kuliah 1 sumberdaya
TRANSCRIPT
Kuliah 6Kuliah 6
Sumberdaya GeologiSumberdaya Geologi
Sumberdaya Sumberdaya GeologiGeologi1.1. Sumberdaya AirSumberdaya Air2.2. Sumberdaya HutanSumberdaya Hutan3.3. Sumberdaya Mineral Sumberdaya Mineral
Sumber Daya Air Menurut UU No. 7/2004
Tentang SUMBER DAYA AIR
Air dan sumber-sumber air adalah karunia yang Tuhan
Yang Maha Esa.
“Air merupakan zat yg paling esensial dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan”
“Kita semua tidak dapat hidup tanpa air”
Diamanatkan kepada manusia untuk:
Menjaga air dan sumber-sumber air dari segala bentuk
perbuatan yang menimbulkan
kerusakan.
Vol. total
sekitar 1.4 milyar km3
Sungai & Danau 0.001%
Air di udara 0.001%
Es & salju 1.75%
Air laut 97.5%
AIR AIR DI BUMI KITADI BUMI KITA
Sumber: Comprehensive Assessment of the Freshwater Resources of the World: WMO
Hanya 2.5% yang berupa air tawar.
Cuma < 1% yg dapat dimanfaatkan dg biaya rendah, yaitu: air di danau, sungai, waduk dan sumber air tanah dangkal.
Diperlukan upaya bersama untuk mempertahankan keberadaannya untuk kelangsungan kehidupan dan peradaban sekarang dan yg akan datang.
Air Tanah 0.72%
KETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARAKETERSEDIAAN AIR DI BERBAGAI NEGARA9 NEGARA TERKAYA AIR:9 NEGARA TERKAYA AIR:1. Brazil 5.670 km3/ th2. Russia 3.904 3. China 2.8804. Canada 2.8565. Indonesia 2.5306. USA 2.4787. India 1.5508. Colombia 1.1129. Zaire 1.020 Sumber: Water Resources Institute Washington 1991
1010 NEGARA TERMISKIN AIR:NEGARA TERMISKIN AIR:1. Malta 50 m3/ th/ jiwa
2. Qatar 62,5
3. Bahama 87
4. Bahrain 119
5. Yaman 126
6. Saudi Arabia 191
7. Libya 194
8. UAE 231
9. Singapore 234
10. Jordan 313
Ketersediaan per kapita di dunia Rata-rata 600 m3/kapita/th
Min 50 m3/kapita/th
Maks 20.000 m3/kapita/th
URGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURAN URGENSI DIADAKAN PENGATURANURGENSI DIADAKAN PENGATURAN
SISI KEBUTUHAN:
1. Jumlah penduduk makin meningkat.
2. Peningkatan aktivitas dan kebutuhan ekonomi serta sosial budaya.
SISI KETERSEDIAAN:
