seminar perbankan dan jasa keuangan

31
Seminar Perbankan dan Jasa Keuangan Page Ujian Akhir Semester Gasal 2014/2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini membuat segala sesuatu mejadi beresiko dan tidak pasti, sehingga kebutuhan akan jasa asuransi sangat penting karena asuransi memegang peranan dalam memberikan kepastian proteksi bagi masyarakat. Asuransi dapat memberikan proteksi terhadap kesehatan, pendidikan, hari tua, harta benda maupun kematian. Pada kenyataannya banyak bermunculan perusahaan-perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai jenis polis, salah satunya adalah Allianz Life Indonesia. Perusahaan tersebut adalah perusahaan asuransi yang memiliki kewajiban menanggung resiko yang akan dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya. Untuk itu perlunya perusahaan atau lembaga asuransi dalam kegiatan lembaga usaha dan dalam kegiatan individu menjadi mutlak diperlukan untuk meminimalisir keadaan- keadaan yang sifatnya mendadak dan merugikan pelaku

Upload: yohanes-yannes-ujuto

Post on 16-Dec-2015

233 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

seminar perbankan dan jasa keuangan kebijakan moneter dan inflasi

TRANSCRIPT

Ujian Akhir Semester Gasal 2014/2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDi era globalisasi ini membuat segala sesuatu mejadi beresiko dan tidak pasti, sehingga kebutuhan akan jasa asuransi sangat penting karena asuransi memegang peranan dalam memberikan kepastian proteksi bagi masyarakat. Asuransi dapat memberikan proteksi terhadap kesehatan, pendidikan, hari tua, harta benda maupun kematian. Pada kenyataannya banyak bermunculan perusahaan-perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai jenis polis, salah satunya adalah Allianz Life Indonesia.Perusahaan tersebut adalah perusahaan asuransi yang memiliki kewajiban menanggung resiko yang akan dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya. Untuk itu perlunya perusahaan atau lembaga asuransi dalam kegiatan lembaga usaha dan dalam kegiatan individu menjadi mutlak diperlukan untuk meminimalisir keadaan-keadaan yang sifatnya mendadak dan merugikan pelaku usaha maupun individu tersebut. Namun, perusahaan asuransi pun juga tidak terlepas dari adanya permasalahan. Konsumen masih sering merasakan bahwa asuransi tidak melindungi aktivitasnya, bahkan cenderung merugikannya meskipun kesan itu tidak semuanya benar dan perlindungan hukum bagi konsumen sangat dibutuhkan sehingga nasabah tidak bingung dalam menyelesaikan kasus terhadap asuransinya.1.2 Rumusan Masalah1. Apa penyebab susahnya nasabah melakukan klaim asuransi?2. Bagaimana peran BMAI dan OJK dalam menyelesaikan kasus asuransi?

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1Pengertian AsuransiPada prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :1. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 246Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana sesorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tentu.2. Menurut Undang-undang No. 2 Th. 1992 tentang Usaha PerasuransianAsuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.3. Menurut Paham EkonomiAsuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan (financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya (fortuitious event).

2.2Manfaat AsuransiPada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain:1. Rasa aman dan perlindunganPolis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung.2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adilPrinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukannilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang harus dibayar oleh tertanggung.3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatanPremi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak).5. Alat penyebaran risiko Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai pertanggungan.6. Membantu meningkatkan kegiatan usahaInvestasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risikokerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain).

