seni kriya clay lempung dari tepung l

14
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SENI KRIYA CLAY (LEMPUNG DARI TEPUNG) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAN PENINGKATAN KREATIVITAS BAGI SISWA TUNA GRAHITA RINGAN DI DESA JAMBEARUM KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER” BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT Diusulkan oleh: Siti Lailatul Arofah (121810201002/Angkatan 2012) Siti Aisah (111810301009/Angkatan 2011) Siti Zumrotus Kholifah (121810101011/Angkatan 2012) Deny Ardianto (121810101012/Angkatan 2012) UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2015

Upload: lailatul-arofah

Post on 22-Jan-2017

393 views

Category:

Internet


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seni kriya clay lempung dari tepung l

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

“SENI KRIYA CLAY (LEMPUNG DARI TEPUNG) SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN DAN PENINGKATAN KREATIVITAS BAGI SISWA

TUNA GRAHITA RINGAN DI DESA JAMBEARUM KECAMATAN

SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER”

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

Diusulkan oleh:

Siti Lailatul Arofah (121810201002/Angkatan 2012)

Siti Aisah (111810301009/Angkatan 2011)

Siti Zumrotus Kholifah (121810101011/Angkatan 2012)

Deny Ardianto (121810101012/Angkatan 2012)

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2015

Page 2: Seni kriya clay lempung dari tepung l
Page 3: Seni kriya clay lempung dari tepung l

ABSTRAK

Keterbatasan berfikir disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keturunan, lingkungan,

kurangnya gizi, infeksi, dan pembawaan diri sejak lahir. Lingkungan yang kurang

mendukung bisa menjadi penyebab keterbatasan berfikir seseorang, misalnya kekurangan

gizi akibat keterbatasan ekonomi. Hal ini yang kami temui di Desa Jambearum

kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Penduduk di Desa Jambearum rata-rata

hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar. Pekerjaan yang dilakukan yaitu sebagai

petani dan memiliki penghasilan rata-rata sebesar Rp.500.000 per bulan. Kemiskinan

yang melanda berdampak pada anak-anak, misalnya kekurangan gizi dan kurangnya

pengetahuan dalam pelajaran. Anak-anak di desa jambearum rata-rata memiliki

kelemahan dalam operasi matematika dasar, selain itu mereka juga kurang dalam segi

kreatifitas. Berdasarkan fenomena tersebut kami mempunyai suatu gagasan untuk

membuat program kegiatan pembelajaran dan peningkatan kreativitas anak penyandang

tuna grahita ringan di Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember

melalui media clay. Clay mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan

media belajar lainnya, diantaranya adalah mudah dibuat, membutuhkan biaya yang

sedikit, dan hasilnya menarik. Clay dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran, karena bentuk clay yang lucu dengan warna-warna yang bagus, siswa tuna

grahita akan lebih tertarik untuk belajar. Sehingga proses belajar akan lebih

menyenangkan dan mudah untuk dipahami oleh siswa. Diharapkan dengan media

clay ini anak-anak yang menderita Tuna Grahita ringan menjadi berkurang dan

memiliki kreatifitas yang tinggi.

Keyword: seni kriya, clay, tunagrahita

Page 4: Seni kriya clay lempung dari tepung l

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................1

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................2

ABSTRAK .....................................................................................................3

DAFTAR ISI ..................................................................................................4

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................5

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ....................7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ..........................................................9

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN ...10

BAB 5. PENUTUP ........................................................................................13

LAMPIRAN ...................................................................................................14

Penggunaan Dana...............................................................................14

Page 5: Seni kriya clay lempung dari tepung l

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia lahir di dunia tidak semua mempunyai keberuntungan dengan

bisa hidup normal, ada sebagian yang harus hidup dengan keterbatasan, seperti

keterbatasan dalam berfikir bagi penyandang tuna grahita. Menurut Mohammad

Amin (1995) definisi tuna grahita: Mental retardation reters to significantly

subaverage general inrtellectual functioning existing concurently with deficits in

adaptive behavior and manifested during the developmental period. Keterbatasan

berfikir yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi kehidupan sosialnya.

Penyandang tuna grahita tidak bisa menjalani kehidupannya dengan mandiri,

menurut Benson dan Grove (2000) kemandirian adalah kemampuan individu

untuk memutuskan sendiri dan tidak terus menerus berada di bawah kontrol orang

lain.

