seminar

104
PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian, industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, hampir setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki kekayaan alam yang melimpah. Seperti contohnya FAJRI MUHARRAM (53081006006) 1

Upload: roza-ayunda-putri

Post on 09-Aug-2015

80 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang

dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang

tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan,

dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas

alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.

Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa

makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya

memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang

tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas cair karena

nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian, industri,

transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar

ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, hampir

setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki kekayaan alam yang melimpah. Seperti

contohnya tambang batubara yang dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan

rumah tangga yang terdapat di daerah Kalimantan. Tambang emas terbesar di

Papua. Di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang terkenal dengan produksi

aspalnya, Nanggroe Aceh Darusalam adalah salah satu daerah penghasil gas alam

terbesar di Indonesia dan masih banyak lagi kekayaan alam di Indonesia.

Sumber daya alam yang melimpah di Palembang khususnya seharusnya

dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membantu perekonomian daerah

khususnya Indonesia dapat naik, karena migas merupakan salah satu nilai jual

yang sangat tinggi harganya. Namun karena tidak seimbangnya sumber daya

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 1

Page 2: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

alam dengan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga membuat

melimpahnya sumber daya alam tersebut seakan habis percuma. Di Palembang,

terdapat perusahaan minyak negara terbesar di Indonesia yaitu PT. Pertamina.

Perusahaan ini yang mengurus semua kegiatan perminyakan di Indonesia. yang

menjadi kendala saat ini adalah tidak adanya tenaga profesional Indonesia yang

dapat mengelola hasil dari migas ini. Migas yang diperoleh di ekspor kepada

negara lain untuk mereka kelola dan mereka jual kembali tentunya dengan harga

yang jauh lebih mahal dari harga migas yang kita jual. Hal ini terlihat sangat miris

karena begitu banyaknya penduduk Indonesia namun tidak ada satupun yang

mampu mengelola migas tanpa perantara negara lain.

Politeknik Akamigas Palembang adalah salah satu perguruan tinggi yang

merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional berdasarkam Pancasila dan

UUD 1945, yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki

kemampuan profesional dalam mengembangkan, menyebarluaskan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta mengupayakan terapannya serta

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sesuai dengan kebutuhan

pembangunan khususnya di bidang energi sebagai bagian dari suatu sistem

masyarakat ilmiah yang bersifat universal. Untuk mewujudkan hasil analisa yang

akurat mengenai standar nilai diatas dibutuhkan tenaga ahli yang profesional

yang pandai menganalisa dan mahir memanfaatkan teknologi yang digunakan

untuk menganalisa minyak dan gas alam tersebut.

Pembangunan Politeknik Akamigas diharapkan menjadi salah satu cara

mengatasi masalah yang timbul akibat kurangnya SDM yang berkualitas.

Politeknik Akamigas yang dalam fungsinya sebagai pusat pendidikan dan

penelitian tentang migas, dapat berperan sebagai pelaksanaan dan wadah bagi

aktivitas-aktivitas kemasyarakatan yang berhubungan dengan migas. Dengan

demikian sumber daya alam yang melimpah di Indonesia terutama di bidang

minyak dan gas alam dapat di manfaatkan semaksimal mungkin untuk kebutuhan

dan juga kesejahteraan masyarakat.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 2

Page 3: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang timbul adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana merancang suatu fasilitas bagi mahasiswa seperti ruang kelas

dan laboratorium yang berstandar sesuai dengan jurusan dan kebutuhan

pada Politeknik Akamigas.

2. Bagaimana merancang tampilan bangunan Politeknik Akamigas dengan

mengekspreseikan identitas bangunan sesuai dengan fungsinya sebagai

Politeknik Akamigas.

1.3 Tujuan dan Sasaran

Secara umum, tujuan pendidikan migas ini adalah untuk :

1. Membina dan menghasilkan peserta didik yang berkompeten, berdisiplin

dan memiliki integritas di bidang minyak, gas dan batubara.

2. Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang energi yang dapat

diaplikasikan untuk kepentingan dunia industri dan masyarakat.

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang kontributif dan

produktif. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah,

industri dan pihak terkait dalam menunjang pelaksanaan tridharma

perguruan tinggi

1.4 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dalam penulisan ini adalah :

1. Merumuskan latar belakang perencanaan Politeknik Akamigas yang ada di

Palembang.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 3

Page 4: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

2. Mengumpulkan data – data mengenai bidang pendidikan akamigas yang ada

di kota Palembang.

1.5 Metodologi

1. Metode pengumpulan data

- Data Primer

Yaitu berupa keterangan atau informasi yang diperoleh langsung dari

subjek penelitian.

- Data Sekunder

Pengumpulan data-data dan gambar keadaan Politeknik Akamigas

Palembang

1. Metode Studi Literatur

Metode ini adalah suatu cara dengan mempelajari literatur atau

buku-buku refrensi guna membandingkan teori dengan permasalahan yang

ada, serta beberapa jurnal internet yang dapat membantu dalam

pembahasan topik.

2. Studi observasi lapangan

Studi observasi lapangan merupakan pengamatan langsung terhadap

kondisi Politeknik Akamigas di Palembang

1.6 Kerangka Berpikir

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 4

Page 5: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

1.7 Sistematika Pembahasan

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 5

Tujuan

Membina mahasiswa sehinga berkompeten dan berintegritas di bidang migas

Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang energi yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan bagi masyarakat

Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang energi yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan dunia industri dan masyarakat.

Latar belakang

Dibutuhkan SDM yang berkualitas dan berkompeten di bidang migas

Data meliputi:Data Primer

Data SekunderStudi PustakaStudi Banding

Analisa

Kesimpulan

Rumusan masalah

Fungsi ruang seperti ruang kelas dan laboratorium yang tidak sesuai dengan standar

Gedung Politeknik yang belum ada

Page 6: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Secara garis besar sistematika pembahasan dalam laporan ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan secara umum latar belakang dengan spesifikasi topik

pembahasan yang diambil, permasalahan yang akan dibahas, tujuan, ruang

lingkup pembahasan, metodologi pembahasan yang digunakan dan

sistematika penulisan laporan.

BAB II METODELOGI

Meliputi asas dan dasar perencanaan politeknik seperti penerapan

terhadap ruang-ruang.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan yang berhubungan dengan perencanaan Politeknik Akamigas

dalam aspek fungsional,konseptual, arsitektural, struktural, dan utilitasnya.

BAB IV ANALISA

Berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan sebelumnya yang

diperoleh pada literatur serta beberapa saran.

BAB II

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 6

Page 7: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

DASAR-DASAR METODOLOGI

2.1 Azas-Azas Perancangan

Perencanaan bangunan Politeknik Akamigas agar menjadi bangunan yang

mempunyai nilai arsitektur dan sesuai dengan pola ideology arsitektur, yang

terpenting adalah mengacu pada dasar-dasar metodologi. Adapun dasar-dasar

tersebut yang antara lain :

A. Terbuka

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbuka memiliki arti tidak tertutup,

tersingkap, tidak dirahasiakan.

Terbuka maksudnya adalah bahwa bangunan Politeknik ini terbuka bagi setiap

masyarakat yang ingin menambah wawasannya mengenai migas. Terbuka disini

juga diartikan bahwa ruangan pada bangunan ini saling berhubungan dan juga

harus memiliki sirkulasi bangunan yang baik seperti terdapat taman dan vegetasi

sehingga tercipta bangunan yang tidak hanya dilihat dari segi estetika namun juga

dari kenyamanan

B. Sederhana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sederhana adalah bersahaja, tidak

berlebih-lebihan, tidak banyak pernik, lugas

Sederhana disini maksudnya adalah penggunaan warna dan struktur pada

bangunan harus menyesuaikan dengan fungsinya sebagai pendidikan. Faktor

estetika bangunan harus tetap di tonjolkan namun dengan penggunaan material

yang memang memperlihatkan karakter dari bangunan sesuai dengan fungsinya.

C. Disiplin

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 7

Page 8: Seminar

Diagram 2.1 Schematic Design Programmingsumber: Architectural Programming, 1993

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin adalah sistem, ketaatan pada

peraturan, metode tertentu.

Disiplin maksudnya adalah bangunan sesuai dengan fungsinya sebagai

pendidikan. Pada bangunan harus memperhatikan kaedah perancangan yang sesuai

dengan standar. Letak bangunan berorietasi sesuai dengan tapak sehingga dapat

menimbulkan sinkronisasi yang membuat bangunan terlihat lebih baik.

2.2 Metode Perancangan

Dalam perencanaan Politeknik Akamigas, metode perancangan yang

digunakan adalah glassbox yaitu metode yang dilakukan dari pengumpulan data

informasi dan dianalisa serta hasil sintesa serta evaluasi yang akan menuju goal

perancangan. Yang terdiri dari beberapa analisa :

Membuat pernyataan misi (mission)

Mengembangkan Tujuan (goal)

Merancang kebutuhan performa yang terukur (performance

requirements)

Mengembangkan hubungan-hubungan menjadi konsep (conceptual).

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 8

FACT

FACTISSUE

MISSION

VALUEGOAL

CONCEPT

CONCEPT

PERFORMANCE REQUIREMENT

Page 9: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 9

FACT1. Belum adanya gedung yang sesuai standar Politeknik Akamigas2. Kondisi ruang serta perletakannya yang tidak sesuai dengan fungsinya3. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang di Polikteknik Akamigas

ISSUE1. Sirkulasi2. Ruang3. Fasade Bangunan4. Fungsi

MISSIONPoliteknik Akamigas ini mewadahi seluruh kegiatan yang berfungsi sebagai pusat pendidikan migas baik formal maupun informal bagi masyarakat.

GOAL1. Politeknik Akamigas ini harus mencerminkan suatu kampus yang mencerminkan fungsinya sebagai

pusat pendidikan migas2. Sirkulasi serta kebutuhan ruang harus sesuai dengan standar sehingga mampu memberikan

kenyamanan bagi pemakai3. Pemilihan suatu lahan yang baik sehingga mampu mengakomodir segala keperluan dan kebutuhan

didalamnya

PERFORMANCE REQUIREMENT1. Pemilihan lahan yang dekat dengan perusahaan migas sehingga memudahkan dalam hal

kegiatan permigasan2. Penggunaan bahan-bahan material yang mudah dikombinasikan dengan material lain

sehingga memberika bentuk bangunan yang menarik3. Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai sehingga membuat pemakai

merasa nyaman.

CONCEPTPerencanaan gedung Politeknik Akamigas yang mampu memberikan wawasan serta informasi di

bidang migas dengan kolaborasi perancangan sehingga menghasikan bangunan yanb terbuka, sederhana serta disiplin

Page 10: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Tinjauan Tentang Perguruan Tinggi

3.1.1 Pengertian Perguruan Tinggi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

1961 tentang Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi adalah lembaga ilmiah

yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran

diatas perguruan tingkat menengah, dan yang memberikan pendidikan dan

pengajaran berdasarkan kebudayaan kebagsaan Indonesia dan dengan cara

ilmiah.

