seri manajemen sumberdaya keluarga 18 covid 19 dan

8
Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 Copyright Megawati Simanjuntak [email protected] https://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19- dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/ Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat Pandemi COVID 19 DAN KELUARGA: DINAMIKA SOSIAL DAN SPIRITUAL KELUARGA SAAT PANDEMI Pandemi Baru di 2020 Setelah berbagai bencana menjadi pembuka awal tahun 2020 berita mengejutkan lainnya datang pada pertengahan maret, Indonesia dikejutkan lagi dengan dinyatakannya orang pertama yang terinfeksi Virus Sars CoV-2 dan dinyatakan positif Covid 19. Penyakit baru tersebut kerap disebut sebagai “pneumonia misterius” karena gejala yang mirip dengan pneumonia, gejala penderita covid yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan kelelahan, gejala lain yang tidak umum yaitu muncul rasa tidak nyaman, nyeri pada tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, dan ruam pada kulit, lalu gejala serius yang dapat dirasakan oleh penderita Covid 19 adalah kesulitan bernapas, nyeri pada dada, dan hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak. Penyakit Covid 19 yang berasal dari virus Severe acute respiratory syndrome atau biasa kita kenal sebagai SARS CoV-2 ini termasuk ke dalam genus betacoronavirus. Hingga saat ini 13 maret 2021 sudah banyak korban dari ganasnya Virus Sars Cov-2, sebanyak 119.642.679 manusia sudah merasakan keganasan virus tersebut dan 2.652.203 nya kehilangan nyawa mereka akibat virus yang menyerang pada tubuh mereka. Di Indonesia sendiri tercatat sudah terdapat 1.410.134 kasus dengan 38.229 kasus meninggal dunia dan 1.231.454 kasus dinyatakan sembuh, setiap harinya jumlah kasus terus meningkat, pada bulan november - desember kasus Covid 19 tembus hingga 100.000 kasus, jika kita lihat pada bulan mei - juni kasus Covid 19 meningkat sebanyak 20.000 kasus dalam 3 bulan, akan tetapi pada bulan november - desember hanya membutuhkan waktu selama satu bulan, kasus Covid meningkat secara drastis, tentunya hal ini perlu dianalisis lebih dalam, sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat untuk masyarakat Indonesia. page 1 / 8

Upload: others

Post on 19-Feb-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat PandemiCopyright Megawati Simanjuntak [email protected]://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19-dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/

Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan SpiritualKeluarga saat Pandemi

COVID 19 DAN KELUARGA: DINAMIKA SOSIAL DAN SPIRITUAL KELUARGASAAT PANDEMI

Pandemi Baru di 2020

Setelah berbagai bencana menjadi pembuka awal tahun 2020 berita mengejutkanlainnya datang pada pertengahan maret, Indonesia dikejutkan lagi dengandinyatakannya orang pertama yang terinfeksi Virus Sars CoV-2 dan dinyatakanpositif Covid 19. Penyakit baru tersebut kerap disebut sebagai “pneumoniamisterius” karena gejala yang mirip dengan pneumonia, gejala penderita covidyang paling umum adalah demam, batuk kering, dan kelelahan, gejala lain yangtidak umum yaitu muncul rasa tidak nyaman, nyeri pada tenggorokan, diare,konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman,dan ruam pada kulit, lalu gejala serius yang dapat dirasakan oleh penderita Covid19 adalah kesulitan bernapas, nyeri pada dada, dan hilangnya kemampuanberbicara atau bergerak. Penyakit Covid 19 yang berasal dari virus Severe acuterespiratory syndrome atau biasa kita kenal sebagai SARS CoV-2 ini termasuk kedalam genus betacoronavirus. Hingga saat ini 13 maret 2021 sudah banyak korbandari ganasnya Virus Sars Cov-2, sebanyak 119.642.679 manusia sudah merasakankeganasan virus tersebut dan 2.652.203 nya kehilangan nyawa mereka akibat virusyang menyerang pada tubuh mereka. Di Indonesia sendiri tercatat sudah terdapat1.410.134 kasus dengan 38.229 kasus meninggal dunia dan 1.231.454 kasusdinyatakan sembuh, setiap harinya jumlah kasus terus meningkat, pada bulannovember - desember kasus Covid 19 tembus hingga 100.000 kasus, jika kita lihatpada bulan mei - juni kasus Covid 19 meningkat sebanyak 20.000 kasus dalam 3bulan, akan tetapi pada bulan november - desember hanya membutuhkan waktuselama satu bulan, kasus Covid meningkat secara drastis, tentunya hal ini perludianalisis lebih dalam, sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepatuntuk masyarakat Indonesia.

