sejarah letdjen jamin ginting
DESCRIPTION
Riwayat hidup Letjen Jamin GintingTRANSCRIPT
0BagikanBagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
jumat, 21 maret 2008
Mengenang Letjend Drs Djamin GintingSoekaSeorang Pejuang Sejati Bagi MasyarakatKaro
Catatan : Roy Fachraby Ginting, SH, M.Kn
Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan menentang
pemerintahan Hindia Belanda di Tanah Karo. Djamin Ginting dilahirkan di
desa Suka, kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Setelah
menamatkan pendidikan sekolah menengah dia bergabung dengan
satuan militer yang diorganisir oleh opsir-opsir Jepang. Pemerintah
Jepang membangun kesatuan tentara yang terdiri dari anak-anak muda
di Tanah Karo guna menambah pasukan Jepang untuk mempertahankan
kekuasaan mereka di benua Asia. Djamin Ginting muncul sebagai
seorang komandan pada pasukan bentukan Jepang itu.
Letjend. Djamin Ginting, lahir di Suka sebuah desa di kabupaten Tanah
karo, 12 Januari 1921 Ayahnya bernama Lantak Ginting Suka dan ibunya
bernama Tindang Br. Tarigan. Ia anak ke dua dan tujuh orang
bersaudara. Tahun 1928 Ia masuk sekolah Ver Volg School di desanya
dan kemudian dilanjutkan ke Schakel School (SD lanjutan) di
Kabanjahe. Tahun 1935 Ia masuk MULO di Medan, disana ia kemudian
mulai terlibat dalam organisasi diantaranya Pertoempoean Karo
bersama- sama temannya antara lain Nelang sembiring, Kontan Bangun.
Selamat Ginting, dll. Ketika perang Asia Timur Raya pecah ia kemudian
masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA). Ia kemudian banyak terlibat
arsip blog
▼ 2008 (19)
► April (1)
▼ Maret (18)
Kabanjahe Plaza, Riwayatmu
kini…! Oleh : Roy Fac...
Profil Rektor USU
Misteri Pembakaran Gedung
DPR...
Mengenang Letjend Drs Djamin
Gintin...
Lingkungan Hidup Kita
Bung Karno, Wartawan dan
Dunia Pers Indonesia
Sastra dan Puisi Persahabatan
Pendidikan Unggulan di
Kabupaten Karo
Pemerintahan Kota Berastagi
Tinggal Menunggu waktu...
Kesehatan dan Kesejahteraan
Karo Terancam
Riwayat Pemerintahan Feodal di
Indonesia
Sejarah Kekristenan di Karo
Ulang Tahun Kabupaten Karo
Mengenal Pahlawan Nasional
Kiras Bangun
Tugas dan Fungsi Notaris & PPAT
www,royfachrabyginting.blogspo
t
Sumut Menjelang Pilgubsu 2008
Di Mata Tuhan, Siapa Paling
Banyak Menebarkan Kasi...
mengenai saya
Kantor Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) Kabupaten
Karo
Nama, Roy Fachraby Ginting, S.H.,
media pendidikan, hukum, politik& sosial budaya
dalam Tentara Keamanan Rakyat dan menjabat sebagai komandan
devisi IV di Kabanjahe hingga ke Dairi. Ia menikah dengan Likas Br
Tarigan.
Pada masa perang kemerdekaan dan agresi militer Belanda pertama
dan kedua. ia terlibat intens dalam mempertahankan kedaulatan RI.
Seperti yang dikisahkannya dalam buku Bukit Kadir, ia terlibat beberapa
kali pertempuran dan perundingan dengan pihak Belanda. Salah satu
peristiwa yang memilukan ketika serangan udara dilakukan oleh tentara
Belanda. banyak temannya seperjuangan yang gugur.
