seminar
TRANSCRIPT
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang
dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang
tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan,
dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas
alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa
makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya
memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas cair karena
nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian, industri,
transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar
ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, hampir
setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki kekayaan alam yang melimpah. Seperti
contohnya tambang batubara yang dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan
rumah tangga yang terdapat di daerah Kalimantan. Tambang emas terbesar di
Papua. Di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang terkenal dengan produksi
aspalnya, Nanggroe Aceh Darusalam adalah salah satu daerah penghasil gas alam
terbesar di Indonesia dan masih banyak lagi kekayaan alam di Indonesia.
Sumber daya alam yang melimpah di Palembang khususnya seharusnya
dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membantu perekonomian daerah
khususnya Indonesia dapat naik, karena migas merupakan salah satu nilai jual
yang sangat tinggi harganya. Namun karena tidak seimbangnya sumber daya
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 1
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
alam dengan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga membuat
melimpahnya sumber daya alam tersebut seakan habis percuma. Di Palembang,
terdapat perusahaan minyak negara terbesar di Indonesia yaitu PT. Pertamina.
Perusahaan ini yang mengurus semua kegiatan perminyakan di Indonesia. yang
menjadi kendala saat ini adalah tidak adanya tenaga profesional Indonesia yang
dapat mengelola hasil dari migas ini. Migas yang diperoleh di ekspor kepada
negara lain untuk mereka kelola dan mereka jual kembali tentunya dengan harga
yang jauh lebih mahal dari harga migas yang kita jual. Hal ini terlihat sangat miris
karena begitu banyaknya penduduk Indonesia namun tidak ada satupun yang
mampu mengelola migas tanpa perantara negara lain.
Politeknik Akamigas Palembang adalah salah satu perguruan tinggi yang
merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional berdasarkam Pancasila dan
UUD 1945, yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan profesional dalam mengembangkan, menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta mengupayakan terapannya serta
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sesuai dengan kebutuhan
pembangunan khususnya di bidang energi sebagai bagian dari suatu sistem
masyarakat ilmiah yang bersifat universal. Untuk mewujudkan hasil analisa yang
akurat mengenai standar nilai diatas dibutuhkan tenaga ahli yang profesional
yang pandai menganalisa dan mahir memanfaatkan teknologi yang digunakan
untuk menganalisa minyak dan gas alam tersebut.
Pembangunan Politeknik Akamigas diharapkan menjadi salah satu cara
mengatasi masalah yang timbul akibat kurangnya SDM yang berkualitas.
Politeknik Akamigas yang dalam fungsinya sebagai pusat pendidikan dan
penelitian tentang migas, dapat berperan sebagai pelaksanaan dan wadah bagi
aktivitas-aktivitas kemasyarakatan yang berhubungan dengan migas. Dengan
demikian sumber daya alam yang melimpah di Indonesia terutama di bidang
minyak dan gas alam dapat di manfaatkan semaksimal mungkin untuk kebutuhan
dan juga kesejahteraan masyarakat.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 2
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang timbul adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana merancang suatu fasilitas bagi mahasiswa seperti ruang kelas
dan laboratorium yang berstandar sesuai dengan jurusan dan kebutuhan
pada Politeknik Akamigas.
2. Bagaimana merancang tampilan bangunan Politeknik Akamigas dengan
mengekspreseikan identitas bangunan sesuai dengan fungsinya sebagai
Politeknik Akamigas.
1.3 Tujuan dan Sasaran
Secara umum, tujuan pendidikan migas ini adalah untuk :
1. Membina dan menghasilkan peserta didik yang berkompeten, berdisiplin
dan memiliki integritas di bidang minyak, gas dan batubara.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang energi yang dapat
diaplikasikan untuk kepentingan dunia industri dan masyarakat.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang kontributif dan
produktif. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah,
industri dan pihak terkait dalam menunjang pelaksanaan tridharma
perguruan tinggi
1.4 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam penulisan ini adalah :
1. Merumuskan latar belakang perencanaan Politeknik Akamigas yang ada di
Palembang.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 3
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2. Mengumpulkan data – data mengenai bidang pendidikan akamigas yang ada
di kota Palembang.
1.5 Metodologi
1. Metode pengumpulan data
- Data Primer
Yaitu berupa keterangan atau informasi yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian.
- Data Sekunder
Pengumpulan data-data dan gambar keadaan Politeknik Akamigas
Palembang
1. Metode Studi Literatur
Metode ini adalah suatu cara dengan mempelajari literatur atau
buku-buku refrensi guna membandingkan teori dengan permasalahan yang
ada, serta beberapa jurnal internet yang dapat membantu dalam
pembahasan topik.
2. Studi observasi lapangan
Studi observasi lapangan merupakan pengamatan langsung terhadap
kondisi Politeknik Akamigas di Palembang
1.6 Kerangka Berpikir
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 4
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
1.7 Sistematika Pembahasan
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 5
Tujuan
Membina mahasiswa sehinga berkompeten dan berintegritas di bidang migas
Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang energi yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan bagi masyarakat
Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang energi yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan dunia industri dan masyarakat.
Latar belakang
Dibutuhkan SDM yang berkualitas dan berkompeten di bidang migas
Data meliputi:Data Primer
Data SekunderStudi PustakaStudi Banding
Analisa
Kesimpulan
Rumusan masalah
Fungsi ruang seperti ruang kelas dan laboratorium yang tidak sesuai dengan standar
Gedung Politeknik yang belum ada
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Secara garis besar sistematika pembahasan dalam laporan ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan secara umum latar belakang dengan spesifikasi topik
pembahasan yang diambil, permasalahan yang akan dibahas, tujuan, ruang
lingkup pembahasan, metodologi pembahasan yang digunakan dan
sistematika penulisan laporan.
BAB II METODELOGI
Meliputi asas dan dasar perencanaan politeknik seperti penerapan
terhadap ruang-ruang.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan yang berhubungan dengan perencanaan Politeknik Akamigas
dalam aspek fungsional,konseptual, arsitektural, struktural, dan utilitasnya.
BAB IV ANALISA
Berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan sebelumnya yang
diperoleh pada literatur serta beberapa saran.
BAB II
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 6
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
DASAR-DASAR METODOLOGI
2.1 Azas-Azas Perancangan
Perencanaan bangunan Politeknik Akamigas agar menjadi bangunan yang
mempunyai nilai arsitektur dan sesuai dengan pola ideology arsitektur, yang
terpenting adalah mengacu pada dasar-dasar metodologi. Adapun dasar-dasar
tersebut yang antara lain :
A. Terbuka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbuka memiliki arti tidak tertutup,
tersingkap, tidak dirahasiakan.
Terbuka maksudnya adalah bahwa bangunan Politeknik ini terbuka bagi setiap
masyarakat yang ingin menambah wawasannya mengenai migas. Terbuka disini
juga diartikan bahwa ruangan pada bangunan ini saling berhubungan dan juga
harus memiliki sirkulasi bangunan yang baik seperti terdapat taman dan vegetasi
sehingga tercipta bangunan yang tidak hanya dilihat dari segi estetika namun juga
dari kenyamanan
B. Sederhana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sederhana adalah bersahaja, tidak
berlebih-lebihan, tidak banyak pernik, lugas
Sederhana disini maksudnya adalah penggunaan warna dan struktur pada
bangunan harus menyesuaikan dengan fungsinya sebagai pendidikan. Faktor
estetika bangunan harus tetap di tonjolkan namun dengan penggunaan material
yang memang memperlihatkan karakter dari bangunan sesuai dengan fungsinya.
C. Disiplin
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 7
Diagram 2.1 Schematic Design Programmingsumber: Architectural Programming, 1993
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin adalah sistem, ketaatan pada
peraturan, metode tertentu.
Disiplin maksudnya adalah bangunan sesuai dengan fungsinya sebagai
pendidikan. Pada bangunan harus memperhatikan kaedah perancangan yang sesuai
dengan standar. Letak bangunan berorietasi sesuai dengan tapak sehingga dapat
menimbulkan sinkronisasi yang membuat bangunan terlihat lebih baik.
2.2 Metode Perancangan
Dalam perencanaan Politeknik Akamigas, metode perancangan yang
digunakan adalah glassbox yaitu metode yang dilakukan dari pengumpulan data
informasi dan dianalisa serta hasil sintesa serta evaluasi yang akan menuju goal
perancangan. Yang terdiri dari beberapa analisa :
Membuat pernyataan misi (mission)
Mengembangkan Tujuan (goal)
Merancang kebutuhan performa yang terukur (performance
requirements)
Mengembangkan hubungan-hubungan menjadi konsep (conceptual).
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 8
FACT
FACTISSUE
MISSION
VALUEGOAL
CONCEPT
CONCEPT
PERFORMANCE REQUIREMENT
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 9
FACT1. Belum adanya gedung yang sesuai standar Politeknik Akamigas2. Kondisi ruang serta perletakannya yang tidak sesuai dengan fungsinya3. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang di Polikteknik Akamigas
ISSUE1. Sirkulasi2. Ruang3. Fasade Bangunan4. Fungsi
MISSIONPoliteknik Akamigas ini mewadahi seluruh kegiatan yang berfungsi sebagai pusat pendidikan migas baik formal maupun informal bagi masyarakat.
GOAL1. Politeknik Akamigas ini harus mencerminkan suatu kampus yang mencerminkan fungsinya sebagai
pusat pendidikan migas2. Sirkulasi serta kebutuhan ruang harus sesuai dengan standar sehingga mampu memberikan
kenyamanan bagi pemakai3. Pemilihan suatu lahan yang baik sehingga mampu mengakomodir segala keperluan dan kebutuhan
didalamnya
PERFORMANCE REQUIREMENT1. Pemilihan lahan yang dekat dengan perusahaan migas sehingga memudahkan dalam hal
kegiatan permigasan2. Penggunaan bahan-bahan material yang mudah dikombinasikan dengan material lain
sehingga memberika bentuk bangunan yang menarik3. Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai sehingga membuat pemakai
merasa nyaman.
CONCEPTPerencanaan gedung Politeknik Akamigas yang mampu memberikan wawasan serta informasi di
bidang migas dengan kolaborasi perancangan sehingga menghasikan bangunan yanb terbuka, sederhana serta disiplin
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Tinjauan Tentang Perguruan Tinggi
3.1.1 Pengertian Perguruan Tinggi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
1961 tentang Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi adalah lembaga ilmiah
yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran
diatas perguruan tingkat menengah, dan yang memberikan pendidikan dan
pengajaran berdasarkan kebudayaan kebagsaan Indonesia dan dengan cara
ilmiah.
Bentuk Perguruan Tinggi berdasarkan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1989 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi dan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Tinggi Nasional Bab V Pasal 16 dijelaskan bahwa Perguruan Tinggi terdiri
dari:
1. Universitas
2. Institut
3. Sekolah Tinggi
4. Akademi
5. Politeknik
3.1.2 Pengertian Politeknik
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 10
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Dalam
kedudukannya sebagai perguruan tinggi, Politeknik merupakan bagian dari
sistem pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan pofesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan kesejahteraan umat manusia serta memperkaya
kebudayaan nasional.
