Download - laporan praktikum pengelasan
ContentsBAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1Latar Belakang.......................................................................................................................................1
1.2Waktu dan Tempat Praktikum...............................................................................................................1
1.3Tujuan dan Manfaat Praktikum..............................................................................................................1
BAB II DASAR TEORI..................................................................................................................................2
2.1Teori Dasar.............................................................................................................................................2
2.2Cacat Lasan............................................................................................................................................4
BAB 3 PROSEDUR PRAKTIKUM................................................................................................................7
3.1Persiapan Praktikum..............................................................................................................................7
3.2Alat dan Bahan Praktikum.....................................................................................................................7
3.3Langkah-langkah Praktikum..................................................................................................................8
BAB IV GAMBAR KERJA..........................................................................................................................12
BAB V ANALISIS HASIL PRAKTIKUM...................................................................................................14
BAB VI KESIMPULAN...............................................................................................................................15
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk berbagai proses
pengerjaan industry seperti, pemotongan logam dan penyambungannya, konstruksi bangunan
baja, dan konstruksi permesinan yang memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi
manufaktur. Teknologi pengelasan termasuk yang paling banyak digunakan karena memiliki
beberapa keuntungan seperti bangunan dan mesin yang dibuat dengan pengelasan menjadi
ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Kualitas dari hasil pengelasan sangat
tergantung pada keahlian dari penggunanya dan persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan.
1.2 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum pengelasan dilakukan pada hari sabtu tanggal 24-Januari-2015 di
Laboratorium Proses Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakults Teknik Universitas Jenderal
Achmad Yani Cimahi.
1.3 Tujuan dan Manfaat Praktikum
Tujuan dan manfaat dari pelaksanaan praktikum pengelasan adalah :
Mengetahui beberapa prosess atau teknik pengelasan logam dalam suatu proses /
teknik produksi dalam manufaktur.
Mengetahui besaran-besaran atau parameter proses yang terlibat dan berpengaruh
terhadap kualitas lasan yang dihasilkan.
Mengetahui cacat-cacat yang terjadi dalam proses pengelasan logam.
Merencanakan dan membuat barang jadi melalui teknik pengelasan logam.
1
BAB II DASAR TEORI
1.4 Teori Dasar
Pengelasan adalah proses penyambungan Antara dua logam atau lebih dengan
menggunakan energy panas. Logam sekitar lasan/sambungan, akan mengalami siklus termal
yang cepat yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan metalurgi yang rumit,
deformasi dan tegangan-tegangn termal. Hal ini sangat erat hubungannya dengan kekuatan,
cacat lasan, dan lain sebagainya yang pada umumnya mempunyai pengaruh yang fatal
terhadap keamanan dari konstruksi yang dilas.
Proses pengelasan melibatkan pemanasan dan pendinginan, pada umumnya struktur
mikro dari logam tergantung dari kecepatan peninginannya dari temperature terbentuknya
fasa awal sampai ke temperature kamar. Karena perubahan struktur ini dengan sendirinya
sifat-sifat mekanik yang dimiliki juga berubah. Pada dasarnya daerah terkena pengaruh panas
yang sering disebut dengan Heat Affected Zone (HAZ), dan logam induk yang tak
terpengaruh panas. Daerah logam lasan adalah bagian dari logam yang pada waktu
pengelasan mencair dan kemudian membeku. Daerah pengaruh panas atau HAZ adalah
logam dasar yang bersebelahan dengan logam las yang selama proses pengelasan mengalami
siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat. Logam induk tak terpengaruh panas adalah
bagian logam dasar dimana panas dan temperature pengelasan tidak menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan struktur dan sifat. Selain ketiga bagian itu masih ada bagian lain yaitu
daerah yang membatasi antara logam las dan daerah HAZ yang disebut dengan batas las.
Untuk melihat struktur dari sebuah hasil lasan kita dapat melihat pada gambar dibawah ini
Semua kejadian selama proses pendinginan dalam pengelasan hamper sama dengan
pendinginan dalam pengecoran perbedaanya adalah :
1. Kecepatan pendinginan dalam las lebih tinggi
2. Sumber panas dalam las bergerak lurus
3. Pencairan dan pembekuan dalam las terjadi secara terus menerus
4. Pembekuan logam las mulai dari dinding logam induk yang dipersamakan dengan
dinding cetakan pada pengecoran, hanya saja dalam pengelasan, logam las harus
menjadi satu dengan logam induk, sedangkan dalam pengecoran harus terjadi
sebaliknya.