2.3Risiko dan KetidakpastianSecara umum, risiko adalah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian. Risiko dalam industri perasuransian diartikan sebagai ketidakpastian dari kerugian finansial atau kemungkinan terjadinya kerugian. Berikut ini adalah jenis-jenis risiko:1. Risiko murniAdalah risiko yang apabila benar-benar terjadi, akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian dan tidak juga memberikan keuntungan. 2. Risiko spekulatifAdalah risiko yang berkaitang dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dam kemungkinan untuk mendapat kerugian.3. Risiko individuAdalah risiko yang kemungkinan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Risiko individu ini masih dipilah menjadi 3 jenis :a. Risiko pribadi (personal risk)Adalah risiko yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memperoleh manfaat ekonomi. Atau dengan kata lain risiko ini berfungsi untuk menanggung dirinya sendiri atau orang yang ia asuransikan.b. Risiko harta (property risk)Adalah risiko yang ditanggungkan atas harta yang dimilikinya rusak, hilang atau dicuri. Dengan kerusakan atau kehilangan tersebut, pemilik akan kehilangan kesempatan ekonomi yang diperoleh dari harta yang dimilikinya.c. Risiko tanggung gugat (liability risk)Risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain. Misalkan, pemberian asuransi oleh mandor bangunan kepada para pekerjanya.

2.4Cara Menanggulangi RisikoDalam menangani risiko tersebut minimal ada lima cara yang dapat dilakukan, antara lain:1. Menghindari risiko (risk avoidance)Dapat dilaksanakan dengan cara mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul sebelum kita melakukan aktivitas-aktivitas. Setelah mengetahui risiko yang mungkin timbul kit bisa menetukan apakah aktivitas tersebut bisa kita lanjutkan atau kita hentikan.2. Mengurangi risiko (risk reduction)Tindakan ini hanya bersifat meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi. 3. Menahan risiko (risk retention)Berarti kita tidak melakukan aktivitas apa-apa terhadap risiko tersebut. Risiko tersebut dapat ditahan karena secara ekonomis biasanya melibatkan jumlah yang kecil. Bahkan kadang-kadang orang tidak sadar akan usaha menahan risiko ini.4. Membagi risiko (risk sharing)Tindakan ini melibatkan orang lain untuk sama-sama menghadapi risiko. 5. Mentransfer risiko (risk transferring)Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain yang bersedia serta mampu memikul beban risiko.2.5Prinsip Asuransi1. Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Syarat yang perlu dipenuhi agar memenuhi kriteria insurable interest:a. Kerugiaan tidak dapat diperkirakan. Risiko yang bisa diasuransikan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut tidak dapat diperkirakan terjadinya.b. Kewajaran. Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau harta yang memiliki nilai material baik bagi tertanggung maupun bagi penanggung.c. Catastrophic. Risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan suaatu kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar pertanggungan kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang bersamaan.d. Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang serupa atau sejenis.2. Utmost Good Faith (itikad baik)Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik. Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling mengungkapkan keterbukaan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure. 3. Indemnity Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi risiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang rusak atau cacat karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi finansial.4. Proximate CauseAdalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu persitiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independent.5. Subrogation Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.6. ContributionBahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama besar.

2.6Polis AsuransiPolis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara edua belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut:1. Nomor polis2. Nama dan alamat tertanggung3. Uraian risiko4. Jumlah pertanggungan5. Jangka waktu pertanggungan 6. Besar premi, bea materai, dan lain-lain7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan8. Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah dengan nomor polisi, nomor rangka, dan nomor mesin kendaraan.

2.7Premi AsuransiPremi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkaat risiko dan jumlah nilai pertanggungan. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada perjanjian yang sudah dituangkan dalam polis asuransi.