Politeknik merupakan pendidikan professional yang diarahkan pada
kesiapan penerapan keahlian tertentu. Selain daripada itu, Politeknik
merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan
dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Guna mencapai maksud itu,
Politeknik memberikan pengalaman belajar dan latihan yang memadai untuk
pembentukan kemampuan professional di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Organisasi politeknik terdiri dari :
1. Unsur pimpinan; Direktur dan Pembantu Direktur;
2. Senat Politeknik;
3. Unsur pelaksana akademik : jurusan, laboratorium/studio, kelompok
dosen, dan lembaga kepada masyarakat;
4. Unsur pelaksana administratif: bagian;
5. Unsur penunjang: unit pelaksana teknis;
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 11
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
3.2 Tinjauan Tentang Politeknik Akamigas Palembang
3.2.1 Sejarah Politeknik Akamigas Palembang
Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi di
Indonesia yang memiliki Sumber Daya Energi sangat melimpah, dan telah di
eksplorasi dan di eksploitasi sejak sebelum kemerdekaan RI sampai sekarang
baik secara konvensional maupun modern. Namun sampai saat ini, belum
ada Perguruan Tinggi di Sumatera Selatan yang secara spesifik
menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang eksplorasi, eksploitasi dan
pengolahan migas dan batubara.
Sesuai dengan program Sumatera Selatan sebagai Lumbung
Energi Nasional, Gubernur Sumatera Selatan Bapak Ir. Syahrial Oesman, MM
mendukung pendirian Politeknik Akamigas Palembang melalui Yayasan
Karya Bangsa.
Tindak lanjut dari dukungan Gubernur tersebut, pada tanggal 20
Agustus 2005 pemerintah rovinsi Sumatera Selatan mengirim surat
dengan No. 2236/As.II/ 2005 kepada Menteri Pendidikan Nasional,
perihal izin pendirian Politeknik Akamigas Palembang dengan 4 (empat)
Program Studi yaitu :
1. Laboratorium Minyak dan Gas.
2. Pengolahan Minyak dan Gas.
3. Eksplorasi Minyak dan Gas.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 12
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4. Teknologi Pengolahan Batubara.
Izin pendirian Politeknik Akamigas Palembang diperoleh melalui
Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor :
224/D/O/2006 tanggal 28 September 2006 dan No. 4887/D/T/2006
tanggal 21 Desember 2006, tentang pendirian 4 (empat) program studi
yaitu:
1. Laboratorium Minyak dan Gas.
2. Pengolahan Minyak dan Gas.
3. Eksplorasi Minyak dan Gas Batubara..
4. Teknologi Pengolahan
Berdasarkan surat izin tersebut, Politeknik Akamigas Palembang
mulai melaksanakan kegiatan penerimaan mahasiswa baru untuk tahun
akademik 2006/2007 dengan 2 program studi, yaitu :
1. Laboratorium Minyak dan Gas
2. Pengolahan Minyak dan Gas
Jumlah mahasiswa yang diterima adalah 19 orang pada Program
Studi Laboratorium Migas dan 35 orang Program Studi Pengolahan
Migas. Peresmian pelantikan dan kuliah perdana mahasiswa baru angkatan
pertama 2006/2007 dilakukan pada tanggal 13 Desember 2006 oleh
Gubernur Sumatera Selatan, Ir. Syahrial Oesman, MM., General Manager PT.
PERTAMINA (Persero) UP III Plaju, Bapak Ahmadi Hario dan Ketua Yayasan
Karya Bangsa, Bapak Ir. H. Abdul Rozak, M.Sc. Pada tahun akademik
2007/2008, Politeknik Akamigas Palembang telah dapat menyelenggarakan
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 13
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4 (empat) program studi, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 114
mahasiswa/i.
3.2.2 Profil Politeknik Akamigas Palembang
Politeknik Akamigas Palembang adalah sebuah lembaga pendidikan
yang mengkhususkan diri pada penyediaan tenaga profesional di bidang
energi primer Minyak, Gas dan Batubara. Sumatera Selatan merupakan
propinsi yang dicanangkan sebagai lumbung energi nasional dan Politeknik
Akamigas Palembang menjawab tantangan ataskebutuhan para tenaga
profesional dibidang energi tersebut.
Visi:
Menjadi penyelenggara pendidikan tinggi vokasional yang handal dan
kompetitif di bidang energi untuk memenuhi kebutuhan industri. Politeknik
Akamigas Palembang berkomitmen atas visi sebagi penyelenggara
pendidikan tinggi profesional terkemuka, berkualitas yang mampu bersaing
dalam menghadapi tantangan global dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang Minyak, Gas dan Batubara. Serta
mampu menerapkannya pada lapangan kerja. Untuk mewujudkan Visi besar
tersebut, Politeknik Akamigas Palembang berpegang teguh untuk:
1. Menghasilkan lulusan yang handal dan profesional di bidang Minyak,
Gas dan Batubara yang berdisiplin, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak tinggi dan mampu menerapkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi serta mampu berkembang dalam era
globalisasi seiring tuntunan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terapan yang memiliki integritas, daya saing serta
kemandirian.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 14
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil-hail
penelitian terapan untuk digunakan dan dimanfaatkan bagi
kepentingan masyarakat luas.
3. Mengembangkan lembaga pendidikan yang berorientasi pada
kualitas, profesionalisme dan mampu menghadapi persaingan global.
Misi:
1. Membina peserta didik yang berkompeten, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berdisiplin dan memiliki integritas di bidang minyak,
gas dan batubara.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang energi yang dapat
diaplikasikan untuk kepentingan dunia industri dan masyarakat.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang kontributif dan
produktif. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan
Pemerintah, industri dan pihak terkait dalam menunjang
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi
Program Studi
1. Teknik Analisis Laboratorium Migas (TLM)
2. Teknik Pengolahan Migas (TPM)
3. Teknik Eksplorasi Produksi Migas (TEP)
4. Teknik Pertambangan Batubara (TPB)
Sumber Daya Manusia
Direktur: H. Muchtar Lutfie, SH., MM.
Pembantu Direktur I: Amiliza Miarti, ST., MSi.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 15
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Pembantu Direktur II: Sri Hartati, SE.
Pembantu Direktur III: K.M. Ade Isnaeni, ST.
Ketua Prodi Teknik Analisis Laboratorium Migas (TLM) : Ineke Febrina, ST.
Ketua Prodi Teknik Pengolahan Migas (TPM) : Ir. H. Abdul Hamid.
Ketua Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas (TEP) : K.M. Ade Isnaeni, ST.
Ketua Prodi Teknik Pertambangan Batubara (TPB) : Roby Cahyadi, ST.
Dosen
1. Tenaga profesional Akademis dengan tingkat pendidikan S1 dan S2
2. Praktisi di bidang Perminyakan, Gas dan Batubara
3. Jumlah dosen Politeknik Akamigas Palembang berjumlah kurang l
ebih 64 orang, dengan kompisisi: Dosen tetap berjumlah 20 orang
dan Dosen luar biasa 44 orang
4. Tenaga penunjang (teknisi/administrasi) sebanyak 21 orang
Fasilitas
1. Laboratorium: Kimia, Fisika, Kimia Organik dan Anorganik
2. Laboratorium Kebumian
3. Laboratorium Program Studi
4. Sarana Olahraga: Basket, Volley, Badminton, Tenis meja
5. Perpustakaan
6. Ruang kelas multimedia
7. Hotspot area
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 16
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Sistem Penerapan Kedisiplinan
1. Menerapkan pola kedisiplinan sebagai dasar dalam pelaksanaan
kegiatan perkuliahan sehari-hari
2. Pembinaan kedisipilinan dilaksanakan secara profesional oleh
Ajendam II/Sriwijaya dengan mengutamakan pembinaan kesadaran,
kedisiplinan dengan konsep no body contact.
Sistem Pendidikan
1. Kurikulum dirancang berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) dengan mengacu kepada dunia industri khususnya industri
pertambangan energi.
2. Kegiatan fieldtrip di awal kuliah untuk memberikan gambaran
tentang industri perminyakan dan batubara secara nyata
Kegiatan Kemahasiswaan
1. Wahana penyaluran kreatifitas, bakat dan organisasi melalui BEM,
MPM, DPM, HMJ dan UKM
2. Mengkhususkan hari Jum’at untuk kegiatan olahraga (senam aerobic,
bulutangkis, futsal, tennis meja, volley, sepak takraw, beladiri, bola
basket) dan Kegiatan Organisasi Mahasiswa
3. Pelaksanaan Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) selama seminggu
penuh tanpa kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan setelah mid
semester dalam rangka untuk mengakamodir kreatifitas mahasiswa
dibidang seno, olahraga dan organisasi.
3.2.3 Program Studi
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 17
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Politeknik Akamigas ini terdiri dari 4 jurusan yaitu :
a. Teknik Analisis Laboratorium Migas (TLM)
Kebutuhan migas untuk mencukupi kehidupan manusia semakin
meningkat. Sumber daya alam yang terbentang luas sampai saat ini
masih belum dapat dimanfaatkan secara optimal dikarenakan SDM yang
profesional dibidang migas. Salah satu contohnya provinsi yang kaya,
Sumatera Selatan, yang memiliki slogan pembangunan potensi sumberdaya
energi Sum-Sel, 2006. Potensi sumberdaya energi ini merupakan prioritas
pembangunan yang akan dilakukan di Sumatera Selatan.
Politeknik Akamigas Palembang adalah salah satu perguruan tinggi
yang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional berdasarkam
Pancasila dan UUD 1945, yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kemampuan profesional dalam mengembangkan,
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengupayakan
terapannya serta meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sesuai
dengan kebutuhan pembangunan khususnya di bidang energi sebagai
bagian dari suatu sistem masyarakat ilmiah yang bersifat universal.
Untuk mewujudkan hasil analisa yang akurat mengenai standar nilai diatas
dibutuhkan tenaga ahli yang profesional yang pandai menganalisa dan mahir
memanfaatkan teknologi yang digunakan untuk menganalisa minyak dan gas
alam tersebut. Berdasarkan dari pemikiran itu, maka Politeknik Akamigas
Palembang membuka peluang untuk menghasilkan SDM yang profesional di
bidang Analisis minyak dan gas melalui program studi Teknik Analisis
Laboratorium Migas.
Visi
Menjadikan penyelenggaraan pendidikan tinggi di bidang Teknik
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 18
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Analisis Laboratorium Migas untuk menghasilkan SDM yang mampu
berperan dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dibidang energi.