Bentuk Perguruan Tinggi berdasarkan Undang-Undang Nomor 2

Tahun 1989 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi dan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Tinggi Nasional Bab V Pasal 16 dijelaskan bahwa Perguruan Tinggi terdiri

dari:

1. Universitas

2. Institut

3. Sekolah Tinggi

4. Akademi

5. Politeknik

3.1.2 Pengertian Politeknik

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 10

Page 11: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan

pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Dalam

kedudukannya sebagai perguruan tinggi, Politeknik merupakan bagian dari

sistem pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan pofesional yang dapat

menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf

kehidupan masyarakat dan kesejahteraan umat manusia serta memperkaya

kebudayaan nasional.

Politeknik merupakan pendidikan professional yang diarahkan pada

kesiapan penerapan keahlian tertentu. Selain daripada itu, Politeknik

merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan

dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Guna mencapai maksud itu,

Politeknik memberikan pengalaman belajar dan latihan yang memadai untuk

pembentukan kemampuan professional di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Organisasi politeknik terdiri dari :

1. Unsur pimpinan; Direktur dan Pembantu Direktur;

2. Senat Politeknik;

3. Unsur pelaksana akademik : jurusan, laboratorium/studio, kelompok

dosen, dan lembaga kepada masyarakat;

4. Unsur pelaksana administratif: bagian;

5. Unsur penunjang: unit pelaksana teknis;

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 11

Page 12: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

3.2 Tinjauan Tentang Politeknik Akamigas Palembang

3.2.1 Sejarah Politeknik Akamigas Palembang

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi di

Indonesia yang memiliki Sumber Daya Energi sangat melimpah, dan telah di

eksplorasi dan di eksploitasi sejak sebelum kemerdekaan RI sampai sekarang

baik secara konvensional maupun modern. Namun sampai saat ini, belum

ada Perguruan Tinggi di Sumatera Selatan yang secara spesifik

menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang eksplorasi, eksploitasi dan

pengolahan migas dan batubara.

Sesuai dengan program Sumatera Selatan sebagai Lumbung

Energi Nasional, Gubernur Sumatera Selatan Bapak Ir. Syahrial Oesman, MM

mendukung pendirian Politeknik Akamigas Palembang melalui Yayasan

Karya Bangsa.

Tindak lanjut dari dukungan Gubernur tersebut, pada tanggal 20

Agustus 2005 pemerintah rovinsi Sumatera Selatan mengirim surat

dengan No. 2236/As.II/ 2005 kepada Menteri Pendidikan Nasional,

perihal izin pendirian Politeknik Akamigas Palembang dengan 4 (empat)

Program Studi yaitu :

1. Laboratorium Minyak dan Gas.

2. Pengolahan Minyak dan Gas.

3. Eksplorasi Minyak dan Gas.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 12

Page 13: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4. Teknologi Pengolahan Batubara.

Izin pendirian Politeknik Akamigas Palembang diperoleh melalui

Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor :

224/D/O/2006 tanggal 28 September 2006 dan No. 4887/D/T/2006

tanggal 21 Desember 2006, tentang pendirian 4 (empat) program studi

yaitu:

1. Laboratorium Minyak dan Gas.

2. Pengolahan Minyak dan Gas.

3. Eksplorasi Minyak dan Gas Batubara..

4. Teknologi Pengolahan

Berdasarkan surat izin tersebut, Politeknik Akamigas Palembang

mulai melaksanakan kegiatan penerimaan mahasiswa baru untuk tahun

akademik 2006/2007 dengan 2 program studi, yaitu :

1. Laboratorium Minyak dan Gas

2. Pengolahan Minyak dan Gas

Jumlah mahasiswa yang diterima adalah 19 orang pada Program

Studi Laboratorium Migas dan 35 orang Program Studi Pengolahan

Migas. Peresmian pelantikan dan kuliah perdana mahasiswa baru angkatan

pertama 2006/2007 dilakukan pada tanggal 13 Desember 2006 oleh

Gubernur Sumatera Selatan, Ir. Syahrial Oesman, MM., General Manager PT.

PERTAMINA (Persero) UP III Plaju, Bapak Ahmadi Hario dan Ketua Yayasan

Karya Bangsa, Bapak Ir. H. Abdul Rozak, M.Sc. Pada tahun akademik

2007/2008, Politeknik Akamigas Palembang telah dapat menyelenggarakan

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 13

Page 14: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4 (empat) program studi, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 114

mahasiswa/i.

3.2.2 Profil Politeknik Akamigas Palembang

Politeknik Akamigas Palembang adalah sebuah lembaga pendidikan

yang mengkhususkan diri pada penyediaan tenaga profesional di bidang

energi primer Minyak, Gas dan Batubara. Sumatera Selatan merupakan

propinsi yang dicanangkan sebagai lumbung energi nasional dan Politeknik

Akamigas Palembang menjawab tantangan ataskebutuhan para tenaga

profesional dibidang energi tersebut.

Visi:

Menjadi penyelenggara pendidikan tinggi vokasional yang handal dan

kompetitif di bidang energi untuk memenuhi kebutuhan industri. Politeknik

Akamigas Palembang berkomitmen atas visi sebagi penyelenggara

pendidikan tinggi profesional terkemuka, berkualitas yang mampu bersaing

dalam menghadapi tantangan global dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidang Minyak, Gas dan Batubara. Serta

mampu menerapkannya pada lapangan kerja. Untuk mewujudkan Visi besar

tersebut, Politeknik Akamigas Palembang berpegang teguh untuk:

1. Menghasilkan lulusan yang handal dan profesional di bidang Minyak,

Gas dan Batubara yang berdisiplin, bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak tinggi dan mampu menerapkan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi serta mampu berkembang dalam era

globalisasi seiring tuntunan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi terapan yang memiliki integritas, daya saing serta

kemandirian.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 14

Page 15: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil-hail

penelitian terapan untuk digunakan dan dimanfaatkan bagi

kepentingan masyarakat luas.

3. Mengembangkan lembaga pendidikan yang berorientasi pada

kualitas, profesionalisme dan mampu menghadapi persaingan global.

Misi:

1. Membina peserta didik yang berkompeten, bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berdisiplin dan memiliki integritas di bidang minyak,

gas dan batubara.

2. Menyelenggarakan penelitian terapan di bidang energi yang dapat

diaplikasikan untuk kepentingan dunia industri dan masyarakat.

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang kontributif dan

produktif. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan

Pemerintah, industri dan pihak terkait dalam menunjang

pelaksanaan tridharma perguruan tinggi

Program Studi

1. Teknik Analisis Laboratorium Migas (TLM)

2. Teknik Pengolahan Migas (TPM)

3. Teknik Eksplorasi Produksi Migas (TEP)

4. Teknik Pertambangan Batubara (TPB)

Sumber Daya Manusia

Direktur: H. Muchtar Lutfie, SH., MM.

Pembantu Direktur I: Amiliza Miarti, ST., MSi.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 15

Page 16: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Pembantu Direktur II: Sri Hartati, SE.

Pembantu Direktur III: K.M. Ade Isnaeni, ST.

Ketua Prodi Teknik Analisis Laboratorium Migas (TLM) : Ineke Febrina, ST.

Ketua Prodi Teknik Pengolahan Migas (TPM) : Ir. H. Abdul Hamid.

Ketua Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas (TEP) : K.M. Ade Isnaeni, ST.

Ketua Prodi Teknik Pertambangan Batubara (TPB) : Roby Cahyadi, ST.

Dosen

1. Tenaga profesional Akademis dengan tingkat pendidikan S1 dan S2

2. Praktisi di bidang Perminyakan, Gas dan Batubara

3. Jumlah dosen Politeknik Akamigas Palembang berjumlah kurang l

ebih 64 orang, dengan kompisisi: Dosen tetap berjumlah 20 orang

dan Dosen luar biasa 44 orang

4. Tenaga penunjang (teknisi/administrasi) sebanyak 21 orang

Fasilitas

1. Laboratorium: Kimia, Fisika, Kimia Organik dan Anorganik

2. Laboratorium Kebumian

3. Laboratorium Program Studi

4. Sarana Olahraga: Basket, Volley, Badminton, Tenis meja

5. Perpustakaan

6. Ruang kelas multimedia

7. Hotspot area

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 16

Page 17: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Sistem Penerapan Kedisiplinan

1. Menerapkan pola kedisiplinan sebagai dasar dalam pelaksanaan

kegiatan perkuliahan sehari-hari

2. Pembinaan kedisipilinan dilaksanakan secara profesional oleh

Ajendam II/Sriwijaya dengan mengutamakan pembinaan kesadaran,

kedisiplinan dengan konsep no body contact.

Sistem Pendidikan

1. Kurikulum dirancang berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) dengan mengacu kepada dunia industri khususnya industri

pertambangan energi.

2. Kegiatan fieldtrip di awal kuliah untuk memberikan gambaran

tentang industri perminyakan dan batubara secara nyata

Kegiatan Kemahasiswaan

1. Wahana penyaluran kreatifitas, bakat dan organisasi melalui BEM,

MPM, DPM, HMJ dan UKM

2. Mengkhususkan hari Jum’at untuk kegiatan olahraga (senam aerobic,

bulutangkis, futsal, tennis meja, volley, sepak takraw, beladiri, bola

basket) dan Kegiatan Organisasi Mahasiswa

3. Pelaksanaan Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) selama seminggu

penuh tanpa kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan setelah mid

semester dalam rangka untuk mengakamodir kreatifitas mahasiswa

dibidang seno, olahraga dan organisasi.

3.2.3 Program Studi

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 17

Page 18: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Politeknik Akamigas ini terdiri dari 4 jurusan yaitu :

a. Teknik Analisis Laboratorium Migas (TLM)

Kebutuhan migas untuk mencukupi kehidupan manusia semakin

meningkat. Sumber daya alam yang terbentang luas sampai saat ini

masih belum dapat dimanfaatkan secara optimal dikarenakan SDM yang

profesional dibidang migas. Salah satu contohnya provinsi yang kaya,

Sumatera Selatan, yang memiliki slogan pembangunan potensi sumberdaya

energi Sum-Sel, 2006. Potensi sumberdaya energi ini merupakan prioritas

pembangunan yang akan dilakukan di Sumatera Selatan.

Politeknik Akamigas Palembang adalah salah satu perguruan tinggi

yang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional berdasarkam

Pancasila dan UUD 1945, yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan

yang memiliki kemampuan profesional dalam mengembangkan,

menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengupayakan

terapannya serta meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sesuai

dengan kebutuhan pembangunan khususnya di bidang energi sebagai

bagian dari suatu sistem masyarakat ilmiah yang bersifat universal.

Untuk mewujudkan hasil analisa yang akurat mengenai standar nilai diatas

dibutuhkan tenaga ahli yang profesional yang pandai menganalisa dan mahir

memanfaatkan teknologi yang digunakan untuk menganalisa minyak dan gas

alam tersebut. Berdasarkan dari pemikiran itu, maka Politeknik Akamigas

Palembang membuka peluang untuk menghasilkan SDM yang profesional di

bidang Analisis minyak dan gas melalui program studi Teknik Analisis

Laboratorium Migas.

Visi

Menjadikan penyelenggaraan pendidikan tinggi di bidang Teknik

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 18

Page 19: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Analisis Laboratorium Migas untuk menghasilkan SDM yang mampu

berperan dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi dibidang energi.

