sampah organik dan anorganik

13
BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Data Hasil Dan Pembahasan Pengukuran Sampah No Hari Tangga l WAKTU VOLUME BERAT 1 Selasa, 7 April 2015 16.15 V = 140 x 400 = 56000cm 3 = 56 L Gedung A : Organik 3,825kg Anorganik 2,75kg Gedung B : Organik 1kg Anorganik 500gram 2 Rabu, 8 April 2015 16.15 V = 130 x 400 = 52000 cm 3 = 52 L Gedung A : Organik 2,25kg Anorganik 1kg Gedung B : Organik 175gram Anorganik 175gram

Upload: choni-kamerawati

Post on 18-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengelolaan Limbah

TRANSCRIPT

BAB IVHasil dan Pembahasan4.1 Data Hasil Dan Pembahasan Pengukuran SampahNoHariTanggalWAKTUVOLUMEBERAT

1Selasa,7 April 201516.15V = 140 x 400 = 56000cm3 = 56 LGedung A : Organik3,825kg Anorganik 2,75kg Gedung B : Organik 1kg Anorganik 500gram

2Rabu,8 April 201516.15V = 130 x 400 = 52000 cm3 = 52 LGedung A : Organik2,25kg Anorganik1kgGedung B : Organik175gram Anorganik 175gram

3Kamis,9 April 201516.15V = 100 x 400 = 40000cm3 = 40LGedung A : Organik1000gram Anorganik 500gram

Gedung B : Organik 175gram Anorganik 175gram

4Jumat,10 April 201516.15V = 152 x 400 = 60800cm3 = 60,8LGedung A : Organik 2,75kg Anorganik 625gram Gedung B : Organik 400gram Anorganik 250gram

5Sabtu,11 April 201516.15V = 40 x 400 = 16000 cm3 = 16 LGedung A : Organik 750gram Anorganik 475gramGedung B : Organik 50gram Anorganik 50gram

6Minggu12 April 201516.15V = 30 x 400 = 12000 cm3 = 12 LGedung A : Organik 100gram Anorganik 300gram Gedung B : Organik = - Anorganik = -

7Senin, 13 April 201516.15V = 140 x 400 = 56000 cm3 = 56 LGedung A : Organik 1,675kg Anorganik 675gramGedung B : Organik 750gram Anorganik 275gram

8Selasa,14 April 201516.15V = 530 x 400 = 212000 cm3 = 212 LGedung A : Organik 11,75kg Anorganik 1,575kg Gedung B : Organik 125gram Anorganik 425gram

