sgd 10 modul 7 koko

13
1. Apa yang dimaksud autoimun? 2. Apaa saja klasifikasi autoimun? 1. Penyakit autoimun menurut organ o Penyakit autoimun organ spesifik Contoh organ yang terkena penyakit autoimun adalah kelenjar tiroid, lambung dan pangkreas. o Penyakit autoimun non organ spesifik Penyakit autoimun non organ spesifik terjadi karena dibentuknya antibodi terhadap autoantigen yang tersebar luas didalam tubuh msalnya anti DNA. 2. Penyakit autoimun menurut mekanisme o Penyakit autoimun melalui antibodi 1. Anemia hemolitik autoimun(AHA) 2. Miastenia gravis Adalah penyakit kronis yang disebabkan gangguan dalam transmisi neuromuskuler.timbulnya miastenia gravis berhubungan dengan timus,umumnya penderita ini menunjukkan timoma atau hipertrofi timus dan bila kelenjar timus diangkat, penyakit kadang-kadang dapat menghilang. 3. tirotoksikosis(penyakit grave, hipertiroidism) ditimbulkan oleh produksi hormon tiroid(tiroxin) yang berlebihan.gambaran klinik dan patologinya adalah lemas, gelisah, keringat berlebihan, palpitasi, berat badan menurun dan tidak tahan panas(heat intolerance). 4. anemia pernisiosa ditimbulkan defek pematangan sel darah merah karena gangguan absorbsi vitamin B12.dengan keluhan lemas, pucat, tidak nafsu makan dan berat badan menurun. o Penyakit autoimun menurut antigen antibodi 1. lupus eritematosus sistemik(SLE) 2. Artritis reumatoid 3. sicca complex penyakit inflamasi kromis yang menyerang kelenjar eksokrin. Organ sasaran adalah epitel duktus kelenjar lakrimal dan ludah.ciri dari penyakit ini adalah mata kering(keratokonjungtiva sicca) dan kulit kering( xerostomia). 4. sindrom goodpasturede

Upload: koko-agung

Post on 28-Sep-2015

238 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Modul Imun dan Kulit 7 FK UNISSULA

