strategi mitigasi perkebunan kopi menghadapi perubahan...

7
1 << 28 | 3 | Oktober 2016 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Warta D Strategi Mitigasi Perkebunan Kopi Menghadapi Perubahan Iklim F Yuliasmara 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB.Sudirman 90 Jember 68118 Perubahan iklim yang mengarah kepada pemanasan global telah menimbulkan dampak negatif di berbagai bidang termasuk sektor pertanian dan perkebunan. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 ± 0,18 O C (1,33 ± 0,32 O F) selama seratus tahun terakhir. Global warming mempengaruhi pola presipitasi, evaporasi, water run-off, kelembaban tanah dan variasi iklim yang sangat fluktuatif yang secara keseluruhan mengancam keberhasilan produksi pangan. Menurut Department for International Development (DFID) dan World Bank tahun 2007 melaporkan rata-rata kenaikan suhu per tahun sebesar 0,3 derajat celsius dengan kenaikan suhu yang luar biasa terjadi pada tahun 1998 yang mencapai 1 O C. Dampak perubahan iklim yang terjadi di Indonesia yaitu diprediksi akan mengalami lebih banyak hujan dengan perubahan 2-3 persen per tahun dengan jumlah hari hujan akan semakin sedikit sehingga memicu risiko banjir sekaligus kekeringan dan penurunan kesuburan tanah 1) . ampak perubahan iklim terhadap perkebunan kopi telah banyak diketahui secara luas, antara lain gagalnya pembungaan kopi, meningkatnya intensitas cekaman air akibat kekeringan, banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi dengan jumlah hari hujan yang semakin pendek, eksplosi hama, dan meningkatnya intensitas serangan penyakit. Dalam beberapa dasawarsa ini, terjadi peningkatan suhu udara yang berpengaruh langsung terhadap laju evapotranspirasi, ketahanan tanaman terhadap lingkungan, dan berdampak pada penurunan produksi dan mutu hasil. Tingkat kekeringan pada musim kemarau akibat El Nino juga cenderung makin parah dan makin sering terjadi sehingga intensitas cekaman air yang dialami tanaman pada periode musim kering semakin parah. Akibatnya adalah terjadi peningkatan kematian tanaman dan anjloknya produksi pada tahun berjalan maupun beberapa tahun sesudahnya. Adapun upaya mengatasi dampak perubahan iklim pada perkebunan kopi adalah sebagai berikut: 1. Pola tanam kopi dengan penaung (Agroforestri) Pada perkebunan kopi upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global telah mulai dilakukan sejak awal tahun 2000-an. Pola tanam kopi

Upload: nguyentruc

Post on 06-Feb-2018

360 views

Category:

Documents


137 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Mitigasi Perkebunan Kopi Menghadapi Perubahan …iccri.net/.../1.-Yulias-Strategi-Mitigasi_1-7.pdf · 1

1 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

D

Strategi Mitigasi Perkebunan KopiMenghadapi Perubahan Iklim

F Yuliasmara1)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Jl PBSudirman 90 Jember 68118

Perubahan iklim yang mengarah kepada pemanasan global telahmenimbulkan dampak negatif di berbagai bidang termasuk sektor pertaniandan perkebunan Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat074 plusmn 018OC (133 plusmn 032OF) selama seratus tahun terakhir Global warmingmempengaruhi pola presipitasi evaporasi water run-off kelembaban tanahdan variasi iklim yang sangat fluktuatif yang secara keseluruhan mengancamkeberhasilan produksi pangan Menurut Department for International Development(DFID) dan World Bank tahun 2007 melaporkan rata-rata kenaikan suhu pertahun sebesar 03 derajat celsius dengan kenaikan suhu yang luar biasa terjadipada tahun 1998 yang mencapai 1OC Dampak perubahan iklim yang terjadidi Indonesia yaitu diprediksi akan mengalami lebih banyak hujan denganperubahan 2-3 persen per tahun dengan jumlah hari hujan akan semakin sedikitsehingga memicu risiko banjir sekaligus kekeringan dan penurunan kesuburantanah1)

ampak perubahan iklim terhadapperkebunan kopi telah banyakdiketahui secara luas antaralain gagalnya pembungaan

kopi meningkatnya intensitas cekaman air akibatkekeringan banjir dan tanah longsor akibat hujandengan intensitas tinggi dengan jumlah hari hujanyang semakin pendek eksplosi hama danmeningkatnya intensitas serangan penyakit Dalambeberapa dasawarsa ini terjadi peningkatansuhu udara yang berpengaruh langsung terhadaplaju evapotranspirasi ketahanan tanamanterhadap lingkungan dan berdampak padapenurunan produksi dan mutu hasil Tingkatkekeringan pada musim kemarau akibat El Ninojuga cenderung makin parah dan makin sering

terjadi sehingga intensitas cekaman air yangdialami tanaman pada periode musim keringsemakin parah Akibatnya adalah terjadipeningkatan kematian tanaman dan anjloknyaproduksi pada tahun berjalan maupun beberapatahun sesudahnya

Adapun upaya mengatasi dampak perubahaniklim pada perkebunan kopi adalah sebagaiberikut

1 Pola tanam kopi dengan penaung(Agroforestri)

Pada perkebunan kopi upaya untuk mengurangidampak pemanasan global telah mulai dilakukansejak awal tahun 2000-an Pola tanam kopi

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 2PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

dengan penaung merupakan salah satu hal yangdapat diterapkan sebagai langkah antisipasiterhadap pemanasan global Sistem pertanamankopi dengan konsep agroforestri merupakankonsep yang telah lama diterapkan di perkebunankopi Selain lokasi tumbuh yang berupa pegununganIndonesia merupakan negara tropis yang memilikimusim kemarau dan musim kering yang tegasDari sisi fisiologis tanaman kopi merupakantanaman tipe C3 dengan beberapa ciri khasPertama tidak membutuhkan cahaya mataharidalam intensitas tinggi hanya sekitar 40ndash70penyinaran2) namun menginginkan cahayamatahari yang teratur Penyinaran yang tidakteratur mengakibatkan pertumbuhan tanamandan pola pembungaan menjadi tidak teratur pulaserta tanaman terlalu cepat berbuah tetapiproduksinya sedikit dan cepat menurun Keduaefisiensi fotosintesis rendah karena terjadifotorespirasi Efisiensi fotosintesis tanaman kopiyang rendah menjadikan laju pertumbuhantanaman kopi menjadi tidak optimal3)

Ada beberapa keuntungan ekologis danlingkungan dari penerapan sistem agroforestriyaitu mengurangi erosi tanah meningkatkancadangan karbon menjaga kesuburan tanah danmenjaga keanekaragaman hayati Kopi merupakantanaman berakar tunggang dengan panjang akarmencapai kedalaman 150 cm Panjang total akartanaman kopi dapat mencapai 20ndash25 km danpermukaan serapan berkisar antara 400ndash500 m2Akar lateral dapat mencapai panjang 2 m daripohon Sekitar 80ndash90 akar serabut terdapatpada kedalaman tanah 0ndash20 cm dan pada jarak60ndash90 cm dari pohon Dengan akar tunggangyang dalam dan akar serabut yang rapat di lapisantanah permukaan maka tanaman kopi berperanpositif terhadap tata air dan mampu mempertahankanstruktur lapisan tanah serta memperkokohstruktur lapisan tanah Menurut Hairiah tanamankopi robusta tanpa pemangkasan memiliki IndeksCengkeram Akar sangat tinggi yaitu 771 dan kopiyang dipangkas memiliki Indeks Cengkeram Akar250 Keberadaan tanaman kopi pada sistemagroforestri juga memiliki potensi untuk menambahserapan karbon berkisar antara 10 Mg ha-1(4)sedangkan pada kopi rakyat umur 8ndash9 tahunsebesar 979ndash1268 Mg ha-1 di Kebun Kaliwiningpada umur 8-10 tahun sebesar 747ndash1253 Mgha-1 di Kebun Sumberasin pada umur tanaman

8ndash12 tahun sebesar 921ndash1582 Mg ha-1 dan diKebun Andungsari pada umur 10 tahun sebesar1924 Mg ha-1(5) Di sisi lain adanya vegetasi yangmemadai akan memperbaiki kesuburan tanahkarena peningkatan kandungan bahan organikmelalui guguran daun dan ranting yang jugamemicu perkembangan mikroorganisme tanahyang lebih baik

Selain keuntungan ekologis dan lingkungansistem agroforestri memiliki banyak keuntunganbaik aspek ekonomi dan mutu produk yangdihasilkan Keuntungan ekonomi yang diperolehyaitu membutuhkan lebih sedikit input dan tenagakerja serta memperoleh tambahan pendapatandari pohon penaung Sistem agroforestri kopi akanmenurunkan kebutuhan berbagai input kimiawiyang digunakan pada budidaya kopi secaramonokultur Aplikasi pupuk kimia (anorganik)merupakan input terbesar pada budidaya kopi6)Sistem agroforestri kopi dengan tanaman kayu-kayuan akan meningkatkan keuntungan ekonomibagi petani karena hasil kayu dapat digunakansebagai sumber pendapatan dan ranting kayudapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar Diversifikasipendapatan yang diperoleh dari berbagaitanaman pada suatu lahan dapat menurunkanresiko ekonomi yang lebih rendah dibandingkanpada sistem budidaya kopi monokultur Keuntunganlainnya dengan penerapan sistem agroforestripada budidaya kopi adalah meningkatnya mutuproduk kopi yang dihasilkan terutama citarasakopi Penaungan tanaman kopi dalam sistemagroforestri menyebabkan proses pemasakanbuah lebih optimal Sebaliknya di lokasipenanaman tanpa naungan umumnya buah kopicepat masak karena tercekam cahaya

Tanaman penaung yang paling idealdigunakan di perkebunan kopi adalah lamtoroNamun penggunaan lamtoro sebagai penaungtanaman kopi kurang memberikan keuntungandalam menambah penghasilan petani Sehinggapada prakteknya di lapangan sering dijumpaiadanya modifikasi penaung dengan menggunakantanaman lain yang lebih menguntungkan secaraekonomi Terdapat 5 sistem pengelolaan kebunkopi dengan sistem agroforestri yang diterapkandi Indonesia yaitu7) a) Sistem Agroforestri KopiSederhana (Simple Shade) yaitu penanaman kopidengan satu jenis pohon penaung atau kombinasiantara kopi dengan satu jenis pohon penaung

3 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

b) Sistem Agroforestri Kopi Multistrata yaitupenanaman kopi dengan tanaman penaung yangberaneka ragam dengan pola tanam tidak teratursehingga membentuk suatu sistem agroforestrikompleks c) Sistem Agroforestri Kopi MultipleCropping (Tumpangsari) yaitu sistem penanamankopi dengan tanaman kayu dan komoditas lainyang memiliki nilai ekonomis tinggi dan semuakomoditas yang ada dalam sistem tersebut diambilproduksinya baik berupa buah umbi maupunkayu d) Box System Agroforestri yaitu sistempenanaman kopi dengan meng-gunakan tanamankayu industri sebagai batas petak kebun dengansatuan 12 Ha atau 1 Ha Dalam sistem ini tanamankayu industri berfungsi sebagai penguat teraspemecah angin dan penambah penghasilanpetani e) Kopi di bawah hutan yaitu penanaman

kopi di bawah hutan tanaman industri baik yangdikelola pemerintah maupun swasta Dalam sistemini tanaman kayu industri yang menjadi komoditasprimer di lokasi tersebut sedangkan tanamankopi hanya merupakan sumber pendapatantambahan bagi pengelola hutan

