lbm 1 modul 9 koko

12
1. Bagaimana struktur otot? Definisi : Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. 1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot 2. Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada 3. Miofibril Miofibril merupakan serat-serat pada otot. 4. Miofilamen Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni : a. Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos) b. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik). Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.

Upload: koko-agung

Post on 24-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lbm 1 modul 9

TRANSCRIPT

Page 1: LBM 1 MODUL 9 Koko

1. Bagaimana struktur otot?Definisi :Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.

1. SarkolemaSarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot

2. SarkoplasmaSarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada

3. MiofibrilMiofibril merupakan serat-serat pada otot.

4. MiofilamenMiofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :a.   Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)b. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot

rangka/otot lurik).Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan

miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.

Syaiffudin,Drs (2006). Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta

Page 2: LBM 1 MODUL 9 Koko

2. Apa saja fungsi otot?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi gerak otot?1. Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan

kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi

berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena

konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan

aktivitas miofibril.

2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot

berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil

penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan

summasi bergelombang).

3. Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan

itu sendiri.

4. Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat

sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.

5. Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah

dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS

melalui mekanisme pemompaan.

Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

4. Apa yang dimaksud dengan otot cepat dan otot lambat?

Tipe I atau Slow Twitch (ST)

Serabut otot tipe ini disebut juga tipe serabut otot aerobik, otot merah atau slow-oxidative

(SO). Serabutnya mempunyai kemampuan aerobik yang sangat kuat, yaitu dalam upaya suatu

proses oksidasi untuk menghasilkan energi yang disebut Adenosine Tri Phosphate (ATP).

Kontraksinya lambat, sehingga ia sangat berguna dalam aktivitas ketahanan yang

memerlukan waktu yang sangat panjang. Serabut otot ini mempunyai nilai ambang yang

lebih rendah terhadap aktivasi ion Calsium dan lebih sedikit respons tenaga terhadap ion

Calsium. Di samping itu ia lebih efisien menggunakan oksigen untuk membentuk bahan bakar

tenaganya, sehingga tipe ini sangat ideal untuk aktivitas yang membutuhkan waktu lama dan

terus menerus dan tidak mudah lelah. Aktivitas itu dapat berupa lari maraton atau bersepeda

selama berjam-jam. Tipe I ini mempunyai miosin ATPase yang lambat. Miosin ATPase adalah

enzim yang berfungsi dalam pemecahan ATP untuk menghasilkan tenaga.

Page 3: LBM 1 MODUL 9 Koko

Secara mikroskopis, serabut tipe I ini mempunyai mitokondria and mioglobin dalam jumlah yg

lebih banyak daripada serabut tipe II. Adanya mioglobin yg banyak serta vaskularisasi yang

padat membuat warna otot tersebut tampak kemerah-merahan. Ciri lainnya adalah diameter

serabutnya lebih kecil.

Tipe II atau Fast Twitch (FT)

Serabut otot tipe ini disebut juga tipe serabut otot anaerobik, otot putih atau fast-glycolytic

(FG). Lebih lanjut, tipe II ini dibedakan menjadi beberapa subdivisi, yaitu tipe IIa atau sering

juga disebut sebagai FTA, tipe IIx ekivalen dengan tipe IIb pada hewan (Wilmore, Costill,

Kenney, 2008), dan tipe IIc atau FTC, atau tipe intermediate. Kesemuanya ini dihubungkan

dengan kecepatan kontraksi dan sumber energi utama yang diproduksinya (Foss, Keteyian,

1998). Tipe II ini mempunyai miosin ATPase yang cepat.

Karena informasi mengenai tipe IIc masih terbatas dan hanya merupakan 1-3% dari komposisi

tipe serabut otot (Wilmore, Costill, Kenney, 2008), maka tipe ini tidak akan dibahas di sini.

Secara mikroskopis, serabut tipe II mempunyai mitokondria and mioglobin dalam jumlah yg

lebih sedikit dibanding dengan serabut otot lambat, vaskularisasinya juga lebih sedikit

sehingga dalam penglihatan mikroskopis tampak pucat warnanya. Diameter serabutnya lebih

besar.

Serabut tipe II menggunakan metabolisme anaerobik untuk menghasilkan energi, yang

artinya pembentukan energinya terjadi sangat cepat, sehingga serabut ini baik untuk aktivitas

dengan ledakan kuat dan cepat dalam waktu yang singkat, seperti yang dilakukan oleh seorang

sprinter. Secara umum, serabut tipe II menghasilkan gaya yang sama per kontraksinya seperti

tipe I, tetapi tipe II dapat melakukannya dalam waktu yang singkat. Serabut tipe II mudah lelah.

Serabut tipe II mempunyai nilai ambang yang lebih tinggi terhadap ion Calsium dan respons

tenaga lebih tinggi (Quinn, 2007).

Tipe IIa

Tipe ini juga dikenal sebagai tipe intermediate fast-twitch fibers. Tipe ini dapat menggunakan

kedua metabolisme aerobik dan anaerobik untuk menghasilkan energi, secara hampir

sama. Jadi, tipe ini adalah kombinasi dari tipe I dan tipe II.

