sains konservasi 2016 - primastoria studio · pdf filekata pengantar i pekerjaan konservasi...

71

Click here to load reader

Upload: dinhanh

Post on 31-Jan-2018

301 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[71]

Primastoria StudioTaman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510

April 2016

Oleh: Puji Yosep Subagiyo

Sains Konservasi(Pengetahuan, Teknis dan Terapan)

Page 2: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[72]

Kata Pengantar

i

Pekerjaan konservasi dapat dilakukan apabila tenaga konservasi telah mengenal bahan pembentuk benda yang akan ditangani; dan jenis kerusakan yang sedang dihadapi. Hampir semua bahan - khususnya benda organik - sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti kelembaban, suhu udara, dan radiasi cahaya. Disamping faktor internal dan eksternal tersebut, kerusakan sering terjadi karena kesalahan penggunaan bahan atau cara pelaksanaan konservasi yang keliru. Dalam kasus semacam ini, konservator benda organik diwajibkan dapat memilah atau menggolongkan benda koleksi menurut jenis bahan pembentuknya, serta meng- identi�kasikan berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (�sik dan kimiawi).

Konservator adalah orang yang mampu melakukan pengamatan (kajian), berpikir analitik, dan melaksanakan konservasi karya seni, artefak, relik, dan benda lain dengan menggunakan metode atau teknik yang benar. Sehingga seorang konservator harus memiliki pengetahuan cukup tentang metode dan teknik konservasi; serta dapat memilih dan menerapkan bahan (materials) atau alat dalam proses konservasi dengan baik. Nantinya, mereka dapat pula mengkhususkan diri pada satu atau lebih bidang konservasi, seperti: batu, logam, kayu, tekstil, lukisan, karya seni bermedia kertas, buku, (pita) �lm, pita perekam suara, foto, atau benda lain bermedia komplek (campuran).

Konservasi adalah suatu tindakan yang bersifat kuratif – restoratif (penghentian proses kerusakan dan perbaikannya) dan tindakan yang bersifat preventif (penghambatan dari kemungkinan proses kerusakan). Konservasi benda koleksi museum menurut American Association of Museums (AAM 1984:11) dirujuk kedalam 4 tingkatan. Pertama adalah perlakuan secara menyeluruh untuk memelihara koleksi dari kemungkinan suatu kondisi yang tidak berubah; misalnya dengan kontrol lingkungan dan penyimpanan benda yang memadai, didalam fasilitas penyimpanan atau displai; Kedua adalah pengawetan benda, yang memiliki sasaran primer suatu pengawetan dan penghambatan suatu proses kerusakan pada benda; Ketiga adalah konservasi restorasi secara aktual, perlakuan yang diambil untuk mengembalikan artifak rusak atau 'deteriorated artifact' mendekati bentuk, desain, warna dan fungsi aslinya. Tetapi proses ini mungkin merubah tampilan luar benda; danKeempat adalah riset ilmiah secara mendalam dan pengamatan benda secara teknis.

Dengan pengenalan sains konservasi ini (melalui infogra�s, gambar atau ilustrasi berwarna, tabel, dll.), kita akan mendapatkan pengetahuan terapan dan teknis konservasi koleksi di museum atau galeri secara utuh, sistematis dan terarah. Khususnya dalam rangka penyusunan instrumen pengumpulan dan pengolahan data, analisis data serta identi�kasi masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui pemecahannya.

Bekasi, April 2016

Puji Yosep Subagiyo

Page 3: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[01]

SEJARAH NUMISMATIKDAN HERALDIKARKEOLOGI PRASEJARAHETNOGRAFI GEOGRAFI

Kelompok

INVE

NTAR

ISAS

IDA

N PE

NELI

TIAN

PEM

ILIK

BE

NDA

PENG

ELOL

ALA

IN-L

AIN

* TIM

/PAN

ITIA

* **

BIDA

NGRE

GIST

RASI

DAN

DOKU

MEN

TASI

TIM

PE

NGAD

AAN

KOLE

KSI,

PANI

TIA

PAM

ERAN

, DLL

.

DIUS

ULKA

N/DI

TAW

ARKA

N ME

NJAD

IKO

LEKS

IMU

SEUM

DIDA

FTAR

/DI

CATA

TSE

LEKS

I

MEME

NUHI

SY

ARAT

TIDA

KME

MENU

HI

SYAR

AT

BENDA

DIBE

LI*

DIHI

BAH/

* SUMB

ANGK

ANDI

PINJ

AM/

*LA

IN-L

AIN

*TI

TIPK

AN

MENJ

ADI

KOLE

KSI

MUSE

UM

DIRE

GIST

RASI

DA

N DO

KUME

NTAS

I

BIDA

NGRE

GIST

RASI

DAN

DOKU

MEN

TASI

PENG

ELOL

A KO

LEKS

I

KOM

PUTE

RISA

SI

DATA KOLEKSI

DITE

RIM

A/ M

ASUK

DITO

LAK/

KEL

UAR

Peng

elol

a/ P

elak

sana

(RE)

INV

ENTA

RISA

SI/

(HER

) RE

GIST

RASI

1. N

omor

Reg

istra

si2.

Nom

or In

vent

aris

3. N

ama

Kole

ksi

4. K

elom

pok

dan

a. P

embu

atan

b. P

erol

ehan

6. A

sal (

Tem

pat)

a. S

emen

tara

b. T

etap

a. B

ahan

b. U

kura

nc.

dll.

7. D

eskr

ipsi

Leng

kap

a. C

ara

Pero

leha

n

(hib

ah, b

eli/h

arga

,

dll.

)b.

Keg

unaa

n

8. R

iway

at L

engk

ap

9. K

ondi

si K

olek

si

Dat

a Is

ian

Inve

ntar

is

5. L

okas

i Sim

pan

Sub

Kelo

mpo

k

10. R

efer

ensi

Peng

elol

a/ P

elak

sana

TIM

PEN

GADA

AN K

OLEK

SI,

PANI

TIA

PAM

ERAN

, DLL

.DE

NGAN

PER

SETU

JUAN

KEPA

LA M

USEU

M

(10) (20) (30) (40) (50) (70)

KERAMIK(60)

Kom

pute

r +

Data

base

Kol

eksi

1. N

omor

Reg

istra

si2.

Nom

or In

vent

aris

3. N

ama

Kole

ksi

4. K

elom

pok

a. P

embu

atan

b. P

erol

ehan

6. A

sal (

Tem

pat)

a. S

emen

tara

b. T

etap

a. B

ahan

b. U

kura

nc.

dll.

7. D

eskr

ipsi

Sing

kat

a. C

ara

Pero

leha

n

(hib

ah, b

eli/h

arga

,

dll.

)b.

Keg

unaa

n

8. R

iway

at S

ingk

at

9. K

ondi

si K

olek

si

Data

Isi

an R

egis

tras

i

5. L

okas

i Sim

pan

(Sub

Kel

ompo

k)

kon

ven

sion

al (

data

sta

tis)

dig

ital

(d.

din

amis

)

ALUR

KEL

UAR-

MAS

UK K

OLEK

SI D

AN K

OMPU

TERI

SASI

DAT

A

Page 4: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[02]

A ge

= Um

urBe

auty

= K

eind

ahan

Cond

ition

= K

ondi

siP r

ice =

Har

gaQu

ality

= K

ualit

asRa

rity

= Ke

lang

kaan

Gam

bara

n Il

mu

Das

ar

dan

Tekn

olog

i Bah

an

Sist

em P

eruj

ukan

Ben

daSe

ni -

Buda

ya

Data

Isi

an R

egis

tras

i

Stud

i Kol

eksi

dan

Kons

erva

si

DATA KOLEKSI KOLEKSI

1. N

omor

Reg

istra

si2.

Nom

or In

vent

aris

3. N

ama

Kole

ksi

4. K

elom

pok

a. S

emen

tara

b. T

etap

5. L

okas

i Sim

pan

(Sub

Kel

ompo

k)

Dat

a Is

ian

Inve

ntar

is

1. N

omor

Reg

istra

si2.

Nom

or In

vent

aris

3. N

ama

Kole

ksi

4. K

elom

pok

dan

a. S

emen

tara

b. T

etap

5. L

okas

i Sim

pan

Sub

Kelo

mpo

k

REIN

VENT

ARIS

ASI

HERE

GIST

RASI

Data

Kon

disi

Kol

eksi

1. N

omor

Inve

ntar

is2.

Nam

a Ko

leks

i

6. B

ahan

3. K

elom

pok

dan

5. A

sal (

Tem

pat)

4. L

okas

i Sim

pan

Sub

Kelo

mpo

k

7. K

ondi

si

RE-O

BSER

VASI

REGI

STRA

SIIN

VENT

ARIS

ASI

OBSE

RVAS

I

1. N

omor

Reg

istra

si2.

Nom

or In

vent

aris

3. N

ama

Kole

ksi

4. K

elom

pok

a. S

emen

tara

b. T

etap

5. L

okas

i Sim

pan

(Sub

Kel

ompo

k)

1. N

omor

Reg

istra

si2.

Nom

or In

vent

aris

3. N

ama

Kole

ksi

4. K

elom

pok

a. S

emen

tara

b. T

etap

5. L

okas

i Sim

pan

(Sub

Kel

ompo

k)

KONT

EKS

KULT

URAL

(ben

da d

alam

kon

teks

nya)

INTE

RPRE

TASI

(ben

da k

e-ko

ntek

snya

)PR

OSES

KUR

ASI

(ben

da h

ilang

kon

teks

nya)

ANAL

ISA

KOM

PARA

TIF

3

4

1

Skem

a Pr

oses

Kur

asi

ABC-

PQR

RU

MU

S

Jam

es C

liffo

rd (1

988:

224)

Susa

n M.

Pea

rce

(199

4:26

3)

Lawr

ence

van

Vla

ck (1

985)

Pam

ela

B. V

andi

ver,

et.a

l. (1

991)

Susa

n M.

Pea

rce,

edi

t. (1

989:

99)

(100

0) E

TNOG

RAFI

(Klp)

Kel

ompo

k &

Kod

e

(110

0) T

ekst

il (S

ubKl

p)(1

101)

Bat

ik (S

ubSu

bKlp)

(110

2) Ik

at(1

176)

Ikat

Pak

an

(200

0) G

EOG

RAFI

(300

0) S

EJAR

AH

(400

0) A

RKEO

LOGI

(600

0) K

ERAM

IK

(700

0) P

RASE

JARA

H

(117

9) Ik

at P

akan

+

Song

ket

(500

0)NU

MIS

MAT

IK &

HERA

LDIK

ALUR

REGI

STRA

SI, IN

VENT

ARISA

SI (ST

UDI) D

AN O

BSER

VASI

KOLE

KSI

2B

ATU

LOG

AM

KAY

U

TEK

STIL

LUK

ISA

N

SPESIALISASI KONSERVASI

KER

TAS

CA

MP

UR

1. N

omor

Inve

ntar

is2.

Nam

a Ko

leks

i

6. B

ahan

3. K

elom

pok

dan

5. A

sal (

Tem

pat)

4. L

okas

i Sim

pan

Sub

Kelo

mpo

k

7. K

ondi

si

Data

Kon

disi

Kol

eksi

Dat

a Is

ian

Inve

ntar

is

Data

Isi

an R

egis

tras

i

Page 5: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[03]

Kole

ksi R

elik

Se

jara

h44

7

Dis

plai

:14

9

Sim

pan:

300

Fung

si :

Senj

ata,

Perle

ngka

pan

Rum

ah T

angg

a,

Perle

ngka

pan

Upa

cara

, Per

inga

tan,

D

ekor

asi.

Filli

ng (

173

)St

orag

e (1

25 )

Kole

ksi S

ejar

ah

Kole

ksi t

erbu

at d

ari t

erak

ota,

ba

tu, l

ogam

, ker

amik

, kay

u, d

ll.

Ke

lom

po

k d

an

S

ub

Ke

lom

po

kK

ole

ksi

Tota

l

Jum

lah

Pe

rse

ba

ran

, Ko

nd

isi d

an

Ko

mp

osi

si B

ah

an

Sim

pa

n

Baha

nBa

ikCu

kup

Rusa

kLa

inTo

tal

Dis

pla

i

Baha

nBa

ikCu

kup

Rusa

kLa

inTo

tal

Bah

an U

tam

a(T

ungg

al a

tau

Cam

pur)

Cat

ata

n

10. E

tnog

ra�

11. T

ekst

il12

. Rum

ah A

dat

32

.85

3

?kp

s, st

r, dl

l.?

??

?4.

540

kps,

str,

dll.

4446

929

72.

862

Teks

til

20. G

eogr

a�

30. S

ejar

ah

40. A

rkeo

logi

50. N

umism

atik

& H

eral

dik

60. K

eram

ik

70. P

rase

jara

h

?

78?

??

??

1.15

0?

??

??

Kert

as, L

uki

san

1.1

57

149

??

??

?30

0?

??

??

Loga

m, K

ayu

44

9

2.39

5?

??

??

11.8

82?

??

??

Batu

, Log

am1

4.2

77

501

??

??

?22

.331

??

??

?Lo

gam

, Tek

stil

22

.83

2

4.32

4?

??

??

1.70

8?

??

??

Ke

ram

ik6

.03

2

904

??

??

?41

.048

??

??

?Ba

tu, L

ogam

41

.95

2

2.26

9?

??

??

30.5

66ka

yu, t

ek?

??

?Ka

yu, T

eks,

Lgm

??

??

??

??

??

??

Kayu

?

11

9.5

02

Jum

lah

Kole

ksi :

108.

985

10.6

20

* Un

tuk

men

gisi

“bah

an” d

enga

n m

eruj

uk p

ada

Dafta

r Bah

an (P

enje

lasa

n Id

entif

ikas

i dan

Kla

sifik

asi B

ahan

) pad

a ha

lam

an 1

2.

* *

Page 6: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[04]

Berb

agai

mod

el ru

mah

ada

t dap

at d

iliha

t di R

uang

Pam

er E

tnog

ra�

Ged

ung

A.

Berb

agai

jeni

s tek

stil

dapa

t dili

hat d

i Rua

ng P

amer

Teks

til G

edun

g A.

Berb

agai

jeni

s w

ayan

g go

lek

(tul

ang,

teks

til, c

at,

dll.)

ters

impa

n di

Vitr

in

Paja

ng E

tnog

ra�

bagi

an

baw

ah.

Berb

agai

jeni

s pe

rhia

san

emas

dap

at

dilih

at d

i Rua

ng

Khas

anah

Ged

ung

A.

Kole

ksi E

tnog

ra�

Page 7: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[05]

LEMBAR INVENTARIS TEKSTILMUSEUM NASIONAL

Kain palamposa. Bentuk:238 x 162 cm.b. Ukuran:

kapasc. Bahan:merah, biru, hijau, hitam, kuning, polos.d. Warna:

palmet (paisley), florale. Motif/Hiasan:sablon (print), coletf. Teknik Pembuatan:

Kain palampores (baca: palampos) adalah kain katun bermotifkan seperti pohon hayat,palmet, dll. yang dibuat dengan tehnik sablon-blok (block-print) dari India yang banyakdipasarkan ke Eropa. Pada sekitar tahun 1915-an kain palampos dipasarkan olehBelanda sampai ke Indonesia (Storey, 1992:20-24). Kain palampos digunakan sebagaipenutup, hiasan dinding, dll.Di sini, kain palampos berupa kain katun berwarna latar putih (polos) yang digambarisebuah pintu serambi dan ornamen-ornamen geometris khas Timur Tengah, sepertigambar-gambar yang umum di sajadah (alas sembahyang orang muslim). Teknikpenerapan warna yang membentuk pola-hias adalah teknik sablon, dan mungkin jugacolet (free-hand painting). Hal ini nampak sekali dengan adanya pergeseran warna padaornamen-ornamen yang telah disebut di atas.

g. Uraian:

a. Tempat Asal:

kain penutup, hiasan dinding, dll.e. Kegunaan/ Fungsi:

01/01/1915f. Tahun Perolehan:

BeliTemuan

Hadiah/ HibahTransaksi lain

g. Cara Perolehan:

Baik Cukup Rusak Lain-lain7. Kondisi:

Ref.: J.E. Jasper & M. Pirngadie (1916:88-89). J.E. Jasper & M. Pirngadie (1997):Seni Batik, Tim Peneliti Batik Indonesia, trans-edit-anot: S.H. Adiwoso & P.Y.Subagiyo, Tokyo - Jakarta. Subagiyo, P.Y. (1996): Metal Thread Exam..., JambiInt. Symposium. hal.11-13. Storey, Joyce (1992): Textile Printing, London,Thames & Hudson. hal.20-24. John Guy (1998): Woven Cargoes - IndianTextiles in the East, Thames & Hudson.

8. Keterangan, Referensi, dll.:

Mata biasaKaca pembesarMikroskopLain-lain

9. Teknik Pengamatan: 13 September 1994Tanggal Pengamatan:

Tanda tanganKurator:

Puji Yosep SubagiyoNama Kurator:

X

5. Deskripsi Benda:

6. Riwayat Benda:

noda sedikit

.baKgnupmaLaidnI.porP Negara

Indiab. Tempat Pembuatan:

Lampungc. Tempat Temuan:

d. Tahun Pembuatan:

4. Tempat Penyimpanan:

20468 b b 86402:.vnI romoN .3

Nomor Reg.:

(lama) (baru)

20468 bNo. Foto:

Silang polosSilang keparTapestriRep

SatinDamasOther...

Tehnik Tenun/ Nir-Tenun :

Brokat (brocade)Kelim (slit/interlocked)Perca (applique)PilihSongketSulam (embroidery)Sulam bantal (quilting)Sulam cucuk (couching)SungkitOther...

K-1aK-1bK-2aK-2bK-2c

K-3aK-3bK-3cK-4aK-4b

K-5aK-5bOther...

Kategori Penerapan Logam :

KETERANGAN KHUSUS (ATRIBUT)

Pewarnaan (Pencelupan/Pigmentasi) :BiasaBatikIkat

Plangi/JumputanTritikOther...

ColetPrada

Sablon/ PrintingOther...

GB.ST5.031.04

)urab()amal(

14b. (31B/7)

Palampos1. Jenis Koleksi: Etnografi2. Nama Benda:

)amal()urab(

(Sub) Kelompok: Tekstil Sablon

101Usia: Tahun.

Page 8: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[06]

LEMBAR KONDISI TEKSTIL

B. Restorasi, Penguatan dan Konsolidasi

Kotor/ debuSobekLubangLipatanPenguninganWarna berubahRapuh/ getasPerekat/ labelLain-lain

A. KERUSAKAN FISIK

Pembersihanpenyedotankwascuci basah

kering/ kimialokal/ spotkelantang

A.

lain-lain

pendobelan kainpelembab-rataan kain

pembingkaianpenempelan benang

1. Rapuh, getas = brittle (easily broken because it is hard (stiff) & not flexible).

2. Lapuk, mubut = fragile (easily broken or damaged).

isidnoKadneB lasAadneB amaN.vnI .oNoN

D. KERUSAKAN LAIN

No Foto :

Ukuran

REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :

Kulit BinatangBuluSerat SuteraSerat WolOther...

BAHANPEMBENTUKBENDA

PROTEIN

JamurSeranggaBubuk, kumbangLaba-labaNgengat kainRayapGegat (silver fish)KecoaKumbangBinatang pengeratLain-lain

B. KERUSAKAN BIOTIS

Pucat/pudarNoda (stains)Berlemak/minyak

KorosiKristal garamOksidasi

Lapuk/ mubutPudarBau

Lain-lainC. KERUSAKAN KIMIAWI

Catatan :

TulangKerangPigmen/ CatManik-manikKacaResin

LAIN-LAIN

Lokasi:

CATATAN:

K-1aK-1bK-2aK-2bK-2cK-3a

K-3bK-3cK-4aK-4bK-5aK-5b

KategoriAplikasi Logam

1 : emas; 2 : perak; 3 : lgm lain.

Prioritas Tindakan : A . Segera C. RendahB. Sedang

Pengawetan dan Perlakuan LainPembersihan bekas jamur/ insek

C.

FumigasiFreezing

Perlakuan lain

Benang LogamBenang EmasBenang PerakPercik LogamPradaOther...

Kulit KayuAnyamanSerat KapasSerat LinenSerat NanasSerat KoffoOther...

LOGAM

SELULOSE

LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%) F. Kandungan Air (%) ------G. Keasaman (pH) ----------H. ORP (mili Volts) ---------

USULAN UJI BAHAN (LAB) DAN CATATAN= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)

--- = ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)

I.

III.

IV.

C.

B.

A.

D.

E.

V.

VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................

VII. TANGGAL PENGAMATAN

TandatanganObservator,

Konservator,dll.

Nama : ..............................................

(DD/MM/YYYY) ............................................

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. 2. 3. 4. 5.

7.

1. 2. 3.

4. 5. 6. 7.

8. 9.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11.

1. 2. 3.

7. 8. 9.

4. 5. 6.

10.

II. KONDISI SAAT PENGAMATAN : Baik Cukup Rusak Hancur Aktif

J.

1. 2. 3.

4. 5. 6.

7.

1. 2. 3.

4.

1. 2.

3. 4.

.......................

Lain-lain

Lain-lain

Lain-lain

Lain-lain

Perlakuan lain5.

I. Polusi Udara ------------ = ......... (........) Catatan : ORP = Potensial Redoks.

..............................

..............................

..............................

Page 9: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[07]

Detai

l Pro

ses O

bserv

asi, P

erawa

tan &

Peng

aweta

nSkema Proses Observasi,Perawatan &Pengawetan

Obse

rvasi

Keru

saka

nLin

gkun

gan M

ikro

dan L

ainny

a

1. Rapuh2. Kotor3. Lemak4. Kelupas5. Gores6. Retak7. Patah

1. Lapuk2. Pudar3. Korosi4. Oksidasi5. Bau6. Noda7. Kristal garam

1. Jamur (Fungi)2. Serangga (Insect)3. Ganggang (Algae)4. Lumut (Moss)5. Lumut-kerak (Lichens)

[ ....... %][ ....... %]

[ ....... %][ ....... %]

[ ...... %]

Fisik Kimiawi Biotis

Identifikasi dan Klasifikasi Kerusakan

A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%) -- F. Kandungan Air (%) -----G. Keasaman (pH) ---------H. ORP (mili Volts) --------

= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)

I. Catatan: ..............................................

Identifikasi dan Klasifikasi Penyebab Kerusakan

ORP = Oxidation - Reduction Potential (Potensial Redoks),

diukur dalam mili Volts). Semakin nilai negatifnya

kuat - semakin baik kondisi tersebut menekan oksidasi.

Pera

wata

n da

n Pen

gawe

tan

Bend

a

Atap

Dinding

Lantai

1. Kayu.2. Kulit.3. Bambu.4. Rotan. Se

lulos

e

Prot

ein

1. Kulit2. Bulu3. 4. Lain

Tekstil

Organik Anorganik Campuran

Alat

Trans

porta

si

Alat M

usik

Ruma

h Ada

t

Bentuk(Konstruksi)

Bahan(Komposisi)

TulangKerangPigmen/ CatManik-manik

BatuKacaKeramikPlester

EmasPerak

TimahPerunggu

1. 2. 3. 4. Lo

gam

Non

Loga

m

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4.

Komposisi, Identifikasi dan Klasifikasi Bahan(Mengenal Sifat - Interaksi Bahan)

Konstruksi (Pertimbangan Restorasi)

2A2B

2C

4

1

2A

2B

2C

Anali

sis3B

Uji L

ab3A

Persi

apan

2

Perawatan dan Pengawetan

Analisis

Observasi

BendaLingkungan Mikro

dan Lainnya Kerusakan2A2C

4

1

3BUji Lab3A

Persiapan 2

2B

Page 10: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[08]

LEMBAR KONDISI KOLEKSI

No. No. Inv. Nama Benda Ukuran KondisiKeterangan

I. BAHAN :

A. Non Logam1. Batu2. Kaca3. Keramik4. Plester5. Semen6. Lain

B. Logam1. Emas2. Perak3. Timah4.

Tembaga5. Besi6. Lain

C. Selulose1. Kayu2. Kulit3. Bambu4. Rotan5. Anyaman6. 7. Lain

D. Protein1. Kulit2. Bulu3. 4. Lain

E. Lain-lain1. Tulang2. Kerang3. Pigmen/ Cat4. Manik-manik5. Resin6. Lain

ORG

ANIK

ANO

RGAN

IK

II. KONDISI SAAT PENGAMATAN :A. Fisik

1. Rapuh2. Kotor3. Lemak4. Kelupas5. Gores6. Retak7. Patah8. Hilang9. Basah

10. Kering11. Lain

B. Kimiawi1. Lapuk2. Pudar3. Korosi4. Oksidasi garam

8. Lain

5. Bau6. Noda7. Kristal

C. 1. Jamur (Fungi)2. Serangga (Insect)3. Ganggang (Algae)4. Lumut (Moss)5. Lumut-kerak (Lichens)6. Lain

[ ....... %][ ....... %]

[ ....... %][ ....... %]

[ ...... %]

No. Foto:

D. Catatan: .................................................................................................................

III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --

E. Kelembaban Udara (%) F. Kandungan Air (%) ---G. Keasaman (pH) ------H. ORP (mili Volts) -------

I. Catatan: ..................................................................................................................... ................................

= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)

= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)

IV. REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :

V. USULAN UJI LAB (BAHAN) DAN TAMBAHAN :.........................................................................................................................................

VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................

VII. TANGGAL PENGAMATAN

TandatanganObservator,

Konservator,dll.

Nama : ..............................................

(DD/MM/YYYY) ............................................

..........................

..........................

F. Catatan

Prioritas Tindakan :Lokasi Benda : A . Segera C. RendahB. Sedang

Biotis

Tekstil

Tekstil

Baik Cukup Rusak..........................Hancur Aktif

7.

Perunggu

A. Pembersihan1. kotoran/ debu dengan:

2.

karat, noda, dll. dengan cara:3.

4.

B. Penguatan/ konsolidasi1. Perlakuan benda rapuh dengan:

2. Penguatan benda rapuh dengan:

3.

C. Restorasi1. Pengembalian bentuk/ warna

(pendempulan, araldite, tusir warna, dll)2. Perbaikan fungsi / mekanis benda

(reparasi mekanis, penggantian bahan, dll)3. Lain

D. Pengawetan1. Stabilisasi karat (menghambat, menghentikan

proses korosi, dll.)2.

3.

4.

5. LainE. Treatmen Tambahan dan Catatan

............................................................

............................................................

Mematikan jamur, insek dengan:

Mematikan ganggang, lumut, jamur kerak dg.:larutan 1% Hivar XL, atau ...................Coating/ laminasi dengan:

Lain

lemak/ minyak dengan:

Lain

a. kwas b. vacuum c. pelarut aird. pelarut kimia e. mekanisf. lain .........................................

a. mekanis b. kimia c. elektrolisisd. lain ..........................................

a. air + deterjen b. etanol + deterjenc. pelarut kimia d. lain .................

............................................

b. konsolidan (penyemprotan perekat, dll.)

a. penguatan konstruksi (mounting, pendobelan kain, dll.)

c. lain ......................................................................................

............................................

a. fumigasi b. pendinginan (freezing)c. lain .......................................

a. lilin mikrokristalinb. Paraloid B72 (...... % w/v in ...........)c. lain ........................................

a. uap air b. minyakd. lain ............................................

c. meratakan

..........................

..........................

..................................

.............................

................................................

.....................

.......................

E.

ORP = Oxidation-Reduction Potential, diukur dalam miliVolts).

..........................

Page 11: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[09][09]

No.

No.

Inv.

Nam

a Be

nda

Uku

ran

Kond

isiKe

tera

ngan

I. BA

HAN

:

A. N

on L

ogam

1. B

atu

2. K

aca

3. K

eram

ik4.

Ple

ster

5. S

emen

6. La

inB.

Loga

m1.

Em

as2.

Per

ak3.

Tim

ah4.

Tem

baga

5. Be

si6.

Lain

C. S

elul

ose

1. K

ayu

2. K

ulit

3. B

ambu

4. R

otan

5. A

nyam

an6.

7.

Lain

D. P

rote

in1.

Kul

it2.

Bul

u3.

4.

Lain

E. La

in-la

in1.