TRANSCRIPT

1. Apa yang dimaksud autoimun?2. Apaa saja klasifikasi autoimun?1. Penyakit autoimun menurut organ Penyakit autoimun organ spesifikContoh organ yang terkena penyakit autoimun adalah kelenjar tiroid, lambung dan pangkreas. Penyakit autoimun non organ spesifikPenyakit autoimun non organ spesifik terjadi karena dibentuknya antibodi terhadap autoantigen yang tersebar luas didalam tubuh msalnya anti DNA.2. Penyakit autoimun menurut mekanisme Penyakit autoimun melalui antibodi1. Anemia hemolitik autoimun(AHA) 2. Miastenia gravisAdalah penyakit kronis yang disebabkan gangguan dalam transmisi neuromuskuler.timbulnya miastenia gravis berhubungan dengan timus,umumnya penderita ini menunjukkan timoma atau hipertrofi timus dan bila kelenjar timus diangkat, penyakit kadang-kadang dapat menghilang.3. tirotoksikosis(penyakit grave, hipertiroidism)ditimbulkan oleh produksi hormon tiroid(tiroxin) yang berlebihan.gambaran klinik dan patologinya adalah lemas, gelisah, keringat berlebihan, palpitasi, berat badan menurun dan tidak tahan panas(heat intolerance). 4. anemia pernisiosaditimbulkan defek pematangan sel darah merah karena gangguan absorbsi vitamin B12.dengan keluhan lemas, pucat, tidak nafsu makan dan berat badan menurun. Penyakit autoimun menurut antigen antibodi1. lupus eritematosus sistemik(SLE)2. Artritis reumatoid3. sicca complex penyakit inflamasi kromis yang menyerang kelenjar eksokrin. Organ sasaran adalah epitel duktus kelenjar lakrimal dan ludah.ciri dari penyakit ini adalah mata kering(keratokonjungtiva sicca) dan kulit kering( xerostomia).4. sindrom goodpasturedeadalah penyakit paru dan ginjal yang jarang tetapi progresif.5. demam reumaadalah gejala sisa nonsupuratif dari penyakit streptokok A, biasanya berupa faringitis yang bermanifestasi 2-4 minggu pasca infeksi akut.gambaran klinis yaitu artritis, karditis, chorea( gerakan tidak terkontrol, tidak teratur dari otot muka, lengan dan tungkai).6. sindrom pasca perikardiotomi dan sindrom pasca infark miokard(penyakit dressler)berupa inflamasi akut yang terjadi sesudah terjadi kerusakan pada jaringan jantung.7. sklerodermapenyakit yang kronis, proresif, menimbulkan cacat. Cirinya ialah peningkatan endapan kolagen dikulit dan kadang diorgan internal.8. trombositopenia idoplastik(TSI)ditimbulkan oleh antibodi yang merusak trombosit.gambaran klinis adalah perdarahan pada gusi dan saluran gastrointestinal dan kencing.9. penyakit bulosa( vesikuler)penyakit kulit kronis yang terjadi karena dekstruksi jembatan-jembatan interselular(dermosom) yang menggangu kohesi epidermis.3. Penyakit autoimun menurur reaksi selular1. Sklerosis multipel adalah penyakit neuromuskuler yang sering menunjukkan relaps dengan periode eksaserbasi dan remisi yang terjadi lebih sering pada wanita dibanding pria.2. Ensefalomielitis diseminasi akut(EMDA),dapat terjadi setelah diberikan vaksinasi( rabies, campak dan influenza)3. Sindrom gullian barre( polineuritis idiopatik akut)4. Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)4. Penyakit autoimun melalui mekanisme selular dan humoral1. Diabetes melitus tipe I( insulin dependent diabetes melitus/IDDM,juvenile DM), terjadi akibat detruksi imunologik sel beta dari sel langerhans pangkreas yang memproduksi insulin.2. Tiroiditis kronis( tiroiditis hashimoto) adalah penyakit tiroid yang terutama mengenai wanita pada usia 30-50 tahun.3. Polimiositis-dermatomiositis merupakan penyakit inflamsi akut dan kronis dari otot- otot(polimiositis) yang sering mengenai kulit(dermatomiositis).(Karnen dan Iris, Imunologi Dasar Edisi Kedepalan, FKUI)

3. Bagaimana eetiologi autoimun?Penyebab penyakit autoimun sebenarnya multifaktor baik endogen maupun eksogen, dan berbagai faktor lain, misalnya interaksi antar faktor genetik dan faktor lingkungan seperti infeksi dan inflamasi Faktor genetik dasarnya adalah predisposisi genetik, gen yang empengaruhi mekanisme regulasi sistem imun dan tolerance, hubungan sel T yang bergantung MHC yaitu dengan pembentukan repertoire TCR Faktor lingkungan1. Trauma dan kerusakan iskemik memungkinkan sequestered self- antigen menjadi terbuka.2. Infeksi yang menyebabkan hilangnya self-toleranceSumber : Kresno, Siti Boedina. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, Edisi 5. Jakarta. Badan penerbit FKUI : 2013

4. Bagaimana mekaanisme autoimun?

Terjadinya kegagalan supresi sel Treg yang memegang peran penting dalam memelihara self-tolerance, ketika terjadi infeksi atau inflamasi pada jaringan yang masuk memicu aktivasi APC memberi sinyal limfosit self-reaktif untuk masuk kejaringan dan aktivasi limfosit reaktif self reaktif menghancurkan antigen self maupun non self yang menyebabkan kerusakan jaringan (penyakit autoimun).

Sumber : Kresno, Siti Boedina. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, Edisi 5. Jakarta. Badan penerbit FKUI : 2013