Keterangan:1. Gedung A: Gedung Lama2. Gedung B: Gedung Baru3. Berat kotak adalah 900 gramKami mengumpulkan sampah saat di Fakultas Kesehatan Masyarakat sedang melaksanakan Ujian Tengah Semester sehingga sampah yang di dapatkan relatif sedikit daripada saat hari aktif biasanya. Dimulai dari tanggal 7 April 2015 sampai dengan tanggal 14 April 2015 pada jam yang sama yaitu pada pukul 16.15 selama delapan hari berturut-turut.Dari data tersebut, menunjukkan bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat menghasilkan sampah berbeda-beda setiap harinya. Data pada hari ke enam yaitu tepat pada hari Minggu tanggal 12 April 2015 pada Gedung Baru tidak didapatkan sampah dikarenakan hari libur sehingga dosen-dosen tidak ada yang melakukan aktivitas di Gedung Baru tersebut. Namun, pada Gedung Lama didapatkan sampah tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit dikarenakan masih ada mahasiswa yang datang ke Gedung Lama untuk melakukan aktivitasnya disana seperti kerja kelompok, rapat, atau yang lainnya. Data pada hari ke delapan atau hari terakhir pengumpulan sampah menunjukkan peningkatan volume dan berat sampah yang sangat tinggi di Gedung Lama dikarenakan pada hari tersebut di Fakultas Kesehatan Masyarakat dilaksanakan rapat kegiatan PBL, sehingga banyak terdapat sampah kardus makanan dan gelas mineral.4.2 Hasil AngketDari hasil angket dapat digambarkan bahwa sebagian mahasiswa FKM UJ merasa bahwa sampah yang dihasilkan tidak terlalu banyak (sedang). Selain itu dari responden diketahui juga bahwa kesadaran diri dalam membuang sampah tinggi mereka membuang sampah ke dalam tempat sampah. Meskipun pada kenyataannya masih terdapat mahasiswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Sedangkan untuk kesadaran responden dalam melihat sampah yang berada di luar tempat sampah masih dianggap kurang, karena sebagian responden hanya membiarkan sampah tersebut berserakan atau mereka akan memungut sampah namun para responden mengaku bahwa mereka pernah melakukan hal tersebut tapi jarang. Sedangkan untuk pengetahuan responden tentang pengolahan sampah terdapat berbagai variasi jawaban mulai dari kurang baik, sedang, dan baik. Hal ini mungkin dikarenakan para responden tersebut kurang mengetahui secara spesifik cara pengolahan sampah di FKM UJ. 4.3 Hasil WawancaraDari hasilwawancaradapatkitaketahuibahwapenanganansampah di FKM UJ masih dalam tahap pengolahan dan belum tahap pengelolaan. Sebenarnya teknik pengolahan sampah di FKM UJ sudah bagus dan mendekati ramah lingkungan karena pengolahan sampah dilakukan dengan cara penimbunan, meskipun beberapa masih dibakar. Hal ini dikarenakan sampah tersebut sulit terurai (sampah anorganik).Meskipun pengolahan sampah sudah ramah lingkungan, namun dalam pelaksanaannya masih jauh dari sempurna / ideal sebab terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat terlaksananya pengolahan sampah secara ramah lingkungan. Faktor penghambat pertama ialah lokasi lahan pengolahan sampah yang kurang strategis dimana lokasi lahan yang berada dalam satu ruang lingkup dengan fakultas FKM UJ yang dekat dengan lokasi berbagai kegiatan kampus dianggap mengganggu karena sampah tersebut menimbulkan bau tidak sedap, kondisi ini diperparah dengan pengumpulan sampah yang dilakukan setiap hari tidak langsung diolah sehingga sampah menumpuk dan bau yang dihasilkan bau yang sangat tidak sedap serta menjadikan tempat sumber penyakit.Faktor penghambat kedua ialah kondisi lokasi pengolahan sampah masih dibawah standar karena bersifat sementara (tidak permanen). Selain itu, galian lubang tempat penimbunan sampah dianggap kurang dalam sehingga kapasitas sampah yang ditimbun sedikit. Kondisi ini menyebabkan sampah organic yang tidak tertampung untuk ditimbun pada akhirnya di bakar bersama sampah organik. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan dengan gas yang dihasilkan dari proses pembakaran. Faktor penghambat ketiga ialah pegawai yang menangani pengolahan sampah dianggap kurang sehingga pada proses pengumpulansampah, pegawai tidak memilah sampah menjadi organic dan anorganik. Hal ini dikarenakan proses pemilahan sampah menjadi sampah organic dan sampah anorganik membutuhkan waktu lama, sedangkan para pegawai memiliki tuntutan untuk melakukan pekerjaan lainnya dimana pekerjaan tersebut harus selesai sebelum jam aktif perkuliahan. Faktor keempat ialah banyaknya mahasiswa yang masih membuang sampah sembarangan membuat pekerja harus memungut sampah yang tidak dibuang ke tempat sampah sehingga proses pengumpulan sampah menjadi lebih lama. Selain itu, adanya kegiatan kegiatan fakultas yang dapat menimbulkan sampah dalam jumlah yang banyak pada waktu yang relative singkat. Misalnya saja pada acara acara yang diadakan oleh pihak fakultas maupun UKM fakultas, seperti seminar, talkshow, dan rapat.Faktor penghambat yang terakhir ialah tidak adanya alat angkut khusus sampah yang dapat memudahkan proses pengolahan sampah dari proses pengumpulan, proses pemindahan, proses pengangkutan, dan proses pembuangan akhir.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember memiliki 50 pegawai yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 13 pegawai yang berstatus pegawai honorer. Selain itu juga terdapat 851 mahasiswa yang tercatat masih aktif, diantaranya 3 mahasiswa angkatan 2007, 4 mahasiswa angkatan 2008, 21mahasiswa angkatan 2009, 77 mahasiswa angkatan 2010, 161 mahasiswa angkatan 2011, 199 mahasiswa angkatan 2012, 190 mahasiswa angkatan 2013, dan 196 mahasiswa angkatan 2014.Sedangkan jumlah ruangan yang dimiliki FKM UJ masih belum tercatat secara pasti pada bagian Tata Usaha FKM UJ, hal ini dikarenakan adanya perpindahan dan perubahan fungsi ruang akibat adanya gedung baru FKM UJ sehingga terdapat beberapa ruang pada gedung lama yang masih belum difungsikan.Namun secara garis besar dapat dilihat bahwa terdapat10 ruang kuliah, 1 ruang secret BEM, 1 ruang secret BPM, 1 ruang aula, 1 ruang laboratorium, 1 ruang kantin, 1 mushola, ruang akademik, ruang Tata Usaha, ruang Keuangan dan Kepegawaian, ruang Perlengkapan, dll. Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa sumber sampah di FKM UJ dihasilkan oleh aktifitas 63 pegawai FKM UJ dan 851 mahasiswa pada setiap harinya dan di setiap ruangan pasti akan menghasilkan sampah dari hasil berbagai aktifitas mahasiswa maupun pegawai FKM UJ. Selain dari aktivitas mahasiswa dan pegawai, sampah juga dihasilkan oleh beberapa kegiatan lainnya seperti seminar, talkshow, rapat, serta adanya pedagang tambahan yang berjualan makanan berat maupun ringan di FKM UJ.Dari uraian di atas maka kita dapat mengetahui berbagai sumber sampah yang dihasilkan FKM UJ dan hambatan dalam pelaksanaan pengolahan sampah. Oleh karenanya untuk mengatasi hambatan pelaksanaan pengolahan sampah maka pihak FKM UJ telah merencanakan upaya upaya untuk meminimalisir terjadinya hambatan tersebut, diantaranya ialah rencana pembuatan alat angkut khusus sampah dimana saat ini rencana tersebut sudah hamper terealisasikan karena rencana ini sudah sampai ke tahap pemesanan dan pihak FKM UJ hanya menunggu alat angkut tersebut jadi dan siap pakai. Selain itu, adanya rencana untuk pemindahan lokasi pengolahan sampah yang permanen serta pemberian gaji tambahan bagi pekerja yang bertugas mengolah sampah dengan syarat penambahan waktu kerja. Namun hal ini masih belum terealisasikan. Untuk aktifitas aktifitas penghasil sampah yang dapat menimbulkan volume sampah yang banyak, sebaiknya sampah segera diolah agar tidak menimbulkan bau tidak sedap dan tidak menjadi sumber penyakit. Sedangkan aktivitas aktivitas mahasiswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya perlu adanya peringatan peringatandaripihakpetugaskebersihan agar orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya lebih sadar dan membuang sampah pada tempatnya.Selain rencana peminimalisiran hambatan yang terjadi pada pengolahan sampah, terdapat pula harapan dari pihak FKM UJ terkait dengan pengolahan sampah khususnya di FKM UJ dan Universitas Jember secara umum yaitu pengolahan sampah di Uneiversitas Jember lebih baik, khususnya di FKM UJ. Pengolahan sampah tidak dilakukan tiap fakultas namun pengolahan dilakukan secara kolektif dan dikelola oleh pihak universitas sehingga pengolahan sampah lebih terorganisir. Pihak Universitas alangkah baiknya jika memiliki alat transportasi khusus pengangkut sampah untuk mengangkut sampah sampah di fakultas Universitas Jember dan memiliki lahan khusus untuk mengolah sampah ramah lingkungan.4.4 Cara Pengolahan sampah di FKM UJ yang TepatTeknik pengolahan sampah di FKM UJ saat ini sudah cukup baik dan lebih ramah lingkungan karena menerapkan dua metode pembuangan akhir sampah, yaitu metode pembuangan pembakaran untuk sampah anorganik dan penimbunan untuk sampah organic. Meskipun metode pembakaran merupakan metode pembuangan akhir yang kurang memuaskan dan dalam penerapana serta proses pelaksanaan tersebut menemukan beberapa hambatan, namun metode ini merupakan langkah awal dalam penerapan pengolahan dan pengelolaan sampah yang berbasis ramah lingkungan.Untuk menuju pengelolaan sampah berbasis ramah lingkungan perlu adanya pengembangan pengolahan. Misalnya saja denagn mulai memilih metode pembuangan akhir yang baik, seperti Sanitary Landfill, dimana prinsip pembuangan sampah ke tempat rendah dan ditutup. Pemilihan metode ini sesuai dengan pengolahan sampah FKM UJ, karena FKM UJ telah menerapkan prinsip ini dengan metode yang hamper sama dimana sampah yang berada di FKM UJ menimbun sampah d tanah yang telah digali kemudian ditutup dengan tanah. Kemudian, pemilihan wilayah tempat pengolahan sampah yang mempertimbangkan beberapa aspek, seperti :a. Pertimbangan operasional, dimana secara operasional TPA memerlukan lahan yang cukup untuk menampung segala jenis sampah dan zonesi ketersediaan lahan harus memperhatikan rencana regional serta aspek aksesibilitas (keterjangkauan); b. Pertimbangan ekologi; yang perlu diperhatikan adalah keberlanjutan lokasi TPA setelah Tidak dipergunakan lagi; c. Pertimbangan topografi, geologi dan hidrologi; lebih mengarah pada aspek persyaratan Fisik lahan, misalnya berdasarkan relief atau topografi dapat dipilih lokasi-lokasi yang bebas dari bahaya banjir ataupun erosi dan berdasarkan aspek hidrologi, lokasi TPA harus berada di wilayah dengan muka air tanah yang dalam, sehingga lindi sampah tidak mencemari air tanah.Langkah selanjutnya ialah penyediaan alat transportasi khusus pengangkut sampah dan tenaga pengolahan sampah.Selain pengolahan sampah, perlu adanya upaya upaya meminimalisir sampah seperti diadakannya kegiatan pengolahan sampah anorganik yang bersumber dari sampah FKM UJ yang masih dapat dimanfaatkan kembali atau penerapan larangan penggunaan plastic dalam pembelian makanan maupun minuman di kantin atau penjual yang ada di FKM UJ. Aturan aturan tentang larangan buang sampah sembarangan pun harus dipertegas dengan membuat aturan tertulis dan menentukan sanksi bagi yang melanggar aturan tersebut.Dengan adanya pengembangan pengolahan dan pengelolaan sampah di FKM UJ maka akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta meminimalisir dampak buruk sampah terhadap lingkungan. Pemilihan metode pembuangan akhir sampah yang tepat juga dapat meminimalisir efek metode pembuangan yang kurang baik terhadap kesehatan. Misalnya metode pembuangan akhir dengan cara pembakaran menghasilkan gas yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Pengembangan pengolahan dan pengelolaan sampah lebih baik tidak dilakukan tiap tiap fakultas, melainkan seluruh fakultas agar lebih terorganisir.