[sketsa sains konservasi] - primastoria studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis...

29
primastoria.net Puji Yosep Subagiyo Oleh Bincang-bincang Konservasi Lukisan [Sketsa Sains Konservasi] Primastoria Studio Taman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510, Indonesia Web: primastoria.net Email: [email protected] Phone | Line | WA : 0812 8360 495

Upload: ngomien

Post on 31-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[01]

prim

asto

ria.

net

Puji Yosep SubagiyoOleh

Bincang-bincang Konservasi Lukisan[Sketsa Sains Konservasi]

Primastoria StudioTaman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510, Indonesia

Web: primastoria.net Email: [email protected] | Line | WA : 0812 8360 495

Page 2: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[02]

(1). https://primastoria.�les.wordpress.com/2016/01/konservasi-lukisan.pdf(2). https://primastoria.�les.wordpress.com/2015/12/identi�kasi-kanvas-lukisan.pdf(3). https://primastoria.�les.wordpress.com/2016/09/sekilas_konservasi_lukisan.pdf(4). https://primastoria.�les.wordpress.com/2016/09/sketsa_sains_konservasi.pdf(5). Marion F. Mecklenburg, A. Elena Charola, and Robert J. Koestler (2013): New Insights

into the Cleaning of Paintings, Washington DC., Smithsonian Institution Press.(6). http://www.huevaluechroma.com/ (7). https://www.royaltalens.com/en-gb/ (8). http://www.winsornewton.com/row/

Kata PengantarPekerjaan konservasi dapat dilakukan apabila tenaga konservasi telah mengenal bahan

pembentuk benda yang akan ditangani; dan jenis kerusakan yang sedang dihadapi. Hampir semua bahan - khususnya benda organik - sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti kelembaban, suhu udara, dan radiasi cahaya. Kerusakan dapat juga terjadi karena kesalahan penggunaan bahan atau cara penanganannya. Dalam kasus semacam ini, konservator harus dapat memilah atau menggolongkan benda koleksi menurut jenis bahan pembentuknya, serta mengidenti�kasi dan klasi�kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (�sik dan kimiawi).

Konservator adalah orang yang mampu melakukan pengamatan (kajian), berpikir analitik, dan melaksanakan konservasi karya seni, artefak, relik, dan benda lain dengan menggunakan metode atau teknik yang benar. Sehingga seorang konservator harus memiliki pengetahuan cukup tentang metode dan teknik konservasi; serta dapat memilih dan menerapkan bahan (materials) atau alat dalam proses konservasi dengan baik. Nantinya, mereka dapat pula mengkhususkan diri pada satu atau lebih bidang konservasi, seperti: batu, logam, kayu, tekstil, lukisan, karya seni bermedia kertas, buku, (pita) �lm, pita perekam suara, foto, atau benda lain bermedia komplek (campuran).

Konservasi adalah suatu tindakan yang bersifat kuratif – restoratif (penghentian proses kerusakan dan perbaikannya) dan tindakan yang bersifat preventif (penghambatan dari kemungkinan proses kerusakan). Konservasi benda koleksi museum menurut American Association of Museums (AAM 1984:11) dirujuk kedalam 4 tingkatan. Pertama adalah perlakuan secara menyeluruh untuk memelihara koleksi dari kemungkinan suatu

kondisi yang tidak berubah; misalnya dengan kontrol lingkungan dan penyimpanan benda yang memadai, didalam fasilitas penyimpanan atau displai;

Kedua adalah pengawetan benda, yang memiliki sasaran primer suatu pengawetan dan penghambatan suatu proses kerusakan pada benda;

Ketiga adalah konservasi restorasi secara aktual, perlakuan yang diambil untuk mengembalikan artifak rusak atau 'deteriorated artifact' mendekati bentuk, desain, warna dan fungsi aslinya. Tetapi proses ini mungkin merubah tampilan luar benda; dan

Keempat adalah riset ilmiah secara mendalam dan pengamatan benda secara teknis. Dengan “Bincang-bincang Konservasi Lukisan” ini, kita akan mendapatkan pengetahuan

terapan dan teknis konservasi koleksi di museum atau galeri secara utuh, sistematis dan terarah. Khususnya dalam rangka penyusunan instrumen pengumpulan dan pengolahan data, analisis data serta identi�kasi masalah kondisi koleksi benda bernilai seni - budaya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui pemecahannya.