1. Ketersediaan air relatif konstan.
2. Kualitas cenderung menurun.
Air dan sumber-sumber air perlu:DILINDUNGI DAN DIJAGA KELESTARIANNYA agar
dapat DIDAYA-GUNAKAN secara berkelanjutan
SumateraTP: 738 PC: 18.4
Java
TP: 187 PC: 1.6
Kalimantan
TP: 1008 PC: 98.8 TP: 247 PC: 18.3 Sulawesi
Papua & MalukuTP: 981 PC: 251.5
TP: 60 PC: 5.5 Sunda Kecil
Total IndonesiaTP: 3221 PC: 16.8
Prakiraan Potensi Air di Indonesia Prakiraan Potensi Air di Indonesia dan Ketersediaan Air per Kapitadan Ketersediaan Air per Kapita
TP = Total Potensi (milyar m3)PC = Per Kapita (1.000 m3/capita)
Buyan-Bratan-BaturFormasi
Jembrana
FormasiPalasari
FormasiSelatan
FormasiSelatan
Batuan G.Agung
FormasiPrapatagung
F. Ulakan
KETERDAPATAN AIR TANAHKETERDAPATAN AIR TANAH
• Terutama terbentuk dari air hujanTerutama terbentuk dari air hujan– meresap ke dalam tanahmeresap ke dalam tanah– mengisi rongga-rongga dalam tanah dan mengisi rongga-rongga dalam tanah dan
batuanbatuan– mengalir dari daerah imbuhan menuju daerah mengalir dari daerah imbuhan menuju daerah
lepasanlepasan• Komponen daur hidrologiKomponen daur hidrologi• Terjadi dalam cekungan air tanahTerjadi dalam cekungan air tanah
11114
DAUR HIDROLOGI
Curah HujanCurah Hujan
• Atas dasar Peta Isohyet Pulau Bali diperoleh gambaran bahwa Atas dasar Peta Isohyet Pulau Bali diperoleh gambaran bahwa curah hujan di daerah pantai pada bagian sebelah utara dan timur curah hujan di daerah pantai pada bagian sebelah utara dan timur mencapai rata-rata sampai 1.500 mm setahun. mencapai rata-rata sampai 1.500 mm setahun.
• Untuk daerah pantai pada bagian sebelah selatan bagian barat, Untuk daerah pantai pada bagian sebelah selatan bagian barat, jumlah curah hujan relatif lebih tinggi yaitu mencapai 2500 mm jumlah curah hujan relatif lebih tinggi yaitu mencapai 2500 mm setahun. setahun.
• Curah hujan tinggi sampai mencapai 3000 - 4000 mm setahun Curah hujan tinggi sampai mencapai 3000 - 4000 mm setahun terdapat pada daerah pegunungan seperti di sekitar Besakih, terdapat pada daerah pegunungan seperti di sekitar Besakih, Bedugul-Baturiti.Bedugul-Baturiti.
Peta Isohayet Pulau BaliPeta Isohayet Pulau Bali
Imbuhan / Potensi air tanahImbuhan / Potensi air tanah
• Imbuhan air tanah adalah parameter penting untuk mengestimasi Imbuhan air tanah adalah parameter penting untuk mengestimasi banyaknya curah hujan yang masuk / meresap kedalam tanah banyaknya curah hujan yang masuk / meresap kedalam tanah sebagai imbuhan air tanah dapat dihitung berdasarkan metode sebagai imbuhan air tanah dapat dihitung berdasarkan metode yang diterapkan oleh DHV Consulting Engineers bekerja sama yang diterapkan oleh DHV Consulting Engineers bekerja sama dengan Sir. M. Macdonald & Partners Asia ( 1989 ) dengan Sir. M. Macdonald & Partners Asia ( 1989 ) sbb :sbb :
Rc = Rc = ΣΣ ( A x MAP x C ) ( A x MAP x C )
Dimana :Dimana :RcRc == Imbuhan air tanahImbuhan air tanahAA = = Luas masing-masing formasi geologi.Luas masing-masing formasi geologi.MAPMAP = = Rata-rata curah hujan pertahun disetiap formas geologi.Rata-rata curah hujan pertahun disetiap formas geologi.CC = = Koefisien imbuhan untuk tiap formasi geologi.Koefisien imbuhan untuk tiap formasi geologi.ΣΣ = = Jumlah seluruh formasi geologi.Jumlah seluruh formasi geologi.
Koefisien Imbuhan Air Tanah Masing-Masing Formasi Koefisien Imbuhan Air Tanah Masing-Masing Formasi BatuanBatuan
NoNo..
