lbm 1 modul 9 koko
DESCRIPTION
lbm 1 modul 9TRANSCRIPT
1. Bagaimana struktur otot?Definisi :Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
1. SarkolemaSarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
2. SarkoplasmaSarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
3. MiofibrilMiofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. MiofilamenMiofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :a. Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)b. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
Syaiffudin,Drs (2006). Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
2. Apa saja fungsi otot?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi gerak otot?1. Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan
kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi
berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena
konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan
aktivitas miofibril.
2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot
berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil
penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan
summasi bergelombang).
3. Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan
itu sendiri.
4. Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat
sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.
5. Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah
dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS
melalui mekanisme pemompaan.
Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
4. Apa yang dimaksud dengan otot cepat dan otot lambat?
Tipe I atau Slow Twitch (ST)
Serabut otot tipe ini disebut juga tipe serabut otot aerobik, otot merah atau slow-oxidative
(SO). Serabutnya mempunyai kemampuan aerobik yang sangat kuat, yaitu dalam upaya suatu
proses oksidasi untuk menghasilkan energi yang disebut Adenosine Tri Phosphate (ATP).
Kontraksinya lambat, sehingga ia sangat berguna dalam aktivitas ketahanan yang
memerlukan waktu yang sangat panjang. Serabut otot ini mempunyai nilai ambang yang
lebih rendah terhadap aktivasi ion Calsium dan lebih sedikit respons tenaga terhadap ion
Calsium. Di samping itu ia lebih efisien menggunakan oksigen untuk membentuk bahan bakar
tenaganya, sehingga tipe ini sangat ideal untuk aktivitas yang membutuhkan waktu lama dan
terus menerus dan tidak mudah lelah. Aktivitas itu dapat berupa lari maraton atau bersepeda
selama berjam-jam. Tipe I ini mempunyai miosin ATPase yang lambat. Miosin ATPase adalah
enzim yang berfungsi dalam pemecahan ATP untuk menghasilkan tenaga.
Secara mikroskopis, serabut tipe I ini mempunyai mitokondria and mioglobin dalam jumlah yg
lebih banyak daripada serabut tipe II. Adanya mioglobin yg banyak serta vaskularisasi yang
padat membuat warna otot tersebut tampak kemerah-merahan. Ciri lainnya adalah diameter
serabutnya lebih kecil.
Tipe II atau Fast Twitch (FT)
Serabut otot tipe ini disebut juga tipe serabut otot anaerobik, otot putih atau fast-glycolytic
(FG). Lebih lanjut, tipe II ini dibedakan menjadi beberapa subdivisi, yaitu tipe IIa atau sering
juga disebut sebagai FTA, tipe IIx ekivalen dengan tipe IIb pada hewan (Wilmore, Costill,
Kenney, 2008), dan tipe IIc atau FTC, atau tipe intermediate. Kesemuanya ini dihubungkan
dengan kecepatan kontraksi dan sumber energi utama yang diproduksinya (Foss, Keteyian,
1998). Tipe II ini mempunyai miosin ATPase yang cepat.
Karena informasi mengenai tipe IIc masih terbatas dan hanya merupakan 1-3% dari komposisi
tipe serabut otot (Wilmore, Costill, Kenney, 2008), maka tipe ini tidak akan dibahas di sini.
Secara mikroskopis, serabut tipe II mempunyai mitokondria and mioglobin dalam jumlah yg
lebih sedikit dibanding dengan serabut otot lambat, vaskularisasinya juga lebih sedikit
sehingga dalam penglihatan mikroskopis tampak pucat warnanya. Diameter serabutnya lebih
besar.
Serabut tipe II menggunakan metabolisme anaerobik untuk menghasilkan energi, yang
artinya pembentukan energinya terjadi sangat cepat, sehingga serabut ini baik untuk aktivitas
dengan ledakan kuat dan cepat dalam waktu yang singkat, seperti yang dilakukan oleh seorang
sprinter. Secara umum, serabut tipe II menghasilkan gaya yang sama per kontraksinya seperti
tipe I, tetapi tipe II dapat melakukannya dalam waktu yang singkat. Serabut tipe II mudah lelah.
Serabut tipe II mempunyai nilai ambang yang lebih tinggi terhadap ion Calsium dan respons
tenaga lebih tinggi (Quinn, 2007).
Tipe IIa
Tipe ini juga dikenal sebagai tipe intermediate fast-twitch fibers. Tipe ini dapat menggunakan
kedua metabolisme aerobik dan anaerobik untuk menghasilkan energi, secara hampir
sama. Jadi, tipe ini adalah kombinasi dari tipe I dan tipe II.