Rencana Jepang untuk memanfaatkan putra-putra Karo memperkuat
pasukan Jepang kandas setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada
Perang Dunia II. Jepang menelantarkan daerah kekuasaan mereka di
Asia dan kembali pulang ke Jepang. Sebagai seorang komandan, Djamin
Ginting bergerak cepat untuk mengkonsolidasi pasukannya. Dia bercita
cita untuk membangun satuan tentara di Sumatera Utara. Dia
menyakinkan anggotanya untuk tidak kembali pulang ke desa masing
masing. Beliau memohon kesediaan mereka untuk membela dan
melindungi rakyat Karo dari setiap kekuatan yang hendak menguasai
daerah Sumatera Utara. Situasi politik ketika itu tidak menentu. Pasukan
Belanda dan Inggris masih berkeinginan untuk menguasai daerah
Sumatera.
Dikemudian hari anggota pasukan Djamin Ginting ini akan mucul sebagai
pionir-pionir pejuang Sumatera bagian Utara dan Karo. Kapten Bangsi
Sembiring, Kapten Selamat Ginting, Kapten Mumah Purba, Mayor Rim
Rim Ginting, Kapten Selamet Ketaren, dan lain lain adalah cikal bakal
Kodam II/Bukit Barisan yang kita kenal sekarang ini. Ketika Letkol.
Djamin Gintings menjadi wakil komandan Kodam II/Bukit Barisan, dia
berselisih paham dengan Kolonel M. Simbolon yang ketika itu menjabat
sebagai Komandan Kodam II/Bukit Barisan. Djamin Ginting tidak
sepaham dengan tidakan Kolonel Simbolon untuk menuntut keadilan dari
pemerintah pusat melalui kekuatan bersenjata. Perselisihan mereka
ketika itu sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan ekonomi yang
melanda Indonesia. Disatu pihak, Simbolon merasa Sumatera dianak-
tirikan oleh pemerintah pusat dalam bidang ekonomi. Dilain pihak,
Ginting sebagai seorang tentara profesianal memegang teguh azas
seorang prajurit untuk membela negara Indonesia.
Dalam rangka menghadapi gerakan pemberontakan Nainggolan di
Medan (Sumatera Utara) maka Panglima TT I, Letkol Inf Djamin Ginting
melancarkan Operasi Bukit Barisan. Operasi ini dilancarkan pada tanggal
7 April 1958. Dengan dilancarkannya operasi Bukit Barisan II ini, maka
pasukan Nainggolan dan Sinta Pohan terdesak dan mundur ke daerah
Tapanuli. Dipenghujung masa baktinya, Setelah pengakuan kedaulatan
RI tahun 1949, ia kemudian aktif sebagai tentara di Kodam I Bukit
Barisan sebagai wakil Panglima. Pada masanya sangat banyak
masyarakaty Karo tertolong dengan bantuannya, dengan memasukkan
putra Karo bekerja di perkebunan Negara.
Kemudian ia diangkat menjadi Panglima Kodam I Bukit Barisan
menggantikan Kolonel Simbolon. Pada saat itu, sedang terjadi
pergolakan PRRI yang dikenal dengan dewan Gajah. Ia membuat
strategi untuk menumpas pemberontakan tersebut, yang kemudian
membebas tugaskan perwira yang terlibat. Pangkatnya kemudian
dinaikkan menjadi Kolonel. Tahun 1962 oleh Mayjend. Ahmad Yani
ditarik ke Mabes AD sebagai Asisten II Operasional dan Latihan AD.
Di tahun yang sama pangkatnya kemudian diangkat menjadi Brigadir
Jenderal. Di posisinya yang baru. ia banyak terlibat dalam masalah
pengambilalihan Irian Barat serta konfrontasi dengan Malaysia. Tahun
1964 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Mayor Jenderal. Pada April
1965, ia menjadi Ketua steering commettee seminar pertama TNI AD,
yang kemudian melahirkan konsep dwi fungsi ABRI yang diperkenalkan
oleh A.H Nasution. Pada 30 September 1965 terjadi pemberontakan PKI.
Seorang putrinya bernama Rimenda br Ginting, SH, yang sekarang
menjabat sebagai ketua umum Himpunan Masyarakat Karo Indonesia.
Semasa hidupnya, Djamin Gintings menulis beberapa buku. Satu
diantaranya "Bukit Kadir" mengisahkan perjuangannya di daerah Karo
M.Kn, Tempat/Tanggal lahir,
Kabanjahe, Karo, Sumut, 29
Nopember 1971,Agama Kristen,
Jenis Kelamin, Laki-Laki, Suku
Bangsa, Karo / Indonesia,
Pekerjaan, Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) Kabupaten Karo,
Status, Belum Menikah, Nomor KTP :
1115/1004/06/TK/2005, Alamat
Rumah, Kota Cane No. 333, Simpang
Pajak Singa, Kelurahan Lau Cimba,
Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kontak
Person : 081376519001 Riwayat
Pendidikan, Tamat Sekolah Dasar
Negeri (SDN) Nomor 2 Tahun 1985 di
Kabanjahe. Tamat Sekolah
Menengah Umum Pertama Negeri
Nomor 2 (SMPN-2) Tahun 1988 di
Kabanjahe, Tamat Sekolah
Menengah Umum Negeri Nomor 1
(SMAN-1) Tahun 1991 di Kabanjahe,
Tamat Sarjana Hukum (S-1) Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara
(USU) Medan, Jurusan Hukum
Administrasi Negara Tahun 1997,
Tamat Magister Kenotariatan (S-2)
Sekolah Pascasarjana, Universitas
Sumatera Utara (USU) Medan,
Jurusan Magister Kenotariatan
(M.Kn) Tahun 2007.
Lihat profil lengkapku
Posting Lebih Baru Posting Lama
sampai ke perbatasan Aceh melawan Hindia Belanda. Seorang
anggotanya, Kadir, gugur disebuah perbukitan di Tanah Karo dalam
suatu pertempuran yang sengit dengan pasukan Belanda. Bukit itu
sekarang dikenal dengan nama Bukit Kadir. Salah satu peristiwa yang
memilukan ketika serangan udara dilakukan oleh tentara Belanda.
banyak temannya seperjuangan yang gugur. Kejadian itu kemudian
melahirkan lagu Oh, turang yang sangat popular ketika itu
Tahun-tahun berikutnya ia aktif di lembaga DHN angkatan 45 dan terpilih
sebagai Ketua II. Sementara sebagal pembina adalah Soeharto dan
Ketua Umumnya adalah Adam Malik. Ia akhirnya terjun ke dunia politik
dan kemudian menjadi salah satu pendiri Sekber Golkar mewakili Gakari
(Gabungan Karya Rakyat Indonesia). Di tahun 1970 ia menamatkan
pendidikannya dan Fisipol Untag dengan gelar dokterandus (Drs). Di
tahun 1971 ia terpilih kembali sebagai Ketua I DHN 45 dan sebagai
Ketua Umum-nya adalah Soeharto. Selama hidupnya Djamin Ginting di
kenal sangat mencintai Karo baik dalam perbuatan dan tindakannya
sebagai pejuang dan pejabat Negara.
Karirnya di militer juga terus menanjak dengan pangkat Letjen tahun
1971. Dan di tahun ini juga kemudian terpilih menjadi anggota DPR RI
Komisi II. Soeharto yang terpilih menjadi presiden, kemudian
mengangkat Djamin Gmntings menjadi Duta besar untuk Canada.
Namun karirnya menjadi duta besar tidak selesai dijalaninya karena
beliau wafat sebelum masa tugasnya selesai. Ia meninggal dunia tanggal
23 Oktober 1974 di Montreal Canada dan kemudian dikebumjkan di TMP
Kalibata.
Jabatan yang pernah diduduki, Kepala Staf Kodam II/Bukit Barisan ,
Assisten Dua Bagian Perang di TNI, Panglima TT I Bukit Barisan.,
Panglima Sumatera Utara, dengan pangkat Mayor Jenderal, menjabat
sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Front Nasional, di Kabinet Dwikora
Revisi Kedua., Penggerak dari pembentukan GAKARI yang nantinya
akan membentuk GOLKAR.
diposkan oleh kantor pejabat pembuat akta tanah (ppat) kabupaten karodi 16.41
tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)