page 1 / 8

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat PandemiCopyright Megawati Simanjuntak [email protected]://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19-dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/

Covid dan PSBB

Virus Sars Cov-2 ini dapat ditransmisikan melalui berbagai cara, yaitu melaluikontak langsung maupun tidak langsung dengan orang yang terinfeksi, melaluipenyebaran droplet nuclei (aerosol) yang biasa kita kenal sebagai penyebaran airborne, selain itu virus ini juga dapat ditransmisikan melalui fomit atau bendayang terkontaminasi. Virus Sars CoV-2 ini dapat menyebar secara cepat (contagious) dari manusia ke manusia lainnya. Pemerintah Indonesia bergegas untukmenetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yangmengharuskan seluruh kegiatan dilakukan dari rumah. Kebijakan pemerintahtersebut tentunya mempengaruhi sebagian besar kehidupan masyarakat, yangpada awalnya kita bekerja di kantor, sekarang bekerja dari rumah, begitu jugaanak-anak sekolah dan mahasiswa, semua pembelajaran dilakukan dari rumahmasing - masing, termasuk kegiatan spiritual, kehidupan sosial dankebiasaan-kebiasaan dalam keluarga. Pekerjaan rumah yang dahulu umumnyadilakukan oleh ibu rumah tangga, sekarang pekerjaan tersebut dilakukanbersama-sama, bagaimana tidak jika semua anggota selalu berada di rumah 24jam. Pada saat pandemi waktu bersama keluarga menjadi lebih banyak, akan tetapiinteraksi dengan teman dan tetangga menjadi terbatas dengan adanya pembatasansosial ini. Tentunya dengan kebiasaan-kebiasaan baru ini keluarga menjadi peranganda untuk tiap anggotanya.

Pandemi Mendekatkan Diri ke Tuhan

Sebagai respon atas melandanya pandemi Covid 19 di Indonesia, kegiatanberagama yang dahulu dilakukan di tempat ibadah, sekarang kegiatan-kegiatantersebut harus dilakukan dari rumah, ibadah minggu di gereja banyak ditiadakan,serta frekuensi sholat di masjid menjadi berkurang. Selain itu, kegiatan beribadah dirumah ibadah pun diatur oleh Kementrian Agama Republik Indonesia dalam suratedaran No. 15 Tahun 2020 , dalam surat edaran tersebut dijelaskan beberapa halmengenai penyelenggaraan kegiatan agama di rumah ibadah seperti jika daerahberstatus zona kuning dan di lingkungan terdapat kasus penularan Covid 19, makatidak dibenarkan untuk menyelenggarakan ibadah berjamaah, ibadah juga harusdipersingkat tanpa mengurangi kesempurnaan ibadah, menerapkan pembatasanjarak 1 (satu) meter, jamaah harus dalam kondisi sehat dan menggunakan masker,anak-anak dan warga lanjut usia, dan orang yang memiliki penyakit bawaan

page 2 / 8

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat PandemiCopyright Megawati Simanjuntak [email protected]://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19-dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/

dilarang untuk beribadah di rumah ibadah.

Kegiatan agama pada hari-hari besar keagamaan pun banyak mengalamiperubahan, Fachrul Razi, Menteri Agama Republik Indonesia, mengeluarkanbeberapa surat edaran terkait hal tersebut. Misalkan untuk umat muslim, kegiatandi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri diatur dalam SE No. 6 Tahun 2020, adapunumat kristiani dalam melaksanakan kegiatan selama natal juga diatur dalam SE No.23 Tahun 2020. Eva Gusti Aini, salah satu responden kami berpendapat terkait haltersebut, tuturnya “Saat bulan puasa juga kami tarawih di rumah, namun saat idulfitri kami sholat di Masjid dengan menerapkan protokol kesehatan”. Perubahan jugadirasakan oleh Kristina Paende, banyak kegiatan keagamaan yang diubah bentukpelaksanaanya dengan menggunakan media Youtube, dan durasi kegiatannya pundipersingkat.

Hambatan dan perubahan besar dalam melaksanakan kegiatan peribadatanbukanlah alasan seseorang jauh dari Tuhan YME. Menurut penuturan Aamarsyah,salah satu responden yang kami wawancarai, dengan adanya pandemi malahmendekatkan dirinya dengan Tuhan YME. Pendapat yang sama juga disampaikanoleh Engkus Kuswara, menurutnya selama di rumah tingkat keimanan danketaqwaan yang dimiliki keluarganya malah semakin meningkat, hal ini  karenalebih banyak waktu dan pekerjaan yang bisa dikerjaan bersamaan sehingga bisamendahulukan beribadah. Berdasarkan pendapat tersebut, terlihat bagaimana nilaispiritual yang ada dalam sebuah keluarga justru meningkat dengan adanyapandemi Covid 19, meskipun perubahan bentuk dan situasi saat beribadah sangatterasa.

