sei~torrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/tuti... · sei~tor industri...

113
SKRIPSI ANAUSIS PENGARUH INFLASI, NILA! TU KAR RUPIAH, SUKU BUNGA SB!, DAN BARGA EMAS TF:RHADA P TING KAT PENt;Eiv!BALJAN (RETURN) SAHAM INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi Un1vcrs1l.:1s NeQCC SYARIF HIDAYATULLAh JAf\ARTA Disusun Olch ; Tuti Amalia 104081002487 Oiterln1lf drrri l\/o. Induk l;;,lasifikasi .llJRUSAN MANAJEMEN FAICUL TAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL llNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF JUDA YA TULLAH .JAKARTA 1430 HI 2008 M

Upload: tranhanh

Post on 19-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

SKRIPSI

ANAUSIS PENGARUH INFLASI,

NILA! TU KAR RUPIAH, SUKU BUNGA SB!, DAN BARGA EMAS

TF:RHADA P TING KAT PENt;Eiv!BALJAN (RETURN) SAHAM

SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi

Un1vcrs1l.:1s !sf~1n1 NeQCC

SYARIF HIDAYATULLAh JAf\ARTA

Disusun Olch ;

Tuti Amalia

104081002487 Oiterln1lf drrri

l\/o. Induk

l;;,lasifikasi

.llJRUSAN MANAJEMEN

FAICUL TAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

llNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF JUDA YA TULLAH

.JAKARTA

1430 HI 2008 M

Page 2: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

r·~---

l PERPUSTAV<AAN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA

ANALISIS PENGARUH lNFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH,

SUKU BUNGA SBI, DAN HARGA EMAS TERHADAP TING KAT

PENGEMBALIAN (RETURN) SAHAM SEKTOR INDUSTRI BARANG

KONSUMSI PADA BEI

Skripsi

Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk Memenuhi Syarat­

Syarat Untuk Meraih Gelar Saijana Ekonomi

Oleh:

TUTIAMALIA 104081002487

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

Prof. Dr. Ahma Rod~M NIP: 150 317 955

Pembimbing 2

Indovama Nasaruddin SE., MAB NIP : 150 317 593

JURUSAN MANAJEMEN

FAI(ULTAS EI<ONOMI & ILMU SOSIAL

UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAI<ARTA

1429 HI 2008 M

Page 3: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, .. . SUKU BUNGA SBI, DAN HARGA EMAS TERHADAP TINGKAT

PENGEMBALIAN (RETURN) SAHAM SEKTOR INDUSTRI BARANG

KONSUMSI P ADA BE!

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat­

Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pembimbing I

Oleh:

TUTIAMALIA 104081002487

Dibawah Bimbingan

Pembimbing 2

-~u~ Prof. Dr. Ahmad Rodo:;:tM

NIP: 150 317 955 Jndoyama Nasaruddin SE., MAB

NIP: 150 317 593 Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP: 131 474 891

JURUSAN MANAJEMEN

FAI(ULTAS EI(ONOMI & ILMU SOSIAL

UIN SY ARIF I-IIDA Y ATULLAH

JAI<ARTA

1429 HI 2008 M

Page 4: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Hari ini hari Rabu Tanggal 3 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama TUT! AMALIA NIM: I 04081002487

dengan judul "ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILA! TUKAR RUPIAH,

SUKU BUNGA SB!, DAN HARGA EMAS TERHADAP TINGKAT

PENGEMBALIAN (RETURN) SAHAM SEKTOR INDUSTRI BARANG

KONSUMSI PADA BE!".

Memperhatikan dan memuji kemampuan mahasiswa tersebut, maka skripsi 1111

sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sa1jana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ke tu a

Jaka11a, 3 September 2008

Tim Penguji Komprehensif

~6·2- ~---Herni Ali HT, SE.,~

Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Page 5: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

I.

II.

DAFT AR Rl\VAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

l. Nama : Tuti Amalia

2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 22 September 1986

: Perempuan 3. Jenis Kelamin

4. Ak.mat

5. Telepon

PENDIDIKAN

I. SD

2. SMP

3. SMU

4. SI

'

: JI. Kav. Lestari 6 No. l 0 Lebak Bulus.

Cilandak. Jakaiia Selatan 12440

: 0856 81811139

: MI Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta

: MTs Negeri 3 Pondok Pinang, Jakarta

: SMU Negeri -;4 Kostrad, Jakarta

: UIN SyarifHidayatullah Jakarta

III. SEMINAR DAN PELA TH-IAN I TRAINING

1. Peserta dalam "Stadium General Seminar On An Integration Between

Islamic an Conl'entionul Cconomics" diselenggarakan oleh Badan

Eksekutif Mahasiswµ Fakultas Ekonomi dan Ilmu Soial, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2004)

2. Peserta dalan1 "Seminar Sasional lmp/ilwsi APBN 2005 terhadap

Perekonomian Indonesia" diselenggarakan oleh Badan Eksekutif

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Soial, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (2005)

3. Peserta dalam "Training Of Operational Banking Simulation"

diselenggarakan oleh Badan Eksckutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Soial, UIN Syarif l lidayatullah Jakarta (2007)

4. Peserta dalan1 "Seminar Crgensitas Perekonomian Syariah di Indonesia

dalam Arus Persaingan Global" diselenggarakan oleh Badan Eksekutif

Mahasiswa Fak\lltns Ekonomi clan llmu Soiul, UJN Syarif Hidayanillah

Jakarta (2007)

Page 6: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

ABSTRACT

Economic factor are a systematic variables in determining succession of all olll company profit accession. Ther~fore, investors always use indexes or factors of macro economic, besides businesses and ind11stries, to estimate return stocks.

Researcher try to understand, ll'hether macro variables information can be used as an indicator in predicting return stocks, il'ith 111eas11re the influence of short-term and long-term betwee,,1 macro variables and return stocks. This research is using return stocks for Consumer Goods Industries and four macro variables, which are Inflation, Rupiah Exchange Rate, SBI 's Interest Rate, and Gold Price. This research using Cointegration and Error Correction 1Hodel (ECM), introduced by Engle-Granger. Observation data in this research are monthly data from Januari 2005 to December 2007.

The result shows, there are a long-term influences between Inflation, Rupiah Exchange Rate, SBJ's Interest Rate, and Gold Prices with Return Stock of ADES, AOUA, BAT!, CEKA, DVLA, GGR:\1, HA/SP, KLBF: MERK, AfYOR, SKLT and UNVR. By using ECM (Error Correction Model) lest, in short-term valueation, that inflation has a significant lo return stock of DVLA and SKLT. Rate has a significant to return stock of DVLA, GGR1V!, MERK, KLBJ.~ MYOR. SKLT, and UNVR. And gold price has a significant to return stock of MERK. Otherwise, SBJ's Interest Rate has 11 unsign[/icant to return stock of ADES. AQUA, BAT!, CEKA, DVLA, GGR:lf. 11.1181', KLBJ~ lv!ERK, AIYOR, SKLT and UNVR.

Key Word: Inflation, Exchange Rate Rupiah, SBJ's Interest Rate, Gold Price. Retun on Shares, Cointegration, Error Correction _Model.

Page 7: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

ABSTRAK

Faktor ckonomi merupakan variabcl-variabel sistcmatik dalam mencntukan keberhasilan pencapaian laba perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian investor selalu menggunakan indeks I faktor-faktor ekonomi makro di samping variabel industri dan pcrusahaan dalam mcngestimasi tingkat pengembalian sahan1-saham individu.

Peneliti berusaha untuk mengetahui apakah informasi variabel makro dapat digunakan sebagai indikator dalam mcmprediksi tingkat pengembalian (re/urn) saham, dengan cara menguji pcngaruhjangka panjang danjangka pendek antara ·variabel makro dengan tingkat pengembalian (re/urn) saham. Penelitian ini menggunakan tingkat pengembalian (return) saham sektor Industri Barang Konsumsi, dan empat variabel makro, yaitu Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SB!, dan Harga Emas. Penclitian menggunakan metode kointegrasi dan Error Correction Model (ECM) yang diperkenalkan oleh Egle-Granger, observasi daiam penelitian ini adalah data bulanan dari periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007.

Hasil menunjukkan bahwa tcrdapat pengaruh jangka panjang antara Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SB!, dan Harga Emas dengan Tingkat Pengembalian (return) Saham ADES, AQUA, BAT!, CEKA, DVLA, GGRM, HMSP, KLBF, MERK, MYOR, SKLT dan UNVR. Dengan menggunakan pengujian ECM (Error Correction ModeT), dalam perhitungan jangka pendek menunjukkan bahwa inflasi signifikan dengan tingkat pengembalian (return) saham DVLA dan SKLT. Kurs signifikan dengan tingkat pengembalian (return) saham pada DVLA, GGRM, MERK, KLBF, MYOR, SKLT, dan UNVR. Dan harga emas signifikan dengan tingkat pengembalian (return) saham MERK. Sebaliknya, suku bunga SB! tidak signifikan terhadap tingkat pengembalian (return) saham ADES, AQUA, BA Tl, CEKA, DVLA, GGRM, HMSP, KLBF, MERK, MYOR, SKLT dan UNVR.

Kata Kunci: lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SB!, Barga Emas, Tingkat Pengembalian (return) Saham, Kointegrasi, Error Correction .lvfodel.

Page 8: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

KATA PENGANTAR

Bis mi llahirrahmani rrah i m

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Waharakatuh

Segala puji syukur hanyalah bagi Allah SWT zat yang telah melimpahkan

berbagai nikmat dan karunia, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurnh

kepada Rasulullah SAW. Yang telah memperjuangkan Agama Islam dengan jiwa

dan raganya sehingga sampai kepada kita saat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan

karena keterbatasan baik dalan1 pcngetahuan maupun dalam teknik penulisan,

oleh karena itu dengan rendah hati dan lapang dada penulis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak.

Akhir kata penulis juga ingin mcngucapkan terima kasih yang sebesar­

besamya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

1111:

I. Allah SWf yang rnaha pengasih dan penyayang, yang telah melimpahkan

rahmat serta ilrnu pengetahuan yang tak terhingga.

2. !bu yang telah memberikan kasih dan sayangnya setulus hati, do' a disetiap

kedipan rnatanya, dan motivasi yang sangat mernbangun sehingga penulis

dapat rnenyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini juga penulis pcrsembahkan

untuk Bapak, semoga rnendapat ternpat yang terbaik di sisi-Nya. Amin .....

Page 9: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

I

r·····rv'°''" UTAMA UIN SYAHID JAKARTA

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, \!M., sclaku Dasen Pcmbimbing l, yang

telah meluangkan waktu, pikiran, dan ilmunya dalarn membimbing

sehingga skripsi ini dapat disclcsaikan.

4. Bapak lndoyama Nasaruddin SE.,MAB., selaku Dasen Pembimbing 2

yang telah rneluangbm waktu, pikiran, dan ilmunya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5 .. Seluruh Dasen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, yang telah memberikan

beka) ilmu yang tak terhingga nilainya kepada penulis selania menjadi

mahasiswi. Semoga Allah SWT mcmbalas scluruh amal ibadalmya.

6. Kakakku Dewi Rachmawati yang bcrscdia mcnjadi tempat curhatan dalam

menyelesaikan skripsi 1111. Adik-adikku Ridwan Kami!, Fadillah

Ramadhanti, dan s1 kccil Hamun Salsabila dcngan scgala kepolosan,

kelucuan, dan keceriannya selama ini. Schingga dapat memberibm angin

segar dan menghilangkan semua kcjenuhan.

7. Special thanks to Ni'matu Rabbika Al-Razzaaq nuri jauh di sana. Terirna

kasih banget alas semua pengorbanannya yang selalu rnenemaniku dalan1

suka duka, ikut pusing cari data, dan sclalu memberikan banyak support,

sharing, dan solusi.

8. Tcman-tcman /\fanajcmcn 8 angkatan 200.J. Dina (scmangat 11 !), Lia,

Titin. Nana, dan Mute. scmoga kita tctap solid n selalu mcnjaga trJi

silaturahirn. Teman-teman :V!anajerncn Keuangan A, Elih (thanks dah

bersedia ngajarin ECM).

Page 10: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Lembar Pengesahan

Daftar Riwayat Hidup

Abstract

Abstrak

Kata Pcngantar

Daftar lsi

Daftar Tabel

Dafiar Gambar

Daftar Lampiran

BABI. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

D.\FTAR IS!

BAB II. TINJAUAN PUST AKA

A. Landasan Teori

I. Tingkat Pengembalian (return) Saham

0 In llasi

3. Nilai Tukar Rupiah

4. Suku 13unga Sl31

5. Harga Emas

1

10

I I

I I

13

13

13

17

21

24

27

Page 11: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

B. Penelitian Terdahulu 30

C. Kerangka Pemikiran 33

D. I-!ipotesis 36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 37

A. Ruang Lingkup Penelitian 37

B. Metode Penentuan Sampcl 38

C. Metode Pcngumpulan Data 38

D. Metode Analisis 40

I. Uj i Stasioneritas 4 I

2. Uji Kointegrasi 42

3. Uji Signifikansi 42

E. Variabel Penelitian 43

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .J6

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 46

I. Sejarah Bursa Efek 46

2. lnstrumen Pasar Modal 4 7

3. Gambaran Produk Indonesia di Era Globalisasi 49

4. Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia 55

B. I-!asil Analisa dan Pembahasan 57

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 84

A. Kesimpulan 84

B. lmplikasi 86

C. Saran 87

Page 12: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

DAFT AR PUST AKA

LAMPI RAN

88

90

Page 13: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

No

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

DAFTAR T ABEL

Keterangan

Tingkat Inflasi di Indonesia

Nilai Tukar Rupiah Terhailap Dollar AS

Tingkat Suku Bunga SB!

· Harga Emas

Uji Akar Unit Pada Tingkat Level

UT/1,IVJA UIN SYAHiD JAKJ\RTA

Hal

58

59

60

61

63

Uji Akar Unit Pada Tingkat Pembedaan Pertama 64

Uji Akar Unit Pada Tingkat Pembedaan kedua 65

Penguj ian Kointegrasi 67

Pengujian ECM (Error Correc1ion A1ode[) 69

Page 14: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

No

2.1

Keterangan

Kerangka Berfikir

DAFT AR GAMBAR

Hal

34

Page 15: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

DAFT AR LAl\1PIRAN

No Keterangan Hal

I. Tingkat Pengembalian (rellirn) Saham 90

2. Output Uji Akar Unit Tingkat Level 92

' Uji J\kar Unit Pada Tingkat Pcmbcdaan Pcrtama 96 .) .

4. Uji Akar Unit Pada Tingkat Pembedaan Kedua 97

5. Output Uji Kointegrasi (Johansen Coinregrarion Tes!) 98

6. Output Uji ECM (Error Correction Mode[) 114

Page 16: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

A. Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Semenjak krisis ekonomi mulai melanda Indonesia pada perteng:ahan

tahun 1997, kinerja keuangan badan usaha mcnurun tajam bahkan diantaranya

menderita kcrugian. Ko1idisi ini tentu akan mempcngaruhi investor untuk

melakukan investasi di pasar modal khususnya saham, dan akan berdampak

terhadap harga pasar saham di bursa. Selain itu variabcl-variabel ekonomi

seperti tingkat suku bunga, inllasi. nilai tukar mengalami perubahan yang

cukup tajam. Suku bunga meningkat sampai mcncapai angka 68,76 % per

tahun (Statistik ckonomi keuangan Indonesia 1998). Tingginya intlasi dan

suku bunga bank akan menyebabkan beban operasional perusahaan semakin

berat serta akan mempengaruhi kincrja keuangan badan usaha, yang pada

akhirnya berdampak pada pasar modal. Disisi lain, meningkatnya suku bunga

merupakan peluang investasi yang cukup menjanjikan bagi investor deposito,

dan akan berdampak pada harga pasar saham di pasar modal.

Krisis ekonomi terjadi selama lebih dari 7 tahun, kini perbaikan makro

ekonorni sudah memperlihatkan tanJa-tanda yang menggembirakan dengan

rnulai stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, intlasi dibawah I 0

% per tahun, suku bunga yang terus mernperlihatkan tren yang menurun dan

lain sebagainya. Agar perbaikan ekllnomi ini dapat be1jalan dengan kontinyu

Page 17: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

maka dibutuhkan modal (investasi) yang kontinyu pula agar efek multiplier

dapat terus berjalan dan pertumbuhan ekonomi dapat terus berlangsung.

Kehadiran pasar modal, pada sisi lainnya. dapat dilihat sebagai wahana

dan alternatif dalam berinvestasi. Bagi investor. dengan rnclakukan investasi

dalarn surat berharga (sekuritas). mcngharapkan suatu tingkat pengembalian

(expected return) yang menjanjikan. Risiko (risk), merupakan sisi lain yang

harus selalu dipertimbangkan investor dalam berinvestasi. lnstrumen surat

berharga (sekuritas) dapat bermacarn-macam bentuknya salah satunya adalah

saham. Supaya investasi dalai11 bentuk saham terscbut aman clan menghasilkan

tingkat pengembalian yang optimal. maka investor perlu memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian (return) saham.

Selanjutnya faktor-faktor tersebut digunakan sebagai dasar dalam setiap

pengambilan keputusan supaya dapat dirumuskan kebijakan yang tepat untuk

melakukan investasi.

Sebagai suatu instrumcn ekonomi, pasar modal tidak terlepas dari

pengaruh lingkungan, terutama lingkungan ekonomi dan politik. Pengaruh

lingkungan ekonomi misalnya perubahan suku bunga pemerintah, perubahan

permintaan dan penawaran uang juga va!uta asing, pertumbuhan ekonomi,

segenap kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dan lain-lain.

Pengaruh lingkungan politik misalnya pemilihan unnlm, dapat megancam

stabilitas negara dan akhirnya akan mengimbas pada situasi perekonomian

yang sedang berlangsung. Maka faktor lingkungan ekonomi dan politik dapat

rnenjadi faktor yang mempengaruhi tingkat risiko dan pengembalian saham.

Page 18: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Pengaruh perubahan Jingkungan ekonomi makro yang terjadi seperti

perubahan suku bunga pemcrintah. pcrubahan permintaan dan penawaran

uang, perubahan tingkat bunga obligasi jangka pai1jang pemerintah maupun

swasta, perubahan pada neraca perdagangan serta berbagai regulasi dan

deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, turut berpengaruh pada

fluktuasi harga saham clan volume perdagangan di pasar modal. Serncntara itu.

· Salomon Brothers menyatakan ba/ma return sckuritas dipcngaruhi oleh tujuh

variabel yaitu pertumbuhan ckonomi, siklus bisnis. suku bunga jangka

panjang, suku bunga jangka pcndck. inflasi. nilai tukar rnata uang (kurs) dan

indeks pasar.

Tingkat inflasi yang bersifot cost push-inj/ation, dimana perusahaan­

perusahaafr\.d~~gan jumlah yang lebih sedikit menyebabkan terjadinya

penurunan penawaran agregat, sehingga efisiensi perusahaan akan menurun.

Keadaan yang demikian ini akan berdampak negatif terhadap harga saham.

Terbatasnya penawaran keseluruhan cenderung membentuk resesi ekonomi

sehingga indeks harga saham akan mcngalami penurunan.

Suku bunga SB!, sebagai prime rate dijadikan tingkat keuntungan

bebas risiko, schingga investor akan menjadikan bunga SB! scbagai tingkat

keuntungan minimum dalam i111·cs1asi lainnya. Kcnaikan suku bunga SB!

sebagai indikator akan naiknya biaya modal usaha yang akan melemahkan

keuntungan usaha.

Page 19: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Salah satu alternatif invcstasi lainnya adalah pada foreign currency

(mata uang asing). Orang ccndcrung untuk berinvestasi pada mata uang yang

tergo!ong hard currenc)', yaitu 1n~na uang yang cenderung 1nengala1ni

apresiasi dan memiliki peredaran luas. Kcnaikan nilai tukar (exchage rate)

mata uang asing terhadap mata uang Jokal atau keadaan melemahnya nilai

tukar mata uang lokal akan mcnyebabkan tingginya tingkat keuntungan

investor dalam mata uang asing. Kcadaan ini sangat berdampak negatif

terhadap perusahaan-pcrusahaan nasional yang mempunyai kewajiban dalmn

mata uang asing. Tingginya keuntungan pada invcstasi alternatif itu akan

mengalihkan perhatian investor ,iangka pendck dari saham menuju currency

sehingga, diduga berdampak ncgatif terhadap harga saham.

lnvcstasi dalam logam cmas diakui sebagai jcnis investasi yang sangat

aman dan dikatakan sebagai investasi yang anti-injlationmy. Penyebabnya

adalah, emas merupakan komoditas yang dapat dengan mudah

diperdagangkan diseluruh dunia, disamping karcna cmas'tclah dijadikan dasar

sistem rnonetcr internasional. Bukti-bukti menunjukkan bahwa hampir

sepanjang waktu. harga emas berkolerasi dimana indeks saham pada beberapa

bursa efek melemah, justru harga emas cenderung meningkat searah dengan

meningkatnya permintaan terhadap komoditas terscbut dan melemahnya

permintaan terhadap saham.

Page 20: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Penelitian yang dilakukan okh Sudjono (2002) pcnelitian dilakukan

dcngan mclihat hubungan simulian antara variahcl makro tcrhadap indcks

harga saham sebelum dan semasa krisis, basil penelitiannya menunjukan

bahwa terdapat empat variabel yang mempunyai hubungan simultan yakni

IHSG, Deposito I, SBJ, dan Rupiah. Akan letapi Rupiah lebih mampu

menjelaskan pengaruhnya terhadap rnriabcl-variabel IHSG, Depo I, SBI, atau

Rupiah itu sendiri dan tidak, dapat rnengungkap keseimbangan rnaupun

hubungan simultan sebelum dan masa krisis karcna pcriode pengamatan yang

terlalu pcndck.

Penelitian yang dilakukan oleh R. Hidayat, dkk (2003) tentang

Penggunaan Multi Jndeks Model dalam Estimasi Tingkat Pengembalian

lnvestasi Saham Di Indonesia tahun i 997-2000 dengan menggunakan analisis

regresi berganda hasilnya menunjukkan adanya pengaruh bersama secara

signifikan yaitu variabel tingkat pengembalian pasar, tingkat inflasi, suku

bunga SB!. clan variabel kurs US dollar, dan harga emas terhadap

pengembalian saham.

Dalam R. Hidayat, dkk (2003) penelitian mengenai pengaruh indeks

pasar terhadap harga saham-saham telah dilakukan oleh B. F. King terhadap

60 saham perusahaan yang menggunakan S & P 500 Dow Jones Index, hasil

penelitian ini dikutip oleh Fisher dengan pernyataan, "King observed rhar, on

rhe average, over half the varairion in a srock 's price could be allribured to a

market influence rhar a.ffecrs all stock market indexes such as Dow Jone.1:

Jndusrrial Average or rhe S & P 500 Index'' (Fisher And Jordon, 1995: l 0 l ).

Page 21: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Hasil observasi King tersebut menunjukkan bahwa secara rata-rata, lebih dari

separuh variasi harga saham dapat disebabkan oleh pengaruh indeks pasar.

Dalam R. Hidayat, dkk (2003) te1jadinya pola hubungan negatif antara

tingkat inflasi dengan tingkat pcngembalian investasi saham dan komoditas

future (Jacob and Pettit, 1989:137). Penelitian Januari 1969 - November 1970

juga mengungkapkan adanya·· pola hubungan negatif antara tingkat bunga dan

inflasi terhadap pengembalian saham biasa. " ... there ,is a reliable negative

relationship bet1ree11 rhe level of the expected returns on common stocks and

rhe level ofrhe 1reasI11J' bill rate" (Schwer!. I 992:5 I 9).

Dalam R. Hidayat, dkk (2003) penelitian mengenai hubungan harga

emas dengan indeks pasar saham menunjukkan: "In general, gold allowss one

10 diversifj• againts the kind~ of risk that affect all stock markets

simulta11eo11sly. For example, i11 1973 a11d 1974 bu//io11 price /rippled when

srock markets worldH·ide dropped dramatically during the oil crisis; the New

York Stock Exclmge dropped approxiamately 50%. Conversly, the price of

gold dropped fi"om 1982 to 1983, whe11 most stock market rose during the

economic recove1y. Several studies have show11 the existence of a small, and

sometimes negati\'e, correlation betireen gold and stock prices (Bruno,

I 991 :328). Hasil penelitian terse but menunjukkan adanya pola hubungan

negatif antara harga emas dengan pengembalian saham biasa. Penelitian sejak

tahun I 960-1984 di USA terhad:ip kedua variabel tersebut, juga menunjukkan

adanya korelasi negatif sangat lemah yaitu sebesar -0,09. tetapi terjadi

Page 22: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

hubungan positif antara harga cmas dengan tingkat inflasi (Roger dan Siegel

yang diadaptasi oleh Sharp. Gordon dan Bailey, 1997:498).

Dalam Siti Ruqoyah (2005). pcnelitian menunjukkan tingkat suku

bunga SB! dan jumlah uang bcredar (1v12) memberi pengaruh terhadap return

saham secara signifikan pada taraf a = 0,05. Hasil dari koefisien regresi

menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SB! dan jumlah uang beredar (M2)

memberi pengaruh terhadap retum saham.

Penelitian yang dilakukan Widayanti (2007), penclitian dengan

menggunakan metode analisis regresi linear berganda yang digunakan

memberikan hasil bahwa terdapat variabel makroekonomi yaitu gross

domestic product, tingkat suku bunga SBI, tingkat suku bunga !111ematio11a/

Prime Rates, inflasi Indonesia, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar

Amerika Serikat, indeks harga saham gabungan dan New York Exchange

fntiex, n1asing·1nasing n1en1punyai pengaruh terhadap return sahan1

perusahaan yang mempunyai karaktcr yang bcrbeda walaupun perusahaan

tersebut sahamnya sama-sama diminati oleh investor asing. Sedangkan

variabel inflasi Amerika Serikat tidak mempunyai pengaruh terhadap return

saham perusahaan manapun. Return saham tcrhadap 24 perusahaan yang

paling banyak dipengaruhi oleh variabel makrockonomi adalah retum saham

pcrusahaan KLl3F, 7 pcrusahaan tidak dipcngaruhi olch variabcl

makroekonomi apapun, 4 perusahaan dipengaruhi oleh 2 varian variabel

makroekonomi, dan I 0 perusahaan dipengaruhi oleh satu vanan variabel

makroekonomi.

Page 23: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Penelitian juga dilakukan oleh Hamidah (2005), hasil penelitian yang

diperoleh dalam pengujian terhadap tingkat pengembalian investasi saham

adalah bahwa tingkat pengembalian pasar, inflasi, suku bunga deposito, nilai

tukar, dan harga emas secara simultan berpengaruh signifikan. Secara parsial,

hanya tingkat pengembalian pasar dan nilai tukar yang berpengaruh signifikan

terhadap tingkat pengembalian investasi saham.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 tidak lebih baik dari tahun 2005.

meskipun stabilitas ekonomi makro te1jaga dengan cukup baik, namun hal

tcrsebut tidak bcrhasil membangkitkan rasa optimis di kalangan masyarakat.

Tingginya tingkat ketidakpastian dikalangan dunia usaha merupakan

penyebab utama dari rendahnya tingkat investasi sepanjang tahun 2006 lalu,

dan tidak lepas dari tidak kunjung kondusifnya iklim usaha si sektor industri

riil. Tetapi, meskipun perbaikan investasi belum seperti yang diharapkan.

fundamental ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat. Stabilitas

makro dapat te1jaga dengan baik dengan kurs Rupiah yang cendcrung

menguat, sehingga tingkat inflasi dapat terns ditekan dan suku bunga

perbankan terus diturunkan. Selama tahun 2006 kurs Rupiah mengalami

apresiasi sekitar 8,2 % dan sclama 2 bulan pertama tahun 2007 dapat

dikatakan rclatif stabil pada kisaran sckitar Rp 9.100 per dollar. Angka inflasi

yang melonjak tinggi pada tahun 2005 (17, 1 %) turun menjadi 6,6 % pada

tahun 2006, dan diperkirakan akan terus terkendalikan selama tahun 2007.

Page 24: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Dalam ha! ini peneliti akan mengidentifikasikan masalah sebagai

berikut: Dalam analisis fundamental. kondisi variabel makro sangat

mempengaruhi keputusan-keputusan invetasi yang diambil oleh pemodal

untuk itu masalah diidentifikasi sebatas yakni tingkat suku bunga yang

digunakan yaitu suku bunga SB!, Nilai tukar yang akan digunakan yaitu kurs

rupiah terhadap USO, Tingkat Inflasi, Harga Emas, tingkat pengembalian

saham. Ada tidaknya pengaruh antara suku bunga SBl, nilai tukar rupiah,

inflasi, dan harga e1nas terhadap tingkat pcngc1nba\ian saharn dcngan

pendekatan Error Correction Model (ECM). Baik atau tidaknya penggunaan

metode Error Correction Model (EC~t) dalam menganalisis pengaruh antara

variabel-variabel makro ekonomi yang akan ditcliti.

Begitu banyak faktor yang mempcngaruhi return saham sepcrti faktor

fundamental makro ekonomi, sosial politik, maupun faktor ekspektasi return

saham dimasa depan yang dapat mcmbuat hasil suatu penclitian menjadi tidak

fokus, maka dalarn ha! ini penelitian dibatasi hanya pada beberapa faktor

fundamental makro ekonom i.

Makro ekonomi merupakan studi yang rnempunyai ruang lingkup yang

sangat luas dalam perekonomian suatu Negara, agar suatu penelitian dapat

lebih fokus dan terarah. Maka pcnelitian ini hanya dibatasi pada variabel­

variabel makro ekonomi kuantitatif dimana variabel-variabel tersebut

memiliki data dalam bentuk nilai absolut. Penelitian ini hanya terbatas pada

variabel-variabel fundamental makro ckonomi yaitu inflasi, nilai tukar Rupiah',

suku bunga SB!, dan harga emas. Dcngan mengetahui variabel-variabel yang

Page 25: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

mempengaruhi return saham tersebut maka dapat dilihat seberapa besar

perubahannya dapat menyebabkan perubahan pada pergerakan return saham.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis ingin mengetahui lebih lanjut

mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap return saham. Maka

penulis tertarik dengan melakukan penelitian berjudul "Analisis Pengaruh

Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI, clan Harga Emas terhadap

Tingkat Pengcmbalian (Return) Saham Sektor Industri Barang

Konsumsi Pada Bursa Efek Indonesia".

B. Perumusan Masalah

Permasalahan pokok dalam penclitian ini diarahkan untuk menganalisa

antara faktor-faktor ekonomi makro seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga

SB!, perubahan nilai tukar Rupiah, dan harga emas terhadap return saham

pada periode 2005-2007. Pokok permasalahan yang diajukan adalah:

I. Bagaimana pcngaruh jangka panjang inflasi, nilai tukar Rupiah. suku

bunga SBJ, dan harga emas terhadap tingkat pengcrnbalian (re1um) saham.

2. Bagaimana pengaruh jangka pendck inflasi, nilai tukar Rupiah, suku

bunga SB!, dan harga emas terlwc!Jp tingkat pengernbalian (re/um) saham.

Page 26: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

C. Tujuan Peuelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

l. Mengetahui pengaruh jangka panjang antara tingkat inflasi, nilai tukar

Rupiah, suku bunga SB!, dan harga emas terhadap tingkat pengembalian

(return) saham.

2. tv!engetahui pengaruh jangka pendek antara tingkat inflasi, nilai tukar

Rupiah, suku bunga SB!, dan harga emas tcrhadap tingkat pengembalian

(return) saham.

D. Manfaat Penelitian

I. Bagi Pemcrintah

a) Merupakan bahan pertimbangan dalam menetapkan keputusan

dibidang moneter khususnya berkaitan dengan kebijakan yang dapat

mempengaruhi penanaman modal dipasar bursa efek indonesia.

b) Sebagai upaya perbaikan dalam sistem moneter dan laju pertumbuhan

ekonomi makro.

~ Bagi Peneliti

a) Menambah pcngetahuan clan 11a\\'asan dalam aplibsi ihnu yang telah

diperoleh serta mengetahui gambaran umum mengenai pasar modal

dan aktivitas di dalamnya.

b) Menambah pengetahuan dan \\'awasan terutama yang terkait dengan

keadaan ekonomi makro yang terjadi di Indonesia saat ini.

Page 27: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

3. Bagi Pembaca dan Pengernbangan Penelitian Selanjutnya.

a) Sebagai surnber referensi dan tambahan pengetahuan dalam kerangka

pengembangan penelitian selanjutnya yang sejenis.

b) Menambah ilmu pengetahuan keuangan dan menarnbah kepekaan

terhadap gejolak kondi,si ekonorni makro dan pasar modal yang ada

saat ini.

4. Bagi Praktisi dan Investor Pasar Modal

a) Scbagai sumber informasi bagi pclaku pasar saham dalam mengarnbil

kcputusan investasi.

b) Menjadi bahan acuan yang cliharapkan memberi gambaran mengenai

pengaruh antara variabcl makro dengan re/urn saham.

Page 28: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

A. Landasan Teori

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Tingkat Pengcmbalian (return) Saham

Rerum atau tingkat keuntungan merupakan persentase kekayaan

pemegang saham untuk sesuatu jangka waktu. Peningkatan dalam Rupiah

adalah sama dengan dividen tunai yang diterima dalam satu jangka waktu

di tam bah dengan perubahan dalam Nilai Saham yang berlaku pad a jangka

waktu terse but. (Ahmad Rodoni dan Othman Yong. 2002 : 11 ).

Tingkat keuntungan adalah konsep penting dalam setiap keputusan

investasi karena merupakan tolak ukur investasi. Suatu investasi

dinyatakan berhasil apabila keknyaan investasi itu meningkat. Sebaliknya

investasi itu rugi atau gagal apabila kekayaan investor itu menurun.

Tingkat keuntungan suatu saham adalah seluruh pendapatan bersih yang

diterima pemegang saham pada suatu akhir periode tertentu. Yaitu dividen

ditambah dengan capiral gain atau capiral loss dibagi dengan saham awal

periode yang dinyatakan rumus:

R; = P, - P1.1I1'1.1

Ket :R = Hasil pengembalian aktual (yang diharapkan) saat t menunjuk

pada periode tertentu dimasa yang lalu (yang akan datang)

P, = Harga saharn pada saat t

P,.1 = Harga saham pada waktu t

Page 29: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Tujuan dibentuknya pasar modal adalah sebagai sarana untuk

mentransfer dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan

dana (emiten). Suatu perusahaan mungkin mempunyai peluang investasi

yang akan memberikan tingkat pengembalian (return) diatas tingkat biaya

modal tetapi tidak mempun: ai dana scndiri untuk membiayainya.

Dilain pihak, terdapat individu-individu atau lembaga atau

perusahaan yang memiliki peluang investasi dapat meminjam dana dan

sebaliknya, investor yang memiliki dana berlebih dapat meminjam

dananya tersebut. Calon investor akan bcrsedia untuk menanamkan

kelebihan dananya karena invcstasi yang dilakukannya diharapkan dapat

memberikan tingkat pcngembalian (return) yang lebih tinggi clari biaya

modal dengan demikian calon investor maupun perusahaan sama-sama

diuntungkan.

Dalam ha! ini, informasi rnengcnai tingkat biaya modal sangatlah

penting artinya bagi perusahaan. sebab dengan diketahuinya nilai atau

besarnya biaya modal yang dibutuhkan maka perusahaan akan dapat

menentukan sam pai sejauh mana tingkat investasi yang hendak

dilakukannya diharapkan dapat memberikan tingkat pengembalian

(expected return) yang sama besarnya dengan tingkat biaya modal yang

telah dikeluarkan oleh perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan

yang bersangkutan. lnilah apa yang disebut dengan pasar yang teralokasi

secara efisien (al/ocationallry efficient). Jadi suatu pasar dikatakan

teralokasi secara efisien pada saat suatu harga ditentukan pada titik dimana

Page 30: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

marginal rare of re/urn untuk semua perusahaan sama clengan marginal

rare ofrerum bagi seluruh investor.

Variabel makro ekonomi mempunyai pengaruh yang erat dengan

iklim investasi dalam suatu sistem perekonomian, baik secara langsung

maupun tidak langsung melalui instrumcn invcstasi saham dipasar modal.

Situasi dan kondisi m.akro ekonomi yang stabil dan baik akan menciptakan

ruang yang kondusif bagi investor untuk menanamkan dananya dalam

sistem perekonomian tersebut. clan sebaliknya, bilamana kondisi makro

ekonomi adalah buruk dan tidak terdapat kcteraturan didalamnya, maka

hampir dapat dipastikan bahwa investor-pun tidak akan tertarik untuk

berinvestasi di dalamnya.

Untuk mengetahui pcngaruh antar variabel yang termasuk dalam

makro ekonomi terdapat bcbcrapa contoh penelitian dan metodc untuk

melakukan pengujian atas model penelitian yang dihasilkan. Pertama-tama

model penelitian yang dihasilkan oleh Chen (1991 ), dimana ia menguji

bagaimana pengaruh antara kesempatan berinvestasi dengan variabel­

variabel makro ekonomi.

Telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwasannya antara

tingkat pengembalian (return) investasi dalam instrumen saham dan risiko

yang terkandung didalamnya terdapat suatu pengaruh yang searah.

Artinya, semakin besar tingkat pengembalian (retum) yang diharapkan

akan diterimanya oleh seorang investor melalui investasi dalam instrumen

Page 31: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

saham yang dilakukannya, rnaka akan semakin besar pula risiko yang

harus dihadapinya.

Menurut Agus Sarto no (200 I: J 69), jenis risiko yang urn um

dihadapi investor dapat dibedakan menjadi :

a. Risiko yang sistematjs. Risiko yang terjadi karena f"aktor perubahan

seeara keseluruhan, seperti misalnya karena perubahan tingkat suku

bunga yang n1engakibatkan n1~ningkatnya tingkat keuntungan yang

diisyaratkan atas sekuritas sccara keseluruhan, intlasi, resesi ekonomi,

perubahan kebijakan Risiko yang sistcmatis. Risiko yang terjadi

karcna faktor pcrubalrnn secara ckonomi secara menycluruh,

perubahan pengharapan investor terhadap perkcmbangan ekonomi.

b. Risiko yang tidak sistematis atau risiko yang unik. Risiko yang terjadi

karena karaktcristik pcrusahaan atau institusi keuangan yang

mengeluarkan sekuritas, bcrbeda satu dengan lain seperti misalnya

dalam hal kemampuan rnanajemen, kebijakan investasi, kondisi dan

lingkungan kerja. Karena perbedaan atau keunikan itu maka masing­

masing sekuritas memiliki kepekaan yang bcrbeda terhadap setiap

perubahan pasar.

Page 32: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

2. lnflasi

Menurut Adiwarman (2007: 135), secara um um inflasi bera11i

kenaikan tingkat harga secara umum dari barang I komoditas dan jasa

selama suatu periode waktu tel1entu. lnflasi dapat dianggap sebagai

fenomena monetcr karena terjadinya penunman nilai unit penghitungan

moneter terhadap suatu komoditas. Definisi inflasi oleh para ekonom

modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus

dibayarkan (nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang-barang I

komoditas dan jasa. Sebaliknya, jika terjadi adalah penurunan nilai unit

penghitungan moneter terhadap barang-barang I komoditas clan jasa

didefinisikan sebagai deflasi (dejlation).

lnflasi diukur dcngan tingkat inllasi (rate ofi11jlatio11) yaitu tingkat

perubahan dari tingkat harga secara umum.

Menurut Paul A. Samuelson (Adiwarman, 2007: 137), seperti

sebuah penyakit, inflasi dapat digolongkan menurut tingkat keparahannya,

yaitu sebagai berikut :

a. Moderate Inflation : karakteristiknya adalah kenaikan tingkat harga

yang lambat. Umumnya disebut sebagai 'inflasi satu digit'. Pada

tingkat inflasi sepel1i ini orang-orang masih mau untuk memegang

uang dan menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang daripada dalam

bentuk aset riil.

b. Galloping Inj!ation : inflasi pada tingkatan ini terjadi pada tingkatan

20 % sampai dengan 200 % per tahun. Pada tingkatan inflasi seperti ini

Page 33: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

orang hanya n1au n1cn1cgang uang scpcr\unya saja, scdangkan

keknyaan disitnpan dalam bentuk aset-aset riil. Orang akan 111enu111puk

barang-barang. 111e111beli ru111ah dan tanah. Pasar uang akan tnengalami

penyusutan dan pendanaan akan dialokasikan melalui cara-cara selain

dari tingkat bunga serta orang tidak akan 111e111berikan pinjaman

kecuali dengan tingkat bunga yang atnat tinggi. Banyak perekonotnian

yang mengalami tingkat inflasi seperti ini tetap berhasil 'selamat"

walaupun sistem harganya berlaku sangat buruk. Perekonomian seperti

ini cenderung mcngirimkan clananya untuk berinvestasi di luar negeri

daripada berinvestasi di dalam negeri (capi1a/ 0111/loll').

c. Hyper Jnj/a1ion : inflasi jenis ini terjadi pada tingkaran yang sangat

tinggi yaitu jutaan satnpai trilyunan persen per tahun. \\"alaupun

sepertinya banyak petnerintahan yang perekonomiannya dapat

be11ahan menghadapi galloping inf/alion, akan tetapi tidak pernah ada

pemerintahan yang dapat bertahan menghadapi inflasi jenis ketiga

yang amat ·mematikan· ini. Contohnya adalah Weimar Republic di

Jerman pada tahun 1920-an.

Menurut Nopirin ( 1994) yang dimaksud dengan inflasi adalah

proses kenaikan harga~harga un1un1 barang-barang sc,cara terus n1enerus

selama satu periode tertentu. Berdasarkan tingkatnya inflasi dibagi

menjadi 3 yaitu:

a. lnflasi Merayap (creeping inflation). kenaikan harga yang rendah

kurang dari I 0%.

Page 34: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

b. lnflasi Menengah (gallopi11g i11jlatio11), kenaikan harga yang cukup

besar diantara 30% - 50%.

c. Inflasi Tinggi (hyper i11flatio11), kenaikan harga yang sangat besar

diatas I 00%.

Formula yang digunakan untuk menghitung laju inflasi/deflasi

perbulan adalah:

Ket : L(l/D )n

IHKn

IHK(n-1)

L(I/D)n= II !Kn ·::_UIK(n,_tl x 100%

IHK(n-1)

= Laju inllasi I deflasi pada bulan ke-n

= lndcks harga konsumen pada bulan ken

= lnclcks harga konsumen pad a bu Ian ke n-1

Menurut Sadono Sukirno (1994 : 15) inflasi diclefinisikan sebagai

suatu proses kebaikan harga-harga yang berlaku clalam suatu pereknomian.

Tingkat intlasi berbeda dari suatu periode ke pcriode lainya, clan berbeda

dari suatu negara ke negara lainnya. lnflasi adalah kecenderungan dari

harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus.

Terdapat 3 teori utama mengenai inflasi (Muana Nanga, 2001 :252-

254), yaitu:

a. Teori Kuantitas

Mengatakan bah\\'a penyebab inflasi adalah penambahan jumlah uang

clan psikologi masyarakat mengenai kenaikan harga-harga dimasa

mendatang. Tambahan jumlah uang beredar sebesar x% bisa

menumbuhkan intlasi kurang dari xo/o sama dengan x% atau lebih

Page 35: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

besar dari x% tergantung apakah masyarakat tidak mengharapkan

harga naik lagi, akan naik tctapi lebih buruk dari masa sckarang atau

lampau. atau akan naik cepat dari sckarang atau masa lampau.

b. Teori Keynes

Mengatakan bahwa.inflasi terjadi karcna masyarakat hidup diluar batas

kemampuan ekonomisnya. Teori ini menarik karena menyoroti

peranan distribusi pendapatan dalam proses inflasi, dan menyarankan

hubungan antara inflasi dan faktor-faktor non ekonomis.

c. Teori Strukturalis

Teori intlasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi

yang berasal dari kekuatan struktur ekonomi, khususnya suplai bahan

makanan dan barang-barang ekspor. Inflasi semacam ini tidak bisa

diobati denagn misalnya mengurangi jumlah uang beredar. tetapi

pembangunan sector bahan makanan dan ekspor.

i\1uana Nanga (200 I :241) menjelaskan inflasi adalah suatu gejala

dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus.

Venieris dan Sebo! (1978:63). mendefinisikan inflasi sebagai suatu

kecenderungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus menerus

sepanjang waktu (a sustained 1endencyfor the general /el'e/ of price lo rise

O\'el' lime).

Page 36: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

3. Nilai Tukar Rupiah

Menurut Sadono Sukirno (2000: 197), kurs (nilai tukar) valuta

asing masalah suatu nilai yang menunjukkan mata uang dalam negeri yang

diperlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing. Sedangkan

menurut Suad Husnan (1998) menyatakan bahwa kurs valuta asing di

Indonesia biasanya dinyatakan sebagai berapa Rupiah yang diperlukan

oleh bank untuk membeli satu unit mata uang (kurs beli) dan berapa

Rupiah yang akan diterima kalau menjual satu unit mata uang asing (kurs

jual).

Pengertian nilai tuk'ir mata uang menurut FASB adalah rasio

antara suatu unit n1ata uang dcngan seju1nlah n1ata u3ng lain yang bisa

ditukar pada waktu tertentu. l'erbedaan nilai tukar riil dengan nilai tukm

nominal penting untuk dipahami karena keduanya mempunyai pengaruh

yang berbeda terhadap risiko nilai tukar (Sartono. 2001). Perubahan nilai

tukar nominal akan diikuti oleh perubahan harga yang sama yang

menjadikan perubahan tcrscbut tidak berpengaruh terhadap posisi

persaingan relatif antara perusahaan domestik dengan pesaing luar

negerinya dan tidak ada pengaruh terhadap aliran kas. Scclangkan

perubahan nilai tukar riil akan menyebabkan perubahan harga re\atif (yaitu

perubahan perbandingan antara harga barang domcstik dengan harga

barang luar negeri). Dengan dcmikian pcrubahan tcrscbut mempengaruhi

daya saing barang don1estik.

Page 37: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Shapiro (1996) mendefinisikan perubahan nilai tukar riil, adalah :

"the real exchange ra/e is the nominal exchange rate adjusted for

changes in the relative purchasing power of each currency since

some base period. "

Tahun 1981 SFAS No. 52 menetapkan bahwa perusahaan harus

menggunakan currem rate untuk pertukaran mata uang asing-penyatuan

asset dan liability dalam dollar . .ladi laba atau rugi pcrtukaran rnata uang

melalui pelaporan laba I rugi dan diakumulasi dalam suatu akun yang

wajar dalam neraca yang biasanya disebut "penyesuaian pertukaran

komulatif'.

Pada SFAS No. 52 juga dijelaskan ball\\'a tujuan dasar pertukaran

mata uang asing adalah untuk memberikan informasi yang secara LJJnum

sesuai dengan pengaruh ckonorni yang diharapkan dari suatu perubahan

nilai dalam arus kas dan ckuitas perusalrnan. Bcrdasarkan pernyataan ini

berarti pertukaran mata uang asing berpengaruh pacla nilai perusahaan

yang bisa diukur melalui arus kas clan return saham pcrusahaan.

Menurut Salvatore ( 1997:49) nilai tukar a tau exchange rate

diartikan sebagai harga mata uang luar ncgeri dalam satuan mata uang

domestik.

Menurut Salvatore ( 1997: 140) kar atau sering disebut dengan kurs

adalah jumlah atau harga mata uang domestik dan mata uang luar negeri

(asing). Kurs ini dipertahankan sama di scmua pasar melalui orbitrose.

Arbitrase valuta asing adalah pcmbelian mata uang asing bila harganya

Page 38: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

rendah dan menjualnya bilamana harganya tinggi. Suatu penurunan dalam

nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing disebut dengan

depresiasi. Sedangkan kenaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap

111ata uang asing disebut a11resiasi. Karena 1nata uang suatu negara dapat di

depresiasi terhadap mata uang clan apresiasi terhadap yang lain maka

biasanya dapat dihitung suatu kurs dektif. Kurs cfektif merupakan rata-

rata tertin1bang dari nilai tukar n1ata uang suatu negara.

Exchange rale atau Ktirs adalah tingkat diinana negara-ncgara

melakukan pe!1l1karan dipasar clunia ( ivlankiw, 2005:492).

Kurs adalah harga scbuah mata uang dari suatu negara yang diukur

I dinyatakan dalam satuan rnata uang lainnya. Kurs mcmainkan penman

yang amat penting dalam keputusan-kcputusan pcmbelanjaan, karena kurs

memungkinkan bagi kita untuk rnenerjernahkan harga-harga dari berbagai

negara kedalam satu bahasa yang sarna ( Krugman, 2000:40).

Perdagangan antar negara din1ana n1asing-111asing negara

mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka

perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya yang

kemudian disebut kurs (Boediono, 1993:43). Jadi kurs atau nilai tukar

valuta asing adalah perbandingan nilai harga atau mata uang nasional

tertentu dengan mata uang nasional lalu (Salvatore, 1997).

Page 39: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

-l. Suku Bunga SBI

Scrtifikat flank Indonesia (Sfll) pcrtama kali ditcrhitkan pada

tahun 1970 dcngan sasaran utamn mcnciptakan instrumen ynng

diperdagangkan antar bank pada talwn 1971. Sctclah bank-bank diizinkan

menerbitkan sertifikat deposito 111aka SB! ticlak diterbitkan karena

sertifikat deposito mampu menggantikan SB!. Sejalan dengan perubahan

pendekatan kebijakan moncter pemerintah terutama setelah deregulasi

perbankan I Juni 1983 rnaka Bank Indonesia kembali 111enerbitkan SB!

sebagai instrumen dalam melakukan kebijakan operasi terbuka. teruta111a

untuk tujaun konstraksi moneter Ill (1999).

Bcrdasarkan SK Direksi Ill No. 31/67/KEP/DIR tcrtanggal 23 Juli

1998 tentang penerbitan SB! serta instru111en rupiah yakni Sertifikat Bank

Indonesia (SB!) adalah surat bcrharga atas petunjuk dalam rupiah yang

diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu

pendek dengan sistem diskonto.

Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga yang dikeluarkan

oleh Bank Indonesia SB! ditcrbitkan oleh Bl lcbih ditujukan sebagai alat

kebijakan moneter SBI ditcrbitkan pcrtama kali pada tahun 1984

pemilik dana dcngan jaminan keamanan clana yang dibcrikan (•leh bank

sentral si:rla pe111bcrian ting\.,,at ~u\.,,u hunga yang cukup ko111pctiti!'. Fung~)i

SB! tidak jauh dari tremurr hill :aitu surat hutang yang diterbitkan oleh

pcmcrintah.

Page 40: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Tingkat bunga adalah harga yang menghubungkan masa kini dan

masa depan, serta merupakan variabel paling penting diantara variabel­

variabel makro ekonomi (Manki". 2005: I 57).

Interest rate atau tingkat bunga adalah harga pasar yang

mentransfer sumber daya masa lalu dan masa depan atau merupakan hasil

tabungan dan biaya peminjaman i\lanki\\'. 2005:494).

Menurut Boediono ( 1994: 75), pengertian dasar teori tingkat suku

bunga yaitu harga dari penggunaan uang untuk jangka \vaktu tertentu.

Pengertian tingkat suku bunga sebagai harga dapat juga dinyatakan

sebagai harga yang harus diba; ar apabila te1jadi penukaran antara satu

rupiah sekarang dengan satu rupiah nanti. Hutang piutang timbul karena

terjadi pertukaran semacam ini. Pembeli dari satu rupiah sekarang

sekaligus penjual dari satu rupiah nanti adalah peminjam (debitur).

Sedangkan penjual dari satu rupiah sekarang yang sekaligus juga pembeli

dari satu rupiah nanti adalah orang yang meminjamkan (kreditur). Debitur

harus membayar kepada kreditur harga dan pertukaran tersebut dan harga

ini adalah bunga yang dibayar debitur dan diterima oleh kreditur.

Salah satu instrumcn moneter yang dapat mempengaruhi atau

memotivasi masyarakat maupun pengusaha untuk menabung dan

melakukan investasi adalah suku bunga. l\1enurut Eugene A Diulio

(!990:42), suku bunga adalah harga yrrng cliberikan oleh unit ekonomi

yang 111engala1ni defisit. ,\rtin:a. bunga n1erupakan balas jasa yang

diberikan oleh unit ekonomi yang mengalami surplus kepada unit ekonomi

Page 41: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

yang mcngalami dclisit (kckurangan) karcna dibcrikan pinjaman olch unit

surplus (1-!amidah, 2005: 18 ).

Dalam perhitungan tingkat suku bunga, biasanya digunakan

persentase (%) dari jumlah yang dipinjam atau ditanamkan seseorang. Hal

ini sesuai dengan pendapat Paul :\ Samuelson dan William D Nordhous

(1990:414), bahwa suku bunga merupakan penerimaan (dalam rupiah) dan

setiap rupiah yang dipinjamkan pertahun sebagai imbalan atas uang yang

dipimjamkan.

Mcnurut Dahlan Siamat (200 I :220), sertifikat merupakan sun tu

keterangan atau pernyataan tertulis tercetak dari orang yang berwenang

yang dapat digunakan sebagai bukti suatu kejadian scbagai sarana clalam

penanaman modal digunakan sertifikat. SB! pertama kali diterbitkan pac!a

tahun I 970 dengan sasaran utama menciptakan stiatu instrumen pasar uang

yang hanya diperdagangkan antara bank-bank.

Didalam perdagangan efck yang dimaksud dengan sertifikat

adalah:

a. Suatu surat berharga sebagai pengganti dari surat berharga lainnya,

misalnya sertifikat PT. Dana Reksa.

b. Suatu surat dikeluarkan sebagai pengganti di suatu tagihan, rnisalnya

sertifikat dikeluakan oleh Bl.

c. Sebagai surat berhnrga yakni surat berharga yang dipergunakan untuk

menyatakan bahwa pemilik sertifikat tersebut oleh pemilik dari suatu

jumlah tertentu saham atau perusahaan.

Page 42: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Hal senada diperkuat okh urusan riset ekonomi dan kebijakan

moneter Bank Indonesia hah"a SBJ yan:; diterbitkan oleh Bl pacla

clasarnya adalah sama dengan dcposito bcrjangka, tetapi dengan ciri

tambah yang penting. Yaitu dapat diperjualbelikan clan bunganya dibayar

dimuka dengan diskonto.

Kesimpuiannya bahwa Tingkat suku bunga Sertifikat bank

Indonesia adaiah biaya yang harus dibayar oleh Bank Indonesia yang

mengeluarkan surat berharga Scrtifikat Bank Indonesia kepacla pembeli

atau pemegang surat berharga tcrsebut bcrdasarkan jangka waktu tcrtcntu

(\Vidayanti. 2007: 18)

5. Ha rga Em as

Ciri pokok dari standar emas adalah bahwa setiap negara selalu

siap mengkonversikan uang kcrtas atau uang flatnya pacla tingkat harga

yang tetap. Mekanisme tingkat harga dalam sistem standar emas disebut

mekanisme price specie automatic adjusmell/ , dimana specie adalah kata

lain untuk logam mulia (Hamidah, 2005:22).

(Maurice D. Levi, I 996: I 73) teori yang dikembangkan oleh para

ahli ekonomi klasik mengenai hubungan antara penawaran uang dan

tingkat harga emas adalah teori kuantitas uang. Teori ini menyatakan

bahwa tingkut harga keseluruhan dalam perekonomian akan sebanding

(proporsional) dengan uang yang beredar. Dalam standar emas, emas

merupakan bagian penting dari uang beredar. Baik Jangsung dalam bentuk

Page 43: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

koin emas ataupun tak langsung yaitu pada saat pcmerintah menggunakan

emas sebagai jaminan uang kertas (paper money).

Dari tahun 1934 hingga tahun 1971 Amerika Serikat menjalankan

suatu kebijakan pe1~1belian dan penjualan emas dengan harga tetap S 35

per ons. Kebijakan ini digunakan hingga pemerintah Nixon menghentikan

konvertabilitas dolar terhadap emus. Nilai emas sekarang ditentukan oleh

dorongan pasar (Hamidah, 2005:22).

Nick Apostolon dan D. Lawrence (2003). Menyatakan ernas telah

menjadi barometer kayakinan politik dan satabilitas mata uang. Ketika

angka inflasi meningkat, permintaan emasjuga akan meningkatjika terjadi

perubahan politik secara serius. Akirnya tingkat bpnga pada instrumen

pasar uang dan surat-surat berharga menjadikan emas lebih menarik

sebagai investasi. Sehingga menjadikan perarnalan harga emas sangat

su Ii t.

Bila seorang investor ingin mebeli emas karena ketidakstabilan

ekonomi atau untuk rnendiversifikasikan kepemilikan. Ada enam bentuk

pokok yang dapat dibeli yaitu, dana bersama. saham emas, koin. ernas

batangan, kontrakfi1111res, dan opsi.

Harga emas biasanya berbanding lurus dengan perubahan harga

mata uang dolar Amerika. Jadi kalau rnata uang dolar Amerika meningkat,

maka harga emas pun ikut meningkat. Hamidah, 2005:23, ada tiga macam

produk emas, yaitu:

I I

Page 44: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

I. Perh iasan

Biasanya jika seseorang membcli perhiasan emas akan dikenakan

biaya tambahan yang harus dibayar orang tersebut sebagai ongkos

pembuatan perhiasan tersebut. Tetapi ketika dijual maka orang tersebut

hanya akan menerima harga ernasnya saja, sedangkan ongkos

peinbuatannya 1ncnjadi 6iaya yang ditanggung orang tersebut.

2. l(oin

Koin emas yang popular adalah koin emas ONH yang dijual

dipegadaian. Sebagai investasi, koin emas biasanya lebih

menguntungkan dibanding dengan perhiasan, rnengingat untuk

membeli perhiasan membutuhkan ongkos pembuatan.

3. Batangan

Emas batangan adalah produk investasi emas yang paling

menguntungkan. Karena tidak dikenakan ongkos pembuatan ketika

membelinya. Mayoritas investor tidak sungguh-sungguh memiliki

batangan emas secarn fisik. Sebaliknya mereka membeli sertifikat

kepemilikan yang menunjukkan bahwa emas didepositokan dibank.

Sertifikat-sertifikat 1111 dapat dibeli dari bank-bank tertentu,

perusahaan-perusahaan paling besar, dan agen-agen yang diakui.

Emas merupakan logam mulia yang banyak diminati sebagai

alternatif investasi karena sifatnya yang anti inflasi. Maka perubahan harga

cmas sering menjadi perhatian investor scbagai dasar untuk menentukan

keputusan investasinya. Sebab, kenaikan harga emas yang melebihi batas-

Page 45: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

1-U'v"v'·\N Ul P,tJIA UIN SYAHID JAKARTA

batas normalnya dapat dijadikan indikator sebagai terjadinya krisis nilai

tukar mata uang lokal tcrhadap mata uang US$ yang menurut kcsepakatan

Bretton Woe! (I 990) ma ta uang ini tetap menggunakan standar em as.

Sedangakan mata uang lainnya tidak harus diJamin dengan emas

melainkan menambatkan diri pada mata uang US$ (Hamiclah 2005:24).

B. Pcnclitian Tcrdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sudjono (2002) penelitian dilakukan

dengan melihat hubungan simultan antara variabel makro terhadap indeks

harga saham sebelum dan semasa krisis. hasil penelitiannya menunjukan

bahwa terdapat empat variabel yang mempunyai hubungan simultan yakni

IHSG, Deposito I, SB!, dan rupiah akan tetapi rupiah Jebih mampu

menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel-variabel !HSG, Depo l, SB!, atau

rupiah itu sendiri akan tetapi tidak dapat mengungkap keseimbangan dan

hubungan simultan sebelum dan masa krisis karena periode pengamatan yang

terlal u penclek.

Penelitian yang dilakukan oleh R. Hiclayat, clkk (2003) tentang

Penggunaan Multi Indeks Model dalam Estimasi Tingkat Pengembalian

Jnvestasi Saham Di lndonesia tahun I 997-2000 dengan menggunakan analisis

regresi berganda hasilnya mcnunjukkan adanya pengaruh bersama secara

signifikan yaitu variabel tingkat pcngembalian pasar, tingkat inflasi, suku

bunga SB!, dan variabel kurs US dollar, clan harga emas terhadap

pengembalian saham.

Page 46: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Dalam R. Hidayat, dkk (2003) pcnclitian mcngcnai pcngaruh indcks

pasar terhadap harga saham-saham telah dilakukan oleh B. F. King terhadap

60 saham perusahaan yang menggunakan S & P 500 Dow Jones Index. hasil

penelitian ini dikutip oleh Fisher dengan pcrnyataan, "King obserred rhcil, 011

the a1·erage, 01·er half the \'araition in a stock's JJrice coulcl be a!!rihu/e(l ro a

marker i11fluence 1ha1 ajfecrs all s!Ock marker indexes such as Doll' Jones

Indus/rial Aremge or rhe S & P 500 Index" (Fisher And Jordon, 1995: I 0 I).

Hasil observasi King tersebut menunjukkan bahwa secara rata-rata, Jebih dari

separuh variasi harga saham dapat discbabkan olch pengaruh indeks pasar.

Dalam R. Hidayat, dkk (2003) terjadinya pola hubungan negatif antara

tingkat inflasi dengan tingkat pengembalian investasi saham dan komoditas

future (Jacob and Pettit,· 1989: 13 7). l'enelitian Januari 1969-Novcmbcr 1970

juga mengungkapkan adanya po la hubungan ncgatif antara tingkat bunga dan

inflasi terhadap pengembalian saham biasa. " ... rhere is a reliable 11ega1ire

rela/ionship be/11'een rhe le1·el o/ 1hc cxpecrcd r<'lums on common srocks and

rhe lnel ofrhe 1reas111)' bill rare" (Sclmcrt. 1992:519).

Dalam R. Hidayat, dkk (2003) penelitian mengenai hubungan harga

emas dengan indeks pasar saham mcnunjukkan: "In ge11eml, gold allowss 011e

lo diversih agai11/s !he ki11d1 o/ risk rhar affecr all s!Ock markels

simul1a11eo11sly. For example, in 19'3 and 197./ bullio11 price /rippled \\'he11

s/ock 111arke1.1· worldwide dropped dm111a1ically d11ri11g 1he oil crisis; 1he New

York Srock Exch11ge dropped opproxiamarcly 50%. Com·ersly, rhe price of

gold dropped fi'om 1982 10 I 983, 1rhrn 111os1 srock 111arke1 rose during rhe

Page 47: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

economic recove1J'. Several s111dies have shown 1he existence of a small, and

sometimes negafive, co1-rela1io11 he/ween gold and stock prices (Bruno,

1991 :328). Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya pola hubungan

negatif antara harga emas dengan pcngembalian saham biasa. Penelitian sejak

tahun 1960-1984 di USA terlrndap kcdua variabel tersebut, juga menunjukkan

adanya korelasi negatif sangat lcmah yaitu sebesar -0,09. tetapi terjadi

hubungan positif antara harga emas dengan tingkat inflasi (Roger dan Siegel

yang diadaptasi oleh Sharp, Gordon dan Bailey, 1997:498).

Dalam Siti Ruqoyah (2005), penelitian menunjukkan tingkat suku

bunga SB! dan jumlah uang beredar (M2) memberi pengaruh terhadap return

sahamn secara signifikan pada taraf a = 0,05. 1-lasil dari koefisien regresi

menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SB! dan jumlah uang beredar (M2)

memberi pcngaruh terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan Widayanti (2007), penelitian dengan

menggunakan metode analisis regresi linear berganda yang digunakan

memberikan basil bahwa terdapat variabel makroekonomi yaitu gross

domeslic product, tingkat suku bunga SB!, tingkat suku bunga f/1/ernationa/

Prime Rares, inflasi Indonesia, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar

Amerika Serikat, indeks harga saham gabungan dan New York Exchange

Index, masing-masing mempunyai pengaruh terhadap return saham

perusahaan yang mempunyai karakter yang berbeda walaupun perusahaan

tersebut sahamnya sama-sama diminati oleh investor asing. Sedangkan

variabel inflasi Amerika Serikat tidak mempunyai pengaruh terhadap return

Page 48: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

saharn perusahaan manapun. Re111m saham terhadap 24 perusahaan yang

paling banyak dipengaruhi oleh variabel makroekonomi adalah re111m saham

perusahaan KLBF. 7 perusahaan tidak dipengaruhi oleh variabel

makroekonomi apapun, 4 perusahaan dipengaruhi oleh 2 varian variabel

rnakroekonomi, dan l 0 perusahaan dipengaruhi oleh satu varian variabel

makroekonorn i.

Pcnelitian juga dilakukan olch Hamidah (2005), hasil pcnclitian yang

diperoleh dalam pengujian terhadap tingkat pengcrnbalian investasi saham

adalah bahwa tingkat pengembalian pasar, inflasi, suku bunga deposito, niali

tukar, dan harga emas secara simultan (bersama-sama) berpengaruh

signifikan. Secara parsial, hasil pcnelitian menunjukkan bahwa hanya tingkat

pengembalian pasar dan nilai tukar yang berpengaruh signifikan terhadap

tingkat pengembalian investasi saham. Sedangkan inflasi. suku bunga

deposito. dan harga emus tidak berpengaruh signifikan.

C. Kerangka Pemikiran

Kondisi variabel rnakro sangat mempengaruhi kcputusan-keputusan

invetasi yang diambil oleh pemodal. Saat terjadi gejolak pada kondisi moneter

dimana indikator ekonomi makro menunjukan tren penurunan atau

perlambatan, maka harga-harga saham akan menurun. Sementara kondisi

perekonomian yang diharapkan membaik merupakan sentimen positif yang

berdampak pada kenaikan harga di pasar saham. Beberapa variabcl yang

sering digunakan dalam melakukan analisis kondisi ekonomi makro antara

Page 49: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Jain suku bunga SB!, nilai tukar rnata uang asing, tingkat inflasi, jurnlah uang

yang beredar, pendapatan rnasyarakat. dan lain-lain.

Berdasarkan acuan terse but rnaka penel iti akan· menganal is is pengaruh

inflasi, suku bunga SB!, nilai tukar Rupiah, dan Harga Emas terhadap tingkat

penge111balian (re111rn) saharn dengan 111enggunakan 111odel koreksi kesalahan

atau ECM (Error Correclion Model) yang diperkenalkan oleh Sargan dan

dipopulerkan oleh Engle dan Granger karena 111odel ini 111a111pu meliputi

banyak variabel dalam 111enganalisis fenornena ekonomi jangka panjang dan

juga dapat memecahkan masalah variabel lime series yang rentan dengan

ketidakstasioneran yang sebelumnya dilakukan uji stasioner ADF dan uji

kointegrasi Johansen.

Bank Bursa Efek Indonesia Indonesia

I I Variabel Jndependen: Variabe! dependen : I. Tingkat lnllasi Tingkat Pcngen1balian

(return) Sahan1 2. Nilai Tukar Rupiah

3. Suku Bunga Sf31

..J.. Harga Emas I ' I I

I Uji Akar Unit I

I Uji Kointegrasi

I I

Error ('orrection .\!ode/ I

Gambar 2. l. Kcrangk'1 13crpikir

Page 50: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Dari gambar diatas dapat clijelaskan bahwa sctelah pencliti menctapkan

judul penelitian, maka langkah awal yang dilakukan adalah dcngan menentukan

sampel dari jumlah saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Dalam ha! ini, peneliti mengambil sampel dari l 2 saham yang konsisten selama

masa periode bulan Januari 2005 sampai Desember 2007. penelitian ini

dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh inflasi, kurs, suku bunga SB! dan harga

emas terhadap return saham. Model yang dipakai adalah Error Correcrion Model.

Data variabel dependen maupun independen yang di input merupakan data

rime series. Time series adalah serangkaian data numerik dimana setiap itemnya

berhubungan dengan suatu saat tertentu dalam waktu. Dalam penelitian ini

pengujian statistik menggunakan uji pcrtama yang dianalisis. Dari uji stasioneritas

data dapat diketahui nilai critical \'{/iue (CV) dan uji ADFtcst. Jika nilai CV >

ADFtest, maka data stasioner a tau cl a pat juga dil ihat dari prob < 0.05. Jika scluruh

data sudah dianggap stasioner maka sclanjutnya clilakukan uji kointegrasi, ini

bertujuan untuk mengkaji stasioneritas residual regresi kointegrasi. Uji kointegrasi

sangat penting untuk mengem,bangkan suatu model dinamis. terutama Error

Correction Model (ECM) yang mcncakup variabcl-variabel kunci pada regres1

kointegrasi terkait.

Page 51: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup peneli°tian ini adalah menganalisis pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Adapun variabel dependen (Y)

.adalah tingkat pengembalian (re111m) saham sedangkan variabel dependennya

(X) adalah inflasi, nilai tukar rupiah. suku bunga SB!. dan harga emas. periode

penelitian 1 Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. Perhitungan dan

pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu sofiirnre

statistik dan ekonometrik dalam komputer yang scsuai, yaitu £1·ieH's versi 4.0.

Ruang lingkup penelitian ini adalah variabel makro ekonomi yang

terdiri dari:

I. Tingkat inflasi

., Nilai tukar Rupiah

3. Suku Bunga SBI

4. Tingkat Inflasi di Indonesia

5. Tingkat Pengembalian (re111m) Saham

Page 52: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

B. Metode Penentuan Sampcl

Sampcl yang digunakan dalam pcnclitian 1111 adalah scluruh

perusahaan yang terdaftar pada scktor lndustri Barang Konsumsi di BEJ

dengan periode penelitian 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desembcr 2007.

Adapun yang digunakan dalam pcnelitian ini adalah metode p11rposi1·e

sampling, dengan kriteria sebagai bcrikut :

1. Perusahaan yang diteliti terda!iar di BEJ sejak periodc 31 Desembcr 2005

s.ampai dengan Desember 2007.

Perusahaan yang diteliti tidak mdakukan Corporate Action (Srock Split

dan Revers Stock) sclama pcriode pcnelitian guna menghindari bias data

harga saham.

3. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan teraktif selama pcriodc

penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data agar dapat dilakukan penelitian. Peneliti

melakukan dua kegiatan pengumpu\an data.

I. Data Sekunder

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu

(lime series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data

bulanan historis return saham pada scktor lndustri Barang Konsumsi yang

listed dan dipublikasikan PT BEJ pada web site 11·11w.j~c:_s_o.id atau pada

jsx monthly report dengan rentang waktu dari 1 Januari 2005 sampai

Page 53: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

c. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam

diperpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa.

karena ilmu selalu berkembang, penulis melakukan penelitian dengan

teknologi yang berkembang yaitu internet sehingga data yang

diperoleh up to date sepcrti: www. Bi.go.id

D. Mctodc Analisis

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh

yaitu untuk mengetahui pengaruh antara tingkat inflasi. nilai tukar Rupiah,

suku bunga SBJ, dan harga emas terhadap tingkat pengembalian (return)

saham, untuk itu digunakan beberapa alat analisis dianraranya sebagai berikut.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi OLS

(ordinary least square) dengan data time series periocle Januari 2005-

Desember 2007. Aclapun metocle analisis yang digunakan untuk mengestimasi

model penelitian ini adalah Error Corre.ction Model (ECM) atau model

koreksi kesalahan yang diperkcnalkan oleh Sargan dan dipopulerkan oleh

Engle dan Granger (Nachrowi. 2006). Adapun pe11imbangan penggunaan alat

analisis tersebut karena model koreksi kesalahan mampu meliputi banyak

variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi jangka pendek maupun

jangka panjang. serta mampu mengkaji konsistensi model empiris dengan

teori ekonomi. Selain itu. model ini mampu mencari pemecahan terhaclap

Page 54: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

persoalan variabel runtun waktu (1i111e series) yang ticlak stasioncr dan regresi

lancung (spurious regression) dalam ekonomctri (lnsukindro. 1999).

ECM adalah suatu model ekonomi clan analisis yang mcnyertainya. ha!

ini disebabkan sebagian besar analisis ekonomi berhubungan erat dcngan data

time series yang sering diwujudkan dengan hubungan dan perubahan suatu

variabel pada waktu te1tentu ,terhadap variabel lain di waktu yang berbeda.

Adapun model dasar ECM adalah sebagai berikut :

DY,= a0 + a1ECT1 t-1 + a2DYt-J +a3DX,_k+u 1 ......

Dari persamaan diatas dapal dilihat bahwa dalam pengujian untuk

hubungan jangka pcndek dimasukan variabcl independen yakni ECT (Error

Correction Ter111) yang mcrupakan error atau residual dari rcgresi OLS jangka

panjang, karena kita ingin mengetahui apakah variabel dcpcndcn pada pcriocle

sebelunrnya mempengaruhi variabel dimasa sekarang, sehingga dimasukun

juga variabel dependen pada pcriode sebelumnya.

1. Uji Stasioneritas

Dalam ekonometri dikenal dengan beberapa pengujian unit root

dan Data ekonomi makro umumnya adalah data time series yang rentan

dengan ketidakstasioneran untuk itu sebelumnya d.ilakukan uji stasioner

Tujuan uji stasioner ini adalah agar meannya stabil dan random errornya =

0, sehingga model regresi yang diperoleh mempunyai prediksi yang tidak

spurious (regrcsi semu). Data dikaiakan stasioner apabila nilai

probabilitasnya < tingkat kepercayaan a = 0,05 atau ADF1," > nilai kritis

Page 55: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

ADF. Dalam uji ini yang digunabn adalah Uji Aug111e111ed Dickey Fuller

(.4DF) pengujian ini dapat dilakukan untuk mengetahui kcstasioneran data,

dengan asumsi pada errornya tidak terdapat autokorelasi, kelebihan dari

Uji ADF adalah pengujian ini dapat dilakukan walaupun antar errornya

saling berkaitan.

2. Uji Kointegrasi

Uji kointcgrasi mcrupakan kclanjutan dari uji akar unit. Tujuan

dilakukannya uji kointegrasi adalah untuk mengkaj i stasioneritas residual

regresi kointegrasi. Stasioneritas penting jika ingin mengembangkan suatu

model dinamis. terutama EC'".I yang rnencakup variabcl-variabel· kunci

pada regresi kointegrasi terkait.

Pada umumya data time series tidak stasioner pada level atau

mengandung unit root bila data tersebut sudah stasioner pada ordo yang

sanrn misalnya !(!) maka dapat dilakukan uji kointegrasi untuk me!ihat

apakah terdapat adanya hubungan keseimbangan antara variabel-variabel

tersebut dalam jangka panjang. Uji yang digunakan adalah uji Johansen

Coi111egra1ion 1es1.

3. Uji Signifikansi

a. Uji T (Uji secara parsial)

Uji T digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen

terhadap variabel dcpenden secara parsial. Bila T1i'""'" lebih besar dari

T1a1,,1 atau nilai signifikan T <a : 5 % (0.05) maka J-1 0 ditolak dan J-1,

Page 56: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

diterima yang bcrarti bahwa tcrdapat pengaruh signifikan sccara

parsial variabel indepemkn terhadap variabel dcpenden.

b. Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi

tersebut. Bila nilai Fh;rn,,g lebih besar dari Frnbel atau tingkat

signifikannya lebih kecil dari 5 % (a : 5 % ; 0,05) maka ha! ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H, diterima yang berarti bahwa

variabel independent mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel dependen sccara simultan.

c. Uji R2

Nilai R' menunjukkan besarnya variasi variabel-variabel independent

dalam mempengaruhi variabel dependen. Nilai R2 berkisar antar 0 dan

I. semakin besar nilai R2 berarti semakin besar variasi variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel

independent, dan begitupula dengan sebaliknya.

E. Variabel Penelitian

I. Variabel Dependen

Variabel dependen clalam penelitian ini adalah tingkat

pengembalian (return) saharn yang ditentukan berdasarkan rasio

perubahan harga saham individual dengan jangka waktu bulanan. Tingkat

pengembalian (re/urn) saham adalah selisih antara harga saham pada

43

Page 57: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

PER PUST AKAAN UT AMA UIN SYAHID JAKARTA

pcriocle l dan harga saham pada pcriode scbclumnya (t-1) dibagi dcngan

l1arga saham pada peride sebelumnya (t-1).

2. Variabel lnd~penden

a. lnllasi

Inflnsi adalah ukuran ckonon1i yang 1ncn1bcrikan gan1baran

tcntanu pcningkau1n harga rata~rata barang dan jasa yang diproduksi

okh sistem pecckonomian. Inflasi juga merupakan salah satu ukuran

aktivitas ekonomi yang sering digunakan untuk me!1gga111barkan

kondisi ckonomi nasional. Tingkat inllasi dapat diukur dengan

menggunakan Jaju inflasi yang terlihat lndcks Harga Konsumen (JHK).

b. Nilai Tul:<1r Rupiah

Salvatore ( 1997:49), nilai tukar kurs (exchange rate)

didefinisikan seb[,gai harga mata uang uar negcri dalam satuan mata

11arig dari suatu Negara ya11g diukur atm1 dinyatakan dalam rnata uang

Jain. Kurs merupakan harga suatu mata .rang terh~dap mata uang yang

Ja:n. Data kurs yang dipakai adalah data pcrsentase pertumbuhan kurs

R•:piah terhadap Dolar Amcrika Serikat. Adapun data kurs yang

Jigunakan adalah nilai tengah antara mata uang Rupiah terhadap Dolar

A•nerika Serikat.

c. Suku Bunra SB!

Suku bunga tidak diragukan Jagi mempengaruhi harga saham

karcna pengarulmya terhadap Jaba. Suku bunga yang makin tinggi

akan melemahkan perekonomian, dapat menaikkan biaya bunga dan

Page 58: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

BAB IV

BASIL DAN PEMBAHASAN

A .. Sckilas Gi.mbaran Urn urn Objck Pcnclitian

L Scj~1rah Bursa Efek

'.'ada zaman pcrusahaan Belanda. Bursa cfek pertama kali didirikan

di Indonesia pada tahun 1912. bursa efek yang pertarna ini didirikan oieh

13 pcrusahaan efek (sekuritas) Bclancla dan beralokasi di Batavia

(Jakar·ta). Kemudian claiam pcrkembangannya, pachi tahun 1925 didirikan

dua bur::a elek Jain, yaitu clikota Semarang dan Surabaya. Karena

mcietusnya perang dunia ke 2 pada tahun 1939, rnaka pada awal tahun

1940 bu:·sa c!Ck ditutup, sehingga secara otomatis pasar modal menj'adi

vakum, tidak ada Jagi pcrkcmbangannya.

S·~telah Indonesia rncrdcka pada tan ,gal 17 Agustus 1945, scjarah

pasar modal Indonesia memasuki alam kc1*:rdekaan yr,ng tentunya akan

memberikan angi11a segar bagi perkembangrn pasar modal dengan dimensi

da11 situasi yang berbeda. Pemerintah orcle iama membentuk suatu badan

yang discbut PPUE (Pcrserikatan Perdagangan Uang dan Efck-cfck).

SalaJ1 satu tugas badan ini adaiah melakukan berbagai kajian tentang

kcmungkinan didirikannyr bursa cfek pasca kcmerdckaan. Berbgai kajian

clilakukan tentunya mcnyangkut factor ckonomi makro maupun mikro,

karena pasar modal sangat erat kaitannya dengan factor ckonomi suatu

Negara.

Page 59: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Pada tahun l 652, PPUE membuka bursa efok di Jkarta, yang

diharapkan 111cnjadi indicator pcnunjang r--erckonornian. Na1nun karcna

inflasi dr.n resesi ckonomi yang berlangsung di Indonesia pada waktu itu.

maka pad:i tahun I 958 kegiatan bursa efek dihentikan.

2. Instrumen Pasar Modal

Jnstru1ncn pasar n1odal pada pnns1pnya ~idalah sc111ua surat

llcrharga (efck) yang umumnya diper:ju&! belikan melalui pasar modal efck

adalah surta pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,

sckuritas k1cdi'. talllta i)llkti hutang, rights, "'"nw1ts, opsi atau sctiap

derivative dari cfck atau setiap instrument yang clitetapkan oleh Bapepam

scbgai efek. Sifat efek yang diperdagangkan di pasar modal (Bursa Efek)

biasanya nerjangka waktu panjang. Instrument yang paling umum

dipcciual bclikan mehlui Bursa Elek di Indonesia saat ini adalah saham,

obligasi clan rights.

a. Sah~m

Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan modal pada

suatu persc:ian tecbatas. Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek,

saham atau disebut share merupakan instrnment yang paling dominant

dipcr'Jagangkan. Saham tersi:but dapat ditcrbitkan dcngan cara atas

nama atau atas unjuk. Saham clapat dibedakan antara saham biasa

t;com111011 stock) dan saham percferen (preferred stock). Perbcclaan

kedua sah:.im intu antara Jain adalah :

Page 60: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

I) Sa ham Biasa

(a) Divide~ dibayackan sepanjang perusahaan memp~roleh data.

(b) Mcmiliki hak suara (one share one vote).

1 c) Hak mcmpcrolch pcmbagian kekayaan pcrusahaan apabila

bangkrut dilakukan setelah sem:rn kewajiabn perusahaan

dilunasi.

2) Saham Preferen

(a) Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen.

(b) Tidal: memiliki hak suara.

(c) Dapat mempengaruhi rnanajemen perusahaan terutama dalam

P'"ncalonan pcngurus.

(ct) Memiliki hak pembayarnll maksimum sebesar nilai nominal

saham Jebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan

dilikuidasi.

(e) Kcmungkinan dapat mempcrolch tambahan dan pembagian

laba perusahaan ctisamping pcnghasilan yang diterima sccara

tetap.

h. Right

Yaitu hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk

rncmbeli tambahan saharn baru yang diterbitkan oleh suatu

pcrusahaan, penerbitan right di pasar modal Indonesia juga disebut

penawaran efek terbatas dengan hak membeli lebih dahulu. Biasanya

pcrusahaan menctapkan bahwa setiap pemegang saham lama diberi

Page 61: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

liak Ulltuk membeli scjumlah saham baru clengan suatu perbandinagn

yang dite11tuka11.

c. Obligasi

Obligasi atau bond1· adalah bukti hutang dari emiten yang

Jijarn in oleh pcnaggung yang mcrnegang janj i pembayaran bunga a tau

jailii lainnp secara pclunasan pokok pinjarnan yang dilakukan pada

tanggal jatuh tempo. Obligasi pada prinsipnya mcrupakan instrtnnent

pasar nwdal ) ang bcrjangka waktu panjang yaitu 3 s/d 30 tahun.

Namun dcmikian clilihat dari jangka waktu pcndek yaitu antara 3-5

tal1un, b-ci:jangka waktu 1Penengah 5-15 tahun clan berjangka waktu

panjang 15-30 tahun.

3. Gamh,,ran Prociuk Indonesia di Era Gloloalisnsi

J)i era globalisasi, rerdagangan sen1akin bcbas1 aru~ barang suatu

Negara kc Negara lain 111enjadi sangnt :~nicar. tanpa han1batan bcrupa

aturnn-aturan yang sebelumnya dibuat untuk rnelindungi industri Negara

setempat. Hambatan yang sering dibuat untuk melindungi produsen local

kini di hilangkan sarna sekali.

PcrJagangan bebas melahirkan peluang yang besar bagi Negara

yang produknya memiliki daya saing yang 1inggi. Prociuk mereka dapat

1ne1nasuki Negara manapun dan ditcrirna oleh konsumen karena

berkunlitas dan dijual dengan harga yang bersaing. Negara seperti itu

cbpat mcraup keuntungan yai;g melimpah dr ekspor produknya.

Page 62: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

teknologi informasi dan mesin mobil. Namun, sekarang produk yang

bermuatan tckuologi sederhana seperti sepatu, kain, dan peralatan rumah

tangga sudah membanjin pasar. Produk semacam itu terutama produk

yang didatngkan dari Chii;a, yang dijual nrnrah, bahkan dicurigai dijual

murah dari pada di nc~cri asalnya.

Apa!agi genera,;;i nuda tcrutan1a di \Ota bcsar Indonesia sckarang

suclah dihingrapi penyakit bangga mengkor.sumsi produk Juar negeri atau

yang ocrbau luar negeri. Mereka lebuh menyukai makanan di restoran

makanan cepat saji asing seperti Mc Donalds, Kentucky Fried Chiken,

Pizza f1ut dan Hoka-Hoka Bento dari pada restoran asli Indonesia seperti

Aya111 Gorcng Mbok Berek, clan lain-lain.

Untung saja masih ada produk Indonesia yang mendominasi pasar

nasional, seperti Mic Instant, The Botol Sosro, Air Mineral. Minyak

Goreng clan Kosmetik. Bila tidak ada produk Indonesia seperti itu, pasar

Indonesia sudah sepenuhnya dikuasai produk asing. Secara makro, akibat

kehadirJn produk asing secara masal meuyebabkan transaksi neraca

pembayaran Indonesia akan bangkrut kalau tidak ada penurunan impor.

Bila pemerintah tidak segcra melakukan tindakan untuk mengatasi

masahh serbuan produk asing tersebut: maka semakin mcrajalela di pasar

na,ional. Di khawatirkan produk Indonesb akan tcrsingkir dari pasar.

Suatu Kcadaan yang menycdihlrnn akan terj< di: "Prociuk Indonesia menjadi

tamu d1 negcri sendiri". Kemungkinan i>uruk tcrsebut harus diccgah

Page 63: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Guna mengatasi permasalahan tersebut kalangan produsen

fann~si sudah berupaya semaksimal mungkin untuk tetap menjaga

agar harga obat masih di batas kcm 1mpuan masyarakat. Namun,

1neskipun kalangan produsen farmasi sudah berupaya semaksimal

n1ungkin unluk n1enjaga agar harga obat tidak n1c1nbcratkan

111asyarakat. tctap saja 1)cnnintaan 1nasyarakat untuk obatwobatan tidak

tcrlalu tinggi. Seperti diketahui konsumsi obat di Indonesia sangat

rendah, yaitu sebesar US$ 6 per ke1'ala. Ini adalah tingkat konsumsi

terendah di dunia setelah Senegal.

-:. lndustri Kosmetik

Indonesia merupakan Negara kedua terkaya di dunia dalam

ha! kcanckarngaman hayati. Terdapat sekitar 30.000 jenis (spesies)

yang telah diketahui memiliki fungsi biofarmara, yaitu tumbuhan,

hewan, mauoun mikroba yang memiliki potensi sebagai obat, makanan

kesehatan, 11111raoce11ticals, baik untuk manusia, hewan maupun

tanaman. Dengan kekayaan tersebut Indonesia berpcluang besar untuk

menjadi salah satu Negara terbesar dalam industri obat tradisional

(jamu) da:1 kosmetik alami berbahan bairn tumbuh-tumbuhan yang

peluang pasarnya cukup bcsar.

Seiring dengan kemajuan tcl:nologi, trend kecantikan di

Inuoncsia bcrkembang pesat dengan ditmdai oleh munculnya produk

kos•nctik baik dari dalam produk serta pilihan warna yang

mcnmvarKan varian produk serta pilihan warna yang lcngkap dalam

Page 64: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

5) Davomas Abadi (DA VO)

I)) Pata Djakana (DLTA)

7) Indolood Suks~s Makmur (INDF)

8) Multi l3intang (MLTIJ

9) M8yora Indah (MYOR)

I 0) Prasidha Anak Niaga (!'SDN)

I I) Sari Husada (SHDA)

12) Sckar Laut (SKLT)

13) S11Jart (SMAR)

14) Sian:.ir Top (STTPl

15) Suh<1 Inc!ah (SUBA)

16) Tunas Baru Lampung (Tl3LA)

17) Ultra Jaya (ULTJ)

h. Rokok

1) BAT Indonesia (BAT!)

2) Gudang Garam (GGRM)

3) HM Sampoerna (HMSP)

·I) Bcntocl International Investment (RMBT)

I) Ba/er Indonesia SB (BYSB)

2) Gayer Indonesia SP (BYSP)

:l) ')ankns Laboratories (DNKS)

4) Darya-Varia Laboratoria (DVU\)

Page 65: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

5) lnd•1forma ( INAF)

(i) Kimia Famia (KAEF)

7) Kalbc Farma (KLBF)

8) Merck Indonesia (MERK)

9) Pyridam Farina (PYFA)

I 0) Schcring Pbugh Indonesia (SCP!)

11) Dristoel-Myers Squibb Indo11csia (SQQBB)

12) Brisloel-Myers Squibb Indonesia (SQBI)

IJ)Tempo Scan Pasitic (TSPC)

d. Kos,nctik

I) Mustika Ratu (MRAT)

2) Manclom lndon~sia (TCID)

3) Unilever InJonesia (UNVR)

B. Hasil analisa d.111 Pcmbahasan

I. Analisis Dcskriptif

Pcngolahan data dilakukan sccara eiektronik yakni menggunakan

rvticr•)soi\ Excel Windows 2003 dan Evicws 4.0 untuk mempcrcepat

pc:·olchan h.1sil yanb dapat mcnjelaskan variabcl-variabcl yang ditcliti

J·:rkni Variabel indcpcndcn (variabcl bebas) tingkat inflasi, Nilai tukar

Rupiah ierh;1dap Dollar AS. Suku Bunga SBI, Hacga Emas dan yang

menjadi variabel cicpendennya (variabcl terikal) adalah tingkat

pengc:nbalian (retum) saham. Penjelasan lebil1 lnnjut sebaeai bcrikut:

Page 66: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

a. Tingkat Pengcrnbalian (retum) Saham

r.ki1entukan tiil~~at retum saham untuk masing-masing saham

(Ri) diair.bil d<.ri harga saham historis atau harga saham sebelumnya.

l?e111m saham diclelinisikan sebagai aktii'nya harga saham dari periode

scbc1un1nya. Sahan1-saha1n yang 111cn1iliki return sahan1 tertinggi

111engindikasikan bah\va sahan1 tcrsehut aktli dipcrdagangkan c.lan

dealer tiJak akan l,una mcnyimpa i saham tcrsebut sebelum

dipcrdagangkan. Rata-rata retum saham selam waktu periode Januari

2005 samapi Dcscmber 2007 clapat dililwt pada lam pi ran 5.

h. lnllasi

Tabcl 4.2. Tingkat innasi di Indonesia

I~--.'_'_. c;;~;~-- ---i{Jf;~-! -}fi-i*2--- -~0:-

. Feb -= _ 0.0060 -r ·0.0149 0.0053 Mar 0.0073 1 0.0131 0.0054

__ f\Pr___ 0.0068 r o.o 12s 0.0052

__ _r:-~ci __ ---~006~- _Q,O 130 __ . 0.0050 _ Juni 0.0062 0.0129 0.0048

Juli 0.0065 0.0126 0.0050

E. ~~=~1¥~ ~J~:~=-· ~i-.1 _____ Nov ___ o.o 153 I 0.0044 0.0056

Des 0.0143 0.0055 0.0055 . - . Suinber: Gank Indonesia. dnta dinhih

l.krdasarkan Tabcl 4.2 thqoat dikctahui bahwa rr1t.i-rata tingkat

lnllasi di Indonesia mempunyai rata-rato tertinggi pacla tahun 2005 clan

~ingkat inflasi tcrenJah ter:jadi pada tahu:1 '2006, dimana angka rata-rata

Page 67: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

lcrlinggi terjadi p<.da bu Ian November 2005 sebesar 0.0 I 53 dan angka

rata-rata lcrcndah bcrada pada bu Ian November 2006 sebesar 0.044.

1\Jeningka:nya 'mgka inllasi pada masa terscbut diperkirakan

karena pcningkatan haiga minyak bumi dunia, tingginya harga minyak

humi duni.1 ini rncmbawa implikasi dikeluarkannya kcbijakan

pcnycsuaian harga bahan bakar rninyak (BllM) di dalam ncgcri clan

pcngurangan subsidi Pemeri1itah untuk harga BBM tcrsebut, kondisi

perckonomian Indonesia mulai kon(JL,sif sepanjang tahun 2006.

dipcrlihatkan dcngao penurunan angka inllasi yang cukup signifikan.

c. Nilai Tuk.1r Rupiah 'erhadap Dollar AS

fabcl 4.3. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS

r Pcriodc 2005 2006 2007 Jan 9165 9395 9090 Feb 9260 9230 9160.

.

Mar 9480 9075 9118 ---.\pr 9570 8775 9083

. - --Mei 9495 9'22() 8828 --------·- ···-··- --··----------·---- --·---Juni 9713 9300 90:i4 --------- ..... _____ , .. __ .. ____ Ju Ii 9819 9070 9186 -·--·--- ----------~-

__ Agst 10240 9100 94 IO ·-

Sept 10310 9235 9137 --Oct 10090 91 IO 9103 Nov 10035 9165 9376 Des 9830 9020 9419 ..

Sun1ber: 3ank Indonesia, data d1olah

13crdasari<an Tabel 4.3 dapat dikctahui bahwa rata-rata Nilai

Tukar Rupiah terhadap Dollar AS tcrtinggi terjadi di tahun 2005 dan

nilai rata-rata tercndah berada pacla tahun 2007, dimana nilai tukar

Page 68: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

tertinggi cc1jadi pada bu Ian September 2005 sebesar I 0310 dan angka

tcrcndah bcrada pada bulan Mei 2007 sebcsar 8828.

"'ila1 tukar Rupiah terhadap Dollar AS menunjukan dalam kcadaan

stabil scpanjang oeriode 2006 hingga 2007 lrnrena pergerakannya

bcr:tcb pada ki.,an111 l\p. 9000 sampai Rp. 9·100 hal tcrscbut

111cnandakan hah\va pcrckonn1nian indonesia yang knndusif.

cl. Suku [lung« Slil

Tabel 4.4. Tingkat S<iku Bunga SB!

l'criodc 2005 2006 2007 Jan 0.0062 0.0106 0.0079 Feb 0.0062 0.0106 0.0077

----~ ··----. ··-.. ____

Mar 0.0062 0.0106 0.0075 -· -----

A[lr 0.0064 0.0106 0.0075 Mei 0.0066 0.0104 0.0073 ---·--·------~·~--·----~- ----------···-Juni 0.0069 0.0104· 0.0071 ------------- --· ------··-- -----------J 11 Ii 0.007! 0.0102 0.0069 l-- .. -------· ... Agst 0.0079 0.0097 0.0069 --------Sc 0.0083 0.009'1 0.0069 _._'."£. .. -.

-o.oon··-~- o.o(i9o· t=_Okt __ 0.0069 ------

Nov 0.0102 0.0085 0.0069 -- . Des 0.0106 0.0081 0.0067 -----

Surnber: Bank Indonesia, data jiolah

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dikct,1hui bahwa rata-rata tingkat

suku bunga yang tertinggi te1jadi pada akl1ir tahun 2005 dan awal

2006, rata-rata tingkat suku bt:nga. terendah tcrjadi pada awal tahun

2005, dimana s~ku ounga tertinggi bcrada pada bulan November 2005.

Dcscmtier 2005. Januari ]006 sampai April 2006 scbcsar 0.0106 dan

clll;oka tcrcndah tcrjadi pada bulan .lanuc'ri sampai l\forct 2005 scbcsar

(),()(>2.

Page 69: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Peningkatan tingkat suku bunpi Sertifikat Bank Indonesia

adalail usaha pcmerintah menekan uang yang beredar dan menarik

uang tersebut untuk meningkatkan neraca pembayaran, sedangkan

:·endahnya ting;.;at suku bunga Sc11ifikat Bank Indonesia disebabkan

kar•;na pemcrintah bcrusaha. mcmberikan keleluasaan perekonomian

untuk bi;rkci;1bang dengan jalan memacu pcrtumbuhan konsumsi

masyarakat sclain itu penurunan tingkat inflasi pada pertengahan tahun

2006 membawa ruang gerak yang lebih leluasa bagi Bank Indonesia

untuk scg< ra mcnurunkan tingkat bunga Ill Rate secara bertahap.

c. t-Iarga E1nas

Tabel 4.5. I-Iarga Emas

-I Pcrindc 2005 2006 2007

Jan I25500 I69~50 187500 Feb 127750 i71000 196000 -M[!r 130250 163000 193500 Apr 135100 180500 200000 Mei 128200 198500 186700 Juni 135100 135100 188600 Ju Ii 135000 184000 198600 -Agst 145000 183001) 201800 Sep 157150 176000 216700 --Okt 151000 174000 23: 750 -Nov 157000 185000 240650

J -Des 167350 174000 251200 .. --~·---- ----

Sumber: Historical Jakarta Future Exchange

Bc:dasarkan Tabel 4 . .'l dapat dik1:tahui bahwa rata-rata tingkat

htrga emas yang tertinggi te1jadi pada akhir tahun 2007, rata-rata

tingkat lwrga emas terendah te1jacli pada awal tahun 2005, dimana

harsa emas tertinggi bcracla pada bu Ian Dcsembcr 2007 scbesar

Page 70: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

~51200 dall angka tcrendah terjadi pada bulan Januari 2005 sebesar

125500.

2. Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test)

Pcngujian akar-akar unit untuk sc111ua variabcl yang digunakan

dalam analisis time series perlu dilakukan untuk merncnuhi kcabsahan

analisis ECM (lc"rrnr Correction Model). !k'am hal ini data harus hersifat

sta:-iiol!cr ticngan kuta lain pcrHaku data ynng stasioncr n1c1niliki varians

yang tidak terlalu besar dan mempunyai k~ccndcrungan mendckati nilai

rata-rnta (Stil1endra, 2003).

Pe11gnjian stasioner dilakukan terhadap seluruh va~iabel, model

,·ang dig'.lnakan yang oleh pcneliti didasarkan pada Augmented Dickey

Fuller Test, untuk perhitungannya digunakan komputer dengan program

sofw,1re Eviell's 4.0. Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa seluruh

data yang dimasukan dalam model pada tiPgkat level (data asli), belum

111cncap,Ii slasion<>r, karena ADF,0 , 1 variabel-variabel tersebut kurang dari

nilai kritis ADF pada tingkat kepercayaan 5%, sehingga dapat disimpulkan

vari.1bel-variabcl pada tingkat level (data asli) terdapat pcrsoalan akar unit.

1 lanya Tingk:it Pcngembalian (return) Saham ADES, AQUA, BATI,

CEIZA, DVLA, GGRt\~. Ht\JSP, KLBF, MERK, fvlYOR, SKLT, dan

UNYR yang mcncapai stasioner pada tingkat level.

Page 71: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

,-----·----· I PERPUSTAKAAN UTAMA ~ SYAHID JAl<.ARTA

Tabel 4.6. Uji Akar Unit pada tingkat level

1--·-- I ·---

Variabcl ADf Test ADF I

Keterangan Mc.Kinnon

Critk:il Value i

(5%) -~·-·--·-- -

IN FLA SI -1.357974 -2.9·!8404 'fidak Stasion~r

I _ _IS.[j_I~§__===-=-- - --·-------------1.619443 -2.948404 ·ridak Stasioncr ----------·- ------------··----·--· -----·- .. ---------····

I SLJl(U BUNCiA -2.336421 -2.957110 'l'idak Stasioncr

1-~-=£:f0AS ==---=-- 0.731652 -----·-~------------

-2.954021 ·ridak Stasioncr ---------------I ADES -4.734471 -2.951125 Stasioncr ----AQUA- ·1 -7.514270

-----2.948404 Stasioner

BA Tl -'/.514270 -2.948404 Stasioner CEKA -6.021044 -2.948404 Stasioner -- --DVLA -6.626206 -2.948404 Stasioncr ----GGRM -8 8486'14 -2.948404 S!asioner -HMSP -4.350359 -2.948404 Stasioner

1- J(LBf' -4.440549 -?.948404 Stasioner 1 _____

I MERK -6.574716 -2.948404 Stasioncr --------- ---- -- ----MYOR -5.066885 -2.948404 Stasioner

i -----~--SKLT -0.309792 -2.918404 Stasioner

c~-:UNVR -~-:-r -- -6.750542 ·--~---- ----- l --

-2.9-:8404 Stasioncr --·-·------~,umber: Hasd data d1olah

Dapat dilihat tidak semua variabcl pada data asli nilainya stasioner,

maka data tcrscbut di difference (bcda) l1ngkat pcrtama, Dimana pada

tnbd '+.7 pengujiw1 dalam bentuk difference tingkat pertama, pada variabcl

lnilasi, Ktm;, Emas, dan Tingkat Pengcmbalian (return) Saham ADES,

/\QUA. 13ATI, CEKA, DVLA, GGRM, HMSP, KLllF, MERK, MYOR,

SKLT, dan UNVR data sudah menunjukan stasioner karena nilai ADF lcSI

yang lebih besar dari nilai kritis ADF P,ada ;:ingkat kepercayaan 5%, tetapi

Suku Bt>11ga bclum stasioner untuk itu proses difference dilakukan kembali

, pada tinv,kat kedu·1 untuk variabcl Suku Bunga,

Page 72: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

T'.lbcl 4.7. Uji Akar Unit pada tingbt pcmbcdaan pertama (First D{fjcrence)

Variabel -, ADF To• ADF I Ket er

I Mc.Kinnon

Critical Value

angan

(5%) -·-· ·-·-··

INFLAS~ -5.043614 -2.951125 Stas 1oncr - ------· - -·-·

l(lJRS -5.059%" -2.9'i l 12'i Stas ~---- ,_ --- --- ---- ---------·---

SUK U 8UNG A -1.914103 -2.951125 Tidak .

r -7.187522 -2.954021 Stas ---

EMAS ------------ - ... ________________ •. "'- -···-·--_ __ ,, __

.\DES ·4.734471 -2.951125 Stas ---- ··--· -7.514270 -2.948404 Stas [ _ _:;<:ouA­

BAT1 --··-·

ioner Stasioner ioncr loner ion er ioner ioner ioner

CEl<A DVL,\ CiCII<M

-· -- -·-·---·---

!.... Htv!SP KL8F

I MERK 1·····M'r'OR-· I :-;KL I .. -··--·-"·" I. UNVR

-7.514270 ·-·---··

-6.02104·i -6.626206 .. ----------8.848644 ------·-------4.850359 -4.440549 -6.5"14716 ---- -----·-· -5.066885 ----------·· -9.309792 -6.750542

Surnber: Has;i data cholall

-2.948404 Stas Stas

-2.948404 Stas --··-·----------------- ----2.948404 Stas ioncr '"'"'"' -~

···--------------------··---- --- ---------2.9·13404 Stas

_, "''"°' t '"" -2.948404 Stas . ---

-2.948404 Stas -- -----------·-------- . ., -----2.9484(\4 Stas

~.. -2 948404 --T Stas --·.

ioner ioner ioncr ioner ioncr ioner

Dari '.)roses difference paJa tingkat kedua dapal dilihat pada label

·1.8 scluruh data pada variabel lnllasi, Kurs, Suku Bunga, Emas dan

Tint\kat Pengcmbalian (return) Saham ADES, AQUA, BAT!, CEKA,

DVL1'., GGR"vl, llMSt', KLBf, MERK, t1JYOR, SKLT, UNVR sudah

rnenunjukan stasioner brena ADf test lebilt besar dari nilai kritis ADF

dengan tingkat kepercayaan 5o/o.

Page 73: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

rnclakukan uji ~ointcgrasi. Penclitian dcngan menggunakan model

kointc~rasi ini be1·tujuan untuk mengetahui variabel-variabel apa sajakah

yang n1cn1pcnga1 uhi return saha1n padajangka panjang.

Yang dimaksud jangka panjang clalam pendekatan kointegrasi

ad:dall .;angka \Yal:ll~ di111ana pc11garuli seliap variahel lndcpcndcn tcrhadup

vari.ihcl dcpcndcr·nya h..:rsil~11 sekctika, 1nclainkan 1na111butuhkan sclang

waktu. dan nwrupakann suatu kondisi dimana masing-masing variabel

rncmungkinkan untuk mengadakan penyesuaian secara penuh terhadap

pcrubahr.n-pcrubahan yang yang timbul ("mu tidak ada kecenderungan

untuk naik atau turun, d.in variabcl terscbut bcrada dalam kondisi

optin1un1nya.

Model kointegrasi juga rnerupakan model yang biasa digunakan

11nt11k menganalisis apakah trend yang clari nilai variabel tidak bebas

bergcrak dcngan arah yang sama clengan trend variabel bcbasnya.

Schi1.gga '.ercapai keseimbangan jangka panjang atau justru sebaliknya.

Suatu variabcl dikataL111 saling bcrkointcgrasi jika nilai /race statistiknya

!cbih cs:u clari nilai kritisnya. Pada pcncliti<rn ini hal itu dapat clilihat parla

label ·l.9 diba•vah ini.

Page 74: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Tabcl 4.9. Pcngujian Kointegrasi antara Return Saham ADES tcrhadap Intlasi, Kurs, SB!, dan Harga Emas

Na1na Saha111 Keterangan Has ii

ADF:S 1 race Statistik >Critical Value Tcrdapat Kointegrasi ---·-- - - ----- . ..

;\.QUA Trace Statistik > Critica' Value rrcrdapat Kointcgrasi

1-- BA Tl -----·------· --~---'f'race Statistik > c:ritical Value ·rcrdapat Kointcgrasi

~· ~~~ ---- ··-- --·-

Trace Stati.;tik >Critical Value 'fcrdapat Kointegrasi

Trace Statistik >Critical Value 'ferdapat Kointegrasi

I GG_RM Trace Statistik >Critical Value Terdapat Kointegrasi ·-·

~=if' 1·race Statistik >Critical Yalu·;! Terdapat Kointegrasi

..

.. BF Tn;ce Statistik >Critical Value Terdapat Kointegrasi

ERK Trace Statistik >Critical Value Terdapat Kointegrasi ·-·

MYOR Trace Statistik >Critical Value Terdapat Kointegrasi ~-

SKLT Trace Statistik >Critical Value Terdapat Kointegrasi f-·--·-- ...

UNVR Trace Statistik >Critical Value Terdapat Kointegrasi

Sumber : Hasil data d1olah

'. lasil uji kointcgrasi sccara kes.:luruhan dapat dilihat pacla

lnmpiran 9. deskriptifmengenai hasil uji koi1•tegrasi sebagai bcrikut:

a. Rc111rn saham ADES, AQUA, 8ATI, Cl'KA, DVLA, GGRM, HMSP,

KLBF, MERK, MYOR, SKLT, UNVR, dan lntlasi mcmiliki nilai

Jh1cc S;a1istic yang lebih besar dibanding nilai kritisnya, schingga

dapat dbimpulkan bahwa pada setiap saham kedua variabel tersebut

saling berintcgrasi sehingga mcmiliki pengaruh jangka panjang.

b Re111m s•1ham ADES, AQUA, 8ATI, CEKA, DVLA, GGRM, HMSP,

KU3l', MERK, MYOR, SKLT, UN\'R, clan Nilai Tukar Rupiah

111e1Pil:ki nilai Trace Statistic yang lcbih besar clibanding nilai

kritisnya. schingga dapat uisimpulkan bahwa pada setiap saham kedua

Page 75: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

variabcl tcrscbut saling bcrintcgrasi ~ehingga memiliki pengaruh

jangka ranjang.

c. Re1ur11 saham ADES, AQUA. BATI, Cl:"KA, DVLA, GGRM, HMSP,

!<U3F, MERK, MYOR, SKLT. UNVR. dan Suku Bunga SB! mcmiliki

nilai 71-ace Slalislic yang lebih bcsar dibanding nilai kritisnya,

sehin.:iga dapat disimpulkan bahwa pada sctiap saham kedua variabcl

tcrschut saling bcrintegrasi schingga memiliki pengaruh jangka

panjang.

ci. Re111rn saham ADES, AQUA, BATI. C:EKA, DVLA, GGRM, HMSP.

KU3F, MERK, MYOR, SKLT, UNVR. dan Harga Emas mcmiliki

nilai 71·11ce S1a1is1ic yang lcbih bcsar dibanding nilai kritisnya,

schingga dapat disimpulkan bahwa pada sctiap saham kedua variabel

tcrsebut ,nfing berintcgrasi schingga memiliki pengaruh jangka

panjang.

4. l'cngujia,1 Pcrsamaan ECM (Error Correction ftfode/)

Dengan ditcmulcannya fcnomcna pcngaruh jangka panjang pada

va1·iabel innasi, nilai tukar Rupiah, suku bunga SB!, dan harga emas

tcrl,adap tingkat pengcmbalian (retum) saham. Maka selanjutnya

pcnguj[an ECM (Error Correc1io11 Model) dilakukan untuk melihat ada

tidaknya pcngaruh antara variabcl dalam jan~;ka penclek.

Page 76: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Modei ECM (Error Correction lvfode[) nwrupakan model

ckonornetrikk yang dapat digunakan untuk n1encari persarnaan regresi

kc',cimbangan _;angka p2njang dan jangka pcndek, Hasil estimasi Egle-

(!ranger ECM tcrsebut dapat dilihat dari signifikannya koetisien error

c·n1.,-c~:tion tern1 dan ni!ai st;:ltistik error correction tertn.

' - - ··-

N<"!JlHl

Sahan1 /\DES

,\QUA

Tabel 4, I 0, Has ii Analisis Model ECivl (Error Correction Mode!)

·- --·--···-·- -- ----.----··-- ---·-·- ---------- --. - -·--·--·- ----- ~-----.. ~----Prob Prob Prob Prob F-

ECT In fl~~ Kurs SBI En1as R' Srotisric - --6,090 189 0.5419 0.3994 0.3713 0.3151 0.601011 0.000038 - -----7.395118 0.7871 0).576 0.7237' 0.5715 0.674251 0.000002 --

l_-8,~,rl -----

-7.395118 0.7871 0.2576 0.7237 0.5715 0.674251 0.000002 - ------ -- ''

cu~/\ -5,614806 0.7654 0.3141 0.8191 0.8591 0,563742 0.000128 ------D\'I A J -6.29·1543 - 0.0842 0.0167 0.3303 0.6292 0.666055 0.000003 ---t ~.503556 CJ.2691 0.0299 0.6358 0.9833 0.722608 0.000000

-4.89068 0.1929 0.5721 0.2483 0.3373 0.509428 0.000613

GCRM ilMSP

KLBF

MERK 'vl'.'OR

Sl<LT

lJNVI~

--

--

-5.015108 -----8.11939

-5.S20229 --8.718991 -

I -6.49114:

0.3783 -0.227

' 0.5302

0.014

0.6727

-O.OB3 I 0.4355 0.9433 0.494543 0.000910

0,0334 0.8192 0,0758 0.759531 0.000000

0 0294 0.5256 0.7838 0.579557 0.000078

0.0858 0.1016 0.8582 0.775539 0.000000 -----0.0205 0.6661 0,1657 0.680160 0.000002

Su1nbe:r. 1-fasil d<Ha d1olah

a. Hasil anal is is model ECM (Error Correction Mode!) pada ADES

Setclah dilakukan pcngujian tcrhadap ECM, ditemukan bahwa

clalam jangka pcndck tidak acla variabcl nwkrockonomi yang

111e111pcngaruhi rerum saham ADES. I !al ini tcrlihat dari nilai

probabilitas < U.05. Hasil studi empirik scperti tcrlihat pada tabel 4.10

mcnunjukkan bahwa cstimasi dcngan mcnggunakan model koreksi

kcsalalrnn (ECM) clapat digunakan. I h'i ini dapat clilihat dari nilai

Error Correcrion Term (ECT) mcnunjuU;an nilai yang signifikan yaitu

scbcsu -6.090' 89 dcngan probabilitas 0.00000 menunjukkan bahwa

Page 77: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

spcsit'kasi mode! koreksi kesalahan (ECM) yang digunakan sudah

valid.

F-s1u1is1ic yang digunakan untuk melibat apakah variabel

in~ependcn secara bersama-sa111a mempunyai pengaruh secara

signilikan tcrhadap variabcl dcpcndcn •ncnjelaskan balnva probabilitas

F-slolislic scbcsar 0.000038 dan signi Ilk an pad a rr. "" 5 %. Nilai R­

;;q~iarcd dari 111odcl tersebut adalah 0.00I011 dimana 60.10 %

dijdaslrnn olch inilasi, kurs, SI31. dan harga c111as scdangkan sisanya

39.90 % clijclaskan oleh variabcl diluar 111odcl.

b. Hasil analisis model ECM (Error Correclion Model) pada AQUA

Setelah dilakukan pengujian terhadap ECM, ditemukan bahwa

dalam j1ngka pendek tid2k acla variabel rnakroekono111i yang

111cmrcngarul• i re/urn saha111 AQUA. Hal ini terlihat dari nilai

probabilitas < 0.05. Has ii studi empirik scpcrti terlihat pada label 4.10

:nenunjukkan bahwa estimasi dengan menggunakan model koreksi

kesalahan (ECM) dapat digunakan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

Err~,,. Correc1io11 Tenn (ECT) mcnunjukkan nilai yang signifikan yaitu

:;ebesar -7.395118 dengan µrobabilitas 0.00000 menunjukkan bahwa

spcsilik·isi model korcksi kcsalalian (LCM) yang digunakan sudah

1 a lid.

F-slalis:ic yang digunakan un:uk melihat apakah variabel

indcpcnden sccara bersama-sama mempunyai pengaruh secara

:cignilikan terhadap variabcl dependcn menjelaskan bahwa probabilitas

Page 78: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

F-statistic sebesar 0.000002 clan signifikan pada et = 5 %. Nilai R­

squared dari model tersebut adalah 0.674251 dimana 67.47. %

dijelaskan oleh inflasi, kurs, SB!, dan harga emas sedangkan sisanya

32.)8 % Jijclaskan oleh variabel diluar model.

c. I lasil analisis model ECM (Error Corrt'Clion Model) pada BAT!

Sc,clah dilakukan pengujian tcrhadap ECM, ditcmukan bahwa

dalam jangka pcndek tidak ada variabel makroekonomi yang

memrengaruhi return saham BAT!. Hal ini terlihat dari nilai

probabilitas < 0.05. Hasil studi empirik seperti tcrlihat pada tabel 4.10

menunjukkan bahwa estimasi dengan menggunakan model koreksi

kesalahan (ECM) dapat digunakan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

Errpr CoNection Term (ECT) menunjukkan nilai yang signifikan yaitu

sebesar -7.395118 dengan probabilitas 0.00000 menunjukkan bahwa

S!1esifikasi model koreksi kesalahan (ECM) yang digunakan sudah

valid.

F-stutistic yang digunakan untuk melihat apakah variabcl

indepcnden secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara

si'.jnifikan tcrhadap variabel dependen n enjelaskan bahwa probabilitas

F-stotist;c scbe~;ar 0.000002 dan slgnifikan pada et = 5 %. Nilai R­

oquared dari model tersebut adalah 0.674251 dimana 67.42 %

dijelaskan oleh inflasi, kurs, SB!, dan harga e111as sedangkan sisanya

32.58 % dijelaskai1 oleh variabel diluar model.

Page 79: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

d. Hasil analisis model ECM (Error Correction Model) pada CEKA

Sete1ah dilakukan pcngujian tcrhadap ECM. ditemukan bahwa

dalam jangka pcndek tidak ada variabel makroekonomi yang

mcmpcngaruhi re:um saham CEKA. Hal ini cerlihat dari nilai

prohabilitas < 0 05. Hasil studi cmpirik scpcrti tcrlihat pada label 4.10

111cnunjukkan bahw<. csticrnsi dengan mcnggunakan model koreksi

kesalahan !ECM) dapat digunakan. Hi! ini dapat dilihat dari nilai

f~rror Correction Term (ECT) menunjukkan nilai yang signifikan yaitu

sebeo,ar -5 .614806 dengan probabilitas 0.0~000 menunjukkan bahwa

spcsiflkasi model koreksi kesalahan (ECM) yang digunakan sudah

valid.

F-slalislic yang digunak<1n untuk melihat apakah variabel

independen sccara tersama-sama mcmpunyai pengaruh secara

signifikan tcrhadap variabel dcpendcn mcnjclaskan bahwa probabilitas

F-slali.•;lic sebesar 0.000128 dan signitikan pada a = 5 %. Nilai R­

sq"arcd dari moJel tersebut adalah 0.563742 dimana 56.37 %

dijelaskan oleh inflasi, kurs, SBJ, dan harga emas sedangkan sisanya

46.63 % cEj~la>kan oleh variabel diluar model.

e. [ lasil analisis model ECM (Error Cqrrec1io11 Model) pada DVLA

Sctelah dilakukan pengujian tcrhadap ECM, ditemukan bahwa

daio.m jangka pendek terdapat variabcl inflasi dan kurs yang

mempengaruhi re/urn saham DVLA. Pada nariabcl intlasi, hasil

a'1alisis menunj ukkan koefisien sebesar 32.874 I 2 dengan probabilitas

Page 80: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

< 0.05, nilai terscbut mempunyai arti adanya pcngaruh secara

signifikan dari tinglrnt inflasi terhadap return saham.

Se~ara teori, arah inflasi akan berlawanan dengan arah

pergeseran output (Bodie, Kane. Marcus, 2002:537) pada kondisi

makro yang demikian ini akan menurunkan permintaan instrumen

pasar modal olel1 investor, sehingga indeks saham akan melemah.

I las ii penelitian ini menunjukkan koelisien arah yang tidak konsisten

d·;ngan tcori.

Padn variabcl kurs, hasil mcnunjuklrnn kocfisien variabel kurs

hcrlai~da ncgatif scbcs:1r -0.000370 dcngan probabilitas < 0.05. Nilai

tcrsc~1l1t berpengaruh sccaca signilikan. Juga mc!ltlnjukkan koefisien

arnh yang konsisten dengan teori. Sl'cara teori, nilai tukar valas

bcrhubungan negatif dengan re/um sah11m. Peran alat tukar dan bayar

;nle~nasional menyebabl:an mata uang te11entu dijadiakan alternatif

investasi dengan motif untl'k memperoleh keuntungan dari selisih nilai

tukar. Dengan demikian sebagai alternatif investasi, uang yang

berpengaruh luas dalam dunia internasional juga dijadikan proxy,

schingga jika indeks sahan1 turun, iI1vestor akan mel«:pas saham

mcnuju investasi valas (1-laugan, I 993: 177).

1 lasil studi en~pirik scperti terlihat pada ta be I 4.10

mcnunjul.kan uahwa cstimasi clcngan mcnggunakan model koreksi

kesalahan (ECM) dapat digunakan, hal ini terlihat dari nilai

probabilitas < 0.05. Hal ini dapat dilihnt dari nilai Error Correction

Page 81: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Term (ECT) menunjukkan nilai yang signifikan yaitu sebesar -

6.294543 dcngan probabilitas 0.00000 menunjukkan bahwa spesifikasi

mcdcl korcksi kesalahan (ECM) yang digunakan sudah valid.

F-staristic yang digunakan untuk melihat apakah variabel

independcn sect:ra bersama-sama mempunyai pengaruh secara

signilikan tcrhadap variabcl depcndcn mcnjclaskan bahwa probabilitas

F-slatistic sebcsar 0.000003 dan signifilrnn pada u = 5 %. Nilai R­

squared dari model tersebut adalah 0.666055 dimana 66.60 %

dijclr.skan olch inflasi, kurs, ·sBI, dan harga emas scdangkan sisanya

33.40 % dijclaskan olch vr.riabel cliluar model.

f. Hasil analisis model ECM (Error Correction Model) pada GGRM

Sctelah diiakukan pengujian terhadap ECM, ditemukan bahwa

clalam ja1 gka pcndek terdapat variabel kurs yang mempengaruhi

return saham GGRM. Hasil menunjukkan koefisien variabcl kurs

bertanda n~gatif sebesar -0.000126 dengan probabilitas < 0.05. Nilai

tecsebut bc1 pcngard1 sccara signiliknn. juga menunjukkan kocfisien

arah yang konsistcn dengan teori.

Secara teori, nilai tukar valas bcrhubungan negatif dengan

return sal'rrm. Pcran alat tukar dan bayar internasional menyebabkan

nrnta uang tcrtentu dijacliakan altcrnatif investasi dengan motif untuk

111cmpcrolch kcuntungan dari selisih nilai tukar. Dcngan dcmikian

sebt,gai alternatif investasi, uang yang berpcngaruh luas dalam dunia

internasional juga ciijadikan proxy, sehingga jika indeks saham turun,

Page 82: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

investor akan rnekpas saham menuju investasi valas (Haugan,

l \193: 177).

Has ii stucii empirik sepcrti terlihat pada tabel 4.10

mcnunjukkan bahwa cstimasi dengan mcnggunakan model koreksi

kcsalahan (ECM) dapat digunakan, !ml in; lcrlihat dari nilai

probabilitas < 0.05. l-lasil stucli empirik scpcrti terlihat pada label 4.10

mc~unjukkan bahwa estimasi dcngan mcnggunakan model koreksi

ke~-1lahan (ECM) dapat digunakan. l-!21 ini dapat dilihat dari nilai

Error Correction Term (ECT) menunjukkan nilai yang signifikan yaitu

s~besar -8.503356 dengan probabilitas 0.00000 menunjukkan bahwa

spesifikasi model koreksi kesalahan (:',CM) yang digunakan sudah

valid.

F-statistic yang digunakan untuk melihat apakah variabel

idependen secara bersama-sama mcmpunyai pengaruh secara

sig1i:tilrnu terhaJap variabel dcpendcn menjelaskan bahwa probabililas

F-s!atistic sebesar 0.000000 dan signilikan pada a = 5 %. Nilai R­

squared dari model terse but adabh 0. 722608 dimana 72.26 %

dijclaskan oleh inflasi, kuro., SB!, dan harga emas sedangkan sisanya

?7.14 % dijelaskan oleh variabel diluar model.

g. Hasil analisis model ECM (Error Corre.·!ion Model) pada HMSP

Setelah dilakukan pengujian terliadap ECM, ditemukan bahwa

c!alam jangka pendek tidak ada vJriabel makroekonomi yang

111cmpengar11hi rel11m saham HMS!'. Hal ini tcrlihat dari nilai

Page 83: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

mnta uang tcrtentu dijadiakan altcrnatiC invcstasi clengan motif untuk

memperolch keuntungan dari selisih nilai tukar. Dengan demikian

sebagai alternatif investasi, uang yang ~erpengaruh luas dalam dunia

internasional juga di,iadikan proxy, sehingga jika indeks saham rnrun,

investor akan melepas saham menuju investasi valas (Haugan,

I 9Q3: 117).

Has ii studi empirik seperti terlihat pad a tabel 4.10

mcnunjukkan bahwa cstimasi dcngan menggunakan model koreksi

kcsalaha11 (ECM) dapat digunakan, hal ini tcrlihat dari nilai

probabilitas < 0.10. Has ii slllcli empirik s<~pcrli terlihat pada tabcl 4.10

menur0 ukkan bahwa estlmasi clengan menggunakan model koreksi

kPsalahan (ECM) dapat cligunakan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

Error Correc1ion Term (ECT) menunjukkan nilai yang signifiknn yaitu

sebesar -S.O 15108 dengan probabililas 0.00000 menunjukkan bahwa

spesifikasi model koreksi kesalahan (ECM) yang digunakan sudah

valid.

F-s/alislic yang digunakan untuk melihat apakah variabel

independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen mcnjelaskan bahwa probabilitas

F-slalislic scbesar 0.000910 clan signirkan pada a = 5 %. Nilai R­

sq·.1arcd da,ri model tcrsebut adalah 0.494543 dimana 49.43 %

dijclaskan oleh inflasi, kurs, SB!, dan harga cmas sedangkan sisanya

50.55 % dijelaskan oleh variabel diluar model.

Page 84: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

UTt\MA UIN SYAi-HO JAKARTA

1. Hasil analisis model ECM (Error Correction Model) pada MERK

Sctclah dilakukan pengujian tcrltadap ECM, ditcmukan bahwa

. dalam jangka pendek terdapat variate! kurs yang mempengaruhi

return saham MERK, hasi1 menunjukkan koefisien variabel kurs

bcrtanda ncgatif scbesar -0.000138 dengan probabilitas < 0.05. Nilai

tcrs~but berpcngaruh secara signifikan, juga menunjukkan kocfisien

arah yang konsistcn dcngan teori.

Se ;ara teori, nilai tukar valas berhubungan negatif dengan

return saham. Peran alat tukar dan bayar internasional menyebabkan

111ata uang tcrtentu dijadiakan altcrnatil' investasi dengan motif untuk

memperoleh keunt1mgan dari sclisih nilai tukar. Dengan dcmikian

sebagai alternatif investasi, uang yang berpengaruh luas dalam dunia

intcrnasional juga dijadikan proxy, sehingga jika indeks saham turun,

investor nkan mclcpas saham mcnuju invcstasi valas (llaugan,

llasil sludi cmpirik scpcrli tcrlihat pada tabcl 4.10

mercmjukkan bahwa estimasi dengan rncnggunakan model koreksi

kcsalahan (ECM) clapat digunakan, ha! ini terlihat dari nilai

probabilitas < 0.05. Ha3il studi em1)irik scperti terlihat pada tabel 4.10

111en11njukkan bahwa estimasi dengan menggunakan model koreksi

kesabhan (ECM) dapat digunakan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

Error Correction Term (ECT) menunjukkan nilai yang signifikan yaitu

sebesar ·8.119390 dengan probabilitas 0.00000 menunjukkan bahwa

Page 85: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

spesiflkasi moJel korcksi kesalahan (ECM) yang digunakan sudah

''alid.

F-statistic yang digunakan untuk melihat apakah variabel

ind9pe11den seeara bersarna-sama mcmpunyai pengaruh secara

signiflkan tcrhadap variabel depcndcn n.t:njelaskan bahwa probabilitas

F-statistic sebesar O.OOOOJO· dan signifclrnn pada ct = 5 %. Nilai R­

squared dari model tersebut adalah 0.759531 dimana 75.95 %

clijelaskan cleh infl,1s1, kurs, SBI, dan Larga emas sedangkan sisanya

24.05 % dijelaskar oleh variabel diluar model.

J. Hasil analisis model ECM (Error Correction Model) pada MYOR

Setelah dilakukan pengujian terhadap ECM, ditemukan bahwa

cialam jangka pcndek terdapat variabcl kurs yang mempengaruhi

rer11m saham MYOR, hasil menunjukkan koefisien variabel kurs

bertanda negatif sebesar -0.000234 dengan probabilitas < 0.05. Nilai

tcrsebut bcrpengaruh secara signifikan, juga mcnunjukkan koefisien

arah yang konsisten dengan tcori. Sccara teori, nilai tukar valas

berhubun,'.!;an negatif dengan return saham. Peran alat tukar dan bayar

internasional menyebabkan mata uang tertentu dijadiakan alternatif

invcstasi dcngan motif untuk mcmpcroleh keuntungan dari selisih nilai

tukar. Dcngan demikian sebagai alternatif investasi, uang yang

berpengaruh luas dalam dunia internasional juga dijadikan proxy,

sehingga ji1'a indeks saham turun, i1.vestor akan melepas saham

menuj u investasi val as (Haugan, 1993: I '.'7).

Page 86: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Has ii studi empirik scpcrti tcrlihat pada ta be I 4.10

menunjukkan bahwa eotimasi dengan menggunakan model koreksi

kesalahan (ECM) dapat digunakan, hal ini terlihat dari nilai

probabilitas < 0.05. Hasil studi empi~ik seperti tcrlihat pada tabel 4.10

111e11unjukkan bahwa <'Stimasi dcngan mcnggunakan model korcksi

kesalahan (ECM) dapat digunakan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

E'Tor Co1r:Jclio11 Term (ECT) menunjukkan nilai yang signifikan yaitu

sebesar -5.820229 dengan probabilitas 0.00000 menunjukkan bahwa

spesifikasi model korcksi kcsalahan (ECM) yang digunakan sudah

v<did.

F-statistic yang digunakan umuk mclihat apakah variabel

independen secara bersama-sanrn 111cmpunyai pengaruh secara

sig1_1itikan terhadap variabel depcndcn n.enjclaskan bahwa probabilitas

F-statistic sebesar 0.000078 dan signif:kan pada a = 5 %. Nilai R­

squared dari model ter~.ebut ad al ah 0.5 79557 dimana 57.95 %

dijelaskan oleh inflasi, kurs, SB!, dan harga e111as sedangkan sisanya

42.05 % dijclaskan 0leh var:abel diluar model.

k. Hasil analisis 111odel ECM (Error Correction Model) pada SKL T

Setelah dilakukan pengujiai'. terl'.adap ECM, dite111ukan bahwa

dala•n jangkn pendek terdapat variabel inflasi dan kurs yang

111empengaruhi r~tum saham SKLT. Pada variabel inflasi, hasil

anaiisis menunj ukkan koefisien scbcsar -61.12763 dengan probabilitas

< 0.05, nilai tcrscbut mcmpt.nyai arti adanya pengaruh secarn

Page 87: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

signifikan dari tingkat intlasi terhadap return saham. Sccara teori, arah

inllasi akan bcrlawanan dcngan arah pergescran output (Dodie, Kane,

Marcus, 2002:537) pada kondisi makro yang clemikian ini akan

mcnurunkan penninw:u1 instrumcn pasar modal oleh investor,

schingga indeks saham akan mclcmah. 1-lasil pcnelitian ini

menunjukkan koefisien arah yang tidak konsisten dcngan teori.

Pada variabel kurs, basil menu;~ukkan koefisien variabel kurs

bertanda negatif sebesar -0.000333 dengan probabilitas < 0.05. Nilai

terseb:1t berpcngaruh secara signifikan, juga mcnunjukkan koefisien

arah yang konsi:;ten dcngan tcori. Sccara tcori, nilai tukar valas

berhubungan ncgatif dcngan return saham. Pcran al at tukar dan bayar

inlcrna:;io,rnl mcnycbabknn mata uang tcrtcntu dijadiakan altcrnatif

invcstasi dcngan motif unluk mcmpcro!ch kcuntungan dari selisih nilai

tukar. Dcngan clcinikian sebagai a]tcr11:1tif invcstasi, uang yang

bcrpcngaruh luas dalam dunia intcrnm;icnal juga dijadikan proxy,

sehingga jika indcks saham turun, i11vestor akan melep_as saham

mcnuju investasi valas (Haugan, J 993: I '.'7).

Has ii studi cmpirik scperti terlihat pada ta be I 4.10

'ncnUitjukkan bahwa estimasi dc1igan mcnggunakan model koreksi

kcs:liaha11 (ECM) dapat cigunakan, ha! ini terlihat dari nilai

probabilitas y<Jng lebih bcsar dari 0.05. Hal ini dapat dilihat dari nilai

1,·rror Correction Tam (ECT) mcnunjukl,an nilai yang signifikan yaitu

scbcsar -8.71899 l dcngan probabilitas 0.00000 menunjukkan bahwa

Page 88: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

.I

spesitikasi model korcksi kesalahan (12CM) yang digunakan sudah

val iJ.

F-stilfistic yang digunakan untnk melihat apakah variabel

indep1:ndcn secara bcrsan1a-san1a 1ren1punya1 pcngaruh sccara

signifikan tcrhadap variabcl dcpcndcn mcnjclaskan bahwa probabilitas

F-1·101istic scbesai' 0.000000 clan signilikan pada a ~ 5 %. Nilai R­

so11arccl clan model tcrscbut adalah 0.775539 dimana 77.55 %

dijclaskan oleh intlasi, kurs, SB!, dan harga ernas serlangkan sisanya

22.45 % clijclaskan olch variabcl cliluar model.

I. Hasil analisis model ECl'vl (Error Correction i\Iode/) pada UJ:JVR

Sctclah dilakukan penguj ian terhadap ECl'vl, diternukan bahwa

dalam jangka pcndek terdapat variabel kurs yang mempengaruhi

ret11m saham UNVR, hasil menunjukkan koetisien variabcl kurs

hcrtanJa '1Cgatif scbc,ar -0.000159 dengan probabilitas < 0.05. Nilai

tcrscbut hcrpcicgaruh secara signilikan, juga rncnunjukkan koetisien

arah yang konsisten dcng~111 tcori.

Sec:1ra tcori. ni!ai tukar valas bcrhuhungan ncgatif dcngan

re/urn sahan1. Pcran alat tukar dan bay-Jr intcrnasional 1ncnycbabkan

tl'ala uang tnlcntu dijadiakan altcrnatif :nvcstasi dcngan motif untuk

mcmpcrolch keuntungan dari sclisih nilai tukar. Dcngan dcmikian

scbagai altcrnaLif' iJ1vestasi. uang yang l11!rpcngaruh luas dala1n dunia

int1·rnasional juga dijadikan ~)roxy, se!1ingga jika indeks sahan1 turun,

Page 89: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

1nvestor akan 1neicpas sahan1 111enuju i!1vcstasi valas (J-Iaugan.

1993: 177).

I Lisi! sludi cmpiriK scpcrti tcrlihal pada label 4.10

n1cnu1~jukkan bah\va cstiinasi dcngan rncnggunakan n1odel korcksi

~csalahan (ECM) dapat digu11aka11. ha! ini tcrlihat clari nilai

1mJbabilit:s yang lcbih bcsar dari 0.05. Ila! ini dapat dilihat dari nilai

Err'Jr Correction Te ... 111 (ECT) mcnunjukkan nilai ya.ng si[;nifikan yaitu

scbesar -6.090189 dcngan probabilitas 0.00000 mcnunjukkan bahwa

spcsilibsi model korcksi kesalahan (ECM) yang digunakan sudah

1·alid.

F-slalis/ic yang digunakan untuk 111elihat apakah variabcl

indcpcndcn sccara bcrsa1na-sa1na n1cn1punyai pengartih secara

,.;gni llkan tcrhadap variaticl depend en mcnjclaskan bahwa probabilitas

F-s/11//stic schcsar O.OOOfL'8 dan signilik;m pad:.1 <J ~ 5 %. Nilai R­

sq:rr.rcd dari model terscbut adalah 0.60I011 dimana 60.10 %

cli_;claskan olch inflasi. kurs. SBI. dan harga cmas seclangkan sisanya

.39.90 % d!jelaskan oleh variabcl diluar model.

Page 90: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kcsimpulau

Bcrdasarkan hasil pcnguj'an i<:ointcgrasi da•1 rcgrcsi model ECM (Error

Correc1io11 Mode') tcntang Analisis Pcngaruh lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku

ll u11ga SB I, clan Ha ·ga Em as tcrhadap Tingkat Pcngcmbal ian (re111m) Sa ham

PaJa 131:1. maka clapat clitarik kcsimpulan scbagai bcrikut:

I. I lasil uii knintcgrasi Johansen mcnyimpulk;lll bahwn variabcl lnflasi

tcrk.iintegrasi dcngan variabel Tingkat Pcngembalian (re/urn) Saham ADES.

o\QllA. BAT!. ~ioKA. DVLA, GGRM. IJMSP, KLBF. MERK. MYOR.

SKIT. ,Jan UNVR, sehingga memiliKi hubungan jangka panjang. Pada

pengujian ECM U'rror Correclion Mode!) variabcl lnilasi dari pcrusahaan

-DVL1 :nr.miliki nilai signifibn c!cngan nilai t-Slalislic lebih besar dari 2 dan

nilai probabilitas dibawah 0.1 (fan SKLT mc11iliki nilai signifikan dengan

nilai t-St"1istic lebih be,,ar dari 2 clan nilai probabilitas dihawah 0.05, sehingga

memiliki pengaruh jangka pendek. Sedangkan variabel ECT dari perusahaan

ADES. AQUA. BAT\, CEKA, DVLA, GGRM, HMSP, KLBF, MERK,

MYUR, '.'>KLT, clan UNVR mcm:Jiki nilai signifikan dcngan nilai t-Stotislic

lchih bcsar dar 2 dan nilai probabilitas dibawah 0.05, sehingga memiliki

pcngaruh jangka pn•1jnng.

2. 1 lasil uji kointcgrasi Johansen menyimpt·lkan bahwa va:·iabel Kurs

terknintegrasi dcngan variabcl Tingkat Pengcmbalian (re/urn) Saham ADES,

Page 91: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

nil,d t-S1a1is1;c lebih besar dari 2 dan nilai probabilitas dibawah 0.05, sehingga

111cn1i!iki pcngaruh jangka panjang.

4. 1-lasil u_ii kointc_~rasi Johansen 111cnyi111pulkan bah\va variabcl 1-Iarga En1as

tcrkl1intcgrasi dcPgan variabe! ·ringkat Pcngcn1balian (return) Sahan1 ADES.

AQUA. BAT!, < EKA, DVLA. GGRM. 1-IMSP. KLBF, MERK, MYOR.

SKLT. clan UNVR ham . sc\1ingga memiliki hubungan jangka panjang. Pacla

pcnguj ian ECM (Error Correclio11 A/ode/) variabcl 1 larga Em as dari

pcrusahaan MERK memiliki nilai yang tidak si::nifikan clengan nilai !-Statistic

khih kccil dari 2 dan nilai probabilitas diat<•S 0.1, sc:1ingga pcrubahan inflasi

ticlak nwrniliki pcngaruh jangka pcndck.

B. Implilrn,;i

1. Oagi Pe1nerintah

/\danya i"eno1nena pcngaruh antara J(urs dcngan ~f'ingkat Pcngc1nbalian

(re111m) Saham, maka pcmcrintah dapat 111c1~jadikan variabcl ini untuk

rncnjadi bahan per~i111bang2n dalam pengambilan kebijakan yang bcrkaitan

dengan kurs.

2. 8agi iv1asyarakat

11apat mcnjadibn pcrtimbangan bagi pcrusahaan maupun investor dalam

pc•]j;aml,ilan keputusan dimana informasi pcrubahan kurs dapat digunakan

untuk rnelakukan.fiJrec11s1i11g atau memprediksi pergcrakan harga saham.

Page 92: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

DAFTAR PUSTAKA

Bocdiono. "J::konon1i l11ter11asiu11ul. ,\'eri .\'inoJJsis l't:11punrar l/n1u t'ko11on1i ", Ecli~i l<.e

[mpat, 13l'FE :.'ofyakarta. 1993.

Gregory. ivlanki\v N. "Tenri 1\lakro uko11on1f''. Edisi ~L Erl<ingga, Jakarta, 2000.

1-lidayat. R. (~kk. ··J>e11,1!)!,Ullua11 :\fu!ti lndeks Alode/ /)u/an1 Estilnasi Tinkat J>e11gcn1halia11

f:n•es111si Suhun1 !Ji /ndon,_•sia", Jurna! /lrnu-ilrnu Sosia!, Vol. !5. No. I, Pebruari

2003.

I<.ariin. Adl\vannan. A. ··f:'kono111i ,\fakro lvhuni ... Eeii;;i Kedua. PT Raj? Grafindo

Persada, Jakarta, 2007 .

. Kn:gnian. R. l1aul dan tvlaunce, Obst!ie!d. "l~'ko.10111i in1ernusiona/ (Ian l'eori

i\.chijaka11 ", Ji!id kcdua. [ciisi Kcctnpal. tcrjcrnahan l'l.lndcks kclompok.

Grarnedia, Jakart.. 2000.

NachrO\\'i ci:ln !·-!ardiu;, Lls111an. "f)e11llekata111Jop11/er dan praktis Eko11on1etrika untuk

,'f:1ulisis L:'kono 111i lion J\.euangan ", Leinba~a Pcncrbit Fakultas Ekonon1i UI.

JaJ..arta. 2006.

Nan;;a. l'v1ua11~l. "Teori ;\-Jaso/ah don Kch{jakan t\!akro f:.).-011on 1i:, Edisi Perdana. Raja\\'ali

Pers. Ja 1..:art;:i, :200 I.

Nopirin. })('11ga11tar f/,1111 F.kon('!ll; 1\fakro llan Afikro, Edisi Pcrtarna. Pcnerbit

Yogy<>karla, !994.

BPFE,

R.oduni, 1\hn1ad dan 'c'ong. Oth1nan. ",·lnolisis lnrestasi rlan l)or(lolio", Murai J(cncana.

Jakarta, 200 ! .

Sadcno, Sukirno. "f)e11gan1ar Tcori f.~konotni Afakro", Edisi 2, Radja Grafindo Persada,

Jaka;·ta, 2000.

SalvatL1rc. [)01ninick . .. EkonrHni !nternasiona", Jilid Ke!in1a, Te1jc1nahan, Jakarta, 1997.

88

Page 93: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Sartono. 1\g.1s. "Aian£~jen1en Keuangan Teori Lian /111/ikasi", Edisi Ke en1pat, BPFE.

Yogyakarta, 200 I.

Suad, 1-lusnan. "Dasa:·-dasar Teori l)or/(~(o/io £Ian ,·Jna/isis Sekuritas'', edisi 3, AMP

YI( l'N. Y og)·:1karta. 200 I.

Suci\vati, [)esak P dan· Machrocdz. i'vt<L;'ud. "Pc11gur11/J Ri.viko iViloi Tukor Ru1;iah

/'erluuia1> J?i:Iurn Sulhun: .\'nuli 1:·111piris J>u,lu l)crusahaan 1\lan1~/:1k1ur yang

Tercl(!fiar f)f /J/:',f' . .!urn.ii Eko110111i d<l!l Hisnis Jndonesla, Vol. 17. No. ·I. 2002.

Sudjono. ··Anu/is;,\· Kcsein1ha11,~an (Ian 1-luhungan ,)i11nt!ra11 Anh:ra floriahel L~kono111i

i\lukro Jt:r/J;uf,IJ> lnlleks lfat~l!,a Su 11an1 J)i Bursa J.,j/!k Jakarta Dengan 1\letode

r~AJ< (I 'e1.:tor Auto;·egressinnJ <-la11 £(\\/ (/'.'rror ('orrection Alolie/j", Jurna! Riset

Ekonomi clan Manajcmcn. Vol. 2. No. 3, 2002.

Suharyadi dan l'Ur\V(!llfo . .. Stulistika L!111uk Ekonr)Jni dan Keuangan 1\follern", Salcrnba

Emp'11, Jakarta. 200~.

Tjahjono. He I'll. K. "Pengamh /\.ur.1· dan Suku /Junga Tu hadap !ndeks Harga Saham LQ

-15: Pendukutc111 /\.orcksi /\.esalahun", JESP, Vol. 5. No. I. 2004.

\Vahyu, \Ving. \Vinarno ··.·fnalisrv 1::konon1l'friku llun s1o:is1ika clengun /~\'ie\l'S ... Cctakan

Pcrtama. STll\1 YKPN. Yogyakarta. 2007.

Page 94: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Lamplr~n !. Tingkat Pengembalian (retum) Saham

-1~&r;wis!AouA I sAr1 i cEKA ovLAlGoRM I HMsP i KL8F I MERK1MY0RI sKu : uNvR i Jan-05 1 o.rioooo I o.1772:> I 0.05556 I 0.01607 -0.0511510.24354 I 0.12010 I o.05455 I 0.08772 I 0.00000 -0.02222 I 0.06061 I Feb I 0.02198 I o.03226 I -0.10526 i 0.13115 0.10938 I -0.086"5 '1 u.C?396 J_Q206SJ1 0.1350~ '1 J.01667 0.0001)0 i o.009

~_J_-0.16129_1:.o.03750 I -0.~1 i76 I 0.57971 • -0.0:317' o.0454~ I 0.26994 I -o.02ss1 -o.01si4 o.u4918 I 0.00000 I o.07746

1 Ap 1 -ll.25641 I o.09307 ! 0.19403 I 0.00?17 I -0.17391 l-o.06211IG.00966 I -0.01411 -o.01H9 I -o.14063 f -o.o1u6 I -o.01961

'.__Ma' __ l__(l.03448 I 0.00990 J 0.20000 I 0.03636 I 0.14035 j -0.14570 ; -0.15789 / 0.07463 -0.04-\12 I 0.0902.!_ 0.00000 I 0.22000

• Jun '-0.07333 I -0.03922 I 0.00000 I 0.;)1754 1 -0.03077 I -0.01938; -0.04545 I -0.111389 I -(!00385 I -Q,«,,o7. -0.02299 I -0.10929 I Jul i -0.15108 I 0.12245 / -0.<!6250 1 -0.13793 -0.03175 I 0.01581 ; -0.02976 I -0.014081 -0.05019 I -0. I 0092 I 0.00000 i 0.06748

I AUQ I 0.77119 I -0.12727 ' -0.11111 1-0.25000 : -0.l l754 ! -0.14397 0.03067 -0.08571 -0.08537 I -0.19388 0.00000 i -0.02874 1--s;:;-rli.,1ooon 1 o.04167 -0.06250 0.36000 ' o.05769 1 -0.00909 0.03571 -0.03125 1 -0.02222 1 -0.17727 1 0.00000 i -0.03550

! Oct 1 0.20667 I 0.00000 -0.13333 -0.01901 I 0.25455 -0.06422 0.00575 -0.08060 0.06818 I -0.01538 -0.341 IR I 0.07362 ! NO\ I -0.G0552 I 0.00000 0.00000 -0.10000 I -0.04348 0.07353 -0.01143 0.01754 -0.03830 I -0.07813 0.00000 I -0.0 I 143

! Dec I -o 07778 I 0.26000 o.ooooa I o.333 33 i 0.13636 1 o.06393 o.02s90 o. 70690 o.00442 I 0.38983 0.42857 i -u.0115r, Jan-06 I -0.03614 I 0.65714 -0.07692 -0.11667 I 0.12000 -0.07296 -0.05056 0.31313 -0.00441 I 0.02439 0.00000 I 0.00585

. Feb i .n.11875 I -0.32950 0.08333 I -0.01887 ! -0.05952 0.01852 0.00592 0.04615 -0.04867 I -0.13095 0.00000 I -0.00581

Mar I -0.014 iO I 001429 I 0.07692 I -0.05769 i 0.03797 I -0.07727 -0.01765 0.00000 I 0.07907 I 0.06849 I 0.00000 -0.00585 Apr . i 0.10791 i n.07042 -0.14286 0.04082 i 0.36585 0.0394i I -0.00599 0.11765 , 0.20690 I 0.32051 0.00000 0.07647 '1· """"' ""o-7 6"' 0 00000 001961' O"O"o"7 °"94"'' 002410' "1'816 0000·00 I 0"09- '0"""'0 Ul"'n" iva;. I -,J ,_,_.V"'T I -,;.v _._,Iv. - . .. - • .) .) -•1.v 1} - • i -v • .) - . .... - .v fl! .V.JvV .. ..:.~

Jun

Jul

~ Seo

-~ Oct No\

I -0 14615 I 0 30556 0.00833 I 0.00000 I -0.07692 -0.00524 I -0.03704 I -0.04580 -0.02564 I -0.04902 I 0.00000 0.02484

i -0Ji54os I -o.oos32 I -0.11355 I -0.20000 1 o.1521s I -0.02105 I 0.01232 I -0.04000 o.127s2 I 0.01031 I -0.14286 0.02424 0.09524 I 0.00000 -0.04000 I 0.12500 I 0.1~253 I 0.08602 I -0.02532 I -0.06067 ! O.i3333 I 0.01020 I 0.25000 0.059i7

0.!}0870 . -0.01604 O.O.tl67 0.02222 0.6702! 0.02475 0.05i95 \ 0.17857 -0.07353 I 0.l8i32 l -0.55556 0.02793

-0.11258(> I -0.11937 -0.20000 -0.086% I 0.00000 I -0.04831 I -0.03704 0.03030 0.01587 0.08547 ' 0.45000 I 0.04348

0.00885 i 0.22222 0.00000 I 0.30952 ' -0.09554 I 0.01015 I 0.07692 I -0.13235 0.25000 i 0.25197 -0.01724 i 0.25000 -----0.1126321 -0.01010 I -0.25000 I 0.07273 0.06338 I 0.02513 i 0.15476 ! 0.00847 -0.05000 i -0.01887 • 0.00000 ! 0.10000 [)cc

Jan-07

Fch ·--'------'-O.L1514 ! 0.32653 r 0.16667 I :r~IOlf>'! '-0.09934 II 0.01471 _Lo.23196 I 0.09244 ro.11579 I -o.0:~974 1-0.00000 -0.11364

n.11-1_ 11.1 J -0.00335 J_.Q,28571 ..1 0.03774 . 0.0•15_5.9_ 0.04831 1 0.004: s I -0.06154 L 0.03656 t o.o422s J -o.38596 -0.04274

Page 95: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

I ~.'.ar i -0.07000 -C.00386 0.04444 I -0.090<; I -0.05369 -0.02304 '0.09167 -0.00820 0.06940 -0.06081 0..12857 I O.Oi-186

I Apr I 0.03226 0.00388 I 0.00000 I 0.00000 0.14894 0.02358 0.13740 0.04132 0.06383 ! 0.01439 -0.46000 -G.00877 Ma0 I -0.06250 I 0.00000 i -0.23404 I o.1r,coo 0.02469 I 0.0'.1304 -0.1·1430 I -0.015871 0.01400 I 0.17021 I 0.18519 I 0.11504

I Jun I -0.01111 i -0.15058 ) 0.38889 I -0.06897 0.05422 I 0.00450 0.08235 0.12097 I 0.02564 I 0.17576 -0.33750 I 0.06349 i Jul i -O.C8989 I Q.17727 0.00000 0.37037 -0.028)7 I -0.10314 -0.00725 0.07194 i 0.13462 I -0.01546 -0.18h8 I 0.12687

i A"" · -0.1975' I 0.00000 -0.10000 -o.os103 -0.11116 I -0.04500 -0.0255< I -0.08725 I -0.20339 : -0.07330 -0.23256 i -u.o99~ ·-s;- 0.21530 I o.coooo I 0.00000 d.00000 0.12533 I -0.01511 0.03745 -0.02206 I o.,;6383 l 0.01130 o.4°%9 o.oo~~

Oct ' 0.12658 I -0.21236 I -0.21111 : 0.0000(1 I 11.00000 I 0.063~3 I 0.02527 0.02250 1 0.04800 I -0.0'.'793 0.~9032 ·0.0220

"'" ~ -o 10112_ n.22049 [ o.04225 I 0.11765 1 -0.28824 1-0.16000:-:0.02113. 1 -0.10294 _, 0.04962 0.00000 -0.49167 0.0000v 1 I -0.08750 I 0.04000 I 0.21622 i -0.07895 i 0.32231 I 0.01190 : 0.02878 l 0.0327U 0.07273 0.00575 0.00000 0.01504 : Dec

Page 96: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Augmented Dickey-Fuller Unit Root test on DVLA Null Hypotl1esis: DVLA has a unit root Exogenous: Constant .Lag Lenfl!!:l: 0 (Aulomatir, based on SIC, MAXLAG=9)

Augmentecl_.Q~-Fuller test statistic -6.626206 0.0000 Test critic?! value~: 1% level

Go/a level 10% level

-3.632900 -2.948404 -2.612874

"=-----=== 'MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickoy-Fullor Unit Root test on GGRM Null Hypothesis: GGRM has a unit root Exogenous: Cons(ant La.g Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmente~ Dickey-Fuller test statistic Test cr'itir.al values: 1% level

b0/o level 10% level

'MacKinnon (1996) one-sided p-values.

!-Statistic

-8.848644 -3.632900 -2.948404 -2.612874

Augmanted Cickey-r:uller Unit Root test on HMSP Nu'I Hypothesis: HMSP has a unit root Exogenous: Constant '-a~gth: O 0!:(!omatic based on SIC, MAXLAG=9)

!-Statistic

Prob.'

0.0000

Prob.*

~tgrnented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1 o/o level

5°/o level 0% level

--~4"". s"'s..co~3 5"'"9C.--"o. 0004 -3 i332900 -2 !)48404 -2 fl12874

-~·~"~=~-=~-~--• MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Unit Root test on 1\L8F 'Juli Hypothesis: Kl.BF has a unit root Exogenocs. Car.slant 1ao. k;'11_9\h: Q_(l'\~J£>11_1atig based o.n SIC,_MA)\LAG•:ll~)==~

!·Statistic

Augmented Dickev-Fuller te3t statistic Test critical\ alues: 1S'o level

5% level 10% le,·eJ

'MacKinnon (1996) one-sided p-values.

-4.440549 -3.632900 -2.94a404 -2 612874

F'rob. •

0.0012

Page 97: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Augmcnteci Dickey-Fl'ller Unit Root test on MERK Null Hyroth :s;s: MERI< has a unit root Exogenous: Constant -~~ !;::;,n.fil,h 0 ~toma]~ed on Sl~,6_>(_LJ\G-"Z_

t-Statistic ~~-======~====

-6S74716 Au9mented Dickel'::_F__LJl'er test statistic --~~··=-·

T ~st c•itical values: 1% level 5% level 10% level

•MacKinnon (1996) one-sided p-values.

-3.Ei32900 -2.948404 -2.o 12874

Augmented Dickay-~ul\er Unit Root test on MYOR l'ull Hyrothesis: MYOR has a unit root Exogerious: ':onstant ~J:e_i;g!!;;_Q_ (Automatic based on SIC_, MAXL_~

t.ugmented Dickey-Fuller tect statistic Test critical v.".ilues: 1°/o level

5% level 10% level

'Macl<innon (1996) one-sided p-values.

I-Statistic

-5.066885 -3.632900 -2.948404 -2.612874

Aug1ncr.ted Dic!\ey-Fullr..:r Unit Root test on SKLT Null hypotresis: SKLT has a unit root Exogenous: Constant

Prob.*

0.0000

Prob.*

0.0002

t,agJ:fo'!).Qlh 0_.(6!;!!?111auc based on31C, MAXLAG=9)_ -·=-·=

I-Statistic Prob:

Augmented Dickey-Ful_le_r_te~s_t_s_ta_t_is_ti_c _____ -9~._3_09_7_9_2

Test critical values: 1% level -3.532900 5% level -2.948404 10% level -2.612874

· Macl<innon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Unit Root tost on UNVR Null Hypotfiesis: UNVR has a unit coot Exogenous: Constant L~ ~ength: O(Auhimatic based on SIC, MAXLAG==9"")===~·

0.0000

I-Statistic P1~ob:

Auomen:ed Dickey-:=ulle! test statistic -6.750542 0.0000 Test critical values. 1°/o level -3 632900

5°/o level -? 948404 10% level -2 612874

'lvloci<nnon (199G) one-sided p-values.

Page 98: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

L<lmpiran 4. Output Uji Akar Uuit Tingk:>t Punbedaan Kcdua

Augn10ntod Dlc1<0)1-Fullor Unit Root tost on SBI Null Hypothesis: D<SBl,2) has a unit roGI Exogenous: Constant .h<19 LenJ11h: O ~~matic based on SIC, MAXLAG=9

I-Statistic

11ugmented Dickey· Fu I ler.ct.::.e.::.st'-'s'-'1-"a"-ti s::.:lc:.:ic'------6"'."8-"0.::2.::.3.::8 5=-T esl critical valueo: 1% level -3.646342

5% level -2.954021 10% level -2 G15817

"MacKinnon ( 1886) one-sided p-values.

Prob.•

0.0000

Page 99: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Lampiran 5. Output Uji Kointegrasi (Jolta11sl'11 Coi11tegratio11 Test)

Uji Kointegrasi ant[lr3 ADES da11 inflasi DAie: 10/31/08 Tirne: 14:40 Sa1 ''pie( adjusted): 2005:03 2001: 12 Included observnticns: 34 after cdjusting endroints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: A'.JE'.S INFLASI Lags Interval (in first differenceo): 1 to 1

~~ted Cointegration Rank Te~s_!=--=~ Hypothesized Trace No. cf CE(s) _§genvalue Statistic

5 Percent Critic2I Value

None•• 0.457047 23.25610 At most 1 0.070650 2.491177

15.41 3.76

•(")denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1 % levels

Uji Kointegra>i anta1 a ADES dan Ku rs Date: 10i31/08 Tirr,e: 14:44 Sarnp'e(adjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assGmption: Linear deterministic trend Series: ACcS KURS Lags interval (in ficst differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace No. of CE(s) Ei~envalue Statistic

5 Percent Critical Value

None•• 0.491607 26.08311 At most 1 0.086562 3.082089

15.41 3.76

'( .. ) uenotes rejection of tlw hypothesis at t;ie 5%( 1 %) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicates 1 cointegrat,ng equation(s) at bJlh 5% and 1% levels

Uji Koinlegrasi anlara II DES dan SBI D<te: 10/31/08 Time: 14:45 Sample(adjusted): 2005:03 2007:12 Included observatic;is: ~4 after adjusti;ig endpoints Trend assumption. Quadratic deterministic trend Series: II.DES SBI LdgS interval (in first differences): 1 to 1

.:,Jrn estncted Cointegration Rank Test ==--=~·

Hyp0thesiLed Trace No. of CE(s) f~igenvcilue Statistic

5 Percent CriUcal Value

t<one •• 0.568476 33.15281 ,\t most 1 • 0.125978 4.578083

18.17 3.74

'("') c!enotes rejection o~ the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at the 5% leve·, Trace test 1nd1cates i cointegrating equation(s) at th0 1 % level

1 Percent Critical Value

23.46 6.40

Page 100: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji Kointegrasi amara ADES da'l Emas Date: 10/31/08 Time: 14:47 Samr-le(acijusted): 2005:03 2007: 12 Included ol'st0rvations: 34 after adjusting endpoints Trend as::;umption: Linear deterministic trend Series: ADES t:OMAS Lags interval (in first uiffere11ces): 1 to 1

Unrestrict,ed Cointe8.f8tion Rank Test - ---;:,======== l<1pothesized Trace 5 F'ercent 1 Percent No. of C§~L f:':igenvalue Statistic Criti-::al Value Critical Value

None • 0.434572 At must 1 0.001345 --···-- ... -·-·--·--==--·"'

19.43159 0.045745

15.41 3.76

'( .. )denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test i"dicates 1 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test indicates no cointegration at the 1% level

Uji Kointegrasi antara AQUA dan !nftasi Date: 10131/08 Time: 14:49 Sample(adjusted): 2005:03 2007:12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: AGUA INFLASI Lags interval (in first differences): 1 to 1

Un:estricted Cointegratinn Ra;;n;;;k~l=e"'st'"""======== hyputhes1zed l,o. 0f CE(s)

None ** At most 1

Eigenvalue

0.489779 0.071448

T•ace Statistic

25.39939 2.520390

5 Percent Critical Value

15.41 3.76

T') denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level

20.04 6.65

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at b8th 5% and 1 % levels

Uji Kointegrasi antara AQUA dan Kurs Date: 10/31/08 Time: 14:50 Sample(adjusted)·. 2005:032007:12 lncluoed observations: 34 after adjusting enJpoints Trend a~sumpt1on: Linear deterr.1inic;tic trend Ser'es: AQUA KIJRS Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent --~Cl.:.. of CE{0 eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value

Nace" 0.465117 24.51101 15.41 20.04 At most 1 0.090814 3.236986 3.76 6.65

~==~~.~===-=,~==-~ '(")denotes rejection of the hypothesis at the 5%(<%) level Trace test indicattls 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1% levels

Page 101: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

1·,,,--·--·"--"~"··~---·---------

PEr\PIJST ,'1,K/Vl.N UT AMA UIN SYAl-llD JAKARTA

Uji Kointegrasi antara AQUA dan SBI Date: 10/31/08 Time: 15:04 Sample(adjusted): 2005:03 2007:12 Included obrnrvalions: 34 after adjustin~ endpoints Trend assumption: Linear determin;stic trend Series: AQUA SBI Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test -------""'=-----------~··~~-Hypothest7ed Trace 5 Percent l Percent ,\Jo. of CE(s' Eigenvalue Statistic Critic2I Value Critical Value

None·· 0.515891 28.36077 15.41 20.04 At most 1 0.102996 3.695627 3.76 6.65

"'"· o•=-=~=-=-~·==-==~~'"-'-~"="-~~"-""""~''""''"'-='==~~'·''--"'-~~~-=='"'·~"'-=c•="~

.( .. )denotes cejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 1 cointegrating equatior(s) at both 5% and 1 % levels

Uji Kointegrasi antara AQUA dan Emas Date: 10/2.1/08 Time: 15:05 Sample(adjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: AQUA EMAS Lags interval (in first differencesj: 1 to 1

Uncestricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace No. of C2(s) Eigenvalue Statistic

5 Percent Critical Value

None .. 0.463238 21.15536 At most 1 1. 52E-05 0.000518

15.41 3.76

.( .. )denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level

i Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicate' 1 cointegra'.ing equation(s) at both 5% and 1 % leve:s

Uji Kointegrasi a11tara BATI dan lnflasi Date: 10/31/08 Tirne: 15:06 Ssn.ple(adjusled): 2005:03 2007: 12 lnciuded observations: 34 after 2.djusting endpoints Tr8nd assumption: L;near deterministic trend S~ries: BATI INFL/>.SI Lags interval (in fir£.t differences) 1 to 1

Unrestr•cted_ Cointeg_i:ation Rank T es_t

Hypothesized Trace 5 Percent No. of CE(s) f_penvalue Statistic Critical Value

Non~•• - 0.489779 25.39939 Li.41 At tl'OSl 1 0.071',48 2.520390 '3.76

.( .. )denotes re;ection of tl1e hypothesis at the 5%(1'.I,) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test 111dicates 1 cointegrating equation(s) at bctn 5% and 1 % levels

Page 102: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

U]i Kointegrasi antara BATI dan Kurs Date: 10/31/08 Time: 15:08 Samµle(adiusted): 2005:03 2007: 12 Included 0bservati0<1s: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: E1lTI KURS Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rark Test

Hypothesize_d Trace 5 Percent 1 Percent No. of C§s) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value

None'' 0.465117 24.51101 15.41 20.04 At most 1 0.0908'14 3.216986 3.76 6.65 ~=~- - ··•· ~~=~=~~==~====~'=""= '(")denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1% levels

Uji Kointeprasi antara BATI dan SBI Date: 10/31/08 Time: 15:09 Sample(adjusted): 2005:03 2G07: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints :re11d assumptlr::n: Linear deterministic trend Series: BATI SB! Lags ir.terval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace 5 .~ercent No. of CE(s) Eige~value Statistic Critical Value ==~=""=''=-==="'===========~

None•• 0.515891 28.36077 15.41 At m0st 1 0.102996 3.695627 3.76

===~================~ -r•) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicates 1 cointewating equation(s) at both 5% and 1% levels

Uji Koinlegrasi a11tara BATI dan E:nas Dale: 10/31/08 Time: 15:09 Sarnple(adjusted): 2005:03 2007:12 Included obser1ations: 34 after adjusting endpoints 1·rend assumption: Linear deterministic trend Series: 13ATI EMAS Lags interval (in first differences): 1 to 1

_un,estncted Cointegration Rank Test

Hypotresized Trace 5 ?ercent 1 Percent No,of CE(sL gigenvalu~ Statistic

None •• 0.4G3238 2 1.15536 At most 1 1.52E-05 0.000518

Critical Value Critical Value ·--~~==""·=,,,===·-

15.41 3.76

20.04 6.65

'(")denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level Trace test indicates; cointegrati~g equation(s) at both 5% and 1% levels

Page 103: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji Kointoyrasi antara CEKA dan lnflasi Date: 10131/08 Hne: 15:11 Samp1e(adjusted): 2005:03'.'007:12 Included obs3rvations: 34 afler adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: CEKA INFLASI Lags interl'al (in first differences): 1 to 1

_Unrestricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of C~s) Eigeflvalue Statistic Critical Value Critical Value

None•• 0.486206 25.01367 15.41 At most 1 0.067441 2.373985 3.76

.( .. )denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level

20.04 6.65

Trnce test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1% levels

Uji Koir.tegrasi antara CEKA dan Kurs Date: 10/31108 Time: ·15:12 Sample(adjusted): 2005:03 2007:12 included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assufl'ption: Linear deterministic trend Series: CEKA KURS Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestrii:~teJ Cointeriration Rank Test

Hypothes:zed Trace 5 Percent No. Qf CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value

None•• 0.485516 26.42014 15.41 At most 1 • 0.106378 3.821057 3.76

•r .. ) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test indicates 1 cointeg,·atin9 equation(s) at the 1% level

Uj' Kointegrasi antara CEKA dan SBI Date: Wl.11/08 T:me: 15:12 Sample{adjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpo·1nts Trend zssun1ption: Linear deterministic trend Series: CEKA SBi Lags intervm (in first differe11ces): 1 to 1

Unres:ricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace _ No. 0f C:E(s) eigenvalue Statistic

5 '='ercent Critical Value

Non~""

At mcst 1 0.484601 0.103977

26.20846 3. 732816

15.4 i 3.76

T•) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test incicates ·, cointegrating equation(s) at both 5% and 1 % levels

Page 104: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji Kointegrasi antara DVLA dan SBI Date: 10/31/08 Time: 15:20 Samp:e(adjusted): 2005:03 7007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assun1pt1on: Linear deterministic trend Series: DVLA SBI Lags interval (in first differences): 1 to 1

~tricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace 5 Pr~rcent 1 Percent Ne. of CE(s) Eigenvalue Statistic Criii•>31 Value Critical Value

''one•• 0.511331 28.1 '3~54 t 5.41 20.04 At most 1 • 0.105380 3.786131 3 76 6.65

'("')denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at th·' 5% level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at th·= 1% level

UJi Kointegrasi antara DVLA dan Emas Date: 10/31/08 Time: 15:21 Sample(sdjusted): 2005:03 2007:12 Included observatio1 s: 34 after adjusting endpoints Trend assumpticrl: Linear deterministic trend Series: DVLA EM/l,S L.ags interval (in first differences): 1 to 1

l)nrestrir.ted Cointegration Rank Test

hypothesized Trace 5 Percent No. of r;E(s) Eigenvalue .;;L;.;;ta"'ti;;,s;;.,tic""==='C"'ri"°'tical Value

None" C.465705 21.37,423 "15.t,1 .\t most 1 0.001844 0.062765 3.76

'(") den0tes i6jection of the hypothesis at tr.e 5%(1 %) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1 % levels

Uji Kointegrasi antara GGRM dan lnflasi Date: 10/31/08 Time: 15:2?. Sampta(zdjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumrtion: Linear deterministic trend Series: GGRM INFLASI I .ags :nter;al (in first differences): 1 to 1

Llnrestricted Cointeg~tion Rank Test

Hypothesiced Trace No. of CE(s) Eigenvalue Statistic

5 Percent Critical Value

None•• 0.406rl47 2.0.69038 At m1lSf 1 0.082.\69 2.926341

15.41 3.76

.~

'(")denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level

1 Percent Critical Value

20.0" 6.65

Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at b·J!h 5% and 1 % levels

Page 105: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji Kc.intesrasi antara GGRM d1n Kurs Date: 10/31/08 Time: 15:23 Sample(adjus~£d): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trenc assJmption: Linear deterministic trend Series: GGRff. KIJRS Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Traci! . Nn. of CE(&_ _Eigenvalue Statistic

5 Percent Critical Value

NQne •• At most 1

0.4~3305

0.095746 22.73168 3.421931

~ 5.41 3.76

'( .. )denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test ind'.catas 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1% levels

Uji Kointegrasi antara GGRM dan SBI Date: 10/31/08 Time: 15:24 Sample(adjusted): 2005:03 2007:12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: GGRM SBI Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test

Hyµothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value ====""""'====~==========~

None** At most 1 •

0.430151 0.116130

23.31822 4.197144

15.41 3.76

'( .. )denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at the 1% level

Uji Kointegrasi antara GGRM dan Emas Date: 10/31/08 Time: 1~:25 Sample(adjusted): 2005:03 2007: 12 lnduded observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Linear detertTdnistic trend Series: GGRM EMAS Lags interval (in first differences) 1 to 1

20.04 6.65

.Unreotcicted Co1.1te;;gc:,r;;a;;tio;;;n'===R"'a"'n"'k"'T"'e"s"'t==~~==~~========== Hypothec.i7.ed Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value

None• 0.368590 15.63724 15.41 20.04

At most ~====0=.0=0=0=1=1=9·===0=.0=0=4=05=7===c ·=3=. 7=6======6=·=6=5== "( .. )denotes rejection C\f the hypothesis at the 5%(i %) level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test indicates no cointegration at the 1 % level ·

Page 106: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji Kointograsi antara HMSP dan lnflasi Date: 10/31/08 Time· 15:26 Sample(adjusted): 2005:03 2007: 12 lnclucied observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Quadratic determin'1stic trend Senes: HMSP INFLASI Lags interva1 ('n first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointf~grat1Jn Rani< Test -----~·~·~---

Hypothesized Trace 5 ,:ercent 1 Peccent __ t~o._c:Jf C::Eisl __ ['igenvalue Statistic Critical Value Criti_cal V_alue

None • 0.337006 18.35406 18.17 At most 1 • 0.120882 4.380437 3.74

'(")denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level Trace test indicate' 2 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test indicates no cointegration at the 1 % level

Uji K0integrasi antara HMSP clan Kurs Date: 10/3~:08 Time: 15:28 Sample(adjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption- Linear deterministic trend Seri8s: df\t.SP KURS Lags interval (in firct rl1fferences): 1 to 1

Un_restricied C,;:iint.eg_ration Rank Test ------·----Hyoot:1e3ized Trace 5 Percent No. of SE(c) Eigenvalu_e Statistic Critical Value

None• 0.310739 16.10441 15.41 At most 1- 0.096541 3.451829 3.76

"('')·nenotes rejection C'f the hypothesis at the 5%(' %) level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at th" 5% level Trace test indicates no cointegration at the 1% leve

Uji Kointegra>i antara HMSP dan SBI Date: 10/31/08 Time: 15:29 Sample(adiusted): 2005:03 2007:12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Quadratic deterministic trend Series: HMSP SB ~ays 'n•erval (ir first differences): 1 to 1

Unrcstrict£d Coint:gration Rank :est

Hypothesized Trace 5 Percent No. of _CE(s) ~~igi::nvalue Statistic l.ritical Value

None· 0.343102 19.58348 18.17 At most 1 • 0.144360 5.300778 3.74 .

'('")denotes rejection of the hypothesif. at the 5%(' %) leve: Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at t11e 5% le_vel Trace test indicates no cointegration at the 1°/o lr;vel

23.46 6.40

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

1 Percent Critical Value

23.46 6.40

Page 107: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji 1;ointegr<1si antara HMSP dan Emas Date: 10131/08 Time: 15:31 Sample(adJUSted): 2005:04 2007: 12 Included observations. 33 afte adjusting endpoints Trend as:;umption: Lnear deterministic trend C>er:es: HMSP EMAS La3s interval (in first differences): 1 tu 2

Unrestricte1 Cointegro•ion Rank Tegt

Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Criti•:al Value Critical Value

None• 0.376648 16.12532 15.41 20.04 At mos\ 1 0.015874 0.528052 :3.76 6.65

'('•)denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at th.e 5% level Trace test indicates no cointegration at the 1% level

Uji Kointegrasi antara KLBF dan lnflasi Date: 10/31/0e Time: 15:32 Sample(<:djusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints -:-rend assumption: Linear deterministic trenj Series: KLBF INFLASI Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Coi.Q.@gration Rank Test

Hypothesized Tr<lce 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value

None •• 0.4 38633 22.04308 15.41 20.04 .~A;,;t,.;,;m,:,;o;;;s.;.t ,.;,;1 ==""0;;;.0;;;6,.;,;84.;.,8;;6'===""2;;,.4.;.,1;;;2;;1,.;,;6.;.9====3.""7"'6=~ 6.65

'(")denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% ancl 1% levels

Uji Kointegrasi antara KLBF dan Kurs Date: 10/31/08 Time: 15:32 Sample( adjusted): 2005:03 2007: 12 'nclttded observations: 34 after adjusting endpoints Trend assu;npticn: Linear deterministic trend Series: KLBF KURS Lags interval (in fi'st differences): 1 to 1

.unrestricted C~ration Ra:sn~k;,.T;,.e;;s;,;t========= Hypothesized Trace 5 Percent No.ofCER Eigenvalue Statistic Ccitical Value

None ·• 0.459700 24 .48179 15.41 At most 1 0.099154 3.550330 3.76

'(") denotes rejectior, of the hypothesis al tile 5%(1 %) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicates I cointegrating equation(s) at b·ith 5% and 1% levels

Page 108: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji V.ointegrasi anlara KLBF dan SBI Date: 10/31/08 Time: 15:34 Sample( adjusted): 2005·03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusti.1g endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: KLBF SBI Legs interval (in first differences): ~ to 1

Unrastricted Cointe.g:aticn Ran:<'=T;;;e;;;s;;;t~~~~

Hypothesizod Trace 5 Percent No. of CE(s) EiL~nvalue Statistic Critical Value

None •• 0.489224 26.46524 15.41 At [•ICSt I 0.101084 3.623221 3.76

T') denotes rejection of the hypothesi' at the 5%(1 %) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at bolh 5% and 1 % levels

Uji Kointegrasi ar.taro KLBF dan Emas Dote: 10/31/08 Time 15.34 SJmple(aujusted): 2005:03 2007: 12 Included 0bservations: 34 af1er adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: KLBF EMAS Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted (:;ointegration Rank Test

HypotneE iz~d Trace 5 Percent 'lo o' CE(s) EiQenvalue Statistic Critical Value

Ncne • 0.37629g 16.07204 15.41 P.t most 1 0.000624 0.021226 3.76 ---=--·-

T') denotes •ajection of the hypothesis at the 5%(1 %) level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test 'ndicates no cointegration at the 1 % level

Uji Kointegrnsi antara MERK dan lnflasi DatP.: 10/31/08 Time: 15:35 Sample(a~justed): 2005:03 2007:12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: MERK INFLASI Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent _N(). of CE~ _i::i~lue Statistic Critical Value Critical Value

·~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~'one" 0.507993 27.33201 15.41 20.04 At mos~ 1 0.090281 3.217069 3.76 6.65

'(") denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level Trace test indicates 1 c01ntegratirg equation(s) at both 5% and 1 % levels

Page 109: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji Kointegrasi antara MERK dan Kurs Date: ·10/31/08 Time: 15.35 Sample(ad;ustecii: 2005:03 2007:12 Included ob3ervations: 34 after adjustir.g endpoints Trend assu1nplion: Linear detern1inistic trend Series: MERK KURS Lags interval (ir. first differences): 1 to 1

~icted Cointell;,r~a=t.,io-.n.,R~an;,;.k.;,.;,;.T.;e.;st;....========= Hypothes:ze~ Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(sL. eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value

None•• 0.606276 34.80175 15.41 20.04

•.• f-t iriost 1 . 0.087416 3 110157 ......... ~L~.·~·~·····6&~~······ '( .. )denotes re1ect1on of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace te5t indicate> ·1 cointegratin~ equation(c) at bolh 5% and 1 % levels

Uji Kointegrasi antara MERK dan SBI Date: 10/31/0e Time: 15:36 Sample(adjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 3~ after adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: MERK SBI Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted c.ointe .. o~;.;ra;;t;.;io-.n-.R.,;;;an-.k-...T.;e.;st;....==~·==~===~·====~ Hypcthesized Trace No. of CE(s) Eigenva:ue Statistic

None"''" At most 1 •

0.619718 0.110106

36.83878 3.966187

5 Percent Critical Value

15.41 3.76

'('•)denotes rejection of :he hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at the 1% level

Uji l\ointegrasi antara MERK dan Emas Date: 10131108 Time: 15:36 Samplc(adj•Jsted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after ad1usting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series. MERK EMAS Lags intervcil (in fi1st differences): 1 to 1

Unrestricted Coi11te.gration Rank Test

Hypothesizej Trace 5 Percent Critical Value

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

1 Percent Cf1tical Value . No. of CE(sL.. Eigenvalue... Statistic

-~~-"""'=o.==-,.,,.,-~·~

None.. 0.473842 21.87061 At most 1 G.001099 0.037392

15.41 3.76

'(")denotes rejection of the nypothesis at the 5%(1o/o) level

20.04 6.65

Trace tes: indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1 % levels

Page 110: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji Kointegrasi ant< ra SKLT dan SBI Date: 10/31 /08 Time. 15:41 Sample(adjusted): 2005:03 2007 : 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend a3surHption: Linear deterministic trend Series: SKL T SBI '.ags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestr:cleC: Cointe~r~!._o_n~.R_a_n_<=T __ e._st===~=====-f-lypothesized Trace Nu. of C.E(s) Eigenvalue Statistic

None'" 0.533592 29.72633 At most 1 • 0.105626 3.795468

5 Percent Critical Value

15.41 3.76

'( .. )denotes rejeclion of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indica•.cs 2 C'.lintegrating equation(s) at the 5% level Trace test ir.dicates 1 cointcgrating equation(s) at the 1% level

UJi Kointegrasi antara SKLT dan Emas Date: 10/31/08 Time: 15:41 Sample(adiusted): 2005:03 2007:12 Included ob~ervations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Linear deterministic trend Series: SKL T EMAS Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointeg:ation Rank Test

Hypot;1esi.,ed No. of CE(s) Eigenvalue

Trace Sta'istic

5 Percent Critical Value

None•• At most 1

0.516263 0.000714

24.71556 0.024284

15.41 3.76

T') denotes cejer.tion oi the hypothesis at ~he 5%(1 %) level

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

1 Percent Critical Value

20.04 6.65

Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1 % levels

Uji Kointegrasi antara UNVR dan lnflazi Date: 10/31/08 Time: 15:42 Sample(adjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assumption: Linear de'.erministic trend Series: UNVR INFLASI ~ags interval (ii1 first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE_~) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value

-~=============--""""====-None•• \J.A27562 22.188~6 15.41 2J.04

At mo3t 1 0.090397 3.221416 3.76 6.65

'('')denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1 %) level Tra-:c test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5°/o and 1°/o levels

Page 111: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

UJi Kointegrasi amara UNVR dan Kurs Date: 10/31/08 Time: 15:43 Sample(adjusted): 2005:03 2007:12 Included observatio~s: 34 after ad,usting endpoints Trend assurnrtion: Linear deterministic trend Series: UIWR KURS L;;gs interval (in first differences): 1 to 1

_Unrestricted Cointc_g!ation Rank Test

Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent -~°'-ot _c;~ _ E,igenvalue Statistic Critical Value Critical Value

None· 0.360246 18.96616 15.41 20.04 At most 1 • 0.105201 3.779316 3.76 6.65

~ =<•====~· =~'==""'"~~=="~'======""""~ .( .. )denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 2 c.ointegrating equation(s) at the 5°/o level Trnce test indicates no cointegraticn at the 1 % level

Uji Kointegrasi antara LINVR dan SBI Date: 10/31/08 Time: 15:43 Sample(adjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after adjusting endpoints Trend assur!'ption: Unear deterministic trend Series: UNVR SBI Lags inter<a'. (in frst differences): 1 to 1

Unrestricted Cointewation Rank Test

Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Critical Value

None~·

At most 1 • 0.39497 4 21.19521 0.113882 4.110769 =======~

15.t,1 3.76

'( .. )denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 2 cointegrating equation(s) at the 5% level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at the 1°/o level

Uji Kointegrasi antara L'NVR dan Emas Date: 10/31/08 Time· 15:44 Sample( adjusted): 2005:03 2007: 12 Included observations: 34 after ad1ust1ng endpoints Trend assumption: Linear determinis~lc trend Series: UNVR EMAS Lags interval (in first differences): 1 to 1

Un.restricted Cointegration Rank Test

Hypothesized Trace Statistic

5 Percent Critical Value

20 04 6.65

1 Percent Critiral Value _ _r--J_o_o_f_(;_EJ~J .. Ei~envalue -~

=-::c~=co==·""--==

None· 0.373710 At most 1 8.27E-06

10.91029 0.000281

15.41 '3.76

T•) denotes rejection of the h~·pothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates I cointegrating equation(s) at the 5% level 1 race test i.1dicates 110 cointegration at the 1 % level

20.04 6.65

110

Page 112: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Lampin111 6. Ouiput Uji ECM (Error Correction Mode{)

Uji ECM Pada ADES Dependeot Variable: D(ADES) Method: Least Squares Date: ·10/31/03 Time: 15:54 Sample( adjusted): 20('5:02 2007: 12 Included observations 35 after odjusting endpoints

VarL'3ble Soefficient

D(IN<'"LASI) 7.447370 D(KURS) -8.c·6E-05

D(SBI) 56.25269 D(EMAS) 1.28E-06

FCT1 -1.097463 c -0.004269

R-squared 0601011 Adjusted R-sq· ;a red 0.532220 S.E. of regression 0.11503• Sum squared resid 0.383752 Log likelil1ood 29.31652 Durbin-Watson stat 2.C141 ~7

Uji ECM Pada AQUA Gependent Variable: D(f,QUA) Method: ~east Squares Date: 10/31/08 Time: 15:56 Sample(adjusted): 2005:02 2007:12

Std. Error !-Statistic Prob.

12 06457 0617293 0.5419 0.000100 -0.855227 0.3994 61.94013 0.908178 0.3?13 1.25E-06 1.022260 0.3151 0.180202 -6.090189 0.0000 0.019973 -0.213750 0 8322

Mean dependent v2r -0.002500 S.D. dependent var 0.168192 Akaike info criterio;1 -1.332373 Schwarz criterion -1.065'742 f'-statistic 8.7'36739 Prob(F-statistic) 0.000038

Included observations: 35 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic Prob.

D(INFLASI) 4.970335 18.13271 0.272605 0.7871 D(KURS) ·0.000168 0.000145 -1.154891 0.2576

D(SBI) -33.00217 92.45078 -0.356970 0.7237 D(EMAS) -1.CGE-06 1.85E-06 -0.572334 O.E·715

ECT2 -1.319883 0.178480 -7.395118 0.0000 c -0.000459 0.029499 -0.0 15573 0.9877

;;:. ·-

R-squered 0.074251 Mean dependent 1ar -0.003920 Adjusted R-squared 0.618087 S.D. dependent v<1r 0.274818 S.E. of reg·ession 0.169835 Akaike info criteric1n -0.553175 Sun1 squared resiJ 0.836473 Schwarz critqrion -0.286544 Log like1ih~od 15.68057 F-statistic 12..00512 Durbin-Watson stat 1 972753 _Prob(F-statisticJ. ··~--0_.000002

114

Page 113: SEI~TORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27108/1/TUTI... · SEI~TOR INDUSTRI HARANG KON:illl\ISI PADA BEi ... Diajukan Kepada l'akultas Ekonomi dan !!mu Sosial Untuk

Uji ECM ?oda DVLA Dependent Variable: D(DVLA) Method: I.east Squares Date·. 1G/31/08 Time· 16:02 Sample(adjusted): 2n05:02 2007: 12 lr,clude.ci observations: 35 aher adjusting endpoints

Variable Coeffici~nt Std. Error

O(INFLASI) 32.87412 18.38365 D(IZURS) -0.000370 0.000146

D(SBI) -91.74470 92.66642 D(EMAC:J 9.14E-07 1.87E-06

fCT5 -1.164533 0.185007 c 0.002589 0.029984

===='~=~

I-Statistic

1.788226 -2.541260 -0.990053 0.488089

-6.294543 0.086338

Prob.

0.0842 0.0167 0.3303 0.6292 0.0000 0.9318

R-squareo 0.666055 Mean dependent var 0.010690 Adjusted :'\-syuared 0.608478 S.D. dependent var 0.274747 S.E. of regression 0.171914 Akaike info criterion -0.528840 Sum squared resid 0.857078 Schwarz criterion -0.262209 Loo likelihood 15.25471 F-statistic 11.56812

=D=u=r=b=in=-'N==a=t'=o=n=s=ta=t====1=.7=2=7=5~08~=P~r=o=b~(F=·~s~ta=ti=st=ic~)======~0"'=.000003

Uji ECM Pada GGRM Dependent Variable: D(GGR\>1) Method: Least Sq~ares Date: 10/J1/0S Time: 16:04 Sample(adjusted): 2005:02 2007: 12 lncludnd observations: 35 after a~ing endR=o=in=ts=-~======

Variable Coefficient Std. faror I-Statistic Prob.

D(INFLASI) C(V,URS)

D(SBI) D(E:MAS)

fCT6 c

R-squared AcijusterJ R-squ<1reL1 S.E. of regression Surr1 squared resid Log likelihocd Durbi•1-W2tson r.tat

7.638282 -0.000126 -16.65558 -1.46E-08 -1.281366 -0.007126

6.779877 5.50E-05 34.80075 6.92E-07 0.150686 0.011224

1.126611 -2.284130 -0.478598 -0.021114 -8.503556 -0.634900

0.2691 0.0299 0 6358 0.9833 0.0000 0.5305

0.722608 Mean dependent var -0.006618 0.674782 SD. dependent var U.113370 0.06465J Ai<aike info criterion -2.484769 0.121219 Schwarz criteri0n -2.218138 49.48346 F-statistic 15.10907

=1~-~88~1~1~9~1=~P~r~ob~(~F~-s~t~at~is~ti~ch;=====o,.oooooo