sanlim 4

5
Hafizha M Putri 240210120037 V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Desinfektan merupakan proses yang mematikan semua mikroorganisme patogen dengan cara kimiawi atau fisik. Disinfeksi mempunyai daya kerja terhadap vegetatif dari mikroorganisme, tetapi belum tentu mematikan sporanya, sedangkan antiseptis merupakan proses yang mencakup inakvikasi atau mematikan mikroorganisme dengan cara kimiawi. Antiseptik dapat bersifat bakterisidal atau bakteri kostatik. Proses bakteri kostatik hanya menghentikan pertumbuhan bakteri. Istilah disinfeksi dan antiseptis secara umum sulit dibedakan, sehingga penggunaanya boleh dikatakan sinonim.(Lay,1990) Struktur dinding bakteri gram positif adalah tebal dan berlapis tunggal dengan kandungan peptidoglikan yang tinggi serta lebih resisten terhadap gangguan fisik maupun kimia dibandingkan dengan struktur dinding sel dari kedua jenis bakteri ini jelas berbeda karena bakteri gram negatif. Permeabilitas dinding sel dari jenis bakteri ini jelas berbeda karena bakteri gram negatif mengandung peptidoglikan lebih sedikit sehingga memiliki pori-pori yang besar dibanding gram positif sehingga bakteri gram positif lebih rentan terhadap antibiotik. (Lehninger, 1982) Salah satu cara pengujian desinfektan yang umumnya dipakai di laboratorium dalah metode pengeceran dimana kekuatan desinfektan dinyatakan dengan koefisien fenol. Metode koefisien fenol merupakan uji yang telah

Upload: hafizhaputri

Post on 18-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pengujian fenol dan kresol

TRANSCRIPT

Hafizha M Putri

240210120037

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Desinfektan merupakan proses yang mematikan semua mikroorganisme patogen dengan cara kimiawi atau fisik. Disinfeksi mempunyai daya kerja terhadap vegetatif dari mikroorganisme, tetapi belum tentu mematikan sporanya, sedangkan antiseptis merupakan proses yang mencakup inakvikasi atau mematikan mikroorganisme dengan cara kimiawi. Antiseptik dapat bersifat bakterisidal atau bakteri kostatik. Proses bakteri kostatik hanya menghentikan pertumbuhan bakteri. Istilah disinfeksi dan antiseptis secara umum sulit dibedakan, sehingga penggunaanya boleh dikatakan sinonim.(Lay,1990)Struktur dinding bakteri gram positif adalah tebal dan berlapis tunggal dengan kandungan peptidoglikan yang tinggi serta lebih resisten terhadap gangguan fisik maupun kimia dibandingkan dengan struktur dinding sel dari kedua jenis bakteri ini jelas berbeda karena bakteri gram negatif. Permeabilitas dinding sel dari jenis bakteri ini jelas berbeda karena bakteri gram negatif mengandung peptidoglikan lebih sedikit sehingga memiliki pori-pori yang besar dibanding gram positif sehingga bakteri gram positif lebih rentan terhadap antibiotik. (Lehninger, 1982)Salah satu cara pengujian desinfektan yang umumnya dipakai di laboratorium dalah metode pengeceran dimana kekuatan desinfektan dinyatakan dengan koefisien fenol. Metode koefisien fenol merupakan uji yang telah dibukukan dengan baik. Dalam metode ini, mikroorganisme uji dimasukkan dalam larutan fenol murni dan larutan zat kimia yang akan di evaluasi pada berbagai taraf pengenceran. Koefisien fenol dinyatakan sebagai suatu bilangan dan dihitung dengan cara membandingkan aktivitas suatu larutan fenol dengan pengenceran terhadap aktivitas larutan zat kimia dengan pengenceran tertentu yang sedang diuji.(Schlegel dan Schmidt,1994)Prosedur yang dilakukan pertama kali ialah memasukkan fenol dan kresol pada tiap tabung dengan pemberian aquades bermacam-macam yang bertujuan untuk melakukan proses pengenceran. setelah itu memasukan 0,5 ml suspensi biakan murni, lalu mengambil 1 ose dari tiap pengenceran dan masukan kedalam tabung reaksi yang sudah diinokulasi medium Nutrient Broth (NB) dan dilanjutkan dengan proses inkubasi pada suhu kamar. Pemasukan 1 ose ke dalam tabung reaksi memiliki selang waktu kontak 5, 10. 15, 20 dan 25 menit. Kemudian dilakukan inkubasi selama 2 hari dan diamati pertumbuhan mikroorganisme. Berikut hasil pengamatan yang didapatTabel 1. Hasil Pengamatan Pengujian desinfektan

BahanPengenceranPengamatan Pertumbuhan Mikroorganisme Setelah Waktu Kontek (menit)

510152025

Kresol1:50+++++

1:60+++++

1:70+++++

1:80+++++

1:90+++++

1:100+++++

Fenol1:50+++++

1:60+++++

1:70+++++

1:80+++++

1:90+++++

1:100+++++

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014)

Berdasarkan hasil pengamatan tabel 1 dan 2 dapat diketahui bahwa semua bahan uji baik fenol ataupun kresol ditumbuhi bakteri. Hal ini ditunjukkan dengan tanda plus (+) yang artinya bakteri dapat hidup dan tumbuh pada bahan uji tersebut ditandai dengan adanya kekeruhan pada larutan yang diujikan. Pengamatan ini dilakukan setelah inkubasi selama 2 hari. Adapun pengenceran fenol yang digunakan ialah 1:50, 1:60, 1:70, 1 : 80, 1 : 90, 1 : 100. Hasil positif ini dapat disebabkan oleh konsentrasi fenol atau kresol yang terlalu rendah sehingga kedua desinfektan tersebut tidak mampu membunuh bakteri. Selain itu bisa juga disebabkan oleh populasi bakteri yang terlalu banyak, waktu inkubasi yang terlalu lama sehingga bakteri terus berkembang biak yang menyebabkan adanya kekeruhan atau endapan dan juga adanya kontaminasi.VI. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

Pengujian terhadap desinfektan fenol menunjukkan hasil positif pada semua perlakuan Pengujian terhadap desinfektan fenol menunjukkan hasil positif pada semua perlakuan Hasil positif pada semua perlakuan disebabkan oleh konsentrasi fenol dan kresol yang terlalu rendah, populasi mikroorganisme yang terlalu banyak, waktu inkubasi yang lama, dan adanya kontaminasi Semakin pekat konsentrasi desinfektan dan semakin lama waktu kontak inokulum terhadap desinfektan maka akan semakin efektif keaktifannya.DAFTAR PUSTAKA

Lay, Bibiana W. dan Hastowo, Sugyo. 1992. Mikrobiologi. Rajawali Press, Jakarta.Lehninger. 1982. Dasar- Dasar Biokimia. Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Schlegel, H.G., dan K. Schmidt. 1994. Mikrobiologi Umum. Gajah Mada University Press, Yogyakarta