sap poli kandungan ulin

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN KEHAMILAN DENGAN ANEMIA 1. Topik Kehamilan dengan Anemia 2. Tujuan a. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang kehamilan dengan anemia, serta bagaimana pencegahan dan penanganan pada kehamilan dengan anemia . b. Tujuan Khusus a. Ibu dapat mengetahui apa itu Anemia, dan bagaimana kehamilan dengan anemia. b. Ibu dapat mengetahui tentang penyebab Kehamilan dengan anemia. c. Ibu dapat mengetahui dan mengenali tanda dan gejala kehamilan dengan anemia. d. Ibu dapat mengetahui bagaimana klasifikasi anemia e. Ibu dapat mengetahui bagaimana resiko Kehamilan dengan Anemia f. Ibu dapat mengetahui bagaimana cara mencegah dan menangani kehamilan dengan anemia, 3. Sub Pokok a. Definisi Kehamilan dengan Anemia b. Penyebab Kehamilan dengan Anemia c. Tanda dan gejala Kehamilan dengan Anemia

Upload: fansha-tio-anugrah

Post on 17-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

poli

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEHAMILAN DENGAN ANEMIA

1. TopikKehamilan dengan Anemia

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang kehamilan dengan anemia, serta bagaimana pencegahan dan penanganan pada kehamilan dengan anemia .

b. Tujuan Khusus

a. Ibu dapat mengetahui apa itu Anemia, dan bagaimana kehamilan dengan anemia.b. Ibu dapat mengetahui tentang penyebab Kehamilan dengan anemia.c. Ibu dapat mengetahui dan mengenali tanda dan gejala kehamilan dengan anemia.d. Ibu dapat mengetahui bagaimana klasifikasi anemia

e. Ibu dapat mengetahui bagaimana resiko Kehamilan dengan Anemiaf. Ibu dapat mengetahui bagaimana cara mencegah dan menangani kehamilan dengan anemia,3. Sub Pokok

a. Definisi Kehamilan dengan Anemiab. Penyebab Kehamilan dengan Anemiac. Tanda dan gejala Kehamilan dengan Anemiad. Klasifikasi Anemiae. Resiko Kehamilan dengan Anemia

f. Cara mencegah dan menangani kehamilan dengan anemia4. Sasaran

a. Jumlah : 20 orang

b. Audience: Ibu hamil 5. Tempat dan Waktu

a. Hari / Tanggal : Sabtu / 21 -2-2015b. Tempat : Poliklinik Kandungan RSUD. Ulin Banjarmasinc. Waktu

: 09.00 09.306. Metode

Ceramah Tanya jawab

7. Langkah

No.WaktuKegiatan PenyuluhKegiatan Peserta

1.5 menitPembukaan:

Penyampaian Salam Perkenalan

Menjelaskan topik penyuluhan

Menjelaskan tujuan

Kontrak Waktu Membalas salam

Memperhatikan

Memperhatikan dan memberi respons

Memperhatikan

Memperhatikan

2.15 menitPelaksanaan : Penyampaian materi

Sesi tanya jawab

Memperhatikan penjelasan dan mencermati materi

Menanyakan hal-hal yang belum jelas

3.5 menitEvaluasi: Memberikan pertanyaan lisan ( menanyakan kembali )Partisipasi Aktif

4.5 menitTerminasi: Menyimpulkan hasil penyuluhan

Mengakhiri dengan salam Memperhatikan

Menjawab Salam

8. Media

a. Media : Leaflet

b. LCD

c. Sarana :

1. Meja,

2. Kursi

3. Ruang Tunggu Poliklinik Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin9. Evaluasi

a. Evaluasi Hasil

Ibu dapat mengerti dan memahami serta dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh narasumber.

b. Evaluasi proses

Pada saat dilakukan penyuluhan, ibu kooperatif dengan adanya pertanyaan. Proses penyampaian informasi / penyuluhan berlangsung lancar dan tepat waktu serta dihadiri oleh audience yang datang.

MATERI PENYULUHAN

KEHAMILAN DENGAN ANEMIAA. Definisi Kehamilan dengan Anemia

Anemia adalah keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan eritrosit dibawah nilai yang normal. Dimana kadar hemoglobin normal adalah:

Anak pra sekolah: 11 gr% Anak sekolah

: 12 gr%

Wanita Hamil

: 12 gr%

Wanita dewasa: 12 gr%

Pria dewasa

: 13 gr%

( Ratna Dewi Pudiastuti, 2012 : 199 )Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsertasi Hb tampak menurun kecuali pada perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah ( < 11,5 g / dL). Konsentrasi paling rendah didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan sekitar 30 minggu. Pada trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang sudah memiliki kadar Hb tinggi (>14,6 g dL) pada pemeriksaan pertama. (Sarwono Prawirohardjo, 2009 :775)B. Penyebab Kehamilan dengan Anemia

Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritropetein. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel dabrah merah ( eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.