Misi
Untuk mencapai Visi tersebut, maka program studi Teknik Analisis
Laboratorium Migas Politeknik Akamigas Palembang mempunyai misi yang
bertujuan untuk menyelenggarakan fungsi kelembagaan pendidikan tinggi
dibidang keteknikan dengan rincian sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan yang terkait dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang Teknik Analisis Laboratorium
Migas yang berhubungan dengan sumber daya energi
2. Menyelenggarakan penelitian yang menggunakan sarana
laboratorium dalam rangka menunjang pengembangan ilmu dan
teknologi dibidang energi.
3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk
informasi hasil penelitian yang dapat diaplikasikan masyarakat.
4. Menghasilkan SDM dalam bidang Teknik Analisis Laboratorium Migas
yang handal serta bertaqwa kepada Tuhan YME serta dapat
mengembangkan dan menerapkan Iptek sesuai dengan tuntunan
perkembangan teknologi.
Tujuan
Sebagai sumber implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai
dalam jangka waktu sampai dengan lima tahun, dengan
mempertimbangkan SDM dan kemampuan yang dimiliki, Program Analisis
Laboratorium Migas merumuskan tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai
berikut:
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 19
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
1. Menghasilkan tenaga ahli madya yang terdidik dan terlatih serta
memiliki bekal kemandirian untuk menerapkan iptek di bidang
pekerjaan sesuai dengan keahliannya.
2. Meningkatkan daya kreatifitas dan inovasi dalam menggali serta
mengembangkan konsep keilmuan di bidang analisis laboratorium
migas.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu berbuat dan bersikap positif
dalam menerepakan iptek secara arif dan bijaksana bagi kepentingan
masyarakat.
4. Berperan aktif dan bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder
terkait dalam mengoptimalkan potensi migas dan mengacu kepada
kebijakan perminyakan dan gas nasional.
Kurikulum
Semester 1
Pancasila 2 SKS
Peng. Manajemen 2 SKS
Bahasa Inggris I 2 SKS
Military Training 1 SKS
Agama 2 SKS
Matematika I 3 SKS
Peng. Industri Migas 2 SKS
Peng. T Perminyakan 2 SKS
Semester 2
Bahasa Inggris II 2 SKS
Kewiraan 2 SKS
Fisikar Dasar II 3 SKS
Penc. dan Lindungan
Lingkungan 2 SKS
Komputer I 2 SKS
Menggambar Teknik 2 SKS
Olahraga 1 SKS
Matematika II 3 SKS
Peng. Inst. & Elek. 2 SKS
Kimia Dasar 3 SKS
Semester 3
Dcs Engineering 3 SKS
Teknik Tenaga Listrik 2 SKS
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 20
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
I. Bahan & T.Mekanik 2 SKS
Elektronika 4 SKS
Kesehatan &
Keselamatan Kerja 3 SKS
Komputer II 3 SKS
Penggerak Mula 2 SKS
Alat Ukur & Teknik
Pengukuran 3 SKS
Semester 4
Teknik Pengukuran
Industri Migas I 3 SKS
Teknik Digital 2 SKS
Komunikasi Data 3 SKS
KKL 2 SKS
Dasar Ekonomi Teknik2 SKS
Telekomunikasi 2 SKS
Bahasa Indonesia 2 SKS
Alat-alat Mesin 2 SKS
Peralatan Industri
Migas 4 SKS
Semester 5
Mikroprosessor 3 SKS
Mikroelektronika 3 SKS
Teknik Pendingin 2 SKS
Program Logic
Controller 3 SKS
Tek. Pengukuran Ind.
Migas II 4 SKS
Process Control
Instrument 4 SKS
Semester 6
Tugas Akhir 6 SKS
Kerja Praktek 4 SKS
b. Teknik Pengolahan Migas (TPM)
Sektor energi berupa bahan bakar minyak (BBM) merupakan unsur
yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat dipisahkan dari aktifitas baik
dalam masyarakat sehari-hari, maupun kegiatan industri sebagai
penggerak roda pembangunan yang berkelanjutan. Adanya kebijakan
pemerintah daerah yang didukung oleh pemerintah pusat untuk menjadikan
Sumatera Selatan sebagai Lumbung Energi Nasional terutama minyak
bumi dan gas disamping batubara. Implementasi dari program pemerintah
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 21
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Sumatera Selatan tersebut tentu saja perlu melibatkan peran berbagai
pihak, tidak hanya dari pemerintah daerah tapi juga peran serta para praktisi
&akademis.
Program studi Teknik Pengolahan Migas sebagai salah satu contoh
program studi di lingkungan Politeknik Akamigas Palembang yang didirikan
berdasarkan SK Mendiknas No: 224/D/O/2006 merupakan penyelenggaraan
pendidikan yang berfungsi untuk mencetak dan mempersiapkan tenaga ahli,
terampil dan spesifik bagi kepentingan dunia industri perminyakan
dengan pembekalan ilmu pengetahuan yang disipakan untuk
menghadapi tantangan perkembangan teknologi. Dalam upaya memenuhi
sumber daya manusia yang terampil dan profesional dibidang
pengolahan migas. Program studi Teknik Pengolahan Migas
menyelenggarakan pendidikan program diploma tiga dengan masa studi
enam semester.
Visi
Menjadi penyelenggara pendidikan yang terkait dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi dibidang Pengolahan Migas yang berhubungan
dengan sumber daya energi.
Misi
Menjadi penyelenggara pendidikan yang terkait dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi dibidang Pengolahan Migas yang berhubungan
dengan sumber daya energi.
Tujuan
Tujuan pendidikan program studi Teknik Pengolahan Migas pada
jenjang Diploma III yaitu: menghasilkan SDM yang berkualitas dan
profesional dibidang pengolahan migas serta mampu menerapkan dan
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 22
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang energi
sesuai dengan perkembangan zaman dan berdisiplin, bertaqwa kepada
Tuhan YME, memiliki integritas, daya saing serta kemampanan.
Fungsi
1. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan
Diploma III dalam upaya menghasilkan SDM dibidang Teknik
Pengolahan Migas.
2. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan penelitian guna
menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi,
model, atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian
yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kurikulum
Semester 1
Fisika Dasar I 4 SKS
Kimia Dasar 4 SKS
Agama 2 SKS
Matematika 3 SKS
Bahasa Inggris I 2 SKS
Military Training 1 SKS
Peng. Industri Migas 2 SKS
Peng. Teknik
Perminyakan 2 SKS
Pancasila 2 SKS
Olahraga 1 SKS
Semester 2
Matematika II 3 SKS
Penc. dan Lindungan
Lingkungan 2 SKS
Bahasa Inggris II 2 SKS
Kewiraan 2 SKS
Kimia Dasar II 4 SKS
Menggambar Teknik 2 SKS
Fisika Dasar II 3 SKS
Pengantar Geologi
DasarPraktek 3 SKS
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 23
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Semester 3
Pengolahan Migas I 3 SKS
Produk Migas 3 SKS
Komputer I 3 SKS
Thermodinamika I 3 SKS
Statistika 2 SKS
Utilities 2 SKS
Penggerak Mula 2 SKS
Kimia Fisika 3 SKS
Semester 4
Peralatan Pengolahan
Migas I 3 SKS
KKL 2 SKS
Bahasa Indonesia 2 SKS
Kimia Migas 3 SKS
Kes. & Keselamatan
Kerja Praktek 3 SKS
Thermodinamika II 3 SKS
Semester 5
Pengantar Petrokimia 2 SKS
Operasi Teknik 4 SKS
Peng.r Manajemen 2 SKS
Peralatan Pengolahan
Migas II 3 SKS
Peng. Proses & Dasar
Instrumen 2 SKS
Konservasi Energi 2 SKS
Pengantar Katalis 2 SKS
Storage & Handling 2 SK
Dasar Ekonomi Teknik 2 SKS
Semester 6
Kerja Praktek 4 SKS
Tugas Akhir 6 SKS
c. Teknik Eksplorasi Produksi Migas (TEP)
Program studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas merupakan program
studi yang mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga profesional
dibidang perminyakan hulu. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan
daya dukung fasilitas yang mampu mengoprimalkan pengembangan skill
mahasiswa, kegiatan kunjungan lapangan, praktikum dan pendalaman
mata kuliah di lapangan secara berkala/semester dan dosen pengajar yang
berasal dari akademis maupun praktisi (berasal dari perusahaan
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 24
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
perminyakan dan pengeboran) dengan demikian diharapkan SDM yang
dihasilkan adalah SDM yang memiliki kompetensi atau skill yang diinginkan
oleh industri perminyakan hulu dan dapat langsung berkontribusi dalam
memajukan perindustrian perminyakan nasional dan dunia.
Visi
Menjadi penyelenggara pendidikan tinggi dibidang Teknik Eksplorasi
Produksi Migas untuk menghasilkan SDM yang mampu berperan dalam
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang energi.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang terkait dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi dibidang Teknik Eksplorasi Produksi
Migas yang berhubungan dengan SDM energi.
2. Menyelenggarakan penelitian yang menggunakan sarana
laboratorium dalam rangka menunjang pengembangan ilmu dan
teknologi dibidang energi.
3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk
informasi hasil penelitian yang dapat diaplikasikan pada masyarakat.
Tujuan
Tujuan pendidikan program studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
pada jenjang Diploma III, yaitu: Menghasilkan SDM yang berkualitas dan
profesional dibidang Teknik Eksplorasi Produksi Migas serta mampu
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang energi sesuai dengan perkembangan zaman dan berdisiplin,
bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki integritas dan daya saing yang
kuat dan mandiri.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 25
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Fungsi
1. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan
program Diploma II dalam upaya menghasilkan profesional yang
mampu menerapkan, mengembangkan atau menciptakan
pengetahuan terapan, khususnya dibidang Teknik Eksplorasi Migas
2. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan penelitian guna
menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi,
model, taupun informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian
yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kurikulum
Semester 1
Kimia Dasar I 3 SKS
Geologi Fisik 3 SKS
Bahasa Inggris I 2 SKS
Fisika Dasar I 3 SKS
Kalkulus I 3 SKS
Peng. Teknik
Perminyakan 2 SKS
Pendidikan Agama 2 SKS
Olahraga 1 SKS
Semester 2
Kimia Dasar II 2 SKS
Bahasa Inggris II 2 SKS
Kesehatan &
Keselamatan Kerja 2 SKS
Geologi Dinamik 2 SKS
Penc. & Lindungan
Lingkungan 2 SKS
Menggambar Teknik 2 SKS
Kalkulus II 2 SKS
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 26
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Semester 3
Fisika Dasar III 2SKS
Kristalografi &
Mineralogi 2 SKS
Penggerak Mula 2 SKS
Kimia Fisika 3 SKS
Mekanika Reservoir 3 SKS
Matrik & Ruang
Vektor 3 SKS
Geologi Struktur
Indonesia 2 SKS
Kimia Fisika
Hidrokarbon 3SKS
Semester 4
Teknik Produksi I 3 SKS
Teknologi Lepas
Pantai 2 SKS
Teknik Reservoir 2 SKS
Mekanika Fluida 2 SKS
Geologi Migas dan
Panas Bumi 3 SKS
Kalkulus III 3 SKS
Teknik Pemboran I 3 SKS
Perltn Pemboran
dan Prod. 3 SKS
Statistika Dasar 3 SKS
Komprehensif 3 SKS
Pengelolaan Lap. 3 SKS
Semester 5
Teknik Produksi II 3 SKS
Teknik Eksploitasi
Gas Bumi 3 SKS
Stratigrafi Indonesia 2 SKS
Eksplorasi Migas &
Panas Bumi 2 SKS
Teknik Reservoir
Teknik Pemboran II 3 SKS
Teknik Material 2 SKS
Pengelolaan Industri
Migas & Panas Bumi 2 SKS
Semester 6
Tugas Akhir 4 SKS
Kerja Praktek 3 SKS
Lanjutan 2 SKS
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 27
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
d. Teknik Pertambangan Batubara (TPB)
Program studi Teknik Pertambangan Batubara dibentuk berdasarkan
SK Dirjen Pendidikan Tinggi No. 4887/D/T/2006 tanggal 21 Desember 2006
tentang izin penyelenggaraan program studi Teknik Pertambangan
Batubara jenjang Diploma III pada Politeknik Akamigas Palembang.
