seleksi pohon induk kopi arabika untuk sumber eksplan...

4
1 << 25 | 1 | Februari 2013 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Warta Seleksi Pohon Induk Kopi Arabika untuk Sumber Eksplan Perbanyakan Somatic Embryogenesis (SE) Rina Arimarsetiowati 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Langkah awal yang dilakukan dalam perbanyakan bibit Somatic Embryo- genesis (SE) kopi Arabika adalah seleksi pohon induk sebagai sumber eksplan. Kriteria pohon induk yang dipilih memiliki sifat-sifat seragam. Untuk tujuan tersebut telah dilakukan seleksi pohon induk kopi Arabika varietas AS 2K, AS 1, S 795, dan Sigarar Utang di KP Andungsari, Kabupaten Bondowoso. Hasil seleksi mendapatkan beberapa pohon induk yang direkomendasikan sebagai sumber eksplan untuk perbanyakan SE kopi Arabika. Beberapa tahun terakhir ini berbagai usaha seperti intensifikasi, perbaikan mutu tanaman dan perluasan areal telah dilakukan untuk meningkatkan produksi. Menurut Pedum Intensifikasi, Perluasan dan Peremajaan Kopi Tahun 2012, untuk mendukung pengembangan kopi nasional peran pemerintah yang dapat dilakukan antara lain: memfasilitasi penyediaan benih unggul, sebagian sarana produksi dan alat pertanian kecil, menyediakan pedoman teknis budidaya serta melakukan pembinaan dan pengawalan. Sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan mutu tanaman kopi maka pada tahun 2012 melalui anggaran APBN telah dilakukan kegiatan intensifikasi Kopi Spesialti di 11 Kabupaten yang tersebar di 7 provinsi dengan areal seluas 13.510 ha serta kegiatan perluasan kopi Arabika, peremajaan kopi Robusta seluas 4.600 ha di 20 kabupaten tersebar di 12 provinsi. Perbanyakan kopi Arabika secara konvensional dapat dilakukan secara generatif menggunakan biji atau secara vegetatif menggunakan setek, okulasi dan sambung pucuk. Cara perbanyakan ini memiliki keterbatasan dalam jumlah bahan tanaman. Dengan teknik kultur jaringan ( in vitro) diharapkan kendala tersebut dapat diatasi, sehingga bahan tanam klonal berjumlah besar dapat disediakan dalam waktu yang relatif singkat. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia telah berhasil mendapatkan protokol tahapan dan media perbanyakan kopi Arabika melalui teknologi Somatic Embryogenesis (SE). Protokol tersebut menjadi bagian penting dalam produksi bibit kopi secara massal untuk tujuan komersial. Kapasitas produksi bibit SE yang pernah dicapai sebanyak ±12 juta bibit. Penggandaan biakan dalam kultur jaringan dapat dilakukan melalui jalur organogenesis dan embriogenesis somatik. Perbanyakan in vitro melalui kultur jaringan dapat menghasilkan secara klonal dalam jumlah banyak. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian Williams & Maheswaran (1986) menyatakan bahwa cara yang paling banyak diterapkan untuk meregenerasikan planlet dari kultur jaringan adalah melalui embriogenesis somatik. Bibit kopi Arabika SE memiliki keunggulan-keunggulan diantaranya memiliki sifat genetik yang homogen, memiliki sistem perakaran tunggang, memiliki daun yang tumbuh mulai dari bagian bawah batang bibit yang menyebar ke atas, dan bibit bebas penyakit. Langkah awal yang dilakukan dalam perbanyakan bibit SE kopi Arabika adalah seleksi pohon induk sebagai sumber eksplan. Tujuan seleksi pohon induk kopi Arabika adalah memilih pohon induk varietas anjuran yang memiliki keseragaman ciri-ciri morfologi tanaman sebagai sumber eksplan. Sifat-sifat tersebut D i Indonesia kopi Arabika ( Coffea arabica) merupakan tanaman per- kebunan yang mempunyai arti ekonomi penting sebagai komoditi ekspor.

Upload: dangkhanh

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seleksi Pohon Induk Kopi Arabika untuk Sumber Eksplan …iccri.net/download/warta_puslit_koka/warta_puslitkoka_vol_25_no._1... · ini antara lain (1) karet talang untuk pelabelan

1 <<25 | 1 | Februari 2013

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Seleksi Pohon Induk Kopi Arabikauntuk Sumber Eksplan Perbanyakan

Somatic Embryogenesis (SE)

Rina Arimarsetiowati1)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118.

