seminar tugas akhir analisa pengaruh pengelasan...

27
SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PENGELASAN FCAW PADA SAMBUNGAN MATERIAL GRADE A DENGAN MATERIAL GRADE DH 36 FARIDA TRI HASTUTI 4306 100 112 DOSEN PEMBIMBING 1. YEYES MULYADI, ST, M.Sc. 2. Ir. GATHOT DWI W, MT. Oleh :

Upload: nguyenduong

Post on 02-May-2019

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SEMINAR TUGAS AKHIR

ANALISA PENGARUH PENGELASAN FCAW PADA

SAMBUNGAN MATERIAL GRADE A DENGAN

MATERIAL GRADE DH 36

FARIDA TRI HASTUTI

4306 100 112

DOSEN PEMBIMBING

1. YEYES MULYADI, ST, M.Sc.

2. Ir. GATHOT DWI W, MT.

Oleh :

LATAR BELAKANG

Salah satu dari bagian dari sistem produksi yang kompleksadalah masalah teknologi pengelasan, yang mana berperanpenting dalam pembangunan kapal baja. Penggunaanpenting dalam pembangunan kapal baja. Penggunaanbermacam-macam kelas baja A sampai E dalam pembuatankapal didasarkan atas pentingnya bagian konstruksi yangdibuat dan tebalnya pelat untuk bagian konstruksi tesebut(Wiryosumarto,1994), sehingga dalam pembangunan kapalbaja tersebut akan dijumpai suatu proses pengelasan antaradua material yang berbeda.

1. Bagaimanakah pengaruh variasi Heat Input dalam

proses pengelasan FCAW pada sambungan material

Grade A dengan material Grade DH 36 terhadap

struktur mikro baja?struktur mikro baja?

2. Bagaimanakah pengaruh variasi Heat Input

pengelasan FCAW pada sambungan material Grade A

dengan Grade DH 36 terhadap kekuatan mekanik pada

sambungan tersebut?

TUJUAN PENELITIAN

1. Mngetahui struktur Mikro Baja

pada pengelasan tersebut akibat

adanya Variasi Heat Input

2. Mengetahui hasil kekuatan mekanik

proses pengelasan FCAW pada

sambungan material Grade A dengan

Grade DH 36 akibat adanya variasi

Heat Input.

1.Las busur yang dipakai adalah las busur FCAW2.Posisi pengelasan datar (1G)3.Tebal pelat yang digunakan 14 mm4.Tidak menganalisa tegangan sisa4.Tidak menganalisa tegangan sisa5.Desain sambungan butt joint6.Jenis kampuh V tunggal7.Pengujian yang dilakukan adalah Uji Tarik, UjiMetallography dan Uji Kekerasan8.Tidak dilakukan uji NDT

