sempro

Upload: aulia-mursyida

Post on 14-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

PENGARUH LAMA PEMAKAIAN BARONGAN PADA PEMBARONG REOG PONOROGO TERHADAP RESORPSI TULANG ALVEOLAR REGIO MOLAR PERTAMA DITINJAU DARI GAMBARAN RADIOGRAFI

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:Aulia Mursyida111610101042

Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Jember2014

PENGARUH LAMA PEMAKAIAN BARONGAN PADA PEMBARONG REOG PONOROGO TERHADAP RESORPSI TULANG ALVEOLAR REGIO MOLAR PERTAMA DITINJAU DARI GAMBARAN RADIOGRAFI

1.1 Latar BelakangReog PonorogoBerat 20-60 kg, digunakan 15-30 menit pada setiap pementasan. Latihan seminggu sekali bagi pembarong yang sudah biasa dan 4-5 kali dalam seminggu bagi pembarong pemula

Cakotan berbentuk balok persegi panjang yang melintang horizontal di antara gigi molar kanan dan kiri rahang atas dan rahang bawah.Penari BaronganPujangga AnomKlono SewandonoPenari JathilanWarokBaban yang diterima dari permukaan kayu dari cakotan barongan akan diterima gigi dan diteruskan ke jaringan periodontalSerabut periodontal utama akan terganggu dan terdisorganisasiTrauma Oklusal21.1 Latar BelakangTrauma oklusalPerubahan klinis:Resesi gingiva hingga meningkatnya jumlah gigi yang goyangGambaran radiografi trauma oklusalResorpsi tulang alveolarPerubahan kepadatan tulang alveolarResorpsi akarPenebalan lamina duraPelebaran ruang ligamen periodontalTulang AlveolarCadangan kalsium tubuhMemenuhi keb. jaringan lainnya dan kadar kalsium dalam darahPembentuk dan penyokong gigi yang utamaGigi terlihat memanjangGigi goyangTerganggunya pengunyahan(Garna, 2005)1.1 Latar BelakangPembarong Reog PonorogoTekanan arah horizontal (kesamping) dan vertikal (intrusi)Kerusakan pada jaringan periodontal yang meluas hingga jaringan tulangTekanan yang lebih besar dapat menyebabkan resorpsi hingga deposisi tulang(Manson&Eley, 1993)Sudah bermain diatas 5 tahunBermain kurang dari 5 tahunBukan pembarong (kontrol)Pemeriksaan radiografi periapikalEvaluasi keadaan jaringan periodontalBesar kekuatan, Arah, Durasi, Frekuensi (Carranza, 2002).1.2 Rumusan MasalahAdakah pengaruh lama pemakaian barongan pada Pembarong Reog Ponorogo terhadap resorpsi tulang alveolar regio molar pertama ditinjau dari gambaran radiografi?

1.3 Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lama pemakaian barongan pada Pembarong Reog Ponorogo terhadap resorpsi tulang alveolar regio molar pertama ditinjau dari gambaran radiografi.

1.4 Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.Memberikan gambaran dampak beban oklusal yang berat pada pembarong Reog Ponorogo terhadap resorpsi tulang alveolar regio molar pertama kanan dan kiri rahang bawah.Memberikan kontribusi pemikiran terhadap penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh beban pada gigi terhadap faktor faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan gigi dan mulut.Memberikan pengetahuan kepada pembarong mengenai pengaruh aktivitas memberi beban pada gigi terhadap kondisi kesehatan gigi dan mulut.

II.TINJAUAN PUSTAKA2.1 Reog Ponorogo 2.1.1 Ciri-ciri Reog Ponorogo2.1.2 Barongan dan Dadhak Merak2.1.3 Letak Gigitan2.2 Jaringan Pendukung2.2.1 Gingiva2.2.2 Ligamen Periodontal2.2.3 Sementum2.2.4 Tulang Alveolar2.3 Struktur Tulang Alveolar 2.4 Trauma Oklusal 2.4.1 Pengertian Trauma Oklusal2.4.2 Macam-macam Trauma OklusalII.TINJAUAN PUSTAKA2.5 Resorpsi Tulang Alveolar2.5.1 Pengertian Resorpsi Tulang Alveolar2.5.2 Pola Resorpsi Tulang Alveolar2.6 Hubungan Membarong dengan Resorpsi Tulang Alveolar2.7 HipotesisTampak adanya resorpsi tulang alveolar regio molar pertama pada pembarong Reog Ponorogo ditinjau dari gambaran radiografi.

III. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Jenis PenelitianJenis Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu pengukuran variabel hanya dari data yang didapat pada satu waktu (point time approach), dengan membandingkan prevalensi kejadian efek pada sampel dari kelompok resiko dengan prevalensi efek pada subyek tanpa resiko (Notoadmodjo, 2002).3.2 Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember dan Laboratorium Parahita Jember. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2014.3.3 Identifikasi Variabel3.3.1Variabel BebasPembarong Reog Ponorogo yang telah bermain Reog kurang dari 5 tahun, yang telah bermain lebih dari 5 tahun dan bukan Pembarong Reog Ponorogo.3.3.2Variabel TergantungResorpsi tulang alveolar regio molar pertama kanan dan kiri pada rahang bawah.3.3.3Variabel TerkendaliYang termasuk dalam variable terkendali adalah:Metode pemeriksaan OHI-sMetode pemeriksaan periodontal indeksMetode pengambilan gambaran radiografi periapikalMetode interpretasi foto radiografiCara kerja penelitian.3.4Definisi Operasional3.4.1Pembarong Reog PonorogoPembarong Reog Ponorogo adalah penari/pemain barongan dan dadhak merak yang menahan beban pada gigi minimal 20 kg (Goenharto, dkk. 2003). Pada penelitian ini akan dipilih pembarong yang telah bermain kurang dari 5 tahun dan pembarong yang telah bermain lebih dari 5 tahun.3.4.2Bukan Pembarong Reog PonorogoPada penelitian ini, kelompok bukan pembarong yang dipilih adalah yang sesuai dengan kriteria sampel dan akan digunakan sebagai kelompok kontrol. 3.4.2Resorpsi tulang alveolar Resorpsi tulang alveolar merupakan perubahan keseimbangan fisiologis tulang alveolar yang mengakibatkan perubahan pembentukan dan kerusakan tulang serta menyebabkan pengurangan jumlah tulang alveolar (Mosby, 2008). Pada penelitian ini gambaran radiografi yang telah didapat dapat dikatakan mengalami resorpsi tulang alveolar apabila setelah dilakukan menggunakan penggaris, jarak antara puncak tulang alveolar dan cemento-enamel junction pada regio molar pertama melebihi 2 mm (Carranza, 2002).3.5Sampel Penelitian3.5.1Kriteria Sampel PenelitianJenis kelamin laki-laki.Usia antara 20-45 tahun.Gigi molar pertama kanan dan kiri pada rahang bawah masih ada, tidak malposisi dan tidak terdapat kelainan periapikal.Memiliki tingkat kebersihan rongga mulut (OHI-s) kategori baik yakni yang memiliki skor 0,0 1,2.Tidak ada kelainan periodontitis, yakni yang memiliki skor Periodontal Index 0 0,9.Tidak merokok.Tidak menderita penyakit sistemik yakni Diabetes Melitus dan penyakit lainnya yang mempengaruhi kesehatan tulang. Bersedia mengisi Informed ConsentKhusus sampel Pembarong : telah melakukan aktifitas membarong selama kurang dari 5 tahun dan lebih dari 5 tahun serta melakukan latihan minimal satu kali dalam seminggu.

3.5.2Cara Pengambilan Sampel PenelitianTeknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non random sampling yaitu dengan cara purposive sampling berdasarkan kriteria yang sebelumnya ditetapkan oleh peneliti untuk pertimbangan tertentu. (Notoatmodjo, 2002).

3.5.3Besar Sampel PenelitianSampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pembarong Reog Ponorogo di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember sebanyak 47 orang. Data pembarong tersebut diperoleh dari ketua paguyupan Reog Ponorogo di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Menurut Kuncoro (2009) minimal sampel 10% dari populasi dianggap cukup untuk mewakili populasi pada penelitian observasional.Sehingga ditemukan perhitungan:

n=10% x Populasi=10% x 47=4,7

Jadi, besar sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4,7 atau dibulatkan menjadi 5. Sampel kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, yakni kelompok pembarong yang bermain Reog minimal 5 tahun sejumlah 5 orang, kelompok pembarong yang bermain Reog kurang dari 5 tahun sejumlah 5 orang dan bukan Pembarong Reog Ponorogo sejumlah 5 orang dengan berdasarkan kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan peneliti.

3.6Alat dan Bahan3.6.1AlatKaca mulut (2 buah) (Garfieldss)Probe periodontal (Ossung)Sonde lurus (Garfieldss)Hand scoon (Everglove)MaskerDeepen glassBaki alatHeadlampKertasBulpenPenggaris

Cone Indicator/CIDDental X-Ray UnitKomputerImaging PlateReader UnitLaser Printer

3.6.2BahanAlkohol 70%Radiography Film

3.7Prosedur Penelitian3.7.1Persiapan Sampel PenelitianSebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan ethical clearance pada komisi etik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada. Subyek penelitian diberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan, kemudian dilakukan pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan peneliti dengan melakukan pemeriksaan subyektif dan obyektif melalui wawancara dan mengisi kuisioner, kemudian apabila bersedia sampel penelitian diminta untuk mengisi dan menyetujui informed consent.3.7.2Persiapan Alat Semua alat yang akan digunakan untuk memeriksa kondisi rongga mulut sampel disterilkan dengan alkohol 70%

3.7.3Pemeriksaan Jaringan PeriodontalSubyek penelitian yang telah dipilih berdasarkan kriteria kemudian dilakukan pemeriksaan intra oral yang meliputi pemeriksaan OHI-s dan pemeriksaan Periodontal Indeks untuk memastikan bahwa sampel yang dipilih termasuk dalam kategori yang telah ditetapkan oleh peneliti.a. Pemeriksaan kondisi kebersihan rongga mulut melalui metode pemeriksaan OHI-s:Pada OHI-s permukaan gigi yang dinilai adalah permukaan bukal pada kedua molar 1 rahang atas dan permukaan lingual kedua molar 1 rahang bawah serta permukaan labial gigi insisivus 1 kanan rahang atas dan insisivus 1 kiri rahang bawah. Skor OHI-s didapatkan dengan menjumlah Skor Debris dan Skor Kalkulus.