2 Penggunaan klon adaptif terhadapperubahan iklimPenggunaan bahan tanam kopi yang memiliki

daya adaptasi terhadap perubahan iklim jugamerupakan salah satu alternatif usaha untukmengurangi dampak pemanasan global yangmemicu kemarau panjang dan penurunankesuburan tanah

Sistem agroforestri kopi sederhana (simple shade) (a) box sistem (b)kopi-tanaman kayu industri (c) dan multistrata (d)

a b

c d

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 4PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

21 Penggunaan bahan tanam tolerankekeringanPenggunaan tanaman kopi dengan batang

bawah klon dengan perakaran kuat telah terbuktimampu meningkatkan ketahanan tanaman kopiterhadap pengaruh kekeringan dan penurunankesuburan tanah Sehingga dalam program jangkapanjang penggunaan bahan tanam tolerancekaman air perlu diterapkan secara bertahapsesuai dengan program peremajaan tanamanPenggunaan bahan tanam toleran akanmengurangi biaya yang harus dikeluarkan untukmitigasi dampak cekaman air Klon-klon kopiseperti BP 409 BP 42 dan BP 234 merupakanbahan tanam unggul yang toleran terhadapkekeringan dibandingkan klon BP 358 dan BP 288Pada tanaman kopi bibit semaian asal klon KW165 dan KW 163 menunjukkan toleransi cekamanair yang paling tinggi dibandingkan bibit semainklon lainnya Pertumbuhan bibit kopi tetap normaljika kadar air tanah pada kisaran 75-100 dariair tersedia Jika air tanah 50 dari air tersediapertumbuhan turun 20 dan jika kadar air tanahturun sampai 25 air tersedia pertumbuhan akanturun 50 Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kopi Robusta klon BP 308 memiliki perakaran yangjauh lebih lebat dibandingkan dengan klon lain(8)Dengan perakaran yang banyak klon BP 308tahan terhadap cekaman kekeringan

22 Penggunaan klon kopi toleranhama dan penyakit

Peningkatan aktivitas organisme pengganggutanaman (OPT) juga merupakan salah satudampak perubahan iklim yang mengarah padapemanasan global Nematoda merupakan salahsatu hama yang banyak menimbulkan kerugianpada tanaman kopi di samping itupenyakit karatdaun pada kopi Arabika yang disebabkan olehjamur Hemilia vastatrik intensitasnya meningkatakibat pemanasan globala) Nematoda (Pratylenchus coffeae P coffeae)

nematoda merupakan permasalahan utamapada budidaya kopi Aktivitas nematodadisinyalir mengalami peningkatan seiringdengan peningkatan suhu akibat pemanasanglobal Cara yang paling efisien untukmengendalikan nematoda parasit kopi adalahdengan penanaman klon kopi yang tahan atau

Perakaran kopi Robusta BP 308 dengan BP 42

5 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

toleran serangan nematoda Hasil penelitianmenunjukkan bahwa jenis kopi Ekselsa (Coffeaexcelsa) klon Bgn 12109 memiliki ketahananyang tinggi terhadap serangan P coffeaePenelitian menunjukkan bahwa klon BP 961ternyata juga tahan terhadap seranganP coffeae9) Analisis mekanisme ketahananmenunjukkan bahwa jenis kopi Robusta yangtahan tersebut (BP-961) ternyata akarnyamemiliki kandungan polifenol yang cukup tinggidibandingkan kopi Robusta yang rentan10)Klon-klon kopi yang tahan tersebut dapatdigunakan untuk mengatasi masalah nematodaparasit sebagai batang bawah Namunpengujian lebih lanjut diperoleh klon kopiRobusta yang lebih tahan yaitu klon BP 308yang memiliki ketahanan lebih tinggi memilikijumlah akar yang lebih banyak dibandingkanklon lain sehingga juga menunjukkanketahanan terhadap kekeringan Pada saat iniklon BP 308 menjadi klon anjuran nasionaluntuk digunakan sebagai batang bawah tahannematoda dan tahan kering karena sifatketahanannya tersebut8)

b) Karat daun kenaikan suhu tahunan sebesarrata-rata 03OC sangat berpengaruh terhadapbudidaya kopi Arabika di Indonesia yangmerupakan negara beriklim tropis KopiArabika di Indonesia akan optimal jika

dibudidayakan di dataran tinggi denganketinggian lebih dari 1000 m dpl yang beriklimsejuk Budidaya kopi Arabika pada ketinggiankurang dari 1000 m dpl yang bersuhu lebihtinggi memerlukan input serta perlakuankhusus sebab serangan penyakit karat daunakan meningkat seiring dengan peningkatansuhu lingkungan dan curah hujan denganpotensi kerugian mencapai 40 di Peru11)Penggunaan jenis kopi tahantoleran karatdaun menjadi metode yang paling efisien untukdiaplikasikan Beberapa klonvarietas kopi yangtoleran terhadap karat daun yaitu1 S 795 merupakan hasil seleksi alami

antara C arabica dan C liberika yangdisilangkan kembali dengan C arabikaKeunggulan varietas S 795 yaitu relatif tahan terhadap serangan penyakit karatdaun dan memiliki hasil panen yang cukuptinggi dengan kualitas sangat baik Varietasini merupakan salah satu varietas primadonadi India dan Indonesia

2 Andungsari 2K habitus semi katai tajukrimbun dan kompak cabang primer tumbuhterkulai lentur teratur ruas pendek panjangantar ruas batang 3ndash5 cm ruas cabang 3ndash4 cm Biji berbentuk bulat memanjangukuran biji cukup besar berat 100 butir bjikopi pasar 18-19 g nisbah biji-buah 189

Serangan nematoda pada kopi klon rentan (a) danPertanaman kopi Arabika dengan batang bawah tahan nematoda (b)

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 6PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Ketahanan terhadap karat daun agak tahan- agak rentan Potensi produksi 235 tonha

3 Komasti habitus katai dan tajuk kompakBuah masak serempak bentuk buah ovalmembulat dengan diskus kecil dompolanbuah tidak terlalu rapat ukuran buahseragam berat 100 buah masak merahdengan berat rata-rata 230 gram Bijiberbentuk membulat rata-rata berukuranbesar berat 100 butir biji 184 g nisbahbiji-buah 18 Ketahanan tahan penyakitkarat daun agak tahan

3 Aplikasi teknologi konservasi lengastanah

Penerapan teknologi konservasi lengas tanahpada perkebunan kopi menggunakan beberapateknik yaitu mulsa gondang-gandung danbiopori

Penerapan teknologi konservasi legas tanah

31 Aplikasi mulsa organik

Mulsa organik berasal dari bahan-bahanalami yang mudah terurai seperti sisa-sisatanaman seperti kulit kopi seresah hasilpangkasan kopi maupun kotoran ternak Mulsatanaman yang berasal dari tanaman penaungmaupun kopi yang dipangkas sebaiknya tetapdipertahankan di dalam kebun kopi Hal inimengingat bagian tanaman tersebut dapatdimanfaatkan sebagai mulsa untuk mengurangievaporasi dan erosi sekaligus apabila sudahmengalami dekomposisi dapat melepas unsurhara yang dikandungnya ke tanah di sekitarperakaran kopi12) Penelitian menunjukkan bahwaunsur hara N K Ca dan Mg yang terkandungdalam daun tanaman kopi berumur 10 tahun yang

gugur maupun dalam bagian tanaman yangdipangkas jauh lebih tinggi daripada unsur harayang diserap oleh buah kopi13) Mulsa organikdiaplikasikan di sekeliling tanaman kopi dengandiameter sesuai lebar tajuk tanaman Keuntunganmulsa organik adalah mampu menjaga lengastanah di sekitar perakaran menambah kandunganbahan organik sehingga memperbaiki struktur dantekstur tanah menekan pertumbuhan gulma lebihekonomis dan mudah diperoleh

32 Rorak (Gondang-gandung)

Rorak atau gondang-gandung adalah lubangberukuran panjang sekitar 1 m lebar sekitar 03 mdan dalam sekitar 03 m yang dibuat di dekatpohon kopi Rorak berfungsi sebagai tempatpenampung air hujan serta larutan tanah dansekaligus unsur hara yang dibawanya agar dapatmeresap di sekitar perakaran kopi penampungbahan organik yang ada di sekitar tanaman kopiserta merangsang pembentukan akar serabutpada tanaman kopi sehingga penyerapantanaman lebih optimal Pada tanah miring rorakdibuat di antara larikan tanaman kopi sejajarkontur

33 Biopori

Biopori merupakan lubang resapan vertikalyang berfungsi untuk meningkatkan laju resapanair hujan Lubang biopori dibuat dengan diameter10 cm dan kedalaman 1 meter kemudian diisidengan material organik sehingga dapatmenyerap dan menyimpan air Kedalaman 1 metermenyebabkan biopori dapat berfungsi sebagaisumbu untuk menaikkan air tanah ke permukaansehingga dapat diserap tanaman Pengaruh positifbiopori adalah menambah hara tanah menyimpanair memberi nafas pada perakaran dan menjadihabitat hewan dan jasad renik

PenutupPerubahan iklim yang salah satunya

menyebabkan terjadinya pemanasan global telahmenjadi salah satu permasalahan yang dihadapioleh para petani dan pekebun termasuk kopiBerbagai teknologi untuk mengurangi dampakpemanasan global telah banyak ditemukan dan

7 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

diintroduksikan Namun demikian kurangnyaakses petani terhadap teknologi dan informasimenyebabkan masih minimnya pengaplikasianteknologi-teknologi tersebut terutama di tingkatpetani skala rumah tangga Oleh karena itudiperlukan upaya yang lebih intensif dalammengatasi dampak perubahan iklim padaperkebunan kopi yaitu dengan penerapan sistembudidaya agroforestri penggunaan klonvarietasadaptif terhadap perubahan iklim dan aplikasiteknologi konservasi lengas tanah Diharapkandengan penerapan teknologi tersebut ditingkatpetani akan dapat meningkatkan ketahananperkebunan kopi terhadap perubahan iklimmeningkatkan produktivitas dan keberlanjutanusaha tani kopi di Indonesia

Sumber Pustaka

1)SyafirsquoI I (2011) Dampak Pemanasan Global TerhadapPertanian di Indonesia dalam Makalah IlmuAlamiah Dasar Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Malang13 p

2)Muschler RG (1995) Efectos de diferentes niveles desombra de Erythrina poeppigiana sobre Coffeaarabica vars Caturra y Catimor In II SemanaCientiacutefica del Centro Agronoacutemico Tropical deInvestigacioacuten y Ensentildeanza (CATIE) pp 158ndash160CATIE Turrialba Costa Rica

3)Mawardi S (2004) Temu Karya Kopi VI Pusat PenelitianKopi dan Kakao Indonesia Jakarta

4)Hairiah K amp S Rahayu (2007) Pengukuran KarbonTersimpan di Berbagai Macam PenggunaanLahan World Agroforestry Center-ICRAF Bogor

5)Wibawa A F Yuliasmara amp R Erwiyono (2010) EstimasiCadangan Karbon pada Perkebunan Kopi di JawaTimur Pelita Perkebunan 26 -

6)Navichoc D M Soto L Rivera amp B Killian (2013) Carbonfootprint across the coffee supply chain The caseof Costa Rican coffee Journal of AgriculturalScience and Technology 3151-170

