obat lain yang sejenis. *acloen dan

Ti:anidine memiliki lebih sedikit potensi kecanduan daripada relaksan otot

lainnya. <elaksan otot tidak dianjurkan untuk G4D ase akut karena bukti tentang

manaatnya masih belum jelas.

/. ?pioid

Sebuah badan literatur ekstensi melaporkan eekti'itas jangka pendek 

opioid dalam berbagai sindrom nyeri %rekomendasi 4&. #amun, tidak ada

 penelitian acak berkualitas tinggi untuk menunjukkan manaat dan keamanan

opioid jangka panjang untuk setiap indikasi pemberiannya. =egunaan opioid pada

nyeri leher harus seimbang dengan eek samping yang ditimbulkan seperti

sembelit, sedasi, dan ketergantungan. *eberapa pihak mendukung penggunaan

opioid dalam berbagai sindrom nyeri ketika strategi lain tidak melngurangi rasa

sakit secara adekuat, dan ada bukti jelas bah(a obat ini tidak merugikan pasien

dan memberikan peningkatan yang signiikan dan berkelanjutan.

. 4ntidepresan aju'an

6eskipun tidak ada penelitian acak berkualitas terkontrol untuk penggunaan

agen ini secara khusus pada nyeri leher, penggunaannya, terutama dalam nyeri

kronis dan neuropatik, secara didukung secara luas oleh berbagai literatur 

%rekomendasi 4&. >uga harus dicatat bah(a dalam sindrom nyeri kronis, depresi

sering terjadi bersamaan, dan pengobatan depresi secara agresi sering

memberikan bermanaat.

N%n-Me1ikamen%sa 'Re!a2i*iasi Me1ik)

Tera/i M%1a*ias

Lai!an

Page 15: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 15/22

Direkomendasikan melakukan latihan dengan stres minimal punggung seperti

 jalan kaki, naik sepeda atau berenang. Latihan lain berupa kelenturan dan

 penguatan. Latihan bertujuan untuk memelihara leksibilitas isiologik, kekuatan

otot, mobilitas sendi dan jaringan lunak. Dengan latihan dapat terjadi

 pemanjangan otot, ligamen dan tendon sehingga aliran darah semakin

meningkat.1)

Pr%/er 2%1 me#!ani#s

$asien perlu mendapat pengetahuan mengenai sikap tubuh yang baik untuk 

mencegah terjadinya cedera maupun nyeri. *eberapa prinsip dalam menjaga

 posisi punggung adalah sebagai berikut8 1)

• Dalam posisi duduk dan berdiri, otot perut ditegangkan, punggung tegak dan

lurus. "al ini akan menjaga kelurusan tulang punggung.

• =etika akan turun dari tempat tidur posisi punggung didekatkan ke pinggir 

tempat tidur. Cunakan tangan dan lengan untuk mengangkat panggul dan

 berubah ke posisi duduk. $ada saat akan berdiri tumpukan tangan pada paha

untuk membantu posisi berdiri.

• $osisi tidur gunakan tangan untuk membantu mengangkat dan menggeser 

 posisi panggul.

• Saat duduk, lengan membantu menyangga badan. Saat akan berdiri badan

diangkat dengan bantuan tangan sebagai tumpuan.

• Saat mengangkat sesuatu dari lantai, posisi lutut ditekuk seperti hendak 

 jongkok, punggung tetap dalam keadaan lurus dengan mengencangkan otot

 perut. Dengan punggung lurus, beban diangkat dengan cara meluruskan kaki.

*eban yang diangkat dengan tangan diletakkan sedekat mungkin dengan

dada.

• >ika hendak berubah posisi, jangan memutar badan. =epala, punggung dan

kaki harus berubah posisi secara bersamaan.

• "indari gerakan yang memutar 'ertebra. *ila perlu, ganti (c jongkok dengan

(c duduk sehingga memudahkan gerakan dan tidak membebani punggung

saat bangkit.

Page 16: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 16/22

Penaa*aksanaan neri

*idang kedokteran isik dan rehabilitasi menggunakan berbagai modalitas

isik yang memberikan eek therapeutik dalam jaringan . 6odalitas isik yang

digunakan dalam program terapi nyeri dapat dibagi menjadi

- 6ekanikal 8 tekanan dan 'ibrasi, 'ibrasi mekanikal, konduksi panas dan dingin

 - Blektrikal8 aliran listrik yang merangsang kontraksi otot, transcutaneous ner'e

stimulation. intererential therapy, short(a'e therapy

- <adiation8 micro(a'e, inra-red, laser, ultra-'iolet

- *ioeedback 

- Therapeutic e2ercises

1. $anas

*erbagai modalitas yang menghasilkan panas digunakan untuk terapi

nyeri. Bek isiologis panas adalah mengurangi rasa nyeri, mengurangi kekakuan

sendi, menghilangkan spasme otot, meningkatkan aliran darah melalui

'asodilatasi, membantu resolusi cairan iniltrat dan eksudat pada proses inlamasi.

Galaupun semua modalitas panas, melalui peningkatan suhu, menimbukan

respons therapeutik yang diharapkan, dasar penggunaan modalitas tertentu adalah

 bah(a satu alat modalitas secara selekti memanaskan daerah tubuh tertentu.

$anas therapeutik tidak menyembuhkan berbagai indikasi yang disebutkan,

namun merupakan tambahan yang cukup bernilai pada berbagai terapi lain,

apabila diterapkan secara tepat dengan alat modalitas yang tepat.

). Dingin

Dingin bersiat analgetik dan eek isiologis berupa 'asokonstriksi yang

mengakibatkan menurunnya sirkulasi, mengurangi edema dan inlamasi serta

dapat mengurangi spasme otot dan nyeri

3. Listrik

4liran listrik berupa arus direk, dapat menimbulkan kontraksi otot atau

sekelompok otot sedangkan untuk terapi nyeri, aplikasi modalitas transcutaneous

ner'e stimulation&, digunakan arus listrik yang kecil dan kontinyu yang bekerja

dengan merangsang serabut sara berdiameter besar untuk menutup gerbang

Page 17: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 17/22

sesuai ”gate control theory” di medula spinalis. TB#S juga dapat merangsang

dikeluarkannya endogenous endorphins

/. *ioeedback 

6erupakan metoda yang khususnya diterapkan dalam program terapi nyeri

kronis, yang dapat dikelompokkan dengan terapi perilaku. Terapi bioeedback 

menggunakan instrumen atau alat listrik untuk mendapatkan inormasi mengenai

respons isik dan melaporkan kembali ke penderita, untuk memasilitasi relaksasi

dan pengaturan diri. !eedback didapatkan dari sendor yang ditempelkan pada kulit

 penderita, dan kemudin ditampilkan dalam bnetuk sinyal 'isual atau audio pada

monitor. Dengan memperhatikan sinyal ini, seorang penderita dapat belajar 

mengontrol respons isiknya.

. Latihan therapeutik

Termasuk modalitas isik yang sangat penting dalam program terapi nyeri,

terutama pada nyeri kronis. $enderita dengan nyeri kronis seringkali mengurangi

atau menghentikan aktiitas isik mereka yang disebabkan ketakutan terhadap

kemungkinan peningkatan nyeri yang ada, atau terjadinya eek yang merugikan

atau merusak. Immobilisasi relati ini dapat menyebabkan kekakuan sendi,

 berkurangnya kekuatan otot dan daya tahan serta penurunan kondisi dan

kemampuan secara keseluruhan. Tujuan latihan therapeutik adalah rekondisi,

memperbaiki dan meningkatkan kekuatan otot serta tercapainya luas gerak sendi

yang optimal, dengan hasil meningkatnya kondisi isik dan kemampuan

ungsional, berkurangnya nyeri dan meningkatnya kualitas hidup Latihan isik 

dapat dilakukan tanpa alat atau dengan bantuan alat seperti sepeda statik 

%Brgocycle& treadmill dan alat bantu latihan lainnya %B#-Tree table&. Latihan yang

diberikan harus sesuai dengan rasa nyeri yang dirasakan, toleransi dan

keterbatasan penderita, dapat dikuantiikasi dengan parameter yang jelas, dengan

tujuan latihan yang jelas, rasional dan mungkin dicapai penderita13

Tera/i O/erai+ 

Page 18: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 18/22

Terapi bedah berguna untuk menghilangkan penekanan dan iritasi sara sehingga

nyeri dan gangguan ungsi akan hilang. Tindakan operati "#$ harus berdasarkan

alasan yang kuat yaitu berupa8 11

• Deisit neurologik memburuk.

• Cangguan otonom %miksi, deekasi, seksual&.

• $aresis otot tungkai ba(ah.

  Lamine#%m

Laminectomy, yaitu tindakan operati membuang lamina 'ertebralis, dapat

dilakukan sebagai dekompresi terhadap radi2 spinalis yang tertekan atau terjepit

oleh protrusi nukleus pulposus.

  Dis#e#%m

$ada discectomy, sebagian dari discus inter'ertebralis diangkat untuk 

mengurangi tekanan terhadap ner'us. Discectomy dilakukan untuk memindahkan

 bagian yang menonjol dengan general anesthesia. "anya sekitar ) E 3 hari tinggal

di rumah sakit.. ?perasi yang lebih ekstensi mungkin diperlukan dan mungkin

memerlukan (aktu yang lebih lama untuk sembuh %reco'ery&.

 

Mikr%1iske#%m$rosedur memindahkan ragmen o nucleated disk melalui irisan yang

sangat kecil dengan menggunakan E ray dan chemonucleosis. 5hemonucleosis

meliputi injeksi en:im %yang disebut chymopapain& ke dalam herniasi diskus

untuk melarutkan substansi gelatin yang menonjol. $rosedur ini merupakan salah

satu alternati disectomy pada kasus-kasus tertentu.

Page 19: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 19/22

J. PENCEGAHAN DAN EDUKASI

$eregangan yang mendadak pada punggung. >angan sekali-kali

mengangkat benda atau sesuatu dengan tubuh dalam keadaan leksi atau dalam

keadaan membungkuk. "indari kerja dan aktiitas isik yang berat untuk 

mengurangi kambuhnya gejala setelah episode a(al. Istirahat mutlak di tempat

tidur, kasur harus yang padat. Diantara kasur dan tempat tidur harus dipasang

 papan atau Hply(ood” agar kasur jangan melengkung. Sikap berbaring terlentang

tidak membantu lordosis lumbal yang la:im, maka bantal sebaiknya ditaruh di

 ba(ah pinggang. $enderita diperbolehkan untuk tidur miring dengan kedua

tungkai sedikit ditekuk pada sendi lutut. 1)

Istirahat mutlak di tempat tidur berarti bah(a penderita tidak boleh bangun

untuk mandi dan makan. #amun untuk keperluan buang air kecil dan besar orang

sakit diperbolehkan meninggalkan tempat tidur. ?leh karena buang air besar dan

kecil di pot sambil berbaring terlentang justru membebani tulang belakang lumbal

lebih berat lagi. 4nalgetika yang non adikti perlu diberikan untuk menghilangkan

nyeri. Selama nyeri belum hilang isioterapi untuk mencegah atroi otot dan

dekalsiikasi sebaiknya jangan dimulai, setelah nyeri sudah hilang latihan gerakan

sambil berbaring terlentang atau miring harus diajurkan.1)

Traksi dapat dilakukan di rumah sakit dengan asilitas yang sesuai dapat

dilakukan Hpel'ic traction”, alat-alat untuk itu sudah automatik. 5ara Hpel'ic

traction”, sederhana kedua tungkai bebas untuk bergerak dan karena itu tidak 

menjemukan penderita. 6aka pel'ic traction dapat dilakukan dalam masa yang

cukup lama bahkan terus-menerus. Latihan bisa dengan melakukan le2ion

e2cersise dan abdominal e2cersise.