2.8Penggolongan Asuransi1. Menurut Sifat Pelaksanaannyaa. Asuransi sukarelaPada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan semata-mata dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas sesuatu yang dipertanggungkan.b. Asuransi wajibMerupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang pelakasanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah.2. Menurut Jenis Usaha PerasuransianMenurut UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian jenis usaha perasuransian dibagi menjadi beberapa jenis : a. Usaha Asuransi1) Asuransi kerugianYaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dn tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yag tidak pasti. Usaha asuransi kerugian ini dapat dipilah sebagai berikut:a) Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup risiko kebakaran.b) Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan penanggung atau perusahaan asuransi akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan saat pelayaran.c) Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan kedala kedua asuransi diatas, missal : asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, dan lain sebagainya.2) Asuransi jiwa (life insurance)Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa memberikan:a) Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan.b) Santunan bagi tertanggung yang meninggalc) Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya orang kuncid) Penghimpunan dana untuk persiapan pensionRuang lingkup usaha asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi:a) Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance)Biasanya polis asuransi jiwa ini diterbitkan dalam suatu nilai tertentu dengan premi yang dibayar secara periodik (bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan).b) Asuransi jiwa kelompok (group life insurance)Asuransi jiwa ini biasanya dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis atas suatu kelompok orang di bawah satu polis induk di mana masing-masing anggota kelompok menerima sertifikat partisipasi.c) Asuransi jiwa industrial (industrial life insurance)Dalam jenis asuransi ini dibuat dengan jumlah nominal tertentu. Premi umumnya dibayar mingguan yang dibayarkan di rumah pemilik polis kepada agen yang disebut debit agent.3) Reasuransi (reinsurance) Adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah suatu system penyebaran risiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain. Penyebaran risiko tersebut dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu koasuransi dan reasuransi. Koasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan secara bersama atas suatu objek asuransi. Sedangkan reasuransi adalah proses untuk untuk mengasuransikan kembali pertanggung jawaban pada pihak tertanggung. Fungsi reasuransi adalah :a) Meningkatkan kapasitas akseptasi.b) Alat penyebaran risiko.c) Meningkatkan stabilitas usaha.d) Meningkatkan kepercayaan.Mekanisme untuk reasuransi antara lain:a) Treaty dan facultative reinsuranceDalam model ini, reasuradur memberikan sejumlah pertanggungan yang diinginkan dengan perjanjian kontrak dan reasuradur harus menerima jumlah yang ditawarkan.b) Reasuransi proporsionalPembagian risiko antara ceding company dengan reasuradur dilakukan secara proporsional berdasarkan jumlah retensi yang telah ditetapkan. Retensi adalah jumlah maksimum risiko yang ditahan atau ditanggung oleh ceding company.c) Reasuransi nonproporsionalBentuk ini memberikan kemungkinan bagi reasuradur untuk tidak membayar klaim atau membayar klaim terbatas jumlah yang ada di treaty. Treaty dalam mekanisme reasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang dituangkan dalam suatu perjanjian antara ceding company dan reasuradur yang mana reasuradur mengikatkan diri untuk menerima setiap penutupan yang diberikan oleh ceding company.b. Usaha Penunjang1) Pialang asuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.2) Pialang reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penetapan reasuransi dan penanganan ganti rugi reasuransi dewan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.3) Penilai kerugian asuransi adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan.4) Konsultan aktuaria adalah usaha yang memberikan jasa konsultan aktuaria.5) Agen asuransi adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.3. Menurut The Chartered Insurance Institute Londona. Asuransi kerugian (property insurance)Merupakan pertanggungan untuk semua milik yang berupa harta benda yang memiliki risiko. Jenisnya ada :1) Asuransi kebakaran (fire insurance)2) Asuransi pengangkutan (marine insurance)3) Asuransi penerbangan (flight insurance)4) Asuransi kecelakaan (accident insurance)b. Asuransi tanggung gugat (liability insurance)Adalah asuransi untuk melindungi tertanggung terhadap kerugian yang timbul dari gugatan pihak ketiga karena kelalaian tertanggung.c. Asuransi jiwa (life insurance)Asuransi jiwa terdiri atas :1) Asuransi kecelakaan2) Asuransi jiwa3) Anuitas4) Asuransi industri d. Asuransi kerugian (general insurance)e. Reasuransi (reinsurance)

