laporan praktikum pengelasan

22

Click here to load reader

Upload: mdrxabai

Post on 10-Dec-2015

200 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

1.1 Latar BelakangPada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk berbagai proses pengerjaan industry seperti, pemotongan logam dan penyambungannya, konstruksi bangunan baja, dan konstruksi permesinan yang memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi manufaktur. Teknologi pengelasan termasuk yang paling banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti bangunan dan mesin yang dibuat dengan pengelasan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Kualitas dari hasil pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari penggunanya dan persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan.

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum pengelasan

ContentsBAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................1

1.1Latar Belakang.......................................................................................................................................1

1.2Waktu dan Tempat Praktikum...............................................................................................................1

1.3Tujuan dan Manfaat Praktikum..............................................................................................................1

BAB II DASAR TEORI..................................................................................................................................2

2.1Teori Dasar.............................................................................................................................................2

2.2Cacat Lasan............................................................................................................................................4

BAB 3 PROSEDUR PRAKTIKUM................................................................................................................7

3.1Persiapan Praktikum..............................................................................................................................7

3.2Alat dan Bahan Praktikum.....................................................................................................................7

3.3Langkah-langkah Praktikum..................................................................................................................8

BAB IV GAMBAR KERJA..........................................................................................................................12

BAB V ANALISIS HASIL PRAKTIKUM...................................................................................................14

BAB VI KESIMPULAN...............................................................................................................................15

LAMPIRAN

Page 2: laporan praktikum pengelasan
Page 3: laporan praktikum pengelasan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk berbagai proses

pengerjaan industry seperti, pemotongan logam dan penyambungannya, konstruksi bangunan

baja, dan konstruksi permesinan yang memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi

manufaktur. Teknologi pengelasan termasuk yang paling banyak digunakan karena memiliki

beberapa keuntungan seperti bangunan dan mesin yang dibuat dengan pengelasan menjadi

ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Kualitas dari hasil pengelasan sangat

tergantung pada keahlian dari penggunanya dan persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan.

1.2 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum pengelasan dilakukan pada hari sabtu tanggal 24-Januari-2015 di

Laboratorium Proses Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakults Teknik Universitas Jenderal

Achmad Yani Cimahi.

1.3 Tujuan dan Manfaat Praktikum

Tujuan dan manfaat dari pelaksanaan praktikum pengelasan adalah :

Mengetahui beberapa prosess atau teknik pengelasan logam dalam suatu proses /

teknik produksi dalam manufaktur.

Mengetahui besaran-besaran atau parameter proses yang terlibat dan berpengaruh

terhadap kualitas lasan yang dihasilkan.

Mengetahui cacat-cacat yang terjadi dalam proses pengelasan logam.

Merencanakan dan membuat barang jadi melalui teknik pengelasan logam.

1

Page 4: laporan praktikum pengelasan

BAB II DASAR TEORI

1.4 Teori Dasar

Pengelasan adalah proses penyambungan Antara dua logam atau lebih dengan

menggunakan energy panas. Logam sekitar lasan/sambungan, akan mengalami siklus termal

yang cepat yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan metalurgi yang rumit,

deformasi dan tegangan-tegangn termal. Hal ini sangat erat hubungannya dengan kekuatan,

cacat lasan, dan lain sebagainya yang pada umumnya mempunyai pengaruh yang fatal

terhadap keamanan dari konstruksi yang dilas.

Proses pengelasan melibatkan pemanasan dan pendinginan, pada umumnya struktur

mikro dari logam tergantung dari kecepatan peninginannya dari temperature terbentuknya

fasa awal sampai ke temperature kamar. Karena perubahan struktur ini dengan sendirinya

sifat-sifat mekanik yang dimiliki juga berubah. Pada dasarnya daerah terkena pengaruh panas

yang sering disebut dengan Heat Affected Zone (HAZ), dan logam induk yang tak

terpengaruh panas. Daerah logam lasan adalah bagian dari logam yang pada waktu

pengelasan mencair dan kemudian membeku. Daerah pengaruh panas atau HAZ adalah

logam dasar yang bersebelahan dengan logam las yang selama proses pengelasan mengalami

siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat. Logam induk tak terpengaruh panas adalah

bagian logam dasar dimana panas dan temperature pengelasan tidak menyebabkan terjadinya

perubahan-perubahan struktur dan sifat. Selain ketiga bagian itu masih ada bagian lain yaitu

daerah yang membatasi antara logam las dan daerah HAZ yang disebut dengan batas las.

Untuk melihat struktur dari sebuah hasil lasan kita dapat melihat pada gambar dibawah ini

Semua kejadian selama proses pendinginan dalam pengelasan hamper sama dengan

pendinginan dalam pengecoran perbedaanya adalah :

1. Kecepatan pendinginan dalam las lebih tinggi

2. Sumber panas dalam las bergerak lurus

3. Pencairan dan pembekuan dalam las terjadi secara terus menerus

4. Pembekuan logam las mulai dari dinding logam induk yang dipersamakan dengan

dinding cetakan pada pengecoran, hanya saja dalam pengelasan, logam las harus

menjadi satu dengan logam induk, sedangkan dalam pengecoran harus terjadi

sebaliknya.