PSBB Mendekatkan yang Jauh

Pembatasan sosial berskala besar menyebabkan interaksi dengan orang luasmenjadi terbatas, akan tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini kita dapatberinteraksi tanpa terkendala jarak, seperti yang dirasakan oleh Engkus Kuswarayang merupakan seorang pekerja wiraswasta yang melakukan komunikasi melaluiaplikasi pesan Whats App grup dan Evi Gusti Aini yang beradaptasi denganpertemuan virtual atau daring. Kemajuan teknologi juga memungkinkan orang

page 3 / 8

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat PandemiCopyright Megawati Simanjuntak [email protected]://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19-dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/

bekerja dan belajar dengan jarak jauh, aplikasi virtual meeting banyak kita jumpaisaat ini, seperti Zoom Conference, Google Meet, Webex, ataupun aplikasi-aplikasiserupa lainnya.

Peran Ganda Keluarga Saat PSBB

Seperti yang kita ketahui, pembatasan sosial berskala besar membuat interaksimenjadi terbatas di lingkup keluarga, anak-anak kehilangan kehidupan sosialnya,yaitu bermain dengan teman sebaya, hal ini menjadikan keluarga berperan untukmemenuhi kebutuhan sosial manusia sebagai makhluk sosial, karena ketika sebuahkeluarga kehilangan konteks sosial yang berupa interaksi sosial dengan orang lain,maka akan menimbulkan tekanan, oleh karena itu peran keluarga sangatmenentukan kondisi anggota rumahnya. Perubahan bentuk interaksi sosial jugamengakibatkan terjadinya perubahaan nilai sosial pada keluarga, mayoritasresponden mengatakan setelah pandemi kegiatan-kegiatan seperti gotong royong,tolong menolong, serta rasa memiliki semakin kuat, hal ini dikarenakan masyarakatberusaha untuk saling menguatkan satu sama lain, begitu juga halnya keluarga.

__________________________________________________________________________________________

COVID 19 AND THE FAMILY: SOCIAL AND SPIRITUAL DYNAMICS OF THEFAMILY DURING PANDEMIC

New Pandemic in 2020

page 4 / 8

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat PandemiCopyright Megawati Simanjuntak [email protected]://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19-dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/

After various disasters opened in early 2020, another shocking news came inmid-March, Indonesia was surprised again by the announcement of the first personinfected with the Sars CoV-2 Virus and tested positive for Covid 19. The new diseaseis often referred to as "mysterious pneumonia" because of its similar symptoms.with pneumonia, the most common symptoms of COVID-19 sufferers are fever, drycough, and fatigue, other uncommon symptoms include discomfort, sore throat,diarrhea, conjunctivitis (red eyes), headache, loss of sense of taste or smell, andrashes on the skin, then serious symptoms that can be felt by Covid-19 sufferersare difficulty breathing, chest pain, and loss of ability to speak or move. Covid 19disease, which comes from the Severe acute respiratory syndrome virus orcommonly known as SARS CoV-2, belongs to the betacoronavirus genus. Until now,March 13, 2021, there have been many victims from the viciousness of the SarsCov-2 Virus, as many as 119,642,679 humans have felt the ferocity of the virus and2,652,203 have lost their lives due to the virus that attacks their bodies. InIndonesia alone, there have been 1,410,134 cases with 38,229 deaths and1,231,454 cases declared cured, every day the number of cases continues toincrease, in November - December Covid 19 cases penetrated up to 100,000 cases,if we look at May - December June Covid 19 cases increased by 20,000 cases in 3months, but in November - December it only took one month, Covid cases increaseddrastically, of course this needs to be analyzed more deeply, so that thegovernment can make the right policies for the Indonesian people.