7)Erdiansyah NP amp F Yuliasmara (2016) PengelolaanPenaung dalam Kopi Sejarah Botani ProsesProduksi Pengolahan Produk Hilir dan SistemKemitraan Gadjah Mada University Press 890 p

8)Nur AM Zaenudin amp S Wiryadiputra (2000) Morfologidan sebaran akar kopi Robusta klon BP 308 padalahan endemik nematoda parasit Pratylenchuscoffeae Pelita Perkebunan 16 121ndash131

9)Wiryadiputra S amp R Hulupi (1995) Uji ketahananvarietas kopi Arabika introduksi terhadap nematodaP coffeae Makalah Konggres Nasional XIII danSeminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi IndonesiaMataram 25ndash27 September 1995 8p

10)Toruan-Mathius N A Pancoro D Sudarmadji S Mawardiamp T Hutabarat (1995) Root characteristics andmolecular polymorphisms associated with resistanceto Pratylenchus coffeae in Robusta coffee MenaraPerkebunan 63 43-51

11)Koebler J (2013) How Climate Change Could EventuallyEnd Coffee US News amp World Report at httpwwwusnewscomnewsarticles20130327buzzkill-how-climate-change-couldeventually-end-coffee

12)Abdoellah (2016) Kopi dan Lingkungan Hidup SejarahBotani Proses Produksi Pengolahan Produk Hilirdan Sistem Kemitraan Gadjah Mada UniversityPress 890 p

13)Wrigley G (1988) Coffee Longman Sci Tech England639 p

0

Page 2: Strategi Mitigasi Perkebunan Kopi Menghadapi Perubahan …iccri.net/.../1.-Yulias-Strategi-Mitigasi_1-7.pdf · 1

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 2PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

dengan penaung merupakan salah satu hal yangdapat diterapkan sebagai langkah antisipasiterhadap pemanasan global Sistem pertanamankopi dengan konsep agroforestri merupakankonsep yang telah lama diterapkan di perkebunankopi Selain lokasi tumbuh yang berupa pegununganIndonesia merupakan negara tropis yang memilikimusim kemarau dan musim kering yang tegasDari sisi fisiologis tanaman kopi merupakantanaman tipe C3 dengan beberapa ciri khasPertama tidak membutuhkan cahaya mataharidalam intensitas tinggi hanya sekitar 40ndash70penyinaran2) namun menginginkan cahayamatahari yang teratur Penyinaran yang tidakteratur mengakibatkan pertumbuhan tanamandan pola pembungaan menjadi tidak teratur pulaserta tanaman terlalu cepat berbuah tetapiproduksinya sedikit dan cepat menurun Keduaefisiensi fotosintesis rendah karena terjadifotorespirasi Efisiensi fotosintesis tanaman kopiyang rendah menjadikan laju pertumbuhantanaman kopi menjadi tidak optimal3)

Ada beberapa keuntungan ekologis danlingkungan dari penerapan sistem agroforestriyaitu mengurangi erosi tanah meningkatkancadangan karbon menjaga kesuburan tanah danmenjaga keanekaragaman hayati Kopi merupakantanaman berakar tunggang dengan panjang akarmencapai kedalaman 150 cm Panjang total akartanaman kopi dapat mencapai 20ndash25 km danpermukaan serapan berkisar antara 400ndash500 m2Akar lateral dapat mencapai panjang 2 m daripohon Sekitar 80ndash90 akar serabut terdapatpada kedalaman tanah 0ndash20 cm dan pada jarak60ndash90 cm dari pohon Dengan akar tunggangyang dalam dan akar serabut yang rapat di lapisantanah permukaan maka tanaman kopi berperanpositif terhadap tata air dan mampu mempertahankanstruktur lapisan tanah serta memperkokohstruktur lapisan tanah Menurut Hairiah tanamankopi robusta tanpa pemangkasan memiliki IndeksCengkeram Akar sangat tinggi yaitu 771 dan kopiyang dipangkas memiliki Indeks Cengkeram Akar250 Keberadaan tanaman kopi pada sistemagroforestri juga memiliki potensi untuk menambahserapan karbon berkisar antara 10 Mg ha-1(4)sedangkan pada kopi rakyat umur 8ndash9 tahunsebesar 979ndash1268 Mg ha-1 di Kebun Kaliwiningpada umur 8-10 tahun sebesar 747ndash1253 Mgha-1 di Kebun Sumberasin pada umur tanaman

8ndash12 tahun sebesar 921ndash1582 Mg ha-1 dan diKebun Andungsari pada umur 10 tahun sebesar1924 Mg ha-1(5) Di sisi lain adanya vegetasi yangmemadai akan memperbaiki kesuburan tanahkarena peningkatan kandungan bahan organikmelalui guguran daun dan ranting yang jugamemicu perkembangan mikroorganisme tanahyang lebih baik

Selain keuntungan ekologis dan lingkungansistem agroforestri memiliki banyak keuntunganbaik aspek ekonomi dan mutu produk yangdihasilkan Keuntungan ekonomi yang diperolehyaitu membutuhkan lebih sedikit input dan tenagakerja serta memperoleh tambahan pendapatandari pohon penaung Sistem agroforestri kopi akanmenurunkan kebutuhan berbagai input kimiawiyang digunakan pada budidaya kopi secaramonokultur Aplikasi pupuk kimia (anorganik)merupakan input terbesar pada budidaya kopi6)Sistem agroforestri kopi dengan tanaman kayu-kayuan akan meningkatkan keuntungan ekonomibagi petani karena hasil kayu dapat digunakansebagai sumber pendapatan dan ranting kayudapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar Diversifikasipendapatan yang diperoleh dari berbagaitanaman pada suatu lahan dapat menurunkanresiko ekonomi yang lebih rendah dibandingkanpada sistem budidaya kopi monokultur Keuntunganlainnya dengan penerapan sistem agroforestripada budidaya kopi adalah meningkatnya mutuproduk kopi yang dihasilkan terutama citarasakopi Penaungan tanaman kopi dalam sistemagroforestri menyebabkan proses pemasakanbuah lebih optimal Sebaliknya di lokasipenanaman tanpa naungan umumnya buah kopicepat masak karena tercekam cahaya

Tanaman penaung yang paling idealdigunakan di perkebunan kopi adalah lamtoroNamun penggunaan lamtoro sebagai penaungtanaman kopi kurang memberikan keuntungandalam menambah penghasilan petani Sehinggapada prakteknya di lapangan sering dijumpaiadanya modifikasi penaung dengan menggunakantanaman lain yang lebih menguntungkan secaraekonomi Terdapat 5 sistem pengelolaan kebunkopi dengan sistem agroforestri yang diterapkandi Indonesia yaitu7) a) Sistem Agroforestri KopiSederhana (Simple Shade) yaitu penanaman kopidengan satu jenis pohon penaung atau kombinasiantara kopi dengan satu jenis pohon penaung

3 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

b) Sistem Agroforestri Kopi Multistrata yaitupenanaman kopi dengan tanaman penaung yangberaneka ragam dengan pola tanam tidak teratursehingga membentuk suatu sistem agroforestrikompleks c) Sistem Agroforestri Kopi MultipleCropping (Tumpangsari) yaitu sistem penanamankopi dengan tanaman kayu dan komoditas lainyang memiliki nilai ekonomis tinggi dan semuakomoditas yang ada dalam sistem tersebut diambilproduksinya baik berupa buah umbi maupunkayu d) Box System Agroforestri yaitu sistempenanaman kopi dengan meng-gunakan tanamankayu industri sebagai batas petak kebun dengansatuan 12 Ha atau 1 Ha Dalam sistem ini tanamankayu industri berfungsi sebagai penguat teraspemecah angin dan penambah penghasilanpetani e) Kopi di bawah hutan yaitu penanaman

kopi di bawah hutan tanaman industri baik yangdikelola pemerintah maupun swasta Dalam sistemini tanaman kayu industri yang menjadi komoditasprimer di lokasi tersebut sedangkan tanamankopi hanya merupakan sumber pendapatantambahan bagi pengelola hutan

2 Penggunaan klon adaptif terhadapperubahan iklimPenggunaan bahan tanam kopi yang memiliki

daya adaptasi terhadap perubahan iklim jugamerupakan salah satu alternatif usaha untukmengurangi dampak pemanasan global yangmemicu kemarau panjang dan penurunankesuburan tanah

Sistem agroforestri kopi sederhana (simple shade) (a) box sistem (b)kopi-tanaman kayu industri (c) dan multistrata (d)

a b

c d

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 4PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

21 Penggunaan bahan tanam tolerankekeringanPenggunaan tanaman kopi dengan batang

bawah klon dengan perakaran kuat telah terbuktimampu meningkatkan ketahanan tanaman kopiterhadap pengaruh kekeringan dan penurunankesuburan tanah Sehingga dalam program jangkapanjang penggunaan bahan tanam tolerancekaman air perlu diterapkan secara bertahapsesuai dengan program peremajaan tanamanPenggunaan bahan tanam toleran akanmengurangi biaya yang harus dikeluarkan untukmitigasi dampak cekaman air Klon-klon kopiseperti BP 409 BP 42 dan BP 234 merupakanbahan tanam unggul yang toleran terhadapkekeringan dibandingkan klon BP 358 dan BP 288Pada tanaman kopi bibit semaian asal klon KW165 dan KW 163 menunjukkan toleransi cekamanair yang paling tinggi dibandingkan bibit semainklon lainnya Pertumbuhan bibit kopi tetap normaljika kadar air tanah pada kisaran 75-100 dariair tersedia Jika air tanah 50 dari air tersediapertumbuhan turun 20 dan jika kadar air tanahturun sampai 25 air tersedia pertumbuhan akanturun 50 Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kopi Robusta klon BP 308 memiliki perakaran yangjauh lebih lebat dibandingkan dengan klon lain(8)Dengan perakaran yang banyak klon BP 308tahan terhadap cekaman kekeringan

22 Penggunaan klon kopi toleranhama dan penyakit

Peningkatan aktivitas organisme pengganggutanaman (OPT) juga merupakan salah satudampak perubahan iklim yang mengarah padapemanasan global Nematoda merupakan salahsatu hama yang banyak menimbulkan kerugianpada tanaman kopi di samping itupenyakit karatdaun pada kopi Arabika yang disebabkan olehjamur Hemilia vastatrik intensitasnya meningkatakibat pemanasan globala) Nematoda (Pratylenchus coffeae P coffeae)

nematoda merupakan permasalahan utamapada budidaya kopi Aktivitas nematodadisinyalir mengalami peningkatan seiringdengan peningkatan suhu akibat pemanasanglobal Cara yang paling efisien untukmengendalikan nematoda parasit kopi adalahdengan penanaman klon kopi yang tahan atau