Misi

Untuk mencapai Visi tersebut, maka program studi Teknik Analisis

Laboratorium Migas Politeknik Akamigas Palembang mempunyai misi yang

bertujuan untuk menyelenggarakan fungsi kelembagaan pendidikan tinggi

dibidang keteknikan dengan rincian sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan yang terkait dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidang Teknik Analisis Laboratorium

Migas yang berhubungan dengan sumber daya energi

2. Menyelenggarakan penelitian yang menggunakan sarana

laboratorium dalam rangka menunjang pengembangan ilmu dan

teknologi dibidang energi.

3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk

informasi hasil penelitian yang dapat diaplikasikan masyarakat.

4. Menghasilkan SDM dalam bidang Teknik Analisis Laboratorium Migas

yang handal serta bertaqwa kepada Tuhan YME serta dapat

mengembangkan dan menerapkan Iptek sesuai dengan tuntunan

perkembangan teknologi.

Tujuan

Sebagai sumber implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai

dalam jangka waktu sampai dengan lima tahun, dengan

mempertimbangkan SDM dan kemampuan yang dimiliki, Program Analisis

Laboratorium Migas merumuskan tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai

berikut:

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 19

Page 20: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

1. Menghasilkan tenaga ahli madya yang terdidik dan terlatih serta

memiliki bekal kemandirian untuk menerapkan iptek di bidang

pekerjaan sesuai dengan keahliannya.

2. Meningkatkan daya kreatifitas dan inovasi dalam menggali serta

mengembangkan konsep keilmuan di bidang analisis laboratorium

migas.

3. Menghasilkan lulusan yang mampu berbuat dan bersikap positif

dalam menerepakan iptek secara arif dan bijaksana bagi kepentingan

masyarakat.

4. Berperan aktif dan bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder

terkait dalam mengoptimalkan potensi migas dan mengacu kepada

kebijakan perminyakan dan gas nasional.

Kurikulum

Semester 1

Pancasila 2 SKS

Peng. Manajemen 2 SKS

Bahasa Inggris I 2 SKS

Military Training 1 SKS

Agama 2 SKS

Matematika I 3 SKS

Peng. Industri Migas 2 SKS

Peng. T Perminyakan 2 SKS

Semester 2

Bahasa Inggris II 2 SKS

Kewiraan 2 SKS

Fisikar Dasar II 3 SKS

Penc. dan Lindungan

Lingkungan 2 SKS

Komputer I 2 SKS

Menggambar Teknik 2 SKS

Olahraga 1 SKS

Matematika II 3 SKS

Peng. Inst. & Elek. 2 SKS

Kimia Dasar 3 SKS

Semester 3

Dcs Engineering 3 SKS

Teknik Tenaga Listrik 2 SKS

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 20

Page 21: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

I. Bahan & T.Mekanik 2 SKS

Elektronika 4 SKS

Kesehatan &

Keselamatan Kerja 3 SKS

Komputer II 3 SKS

Penggerak Mula 2 SKS

Alat Ukur & Teknik

Pengukuran 3 SKS

Semester 4

Teknik Pengukuran

Industri Migas I 3 SKS

Teknik Digital 2 SKS

Komunikasi Data 3 SKS

KKL 2 SKS

Dasar Ekonomi Teknik2 SKS

Telekomunikasi 2 SKS

Bahasa Indonesia 2 SKS

Alat-alat Mesin 2 SKS

Peralatan Industri

Migas 4 SKS

Semester 5

Mikroprosessor 3 SKS

Mikroelektronika 3 SKS

Teknik Pendingin 2 SKS

Program Logic

Controller 3 SKS

Tek. Pengukuran Ind.

Migas II 4 SKS

Process Control

Instrument 4 SKS

Semester 6

Tugas Akhir 6 SKS

Kerja Praktek 4 SKS

b. Teknik Pengolahan Migas (TPM)

Sektor energi berupa bahan bakar minyak (BBM) merupakan unsur

yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat dipisahkan dari aktifitas baik

dalam masyarakat sehari-hari, maupun kegiatan industri sebagai

penggerak roda pembangunan yang berkelanjutan. Adanya kebijakan

pemerintah daerah yang didukung oleh pemerintah pusat untuk menjadikan

Sumatera Selatan sebagai Lumbung Energi Nasional terutama minyak

bumi dan gas disamping batubara. Implementasi dari program pemerintah

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 21

Page 22: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Sumatera Selatan tersebut tentu saja perlu melibatkan peran berbagai

pihak, tidak hanya dari pemerintah daerah tapi juga peran serta para praktisi

&akademis.

Program studi Teknik Pengolahan Migas sebagai salah satu contoh

program studi di lingkungan Politeknik Akamigas Palembang yang didirikan

berdasarkan SK Mendiknas No: 224/D/O/2006 merupakan penyelenggaraan

pendidikan yang berfungsi untuk mencetak dan mempersiapkan tenaga ahli,

terampil dan spesifik bagi kepentingan dunia industri perminyakan

dengan pembekalan ilmu pengetahuan yang disipakan untuk

menghadapi tantangan perkembangan teknologi. Dalam upaya memenuhi

sumber daya manusia yang terampil dan profesional dibidang

pengolahan migas. Program studi Teknik Pengolahan Migas

menyelenggarakan pendidikan program diploma tiga dengan masa studi

enam semester.

Visi

Menjadi penyelenggara pendidikan yang terkait dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi dibidang Pengolahan Migas yang berhubungan

dengan sumber daya energi.

Misi

Menjadi penyelenggara pendidikan yang terkait dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi dibidang Pengolahan Migas yang berhubungan

dengan sumber daya energi.

Tujuan

Tujuan pendidikan program studi Teknik Pengolahan Migas pada

jenjang Diploma III yaitu: menghasilkan SDM yang berkualitas dan

profesional dibidang pengolahan migas serta mampu menerapkan dan

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 22

Page 23: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang energi

sesuai dengan perkembangan zaman dan berdisiplin, bertaqwa kepada

Tuhan YME, memiliki integritas, daya saing serta kemampanan.

Fungsi

1. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan

Diploma III dalam upaya menghasilkan SDM dibidang Teknik

Pengolahan Migas.

2. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan penelitian guna

menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi,

model, atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan dan

teknologi.

3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian

yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kurikulum

Semester 1

Fisika Dasar I 4 SKS

Kimia Dasar 4 SKS

Agama 2 SKS

Matematika 3 SKS

Bahasa Inggris I 2 SKS

Military Training 1 SKS

Peng. Industri Migas 2 SKS

Peng. Teknik

Perminyakan 2 SKS

Pancasila 2 SKS

Olahraga 1 SKS

Semester 2

Matematika II 3 SKS

Penc. dan Lindungan

Lingkungan 2 SKS

Bahasa Inggris II 2 SKS

Kewiraan 2 SKS

Kimia Dasar II 4 SKS

Menggambar Teknik 2 SKS

Fisika Dasar II 3 SKS

Pengantar Geologi

DasarPraktek 3 SKS

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 23

Page 24: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Semester 3

Pengolahan Migas I 3 SKS

Produk Migas 3 SKS

Komputer I 3 SKS

Thermodinamika I 3 SKS

Statistika 2 SKS

Utilities 2 SKS

Penggerak Mula 2 SKS

Kimia Fisika 3 SKS

Semester 4

Peralatan Pengolahan

Migas I 3 SKS

KKL 2 SKS

Bahasa Indonesia 2 SKS

Kimia Migas 3 SKS

Kes. & Keselamatan

Kerja Praktek 3 SKS

Thermodinamika II 3 SKS

Semester 5

Pengantar Petrokimia 2 SKS

Operasi Teknik 4 SKS

Peng.r Manajemen 2 SKS

Peralatan Pengolahan

Migas II 3 SKS

Peng. Proses & Dasar

Instrumen 2 SKS

Konservasi Energi 2 SKS

Pengantar Katalis 2 SKS

Storage & Handling 2 SK

Dasar Ekonomi Teknik 2 SKS

Semester 6

Kerja Praktek 4 SKS

Tugas Akhir 6 SKS

c. Teknik Eksplorasi Produksi Migas (TEP)

Program studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas merupakan program

studi yang mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga profesional

dibidang perminyakan hulu. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan

daya dukung fasilitas yang mampu mengoprimalkan pengembangan skill

mahasiswa, kegiatan kunjungan lapangan, praktikum dan pendalaman

mata kuliah di lapangan secara berkala/semester dan dosen pengajar yang

berasal dari akademis maupun praktisi (berasal dari perusahaan

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 24

Page 25: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

perminyakan dan pengeboran) dengan demikian diharapkan SDM yang

dihasilkan adalah SDM yang memiliki kompetensi atau skill yang diinginkan

oleh industri perminyakan hulu dan dapat langsung berkontribusi dalam

memajukan perindustrian perminyakan nasional dan dunia.

Visi

Menjadi penyelenggara pendidikan tinggi dibidang Teknik Eksplorasi

Produksi Migas untuk menghasilkan SDM yang mampu berperan dalam

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang energi.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan yang terkait dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi dibidang Teknik Eksplorasi Produksi

Migas yang berhubungan dengan SDM energi.

2. Menyelenggarakan penelitian yang menggunakan sarana

laboratorium dalam rangka menunjang pengembangan ilmu dan

teknologi dibidang energi.

3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk

informasi hasil penelitian yang dapat diaplikasikan pada masyarakat.

Tujuan

Tujuan pendidikan program studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas

pada jenjang Diploma III, yaitu: Menghasilkan SDM yang berkualitas dan

profesional dibidang Teknik Eksplorasi Produksi Migas serta mampu

menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

dibidang energi sesuai dengan perkembangan zaman dan berdisiplin,

bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki integritas dan daya saing yang

kuat dan mandiri.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 25

Page 26: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Fungsi

1. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan

program Diploma II dalam upaya menghasilkan profesional yang

mampu menerapkan, mengembangkan atau menciptakan

pengetahuan terapan, khususnya dibidang Teknik Eksplorasi Migas

2. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan penelitian guna

menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi,

model, taupun informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan

dan teknologi.