BAB IIICONTOH KASUS DAN DATA

Jakarta, sengketa Allianz Life Indonesia dengan salah seorang nasabahnya, Indaryati S.A Motik, menuai komentar dari Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI). Badan yang menjadi penengah antara industri dan nasabah ini menilai, Allianz harus bertanggungjawab. BMAI merujuk kepada beleid perasuransian yang menyebutkan, agen asuransi merupakan kepanjangan tangan perusahaan. Artinya, kenakalan agen secara tidak langsung membuktikan kesalahan di manajemen, sehingga perusahaan harus ikut bertanggungjawab.Ketut Sendra, sekretaris BMAI, mengatakan agen memang tidak boleh menerima titipan pembayaran premi dari nasabah. Tetapi informasi semacam itu hanya diketahui oleh agen dan perusahaan. Dalam kasus ini nasabah berada di luar penjanjian antara keduanya. Terkecuali, perusahaan asuransi aktif meemberikan informasi kepada nasabahnya, tentang aturan main pembayaran polis.Karena aturan main hanya diketahui oleh agen, nasabah yang dicurangi agen berhak meminta pertanggungjawaban kepada perusahaan. Dalam kasus ini, nasabah tidak bisa mengandalkan BMAI. BMAI yang merupakan bagian dari industri perasuransian ini tidak mempunyai hak turut campur. Kewenangan BMAI hanya terkait dengan sengketa kalim asuransi. solusinya meminta pertanggungjawaban karena diluar wewenang kami, katanya kepada KONTAN, Rabu (17/4).Ketut Sendra menduga kasus serupa tidak hanya terjadi di Allianz Life Indonesia. hanya saja nasabah tidak mengadukan karena masuk kategori pidana, sehingga bergulir ke kepolisian.Di BMAI, laporan agen nakal terbilang banyak. Pengaduan terbanyak terkait dengan pemalsuan data nasabah. Misal, riwayat sakit tidak tercatat. Jumlah pengaduan seperti intu pada tahun 2012, mencapai 32 aduan. Sedangan pada akhir maret 2013 baru satu laporan masuk.Frans Lamury, ketua BMAI, berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperhatikan masalah ini. Kasus tersebut merupakan ujian regulator dalam memenuhi janji-janjinya untuk meningkatkan perlindungan nasabah.Frans khawatir, jika belum ada standar penyelesaian kasus agen nakal, citra industri perasuransian bisa teranca. Maklum, jumlah agen di asuransi jiwa sangat banyak. Selain itu, jalur keagenan ini masih menjadi penopang utama penjualan, selain lewat bank. Kami juga menunggu perkembangan dari OJK, terangnya.Catatan saja, Indaryati mengaku uang premi yang rutin dia bayarkan ditilep agennya. Akibatnya polis asuransinya lapse alias tidak aktif lagi. Kerugian yang dideritanya mencapai ribuan dollar.Pihak Allianz Life Indonesia sudah mengusut kasus ini dan menyatakan kesediaan mengganti sebesar 70% dari uang premi yang dibayarkan. Manajemen asuransi asal jerman ini juga akan mempolisikan dan memecat agen.

Ujian Akhir Semester Gasal 2014/2015

Seminar Perbankan dan Jasa KeuanganPage 21Tabel. Jumlah Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Penunjang Asuransi pada 2000-2013Perusahaan20002001200220032004200520062007200820092010201120122013

Perusahaan Asuransi

Asuransi jiwa6261606057515146454646454649

Asuransi kerugian107105104104101979794908987858382

Reasuransi44444444444444

Penyelenggara program asuransi sosial dan jamsostek22222222222222

Penyelenggara asuransi untuk PNS dan ABRI33333333333333

Jumlah/Total178175173173167157157149144144142139138140

Perusahaan Penunjang Asuransi

Pialang asuransi708099120128134143146141142138r138r149153

Pialang reasuransi1416182021212323212225r272929

Penilai kerugian2323262528303327272828r272625

Konsultan aktuaria1818202122283030282928292928

Agen Asuransi78101416r212425

Jumlah125137163186199213236234227235235r242r257260

Catatan: r Angka diperbaiki, Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