Perakaran kopi Robusta BP 308 dengan BP 42

5 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

toleran serangan nematoda Hasil penelitianmenunjukkan bahwa jenis kopi Ekselsa (Coffeaexcelsa) klon Bgn 12109 memiliki ketahananyang tinggi terhadap serangan P coffeaePenelitian menunjukkan bahwa klon BP 961ternyata juga tahan terhadap seranganP coffeae9) Analisis mekanisme ketahananmenunjukkan bahwa jenis kopi Robusta yangtahan tersebut (BP-961) ternyata akarnyamemiliki kandungan polifenol yang cukup tinggidibandingkan kopi Robusta yang rentan10)Klon-klon kopi yang tahan tersebut dapatdigunakan untuk mengatasi masalah nematodaparasit sebagai batang bawah Namunpengujian lebih lanjut diperoleh klon kopiRobusta yang lebih tahan yaitu klon BP 308yang memiliki ketahanan lebih tinggi memilikijumlah akar yang lebih banyak dibandingkanklon lain sehingga juga menunjukkanketahanan terhadap kekeringan Pada saat iniklon BP 308 menjadi klon anjuran nasionaluntuk digunakan sebagai batang bawah tahannematoda dan tahan kering karena sifatketahanannya tersebut8)

b) Karat daun kenaikan suhu tahunan sebesarrata-rata 03OC sangat berpengaruh terhadapbudidaya kopi Arabika di Indonesia yangmerupakan negara beriklim tropis KopiArabika di Indonesia akan optimal jika

dibudidayakan di dataran tinggi denganketinggian lebih dari 1000 m dpl yang beriklimsejuk Budidaya kopi Arabika pada ketinggiankurang dari 1000 m dpl yang bersuhu lebihtinggi memerlukan input serta perlakuankhusus sebab serangan penyakit karat daunakan meningkat seiring dengan peningkatansuhu lingkungan dan curah hujan denganpotensi kerugian mencapai 40 di Peru11)Penggunaan jenis kopi tahantoleran karatdaun menjadi metode yang paling efisien untukdiaplikasikan Beberapa klonvarietas kopi yangtoleran terhadap karat daun yaitu1 S 795 merupakan hasil seleksi alami

antara C arabica dan C liberika yangdisilangkan kembali dengan C arabikaKeunggulan varietas S 795 yaitu relatif tahan terhadap serangan penyakit karatdaun dan memiliki hasil panen yang cukuptinggi dengan kualitas sangat baik Varietasini merupakan salah satu varietas primadonadi India dan Indonesia

2 Andungsari 2K habitus semi katai tajukrimbun dan kompak cabang primer tumbuhterkulai lentur teratur ruas pendek panjangantar ruas batang 3ndash5 cm ruas cabang 3ndash4 cm Biji berbentuk bulat memanjangukuran biji cukup besar berat 100 butir bjikopi pasar 18-19 g nisbah biji-buah 189

Serangan nematoda pada kopi klon rentan (a) danPertanaman kopi Arabika dengan batang bawah tahan nematoda (b)

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 6PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Ketahanan terhadap karat daun agak tahan- agak rentan Potensi produksi 235 tonha

3 Komasti habitus katai dan tajuk kompakBuah masak serempak bentuk buah ovalmembulat dengan diskus kecil dompolanbuah tidak terlalu rapat ukuran buahseragam berat 100 buah masak merahdengan berat rata-rata 230 gram Bijiberbentuk membulat rata-rata berukuranbesar berat 100 butir biji 184 g nisbahbiji-buah 18 Ketahanan tahan penyakitkarat daun agak tahan

3 Aplikasi teknologi konservasi lengastanah

Penerapan teknologi konservasi lengas tanahpada perkebunan kopi menggunakan beberapateknik yaitu mulsa gondang-gandung danbiopori

Penerapan teknologi konservasi legas tanah

31 Aplikasi mulsa organik

Mulsa organik berasal dari bahan-bahanalami yang mudah terurai seperti sisa-sisatanaman seperti kulit kopi seresah hasilpangkasan kopi maupun kotoran ternak Mulsatanaman yang berasal dari tanaman penaungmaupun kopi yang dipangkas sebaiknya tetapdipertahankan di dalam kebun kopi Hal inimengingat bagian tanaman tersebut dapatdimanfaatkan sebagai mulsa untuk mengurangievaporasi dan erosi sekaligus apabila sudahmengalami dekomposisi dapat melepas unsurhara yang dikandungnya ke tanah di sekitarperakaran kopi12) Penelitian menunjukkan bahwaunsur hara N K Ca dan Mg yang terkandungdalam daun tanaman kopi berumur 10 tahun yang

gugur maupun dalam bagian tanaman yangdipangkas jauh lebih tinggi daripada unsur harayang diserap oleh buah kopi13) Mulsa organikdiaplikasikan di sekeliling tanaman kopi dengandiameter sesuai lebar tajuk tanaman Keuntunganmulsa organik adalah mampu menjaga lengastanah di sekitar perakaran menambah kandunganbahan organik sehingga memperbaiki struktur dantekstur tanah menekan pertumbuhan gulma lebihekonomis dan mudah diperoleh

32 Rorak (Gondang-gandung)

Rorak atau gondang-gandung adalah lubangberukuran panjang sekitar 1 m lebar sekitar 03 mdan dalam sekitar 03 m yang dibuat di dekatpohon kopi Rorak berfungsi sebagai tempatpenampung air hujan serta larutan tanah dansekaligus unsur hara yang dibawanya agar dapatmeresap di sekitar perakaran kopi penampungbahan organik yang ada di sekitar tanaman kopiserta merangsang pembentukan akar serabutpada tanaman kopi sehingga penyerapantanaman lebih optimal Pada tanah miring rorakdibuat di antara larikan tanaman kopi sejajarkontur

33 Biopori

Biopori merupakan lubang resapan vertikalyang berfungsi untuk meningkatkan laju resapanair hujan Lubang biopori dibuat dengan diameter10 cm dan kedalaman 1 meter kemudian diisidengan material organik sehingga dapatmenyerap dan menyimpan air Kedalaman 1 metermenyebabkan biopori dapat berfungsi sebagaisumbu untuk menaikkan air tanah ke permukaansehingga dapat diserap tanaman Pengaruh positifbiopori adalah menambah hara tanah menyimpanair memberi nafas pada perakaran dan menjadihabitat hewan dan jasad renik

PenutupPerubahan iklim yang salah satunya

menyebabkan terjadinya pemanasan global telahmenjadi salah satu permasalahan yang dihadapioleh para petani dan pekebun termasuk kopiBerbagai teknologi untuk mengurangi dampakpemanasan global telah banyak ditemukan dan

7 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

diintroduksikan Namun demikian kurangnyaakses petani terhadap teknologi dan informasimenyebabkan masih minimnya pengaplikasianteknologi-teknologi tersebut terutama di tingkatpetani skala rumah tangga Oleh karena itudiperlukan upaya yang lebih intensif dalammengatasi dampak perubahan iklim padaperkebunan kopi yaitu dengan penerapan sistembudidaya agroforestri penggunaan klonvarietasadaptif terhadap perubahan iklim dan aplikasiteknologi konservasi lengas tanah Diharapkandengan penerapan teknologi tersebut ditingkatpetani akan dapat meningkatkan ketahananperkebunan kopi terhadap perubahan iklimmeningkatkan produktivitas dan keberlanjutanusaha tani kopi di Indonesia

Sumber Pustaka

1)SyafirsquoI I (2011) Dampak Pemanasan Global TerhadapPertanian di Indonesia dalam Makalah IlmuAlamiah Dasar Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Malang13 p

2)Muschler RG (1995) Efectos de diferentes niveles desombra de Erythrina poeppigiana sobre Coffeaarabica vars Caturra y Catimor In II SemanaCientiacutefica del Centro Agronoacutemico Tropical deInvestigacioacuten y Ensentildeanza (CATIE) pp 158ndash160CATIE Turrialba Costa Rica

3)Mawardi S (2004) Temu Karya Kopi VI Pusat PenelitianKopi dan Kakao Indonesia Jakarta

4)Hairiah K amp S Rahayu (2007) Pengukuran KarbonTersimpan di Berbagai Macam PenggunaanLahan World Agroforestry Center-ICRAF Bogor

5)Wibawa A F Yuliasmara amp R Erwiyono (2010) EstimasiCadangan Karbon pada Perkebunan Kopi di JawaTimur Pelita Perkebunan 26 -

6)Navichoc D M Soto L Rivera amp B Killian (2013) Carbonfootprint across the coffee supply chain The caseof Costa Rican coffee Journal of AgriculturalScience and Technology 3151-170

7)Erdiansyah NP amp F Yuliasmara (2016) PengelolaanPenaung dalam Kopi Sejarah Botani ProsesProduksi Pengolahan Produk Hilir dan SistemKemitraan Gadjah Mada University Press 890 p

8)Nur AM Zaenudin amp S Wiryadiputra (2000) Morfologidan sebaran akar kopi Robusta klon BP 308 padalahan endemik nematoda parasit Pratylenchuscoffeae Pelita Perkebunan 16 121ndash131

9)Wiryadiputra S amp R Hulupi (1995) Uji ketahananvarietas kopi Arabika introduksi terhadap nematodaP coffeae Makalah Konggres Nasional XIII danSeminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi IndonesiaMataram 25ndash27 September 1995 8p

10)Toruan-Mathius N A Pancoro D Sudarmadji S Mawardiamp T Hutabarat (1995) Root characteristics andmolecular polymorphisms associated with resistanceto Pratylenchus coffeae in Robusta coffee MenaraPerkebunan 63 43-51

11)Koebler J (2013) How Climate Change Could EventuallyEnd Coffee US News amp World Report at httpwwwusnewscomnewsarticles20130327buzzkill-how-climate-change-couldeventually-end-coffee

12)Abdoellah (2016) Kopi dan Lingkungan Hidup SejarahBotani Proses Produksi Pengolahan Produk Hilirdan Sistem Kemitraan Gadjah Mada UniversityPress 890 p

13)Wrigley G (1988) Coffee Longman Sci Tech England639 p

0

Page 3: Strategi Mitigasi Perkebunan Kopi Menghadapi Perubahan …iccri.net/.../1.-Yulias-Strategi-Mitigasi_1-7.pdf · 1

3 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

b) Sistem Agroforestri Kopi Multistrata yaitupenanaman kopi dengan tanaman penaung yangberaneka ragam dengan pola tanam tidak teratursehingga membentuk suatu sistem agroforestrikompleks c) Sistem Agroforestri Kopi MultipleCropping (Tumpangsari) yaitu sistem penanamankopi dengan tanaman kayu dan komoditas lainyang memiliki nilai ekonomis tinggi dan semuakomoditas yang ada dalam sistem tersebut diambilproduksinya baik berupa buah umbi maupunkayu d) Box System Agroforestri yaitu sistempenanaman kopi dengan meng-gunakan tanamankayu industri sebagai batas petak kebun dengansatuan 12 Ha atau 1 Ha Dalam sistem ini tanamankayu industri berfungsi sebagai penguat teraspemecah angin dan penambah penghasilanpetani e) Kopi di bawah hutan yaitu penanaman

kopi di bawah hutan tanaman industri baik yangdikelola pemerintah maupun swasta Dalam sistemini tanaman kayu industri yang menjadi komoditasprimer di lokasi tersebut sedangkan tanamankopi hanya merupakan sumber pendapatantambahan bagi pengelola hutan

2 Penggunaan klon adaptif terhadapperubahan iklimPenggunaan bahan tanam kopi yang memiliki

daya adaptasi terhadap perubahan iklim jugamerupakan salah satu alternatif usaha untukmengurangi dampak pemanasan global yangmemicu kemarau panjang dan penurunankesuburan tanah

Sistem agroforestri kopi sederhana (simple shade) (a) box sistem (b)kopi-tanaman kayu industri (c) dan multistrata (d)

a b

c d

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 4PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