3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian

yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kurikulum

Semester 1

Kimia Dasar I 3 SKS

Geologi Fisik 3 SKS

Bahasa Inggris I 2 SKS

Fisika Dasar I 3 SKS

Kalkulus I 3 SKS

Peng. Teknik

Perminyakan 2 SKS

Pendidikan Agama 2 SKS

Olahraga 1 SKS

Semester 2

Kimia Dasar II 2 SKS

Bahasa Inggris II 2 SKS

Kesehatan &

Keselamatan Kerja 2 SKS

Geologi Dinamik 2 SKS

Penc. & Lindungan

Lingkungan 2 SKS

Menggambar Teknik 2 SKS

Kalkulus II 2 SKS

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 26

Page 27: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Semester 3

Fisika Dasar III 2SKS

Kristalografi &

Mineralogi 2 SKS

Penggerak Mula 2 SKS

Kimia Fisika 3 SKS

Mekanika Reservoir 3 SKS

Matrik & Ruang

Vektor 3 SKS

Geologi Struktur

Indonesia 2 SKS

Kimia Fisika

Hidrokarbon 3SKS

Semester 4

Teknik Produksi I 3 SKS

Teknologi Lepas

Pantai 2 SKS

Teknik Reservoir 2 SKS

Mekanika Fluida 2 SKS

Geologi Migas dan

Panas Bumi 3 SKS

Kalkulus III 3 SKS

Teknik Pemboran I 3 SKS

Perltn Pemboran

dan Prod. 3 SKS

Statistika Dasar 3 SKS

Komprehensif 3 SKS

Pengelolaan Lap. 3 SKS

Semester 5

Teknik Produksi II 3 SKS

Teknik Eksploitasi

Gas Bumi 3 SKS

Stratigrafi Indonesia 2 SKS

Eksplorasi Migas &

Panas Bumi 2 SKS

Teknik Reservoir

Teknik Pemboran II 3 SKS

Teknik Material 2 SKS

Pengelolaan Industri

Migas & Panas Bumi 2 SKS

Semester 6

Tugas Akhir 4 SKS

Kerja Praktek 3 SKS

Lanjutan 2 SKS

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 27

Page 28: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

d. Teknik Pertambangan Batubara (TPB)

Program studi Teknik Pertambangan Batubara dibentuk berdasarkan

SK Dirjen Pendidikan Tinggi No. 4887/D/T/2006 tanggal 21 Desember 2006

tentang izin penyelenggaraan program studi Teknik Pertambangan

Batubara jenjang Diploma III pada Politeknik Akamigas Palembang.

Pengembangan jurusan ini didasari oleh semangat dan kesungguhan untuk

berkontribusi secara nyata dalam mempersiapkan SDM yang berkompeten

dan berkualitas dalam mendukung program Sumatera Selatan sebagai

Lumbung Energi Nasional. Hal ini mengingat bahwa salah satu sektor

yang memegang peran penting dalam upaya menjawab

kompleksitaspermasalahan energi ialah sektor pendidikan. Sektor inilah yang

berperan strategis dalam peningkatan mutu SDM sebagai subjek pengelola

SDM dalam kenergian.

Visi

Visi program studi Teknik Pertambangan Batubara Politeknik

Akamigas Palembang adalah menjadi pusat pendidikan dan

pengembangankompetensi SDM yang terkemuka dalam mengelola serta

memanfaatkan Batubara sebagai bahan galian strategis dan potensi energi

demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Misi

Program studi Teknik Pertambangan Batubara memiliki misi

yang bertujuan untuk menyelenggarakan fungsi pendidikan tinggi bidang

keteknikan dengan rincian, sebagai :

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan

kompetensi di bidang industri perbatubaraan dalam mendukung

Sumsel sebagai Lumbung Energi Nasional.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 28

Page 29: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

2. Mengaplikasikan dan mengembangkan teknologi terapan dalam

mengolah sumber energi Batubara secara produktif dan

berwawasan lingkungan.

3. Menyelengarakan pengabdian pada masyarakat dan memberikan

kontribusi positif dalam pemanfaatan dan pengolahan Batubara bagi

kesejahteraan masyarakat.

4. Menghasilkan SDM dalam bidang Teknik Pertambangan Batubara

yang handal dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta dapat

mengembangkan dan menerapkan iptek sesuai dengan tuntutan

perkembangan teknologi.

Tujuan

Sebagai implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam

jangka waktu satu sampai lima tahun, dengan mempertimbangkan SDM

dan kemampuan yang dimiliki, program studi Teknik Pertambangan

Batubara merumuskan tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga ahli madya yang terdidik dan terlatih serta

memiliki bekal kemandirian untuk menerapkan iptek di bidang

pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

2. Meningkatkan daya kreatifitas dan inovasi dalam menggali serta

mengembangkan konsep keilmuan di bidang Batubara.

3. Menghasilkan lulusan yang mampu berbuat dan bersikap positif

dalam menerapkan iptek secara arif dan bijaksana bagi kepentingan

masyarakat.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 29

Page 30: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4. Berperan aktif dan bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder

terkait dalam mengoptimalkan potensi Batubara dengan mengacu

kepada kebijaksanaan Batubara nasional.

Kurikulum

Semester 1

Agama 1 SKS

Bahasa Inggris 2 SKS

Matematika Terapan I2 SKS

Statistika Probabilistik2 SKS

Pengantar Rekayasa

Tambang 3 SKS

Kimia Terapan 2 SKS

Gambar Teknik 2 SKS

Semester 2

Matematika Terapan II2 SKS

Fisika Terapan 2 SKS

Mekanika Terapan 3 SKS

Geologi Dasar 2 SKS

Kristalografi &

Mineralogi 2 SKS

Pompa & Kompresor 2 SKS

UU Kesehatan &

Keselamatan Kerja 2 SKS

Semester 3

Geoglogy Struktur 3 SKS

Ganesa Bahan Galian 3 SKS

Survey & Pemetaan 3 SKS

Praktikum Mekanika

Tanah 2 SKS

Aplikasi Komputer

Tambang 2 SKS

Tata Tulis Laporan 2 SKS

Ilmu Alamiah Dasar 3 SKS

Semester 4

Mekanika Batuan 2 SKS

Praktek Mekanika

Batuan 2 SKS

Survey dan Topografi 2 SKS

Teknik Pemboran 3 SKS

Batu Bara 3 SKS

Alat Berat & Interaksi 3 SKS

Semester 5

Manajemen Proyek 2 SKS

Teknik Peledakan 3 SKS

Ventilasi Tambang 3 SKS

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 30

Page 31: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Tambang Bawah

Tanah 2 SKS

Tambang Terbuka 3 SKS

Perenc. Tambang 3 SKS

Peng. Bahan Galian 3 SKS

Rekayasa Lingkungan

Tambang 2 SKS

Mata Kuliah Pilihan 2 SKS

Semester 6

Praktek Tambang

Bawah Tanah 2 SKS

Tugas Akhir 4 SKS

3.2.4 Lambang

Lambang Politeknik Akamigas Palembang, terdiri dari 4 (empat) unsur yaitu :

1. Api

2. Kuda Laut

3. Jembatan Ampera

4. Buku dengan Lis Hitam yang disatukan oleh satu lingkaran bergaris

hitam dengan Pita yang bertuliskan Politeknik Akamigas Palembang

dibawahnya

Keterangan Warna Lambang :

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 31

Gbr. 3.1 Lambang Politeknik Akamigassumber: www.poliakamigasplg.ac.id

Page 32: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

1. Garis tepi berwarna hitam

2. Dua buah binatang kuda laut berwarna merah.

3. Jembatan Ampera warna coklat tua.

4. Api gas warna merah kekuning-kuningan.

5. Buku Kuning dengan lis hitam.

6. Latar belakang warna biru.

7. Pita putih dengan tulisan POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

berwarna hitam.

Keterangan Lambang :

1. Api dengan Lima Lidah Api berwarna kuning melambangkan

kehidupan, penerangan dan semangat yang menyala untuk meraih

kesuksesan berdasarkan Pancasila.

2. Kuda Laut berwarna merah mengandung arti bahwa Politeknik

Akamigas Palembang dalam menjalankan pendidikan, mimiliki tujuan

untuk mengembangkan generasi penerus yang handal dan

profesional di bidang Energi.

3. Jembatan Ampera melambangkan tempat berdirinya Politeknik

Akamigas Palembang dan menggambarkan hubungan yang erat

antara dunia pendidikan dan lapangan kerja.

4. Buku berwarna kuning dengan lis hitam melambangkan sumber ilmu

pengetahuan.

5. Lingkaran dengan warna dasar biru bergaris hitam melambangkan

satu kesatuan yang kokoh dan kerja yang sinergis dalam mencapai

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 32

Page 33: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

tujuan Politeknik Akamigas Palembang dalam mempersiapkan

sumberdaya manusia di bidang energi yang berwawasan lingkungan.

6. Pita berwarna putih yang bertuliskan Politeknik Akamigas Palembang

melambangkan nama lembaga dan harapan Politeknik Akamigas

Palembang untuk terus berprestasi.

3.2.5 Struktur Organisasi

BAB IV

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 33

Ket. Prog. StudiKet. Prog. StudiKet. Prog. Studi

Pembantu Dir. I

Direktur

Pembantu Dir. II Pembantu Dir. III

Ket. Prog. Studi

Dosen Dosen Dosen

Tabel. 3.1 Struktur Organisasi Politeknik AkamigasSumber: Survey

Dosen

Page 34: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

PEMBAHASAN

4.1 Tinjauan Fungsional

4.1.1 Analisa Pengguna

Pengguna pada Politeknik Akamigas ini dapat dibagi dalam beberapa

kelompok berdasarkan kepentingan masing-masing terhadap Politeknik

Akamigas, yaitu :

a. Pengelola

Pengelola merupakan orang yang bertanggung jawab mengurusi dan

mengawasi kegiatan-kegiatan yang terdapat dan berhubungan di

lingkungan Politeknik Akamigas. Adapun pengelola tersebut dibagi

berdasarkan :

- Direktur

- Pembantu Direktur I

- Pembantu Direktur II

- Pembantu Direktur III

- Kepala Bagian dan Karyawan Administrasi Akademik, dan

Kemahasiswaan

- Kepala Bagian dan Karyawan Administrasi Keuangan dan Personalia

- Ketua Program Studi masing-masing jurusan

- Staff Pengajar

- Kepala Perpustakaan

- Kepala Labaratorium

b. Pengunjung

Pengunjung di Politeknik Akamigas ini dapat dibedakan ke dalam dua

kelompok yaitu :

- Pengunjung umum

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 34

Page 35: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Pengunjung umum adalah masyarakat umum baik anak-anak,

remaja, dewasa yang berhubungan dengan kegiatan migas

contohnya yang ingin meneliti atau mengembangkan ilmunya

mengenai migas.