Keterbatasan berfikir disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keturunan,

lingkungan, kurangnya gizi, infeksi, dan pembawaan diri sejak lahir. Lingkungan

yang kurang mendukung bisa menjadi penyebab keterbatasan berfikir seseorang,

misalnya kekurangan gizi akibat keterbatasan ekonomi. Hal ini yang kami temui

di desa Jambearum kecamatan Sumberarum Jember. Desa ini terletak jauh dari

kota jember dengan akses jalan yang kurang baik. Apalagi dari segi pendidikan,

minat warga untuk mengembangkan pendidikan masih kurang, proses belajar

mengajar di sekolah dapat dikatakan hanya sebagai formalitas belaka. Faktor

keturunan dan pembawaan diri juga menjadi penyebab keterbatasan berfikir pada

banyak anak anak di Desa Jembearum. Banyak anak desa ini yang kesulitaan

dalam mengikuti pelajaran sekolah.

Berdasarkan fenomena tersebut kami mempunyai suatu gagasan untuk

membuat program kegiatan pembelajaran dan peningkatan kreativitas anak

penyandang tuna grahita ringan di Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe

Kabupaten Jember melalui media clay. Clay merupakan tanah liat ( lempung),

namun dewasa ini clay tidak hanya berupa tanah liat saja, clay dapat dibuat dari

bahan kue dengan tidak meninggalkan sifat asli clay yang liat. Clay merupakan

salah atu seni kriya yang mudah dibuat dan hasilnya bagus. Pembuatan clay

sangat sederhana, cukup membuat adonan kemudian dibentuk sesuai keinginan

dan selanjutnya dikeringkan dibawah sinar matahari. Clay mempunyai beberapa

keunggulan dibandingkan dengan media belajar lainnya, diantaranya adalah

mudah dibuat, membutuhkan biaya yang sedikit, dan hasilnya menarik. Clay

dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, karena bentuk clay yang

Page 6: Seni kriya clay lempung dari tepung l

lucu dengan warna-warna yang bagus, siswa tuna grahita akan lebih tertarik untuk

belajar. Sehingga proses belajar akan lebih menyenangkan dan mudah untuk

dipahami oleh siswa.

Kami yang telah tergabung dalam organisasi UKM Seni TITIK FMIPA

Universitas Jember, khususnya bidang seni rupa, kami memiliki modal untuk

melatih pembuatan clay. Sebagai mahasiswa Universitas Jember, kami merasa

memiliki tanggungjawab untuk menjaga kesenian dengan cara pelatihan clay

kepada masyarakat, khususnya siswa yang memiliki kebatasan mental atau sering

di sebut tuna grahita.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dalam kegiatan ini kami rumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana seni kriya Clay dapat meningkatkan kemampuan belajar dan

kreativitas siswa tuna grahita ringan di Desa Jambearum?

2. Bagaimana program Pembelajaran dengan media Clay dapat dilaksanakan

di Desa Jambearum?

1.3 Tujuan

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. meningkatkan kemampuan belajar dan kreativitas siswa tuna grahita

ringan di Desa Jambearum melalui seni kriya Clay;

2. membuat program Pembelajaran dengan media Clay yang dapat

dilaksanakan di Desa Jambearum.

Page 7: Seni kriya clay lempung dari tepung l

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA KEGIATAN

Kecamatan Sumberjambe merupakan Kecamatan di Kabupaten Jember

yang secara geografis memiliki dataran tinggi dengan ketinggian wilayah 446

mdpl sampai dengan 625 mdpl dan terletak 35 Km sebelah utara kota Jember

terletak pada 08,06595 Lintang Selatan (LS) dan 113,89885 Bujur Timur (BT).

Secara administratif wilayah ini terdiri dari 9 Desa, salah satunya adalah Desa

Jambe Arum. Desa Jambearum adalah desa yang terletak di Kecamatan

Sumberjambe Kabupaten Jember. Desa tersebut memiliki akses jalan yang sangat

rusak dan kurangnya pencahayan pada malam hari, sehingga aktivitas penduduk

setempat terbatas. Hal ini menyebabkan pengetahuan masyarakat khususnya pada

anak-anak menjadi terhambat. Desa Jambearum memiliki 6 Dusun yaitu Sumber

Kokap Barat, Sumber Kokap Timur, Dusun Krajan, Dusun Biarum, Dusun

Karang Sampurna dan Dusun Paceh.