21 Penggunaan bahan tanam tolerankekeringanPenggunaan tanaman kopi dengan batang

bawah klon dengan perakaran kuat telah terbuktimampu meningkatkan ketahanan tanaman kopiterhadap pengaruh kekeringan dan penurunankesuburan tanah Sehingga dalam program jangkapanjang penggunaan bahan tanam tolerancekaman air perlu diterapkan secara bertahapsesuai dengan program peremajaan tanamanPenggunaan bahan tanam toleran akanmengurangi biaya yang harus dikeluarkan untukmitigasi dampak cekaman air Klon-klon kopiseperti BP 409 BP 42 dan BP 234 merupakanbahan tanam unggul yang toleran terhadapkekeringan dibandingkan klon BP 358 dan BP 288Pada tanaman kopi bibit semaian asal klon KW165 dan KW 163 menunjukkan toleransi cekamanair yang paling tinggi dibandingkan bibit semainklon lainnya Pertumbuhan bibit kopi tetap normaljika kadar air tanah pada kisaran 75-100 dariair tersedia Jika air tanah 50 dari air tersediapertumbuhan turun 20 dan jika kadar air tanahturun sampai 25 air tersedia pertumbuhan akanturun 50 Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kopi Robusta klon BP 308 memiliki perakaran yangjauh lebih lebat dibandingkan dengan klon lain(8)Dengan perakaran yang banyak klon BP 308tahan terhadap cekaman kekeringan

22 Penggunaan klon kopi toleranhama dan penyakit

Peningkatan aktivitas organisme pengganggutanaman (OPT) juga merupakan salah satudampak perubahan iklim yang mengarah padapemanasan global Nematoda merupakan salahsatu hama yang banyak menimbulkan kerugianpada tanaman kopi di samping itupenyakit karatdaun pada kopi Arabika yang disebabkan olehjamur Hemilia vastatrik intensitasnya meningkatakibat pemanasan globala) Nematoda (Pratylenchus coffeae P coffeae)

nematoda merupakan permasalahan utamapada budidaya kopi Aktivitas nematodadisinyalir mengalami peningkatan seiringdengan peningkatan suhu akibat pemanasanglobal Cara yang paling efisien untukmengendalikan nematoda parasit kopi adalahdengan penanaman klon kopi yang tahan atau

Perakaran kopi Robusta BP 308 dengan BP 42

5 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

toleran serangan nematoda Hasil penelitianmenunjukkan bahwa jenis kopi Ekselsa (Coffeaexcelsa) klon Bgn 12109 memiliki ketahananyang tinggi terhadap serangan P coffeaePenelitian menunjukkan bahwa klon BP 961ternyata juga tahan terhadap seranganP coffeae9) Analisis mekanisme ketahananmenunjukkan bahwa jenis kopi Robusta yangtahan tersebut (BP-961) ternyata akarnyamemiliki kandungan polifenol yang cukup tinggidibandingkan kopi Robusta yang rentan10)Klon-klon kopi yang tahan tersebut dapatdigunakan untuk mengatasi masalah nematodaparasit sebagai batang bawah Namunpengujian lebih lanjut diperoleh klon kopiRobusta yang lebih tahan yaitu klon BP 308yang memiliki ketahanan lebih tinggi memilikijumlah akar yang lebih banyak dibandingkanklon lain sehingga juga menunjukkanketahanan terhadap kekeringan Pada saat iniklon BP 308 menjadi klon anjuran nasionaluntuk digunakan sebagai batang bawah tahannematoda dan tahan kering karena sifatketahanannya tersebut8)

b) Karat daun kenaikan suhu tahunan sebesarrata-rata 03OC sangat berpengaruh terhadapbudidaya kopi Arabika di Indonesia yangmerupakan negara beriklim tropis KopiArabika di Indonesia akan optimal jika

dibudidayakan di dataran tinggi denganketinggian lebih dari 1000 m dpl yang beriklimsejuk Budidaya kopi Arabika pada ketinggiankurang dari 1000 m dpl yang bersuhu lebihtinggi memerlukan input serta perlakuankhusus sebab serangan penyakit karat daunakan meningkat seiring dengan peningkatansuhu lingkungan dan curah hujan denganpotensi kerugian mencapai 40 di Peru11)Penggunaan jenis kopi tahantoleran karatdaun menjadi metode yang paling efisien untukdiaplikasikan Beberapa klonvarietas kopi yangtoleran terhadap karat daun yaitu1 S 795 merupakan hasil seleksi alami

antara C arabica dan C liberika yangdisilangkan kembali dengan C arabikaKeunggulan varietas S 795 yaitu relatif tahan terhadap serangan penyakit karatdaun dan memiliki hasil panen yang cukuptinggi dengan kualitas sangat baik Varietasini merupakan salah satu varietas primadonadi India dan Indonesia

2 Andungsari 2K habitus semi katai tajukrimbun dan kompak cabang primer tumbuhterkulai lentur teratur ruas pendek panjangantar ruas batang 3ndash5 cm ruas cabang 3ndash4 cm Biji berbentuk bulat memanjangukuran biji cukup besar berat 100 butir bjikopi pasar 18-19 g nisbah biji-buah 189

Serangan nematoda pada kopi klon rentan (a) danPertanaman kopi Arabika dengan batang bawah tahan nematoda (b)

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 6PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Ketahanan terhadap karat daun agak tahan- agak rentan Potensi produksi 235 tonha

3 Komasti habitus katai dan tajuk kompakBuah masak serempak bentuk buah ovalmembulat dengan diskus kecil dompolanbuah tidak terlalu rapat ukuran buahseragam berat 100 buah masak merahdengan berat rata-rata 230 gram Bijiberbentuk membulat rata-rata berukuranbesar berat 100 butir biji 184 g nisbahbiji-buah 18 Ketahanan tahan penyakitkarat daun agak tahan

3 Aplikasi teknologi konservasi lengastanah

Penerapan teknologi konservasi lengas tanahpada perkebunan kopi menggunakan beberapateknik yaitu mulsa gondang-gandung danbiopori

Penerapan teknologi konservasi legas tanah

31 Aplikasi mulsa organik

Mulsa organik berasal dari bahan-bahanalami yang mudah terurai seperti sisa-sisatanaman seperti kulit kopi seresah hasilpangkasan kopi maupun kotoran ternak Mulsatanaman yang berasal dari tanaman penaungmaupun kopi yang dipangkas sebaiknya tetapdipertahankan di dalam kebun kopi Hal inimengingat bagian tanaman tersebut dapatdimanfaatkan sebagai mulsa untuk mengurangievaporasi dan erosi sekaligus apabila sudahmengalami dekomposisi dapat melepas unsurhara yang dikandungnya ke tanah di sekitarperakaran kopi12) Penelitian menunjukkan bahwaunsur hara N K Ca dan Mg yang terkandungdalam daun tanaman kopi berumur 10 tahun yang

gugur maupun dalam bagian tanaman yangdipangkas jauh lebih tinggi daripada unsur harayang diserap oleh buah kopi13) Mulsa organikdiaplikasikan di sekeliling tanaman kopi dengandiameter sesuai lebar tajuk tanaman Keuntunganmulsa organik adalah mampu menjaga lengastanah di sekitar perakaran menambah kandunganbahan organik sehingga memperbaiki struktur dantekstur tanah menekan pertumbuhan gulma lebihekonomis dan mudah diperoleh

32 Rorak (Gondang-gandung)

Rorak atau gondang-gandung adalah lubangberukuran panjang sekitar 1 m lebar sekitar 03 mdan dalam sekitar 03 m yang dibuat di dekatpohon kopi Rorak berfungsi sebagai tempatpenampung air hujan serta larutan tanah dansekaligus unsur hara yang dibawanya agar dapatmeresap di sekitar perakaran kopi penampungbahan organik yang ada di sekitar tanaman kopiserta merangsang pembentukan akar serabutpada tanaman kopi sehingga penyerapantanaman lebih optimal Pada tanah miring rorakdibuat di antara larikan tanaman kopi sejajarkontur

33 Biopori

Biopori merupakan lubang resapan vertikalyang berfungsi untuk meningkatkan laju resapanair hujan Lubang biopori dibuat dengan diameter10 cm dan kedalaman 1 meter kemudian diisidengan material organik sehingga dapatmenyerap dan menyimpan air Kedalaman 1 metermenyebabkan biopori dapat berfungsi sebagaisumbu untuk menaikkan air tanah ke permukaansehingga dapat diserap tanaman Pengaruh positifbiopori adalah menambah hara tanah menyimpanair memberi nafas pada perakaran dan menjadihabitat hewan dan jasad renik

PenutupPerubahan iklim yang salah satunya

menyebabkan terjadinya pemanasan global telahmenjadi salah satu permasalahan yang dihadapioleh para petani dan pekebun termasuk kopiBerbagai teknologi untuk mengurangi dampakpemanasan global telah banyak ditemukan dan

7 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

diintroduksikan Namun demikian kurangnyaakses petani terhadap teknologi dan informasimenyebabkan masih minimnya pengaplikasianteknologi-teknologi tersebut terutama di tingkatpetani skala rumah tangga Oleh karena itudiperlukan upaya yang lebih intensif dalammengatasi dampak perubahan iklim padaperkebunan kopi yaitu dengan penerapan sistembudidaya agroforestri penggunaan klonvarietasadaptif terhadap perubahan iklim dan aplikasiteknologi konservasi lengas tanah Diharapkandengan penerapan teknologi tersebut ditingkatpetani akan dapat meningkatkan ketahananperkebunan kopi terhadap perubahan iklimmeningkatkan produktivitas dan keberlanjutanusaha tani kopi di Indonesia

Sumber Pustaka

1)SyafirsquoI I (2011) Dampak Pemanasan Global TerhadapPertanian di Indonesia dalam Makalah IlmuAlamiah Dasar Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Malang13 p

2)Muschler RG (1995) Efectos de diferentes niveles desombra de Erythrina poeppigiana sobre Coffeaarabica vars Caturra y Catimor In II SemanaCientiacutefica del Centro Agronoacutemico Tropical deInvestigacioacuten y Ensentildeanza (CATIE) pp 158ndash160CATIE Turrialba Costa Rica

3)Mawardi S (2004) Temu Karya Kopi VI Pusat PenelitianKopi dan Kakao Indonesia Jakarta

4)Hairiah K amp S Rahayu (2007) Pengukuran KarbonTersimpan di Berbagai Macam PenggunaanLahan World Agroforestry Center-ICRAF Bogor

5)Wibawa A F Yuliasmara amp R Erwiyono (2010) EstimasiCadangan Karbon pada Perkebunan Kopi di JawaTimur Pelita Perkebunan 26 -

6)Navichoc D M Soto L Rivera amp B Killian (2013) Carbonfootprint across the coffee supply chain The caseof Costa Rican coffee Journal of AgriculturalScience and Technology 3151-170

7)Erdiansyah NP amp F Yuliasmara (2016) PengelolaanPenaung dalam Kopi Sejarah Botani ProsesProduksi Pengolahan Produk Hilir dan SistemKemitraan Gadjah Mada University Press 890 p

8)Nur AM Zaenudin amp S Wiryadiputra (2000) Morfologidan sebaran akar kopi Robusta klon BP 308 padalahan endemik nematoda parasit Pratylenchuscoffeae Pelita Perkebunan 16 121ndash131

9)Wiryadiputra S amp R Hulupi (1995) Uji ketahananvarietas kopi Arabika introduksi terhadap nematodaP coffeae Makalah Konggres Nasional XIII danSeminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi IndonesiaMataram 25ndash27 September 1995 8p

10)Toruan-Mathius N A Pancoro D Sudarmadji S Mawardiamp T Hutabarat (1995) Root characteristics andmolecular polymorphisms associated with resistanceto Pratylenchus coffeae in Robusta coffee MenaraPerkebunan 63 43-51

