laporan teknik perawatan: pengelasan

12
LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 MODUL : Pengelasan PEMBIMBING : Ir. Gatot Subiyanto Oleh : Nama : Ridha Nudianti Darmawan 131424029 Kelas : 2A- Teknik Kimia Produksi Bersih PROGRAM STUDI D4-TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Praktikum : Selasa, 10 Maret 2015

Upload: ridha-n-darmawan

Post on 17-Nov-2015

128 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATANSEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL: PengelasanPEMBIMBING: Ir. Gatot Subiyanto

Praktikum: Selasa, 10 Maret 2015Penyerahan Laporan: Selasa, 24 Maret 2015

Oleh :Nama: Ridha Nudianti Darmawan131424029

Kelas:2A- Teknik Kimia Produksi Bersih

PROGRAM STUDI D4-TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIHJURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2015

I. LATAR BELAKANGPengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas. Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat manusia dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini kemajuan ilmu pengethuan di bidang elektronik melalui penelitian yang melihat karakteristik atom, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap penemuan material baru dan sekaligus bagaimanakah menyambungnya.

II. TUJUAN PRAKTIKUM1. Mengetahui peralatan dan perlengkapan pengelasan.2. Melatih ketrampilan praktikan dibidang pengelasan.3. Mampu mengerjakan penyambungan/penempelan dan pemotongan logam besi dengan pengelasan.

III. DASAR TEORILas busur listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tanaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan las dengan las busur listrik ini adalah merupakan sambungan tetap/permanen.Ada dua macam mesin las, yaitu mesin las DC (direct current - mesin las arus searah) dan mesin las AC (alternating current - mesin las arus bolak-balik). Disini mesin yang akan dipergunakan adalah mesin las AC. Mesin las listrik dapat mengalirkan arus listrik yang cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman yaitu kurang dari 45 volt, jadi tidak terlalu berpengarung besar/fatal jika kita tersetrum.Perlengkapan lasyang terutama untuk melakukan pengerjaan pengelasan adalah sebagai berikut :

1. Pembangkit listrik Pada praktikum ini arus yang digunakan adalah arus AC.Pesawat arus bolak-balik pada dasarnya merupakan suatu transformator step-down yang dapat mengubah tegangan arus listrik misalnya listrik permulaan (120 atau 220 Volt) menjadi tegangan kecil yang menghasilkan arus besar yang sesuai untuk pekerjaan mengelas.2. Pemegang elektrodaPerlengkapan ini berfungsi untuk menjepit atau memegang elektroda. Alat ini harus memenuhi syarat diantaranya tidak mudah panas, ringan, dan isolator cukup aman bagi si pemakai.3. Penjepit masaBagian logam yang akan di las berfungsi sebagai kutub negatif (masa). Alat ini dapat langsung dijepitkan pada logam yang akan dikerjakan atau dapat juga dijepitkan pada meja kerja (mejabesi). Kontak dengan masa ini harus baik agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik pula. Kontak yang tidak baik akan menimbulkan panas yang berarti penggunaan tanaga untuk menghasilkan bunga api yang sesuai.4. Topeng lasSeperti telah dikemukakan bahwa bunga api las menghasilkan jenis-jenis sinar berbahaya terutama mata dan kulit. Oleh karena itu diperlukan alat pelindung khusus yang berupa kaca mata hitam yang terpasang pada helm/topeng muka.5. ElektrodaElektroda atau kawat las tersedia dalam ukuran standar, baik dimensi ataupun jenis bahanya. Pada prisipnya jenis bahan elektroda hampir serupa dengan bahan logam yang akan di las beberapa macam elektroda untuk penggunaan khusus misalnya untuk lapisan permukaan, las tembaga dan paduan tembaga, alumunium, besi tuang, mangan, paduan nikel dan baja nikel mangan.Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak lurus dan miring 700-800untuk menghasilkan alur lasan yang baik.

6. Meja lasMeja las sebagai tempat penjepit masa dan tempat benda kerja yang akan dilas untuk lebih memudahkan dalam posisi mengelas.7. Lain-lainPerlengkapan tambahan yang diperlukan ialah palu las, alat ini berguna untuk melepaskan kerak pada permukaan yang di las. Tang, untuk memegang benda kerja setelah dilas. Sikat kawat, utuk membersihkan sisa terak.

IV. ALAT DAN BAHANAlat :1. Palu2. Topeng las3. Elektroda4. Mesin lasBahan :1. Besi

V. LANGKAH KERJA1. Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.2. Gunakan alat pelindung. 3. Persiapkan mesin las. Meliputi :a) Hubungkan mesin las ke sumber arus.b) Jepitkan penjepit masa mesin las pada besi yang akan dipotong/ disambungkan.c) Atur arus mesin las.4. Pasang elektroda pada pemegang elektroda.5. Ketukkan elektroda terlebih dahulu sebelum melakukan pengelasan hingga terdapat percikan6. Jika telah terdapat percikan bunga api, lakukan pengelasan/penyambungan dua logam pada posisi logam pertama berada tegak lurus dengan logam yang kedua.7. Setelah selesai dinginkan benda kerja, setelah itu bersihkan terak pada hasil lasan dengan cara dipukul dengan palu.8. Hasil lasan dapat terlihat setelah terak dibersihkan.9. Setelah selesai, matikan mesin las.