Tula

ng2.

Ker

ang

3. P

igm

en/ C

at4.

Man

ik-m

anik

5. R

esin

6. La

in

ORGANIKANORGANIK

II. K

ON

DIS

I SA

AT P

ENG

AM

ATA

N :

A. F

isik

01. R

apuh

02. K

otor

03. L

emak

04. K

elup

as05

. Gor

es06

. Ret

ak07

. Pat

ah08

. Hila

ng09

. Bas

ah10

. Ker

ing

11. L

ain

B. K

imia

wi

1. La

puk

2. P

udar

3. K

oros

i4.

Oks

idas

i

gar

am8.

Lain

5. B

au6.

Nod

a7.

Kris

tal

C. 1.

Jam

ur (F

ungi

)2.

Sera

ngga

(Ins

ect)

3. G

angg

ang (

Alga

e)4.

Lum

ut (M

oss)

5. Lu

mut

-kera

k (Lic

hens

)6.

Lain

[ ....

... %

][ .

......

%]

[ ....

... %

][ .

......

%]

[ ....

.. %

]

No.

Fot

o:

D. C

atat

an:

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

III. L

INGK

UNGA

N M

IKRO

DAN

LAI

NN

YA :

A. In

tens

itas C

ahay

a (L

ux)

B. R

adia

si U

V ( μ

W/L

mn)

-C.

Suh

u U

dara

(0 C)

------

--D.

Suh

u Pe

rmuk

aan

(0 C) -

-

E. K

elem

baba

n Ud

ara

(%)

F.

Kand

unga

n Ai

r (%

) ---

G. K

easa

man

(pH)

----

--H.

ORP

(mili

Volts

) ---

----

I. Ca

tata

n: .

......

......

......

......

......

.

....

......

......

......

......

....

= ...

......

(....

....)

= ...

......

(....

....)

= ...

......

(....

....)

= ...

......

(....

....)

= ...

......

(....

....)

= ...

......

(....

....)

= ...

......

(....

....)

= ...

......

(....

....)

IV. R

EKO

MEN

DASI

PER

AWAT

AN D

AN P

ENG

AWET

AN :

V. U

SULA

N U

JI LA

B (B

AHAN

) DAN

TAM

BAHA

N :

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

VI. T

EKN

IK P

ENG

AMAT

ANA.

Mat

a bi

asa

(tanp

a-al

at)

B. K

aca

Pem

besa

rC.

Mik

rosk

op.

.....

......

.....

XD.

.....

......

......

......

......

......

....

E. ..

......

......

......

......

......

......

.F.

......

......

......

......

......

......

....

VII.

TAN

GG

AL P

ENG

AMAT

AN

Tand

atan

gan

Obs

erva

tor,

Kons

erva

tor,

dll.

Nam

a :

....

......

......

......

......

......

......

......

(DD/

MM

/YYY

Y) ...

......

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

.....

......

......

......

.....

F. Ca

tata

n

Prio

ritas

Tin

daka

n :

Loka

si Be

nda

:A.

Sege

raC.

Ren

dah

B. Se

dang

Bioti

s

Teks

til

Teks

til

Baik

Cuku

pRu

sak

......

......

......

......

..Ha

ncur

Aktif

7. Pe

rung

gu

A. P

embe

rsih

an1.

koto

ran/

deb

u de

ngan

:

2. ka

rat,

noda

, dll.

den

gan

cara

:3.

4.

B. P

engu

atan

/ kon

solid

asi

1. P

erla

kuan

ben

da ra

puh

deng

an:

2. P

engu

atan

ben

da ra

puh d

enga

n:

3.

C. R

esto

rasi

1. Pe

ngem

balia

n be

ntuk

/ war

na(p

ende

mpula

n, ar

aldite

, tusir

war

na, d

ll)2.

Perb

aikan

fung

si / m

ekan

is be

nda

(repa

rasi

meka

nis, p

engg

antia

n bah

an, d

ll)3.

Lain

D. P

enga

wet

an1.

Stab

ilisas

i kar

at (m

engh

amba

t, men

ghen

tikan

pr

oses

koro

si, d

ll.)2.

3.

4.

5. La

inE.

Tre

atm

en T

amba

han

dan

Cata

tan

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Mem

atika

n jam

ur, in

sek d

enga

n:

Mem

atika

n gan

ggan

g, lum

ut, ja

mur k

erak

dg.:

larut

an 1%

Hiv

ar X

L, a

tau

......

......

......

.....

Coati

ng/ l

amin

asi d

enga

n:

Lain

lemak

/ min

yak d

enga

n:

Lain

a. kw

asb.

vacu

umc.

pelar

ut ai

rd.

pelar

ut ki

mia

e. m

ekan

isf.

lain

......

......

......

......

......

......

......

......

.

a. m

ekan

isb.

kim

iac.

elekt

rolis

isd.

lain

......

......

......

......

......

......

......

......

.

a. ai

r + de

terje

n b.

etan

ol + d

eter

jenc.

pelar

ut ki

mia

d. la

in...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

b. ko

nsoli

dan (

peny

empr

otan

pere

kat,

dll.)

a. pe

ngua

tan k

onstr

uksi

(mou

nting

, pe

ndob

elan k

ain, d

ll.)

c. lai

n...

......

......

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

a. fu

miga

sib.

pend

ingina

n (fre

ezing

)c.

lain

......

......

......

......

......

......

......

......

a. lil

in m

ikrok

rista

linb.

Para

loid B

72 (..

..... %

w/v

in ...

........

...)c.

lain

......

......

......

......

......

......

......

a. ua

p air

b. m

inyak

d. la

in...

......

......

......

......

......

......

......

....

c. m

erat

akan

......

......

......

......

.....

......

......

......

.....

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

.

......

......

......

......

.

E.

ORP

= Ox

idati

on-R

educ

tion

Pote

ntial

, diu

kur d

alam

miliV

olts

). Se

mak

in ku

at ne

gatif

- sem

akin

baik

air te

rsebu

t men

ekan

oksid

asi.

......

......

......

......

..

LEM

BAR

KON

DISI

KO

LEKS

IPe

njel

asan

Tek

nis:

Inst

rum

en P

engu

mpu

lan

dan

Peng

olah

an D

ata

Obse

rvas

i

123124157159170313314808839840843907926949950952345901

KN

I (K

od

e N

om

or

Inve

nta

ris)

10 020406080100

120

140

160

15253090

95

504555

Besaran URB, NJB dan TKB

UR

B

TKB

NJB

Grafi

k Ana

lisis

Spon

tan

(GAS

) URB

, NJB

dan

TKB

Untu

k Men

geta

hui H

ubun

gan

Usia

, Bah

an d

an T

ingk

at K

erus

akan

18 T

eksti

l di M

useu

m N

asio

nal

OU

TPU

T O

BSER

VA

SI

Inst

rum

en (A

lat)

Obse

rvas

i

Inst

rum

en (A

lat)

Uji L

ab

Porta

ble

XRF

Spec

trom

eter

Alat

Iden

ti�ka

si Un

sur/

Elem

en Lo

gam

Digi

tal M

icro

scop

eAl

at P

erek

am G

amba

r Mik

ro

Out

put A

nalis

is D

ata

Baha

n &

Ker

usak

an

Ruan

g A

Tem

pera

tur (

°C)

Min

. A

ve.

Max

. 2

6 2

8 2

9

Kele

mba

ban

(%)

Min

. A

ve.

Max

.44

5059

Bere

siko

~

Baha

ya1

Idea

l

~Cu

kup

3

Cuku

p

~Be

resi

ko2

Kete

rang

an :

Instrumen Pengumpul dan Pengolah Data (KONVENSIONAL)

Inst

rum

en P

engu

mpu

l dan

Pe

ngol

ah D

ata

(DIG

ITAL

)

Kom

pute

r +

Data

base

Kon

serv

asi

Page 12: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[10]

III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --

E. Kelembaban Udara (%) F. Kandungan Air (%) ---G. Keasaman (pH) ------H. ORP (mili Volts) -------

I. Catatan: ................................ ................................

= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)

= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)

ORP = Oxidation-Reduction Potential, diukur dalam miliVolts). Semakin kuat negatif - semakin baik air tersebut menekan oksidasi.

PENJELASAN TEKNIS

No. No. Inv. Nama Benda Ukuran KondisiKeterangan

I. BAHAN :

A. Non Logam1. Batu2. Kaca3. Keramik4. Plester5. Semen6. Lain

B. Logam1. Emas2. Perak3. Timah4.

Tembaga5. Besi6. Lain

C. Selulose1. Kayu2. Kulit3. Bambu4. Rotan5. Anyaman6. 7. Lain

D. Protein1. Kulit2. Bulu3. 4. Lain

E. Lain-lain1. Tulang2. Kerang3. Pigmen/ Cat4. Manik-manik5. Resin6. Lain

ORG

ANIK

ANO

RGAN

IK

II. KONDISI SAAT PENGAMATAN :A. Fisik

01. Rapuh02. Kotor03. Lemak04. Kelupas05. Gores06. Retak07. Patah08. Hilang09. Basah10. Kering11. Lain

B. Kimiawi1. Lapuk2. Pudar3. Korosi4. Oksidasi garam

8. Lain

5. Bau6. Noda7. Kristal

C. 1. Jamur (Fungi)2. Serangga (Insect)3. Ganggang (Algae)4. Lumut (Moss)5. Lumut-kerak (Lichens)6. Lain

[ ....... %][ ....... %]

[ ....... %][ ....... %]

[ ...... %]

No. Foto:

D. Catatan: .................................................................................................................

IV. REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :

V. USULAN UJI LAB (BAHAN) DAN TAMBAHAN :.........................................................................................................................................

VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................

VII. TANGGAL PENGAMATAN

TandatanganObservator,

Konservator,dll.

Nama : ..............................................

(DD/MM/YYYY) ............................................

..........................

..........................

F. Catatan

Prioritas Tindakan :Lokasi Benda : A . Segera C. RendahB. Sedang

Biotis

Tekstil

Tekstil

Baik Cukup Rusak..........................Hancur Aktif

7.

Perunggu

A. Pembersihan1. kotoran/ debu dengan:

2.

karat, noda, dll. dengan cara:3.

4.

B. Penguatan/ konsolidasi1. Perlakuan benda rapuh dengan:

2. Penguatan benda rapuh dengan:

3.

C. Restorasi1. Pengembalian bentuk/ warna

(pendempulan, araldite, tusir warna, dll)2. Perbaikan fungsi / mekanis benda

(reparasi mekanis, penggantian bahan, dll)3. Lain

D. Pengawetan1. Stabilisasi karat (menghambat, menghentikan

proses korosi, dll.)2.

3.

4.

5. LainE. Treatmen Tambahan dan Catatan

............................................................

............................................................

Mematikan jamur, insek dengan:

Mematikan ganggang, lumut, jamur kerak dg.:larutan 1% Hivar XL, atau ....................... Coating/ laminasi dengan:

Lain

lemak/ minyak dengan:

Lain

a. kwas b. vacuum c. pelarut aird. pelarut kimia e. mekanisf. lain .................................................

a. mekanis b. kimia c. elektrolisisd. lain .................................................

a. air + deterjen b. etanol + deterjenc. pelarut kimia d. lain .....................

...................................................

b. konsolidan (penyemprotan perekat, dll.)

a. penguatan konstruksi (mounting, pendobelan kain, dll.)

c. lain ..................................................

..................................................

.......................................................

a. fumigasi b. pendinginan (freezing)c. lain ................................................

a. lilin mikrokristalinb. Paraloid B72 (....... % w/v in ..............)c. lain ..........................................

a. uap air b. minyakd. lain .................................................

c. meratakan

..........................

..........................

..................................

...................................

...................................................

.........................

.........................

E.

..........................

AN

ALI

SIS

Iden

tifika

si da

n Kl

asifi

kasi

Baha

n da

n M

enge

nal S

ifat -

Inte

raks

i Bah

an

Identifikasi dan Klasifikasi Kerusakan

Identifikasi dan Klasifikasi Penyebab Kerusakan

Identitas dan Lokasi Benda

Ruang ATemperatur (°C)

Min. Ave. Max. 26 28 29

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.44 50 59

Ruang B.Temperatur (°C)

Min. Ave. Max. 27 28 28,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.60 66 75

Data Iklim Makro

Beresiko ~Bahaya1Ideal ~Cukup3

Cukup ~Beresiko2

Keterangan :BANTUAN TEKNIS

Identifikasi Serat, Benang Logam, Mordan (Garam Logam),

Jenis Karat, Efek Bahan Lemari Simpandan Pamer, Lampu Dalam Vitrin, dll.

Teknis Penguatan Kain Rapuh, Penetralan Keasaman, perhitungan Equilibrium Moisture Content (EMC),

EMC/RH isotherm bahan organik (kapas, linen, kertas, kayu, dsb.); kapasitas buffering (MH), rekondisi silicagel, dll.

menelaah hubunganiklim mikro-makro,

tekanan barometrik, dll.

Analisis (mempelajari, menelaah atau mengkaji) hubungan antara jenis kerusakan, bahan dan iklim (mikro/ makro)

Rek

om

end

asi

LEMBAR KONDISI KOLEKSI

Ruang C.Temperatur (°C)

Min. Ave. Max. 22 24 26,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.60 66 99

Ruang D.Temperatur (°C)

Min. Ave. Max. 28,5 29 29,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.72 74 76

Ruang E.Temperatur (°C)

Min. Ave. Max. 26 27 28

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.76 78 99

Catatan: Pemeriksaan atau uji laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil sampel atau on the spot dari objek yang akan diamati (diobservasi) untuk “mengetahui (jenis) kerusakan dan cara penanganannya (perawatan dan pengawetan)”. Pemeriksaan dapat dilakukan secara fisik (perangkat optik/ mikroskop), secara radiologis (penerapan sinar-X) atau kimiawi (analisa kimia mikro), dll. Penggunaan mikroskop hanya sebatas mengenali jenis serat (kapas, sutera, dst.) disebut sebagai “identifikasi”, tetapi jika ditindaklanjuti dengan mengenali derajat keasaman (pH dan atau ORP) dan uji-coba menetralkan keasaman disebut sebagai “uji lab”. Karena sifat serat kelompok protein (wool atau, sutera, dst.) tahan terhadap bahan bersifat agak asam tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak basa, sedangkan selulose (kapas, linen, dst.) tahan terhadap bahan bersifat agak basa tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak asam.

UJI LABORATORIUM

Page 13: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[11]

773

743

782

783

784

123

124

157

159

170

313

314

808

839

840

843

907

926

949

950

952

345

901

346

357

358

KNI (Kode Nomor Inventaris)

Grafik Analisis Spontan (GAS) URB, NJB dan TKBUntuk Mengetahui Hubungan Usia, Bahan dan Tingkat Kerusakan

26 Tekstil di Museum Nasional

10

0

20

40

60

80

100

120

140

160

15

2530

9095

5045

55

Bes

aran

UR

B, N

JB d

an T

KB

URB

TKBNJB

Keterangan TKB => 10 : Baik; 15 : Cukup; 20 : Rusak; 25 : Hancur; 30 : Aktif. URB = Usia Relatif Benda; NJB = Notasi Jenis Bahan; TKB = Tingkat Kerusakan Benda.

Keterangan NJB => 40 : Kapas; 45 : Kapas + Logam; 50 : Sutera; 55 : Sutera + Logam; 90 : Kapas + Sutera;95 : Kapas + Sutera + Logam.

Perbandingan Jumlah Kerusakan Koleksiterhadap Lokasi dan Kondisi [Total: 1.694]

Kondisi dan Lokasi

0

100

200

300

400

500

600Ju

mla

h (P

erse

bara

n/ P

erse

ntas

e &

Kond

isi)

A B C D E

408

(84%

)6

(1,2

%)

12 (5

%) 70

(32%

)

9 (2

%)

12 (8

%)

16 (1

1%)

Jumlah

BaikSedangRusak

Per Ruang& Persebaran

Kon

disi

389

(23%

)33

3 (8

6%)

123

(81%

)

151

(9%

)

47 (1

2%)

139

(62%

)221

(13%

)

371

(82%

)

52 (1

2%)

25 (6

%)71

(15%

)

485

(29%

)

448

(26%

)

An

alis

a K

ua

nti

tati

f

Catatan: Pembandingan persentase kerusakan dikaitkan dengan kondisi suhu dan kelembaban pada setiap ruang (A, B, C, D dan E) dianggap sebagai Analisa Kualitatif, sedangkan pembandingan jumlah (bukan persentase) kerusakan pada setiap ruang (A, B, C, D dan E) dianggap sebagai Analisa Kuantitatif.

An

alis

a K

ua

lita

tif

Penjelasan Analisa Kuantitatif dan Kualitatif

Page 14: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[12]

(MATERIALS)BAHANA. Organik: dari Mamalia, Burung, Ikan,

Serangga dan Reptil

pelapis kayu bermotif belat/ eplat kayukayu keraskayu lunakresin untuk varniskayu merambatbambugoni rami rotan(serat) sisal

rami halus linenminyak biji ramikapas/ katunkertasbubur kertas getah percatempurung (kelapa)resin fosil karet(perekat) kanji

emasperaktembagabesi (iron)aluminiumtimbal timah sengperunggu

kuningantimah+timbaltimah+tembaga+antimonytembaga+timah/ emas tiruan lempengan emas lempengan perak lempengan imitasi/ sintetisnikel (nickel)

kaca porselain terakota keramikplastersemen biru batu pualam putih batu granitbatu marmerbatu mutiara

kerang lautpermata tulen batu pasircinnabar (sulfida merkuri

bahan komposisi (dekorasi bingkai)

pigmenmicatalek/ gip

catvarnislakpapan hardboard permikaseluloit

(plastik) bakelit poliestervinilepoksinilon

gading beruang lautgading gajahtulang ikan paustempurung/ kulit kura-kurakulit kasar/ bersisik (dari

ikan pari, hiu, anjing laut)

kulit ular(resin) laka/ shellacgelatin

ancur 2/ animal gluetempera/ kuning telurkasein (pospoprotein)lilin/ malam

perkamen/ kertas kulitkulit mentahkulit berpenyamak sebagiankulit berpenyamakkulit berbulurambutrambut kaku/ kasarbulu ayambulu burung halus(liur ulat) suterawoollakan (wool, rambut)tulangangga/ tanduk bercabangtandukgading/ taring ikan paus

B. Organik: dari Pohon, Perdu, Tumbuhan, Rumputan

C. Anorganik: Logam dan Campurannya

D. Anorganik: Buatan dan Yang Terjadi Secara Alami

E. Bahan Buatan Lain

A. Organic: from Mamals, Birds, Fish, Insects and Reptils

parchmentraw hidesemi-tanned leathertanned leather pelts/ fur hairbristlequill feathers/ downsilk wool felt (wool, fur, hair)bone*antler*hornwhale ivory

walrus ivory*elephant ivory* baleen*tortoise shellshagreen (ray, seal,

shark skin)

snake skinshellacgelatin

animal glueegg temperacaseinwaxes

B. Organic: from Trees, Shrubs, Plants, Grasses

decorative wood veneersoak/ ash splintshard woodssoft woodsresin for varnishwillowbambojute (burlap)hemprattansisal

linenlinsed oilcottonpaperpapier-macheguttaperchavegetable ivory (palm nut)amberrubberstarch adhesive

C. Inorganic: Metals and Their Alloysgoldsilvercooperironaluminumleadtinzincbronze

brasspewterBritannia metalormolugold leafsilver leafimmitation leafnickel

D. Inorganic: Man-made and Naturally Occuring

glassporcelain

ceramicsplasterportland cement alabaster granitemarblemother-of-pearl

marine shellgem stone sand stonecinnabar (red mercuric

sulphide)composition (frame

decoration)pigmentsmicasoap stone

E. Other Man-made MaterialspaintsvarnisheslacquerMasoniteFormicacelluloid

Bakelitepolyestervinylepoxiesnylon

* These materials also have an inorganic component; besides the organic protein collagen, the inorganic calcium phosphate (hydroxy apatite) is present.

Ref.: Bachmann, K., Edit. (1992:131-133)

unfired clay

flax

fish glue (isinglass)ancur 1/ fish glue

merah)

Tabel 1.Penjelasan Identifikasi dan Klasifikasi Bahan

[12]

Page 15: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[13]

Perhatikan Tabel 1 sampai 8, untuk mengenal sifat bahan terhadap faktor internal (interaksi bahan) dan faktor lingkungan (suhu, kelembaban, cahaya dan polusi).

Pengenalan Sifat Bahan dan Kondisi Yang Mempengaruhinya

Tabel 2. Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Tinggi(Materials Sensitive to High Relative Humidity)

Tabel 3. Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Rendah(Materials Sensitive to Low Relative Humidity)

mengkerut (checks/ dries out)

pelapukan, lapuh, kering (embrittlement)mengkerut, rapuh (shrinkage, embrittlement)rapuh (embrittlement)

rapuh (embrittlement)

kering, merapuh (dries out, weakens)retak, melengkung (cracks, warps)retak, melengkung (splits, warps)lepas, melengkung (detach- ments, warps)

50 - 55% RH, constant/ stable

45 - 55% RH

50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant

60 - 65% RH, constant

50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant

kayu (wood)

kulit mentah, kulit olahan (rawhide, leather skins)perkamen (parchment)

bulu ayam (quill)

serat keranjang

ancur, lem nabati (animal glue)

kulit kura-kura (tortoise shell)

semua gading (all ivory)

permukaan tatakan (inlaid surface)

Bahan(Materials)

Kondisi yang direkomendasi(Recommended Condition)

Akibatnya(Result)

Bahan(Materials)

40% RH, or lower45 - 55% RH45 - 55% RH50 - 55% RH, constant/ stable

50 - 55% RH, constant40% RH, or lower

50 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant60 - 65% RH, constant

50 - 55% RH, constant

Kondisi yang direkomendasi(Recommended Condition)

Akibatnya(Result)

logam (metal)kertas (paper)tekstil (textile)kayu (wood)

kayu bercat (painted wood)logam bercat (painted metal)

tatakan, pelapis kayu (inlay, veneer)bahan penyempurna perkamen, gading (parchment, ivory)bubur kertas (papier-mache)bahan keranjang/ anyaman (basket materials)kolase kertas (decoupage surface)

korosi/ karat (corrosion)jamuran, noda (mold, stains)jamuran, noda (mold, stains)jamuran, bengkok (fungal attack, warping)cat mengelupaskorosi/ karat, cat mengelupas

lepas/ copot bagian-bagiannya (detachment)jamuran/ noda (mold, stains)melengkung/ gelombang, jamur (warping, mold)jamuran/ noda (mold, stains)jamuran (mold)

lepas/ copot, jamuran (detachment, mold)

(finishes)

(flaking paint)

(corrosion, flaking paint)

(basket fibers)

beludru (velvet)tekstil (textile)serat alam kayu (wood)kertas (paper)

perekat kanji (starch)gelatin (gelatin)tempera telor (egg tempera)

kulit (leather, skins)kulit berbulu (felts, furs)bulu ayam (feathers)sutera (silk)wol (wool)

Tabel 4. Bahan Yang Sering Dirusak Oleh Serangga dan Binatang Pengerat(Materials Commonly Damaged by Insects and Rodents)

(natural fibers)

Page 16: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[14]

Tabel 5. Bahan Sensitif Terhadap Fluktuasi Kelembaban~Suhu(Materials Sensitive to Humidity & Temperature Fluctuation)

keramik, batu (ceramics, stone)

45 - 55% RH, 10 - 300C

Catatan:

Bahan(Materials)

Kondisi yang direkomendasi(Recommended Condition)

Akibatnya(Result)

Notes:

recrystallization of soluble salts resulted surface flaking and spalling can occur, causing sections of a ceramic/ stone to break off.

rekristalisasi garam yang kemudian mengakibat- kan permukaan glasir mengelupas, retak-retak, bahkan mungkin benda menjadi pecah.

Some modern clays have a high salt content, and there have been instances where recently purchased objects have fallen to pieces with the absorption in the summer and subsequent drying in the winter. Ceramics with signs of salt deposit on the surface should should be maintained in a stable environment, and fluctuation relative humidity can lead to breakdown of the objects.

Beberapa lempung masakini yang banyak digunakan untuk membuat keramik dan berbagai pernik-pernik untuk hiasan tekstil mengandung garam-garaman yang mudah menyerap air. Jika benda ini dimasukkan dalam ruang dingin secara mendadak, maka akan muncul deposit garam yang menempel pada permukaannya. Jika garam-garam yang mengkristal terdapat pada bagian dalam benda, maka akibatnya benda tersebut akan retak-retak, bahkan mungkin pecah.

Tabel 6. Rekomendasi untuk Penyinaran dan Suhu Udara(Recommendations for Light and Temperature)

rapuh, gelap (embrittlement, darkening)persenyawaan, gelap

(crosslinking, darkening)mengeras, kering (hardening,

drying)rapuh, pucat/ pudar (embrittle- ment, fading)rapuh, pucat (embrittlement,

fading)pudar/ pucat (fading)

pucat, kerusakan struktural (fading, structural damage)buram, pucat (develops haze, fading)pucat/ pudar (fading)

pucat/ pudar (fading)

menguning, rapuh (yellowing, embrittlement)hancur (deterioration crumbles)

rapuh, pucat (embrittlement, fading)rapuh/ lapuk (embrittlement)

pucat (fading)

retak, buram (cracks, hazing)

kertas (paper)

media cat (paint media)

ancur/ lem nabati (animal glue)

kulit berbulu, bulu, rambut (furs, feather, hair)kulit, kulit olahan (skins, leather)pigmen, bahan celup

(pigment, dyes)sutera, beludru (silk, velvet)

permukaan lak (lacquered surface)permukaan cat (painted surface)bahan dicelup warna (dyed materials)celluloid

karet (rubber)

serat alam

tanduk 1, tulang, tanduk 2 (horn, bone, antler)kayu (wood)

kayu olahan

50 luxs, 180C [1 foot. candle= 10 luxs]50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

150 luxs, 180C

50 luxs, 180C

50 luxs, 180C

Bahan(Materials)

Kondisi yang direkomendasi(Recommended Condition)

Akibatnya(Result)

(natural fibers)

(wood finishes)

Page 17: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[15]

Tabel 7. Bahan Sensitif Terhadap Bahan Fumigasi(Materials Sensitive to Fumigant)

Nama Bahan Kimia(Chemical Names)

Bahan(Materials)

karet, bulu, rambut, wool, kulit olahan, dan bahan lain yang mengandung sulfur

kayu (wood)

perekat kanji (tapioca glue)

kulit olahan, kertas lembab, cat, varnis

kuningan, tembaga, emas, perak (brass, copper, gold, silver)

logam, foto (metal/photo)

logam, foto (metal/photo)

logam, foto (metal/photo)

logam, foto (metal/photo)

logam, foto (metal/photo)

rusak, bau merkuri yang sangat menyengat

noda kecoklatan, tetapi tidak merusak (brown stained, but not destroy)

susah dilarutkan lagidissolve)

rusak/ larut (damage/ dissolve)

rusak/ tarnish/ korosi

rusak (logam berkarat, foto menjadi buram/ gelap)

rusak (karat, gelap)

rusak (karat, gelap)

rusak (karat, gelap)

rusak (karat, gelap)

Methyl bromide

Methyl bromide

Methyl bromide, ethylene oxide

Ethylene oxide

Phosphine

Carbon tetrachloride

Paradichlorbenzene

Paraformaldehide

Akibatnya(Result)

(rubber, fur, hair, wool, tanned leather, and other materials content of sulphur)

damage (rusty metal, photo become blurly/dark)

damage (rust, dark)

damage (rust, dark)

damage (rust, dark)

damage (rust, dark)

(damage, tarnish/corrotion)

damage, strong smelt of mercury

ThymolNaphthaline

DDVP (dimethyl diethyl vinyl posfat) + ethanol

leather finishes, wet paper, paint, varnish

Carbon disulfida

(difficult to

perubahan ukuran, regang, patah

kertas menjadi rapuh, gelap, noda

tekstil ternoda, rapuh

logam menjadi berkarat

serat menjadi lemah, putus

saat kayu mengembang, cat mengelupas

terjadi reaksi elektrokimia (efek galvanis, korosi)

logam berkarat, kain ternoda

logam berkarat, kertas ternoda

logam berkarat, cat mengelupas

tanin (bahan penyamak) pada kulit menyebabkan karat pada logam

plaster yang bersifat basa/ alkaline menyebabkan karat pada logam

Kombinasi Bahan(Materials Combination)

Masalah Konservasi(Conservation Problems)

(wood/wood)

(wood/paper)

(wood/textile)

(wood/metal)

(wood/paint)

(metal/metal)

(metal/cloth)

(metal/paper)

(metal/paint)

(metal/leather)

(metal/plaster)

(dimensional changes, stress, breaks)

(paper becames brittle, dark, stained)

(textile became stained, brittle)

(metal corrodes in contact with wood)

(possible electrochemical corrosion)

(metal corrodes, cloth becames stained)

(metal corrodes, paper becames stained)

(tannins in leather can corrode metals)

(alkaline materials corrode metals)

kayu/ kayu

kayu/ kertas

kayu/ tekstil

kayu/ logam

kayu/ serat alam

kayu/ cat

logam/ logam

logam/ kain

logam/ kertas

logam/ cat

logam/ kulit

logam/ plaster

logam/ ancur ancur (lem nabati) sedikit bersifat asam, higroskopis yang kemudian menyebabkan karat logam.