METODOLOGI

A1

LANJUTAN……………

A1

BI

LANJUTAN……………

BI

1. PERHITUNGAN HEAT INPUT

GRAFIK HUBUNGAN KECEPATAN

PENGELASAN & HEAT INPUT

2. PENGUJIAN TARIK

DATA-DATA PENGUJIAN

TARIK

GRAFIK

Grafik Hubungan Heat Input dan Tensile

TabeL

KEKUATAN TARIK PADA BASE METAL

Grafik

0.000

5000.000

10000.000

15000.000

20000.000

25000.000

470 472 474 476 478 480

He

at

Inp

ut

J/cm

Tensile

KEKUATAN TARIK PADA BASE METAL

KEKUATAN TARIK

GRAFIK RATA-RATA BESARNYA

NILAI KEKERASAN & HEAT INPUT

3. UJI

KEKERASAN

240 A

200 A

160 ANILAI

HUBUNGAN

RATA-RATA

NILAI NILAI

KEKERASAN

PADA TIAP

DAERAH

PENGELASAN

Hubungan Heat Input dengan NilaiKekuatan dan Kekerasan

4. MIKROSTRUKTUR

BASE METAL

KANDUNGAN STRUKTUR BUTIRAN

PADA AMPERE 240

ADH

BASE METAL 200 A

KANDUNGAN STRUKTUR BUTIRAN

PADA AMPERE 200

DHA

BASE METAL 160 A

KANDUNGAN STRUKTUR BUTIRAN

PADA AMPERE 160

DHA

HAZ 200 A

KANDUNGAN STRUKTUR BUTIRAN

PADA AMPERE 240

DHA

HAZ 200 A

KANDUNGAN STRUKTUR BUTIRAN

PADA AMPERE 200

DHA

HAZ 200 A

KANDUNGAN STRUKTUR BUTIRAN

PADA AMPERE 160

DHA

WELD METAL

240 A

KANDUNGAN STRUKTUR BUTIRAN

PADA AMPERE 240, 200 DAN 160

200 A200 A200 A200 A

160 A160 A160 A160 A

KANDUNGAN BUTIRAN WELD METAL

240A, 200 A DAN 160 A

KESIMPULAN

1. Pada hasil pengujian dengan menggunakan prosespengelasan FCAW pada sambungan material Grade A denganmaterial Grade DH 36, struktur perlit pada sambungan tersebutmeningkat 20,018% dan 11,736%. Banyaknya kandungan perlitpada struktur menambah kekerasan dan ketangguhan spesimenpada struktur menambah kekerasan dan ketangguhan spesimenuji. Dengan Heat Input rendah dan kecepatan pengelasan yangbesar menyebabkan laju pendinginan cepat sehinggamenghasilkan struktur perlit yang halus, grain size atau ukuranbutirnya menjadi semakin halus 0,111% dan 0,346%. Semakinhalus struktur tersebut maka nilai Kekerasan dan Kekuatannyaakan meningkat.

2. Pada proses pengelasan FCAW pada sambungan material grade Adengan Material Grade DH 36 diketahui Heat Input yang terjadi semakin kecilyaitu, 21.394,768 J/cm, 20.232,511 J/cm dan 17.023,466 J/cm. Padapengujian mekanik (Tarik dan Kekerasan) dengan Heat Input yang kecil, nilaiKekuatan Tarik dan Kekerasan mengalami kecenderungan peningkatan.Pada uji tarik semua spesimen mengalami patahan di daerah Base Metalmaterial Grade A, nilai kekuatannya meningkat 1,434% dan 1,804%. Untukhasil rata-rata uji kekerasan dengan Heat Input yang semakinhasil rata-rata uji kekerasan dengan Heat Input yang semakinkecil, didapatkan hasil sebagai berikut: pada Base Metal material GradeA, nilai kekerasan meningkat sebesar, 1,589% dan 4,223%, pada daerahHAZ Grade A nilai kekerasannya meningkat 0,349 % dan turun menjadi0,350%, pada daerah Sambungan Pengelasan nilai kekerasannya meningkat3,809% dan 2,778%, pada daerah HAZ Grade DH 36 nilai kekerasannyameningkat 1,276% dan 3,368% dan pada daerah Base Metal Grade DH 36nilai Kekerasannya meningkat 2,317% dan 0,335%. Rata-rata dari hasilpengujian kekerasan, dengan Heat Input yang semakin kecil maka nilaikekerasannya akan meningkat.

SARANSARANSARANSARAN

1. Pada penelitian selanjutnya hendaknya ditambah lagi variasiHeat Input dan Proses Pengelasan yang lain.

2. Untuk pengujian Mikrostruktur hendaknya titik uji pengambilangambar struktur mikronya lebih baik diambil lebih dari 2x setiapdaerah/lokasi dan ditambahkan lokasi pengmbilan foto yaituFusion Line & perbatasan daerah HAZ dengan Base Metal agarpembandingnya jelas terlihat, begitu juga pada uji Kekerasanhendaknya pengambilan titik uji untuk setiap daerah sebaiknyadiambil lebih dari 3x.

ALHAMDULILLAH,

SEKIAN DAN TERIMA KASIH