VI. DATA PENGAMATANNo.PERSIAPAN ALAT

Gambar ProsesKeterangan

1Sambungkan alat dengan sumber listrik. Nyalakan, kemudian hubungkan kabel penjepit besi pada tanda (-) dan kabel penjepit karbida pada tanda (+). Atur skala alat pada hingga skala maksimum.

2Sambungkan batangan karbida kepada penjepitnya.

No.PROSES PENGELASAN UNTUK PEMOTONGAN BESI

Gambar ProsesKeterangan

1Pasang penjepit besi pada besi yang akan dipotong.

2Ketukkan ujung elektroda ke ujung bagian besi yang akan dipotong, hingga terdapat percikan api.

3Setelah terdapat percikan, hentikan ketukan. Posisikan ujung elektroda menempel di daerah ujung bagian besi yang akan dipotong hingga besi mulai bolong.

4Saat besi sudah mulai bolong, gerakkan elektroda sesuai arah besi akan dipotong secara perlahan. Usahakan agar proses pemotongan tidak terhenti, agar tidak terjadi banyak penumpukan pengotor pada besi yang akan dipotong.

5Bila telah mencapai ujung, maka besi akan terpotong sesuai dengan yang diinginkan.

No.PROSES PENGELASAN UNTUK MENYATUKAN POTONGAN BESI

Gambar ProsesKeterangan

1Pasang penjepit besi pada besi yang akan dipotong.

2Ketukkan ujung elektroda ke ujung bagian besi yang akan dipotong, hingga terdapat percikan api.

3Setelah terdapat percikan, hentikan ketukan. Lelehkan bagian besi yang tebal kearah plat besi yang akan ditempelkan. Jangan biarkan elektroda diam terlalu lama di satu titik, selalu gerakkan di area yang akan ditempelkan.

4Lakukan pengelasan hingga semua area yang akan ditempelkan telah menyatu.

VII. PEMBAHASANNama: Ridha N. DarmawanNIM: 131424029Pada praktikum ini, dilakukan pengelasan dengan menggunakan elektroda yang terdiri dari batang besi yang dilapisi dengan karbida. Proses ini lebih banyak dikenal dengan nama las karbit. Fungsi pelapisan karbida pada besi adalah untuk mencegah batang besi yang ada didalamnya menempel secara langsung pada plat besi yang akan dipotong atau digabungkan.Proses pengelasan dapat memiliki 2 fungsi, yaitu pemotongan dan penggabungan. Untuk proses pemotongan, tahapan yang harus dilakukan adalah dengan membolongi ujung batas besi yang akan dipotong. Setelah ujung bagian besi yang akan dipotong telah bolong, pemotongan dilakukan dengan menggeser elektroda di pinggiran besi sesuai dengan arah potongan. Untuk proses pemotongan, elektroda tidak boleh banyak digerakkan, karena akan menyebabkan bagian lainnya meleleh dan menyulitkan proses pemotongan dikarenakan bagian yang akan dipotong menjadi semakin tebal. Sebaliknya untuk proses penggabungan. Agar lelehan dapat tersebar secara merata, elektroda harus selalu digerakkan di area yang akan digabungkan. Sehingga akhirnya besi yang akan digabungkan bisa menempel di seluruh bagian.Bila elektroda menempel saat sedang melakukan proses pengelasan, matikan dahulu alat sehingga panas pada elektroda tidak mengalir lagi dan elektroda dapat dicopot. Lapisan karbida pada elektroda akan menyebabkan kotoran pada batang besi. Atau biasa disebur dengan terak. Agar kotoran tidak semakin menumpuk, selama proses pengelasan sesekali besi harus dipukuli dengan palu untuk merontokkan kotoran yang terbentuk.Atur arus mesin las sesuai tebal benda kerja dan diameter elektroda yang akan digunakan. Untuk menentukan besar arus kita sesuaikan dengan diameter elektroda dan ketebalan logam yang akan kita las. Semakin tebal logam yang akan dilas, semakin besar arus yang dibutuhkan untuk menghasilkan hasil lasan yang maksimal.

VIII. KESIMPULANDari hasil praktikum pengelasan yang telah dilakukan pada hari Selasa, 10 Maret 2015 praktikan telah dapat:1. Mengetahui peralatan dan perlengkapan pengelasan.2. Melatih keterampilan praktikan di bidang pengelasan.3. Mampu mengerjakan penyambungan/penempelan dan pemotongan logam besi dengan pengelasan.

IX. DAFTAR PUSTAKADjamiko, Riswan Dwi, 2008, Modul Teori Pengelasan, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/modul%20teori%20pengelasan.pdf, diakses tanggal 21 Maret 2015, 03:52 WIBAnonim, tt, Modul-14-Sambungan-Las, http://tin103.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/211/2014/10/Modul-14-Sambungan-Las.pdf, diakses tanggal 21 Maret 2015, 03:38 WIB