Langkah awal yang dilakukan dalam perbanyakan bibit Somatic Embryo-genesis (SE) kopi Arabika adalah seleksi pohon induk sebagai sumber eksplan.Kriteria pohon induk yang dipilih memiliki sifat-sifat seragam. Untuk tujuan tersebuttelah dilakukan seleksi pohon induk kopi Arabika varietas AS 2K, AS 1, S 795,dan Sigarar Utang di KP Andungsari, Kabupaten Bondowoso. Hasil seleksimendapatkan beberapa pohon induk yang direkomendasikan sebagai sumbereksplan untuk perbanyakan SE kopi Arabika.

Beberapa tahun terakhir ini berbagai usaha sepertiintensifikasi, perbaikan mutu tanaman dan perluasanareal telah dilakukan untuk meningkatkan produksi.Menurut Pedum Intensif ikasi, Perluasan danPeremajaan Kopi Tahun 2012, untuk mendukungpengembangan kopi nasional peran pemerintahyang dapat dilakukan antara lain: memfasilitasipenyediaan benih unggul, sebagian sarana produksidan alat pertanian kecil, menyediakan pedomanteknis budidaya serta melakukan pembinaan danpengawalan. Sebagai upaya untuk meningkatkanproduktivitas dan mutu tanaman kopi maka padatahun 2012 melalui anggaran APBN telah dilakukankegiatan intensifikasi Kopi Spesialti di 11 Kabupatenyang tersebar di 7 provinsi dengan areal seluas13.510 ha serta kegiatan perluasan kopi Arabika,peremajaan kopi Robusta seluas 4.600 ha di20 kabupaten tersebar di 12 provinsi.

Perbanyakan kopi Arabika secara konvensionaldapat dilakukan secara generatif menggunakan bijiatau secara vegetatif menggunakan setek, okulasidan sambung pucuk. Cara perbanyakan ini memilikiketerbatasan dalam jumlah bahan tanaman. Denganteknik kultur jaringan (in vitro) diharapkan kendalatersebut dapat diatasi, sehingga bahan tanam klonal

berjumlah besar dapat disediakan dalam waktu yangrelatif singkat. Pusat Penelitian Kopi dan KakaoIndonesia telah berhasil mendapatkan protokoltahapan dan media perbanyakan kopi Arabika melaluiteknologi Somatic Embryogenesis (SE). Protokoltersebut menjadi bagian penting dalam produksi bibitkopi secara massal untuk tujuan komersial. Kapasitasproduksi bibit SE yang pernah dicapai sebanyak±12 juta bibit.

Penggandaan biakan dalam kultur jaringandapat dilakukan melalui jalur organogenesis danembriogenesis somatik. Perbanyakan in vitro melaluikultur jaringan dapat menghasilkan secara klonaldalam jumlah banyak. Informasi yang diperoleh darihasil penelitian Williams & Maheswaran (1986)menyatakan bahwa cara yang paling banyakditerapkan untuk meregenerasikan planlet dari kulturjaringan adalah melalui embriogenesis somatik. Bibitkopi Arabika SE memiliki keunggulan-keunggulandiantaranya memiliki sifat genetik yang homogen,memiliki sistem perakaran tunggang, memiliki daunyang tumbuh mulai dari bagian bawah batang bibityang menyebar ke atas, dan bibit bebas penyakit.Langkah awal yang dilakukan dalam perbanyakanbibit SE kopi Arabika adalah seleksi pohon induksebagai sumber eksplan. Tujuan seleksi pohon indukkopi Arabika adalah memilih pohon induk varietasanjuran yang memiliki keseragaman ciri-ciri morfologitanaman sebagai sumber eksplan. Sifat-sifat tersebut

Di Indonesia kopi Arabika (Coffeaarabica) merupakan tanaman per-kebunan yang mempunyai arti ekonomipenting sebagai komoditi ekspor.

Page 2: Seleksi Pohon Induk Kopi Arabika untuk Sumber Eksplan …iccri.net/download/warta_puslit_koka/warta_puslitkoka_vol_25_no._1... · ini antara lain (1) karet talang untuk pelabelan

25 | 1 | Februari 2013

>> 2PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

antara lain tanaman bebas serangan hama danpenyakit, pertumbuhan tanaman baik denganproduktivitas yang tinggi.

Proses SeleksiSeleksi pohon induk kopi Arabika telah dilakukan

di Kebun Percobaan Andungsari, KabupatenBondowoso. Bahan tanam yang diseleksi adalah klonAS 2K, varietas S 795, varietas Sigarar Utang danvarietas Andung Sari 1 (AS 1). Sebelumnya dipilihsatu tangkai daun lengkap dengan pupus, daun tuadan biji setiap varietas sebagai standar (branchmarking). Proses seleksi pohon induk ini jugamelibatkan pemulia kopi (coffee breeder), Dr. SuripMawardi, sebagai referensi tingkat kemurnianvarietas yang akan dipilih.