Pengembangan jurusan ini didasari oleh semangat dan kesungguhan untuk
berkontribusi secara nyata dalam mempersiapkan SDM yang berkompeten
dan berkualitas dalam mendukung program Sumatera Selatan sebagai
Lumbung Energi Nasional. Hal ini mengingat bahwa salah satu sektor
yang memegang peran penting dalam upaya menjawab
kompleksitaspermasalahan energi ialah sektor pendidikan. Sektor inilah yang
berperan strategis dalam peningkatan mutu SDM sebagai subjek pengelola
SDM dalam kenergian.
Visi
Visi program studi Teknik Pertambangan Batubara Politeknik
Akamigas Palembang adalah menjadi pusat pendidikan dan
pengembangankompetensi SDM yang terkemuka dalam mengelola serta
memanfaatkan Batubara sebagai bahan galian strategis dan potensi energi
demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Misi
Program studi Teknik Pertambangan Batubara memiliki misi
yang bertujuan untuk menyelenggarakan fungsi pendidikan tinggi bidang
keteknikan dengan rincian, sebagai :
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan
kompetensi di bidang industri perbatubaraan dalam mendukung
Sumsel sebagai Lumbung Energi Nasional.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 28
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2. Mengaplikasikan dan mengembangkan teknologi terapan dalam
mengolah sumber energi Batubara secara produktif dan
berwawasan lingkungan.
3. Menyelengarakan pengabdian pada masyarakat dan memberikan
kontribusi positif dalam pemanfaatan dan pengolahan Batubara bagi
kesejahteraan masyarakat.
4. Menghasilkan SDM dalam bidang Teknik Pertambangan Batubara
yang handal dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta dapat
mengembangkan dan menerapkan iptek sesuai dengan tuntutan
perkembangan teknologi.
Tujuan
Sebagai implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam
jangka waktu satu sampai lima tahun, dengan mempertimbangkan SDM
dan kemampuan yang dimiliki, program studi Teknik Pertambangan
Batubara merumuskan tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut:
1. Menghasilkan tenaga ahli madya yang terdidik dan terlatih serta
memiliki bekal kemandirian untuk menerapkan iptek di bidang
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Meningkatkan daya kreatifitas dan inovasi dalam menggali serta
mengembangkan konsep keilmuan di bidang Batubara.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu berbuat dan bersikap positif
dalam menerapkan iptek secara arif dan bijaksana bagi kepentingan
masyarakat.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 29
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4. Berperan aktif dan bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder
terkait dalam mengoptimalkan potensi Batubara dengan mengacu
kepada kebijaksanaan Batubara nasional.
Kurikulum
Semester 1
Agama 1 SKS
Bahasa Inggris 2 SKS
Matematika Terapan I2 SKS
Statistika Probabilistik2 SKS
Pengantar Rekayasa
Tambang 3 SKS
Kimia Terapan 2 SKS
Gambar Teknik 2 SKS
Semester 2
Matematika Terapan II2 SKS
Fisika Terapan 2 SKS
Mekanika Terapan 3 SKS
Geologi Dasar 2 SKS
Kristalografi &
Mineralogi 2 SKS
Pompa & Kompresor 2 SKS
UU Kesehatan &
Keselamatan Kerja 2 SKS
Semester 3
Geoglogy Struktur 3 SKS
Ganesa Bahan Galian 3 SKS
Survey & Pemetaan 3 SKS
Praktikum Mekanika
Tanah 2 SKS
Aplikasi Komputer
Tambang 2 SKS
Tata Tulis Laporan 2 SKS
Ilmu Alamiah Dasar 3 SKS
Semester 4
Mekanika Batuan 2 SKS
Praktek Mekanika
Batuan 2 SKS
Survey dan Topografi 2 SKS
Teknik Pemboran 3 SKS
Batu Bara 3 SKS
Alat Berat & Interaksi 3 SKS
Semester 5
Manajemen Proyek 2 SKS
Teknik Peledakan 3 SKS
Ventilasi Tambang 3 SKS
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 30
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Tambang Bawah
Tanah 2 SKS
Tambang Terbuka 3 SKS
Perenc. Tambang 3 SKS
Peng. Bahan Galian 3 SKS
Rekayasa Lingkungan
Tambang 2 SKS
Mata Kuliah Pilihan 2 SKS
Semester 6
Praktek Tambang
Bawah Tanah 2 SKS
Tugas Akhir 4 SKS
3.2.4 Lambang
Lambang Politeknik Akamigas Palembang, terdiri dari 4 (empat) unsur yaitu :
1. Api
2. Kuda Laut
3. Jembatan Ampera
4. Buku dengan Lis Hitam yang disatukan oleh satu lingkaran bergaris
hitam dengan Pita yang bertuliskan Politeknik Akamigas Palembang
dibawahnya
Keterangan Warna Lambang :
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 31
Gbr. 3.1 Lambang Politeknik Akamigassumber: www.poliakamigasplg.ac.id
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
1. Garis tepi berwarna hitam
2. Dua buah binatang kuda laut berwarna merah.
3. Jembatan Ampera warna coklat tua.
4. Api gas warna merah kekuning-kuningan.
5. Buku Kuning dengan lis hitam.
6. Latar belakang warna biru.
7. Pita putih dengan tulisan POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
berwarna hitam.
Keterangan Lambang :
1. Api dengan Lima Lidah Api berwarna kuning melambangkan
kehidupan, penerangan dan semangat yang menyala untuk meraih
kesuksesan berdasarkan Pancasila.
2. Kuda Laut berwarna merah mengandung arti bahwa Politeknik
Akamigas Palembang dalam menjalankan pendidikan, mimiliki tujuan
untuk mengembangkan generasi penerus yang handal dan
profesional di bidang Energi.
3. Jembatan Ampera melambangkan tempat berdirinya Politeknik
Akamigas Palembang dan menggambarkan hubungan yang erat
antara dunia pendidikan dan lapangan kerja.
4. Buku berwarna kuning dengan lis hitam melambangkan sumber ilmu
pengetahuan.
5. Lingkaran dengan warna dasar biru bergaris hitam melambangkan
satu kesatuan yang kokoh dan kerja yang sinergis dalam mencapai
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 32
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
tujuan Politeknik Akamigas Palembang dalam mempersiapkan
sumberdaya manusia di bidang energi yang berwawasan lingkungan.
6. Pita berwarna putih yang bertuliskan Politeknik Akamigas Palembang
melambangkan nama lembaga dan harapan Politeknik Akamigas
Palembang untuk terus berprestasi.
3.2.5 Struktur Organisasi
BAB IV
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 33
Ket. Prog. StudiKet. Prog. StudiKet. Prog. Studi
Pembantu Dir. I
Direktur
Pembantu Dir. II Pembantu Dir. III
Ket. Prog. Studi
Dosen Dosen Dosen
Tabel. 3.1 Struktur Organisasi Politeknik AkamigasSumber: Survey
Dosen
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
PEMBAHASAN
4.1 Tinjauan Fungsional
4.1.1 Analisa Pengguna
Pengguna pada Politeknik Akamigas ini dapat dibagi dalam beberapa
kelompok berdasarkan kepentingan masing-masing terhadap Politeknik
Akamigas, yaitu :
a. Pengelola
Pengelola merupakan orang yang bertanggung jawab mengurusi dan
mengawasi kegiatan-kegiatan yang terdapat dan berhubungan di
lingkungan Politeknik Akamigas. Adapun pengelola tersebut dibagi
berdasarkan :
- Direktur
- Pembantu Direktur I
- Pembantu Direktur II
- Pembantu Direktur III
- Kepala Bagian dan Karyawan Administrasi Akademik, dan
Kemahasiswaan
- Kepala Bagian dan Karyawan Administrasi Keuangan dan Personalia
- Ketua Program Studi masing-masing jurusan
- Staff Pengajar
- Kepala Perpustakaan
- Kepala Labaratorium
b. Pengunjung
Pengunjung di Politeknik Akamigas ini dapat dibedakan ke dalam dua
kelompok yaitu :
- Pengunjung umum
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 34
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Pengunjung umum adalah masyarakat umum baik anak-anak,
remaja, dewasa yang berhubungan dengan kegiatan migas
contohnya yang ingin meneliti atau mengembangkan ilmunya
mengenai migas.