- Pengunjung khusus

Pengujung khusus maksudnya adalah mahasiswa yang

mengikuti sistem belajar mengajar yang ada di Politeknik Akamigas

ini.

c. Servis

Bagian servis merupakan orang yang bertanggung jawab

memberikan pelayanan dan informasi kepada pengujung yang datang ke

Politeknik Akamigas. Adapun servis meliputi:

- Servis bagian keamanan

- Servis bagian kebersihan

- Servis bagian elektrikal & mekanikal

4.1.2 Pola Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Aktifitas yang dilakukan di Politeknik Akamigas ini merupakan suatu

interaksi yang terjadi antar pelaku pada suatu kelompok kegiatan. Pola

kegiatan tersebut kemudian dikelompokkn menjadi :

a. Pola kegiatan Pengelola

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 35

Pulang

Datang Lobby Bekerja Makan

SholatParkir

Istirahat

Diagram. 4.1 Pola Kegiatan PengelolaSumber: Analisis

Page 36: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Sifat Ruang

Direktur Bekerja

Menerima Berkas dan Tanda Tangan

R. Direktur Privat

Pembantu Direktur I, II, III

Bekerja

Menerima & membuat laporan

Mengorganisir kegiatan

R. Pembantu Direktur

Privat

Kabag & Karyawan Adm. Akademik & Kemahasiswaan

Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan

akademik & kemahasiswaaan

R. Kabag Adm. Akademik &

Kemahasiswaan

Privat

Mengurusi masalah yang berhubungan dengan

akademik kemahasiswaanMengurusi laporan dan

berkas tentang akademikMencari dan mendata arsip

R. Adm Akademik &

KemahasiswaanR. Arsip

Akademik & Kemahasiswaan

Privat

Kabag & Karyawan Adm. Keuangan &

Personalia

Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan

keuangan & personalia

R. Kabag Adm. Keuangan & Personalia

Privat

Mengurusi masalah keuangan yang

berhubungan dengan Politeknik

Mencari dan mendata arsipMembuat Laporan

R. Adm Keuangan & Personalia

R. Arsip Keuangan & Personalia

Privat

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 36

Kebutuhan Ruang

Page 37: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Ketua Program Studi

Bekerja

Mengurusi dan mengawasi kegiatan di program studi

masing-masing

R. Ketua Prog. Studi

Privat

Membantu kerja ketua program studi dalam hal

akademik

R. Sekretaris Prodi

Privat

Mengurusi masalah administrasi jurusan

R. Administrasi Privat

Staff Pengajar Mengajar mahasiswa R. Kelas & Lab. Privat

Beristirahat dan bersantai R. Dosen Privat

Kepala Perpustakaan

Bekerja

Mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan masalah perpustakaan

R. Kepala Perpustakaan

Privat

Mengembalikan bukuMemberi pelayanan

meminjam buku

Menerima titipan barang

Melakukan kegiatan fotokopi

Mengkoordinir administrasi perpustakaan

Mengambil makanan dan minuman

Memberikan pelayanan multimedia

R.StaffCounter

pengembalianCounter

peminjamanTempat

penitipan barang

R. FotokopiR. Administrasi

PantryR. Multimedia

Privat

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 37

Page 38: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Kepala Laboratorium

Mengawasi jalannya penggunaan laboratorium

Mengatur kegiatan pengurus laboratorium

Penyimpanan alat-alat laboratorium

Mendata penggunaan alat-alat laboratorium

R. Kepala Laboratorium

R. Wakil Kepala Laboratorium

R. Penyimpanan Alat

Laboratorium

Privat

Semua Datang Lobby Publik

Parkir Area Parkir Publik

Isoma ToiletMushola

KantinPublik

b. Pola kegiatan Pengunjung

- Pengunjung umum

- Pengunjung khusus

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 38

Datang Lobby

Laborat-orium

MakanDatang

Sholat

Parkir

Lobby

Bekerja / Meneliti

Belajar Pulang

Pulang

Parkir

Istirahat

Diagram. 4.2 Pola Kegiatan Pengunjung UmumSumber: Analisis

Tabel. 4.1 Kebutuhan Ruang PengelolaSumber: Analisis

Page 39: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Sifat Ruang

Pengunjung Umum (Mahasiswa)

Perkuliahan teori R. Kelas Semi Privat

Praktikum /penelitian R. Laboratorium Semi Privat

Bimbingan pelajaran R. Bimbingan Semi Privat

Internet R. Komputer Publik

Berolahraga Lap. Olahraga Publik

Mengikuti Organisasi R. Sekretariat BEM

Semi Publik

Mengikuti seminar pelatihan R. Pertemuan Publik

Parkir Area Parkir Publik

Isoma Toilet

Mushola

Kantin

Publik

Pengunjung Khusus (Masyarakat Umum)

Bekerja/Meneliti R. Laboratorium Semi Privat

Mengikuti seminar R. Pertemuan Publik

c. Pola Kegiatan Servis

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 39

Datang

Kebutuhan Ruang

Lobby Servis Makan

SholatParkir

Istirahat

Pulang

Diagram. 4.3 Pola Kegiatan Pengunjung UmumSumber: Analisis

Tabel. 4.2 Kebutuhan Ruang PengunjungSumber: Analisis

Page 40: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat Ruang

Bagian Keamanan (Sekuriti)

Mengawasi dan menjaga keamanan di lingkungan Politeknik

Pos Jaga Servis

Bagian Kebersihan (Cleaning Service)

Menjaga kebersihan si lingkungan Politeknik

R. Janitor Servis

Bagian Mekanikal & Elektrikal

Mengurus & merawat ME R. ME Servis

4.1.3 Tinjauan Ruang Perkuliahan

Pada sistem perkuliahannya, politeknik akamigas ini

memerlukan ruangan pada tiap-tiap kegiatannya. Adapun standar

ruang yang akan direncanakan yaitu :

a. Ruang Kelas Teori

Ruang kelas ini gunakan untuk mata kuliah teori dengan

kapasitas runagan mencapai 40 orang, meliputi mata kuliah umum

maupun mata kuliah khusus. Fasilitas pada sebuah ruang kelas

membutuhkan perlengkapan wajib seperti meja, kursi, papan tulis,

dan proyektor.

b. Aula/R. Serbaguna

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 40

Kebutuhan Ruang

Tabel. 4.3 Kebutuhan Ruang ServisSumber: Analisis

Diagram. 4.4 Pola Kegiatan ServisSumber: Analisis

Page 41: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

R. serbaguna berfungsi sebagai tempat pertemuan dengan

kapasitas yang besar yang mendukung kegiatan Politeknik seperti

kunjungan perusahaan, seminar, pertemuan dan acara lainnya

dengan kapasitas 300 orang

c. Laboratorium

Berdasarkan tinjauan fasilitas laboratorium yang ada, maka

pembagian laboratorium berdasarkan program study yang meliputi :

1. Teknik Analisis Laboratorium Migas

Pada jurusan ini memiliki beberapa

laboratorium yang digunakan untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar, yaitu:

- Lab. Fisika

- Lab. Kimia

- Lab. Kimia Organik

- Lab. Kimia Analisa: Labor Metode Pengujian

- Lab. Kimia Analisa Instrumen BBM

- Lab. Kimia Analisa Instrumen Petrokimia

- Lab. Komputer dan Teknologi Informasi

2. Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Laboratorium pada jurusan ini digunakan untuk

menunjang kegiatan praktikum yang meliputi :

- Lab. Dasar Bersama (Fisika, Kimia, Kimia Fisika)

- Lab. Kebumian (Geologi dan Petrologi)

- Lab. Geofisika Eksplorasi

- Lab. Teknik Reservoir

- Lab. Teknik Operasi Pemboran

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 41

Page 42: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

- Lab. Teknik Produksi Migas

- UPT Komputer dan Teknologi Informasi

4.1.4 Dimensi Ruang

Setelah melakukan analisa tentang kegiatan dan kebutuhan

ruang , maka ditentukan ukuran standar dimensi ruang berdasarkan

acuan standar/referensi sebagai berikut:

a. Pengelola

No Ruang Jumlah Ruang

Kapasitas

(org)

Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)

1 Lobby 1 50 Ruang bebas 1.5m2/ orang

NAD 75

2 Resepsionis 1 2 5.79 DMRI 11.58

3 R. Penerima Tamu

1 8 4.5m2/ orang NAD 36

4 R. Direktur 1 1 12 PTS 12

R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18

Toilet Ketua 1 1 3.6 DMRI 3.6

5 R. Pembantu Direktur I

1 1 12 PTS 12

R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18

6 R. Pembantu Ketua II

1 1 12 PTS 12

R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18

7 R. Pembantu Ketua III

1 1 12 PTS 12

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 42

Page 43: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18

8 R. Ka. Bag. Administrasi Akademik & Kemahasiswaan

1 1 12 PTS 12

9 R. Ka. Bag. Administrasi Keuangan & Personalia

1 1 12 PTS 12

10 R. Rapat 1 25 2m2/ orang NAD 50

11 R. Arsip 1 4 orang, 10 lemari

arsip

1.5m2/ orang, 0.77m2/ lemari

DMRI 13.7

12 R. Tata Usaha 1 10 4.46m2/ karyawan

NAD 44.6

13 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc

1.1m2/ urinoir

1.1m2/ wastafel

NAD 9.02

14 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc

1.1m2/ wastafel

NAD 10.56

15 R. Keamanan 1 2 orang, 2 meja

dan kursi

4.45m2 DMRI 8.9

16 R. Panel 4 - 9m2 ARG 36

17 Gudang 3 - 6m2/ ruang NAD 18

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 43

Page 44: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Jumlah 460,1

Sirkulasi 30% 138

Total Luasan 598,1

b. Ruang Kuliah

No Ruang Jumlah Ruang

Kapasitas (orang)

Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)

1 R. Ketua Program Studi

1 1 9 NAD 9

2 R. Tamu 1 4 4.5m2/ orang NAD 18

3 R. Sekretaris Program Studi

1 1 6.7 NAD 7

4 R. Tunggu 1 5 Ruang bebas 1.5m2/ orang

NAD 7,5

5 R. Arsip 1 4 orang, 10 lemari arsip

1.5m2/ orang, 0.77m2/ lemari

DMRI 15

6 R. Kuliah 2 1 dosen, 40 mahasiswa

1.5m2/ orang NAD 90

7 Toilet Pria 3 3 1.54m2/ wc

1.1m2/ urinoir

1.1m2/ wastafel

NAD 27,06

8 Toilet Wanita 3 4 1.54m2/ wc

1.1m2/ wastafel

NAD 31,68

Jumlah 295,24

Sirkulasi 30 % 88,757

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 44

Tabel. 4.4 Dimensi Ruang PengelolaSumber: Analisis

Page 45: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Total Luasan 383.97

c. Laboratorium

No Ruang Jumlah Ruang

Kapasitas (orang)

Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)

1 Lab. Fisika 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

2 Lab. Kimia 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

3 Lab. Kimia Organik 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

4 Lab. Kimia Analisa: Labor Metode Pengujian

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

5 Lab. Kimia Analisa Instrumen BBM

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

6 Lab. Kimia Analisa

Instrumen Petrokimia

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

7 Lab. Komputer dan

Teknologi Informasi

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

8 Lab. Dasar Bersama

(Fisika, Kimia, Kimia

Fisika)

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

9 Lab. Kebumian (Geologi

dan Petrologi)

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

10 Lab. Geofisika Eksplorasi 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

11 Lab. Teknik Reservoir 1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

12 Lab. Teknik Operasi

Pemboran

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 45

Tabel. 4.5 Dimensi Ruang KuliahSumber: Analisis

Page 46: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

13 Lab. Teknik Produksi

Migas

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

14 UPT Komputer dan

Teknologi Informasi

1 40 2.5/m2 ASUMSI 100

Jumlah 1400

Sirkulasi 30 %

420

Total Luasan 1820

d. Perpustakaan

No Ruang Jumlah Ruang

Kapasitas Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)

1 Lobby 1 25 0.85m2/ orang NAD 21,25

2 R. Kepala Perpustakaan

1 1 14m2 NAD 14

3 R. Rapat 1 10 2m2/ orang NAD 20

4 R. Wakil & Pegawai 1 10 9 NAD 90

5 R. Rak Buku 1 10 rak 25 ASUMSI 250

6 R. Baca 1 45 1.3m2/ orang DMRI 58,5

7 T. Pemeriksaan 1 1 4.46m2 NAD 4,46

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 46

Tabel. 4.6 Dimensi Ruang LaboratoriumSumber: Analisis

Page 47: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

8 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc

1.1m2/ urinoir

1.1m2/ wastafel

NAD 9,02

9 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc

1.1m2/ wastafel

NAD 10,56

10 Gudang 1 - 6 ASUMSI 6

Jumlah 529,33

Sirkulasi 30 % 158,79

Total Luasan 688,12

e. Fasilitas Penunjang

No Ruang Jumlah Ruang

Kapasitas Standar (m2) Sumber Total Luas (m2)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