2

Page 5: laporan praktikum pengelasan

1.5 Cacat Lasan

Dalam proses pengelasan ada beberapa cacat yang dapat terjadi diantaranya :

1. Undercut

Undercut adalah suatu alur atau takikan yang terjadi pada perbatasan sisi-sisi

lasan yang sejajar arah pengelasan sehingga bagian kaki lasan mengalami penipisan.

Penyebab terjadinya undercut :

Gerakan elektroda yang terlalu cepat

Panas yang terlampau tinggi

Sudut elektroda yang tidak tepat.

2. Incomplete penetration (penetrasi yang kurang sempurna)

Incomplete penetration terjadi karena logam las tidak menembus melanjutkan

kebagian akar dari sambungan atau kedalaman logam las kurang dari tinggi alur yang

direncanakan.

Penyebab :

Gerakan elektroda yang terlalu cepat.

3

Page 6: laporan praktikum pengelasan

Arus atau panas yang tidak cukup.

Logam pengisi melebur tanpa meleburkan logam induk.

3. Inklusi

Inklusi terjadi karena adanya material padat yang terjebak pada waktu proses

pembekuan. Inklusi dapat terjadi menjadi dua bagian, yaitu inklusi non metalik (slag

dan oksida) dan inklusi metalik.

Penyebab :

Arus yang terlalu rendah dan elektroda yang terlalu besar.

Pada sambungan sudut, sudut-sudut yang kurang tepat, pembersihan yang

kurang baik.

Pengelasan yang terlalu cepat

4. Incompletly filled groove (Alur tidak terisi secara sempurna)

Hal ini terjadi karena alur yang direncanakan tidak terisi logam secara sempurna,

sehingga sambungan tampak kekurangan logam pengisi / cekung.

Penyebab :

Gerakan elektroda yang terlalu cepat.

Elektroda atau logam pengisi terlalu kecil.

5. Lack of fusion atau Incomplete fusion (peleburan yang tidak sempurna)

Terjadi karena logam induk dan logam las tidak melebur bersama secara

menyeluruh.

4

Page 7: laporan praktikum pengelasan

Penyebab :

Arus pengelasan terlalu rendah.

Gerakan elektroda terlalu cepat

Persiapan yang tidak sempurna (permukaan kotor).

Sudut elektroda yang tidak tepat.

Panjang busur yang tidak tepat.

5

Page 8: laporan praktikum pengelasan

BAB 3 PROSEDUR PRAKTIKUM

3.1 Persiapan Praktikum

Sebelum dimulainya praktikum persiapan yang dilakukan adalah memeriksa

kelengkapan alat yang akan di gunakan saat praktikum, mempersiapkan benda kerja,

mempersiapkan alat keselamatan, pengecekan mesin yang akan digunakan apakah berfungsi

dengan baik atau tidak, dan mempresiapkan rencana proses pengerjaan praktikum.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum

1. Alat dan Bahan untuk praktikum pengelasan individu (Praktikum ke 1)

Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pengelasan ini adalah :

- 5 lembar pelat dengan ukuran 250 x 30 x 3 mm (Benda Kerja)

- Elektroda

- Mesin las

- Sarungtangan kulit

- Apron dada

- Apron lengan

- Masker las

- Palu terak

- Sikat kawat

2. Alat dan Bahan untuk praktikum pengelasan kelompok (Praktikum Ke 2)

Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pengelasan membuat jemuran

handuk adalah :

- batang besi berbentuk silinder

- besi siku

- cat

- kuas

- Elektroda

- Mesin las

- Sarungtangan kulit

6

Page 9: laporan praktikum pengelasan

- Apron dada

- Apron lengan

- Masker las

- Palu terak

- Sikat kawat

- Mesin pemotong

- Ragum

- Penggaris

3.3 Langkah-langkah Praktikum

1. Praktikum Pertama

A. Mengelas Jalur

gambar 1 Pengelasan Jalur

Proses yang dilakukan dalam praktikum pengelasan untuk membuat jalur adalah :

- Mempersiapkan benda kerja dan elektroda yang akan di gunakan

- Menggunakan alat keselamatan untuk proses pengelasan

- Memasangkan elektroda pada holder

- Menghidupkan mesil las dengan memutar saklar ke angka 380 V.

- Melakukan penyetingan besarnya arus yang akan di gunakan

- Melakukan proses pengelasan dari arah kiri ke kanan dengan posisi flat

(horizontal)

- Setalah selesai bersihkan teraknya menggunakan palu terak dan sikat kawat

7

Page 10: laporan praktikum pengelasan

- Setelah bersih selanjutnya kembali melakukan proses pengelasan yang sama

hingga membuat empat jalur pengelasan dalam benda kerja

B. Menyambungkan Dua Plat

gambar 2 Menyambungkan dua plat

Proses yang dilakukan dalam pengelasan menyambung dua buah plat adalah :

- Mempersiapkan benda kerja dan elektroda yang akan di gunakan

- Menggunakan alat keselamatan untuk proses pengelasan

- Memasangkan elektroda pada holder

- Menghidupkan mesil las dengan memutar saklar ke angka 380 V.