Peralatan yang diperlukan untuk proses seleksiini antara lain (1) karet talang untuk pelabelanindividu tanaman, (2) bambu panjang dan benderauntuk menandai pohon terpilih agar mudah terlihat,(3) gunting pangkas digunakan untuk memotongdaun muda (flush) sebagai sumber eksplan,(4) plastik berukuran ±1 kg untuk mengemas daunyang sudah dipotong, (5) sprayer untuk aplikasiperlakuan daun dengan fungisida. Tahapan prosesseleksi pohon induk sebagai berikut:- Survei lokasi di tempat penanaman kopi Arabika

varietas dimaksud.- Penetapan lokasi tempat seleksi, hanya perlu

ditetapkan satu lokasi saja guna memudahkanproses pengambilan eksplan dan memperkecilresiko kesalahan dalam pengambilan eksplan.

- Pada setiap blok dipilih tanaman yang seragamdan memiliki ciri-ciri morfologi sama sesuai cirivarietas dimaksud berdasarkan warna pupusdaun (flush), bentuk daun, ukuran daun, ukuran

dan bentuk buah, warna buah, dan rasa buah(sifat organoleptik) diperbandingkan dengantangkai daun yang diambil sebagai kontrol.

- Jika terdapat satu sifat saja yang berbeda, makapohon tersebut dianggap tidak murni sehinggatidak dapat dipilih sebagai sumber eksplan. Dalamhal ini juga perlu dilakukan penyamaan persepsidengan pengamat lain agar akurasi hasilnyatinggi. Dengan melibatkan lebih dari dua orangpengamat yang mengenal ciri-ciri khas morfologivarietas dimaksud maka ketepatan identifikasi iniakan semakin akurat.

- Tahap akhir adalah pemberian kode danpelabelan individu pohon terpilih serta pembuatanpeta tanaman agar kelak dalam pengambilaneksplan tidak salah dengan pohon yang tidakmurni.

Ciri-ciri Morfologi Pohon IndukTerseleksi

Klon AS 2K

Seleksi dilakukan di lokasi percobaan uji klonAS 2K (RP 611). Tanaman percobaan tersebutdiperbanyak secara klonal menggunakan setek yangdiambil dari tanaman hasil seleksi individu padavarietas hasil introduksi dari Brazil pada tahun 1983yang diberi kode C 1662. Adapun ciri-ciri morfologiklon AS 2 K sebagai berikut:- Ukuran daun lebar, bentuk daun lonjong, dan

berwarna hijau. Tepi daun halus agak ber-gelombang dengan ujung runcing, permukaanhalus datar. Pupus daun berwarna cokelat muda.

- Buah berbentuk pipih bulat, ukuran buah besar,buah muda berwarna hijau sedangkan buah tua

Keragaan pohon induk hasil seleksi klon AS 2K

Page 3: Seleksi Pohon Induk Kopi Arabika untuk Sumber Eksplan …iccri.net/download/warta_puslit_koka/warta_puslitkoka_vol_25_no._1... · ini antara lain (1) karet talang untuk pelabelan

3 <<25 | 1 | Februari 2013

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

berwarna merah tidak rata dan bertutul-tutulkecokelatan dengan diskus besar dan menonjol,permukaan buah halus, dan tangkai buahpendek.

- Jumlah buah per ruas 10 - 15.

Varietas Andung Sari 1 (AS 1)

Seleksi pohon induk varietas Andung Sari 1(AS 1) dilakukan di lokasi kebun benih varietasAS 1. Di antara hamparan pertanaman kebun benihtersebut terpilih 20 pohon yang memiliki tingkatkeseragaman tinggi berdasarkan pertumbuhantanaman. Adapun ciri-ciri morfologi varietas AS 1sebagai berikut :- Tipe pertumbuhan katai.- Percabangan mendatar, tegak lurus batang

utama, agak lentur.- Daun berbentuk oval agak memanjang dan

membulat, ujung meruncing, ukuran daun lebar,helaian daun agak tipis dan lemas dengan tepi

daun bergelombang tegas, arah duduk daun padaranting tegak ke atas, dan daun tua berwarnahijau tua gelap, sedangkan daun muda berwarnahijau muda.