Formasi BatuanFormasi Batuan Koefisien Koefisien ImbuhanImbuhan
11 Volkanik AgungVolkanik Agung 0,150,15
22 Volkanik Buyan-Bratan-BaturVolkanik Buyan-Bratan-Batur 0,600,60
33 Volkanik BatukaruVolkanik Batukaru 0,460,46
44 Volkanik BaturVolkanik Batur 0,100,10
55 Formasi FalasariFormasi Falasari 0,210,21
66 AluviumAluvium 0,050,05
77 Formasi SelatanFormasi Selatan 0,250,25
88 Volkanik Buyan-Bratan TuaVolkanik Buyan-Bratan Tua 0,210,21
99 Formasi Prapat AgungFormasi Prapat Agung 0,150,15
1010 Formasi AsahFormasi Asah 0,150,15
1111 Formasi PohenFormasi Pohen 0,150,15
1212 Volkanik SerayaVolkanik Seraya 0,100,10
1313 Formasi SorgaFormasi Sorga 0,100,10
1414 Volkanik PulakiVolkanik Pulaki 0,100,10
1515 Volkanik JembranaVolkanik Jembrana 0,090,09
1616 Formasi UlakanFormasi Ulakan 0,050,05
CEKUNGAN AIR TANAHCEKUNGAN AIR TANAH• Pengelolaan di Provinsi Bali didasarkan pada Cekungan Air TanahPengelolaan di Provinsi Bali didasarkan pada Cekungan Air Tanah• Cekungan air tanah dibatasi oleh batasan hidrogeologi yang dikontrol Cekungan air tanah dibatasi oleh batasan hidrogeologi yang dikontrol
oleh kondisi geologi dan bukan oleh batas administrasi.oleh kondisi geologi dan bukan oleh batas administrasi.• Cekungan Air Tanah di Provinsi Bali terdapat 8 (delapan) cekungan, Cekungan Air Tanah di Provinsi Bali terdapat 8 (delapan) cekungan,
yaitu :yaitu :1.1. CAT Denpasar – Tabanan (lintas kabupaten)CAT Denpasar – Tabanan (lintas kabupaten)2.2. CAT Negara (lintas kabupaten)CAT Negara (lintas kabupaten)3.3. CAT Gilimanuk (bukan lintas kabupaten)CAT Gilimanuk (bukan lintas kabupaten)4.4. CAT Singaraja (lintas kabupaten)CAT Singaraja (lintas kabupaten)5.5. CAT Danau Batur (lintas kabupaten)CAT Danau Batur (lintas kabupaten)6.6. CAT Amlapura (bukan lintas)CAT Amlapura (bukan lintas)7.7. CAT Nusadua (bukan lintas)CAT Nusadua (bukan lintas)8.8. CAT Nusa Penida (bukan lintas)CAT Nusa Penida (bukan lintas)
• Kedelapan cekungan tersebut mempunyai potensi air Kedelapan cekungan tersebut mempunyai potensi air tanah-dangkal (tak-tertekan) ± 1.577 x 106 m3/tahun tanah-dangkal (tak-tertekan) ± 1.577 x 106 m3/tahun dan air tanah-dalam (tertekan) ± 21 x 106 m3/tahun, dan air tanah-dalam (tertekan) ± 21 x 106 m3/tahun, serta menempati wilayah ± 4.382,31 km2 atau 77,8 % serta menempati wilayah ± 4.382,31 km2 atau 77,8 % dari seluruh wilayah Bali.dari seluruh wilayah Bali.
• Batasan CAT juga merupakan batasan kewenangan dari Batasan CAT juga merupakan batasan kewenangan dari masing-masing pemerintah kabupaten/kota serta masing-masing pemerintah kabupaten/kota serta pemerintah provinsi Bali.pemerintah provinsi Bali.
• CAT lintas kabupaten merupakan kewenangan yang CAT lintas kabupaten merupakan kewenangan yang dikelola bersama oleh kabupaten yang bersangkutan dikelola bersama oleh kabupaten yang bersangkutan sedangkan CAT bukan lintas dikelola oleh kabupaten itu sedangkan CAT bukan lintas dikelola oleh kabupaten itu sendiri.sendiri.
• Kewenangan pemerintah Provinsi Bali mengelola CAT Kewenangan pemerintah Provinsi Bali mengelola CAT lintas kabupaten dalam hal pengawasan, pemantauan, lintas kabupaten dalam hal pengawasan, pemantauan, pengendalian serta konservasi air tanah.pengendalian serta konservasi air tanah.