11)Koebler J (2013) How Climate Change Could EventuallyEnd Coffee US News amp World Report at httpwwwusnewscomnewsarticles20130327buzzkill-how-climate-change-couldeventually-end-coffee

12)Abdoellah (2016) Kopi dan Lingkungan Hidup SejarahBotani Proses Produksi Pengolahan Produk Hilirdan Sistem Kemitraan Gadjah Mada UniversityPress 890 p

13)Wrigley G (1988) Coffee Longman Sci Tech England639 p

0

Page 4: Strategi Mitigasi Perkebunan Kopi Menghadapi Perubahan …iccri.net/.../1.-Yulias-Strategi-Mitigasi_1-7.pdf · 1

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 4PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

21 Penggunaan bahan tanam tolerankekeringanPenggunaan tanaman kopi dengan batang

bawah klon dengan perakaran kuat telah terbuktimampu meningkatkan ketahanan tanaman kopiterhadap pengaruh kekeringan dan penurunankesuburan tanah Sehingga dalam program jangkapanjang penggunaan bahan tanam tolerancekaman air perlu diterapkan secara bertahapsesuai dengan program peremajaan tanamanPenggunaan bahan tanam toleran akanmengurangi biaya yang harus dikeluarkan untukmitigasi dampak cekaman air Klon-klon kopiseperti BP 409 BP 42 dan BP 234 merupakanbahan tanam unggul yang toleran terhadapkekeringan dibandingkan klon BP 358 dan BP 288Pada tanaman kopi bibit semaian asal klon KW165 dan KW 163 menunjukkan toleransi cekamanair yang paling tinggi dibandingkan bibit semainklon lainnya Pertumbuhan bibit kopi tetap normaljika kadar air tanah pada kisaran 75-100 dariair tersedia Jika air tanah 50 dari air tersediapertumbuhan turun 20 dan jika kadar air tanahturun sampai 25 air tersedia pertumbuhan akanturun 50 Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kopi Robusta klon BP 308 memiliki perakaran yangjauh lebih lebat dibandingkan dengan klon lain(8)Dengan perakaran yang banyak klon BP 308tahan terhadap cekaman kekeringan

22 Penggunaan klon kopi toleranhama dan penyakit

Peningkatan aktivitas organisme pengganggutanaman (OPT) juga merupakan salah satudampak perubahan iklim yang mengarah padapemanasan global Nematoda merupakan salahsatu hama yang banyak menimbulkan kerugianpada tanaman kopi di samping itupenyakit karatdaun pada kopi Arabika yang disebabkan olehjamur Hemilia vastatrik intensitasnya meningkatakibat pemanasan globala) Nematoda (Pratylenchus coffeae P coffeae)

nematoda merupakan permasalahan utamapada budidaya kopi Aktivitas nematodadisinyalir mengalami peningkatan seiringdengan peningkatan suhu akibat pemanasanglobal Cara yang paling efisien untukmengendalikan nematoda parasit kopi adalahdengan penanaman klon kopi yang tahan atau

Perakaran kopi Robusta BP 308 dengan BP 42

5 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

toleran serangan nematoda Hasil penelitianmenunjukkan bahwa jenis kopi Ekselsa (Coffeaexcelsa) klon Bgn 12109 memiliki ketahananyang tinggi terhadap serangan P coffeaePenelitian menunjukkan bahwa klon BP 961ternyata juga tahan terhadap seranganP coffeae9) Analisis mekanisme ketahananmenunjukkan bahwa jenis kopi Robusta yangtahan tersebut (BP-961) ternyata akarnyamemiliki kandungan polifenol yang cukup tinggidibandingkan kopi Robusta yang rentan10)Klon-klon kopi yang tahan tersebut dapatdigunakan untuk mengatasi masalah nematodaparasit sebagai batang bawah Namunpengujian lebih lanjut diperoleh klon kopiRobusta yang lebih tahan yaitu klon BP 308yang memiliki ketahanan lebih tinggi memilikijumlah akar yang lebih banyak dibandingkanklon lain sehingga juga menunjukkanketahanan terhadap kekeringan Pada saat iniklon BP 308 menjadi klon anjuran nasionaluntuk digunakan sebagai batang bawah tahannematoda dan tahan kering karena sifatketahanannya tersebut8)

b) Karat daun kenaikan suhu tahunan sebesarrata-rata 03OC sangat berpengaruh terhadapbudidaya kopi Arabika di Indonesia yangmerupakan negara beriklim tropis KopiArabika di Indonesia akan optimal jika

dibudidayakan di dataran tinggi denganketinggian lebih dari 1000 m dpl yang beriklimsejuk Budidaya kopi Arabika pada ketinggiankurang dari 1000 m dpl yang bersuhu lebihtinggi memerlukan input serta perlakuankhusus sebab serangan penyakit karat daunakan meningkat seiring dengan peningkatansuhu lingkungan dan curah hujan denganpotensi kerugian mencapai 40 di Peru11)Penggunaan jenis kopi tahantoleran karatdaun menjadi metode yang paling efisien untukdiaplikasikan Beberapa klonvarietas kopi yangtoleran terhadap karat daun yaitu1 S 795 merupakan hasil seleksi alami

antara C arabica dan C liberika yangdisilangkan kembali dengan C arabikaKeunggulan varietas S 795 yaitu relatif tahan terhadap serangan penyakit karatdaun dan memiliki hasil panen yang cukuptinggi dengan kualitas sangat baik Varietasini merupakan salah satu varietas primadonadi India dan Indonesia

2 Andungsari 2K habitus semi katai tajukrimbun dan kompak cabang primer tumbuhterkulai lentur teratur ruas pendek panjangantar ruas batang 3ndash5 cm ruas cabang 3ndash4 cm Biji berbentuk bulat memanjangukuran biji cukup besar berat 100 butir bjikopi pasar 18-19 g nisbah biji-buah 189

Serangan nematoda pada kopi klon rentan (a) danPertanaman kopi Arabika dengan batang bawah tahan nematoda (b)

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 6PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Ketahanan terhadap karat daun agak tahan- agak rentan Potensi produksi 235 tonha

3 Komasti habitus katai dan tajuk kompakBuah masak serempak bentuk buah ovalmembulat dengan diskus kecil dompolanbuah tidak terlalu rapat ukuran buahseragam berat 100 buah masak merahdengan berat rata-rata 230 gram Bijiberbentuk membulat rata-rata berukuranbesar berat 100 butir biji 184 g nisbahbiji-buah 18 Ketahanan tahan penyakitkarat daun agak tahan

3 Aplikasi teknologi konservasi lengastanah

Penerapan teknologi konservasi lengas tanahpada perkebunan kopi menggunakan beberapateknik yaitu mulsa gondang-gandung danbiopori

Penerapan teknologi konservasi legas tanah

31 Aplikasi mulsa organik

Mulsa organik berasal dari bahan-bahanalami yang mudah terurai seperti sisa-sisatanaman seperti kulit kopi seresah hasilpangkasan kopi maupun kotoran ternak Mulsatanaman yang berasal dari tanaman penaungmaupun kopi yang dipangkas sebaiknya tetapdipertahankan di dalam kebun kopi Hal inimengingat bagian tanaman tersebut dapatdimanfaatkan sebagai mulsa untuk mengurangievaporasi dan erosi sekaligus apabila sudahmengalami dekomposisi dapat melepas unsurhara yang dikandungnya ke tanah di sekitarperakaran kopi12) Penelitian menunjukkan bahwaunsur hara N K Ca dan Mg yang terkandungdalam daun tanaman kopi berumur 10 tahun yang

gugur maupun dalam bagian tanaman yangdipangkas jauh lebih tinggi daripada unsur harayang diserap oleh buah kopi13) Mulsa organikdiaplikasikan di sekeliling tanaman kopi dengandiameter sesuai lebar tajuk tanaman Keuntunganmulsa organik adalah mampu menjaga lengastanah di sekitar perakaran menambah kandunganbahan organik sehingga memperbaiki struktur dantekstur tanah menekan pertumbuhan gulma lebihekonomis dan mudah diperoleh

32 Rorak (Gondang-gandung)

Rorak atau gondang-gandung adalah lubangberukuran panjang sekitar 1 m lebar sekitar 03 mdan dalam sekitar 03 m yang dibuat di dekatpohon kopi Rorak berfungsi sebagai tempatpenampung air hujan serta larutan tanah dansekaligus unsur hara yang dibawanya agar dapatmeresap di sekitar perakaran kopi penampungbahan organik yang ada di sekitar tanaman kopiserta merangsang pembentukan akar serabutpada tanaman kopi sehingga penyerapantanaman lebih optimal Pada tanah miring rorakdibuat di antara larikan tanaman kopi sejajarkontur

33 Biopori

Biopori merupakan lubang resapan vertikalyang berfungsi untuk meningkatkan laju resapanair hujan Lubang biopori dibuat dengan diameter10 cm dan kedalaman 1 meter kemudian diisidengan material organik sehingga dapatmenyerap dan menyimpan air Kedalaman 1 metermenyebabkan biopori dapat berfungsi sebagaisumbu untuk menaikkan air tanah ke permukaansehingga dapat diserap tanaman Pengaruh positifbiopori adalah menambah hara tanah menyimpanair memberi nafas pada perakaran dan menjadihabitat hewan dan jasad renik

PenutupPerubahan iklim yang salah satunya

menyebabkan terjadinya pemanasan global telahmenjadi salah satu permasalahan yang dihadapioleh para petani dan pekebun termasuk kopiBerbagai teknologi untuk mengurangi dampakpemanasan global telah banyak ditemukan dan

7 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

diintroduksikan Namun demikian kurangnyaakses petani terhadap teknologi dan informasimenyebabkan masih minimnya pengaplikasianteknologi-teknologi tersebut terutama di tingkatpetani skala rumah tangga Oleh karena itudiperlukan upaya yang lebih intensif dalammengatasi dampak perubahan iklim padaperkebunan kopi yaitu dengan penerapan sistembudidaya agroforestri penggunaan klonvarietasadaptif terhadap perubahan iklim dan aplikasiteknologi konservasi lengas tanah Diharapkandengan penerapan teknologi tersebut ditingkatpetani akan dapat meningkatkan ketahananperkebunan kopi terhadap perubahan iklimmeningkatkan produktivitas dan keberlanjutanusaha tani kopi di Indonesia

Sumber Pustaka

1)SyafirsquoI I (2011) Dampak Pemanasan Global TerhadapPertanian di Indonesia dalam Makalah IlmuAlamiah Dasar Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Malang13 p

2)Muschler RG (1995) Efectos de diferentes niveles desombra de Erythrina poeppigiana sobre Coffeaarabica vars Caturra y Catimor In II SemanaCientiacutefica del Centro Agronoacutemico Tropical deInvestigacioacuten y Ensentildeanza (CATIE) pp 158ndash160CATIE Turrialba Costa Rica

3)Mawardi S (2004) Temu Karya Kopi VI Pusat PenelitianKopi dan Kakao Indonesia Jakarta

4)Hairiah K amp S Rahayu (2007) Pengukuran KarbonTersimpan di Berbagai Macam PenggunaanLahan World Agroforestry Center-ICRAF Bogor

5)Wibawa A F Yuliasmara amp R Erwiyono (2010) EstimasiCadangan Karbon pada Perkebunan Kopi di JawaTimur Pelita Perkebunan 26 -