- Jumlah buah per ruas 10 - 16.- Buah muda berwarna hijau, buah masak berwarna

merah hati (merah maroon/merah terang), buahberbentuk bulat memanjang (lonjong), diskuskecil, tanpa perhiasan buah.

- Biji berukuran agak kecil, berbentuk oval.

Varietas S 795

Seleksi pohon induk varietas S 795 dilakukandi lokasi pengujian keturunan S 795. Setiap turunanS 795 ditanam dalam satu baris. Pada Blok I terpilihsembilan pohon dan pada Blok III terpilih sebanyak14 pohon. Adapun ciri-ciri morfologi varietas S 795sebagai berikut:- Tipe pertumbuhan tinggi melebar dengan daun

rimbun menutupi batang pokok.

Keragaan pohon induk hasil seleksi varietas S 795

Keragaan pohon induk hasil seleksi varietas Andung Sari 1 (AS 1)

Page 4: Seleksi Pohon Induk Kopi Arabika untuk Sumber Eksplan …iccri.net/download/warta_puslit_koka/warta_puslitkoka_vol_25_no._1... · ini antara lain (1) karet talang untuk pelabelan

25 | 1 | Februari 2013

>> 4PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

- Cabang primer tumbuh sangat aktif, panjang ruas3 - 5 cm.

- Bentuk daun oval agak memanjang, agak sempit,ujung meruncing, helaian daun agak tipis danlemas dengan tepi daun bergelombang tegas.Arah duduk daun pada ranting tegak ke atas.

- Jumlah buah per ruas ±10 buah. Buah mudaberwarna hijau, buah masak berwarna merahmaron, buah berbentuk bulat memanjang dandiskus kecil, tanpa perhiasan buah.

- Ukuran biji agak kecil.

Varietas Sigarar Utang

Varietas Sigarar Utang merupakan varietas lokalasal Sumatera Utara. Seleksi pohon induk dilakukanpada pertanaman varietas Sigarar Utang dandiperoleh tujuh pohon yang mempunyai sifat-sifatmorfologi sama. Adapun ciri-ciri morfologi varietasSigagar Utang sebagai berikut:- Tipe pertumbuhan semi katai, ruas pendek, tajuk

rimbun menutup batang pokok, cabang primerbagian bawah terjuntai sampai permukaan tanah,dan percabangan relatif teratur.

- Cabang primer tumbuh terkulai lentur teratur,panjang antar ruas batang 4 - 6 cm, dan ruascabang 3 - 4 cm.

- Daun tua berwarna hijau tua, sedangkan daunmuda berwarna cokelat kemerahan, danpermukaan daun mengkilat.

- Bentuk daun oval, pangkal daun runcing, ujungmeruncing, tepi helaian daun bergelombang, danapabila naungan kurang daun mengatup ke atas.

- Buah muda berwarna hijau, buah masak berwarnamerah cerah, buah masak tidak serempak, dan buahmuda berbentuk bulat memanjang berukuran besar.

- Biji berbentuk bulat memanjang, ukuran biji cukupbesar.

Langkah-langkah PengambilanEksplan- Setelah proses seleksi pohon induk selesai

dilakukan, maka dilanjutkan dengan pengambilaneksplan.

- Eksplan yang diambil adalah daun muda (flush)yang merupakan jaringan meristematis. Setiapklon/varietas diambil sekitar 10 - 15 helai daun.

- Daun yang telah dipotong kemudian disterilisasimenggunakan fungisida agar bebas dari infeksijamur. Daun tersebut kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik dan diberi label.

- Setelah sampai di laboratorium, daun ditata dalambox mika plastik agar tidak terlalu penuh sehinggatidak merusak kondisi daun. Agar tidak cepatkering daun disimpan dalam ruang bersuhu 25°C(ruang AC). Berdasarkan pengamatan, dalamwaktu satu minggu daun masih mampu bertahan,kondisi daun masih hijau dan segar.

PenutupSeleksi pohon induk sumber eksplan merupakan tahapan penting dalam proses perbanyakan kopi

Arabika secara in vitro. Kesalahan dalam penetapan pohon induk sumber eksplan akan berakibat fatalsebab akan menghasilkan embrio somatik yang tidak identik dengan varietas dimaksud (not true to type).Hasil pelaksanaan seleksi pohon induk kopi Arabika klon AS 2 K, varietas AS 1, S 795 dan Sigarar Utangyang dilaksanakan di KP Andungsari Bondowoso merupakan salah satu referensi sumber eksplan untukperbanyakan kopi Arabika dengan teknik SE.

Keragaan pohon induk hasil seleksi varietas Sigarar Utang.