1818
SKEMA CEKUNGAN AIR TANAH
1919
PETA CAT PROVINSI BALIPETA CAT PROVINSI BALI
Karakteristik CAT di Provinsi BaliKarakteristik CAT di Provinsi Bali
NamaNama Akuifer Utama Akuifer Utama L u a sL u a s( km2 ) ( km2 )
HujanHujan (mm) (mm)
PotensiPotensiTak-Tak-
tertekantertekan
PotensiPotensitertekantertekan
CATCAT jutajutam3/thnm3/thn
jutajutam3/thnm3/thn
Denpasar- Denpasar- Tabanan Tabanan
Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan dan Batur dgn. dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan dan Batur dgn. kelulusan sedang-tinggikelulusan sedang-tinggi
2.080,0 2.080,0 1500 - 1500 - 3500 3500
894,0894,0 8,08,0
NegaraNegara Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn Endapan aluvium: kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang, serta Formasi Palasari : kelulusan sedang, serta Formasi Palasari : konglomerat, batupasir dan batugamping terumbu konglomerat, batupasir dan batugamping terumbu dgn kelulusan sedangdgn kelulusan sedang
418,5 418,5 1500 - 1500 - 2000 2000
73,073,0 4,04,0
GilimanukGilimanuk Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang, serta Formasi Prapatagung : kelulusan sedang, serta Formasi Prapatagung : batugamping dan batupasir gampingan dgn batugamping dan batupasir gampingan dgn kelulusan sedangkelulusan sedang
131,3 131,3 1000 - 1000 - 1500 1500
30,030,0 1,01,0
SingarajaSingaraja Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-kelulusan sedang, serta batuan G. kel. Lesong-Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung Pohen-Sangyang, batuan G. Batukaru, G. Agung dan batuan gunungapi kelompok Buyan-Bratan dan dan batuan gunungapi kelompok Buyan-Bratan dan Batur dgn. kelulusan sedang-tinggi. Batur dgn. kelulusan sedang-tinggi.
505,2505,2 1000 - 1000 - 25002500
215,0215,0 3,0 3,0
Lanjutan Lanjutan Karakterist ik CAT di Provinsi BaliKarakterist ik CAT di Provinsi Bali
NamaNama Akuifer Utama Akuifer Utama L u a sL u a s(km2) (km2)
HujanHujan (mm) (mm)
PotensiPotensiTak-Tak-
tertekantertekan
PotensiPotensitertekantertekan
CATCAT jutajutam3/thnm3/thn
jutajutam3/thnm3/thn
D. Batur/ D. Batur/ TejakulaTejakula
Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn. Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn. kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Batur, batuan kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Batur, batuan G. Kel. Buyan-Bratan-Batur, dan batuan G. Agung G. Kel. Buyan-Bratan-Batur, dan batuan G. Agung terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan laharik dengan kelulusan sedang-tinggi, serta laharik dengan kelulusan sedang-tinggi, serta batuan G. Seraya dan batuan G. Kel. Buyan-batuan G. Seraya dan batuan G. Kel. Buyan-Bratan Purba : breksi gunungapi dan lava setempat Bratan Purba : breksi gunungapi dan lava setempat tufa dgn. kelulusan rendah-sedang.tufa dgn. kelulusan rendah-sedang.
750,50750,50 500 - 500 - 20002000
188,0188,0 3,0 3,0
AmlapuraAmlapura Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn Endapan aluvium : kerakal, kerikil, dan pasir dgn kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Agung terutama kelulusan sedang-tinggi; batuan G. Agung terutama terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan terdiri dari aglomerat, lava, tufa dan endapan laharik dgn kelulusan sedang-tinggi, serta batuan laharik dgn kelulusan sedang-tinggi, serta batuan G. Seraya terdiri dari perselingan breksi volkanik G. Seraya terdiri dari perselingan breksi volkanik dan lava dengan kelulusan rendah-sedangdan lava dengan kelulusan rendah-sedang
199,82 199,82 1000 - 1000 - 2000 2000
60,060,0 2,02,0
Nusa DuaNusa Dua batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn kelulusan sedang-tinggi.kelulusan sedang-tinggi.