Penduduk di Desa Jambearum rata-rata hanya mengenyam pendidikan

Sekolah Dasar. Pekerjaan yang dilakukan yaitu sebagai petani dan memiliki

penghasilan rata-rata sebesar Rp.500.000 per bulan, tentunya dengan penghasilan

tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga. Kemiskinan yang

melanda berdampak pada anak-anak, misalnya kekurangan gizi, kurangnya

pengetahuan dalam berfikir baik segi kreatifitas ataupun pelajaran. Anak-anak

merupakan penerus bangsa yang harus dipupuk dan dikembangkan dari segi

apapun. sehingga perlu perlakuan yang fresh terhadap anak-anak supaya dapat

merubah pola pikir yang lebih maju dan kreatif.

Clay merupakan lempung yang terbuat dari tepung dan lem kayu yang di

campur secara homogen menjadi suatu tekstur yang lebih lunak dan mudah

dibentuk menjadi boneka, bunga ataupun bentuk makanan. Clay memiliki

kelebihan yang sanga menarik seperti warna bisa dibuat sesuai dengan yang

dikehendaki, memiliki warna yang sangat mencolok dan menarik, tekstur clay

dapat mengeras dengan sendirinya, dapat dibentuk sesuai kreasi pembuat dan lain-

lain.

Anak-anak di desa jambearum rata-rata memiliki kelemahan dalam operasi

matematika dasar, seperti penjumlahan, perkalian dan pembagian, selain itu

mereka juga kurang dalam segi kreatifitas. Clay merupakan suatu media yang

sangat tepat dan sangat menarik untuk membantu anak-anak yang menderita Tuna

Grahita ringan, karena clay memiliki warna yang sangat cerah atau full colour

sehingga mereka akan asyik dalam proses pembelajaran, clay juga dapat dibentuk

sesuka hati sehingga hal ini dapat melatih otak kanan anak-anak dalam segi

kreatifitas.

Penerapan yang dilakukan yaitu dengan mengambil anak-anak yang

menderita tuna Grahita ringan kemudian memberikan pelatihan dalam pembuatan

clay hal ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas, sedangkan untuk

meningkatkan pengingatan dalam operasi matematika sederhana akan

diaplikasikan media clay untuk beberapa sub bab. Dimana sebelum diberikan

perlakukan siswa terlebih dahulu diberi tes awal, dan sesudah perlakukan

diberikan tes akhir.

Page 8: Seni kriya clay lempung dari tepung l

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Teknik Penyuluhan

Penyuluhan telah dilakukan kepada perangkat desa, pihak sekolah SDN 1 Jambe

arum, serta kepada siswa-siswa. Kepada pihak perangkat desa dan pihak sekolah

dilakukan penyuluhan tentang pentingnya pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa,

penyuluhan ini dilakukan dengan diskusi secara langsung kepada pihak-pihak yang

bersangkutan, sekaligus dilakukan pemaparan kegiatan yang akan dilakukan dan juga

luaran yang diharapkan setelah terlaksananya kegiatan tersebut. Sedangkan penyuluhan

terhadap siswa dilakukan dengan sosialisasi media clay. Dengan begitu siswa menjadi

lebih antusias dalam melaksanakan kegiatan ini.

3.2 Pelatihan

Peningkatan kreativitas siswa dilakukan dengan mengadakan pelatihan pembuatan

clay. Pada tahap ini siswa akan diperkenalkan lebih dalam tentang clay, cara

pembuatannya, kreativitas yang bisa dibuat dengan clay, serta nilai guna dari clay yang

dihasilkan. Sehingga siswa dapat mengembangkan materi yang telah didapatkan dalam

proses pelatihan.

3.3 Pendampingan IPTEK

Proses pendampingan dilakukan saat dilaksanakannya pelatihan pembuatan clay

serta saat pengaplikasian media clay dalam pembelajaran siswa pada bidang matematika.

Page 9: Seni kriya clay lempung dari tepung l

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

Berdasarkan rencana kegiatan yang telah dibuat, terdapat beberapa tahap yang

harus dilakukan, yakni tahapan produksi media clay, tahapan pelatihan pembuatan clay,

serta pengaplikasian media pembelajaran clay. Berikut hasil yang telah dicapai adalah

sebagai berikut:

No. Kegiatan Keterangan Prosentase

1 Tes awal sebelum dilakukan perlakuan terlaksana 7%

2 Pelatihan pembuatan clay terlaksana 14%

3 Produksi media clay untuk perkalian

sederhana

terlaksana 21%

4 Pengaplikasian media clay untuk

perkalian sederhana

terlaksana 28%

5 Produksi media clay untuk KPK terlaksana 35%

6 Pengaplikasian media clay untuk KPK terlaksana 42%

7 Produksi media clay untuk FPB terlaksana 49%

8 Pengaplikasian media clay untuk FPB terlaksana 56%

9 Produksi media clay untuk pecahan terlaksana 63%

10 Pengaplikasian media clay untuk pecahan terlaksana 70%

11 Produksi media clay untuk bangun ruang terlaksana 77%

12 Pengaplikasian media clay untuk bangun

ruang

terlaksana 84%

13 Tes akhir setelah dilakukannya perlakuan terlaksana 92%

14 Pembuatan buku panduan progam

pembelajaran.

terlaksana 100%

1. Tes awal sebelum dilakukan perlakuan

Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diterapkannya

media pembelajaran clay untuk materi matematika. Dimana siswa yang mengikuti tes

adalah siswa kelas 5SDN Jambearum 1 Jember. Soal yang diberikan adalah soal

matematika SD kelas 5 untuk materi perkalian, FPB, KPK, pecahan, dan bangun ruang.

Dari hasil tes awal ini diperoleh rata-rata nilai yang kurang baik, yakni nilai dibawah 50.

2. Pelatihan pembuatan clay

Pelatihan pembuatan clay dilakukan untuk menambah kreativitas dari siswa.

Karena clay sendiri adalah bahan yang mudah dibentuk sehingga siswa dapat membuat

bentuk sesuai dengan keinginannya. Ketika pelatihan dilaksanakan siswa kebanyakan

masih bingung dan tidak bisa membuat bentuk-bentuk sederhana seperti bintang, daun,

dan lainnya. Mereka cenderung hanya meremas-remas bahan clay. Namun setelah diberi

contoh cara pembuatan bentuk clay, siswa-siswa sangat antusias untuk membuat bentuk

sesuai dengan keinginannya. Dari hasil pelatihan ini dihasilkan bentuk bintang, love,

anggur, kupu-kupu, donat, orang-orangan, nama, dan lainnya.

3. Produksi media clay untuk perkalian sederhana

Media clay untuk perkalian sederhana dibuat dengan bentuk-bentuk lucu seperti

pita, bunga, dan lainnya dengan warna warna yang berbeda. Dimana bentuk ini dibuat

dalam ukuran yang kecil dan dalam jumlah yang banyak, disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 10: Seni kriya clay lempung dari tepung l

4. Pengaplikasian media clay untuk perkalian sederhana

Pengaplikasian media clay untuk perkalian sederhana dilakukan dengan cara

membuat sekumpulan clay sesuai dengan bilangan yang dikalikan, kemudian diulang

sebanyak bilangan pengalinya. Namun media clay ini hanya terbatas pada perkalian

sederhana dan penerapan konsep dasar perkalian, karena pada bilangan yang cukup besar

dibutuhkan clay dalam jumlah yang banyak. Pada akhir pembelajaran dibuat kuis

berkelompok untuk setiap tiga siswa. Dari kuis ini siswa sudah menunjukkan pemahaman

dasar untuk perkalian.

5. Produksi media clay untuk KPK dan FPB

Media clay untuk KPK dan FPB dibuat dengan bentuk-bentuk yang lucu dalam

ukuran yang kecil. Kemudian dibuat seratus kolom yang ditandai dengan angka satu

sampai seratus. Kolom ini dibuat pada kertas manila yang kemudian ditempeli dengan

kertas lipat warna warni yang sudah dibentuk.

6. Pengaplikasian media clay untuk KPK

Pengaplikasian media clay untuk KPK dilakukan dengan meletakkan satu persatu

clay pada kelipatan dari masing-masing angka yang dicari. Dari sini kemudian akan

diketahui kolom-kolom yang terisi dengan clay lebih dari satu. Untuk kolom pertama

yang berisi clay sejumlah angka yang dicari KPKnya merupakan kolom dengan angka

yang menunjukkan nilai KPK yang sedang dicari. Setelah dilakukan pembelajaran, maka

dibuat kuis dengan membagi siswa menjadi dua kelompok. Dari hasil kuis dapat

diketahui siswa-siswa sudah banyak yang paham, namun ada juga yang masih merasa

kesulitan.