5. Bagaimana patofisiologi auoimun?Patofisiologi Dasar patofisiologi penyakit auto imun adalah hipersensitivitas III menurut Gell and Comb. Reaksi yang terjadi disebut juga kompleks imun, terjadi apabila kompleks antigen-antibodi ditemukan dalam sirkulasi/ dinding pembuluh darah dan mengaktifkan komplemen. Antibodi disini biasanya Ig G dan Ig M dapat pula berupa Ig A atau Ig E . Ig G dan Ig M mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik sedangkan Ig A melalui jalur alternative. Komplemen yang diaktifkan kemudian melepas Macrophage Chemotactic Factor yang dikerahkan ke tempat tersebut dan melepas enzim protease dan enzim lain yang dapat merusak jaringan sekitarnya. Dalam keadaan normal, kompleks imun dimusnahkan oleh sel fagosit mononuclear terutama di hati, limpa, paru tanpa bantuan komplemen. Kompleks yang besar dapat dengan mudah dimusnahkan oleh fagosit sedangkan kompleks kecil sulit dimusnahkan dan mengendap lebih lama dalam sirkulasi. Permasalahan timbul bila kompleks tersebut mengendap di jaringan. Karena ukuran kompleks imun yang kecil dan permeabilitas vaskuler yang meninggi antara lain karena histamine yang dilepas. Histamin dilepas dari mastosit ileh trombosit atas pengaruh anafilaktosin (C3a dan C5a) yang dilepas pada aktivasi komplemen.

Sumber : IPD JILID I EDISI IV FK UI

6. Apa saja faktor yang mempengaruhi autoimun?1. Factor geneticTerdapat sedikit keraguan bahwa faktor genetik beeperan secara bermakna dalam kecenderungan terjadinya penyakit autoimun, sepertti yang diusulkan dalam pengamatan : Pengelompokkann familial pada beberapa penyakit autoimun SLE, AHA, tiroidis autoimun Hub. Antara beberapa penyakit autoimun dengan HLA, terutama Ag. Kelas II Induksi penyakit autoimun pada tikus transgenik pada manusia, HLA-B27 berhub. Erat dgn terjadinya penyakit autoimun ttt, misal spondilitis ankilosa.2. Factor InfeksiSejumlah mikroba termasuk bakteri, mikoplasma, dan virus, telah dikaitkan dalam pemicuan autoimunitas. Mikroba secara potensial dapat memicu rx. Autoimun melalui beberapa cara: Virus dan mikroba lain, mis. Bakteri Streptococci dan organismeKlebsiella, dapat menyerahkan epitop yang bereaksi silang kepada Ag sendiri Ag dan autoAg mikrobia dapat saling bergabung untuk membentuk satuan imunogenik dan melakukan pintas toleransi sel-T. Beberapa virus (mis. EBV) dan produk bakteri merupakan mitogen sel-T atau sel-B poliklonal nonspesifik shgg dapat menginduksi pembentukan autoantibodi dan/atau menghentikan anergi sel T Infeksi mikroba disertai nekrosis jaringan dan inflamasi dapat menggiatkan molekul kostimulator untuk mengistirahatkan APC dalam jaringan, sehingga membantu penghentian anergi sel T Respons peradangan lokal dapat mempermudah penyajian antigen tersembunyi sehingga menginduksi penyebaran epitop.Robbins, Kumar et. al. ROBBINS BASIC PHATOLOGY, 7th ed. Alih bahasa : Brahm U. Pendit dkk. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. EGC. Jakarta : 20073. Factor lingkungana. HormonWanita lebih cenderung menderita daripada pria . Wanita memproduksi banyak Ab dibanding pira yg biasanya merupakan proinflamasi Th1.Kehamilan sering disertai memburuknya penyakit terutama AR dan relaps saat melahirkan. Kadar prolaktin yg cenderung meningkat tiba-tiba menjadi resiko penyebab autoimun AR).b. ObatBanyak obat berhubungan dengan efek samping berupa idiosinkrasi dan patogenesisnya terjadi melalui komponen autoimun. Konsep autoimun melibatkan 2 komponen yaitu respons imun tubuh berupa respon autoagresif dan antigen.c. Radiasi UVPajanan dengan radiasi UV diketahu merupakan pemic inflamasi kulit dan kadang SLE. Radiasi UV dapat menimbulkan modifikasi struktur radikal bebas self Ag yang meningkatkan imunogenitas.d. Oksigen Radikal BebasKerusakan fisis dapat mengubah imunogenisitas self Ag terutama kerusakan self molekul oleh radikal bebas oksigen yang menimbulkan sebagian proses inflamasi. Pemicu lainnya adalah stress psikologi dan faktor makanan.e. LogamBerbagai logam seperti Cu, Zn,Cr, Pb, Cd, Pt, perak, dan metaloid (silikon) diduga dapat menimbulkan efek tehadap sistem imun, baik in vitro maupun in vivo, kadang serupa autoimunitas.Karnen Garna Bratawidjaja. Imunologi Dasar Ed. 8. Jakarta : 2009