99,11 99,11 1500 - 1500 - 2000 2000
38,038,0 --
Nusa Nusa PenidaPenida
batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn batugamping terumbu dari Formasi Selatan dgn kelulusan sedang-tinggi.kelulusan sedang-tinggi.
197,90197,90 500 - 500 - 1000 1000
79,079,0 --
JUMLAHJUMLAH 4.382,314.382,31 1.5771.577 2121
Pemanfaatan Air Tanah/Air PermukaanPemanfaatan Air Tanah/Air Permukaan
• Pemanfaatan air tanah untuk air bersih secara besar-besar di Pemanfaatan air tanah untuk air bersih secara besar-besar di Provinsi Bali dimulai sejak tahun 1973 yang dilakukan oleh PDAM Provinsi Bali dimulai sejak tahun 1973 yang dilakukan oleh PDAM Denpasar dengan 14 sumur bor, sedangkan pemanfaatan air tanah Denpasar dengan 14 sumur bor, sedangkan pemanfaatan air tanah untuk irigasi tercatat mulai dilakukan pada tahun 1976 dengan 9 untuk irigasi tercatat mulai dilakukan pada tahun 1976 dengan 9 sumur bor.sumur bor.
• Tahun 1976 pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar telah Tahun 1976 pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar telah mencapai ± 2,0 x 106 m3.mencapai ± 2,0 x 106 m3.
• Selanjutnya satu dasawarsa kemudian (1987) pemanfaatan air Selanjutnya satu dasawarsa kemudian (1987) pemanfaatan air tanah oleh PDAM Denpasar mencapai ± 13.818.882 m3 dan oleh tanah oleh PDAM Denpasar mencapai ± 13.818.882 m3 dan oleh industri/hotel mencapai ± 19.842.122 m3. Sepuluh tahun kemudian industri/hotel mencapai ± 19.842.122 m3. Sepuluh tahun kemudian (1988) pengambilan air tanah mencapai ± 15.425.436 m3, (1988) pengambilan air tanah mencapai ± 15.425.436 m3,
• Terakhir pada tahun 2007 pemanfaatan air tanah/air permukaan Terakhir pada tahun 2007 pemanfaatan air tanah/air permukaan mencapai ± 102.552.012 m3. Hampir lima puluh kali lipat selama 30 mencapai ± 102.552.012 m3. Hampir lima puluh kali lipat selama 30 tahun terakhir (dibandingkan dengan tahun 1976). tahun terakhir (dibandingkan dengan tahun 1976).
Lanjutan Lanjutan Pemanfaatan Air Tanah/Air PermukaanPemanfaatan Air Tanah/Air Permukaan
• Berdasarkan data wajib pajak pada Dispenda Prov. Bali Berdasarkan data wajib pajak pada Dispenda Prov. Bali (2007), jumlah wajib pajak yang memanfaatkan air tanah (2007), jumlah wajib pajak yang memanfaatkan air tanah sebanyak 2.110 sebanyak 2.110
• dilihat dari klasifikasi pengguna maka pengguna air dilihat dari klasifikasi pengguna maka pengguna air terbesar adalah PDAM, sebagai perbandingan selama terbesar adalah PDAM, sebagai perbandingan selama tahun 2007 pemanfaatan air tanah dan air permukaan tahun 2007 pemanfaatan air tanah dan air permukaan sebesar sebesar 102.552.012 m3/tahun, 102.552.012 m3/tahun, yang dimanfaatkan yang dimanfaatkan oleh PDAM sebesar oleh PDAM sebesar 52.717.212 m3/tahun (52.717.212 m3/tahun ( 51,40 %) 51,40 %) dari jumlah pemanfaatan air tanah/air permukaan, dan dari jumlah pemanfaatan air tanah/air permukaan, dan sisanya sebesar 48,59 % oleh industri/hotelsisanya sebesar 48,59 % oleh industri/hotel
SUMBER DAYA AIR DAN MASALAHNYA
banjir
Das kritis
Permukiman & pencemaran
KEPENDUDUKAN
kekeringan
sampah
Laju kerusakan DAS
di Indonesia
Tahun 1984 : 22 DAS Kritis
Tahun 1994 : 39 DAS Kritis
Tahun 1998 : 42 DAS Kritis
Tahun 2000 : 58 DAS Kritis