Tipe IIb

Tipe ini menggunakan metabolisme anaerobik untuk menghasilkan energinya. Tipe ini unggul

dalam menghasilkan kecepatan dan ledakan kuat dan tingkat kekuatan dan kecepatan kontraksi

yang tinggi dibanding dengan semua jenis serabut otot, tetapi ia memiliki tingkat kelelahan yang

lebih cepat, sehingga aktivitasnya tidak dapat berlangsung lama (Quinn, 2007).

Page 4: LBM 1 MODUL 9 Koko

Journal Serabut Otot Cepat, Serabut Otot Lambat dan perbedaannya, Juanina Doroles.H.N

5. Bagaimana ciri-ciri serabut otot (FT Fibers dan ST Fibers) ?

Tabel 1. Karakteristik 3 Tipe Serabut Otot

Karakteristik tipe I FO (IIa) FG (IIb)

Aktivitas miosin ATPase: rendah tinggi tinggi

Kecepatan kontraksi: lambat cepat cepat

Ketahanan terhadap kelelahan: tinggi sedang rendah

Kapasitas oksidatif: tinggi tinggi rendah

Kadar enzim anaerobik: rendah sedang tinggi

Mitokondria: banyak banyak sedikit

Kapiler: banyak banyak sedikit

Warna serabut: merah merah putih

Kadar glikogen: rendah sedang tinggi

Diameter serabut: kecil sedang besar

(Karp, 2007)

Journal Serabut Otot Cepat, Serabut Otot Lambat dan perbedaannya, Juanina Doroles.H.N

Page 5: LBM 1 MODUL 9 Koko

(Wilmore, Costill, Kenney, 2008:41)

6. Apa saja otot yang berperan dalam jumping smash?7. Apakah yang mengatur kecepatan, ketepatan dan akurasi gerak otot?8. Bagaimana mekanisme pengaturan gerak dalam tubuh?

Kontraksi OtotD:\Instrument\Potensial Aksi dalam Depolarisasi Otot.mp4

Tahap-tahap kontraksi otot rangkaa. Pelepasan muatan oleh neuron motorikb. Pelepasan transmiter (asetilkolin) di end-plate motorikc. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotinikd. Pengikatan konduktansi Na+ dan K+ di membran end-platee. Pembentukan potensial end-platef. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut ototg. Penyebaran depolarisasi ke dalam di sepanjang tubulus Th. Pelepasan Ca2+ dari sistema terminalis retikulum sarkoplasma serta

difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamentipisi. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat

pengikatan miosin di molekul aktinj. Pembentukan ikatan silang antara aktin dan miosin dan pergeseran

filamen tipis pada filamen tebal,sehingga menghasilkan gerakan2.

Page 6: LBM 1 MODUL 9 Koko

Kontraksi otot bergantung pada energi yang disediakan ATP. Sejumlahbesar ATP akan dipecah menjadi ADP selama proses kontraksi. Semakinbesar jumlah kerja yang dilakukan otot, semakin besar jumlah ATP yangdipecah ( efek Fenn ). Berikut adalah proses yang terjadi selama proseskontraksi otot :1. Kepala jembatan silang ( kepala miosin ) berikatan dengan

ATP.Aktivasi ATPase dari kepala miosin segera memecah ATP ADP +Pi. Bentuk kepala memanjang secra tegak lurus ke arah filamenaktin.

2. Saat potensial aksi, ion Ca keluar dari sarkoplasma dan berikatandengan troponin (kompleks troponin-tropomiosin). Bagian aktif aktin jadi tersingkap dan kepala miosin menempel.

3. Kepala menekuk ke arah lengan jembatan silang, kedudukan inimemberikan power stroke untuk menarik filamen aktin

Page 7: LBM 1 MODUL 9 Koko

( energipower stroke adalah energi yang disimpan pada pemecahan ATPsebelumnya.

4. Kepala menekuk ADP + Pi terlepas dari kepala.5. Setelah ADP terlepas dari kepala miosin, selanjutnya akan

diisidengan ATP yang baru kepala miosin terlepas dari aktin.6.Kepala miosin kembali ke keadaan tegak lurusnya.

 Sumber: Guyton&Hall.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta:EGC

Tahap-tahap relaksasi otot rangkaa. Ca2+ dipompa kembali ke retikulum sarkoplasmab. Pelepasan Ca2+ dari troponinPenghentian interaksi antara aktin dan miosin ( Ganong, 2008 )