7. Bagaiamana tx autoimun?8. Mengapaa timbul bercak merah pada wajah?Secara histopatologis bercak merah timbul karena erupsi eritematosa atau makopapular di atas eminentia malaris dan jembatan hidung ( pipi dan pangkal hidung sehingga tampak terbentuk ruam berbentuk seperti kupu2.(Robbins, Buku Ajar Patologi,Edisi 7.EGC)

terpapar sinar matahari ( efek sinar ultraviolet) mengenai bagian muka -> Terjadi fotosensitivitas memperburuk ruam dan eritema pada wajah ( di tulang pipi dan pangkal hidung)(Robbins, Buku Ajar Patologi,Edisi 7.EGC)

9. Kenapa pada skenario diperlukan px fungsi ginjal?Kriteria diagnosisDiagnosis SLE dapat ditegakkan jika pada satu periode pengamatan ditemukan 4 kriteria atau lebih dari 11 kriteria di bawah ini, baik scr berturut2 maupun serentaka. Ruam di daerah malarruam berupa eritema terbatas, rata, atau meninggi, letaknya di daerah malar, basanya tidak mengenai lipat nasolabialis.b. Lesi diskoidlesi ini berupa bercak eritematosa yang meninggi dgn sisik keratin yang melekat disertai penyumbatan folikel. Pada lesi yang lama mungkin terbentuk sikatriksc. Fotosensitivitasterjadi lesi kulit sebagai akibat reaksi abnormal terhadap cahaya matahari. Hal ini diketahui melalui anamnesis atau melalui pengamatan dokterd. Ulserasi mulutulserasi di mulut atau nasofaring, biasanya tidak nyeri, diketahui melalui pemeriksaan doktere. Atritisartritis non erosif yang mengenai 2 sendi perifer ditandai oleh nyeri, bengkak atau efusif. Serositisa. Pleuritis : adanya riwayat nyeri pleural atau terdengarnya bunyi gesekan pleura oleh dokter atau adanya efusi pleurab. Perikarditis : diperoleh dari gambaran EKG atau terdengarnya bunyi gesekan perikard atau adanya efusi perikardg. Kelainan ginjala. Proteinuria yang selalu > 0,5 g/hr atau >3+, ataub. Ditemukan silinder sel, mungkin eritrosit, hemoglobin granular, tubular atau campuranh. Kelainan neurologisa. kejang yang timbul sponyan tanpa adanya obat2 yang dapat menyebabkan atau kelainan metabolik seperti uremia, ketosidosis dan gangguan keseimbangan elektrolit, ataub. psikosis yang timbul spontan tanpa adanya obat2 yang dapat menyebabkannya atau kelainan metabolik seperti uremia, ketosidosis, dan gangguan keseimbangan elektroliti. Kelainan hematologika. anemia hemolitik dengan retikulositosis, ataub. leukopenia, < 4000/mm3 pada 2x pemeriksaan atau lebih, atauc. limfopenia, < 1500/mm3 pada 2x pemeriksaan atau lebih, ataud. trombositopenia, < 100000/mm3 , tanpa adanya obat yang mungkin menyebabkannyaj. Kelainan imunologia. adanya sel LE,ataub. anti DNA : antibodi thd native DNA ( anti-dsDNA ) dengan titer abnormal atauc. anti-Sm : adanya antibodi thd antigen inti otot polos, ataud. uji serologi utk sifilis yg positif semu selama paling sedikit 6 bln dan diperkuat oleh uji imobilisasi Treponema pallidum atau uji fluoresensi absorpsi antibodi treponemak. Antibodi antinukleartiter abnormal antibodi antinuklear yang diukur dgn cara imunofluoresensi atau cara lain yang setara pada waktu yang sama dan dengan tdk adanya obat2 yang berkaitan dengan sindrom lupus karena obat( Buku Ajar IPD FKUI Jilid 1 Ed. 3 )