2
1.5 Cacat Lasan
Dalam proses pengelasan ada beberapa cacat yang dapat terjadi diantaranya :
1. Undercut
Undercut adalah suatu alur atau takikan yang terjadi pada perbatasan sisi-sisi
lasan yang sejajar arah pengelasan sehingga bagian kaki lasan mengalami penipisan.
Penyebab terjadinya undercut :
Gerakan elektroda yang terlalu cepat
Panas yang terlampau tinggi
Sudut elektroda yang tidak tepat.
2. Incomplete penetration (penetrasi yang kurang sempurna)
Incomplete penetration terjadi karena logam las tidak menembus melanjutkan
kebagian akar dari sambungan atau kedalaman logam las kurang dari tinggi alur yang
direncanakan.
Penyebab :
Gerakan elektroda yang terlalu cepat.
3
Arus atau panas yang tidak cukup.
Logam pengisi melebur tanpa meleburkan logam induk.
3. Inklusi
Inklusi terjadi karena adanya material padat yang terjebak pada waktu proses
pembekuan. Inklusi dapat terjadi menjadi dua bagian, yaitu inklusi non metalik (slag
dan oksida) dan inklusi metalik.
Penyebab :
Arus yang terlalu rendah dan elektroda yang terlalu besar.
Pada sambungan sudut, sudut-sudut yang kurang tepat, pembersihan yang
kurang baik.
Pengelasan yang terlalu cepat
4. Incompletly filled groove (Alur tidak terisi secara sempurna)
Hal ini terjadi karena alur yang direncanakan tidak terisi logam secara sempurna,
sehingga sambungan tampak kekurangan logam pengisi / cekung.
Penyebab :
Gerakan elektroda yang terlalu cepat.
Elektroda atau logam pengisi terlalu kecil.
5. Lack of fusion atau Incomplete fusion (peleburan yang tidak sempurna)
Terjadi karena logam induk dan logam las tidak melebur bersama secara
menyeluruh.
4
Penyebab :
Arus pengelasan terlalu rendah.
Gerakan elektroda terlalu cepat
Persiapan yang tidak sempurna (permukaan kotor).
Sudut elektroda yang tidak tepat.
Panjang busur yang tidak tepat.
5
BAB 3 PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1 Persiapan Praktikum
Sebelum dimulainya praktikum persiapan yang dilakukan adalah memeriksa
kelengkapan alat yang akan di gunakan saat praktikum, mempersiapkan benda kerja,
mempersiapkan alat keselamatan, pengecekan mesin yang akan digunakan apakah berfungsi
dengan baik atau tidak, dan mempresiapkan rencana proses pengerjaan praktikum.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
1. Alat dan Bahan untuk praktikum pengelasan individu (Praktikum ke 1)
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pengelasan ini adalah :
- 5 lembar pelat dengan ukuran 250 x 30 x 3 mm (Benda Kerja)
- Elektroda
- Mesin las
- Sarungtangan kulit
- Apron dada
- Apron lengan
- Masker las
- Palu terak
- Sikat kawat
2. Alat dan Bahan untuk praktikum pengelasan kelompok (Praktikum Ke 2)
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pengelasan membuat jemuran
handuk adalah :
- batang besi berbentuk silinder
- besi siku
- cat
- kuas
- Elektroda
- Mesin las
- Sarungtangan kulit
6
- Apron dada
- Apron lengan
- Masker las
- Palu terak
- Sikat kawat
- Mesin pemotong
- Ragum
- Penggaris
3.3 Langkah-langkah Praktikum
1. Praktikum Pertama
A. Mengelas Jalur
gambar 1 Pengelasan Jalur
Proses yang dilakukan dalam praktikum pengelasan untuk membuat jalur adalah :
- Mempersiapkan benda kerja dan elektroda yang akan di gunakan
- Menggunakan alat keselamatan untuk proses pengelasan
- Memasangkan elektroda pada holder
- Menghidupkan mesil las dengan memutar saklar ke angka 380 V.
- Melakukan penyetingan besarnya arus yang akan di gunakan
- Melakukan proses pengelasan dari arah kiri ke kanan dengan posisi flat
(horizontal)
- Setalah selesai bersihkan teraknya menggunakan palu terak dan sikat kawat
7
- Setelah bersih selanjutnya kembali melakukan proses pengelasan yang sama
hingga membuat empat jalur pengelasan dalam benda kerja
B. Menyambungkan Dua Plat
gambar 2 Menyambungkan dua plat
Proses yang dilakukan dalam pengelasan menyambung dua buah plat adalah :
- Mempersiapkan benda kerja dan elektroda yang akan di gunakan
- Menggunakan alat keselamatan untuk proses pengelasan
- Memasangkan elektroda pada holder
- Menghidupkan mesil las dengan memutar saklar ke angka 380 V.