7. Pengaplikasian media clay untuk FPB

Pengaplikasian media clay untuk FPB dilakukan dengan maletakkan clay pada

kolom yang merupakan bilangan faktor dari angka-angka yang dicari nilai FPBnya. Dari

sini kemudian dapat diketahui kolom-kolom yang terisi clay lebih dari satu. Untuk kolom

dengan angka terbesar yang berisi sejumlah clay sesuai dengan banyaknya angka yang

dicari FPBnya merupakan nilai FPB yang dicari. Seperti pada pengaplikasian KPK

sebelumnya, setelah dilakukan pembelajaran FPB dibuat kuis dengan membagi menjadi

dua kelompok. Dari kuis ini diketahui terdapat sebagian anak yyang sudah paham, namun

ada juga sebagian yang merasa kesulitan, karena terkadang siswa masih keliru untuk

penggunaan FPB dan KPK.

8. Produksi media clay untuk pecahan

Media clay untuk pecahan dibuat dengan bentuk lingkaran dengan berbagai

warna, yang kemudian dibagi-bagi sesuai dengan kebutuhan penyebut. Seperti dibagi dua,

tiga, sampai delapan.

9. Pengaplikasian media clay untuk pecahan

Pengaplikasian media clay untuk pecahan dilakukan dengan menggunakan bentuk

lingkaran yang sudah dibagi-bagi sesuai dengan penyebutnya. Dari bentuk-bentuk ini

kemudian dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan nilai pecahan, penjumlahan,

pengurangan, dan perkalian. Namun untuk pembagian masih sulit untuk diterapkan.

Setelah proses pembelajaran dibuat kuis dengan membagi menjadi delapan kelompok,

yang kemudian akan dilombakan. Dari kuis ini diketahui bahwa siswa masih kesulitan

Page 11: Seni kriya clay lempung dari tepung l

dalam operasi untuk penyebut yang berbeda, namun untuk penyebut yang sama sudah

tidak ada masalah.

10. Produksi media clay untuk bangun ruang

Media clay untuk bangun ruang dibentuk menyeruapai ruang kubus, balok, bola,

limas, trapesium, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan. Untuk media bangun ruang ini

dibentuk lebih besar, sehingga lebih mudah untuk diterapkan di dalam kelas.

11. Pengaplikasian clay untuk bangun ruang

Pengaplikasian media clay untuk bangun ruang ini unruk penerapannya dapat

digunakan untuk mengetahui dasar-dasar dari bangun ruang, seperti rusuk, sisi, diagonal,

daln lainnya.

12. Tes akhir setelah dilakukannya perlakuan

Tes akhir ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan siswa setelah

diterapkannya media pembelajaran matematika dengan menggunakan clay. Dimana pada

tes ini akan dibuat seperti perlombaan terbuka, agar siswa menjadi lebih bersemangat.

Soal yang diberikan adalah soal-soal yang mencangkup materi yang telah diajarkan

dengan menggunakan media clay.

13. Pembuatan buku panduan program pembelajaran

Langkah terakhir dari kegiatan ini adalah pembuatan buku panduan program

pembelajaran dengan menggunakan media clay. Dimana dalam buku ini akan dijelaskan

cara penggunaan media clay untuk masing-masing materi (perkalian, FPB, KPK,

pecahan, bangun ruang). Buku panduan ini diberikan kepada guru-guru matematika yang

ada di SDN 01 Jambearum.

Buku panduan yang dibagikan kepada guru-guru matematika di SDN 1

Jambearum dapat digunakan sebagai panduan untuk membuat adonan clay serta buku

petunjuk cara pengaplikasian media clay untuk setiap sub bab yang telah disediakan.

Sehingga diharapkan setelah kegiatan ini berakhir media clay tetap dapat diterapkan di

sekolah.

Page 12: Seni kriya clay lempung dari tepung l

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan program kreativitas mahasiswa yang telah dilakukan

ini adalah sebagai berikut :

1. Clay dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas siswa tuna grahita

ringan dengan membuatnya dalam berbagai bentuk yang menarik.

2. Clay juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika

sederhana (penjumlahan, perkalian, FPB, KPK, pecahan, dan bangun ruang)

bagi siswa tuna grahita ringan, dengan membentuknya sesuai dengan

kebutuhan. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai tes akhir oleh siswa tuna

grahita ringan.

5.2 Saran

Program kreativitas mahasiswa ini diharapkan tetap bisa berlanjut meskipun

waktu kegiatan telah berakhir. Dengan dibuatnya buku panduan yang dibagikan kepada

guru-guru matematika di SD 01 Jambearum diharapkan para guru dapat

memanfaatkannya dengan baik dan mengaplikasikannya kedalam proses mengajar

disekolah.