- Melakukan penyetingan besarnya arus yang akan di gunakan

- Melakukan tack welding pada ujung dari kedua buah plat yang akan di las,

seperti yang di tunjukan pada figure 4

8

Page 11: laporan praktikum pengelasan

gambar 3 tack welding

- Setelah selesai di tack welding lalu melakukan pengelasan di benda kerja

tersebut dari kiri ke kanan.

- Setelah selesai di las kemudian terak di bersihkan.

C. Menyambung Dua Buah Plat dengan Menggunakan Kampuh T

- Mempersiapkan benda kerja dan elektroda yang akan di gunakan

- Menggunakan alat keselamatan untuk proses pengelasan

- Memasangkan elektroda pada holder

- Menghidupkan mesil las dengan memutar saklar ke angka 380 V.

- Melakukan penyetingan besarnya arus yang akan di gunakan

- Meletakan kedua benda kerja sesuai dengan figure 5

- Melakukan proses tack welding seperti pada figure 5

gambar 4 Posisi benda kerja yang di las kampuh T

- Kemudian melakukan proses pengelasan

- Setelah selesai bersihkan teraknya lalu melakukan proses pengelasan pada

bidang yang sebelahnya

- Setelah semua proses pengelasan selesai matikan mesin dan rapihkan

kembali semua peralatan yang di gunakan.

2. Praktikum ke dua (Pembuatan jemuran handuk)

- Mengukur lalu memotong batang silinder dengan panjang 210 cm, 220 cm,

230 cm

9

Page 12: laporan praktikum pengelasan

- Memotong batang siku dengan ukuran panjang 30 cm sebanyak 2 buah dan

60 cm sebanyak 1 buah

- Melakukan proses bending dengan radius 5cm pada batang silinder

- Batang siku yang berukuran 60 cm di keduabelah sisinya di las dengan

kedua buah batang siku 30 cm dengan posisi center

- Batang silinder yang sudah di bending di las terhadap batang siku yang

sebelum nya sudah dibuat dengan urutan sesuai dengan panjang dari batang

silinder tersebut dan di beri jarak 15cm antar batang silinder tersebut

- Setelah semua terpasang dengan baik lalu dilanjutkan pembuatan penguat

untuk dipasang di kedua belah sisi dari jemuran tersebut

- Proses akhir adalah proses finishing yaitu pengampelasa dan pengecatan

jemuran handuk tersebut

10

Page 13: laporan praktikum pengelasan

BAB IV GAMBAR KERJA

1. Gambar kerja praktikum pengelasan individu

A. Mengelas Jalur

B. Menyambungkan Dua Plat

C. Menyambungkan dua plat dengan menggunakan kampuh T

11

Page 14: laporan praktikum pengelasan

2. Gambar Praktikum Pengelasan Kelompok

Berikut adalah hasil dari kerja praktikum pengelasan pembuatan gantungan

handuk yang dibuat oleh kelompok kami

gambar 5 benda jadi dari hasil praktikum

BAB V ANALISIS HASIL PRAKTIKUM

Dalam proses praktikum pengelasan hasil dari proses pengelasan masih kurang baik,

dalam penyambungan dua buah plat tembusan hasil dari pengelasanya kurang merata dan

terdapat beberapa cacat las di hasil proses praktik pengelasan. Hal itu terjadi karena

penyetingan ukuran arus yang tidak pas, kurang baik nya persiapan benda kerja, kecepatan

gerakan elektroda yang kurang benar, sudut dari elektroda kurang benar, teknik pengelasan

yang kurang baik, serta kurangnya “jam terbang” dari praktikan dalam melakukan

pengelasan.

12

Page 15: laporan praktikum pengelasan

BAB VI KESIMPULAN

Dari hasil praktikum kesimpulan yang didapatkan adalah :

1. Las listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan

tenaga listrik sebagai sumber panas.

2.   Untuk dapat mengelas dengan hasil lasan yang baik, perlu latihan dalam jangka

waktu yang tidak singkat.

3.   Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil lasan. Jika

terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu pemanasan bahan

dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar. Bila terlalu

lambat akan menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar dan kuat, hal ini dapat

menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya). Oleh karena itu kecepatan

elektroda harus tepat dan stabil.

4.      Jarak ujung elektroda ke benda kerja juga sangat mempengaruhi hasil lasan. Jika

terlalu dekat elektroda bisa nempel pada benda kerja dan jika terlalu jauh lelehan

elektroda tidak akan menumpuk dan jika sangat jauh elektroda akan mati.

13

Page 16: laporan praktikum pengelasan

LAMPIRAN

-sarung tangan las

-elektroda

-mesin las

- Apron dada

- Masker las

- Palu terak

14

Page 17: laporan praktikum pengelasan

- Sikat kawat

- Mesin pemotong

15