- Melakukan penyetingan besarnya arus yang akan di gunakan
- Melakukan tack welding pada ujung dari kedua buah plat yang akan di las,
seperti yang di tunjukan pada figure 4
8
gambar 3 tack welding
- Setelah selesai di tack welding lalu melakukan pengelasan di benda kerja
tersebut dari kiri ke kanan.
- Setelah selesai di las kemudian terak di bersihkan.
C. Menyambung Dua Buah Plat dengan Menggunakan Kampuh T
- Mempersiapkan benda kerja dan elektroda yang akan di gunakan
- Menggunakan alat keselamatan untuk proses pengelasan
- Memasangkan elektroda pada holder
- Menghidupkan mesil las dengan memutar saklar ke angka 380 V.
- Melakukan penyetingan besarnya arus yang akan di gunakan
- Meletakan kedua benda kerja sesuai dengan figure 5
- Melakukan proses tack welding seperti pada figure 5
gambar 4 Posisi benda kerja yang di las kampuh T
- Kemudian melakukan proses pengelasan
- Setelah selesai bersihkan teraknya lalu melakukan proses pengelasan pada
bidang yang sebelahnya
- Setelah semua proses pengelasan selesai matikan mesin dan rapihkan
kembali semua peralatan yang di gunakan.
2. Praktikum ke dua (Pembuatan jemuran handuk)
- Mengukur lalu memotong batang silinder dengan panjang 210 cm, 220 cm,
230 cm
9
- Memotong batang siku dengan ukuran panjang 30 cm sebanyak 2 buah dan
60 cm sebanyak 1 buah
- Melakukan proses bending dengan radius 5cm pada batang silinder
- Batang siku yang berukuran 60 cm di keduabelah sisinya di las dengan
kedua buah batang siku 30 cm dengan posisi center
- Batang silinder yang sudah di bending di las terhadap batang siku yang
sebelum nya sudah dibuat dengan urutan sesuai dengan panjang dari batang
silinder tersebut dan di beri jarak 15cm antar batang silinder tersebut
- Setelah semua terpasang dengan baik lalu dilanjutkan pembuatan penguat
untuk dipasang di kedua belah sisi dari jemuran tersebut
- Proses akhir adalah proses finishing yaitu pengampelasa dan pengecatan
jemuran handuk tersebut
10
BAB IV GAMBAR KERJA
1. Gambar kerja praktikum pengelasan individu
A. Mengelas Jalur
B. Menyambungkan Dua Plat
C. Menyambungkan dua plat dengan menggunakan kampuh T
11
2. Gambar Praktikum Pengelasan Kelompok
Berikut adalah hasil dari kerja praktikum pengelasan pembuatan gantungan
handuk yang dibuat oleh kelompok kami
gambar 5 benda jadi dari hasil praktikum
BAB V ANALISIS HASIL PRAKTIKUM
Dalam proses praktikum pengelasan hasil dari proses pengelasan masih kurang baik,
dalam penyambungan dua buah plat tembusan hasil dari pengelasanya kurang merata dan
terdapat beberapa cacat las di hasil proses praktik pengelasan. Hal itu terjadi karena
penyetingan ukuran arus yang tidak pas, kurang baik nya persiapan benda kerja, kecepatan
gerakan elektroda yang kurang benar, sudut dari elektroda kurang benar, teknik pengelasan
yang kurang baik, serta kurangnya “jam terbang” dari praktikan dalam melakukan
pengelasan.
12
BAB VI KESIMPULAN
Dari hasil praktikum kesimpulan yang didapatkan adalah :
1. Las listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan
tenaga listrik sebagai sumber panas.
2. Untuk dapat mengelas dengan hasil lasan yang baik, perlu latihan dalam jangka
waktu yang tidak singkat.
3. Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil lasan. Jika
terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu pemanasan bahan
dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar. Bila terlalu
lambat akan menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar dan kuat, hal ini dapat
menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya). Oleh karena itu kecepatan
elektroda harus tepat dan stabil.
4. Jarak ujung elektroda ke benda kerja juga sangat mempengaruhi hasil lasan. Jika
terlalu dekat elektroda bisa nempel pada benda kerja dan jika terlalu jauh lelehan
elektroda tidak akan menumpuk dan jika sangat jauh elektroda akan mati.
13
LAMPIRAN
-sarung tangan las
-elektroda
-mesin las
- Apron dada
- Masker las
- Palu terak
14
- Sikat kawat
- Mesin pemotong
15