(glue slightly acidic, hydroscopic, can corrode certain metals)(metals/animal glue)

Tabel 8. Bahan-bahan Reaktif (Reactive Materials)

(wood/natural fibers) (fibers become weak, break)

(wood expand and contracts, paint flakes)

(metal corrodes, paint flakes)

......................... ...........................................................................

Page 18: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[16]

TENUN NIR-TENUN PENCELUPAN PIGMENTASI

KOLORASIFABRIKASI

Alur Kajian Teknis danTata Urut Penamaan

Kain Jumputan/ Plangi (Ikat Kain)

Crepe-like E�ect

Tabby 1/1, 16/22, Z Tabby 2/2, 24/24, Z Twill 2/2, 20/24, Z

NOTASI PENULISAN TEKNIK TENUN & KERAPATAN KAIN

Sila

ng P

olos

Per

mad

ani

Keli

m

Rep

Su

ng

kit

Sula

m (B

ordi

r)

Sula

m C

ucuk

Sula

m B

anta

l

So

ng

ket

Perc

a

Bati

k

Ikat

Jum

pu

tan

Tri

tik

Pra

da

Sab

lon

Co

let

Dam

as

Pil

ih

Bro

kat

ATRIBUT TEKNOLOGIS 3ATRIBUT

STILISTIK 2ATRIBUT FORMAL 1

Atribut Formal = segala sesuatu yang bisa diukur (ukuran panjang dan lebar, volume, garis-tengah, berat, dll.);Atribut Stilistik = segala hal yang berhubungan dengan rasa atau estetika, seperti: bentuk, pola hias kain

(tata-letak hiasan), motif (bentuk hiasan), warna, dsb.; Atribut Teknologis = segala hal yang berhubungan dengan proses pembuatan (bahan dan teknik).

PROVENANCEEthnographic Features: origin,

function, etc.

COMPLETE OBJECTDescriptionOrientation

SUBJECTSANALYTICAL METHODS

(object and their attributes: formal, stylistic and technical)

Socio Cultural Anthropology,Ethnography, Art History, Semiotic

- Iconography, etc.

STRUCTURAL OR TEXTURAL GREATER THAN 0.1 MM

(fabric construction, metal thread structure, etc.)

Visual Examination (eye, glass, microscope)

Ultra-Violet Light Examination

Diffraction (x-ray, neutron, optical and

electron)

Optical Examination(transmission, reflection)

Electron Microscopy (SEM, TEM, STEM)Electron Microbeam Analysis

Spectroscopic Examination (neutron, infra-red, optical & x-ray)

Chromatographic Analysis(paper, TLC, GC, PyGC and HPLC)

OBJECT STRUCTURE COMPLETE STRUCTURE(form, design/ layout, etc.)

Typology, Stylistic Analysis, etc.

MACRO STRUCTURE

MICRO STRUCTURE

CRYSTAL STRUCTURE

ELEMENTAL STRUCTUREand

COMPLEX COMPOUNDS

STRUCTURAL OR TEXTURAL SMALLER THAN 0.1 MM

(fiber morphology, cross-section materials, etc.)

METALLIC ELEMENTS AND OTHERS

(weighting metal salts, mordant, corrossion products, etc.)

METALLIC ELEMENTS,DYES AND OTHERS

(pigments, dyes, adhesives,polymers, etc.)

METODE ANALISIS BENDA DAN BAHAN

ATRIBUT TEKNOLOGIS 3ATRIBUT

STILISTIK 2ATRIBUT FORMAL 1

TRIBUT (3 Atribut) Vs

Portable XRF SpectrometerAlat Identi�kasi Unsur/ Elemen Logam

04

05

Chroma Meter (Konica-Minolta R-410)Alat Perekam Data Warna

Digital MicroscopeAlat Perekam Gambar Mikro

02

03

01

Rumus ABC-PQRAge = Umur; Beauty = Keindahan; Condition = Kondisi; Price = Harga;

Quality = Kualitas; Rarity = Kelangkaan

12

3

4

5

6

No

Page 19: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[17]

0,5

cm

0,5 cm

495 μm 223 μm

238 μm

No. Inv.: 04594 (Lokasi: 03/01), Tahun 1932?, Aceh, Silang Polos (Tabby)22/18, 30X.

513 μm

366 μm Lung

si (W

arp)

Pakan (Weft)

weftwarp

(in)organic pigments synthetic/natural dyes

1.000 μm (1 mm) 0,5 cm (5 mm atau 5.000 μm)

440 μm

165 μm

NOTASI PENULISAN TEKNIK FABRIKASI - KOLORASI & KERAPATAN KAIN

Depan. No. Inv.: 20455 (Lokasi: ?), Tahun ?, ?, Sablon (Tabby 34/21), 30X.

Belakang. No. Inv.: 20455 (Lokasi: ?), Tahun ?, ?, Sablon (Tabby 34/21), 30X.

Pencelupan

Ikat, BatikPigmentasi

Sablon, Prada

Skala Cetak + (30x) 31:1

No. Inv.: 05819c (Lokasi: ?), Tahun 1887, Madura, Ikat Ganda (Tabby 18/22), 30X.

Page 20: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[18]

500

μm =

0,5

mm

70 μm

2.643 μm

Inv.: 19062 (Lokasi: 02/04), Tahun ?, Asal?, Teknik?, 65X

Skal

a Ce

tak

+ (6

5x) 2

1:1

NOTA

SI PE

NULIS

AN KA

TEGO

RI AP

LIKAS

I LOG

AM

K-5 Z

696 μm

500

μm =

0,5

mm

Skal

a Ce

tak

+ (6

5x) 2

1:1

Inv.: 21883 (Lokasi: 15/03), Tahun 1937, Aceh, Songket, 65X

S

K-3

771 μm300 μm30 μm

K-3

Inv.: 22252 (Lokasi: 28/04), Tahun?, Asal?, Damas, 65X

479 μm 325 μm 23 μmHo

lder: A

F

ZInv.: 23076 (Lokasi: 06/01), Tahun?, Asal?, Sulam, 65XK-

5 660 μm42 μm

1.569 μm

Inv.: 08341 (Lokasi: 02/01), Tahun ?, Sumbar, Songket, 65XK-3

S

S49 μm272 μm 852 μm

Card

: AF1

2A

Card

: AF1

1CCa

rd: A

F11A

Card

: AF1

1DCa

rd: A

F11B

Inv.: 20318 (Lokasi: 45/04), Tahun ?, Asal?, Silang Polos, 65XSK-

3

Card

: AF1

2B

565 μm43 μm 260 μm

Inv.: GVT051 (Lokasi: 15/02), Tahun ?, Aceh, Silang Polos, 65X

K-3 S Ca

rd: A

F12C

433 μm 235 μm 56 μm

Inv.: 08748 (Lokasi: 04/01), Tahun ?, Aceh, Songket, 65X

K-3 S83 μm 206 μm 725 μm

Card

: AF1

2D

119 μm

1.548 μm

Inv.: 21727 (Lokasi: 04/01), Tahun ?, Sumsel, Songket, 65X

NOTA

SI PE

NULIS

AN KA

TEGO

RI AP

LIKAS

I LOG

AM

K-5

Z 997 μm

Inv.: 05819a (Lokasi: ?), Tahun 1887, Madura, Damas, 65X

SK-3 296 μm

585 μm23 μm

K-3

Inv.: 01243c (Lokasi: 15/01), Tahun?, Asal?, Teknik?, 65X

222 μm 574 μm 26 μm

Holde

r: AG

Z

K-5

787 μm 96 μm

1.360 μm

Inv.: 13234 (Lokasi: 21/01), Tahun 1900, Aceh, Sulam-cucuk, 65XK-

5

S

Z1.813 μm156 μm 852 μm

Card

: AG1

4A

Card

: AG1

3ACa

rd: A

G13C

Card

: AG1

3DCa

rd: A

G13B

Inv.: TN3265 (Lokasi: 62/03), Tahun ?, Asal?, Songket, 65XS

K-3

Card

: AG1

4C

900 μm 25 μm314 μm

Inv.: 09597 (Lokasi: 05/02), Tahun 1900, Aceh, Damas, 65X

K-3

S

Card

: AG1

4D

1.980 μm392 μm

Inv.: 21338 (Lokasi: 11/32), Tahun 1936, Sumsel, Songket, 65X

K-3 S57 μm488 μm1.196 μm Ca

rd: A

G14B

Inv.: 05819b (Lokasi: ?), Tahun 1887, Madura, Sulam-cucuk, 65X

1.052 μm

Page 21: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[19]

32 AB 03 A 03/02 21669 08 20 1936 K-5a Z 681 112 1.177 1?33 AC 06 C 02/04 21452 10 17 -- K-5a Z 735 72 1.219 234 AD 07 A 83/01 25419 06 14 -- K-5a Z 727 64 1.250 135 AE 10 C 55/04 03514 18 17 -- K-5a Z 582 108 1.253 236 AC 06 A 15/03 25294 01 14 1941 K-5a Z 685 73 1.320 137 AG 13 D -- 05819 b 16 17 1887 K-5a Z 787 96 1.360 2/3 1?38 AA 01 C 15/03 26967 01 14 1952 K-5a Z 634 61 1.455 139 AE 09 D 83/01 29109 b -- 01 -- K-5a Z 599 220 1.455 140 AE 10 D 02/04 23782 09 14 -- K-5a Z 416 216 1.470 2?

21 AE 09 A 01/02 00048 GVT 08 14 -- K-3a S 211 120 931 222 AB 04 D 05/03 00045 GVT -- -- -- K-3a S 365 47 1.010 123 AD 07 C 36/04 16496 -- 20 -- K-3a S 450 31 1.026 224 AG 14 B 11/02 21338 08 14 1936 K-3a S 488 57 1.196 2 225 AC 06 B 02/04 00044 GVT -- -- -- K-3a S 482 51 1.204 126 AA 02 D 36/02 03344 TN -- 20 -- K-3a S 238 497 1.233 S 2 1?27 AA 02 B 03/01 27650 08 14 -- K-3a S 470 185 1.251 1?28 AB 03 B 05/03 00041 GVT -- -- -- K-3a S 530 61 1.409 2?29 AE 10 A 55/04 21651 18 14 -- K-3a S 460 24 1.538 130 AC 05 D 05/03 00040 GVT -- -- -- K-3a S 508 451 1.560 1?31 AG 14 D 05/02 09597 01 13 1900 K-3a S 392 1.052 1.980 2

Notes: a). Semua ukuran dalam mikro meter (μm). 1μ (mikro) = 1/ sejuta. 1 mili = 1/ seribu. 1 senti = 1/ seratus. 1.000 μm =

1 mm. b). KAB = Kode Asal Benda. 01). Aceh; (02). Sumut; (03). Sumbar; (04). Riau; (05). Kep. Riau; (06). Kep. Babel; (07).

Jambi; (08). Sumsel; (09). Bengkulu; (10). Lampung; (11). Banten; (12). DKI Jakarta; (13). Jabar; (14). Jateng; (15). DIY; (16). Jatim; (17). Bali; (18). NTB; (19). NTT; (20). Kalbar; (21). Kalteng; (22). Kalsel; (23). Kaltim; (24). Kaltara; (25). Sulut; (26). Gorontalo; (27). Sulteng; (28). Sulbar; (29). Sulsel; (30). Sultra; (31) Malut; (32). Maluku; (33). Papua Barat; (34). Papua

c). TFK = Teknik Fabrikasi & Kolorasi. (01). Tenun (Tabby); (02). Batik; (03). Ikat ; (04). Jumputan/ Pelangi; (05). Tritik; (06). Sablon; (07). Prada; (08). Colet; (09). Satin; (10). Silang-kepar (Twill); (11). Permadani (Tapestry); (12). Rep; (13). Damas (Damask); (14). Songket; (15). Sungkit; (16). Pilih; (17). Sulam-cucuk (Couching); (18). Perca (Applique); (19). Sulam-bantal (Quilt); (20). Sulaman/ Bordir (Embroidery); (21). Brokat (Brocade); (22). Renda (Lace); (23). Rajut (knitting); (24). Kepang (braiding); (25). Anyaman (plaiting/ matting)

d). Thn = Tahun Perolehan; e). Bahan =>1=emas; 2=perak; 3=lgm lain; ?=tdk dikenal.f ). KA = kandungan air (%), pH = tingkat keasaman.

Lokasi - Asal Tekstil (Sumbu) Benang

LebarInv. No. Kategori JarakTwist Dia. Twist Ply Bahan KA - pH

Lokasi Sampel dan Hasil Pengamatan Logam Tekstil

Lokasi Sampel

Holder Card Side Lokasi KAB

Kondisi Logam

TFK ThnNo.

1 AC 05 A 55/03 13091 -- -- -- K-1 -- -- -- -- 12 AD 08 C 55/03 23807 a -- 07 -- K-1 -- -- -- -- 1?3 AF 12 C 15/02 00051 GVT 01 01 -- K-3a S 235 56 433 1?4 AC 05 C 04/01 10972 01 01 -- K-3a S 274 23 464 2 sumbu?5 AF 11 C 28/04 22252 -- 13 -- K-3a S 325 19 480 16 AF 12 B 45/04 20318 -- 01 -- K-3a S 260 43 565 17 AG 13 A 15/01 01243 c -- -- -- K-3a S 222 26 5748 AD 07 B 15/01 19753 a 04 21 -- K-3a Z 265 38 585 2?9 AG 13 C -- 05819 a 16 13 1887 K-3a S 296 23 585 1?

10 AE 09 C 15/03 20323 01 01 1932 K-3a S 310 10 665 111 AD 08 A 03/01 10963 01 01 1904 K-3a S 345 31 673 1?12 AF 12 D 04/01 08748 01 14 -- K-3a S 206 83 725 1?13 AA 01 D 15/02 08752 01 14 -- K-3a S 200 210 752 1?14 AB 04 B 15/03 20159 01 14 1932 K-3a S 292 25 767 1?15 AF 11 A 15/03 21883 01 14 1937 K-3a S 300 30 771 1?16 AA 01 B 15/01 01243 c -- -- -- K-3a S 195 36 800 2?17 AD 07 D 15/03 23261 01 14 -- K-3a S 209 121 824 2?18 AF 12 A 02/01 08341 03 14 -- K-3a S 272 49 852 119 AG 14 C 62/03 03265 TN -- 14 -- K-3a S 314 25 90020 AA 01 A 55/03 13147 -- 17 -- K-3a S 260 185 930 2

Notes: a). Semua ukuran dalam mikro meter (μm). 1μ (mikro) = 1/ sejuta. 1 mili = 1/ seribu. 1 senti = 1/ seratus. 1.000 μm =

1 mm. b). KAB = Kode Asal Benda. 01). Aceh; (02). Sumut; (03). Sumbar; (04). Riau; (05). Kep. Riau; (06). Kep. Babel; (07).

Jambi; (08). Sumsel; (09). Bengkulu; (10). Lampung; (11). Banten; (12). DKI Jakarta; (13). Jabar; (14). Jateng; (15). DIY; (16). Jatim; (17). Bali; (18). NTB; (19). NTT; (20). Kalbar; (21). Kalteng; (22). Kalsel; (23). Kaltim; (24). Kaltara; (25). Sulut; (26). Gorontalo; (27). Sulteng; (28). Sulbar; (29). Sulsel; (30). Sultra; (31) Malut; (32). Maluku; (33). Papua Barat; (34). Papua

c). TFK = Teknik Fabrikasi & Kolorasi. (01). Tenun (Tabby); (02). Batik; (03). Ikat ; (04). Jumputan/ Pelangi; (05). Tritik; (06). Sablon; (07). Prada; (08). Colet; (09). Satin; (10). Silang-kepar (Twill); (11). Permadani (Tapestry); (12). Rep; (13). Damas (Damask); (14). Songket; (15). Sungkit; (16). Pilih; (17). Sulam-cucuk (Couching); (18). Perca (Applique); (19). Sulam-bantal (Quilt); (20). Sulaman/ Bordir (Embroidery); (21). Brokat (Brocade); (22). Renda (Lace); (23). Rajut (knitting); (24). Kepang (braiding); (25). Anyaman (plaiting/ matting)

d). Thn = Tahun Perolehan; e). Bahan =>1=emas; 2=perak; 3=lgm lain; ?=tdk dikenal.f ). KA = kandungan air (%), pH = tingkat keasaman.

Lokasi - Asal Tekstil (Sumbu) Benang

LebarInv. No. Kategori JarakTwist Dia. Twist Ply Bahan KA - pH

Lokasi Sampel dan Hasil Pengamatan Logam Tekstil

Lokasi Sampel

Holder Card Side Lokasi KAB

Kondisi Logam

TFK ThnNo.

Page 22: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[20]

I. II. III. IV. V.Asia

CinaJepangIndia IndonesiaThailandBirmaButanTibetAsia TengahPersiaTimur TengahBizantine

v-?vvvvv?

v?vvv

vvvv???vvvvv

vvvv????----

PharonicCopticAfrika UtaraSuku campuran

Afrika

EropaYunani & Romawi KunoBelanda dan BelgiaEropa Timur (Balkan, Rusia, dll)InggrisPerancisJermanItalia

* Luccan* Sicilia* Venesia

SkandinaviaSpanyol

FatimidTulunidSeljukBuvidTimuridMamlukOttomanPersia (Safavid, Qajar)IndiaSpanyolSiciliaCampuran (Afrika & Indonesia)

Islam

vvvv???v?vv?

?-

v??

??v

v?

?---

?---

?---

----?

vvv??

v?

v-

v?-v?vvvvvv

--

v?-vv---vvv

-----------v

?----v?vv??v

?vvvvv

??vv?

?vvvvv

??vvv

??????

vvvvv

?-----

-----

?vv?vv

vvv??

-?-?vv??v???-?vv

K A W A S A N Negara

K a t e g o r iPe

rseb

aran

Ber

baga

i Kat

egor

i Pen

erap

an Lo

gam

Pad

a Te

kstil

Di S

elur

uh D

unia

v =

cont

oh d

iket

ahui

; - =

cont

oh ta

k di

keta

hui t

etap

i dise

tuju

i; -? =

cont

oh ta

k di

kena

l & o

bser

vasi

terb

atas

; v? =

cont

oh d

iken

al te

tapi

seba

gai b

aran

g im

por.

K-3a

K-3b

K-3c

K-2a

K-2b

K-2c

Lempengan panjang logam

Kawat bundar logam

Spiral logam

Sumbu benang

Sumbu

benang

Sumbu

benang

Lempeng logam

Percik logam

(bulat)

K-4a

K-4b

Sumbu

benang

Sumbu

benang

Pembungkus organik

selulosik (kertas, dll.)

Pembungkus organik

protein (velum, minyak, dll.)

Lempeng logam

Lempeng logam

Percik logam

(persegi)

K-1a

K-1b

Kain jadiBubuk logam(emas/perak)

Lempengan logam (emas/perak)

K-5a

K-5bSumbu

benang

Sumbu benang

Strip organikselulosik (kertas, dll.)

Lempeng

logam

Strip organikprotein (velum, minyak, dll.)

Lempeng logam

-

1

2

3

4

5

Page 23: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[21][21]

1868

1596 1602 1613 1619 1632 1645 1660 1695 1778 1815

1825-30

18831900 1908 1928 1933

1945

CE78

400 450 500518600 670 700732 900 960

10001279 1292 1370 1400

1453

15001509 1516

1528

The First Hinduism Kingdom

BCE3000 - 2000

PRE HISTORY (NEOLITHIC)

(manusia trinil). Pithecantropus erectus

BRONZE AGE

Aji Çaka

HISTORY (Kutai Kingdom,Kalimantan, Hindu)

800 - 200

TARUMANEGARA (Jawa Barat, Hindu)

Chinese chronicles mention that certain King of North Sumatera wore silk cloth. The stone inscription found is as foundation of Indonesian Historic period.(03)

(04)MATARAM I (Jawa Tengah, Hindu)

(06)

(07)

(08)

SRIWIJAYA(Sumatera Selatan, Hindu)

The Sung dynasty mentions that cotton goods from Java were used as princely presents.(09)

* Borobudur and Prambanan* Kain Prada

(11)

(14)

(15)

MATARAM II (Jawa Tengah, Islam)

(16)

(17)

(23)

(20)

(22)

(19)

(24)

(26)

(28)

’.

(13)MADJAPAHIT(Jawa Timur, Hindu)

HISTORICAL RECORDSPERIODS YEAR

Ikat lungsi (warp) is considered present in the time. The textile with geometrized stylization of human, bird, reptilian, and floral forms. Those like textile producing

regions are Kalimantan (jackets and breechclouts from Dayak Iban, D.Bahau and D.Kenyah), Sumatera (ulos from Batak, Palepai and Tampan from Lampung), Sulawesi (Toraja), Nusatenggara (Timor and Sumbawa) and Bali. Songket or supplementary warp was also present in that time (?).

(01)

Motifs on the bronze-wares from that era is similar to the textile design and pattern of No.1. Bronze-wares from that era, for example kettle drums and axes

which were influenced by the Dongson’s culture (Tongkin, Vietnam).

(02)

Chinese source of the Ling and T’ang dynasties: the people of Java and North Coast of Sumatera wore cotton in use in Sumatera as early as the 6th century. There are

3 species of Gossypium, i.e. G. herbaceum (the most common), G. obtusifolium (in Southern Sumatera, cultivated by the Dutch), and G. brasiliense (Malay Peninsula, cultivated by the British).

(05)

Jatuhnya Kekuasaan JAYAKARTA.

Governor General Jan Peterzon Coen succeeded in gaining the authority over Jayakarta, which was renamed ‘Batavia’.

(18)

Secang-wood and mengkudu were in common use by using mineral alum (Javanese called it as tawas) and plant alum (probably Jirek). However, the plant alum was considered the older mordant than the mineral alum. [The raw materials were treated with oil (castor) and lye (ash from burning rice stalks, or trunks of various trees of banana) that dyes from Morinda mixed with Jirek, Symplocos fasciculata Zoll.] Sugar, indigo, and coffee from Java and Sumatera were exported to Europe.

(21)

(27)

The fragment recontruction on terracota with straight and waved lines is an evidence for the earliest textiles.

Ikat pakan (weft) together with import silks were brought by Indians and Islamic traders to Java and Sumatera (possibly, also applications of beads, sequins,

glass/mirrors, and gaining of the knowledge of technique for mixing color/dye). The regions of the two islands that were contacted by the mentioned traders were as indication of silk and songket clothes, and probably silver and gold threads. Other regions: Palembang (South Sumatera), Donggala (Central Sulawesi), Bugis (South Sulawesi) and Bali. In old Javanese written source suggest that ‘kain prada’ enjoyed very great popularity in aristocratic circles in East Javanese Kingdom of Madjapahit. (In Bali, gold leaf was an important article of commerce imported from China and Thailand via the port of Singaraja in the latter half of the 19th century).

(10)

In Palembang, was cultivated the mulberry trees for Bombix mori foods (silk coccon), it was also in Sulawesi. Typical silk cloth colors are red, green, blue and

other bright colors. Silver and gold threads was utilized throught the supplementary weft technique, which raises the metallic threads to the surface of the cloth with design of geometric and stylized floral meanders.

(12)

King Hayam Wuruk who succeeded in reuniting the Indonesian Archipelago was among the re-owned rulers of that period of Hindu Kingdoms. The same period saw the building of the Borobudur Buddist sanctuary under the Çailendra dynasty in Central Java and Prambanan Hindu temple by King Daksa.

The Board Commerce and Industry of the Dutch East Indies published the Native Batik Industry. Some German synthetic dyestuffs first produced

in the years 1920 to 1928 come into use in Jakarta and Pekalongan . e.g. for red color (aniline of Beta-hydroxy naphthoic acid, which applicable in cold water), for basic yellow (Auramine-O, Ciba Ltd., Basle), form brown (a benzidine dyestuffs, called soga-soga which developed with diazo compounds).

(30)

In the colonialism era the Fierce battles broke out everywhere led by brave patriots, like as Prince Diponegoro (1825-1830) in Central Java.

Artificial Indigo and Alizarin were firstly used by Javanese

The new museum bu i l d ing (presently National Museum) was opened in Jalan Merdeka Barat 12, Jakarta.

The Indonesian youth, in the 2nd congress on October 1928, called for unity among the Indonesian youth and pledged allegiance to ‘One Nation, Indonesia, One Motherland, Indonesia, One Language, Bahasa Indonesia.

Gunung Merapi (a volcano name in Central Java) eruption sent a plenty of minerals, i.e. mineral alum.

Mangosteen flower motifs in Prambanan temple reliefs (also similar in Palembang) or in Design Javanese Batik, jelamprang, attesting to origin in the Hindu-Indonesian Period.

(29)REPUBLIC OF INDONESIA

(25)

BCE : Before Common Era (Sebelum Masehi [SM]); CE ; Common Era (Sesudah Masehi [M])

Periode dan Penanggalan Kronometrik (CHRONOMETRIC DATING)

The Dutch settled in Banten, West Java.

Portuegese was the f i rs t European to set foot in Indonesia.

The Dutch established the Nether lands East Ind ies Company (VOC).

Because the fall of Constantinople in 1453, the European merchants sought to purchase spices, which at that time were very rare and quite expensive, directly the producing country, i.e. Indonesia.

Because in this period of national awakening was heralded by ‘Boedi Oetomo ’, the organization founded on May 20. Its ultimate aim was the establishment of an Independent Indonesian State.

Indian cotton (from Madapolam and Calicut) have been supplanted by European fabrics.

Sultan Agung introduced the Islamic-Javanese calendar and was patron of the Arts and Crafts.

There were mineral alum and madder imported from Mecca and Aden (Medinah), included coral and copper.

The Batavian (presently Jakarta) Society for the Arts and Sciences was founded in Jakarta on April 24, 1778.

Gunung krakatau (a volcano name in the Java Sea, close to Banten District) eruption also sent a plenty of minerals.

There was a barter trade which were Indonesian cotton cloth and Chinese silk. Silk patola cloth (may from India) also present in the era (Javanese and Sumatrans called as ‘cindai’).

In Aceh, sappan-wood (secang) already was one of the outstanding export stuffs to the Arab. The secang dye work was considered as the oldest native red dye work.