- Pengunjung khusus
Pengujung khusus maksudnya adalah mahasiswa yang
mengikuti sistem belajar mengajar yang ada di Politeknik Akamigas
ini.
c. Servis
Bagian servis merupakan orang yang bertanggung jawab
memberikan pelayanan dan informasi kepada pengujung yang datang ke
Politeknik Akamigas. Adapun servis meliputi:
- Servis bagian keamanan
- Servis bagian kebersihan
- Servis bagian elektrikal & mekanikal
4.1.2 Pola Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Aktifitas yang dilakukan di Politeknik Akamigas ini merupakan suatu
interaksi yang terjadi antar pelaku pada suatu kelompok kegiatan. Pola
kegiatan tersebut kemudian dikelompokkn menjadi :
a. Pola kegiatan Pengelola
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 35
Pulang
Datang Lobby Bekerja Makan
SholatParkir
Istirahat
Diagram. 4.1 Pola Kegiatan PengelolaSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Sifat Ruang
Direktur Bekerja
Menerima Berkas dan Tanda Tangan
R. Direktur Privat
Pembantu Direktur I, II, III
Bekerja
Menerima & membuat laporan
Mengorganisir kegiatan
R. Pembantu Direktur
Privat
Kabag & Karyawan Adm. Akademik & Kemahasiswaan
Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan
akademik & kemahasiswaaan
R. Kabag Adm. Akademik &
Kemahasiswaan
Privat
Mengurusi masalah yang berhubungan dengan
akademik kemahasiswaanMengurusi laporan dan
berkas tentang akademikMencari dan mendata arsip
R. Adm Akademik &
KemahasiswaanR. Arsip
Akademik & Kemahasiswaan
Privat
Kabag & Karyawan Adm. Keuangan &
Personalia
Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan
keuangan & personalia
R. Kabag Adm. Keuangan & Personalia
Privat
Mengurusi masalah keuangan yang
berhubungan dengan Politeknik
Mencari dan mendata arsipMembuat Laporan
R. Adm Keuangan & Personalia
R. Arsip Keuangan & Personalia
Privat
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 36
Kebutuhan Ruang
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Ketua Program Studi
Bekerja
Mengurusi dan mengawasi kegiatan di program studi
masing-masing
R. Ketua Prog. Studi
Privat
Membantu kerja ketua program studi dalam hal
akademik
R. Sekretaris Prodi
Privat
Mengurusi masalah administrasi jurusan
R. Administrasi Privat
Staff Pengajar Mengajar mahasiswa R. Kelas & Lab. Privat
Beristirahat dan bersantai R. Dosen Privat
Kepala Perpustakaan
Bekerja
Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan masalah perpustakaan
R. Kepala Perpustakaan
Privat
Mengembalikan bukuMemberi pelayanan
meminjam buku
Menerima titipan barang
Melakukan kegiatan fotokopi
Mengkoordinir administrasi perpustakaan
Mengambil makanan dan minuman
Memberikan pelayanan multimedia
R.StaffCounter
pengembalianCounter
peminjamanTempat
penitipan barang
R. FotokopiR. Administrasi
PantryR. Multimedia
Privat
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 37
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Kepala Laboratorium
Mengawasi jalannya penggunaan laboratorium
Mengatur kegiatan pengurus laboratorium
Penyimpanan alat-alat laboratorium
Mendata penggunaan alat-alat laboratorium
R. Kepala Laboratorium
R. Wakil Kepala Laboratorium
R. Penyimpanan Alat
Laboratorium
Privat
Semua Datang Lobby Publik
Parkir Area Parkir Publik
Isoma ToiletMushola
KantinPublik
b. Pola kegiatan Pengunjung
- Pengunjung umum
- Pengunjung khusus
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 38
Datang Lobby
Laborat-orium
MakanDatang
Sholat
Parkir
Lobby
Bekerja / Meneliti
Belajar Pulang
Pulang
Parkir
Istirahat
Diagram. 4.2 Pola Kegiatan Pengunjung UmumSumber: Analisis
Tabel. 4.1 Kebutuhan Ruang PengelolaSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Sifat Ruang
Pengunjung Umum (Mahasiswa)
Perkuliahan teori R. Kelas Semi Privat
Praktikum /penelitian R. Laboratorium Semi Privat
Bimbingan pelajaran R. Bimbingan Semi Privat
Internet R. Komputer Publik
Berolahraga Lap. Olahraga Publik
Mengikuti Organisasi R. Sekretariat BEM
Semi Publik
Mengikuti seminar pelatihan R. Pertemuan Publik
Parkir Area Parkir Publik
Isoma Toilet
Mushola
Kantin
Publik
Pengunjung Khusus (Masyarakat Umum)
Bekerja/Meneliti R. Laboratorium Semi Privat
Mengikuti seminar R. Pertemuan Publik
c. Pola Kegiatan Servis
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 39
Datang
Kebutuhan Ruang
Lobby Servis Makan
SholatParkir
Istirahat
Pulang
Diagram. 4.3 Pola Kegiatan Pengunjung UmumSumber: Analisis
Tabel. 4.2 Kebutuhan Ruang PengunjungSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat Ruang
Bagian Keamanan (Sekuriti)
Mengawasi dan menjaga keamanan di lingkungan Politeknik
Pos Jaga Servis
Bagian Kebersihan (Cleaning Service)
Menjaga kebersihan si lingkungan Politeknik
R. Janitor Servis
Bagian Mekanikal & Elektrikal
Mengurus & merawat ME R. ME Servis
4.1.3 Tinjauan Ruang Perkuliahan
Pada sistem perkuliahannya, politeknik akamigas ini
memerlukan ruangan pada tiap-tiap kegiatannya. Adapun standar
ruang yang akan direncanakan yaitu :
a. Ruang Kelas Teori
Ruang kelas ini gunakan untuk mata kuliah teori dengan
kapasitas runagan mencapai 40 orang, meliputi mata kuliah umum
maupun mata kuliah khusus. Fasilitas pada sebuah ruang kelas
membutuhkan perlengkapan wajib seperti meja, kursi, papan tulis,
dan proyektor.
b. Aula/R. Serbaguna
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 40
Kebutuhan Ruang
Tabel. 4.3 Kebutuhan Ruang ServisSumber: Analisis
Diagram. 4.4 Pola Kegiatan ServisSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
R. serbaguna berfungsi sebagai tempat pertemuan dengan
kapasitas yang besar yang mendukung kegiatan Politeknik seperti
kunjungan perusahaan, seminar, pertemuan dan acara lainnya
dengan kapasitas 300 orang
c. Laboratorium
Berdasarkan tinjauan fasilitas laboratorium yang ada, maka
pembagian laboratorium berdasarkan program study yang meliputi :
1. Teknik Analisis Laboratorium Migas
Pada jurusan ini memiliki beberapa
laboratorium yang digunakan untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar, yaitu:
- Lab. Fisika
- Lab. Kimia
- Lab. Kimia Organik
- Lab. Kimia Analisa: Labor Metode Pengujian
- Lab. Kimia Analisa Instrumen BBM
- Lab. Kimia Analisa Instrumen Petrokimia
- Lab. Komputer dan Teknologi Informasi
2. Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Laboratorium pada jurusan ini digunakan untuk
menunjang kegiatan praktikum yang meliputi :
- Lab. Dasar Bersama (Fisika, Kimia, Kimia Fisika)
- Lab. Kebumian (Geologi dan Petrologi)
- Lab. Geofisika Eksplorasi
- Lab. Teknik Reservoir
- Lab. Teknik Operasi Pemboran
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 41
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
- Lab. Teknik Produksi Migas
- UPT Komputer dan Teknologi Informasi
4.1.4 Dimensi Ruang
Setelah melakukan analisa tentang kegiatan dan kebutuhan
ruang , maka ditentukan ukuran standar dimensi ruang berdasarkan
acuan standar/referensi sebagai berikut:
a. Pengelola
No Ruang Jumlah Ruang
Kapasitas
(org)
Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)
1 Lobby 1 50 Ruang bebas 1.5m2/ orang
NAD 75
2 Resepsionis 1 2 5.79 DMRI 11.58
3 R. Penerima Tamu
1 8 4.5m2/ orang NAD 36
4 R. Direktur 1 1 12 PTS 12
R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18
Toilet Ketua 1 1 3.6 DMRI 3.6
5 R. Pembantu Direktur I
1 1 12 PTS 12
R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18
6 R. Pembantu Ketua II
1 1 12 PTS 12
R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18
7 R. Pembantu Ketua III
1 1 12 PTS 12
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 42
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18
8 R. Ka. Bag. Administrasi Akademik & Kemahasiswaan
1 1 12 PTS 12
9 R. Ka. Bag. Administrasi Keuangan & Personalia
1 1 12 PTS 12
10 R. Rapat 1 25 2m2/ orang NAD 50
11 R. Arsip 1 4 orang, 10 lemari
arsip
1.5m2/ orang, 0.77m2/ lemari
DMRI 13.7
12 R. Tata Usaha 1 10 4.46m2/ karyawan
NAD 44.6
13 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc
1.1m2/ urinoir
1.1m2/ wastafel
NAD 9.02
14 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc
1.1m2/ wastafel
NAD 10.56
15 R. Keamanan 1 2 orang, 2 meja
dan kursi
4.45m2 DMRI 8.9
16 R. Panel 4 - 9m2 ARG 36
17 Gudang 3 - 6m2/ ruang NAD 18
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 43
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Jumlah 460,1
Sirkulasi 30% 138
Total Luasan 598,1
b. Ruang Kuliah
No Ruang Jumlah Ruang
Kapasitas (orang)
Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)
1 R. Ketua Program Studi
1 1 9 NAD 9
2 R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18
3 R. Sekretaris Program Studi
1 1 6.7 NAD 7
4 R. Tunggu 1 5 Ruang bebas 1.5m2/ orang
NAD 7,5
5 R. Arsip 1 4 orang, 10 lemari arsip
1.5m2/ orang, 0.77m2/ lemari
DMRI 15
6 R. Kuliah 2 1 dosen, 40 mahasiswa
1.5m2/ orang NAD 90
7 Toilet Pria 3 3 1.54m2/ wc
1.1m2/ urinoir
1.1m2/ wastafel
NAD 27,06
8 Toilet Wanita 3 4 1.54m2/ wc
1.1m2/ wastafel
NAD 31,68
Jumlah 295,24
Sirkulasi 30 % 88,757
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 44
Tabel. 4.4 Dimensi Ruang PengelolaSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Total Luasan 383.97
c. Laboratorium
No Ruang Jumlah Ruang
Kapasitas (orang)
Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)
1 Lab. Fisika 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
2 Lab. Kimia 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
3 Lab. Kimia Organik 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
4 Lab. Kimia Analisa: Labor Metode Pengujian
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
5 Lab. Kimia Analisa Instrumen BBM
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
6 Lab. Kimia Analisa
Instrumen Petrokimia
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
7 Lab. Komputer dan
Teknologi Informasi
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
8 Lab. Dasar Bersama
(Fisika, Kimia, Kimia
Fisika)
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
9 Lab. Kebumian (Geologi
dan Petrologi)
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
10 Lab. Geofisika Eksplorasi 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
11 Lab. Teknik Reservoir 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
12 Lab. Teknik Operasi
Pemboran
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 45
Tabel. 4.5 Dimensi Ruang KuliahSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
13 Lab. Teknik Produksi
Migas
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
14 UPT Komputer dan
Teknologi Informasi
1 40 2.5/m2 ASUMSI 100
Jumlah 1400
Sirkulasi 30 %
420
Total Luasan 1820
d. Perpustakaan
No Ruang Jumlah Ruang
Kapasitas Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)
1 Lobby 1 25 0.85m2/ orang NAD 21,25
2 R. Kepala Perpustakaan
1 1 14m2 NAD 14
3 R. Rapat 1 10 2m2/ orang NAD 20
4 R. Wakil & Pegawai 1 10 9 NAD 90
5 R. Rak Buku 1 10 rak 25 ASUMSI 250
6 R. Baca 1 45 1.3m2/ orang DMRI 58,5
7 T. Pemeriksaan 1 1 4.46m2 NAD 4,46
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 46
Tabel. 4.6 Dimensi Ruang LaboratoriumSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
8 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc
1.1m2/ urinoir
1.1m2/ wastafel
NAD 9,02
9 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc
1.1m2/ wastafel
NAD 10,56
10 Gudang 1 - 6 ASUMSI 6
Jumlah 529,33
Sirkulasi 30 % 158,79
Total Luasan 688,12
e. Fasilitas Penunjang
No Ruang Jumlah Ruang
Kapasitas Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
1 R. Sekretariat BEM 1 50 1.5m2/ orang NAD 75
2 R. Ekstrakurikuler 5 30 1.5m2/ orang NAD 150
3 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc
1.1m2/ urinoir
1.1m2/ wastafel
NAD 9,02
4 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc NAD 10,56
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 47
Tabel. 4.7 Dimensi Ruang PerpustakaanSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
1.1m2/ wastafel
Jumlah 844,58
Sirkulasi 30 % 253,374
Total Luasan 1097,95
Kantin
1 R. Makan 1 200 1m2/ orang NAD 2002 Dapur Bersih 1 - 20% dari luas
kantinNAD 40
3 T. Pelayanan 1 - 20% dari luas dapur
NAD 8
4 T. Cuci 1 - 20% dari luas dapur
NAD 8
5 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc1.1m2/ urinoir
1.1m2/ wastafel
NAD 9,02
6 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc1.1m2/ wastafel
NAD 10,56
7 Gudang 1 - 6 ASUMSI 6Jumlah 281,58
Sirkulasi 30 % 84,474
Total Luasan 366,054
Aula
1 Lobby 1 25 0.85m2/ orang NAD 21,25
2 R. Pertemuan 1 300 2.2m2/ orang NAD 660
3 R. Pertunjukan 1 30 2.42m2/ orang NAD 72,6
4 R. Persiapan 2 6 1.8m2/ orang NAD 21,6
5 R. Ganti 2 4 2m2/ orang NAD 16
6 Gudang 1 - 6 Asumsi 6
7 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc NAD 9,02
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 48
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
1.1m2/ urinoir
1.1m2/ wastafel
8 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc
1.1m2/ wastafel
NAD 10,56
Jumlah 817,3
Sirkulasi 30 % 245,10
Total Luasan 1062,40
Sumber:
DMRI : Dimensi Manusia & Ruang Interior
NAD : Neufert Architect Data
ARG : Analisa Ruang Gerak
PTS : Standar PTS
4.2 Tinjauan Konstektual
4.2.1 Tapak dan Lingkungan
Menurut pengertiannya, zona, zoning dan zoning regulation yaitu.
Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik
lingkungan yang spesifik.
Zoning adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona sesuai
dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan bagi pengembangan
fungsi-fungsi lain. Sedangkan zoning regulation dapat didefinisikan sebagai
ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona
dasar, peraturan penggunaan, peraturan pembangunan dan berbagai
prosedur pelaksanaan pembangunan.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 49
Tabel. 4.8 Dimensi Ruang PenunjangSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4.2.2 Tujuan
Tujuan penyusunan peraturan zonasi dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Mengatur kepadatan penduduk dan intensitas kegiatan, mengatur
keseimbangan dan keserasian peruntukan tanah dan menentukan tindak
atas suatu satuan ruang.
2. Melindungi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Mencegah kesemrawutan, menyediakan pelayanan umum yang memadai
serta meningkatkan kualitas hidup.
4. Meminimumkan dampak pembangunan yang merugikan.
5. Memudahkan pengambilan keputusan secara tidak memihak dan berhasil
guna serta mendorong peran serta masyarakat.
4.2.3 Peraturan Zonasi
Fungsi Peraturan Zonasi adalah
1. Sebagai pedoman penyusunan rencana operasional. Peraturan zonasi
dapat menjadi jembatan dalam penyusunan rencana tata ruang yang
bersifat operasional, karena memuat ketentuan-ketentuan tentang
perjabaran rencana dari yang bersifat makro ke dalam rencana yang
bersifat meso sampai kepada rencana yang bersifat mikro (rinci).
2. Sebagai panduan teknis pemanfaatan lahan. Ketentuan-ketentuan teknis
yang menjadi kandungan peraturan zonasi, seperti ketentuan tentang
penggunaan rinci, batasan-batasan pengembangan persil dan
ketentuan-ketentuan lainnya menjadi dasar dalam pengembangan dan
pemanfaatan lahan.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 50
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
3. Sebagai instrumen pengendalian pembangunan. Peraturan zonasi yang
lengkap akan memuat ketentuan tentang prosedur pelaksanaan
pembangunan sampai ke tata cara pengawasannya. Ketentuan-
ketentuan yang ada karena dikemas dalam aturan penyusunan
perundang-undangan yang baku dapat dijadikan landasan dalam
penegakan hukum.
4.2.4 Kedudukan Zonasi
Dalam praktek penataan ruang, peraturan zonasi lebih penting
kedudukannya ketimbang perencanaan dan harus ditetapkan sebagai
prioritas dalam penyusunannya .Begitu pentingnya peraturan zonasi ini
sehingga ada pendapat yang mengatakan better regulation without planning
rather than planning without regulation.Konsepsi increamental planning
seperti yang dipraktekkan di Houston dan floating zone sebagaimana yang
diberlakukan di Perancis, dapat dikatakan mencerminkan hal
tersebut.Houston tidak memiliki zoning plan, sedangkan Perancis menyusun
konsepsi zoning plan atas dasar zona existing. Tetapi mereka memiliki
regulasi yang kuat untuk alat bernegosiasi, yaitu Houston dengan peraturan
land usenya dan Perancis dengan peraturan zonasinya .
Demikian juga pengalaman kota Jakarta semasa zaman kolonial dan
dua dekade awal kemerdekaan. Pemerintah Hindia Belanda tidak pernah
menyusun Master Plan kota Jakarta tetapi hanya menyiapkan sebuah
peraturan yaitu Kringen Type Verordening 1941 / KTV 1941 ( Peraturan
Lingkungan dan Jenis Bangunan 1941 ). Peraturan ini sudah dapat
digolongkan sebagai peraturan zonasi dalam bentuk yang sederhana karena
materi yang diatur masih sangat terbatas sesuai dengan kondisi kota Jakarta
pada saat itu. Namun peraturan inilah yang dipakai sebagai acuan dalam
perencanaan bagian-bagian wilayah kota Jakarta seperti Menteng,
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 51
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Kebayoran. KTV 1941 kemudian dianggap sudah tidak relevan lagi dengan
perkembangan kota Jakarta dan dinyatakan tidak berlaku melalui Perda 6
Tahun 1999.
Pada hampir semua negara, peraturan zonasi ditetapkan sebagai
peraturan nasional, meskipun yang diatur adalah muatan yang lebih bersifat
lokal, seperti di Inggris, Perancis, Jepang , Malaysia dlsbnya. Amerika Serikat
juga sampai sekarang masih menetapkan zoning sebagai peraturan nasional
dan telah diadopsi oleh banyak kota di sana. Namun masih diberikan
kelonggaran bagi setiap kota untuk menyusun peraturan zonasinya sendiri.
Demikian juga hendaknya bagi Indonesia , seyogyanya peraturan ini bersifat
nasional. Dengan peraturan yang sifatnya nasional, lebih mudah
melaksanakan pemaduan serasian rencana tata ruang antar wilayah yang
setara.
Selain peraturan zonasi memang ada ketentuan dan peraturan lain
yang dikembangkan setelah suatu rencana rinci selesai disusun. Itulah
peraturan yang disebut development control plan di Inggris dan beberapa
negara persemakmurannya atau urban design guidelines di Amerika Serikat.
Peraturan ini sifatnya supplement dan sangat spesifik dan hanya
diberlakukan pada zona yang dikategorikan sebagai overlay zone, yaitu
kawasan yang minimal memiliki dua kepentingan yang berbeda sehingga
memerlukan penanganan khusus. Misalnya pusat kota, daerah bandara dan
sekitarnya, kawasan heritage, kawasan tepi air dan lain sebagainya.
Sedangkan zoning regulation sifatnya generik dan berlaku umum untuk
setiap jengkal lahan perkotaan.
Peraturan zonasi dikenal dengan berbagai istilah antara lain :
- Zoning code ( San Diego )
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 52
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
- Zoning ordinance ( New York )
- Zoning and land development code ( Palm Beach )
- Zoning resolution / zoning regulation ( beberapa kota di Amerika Serikat )
- Town Planning Act and Zoning Code ( Jepang )
- Town and Country Planning Act ( Inggris, Singapore, Malaysia )
- Reglement de zone ( Perancis ).
Secara umum model peraturan zonasi yang berkembang di berbagai
negara dapat dikelompokkan menjadi 3 model yaitu : floating zoning
(Perancis), flexible zoning dan rigid zoning (Amerika Serikat). Akan tetapi
model rigid zoning sudah banyak ditinggalkan oleh beberapa kota di dunia.
Zoning di Indonesia
Penerbitan KTV 1941 (peraturan tentang lingkungan dan jenis
bangunan) untuk kota Jakarta oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada
tahun 1941 dapat dikatakan merupakan awal kehadiran peraturan zonasi di
Indonesia. Dalam perjalanannya terutama pada era kepemimpinan
Gubernur Ali Sadikin, KTV 1941 dianggap sudah tidak relevan lagi dengan
tuntutan pembangunan kota pada saat itu, karena :.
Pertama ; KTV 41 sama sekali belum mengatur tentang
pembangunan bangunan tinggi dan kedua ; karena klasifikasi zonasi yang
ada sudah tidak lagi sesuai dengan pertumbuhan kota Jakarta sebagai kota
metropolitan. KTV 41 menetapkan klasifikasi zonasi menjadi 3 kategori
utama, yaitu zona urban , zona rural dan zona umum. Ketentuan- ketentuan
yang tercantum dalam peraturan pembangunan sub zona rural terutama
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 53
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
tentang batasan minimum luas petak, KDB, serta pemanfaatan lahannya
semata untuk lahan pertanian menjadi kendala bagi pembangunan Jakarta.
Untuk menutupi kekurangan tersebut maka pada tahun 1975 diterbitkanlah
Peraturan Daerah No.4 Tahun 1975 tentang Ketentuan Bangunan Bertingkat
di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta . Setelah itu berbagai Keputusan
Gubernur yang terkait dengan pembangunan kota juga diterbitkan (SK Gub
No. 540, SK 640, SK 678 dan lain sebagainya). Semua peraturan tersebut
tersebar dalam beberapa dokumen yang terpisah dan satu sama lainya
tumpang tindih dan kadang saling bertentangan. Disamping itu dari sisi
hukum, SK Gubernur kekuatan hukumnya sangat lemah.
Akhirnya Perda 6 Tahun 1999 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Propinsi DKI Jakarta, menyatakan bahwa KTV 41 tidak berlaku lagi dan
diamanatkan untuk segera menyusun peraturan zonasi sebagai gantinya.