Tahun 2003 : 62 DAS Kritis
Bali dari 162 sungai 34 kritis
KONDISI DI HULU DAS AYUNGKONDISI DI HULU DAS AYUNG
KONDISI SUNGAI DI DAS AYUNGKONDISI SUNGAI DI DAS AYUNG
Sumberdaya Lahan Sumberdaya Lahan (Hutan)(Hutan)
• LAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIA LAJU KERUSAKAN HUTAN INDONESIA TAHUN 1990 – 2000 : 1,2 %/TAHUN TAHUN 1990 – 2000 : 1,2 %/TAHUN MERUPAKAN YG TERBESAR DI DUNIA MERUPAKAN YG TERBESAR DI DUNIA
• BRASIL, KONGO, PERU : 0,4 %BRASIL, KONGO, PERU : 0,4 %• ANGOLA : 0,2 % ANGOLA : 0,2 %
Luas hutan di Bali : 130.686 ha
Kondisi tegakan /vegetasi hutan
Hutan bervegetasi lebat/hutan alam : 71.349,5 ha (56,06%)
Hutan bervegetasi belukar/semak : 32.518,7 ha (25,55 %)
Hutan kritis/sangat rawan- kosong : 23.403,3 ha (18,39 %)
SEBARAN HUTAN BALI
HUTAN ALAM
PENEBANGAN LIAR
KERUSAKAN HUTAN DI KINTAMANI
Kerusakan Hutan Perambahan : - Sumber kima = 745 ha
- Banyu poh = 604 ha
- Pejarakan = 580 ha
- Sepang Kelod = 48 ha
- Les = 250 ha
Kebakaran hutan : 544,19 ha
Penebangan liar : 83,17 m3/ph
Pembibrikan : 5.245,7 ha
• Akibat kebakaran hutan tahun 1998 telah Akibat kebakaran hutan tahun 1998 telah dilepaskan 2,6 milyar ton karbondilepaskan 2,6 milyar ton karbon
• Setara dengan 40 % emisi global dari Setara dengan 40 % emisi global dari pembakaran bahan bakar fosil pada tahun pembakaran bahan bakar fosil pada tahun yang samayang sama
• Kebakaran hutan di Kalbar tahun 2004 Kebakaran hutan di Kalbar tahun 2004 menyebabkan indeks pencemaran udara menyebabkan indeks pencemaran udara 800800
Aktivitas Manusia
Proses alami
Peningkatan
konsentrasi Gas-
gas Rumah Kaca
Peningkatan rata-rata
Temperatur
Global
Perubahan
iklim
Kekeringan
Peningkatan
Curah Hujan dan
Badai
Kenaikan Muka Laut
Hilangnya Keanekaragaman Hayati
DIAGRAM EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA
Keanekaragaman hayati 41 jenis flora langka (tumbuhan
berbiji, palm dan anggrek)
47 jenis fauna langka (mamalia, burung, reptil, insekta, anthazoa dan kerang-kerangan)
Penurunan Keanekaragaman Hayati
- Harimau bali sudah punah
Populasi jalak bali semakin berkurang
Populasi di alam bebas th 1999 : 29 ekor
Nopember 2003 : < 40 ekor
Rusaknya Habitat
Pengambilan/Penangkapan yang Berlebihan
Eksotik
Polusi
Kepunahan
Penurunan Populasi
Populasi Kecil, Saling Terpisah
Terisolasi
Perkembang-biakan Antar
Anggota Kelompok Sendiri
Ketidak-stabilan
Populasi PROSES PUNAHNYA KEANEKARAGAMAN
Sumberdaya MineralSumberdaya Mineral
PENDAHULUAN PENDAHULUAN (Mineral dan Tingkat Hidup)(Mineral dan Tingkat Hidup)
Taraf hidup tergantung dari produktivitas, produktivitas Taraf hidup tergantung dari produktivitas, produktivitas tergantung dari industri. Hanya mereka yang produktivlah tergantung dari industri. Hanya mereka yang produktivlah yang dapat mencapai taraf hidup yang tinggi, menikmati yang dapat mencapai taraf hidup yang tinggi, menikmati kualitas hidup yang baik dan menikmati hasil seni dan kualitas hidup yang baik dan menikmati hasil seni dan hasil kebudayaan. Tetapi produksi itu membutuhkan hasil kebudayaan. Tetapi produksi itu membutuhkan organisasi, imaginasi, kreativitas, manajemen, modal organisasi, imaginasi, kreativitas, manajemen, modal ……dan bahan dasar (mineral).……dan bahan dasar (mineral).