2015

70 y

rs

Japan Periods: Asuka (552-645); Nara (645-794); Heian (794-1185); Kamakura (1185-1333); Muromachi (1392-1573); Momoyama (1573-1615); Edo (1615-1868)China Dynasties: Sui (581-618); T’ang (618-906); Five (907-960); Sung (960-1279); Yuan (1280-1365); Ming (1368-1644); Ch’ing (1644-1912)

Page 24: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[22]

Perlakuan Tekstil Sebelum Penyimpanan & Pameran

VacuumingSwabbing

Washing

PaddingPackingWrappingHanging

Dry CleaningMoisturizingFreezing

FlattingFoldingRolling

Mounting

Persyaratan1. Cek kondisi pH dan ORP2. Cek kandungan air3. Cek kondisi T & RH ruang simpan.4. Cek Kuat Penerangan5. Cek Radiasi Ultra Violet

Page 25: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[23]

1 23

4

5

Beberapa Pertimbangan Teknis Sebelum Pameran

RUANG C

ber-AC

Gambar 1c.

pengunjung 3

vitrin 3

benda 3

lampu

vitrin 3

matahari

RUANG A

NON-AC

Gambar 1a.

sinar

IR VU ranis

sinar

tam

pak

silau

tampak

blower

pengunjung 1

benda 1

vitrin 1

kabel listrik

tiang gantungan

RUANG BNON-AC

Gambar 1b.

pengunjung 2vitrin 2

benda 2

lampu

vitrin 2

lampuluar 2

rel lampujendela

1. Panel Gantung/ Gawangan2. Panel 1/2 Lingkaran3. Panel Papan Miring4. Panel Tempel5. Label

Base (Panggung)

Sinar datang dari matahari yang kemudian dipantulkan oleh kaca; yang terjadi apabila kuat cahaya matahari lebih besar dari kuat cahaya yang ada dalam vitrin (gambar 1a.). Hal serupa juga bisa terjadi berikut perilaku pengunjung yang berusaha mendekat kaca vitrin, seperti pada gambar 1b., apabila kuat cahaya Lampu Luar 2 lebih besar dari kuat cahaya Lampu Vitrin 2. Dengan demikian teknik penerangan pada gambar 1c. yang terbaik, karena pantulan benda yang disebabkan oleh Lampu Vitrin 3 dapat pengunjung terima tanpa ada gannguan (silau).

Page 26: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[24]

Ilustrasi Penanganan Koleksi Rapuh Mendekati Hancur (Metode PKR-MH)

No.: 20373: Kain Ulos dari Sumatera Utara?,Kondisi: Hancur, Perkiraan Usia: 82 tahun.

Hot Steamer mengkondisikan kain lapuk menjadi agak kuat dan steril. Steamer dalam kotak dengan udara mengalir dimungkinkan

untuk menetralkan keasaman kain.

Kain lapuk mendekati hancur telah menjalani proses pelembab-rataan (moist-flattening).

Kain yang telah dibuat agak kuat, diratakan dan sterildimungkinkan juga untuk dimounting, yang manadasar mountingnya dibuat agak melengkung untuk

menghindari beban dan kuat konstruksinya.

KAIN U

LOS

Plexiglass Atas

Kayu pembentuk kelengkungan dasar kain rapuh

Stainless berlubang halus yang

dibalut busa dan kain bertenun longgar

untuk mensirkulasi udara dan penyedotan

Steamer

Kawat

Stainle

ssULOS

Kotak Akrilik/ Plexiglass

UdaraKeluar

(kain

dialas

i nylo

n net)

Hot Steamer

20373

20373

Page 27: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[25]

Kondisi Bagus

Foto Tahun 1994

kondisi kain kuat, masih utuh & tidak ada lubang

1858

1938

80 ta

hun

1994

56 ta

hun

201622

tahu

n

136 t

ahun

78 ta

hun

158 t

ahun

TAHUNPEMBUATAN

TAHUNPEROLEHAN

(REGISTRASI)

TAHUNOBSERVASI

KONDISI 1

TAHUNOBSERVASI

KONDISI 2

Masa Depan(Kapan ?)

USIA

REL

ATIF

BEN

DA (U

RB)

22 ta

hun

Sedikitnya ada 8 (delapan) kain dodot diperoleh di tahun ini.Lihat dodot no inv. : 23144,

23145, 23146, 23147, 23148, 23149, 23150, dan

23334.

Kondisi RusakFoto Tahun 2016

Foto Tahun 2016, Foto-foto detail & Mikrotersimpan di Seksi Observasi

pudar

lipatan

lubang

lubang

lubang

lubang

Kondisi Bagus

Foto Tahun 1994, Kondisi Tahun 1858 Bisa Lebih Bagus.

pudar

lipatan

Observasi & Indikator Keterawatan : Menelaah Kerusakan Dulu - Kini - Akan Datang

Kain dodot ini memiliki tengahan biru berbentuk belah ketupat. Bentuk tengahan ini lazim disebut sebagai "sidangan". Dodot yang berwarna biru, biru gelap (tua) dan coklat ini dihiasi dengan gambar-gambar gunung, burung, dan pohon yang sebagian dalam warna emas (prada). Salah satu sudut tertulis "Ping 1 Maulud Dal 1839" (Tanggal 1 Maulud Dal 1839 atau 17 November 1858) dalam huruf keemasan. Warisan Tuan J.W Van Dapperen yang wafat di Baturaden pada 1 Oktober 1937, Diterima di Museum Nasional tahun 1938.

23147: Kain Dodot dari Yogya, 360 x 210 cm, 1938.

Analisis Kerusakan : Hasil kajian menunjukkan bahwa kerusakan koleksi tekstil bisa disebabkan oleh kondisi koleksi (faktor internal) dan kondisi lingkungan (faktor eksternal). Faktor internal meliputi: garam logam komplek (mordan), logam pemberat sutera, dan benang logam yang dapat mengalami oksidasi; unsur-unsur belerang (yang biasa terikat dengan mordan alum) akan membentuk asam kuat. Selanjutnya hasil oksidasi (korosi) dan asam kuat yang terbentuk akan melapukkan serat (pemecahan rantai molekul). Penyimpanan koleksi yang dibungkus kertas minyak dalam kotak kayu (yang bersifat bu�ering) terbukti menyelamatkan koleksi. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Reaksi reduksi adalah reaksi penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Oksidator yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2). Cek pH (dengan pH meter) dan Potensial Redoks (dengan ORP meter dalam satuan miliVolts) untuk mengatasi pelapukan kain ini.

kurangterawat

cukupterawat

Page 28: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[26]

Sta

inle

ssW

oven

Mes

hS

tain

less

Mic

roH

ole

She

et

Sta

inle

ss P

late

Sta

inle

ss A

ngle

43

65

250

500meja kerja dibuat rin

gan dan kuat

(stainless mesh) dengan kaki bisa

dilepas. Meja dibuat 2 untuk

membolak-balik kain rapuh.

Meja Kerja untuk

treatm

en360

210

Mej

a Ker

ja un

tuk m

emba

lik ka

in ra

puh

KAIN DODOT

Sta

inle

ss H

ollo

w4

x 4

cm.

Sta

inle

ss H

ollo

w2

x 4

cm.

Pem

buat

an 2

Meja

Kerja

Kain

Dodo

t(2

Meja

Kerja

: seti

ap m

eja ke

rja be

ruku

ran 2

50 x

500 c

m)

21

Kai

n K

asa

Sta

inle

ssW

oven

Mes

h

Sta

inle

ss H

ollo

w4

x 4

cm.

Sta

inle

ss H

ollo

w2

x 4

cm.

Mej

a ke

rja in

i dira

ncan

g un

tuk k

ain

rapu

h uk

uran

stan

dar (

110

x 240

) dan

dod

ot (2

40 x

480)

Mej

a in

i idea

l unt

uk tr

eatm

en :

1. p

enye

dota

n (v

acuu

min

g) d

ari a

tas &

baw

ah;

2. m

embo

lak-

balik

an ka

in ra

puh;

3. p

engu

atan

den

gan

men

gont

rol k

elem

baba

n;4.

men

etra

lisir

keas

aman

kain

(bas

ah &

uap

);5.

mer

atak

an lip

atan

(sist

em u

ap);

6. p

encu

cian

(bas

ah/ r

enda

m, le

mba

b/ sh

ower

dan

uap

/ ste

amer

);7.

mej

a pe

nunj

ang

dry (

solv

ent)

clean

ing;

8. p

enge

ringa

n ka

in, d

ll.

Page 29: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[27]

4

1

2

Hot S

team

er

10

5

250

500

9

KAIN DODOT

7

8

Perl

eng

kap

an U

ntu

k Pe

ncu

cian

Tek

stil:

(1).

Embe

r air;

(2).

Pom

pa h

isap

kola

m; (

3). S

elan

g sh

ower

; (4

). Sh

ower

; (5)

. Em

ber b

ilas;

(6).

Mej

a; (

7). P

last

ik b

ak cu

ci;

(8).

Busa

pem

isah

kain

dan

end

apan

kot

oran

; (9

). Ka

in k

asa;

dan

(10)

Tob

i Ste

amer

.

Vacu

umin

g, m

erat

akan

lipat

an, p

engu

atan

den

gan

men

gont

rol k

elem

baba

n,pe

ncuc

ian,

men

etra

lisir

keas

aman

kain

, dll.

3

Pera

wata

n & Pe

ngaw

etan

10

TOBI

Stea

mer

Page 30: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[28]

Tabel pH dalam KonservasiBASA

Terlalu BasaBasa KuatAmonia (0,1%)

Sabun biasa (polyphosphate builders)

Basa Lemah

AIR(air murni/ netral)

ASAMAsam Lemah

Asam Asetat

Asam Kuat

Terlalu Asam

14

131211

Kondisi untuk pembersihan cat teroksidasi, minyak dan perekat nabati.

Wool, sutera dan bahan protein lain dapat rusak.

10

89

7

6

3

1

0

2

54

Kondisi ini cukup aman untuk perlakuan hampir semua jenis tekstil.

Kondisi untuk pembersihan noda karat, lem, dan perekat berbahan dasar kanji lain

Kapas, linen dan bahan selulosik lain dapat rusak.

Catatan : 1. Sebelum konservasi tekstil kita harus mengenal sifat-sifat serat kelompok selulose (kapas, linen) dan

kelompok protein (sutera, wool). Kedua kelompok serat bersifat mudah menyerap air, tetapi kalau selulose pada kondisi agak lembab menjadi kuat dan sutera menjadi lemah. Kelompok protein tahan terhadap bahan bersifat agak asam tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak basa, sedangkan selulose tahan terhadap bahan bersifat agak basa tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak asam.

2. Pemeriksaan atau uji laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil sampel atau on the spot dari objek yang akan diamati (diobservasi) untuk “mengetahui (jenis) kerusakan dan cara penanganannya (perawatan dan pengawetan)”. Pemeriksaan dapat dilakukan secara fisik (perangkat optik/ mikroskop), secara radiologis (penerapan sinar-X) atau kimiawi (analisa kimia mikro), dll. Penggunaan mikroskop hanya sebatas mengenali jenis serat (kapas, sutera, dst.) disebut sebagai “identifikasi”, tetapi jika ditindaklanjuti dengan mengenali derajat keasaman (pH dan atau ORP) dan uji-coba menetralkan keasaman disebut sebagai “uji lab”. Karena sifat serat kelompok protein (wool, sutera, dst.) tahan terhadap bahan bersifat agak asam tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak basa, sedangkan selulose (kapas, linen, dst.) tahan terhadap bahan bersifat agak basa tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak asam.

3. Fumigasi adalah salah satu usaha untuk pengawetan, dengan cara pengasapan bahan beracun (kimia) untuk hama seperti jamur atau serangga. Adapun cara lain untuk mematikan jamur atau serangga adalah dengan teknik pemanasan, radiasi, pendinginan, dll. Pengendalian (dan pemantauan) lingkungan mikro (kelembaban, suhu dan cahaya) untuk menghindarkan dari kemungkinan kerusakan biotis, fisik & kimiawi juga termasuk tindakan pengawetan.

4. Lingkungan mikro dapat meliputi iklim mikro (seperti: suhu, kelembaban, dan cahaya), kadar air, tekanan barometrik, potensial redoks (ORP), polusi udara dan sejenisnya yang ada disekitar benda atau koleksi. Data lingkungan mikro biasanya dicatat di Lembar Kondisi Koleksi, dan kalau koleksi ditempatkan dalam lemari simpan berarti iklim mikro sama dengan yang ada didalam lemari simpan. Sedangkan yang lingkungan makro adalah kondisi iklim dan sejenisnya yang ada diluar lingkungan mikro. Data lingkungan makro biasanya dicatat di Lembar Data Klimatologi. Weintraub (2002) menjelaskan pengertian dan perhitungan Equilibrium Moisture Content (EMC) dan EMC/RH isotherm bahan organik (kapas, linen, kertas, kayu, dsb.); serta kapasitas buffering (MH) dan rekondisi silicagel.

5. Konservasi adalah suatu tindakan yang bersifat kuratif – restoratif (penghentian proses kerusakan dan perbaikannya) serta tindakan yang bersifat preventif (penghambatan dari kemungkinan proses kerusakan).

Page 31: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[29]

Ambron, EmilioCovarrubias, Miguel Dooijeward, Willem (1892-1990)Friend, DonaldIsrael, IsaacMooijen, P. A. J. Meier, Theo (1908-1982)Smit, Arie Sonnega, Auke C.Sten, John

Pelukis Asing(di Bali, dari 1904 - 1967)

1904 > W. O. J. Nieuwenkamp

1938 > Willem & Maria Hofker

1927 > Walter Spies

1941 > Lee Man-fong (1913-1988)

1935 > Adrien Jean Le Mayeur de Merpres (1880 - 1958) 1928 > Rudolf Bonnet (1895-1978)

1922 > Rolland Strasser (1895-?)1915 > Carel Lodewijk Dake Jr. (1886-1946)

1952 > Antonia Blanco (1912 - 1999)

1990

1980

1970

1960

1950

1940194119421943194419451946194719481949

195119521953195419551956195719581959

196119621963196419651966196719681969

197119721973197419751976197719781979

198119821983198419851986198719881989

1900

1800

1904

PERKEMBANGAN SENIRUPA INDONESIA

Masa Pendudukan Jepang (1942 - 1945)

Masa Raden Saleh (1814 - 1880)

Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI), 1938 - 1942:Agus Djaya, S. Sudjojono, Emiria Sunassa, Sukirno, Otto Djaya

Poesat Tenaga Rakyat (POETERA), 1942 - 1944:Affandi, K. Yudhokusumo, Ny. Ngendon, Basuki Abdullah

W. Spies & Gde A. Sukowati PITA MAHA (1935)

Keimin Bunka Shidoso (1944)Otto Djaya, Henk Ngantung, Dullah, Hendra Gunawan.

Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Yogya, 1945:Djajengasmoro, Sindusisworo, Indrosughondo, Prawito.

Angkatan Seni Rupa Indonesia (ASRI) Medan, 1945:Ismail Daulay, Nasjah Djamin, Hasan Djafar, Husein.

Dr. Moerdowo Himpunan Budaya Surakarta (1945)

Pelukis Rakyat (1947)Sudjojono, Affandi, Hendra, Soedarso, Sudiardjo, Trubus,

Sasongko, Kusnadi, Sudjono Kerton, Rustamadji, Sumitro, Sajono, Saptoto, C.J. Ali, Juski, Permadi.

Seniman Indonesia Muda (SIM),1946di Yogyakarta: Affandi, Hendra,Trubus, Dullah, Soedarso,

Suromo, Surono, Kartono Yudhokusumo, Basuki Resobowo, Rusli, Harijadi S., Abdul Salam, D. Joes, Zaini.

SIM pindah dari Yogya ke Solo (1948), anggota tambah Trisno Sumarjo, Oesman Effendi, Sasongko, Suparto,

Mardian, Wakijan, Srihadi S.

Gabungan Pelukis Indonesia (1948):Affandi, Sutiksna, Nasyah Djamin, Handriyo, Zaini, Sjahri, Nashar, Oesman Effendi, Trisno Sumardjo.

Sularko Pelangi di Surakarta (1947 - 1949)

Seniman Muda Indonesia (SEMI), 1946:di Bukittinggi: Zetka, A.A. Navis, Zanain.

Masa Terisolir dari Negara Luar:Kanvas dibuat dari blaco/ kertas dan satu tube cat

minyak harus bergantian dengan seniman lain

Masa Abdullah Sr. (1878 - 1914)Wakidi (1889 - 1979), M. Pirngadie (1875 - 1936)

1

2

3

4

Akademi Senirupa Indonesia di Yogya (1950)G. Sidharta, Widayat, Edi Sunarso, Rulijati, Muljadi W., Sjahwil,

Sunarto Pr., Wardojo, Danarto, Arief Sudarsono

Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA), 1950-1965mempolitikkan kesenian

Pameran ASRI - ITB (>1950)Fadjar Sidik, Widayat, A. Sadali, Srihadi S., Popo Iskandar, Abas

Alibasyah, G. Sidharta, Edhi Sunarso, But Muchtar, Pirous, Sunarso,Yusuf Affendi, Muljadi, Arief Sudarsono, Mudjita, Irsam, Danarto,

Aming Prayitno, Budiani, Bagong Kussudiardjo, Amri Yahya, Harijadi, Sutanto, Adi Munardi.

REVOLUSI FISIK (1945 - 1949) Pelukis AsingAmato, L.Dezentje, Ernest Giovanetti, G.Imandt, Wilhelmus Jean Frederic Kinsen, Mori Kichigoro (1888-1959)Koenig, Arthur Johann Li Shuji (1943 - ?)Makovsky, Konstantin E. (1839-1915)Renato, CristianoSimonettiSnel, Han (1925 - 1998)Talwinski, Igor (1907-1983)

(Lukisan Ada Di Indonesia)

AliminHenk Ngantung (1921 - 1990)Ida Bagus Made NaderaI Gusti Putu GedeI Gusti Ketut KobotLim Wasim (1929 - 2004)Mahjuddin S.Nashar (1928 -1994)Sobrat, A. A. Gede SumardiThamdjidin, M.Wayan Sudana

7

6

Pelukis Koleksi Istana, dll. 5

Primastoria Studi

o

Puji Y

osep Subagiyo

**

Page 32: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[30]

KRONOLOGI dan KONDISI88 Lukisan Le Mayeur

Created by Puji Y. Subagiyo 2015

3 buah lukisan pastel diatas kertas [2R/1C]

4 buah lukisan cat-minyak diatas kanvas [4C]

3 buah lukisan cat-minyak diatas hard-board [3C]

27 buah lukisan: 5 cm/knv, 2 cm/tripleks, 18 cm/h.board, 2 cm/kayu. [5R/10C/13B]

Le Mayeur (52) ketemu & menikahi Ni Pollok (18).

3 buah lukisan pastel diatas kertas [1R/2C]

13 buah lukisan: 1pastel/kertas, 8 cm/knv, 3 cm/kayu, 1 cm/tripleks [1R/6C/6B]

23 buah lukisan: 22 cat-TB/ bagor, 1 cm/hard-board [14R/7C/2B]

1 buah lukisan cm/knv [1R]

10 buah lukisan cat-minyak diatas kanvas [6R/3C/1B]

MLMB052

MLMB015

MLMB082MLMB021

MLMB035

MLMB012

MLMB075

MLMB045

MLMB084

1957

1945

1942

1938

1937

1935

1928

1921

1927

1929

Page 33: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[31]5.000 μm = 5 mm = 0,5 cm

1. Kanvas asli lukisan (kiri)Perb. 30X

2. Kanvas dobelan lukisan (kanan).

Perb. 30X

764 5

Gambar 5 ini menunjukkan close-up pada semua sisi lukisan. Bagian ini menunjukkan paku berkarat dan perbedaan kanvas asli dan kanvas dobelan.

paku berkarat

1.000 μm

1 2Ilustrasi Pengamatan Teknis Lukisan

Penanganan konservasi dan restorasi setelah proses pengamatan.

Pengamatan retakan dan konstruksi pendobelan kanvas dengan perekat.

Varnis lama harus diangkat untuk mengetahui warna & tekstur cat asli

{Kanvas 1

Priming{

Kanvas 2perekat kanvas 1 + 2

cat/ priming yang terangkat harus diratakan

pendobelan kanvas seharusnya dilakukan setelah mengatasi retakan dan pengangkatan cat.Cat

3Gambar 4 menunjukkan close-up, yang mana pada sisi bawah lukisan telah termakan bubuk. DETAIL

illus

trate

d by

Prim

asto

ria 2

016

RismoyoYosep

Page 34: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[32]

Detail

Detail Sesudah Pembersihan,Sesudah Penguatan Cat

Sesudah Penguatan Cat,Sesudah Pembersihan,

Detail Sebelum Pembersihan,Sebelum Penguatan Cat

KontrasSesudah Penguatan Cat,

Sebelum Pembersihan,

Seb

elu

m P

emb

ersi

han

,Se

bel

um

Pen

gu

atan

Cat

illus

trate

d by

Puj

i Y. S

ubag

iyo

2016

* WRA (Wax Resin Adhesive) adalah salah satu bahan yang biasa dipakai untuk perekatan thermo- setting. Penggunaan perekat (lem) dengan cara dipanaskan (diseterika) ini dapat dibuka kembali dengan cara yang sama (pemanasan lagi). Sifatnya yang reversibel ini sesuai dengan prinsip konservasi (Mayer: 242, 502-505; Organ (1968: 454-455); Plenderleith (1969: 167-169).

Ilustrasi Penguatan Cat dengan WRA 559*

SAMPLE

for academic use

SAMPLE

for academic useTarmizi?, 1968

Foto PenuhSebelum Pembersihan,Sebelum Penguatan Cat

Page 35: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[33]

Ilustrasi Teknis Restorasi Lukisan

Melamin Board

glass fabric

painting

Seb

elu

m P

emb

ersi

han

Sesu

dah

Pem

ber

sih

an,

Seb

elu

m P

eng

uat

an C

at

Kanvas

Cat

{Priming

GAMBAR ANATOMI LUKISAN

Rongga bawah retakan terisi varnis/ linseed oil

Sesudah Pembersihan,Sebelum Penguatan Cat

Sesudah Pembersihan,Sesudah Penguatan Cat,

Sesudah Relaksasi Cat & Kanvas

Varnis/ linseed oil begitu tebal & mengkilap

122

4

5FINISHING TREATMENTS:Priming, Tusir warna (inpainting),

Retouching & protecting varnish.

Detail

illus

trate

d by

Prim

asto

ria 2

016

for academic use

3SUPPORTS:Back-up lukisan denganmelamin board yangdilindungi dengan kain organdi

Jeihan

Page 36: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[34]

Jamur

Jamura

c

Serat lapuk

Spora jamur

b

Gambar 3. a. Jamur tumbuh hampir pada seluruh permukaan lukisan;b. Pengamatan dengan Mikroskop Skening Elektron untuk mengetahui tingkat kerusakan kanvas/ kain;c. Pengamatan dengan Mikroskop Skening Elektron untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan jenis jamur.

Detail Sesudah Pembersihan,Sesudah Penguatan CatDetailSebelum Pembersihan,

Sebelum Penguatan Cat

Gambar 2. DETAIL KERUSAKAN LUKISAN

cat terkelupas

cat terangkat

a b

cat terkelupas

a. Seluruh permukaan kotor, warna tidak keluar dan sebagian cat terkelupas.b. Setelah pembersihan kotoran dan varnis lama, priming (pendempulan), tusir warna

(inpainting) dan varnis.

Gambar 1.

illus

trate

d by

Prim

asto

ria 2

016

Li Shuji

Le Mayeur

Tarmizi?, 1968

Page 37: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[35]

warna merah ini seperti warna merah pada umumnya.

bagian ini tidak menunjukkan adanya restorasi.

warna merah pendar menunjukkan cat tertentu.

warna gelap ini menunjukkan bagian cat yang telah ditusir.

Lampu (TL) Ultra VioletPENGAMATAN LUKISAN DENGAN SINAR MATAHARI (POLIKROMATIS).

PENGAMATAN LUKISAN DENGAN ULTRA VIOLET.

Penerapan untuk Koleksi Lukisan, Tekstil, Kertas, dsb.

Bahan kimia dan alat sederhana untuk keperluan konservasi lukisan

Tataletak Perabot dalam Ruang Kerja Konservasi

Meja Lesehan

Mikroskop Digital

Fum

e Hoo

d Por

tabel

Tem

pat P

erka

kas

MethylPVA Wheat

Page 38: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[36]

Penguatan dan Konsolidasipenguatan cat dengan perekat: lilin, dsb.penguatan kanvas/ substrat dg. perekat.perbaikan kanvas/ substrat.perbaikan/ konsolidasi cat, dll.

LEMBAR KONDISI LUKISANisidnoKNama SenimanJudul Karya.vnI .oNNo. Ukuran dan Tahun

BAHANPEMBENTUKBENDA

Lokasi: Prioritas Tindakan : A . Segera C. RendahB. Sedang

C.minyakCat airTintaAkrilikPastelKrayonOther...

KanvasKertasKayuKacaLogamOther...

C.minyakAquarelPastelGuaseTemperaLitografiBatikFrescoEnkaustikKolaseGraffitoFrottage

Other...

Lain-lain

Lain-lain

Lain-lain

JENIS CAT

JENIS MEDIA(SUBSTRAT)

TEKNIK

KotorLemakDepositRapuhPatahRetakDistorsi

GelombangGoresSobekKelupasLubangBasahKering

JamurSerangga

BusukOther...

KaratKristalOksidasiPudar

LapukBauNodaOther...

FISIK:

BIOTIS:

LAIN:

KIMIAWI:

No Foto :

Lain-lain

Lain-lain

Lain-lain

BaikRusak RinganRusakRusak BeratOther...

KONDISI SPANRAM:

Lain-lain

BaikRusak RinganRusakRusak BeratOther...

KONDISI PIGURA:

Lain-lain

Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.)

airwhite-spiritturpentinair sabun (amonia)

2-ethoxy ethanol

2-aceton alcohol

Penyempurnaan (finishing treatment)isolating (varnish)inpainting (+mixing varnish)dressing/ retouching (varnish)(re)varnishing

Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.) Perlakuan lain.

CATATAN:

REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :

Pembersihan lemak, varnis, dsb.dengan pelarut:

I.

IV.

......................................................................................................................................................

V. USULAN UJI BAHAN (LAB) DAN TAMBAHAN :...........................................................................................................................................................................

VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................

VII. TANGGAL PENGAMATAN

TandatanganObservator,

Konservator,dll.

Nama : ..............................................

(DD/MM/YYYY) ............................................

A.

B.

C.

C.

B.

A. D.

E.

F.

G.

5. 6. 7. 8.

II. KONDISI SAAT PENGAMATAN : Baik Cukup Rusak Hancur Aktif

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8. 9.

10. 11. 12. 13. 14.

1. 2.

3. 4.

1. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8.

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

A. B.

C.

D. E. F.

G.

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4.

.....................

Grattage

III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%)

F. Kandungan Air (%) --G. Keasaman (pH) ------H. ORP (mili Volts) ------

= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)

= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)

I. Polusi Udara ---------- = ........ (.......)Catatan : ORP = Potensial Redoks.

x

x

x

xx

xx

xx

x

x

Etnik 0101 Foto Etnik 01 Mas Pirngadie 1935? Baik

x

x

tolueneacetone

Puji Yosep Subagiyo

02 April 2016

Page 39: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[37]

Bagus Cukup Rusak Lain-lain8. Kondisi:

0020

C.minyakCat air

TintaAkrilik

PastelKrayon

Lain-lain

KanvasKertas

HardboardTripleks

KayuKaca

LogamLain-lain

C.minyakAquarelPastel

TemperaLitografiBatik

KolaseLain-lain

A. KETERANGAN POKOK

LEMBAR PENGAMATAN LUKISAN

B. SAMPLING1. Nomor Inv.:

D. KETERANGAN TEKNIS (Media Kanvas)

2. Judul :

3. Seniman:

4. Tahun:

5. Bahan:

6. Teknik:

7. Ukuran:

Tema:

Aliran Seniman:

Hutan Wataturi Irian

Abstraktif

1. Jenis Tenunan : Tabby 2/2

2. Kerapatan Tenunan: Agak longgar, regular

3. Jumlah Benang: 28/24

4. Arah Pilinan: Z

5. Kuat Pilinan:

6. Jenis Serat:

7. Keterangan Kanvas:

per 1 cm2

Srihadi Soedarsono

1968

Cat

Media

C. FOTO

No. Sample: 008

Tempat Sample

No. Foto: 0020

E. KETERANGAN TAMBAHAN1. Catatan Pengamatan Visual:

2. Catatan Pengamatan Teknis:

Bagian atas noda ada goresan

Periode/ Angkatan:

92 x 141 cm

DET

AIL

MED

IAFO

TO D

EPA

ND

etai

l Oby

ek /

Luki

san

Bel

akan

g

[Hasil Identifikasi XRF: SiO2 (5%); S (4%); K2O (7%); CaO (4%); Fe2O3 (1%): ZnO (44%); SrO (1%); BaO (30%); PbO (3%)]

Regular

a. Kanvas lukisan ini kemungkinan telah dipriming CaSO4.1/2H2O (Kalsium Sulfat, dikenal sebagai Gesso Sottile), Barium Sulphate, dan diberi dasaran cat warna putih dengan nama Zinc White (Pigment White 4).

b. Silicon Dioxide (SiO2), Strontium White, dan Flake White (Pigment White 1) juga teridenti�kasi, walaupun persentasenya kecil. Flake White dikenal juga sebagai White Lead [basic lead carbonate, 2PbCO3. Pb(OH)2]. Perlu diketahui pula bahwa beberapa logam, seperti Timbal, Mangan, dan Kobal dalam bentuk garam logam difungsikan sebagai bahan pengering pada cat dan varnis (Mayer: 244-245). Pigmen jenis ini pula yang banyak dianggap sebagai penyebab keretakan lapisan cat.

c. Sebagai rujukan, perlu dipahami pula beberapa bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pengisi cat (inert �ller for paints), seperti Whiting, Gypsum, China Clay dan Silica. Whiting adalah bahan campuran terdiri dari Calcium Carbonate (98%) dengan Magnesium Carbonate (0,1%), Silica (1%), Alumina (0,4%) dan Iron Oxide (Nil). Gypsum atau Hydrated Calcium Sulphate yang biasanya adalah bahan campuran antara Calcium Oxide (32 ~ 60%), Sulphur Trioxide (46 ~ 50%) dan Air (20 ~ 90%). China Clay atau Kaolin kualitas baik adalah dalam bentuk Hydrated Silicate of Alumina (Al2O3.2SiO2.2H2O). Silica atau Kuarsa biasa terbentuk dari Silicon antara 46 ~ 47% dan Oxygen antara 53 ~ 33% (Remington & Francis, op. cit.: 63-71; Mayer, op. cit.: 142-144). Disini Barium terdeteksi 16% dan Belerang (S) terdeteksi 13%. Secara teori, komposisi Barium Sulfat adalah Barium Oxide (BaO) antara 65 sampai 70% dan Sulphur Trioxide (SO3) antara 34 sampai 30%. Barites kualitas baik hanya terdapat 99% Barium Sulphate dan sisanya campuran bahan seperti Silica, Iron Oxide dan Alumina (Remington & Francis, op. cit.: 58-62).

2 Januari 2007Tgl. Pengamatan:

Tanda tanganKonservator

Konservator:

Penjelasan :

Puji Yosep Subagiyo

[substrat]

Page 40: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[38]

Unsur-unsur Terdeteksi dengan XRF (%/w)No. Sampel

Mg Al Si P S Cl K Ca Ti Fe Ni Cu Zn Sr Ba Pb

-

-

-

-

-

-

-

-

2

3

4

-

6

9

4

2

10

1

6

9

3

12

23

7

8

25

2

0,2

-

-

0,4

1

1

1

2

-

8

13

5

4

7

10

6

6

6

6

-

-

-

-

-

-

-

17

2

1

7

1

3

5

9

5

4

50

14

4

7

20

10

14

19

56

15

-

-

-

2

3

52

24

7

2

2

1

3

8

4

10

9

2

-

-

-

-

-

-

-

0,3

-

-

3

-

-

-

-

-

-

-

8

37

44

36

10

36

1

2

1

-

2

1

1

-

1

-

-

-

-

16

32

29

3

21

-

-

-

-

-

4

-

14

-

-

1

Basuki A. 07

Hendra G. 17

Srihadi S. 20

Sudibyo 26

Sudjojono 31

Sudjojono 35

Sunarto 42

Sunarto 43

Sunarto 45

China Clay = Kaolin [Aluminum Silika Hidrat, Al2O3.2SiO2.2H2O]; English Kaolin [SiO, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O]; Flake White [2PbCO3.Pb(OH)2]; Barytes [98% BaS04 + Silica, Iron Oxide, Alumina]; Gypsum = Kalsium Sulfat Hidrat [CaSO4.1/2H2O]; Leaded Zinc Oxide [PbSO4+Cd, Fe & Zn Oxide+Cl]; Zinc White = Zinc Oxide [ZnO]; Titanium White [25% TiO2 + 75% BaS04].

Catatan:

Senyawa Mayor/Minor, Unsur Ikutan dan KegunaannyaNo. Sampel

Basuki A. 07Hendra G. 17Srihadi S. 20Sudibyo 26Sudjojono 31Sudjojono 35Sunarto 42Sunarto 43Sunarto 45

Kaolin?Kaolin?Flake White, E. KaolinKaolin?Flake WhiteKaolin?E. Kaolin?Kaolin?E. Kaolin?

+++ Kalsium Sulfat, + Titanium White + Kalsium Sulfat, ++ Zinc White (+ Barytes)+ Kalsium Sulfat,+++ Leaded Zinc White (++ Barytes)+ Kalsium Sulfat, ++ Zinc White (++ Barytes)++ Kalsium Sulfat, - Titanium White, + Leaded Zinc Oxide (+ Barytes)+ Kalsium Sulfat, - Titanium White, ++ Zinc White (++ Barytes)++ Kalsium Sulfat, +++ Titanium White, - Zinc White++ Kalsium Sulfat, ++ Titanium White, - Zinc White+++ Kalsium Sulfat, + Titanium White, - Zinc White

Fe (2), K (2), P (0,2)Fe (2), K (1), Cu (3), Sr (2)Fe (1), K (7), Sr (1), Pb (4)Fe (3), K (1), Sr (1), P (0,4)Fe (8), K (3), P (1) Fe (4), K (5), Sr (1), P (1)Fe (10), K (9), P (1)Fe (9), K (5), P (2), Ni (0,3)Fe (2), K (4), Mg (2), Pb (1)

Priming Gesso (Grosso/ Sottile), Cat Dasaran, Campuran Unsur Ikutan

1. Mayer 1991:142-1442. Remington & Francis 1954:53-613. Remington & Francis 1954:67-714. Remington & Francis 1954:36-395. Mayer 1991:308-310,488-4896. Mayer 1991:290-2917. Mayer 1991:114

REFERENSI (Library Research) : 8. Mayer 1991:116 9. Mayer 1991:11510. Mayer 1991:5011. Mayer 1991:52,116,45212. Mayer 1991:38-3913. Mayer 1991:44,60,67,82,22914. Mayer 1991:148-9

{{{

CA

TGE

SSO

PRIM

ING

KANV

AS

gesso grossogesso sottile

cat dasarancat lukisancat detail

reta

kan

VARN

IS

priming

Kaolin [Aluminum Silika Hidrat, Al2O3.2SiO2.2H2O]

Barytes [98% BaS04 + Silica, Iron Oxide, Alumina]

English Kaolin [SiO, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O]

Flake White [2PbCO3.Pb(OH)2] Timbal (Pb)

Kalsium Sulfat [CaSO4.1/2H2O] Kalsium (Ca)

Leaded Zinc Oxide [PbSO4+Cd, Fe & Zn Oxide+Cl]

Mg (Magnesium, Magnesium Carbonate)

Ni (Nickel, Nickel Titanium Yellow)

Si (Silikon, Silikon Dioksida [SiO2])

Sr (Strontium, Strontium White)

Titanium White [25% TiO2 + 75% BaS04]

Zn (Zinc, Zinc White = Zinc Oxide [ZnO])

Cu (Copper), Prussian Blue?

P (Phosphorus), “cat luminous”

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

2

3

7

8

9

2

10

12

11

13

14

5

4

6

1

Hasil Interpretasi Data Spektroskopi Fluoresensi Sinar-XTabel 2.

Skema Interpretasi Data UnsurGambar 1.

Hasil Analisa Spektroskopi Fluoresensi Sinar-XTabel 1.

Crea

ted

by P

uji Y

. Sub

agiyo

201

5

Page 41: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[39]

Seal

Pengertian Pengkelatan (Chelating) LogamThese are negatively charged or oxygen containing molecules that react with positively charged metal ions to form a stable complex. They have multiple locations in the molecule to react with multiple positive charges that may be present on multivalent metal ions that have more than one positive charge on them. An example of a chelating agent is EDTA, ethylene diamine tetraacetic acid. EDTA has four acetic acid groups giving it a potential for four negatively charged acetates to bond with up to four positively charged sites on metal ions with multiple positive charges, such as calcium which has two (2) positive charges associated with it.EDTA is a versatile chelating agent. It can form four or six bonds with a metal ion, and it forms chelates with both transition-metal ions and main-group ions. EDTA is frequently used in soaps and detergents, because it forms a complexes with calcium and magnesium ions.

Air Abrasive Unit in Conservation : Alat Pengikis Bertekanan Udara (Pneumatik) + Serbuk Logam

Koleksi Arkeologi

Gobog

Koleksi Numismatik dan Heraldik

Page 42: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[40]

LEMBAR KONDISI LOGAMNo. No. Inv. Nama Benda Ukuran KondisiKeterangan

I. BAHAN : II. KONDISI SAAT PENGAMATAN :No. Foto:

D. Catatan : ........................................................................................................

III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :

IV. REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :

........................................................................................................................

A. Pembersihan B. Penguatan/ konsolidasi1. Penguatan benda rapuh2. Penguatan konstruksi3. Lain

C. Restorasi1. Pengembalian bentuk/ warna2. Perbaikan fungsi benda3. Lain

D. Pengawetan1. Stabilisasi karat2. 3. Lain

E. Treatmen Tambahan dan Catatan.....................................................................................................................

V. USULAN UJI BAHAN (LAB) DAN TAMBAHAN :..............................................................................................................................................................................................................................................................

VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................

VII. TANGGAL PENGAMATAN

TandatanganObservator,

Konservator,dll.

Nama : ..............................................

(DD/MM/YYYY) ............................................

Prioritas Tindakan :Lokasi Benda : A . Segera C. RendahB. Sedang

Coating/ laminasi

Baik Cukup Rusak......................

Hancur Aktif

Pembersihan lemakPencucian biasa (dg. air)Pencucian dg. bahan pelarutPencucian dg. etanolik deterjenPencucian dg. larutan basaPencucian dg. larutan asamPengkelatan (dg. tannin)Pembersihan mekanisPembersihan dg. ultrasonikPembersihan dg. abrasif udaraPerlakuan elektrolitikPencucian inhibitor

01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12.

A. Non Logam1. Batu2. Kaca3. Keramik4. Plester5. Semen6. Lain

B. Logam1. Emas2. Perak3. Timah4.

Tembaga5. Besi6. Lain

C. Selulose1. Kayu2. Kulit3. Bambu4. Rotan5. Anyaman6. 7. Lain

D. Protein1. Kulit2. Bulu3. 4. Lain

E. Lain-lain1. Tulang2. Kerang3. Pigmen/ Cat4. Manik-manik5. Resin6. Lain

ORG

ANIK

ANO

RGAN

IK

..............................

..............................

F. Catatan

Tekstil

Tekstil

7.

Perunggu

A. Fisik01. Rapuh02. Kotor03. Lemak04. Kelupas05. Gores06. Retak07. Patah08. Hilang09. Basah10. Kering11. Lain

B. Kimiawi1. Lapuk2. Pudar3. Korosi4. Oksidasi garam

8. Lain

5. Bau6. Noda7. Kristal

C. 1. Jamur (Fungi)2. Serangga (Insect)3. Ganggang (Algae)4. Lumut (Moss)5. Lumut-kerak (Lichens)6. Lain

[ ....... %][ ....... %]

[ ....... %][ ....... %]

[ ...... %]

Biotis

.............................

A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%)

F. Kandungan Air (%) --G. Keasaman (pH) ------H. ORP (mili Volts) ------

= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)

= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)

E.

..............................

..............................

.....................................................................................................................

I. Polusi Udara ---------- = ........ (.......)Catatan : ORP = Potensial Redoks.

Page 43: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[41]

Penjelasan Rekomendasi Perawatan dan PengawetanA. Pembersihan

1. kotoran/ debu dengan:

2.

karat, noda, dll. dengan cara:3.

4. B. Penguatan/ konsolidasi

1. Perlakuan benda rapuh dengan:

2. Penguatan benda rapuh dengan:

3.

C. Restorasi1. Pengembalian bentuk/ warna

(pendempulan, araldite, tusir warna, dll)2. Perbaikan fungsi / mekanis benda

(reparasi mekanis, penggantian bahan, dll)3. Lain

D. Pengawetan1. Stabilisasi karat (menghambat, menghentikan

proses korosi, dll.)2.

3.

4.

5. LainE. Treatmen Tambahan dan Catatan

........................................................................

........................................................................

Mematikan jamur, insek dengan:

Mematikan ganggang, lumut, jamur kerak dg.:larutan 1% Hivar XL, atau ...........................Coating/ laminasi dengan:

Lain

lemak/ minyak dengan:

TINDAKAN UMUM

Lain

a. uap air b. minyak

b. konsolidan (penyemprotan perekat, dll.)

a. kwas b. vacuum c. pelarut aird. pelarut kimia e. mekanisf. lain

a. air + deterjen b. etanol + deterjenc. pelarut kimia d. lain

a. mekanis b. kimia c. elektrolisisd. lain

.................................................

.................................................

.....................

........................................................

c. lain .................................................

a. penguatan konstruksi (mounting, pendobelan kain, dll.)

c. lain .........................................................................................................

.........................................................

a. fumigasi b. pendinginan (freezing)c. lain .................................................

a. lilin mikrokristalinb. Paraloid B72 (........ % w/v in ...............)c. lain .................................................

b. meratakan

1. Pembersihan debu, lemak atau cata. Debu: 1-2% v/v (non-ionik) deterjen, Lissapol atau Teepol.b. Lemak/ minyak: ethanol atau acetone, white spirits, petrolium spirits atau toluene.c. Cat: 2% w/v sodium hydroxide (logam yang ada campuran aluminium atau seng tidak boleh

menggunakan bahan ini) atau methylene oxide.d. Coating: pertimbangkan dengan pelarut yang dipakai untuk melarutkan bahan dasar coatingnya,

seperti: toluene.2. Pembersihan mekanis

Dengan tusuk sate yang ujungnya dibuat pipih, scalpel plastik, dan hati-hati jika terpaksa menggunakan scalpel besi atau pisau.

3. Pembersihan kimiawiBESIa. Larutan: 10% w/v citric acid,

4% w/v thiourea (sebagai inhibitor),86% w/v air distilasi/ deionisasi. atau

b. Larutan: 10% w/v citric acid dibuffer dengan ammonium hydroxide (pH 4).Kegunaan inhibitor adalah untuk mencegah kerusakan dasaran logam pada saat pembersihan karat. Larutan a. Lebih keras dibandingkan dengan larutan b. Untuk perlakuan lokal (terbatas), kedua larutan dapat dibuat pasta dengan menambahkan 20% w/v CMC (Carboxy Methyl Cellulose).

TEMBAGAc. Larutan: 1,5% w/v sodium hydroxide,

15% w/v sodium potassium tartrate,83,5% w/v air distilasi/ deionisasi.

PERUNGGUd. Larutan: 10% formic acid dengan air distilasi.

Inhibitor: 10% BTA (Benzotriazole) dengan air distilasi.

4. ElektrolisisJika adanya khlorit pada karat besi, elektrolisis dilakukan dengan anoda baja dan larutan elektrolit 2% w/v sodium hydroxide.

Penjelasan Konservasi Logam

.......................................

.............................

..........................

Page 44: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[42]

Inorganic Spot Test for Metal Objects(Tes Spot Anorganik untuk Benda Logam)

Tujuan tes spot (semi-mikro kualitatif analisis) ini adalah untuk mengenal kation logam dan anion utama yang berhubungan dengan besarnya karat.

1. Ion-ion Logam (Cations)

1). Bahan yang dibutuhkan.Merck Test Strips dengan ion-ion sebagai berikut: Cu+ / Cu2+, Co2+, Fe2+, Al3+, Ca2+, Ni2+, Zn2+, CrO2--, NO3

--, NO2--, SO3

2--.

Metode A. (Analisis dengan Merck Test Strips)*

2). Pengetesan.Permukaan logam harus sudah dibersihkan dengan acetone sebelum melakukan tes ini. Semua Strip Tes bisa langsung ditempelkan pada permukaan logam yang telah dilembabi dengan air distilasi. Warna akan nampak (sebagai indikasi adanya logam) setelah kira-kira 20 detik ditempelkan.Ada beberapa catatan yang perlu diketahui:a). Strip Tes Zn2+ tidak akan berfungsi saat mengetes kuningan (brass), karena akan

terjadi interferensi ion-ion Cu2+ dengan lainnya.b). Penampakan warna pada Strip Tes Ni2+ berjalan sangat lambat, dengan intesitas warna

yang muncul hanya sedikit. Untuk meningkatkan penampakan, basahi Strip Tes dengan larutan 0,1 M HCl, dan gosok-gosokkan larutan ini pada permukaan selama 20 detik.Strip Tes Ni2+ digunakan dengan teknik elektrolisis pada Metode B berikut ini, ganti kertas lembab (Gambar 1) dengan Strip Tes yang dibasahi dengan larutan NaCl. Elektrolisis berlangsung sekitar 5 detik, warna yang akan nampak adalah:

Ni2+ : merah jambu / merah (pink/ red)Strip Tes Ni2+ dapat juga digunakan untuk mendeteksi ion-ion Fe2+, Cu2+ dan Au2+. Dengan prosedur yang sama dan warna yang akan nampak adalah:

Fe2+ : coklat (pink/ red)Cu2+ : hijau (hijau)Au2+ : kuning (kuning)

+

+Benda Bate

raiKertas

Lembab

Tweezers

KlipLogam

Gambar 1: Perangkat Elektrolisis (Laver 1978).Puji Y

. Sub

agiyo

, Stu

dio

Prim

asto

ria 2

015.

1). Bahan yang dibutuhkan.* Baterai 9V;* Timbal dengan penjepit (klip);* Pinset (tweezers) logam;

Metode B.

* Kertas saring;* Pipet dan mangkok kecil;* Bahan kimia.

Page 45: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[43]

2). Persiapan.Metode ini memanfaatkan arus listrik bervoltase kecil yang dihubungkan ke benda yang akan dites, dengan memindahkan secara elektrolisis sejumlah kecil sampel ke kertas saring yang sudah dilembabi larutan asam tertentu. Kertas saring ini ditreatmen dengan reagen yang selanjutnya menampilkan warna sebagai indikasi adanya logam tertentu.Ilustrasi dari penerapan metode B ini dapat dilihat pada Gambar 1 diatas. Pada saat menghubungkan arus positif ke benda yang akan dites harus dilakukan dengan hati-hati.Sebelum proses pengetesan dilakukan, permukaan logam harus dibersihkan dari kemungkinan adanya debu, lemak/ minyak dan sidik jari dengan acetone.

3). Pengetesan.Nickel(Nikel)

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 1 M HCl dan lakukan elektrolisis selama 15 detik. Tambahkan 1 tetes Dimethylglyoxime dalam 1% ethanol ke kertas. Warna merah sebagai indikasi adanya Ni2+.

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 0,5 M HNO3 dan lakukan elektrolisis selama 15 detik. Tambahkan 1 tetes larutan pekat Diphenyllcarbazide dalam ethanol. Warna violet sebagai indikasi adanya Cr2+.

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 1,0 M HCl dan lakukan elektrolisis selama 30 detik. Tambahkan 2 tetes larutan pekat (aq.) Cacotheline. Warna merah/ purple sebagai indikasi adanya Sn2+.

Chromium(Khrom)

Tin(Timah)

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 0,1 M HCl dan lakukan elektrolisis selama 2 detik. Tambahkan 1 tetes larutan Alisarin S. Warna merah sebagai indikasi adanya Al3+.

Aluminium

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 1 M H2SO4 dan lakukan elektrolisis selama 5 detik. Campurkan 1 tetes 10% (aq.) Ammonium Thiocyanate dengan 1 tetes Mercuric Chloride. Rendamkan dalam kertas saring dan penampakan kristal putih menyerupai jarum sebagai indikasi adanya Zn2+.

Zinc(Seng)

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 0,1 M HCl dan lakukan elektrolisis selama 15 detik. Tambahkan 1 tetes larutan 0,1% Rubeanic acid dalam ethanol. Warna hijau/ abu-abu sebagai indikasi adanya Cu2+.

Copper(Tembaga)

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 0,1 M HCl dan lakukan elektrolisis selama 15 detik. Tambahkan 2 tetes larutan 5% (aq.) Potassium Ferricyanide. Warna biru sebagai indikasi adanya Fe2+ / Fe3+.

Iron(Besi)

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 0,5 M HNO3 dan lakukan elektrolisis selama 5 detik. Tambahkan 2 tetes larutan 10% (aq.) Potassium Iodide. Warna kuning sebagai indikasi adanya Pb2+.

Lead(Timbal)

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 0,1 M HNO3 dan lakukan elektrolisis selama 1 detik. Tambahkan 1 tetes larutan 0,5% p-Dimethylaminobenzyl rhodamine dalam ethanol. Warna merah jambu/ merah sebagai indikasi adanya Ag+. Dengan reagen 10% w/w Dichromic Acid, warna merah gelap mengindikasiklan adanya perak sterling. Warna merah darah menunjukkan adanya perak murni.

Silver(Perak)

: Rendam kertas saring ke dalam larutan 0,1 M HCl dan lakukan elektrolisis selama 15 detik. Tambahkan 1 tetes larutan 0,01% (aq.) Rhodamine B. Warna violet sebagai indikasi adanya Sb3+.

Antimony(Antimoni)

: Rendam kertas saring ke dalam larutan jenuh NaCl dan lakukan elektrolisis selama 15 detik. Penampakan warna menjadi agak gelap bukti adanya unsur Cu. Diamkan sebentar sampai kertas menjadi agak kering sehingga ada Au menempel di kertas, dan selanjutnya rendamkan larutan campuran 20% SnCl2 dalam 15% HCl). Au akan dengan cepat mengakibatkan warna gelap tanpa interferensi dari Cu atau Ag.

Gold(Emas)

Page 46: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[44]

2. Ion-ion Non-Logam (Anions)Garam-garam dalam larutan akan cepat dikenali dengan tes spot berikut ini. Jika dalam bentuk padat, garam-garam tersebut harus dilarutkan terlebih dahulu.Sulphate(Sulfat)

: Larutkan padatan dalam larutan 1 M HNO3. Adanya endapan warna putih yang terbentuk setelah penambahan larutan 10% Barium Chloride menunjukkan adanya SO4

2--.Chloride(Khlorit)

: Larutkan padatan dalam larutan 1 M HNO3. Adanya endapan warna putih yang terbentuk setelah penambahan larutan 0,5 M Silver Nitrate menunjukkan adanya Cl--.

Carbonate(Karbonat)

: Karbonat umumnya tidak larut dalam air. Dengan meneteskan beberapa larutan 1 M HCl akan menyebabkan desisan (evolusi dari CO2), dan akan melarutkan karbonat.

Sulphide(Sulfit)

: Larutkan padatan dalam larutan 1 M HNO3. Tumbuk halus sampel dalam larutan larutan pekat HCl dengan menambahkan sedikit 0,1 M CH3COOH (acetic acid) dan larutan 10% Lead Acetate. Endapan warna hitam yang terbentuk mengindikasikan adanya sulfit.

Kebutuhan Hard-Software ObservasiSpesi�kasi Hardware [Laptop]

PANASONIC Lumix DMC-FZ100020.1 Megapixels, 16x Optical

Zoom, 4x Digital Zoom, Built-In Wi-Fi Connectivity

with NFC, 3.0" 921k-Dot Free-Angle LCD Monitor,

WiFi and NFC.

Microsoft Surface Pro 4Intel Core i7/ 1 TB SSD/ 16 MB RAM, 12.3-inch PixelSense touchscreen displaySurface Pen included, Windows 10 Pro,File Maker Pro 14 Advanced (Original).

Micro Secure Digital Card, 128GB, Ultra, 48MB/s, Class 10.

Digital Microscope(Perbesaran ~1000x)

Cross-section Serat Sutera

Morfologi Serat Kapas

Page 47: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[45]

LEMBAR DATA KLIMATOLOGI - KELEMBABAN & SUHU

Kelembaban KeteranganSuhuGedung dan RuangWaktuTanggal

Catatan : Tgl. Pelaporan :

Tandatangan

Nama Pelapor :

Form. LDK-KS/PSI/2015

Nama Alat :

Tgl. TerakhirKalibrasi:

Minggu :

Prosedur Kalibrasi :

Page 48: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[46]

LEMBAR DATA KLIMATOLOGI - CAHAYA & UV - SP, KA & pH

Catatan: Tgl. Pelaporan:

Tandatangan

Nama Pelapor :

Intensitas KeteranganRadiasiJenis Lampu[Merk, Watt, Pijar/ Pendar/ LED]WaktuGedung, Ruang,

Lemari

Tanggal : Nama Alat :

INTENSITAS CAHAYA (IC) dan RADIASI ULTRA VIOLET (RUV)

Form. LDK-IC,RUV,SP,KA,pH/PSI/2015

Keterangan

Tanggal : Nama Alat :

SUHU PERMUKAAN BENDA

Nama, No. Inv danJenis BendaWaktu Jenis Lampu SuhuJarakGedung, Ruang,

Lemari

Keterangan

Tanggal : Nama Alat :

KANDUNGAN AIR dan KEASAMAN (pH) BENDA

Nama, No. Inv danJenis BendaWaktu Kandungan Air pHGedung, Ruang,

Lemari

Ada 3 jenis lampu : 1. Pijar (incandescent); 2. Pendar (fluorescent); 3. LED (light-emitting diode). Intensitas cahaya lampu pijar hanya 15 lumen per watt, dan 90% energi listrik diubah ke panas. Usia hidup lampu hanya 1.000 jam atau 4 bulan (pemakaian 8 jam per hari). Intensitas lampu pendar 67 lumen per watt & usia rata-rata lampu 10.000 jam. Intensitas lampu LED 70 - 100 lumen per watt & usia rata-rata lampu 50.000 jam.

Page 49: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[47]

Moisture MeterAlat Pengukur Kadar Air

Gambar 03.:

Meja Lesehan

Mikroskop Digital

Fume Hood Portabel

Tem

pat P

erka

kas

Rak Bahan & Alat untuk pembuatan replika/model lemari simpan/ displai, replika benda,

mounting, dll.

Kebutuhan Minimal Sarana Penunjang Observasi & Konservasi

Handheld XRF SpectrometerAlat Identi�kasi Unsur/ Elemen Logam

Chroma Meter (Konica-Minolta R-410)Alat Perekam Data Warna

Gambar 04.:

Gambar 07.:

(Alat pengukur intensitas cahaya)

Gambar 10a.:

Ultra Violet Monitor (4 in 1)(Alat pengukur radiasi ultra violet, kuat cahaya, suhu dan kelembaban)

Gambar 08a.:

Climate DataloggerGambar 09a.:

Alat ini dapat merekam data kelembaban dan suhu per hari,

minggu atau bulan.

pH MeterAlat Pengukur Keasaman

Gambar 02.:

Perabot, Alat dan Ruang KerjaGambar 01.

Lux Meter

a

b

Page 50: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[48]

Bak Penampungan Air Distilasi

Control PanelTempat Keluarnya uap air

Tempat masuknya

air

Bak Penampungan (Uap) Air

Weather StationGambar 11.:

(Alat Penyerap Uap Air)Keterangan “Control Panel”(1)(2)

(3)(4)(5)(6)(7)

Tombol Operasi (Power)Tombol pengoperasian(RH 60 ~ 65%)Pengoperasian non-stopTombol “Humidity”Tombol “Defrost”Lampu indikator HumidityLampu indikator Defrost

Control PanelDehumidifier

Kelembaban tidak dapat diturunkan dibawah 40%. Efektif untuk 40 ~ 50%.

CATATAN:

Efektif untuk luas ruangan = 10 ~ 16 meter kubik. Suhu ruangan berkisarantara 1 ~ 35 derajat celcius.

Gambar 12a.:

(Alat Pelembab Udara)Humidifier

Gambar 13a.:

(Alat Portabel u/ Pelembab Benda)Moisturizer

Gambar 13b.:

Alat Kontrol Udara KelembabanRuangan dan Koleksi di Museum

Alat pengontrol kelembaban ruangan yang bekerja secara

otomatis

DehumidifierGambar 12b.:

BLUEAIR-Air-Purifieralat pembersih udara

Gambar 14.

TOBI Steamer

Alat pemantau kelembaban, suhu, tekanan udara dan arah angin dengan sistem nir-kabel

(wireless).

Page 51: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[49]

Pengenalan Alat Ukur Klimatologi

Untuk konversi satuan, kunjungi situs: http://www.easyunitconverter.com/

Mode/ pengatur besarnya sinar yang terbaca.Displai/ monitor harga

hasil pengamatan.

Sensor/ cell penangkap sinar.

Lux Meter(Alat pengukur intensitas cahaya)

1. Kuat Penerangan (Illumination, E)

E =F (Fluks)A (Luas) = Lumen

m2 = Lux.

2. Dosis Kuat Penerangan = Lux x jam = Joule.

3. Fluks Cahaya (F) = Energi (Joule/m2)

Waktu (Jam)JT =

4. Kuat Cahaya (I) = E.R2

Cos Q = Lumen.m = Candela

Kuat penerangan (lux): Penerangan pada permukaan benda secara merata seluas 1 m2, berjarak 1 m dari titik sumber cahaya berkekuatan 1 kandela.Kuat cahaya (foot candle): Banyaknya (jumlah) sinar yang jatuh pada permukaan benda seluas 1 kaki persegi (=0,0029 m2) dari sumber cahaya yang berjarak 1 kaki (=0,3048 m = 12 inci).

Sensor suhu dankelembaban udara

Sensor radiasi UV dan Intensitas cahaya.

Panel monitor menunjuk-kan besaran angka dan satuan

-

Ultra Violet Monitor (4 in 1)(Alat pengukur radiasi ultra violet, kuat cahaya, suhu dan kelembaban)

KONVERSI ENERGI:1 Joule = 107 erg.

Kelembaban Udara (RH) = %Suhu Udara (T) = 0CKuat Penerangan (E) = LuxKuat Radiasi UV (UVR) = μW/Lumen

1 kwh = 3.600.000 J.1 Kalori = 4,1868 J.KONVERSI DAYA:1 watt = 1 Joule/ detik.1 HP = 0,746 wattEnergi = kekuatan untuk melakukan usaha.Daya = kekuatan tenaga. Lampu TL Ultra Violet, National,100 volt/ 50 Hz., Type FL 205,Panjang gelombang = 263 nm. Energi = 2 μW/cm2.

Tombol untuk suhu, kelembaban udara, kuat cahaya dan radiasi ultra violet.

Catatan :1 μ (mikro) = 1 / 1.000.000 atau 10-6

1 n (nano) = 1 / 1.000.000.000 atau 10-9

CATATAN :E = kuat penerangan, bersatuan Lux; F = fluks cahaya, bersatuan Lumen; A = luas bidang, bersatuan m2; J = energi, bersatuan Joule/m2; T = waktu, bersatuan jam; R = jarak sumber penerangan dan benda,

bersatuan m; Q = menyatakan besarnya sudut antara

sumber cahaya dan titik benda yang diterangi, tetapi jika sudutnya tegak lurus maka Q = 0 dan harga Cos Q dapat diabaikan.

Satuan Ukuran ELSEC 4 in 1 Monitor:

Gambar 10b.:

Gambar 08b.:

Page 52: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[50]

KELEMBABAN DAN SUHU UDARA

RH = kelembaban absolut suatu udarakelembaban absolut udara jenuh

pada suhu sama

x 100%

2. Satuan-satuan Satuan Suhu (T)Celcius (C) ===> F = {(C x 9/5) + 32}Reamur (R)Fahrenheit (F) => C = {(F-32) x 5/9}Kelvin (K) ===> C = (K-273)

Satuan Kelembaban Relatif (RH) = Persen (%)

Thermohygrometer elektronik

Sens

or s

uhu

dan

kele

mba

ban

udar

a.

1. Pengertian/ Definisi

Alat ini dipakai untuk mengukur suhu dan kelembaban udara pada suatu ruangan tanpa kita harus masuk kedalam ruangan yang akan kita ukur. Alat ini dilengkapi sensor yang dapat ditarik dan dilewatkan pada dinding.

Jumlah uap air pada volume tertentu sering disebut sebagai “kelembaban absolut” (absolute humidity/ AH), yang jumlah maksimumnya tergantung dari suhu udaranya. Kejenuhan dari uap ini disebut sebagai titik embun (dew point/ DP)-nya. Jika suhu diturunkan, suatu ruang dapat menampung lebih banyak uap air (dalam volume tetap). Tetapi jika suhu dinaikkan akan terjadi pengembunan.Jika pada udara tidak jenuh tanpa terdapat penambahan air, maka besarnya kelembaban absolut akan tetap/ konstan, selama perubahan suhu sampai suhu udara diturunkan ke titik embun.Kelembaban retatif (relatif humidity/ RH) pada suhu tertentu adalah perbandingan kelembaban absolut aktual dengan kelembaban absolut potensial pada titik jenuhnya.

Contoh:Satu meter kubik udara pada suatu wadah tertutup (kedap) pada suhu 20 oC dapat menampung sampai 17 ml uap air. Tetapi jika di wadah tersebut ada hanya 8.5 ml. uap air, maka kelembaban relatifnya = 8.5/17 x 100 = 50%.Jika suhu udara dinaikkan menjadi 25 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang dapat ditampung menjadi 23 ml. Apabila uap air yang ada cuma 8.5 ml., maka RH = 8.5/23 x 100% = 37%. Contoh tersebut menunjukkan “mengapa jika suatu ruangan tertutup dipanaskan menjadi kering”. Jika suhu udara diturunkan menjadi 5 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang dapat ditampung menjadi 8.5 ml. Apabila uap air yang ada sama, yaitu 8.5 ml., maka RH = 8.5/ 8.5 x 100% = 100%. Ini menunjukkan “mengapa kondensasi terjadi”.

Climate Datalogger

Suhu dan Kelembaban UdaraPengenalan & Petunjuk Operasional Alat Ukur Klimatologi

Alat ini dapat merekam data kelembaban dan suhu per hari,

minggu atau bulan.

Gambar 09b.:

Gambar 15.:

Page 53: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[51]

Wet & Dry Bulb Psychrometer

Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban Udara

Banyak digunakan untuk kalibrasi alat-alat pengukur RH & T jenis lain.

INAKURASI + 2%

Kain selalu bersih dan harus dengan air distilasi/ deionisasi

selis

ih h

arga

“Wet & Dry Psychrometer”sangat cocok digunakan untuk kalibrasi, spot reading dan pendataan data klimatologi harian.Kita dapat mengetahui besarnya suhu udara secara langsung pada bagian thermometer yang kering (kiri). Sedangkan RH-nya dapat dicari dengan merujuk selisih harga dengan thermometer yang basah (kanan). Selanjutnya besar- nya RH dapat dicari pada Tabel RH yang biasa disertakan pada saat pembelian alat tersebut.

Maintenans Alat:Kain yang digunakan untuk melembabi (dengan air distilasi) thermometer merkuri diusahakan selalu bersih, dan air yang digunakan selalu air distilasi.

Sling PsychrometerAlat ini menyerupai Wet & Dry Psychrometer, tetapi badan yang ditempeli thermometer (baik yang dry ataupun wet) dapat diputar, guna melewatkan udara pada thermometer. Belakangan perangkat ini telah dimodifikasi dengan tenaga baterai untuk memutar kipas angin yang melewatkan udara yang akan diukur suhu ataupun kelembab- annya.

Thermohygrometer

Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.

Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.

Besarmya RH merujuk pada “perubahan ukuran benda/ bahan higroskopis”, seperti: rambut, polymer atau garam kristal.

Tanganan pemegang pena pencatat

Tabung berputar menurut waktu (1, 7 atau 31 hari

Pena pencatat RH dan T

Mengalami “shock” perubahan RH dan T yang sangat mencolok.

INAKURASI (INACCURACY):+ 2 ~ 4% (sering dikalibrasi)+ 30 ~ 60% (jarang/ tidak dikalibrasi)

Referensi:Bachmann (1992:15-22)Thermohygrograph

Kertas grafis

Besarnya RH dan T yang tertulis pada kertas grafis tidak sinkron dengan waktu yang tertera. Waktu sesungguhnya terlambat (dikurangi) sekitar 30 menit.

Catatan:Satu orang yang sedang istirahat selama satu jam setara dengan 60 ml air, dan menghasil- kan panas setara dengan 100 watt lampu pijar.

Gambar 16.:

Gambar 17.:

Gambar 18.:

Page 54: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[52]

pH and thermometerHanna Instruments

ORP meterHanna Instruments

Catatan : 1. Sebelum konservasi tekstil kita harus mengenal sifat-sifat serat kelompok selulose (kayu, kapas, linen,

anyaman, dll.) dan kelompok protein (kulit binatang, sutera, wool, dst.). Kedua kelompok serat bersifat mudah menyerap air, tetapi kalau selulose pada kondisi agak lembab menjadi kuat dan sutera menjadi lemah. Kelompok protein tahan terhadap bahan bersifat agak asam tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak basa, sedangkan selulose tahan terhadap bahan bersifat agak basa tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak asam.

2. ORP (Oxidation-Reduction Potential) meter biasanya terdiri dari dua buah elektroda (muatan listrik antara dua kutub untuk mengukur resistensi di dalam air). Satu elektroda pada umumnya terbuat dari bahan perak dan dikelilingi dengan larutan elektrolit. Pada bagian ini akan menghasilkan tegangan yang konsisten. Dengan demikian, maka akan memberikan referensi ke probe lainnya untuk dapat dibandingkan. Salah satu elektroda lainnya, terbuat dari platina, yang akan mengukur tegangan di dalam kolam. Perbedaan pengujian inilah yang akan dijadikan data yang akan ditampilkan sebagai hasil pengukuran. Perlawanan dari kedua elektroda ini disebabkan oleh pertukaran elektron ketika oksidasi klorin terjadi. Kandungan pH air dapat mempengaruhi hasil pengukuran ORP meter ini. Penganalisis pH biasanya digunakan bersama dengan ORP meter untuk memastikan kadarnya dalam batas yang ditentukan.

-400 -300 -200 -100 +1000 +200 +300 +400

Teh Hijau

Vitamin C

Cod Liver Oil

Air Kran

Soda

Skala OKSIDASI dalam Konservasi

NetralBaik Buruk

- ORP (mV) + ORP (mV)

Gambar 19.:

Page 55: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[53]

Wadah Tertutup(Kedap)

TigaKuponLogam

Sampel(Bahan yangakan diuji)

AirDistilasi

Oddy Test 1973

suhu 60 derajat Celcius selama 28 hari

tembaga perak timbal

UJI BAHAN LEMARISIMPAN & DISPLAI

Penetralan tekstil yang berkondisi asam

Rak-rak sederhana untuk penyimpanan bahan dan alat untuk keperluan konservasi tekstil.

Teknik rolling untuk kain biasa untuk keperluan penyimpanan dan transportasi.

Lemari dan (lapisan) dinding sengaja dibuat dengan bahan kayu karena bersifat buffering.

Detail mounting kertas karton bebas asam untuk keperluan displai dan penyimpanan.

Gambaran kotak-kotak berisi tekstil yang dibungkus kertas bebas asam tersusun rapi disamping rak-rak dalam ruang simpan.

Kain Damas

Tes ini digunakan untuk pengujian sampel yang harus ditempatkan dalam wadah kedap udara dengan tiga kupon logam yang berbeda — perak (Ag), timbal (Pb) dan tembaga (Cu) — yang tidak menyentuh satu sama lain atau sample bahan yang akan diuji. Wadah disegel dengan sedikit air distilasi untuk menjaga kelemba-ban yang tinggi, kemudian dipanaskan pada suhu 60 derajat Celcius selama 28 hari. Wadah yang identik dengan tiga logam kupon bertindak sebagai kontrol. Jika kupon logam menunjukkan tidak adanya tanda-tanda korosi, maka bahan yang diuji dianggap cocok untuk ditempatkan di sekitar benda seni atau budaya. Tes Oddy bukanlah tes kontak, tetapi hanya untuk pengujian gas (uap). Setiap logam mendeteksi kumpulan zat korosif. Perak adalah untuk mendeteksi senyawa belerang dan sul�da karbonil. Timbal untuk mendeteksi asam organik, aldehida dan gas asam. Tembaga untuk mendeteksi klorida, oksida dan senyawa belerang. Ada banyak jenis bahan pengujian untuk tujuan lain, termasuk pengujian kimiawi dan �sik.

KAIN

2

1

34

5

6

789

10TOBI Steamer

Gambar 20.:

Gambar 21.:

d

cba

g

fe

Gambar 22.: Perangkat untuk penetralan tekstil yang berkondisi asam

Page 56: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[54]

AsetonAseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon,

propan-2-on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai perbandingan dengan air, etanol, dietil eter, dll. Ia sendiri juga merupakan pelarut yang penting. Aseton digunakan untuk membuat plastik, serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil.

ProduksiAseton dibuat secara langsung maupun tidak langsung dari

propena. Secara umum, melalui proses kumena, benzena dialkilasi dengan propena dan produk proses kumena(isopropilbenzena) dioksidasi untuk menghasilkan fenol dan Aseton:

C6H5CH(CH3)2 + O2 ---> C6H5OH + OC(CH3)2

Konversi di atas terjadi melalui zat antara kumena hidroperoksida, C6H5CH(CH3)2.

Aseton juga diproduksi melalui propena yang dioksidasi langsung dengan menggunakan katalis Pd(II)/Cu(II), mirip seperti 'proses wacker'.

Dahulu, aseton diproduksi dari distilasi kering senyawa asetat, misalnya kalsium asetat. Selama perang dunia I, sebuah proses produksi aseton dari fermentasi bakteri dikembangkan oleh Chaim Weizmann dalam rangka membantu Britania dalam usaha perang. Proses ini kemudian ditinggalkan karena rendahnya aseton butanol yang dihasilkan.

PenggunaanCairan pembersih

Aseton sering kali merupakan komponen utama (atau tunggal) dari cairan pelepas cat kuku. Etil asetat, pelarut organik lainnya, kadang-kadang juga digunakan. Aseton juga digunakan sebagai pelepas lem super. Ia juga dapat digunakan untuk mengencerkan dan membersihkan resin kaca serat dan epoksi. Ia dapat melarutkan berbagai macam plastik dan serat sintetis.

Ia sangat baik digunakan untuk mengencerkan resin kaca serat, membersihkan peralatan kaca gelas, dan melarutkan resin epoksi dan lem super sebelum mengeras.

Selain itu, aseton sangatlah efektif ketika digunakan sebagai cairan pembersih dalam mengatasi tinta permanen.Pelarut

Aseton dapat melarutkan berbagai macam plastik, meliputi botol Nalgene yang dibuat dari polistirena, polikarbonat, dan beberapa jenis poliprolilena.

dalam laboratorium, aseton digunakan sebagai pelarut aportik polar dalam kebanyakan reaksi organik, seperti reaksi SN2. Penggunaan pelarut aseton juga berperan penting pada oksidasi Jones. Oleh karena polaritas aseton yang menengah, ia melarutkan berbagai macam senyawa. Sehingga ia umumnya ditampung dalam botol cuci dan digunakan sebagai untuk membilas peralatan gelas laboratorium.

Walaupun mudah terbakar, aseton digunakan secara ekstensif pada proses penyimpanan dan transpor asetilena dalam industri pertambangan. Bejana yang mengandung bahan berpori pertama-tama diisi dengan aseton, kemudian asetilena, yang akan larut dalam aseton. Satu liter aseton dapat melarutkan sekitas 250 liter asetilena.Stok umpan

Dalam bidang industri, aseton direaksi dengan fenol untuk memproduksi bisfenol A. Bisfenol A adalah komponen penting dalam berbagai polimer, misalnya polikarbonat, poliuretana, dan resin epoksi. Aseton juga digunakan dalam manufaktur kordit.

Page 57: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[55]

AcetoneAcetone (systematically named propanone) is the organic compound with the formula (CH3)2CO. It is a colorless,

volatile, �ammable liquid, and is the simplest ketone.Acetone is miscible with water and serves as an important solvent in its own right, typically for cleaning

purposes in the laboratory. About 6.7 million tonnes were produced worldwide in 2010, mainly for use as a solvent and production of methyl methacrylate and bisphenol A. It is a common building block in organic chemistry. Familiar household uses of acetone are as the active ingredient in nail polish remover and as paint thinner.

Acetone is produced and disposed of in the human body through normal metabolic processes. It is normally present in blood and urine. People with diabetes produce it in larger amounts. Reproductive toxicity tests show that it has low potential to cause reproductive problems. Pregnant women, nursing mothers and children have higher levels of acetone. Ketogenic diets that increase acetone in the body are used to counter epileptic attacks in infants and children who su�er from recalcitrant refractory epilepsy.

HistoryAcetone was �rst produced by alchemists during the late Middle Ages via the dry distillation of metal acetates

(e.g., lead acetate, which produced "spirit of Saturn" (since the alchemical symbol for lead was also the astrological symbol for the planet Saturn)).

In 1832, French chemist Jean Baptiste Dumas and German chemist Justus von Liebig determined the empirical formula for acetone. In 1833, the French chemist Antoine Bussy named acetone by adding the su�x -one to the stem of the corresponding acid (viz, acetic acid). By 1852, English chemist Alexander William Williamson realized that acetone was methyl acetyl;[19] the following year, the French chemist Charles Frédéric Gerhardt concurred. In 1865, the German chemist August Kekulé published the modern structural formula for acetone.

SafetyFlammability

The most hazardous property of acetone is its extreme �ammability. At temperatures greater than acetone's �ash point of −20 °C (−4 °F), air mixtures of between 2.5% and 12.8% acetone, by volume, may explode or cause a �ash �re. Vapors can �ow along surfaces to distant ignition sources and �ash back. Static discharge may also ignite acetone vapors, though acetone has a very high ignition initiation energy point and therefore accidental ignition is rare. Even pouring or spraying acetone over red-glowing coal will not ignite it, due to the high concentration of vapour and the cooling e�ect of evaporation of the liquid.[37] It auto-ignites at 465 °C (869 °F). Auto-ignition temperature is also dependent upon the exposure time, thus at some tests it is quoted as 525 °C. Also, industrial acetone is likely to contain a small amount of water which also inhibits ignition.Health information

Acetone has been studied extensively and is generally recognized to have low acute and chronic toxicity if ingested and/or inhaled. Acetone is not currently regarded as a carcinogen, a mutagenic chemical or a concern for chronic neurotoxicity e�ects.

Acetone can be found as an ingredient in a variety of consumer products ranging from cosmetics to processed and unprocessed foods. Acetone has been rated as a generally recognized as safe (GRAS) substance when present in beverages, baked foods, desserts, and preserves at concentrations ranging from 5 to 8 mg/L.Toxicology

Acetone is believed to exhibit only slight toxicity in normal use, and there is no strong evidence of chronic health e�ects if basic precautions are followed.

At very high vapor concentrations, acetone is irritating and, like many other solvents, may depress the central nervous system. It is also a severe irritant on contact with eyes, and a potential pulmonary aspiration risk. In one documented case, ingestion of a substantial amount of acetone led to systemic toxicity, although the patient eventually fully recovered.[40] Some sources estimate LD50 for human ingestion at 0.621 g/kg; LD50 inhalation by mice is given as 23 g/m3, over 4 hours.

Acetone has been shown to have anticonvulsant e�ects in animal models of epilepsy, in the absence of toxicity, when administered in millimolar concentrations. It has been hypothesized that the high-fat low-carbohydrate ketogenic diet used clinically to control drug-resistant epilepsy in children works by elevating acetone in the brain.

Page 58: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[56]

ButanoneButanone, also known as methyl ethyl ketone (MEK), is an organic

compound with the formula CH3C(O)CH2CH3. This colorless liquid ketone has a sharp, sweet odor reminiscent of butterscotch and acetone. It is produced industrially on a large scale, and also occurs in trace amounts in nature. It is soluble in water and is commonly used as an industrial solvent.

ProductionButanone may be produced by oxidation of 2-butanol. The

dehydrogenation of 2-butanol using a catalyst is catalyzed by copper, zinc, or bronze:

CH3CH(OH)CH2CH3 ---> CH3C(O)CH2CH3 + H2

This is used to produce approximately 700 million kilograms yearly. Other syntheses that have been examined but not implemented include Wacker oxidation of 2-butene and oxidation of isobutylbenzene, which is analogous to the industrial production of acetone.

Both liquid-phase oxidation of heavy naphtha and the Fischer- Tropsch reaction produce mixed oxygenate streams, from which 2-butanone is extracted by fractionation.

Butanone is biosynthesized by some trees and found in some fruits and vegetables in small amounts. It is released to the air from car and truck exhausts.

ApplicationsAs a solvent

Butanone is an e�ective and common solvent and is used in processes involving gums, resins, cellulose acetate and nitrocellulose coatings and in vinyl �lms. For this reason it �nds use in the manufacture of plastics, textiles, in the production of para�n wax, and in household products such as lacquer, varnishes, paint remover, a denaturing agent for denatured alcohol, glues, and as a cleaning agent. It has similar solvent properties to acetone but boils at a higher temperature and has a signi�cantly slower evaporation rate. Butanone is also used in dry erase markers as the solvent of the erasable dye.As a plastic welding agent

As butanone dissolves polystyrene and many other plastics, it is sold as "model cement" for use in connecting parts of scale model kits. Though often considered an adhesive, it is actually functioning as a welding agent in this context.Other uses

Butanone is the precursor to methyl ethyl ketone peroxide, which is a catalyst for some polymerization reactions such as crosslinking of unsaturated polyester resins.

SafetyFlammability

Butanone can react with most oxidizing materials, and can produce �res.[5] It is moderately explosive; it requires only a small �ame or spark to cause a vigorous reaction. Butanone �res should be extinguished with carbon dioxide, dry agents, or alcohol-resistant foam. Concentrations in the air high enough to be �ammable are intolerable to humans due to the irritating nature of the vapor.Health e�ects

Butanone is an irritant, causing irritation to the eyes and nose of humans. Serious health e�ects in animals have been seen only at very high levels. These included skeletal birth defects and low birth weight in mice, when they inhaled MEK at the highest dose tested (3000 ppm for 7 hours/day). There are no long-term studies with animals breathing or drinking MEK, and no studies for carcinogenicity in animals breathing or drinking MEK. There is some evidence that methyl ethyl ketone can potentiate the toxicity of other solvents, in contrast to the calculation of mixed solvent exposures by simple addition of exposures. As of 2010, some reviewers advised caution in using methylethyl ketone because of reports of neuropsychological e�ects.

Butanone is listed as a Table II precursor under the United Nations Convention Against Illicit Tra�c in Narcotic Drugs and Psychotropic Substances.

Page 59: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[57]

Diacetone alcoholDiacetone alcohol is a chemical compound with the formula

CH3C(O)CH2C(OH)(CH3)2, sometimes called DAA. This liquid is a common synthetic intermediate used for the preparation of other compounds, and is also used as a solvent.

It occurs naturally in Achnatherum robustum.

SynthesisFirst identi�ed by Heintz, one standard laboratory preparation of DAA entails

the Ba(OH)2-catalyzed condensation of two molecules of acetone.It undergoes dehydration to give the α,β-unsaturated ketone, mesityl oxide:

Hydrogenation of mesityl oxide gives the industrial solvent, methyl isobutyl ketone ("MIBK").

UsesIt is used in cellulose ester lacquers, particularly of the brushing type, where it produces brilliant gloss and hard

�lm and where its lack of odor is desirable. It is used in lacquer thinners, dopes, wood stains, wood preservatives and printing pastes; in coating compositions for paper and textiles; permanent markers;[6] in making arti�cial silk and leather; in imitation gold leaf; in celluloid cements; as a preservative for animal tissue; in metal cleaning compounds; in the manufacture of photographic �lm; and in hydraulic brake �uids, where it is usually mixed with an equal volume of castor oil.

Page 60: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[58]

Para�nDalam ilmu kimia, para�n adalah nama umum untuk hidrokarbon alkan dengan formula CnH2n+2. Lilin para�n

merujuk pada benda padat dengan n=20–40.Molekul para�n paling simpel adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan. Anggota sejenis ini

yang lebih berat, seperti oktan C8H18, muncul sebagai cairan pada temperatur ruangan. Bentuk padat para�n, disebut lilin para�n, berasal dari molekul terberat mulai C20H42 hingga C40H82. Lilin para�n pertama ditemukan oleh Carl Reichenbach tahun 1830.

Para�n, atau hidrokarbon para�n, juga merupakan nama teknis untuk sebuah alkan pada umumnya, tapi dalam beberapa hal kata ini merujuk pada satu linear, atau alkan normal - di mana bercabang, atau isoalkan juga disebut isopara�n. Berbeda dari bahan bakar yang dikenal di Britania dan Afrika Selatan sebagai minyak para�n atau hanya para�n, yang disebut sebagai kerosin di sebagian besar AS, Australia dan Selandia Baru.

Namanya berasal dari kata Latin parum (= jarang) + a�nis dengan arti seluruhnya "sedikit a�nitas", atau "sedikit reaktivitas". Ini diakibatkan oleh alkan, yang non kutub dan sedikit gugus fungsional-nya, sangat tidak reaktif.

MalamMalam (bahasa Inggris: wax) adalah suatu zat padat yang diproduksi secara alami. Dalam istilah sehari-hari

orang menamakannya "lilin". Lilin (kandil) sendiri memang dapat menggunakan malam sebagai bahan bakarnya.Kebanyakan malam diperoleh dari ekskresi tumbuh-tumbuhan, berupa damar atau resin. Pada tumbuhan,

malam adalah hasil metabolisme sekunder yang dikeluarkan oleh pembuluh resin. Sumber hewani untuk malam berasal dari sarang tawon dan lebah.

Malam digunakan secara luas dalam industri. Dalam pembuatan batik, malam berperan sebagai penutup bagian kain agar tidak terwarnai dalam pencelupan.

Secara kimiawi, malam tergolong sebagai lipid.

DamarDamar (bahasa Inggris: dammar gum) adalah hasil sekresi (getah atau gum) dari pohon Shorea sp., Vatica sp.,

Dryobalanops sp., dan lain-lain dari suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae. Di dalamnya termasuk damar mata kucing dan damar gelap. Damar dimanfaatkan dalam pembuatan korek api (untuk mencegah api membakar kayu terlalu cepat), plastik, plester, vernis, dan lak. Getah damar merupakan resin triterpenoid, mengandung banyak triterpene dan hasil oksidasinya. Banyak di antaranya merupakan senyawa dengan berat molekul rendah (dammarane, asam damarenolat, oleanane, asam oleanonat, dll.), tetapi damar juga mengandung suatu fraksi polimer, yang tersusun dari polycadinene.

PenggunaanDamar digunakan dalam makanan, sebagai pembuat keruh (clouding agent) atau pembuat mengkilap (glazing

agent, dan dalam kemenyan, vernis, dan produk-produk lain. "Vernis damar" (Dammar varnish), terbuat dari getah damar yang dicampur dengan terpentin, diperkenalkan sebagai vernis gambar pada tahun 1826, biasanya dipakai dalam lukisan minyak, baik dalam proses pembuatan lukisan maupun setelah lukisan selesai.

Kristal damar juga dilarutkan dalam molten malam para�n untuk membuat batik, guna mencegah malam meretak ketika dilukiskan pada sutra atau rayon.

Namanya dalam bahasa Indonesia atau bahasa Melayu berarti "resin" atau "obor yang dibuat dari resin".Ada dua jenis lain dari damar, selain getah damar:Mata kucing merupakan resin kristalin, biasanya dalam bentuk bola-bola bulat.Batu berbentuk kelereng, damar berwarna keruh (opaque) yang dikumpulkan dari tanah.

Page 61: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[59]

TurpentineTurpentine (also called spirit of turpentine, oil of

turpentine, wood turpentine and colloquially turps) is a �uid obtained by the distillation of resin obtained from live trees, mainly pines. It is mainly used as a solvent and as a source of materials for organic synthesis.

Turpentine is composed of terpenes, mainly the monoterpenes alpha-pinene and beta-pinene with lesser amounts of carene, camphene, dipentene, and terpinolene.

