seminar tugas akhir - sinta.unud.ac.id i.pdfseminar tugas akhir sirkuir motocross dan supercross di...
TRANSCRIPT
Seminar Tugas Akhir
Sirkuir Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga merupakan kegiatan memelihara kebugaran dan kesehatan jasmani.
Dalam perkembangannya olahraga dijadikan kegiatan untuk mencari prestasi
maupun hanya sebagai kegiatan yang menghibur. Olahraga juga merupakan
kegiatan positif untuk mengisi waktu luang atau menjadi sebuah profesi.
Menurut Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga (1987) mengkategorikan
olahraga menjadi 7 jenis yaitu olah raga rekreasi, olah raga profesional, olah raga
massal, olah raga prestasi, olah raga tradisional, olah raga khusus dan olah raga
rehabilitasi. Salah satu dari olahraga tersebut yang sekarang ini cukup banyak
dilakukan oleh generasi muda adalah olahraga prestasi dan menjadi dapat
mengembangkan bakat yang dimiliki. Pada Undang – Undang Sistem
Keolahragaan Nasional (2005) Pasal 1 Poin 13 menyatakan olahraga prestasi
adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara
terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai
prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
Seminar Tugas Akhir
Sirkuir Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung
2
Olahraga balap motor merupakan bentuk olahraga otomotif yang saling
mengadu kemampuan serta kecepatan mesin dan cukup berbahaya, baik
mengandari mobil maupun sepeda motor. Selain dari bakat dan hobi juga
membutuhkan keberanian yang cukup besar. Karena bahaya yang selalu
mengancam dan bisa berakibat kecelakaan yang membawa cacat atau bahkan
kematian. Dalam hal ini olahraga Motocross yang termasuk dalam olahraga
extreme juga termasuk olahraga prestasi. Sudah banyak perlombaan Motorcross
atau Supercross yang diadakan dan mendapatkan antusiasme masyarakat yang
cukup banyak.
Para pengghobi olahraga balap motor yang tidak mendapatkan tempat yang
sesuai untuk menyalurkan hobbinya akan melakukan tindakan balap motor di
tempat umum dimana hal ini dapat dikatakan balap motor yang tidak legal karena
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tindakan balap liar telah melanggar
Pasal 297 UU Nomor 22 Tahun 2009, dengan sanksi maksimal 3 tahun dan denda
maksimal Rp. 3.000.000.00. Balap liar juga membuat bakat – bakat dari anak
muda di Kabupaten Klungkung yang tidak terbina, sehingga perlunya pengadaan
sebuah fasilitas sebagai penyalur hobi dan bakat anak muda di bidang balap
motor.
Di daerah Kabupaten Klungkung, juga tidak sedikit adanya anak muda yang
bermain motocross di lahan Pasca galian C tanpa fasilitas yang memadai, dimana
penghobi olahraga ini hanya dapat memamfaatkan jalan yang tidak rata karena
belum adanya pengerasan jalan di daerah Pasca galian C ini. Melakukan olahraga
yang bersifat berbahaya tanpa dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai standar
dapat menyebabkan kecelakaan hingga kematian, sehingga banyak bakat – bakat
generasi muda daerah Klungkung yang terbuang sia–sia. Maka dari itu
diperlukannya fasilitas berupa sirkuit motocross dan supercross permanen sebagai
tempat latihan sekaligus juga menjadi tempat untuk mengadakan perlombaan atau
event – event yang terkait dengan olahraga Motorcross.
Keberadaan sirkuit motocross dan supercross yang dapat mewadahi para
penghobbi, sekaligus sebagai tempat melaksanakan event nasional diharapkan
dapat menjadi sebuah penunjang destinasi wisata yang baru di Kabupaten
Klungkung. Olahraga yang memacu adrenalin ini menjadi daya tarik bagi
Seminar Tugas Akhir
Sirkuir Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung
3
wisatawan yang ingin menonton sebuah pertunjukan balap motor dilintasan tanah
dan menunjukkan skill dari tiap pembalap. Melalui event – event yang diadakan
dapat menjadi sebuah ajang promosi atau upaya meningkatkan daya tarik daerah.
Karena Bali merupakan destinasi wisata domestik maupun internasional dapat
menjadi peluang yang besar untuk menarik penonton maupun wisatawan.
Ditambah lagi dengan adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Klungkung yang merencanakan lahan Pasca galian C menjadi wilayah parawisata.
Keberadaan sirkuit motocross dan supercross di lahan Pasca galian C dapat
sebagai tindakan untuk menghidupkan lagi wilayah yang sudah rusak karena
aktivitas pertambangan sebelumnya. Ditambah lokasi galian C yang dekat dengan
jalan arteri yaitu Jalan Bay Pass Prof. Ida Bagus Mantra dapat memudahkan
akomodasi menuju sirkuit motocross dan supercross dari arah Denpasar maupun
arah Pelabuhan Padang Bai.