6)Navichoc D M Soto L Rivera amp B Killian (2013) Carbonfootprint across the coffee supply chain The caseof Costa Rican coffee Journal of AgriculturalScience and Technology 3151-170

7)Erdiansyah NP amp F Yuliasmara (2016) PengelolaanPenaung dalam Kopi Sejarah Botani ProsesProduksi Pengolahan Produk Hilir dan SistemKemitraan Gadjah Mada University Press 890 p

8)Nur AM Zaenudin amp S Wiryadiputra (2000) Morfologidan sebaran akar kopi Robusta klon BP 308 padalahan endemik nematoda parasit Pratylenchuscoffeae Pelita Perkebunan 16 121ndash131

9)Wiryadiputra S amp R Hulupi (1995) Uji ketahananvarietas kopi Arabika introduksi terhadap nematodaP coffeae Makalah Konggres Nasional XIII danSeminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi IndonesiaMataram 25ndash27 September 1995 8p

10)Toruan-Mathius N A Pancoro D Sudarmadji S Mawardiamp T Hutabarat (1995) Root characteristics andmolecular polymorphisms associated with resistanceto Pratylenchus coffeae in Robusta coffee MenaraPerkebunan 63 43-51

11)Koebler J (2013) How Climate Change Could EventuallyEnd Coffee US News amp World Report at httpwwwusnewscomnewsarticles20130327buzzkill-how-climate-change-couldeventually-end-coffee

12)Abdoellah (2016) Kopi dan Lingkungan Hidup SejarahBotani Proses Produksi Pengolahan Produk Hilirdan Sistem Kemitraan Gadjah Mada UniversityPress 890 p

13)Wrigley G (1988) Coffee Longman Sci Tech England639 p

0

Page 5: Strategi Mitigasi Perkebunan Kopi Menghadapi Perubahan …iccri.net/.../1.-Yulias-Strategi-Mitigasi_1-7.pdf · 1

5 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

toleran serangan nematoda Hasil penelitianmenunjukkan bahwa jenis kopi Ekselsa (Coffeaexcelsa) klon Bgn 12109 memiliki ketahananyang tinggi terhadap serangan P coffeaePenelitian menunjukkan bahwa klon BP 961ternyata juga tahan terhadap seranganP coffeae9) Analisis mekanisme ketahananmenunjukkan bahwa jenis kopi Robusta yangtahan tersebut (BP-961) ternyata akarnyamemiliki kandungan polifenol yang cukup tinggidibandingkan kopi Robusta yang rentan10)Klon-klon kopi yang tahan tersebut dapatdigunakan untuk mengatasi masalah nematodaparasit sebagai batang bawah Namunpengujian lebih lanjut diperoleh klon kopiRobusta yang lebih tahan yaitu klon BP 308yang memiliki ketahanan lebih tinggi memilikijumlah akar yang lebih banyak dibandingkanklon lain sehingga juga menunjukkanketahanan terhadap kekeringan Pada saat iniklon BP 308 menjadi klon anjuran nasionaluntuk digunakan sebagai batang bawah tahannematoda dan tahan kering karena sifatketahanannya tersebut8)

b) Karat daun kenaikan suhu tahunan sebesarrata-rata 03OC sangat berpengaruh terhadapbudidaya kopi Arabika di Indonesia yangmerupakan negara beriklim tropis KopiArabika di Indonesia akan optimal jika

dibudidayakan di dataran tinggi denganketinggian lebih dari 1000 m dpl yang beriklimsejuk Budidaya kopi Arabika pada ketinggiankurang dari 1000 m dpl yang bersuhu lebihtinggi memerlukan input serta perlakuankhusus sebab serangan penyakit karat daunakan meningkat seiring dengan peningkatansuhu lingkungan dan curah hujan denganpotensi kerugian mencapai 40 di Peru11)Penggunaan jenis kopi tahantoleran karatdaun menjadi metode yang paling efisien untukdiaplikasikan Beberapa klonvarietas kopi yangtoleran terhadap karat daun yaitu1 S 795 merupakan hasil seleksi alami

antara C arabica dan C liberika yangdisilangkan kembali dengan C arabikaKeunggulan varietas S 795 yaitu relatif tahan terhadap serangan penyakit karatdaun dan memiliki hasil panen yang cukuptinggi dengan kualitas sangat baik Varietasini merupakan salah satu varietas primadonadi India dan Indonesia

2 Andungsari 2K habitus semi katai tajukrimbun dan kompak cabang primer tumbuhterkulai lentur teratur ruas pendek panjangantar ruas batang 3ndash5 cm ruas cabang 3ndash4 cm Biji berbentuk bulat memanjangukuran biji cukup besar berat 100 butir bjikopi pasar 18-19 g nisbah biji-buah 189

Serangan nematoda pada kopi klon rentan (a) danPertanaman kopi Arabika dengan batang bawah tahan nematoda (b)

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 6PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Ketahanan terhadap karat daun agak tahan- agak rentan Potensi produksi 235 tonha

3 Komasti habitus katai dan tajuk kompakBuah masak serempak bentuk buah ovalmembulat dengan diskus kecil dompolanbuah tidak terlalu rapat ukuran buahseragam berat 100 buah masak merahdengan berat rata-rata 230 gram Bijiberbentuk membulat rata-rata berukuranbesar berat 100 butir biji 184 g nisbahbiji-buah 18 Ketahanan tahan penyakitkarat daun agak tahan

3 Aplikasi teknologi konservasi lengastanah

Penerapan teknologi konservasi lengas tanahpada perkebunan kopi menggunakan beberapateknik yaitu mulsa gondang-gandung danbiopori

Penerapan teknologi konservasi legas tanah

31 Aplikasi mulsa organik

Mulsa organik berasal dari bahan-bahanalami yang mudah terurai seperti sisa-sisatanaman seperti kulit kopi seresah hasilpangkasan kopi maupun kotoran ternak Mulsatanaman yang berasal dari tanaman penaungmaupun kopi yang dipangkas sebaiknya tetapdipertahankan di dalam kebun kopi Hal inimengingat bagian tanaman tersebut dapatdimanfaatkan sebagai mulsa untuk mengurangievaporasi dan erosi sekaligus apabila sudahmengalami dekomposisi dapat melepas unsurhara yang dikandungnya ke tanah di sekitarperakaran kopi12) Penelitian menunjukkan bahwaunsur hara N K Ca dan Mg yang terkandungdalam daun tanaman kopi berumur 10 tahun yang

gugur maupun dalam bagian tanaman yangdipangkas jauh lebih tinggi daripada unsur harayang diserap oleh buah kopi13) Mulsa organikdiaplikasikan di sekeliling tanaman kopi dengandiameter sesuai lebar tajuk tanaman Keuntunganmulsa organik adalah mampu menjaga lengastanah di sekitar perakaran menambah kandunganbahan organik sehingga memperbaiki struktur dantekstur tanah menekan pertumbuhan gulma lebihekonomis dan mudah diperoleh

32 Rorak (Gondang-gandung)

Rorak atau gondang-gandung adalah lubangberukuran panjang sekitar 1 m lebar sekitar 03 mdan dalam sekitar 03 m yang dibuat di dekatpohon kopi Rorak berfungsi sebagai tempatpenampung air hujan serta larutan tanah dansekaligus unsur hara yang dibawanya agar dapatmeresap di sekitar perakaran kopi penampungbahan organik yang ada di sekitar tanaman kopiserta merangsang pembentukan akar serabutpada tanaman kopi sehingga penyerapantanaman lebih optimal Pada tanah miring rorakdibuat di antara larikan tanaman kopi sejajarkontur

33 Biopori

Biopori merupakan lubang resapan vertikalyang berfungsi untuk meningkatkan laju resapanair hujan Lubang biopori dibuat dengan diameter10 cm dan kedalaman 1 meter kemudian diisidengan material organik sehingga dapatmenyerap dan menyimpan air Kedalaman 1 metermenyebabkan biopori dapat berfungsi sebagaisumbu untuk menaikkan air tanah ke permukaansehingga dapat diserap tanaman Pengaruh positifbiopori adalah menambah hara tanah menyimpanair memberi nafas pada perakaran dan menjadihabitat hewan dan jasad renik

PenutupPerubahan iklim yang salah satunya

menyebabkan terjadinya pemanasan global telahmenjadi salah satu permasalahan yang dihadapioleh para petani dan pekebun termasuk kopiBerbagai teknologi untuk mengurangi dampakpemanasan global telah banyak ditemukan dan

7 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

diintroduksikan Namun demikian kurangnyaakses petani terhadap teknologi dan informasimenyebabkan masih minimnya pengaplikasianteknologi-teknologi tersebut terutama di tingkatpetani skala rumah tangga Oleh karena itudiperlukan upaya yang lebih intensif dalammengatasi dampak perubahan iklim padaperkebunan kopi yaitu dengan penerapan sistembudidaya agroforestri penggunaan klonvarietasadaptif terhadap perubahan iklim dan aplikasiteknologi konservasi lengas tanah Diharapkandengan penerapan teknologi tersebut ditingkatpetani akan dapat meningkatkan ketahananperkebunan kopi terhadap perubahan iklimmeningkatkan produktivitas dan keberlanjutanusaha tani kopi di Indonesia

Sumber Pustaka

1)SyafirsquoI I (2011) Dampak Pemanasan Global TerhadapPertanian di Indonesia dalam Makalah IlmuAlamiah Dasar Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Malang13 p

2)Muschler RG (1995) Efectos de diferentes niveles desombra de Erythrina poeppigiana sobre Coffeaarabica vars Caturra y Catimor In II SemanaCientiacutefica del Centro Agronoacutemico Tropical deInvestigacioacuten y Ensentildeanza (CATIE) pp 158ndash160CATIE Turrialba Costa Rica

3)Mawardi S (2004) Temu Karya Kopi VI Pusat PenelitianKopi dan Kakao Indonesia Jakarta

4)Hairiah K amp S Rahayu (2007) Pengukuran KarbonTersimpan di Berbagai Macam PenggunaanLahan World Agroforestry Center-ICRAF Bogor

5)Wibawa A F Yuliasmara amp R Erwiyono (2010) EstimasiCadangan Karbon pada Perkebunan Kopi di JawaTimur Pelita Perkebunan 26 -

6)Navichoc D M Soto L Rivera amp B Killian (2013) Carbonfootprint across the coffee supply chain The caseof Costa Rican coffee Journal of AgriculturalScience and Technology 3151-170

7)Erdiansyah NP amp F Yuliasmara (2016) PengelolaanPenaung dalam Kopi Sejarah Botani ProsesProduksi Pengolahan Produk Hilir dan SistemKemitraan Gadjah Mada University Press 890 p

8)Nur AM Zaenudin amp S Wiryadiputra (2000) Morfologidan sebaran akar kopi Robusta klon BP 308 padalahan endemik nematoda parasit Pratylenchuscoffeae Pelita Perkebunan 16 121ndash131

9)Wiryadiputra S amp R Hulupi (1995) Uji ketahananvarietas kopi Arabika introduksi terhadap nematodaP coffeae Makalah Konggres Nasional XIII danSeminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi IndonesiaMataram 25ndash27 September 1995 8p

10)Toruan-Mathius N A Pancoro D Sudarmadji S Mawardiamp T Hutabarat (1995) Root characteristics andmolecular polymorphisms associated with resistanceto Pratylenchus coffeae in Robusta coffee MenaraPerkebunan 63 43-51