Produksi tergantung : bahan dasar, teknologi dan sosial Produksi tergantung : bahan dasar, teknologi dan sosial polit ik.polit ik.
Rakyat negara berkembang sebagian besar belum dapat Rakyat negara berkembang sebagian besar belum dapat menikmati hasil seni maupun kebudayaan.menikmati hasil seni maupun kebudayaan.
PERTAMBANGAN DAN MINERAL
1 Ton Baja = 1,89 Ton Batu Bara + 1,8 Biji Besi + 0,4 Ton Batu Gamping
Tahapan barang jadi = mulai pencarian, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan (10 – 15 tahun)
Mineral : a. Logam (berlimpah :besi, alumonium, mangan dll; Jarang :tembaga, timah , perak, platina dll)
b. Non logam (Kimia/pupuk : belerang, posfat, nitrat dll; bahan bangunan (pasir, kerikil, asbes, gipsum; mineral bahan bakar.
a.
b.
c.
SUMBER DAYA MINERAL
Setiap 4,2 km3 batuan berisi :
1000 jt ton Aluminium
625 jt ton besi
260 jt ton magnesium
12 jt ton mangan
1 jt ton seng
0,65 juta ton tembaga
0,185 juta ton timah hitam
60 ton emasPOTENSI PLTA
75.624 MW
dimanfaatkan 3.648 MW (4.8%)
Bahan tambang merupakan mineral atau batuan yang terdapat dipermukaan atau dalam kerak bumi. Bahan bangunan; bahan metal; bahan tambang energi; maupun bahan keperluan industri.
Bahan Tambang dan Energi
a. Bahan bangunan (batu granit, andesit, kapur, pasir, dll) tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia
b. Bahan industri (besi, emas, perak, timah, nikel, dll) yang erat kaitannya degan proses vulkanisme dan sedimentasi. tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia
c. Bahan energi (batu bara, minyak bumi, panas bumi, dll). tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, cadangan panas bumi cukup besar.
Cadangan Batubara IndonesiaCadangan Batubara Indonesia
KALIMANTAN
SUMATERA
JAVA
55.1
9.3
12.2
5.0
CADANGAN (%)
Proven = 6,9 mil iar tonMeasured = 12,4 mil iar tonTotal = 19,3 mil iar ton
10.6
SUMBER DAYA = 57,8 mil iar ton
PETA TEMUAN INTAN
Indonesia mempunyai cadangan panas bumi sebesar 40% cadangan dunia
Gambar Penampang Zone Batuan Penudung
Gambar Daerah Prospek Geothermal Bedugul - Bali
Gambar Penampang Perlapisan Resist ivity
Perhitungan potensi cadangan panas bumi (possible reserve) disekitar 355 Mwe dengan waktu operasi 30 tahun
Gambar Rencana Pembangunan PLTP Bedugul