1 R. Sekretariat BEM 1 50 1.5m2/ orang NAD 75

2 R. Ekstrakurikuler 5 30 1.5m2/ orang NAD 150

3 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc

1.1m2/ urinoir

1.1m2/ wastafel

NAD 9,02

4 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc NAD 10,56

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 47

Tabel. 4.7 Dimensi Ruang PerpustakaanSumber: Analisis

Page 48: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

1.1m2/ wastafel

Jumlah 844,58

Sirkulasi 30 % 253,374

Total Luasan 1097,95

Kantin

1 R. Makan 1 200 1m2/ orang NAD 2002 Dapur Bersih 1 - 20% dari luas

kantinNAD 40

3 T. Pelayanan 1 - 20% dari luas dapur

NAD 8

4 T. Cuci 1 - 20% dari luas dapur

NAD 8

5 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc1.1m2/ urinoir

1.1m2/ wastafel

NAD 9,02

6 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc1.1m2/ wastafel

NAD 10,56

7 Gudang 1 - 6 ASUMSI 6Jumlah 281,58

Sirkulasi 30 % 84,474

Total Luasan 366,054

Aula

1 Lobby 1 25 0.85m2/ orang NAD 21,25

2 R. Pertemuan 1 300 2.2m2/ orang NAD 660

3 R. Pertunjukan 1 30 2.42m2/ orang NAD 72,6

4 R. Persiapan 2 6 1.8m2/ orang NAD 21,6

5 R. Ganti 2 4 2m2/ orang NAD 16

6 Gudang 1 - 6 Asumsi 6

7 Toilet Pria 1 3 1.54m2/ wc NAD 9,02

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 48

Page 49: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

1.1m2/ urinoir

1.1m2/ wastafel

8 Toilet Wanita 1 4 1.54m2/ wc

1.1m2/ wastafel

NAD 10,56

Jumlah 817,3

Sirkulasi 30 % 245,10

Total Luasan 1062,40

Sumber:

DMRI : Dimensi Manusia & Ruang Interior

NAD : Neufert Architect Data

ARG : Analisa Ruang Gerak

PTS : Standar PTS

4.2 Tinjauan Konstektual

4.2.1 Tapak dan Lingkungan

Menurut pengertiannya, zona, zoning dan zoning regulation yaitu.

Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik

lingkungan yang spesifik.

Zoning adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona sesuai

dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan bagi pengembangan

fungsi-fungsi lain. Sedangkan zoning regulation dapat didefinisikan sebagai

ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona

dasar, peraturan penggunaan, peraturan pembangunan dan berbagai

prosedur pelaksanaan pembangunan.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 49

Tabel. 4.8 Dimensi Ruang PenunjangSumber: Analisis

Page 50: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4.2.2 Tujuan

Tujuan penyusunan peraturan zonasi dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Mengatur kepadatan penduduk dan intensitas kegiatan, mengatur

keseimbangan dan keserasian peruntukan tanah dan menentukan tindak

atas suatu satuan ruang.

2. Melindungi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

3. Mencegah kesemrawutan, menyediakan pelayanan umum yang memadai

serta meningkatkan kualitas hidup.

4. Meminimumkan dampak pembangunan yang merugikan.

5. Memudahkan pengambilan keputusan secara tidak memihak dan berhasil

guna serta mendorong peran serta masyarakat.

4.2.3 Peraturan Zonasi

Fungsi Peraturan Zonasi adalah

1. Sebagai pedoman penyusunan rencana operasional. Peraturan zonasi

dapat menjadi jembatan dalam penyusunan rencana tata ruang yang

bersifat operasional, karena memuat ketentuan-ketentuan tentang

perjabaran rencana dari yang bersifat makro ke dalam rencana yang

bersifat meso sampai kepada rencana yang bersifat mikro (rinci).

2. Sebagai panduan teknis pemanfaatan lahan. Ketentuan-ketentuan teknis

yang menjadi kandungan peraturan zonasi, seperti ketentuan tentang

penggunaan rinci, batasan-batasan pengembangan persil dan

ketentuan-ketentuan lainnya menjadi dasar dalam pengembangan dan

pemanfaatan lahan.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 50

Page 51: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

3. Sebagai instrumen pengendalian pembangunan. Peraturan zonasi yang

lengkap akan memuat ketentuan tentang prosedur pelaksanaan

pembangunan sampai ke tata cara pengawasannya. Ketentuan-

ketentuan yang ada karena dikemas dalam aturan penyusunan

perundang-undangan yang baku dapat dijadikan landasan dalam

penegakan hukum.

4.2.4 Kedudukan Zonasi

Dalam praktek penataan ruang, peraturan zonasi lebih penting

kedudukannya ketimbang perencanaan dan harus ditetapkan sebagai

prioritas dalam penyusunannya .Begitu pentingnya peraturan zonasi ini

sehingga ada pendapat yang mengatakan better regulation without planning

rather than planning without regulation.Konsepsi increamental planning

seperti yang dipraktekkan di Houston dan floating zone sebagaimana yang

diberlakukan di Perancis, dapat dikatakan mencerminkan hal

tersebut.Houston tidak memiliki zoning plan, sedangkan Perancis menyusun

konsepsi zoning plan atas dasar zona existing. Tetapi mereka memiliki

regulasi yang kuat untuk alat bernegosiasi, yaitu Houston dengan peraturan

land usenya dan Perancis dengan peraturan zonasinya .

Demikian juga pengalaman kota Jakarta semasa zaman kolonial dan

dua dekade awal kemerdekaan. Pemerintah Hindia Belanda tidak pernah

menyusun Master Plan kota Jakarta tetapi hanya menyiapkan sebuah

peraturan yaitu Kringen Type Verordening 1941 / KTV 1941 ( Peraturan

Lingkungan dan Jenis Bangunan 1941 ). Peraturan ini sudah dapat

digolongkan sebagai peraturan zonasi dalam bentuk yang sederhana karena

materi yang diatur masih sangat terbatas sesuai dengan kondisi kota Jakarta

pada saat itu. Namun peraturan inilah yang dipakai sebagai acuan dalam

perencanaan bagian-bagian wilayah kota Jakarta seperti Menteng,

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 51

Page 52: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Kebayoran. KTV 1941 kemudian dianggap sudah tidak relevan lagi dengan

perkembangan kota Jakarta dan dinyatakan tidak berlaku melalui Perda 6

Tahun 1999.

Pada hampir semua negara, peraturan zonasi ditetapkan sebagai

peraturan nasional, meskipun yang diatur adalah muatan yang lebih bersifat

lokal, seperti di Inggris, Perancis, Jepang , Malaysia dlsbnya. Amerika Serikat

juga sampai sekarang masih menetapkan zoning sebagai peraturan nasional

dan telah diadopsi oleh banyak kota di sana. Namun masih diberikan

kelonggaran bagi setiap kota untuk menyusun peraturan zonasinya sendiri.

Demikian juga hendaknya bagi Indonesia , seyogyanya peraturan ini bersifat

nasional. Dengan peraturan yang sifatnya nasional, lebih mudah

melaksanakan pemaduan serasian rencana tata ruang antar wilayah yang

setara.

Selain peraturan zonasi memang ada ketentuan dan peraturan lain

yang dikembangkan setelah suatu rencana rinci selesai disusun. Itulah

peraturan yang disebut development control plan di Inggris dan beberapa

negara persemakmurannya atau urban design guidelines di Amerika Serikat.

Peraturan ini sifatnya supplement dan sangat spesifik dan hanya

diberlakukan pada zona yang dikategorikan sebagai overlay zone, yaitu

kawasan yang minimal memiliki dua kepentingan yang berbeda sehingga

memerlukan penanganan khusus. Misalnya pusat kota, daerah bandara dan

sekitarnya, kawasan heritage, kawasan tepi air dan lain sebagainya.

Sedangkan zoning regulation sifatnya generik dan berlaku umum untuk

setiap jengkal lahan perkotaan.

Peraturan zonasi dikenal dengan berbagai istilah antara lain :

- Zoning code ( San Diego )

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 52

Page 53: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

- Zoning ordinance ( New York )

- Zoning and land development code ( Palm Beach )

- Zoning resolution / zoning regulation ( beberapa kota di Amerika Serikat )

- Town Planning Act and Zoning Code ( Jepang )

- Town and Country Planning Act ( Inggris, Singapore, Malaysia )

- Reglement de zone ( Perancis ).

Secara umum model peraturan zonasi yang berkembang di berbagai

negara dapat dikelompokkan menjadi 3 model yaitu : floating zoning

(Perancis), flexible zoning dan rigid zoning (Amerika Serikat). Akan tetapi

model rigid zoning sudah banyak ditinggalkan oleh beberapa kota di dunia.

Zoning di Indonesia

Penerbitan KTV 1941 (peraturan tentang lingkungan dan jenis

bangunan) untuk kota Jakarta oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada

tahun 1941 dapat dikatakan merupakan awal kehadiran peraturan zonasi di

Indonesia. Dalam perjalanannya terutama pada era kepemimpinan

Gubernur Ali Sadikin, KTV 1941 dianggap sudah tidak relevan lagi dengan

tuntutan pembangunan kota pada saat itu, karena :.

Pertama ; KTV 41 sama sekali belum mengatur tentang

pembangunan bangunan tinggi dan kedua ; karena klasifikasi zonasi yang

ada sudah tidak lagi sesuai dengan pertumbuhan kota Jakarta sebagai kota

metropolitan. KTV 41 menetapkan klasifikasi zonasi menjadi 3 kategori

utama, yaitu zona urban , zona rural dan zona umum. Ketentuan- ketentuan

yang tercantum dalam peraturan pembangunan sub zona rural terutama

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 53

Page 54: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

tentang batasan minimum luas petak, KDB, serta pemanfaatan lahannya

semata untuk lahan pertanian menjadi kendala bagi pembangunan Jakarta.

Untuk menutupi kekurangan tersebut maka pada tahun 1975 diterbitkanlah

Peraturan Daerah No.4 Tahun 1975 tentang Ketentuan Bangunan Bertingkat

di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta . Setelah itu berbagai Keputusan

Gubernur yang terkait dengan pembangunan kota juga diterbitkan (SK Gub

No. 540, SK 640, SK 678 dan lain sebagainya). Semua peraturan tersebut

tersebar dalam beberapa dokumen yang terpisah dan satu sama lainya

tumpang tindih dan kadang saling bertentangan. Disamping itu dari sisi

hukum, SK Gubernur kekuatan hukumnya sangat lemah.

Akhirnya Perda 6 Tahun 1999 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Propinsi DKI Jakarta, menyatakan bahwa KTV 41 tidak berlaku lagi dan

diamanatkan untuk segera menyusun peraturan zonasi sebagai gantinya.