The word turpentine derives (via French and Latin) from the Greek word τερεβινθίνη terebinthine, the name of a species of tree, the terebinth tree. Mineral turpentine or other petroleum distillates are used to replace turpentine, but they are very di�erent chemically.

Source treesOne of the earliest sources was the terebinth or turpentine tree (Pistacia terebinthus), a Mediterranean tree

related to the pistachio. Important pines for turpentine production include: maritime pine (Pinus pinaster), Aleppo pine (Pinus halepensis), Masson's pine (Pinus massoniana), Sumatran pine (Pinus merkusii), longleaf pine (Pinus palustris), loblolly pine (Pinus taeda) and ponderosa pine (Pinus ponderosa).

Canada balsam, also called Canada turpentine or balsam of �r, is a turpentine which is made from the oleoresin of the balsam �r. Venice turpentine is produced from the western larch Larix occidentalis.

In order to tap into the sap producing layers of the tree, turpentiners used a combination of hacks to remove the pine bark. Once debarked, pine trees secrete oleoresin onto the surface of the wound as a protective measure to seal the opening, resist exposure to micro-organisms and insects and prevent vital sap loss. Turpentiners wounded trees in V-shaped streaks down the length of the trunks so as to channel the oleoresin into containers. It was then collected and processed into spirits of turpentine. Oleoresin yield may be increased by as much as 40% by applying paraquat herbicides to the exposed wood.

The V-shaped cuts are called "catfaces" for their resemblance to a cat’s whiskers. These marks on a pine tree signify it was used to collect resin for turpentine production.

Converting oleoresin to turpentineCrude oleoresin collected from wounded trees may be evaporated by steam distillation in a copper still. Molten

rosin remains in the still bottoms after turpentine has been evaporated and recovered from a condenser. Turpentine may alternatively be condensed from destructive distillation of pine wood.

Oleoresin may also be extracted from shredded pine stumps, roots, and slash using the light end of the heavy naphtha fraction (boiling between 90 and 115 °C or 195 and 240 °F) from a crude oil re�nery. Multi-stage counter-current extraction is commonly used so fresh naphtha �rst contacts wood leached in previous stages and naphtha laden with turpentine from previous stages contacts fresh wood before vacuum distillation to recover naphtha from the turpentine. Leached wood is steamed for additional naphtha recovery prior to burning for energy recovery.

When producing chemical wood pulp from pines or other coniferous trees, sulfate turpentine may be condensed from the gas generated in Kraft process pulp digesters. The average yield of crude sulfate turpentine is 5–10 kg/t pulp. Unless burned at the mill for energy production, sulfate turpentine may require additional treatment measures to remove traces of sulfur compounds.

Industrial and other end usesSolvent

The two primary uses of turpentine in industry are as a solvent and as a source of materials for organic synthesis. As a solvent, turpentine is used for thinning oil-based paints, for producing varnishes, and as a raw material for the chemical industry. Its industrial use as a solvent in industrialized nations has largely been replaced by the much cheaper turpentine substitutes distilled from crude oil. Turpentine has long been used as a solvent, mixed with beeswax or with carnauba wax, to make �ne furniture wax for use as a protective coating over oiled wood �nishes (e.g., tung oil).Source of organic compounds

Turpentine is also used as a source of raw materials in the synthesis of fragrant chemical compounds. Commercially used camphor, linalool, alpha-terpineol, and geraniol are all usually produced from alpha-pinene and beta-pinene, which are two of the chief chemical components of turpentine. These pinenes are separated and puri�ed by distillation. The mixture of diterpenes and triterpenes that is left as residue after turpentine distillation is sold as rosin.

Page 62: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[60]

TolueneToluene, formerly known as toluol, is a colorless, water-

insoluble liquid with the smell associated with paint thinners. It is a mono-substituted benzene derivative, consisting of a CH3 group attached to a phenyl group. As such, its IUPAC systematic name is methylbenzene. It is an aromatic hydrocarbon.

Toluene is widely used as an industrial feedstock and a solvent. In 2013, worldwide sales of Toluene amounted to about 24.5 billion US-dollars.

As the solvent in a common glue, toluene is sometimes used as a recreational inhalant ("glue sni�ng") and has the potential of causing severe neurological harm.

HistoryThe compound was �rst isolated in 1837 through a distillation of pine oil by a Polish chemist named Filip Walter,

who named it rétinnaphte. In 1841, French chemist Henri Étienne Sainte-Claire Deville isolated a hydrocarbon from balsam of Tolu (an aromatic extract from the tropical Colombian tree Myroxylon balsamum), which Deville recognized as similar to Walter's rétinnaphte and to benzene; hence he called the new hydrocarbon benzoène. In 1843, Jöns Jacob Berzelius recommended the name toluin. In 1850, French chemist Auguste Cahours isolated from a distillate of wood a hydrocarbon which he recognized as similar to Deville's benzoène and which Cahours named toluène.

ProductionToluene occurs naturally at low levels in crude oil and is a byproduct in the production of gasoline by a catalytic

reformer or ethylene cracker; It is also a byproduct of the production of coke from coal. Final separation and puri�cation is done by any of the by distillation or solvent extraction processes used for BTX aromatics (benzene, toluene, and xylene isomers).Laboratory preparation

Toluene is so inexpensively produced industrially that it is not prepared in the laboratory. In principle it could be prepared by a variety of methods. For example, although only of didactical interest, benzene reacts with methyl chloride in presence of a Lewis acid such as aluminium chloride to give toluene:

C6H5H + CH3Cl ---> C6H5CH3 + HClSuch reactions are complicated by polymethylation because toluene is more susceptible to alkylation than is

benzene.Uses

Toluene is mainly used as a precursor to benzene. The process involves hydrodealkylation:C6H5CH3 + H2 ---> C6H6 + CH4The second ranked application involves its disproportionation to a mixture of benzene and xylene. When

oxidized it yields benzaldehyde and benzoic acid, two important intermediates in chemistry.Toxicology and metabolism

Inhalation of toluene in low to moderate levels can cause tiredness, confusion, weakness, drunken-type actions, memory loss, nausea, loss of appetite, hearing loss, and color vision loss. These symptoms usually disappear when exposure is stopped. Inhaling high levels of toluene in a short time may cause light-headedness, nausea, or sleepiness, unconsciousness, and even death. Toluene is, however, much less toxic than benzene, and has as a consequence, largely replaced it as an aromatic solvent in chemical preparation. The US Environmental Protection Agency (EPA) states that the carcinogenic potential of toluene cannot be evaluated due to insu�cient information.

Similar to many other solvents such as 1,1,1-trichloroethane and some alkylbenzenes, toluene has been shown to act as a non-competitive NMDA receptor antagonist and GABAA receptor positive allosteric modulator. Additionally, toluene has been shown to display antidepressant-like e�ects in rodents in the forced swim test (FST) and the tail suspension test (TST).

Toluene is sometimes used as a recreational inhalant ("glue sni�ng"), likely on account of its euphoric and dissociative e�ects.

ToluenToluena, dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun

fenilmetana, adalah cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai pelarut. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya yang memabukkan.

Page 63: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[61]

Uranyl acetateUranyl acetate (UO2(CH3COO)2·2H2O) is the acetate salt of uranyl and is

a yellow-green crystalline solid made up of yellow-green rhombic crystals and has a slight acetic odor. This compound is a nuclear fuel derivative, and its use and possession are sanctioned by international law.

ProductionCommercial preparations of uranyl acetate are usually made from

depleted uranium and are prepared by reacting metallic uranium with acetic acid.

UsesUranyl acetate is extensively used as a negative stain in electron

microscopy. Most procedures in electron microscopy for biology require the use of uranyl acetate. Negative staining protocols typically treat the sample with 1% to 5% aqueous solution. Uranyl acetate staining is simple and quick to perform and one can examine the sample within a few minutes after staining. Some biological samples are not amenable to uranyl acetate staining and, in these cases, alternative staining techniques and or low-voltage electron microscopy technique may be more suitable.

1% and 2% uranyl acetate solutions are used as an indicator, and a titrant in stronger concentrations in analytical chemistry, as it forms an insoluble salt with sodium (the vast majority of sodium salts are water-soluble). Uranyl acetate solutions show evidence of being sensitive to light, especially UV, and will precipitate if exposed.

Uranyl acetate is also used in a standard test—American Association of State Highway and Transportation O�cials (AASHTO) Designation T 299—for alkali-silica reactivity in aggregates (crushed stone or gravel) being considered for use in cement concrete.

Uranyl acetate dihydrate has been used as a starting reagent in experimental inorganic chemistry, for example, [UO2Cl2(THF)2] (THF = tetrahydrofuran).

SafetyUranyl acetate is both radioactive and toxic. Normal commercial stocks prepared from depleted uranium have a

typical speci�c activity of 0.37–0.51 microcuries (14–19 kBq) per gram. This is a very mild level of radioactivity and is not su�cient to be harmful while the material remains external to the body.

Uranyl acetate is very toxic if ingested, inhaled as dust or by skin contact if skin is cut or abraded. The toxicity is due to the combined e�ect of chemical toxicity and mild radioactivity and there is a danger of cumulative e�ects from long term exposure.

Page 64: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[62]

Dasar Hukum, Rincian Tugas Bidang dan SeksiBidang Perawatan & Pengawetan - Museum Nasional

Rincian Tugas Bidang Perawatan dan Pengawetan [Pasal 10, Permendikbud No. 23 Thn 2013] :a. melaksanakan penyusunan program kerja Bidang;b. melaksanakan observasi kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;c. melaksanakan uji laboratorium benda bernilai budaya berskala nasional;d. melaksanakan klasifikasi kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;e. melaksanakan rekomendasi penanganan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;f. melaksanakan pengkajian perawatan benda bernilai budaya berskala nasional;g. melaksanakan pembersihan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;h. melaksanakan perbaikan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;i. melaksanakan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;j. melaksanakan restorasi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;k. melaksanakan penguatan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;l. melaksanakan pelapisan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;m. melaksanakan fumigasi dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;n. melaksanakan pemantauan lingkungan mikro koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;o. melaksanakan pemberian bantuan teknis di bidang perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya

berskala nasional;p. melaksanakan evaluasi di bidang perawatan dan pengawetan benda bernilai budaya berskala nasional;q. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Bidang; dan r. melaksanakan penyusunan laporan Bidang.

1. UU CAGAR BUDAYA (UU No. 11 Tahun 2010)2. PP No. 66 Tahun 2015 tentang MUSEUM3. ORGANISASI & TATA KERJA MUSEUM NASIONAL

(Permendikbud RI No. 48 Tahun 2012)4. RINCIAN TUGAS MUSEUM NASIONAL

(Permendikbud RI No. 23 Tahun 2013)5. URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD

(Permendikbud RI No. 8 Tahun 2015)

Rincian Tugas Seksi Observasi [Pasal 11, Permendikbud No. 23 Thn 2013] :a. melakukan penyusunan program kerja Seksi dan konsep program kerja Bidang;b. melakukan pengamatan dan pendataan kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;c. melakukan uji laboratorium benda bernilai budaya berskala nasional;d. melakukan klasifikasi kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;e. melakukan rekomendasi penanganan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;f. melakukan penyusunan bahan bantuan teknis di bidang observasi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;g. melakukan evaluasi pelaksanaan observasi benda bernilai budaya berskala nasional;h. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Seksi; dani. melakukan penyusunan laporan Seksi.

5. Prestasi Kerja => Sasaran Kerja PNS [SKP](PP No. 46 Thn. 2011 dan Perka BKN No. 1 Thn. 2013)

6. Pedoman Penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur)(Permen PANRB No. 35 Tahun 2012)

7. Standar Kompetensi Manajerial (SKM PNS)(Perka BKN No. 7 Tahun 2013)

8. Standar Kompetensi Teknis (SKT PNS)(Perka BKN No. 8 Tahun 2013)

Rincian Tugas Seksi Perawatan [Pasal 12, Permendikbud No. 23 Thn 2013] :a. melakukan penyusunan program kerja Seksi;b. melakukan pengkajian perawatan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;c. melakukan pembersihan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;d. melakukan perbaikan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;e. melakukan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;f. melakukan restorasi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;g. melakukan penyusunan bahan pemberian bantuan teknis di bidang perawatan koleksi benda bernilai budaya

berskala nasional;h. melakukan evaluasi pelaksanaan perawatan benda bernilai budaya berskala nasional;i. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Seksi; danj. melakukan penyusunan laporan Seksi.

Rincian Tugas Seksi Pengawetan [Pasal 13, Permendikbud No. 23 Thn 2013] :a. melakukan penyusunan program kerja Seksi;b. melakukan penguatan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;c. melakukan pelapisan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;d. melakukan fumigasi dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;e. melakukan pemantauan lingkungan mikro koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;f. melakukan penyusunan bahan pemberian bantuan teknis di bidang pengawetan koleksi benda bernilai budaya

berskala nasional;g. melakukan evaluasi pelaksanaan pengawetan benda bernilai budaya berskala nasional;h. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Seksi; dani. melakukan penyusunan laporan Seksi dan konsep laporan Bidang.

Page 65: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[63]

1. NOMOR KODE JABATAN : E.068 2. NAMA JABATAN : Analis Pemeliharaan dan

Pemugaran Cagar Budaya dan Koleksi Museum

3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi Pemeliharaan dan Pemugaran 3.2. Eselon III : Subdirektorat Pelindungan 3.3. Eselon II : Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan

Permuseuman 3.4. Eselon I : Direktorat Jenderal Kebudayaan.

1. NOMOR KODE JABATAN : E.223 2. NAMA JABATAN : Pengkaji Pelestari Cagar Budaya 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi3.2. Eselon III : Balai Pelestarian Cagar Budaya4. RUMUSAN TUGAS :

Menganalisis dan mengkaji serta menyusun saran pemecahan masalah dalam kegiatan pelestarian cagar budaya sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan.

1. NOMOR KODE JABATAN : E.122 2. NAMA JABATAN : Juru Pelestari Cagar Budaya 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi 3.2. Eselon III : Balai Pelestarian Cagar Budaya4. RUMUSAN TUGAS :

Mengumpulkan data kerusakan, merawat dan memelihara benda cagar budaya sesuai dengan prosedur dalam rangka pelestarian cagar budaya.

1. NOMOR KODE JABATAN : E.477 2. NAMA JABATAN : Teknisi Pelestari Cagar Budaya 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi Pelindungan, Pengembangan, dan

Pemanfaatan 3.2. Eselon III : Balai Pelestarian Cagar Budaya 4. RUMUSAN TUGAS :

Mengumpulkan data kerusakan, data pelestarian, dan pengembangan cagar budaya.

1. NOMOR KODE JABATAN : E.125 2. NAMA JABATAN : Konservator 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : ...................... 3.2. Eselon III : ...................... 3.3. Eselon II : ...................... 4. RUMUSAN TUGAS :

Menganalisis data dan mengidentifikasi masalah kondisi koleksi serta melakukan observasi, perawatan, dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka pelestarian koleksi di ....

1. NOMOR KODE JABATAN : E.126 2. NAMA JABATAN : Kurator 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : ...................... 3.2. Eselon III : ...................... 3.3. Eselon II : ...................... 4. RUMUSAN TUGAS :

Menyusun konsep kajian dan menganalisis data, serta saran pemecahan masalah/konsep petunjuk pelaksanaan identifikasi, klasifikasi, pencarian, pengumpulan dan katalogisasi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan pimpinan.

1. NOMOR KODE JABATAN : E.152 2. NAMA JABATAN : Penata Koleksi 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi Registrasi 3.2. Eselon III : Bidang Registrasi dan Dokumentasi 3.3. Eselon II : Museum Nasional 4. RUMUSAN TUGAS :

Melaksanakan penataan koleksi secara berkelanjutan dan peninjauan kembali rencana penataan di seluruh ruang penyimpanan untuk kepentingan pemanfaatan dan pengendalian koleksi.

1. NOMOR KODE JABATAN : E. 153 2. NAMA JABATAN : Penata Pameran 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi ................... 3.2. Eselon III : Bidang .................... 3.3. Eselon II : ..................... 4. RUMUSAN TUGAS :

Menata benda koleksi sesuai dengan kondisi sarana pameran dan desain layout tata pamer untuk kerapihan dan kelancaran pameran.

1. NOMOR KODE JABATAN : E.061 2. NAMA JABATAN : Analis Pelaksanaan Program

Peningkatan Kompetensi SDM Kebudayaan

3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1 Eselon IV : Subbidang Evaluasi 3.2 Eselon III : Bidang Peningkatan Kompetensi 3.3 Eselon II : Pusat Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kebudayaan 3.4 Eselon I : Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan

4. RUMUSAN TUGAS : Menganalisis data dan menyusun saran pemecahan masalah, konsep pedoman, konsep petunjuk pelaksanaan, konsep kebijakan pelaksanaan program peningkatan kompetensi SDM Kebudayaan sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan pimpinan.

Uraian Jabatan di Lingkungan Kemdikbud(Permendikbud No. 8 Tahun 2015)

Kon

serv

ator

Asis

ten

Kons

erva

tor

Anal

is/

Peng

kaji/

Pen

elaa

h Ko

nser

vasi

Page 66: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[64]

1. Menyiapkan bahan rencana kerja seksi sesuai dengan program kerja Bidang Perawatan dan Pengawetan dan hasil evaluasi pelaksanaan tugas tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Menganalisis data dan mengidentifikasi masalah kondisi koleksi serta melakukan observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka pelestarian koleksi di Museum Nasional.

a. Mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat konsep program kerja seksi;b. Membuat draft konsep program kerja yang akan dilaksanakan di lingkungan seksi;c. Mengkonsultasikan draft konsep program kerja kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

B. Uraian Tugas Konservator

A. Ikhtisar Jabatan Konservator

2. Menyusun instrumen pengumpulan dan pengolahan data observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan program kerja Bidang Perawatan dan Pengawetan sebagai panduan pelaksanaan tugas;

a. Mengidentifikasi jenis instrumen pengumpulan dan pengolahan data observasi, perawatan dan pengawetan;

b. Membuat instrumen pengumpulan dan pengolahan data observasi, perawatan dan pengawetan;

c. Mengkonsultasikan instrumen pengumpulan dan pengolahan data observasi, perawatan dan pengawetan kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

3. Menganalisis data hasil kegiatan observasi, perawatan dan pengawetan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui permasalahan;

a. Mengumpulkan data hasil kegiatan observasi, perawatan dan pengawetan dari pengumpul dan pengolah data;

b. Mengkaji data hasil kegiatan observasi, perawatan dan pengawetan dari pengumpul dan pengolah data;

c. Mengkonsultasikan data hasil kegiatan observasi, perawatan dan pengawetan kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

4. Mengidentifikasi masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui pemecahannya;

a. Mempelajari masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;b. Mengelompokan masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;c. Mengkonsultasikan data hasil pengelompokan masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya

berskala nasional kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

5. Menyiapkan bahan dalam pembuatan konsep penanganan masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk memecahkan masalah dan peningkatan kinerja;

a. Menelaah bahan/ data/ informasi untuk pembuatan konsep penanganan masalah;b. Mengelompokan bahan/ data/ informasi penanganan masalah kondisi koleksi bernilai

budaya berskala nasional;c. Mengkonsultasikan data hasil penyiapan bahan dalam pembuatan konsep penanganan

masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

Ikhtisar Jabatan dan Uraian Tugas KonservatorIdenti�kasi Kompetensi (Manajerial, Teknis & Tambahan)

Pere

ncan

aan

[Per

]

kata kunci kegiatan utamaKeterangan Warna:

Ber

piki

r Kon

sept

ual [

BK

]Ber

piki

r Ana

litis

[B

A]

Ber

piki

r Ana

litis

[B

A]

Penc

aria

n In

form

asi [

PI]

PENJELASAN

IDEN

TIFI

KA

SIK

OM

PET

ENS

I

Page 67: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[65]

a. Menelaah bahan/ data/ informasi untuk pembuatan materi/naskah perawatan dan pengawetan;b. Mengelompokan bahan/ data/ informasi yang diperlukan untuk membuat materi/ naskah

pengkajian perawatan dan pengawetan;c. Mengkonsultasikan hasil penyiapan bahan dalam pembuatan materi/naskah pengkajian

perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

a. Menyiapkan alat, bahan dan data pendukung yang diperlukan;b. Mempraktekan uji laboratorium tentang jenis dan proses kerusakan/ pelapukan koleksi benda

bernilai budaya berskala nasional;c. Menganalisis hasil uji laboratorium tentang jenis dan proses kerusakan/ pelapukan koleksi

benda bernilai budaya berskala nasional;d. Melaporkan hasil uji laboratorium tentang jenis dan proses kerusakan/pelapukan koleksi

benda bernilai budaya berskala nasional kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

a. Menyiapkan koleksi benda budaya berskala nasional yang akan dibersihkan, diperbaiki, dan direstorasi beserta data pendukungnya;

b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembersihan, perbaikan, dan restorasi koleksi benda budaya berskala nasional;

c. Mempraktekan proses pembersihan, perbaikan, dan restorasi koleksi benda budaya berskala nasional;

d. Mengamati dan menganalisis efektivitas proses pembersihan, perbaikan, dan restorasi koleksi benda budaya berskala nasional yang dilakukan;

e. Melaporkan hasil kegiatan pembersihan, perbaikan, dan restorasi koleksi benda budaya berskala nasional kepada atasan / pihak terkait.atau pihak terkait.

Tahapan

9. Melakukan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka penelusuran bentuk;

a. Menyiapkan koleksi benda budaya berskala nasional yang akan direkonstruksi beserta data pendukungnya;

b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam rekonstruksi koleksi benda budaya berskala nasional;

c. Mempraktekan proses rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;d. Mengamati dan menganalisis efektivitas proses rekonstruksi koleksi benda budaya berskala

nasional yang dilakukan;e. Melaporkan hasil kegiatan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional

kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

Penc

aria

n In

form

asi [

PI]

Ber

orie

ntas

i pad

aKua

litas

[B

pK

]Ber

orie

ntas

i pad

aKua

litas

[B

pK

]Ber

orie

ntas

i pad

aKua

litas

[B

pK

]

kata kunci kegiatan utamaKeterangan Warna:

8. Melakukan pembersihan, perbaikan dan restorasi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk merawat koleksi agar tetap lestari;

7. Melakukan uji laboratorium tentang jenis dan proses kerusakan/pelapukan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui karakteristik benda bernilai budaya berskala nasional;

6. Menyiapkan bahan dalam pembuatan materi/ naskah pengkajian perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka penetapan perawatan dan pengawetan koleksi;

IDENTIFIKASIKOMPETENSI

Page 68: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[66]

13. Menyiapkan bahan materi pemberian bantuan teknis dan layanan konsultasi di bidang observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bagian dari pelayanan;

Ber

orie

ntas

i pad

aKua

litas

[B

pK

]Ber

orie

ntas

i pad

aKua

litas

[B

pK

]

10. Melakukan konsolidasi, penguatan, pelapisan, dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencegah kerusakan koleksi lebih lanjut;

a. Menyiapkan koleksi benda budaya berskala nasional yang akan dikonsolidasi, dikuatkan, dilapiskan, dan diawetkan dengan bentuk pengawetan lainnya beserta data pendukungnya;

b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam konsolidasi, penguatan, pelapisan, dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda budaya berskala nasional;

c. Mempraktekan proses konsolidasi, penguatan, pelapisan, dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda budaya berskala nasional;

d. Mengamati dan menganalisis efektivitas proses konsolidasi, penguatan, pelapisan, dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda budaya berskala nasional yang dilakukan;

e. Melaporkan hasil kegiatan konsolidasi, penguatan, pelapisan, dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda budaya berskala nasional kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

11. Melakukan fumigasi pada koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk melindungi koleksi organik dari faktor penyebab kerusakan berupa hama;

a. Menyiapkan koleksi benda budaya berskala nasional yang akan difumigasi beserta data pendukungnya;

b. Menyiapkan lokasi atau media fumigasi koleksi benda budaya berskala nasional;c. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam fumigasi koleksi benda budaya

berskala nasional;d. Mempraktekan proses fumigasi koleksi benda budaya berskala nasional;e. Melaporkan hasil kegiatan proses fumigasi koleksi benda budaya berskala nasional

kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

a. Menyiapkan alat dan bahan pemantauan lingkungan mikro di ruang simpan/ ruang pamer;b. Mempraktekan pemantauan lingkungan mikro di ruang simpan/ ruang pamer;c. Menganalisis data hasil pemantaun lingkungan mikro di ruang simpan/ ruang pamer;d. Menyiapkan alat dan bahan pengendalian lingkungan mikro di ruang simpan/ ruang pamer;e. Mengendalikan lingkungan mikro di ruang simpan/ruang pamer;f. Mengkonsultasikan hasil kegiatan pemantauan dan pengendalian lingkungan mikro koleksi

benda budaya berskala nasional kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

a. Menelaah bahan/ data/ informasi untuk pembuatan materi pemberian bantuan teknis dan layanan konsultasi di bidang observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;

b. Mengelompokan bahan/ data/ informasi yang diperlukan untuk pembuatan materi pemberian bantuan teknis dan layanan konsultasi di bidang observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;

c. Mengkonsultasikan hasil penyiapan bahan untuk pembuatan materi pemberian bantuan teknis dan layanan konsultasi di bidang observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

kata kunci kegiatan utamaKeterangan Warna:

Ber

orie

ntas

i pad

aKua

litas

[B

pK

]Ber

orie

ntas

i pad

aKua

litas

[B

pK

]

12. Melakukan kegiatan pemantauan dan pengendalian lingkungan mikro koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencegah kerusakan koleksi lebih lanjut;

IDENTIFIKASIKOMPETENSI

Page 69: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

[67]

14. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

a. Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas;b. Membuat laporan pelaksanaan tugas;c. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

a. Mempelajari tugas yang diberikan oleh atasan;b. Menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan;c. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dinas kepada atasan atau pihak terkait.

Tahapan

Kom

itmen

terh

adap

Org

anis

asi [

KtO

]Pe

ncar

ian

Info

rmas

i [P

I]

kata kunci kegiatan utamaKeterangan Warna:

Catatan : 1. Yang dimaksud dengan mengidentifikasi jenis instrumen pengumpulan dan pengolahan data observasi,

perawatan dan pengawetan adalah menentukan dengan “cara apa (alat)” pada saat pengamatan (observasi) dan “dengan apa (cara)” hasil pengamatan tadi disimpan, yang kalau berupa data dalam bentuk dan format apa, dan kalau akan disimpan dengan cara bagaimana untuk memudahkan pencarian, analisis dan cara menanganinya.Untuk menjelaskan hal ini akan diperkenalkan Lembar Kondisi dan Sistem Database Konservasi.

2. Pemeriksaan atau uji laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil sampel atau on the spot dari objek yang akan diamati (diobservasi) untuk “mengetahui (jenis) kerusakan dan cara penanganannya (perawatan dan pengawetan)”. Pemeriksaan dapat dilakukan secara fisik (perangkat optik/ mikroskop), secara radiologis (penerapan sinar-X) atau kimiawi (analisa kimia mikro), dll. Penggunaan mikroskop hanya sebatas mengenali jenis serat (kapas, sutera, dst.) disebut sebagai “identifikasi”, tetapi jika ditindaklanjuti dengan mengenali derajat keasaman (pH dan atau ORP) dan uji-coba menetralkan keasaman disebut sebagai “uji lab”. Karena sifat serat kelompok protein tahan terhadap bahan bersifat agak asam tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak basa, sedangkan selulose tahan terhadap bahan bersifat agak basa tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak asam.

3. Fumigasi adalah salah satu usaha untuk pengawetan, dengan cara pengasapan bahan beracun (kimia) untuk mematikan jasad hidup, seperti jamur atau serangga. Adapun cara lain untuk mematikan jamur atau serangga adalah dengan teknik pemanasan, radiasi, pendinginan, dll. Pengendalian (dan pemantauan) lingkungan mikro (kelembaban, suhu dan cahaya) untuk menghindarkan dari kemungkinan kerusakan biotis, fisik & kimiawi juga termasuk tindakan pengawetan.

4. Lingkungan mikro dapat meliputi iklim mikro (seperti: suhu, kelembaban, dan cahaya), kadar air, tekanan barometrik, potensial redoks (ORP), polusi udara dan sejenisnya yang ada disekitar benda atau koleksi. Data lingkungan mikro biasanya dicatat di Lembar Kondisi Koleksi, dan kalau koleksi ditempatkan dalam lemari simpan berarti iklim mikro sama dengan yang ada didalam lemari simpan. Sedangkan yang lingkungan makro adalah kondisi iklim dan sejenisnya yang ada diluar lingkungan mikro. Data lingkungan makro biasanya dicatat di Lembar Data Klimatologi. Weintraub (2002) menjelaskan pengertian dan perhitungan Equilibrium Moisture Content (EMC) dan EMC/RH isotherm bahan organik (kapas, linen, kertas, kayu, dsb.); serta kapasitas buffering (MH) dan rekondisi silicagel.

5. Pengertian konservasi itu sendiri adalah suatu tindakan yang bersifat kuratif – restoratif (penghentian proses kerusakan dan perbaikannya) dan tindakan yang bersifat preventif (penghambatan dari kemungkinan proses kerusakan).

IDENTIFIKASIKOMPETENSI

Skema Proses Observasi,Perawatan &Pengawetan

Perawatan dan Pengawetan

Analisis

Observasi

BendaLingkungan Mikro

dan Lainnya Kerusakan2A2C

4

1

3BUji Lab3A

Persiapan 2

2B

Page 70: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

Pem

egan

g Un

esco

Fel

low

ship

Aw

ard

dari

tahu

n 19

89 s

ampa

i 199

2 in

i men

dapa

tkan

pen

didi

kan

sain

s ko

nser

vasi

di T

okyo

Nat

iona

l Res

earc

h In

stitu

te fo

r Cu

ltura

l Pro

pert

ies

(TN

RICP

), Je

pang

da

ri 19

89-1

990;

per

nah

men

giku

ti ku

rsus

“sp

ottin

g” d

i Int

erna

tiona

l Fab

ricar

e In

stitu

te (

IFI)

di

Mar

ylan

d -

Amer

ika

Serik

at;

sert

a m

engi

kuti

berb

agai

kur

sus

anal

isis

kons

erva

si di

Mus

eum

Co

nser

vatio

n In

stitu

te (M

CI) o

f the

Sm

ithso

nian

Inst

itutio

n di

Was

hing

ton

D.C

., Am

erik

a Se

rikat

(1

991-

1992

). Se

lam

a pe

riode

mag

ang

di S

mith

soni

an In

stitu

tion,

Sub

agiy

o te

lah

men

gada

kan

kunj

unga

n ob

serv

asi

di l

abor

ator

ium

-labo

rato

rium

mus

eum

dan

lem

baga

pen

eliti

an d

i ko

ta N

ew Y

ork,

H

arris

burg

, dan

Was

hing

ton

D.C

. Ia

pern

ah a

mbi

l bag

ian

dala

m p

enga

mat

an k

erus

akan

pak

aian

as

trono

ut d

i Nat

iona

l Air

and

Spac

e M

useu

m (N

ASA)

di W

ashi

ngto

n D

.C. d

an d

emo

penc

elup

an

war

na d

i Ca

rneg

ie M

ello

n Co

llege

, M

aryl

and.

Pad

a ak

hir

tahu

n 20

13,

Suba

giyo

mel

akuk

an

kunj

unga

n ob

serv

asi d

i Mus

eum

Nas

iona

l To

kyo

dan

Mus

eum

Jos

hibi

Uni

vers

ity o

f Ar

t an

d D

esig

n, K

anag

awa

- Jep

ang.

Puji

Yose

p Su

bagi

yo la

hir d

i Pur

wor

ejo,

Jaw

a Te

ngah

. Ia

adal

ah s

eora

ng k

onse

rvat

or s

enio

r be

rser

ti�ka

si in

tern

asio

nal, d

ari t

ahun

198

6 sa

mpa

i 201

6 be

kerja

di M

useu

m N

asio

nal, K

emen

teria

n Pe

ndid

ikan

dan

Keb

uday

aan.

Sub

agiy

o ya

ng te

lah

mem

iliki

pen

didi

kan

lebi

h da

ri 4.

500

jam

dan

25

tahu

n be

rpen

gala

man

di b

idan

g ko

nser

vasi,

ban

yak

mel

akuk

an p

enel

itian

ane

ka b

ahan

- te

knik

pe

mbu

atan

teks

til tr

adisi

onal

dan

luki

san,

pen

ulisa

n, ra

ncan

g-ba

ngun

dat

abas

e ko

nser

vasi

dan

kura

si, m

engi

kuti

dan

pem

bica

ra p

ada

berb

agai

sem

inar

in

tern

asio

nal.

Di S

tudi

o Pr

imas

toria

, ia

juga

mel

ayan

i jas

a ko

nsul

tasi

dan

kons

erva

si te

kstil

, luk

isan,

loga

m, d

an a

neka

ben

da e

tnog

ra�.

Spes

ialisa

si &

Kom

pete

nsi

1. P

eren

cana

an d

an p

elak

sana

an p

eker

jaan

kon

serv

asi t

ekst

il da

n lu

kisa

n :

* Su

rvai

kon

disi

(iden

ti�ka

si ba

han

dan

keru

saka

n, m

embu

at u

sula

n tin

daka

n ko

nser

vasi,

pem

buat

an d

okum

enta

si, k

alku

lasi

wak

tu d

an

biay

a).

* Pel

aksa

naan

pek

erja

an k

onse

rvas

i.2.

Peng

uasa

an sa

ins k

ompu

ter (

kalk

ulas

i mat

emat

is, pe

mro

gram

an da

taba

se, 3

D m

odell

ing,

ill

ustra

tion,

dsb

.) un

tuk

aplik

asi s

istem

per

enca

naan

dan

pen

gem

bang

an k

onse

rvas

i yan

g be

rbas

is sa

ins k

onse

rvas

i (pe

nera

pan

sifa

t �sik

- ki

mia

wi b

ahan

, pen

garu

h ja

sad

hidu

p/ b

iotis

, fak

tor i

klim

, da

n in

terp

reta

si al

at u

kur d

igita

l/ m

anua

l):*

Ranc

ang-

bang

un d

atab

ase

untu

k su

rvai

kon

disi

kete

raw

atan

dan

kon

disi

klim

atol

ogi u

ntuk

ev

alua

si te

knis

kons

erva

si da

n uj

i kom

pete

nsi t

enag

a ko

nser

vasi.

* Ra

ncan

g-ba

ngun

sist

em/ m

odel

unt

uk s

imul

asi t

ata

leta

k (m

appi

ng) g

edun

g, ru

ang,

lem

ari,

kole

ksi

berik

ut k

alku

lasi

ukur

an d

imen

si (o

bjek

) da

n ka

lkul

asi

kebu

tuha

n se

rta

efek

ala

t pe

nunj

ang

disp

lai-s

tora

ge-k

onse

rvas

i (k

onsu

msi

daya

list

rik,

konv

ersi

ener

gi s

emua

jen

is la

mpu

, hub

unga

n �u

ktua

si - t

ekan

an b

arom

etrik

, keb

utuh

an a

lat-

baha

n-bi

aya,

dsb

.), s

erta

ap

likas

i com

pute

rized

-opt

ical

-mic

rosc

ope

untu

k m

engu

kur

obje

k sk

ala

mik

ro m

eter

, apl

ikas

i w

eath

er p

robe

(sta

tion)

, RFI

D (R

adio

Freq

uenc

y Ide

nti�c

atio

n), d

sb. [

1 m

ikro

= 1

per

seju

ta].

* Pem

buat

an p

aket

pel

atih

an e

lekt

roni

s (e-

Lear

ning

Pac

k) u

ntuk

kon

serv

asi &

kur

asi.

3. P

engu

asaa

n sa

ins k

ompu

ter u

ntuk

mem

bant

u pe

renc

anaa

n da

n pe

ngem

bang

an k

uras

i, re

gist

rasi,

do

kum

enta

si, se

rta p

eman

taua

n da

n ev

alua

si ki

nerja

peg

awai

[Key

Per

form

ance

Indi

cato

rs (K

PI)]

:*

Ranc

ang-

bang

un d

atab

ase

kole

ksi m

useu

m d

an g

aler

i yan

g m

emili

ki �

tur

untu

k m

emud

ahka

n pe

ncar

ian,

val

idas

i tat

a-let

ak, v

alid

asi s

yara

t min

imum

ent

ri da

ta, m

ap-tr

acki

ng a

sal k

olek

si/ se

nim

an,

pena

ngga

lan

rela

tif, c

odin

g tin

gkat

keru

saka

n - j

enis

baha

n (k

onve

rsi d

ata

teks

ke n

umer

ik), d

sb.

4. K

ajia

n te

knis

dan

baha

n ko

leks

i unt

uk d

okum

enta

si, ko

nser

vasi,

kura

si, re

gist

rasi

dan

kajia

n tin

gkat

lanj

ut.

Cura

Tool

2015

ada

lah

Sist

em P

engo

laha

n Da

ta K

olek

si da

n Ko

nser

vasi

di m

useu

m a

tau

gale

ri,

yang

mam

pu m

enan

gani

dat

a te

ks, n

umer

ik, g

ra�s

, sua

ra &

vide

o. S

istem

yang

dira

ncan

g po

rtabe

l in

i (tid

ak p

erlu

inst

al so

ftwar

e lai

n) d

apat

men

anga

ni se

mua

jeni

s dat

a te

rseb

ut d

iata

s dal

am b

entu

k lin

k se

hing

ga t

idak

mem

beba

ni �

le d

atab

ase.

File

dBa

se d

ibua

t se

cara

rel

asio

nal

(rela

tiona

l da

taba

se) s

ehin

gga

bisa

men

ampi

lkan

dat

a da

ri ta

bel l

ain

tanp

a ha

rus

men

getik

ula

ng. D

enga

n ra

ncan

gan

sepe

rti si

stem

pak

ar a

kan

mem

udah

kan

kita

dal

am p

enca

rian

kata

ata

u ist

ilah

(thes

auri)

, da

n ha

l-hal

khu

sus

(yan

g be

rhub

unga

n de

ngan

stu

di k

olek

si &

kons

erva

si), k

easli

an, u

sia a

tau

asal

-usu

l ben

da. S

emua

�le d

Base

inde

pend

en in

i (de

ngan

kode

Cur

aToo

l 201

5) b

eker

ja se

cara

sing

le

user

teta

pi m

udah

ope

rasio

naln

ya. S

istem

yang

ber

basis

web

ini m

ampu

men

ampu

ng d

ata

sam

pai

8 te

raby

te (T

B), s

erta

mem

iliki

kem

ampu

an p

engo

laha

n da

ta d

alam

jarin

gan

(sing

le/ m

ulti

user

s).

[1 TB

= 1

.000

GB,

1 G

B =

1.00

0 M

B].

File

-�le

inti

dBas

e (ad

a 7 �

le) d

ipisa

hkan

den

gan

�le-

�le d

Base

yang

dib

uat s

ecar

a in

depe

nden

(4

0 �le

). File

inti

ini y

ang

nant

inya

dap

at b

eker

ja se

cara

mul

ti-us

er d

an d

apat

dia

kses

mel

alui

inte

rnet

(w

eb e

nabl

e). F

ile in

ti dB

ase

dapa

t dib

uka

& di

kem

bang

kan

lebi

h la

njut

den

gan

Softw

are

Inti

(Cor

e So

ftwar

e), y

aitu

File

Mak

er P

ro 12

Adv

ance

d da

n Fi

le M

aker

Serv

er 12

Adv

ance

d. In

stal

asi S

oftw

are i

ni

juga

dip

erlu

kan

untu

k mer

ubah

/ men

amba

h Re

cord

s, La

yout

, Men

u, U

pdat

e Dat

a, m

erub

ah R

ecor

ds

atau

Lay

out,

Pass

wor

d (m

endu

kung

prin

sip C

onte

nt M

anag

emen

t Sy

stem

(CM

S), u

ntuk

ala

san

keam

anan

dan

pem

bata

san

akse

s dat

a/ La

yout

nya)

.Ka

rena

�le

yan

g sa

tu d

enga

n ya

ng la

inny

a te

rhub

ung,

kita

tid

ak b

oleh

m

engg

anti

nam

a-na

ma

�le

atau

fold

er d

alam

dat

abas

e in

i. D

ata

foto

, vi

deo

& au

dio

disim

pan

dala

m T

abel

Alb

um (

di �

le K

olek

si) d

alam

be

ntuk

link j

uga

tidak

bol

eh d

ipin

dah

dan

haru

s ses

uai d

enga

n al

amat

lin

k da

lam

�le

dat

abas

e Al

bum

. Da

taba

se i

ni h

arus

dim

ulai

dan

di

akhi

ri (d

itutu

p) d

ari

�le

Men

u Ut

ama,

sup

aya

siste

m i

ni d

apat

di

oper

asio

nalk

an s

ecar

a no

rmal

. Jik

a lis

trik

mat

i m

enda

dak

atau

ko

mpu

ter

terp

aksa

har

us d

i-res

tart,

mak

a ik

uti p

etun

juk

daru

rat

dari

Deve

lope

r ata

u In

stru

ktur

pen

ggun

aan

data

base

ini.

Deng

an C

uraT

ool

ini,

oper

ator

dat

abas

e le

vel

pem

ula

di s

uatu

mus

eum

m

ampu

men

gum

pulk

an s

ekita

r 70.

000

reco

rds

data

kol

eksi

hany

a da

lam

kur

un w

aktu

sek

itar 3

ta

hun.

Cur

aToo

l 201

5 te

lah

dike

mba

ngka

n se

cara

khu

sus,

yang

ber

isika

n le

bih

dari

4.40

0 re

cord

s (d

ata

teks

til) d

an d

iduk

ung

lebi

h da

ri 8.

000

�le

foto

(den

gan

kapa

sitas

14

GB).

Sem

ua �

le s

istem

da

taba

se (5

16 M

B) d

an d

ata

pend

ukun

g (1

4 GB

) ter

simpa

n di

Clo

ud S

tora

ge d

enga

n ka

pasit

as 50

GB

yang

ber

tinda

k seb

agai

bac

k-up

dan

sink

roni

sasi

data

(seh

ingg

a da

ta d

apat

dia

kses

dar

i sel

uruh

pen

juru

dun

ia).

Data

base

ini d

apat

dija

lank

an

di O

S Win

dow

s 7, W

indo

ws 8

ata

u W

indo

ws 1

0.

Riwa

yat D

evelo

per &

Instr

uktu

r

Prim

asto

ria

Stud

io :

Tam

an A

lam

anda

Blok

BB2 N

o. 55

-59,

Beka

si 17

510,

Indo

nesia

Web

: prim

asto

ria.n

et -

Em

ail: p

rimas

toria

@ou

tlook

.com

Phon

e : (0

21) 2

210

2913

- M

obile

Pho

ne: 0

812

8360

495

S TOR

iAPR

iMA

R

DVD

insid

e

Menin

gkat

kan K

inerja

Mus

eum

Melal

ui Sis

tem Ap

likas

i Cur

aToo

lda

n Bim

tek Ku

rasi

- Kon

serv

asi

Micr

o SD

insi

de

Mus

eum

Act

ion

Plan

[MAP

] 201

6

Cura

Tool

2015

: Dat

abas

e for

Mus

eum

and G

aller

y

Page 71: Sains Konservasi 2016 - Primastoria Studio · PDF fileKata Pengantar i Pekerjaan konservasi ... ETNOGRAFI GEOGRAFI ARKEOLOGI DAN HERALDIK PRASEJARAH Kelompok INVEN T ARI S A ... Silang

Spes

ialisa

si &

Kom

pete

nsi

Pres

tasi

dan P

engh

arga

an1.

Pem

egan

g U

nesc

o Fe

llow

ship

Aw

ard

dari

tahu

n 19

89 sa

mpa

i 199

2.2.

Pen

ulis

an a

rtik

el te

ntan

g te

kstil

, kon

serv

asi d

an m

anaj

emen

kol

eksi

mus

eum

(199

3 - 1

995,

M

ajal

ah M

useo

gra�

dan

Maj

alah

Keb

uday

aan,

Dep

dikb

ud -

Jaka

rta)

.3.

Seb

agai

Edi

tor

dan

Anot

ator

unt

uk t

erje

mah

an B

uku

Seni

Bat

ik d

ari B

ahas

a Be

land

a ke

Ba

hasa

Indo

nesi

a (1

994-

5, IS

I Yog

ya -

Yaya

san

Toyo

ta).

4. P

embi

cara

Sem

inar

Inte

rnas

iona

l ten

tang

Tek

stil

Trad

isio

nal

tahu

n 19

94 (J

akar

ta),

1996

(J

ambi

), 19

99 (D

enpa

sar)

dan

200

0 (T

okyo

Uni

vers

ity -

Toyo

ta F

ound

atio

n).

Cata

tan:

Mak

alah

ber

judu

l “T

he C

lass

i�ca

tion

of In

done

sian

Text

iles B

ased

on

Stru

ctur

al, M

ater

ial a

nd T

echn

ical

An

alys

es (

1994

)” m

enja

di r

ujuk

an P

rof.

Basa

vara

j S.

Ana

mi

dan

Prof

. Mah

ante

sh C

. Ele

mm

i da

lam

In

tern

atio

nal

Jour

nal

of S

igna

l Pr

oces

sing

, Im

age

Proc

essi

ng a

nd P

atte

rn R

ecog

nitio

n (Ju

dul

Tulis

an: “

A Ru

le B

ased

App

roac

h fo

r Cla

ssi�

catio

n of

Shad

es o

f Bas

ic C

olor

s of

Fabr

ic Im

ages

” ), V

ol. 8

, No.

2

(201

5), p

p. 3

89-4

00.

5. S

ebag

ai n

ara

sum

ber B

imte

k Pe

rmus

eum

an -

Kons

erva

si (1

996,

Din

as M

useu

m d

an S

ejar

ah

DKI

Ja

kart

a);

Bim

tek

Kons

erva

si

Teks

til

(200

0,

Mus

eum

Te

kstil

Ja

kart

a);

Bim

tek

Perm

useu

man

- K

onse

rvas

i (

2002

, As

dep

Kese

nian

- K

embu

dpar

); su

rvai

kon

disi

luk

isan

, ra

ncan

g-ba

ngun

dat

abas

e da

n pe

nyus

unan

renc

ana

indu

k pr

eser

vasi

(200

2 - 2

003,

Ista

na

Kepr

esid

enan

di J

akar

ta -

Bogo

r - C

ipan

as -

Yogy

a - B

ali).

6. P

embi

cara

Sem

inar

Nas

iona

l ten

tang

War

na A

lam

i (19

99, Y

ogya

kart

a) d

an K

onse

rvas

i Lu

kisa

n (2

002,

Jaka

rta)

.7.

Seb

agai

nar

a su

mbe

r kaj

ian

Batik

Pan

tai U

tara

Jaw

a da

n M

adur

a (1

994,

ISI Y

ogya

- U

niv.

To

kyo

- Yay

asan

Toy

ota)

dan

kaj

ian

kanv

as lu

kisa

n (2

006,

Pen

caria

n Pe

nyeb

ab K

erus

akan

da

n Id

entit

as L

ukis

an, B

alai

Kon

serv

asi -

Jaka

rta)

.8.

Ran

cang

-ban

gun

data

base

kol

eksi

mus

eum

(201

2, M

useu

m N

asio

nal -

Jaka

rta)

.9.

Men

yusu

n ko

mpi

lasi

nask

ah ya

ng b

erhu

bung

an d

enga

n te

kstil

, kon

serv

asi d

an

anal

isis b

ahan

(Prim

asto

ria S

tudi

o, 2

013)

.10

. M

enyu

sun

lapo

ran

hasi

l Obs

erva

si T

ekst

il di

Mus

eum

Nas

iona

l (P

rim

asto

ria

Stud

io, 2

014-

15).

11. S

ebag

ai N

aras

umbe

r Kon

serv

asi T

ekst

il pa

da W

orks

hop

Kons

erva

si di

Bo

robu

dur -

Mag

elan

g, B

ogor

- Ja

wa

Bara

t dan

TM

II Ja

kart

a (2

015)

.

1. P

eren

cana

an d

an p

elak

sana

an p

eker

jaan

kon

serv

asi t

ekst

il da

n lu

kisa

n :

* Su

rvai

kon

disi

(iden

ti�ka

si ba

han

dan

keru

saka

n, m

embu

at u

sula

n tin

daka

n ko

nser

vasi,

pem

buat

an d

okum

enta

si, k

alku

lasi

wak

tu d

an b

iaya

).* P

elak

sana

an p

eker

jaan

kon

serv

asi.

2. P

engu

asaa

n sai

ns ko

mpu

ter (

kalk

ulas

i mat

emat

is, pe

mro

gram

an da

taba

se, 3

D m

odell

ing,

illus

tratio

n, d

sb.)

untu

k ap

likas

i sist

em p

eren

cana

an d

an p

enge

mba

ngan

kon

serv

asi y

ang

berb

asis

sain

s kon

serv

asi

(pen

erap

an s

ifat �

sik -

kim

iaw

i bah

an, p

enga

ruh

jasa

d hi

dup/

bio

tis, f

akto

r ikl

im, d

an in

terp

reta

si al

at u

kur d

igita

l/ m

anua

l):*

Ranc

ang-

bang

un d

atab

ase

untu

k su

rvai

kon

disi

kete

raw

atan

dan

kon

disi

klim

atol

ogi u

ntuk

ev

alua

si te

knis

kons

erva

si da

n uj

i kom

pete

nsi t

enag

a ko

nser

vasi.

* Ra

ncan

g-ba

ngun

sist

em/ m

odel

unt

uk s

imul

asi t

ata

leta

k (m

appi

ng) g

edun

g, ru

ang,

lem

ari,

kole

ksi

berik

ut k

alku

lasi

ukur

an d

imen

si (o

bjek

) da

n ka

lkul

asi

kebu

tuha

n se

rta

efek

ala

t pe

nunj

ang

disp

lai-s

tora

ge-k

onse

rvas

i (k

onsu

msi

daya

list

rik,

konv

ersi

ener

gi s

emua

jen

is la

mpu

, hub

unga

n �u

ktua

si - t

ekan

an b

arom

etrik

, keb

utuh

an a

lat-

baha

n-bi

aya,

dsb

.), s

erta

ap

likas

i com

pute

rized

-opt

ical

-mic

rosc

ope

untu

k m

engu

kur

obje

k sk

ala

mik

ro m

eter

, apl

ikas

i w

eath

er p

robe

(sta

tion)

, RFI

D (R

adio

Freq

uenc

y Ide

nti�c

atio

n), d

sb. [

1 m

ikro

= 1

per

seju

ta].

* Pem

buat

an p

aket

pel

atih

an e

lekt

roni

s (e-

Lear

ning

Pac

k) u

ntuk

kon

serv

asi &

kur

asi.

3. P

engu

asaa

n sa

ins k

ompu

ter u

ntuk

mem

bant

u pe

renc

anaa

n da

n pe

ngem

bang

an k

uras

i, re

gist

rasi

dan

doku

men

tasi

:*

Ranc

ang-

bang

un d

atab

ase

kole

ksi m

useu

m d

an g

aler

i yan

g m

emili

ki �

tur

untu

k m

emud

ahka

n pe

ncar

ian,

val

idas

i tat

a-let

ak, v

alid

asi s

yara

t min

imum

ent

ri da

ta, m

ap-tr

acki

ng a

sal k

olek

si/ se

nim

an,

pena

ngga

lan

rela

tif, c

odin

g tin

gkat

keru

saka

n - j

enis

baha

n (k

onve

rsi d

ata

teks

ke n

umer

ik), d

sb.

4. K

ajia

n te

knis

dan

baha

n ko

leks

i unt

uk d

okum

enta

si, ko

nser

vasi,

kura

si, re

gist

rasi

dan

kajia

n tin

gkat

lanj

ut.

Pem

egan

g Un

esco

Fel

low

ship

Aw

ard

dari

tahu

n 19

89 sa

mpa

i 199

2 in

i men

dapa

tkan

pen

didi

kan

sain

s ko

nser

vasi

di T

okyo

Nat

iona

l Res

earc

h In

stitu

te fo

r Cul

tura

l Pro

pert

ies

(TN

RICP

), Je

pang

da

ri 19

89-1

990;

per

nah

men

giku

ti ku

rsus

“sp

ottin

g” d

i Int

erna

tiona

l Fab

ricar

e In

stitu

te (I

FI) d

i M

aryl

and

- Am

erik

a Se

rikat

; se

rta

men

giku

ti be

rbag

ai k

ursu

s an

alisi

s ko

nser

vasi

di M

useu

m

Cons

erva

tion

Inst

itute

(MCI

) of t

he S

mith

soni

an In

stitu

tion

di W

ashi

ngto

n D

.C.,

Amer

ika

Serik

at

(199

1-19

92).

Sela

ma

perio

de m

agan

g di

Sm

ithso

nian

Inst

itutio

n, S

ubag

iyo

tela

h m

enga

daka

n ku

njun

gan

obse

rvas

i di

lab

orat

oriu

m-la

bora

toriu

m m

useu

m d

an l

emba

ga p

enel

itian

di

kota

New

Yor

k,

Har

risbu

rg, d

an W

ashi

ngto

n D

.C. I

a pe

rnah

am

bil b

agia

n da

lam

pen

gam

atan

ker

usak

an p

akai

an

astro

nout

di N

atio

nal A

ir an

d Sp

ace

Mus

eum

(NAS

A) d

i Was

hing

ton

D.C

. dan

de

mo

penc

elup

an w

arna

di C

arne

gie

Mel

lon

Colle

ge, M

aryl

and.

Pad

a ak

hir t

ahun

201

3, S

ubag

iyo

mel

akuk

an k

unju

ngan

obs

erva

si di

Mus

eum

N

asio

nal T

okyo

dan

Mus

eum

Jos

hibi

Uni

vers

ity o

f Ar

t an

d D

esig

n,

Kana

gaw

a - J

epan

g.Pu

ji Yo

sep

Suba

giyo

lahi

r di P

urw

orej

o, Ja

wa

Teng

ah. I

a ad

alah

se

oran

g ko

nser

vato

r sen

ior b

erse

rti�

kasi

inte

rnas

iona

l, da

n se

jak

1986

te

lah

beke

rja d

i M

useu

m N

asio

nal,

Kem

ente

rian

Pend

idik

an d

an

Kebu

daya

an. S

ubag

iyo

yang

tela

h m

emili

ki p

endi

dika

n le

bih

dari

4.50

0 ja

m

dan

25

tahu

n be

rpen

gala

man

di

bi

dang

ko

nser

vasi,

ba

nyak

m

elak

ukan

pen

eliti

an a

neka

bah

an -

tek

nik

pem

buat

an t

ekst

il tr

adisi

onal

da

n lu

kisa

n, p

enul

isan,

ran

cang

-ban

gun

data

base

kon

serv

asi

dan

kura

si, m

engi

kuti

dan

pem

bica

ra p

ada

berb

agai

sem

inar

inte

rnas

iona

l. D

i Stu

dio

Prim

asto

ria, i

a ju

ga

mel

ayan

i ja

sa k

onsu

ltasi

dan

kons

erva

si te

kstil

, lu

kisa

n, l

ogam

, da

n an

eka

bend

a et

nogr

a�.

Pro�

l Mus

eum

Softw

are D

evelo

per &

Instr

uktu

r

Prim

asto

ria

Stud

io :

Tam

an A

lam

anda

Blok

BB2 N

o. 55

-59,

Beka

si 17

510,

Indo

nesia

Web

: prim

asto

ria.n

et

Em

ail: m

asyo

sep6

6@gm

ail.c

omPh

one :

(021

) 221

0 29

13

Mob

ile: 0

812

8360

495

S TOR

iAPR

iMA

R

Menin

gkat

kan K

inerja

Mus

eum

Melal

ui Sis

tem Ap

likas

i Cur

aToo

lda

n Bim

tek Ku

rasi

- Kon

serv

asi

PT In

ti Ko

nten

Indo

nesi

a :

Jala

n M

oham

ad To

ha N

o. 7

7, B

andu

ngW

eb: w

ww

.inte

ns.co

.idEm

ail: i

nfo@

inte

ns.co

.idCo

ntac

t: +

6222

520

1769

DVD

insid

eM

icro S

Din

side

Mus

eum

Act

ion

Plan

[MAP

] 201

6