11)Koebler J (2013) How Climate Change Could EventuallyEnd Coffee US News amp World Report at httpwwwusnewscomnewsarticles20130327buzzkill-how-climate-change-couldeventually-end-coffee

12)Abdoellah (2016) Kopi dan Lingkungan Hidup SejarahBotani Proses Produksi Pengolahan Produk Hilirdan Sistem Kemitraan Gadjah Mada UniversityPress 890 p

13)Wrigley G (1988) Coffee Longman Sci Tech England639 p

0

Page 6: Strategi Mitigasi Perkebunan Kopi Menghadapi Perubahan …iccri.net/.../1.-Yulias-Strategi-Mitigasi_1-7.pdf · 1

28 | 3 | Okober 2016

gtgt 6PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Ketahanan terhadap karat daun agak tahan- agak rentan Potensi produksi 235 tonha

3 Komasti habitus katai dan tajuk kompakBuah masak serempak bentuk buah ovalmembulat dengan diskus kecil dompolanbuah tidak terlalu rapat ukuran buahseragam berat 100 buah masak merahdengan berat rata-rata 230 gram Bijiberbentuk membulat rata-rata berukuranbesar berat 100 butir biji 184 g nisbahbiji-buah 18 Ketahanan tahan penyakitkarat daun agak tahan

3 Aplikasi teknologi konservasi lengastanah

Penerapan teknologi konservasi lengas tanahpada perkebunan kopi menggunakan beberapateknik yaitu mulsa gondang-gandung danbiopori

Penerapan teknologi konservasi legas tanah

31 Aplikasi mulsa organik

Mulsa organik berasal dari bahan-bahanalami yang mudah terurai seperti sisa-sisatanaman seperti kulit kopi seresah hasilpangkasan kopi maupun kotoran ternak Mulsatanaman yang berasal dari tanaman penaungmaupun kopi yang dipangkas sebaiknya tetapdipertahankan di dalam kebun kopi Hal inimengingat bagian tanaman tersebut dapatdimanfaatkan sebagai mulsa untuk mengurangievaporasi dan erosi sekaligus apabila sudahmengalami dekomposisi dapat melepas unsurhara yang dikandungnya ke tanah di sekitarperakaran kopi12) Penelitian menunjukkan bahwaunsur hara N K Ca dan Mg yang terkandungdalam daun tanaman kopi berumur 10 tahun yang

gugur maupun dalam bagian tanaman yangdipangkas jauh lebih tinggi daripada unsur harayang diserap oleh buah kopi13) Mulsa organikdiaplikasikan di sekeliling tanaman kopi dengandiameter sesuai lebar tajuk tanaman Keuntunganmulsa organik adalah mampu menjaga lengastanah di sekitar perakaran menambah kandunganbahan organik sehingga memperbaiki struktur dantekstur tanah menekan pertumbuhan gulma lebihekonomis dan mudah diperoleh

32 Rorak (Gondang-gandung)

Rorak atau gondang-gandung adalah lubangberukuran panjang sekitar 1 m lebar sekitar 03 mdan dalam sekitar 03 m yang dibuat di dekatpohon kopi Rorak berfungsi sebagai tempatpenampung air hujan serta larutan tanah dansekaligus unsur hara yang dibawanya agar dapatmeresap di sekitar perakaran kopi penampungbahan organik yang ada di sekitar tanaman kopiserta merangsang pembentukan akar serabutpada tanaman kopi sehingga penyerapantanaman lebih optimal Pada tanah miring rorakdibuat di antara larikan tanaman kopi sejajarkontur

33 Biopori

Biopori merupakan lubang resapan vertikalyang berfungsi untuk meningkatkan laju resapanair hujan Lubang biopori dibuat dengan diameter10 cm dan kedalaman 1 meter kemudian diisidengan material organik sehingga dapatmenyerap dan menyimpan air Kedalaman 1 metermenyebabkan biopori dapat berfungsi sebagaisumbu untuk menaikkan air tanah ke permukaansehingga dapat diserap tanaman Pengaruh positifbiopori adalah menambah hara tanah menyimpanair memberi nafas pada perakaran dan menjadihabitat hewan dan jasad renik

PenutupPerubahan iklim yang salah satunya

menyebabkan terjadinya pemanasan global telahmenjadi salah satu permasalahan yang dihadapioleh para petani dan pekebun termasuk kopiBerbagai teknologi untuk mengurangi dampakpemanasan global telah banyak ditemukan dan

7 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

diintroduksikan Namun demikian kurangnyaakses petani terhadap teknologi dan informasimenyebabkan masih minimnya pengaplikasianteknologi-teknologi tersebut terutama di tingkatpetani skala rumah tangga Oleh karena itudiperlukan upaya yang lebih intensif dalammengatasi dampak perubahan iklim padaperkebunan kopi yaitu dengan penerapan sistembudidaya agroforestri penggunaan klonvarietasadaptif terhadap perubahan iklim dan aplikasiteknologi konservasi lengas tanah Diharapkandengan penerapan teknologi tersebut ditingkatpetani akan dapat meningkatkan ketahananperkebunan kopi terhadap perubahan iklimmeningkatkan produktivitas dan keberlanjutanusaha tani kopi di Indonesia

Sumber Pustaka

1)SyafirsquoI I (2011) Dampak Pemanasan Global TerhadapPertanian di Indonesia dalam Makalah IlmuAlamiah Dasar Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Malang13 p

2)Muschler RG (1995) Efectos de diferentes niveles desombra de Erythrina poeppigiana sobre Coffeaarabica vars Caturra y Catimor In II SemanaCientiacutefica del Centro Agronoacutemico Tropical deInvestigacioacuten y Ensentildeanza (CATIE) pp 158ndash160CATIE Turrialba Costa Rica

3)Mawardi S (2004) Temu Karya Kopi VI Pusat PenelitianKopi dan Kakao Indonesia Jakarta

4)Hairiah K amp S Rahayu (2007) Pengukuran KarbonTersimpan di Berbagai Macam PenggunaanLahan World Agroforestry Center-ICRAF Bogor

5)Wibawa A F Yuliasmara amp R Erwiyono (2010) EstimasiCadangan Karbon pada Perkebunan Kopi di JawaTimur Pelita Perkebunan 26 -

6)Navichoc D M Soto L Rivera amp B Killian (2013) Carbonfootprint across the coffee supply chain The caseof Costa Rican coffee Journal of AgriculturalScience and Technology 3151-170

7)Erdiansyah NP amp F Yuliasmara (2016) PengelolaanPenaung dalam Kopi Sejarah Botani ProsesProduksi Pengolahan Produk Hilir dan SistemKemitraan Gadjah Mada University Press 890 p

8)Nur AM Zaenudin amp S Wiryadiputra (2000) Morfologidan sebaran akar kopi Robusta klon BP 308 padalahan endemik nematoda parasit Pratylenchuscoffeae Pelita Perkebunan 16 121ndash131

9)Wiryadiputra S amp R Hulupi (1995) Uji ketahananvarietas kopi Arabika introduksi terhadap nematodaP coffeae Makalah Konggres Nasional XIII danSeminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi IndonesiaMataram 25ndash27 September 1995 8p

10)Toruan-Mathius N A Pancoro D Sudarmadji S Mawardiamp T Hutabarat (1995) Root characteristics andmolecular polymorphisms associated with resistanceto Pratylenchus coffeae in Robusta coffee MenaraPerkebunan 63 43-51

11)Koebler J (2013) How Climate Change Could EventuallyEnd Coffee US News amp World Report at httpwwwusnewscomnewsarticles20130327buzzkill-how-climate-change-couldeventually-end-coffee

12)Abdoellah (2016) Kopi dan Lingkungan Hidup SejarahBotani Proses Produksi Pengolahan Produk Hilirdan Sistem Kemitraan Gadjah Mada UniversityPress 890 p

13)Wrigley G (1988) Coffee Longman Sci Tech England639 p

0

Page 7: Strategi Mitigasi Perkebunan Kopi Menghadapi Perubahan …iccri.net/.../1.-Yulias-Strategi-Mitigasi_1-7.pdf · 1

7 ltlt28 | 3 | Oktober 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

diintroduksikan Namun demikian kurangnyaakses petani terhadap teknologi dan informasimenyebabkan masih minimnya pengaplikasianteknologi-teknologi tersebut terutama di tingkatpetani skala rumah tangga Oleh karena itudiperlukan upaya yang lebih intensif dalammengatasi dampak perubahan iklim padaperkebunan kopi yaitu dengan penerapan sistembudidaya agroforestri penggunaan klonvarietasadaptif terhadap perubahan iklim dan aplikasiteknologi konservasi lengas tanah Diharapkandengan penerapan teknologi tersebut ditingkatpetani akan dapat meningkatkan ketahananperkebunan kopi terhadap perubahan iklimmeningkatkan produktivitas dan keberlanjutanusaha tani kopi di Indonesia

Sumber Pustaka

1)SyafirsquoI I (2011) Dampak Pemanasan Global TerhadapPertanian di Indonesia dalam Makalah IlmuAlamiah Dasar Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Malang13 p

2)Muschler RG (1995) Efectos de diferentes niveles desombra de Erythrina poeppigiana sobre Coffeaarabica vars Caturra y Catimor In II SemanaCientiacutefica del Centro Agronoacutemico Tropical deInvestigacioacuten y Ensentildeanza (CATIE) pp 158ndash160CATIE Turrialba Costa Rica

3)Mawardi S (2004) Temu Karya Kopi VI Pusat PenelitianKopi dan Kakao Indonesia Jakarta

4)Hairiah K amp S Rahayu (2007) Pengukuran KarbonTersimpan di Berbagai Macam PenggunaanLahan World Agroforestry Center-ICRAF Bogor

5)Wibawa A F Yuliasmara amp R Erwiyono (2010) EstimasiCadangan Karbon pada Perkebunan Kopi di JawaTimur Pelita Perkebunan 26 -

6)Navichoc D M Soto L Rivera amp B Killian (2013) Carbonfootprint across the coffee supply chain The caseof Costa Rican coffee Journal of AgriculturalScience and Technology 3151-170

7)Erdiansyah NP amp F Yuliasmara (2016) PengelolaanPenaung dalam Kopi Sejarah Botani ProsesProduksi Pengolahan Produk Hilir dan SistemKemitraan Gadjah Mada University Press 890 p

8)Nur AM Zaenudin amp S Wiryadiputra (2000) Morfologidan sebaran akar kopi Robusta klon BP 308 padalahan endemik nematoda parasit Pratylenchuscoffeae Pelita Perkebunan 16 121ndash131

9)Wiryadiputra S amp R Hulupi (1995) Uji ketahananvarietas kopi Arabika introduksi terhadap nematodaP coffeae Makalah Konggres Nasional XIII danSeminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi IndonesiaMataram 25ndash27 September 1995 8p

10)Toruan-Mathius N A Pancoro D Sudarmadji S Mawardiamp T Hutabarat (1995) Root characteristics andmolecular polymorphisms associated with resistanceto Pratylenchus coffeae in Robusta coffee MenaraPerkebunan 63 43-51

11)Koebler J (2013) How Climate Change Could EventuallyEnd Coffee US News amp World Report at httpwwwusnewscomnewsarticles20130327buzzkill-how-climate-change-couldeventually-end-coffee

12)Abdoellah (2016) Kopi dan Lingkungan Hidup SejarahBotani Proses Produksi Pengolahan Produk Hilirdan Sistem Kemitraan Gadjah Mada UniversityPress 890 p

13)Wrigley G (1988) Coffee Longman Sci Tech England639 p

0