Sebenarnya upaya untuk menyusun peraturan zonasi di Jakarta sudah
dimulai pada awal tahun 1980- an dan kebetulan penulis termasuk yang
ditugasi menyusun Peraturan dimaksud. Pekerjaan dimulai dengan
mengumpulkan dan mempelajari peraturan zonasi yang berlaku pada
beberapa kota di dunia dan setelah mencari model yang kira-kira sesuai
dengan kondisi Jakarta, akhirnya peraturan zonasi untuk Jakarta berhasil
disusun pada tahun 2002 tetapi masih dalam bentuk Rancangan Peraturan
Daerah. Naskah Raperda tentang zonasi ini bahkan oleh Pemerintah DKI
Jakarta, cq Dinas Tata Kota telah desiminasikan ke berbagai instansi dan
perguruan tinggi, antara lain Dinas-dinas teknis di lingkungan Pemda,
Bappeda, Ditjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, Bappenas,
ITB, UI dan lain-lain. Hasil positipnya adalah kesadaran tentang pentingnya
peraturan ini semakin meluas dan apa yang selama ini diharapkan yaitu agar
peraturan zonasi menjadi salah satu ketentuan perundangan berhasil
diwujudkan. Namun sayangnya raperda dimaksud sampai hari ini belum
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 54
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
disahkan menjadi perda karena tidak adanya political will ditingkat pimpinan
DKI untuk menyelesaikannya.
Sebagai kesimpulan dapat disampaikan bahwa kelahiran zoning di
Amerika maupun Inggris mempunyai latar belakang yang hampir serupa
yaitu untuk mengendalikan keserakahan pengusaha properti maupun
industri. Sehingga tidaklah salah apabila ada beberapa pakar perencanaan
kota memberi respons positip tentang zoning antara lain Robert Hood yang
menyatakan bahwa zoning adalah langkah awal menuju community planning
di mana milik perorangan tunduk terhadap kepentingan kesejahteraan
masyarakat dan Hugh Ferris yang menyatakan bahwa zoning adalah dimensi
demokratik dalam pembangunan kota karena melindungi hak publik
terhadap hak property yang semula tidak terbatas.
Di Indonesia yang mendorong Pemerintah Hindia Belanda menyusun KTV
1941 adalah sebagai respons terhadap berbagai permasalahan lingkungan
kota tua saat itu akibat munculnya hunian-hunian kumuh yang tidak hygienis
.Perencanaan sebagian daerah Menteng dan Kebayoran Baru dibuat
berdasarkan peraturan tersebut. Sampai saat ini tidak ada kawasan yang
bisa menandingi perencanaan daerah Menteng dan Kebayoran, sekalipun
Pondok Indah ataupun Simprug.Tetapi sayangnya kondisi Menteng dan
Kebayoran sekarang ini secara perlahan tetapi pasti sedang menuju
degradasi lingkungan yang parah.Semuanya diawali dengan kemunculan
berbagai kegiatan yang tidak kompatibel dengan penggunaan lahan di kedua
wilayah tersebut.
Rencana Tapak (Site Plan) adalah gambaran /peta rencana peletakan
bangunan /kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-
batas luas lahan tertentu. Peta atau material lainnya sebagai panduan, kita
akan mengunjungi tempat yang paling mendekati keinginan klien dan
menjelajahinya dengan kendaraan atau pesawat terbang, atau lebih baik lagi
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 55
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
dengan helikopter Mempersiapkan laporan presentasi yang
didokumentasikan dengan baik untuk dewan direksi, pejabat yang
berwenang, atau Bappeda. Laporan seperti ini, baiksecara lisan atau tulisan,
merupakan tugas membuat daftar tapak untuk mencari kesesuaiannya.
4.2.5 PertimbanganPemilihanTapak
Luas tapak, dibandingkan dengan luasbangunan atau fasilitas lain
Bentuk tapak, persil yang tidakdigunakan,status lahan& ruangbebas
Topografi, seperti pohon peneduh, pemandangan bagus & lereng yang
menyenangkan
Kualitas lingkungan
Dampak proyek terhadap lingkungan sekitarnya Pertimbangan Pemilihan
Tapak
Jumlah, sifat dan kondisi bangunan yang ada pada tapak
Jumlah keluarga penghuni
Relokasi penduduk
Pemindahan penduduk
4.3 Tinjauan Arsitektural
4.3.1 Massa Bangunan
Gubahan massa bangunan dapat mempengaruhi desain bangunan.
Dan seperti yang pada Politeknik Akamigas ini bangunan menggunakan
pola massa mejemuk dengan fungsi yang berbeda-beda di setiap
bangunannya
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 56
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Pola massa majemuk memiliki kelebihan antara lain pada bangunan
dengan massa majemuk masing-masing aktivitasnya dapat berdiri
sendiri, pola penyusunan lebih dinamis dan fleksibel terhadap kondisi
lahan, dan dapat membentuk ruang-ruang terbuka. Selain itu pola ini
memiliki kekurangan yaitu pengguanaan pola ini membutuhkan lahan
yang relatif lebih luas untuk besaran yang sama bila dibandingkan
dengan pola massa tunggal dan ruang sirkulasi yang dibutuhkan relatif
cukup besar.
4.4 Tinjauan Struktur
4.4.1 Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur
yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari
struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.
Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke
tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel),
dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor
atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer).
Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran
beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.Pondasi tiang sudah
digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-
tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahananan, dan hal-hal
yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau.
Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa
tiang. Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke
dalam tanah dengan tangan atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir
dan batu. Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile
driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 57
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
(Steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan Tiang beton (concrete pile)
sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada
sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel.
Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan
konstruksi memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang
mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal ini membuat
pengembangan dan peningkatan sistem Pile driving. Saat ini banyak teknik-
teknik instalasi tiang pancang bermunculan.
Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah :
- untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras
- untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift
Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah
dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil
pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil & kurang
keras atau apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima
pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi,
estimasi biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi tiang pancang
biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan dengan
biaya perbaikan tanah.
Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul
dari tanah dangkal tidak akan memuaskan,dan konstruski seharusnya di
bangun diatas pondasi tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi
tanah yang normal untuk menahan beban horizontal. Tiang pancang
merupakan metode yang tepat untuk pekerjaan diatas air, seperti jetty atau
dermaga. (Willy).
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 58
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Pondasi menerus biasa di gunakan untuk pondasi dinding, terutama
digunakan pada bangunan rumah tinggal tidak bertingkat, seluruh beban
atap/ beban bangunan umumnya dipikul oleh dinding dan diteruskan ke
tanah melelui pondasi menerus sepanjang dinding bangunan.
Untuk bangunan kecil diatas tanah baik, pondasi menerus dinding
setengah bata cukup diletakan pada kedalaman 60 - 80 cm, sedang
konstruksi pondasi cukup dari pasangan batu kali, lebar dasar pondasi
umumnya tidak kurang dari dua setengah kali tebal tembok.
4.4.2 Struktur Badan
Struktur badan yang digunakan adalah struktur rigid frame (rangka
kaku) yang berupa kolom, balok, dan plat lantai yang mampu menahan gaya
vertikal dan horizontal.
4.4.2.1 Balok
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 59
Gbr. 4.1 Pondasi Tiang Pancangsumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh
tiga pasang persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu
pasang diantaranya berukuran berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12
rusuk dan 8 titik sudut. Balok yang dibentuk oleh enam persegi sama
dan sebangun disebut sebagai kubus.
Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi
panjang, dimana setiap sisi persegi panjang berimpit dengan tepat
satu sisi persegi panjang yang lain dan persegi panjang yang sehadap
adalahkongruen. Bangun berbentuk balok dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari,seperti : sebuah bis,brankas besi berbentuk
balok,kotak speker berbentuk balok dan almari yang berbentuk
balok.
Sebuah balok dibatasi oleh 6 buah sisi yang masing-masing antara
lain :
1. Sisi alas
2. Sisi atas
3. Sisi depan
4. Sisi belakang
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 60
Gbr. 4.2 Baloksumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
5. Sisi kanan
6. Sisi kiri
4.4.2.2 Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur
tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang
dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan
dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen
struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial
tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak
tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus
beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu
seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan
berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat
bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-
barang), serta beban hembusan angin.
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah
roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan
meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang
diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.
Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila
besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun,
kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban
dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 61
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk
konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah
kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah
roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya
merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan
tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton
adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini
dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural
lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik
pada bangunan.
4.4.2.3 Plat
Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton
bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap,
A.Plat Atap
Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal
minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis,
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 62
Gbr. 4.3 Plat Atapsumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil
nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7
cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm.
Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan
pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi
diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever,
maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung,
atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter 10
mm dengan jarak 10 cm, sdengkan tulangan pembagi dapat dipaki
diameter 6mm berjarak 10 cm.
B. Plat Lantai
Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal
minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu
menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada
lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada
lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar
memudahkan pengerjaan dilapangan.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 63
Gbr. 4.4 Plat Lantaisumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4.4.3 Struktur Atas
Struktur atas ( atap ) menggunakan struktur atap truss.Struktur truss
atau rangka batang adalah sebuah struktur yang terangkai dari beberapa
batang yang disambungkan pada ujung batang di titik buhul atau simpul.
Pada umumnya bentuk tersebut terdiri dari deretan bentuk segitiga yang
disambungkan.Sambungan pada titik buhul biasanya memakai alat sambung
baut, paku keling atau las.
4.4.3.1 Rangka Atap Baja Ringan C-Truss
C-Truss merupakan produk rangka atap baja ringan yang
terbuat dari bahan baja mutu tinggi (High Tensile) G550 yang dilapisi
dengan: Zinc-Aluminium setebal 100 gr/m2 (AZ 100).
Rangka atap baja ringan C-Truss cocok dan dapat digunakan
untuk rumah, ruko, sekolah dengan bentuk/ model atap seperti:
Pelana, Prisma, Joglo, atap rumah adat Minang, dan lainnya. Selain
itu, rangka atap baja ringan C-Truss juga cocok dipadukan dengan
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 64
Gbr. 4.5 Rangka Atap Bajasumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
penutup atap/genteng yang terbuat dari bahan metal (ringan),
keramik, dan bahkan beton yang relatif berat.
4.4.3.2 Space frame
Space Frame System adalah suatu sistem konstruksi rangka
ruang dengan suatu sistem sambungan antara batang / member
satu sama lain yang menggunakan bola / ball joint sebagai sendi
penyambungan dalam bentuk modul-modul segitiga sehingga Space
Frame ini mudah untuk dipasang, dibentuk dan dibongkar kembali
dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cepat.
Seluruh komponen Space Frame ini sudah dapat diproduksi di
dalam negeri. Space Frame ini juga merupakan media desain seperti
bentuk pyramid, dome dan lainnya, terutama untuk bentangan besar
yang memerlukan ruang bebas kolom seperti untuk bangunan
hangar, stadion, pabrik dan skylight.