Sebenarnya upaya untuk menyusun peraturan zonasi di Jakarta sudah

dimulai pada awal tahun 1980- an dan kebetulan penulis termasuk yang

ditugasi menyusun Peraturan dimaksud. Pekerjaan dimulai dengan

mengumpulkan dan mempelajari peraturan zonasi yang berlaku pada

beberapa kota di dunia dan setelah mencari model yang kira-kira sesuai

dengan kondisi Jakarta, akhirnya peraturan zonasi untuk Jakarta berhasil

disusun pada tahun 2002 tetapi masih dalam bentuk Rancangan Peraturan

Daerah. Naskah Raperda tentang zonasi ini bahkan oleh Pemerintah DKI

Jakarta, cq Dinas Tata Kota telah desiminasikan ke berbagai instansi dan

perguruan tinggi, antara lain Dinas-dinas teknis di lingkungan Pemda,

Bappeda, Ditjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, Bappenas,

ITB, UI dan lain-lain. Hasil positipnya adalah kesadaran tentang pentingnya

peraturan ini semakin meluas dan apa yang selama ini diharapkan yaitu agar

peraturan zonasi menjadi salah satu ketentuan perundangan berhasil

diwujudkan. Namun sayangnya raperda dimaksud sampai hari ini belum

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 54

Page 55: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

disahkan menjadi perda karena tidak adanya political will ditingkat pimpinan

DKI untuk menyelesaikannya.

Sebagai kesimpulan dapat disampaikan bahwa kelahiran zoning di

Amerika maupun Inggris mempunyai latar belakang yang hampir serupa

yaitu untuk mengendalikan keserakahan pengusaha properti maupun

industri. Sehingga tidaklah salah apabila ada beberapa pakar perencanaan

kota memberi respons positip tentang zoning antara lain Robert Hood yang

menyatakan bahwa zoning adalah langkah awal menuju community planning

di mana milik perorangan tunduk terhadap kepentingan kesejahteraan

masyarakat dan Hugh Ferris yang menyatakan bahwa zoning adalah dimensi

demokratik dalam pembangunan kota karena melindungi hak publik

terhadap hak property yang semula tidak terbatas.

Di Indonesia yang mendorong Pemerintah Hindia Belanda menyusun KTV

1941 adalah sebagai respons terhadap berbagai permasalahan lingkungan

kota tua saat itu akibat munculnya hunian-hunian kumuh yang tidak hygienis

.Perencanaan sebagian daerah Menteng dan Kebayoran Baru dibuat

berdasarkan peraturan tersebut. Sampai saat ini tidak ada kawasan yang

bisa menandingi perencanaan daerah Menteng dan Kebayoran, sekalipun

Pondok Indah ataupun Simprug.Tetapi sayangnya kondisi Menteng dan

Kebayoran sekarang ini secara perlahan tetapi pasti sedang menuju

degradasi lingkungan yang parah.Semuanya diawali dengan kemunculan

berbagai kegiatan yang tidak kompatibel dengan penggunaan lahan di kedua

wilayah tersebut.

Rencana Tapak (Site Plan) adalah gambaran /peta rencana peletakan

bangunan /kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-

batas luas lahan tertentu. Peta atau material lainnya sebagai panduan, kita

akan mengunjungi tempat yang paling mendekati keinginan klien dan

menjelajahinya dengan kendaraan atau pesawat terbang, atau lebih baik lagi

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 55

Page 56: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

dengan helikopter Mempersiapkan laporan presentasi yang

didokumentasikan dengan baik untuk dewan direksi, pejabat yang

berwenang, atau Bappeda. Laporan seperti ini, baiksecara lisan atau tulisan,

merupakan tugas membuat daftar tapak untuk mencari kesesuaiannya.

4.2.5 PertimbanganPemilihanTapak

Luas tapak, dibandingkan dengan luasbangunan atau fasilitas lain

Bentuk tapak, persil yang tidakdigunakan,status lahan& ruangbebas

Topografi, seperti pohon peneduh, pemandangan bagus & lereng yang

menyenangkan

Kualitas lingkungan

Dampak proyek terhadap lingkungan sekitarnya Pertimbangan Pemilihan

Tapak

Jumlah, sifat dan kondisi bangunan yang ada pada tapak

Jumlah keluarga penghuni

Relokasi penduduk

Pemindahan penduduk

4.3 Tinjauan Arsitektural

4.3.1 Massa Bangunan

Gubahan massa bangunan dapat mempengaruhi desain bangunan.

Dan seperti yang pada Politeknik Akamigas ini bangunan menggunakan

pola massa mejemuk dengan fungsi yang berbeda-beda di setiap

bangunannya

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 56

Page 57: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Pola massa majemuk memiliki kelebihan antara lain pada bangunan

dengan massa majemuk masing-masing aktivitasnya dapat berdiri

sendiri, pola penyusunan lebih dinamis dan fleksibel terhadap kondisi

lahan, dan dapat membentuk ruang-ruang terbuka. Selain itu pola ini

memiliki kekurangan yaitu pengguanaan pola ini membutuhkan lahan

yang relatif lebih luas untuk besaran yang sama bila dibandingkan

dengan pola massa tunggal dan ruang sirkulasi yang dibutuhkan relatif

cukup besar.

4.4 Tinjauan Struktur

4.4.1 Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur

yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari

struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.

Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke

tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel),

dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor

atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer).

Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran

beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.Pondasi tiang sudah

digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-

tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahananan, dan hal-hal

yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau.

Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa

tiang. Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke

dalam tanah dengan tangan atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir

dan batu. Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile

driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 57

Page 58: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

(Steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan Tiang beton (concrete pile)

sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada

sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel.

Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan

konstruksi memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang

mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal ini membuat

pengembangan dan peningkatan sistem Pile driving. Saat ini banyak teknik-

teknik instalasi tiang pancang bermunculan.

Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah :

- untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras

- untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift

Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah

dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil

pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil & kurang

keras atau apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima

pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi,

estimasi biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi tiang pancang

biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan dengan

biaya perbaikan tanah.

Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul

dari tanah dangkal tidak akan memuaskan,dan konstruski seharusnya di

bangun diatas pondasi tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi

tanah yang normal untuk menahan beban horizontal. Tiang pancang

merupakan metode yang tepat untuk pekerjaan diatas air, seperti jetty atau

dermaga. (Willy).

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 58

Page 59: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Pondasi menerus biasa di gunakan untuk pondasi dinding, terutama

digunakan pada bangunan rumah tinggal tidak bertingkat, seluruh beban

atap/ beban bangunan umumnya dipikul oleh dinding dan diteruskan ke

tanah melelui pondasi menerus sepanjang dinding bangunan.

Untuk bangunan kecil diatas tanah baik, pondasi menerus dinding

setengah bata cukup diletakan pada kedalaman 60 - 80 cm, sedang

konstruksi pondasi cukup dari pasangan batu kali, lebar dasar pondasi

umumnya tidak kurang dari dua setengah kali tebal tembok.

4.4.2 Struktur Badan

Struktur badan yang digunakan adalah struktur rigid frame (rangka

kaku) yang berupa kolom, balok, dan plat lantai yang mampu menahan gaya

vertikal dan horizontal.

4.4.2.1 Balok

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 59

Gbr. 4.1 Pondasi Tiang Pancangsumber: internet

Page 60: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh

tiga pasang persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu

pasang diantaranya berukuran berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12

rusuk dan 8 titik sudut. Balok yang dibentuk oleh enam persegi sama

dan sebangun disebut sebagai kubus.

Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi

panjang, dimana setiap sisi persegi panjang berimpit dengan tepat

satu sisi persegi panjang yang lain dan persegi panjang yang sehadap

adalahkongruen. Bangun berbentuk balok dapat kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari,seperti : sebuah bis,brankas besi berbentuk

balok,kotak speker berbentuk balok dan almari yang berbentuk

balok.

Sebuah balok dibatasi oleh 6 buah sisi yang masing-masing antara

lain :

1. Sisi alas

2. Sisi atas

3. Sisi depan

4. Sisi belakang

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 60

Gbr. 4.2 Baloksumber: internet

Page 61: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

5. Sisi kanan

6. Sisi kiri

4.4.2.2 Kolom

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang

memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur

tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan,

sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang

dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan

dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,

1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen

struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial

tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak

tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus

beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu

seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan

berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat

bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-

barang), serta beban hembusan angin.

Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah

roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan

meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang

diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.

Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila

besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun,

kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban

dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 61

Page 62: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk

konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah

kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah

roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya

merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan

tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton

adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini

dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural

lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik

pada bangunan.

4.4.2.3 Plat

Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton

bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap,

A.Plat Atap

Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal

minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis,

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 62

Gbr. 4.3 Plat Atapsumber: internet

Page 63: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil

nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7

cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm.

Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan

pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi

diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever,

maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung,

atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter 10

mm dengan jarak 10 cm, sdengkan tulangan pembagi dapat dipaki

diameter 6mm berjarak 10 cm.

B. Plat Lantai

Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal

minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu

menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada

lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada

lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar

memudahkan pengerjaan dilapangan.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 63

Gbr. 4.4 Plat Lantaisumber: internet

Page 64: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4.4.3 Struktur Atas

Struktur atas ( atap ) menggunakan struktur atap truss.Struktur truss

atau rangka batang adalah sebuah struktur yang terangkai dari beberapa

batang yang disambungkan pada ujung batang di titik buhul atau simpul.

Pada umumnya bentuk tersebut terdiri dari deretan bentuk segitiga yang

disambungkan.Sambungan pada titik buhul biasanya memakai alat sambung

baut, paku keling atau las.

4.4.3.1 Rangka Atap Baja Ringan C-Truss

C-Truss merupakan produk rangka atap baja ringan yang

terbuat dari bahan baja mutu tinggi (High Tensile) G550 yang dilapisi

dengan: Zinc-Aluminium setebal 100 gr/m2 (AZ 100).

Rangka atap baja ringan C-Truss cocok dan dapat digunakan

untuk rumah, ruko, sekolah dengan bentuk/ model atap seperti:

Pelana, Prisma, Joglo, atap rumah adat Minang, dan lainnya. Selain

itu, rangka atap baja ringan C-Truss juga cocok dipadukan dengan

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 64

Gbr. 4.5 Rangka Atap Bajasumber: internet

Page 65: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

penutup atap/genteng yang terbuat dari bahan metal (ringan),

keramik, dan bahkan beton yang relatif berat.

4.4.3.2 Space frame

Space Frame System adalah suatu sistem konstruksi rangka

ruang dengan suatu sistem sambungan antara batang / member

satu sama lain yang menggunakan bola / ball joint sebagai sendi

penyambungan dalam bentuk modul-modul segitiga sehingga Space

Frame ini mudah untuk dipasang, dibentuk dan dibongkar kembali

dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cepat.

Seluruh komponen Space Frame ini sudah dapat diproduksi di

dalam negeri. Space Frame ini juga merupakan media desain seperti

bentuk pyramid, dome dan lainnya, terutama untuk bentangan besar

yang memerlukan ruang bebas kolom seperti untuk bangunan

hangar, stadion, pabrik dan skylight.