9. Apa saja macam gerakan tubuh?Arah gerakanA.      Axis Rotasio  pada bidang sagital ( bidang frontal) menghasilkan gerakkan :1. Anteversio ( Flexio )       : gerakan extremitas tubuh  flexi kearah anterior2. Retroversio (Extensio ) : gerakan extremitas tubuh flexi kearah posterior3. Abductio                          : gerakan extremitas tubuh kearah lateral ( menjauh )  dari  alinea

mediana4. Adductio                          : gerakan extremitas tubuh kearah medial ( mendekati ) linea mediana5. Pronatio                           : gerakan extremitas tubuh memutar shg palmar manus menghadap ke

bumi6. Supinatio                         : gerakan extermitas tubuh memutar sehingga dorsum Manaus

menghadap ke BumiB.      Axis rotasio pada bidang longitudinal/vertical ( bidang transversal) menghasilkan gerakan :1. Rotasio eksterna            : gerakan extremitas tubuh berputar kea rah lateral ( keluar ) tubuh2. Rotasio interna              : gerakan extremitas tubuh berputar kearah medial ( kedalam ) tubuh

C.      Axis rotasio pada bidang transversal ( bidang sagital) menghasilkan gerakan :1. Ekstensio                         : gerakan extremitas tubuh membentuk sudut 180 0 (meluruskan sendi )2. Fleksi                               : gerakan extremitas tubuh membentuk sudut 90 0 ( membengkokkan

sendi )

10.Apa saja yang menyusun mekanisme proses gerak tubuh?11.Bagaimana mekanisme pengeluaran energi?

Kontraksi OtotD:\Instrument\Potensial Aksi dalam Depolarisasi Otot.mp4

Tahap-tahap kontraksi otot rangkak. Pelepasan muatan oleh neuron motorikl. Pelepasan transmiter (asetilkolin) di end-plate motorikm. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotinikn. Pengikatan konduktansi Na+ dan K+ di membran end-plateo. Pembentukan potensial end-plate

Page 8: LBM 1 MODUL 9 Koko

p. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut ototq. Penyebaran depolarisasi ke dalam di sepanjang tubulus Tr. Pelepasan Ca2+ dari sistema terminalis retikulum sarkoplasma serta

difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamentipiss. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat

pengikatan miosin di molekul aktint. Pembentukan ikatan silang antara aktin dan miosin dan pergeseran

filamen tipis pada filamen tebal,sehingga menghasilkan gerakan2.

Kontraksi Isometric

Kontraksi isometric (iso berarti tetap, metric berarti jarak) adalah

kontraksi dimana otot-otot tidak memanjang atau memendek

sehingga tidak tampak suatu gerakan yang nyata tetapi didalam otot

ada tegangan dan semua tenaga yang dikeluarkan dalam otot akan

diubah menjadi panas. Kontraksi demikian disebut juga kontraksi statis

(static contraction). Contoh gerakan isometric, misalnya latihan

mendorong tembok seolah hendak merobohkannya.

Page 9: LBM 1 MODUL 9 Koko

Kontraksi Isotonic

Kontraksi isotonic adalah tipe kontraksi yang disebabkan memanjang

atau memendeknya otot-otot. Dalam kontraksi ini tampak terjadi suatu

gerakan dalam anggota-anggota tubuh. Tipe kontraksi ini disebut juga

dengan dynamic contraction. Contohnya saat latihan menggunakan

barbell.

Kontraksi Isokonetik

Kontraksi isokinetik juga bersifat konsentrik, artinya saat berkontraksi

otot memendek. Tetapi tyegangan yang timbul karena memendeknya

otot dengan kecepatan (kinetic) yang tetap adalah maksimal pada

semua sudut persendian. Kontraksi isokinetik ini banyak ditemui pada

beberapa cabang olahraga, misalnya gerakan lengan pada renang

gaya bebas.

Kontraksi Eksentrik

Kontraksi eksentrik biasanya terjadi pemendekan atau panjang otot

tetap. Akan tetapi adakalanya ada perpanjangan otot pada waktu

kontraksi

Syaiffudin,Drs (2006). Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta

12.Sebut dan jelaskan komponen sistem lokomosi?

FISIOLOGI OTOT Pergerakan: Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebutmelekat dan

bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh. Penopang tubuh dan mempertahankan postur : Otot menopang rangka

danmempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat dudukterhadap bgaya gravitasi.

Produksi panas : Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas untukmempertahankan suhu normal tubuh. ( Sloane, 2003 )

FISOLOGI TULANG Tulang memberikan topangan dan bentuk tubuh Pergerakan. Tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah persendian sebagai

pengungkit. Perlindungan. Sistem rangka melindungi organ - organ lunak yang ada dalam tubuh

Page 10: LBM 1 MODUL 9 Koko

Pembentukan sel darah ( hematopoiesis ). Sumsusm tulang merah, yang ditemukan pada orang dewasa dalamtulang sternum, tulang iga, badan vertebra, tulang pipih dan kranium, pada bagian ujung tulang panjang,merupakan tempat produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosirt.

Tempat penyimpanan mineral ( Sloane, 2003 )

FISIOLOGI PERSENDIAN mempermudah gerakan antara kedua ujung-ujung tulang berperan dalam pertumbuhan tulang ke arah memanjang ( Sloane, 2003 )

FISIOLOGI SARAF 

sensorik/aferenBerfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaituotak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson darisaraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet). motorik/eferenBerfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan selsaraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendekberhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapatsangat panjang. asosiasi/intermedietSel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukandi dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yangada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls darireseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya