peranan pupuk organik dan anorganik untuk …

1
Seminar Nasional Sains dan Teknologi IV(SENASTEK IV) 2017, Kuta, Bali, INDONESIA, 14 – 15 Desember 2017 1) Wiyanti dan 2) Tati Budi Kusmiyarti 1,2) Porgram Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unud [email protected] KESIMPULAN 1. Analisis statistik mendapatkan bahwa perlakuan pupuk organik dan anorganik phonska memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter tanaman yang diamati kecuali pada berat berangkasan memberikan pengaruh yang nyata. 2. Tanaman tertinggi dicapai pada perlakuan P 0 yaitu 66,3 cm dan terendah pada P 2 sebesar 48,4 cm, berat berangkasan tertinggi pada P 1 sebesar 2,697 kg/petak, terendah pada P 3 sebesar 1,86 kg/petak. Berat polong total dan polong berisi tertinggi pada perlakuan P 3 sebesar 2,46 kg/petak dan 1,964 kg/petak dan terendah pada P 4 yaitu 1,92 kg/petak dan 1,48 kg/petak. Daftar Pustaka Ucapan Terima Kasih Terimakasih peneliti ucapkan kepada Rektor dan Ketua LPPM UNUD atas bantuan yang diberikan melalui dana DIPA PNBP Universitas Udayana sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian No.: 1721/UN14.2.6.II/LT/2017 serta Dekan Fakultas Pertanian UNUD atas fasilitas yang diberikan. PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan deseminasi hasil penelitian Fakultas Pertanian Universitas Udayana tahun 2016 yang diselenggarakan pada tanggal 12 November 2016 di Subak Anggabaya Kelurahan Penatih Denpasar kami diminta oleh kelompok tani setempat untuk melakukan penelitian di subak ini. Permintaan tersebut terkait dengan pemilihan komoditas tanaman selain padi yang mampu meningkatkan produktivitas lahan. Salah satu komoditas tanaman pangan berumur pendek dan sangat potensial untuk dikembangkan adalah kedelai Edamame.. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, saat ini produksi Edamame khususnya di Indonesia masih tergolong rendah. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik ke dalam tanah dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman. Menurut Sutanto (2005), bahwa bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di dalam tanah (menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah. Berdasarkan hasil penelitian Puslittanak 95% tanah-tanah pertanian intensif di Indonesia mengandung bahan organik < 1%. Menurut Adiningsih dan Soepartini (1995), bahwa penerapan pemupukan berimbang berdasarkan hasil uji tanah dipadukan dengan pupuk organik bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik serta memperbaiki produktivitas tanah pertanian. Pemupukan anorganik yang penting untuk tanaman adalah pemupukan dengan kombinasi tiga unsur hara utama yaitu Nitrogen, Fosfor dan Kalium (Wurts et al. 2005) atau sering disebut dengan pupuk majemuk NPK. Aplikasi pupuk organik pada lahan-lahan pertanian intensif khususnya pada lahan sawah diharapkan dapat mengurangi dosis pupuk anorganik. Berdasarkan data empiris hasil uji efektivitas pupuk organik menunjukkan bahwa pupuk organik dapat mengefisienkan pupuk anorganik (NPK) sekitar 25-50%, walaupun sebenarnya sumbangan hara N, P, dan K dari pupuk organik relatif kecil yaitu sekitar 5-10%, tergantung dari tingkat mineralisasi dari pupuk organik tersebut. Hal ini berarti 20- 40% penyediaan hara N, P dan K berasal dari perbaikan sifat fisik dan biologi tanah. Hasil penelitian Dahlan dkk., (2008) menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kuda yang dikombinasikan dengan pupuk N, P, dan K berpengaruh nyata terhadap perubahan sifat-sifat tanah, yaitu kadar lengas, kadar C-organik, pH, dan P tersedia tanah. Permasalahan Permasalahan yang ada di wilayah ini adalah :. 1) petani setempat jarang yang mau menanam palawija dengan alasan produksinya sangat rendah 2) Petani setempat masih jarang yang menerapkan sistem pemupukan berimbang yang memadukan antara pupuk organik dan anorganik Tujuan 1. Mengetahui pengaruh kombinasi pemberian pupuk organik dan anorganik dalam peningkatan pertumbuhan dan produksi kedelai Edamame 2. Meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani di Subak Anggabaya. . Lokasi dan waktu Penelitian dilakukan di Subak Anggabaya, Kelurahan Penatih, Denpasar dengan ordo tanah Inceptisol Subgrup Typic Epiaquepts selama 5 bulan mulai bulan Agustus sampai November 2017 Metode Metode: Penelitian merupakan percobaan lapang dengan rancangan dasar RAK (rancangan acak kelompok). Dengan perlakuan sebagai berikut : P0 : Kontrol (tanpa pupuk) P1 : Pupuk standar NPK (400 kg/ha Phonska) P2 : Pupuk NPK + 5 t/ha pupuk oganik P3 : Pupuk NPK + 10 t/ha pupuk organik P4 : 15 t/ha pupuk organik Masing-masing perlakuan diulang 4 kali sehingga ada 20 plot percobaan dengan ukuran plot 1,5 m x 2 m, dengan jumlah tanaman 24 untuk masing-masing plot. METODE PENELITIAN . PERANAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI EDAMAME PADA TANAH SUBGROUP TYPIC EPIAQUEPTS DI SUBAK ANGGABAYA, DENPASAR. Dahlan, M., Mulyati dan Ni Wayan Dwiani Dulur.2008.Studi Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Perubahan Beberapa Sifat Tanah Entisol.Agroteksos Vol. 18 No. 1-3, Desember 2008. Marschner H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plant (2 nd ED). Sandiego (USA): Acad Press. Permentan No. 2/Pert/HK 060/2/2006. Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Pingardi, K. 2009. Peran Bahan Organik dalam Peningkatan Produksi Padi Berkelanjutan Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan.Pengembangan Inovasi Pertanian 2(1), 2009: 48-64. . HASIL DAN PEMBAHASAN Perlakua n Tinggi tanaman (cm) Berat berangkasan per petak (kg) Berat polong berisi per petak (kg) Berat polong total per petak (kg) P 0 66,3a 1,878a 1,534a 1,98a P 1 49,0a 2,697a 1,542a 2,05a P 2 48,4a 2,067ab 1,592a 1,92a P 3 50,3a 1,860b 1,964a 2,46a P 4 49,6a 1,938c 1,481a 1,92a Tabel 5.1 Pengaruh perlakuan pupuk organik dan anorganik phonska terhadap pertumbuhan dan produksi kedele Edamame Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Gambar 1. Pengaruh Perlakuan pupuk organik dan anorganik terhadap Tinggi Tanaman dan berat berangkasan Kedele Edamame 0 10 20 30 40 50 60 70 P0 P1 P2 P3 P4 Parameter yang diamati Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Berat berangkasan (kg) 0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500 1 2 3 4 5 Parameter yang diamati Perlakuan Chart Title Berat polong berisi/petak (kg) Berat polong total/petak (kg) Gambar 1. Pengaruh Perlakuan pupuk organik dan anorganik terhadap berat polong berisi dan berat polong total Kedele Edamame Perlakuan pupuk organik dan anorganik phonska memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati kecuapi pada berat berangkasan memberikan pengaruh yang nyata. Secara kecenderungan bahwa parameter pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman dan berat berangkasan tertinggi dicapai pada P 0 (tanpa pupuk) dan P 1 (pupuk standar NPK 400kg/ha), tetapi untuk parameter produksi (berat polong total dan berisi) dicapai pada P 3 . Hal itu terbukti bahwa kombinasi pupuk organik dan anorganik mampu meningkatkan produksi kedele Edamame. Pupuk organik selain mampu menyediakan unsur hara lengkap walaupun dalam jumlah yang kecil juga mampu memperbaiki sifat fisik tanah, sehingga penyerapan hara oleh akar tanaman menjadi lebih optimum. Selain itu bahan organik sebagai sumber energi bagi mikrobia yang membantu dalam proses embentukan struktur tanah. Suriadikarta dan Simanungkalit (2006) mengatakan bahwa bahan organik dapat berperan sebagai “pengikat” butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang mantap. Menurut Sisworo (2006) dalam Pirngadi (2009), bahwa bahan organik merupakan sumber karbon yang merupakan sumber makanan dan energi untuk hidup dan berkembangbiaknya berbagai jenis mikrobia.. Penggunaan pupuk kimia mampu meningkatkan unsur hara bagi tanaman. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik dan produktivitasnya meningkat. Pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah baik secara langsung mapun tidak langsung. Secara langsung bahan organik merupakan bahan sementasi yang merekatkan antar agregat tanah, sehingga terbentuk struktur yang lebih mantap. Secara tidak langsung bahwa pupuk organik merupakan sumber energi bagi mikrobia yang ada di dalam tanah, yang mana mikrobia dapat membantu dalam proses pembentukan struktur tanah. Pembahasan Hasil

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK UNTUK …

Seminar Nasional Sains dan Teknologi IV(SENASTEK IV) 2017, Kuta, Bali, INDONESIA, 14 – 15 Desember 2017

1)Wiyanti dan 2)Tati Budi Kusmiyarti

1,2)Porgram Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unud

[email protected]

KESIMPULAN 1. Analisis statistik mendapatkan bahwa perlakuan pupuk organik dan anorganik phonska

memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter tanaman yang diamati kecuali

pada berat berangkasan memberikan pengaruh yang nyata.

2. Tanaman tertinggi dicapai pada perlakuan P0 yaitu 66,3 cm dan terendah pada P2 sebesar

48,4 cm, berat berangkasan tertinggi pada P1 sebesar 2,697 kg/petak, terendah pada P3

sebesar 1,86 kg/petak. Berat polong total dan polong berisi tertinggi pada perlakuan P3

sebesar 2,46 kg/petak dan 1,964 kg/petak dan terendah pada P4 yaitu 1,92 kg/petak dan 1,48

kg/petak.

Daftar Pustaka

Ucapan Terima Kasih Terimakasih peneliti ucapkan kepada Rektor dan Ketua LPPM UNUD atas bantuan

yang diberikan melalui dana DIPA PNBP Universitas Udayana sesuai dengan Surat Perjanjian

Penugasan Pelaksanaan Penelitian No.: 1721/UN14.2.6.II/LT/2017 serta Dekan Fakultas Pertanian

UNUD atas fasilitas yang diberikan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Berdasarkan deseminasi hasil penelitian Fakultas Pertanian Universitas Udayana tahun 2016

yang diselenggarakan pada tanggal 12 November 2016 di Subak Anggabaya Kelurahan Penatih

Denpasar kami diminta oleh kelompok tani setempat untuk melakukan penelitian di subak ini.

Permintaan tersebut terkait dengan pemilihan komoditas tanaman selain padi yang mampu

meningkatkan produktivitas lahan. Salah satu komoditas tanaman pangan berumur pendek dan sangat

potensial untuk dikembangkan adalah kedelai Edamame..

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, saat ini produksi Edamame khususnya di Indonesia

masih tergolong rendah. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik ke

dalam tanah dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman. Menurut Sutanto (2005), bahwa

bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan

kunci di dalam tanah (menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba, meningkatkan stabilitas agregat

tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah. Berdasarkan hasil penelitian Puslittanak 95% tanah-tanah

pertanian intensif di Indonesia mengandung bahan organik < 1%.

Menurut Adiningsih dan Soepartini (1995), bahwa penerapan pemupukan berimbang berdasarkan

hasil uji tanah dipadukan dengan pupuk organik bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan

pupuk anorganik serta memperbaiki produktivitas tanah pertanian. Pemupukan anorganik yang penting

untuk tanaman adalah pemupukan dengan kombinasi tiga unsur hara utama yaitu Nitrogen, Fosfor dan

Kalium (Wurts et al. 2005) atau sering disebut dengan pupuk majemuk NPK.

Aplikasi pupuk organik pada lahan-lahan pertanian intensif khususnya pada lahan sawah

diharapkan dapat mengurangi dosis pupuk anorganik. Berdasarkan data empiris hasil uji efektivitas

pupuk organik menunjukkan bahwa pupuk organik dapat mengefisienkan pupuk anorganik (NPK) sekitar

25-50%, walaupun sebenarnya sumbangan hara N, P, dan K dari pupuk organik relatif kecil yaitu sekitar

5-10%, tergantung dari tingkat mineralisasi dari pupuk organik tersebut. Hal ini berarti 20- 40%

penyediaan hara N, P dan K berasal dari perbaikan sifat fisik dan biologi tanah. Hasil penelitian Dahlan

dkk., (2008) menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kuda yang dikombinasikan dengan pupuk N,

P, dan K berpengaruh nyata terhadap perubahan sifat-sifat tanah, yaitu kadar lengas, kadar C-organik,

pH, dan P tersedia tanah.

Permasalahan Permasalahan yang ada di wilayah ini adalah :. 1) petani setempat jarang yang mau menanam palawija

dengan alasan produksinya sangat rendah 2) Petani setempat masih jarang yang menerapkan sistem

pemupukan berimbang yang memadukan antara pupuk organik dan anorganik

Tujuan 1. Mengetahui pengaruh kombinasi pemberian pupuk organik dan anorganik dalam peningkatan

pertumbuhan dan produksi kedelai Edamame

2. Meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani di Subak Anggabaya. .

Lokasi dan

waktu

• Penelitian dilakukan di Subak Anggabaya,

Kelurahan Penatih, Denpasar dengan ordo tanah

Inceptisol Subgrup Typic Epiaquepts selama 5 bulan

mulai bulan Agustus sampai November 2017

Metode

Metode: Penelitian merupakan percobaan lapang

dengan rancangan dasar RAK (rancangan acak

kelompok). Dengan perlakuan sebagai berikut :

P0 : Kontrol (tanpa pupuk)

P1 : Pupuk standar NPK (400 kg/ha Phonska)

P2 : Pupuk NPK + 5 t/ha pupuk oganik

P3 : Pupuk NPK + 10 t/ha pupuk organik

P4 : 15 t/ha pupuk organik

Masing-masing perlakuan diulang 4 kali sehingga ada

20 plot percobaan dengan ukuran plot 1,5 m x 2 m,

dengan jumlah tanaman 24 untuk masing-masing plot.

METODE PENELITIAN

.

PERANAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI EDAMAME

PADA TANAH SUBGROUP TYPIC EPIAQUEPTS

DI SUBAK ANGGABAYA, DENPASAR.

Dahlan, M., Mulyati dan Ni Wayan Dwiani Dulur.2008.Studi Aplikasi Pupuk Organik dan

Anorganik terhadap Perubahan Beberapa Sifat Tanah Entisol.Agroteksos Vol. 18 No. 1-3,

Desember 2008.

Marschner H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plant (2nd ED). Sandiego (USA): Acad Press.

Permentan No. 2/Pert/HK 060/2/2006. Pupuk Organik dan Pembenah Tanah

Pingardi, K. 2009. Peran Bahan Organik dalam Peningkatan Produksi Padi Berkelanjutan

Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan.Pengembangan Inovasi Pertanian 2(1),

2009: 48-64.

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perlakua

n

Tinggi tanaman (cm) Berat berangkasan per

petak (kg)

Berat polong berisi per

petak (kg)

Berat polong total per petak

(kg)

P0 66,3a 1,878a 1,534a 1,98a

P1 49,0a 2,697a 1,542a 2,05a

P2 48,4a 2,067ab 1,592a 1,92a

P3 50,3a 1,860b 1,964a 2,46a

P4 49,6a 1,938c 1,481a 1,92a

Tabel 5.1 Pengaruh perlakuan pupuk organik dan anorganik phonska terhadap

pertumbuhan dan produksi kedele Edamame

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti

tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.

Gambar 1. Pengaruh Perlakuan pupuk organik dan

anorganik terhadap Tinggi Tanaman dan berat

berangkasan Kedele Edamame

0

10

20

30

40

50

60

70

P0 P1 P2 P3 P4

Para

mete

r yan

g d

iam

ati

Perlakuan

Tinggi Tanaman (cm)

Berat berangkasan (kg)

0,000

0,500

1,000

1,500

2,000

2,500

1 2 3 4 5

Para

mete

r yan

g d

iam

ati

Perlakuan

Chart Title

Berat polong berisi/petak(kg)

Berat polong total/petak (kg)

Gambar 1. Pengaruh Perlakuan pupuk organik dan

anorganik terhadap berat polong berisi dan berat

polong total Kedele Edamame

Perlakuan pupuk organik dan anorganik phonska memberikan pengaruh yang tidak

nyata terhadap semua parameter yang diamati kecuapi pada berat berangkasan memberikan

pengaruh yang nyata. Secara kecenderungan bahwa parameter pertumbuhan yang meliputi

tinggi tanaman dan berat berangkasan tertinggi dicapai pada P0 (tanpa pupuk) dan P1 (pupuk

standar NPK 400kg/ha), tetapi untuk parameter produksi (berat polong total dan berisi) dicapai

pada P3. Hal itu terbukti bahwa kombinasi pupuk organik dan anorganik mampu meningkatkan

produksi kedele Edamame. Pupuk organik selain mampu menyediakan unsur hara lengkap

walaupun dalam jumlah yang kecil juga mampu memperbaiki sifat fisik tanah, sehingga

penyerapan hara oleh akar tanaman menjadi lebih optimum. Selain itu bahan organik sebagai

sumber energi bagi mikrobia yang membantu dalam proses embentukan struktur tanah.

Suriadikarta dan Simanungkalit (2006) mengatakan bahwa bahan organik dapat berperan

sebagai “pengikat” butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan agregat

yang mantap. Menurut Sisworo (2006) dalam Pirngadi (2009), bahwa bahan organik

merupakan sumber karbon yang merupakan sumber makanan dan energi untuk hidup dan

berkembangbiaknya berbagai jenis mikrobia.. Penggunaan pupuk kimia mampu meningkatkan

unsur hara bagi tanaman. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik dan

produktivitasnya meningkat. Pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah baik secara

langsung mapun tidak langsung. Secara langsung bahan organik merupakan bahan sementasi

yang merekatkan antar agregat tanah, sehingga terbentuk struktur yang lebih mantap. Secara

tidak langsung bahwa pupuk organik merupakan sumber energi bagi mikrobia yang ada di

dalam tanah, yang mana mikrobia dapat membantu dalam proses pembentukan struktur

tanah.

Pembahasan

Hasil