Covid and PSBB

The Sars Cov-2 virus can be transmitted in various ways, namely through direct orindirect contact with infected people, through the spread of droplet nuclei (aerosols)which we usually know as airborne spread, besides that this virus can also betransmitted through fomites or objects. contaminated. The Sars CoV-2 virus canspread rapidly (contagiously) from human to human. The Indonesian governmenthas rushed to establish a Large-Scale Social Restriction (PSBB) policy that requiresall activities to be carried out from home. The government policy certainly affectsmost people's lives, which at first we worked in offices, now work from home, aswell as school children and students, all learning is done from their respectivehomes, including spiritual activities, social life and habits. family habits. Homeworkthat used to be generally done by housewives, now the work is done together, whatif all members are always at home 24 hours. During the pandemic, there is moretime with family, but interaction with friends and neighbors is limited due to thissocial restriction. Of course, with these new habits, the family has a dual role for

page 5 / 8

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat PandemiCopyright Megawati Simanjuntak [email protected]://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19-dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/

each member.

Pandemic Get Closer to God

In response to the COVID-19 pandemic in Indonesia, religious activities that werepreviously carried out in places of worship, now have to be carried out from home,many Sunday worship services in churches are abolished, and the frequency ofprayers in mosques is reduced. In addition, worship activities in places of worshipare also regulated by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia in acircular letter No. 15 of 2020, the circular explains several things regarding theimplementation of religious activities in houses of worship, such as if the area is ayellow zone and there are cases of Covid 19 transmission in the environment, thenit is not justified to hold congregational worship, worship must also be shortenedwithout reducing the perfection of worship. implementing a distance restriction of 1(one) meter, worshipers must be in good health and wear masks, children and theelderly, and people with congenital diseases are prohibited from worshiping inhouses of worship.

Religious activities on religious holidays have also undergone many changes,Fachrul Razi, Minister of Religion of the Republic of Indonesia, issued severalcirculars regarding this matter. For example, for Muslims, activities in the holymonth of Ramadan and Eid are regulated in SE No. 6 of 2020, as for Christians incarrying out activities during Christmas, it is also regulated in SE No. 23 of 2020.Eva Gusti Aini, one of our respondents has an opinion regarding this, she said"During the fasting month we also perform tarawih at home, but during Eid al-Fitrwe pray in the mosque by implementing health protocols". The change was also feltby Kristina Paende, many religious activities were changed in the form of theirimplementation using Youtube media, and the duration of their activities wasshortened.

Obstacles and major changes in carrying out worship activities are not the reasonsomeone is far from God. According to Aamarsyah, one of the respondents weinterviewed, the pandemic actually brought him closer to God. Engkus Kuswarashared the same opinion, according to him, while at home the level of faith and

page 6 / 8

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat PandemiCopyright Megawati Simanjuntak [email protected]://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19-dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/

piety owned by his family is even increasing, this is because more time and workcan be done together so that worship can be prioritized. Based on this opinion, itcan be seen how the spiritual values that exist in a family actually increase with theCovid 19 pandemic, even though the changes in form and situation during worshipare very pronounced.

PSBB Brings the Far Away

Large-scale social restrictions cause interaction with wider people to be limited, butwith current technological advances, we can interact without being constrained bydistance, as felt by Engkus Kuswara who is an entrepreneur worker whocommunicates through the WhatsApp group messaging application and Evi GustiAini adapted to virtual or online meetings. Technological advances also allow peopleto work and study remotely, many virtual meeting applications we encounter today,such as Zoom Conference, Google Meet, Webex, or other similar applications.

Dual Role of Family During PSBB

As we know, large-scale social restrictions make interaction limited in the familysphere, children lose their social life, namely playing with peers, this makes thefamily play a role in meeting human social needs as social beings, because when afamily loses context Social interaction in the form of social interaction with otherpeople, it will cause pressure, therefore the role of the family greatly determinesthe condition of the members of the house. Changes in the form of social interactionalso resulted in changes in social values in the family, the majority of respondentssaid that after the pandemic, activities such as mutual assistance, mutualassistance, and a stronger sense of belonging, this was because the communitytried to strengthen each other, as well as families.

page 7 / 8

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi | Seri Manajemen Sumberdaya Keluarga 18_Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan Spiritual Keluarga saat PandemiCopyright Megawati Simanjuntak [email protected]://mega_juntak.staff.ipb.ac.id/2021/06/10/seri-manajemen-sumberdaya-keluarga-18_covid-19-dan-keluarga-dinamika-sosial-dan-spiritual-keluarga-saat-pandemi/

Sumber Sitasi :

Febrianti, S.N., Rigin, S.R.N., Ashandari, S., Wahyuni, S., Indah, S., Aisyah, S.K., Simanjuntak, M. (2021).  Covid 19 dan Keluarga: Dinamika Sosial dan SpiritualKeluarga saat Pandemi. Seri Kuliah Manajemen Sumberdaya Keluarga. Bogor :Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB.

page 8 / 8