(Sarwono Prawirohardjo, 2009:775)

Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Seringkali defisiensinya bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobinopati. Namun, penyebab mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi yang tidak kuat, bertambahnya zat gizi yang hilang. Kebutuhan yang berlebihan, dan kurangnya utilisasi nutrisi hemopolietik.

(Sarwono Prawirohardjo, 2009:777)

Anemia disebabkan oleh: Rusaknya butir darah merah Gangguan pembentukan darah akibat beberapa bahan essensial seperti kekurangan zat besi, vit. B kompleks, vit. C, dan asam folat Kehilangan darah baik yang akut maupun kronis ( perdarahan, cacing tambang)

Terdapat sejumlah faktor yang memperberat terjadinya anemia yaitu : Status ekonomi yang lebih rendah menimbulkan nutrisi buruk yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan anemia defisiensi yang lebih tinggi

Ras, dimana rata orang kulit hitam kadar hemigelobinnya lebih rendah dari pada orang kulit putih tingkat sosioekonomi

Wanita perokok karena terjadi kompetesi untuk tempat mengikat oksigen pada sel darah merah

Wanita yang tinggal didataran tinggi yaitu karena konsentarasi oksigen yang rendah dalam atmosfir menunjukkan kadar hemogelobin dan hematokrit yang lebih tinggi karena tubuh mereka beradaptasi untuk mempertahankan oksigenasi adekuat(Varney, Helen. 2006:47)C. Tanda dan gejala Kehamilan dengan Anemiaa) Pucat

b) Lesu

c) Lidah, bibir, kuku pucat

d) Gampang mengantuke) Cepat letih

f) Mata Berkunang-kunangg) Ikterush) Hipotensi ortostatiki) Edema perifer j) Pusing k) Nafsu makan kurangl) Perubahan moodm) Perubahan kebiasaan tidur(Varney, Helen. 2006:47)D. Klasifikasi Anemia1. Anemia RinganMerupakan keadaan dengan kadar Hemoglobin antara 9-10 gr%

2. Anemia SedangMerupakan keadaan dengan kadar Hemoglobin antara 7-8 gr%

3. Anemia BeratMerupakan keadaan kadar Hemoglobin < 7 gr%

E. Resiko Kehamilan dengan Anemia

Resiko atau bahaya anemia bagi kehamilan:1. Dapat menyebabkan perdarahan waktu persalinan sehingga membahayakan jiwa ibu2. Mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan

3. Berat badan bayi dibawah berat normal

F. Cara mencegah dan menangani kehamilan dengan anemia1. Cara mencegah:- Makan yang banyak mengandung zat besi misalnya daging, sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung, kacang-kacangan, dan lain-lain.- Makan tablet tambah darah sehari 1 tablet/ minimal 90 tablet selama hamilMakanan yang dianjurkan untuk ibu hamil agar tidak terkena anemian yaitu:

a) Trimester I1. Makan porsi kecil tapi sering

2. Makanan yang segar-segar contohnya susu, sop, buah-buahan, biskuit, dan lain-lainb) Trimester II1. Meningkatkan makanan zat tenaga seperti nasi, roti, mie, dan meningkatkan makanan zat pembangun berupa lauk pauk dan zat pengatur yaitusayur dan buah.2. Perlu tambahan konsumsi makanan sehari-hari seperti:

Nasi/ Pengganti: 0,5 piringSayuran

: 1,5 mangkok

Ikan/ pengganti: 0,5 potong

Susu

: 1 gelasTempe/ pengganti: 1 potongAir

: 2 gelasc) Trimester III1. Jumlah makanan yang dibutuhkan sama dengan kehamilan Trimester II2. Minum tablet tambah darah 1 butir/ hari ( minimal 90 butir selama hamil)

( Ratna Dewi Pudiastuti, 2012 : 201 )G. Cara Mengatasi:Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi. Anemia difesiensi besi merupakan tahap defisiensi yang paling parah, yang ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum dan saturasi transverin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau hematokrit yang menurun pada eritrpoiesis, kehilangan darah pada saat persalinan dan laktasi yang jumlah keseluruhannya dapat mencapai 900 mg atau setara dengan 2 liter darah.

Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan suplementasi besi dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan 60 mg besi selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologik selama kehamilan. Namun, banyak literatur menganjurkan dosis 100 mg besi setiap hari selama 16 minggu, atau lebih pada kehamilan. Diwilayah - wilayah dengan prevalensi anemia yang tinggi, dianjurkan untuk meberikan suplementasi sampai 3 bulan postpartum.Anemia tipe megaloblastik karena defisiensi asam folat merupakan penyebab kedua terbanyak anemia defisiensi zat gizi. Anemia megaloblastik adalah kelainan yang disebakan oleh gangguan sintesis DNA dan disertai adanya sel-sel megaloblastik yang khas untuk jenis anemia ini. Penatalaksanaan defisiensi asam folat adalah pemberian folat secara oral sebanyak 1 - 5 mg perhari. Pada dosis 1 mg anemia umumnya dapat dikoreksi meskipun pasien mengalami malabrsorpsi. Ibu hamil sebaiknya mendapat sedikitnya 400 mikrogram folat perhari.

(Sarwono Prawirohardjo, 2009:779)

Secara umum, wanita hamil harus menerima suplemen zat besi dalam bentuk zat besi vero 30 mg/hari (150 mg feru sulvat, 300 mg eruglukonat/100 mg ferufumarat) selama trimester kedua dan trimester ketiga.Suplemen ini bertujuan memenuhi kebutuhan untuk sintesis hemogelobin selama kehamilan,baik pada ibu maupun janin,untuk mengganti kehilangan darah pada persalinan.

Penggunaan suplemen zat besi mengurangi angka kejadian anemia difisiensi zat besi.jika seorang wanita mengalami anemia,diperlukan dosis suplemen lebih tinggi.Zat besi tanpa heme mengandung sebagian zat besi dalam makanan.daging-dagingan sayur-sayuran serta buah-buahan dengan kandungan yang asam askorbat yang tinggi meningkatkan absobsi zat besi non heme.teh, kopi dan susu sebaliknya dapat mengurangi absorpsi non heme.Wanita hamil sebaiknya dianjurkan menkomsumsi pil zat besi bersama jus jeruk pada waktu makan.Suplemen asam folat sebanyak 200-400 mikro gram,atau total 0,4-08 mg setiap hari mengurangi resiko anemia megaloblastik dalam jumlah besar dan sebaiknya digunakan bersamaan zat besi jika wanita menunjukkan indikasi anemia.Penggunaan 400 mikro gram asam folat untuk mengurangi resiko melahirkan bayi dengan spina livida atau kelainanan syaraf lainnya hanya efektif sebelum terjadi konsepsi dan selama 6-8 minggu pertama kehamilan.Vitamin C 250 mg per hari yang dikonsumsi bersama makanan,akan meningkatkan absobsi zat besi non heme dari sumber makanan.Vitamin C juga dapat meningkatkan absobsi zat besi dari suplemen zat besi dan dapat menjadi profilaksis hemogik pasca partum

(Varney, Helen. 2006:47)

Efek samping tablet besiPemberian preparat tablet besi ini mempunyai efek samping seperti mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare dan sulit buang air besar atau sembelit. Agar tidak terjadi efek samping dianjurkan untuk minum tablet besi atau sirup besi setelah makan pada malam hari. Setelah minum tablet besi atau sirup zat besi biasanya kotoran (feses) berwarna kehitaman. Hal ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.

Waktu dan cara minum tablet besi yang benarPenyerapan besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup zat besi dengan memakai air minum yang sudah dimasak. Selain itu tablet besi sebaiknya diminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual.Tablet besi baik dikonsumsi jika bersamaan dengan vitamin C untuk membantu penyerapan dari zat besi ini. Tablet besi sebaiknya tidak dikonsumsi dengan teh atau kopi karena dapat menghambat penyerapannya.

(Varney, Helen. 2006:47)

DAFTAR HADIR PENYULUHAN

HARI/ TANGGAL : Sabtu, 21-02-2015TEMPAT

: Ruang Tunggu Poli Kandungan dan Kebidanan RSUD. UlinMATERI PENYULUHAN : Kehamilan dengan AnemiaNONAMAALAMATTTD

Banjarmasin, Febuari 2015Mengetahui

Hj.Ns. Rima Marhamah S.KepDAFTAR PUSTAKA

Coad, Jane. dkk. 2006. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan . Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. BP - SPPudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan Patologi. Yogyakarta : Nuhamedika

Simkin, Penny. dkk. Edisi Revisi Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta : EGC.

Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGCSATUAN ACARA PENYULUHAN

KEHAMILAN DENGAN ANEMIA

DI POLI KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

RSUD ULIN BANJARMASIN

RSUD Dr. ULINKOTA BANJARMASINJalan A. Yani KM 2Banjarmasin Kalimantan Selatan