Space Frame adalah suatu rangka ruang yang terbuat dari

bahan pipa besi hitam berikut conus, hexagon dan baut baja yang

dihubungkan satu dengan lainnya dengan ball joint / bola

sebagaibmediatornya. Ball joint ini dapat terbuat dari baja padat

atau stainlessbsteel. Finishing untuk ball joint dan member yaitu

dengan Elektrostatic powder coating, duco atau hotdip zincalume

galvanized.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 65

Page 66: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4.5 Tinjauan Utilitas

Penggunaan sistem utilitas dan kelengkapan bangunan dipertimbangkan

terhadap 2 hal, yaitu:

- Keamanan dan kenyamanan penggunaterhadap suhu, cahaya,

kebisingan

- Kelangsungan kegiatan dan pemeliharaan mesin serta peralatan

Politeknik Akamigas dari kerusakan

- Utilitas adalah fasilitas yang menyangkut kepentingan umum meliputi

listrik,

4.5.1 Sistem pencahayaan

4.5.1.1 Pencahayaan Buatan

Penggunaan lampu pijar untuk ruang-ruang privat, dan

lampu sorot ( spot light) untuk menciptakan efek tertentu diletakkan

pada bagian yang membutuhkan estetika dan menjadi titik fokus

suatu ruang, misalnya ruang publik

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 66

Gbr. 4.6 Space Framesumber: internet

Page 67: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan

melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian

memanas dan menghasilkan cahaya.[1] Kaca yang menyelubungi

filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan

dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat

teroksidasi.

Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan

tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai

1,25 volt hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar

untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan

dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan

dioda cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara

peredaran lampu pijar mulai dibatasi. Di samping memanfaatkan

cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih

memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas

kandang ayam, [8] dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan

di bidang industri.

Komponen utama dari lampu pijar adalah bola lampu yang

terbuat dari kaca, filamen yang terbuat dari wolfram, dasar lampu

yang terdiri dari filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki lampu.[12]

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 67

Page 68: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

1. Bola lampu

2. Gas bertekanan rendah (argon, neon, nitrogen)

3. Filamen wolfram

4. Kawat penghubung ke kaki tengah

5. Kawat penghubung ke ulir

6. Kawat penyangga

7. Kaca penyangga

8. Kontak listrik di ulir

9. Sekrup ulir

10. Isolator

11. Kontak listrik di kaki tengah

Selubung gelas yang menutup rapat filamen suatu lampu pijar

disebut dengan bola lampu. Macam-macam bentuk bola lampu

antara lain adalah bentuk bola, bentuk jamur, bentuk lilin, dan

bentuk lustre. Warna bola lampu antara lain yaitu bening, warna susu

atau buram, dan warna merah, hijau, biru, atau kuning.

4.5.1.2. Pencahayaan alami

Pencahayaan alami bersumber dari cahaya matahari yang

harus dimanfaatkan semaksiml mungkin. Tetapi penggunaan cahaya

matahari digunakan pada ruang-ruang publik seperti lobby, ruang

publik yang diarahkan pada bagian timur, sedangkan bagian barat

yang sedikit membutuhkan sinar matahari dimanfaatkan untuk ruang

privat.

4.5.2 Sistem Penghawaan

4.5.2.1 Penghawaan buatan

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 68

Gbr. 4.7 Lampusumber: internet

Page 69: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

A. AC Central

AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol

dari satu titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke

seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran

ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting ac.

Secara garis besar, Sistem AC Central terbagi atas beberapa komponen yaitu :

Chiller / Condensing Unit / Outdoor AC

AHU (Air Handling Unit)

Ducting AC / saluran ac

Cooling Tower

Pompa Sirkulasi

Ada dua sistem AC Central yang ada di pasaran saat ini yaitu :

Sistem Air dan Sistem Freon. Pada sistem air, media pembawa dingin

yang berjalan dalam pipa distribusi adalah air / water. Sedangkan

pada sistem freon, media yang dipakai untuk membawa dingin

adalah freon. Sistem air memiliki kelebihan dapat digunakan dalam

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 69

Gbr. 4.8 AC Centralsumber: internet

Page 70: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

skala yang besar / gedung bertingkat atau mall yang berukuran besar.

Sedangkan Sistem freon hanya dapat dipakai dalam sistem yang tidak

terlalu besar / jauh jaraknya antara unit indoor dan outdoor.

B. Sistem Freon

Pada sistem freon, unit AC Central yang dikenal biasa disebut

dengan Split Duct. Prinsip kerjanya hampir sama dengan sistem ac

split biasa, akan tetapi lubang udaranya menggunakan sistem ducting

/ pipa dan pada tiap-tiap keluaran udaranya menggunakan diffuser.

Untuk mengatur besar kecilnya udara yang keluar digunakan damper.

Sistem ini cocok digunakan untuk keperluan :

Mini market

klinik

sekolah / universitas

ruangan kantor

dll.

Kelebihan daripada sistem ac central split duct ini adalah

pendistribusian dinginnya merata pada setiap ruangan dan

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 70

Gbr. 4.9 Sistem Freonsumber: internet

Page 71: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

komponen yang dipakai tidak terlalu banyak karena hanya

menggunakan unit indoor, condensing unit / outdoor ac, dan ducting

ac / saluran ac.

4.5.2.2 Penghawaan Alami

Penghawaan alami adalah penghawaan yang bersumber dari

angin dan udara yang ada di sekitar bangunan.

4.5.3 Sistem Saluran Air Bersih

4.5.3.1 Up Feed System

Air dipompakan dari bawah ke outlet air

4.5.3.2 Down Feed System

Air dipompakan dari bawah ke reservoir atas, kemudian

disalurkan ke outlet air secara gravitasi

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 71

Gbr. 4.10 Up Feed Systemsumber: internet

Page 72: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4.5.4 Sistem Saluran Air Kotor

1. Sistem pembuangan air pencemaran sedang

2. Sistem pembuangan air kotor yang berasal dari kloset

3. Sistem pembuangan air hujan

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 72

Wastafel, urinoir

Riol kotaBak kontrol

Saluran tertutup

Closet ResapanSeptictankSaluran tertutup

Bak kontrol

Air hujanSaluran terbuka

Pipa vertikal

Pipa horizontal

Riol kota

Gbr. 4.11 Down Feed Systemsumber: internet

Diagram. 4.5 Sistem Pembuangan Air PencemaranSumber: Analisis

Diagram. 4.6 Sistem Pembuangan Air KotorSumber: Analisis

Diagram. 4.6 Sistem Pembuangan Air KotorSumber: Analisis

Diagram. 4.7 Sistem Listrik PLNSumber: Analisis

Page 73: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4.5.5 Sistem Listrik

1. Bersumber dari PLN

2. Sumber dari Genset

Genset berfungsi sebagai tenaga cadangan bila aliran air

listrik padam dan akan bekerja secara otomatis yang digerakkan

dengan mesin diesel. Genset adalah peralatan yang dapat

menghasilkan energi listrik. Genset dengan daya kecil seringkali

dipakai di rumah-rumah tangga.

Genset merupakan singkatan dari Generator Set. Sebuah alat

yang merupakan kombinasi dari Mesin dan Generator pembangkit

listrik yang biasa disebut GENO. Genset bisa menggunakan

bermacam macam mesin sesuai kebutuhan. Baik mesin bensin,

mesin diesel, mesin gas, maupun mesin turbin. Pada hakikatnya,

sebuah mesin digunakan untuk memutar sebuah generator

pembangkit yang terbuat dari sekumpulan kawat tembaga. Hasil

putaran tersebut menghasilkan medan magnet yang apabila diputar

terus menerus dalam suatu kecepatan yang konstan dan

berkelanjutan akan menghasilkan arus listrik.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 73

PLN GensetTrafoMeteran

Power utama

Page 74: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4.5.6 Sistem Telekomunikasi

Alat komunikasi yang digunakan adalah tetelpon menggunakan PABX

(private automatic branch eschange) dengan menggunakan panel-panel dan

terminal telepon.

4.5.7 Sistem Transportasi Bangunan

4.5.7.1 Tangga

Sistem transportasi pada bangunan Politeknik Akamigas ini

menggunakan tangga. Tangga berfungsi sebagai sirkulasi umum dan

sebagai jalur emergency pada keadaan darurat. Tinggi anak tangga

sekitar 20 cm, dan lebar anak tangga 40cm, sedangkan bordes lebar

nya 1m. Dan dilengkapi dengan karet anti slip agar tidak licin.

Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk

menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama

lain.Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 74

TELKOM Ruang A PABX

Gbr. 4.12 Gensetsumber: internet

Diagram. 4.8 Sistem TelekomunikasiSumber: Analisis

Page 75: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan:

dua bidang horisontal pada bangunan

lantai bangunan yang berbeda

4.5.7.2 Lift

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan

untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di

gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat

lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai

tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai

tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan

mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol

tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi

menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

Ada beberapa jenis lift:

Lift penumpang

Lift Observasi

Lift barang

Lift automobil

Lift pasien (Bed Elevator)

Tipe mesin lift

Menurut jenis mesinnya bisa dikategorikan menjadi beberapa kategori:

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 75

Page 76: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

Geared motor - menggunakan gear untuk mereduksi kecepatan

motor

Gearless - menggunakan motor dengan torsi besar dan kecepatan

rendah

MRL / Machine Room Less - menggunaka motor magnet

permanen yang lebih kecil

4.5.8 Sistem Proteksi Kebakaran

Adanya head detector merupakan alat pengindra panas pada

saat kebakaran, smoke detector merupakan alat pengindra asap,

Hydrant merupakan alat instalasi air untuk memadamkan api,

sprinkler ( merupakan titik yang mengeluarkan semprotan), dan

adanya tangga darurat.

4.5.8.1 Hydrant

Hydrant adalah suatu sistem penanggulangan kebakaran yang

efektif dengan menggunakan media air. Hydrant dibagi menjadi 2

yaitu hydrant halaman (pilar) dan hydrant gedung (box). Dalam

mengevaluasi perencanaan instalasi pemadam dengan sistem

hydrant kebakaran diperlukan perhitungan kebutuhan air pemadam,

kehilangan tekanan, jenis dan spesifikasi pipa kebakaran, debit dan

head pompa yang digunakan.

Fungsi utama hydrant adalah sebagai salah satu sumber air

apabila terjadi kebakaran, dan tahukah anda bahwa di negara-negara

maju ada standar pewarnaan dan tanda-tanda khusus untuk setiap

sistem hydrant sedangkan di negara–negara dunia ketiga hal

tersebut belum lazim.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 76

Page 77: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4.5.8.2 Smoke detector

Smoke Detector merupakan alat pendeteksi asap pabila

terjadi kebakaran baik di gedung, rumah, perkantoran dll

4.5.8.3 Sprinkler

Sprinkler adalah alat yang biasanya menempel dilangit-langit

kantor atau hotel. Sprinkler sendiri adalah sebuah alat yang dapat

menyemburkan air jika mendeteksi panas disebuah ruangan yang

mencapai 68 derajat celcius.

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 77

Gbr. 4.13 Smoke Detectorsumber: internet

Gbr. 4.14 Sprinklersumber: internet

Page 78: Seminar

PERENCANAAN GEDUNG POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

4.5.9 Sistem Pembuangan Sampah

BAB V

KESIMPULAN

Politeknik Akamigas merupakan salah satu pusat pendidikan di bidang migas. Ruang- ruang yang dibutuhkan dalam

FAJRI MUHARRAM (53081006006) 78

Sampah Penampungan kota

Bak penampung

Kotak sampah

TPADiagram. 4.9 Sistem Pembuangan SampahSumber: Analisis