Space Frame adalah suatu rangka ruang yang terbuat dari
bahan pipa besi hitam berikut conus, hexagon dan baut baja yang
dihubungkan satu dengan lainnya dengan ball joint / bola
sebagaibmediatornya. Ball joint ini dapat terbuat dari baja padat
atau stainlessbsteel. Finishing untuk ball joint dan member yaitu
dengan Elektrostatic powder coating, duco atau hotdip zincalume
galvanized.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 65
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4.5 Tinjauan Utilitas
Penggunaan sistem utilitas dan kelengkapan bangunan dipertimbangkan
terhadap 2 hal, yaitu:
- Keamanan dan kenyamanan penggunaterhadap suhu, cahaya,
kebisingan
- Kelangsungan kegiatan dan pemeliharaan mesin serta peralatan
Politeknik Akamigas dari kerusakan
- Utilitas adalah fasilitas yang menyangkut kepentingan umum meliputi
listrik,
4.5.1 Sistem pencahayaan
4.5.1.1 Pencahayaan Buatan
Penggunaan lampu pijar untuk ruang-ruang privat, dan
lampu sorot ( spot light) untuk menciptakan efek tertentu diletakkan
pada bagian yang membutuhkan estetika dan menjadi titik fokus
suatu ruang, misalnya ruang publik
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 66
Gbr. 4.6 Space Framesumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan
melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian
memanas dan menghasilkan cahaya.[1] Kaca yang menyelubungi
filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan
dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat
teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan
tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai
1,25 volt hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar
untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan
dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan
dioda cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara
peredaran lampu pijar mulai dibatasi. Di samping memanfaatkan
cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih
memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas
kandang ayam, [8] dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan
di bidang industri.
Komponen utama dari lampu pijar adalah bola lampu yang
terbuat dari kaca, filamen yang terbuat dari wolfram, dasar lampu
yang terdiri dari filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki lampu.[12]
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 67
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
1. Bola lampu
2. Gas bertekanan rendah (argon, neon, nitrogen)
3. Filamen wolfram
4. Kawat penghubung ke kaki tengah
5. Kawat penghubung ke ulir
6. Kawat penyangga
7. Kaca penyangga
8. Kontak listrik di ulir
9. Sekrup ulir
10. Isolator
11. Kontak listrik di kaki tengah
Selubung gelas yang menutup rapat filamen suatu lampu pijar
disebut dengan bola lampu. Macam-macam bentuk bola lampu
antara lain adalah bentuk bola, bentuk jamur, bentuk lilin, dan
bentuk lustre. Warna bola lampu antara lain yaitu bening, warna susu
atau buram, dan warna merah, hijau, biru, atau kuning.
4.5.1.2. Pencahayaan alami
Pencahayaan alami bersumber dari cahaya matahari yang
harus dimanfaatkan semaksiml mungkin. Tetapi penggunaan cahaya
matahari digunakan pada ruang-ruang publik seperti lobby, ruang
publik yang diarahkan pada bagian timur, sedangkan bagian barat
yang sedikit membutuhkan sinar matahari dimanfaatkan untuk ruang
privat.
4.5.2 Sistem Penghawaan
4.5.2.1 Penghawaan buatan
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 68
Gbr. 4.7 Lampusumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
A. AC Central
AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol
dari satu titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke
seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran
ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting ac.
Secara garis besar, Sistem AC Central terbagi atas beberapa komponen yaitu :
Chiller / Condensing Unit / Outdoor AC
AHU (Air Handling Unit)
Ducting AC / saluran ac
Cooling Tower
Pompa Sirkulasi
Ada dua sistem AC Central yang ada di pasaran saat ini yaitu :
Sistem Air dan Sistem Freon. Pada sistem air, media pembawa dingin
yang berjalan dalam pipa distribusi adalah air / water. Sedangkan
pada sistem freon, media yang dipakai untuk membawa dingin
adalah freon. Sistem air memiliki kelebihan dapat digunakan dalam
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 69
Gbr. 4.8 AC Centralsumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
skala yang besar / gedung bertingkat atau mall yang berukuran besar.
Sedangkan Sistem freon hanya dapat dipakai dalam sistem yang tidak
terlalu besar / jauh jaraknya antara unit indoor dan outdoor.
B. Sistem Freon
Pada sistem freon, unit AC Central yang dikenal biasa disebut
dengan Split Duct. Prinsip kerjanya hampir sama dengan sistem ac
split biasa, akan tetapi lubang udaranya menggunakan sistem ducting
/ pipa dan pada tiap-tiap keluaran udaranya menggunakan diffuser.
Untuk mengatur besar kecilnya udara yang keluar digunakan damper.
Sistem ini cocok digunakan untuk keperluan :
Mini market
klinik
sekolah / universitas
ruangan kantor
dll.
Kelebihan daripada sistem ac central split duct ini adalah
pendistribusian dinginnya merata pada setiap ruangan dan
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 70
Gbr. 4.9 Sistem Freonsumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
komponen yang dipakai tidak terlalu banyak karena hanya
menggunakan unit indoor, condensing unit / outdoor ac, dan ducting
ac / saluran ac.
4.5.2.2 Penghawaan Alami
Penghawaan alami adalah penghawaan yang bersumber dari
angin dan udara yang ada di sekitar bangunan.
4.5.3 Sistem Saluran Air Bersih
4.5.3.1 Up Feed System
Air dipompakan dari bawah ke outlet air
4.5.3.2 Down Feed System
Air dipompakan dari bawah ke reservoir atas, kemudian
disalurkan ke outlet air secara gravitasi
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 71
Gbr. 4.10 Up Feed Systemsumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4.5.4 Sistem Saluran Air Kotor
1. Sistem pembuangan air pencemaran sedang
2. Sistem pembuangan air kotor yang berasal dari kloset
3. Sistem pembuangan air hujan
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 72
Wastafel, urinoir
Riol kotaBak kontrol
Saluran tertutup
Closet ResapanSeptictankSaluran tertutup
Bak kontrol
Air hujanSaluran terbuka
Pipa vertikal
Pipa horizontal
Riol kota
Gbr. 4.11 Down Feed Systemsumber: internet
Diagram. 4.5 Sistem Pembuangan Air PencemaranSumber: Analisis
Diagram. 4.6 Sistem Pembuangan Air KotorSumber: Analisis
Diagram. 4.6 Sistem Pembuangan Air KotorSumber: Analisis
Diagram. 4.7 Sistem Listrik PLNSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4.5.5 Sistem Listrik
1. Bersumber dari PLN
2. Sumber dari Genset
Genset berfungsi sebagai tenaga cadangan bila aliran air
listrik padam dan akan bekerja secara otomatis yang digerakkan
dengan mesin diesel. Genset adalah peralatan yang dapat
menghasilkan energi listrik. Genset dengan daya kecil seringkali
dipakai di rumah-rumah tangga.
Genset merupakan singkatan dari Generator Set. Sebuah alat
yang merupakan kombinasi dari Mesin dan Generator pembangkit
listrik yang biasa disebut GENO. Genset bisa menggunakan
bermacam macam mesin sesuai kebutuhan. Baik mesin bensin,
mesin diesel, mesin gas, maupun mesin turbin. Pada hakikatnya,
sebuah mesin digunakan untuk memutar sebuah generator
pembangkit yang terbuat dari sekumpulan kawat tembaga. Hasil
putaran tersebut menghasilkan medan magnet yang apabila diputar
terus menerus dalam suatu kecepatan yang konstan dan
berkelanjutan akan menghasilkan arus listrik.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 73
PLN GensetTrafoMeteran
Power utama
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4.5.6 Sistem Telekomunikasi
Alat komunikasi yang digunakan adalah tetelpon menggunakan PABX
(private automatic branch eschange) dengan menggunakan panel-panel dan
terminal telepon.
4.5.7 Sistem Transportasi Bangunan
4.5.7.1 Tangga
Sistem transportasi pada bangunan Politeknik Akamigas ini
menggunakan tangga. Tangga berfungsi sebagai sirkulasi umum dan
sebagai jalur emergency pada keadaan darurat. Tinggi anak tangga
sekitar 20 cm, dan lebar anak tangga 40cm, sedangkan bordes lebar
nya 1m. Dan dilengkapi dengan karet anti slip agar tidak licin.
Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk
menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama
lain.Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 74
TELKOM Ruang A PABX
Gbr. 4.12 Gensetsumber: internet
Diagram. 4.8 Sistem TelekomunikasiSumber: Analisis
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan:
dua bidang horisontal pada bangunan
lantai bangunan yang berbeda
4.5.7.2 Lift
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan
untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di
gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat
lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai
tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai
tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan
mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol
tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi
menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.
Ada beberapa jenis lift:
Lift penumpang
Lift Observasi
Lift barang
Lift automobil
Lift pasien (Bed Elevator)
Tipe mesin lift
Menurut jenis mesinnya bisa dikategorikan menjadi beberapa kategori:
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 75
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Geared motor - menggunakan gear untuk mereduksi kecepatan
motor
Gearless - menggunakan motor dengan torsi besar dan kecepatan
rendah
MRL / Machine Room Less - menggunaka motor magnet
permanen yang lebih kecil
4.5.8 Sistem Proteksi Kebakaran
Adanya head detector merupakan alat pengindra panas pada
saat kebakaran, smoke detector merupakan alat pengindra asap,
Hydrant merupakan alat instalasi air untuk memadamkan api,
sprinkler ( merupakan titik yang mengeluarkan semprotan), dan
adanya tangga darurat.
4.5.8.1 Hydrant
Hydrant adalah suatu sistem penanggulangan kebakaran yang
efektif dengan menggunakan media air. Hydrant dibagi menjadi 2
yaitu hydrant halaman (pilar) dan hydrant gedung (box). Dalam
mengevaluasi perencanaan instalasi pemadam dengan sistem
hydrant kebakaran diperlukan perhitungan kebutuhan air pemadam,
kehilangan tekanan, jenis dan spesifikasi pipa kebakaran, debit dan
head pompa yang digunakan.
Fungsi utama hydrant adalah sebagai salah satu sumber air
apabila terjadi kebakaran, dan tahukah anda bahwa di negara-negara
maju ada standar pewarnaan dan tanda-tanda khusus untuk setiap
sistem hydrant sedangkan di negara–negara dunia ketiga hal
tersebut belum lazim.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 76
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4.5.8.2 Smoke detector
Smoke Detector merupakan alat pendeteksi asap pabila
terjadi kebakaran baik di gedung, rumah, perkantoran dll
4.5.8.3 Sprinkler
Sprinkler adalah alat yang biasanya menempel dilangit-langit
kantor atau hotel. Sprinkler sendiri adalah sebuah alat yang dapat
menyemburkan air jika mendeteksi panas disebuah ruangan yang
mencapai 68 derajat celcius.
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 77
Gbr. 4.13 Smoke Detectorsumber: internet
Gbr. 4.14 Sprinklersumber: internet
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
4.5.9 Sistem Pembuangan Sampah
BAB V
KESIMPULAN
Politeknik Akamigas merupakan salah satu pusat pendidikan di bidang migas. Ruang- ruang yang dibutuhkan dalam
FAJRI MUHARRAM (53081006006) 78
Sampah Penampungan kota
Bak penampung
Kotak sampah
TPADiagram. 4.9 Sistem Pembuangan SampahSumber: Analisis