Dari latar belakang diatas maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan sirkuit
Motocross dan Supercross dapat menjadi fasilitas olahraga yang dapat
mengembangkan bakat – bakat dari generasi muda dalam meningkatkan prestasi
di bidang olahraga balap. Tentunya, pernyataan tersebut bukan merupakan sesuatu
hal yang tidak mungkin, mengingat saat ini olahraga extreme sedang mendapatkan
antusiasme masyarakat yang besar dan olahraga ini dapat dicoba oleh segala
kalangan jika sudah sesuai dengan ketentuan yang ada. Pengadaan fasilitas Sirkuit
Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda ini diharapkan
mampu memenuhi target-target sasaran tersebut dengan cara memberikan fasilitas
bagi masyarakat umum khususnya di daerah Klungkung.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja fasilitas yang akan menunjang keberadaan dari sirkuit motocross
dan supercross sehingga dapat menjadi destinasi parawisata olahraga di lahan
Pasca galian C?
2. Bagaimana tema yang akan diterapkan di arena sirkuit motocross dan
supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung?
Seminar Tugas Akhir
Sirkuir Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung
4
3. Bagaimana perencanaan sirkuit motocross dan supercross yang mampu
mengadaptasi budaya lokal sehingga dapat menjadi sebuah penunjang
destinasi wisata di Kabupaten Klungkung?
1.3 Tujuan
Tujuan dari perancangan sirkuit motocross dan supercross dapat menjadi
fasilitas olahraga dan hobi positif yang dapat mengembangkan bakat – bakat
generasi muda di bidang olah raga motocross dan supercross. Sekaligus
menciptakan destinasi wisata olahraga baru di daerah lahan Pasca galian C Yeh
Unda.
1.4 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan sumbernya (Wasito, Drs. Hermawan, 1992):
a. Data Primer
Data primer diperoleh melalui :
Wawancara
Teknik wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
yang dilakukan dengan narasumber yang memiliki informasi
mengenai perancangan sebuah sirkuit motocross dan supercross
yang dapat mewadahi event tingkat daerah maupun nasional
sekaligus menjadi destinasi parawisata olahraga.
Observasi
Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan
langsung pada lingkungan site maupun disekitar site yang akan
dipakai sebagai sirkuit motocross dan supercross untuk
mendapatkan data – data mengenai kondisi existing dari site.
Observasi juga dilakukan pada proyek – proyek sejenis yang
berada di daerah lain dan mencari data – data mengenai sirkuit
motocross dan supercross dan mengetahui kelemahan – kelemahan
yang dimiliki sehingga saat perencanaan dapat dicarikan sebuah
Seminar Tugas Akhir
Sirkuir Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung
5
solusi terbaik agar dapat merencanakan sebuah sirkuit yang lebih
baik dari proyek sejenis yang ada.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui :
Data Literatur
Data yang didapat dengan mencari sumber – sumber yang dapat
mendukung data sirkuit motocross dan supercross serta data – data
lain dari Ikatan Motor Indonesia (IMI), perpustakaan dan literatur
lainnya.
Data Instansional
Dengan mencari data yang menyangkut dengan peraturan –
peraturan dan kebijakan-kebijakan baik daerah maupun nasional
yang mempengaruhi perencanaan sirkuit motocross dan supercross
di lahan Pasca galian C Kali Unda, Klungkung
Studi Banding
Studi banding merupakan teknik mencari data dengan mencari
fasilitas atau proyek sejenis yang menyangkut tentang sirkuit
motocross maupun supercross dengan cara browsing di internet,
sehingga mendapatkan perbandingan dan contoh mengenai fasilitas
utama dan fasilitas penunjang maupun pengelolaan yang ada.
1.4.2 Teknik Analisis dan Sintesis
Pada laporan ini menggunakan informasi yang dikumpulkan dari berbagai
literatur yang berkaitan kemudian dikelompokkan dan dilakukan pengolahan data
sebagai berikut :
1. Studi Deskriptif, yaitu memaparkan hal – hal yang berhubungan secara
sistematis.
2. Metode Komperatif, yaitu teknik mencari sebab akibat terhadap sebuah
permasalahan yang muncul dan mencoba mencarikan solusi melalui
rancangan yang sudah didasari dengan teori yang ada.
Seminar Tugas Akhir
Sirkuir Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung
6
3. Metode Sintesis, merupakan penggabungan kedua metode yang ada di
atas.
1.4.3 Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil sebagai rangkuman dari semua jawaban atas masalah
yang telah diangkat. Proses penarikan kesimpulan menggunakan teknik deduktif,
yaitu teknik pengambilan kesimpulan dari hal-hal bersifat umum mengarah pada
kesimpulan yang bersifat khusus.