BAB IVPEMBAHASAN

Tidak sedikit kasus asuransi yang dihadapi oleh masyarakat. Sektor jasa keuangan (asuransi) sangat dinamis karena berkembang terus mulai dari layanan dan inovasi produk. Karakteristik alami ini yang membuat semua serba berjalan cepat dan inovatif. OJK menilai ini bahwa setiap permasalahan yang terjadi di dalamnya bisa diselesaikan secara mediasi. Nasabah yang bermasalah dengan perusahaan asuransi bisa datang dan mengadu pada Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI) dan Otoritas Jasa Keuangan.Penyebab susahnya pengajuan klaimPada dasarnya, penyebab susahnya klaim dikarenakan oleh 2 faktor:1. Dari pihak Agen adanya kekeliruan dan kurang jelasnya dalam menerangkan produk pada nasabah. Ketidakjujuran agen asuransi dalam mempresentasikan produk asuransinya. Untuk membuktikan apakah presentasi yang diberikan oleh agen asuransi adalah benar, maka perlu pencocokan pada polis asuransi yang diterbitkan. Bila sama berarti agen asuransi memang jujur dan bisa dipercaya. Bila tidak, dapat melaporkan pada perusahaan asuransi tersebut. Kecurangan dari perusahaan. Jika telah memenuhi semua persyaratan yang diminta, jujur dalam mengisi SP, rajin membayar premi, mengirimkan pengajuan klaim masih dalam jangka waktu yang ditentukan tetapi klaim belum dibayar, maka perlu dilakukan pengecekan pada perusahaan asuransi. Bisa saja perusahaan tersebut tidak mau membayar klaim dari nasabahnya.