Tipe IIb
Tipe ini menggunakan metabolisme anaerobik untuk menghasilkan energinya. Tipe ini unggul
dalam menghasilkan kecepatan dan ledakan kuat dan tingkat kekuatan dan kecepatan kontraksi
yang tinggi dibanding dengan semua jenis serabut otot, tetapi ia memiliki tingkat kelelahan yang
lebih cepat, sehingga aktivitasnya tidak dapat berlangsung lama (Quinn, 2007).
Journal Serabut Otot Cepat, Serabut Otot Lambat dan perbedaannya, Juanina Doroles.H.N
5. Bagaimana ciri-ciri serabut otot (FT Fibers dan ST Fibers) ?
Tabel 1. Karakteristik 3 Tipe Serabut Otot
Karakteristik tipe I FO (IIa) FG (IIb)
Aktivitas miosin ATPase: rendah tinggi tinggi
Kecepatan kontraksi: lambat cepat cepat
Ketahanan terhadap kelelahan: tinggi sedang rendah
Kapasitas oksidatif: tinggi tinggi rendah
Kadar enzim anaerobik: rendah sedang tinggi
Mitokondria: banyak banyak sedikit
Kapiler: banyak banyak sedikit
Warna serabut: merah merah putih
Kadar glikogen: rendah sedang tinggi
Diameter serabut: kecil sedang besar
(Karp, 2007)
Journal Serabut Otot Cepat, Serabut Otot Lambat dan perbedaannya, Juanina Doroles.H.N
(Wilmore, Costill, Kenney, 2008:41)
6. Apa saja otot yang berperan dalam jumping smash?7. Apakah yang mengatur kecepatan, ketepatan dan akurasi gerak otot?8. Bagaimana mekanisme pengaturan gerak dalam tubuh?
Kontraksi OtotD:\Instrument\Potensial Aksi dalam Depolarisasi Otot.mp4
Tahap-tahap kontraksi otot rangkaa. Pelepasan muatan oleh neuron motorikb. Pelepasan transmiter (asetilkolin) di end-plate motorikc. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotinikd. Pengikatan konduktansi Na+ dan K+ di membran end-platee. Pembentukan potensial end-platef. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut ototg. Penyebaran depolarisasi ke dalam di sepanjang tubulus Th. Pelepasan Ca2+ dari sistema terminalis retikulum sarkoplasma serta
difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamentipisi. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat
pengikatan miosin di molekul aktinj. Pembentukan ikatan silang antara aktin dan miosin dan pergeseran
filamen tipis pada filamen tebal,sehingga menghasilkan gerakan2.
Kontraksi otot bergantung pada energi yang disediakan ATP. Sejumlahbesar ATP akan dipecah menjadi ADP selama proses kontraksi. Semakinbesar jumlah kerja yang dilakukan otot, semakin besar jumlah ATP yangdipecah ( efek Fenn ). Berikut adalah proses yang terjadi selama proseskontraksi otot :1. Kepala jembatan silang ( kepala miosin ) berikatan dengan
ATP.Aktivasi ATPase dari kepala miosin segera memecah ATP ADP +Pi. Bentuk kepala memanjang secra tegak lurus ke arah filamenaktin.
2. Saat potensial aksi, ion Ca keluar dari sarkoplasma dan berikatandengan troponin (kompleks troponin-tropomiosin). Bagian aktif aktin jadi tersingkap dan kepala miosin menempel.
3. Kepala menekuk ke arah lengan jembatan silang, kedudukan inimemberikan power stroke untuk menarik filamen aktin
( energipower stroke adalah energi yang disimpan pada pemecahan ATPsebelumnya.
4. Kepala menekuk ADP + Pi terlepas dari kepala.5. Setelah ADP terlepas dari kepala miosin, selanjutnya akan
diisidengan ATP yang baru kepala miosin terlepas dari aktin.6.Kepala miosin kembali ke keadaan tegak lurusnya.
Sumber: Guyton&Hall.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta:EGC
Tahap-tahap relaksasi otot rangkaa. Ca2+ dipompa kembali ke retikulum sarkoplasmab. Pelepasan Ca2+ dari troponinPenghentian interaksi antara aktin dan miosin ( Ganong, 2008 )
9. Apa saja macam gerakan tubuh?Arah gerakanA. Axis Rotasio pada bidang sagital ( bidang frontal) menghasilkan gerakkan :1. Anteversio ( Flexio ) : gerakan extremitas tubuh flexi kearah anterior2. Retroversio (Extensio ) : gerakan extremitas tubuh flexi kearah posterior3. Abductio : gerakan extremitas tubuh kearah lateral ( menjauh ) dari alinea
mediana4. Adductio : gerakan extremitas tubuh kearah medial ( mendekati ) linea mediana5. Pronatio : gerakan extremitas tubuh memutar shg palmar manus menghadap ke
bumi6. Supinatio : gerakan extermitas tubuh memutar sehingga dorsum Manaus
menghadap ke BumiB. Axis rotasio pada bidang longitudinal/vertical ( bidang transversal) menghasilkan gerakan :1. Rotasio eksterna : gerakan extremitas tubuh berputar kea rah lateral ( keluar ) tubuh2. Rotasio interna : gerakan extremitas tubuh berputar kearah medial ( kedalam ) tubuh
C. Axis rotasio pada bidang transversal ( bidang sagital) menghasilkan gerakan :1. Ekstensio : gerakan extremitas tubuh membentuk sudut 180 0 (meluruskan sendi )2. Fleksi : gerakan extremitas tubuh membentuk sudut 90 0 ( membengkokkan
sendi )
10.Apa saja yang menyusun mekanisme proses gerak tubuh?11.Bagaimana mekanisme pengeluaran energi?