Page 13: Seni kriya clay lempung dari tepung l

Lampiran 1. Penggunaan Dana

tanggal keterangan debit kredit

28-09-2014 materai 7000 @3 Rp.21.000

28-09-2014 proposal rangkap tiga Rp. 60.000

25-09-2014 bensin untuk survey ke jambe arum Rp. 60.000

14-03-2015 dana talangan rektorat Rp. 1.500.000

15-03-2015 vernis Rp. 15.000

15-03-2015 1 bungkus lem rajawali Rp.12.000

16-03-2015 bensin ke pasar tanjung Rp.10.000

16-03-2015 parkir Rp.3.000

16-03-2015 cat acrilyc Rp.55.000

16-03-2015 tepung terigu Rp.30.000

16-03-2015 tepung maizena Rp.20.000

16-03-2015 pengawet (benzoat) Rp.7.000

16-03-2015 pengharum (vanily) Rp.7.000

16-03-2015 cetak bentuk Rp.30.000

16-03-2015 cetak angka Rp.30.000

17-03-2015 bensin ke jambe arum Rp.60.000

16-03-2015 tusuk gigi Rp.3.000

20-03-2015 toples Rp.40.000

20-03-2015 baskom Rp.7.000

20-03-2015 tepung maizena Rp.26.000

20-03-2015 tepung tapioka Rp.30.000

21-03-2015 print surat dan daftar kegiatan Rp.3.000

22-03-2015 cat akrilik Rp. 55.000

22-03-2015 kertas lipat Rp. 8.000

22-03-2015 lem kertas Rp.2.000

22-03-2015 gunting Rp. 8.000

22-03-2015 kertas manila Rp.2.000

22-03-2015 spidol bord marker Rp.10.000

27-03-2015 print soal test awal Rp.15.000

27-03-2015 bensin ke jambe arum Rp.60.000

28-03-2015 konsumsi siswa Rp.50.000

28-03-2015 konsumsi pelaksana PKM Rp.60.000

11/4/2015 bensin ke jambe arum Rp.60.000

11/4/2015 konsumsi siswa Rp.50.000

11/4/2015 konsumsi pelaksana PKM Rp.60.000

18-04-2015 bensin ke jambe arum Rp.60.000

Page 14: Seni kriya clay lempung dari tepung l

18-04-2015 konsumsi siswa Rp.50.000

18-04-2015 konsumsi pelaksana PKM Rp.60.000

25-04-2015 bensin ke jambe arum Rp.60.000

25-04-2015 konsumsi siswa Rp.50.000

25-04-2015 konsumsi pelaksana PKM Rp.60.000

9/5/2015 bensin ke jambe arum Rp.60.000

9/5/2015 konsumsi siswa Rp.50.000

9/5/2015 konsumsi pelaksana PKM Rp.60.000

20-05-2015 pencairan 70% dana pkm Rp. 3.897.000

20-05-2015 pengembalian dana talangan Rp. 1.500.000

25-05-2015 Bensin ke jambe arum Rp. 60.000

25-05-2015 Konsumsi pelaksana Rp.60.000

29-05-2015 Bensin ke jambearum Rp.60.000

29-05-2015 Konsumsi pelaksana Rp.60.000

29-05-2015 Konsumsi siswa Rp.50.000

02-06-2015 Banner 3x1 Rp. 45.000

02-06-2015 Spidol 2 pack Rp.70.000

02-06-2015 Kertas 1 rim Rp. 35.000

02-06-2015 Papan dada Rp.5000@50 Rp. 250.000

02-06-2015 sampul Rp. 30.000

02-06-2015 Solasi dan lem Rp. 10.000

05-06-2015 Bolpoin untuk hadiah 5 pack Rp. 85.000

05-06-2015 Buku 5 pack Rp. 150.000

05-06-2015 Hadiah untuk juara 1,2,3 Rp. 300.000

06-06-2015 Kenang-kenangan (buku pelajaran) Rp.450.000

07-06-2015 Konsumsi siswa Rp. 150.000

12-06-2015 Konsumsi guru Rp. 300.000

12-06-2015 Sewa sound sistem Rp. 100.000

12-06-2015 Bensisn ke jambe arum Rp.100.000

12-06-2015 Konsumsi pelaksana Rp. 100.000

jumlah Rp. 5.397.000 Rp. 5.444.000