6asa istirahat mutlak dapat ditentukan sesuai dengan tercapainya

 perbaikan. *ila iskhilagia sudah banyak hilang tanpa menggunakan analgetika,

maka orang sakit diperbolehkan untuk makan dan mandi seperti biasa. =orset

 pinggang atau griddle support sebaiknya dipakai untuk masa peralihan ke

mobilisasi penuh. $enderita dapat ditolong dengan istirahat dan analegtika serta

Page 20: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 20/22

nasehat untuk jangan sekali-kali mengangkat benda berat, terutama dalam sikap

membungkuk. 4njuran untuk segera kembali ke dokter bilamana terasa nyeri

radikuler penting artinya. Dengan demikian ia datang kembali dan Hsakit

 pinggang” yang lebih jelas mengarah ke lesi diskogenik.1,11,1) 

K. PROGNOSIS

• Sebagian besar pasien akan membaik dalam 0 minggu dengan terapi

konser'ati.

• Sebagian kecil dapat berkembang menjadi kronik meskipun sudah

diterapi.

• $ada pasin yang dioperasi8 + membaik terutama nyeri tungkai,

kemungkinan terjadinya kekambuhan adalah +.

Page 21: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 21/22

DAFTAR PUSTAKA

1. <aj. $.$, 6.D., !.I.$.$, 4.*.I.$.$. ).  Intervertebral Disc: Anatomy-

 Physiology-Pathophysiology-Treatment. 1-)1.

). Shankar "., 6.*.*.S., Scarlett 4.>. 6.D., 4bram B. S. 6.D. ).

 Anatomy and Pathophysiology of Intervertebral Disc Disease. 09-9.

3. Sidharta, $riguna.). #eurologi =linis Dasar, cetakan ke-1/. $T.Dian

<akyat. >akarta.

/. D. Scott =reiner, 6D. )1). 5linical Cuidelines or Diagnosis and

Treatment o Lumbar Disc "erniation (ith <adiculopathy. Isaacs *., #ira' $. ). "erniated Disc Disease8 Diagnostics.1-9.

0. Lyndsay 4. 4le2ander. )9. The <esponse o the #ucleus $ulposus o the

LumbarInter'ertebral Discs to !unctionally Loaded $ositions

9. >acky T eung.5er'ical disc herniation presenting (ith neck pain and

contralateral symptoms8 a case report.eung et al. >ournal o 6edical 5ase

<eports )1), 08100. http8(((.jmedicalcasereports.comcontent01100

. !oster 6<. )1/. "ernia #ukleus $ulposus. 6edspace <eerence, Diakses

dari http8emedicine.medscape.comarticle1)0301-o'er'ie(. Tanggal )September )1

. $almer, B. )1). !ndamentals of "!sk!loskeletal Assesment Techni#!es

$ %d . 1-

1. $ierre 5. 6ilette 6D, !<5$5. ). 5lassiication, Diagnostic Imaging,

4nd Imaging characteri:ation o 4 Lumbar "erniated Disk. 7olume 3,

Issue 0. G. *. Saunders 5ompany. >ournal. 3-) diakses ) September 

)1

11. <ahim ". 4., $riharto =. Terapi =onser'ati untuk  &ow 'ack Pain. 1-1.

Page 22: shinta-REFERAT-HNP

7/23/2019 shinta-REFERAT-HNP

http://slidepdf.com/reader/full/shinta-referat-hnp 22/22

http8(((.jamsostek.co.idcontentJileterapi.pd   diakses ) September 

)1

1). 4dochio 6. <. ).  Disc (erniation or Degenerative Disc Disease. 1-

)3.?klahoma GorkersK 5ompensasion 5ourt. )!idelines for Treatment of 

The &!mbar *pine. 1-1/.

13. 6oeliono, 6. ).  "odalitas isik dalam Penatalaksanaan +yeri.

Simposium #yeri $IT IDI. 1-. diakses ) September )1