Kontraksi OtotD:\Instrument\Potensial Aksi dalam Depolarisasi Otot.mp4
Tahap-tahap kontraksi otot rangkak. Pelepasan muatan oleh neuron motorikl. Pelepasan transmiter (asetilkolin) di end-plate motorikm. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotinikn. Pengikatan konduktansi Na+ dan K+ di membran end-plateo. Pembentukan potensial end-plate
p. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut ototq. Penyebaran depolarisasi ke dalam di sepanjang tubulus Tr. Pelepasan Ca2+ dari sistema terminalis retikulum sarkoplasma serta
difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamentipiss. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat
pengikatan miosin di molekul aktint. Pembentukan ikatan silang antara aktin dan miosin dan pergeseran
filamen tipis pada filamen tebal,sehingga menghasilkan gerakan2.
Kontraksi Isometric
Kontraksi isometric (iso berarti tetap, metric berarti jarak) adalah
kontraksi dimana otot-otot tidak memanjang atau memendek
sehingga tidak tampak suatu gerakan yang nyata tetapi didalam otot
ada tegangan dan semua tenaga yang dikeluarkan dalam otot akan
diubah menjadi panas. Kontraksi demikian disebut juga kontraksi statis
(static contraction). Contoh gerakan isometric, misalnya latihan
mendorong tembok seolah hendak merobohkannya.
Kontraksi Isotonic
Kontraksi isotonic adalah tipe kontraksi yang disebabkan memanjang
atau memendeknya otot-otot. Dalam kontraksi ini tampak terjadi suatu
gerakan dalam anggota-anggota tubuh. Tipe kontraksi ini disebut juga
dengan dynamic contraction. Contohnya saat latihan menggunakan
barbell.
Kontraksi Isokonetik
Kontraksi isokinetik juga bersifat konsentrik, artinya saat berkontraksi
otot memendek. Tetapi tyegangan yang timbul karena memendeknya
otot dengan kecepatan (kinetic) yang tetap adalah maksimal pada
semua sudut persendian. Kontraksi isokinetik ini banyak ditemui pada
beberapa cabang olahraga, misalnya gerakan lengan pada renang
gaya bebas.
Kontraksi Eksentrik
Kontraksi eksentrik biasanya terjadi pemendekan atau panjang otot
tetap. Akan tetapi adakalanya ada perpanjangan otot pada waktu
kontraksi
Syaiffudin,Drs (2006). Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
12.Sebut dan jelaskan komponen sistem lokomosi?
FISIOLOGI OTOT Pergerakan: Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebutmelekat dan
bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh. Penopang tubuh dan mempertahankan postur : Otot menopang rangka
danmempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat dudukterhadap bgaya gravitasi.
Produksi panas : Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas untukmempertahankan suhu normal tubuh. ( Sloane, 2003 )
FISOLOGI TULANG Tulang memberikan topangan dan bentuk tubuh Pergerakan. Tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah persendian sebagai
pengungkit. Perlindungan. Sistem rangka melindungi organ - organ lunak yang ada dalam tubuh
Pembentukan sel darah ( hematopoiesis ). Sumsusm tulang merah, yang ditemukan pada orang dewasa dalamtulang sternum, tulang iga, badan vertebra, tulang pipih dan kranium, pada bagian ujung tulang panjang,merupakan tempat produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosirt.
Tempat penyimpanan mineral ( Sloane, 2003 )
FISIOLOGI PERSENDIAN mempermudah gerakan antara kedua ujung-ujung tulang berperan dalam pertumbuhan tulang ke arah memanjang ( Sloane, 2003 )
FISIOLOGI SARAF
sensorik/aferenBerfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaituotak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson darisaraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet). motorik/eferenBerfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan selsaraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendekberhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapatsangat panjang. asosiasi/intermedietSel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukandi dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yangada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls darireseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya