satuan acara pembelajaran rematoid atritis
DESCRIPTION
sap RATRANSCRIPT
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
Disusun Oleh:
Wahyu fibrianto (131440129450089)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII 4B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2014/2015
Mata Ajaran : PROMKES
Pokok Bahasa : HEG (hyperemesis gravidarum)
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian hyperemesis gravidarum
2. Etiologi hyperemesis gravidarum
3. Pencegahan hyperemesis gravidarum
4. Komplikasi hyperemesis gravidarum
Sasaran : IBU W
Hari/Tanggal : senin, 14 september 2015
Waktu : 1x 50 Menit
Tempat : stikes harapan bangsa
I. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pengarahan tentang hyperemesis gravidarum, selama 1x50 menit,
Ny.W bisa menjelaskan kembali hyperemesis gravidarum dengan benar.
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti pengarahan tentang hyperemesis gravidarum selama 1x50 menit,
Ny.W mampu mendefinisikan tentang hyperemesis gravidarum , penyebab hyperemesis
gravidarum, pencegahan hyperemesis gravidarum dan komplikasi hyperemesis
gravidarum , minimal 80% dengan benar.
III. Materi (terlampir)
Konsep Rematoid Atritis
1. Pengertian hyperemesis gravidarum
2. Etiologi hyperemesis gravidarum
3. Pencegahan hyperemesis gravidarum
4. Komplikasi hyperemesis gravidarum
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. kegiatan Penyuluhan
NO Tahapan & Waktu Kegiatan penyaji Kegiatan warga
1 Pembukaan (10 menit) - Memberi salam
- Memperkenalkan
diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjawab salam
- Memperkenalkan
diri
2 Pelaksanaan (30 menit) - Pengertian
hyperemesis
gravidarum
- Penyebab
hyperemesis
gravidarum
- Pencegahan
hyperemesis
gravidarum
- Komplikasi
hyperemesis
gravidarum
- Mendengarkan
- Bertanya
3 Penutup ( 10 menit) - Melakukan evaluasi
secara lisan
- Menyampaikan
salam penutup
- Mendengarkan
- Menjawab
pertanyaan
- Menjawab salam
VI. Media
1. Leaflet
VII. Evaluasi
Bentuk evaluasi : lisan
1. Pencegahan hyperemesis gravidarum
2. Komplikasi hyperemesis gravidarum
VIII. Referensi
Prawirohardjo S, Wiknjosastro H. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan;
Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta;2002;hal. 275-
280.
Verberg MF, Gillott DJ, Al-Fardan N. Hyperemesis gravidarum, a literature review.
Hum Reprod Update. Sep-Oct 2005;11(5):527-39.
Quinlan JD, Hill DA. Nausea and vomiting of pregnancy. Am Fam Physician. Jul
2003;68 (1):121-8.
Goodwin TM. Hyperemesis Gravidarum. Obstet Gynecol Clin N Am. Sept
2008;35:401-417.
Bailit JL. Hyperemesis gravidarium: Epidemiologic findings from a large cohort.
Am J Obstet Gynecol. Sep 2005;193(3 Pt 1):811-4.
Davis M. Nausea and vomiting of pregnancy: an evidence-based review. J Perinat
Neonatal Nurs. Oct-Dec 2004;18(4):312-28.
Golberg D, Szilagyi A, Graves L. Hyperemesis gravidarum and Helicobacter
pylori infection: a systematic review. Obstet Gynecol. Sept 2007;110:695-
703.14
Lee RH, Pan VL, Wing DA. The prevalence of Helicobacter pylori in the Hispanic
population affected by hyperemesis gravidarum. Am J Obstet Gynecol. Sep
2005;193(3 Pt 2):1024-7
Bottomley C, Bourne T. Management strategies for hyperemesis. Best Pract Res
Clin Obstet Gynaecol. Aug 2009;23(4):549-64.
MATERI
DEFINISI
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah berlebihan,
lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga menggganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari – hari (Arief. B., 2009).
Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum sehingga berat
badannya sangat turun, turgor kulit berkurang , dieresis berkurang dan timbul asetonuri,
keadaan ini di sebut hiperemesis gravidarum (Sastrowinata,2004).
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama
masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi
nutrisi, dan kehilangan berat badan (Lowdermilk, 2004).
ETIOLOGI
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
Perubahan – perubahan anatomic pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi. Beberapa factor predisposisi dan faktor
lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut:
1. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda,
estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa.
2. Faktor organik: masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan metabolik
akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi
3. Faktor psikologis: rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan
pekerjaan (Wiknjosastro, 2005).
PENCEGAHAN
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar ridak terjadi hiperemesis
gravidarum dengan cara :
1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik.
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi
sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih
dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan factor penting, dianjurkan makanan
yang banyak mengandung gula (Wiknjosastro, 2005).
KOMPLIKASI
Ensefalopati Wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental, serta
payah hati dengan gejala timbulnya ikterus. (Arif, 2000).
Baik komplikasi yang relatif ringan maupun berat bisa disebabkan karena hiperemesis
gravidarum. Kehilangan berat badan, dehidrasi, acidosis akibat dari gizi buruk, alkalosis
akibat dari muntah-muntah, hipokalemia, kelemahan otot, kelainan elektrokardiografi dan
gangguan psikologis dapat terjadi. Komplikasi yang mengancam nyawa meliputi ruptur
esofagus yang disebabkan muntah-muntah berat, Wernicke's encephalopathy (diplopia,
nystagmus, disorientasi, kejang, coma), perdarahan retina, kerusakan ginjal,
pneumomediastinum spontan, IUGR dan kematian janin.