2. Faktor Nasabah adanya kebohongan/ ketidakjujuran yang dilakukan oleh nasabah. Sebelum memiliki produk asuransi, biasanya terlebih dulu harus mengisi surat permohoman asuransi. Dalam SP terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh nasabah, dan dari jawaban tersebut akan dilihat apakah akan memberikan perlindungan asuransi atau tidak. Dan saat pengisian SP tersebut sering kali nasabah tidak memberikan jawaban yang benar. Adanya pengecualian oleh asuransi dalam membayar uang pertanggungan. Kadang-kadang polis asuransi tidak memberikan manfaat yang mereka janjikan bila ternyata penyebab dari masalah memang dikecualikan (pengecualian ditulis dalam polis). Dan sering kali pengecualian tersebut tidak dibaca oleh nasabah sehingga pada akhirnya nasabah yang merasa dirugikan. Syarat pengajuan klaim kurang lengkap. PA biasanya meminta sejumlah persyaratan saat pengajuan klaim apabila betul terjadi resiko. Persyaratan tersebut sering tidak dipenuhi atau dilengkapi oleh nasabah. Jika nasabah tidak membayar premi sesuai jangka waktu yang ditentukan, bisa saja polis asuransi menjadi tidak berlaku lagi dan tidak nasabah tidak lag dilindungi oleh asuransi.Peran BMAI dan OJK dalam menyelesaikan kasus asuransiPeran BMAI: BMAI hanya mengurus sengketa asuransi jiwa dan sosial (dengan batasan jumlah tuntutan) sampai dengan Rp. 500 juta dan asuransi umum sebesar Rp. 750 juta. Jika lebih dari itu maka BMAI tidak menanganinya. Terhadap semua kasus sengketa yang diajukan nasabah BMAI akan bertindak sebagai mediator. Kebenaran yang ada di perjanjian antara nasabah dan perusahaan asuransi akan dijadikan dasar. Apabila mediasi tidak berhasil, langkah ajudikasi akan dilakukan. Majelis ajudikasi akan memerikasa dan memutuskan perkara. Putusan tersebut akan mengikat bagi perusahaan asuransi namun tidak bagi nasabah. Artinya, jika nasabah tidak puas, maka bisa mencari upaya hukum lainnya. BMAI sedang diproses supaya nantinya berada dibawah perlindungan konsumen OJK. Untuk proses, baik nasabah maupun perusahaan asuransi tidak perlu membayar apapun karena BMAI mendapatkan dana setiap tahun dari iuran semua perusahaan asuransi yang terdaftar pada asosiasi. Tujuan BMAI kepada orang-orang kecil yang pada umumnya pemahaman asuransinya kurang dan tidak mempunyai kemampuan untuk membayar ahli hukum.Peran OJK: Menurut UU nomor 21 tahun 2011 OJK adalah lembaga yang mengawasi sektor jasa keuangan. OJK selaku institusi pembinaan, pengaturan dan pengawasan pelaku usaha perasuransian. OJK selaku regulator dapat menerapkan sanksi lebih tegas pada industri asuransi yang mempersulit penyelesaian klaim sehingga kepentingan konsumen dapat terlindungi. Melakukan pengawasan yang meliputi:1) menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan2) melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku dan penunjang kegiatan jasa keuangan.3) menetapkan sanksi kepada pihak yang melanggar peraturan.4) memberikan/ mencabut izin usaha.Dalam kasus diatas, nasabah raji membayar premi namun ternyata lapse, yang artinya tidak ada pembayaran premi. Nasabah tersebut sebelumnya tidak pernah menerima laporan transaksi Allianz, karena sangat percaya pada perusahaan tersebut. Pihak asuransi selalu mengirimkan laporan keuangan tanpa pernah bisa membuktikan fakta pengiriman laporan. Jadi, adanya kemungkinan penyebab dari kehilangan polis nasabah tersebut karena adanya tanda terima uang dipalsukan oleh oknum pegawai allianz indonesia atas pembayaran premi tunai. Dan besar kemungkinan bahwa polis asuransi nasabah tersebut dapat ditarik oleh oknum pegawai tersebut dengan cara memalsukan tanda tangan nasabah pada aplikasi penarikan dana. Atas kasus ini, perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi sebesar 70% dari premi yang dibayarkan dan melakukan pemecatan pada oknum tersebut.Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa perkembangan perusahaan asuransi pada 2000-2012 mengalami penurunan yang dapat disebabkan dari pihak asuransi maupun pihak nasabah. Adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh oknum pegawai asuransi tersebut maka menyebabkan kerugian pada nasabah dan perusahaan asuransi itu sendiri sehingga lama-kelamaan jika kecurangan oknum tidak diketahui oleh perusahaan, dapat menyebabkan perusahaan tersebut pailit. Tentunya, hal ini tidak terlepas dari pengawasan BMAI dan OJK sehingga pada tahun 2013 pengalami peningkatan kembali.

BAB VKESIMPULAN

Asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari resiko kerugian dengan cara mengalihkan resiko pada pihak lain. Asuransi memberikan rasa aman dan perlindungan pada pemegang polis jika terjadi kerugian. Lembaga asuransi pun juga tidak terlepas dari masalah, salah satu yang pelaing sering dihadapi adalah pengajuan dan penyelesaian klaim dari nasabah. Adanya masalah-masalah klaim yang sering terjadi, OJK sebagai institusi yang berhak melakukan pengawasan perlu mendalami masalah-masalah yang terjadi di antara pihak nasabah dan asuransi.

DAFTAR PUSTAKAhttp://ekonomrabbani29.blogspot.com/2013/04/analisis-peran-ojk-dalam-menyikapi.htmlhttp://www.academia.edu/919587/PERANAN_OTORITAS_JASA_KEUANGAN_TERHADAP_INVESTASI_JANGKA_PANJANGhttp://bisnis.liputan6.com/read/787594/menyambut-pengawasan-perbankan-ketangan-ojk-mulai-2014www.allianzasuransi.blogspot.comwww.bps.co.idwww.keuangan.kontan.co.id