10. Mengapa pada pasien tsb didpatkan nyeri sndi?Pada suatu penyakit autoimun terjadi suatu proses inflamasi jaringan, pada proses inflamasi tersebut ada beberapa fasa/tahapVasodilatasi ekstravasasi cairan plasma emigrasiEmigrasi :a. marginasi : dimana proses inflamasi terjadi vasodilatasi dan mengakibatkan permeabilitas kapiler meningkat, sehingga terjadi perdarahan. Bersamaan dengan keluarnya darah ke intraseluler mediator-mediator juga terlepas, dan menepi (marginasi ) b. Rolling dan adhesi : mediator tersebut (histamin, mengangung IL-1 dan TNF ) berjalan dan menempel pada tepi endotel, dan terdapat celah lalu keluarc. Migrasi : mediator-mediator berpindah dari sel endotel satu ke yang lain

Terasa lelah karena terjadi kekurangan darah/terjadi peradarahan hebat dalam jaringan Sendi terasa sakit berarti telah terjadi infiltrasi jaringan ( inflamasi kronis ) ,infiltrasi sel mononuklear nonspesifik pada membran snovial erosi membran dan perusakan tulang rawan sendi. Sehingga sendi terasa sakit Sumber :Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam Edisi 3 jilid I dan Buku Ajar Patofisiologi Robbin Volume 1

11. Apa saja reseptor di sistem imun?12. Apa yang dimaaksud self tolerance dan bagaimana mekanismenya?Toleransi Imunologi adalah suatu keadaan saat seseorang tidak mampu mengembangkan suatu respons imun melawan suatu Ag yang spesifik. Toleransi-diri secara khusus menunjukkan kurangnya responsivitas imun terhadap Ag jaringannya sendiri. Yang jelas,toleransi semacam itu diperlukan jika jaringan kita dapat hidup secara harmonis dengan pasokan limfosit yang merusak. Toleransi sentral Sel T diproduksi dalam sumsum tulang, namun pematangan & Perkembangbiakannya terjadi dalam timus Toleransi sentral adalah induksi toleransi saat limfosit berada dalam perkembangannya di timus. Toleransi Perifer Mekanisme yang diperlukan untuk mempertahankan toleransi terhadap antigen yang tidak ditemukan dalam organ limfoid primer, jadi tubuh masih memiliki sistem kontrol kedua terhadap sel yang potensial autoreaktif yang dikenal sebagai toleransi perifer. ada mekanisme yang dapat mencegah toleransi perifer seperti ignorance Robbins, Kumar et. al. ROBBINS BASIC PHATOLOGY, 7th ed. Alih bahasa : Brahm U. Pendit dkk. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. EGC. Jakarta : 2007Hilangnya self toleranceAutoimunitas terjadi akibat gagalnya mekanisme normal yang berperan untuk mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Potensi untuk autoimunitas ditemukan pada semua individu oleh karena selama perkembanganya, limfosit dapat mengekspresikan reseptor spesifik untuk banyak self-antigen yang mudah terpajan dengan system imun. Autoimunitas terjadi oleha karena dikenalnya self-antigen yang menimbulkan aktivasi, proliferasi serta differensiasi sel autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan kerusakan jaringanImunologi Dasar edisi ke-6 : Karnen Garna Baratawidjaya

13. Apayang dimaksud MHC dan fungsinya?Major Histocompatibility Complex = MCH adalah suatu kelompok atau kompleks gen yang terletak dalam kromosom 6 dan berperan dalam pengenalan dan pemberian sinyal antar sel sistem imun.HLA adalah MHC pada manusia yang merupakan regio genetik luas yang menyandi molekul MHC-1, MHC-2, MHC-3. molekul penyaji epitop kepada limfosit T . reseptor limfosit T hanya mengenali dan merespon thd epitop antigen jika diikat oleh molekul MHC II pada permukaan sel penyaji Molekul MHC- 1Komplek HLA-A, HLA-B, dan HLA-C yang disebut MHC-1 menentukan ekspresi atau antigen permukaan kelas 1 yaitu berupa protein pada membran permukaan semua sel tubuh memiliki nukleus dan trombosit.MHC-1 berperan dalam imunitas virus. Molekul MHC IIKompleks HLA-D yang disebut MHC II Menetapkan ekspresi atau antigen permukaan sel sel imunokompeten tertentu seperti sel B, monosit, makrofag, Antigen Precenting cell ( APC) untuk mengaktivasi sel T.

14. Apa yang dimaksud serologi sel LE dan ANA, dan apa tujuannya?15. Apa dd dari skeenario?