presentation1 teori ksatria 2015 daerah klungkung bali

22
OM SUASTIASTU KELOMPOK 2 KELAS VIII F

Upload: sang-ayu-agung-kusumas-pratiwi

Post on 16-Jan-2017

189 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Om suastiastuKelompok 2kelas viii f

1

NAMA ANGGOTA KELOMPOKSANG AYU AGUNG KUSUMAS PRATIWI ( 03 )IDA AYU NYOMAN YUANDA CAHYANI ( 06 )NI PUTU WINTA IKA PUTRI ( 14 )NI KADEK NOVELIA PURNAMA UTAMI ( 16 )I PUTU WIDIATMIKA ( 17 )

JUDULTEORI KSATRIA( Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu di Indonesia )TUJUANTujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana cara masuknya kebudayaan hindu ke Indonesia melalui proses dari teori ksatria serta agar bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan jika dilaksanakannya teori ksatria

DASAR / LANDASAN TEORITeori Ksatria berisikan bahwa proses masuknya agama ke Indonesia dibawa oleh kaum ksatria.Adanya raja-raja dari India yang datang menaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia dan menghindukan penduduknya.

PROSES MASUKNYA KEBUDAYAAN HINDU MELALUI TEORI KSATRIA

Menurut F.D.K Bosch ada 3 alasan mengapa Agama Hindu disebarkan oleh bangsawan

Raja dan bagsawan serta ksatria dari India yang kalah perang meninggalkan daerahnya menuju ke daerah lain termasuk Indonesia. Mereka berusaha menaklukkan daerah baru di Indonesia dan membentuk pemerintahan baru seperti ketika mereka di India. Dari situ mereka mulai menanamkan ajaran agama Hindu pada penduduk setempat.

Kekacauan politik di India menyebabkan para ksatria melarikan diri sampai di Indonesia dan sesampainya di Indonesia mereka membentuk dan mendirikan koloni (tanah jajahan) dan mulai menyebarkan agama Hindu.

Adapula raja dan para bangsawan India yang sengaja datang ke Indonesia untuk menyerang dan menaklukkan suku-suku di Indonesia. Setelah mereka berhasil maka akan mendirikan kerajaan dan mulai menyebarkan agama Hindu.

PENDAPAT TIGA AHLI TENTANG TEORI KSATRIA

CC. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria juga turut menyebarkan kebudayaan Hindu di Indonesia. Penyebaran tersebut berawal karena para ksatria Hindia terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Para ksatria memberi bantuan yang banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku yang bertikai, sebagai hadiahnya ada diantara mereka yang kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinannya itu para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu pada keluarga yang dinikahinya.

Moekerji juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia. Para ksatria membangun koloni koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan

J.L Moens mencoba menghubungkan proses tebentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5 ada diantara para keluarga kerajaan di India selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.

KELEBIHAN TEORI KSATRIA

Semangat berpetualangn dan menaklukan daearah lain, pada saat itu umumnya dimiliki oleh para Ksatria ( keluarga kerajaan )Tiga ahli mengemukakan pendapatnya tentang kelebihan dari teori ksatria yaitu :C.C BergMengemukakan bahwa para ksatria ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Mereka dijanjikan akan diberi hadiah apabila menang, yaitu dinikahi dengan seorang putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinan ini, tradisi hindu berkembang dengan mudahMookerjiMengemukakan bahwa para ksatria ini membangun koloni-koloni yang akhirnya berkembang menjadi kerajaan dan menjalin hubungan dengan kerajaan India J.L Moens Mengemukakan bahwa pada abad ke-5, banyaknya para ksatria yang melarikan diri karena peperangan di India. Para Ksatria yang berasal dari keluarga kerajaan mendirikan kerajaan baru di Indonesia.

KEKURANGAN TEORI KSATRIA

Para ksatria tidak menguasai bahasa sansekerta dan huruf pallawa Apabila daerah Indonesia pernah menjadi taklukan kerajaan kerajaan India, tentunya ada bukti prasasti ( Jaya Prasasti / Jayastamba / Tugu Kemenangan ) yang menggambarkan penaklukan tersebut. Akan tetapi, baik di India maupun Indonesia tidak ditemukan prasasti semacam itu. Adapun prasati Tanjore yang menceritakan tentang penaklukan Kerajaan Sriwijaya oleh salah satu kerajaan Cola India, tidak dapat dipakai sebagai bukti yang memperkuat hipotesis ini. Hal ini disebabkan penaklukan tersebut terjadi pada abad ke-11, sedangkan bukti-bukti yang diperlukan harus menunjukkan pada kurun waktu yang lebih awal.

KESIMPULANJadi dapat disimpulkan bahwa teori ksatria terbentuk karena pada masa lampau di Negara India sering terjadi perang antar golongan. Para prajurit yang kalah / jenuh dalam menghadapi perang antar golongan tersebut lantas mereka meninggalakan India dan menyebarkan ke berbagai wilayah dunia. Rupanya, diantara mereka adapula yang sampai ke Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni baru sebagai tempat tinggalnaya di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan kebudayaan hindu. Tetapi teori ksatria ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak adanya bukti tertulis bahwa telah terjadi kolonialisasi oleh para ksatria hindu yang berasal dari India Namun ada juga tiga ahli yang mengemukakan pendapat tentang teori ksatria. Mereka ialah C.C Berg, Mookerji, dan J.L Moens. Dari pendapat tiga ahli tersebut akan disatukan menjadi sebuah teori yang sudah kita bahas pertama kali yaituTEORI KSATRIA

SARAN Kebudayaan yang berkembang di Indoneisa pada tahap awal diyakini berasal dari India. Pengaruh itu diduga mulai masuk pada awal abad masehi. Apabila kita membandingkan kebudayaan hindu yang ada di Indonesia akan ditemukan kemiripan karena, memang banyak orang yang meyakini bahwa kebudayaan hindu disebarkan oleh orang-orang dari India . Sebelum kenal dengan kebudayaan India, simtem sistem yang kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu belum dikenal kepercayaan-kepercayaan. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain seperti peribadatan dan kesastraan.

Maka dari itu kita harus menjaga kelestarian dan budaya-budaya yang ditinggalkan agama Hindu. Serta sebagai orang yang berkeyakinan kita harus melaksanakan keyakinan kita masing-masing dengan baik karena keyakinan tersebut yang akan mendekatkan kita terhadap TUHAN YANG MAHA ESA , dan Beliaulah yang akan melindungi setiap langkah kita

OM SHANTI, SHANTI, SHANTI OMTHANK YOU