Bekasi, Oktober 2016

Puji Yosep Subagiyo

Rujukan :

Page 3: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[03]

Lukis

an k

arya

Hen

dra

Gun

awan

( 191

8 - 1

983)

Lukis

an k

arya

Affa

ndi (

1907

- 19

90)

Clos

e-up

“pl

otot

an”

Lukisan karya Raden Saleh (1814 - 1880)Lukisan Dinding Gua di Maros [40.000 tahun]

Lukisan karya S. Sudjojono (1913 - 1985) Lukisan karya Abdullah Sr. (1878-1941) Harijadi S. (1919 - 1997)

Pemandangan karya Soedjono Abdullah (1911-1991) Basoeki Abdullah Basoeki Abdullah (1915 - 1993)

Hanya Ilustrasi

A. Mengenal Lukisan

Page 4: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[04]

Handheld XRF SpectrometerAlat Identi�kasi Unsur/ Elemen Logam

Tabby 1/1, 16/22, Z Tabby 2/2, 24/24, Z Twill 2/2, 20/24, Z

NOTASI PENULISAN TEKNIK TENUN & KERAPATAN KANVAS

{{{

CA

T

GESS

OPR

IMIN

GKA

NVAS

gesso grossogesso sottile

cat dasarancat lukisancat detail

reta

kan VARNIS

priming

{{{

Binder

CAT = Pigmen + Binder

Pigmen

WAR

NA C

AT

Pigmen

CAT

Cat Minyak, Cat Air,Akrilik, Tinta, Guase, Dll.

Lead Carbonate

Varnis

Gesso

Priming

VarnisSpray

PENGENALAN BAHAN LUKISANKANVAS, CAT, VARNIS dan PIGMEN

CA

T

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Page 5: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[05]

MENGENAL WARNA CAT

H : 450

S : 95%B : 100%

R : 255G : 197B : 12

C : 0%M : 23%Y : 98%K : 0%

Lab Color RGB Color CMYK Color

113 A S2 CadmiumYellow Light

346 A S1 Lemon Yellow

346

A S

1

113

A S

2

115

A S

1

099

A S

2

104

A S

2

502

A S

1

468

A S

1

137

AA

S2

138

AA

S1

178

AA

S2

116

A S

2

109

A S

1

098

A S

1

095

A S

1

119

A S

1

Cadm

ium

Yello

w Li

ght

Cadm

ium

Cadm

ium

Red

Hue

Cadm

ium

Red

Dark

Cadm

ium

Red

Deep

Hue

Rose

Perm

anen

tPe

rman

ent

Aliza

rin C

rimso

n

Coba

lt Bl

ueCe

rule

an B

lue

Hue

Cadm

ium

Yello

w M

ediu

mYe

llow

Hue

Yello

w D

eep

Hue

Cadm

ium

Yello

w P

ale

Hue

Cadm

ium

Lem

on Y

ello

w

Cadm

ium

Red

Med

ium

Ceru

lean

Blu

e

Pigmen

Cat Air

Cat Akrilik

Cat Minyak

Cat Minyak

Cat Minyak

Chroma Meter (Konica-Minolta R-410)

Alat Perekam Data Warna

Key to CodingAA Extremely PermanentA PermanentS Series number

TransparentSemi -TransparentOpaqueSemi-Opaque

http

://w

ww

.hue

valu

echr

oma.

com

/

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Page 6: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[06]

.....................................................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................................

2. Kelompok Koleksi:

4. Nama Pembuat/ Seniman:

a. Bentuk/ Tema (Karya):

c. Ukuran (Lukisan):

d. Bahan:e. Warna:

b. Aliran Seniman (Lukisan):

f. Teknik Pembuatan:g. Lain-lain:

b. Asal (Benda/Pembuat/Seniman):c. Riwayat (Benda/Pembuat/Seniman):

a. Tahun Pembuatan:

d. Tahun Perolehan:

BeliTemuan

Hadiah/ HibahTransaksi lain

e. Cara Perolehan:

Periode Pembuatan:

9. Kondisi:

10. Keterangan:

Mata biasaKaca pembesarMikroskopLain-lain

11. Teknik Pengamatan: Tanggal Pengamatan:

Tanda tanganKurator:

Nama Kurator:

5. Tempat Penyimpanan:

1. Nomor Inv.:Nomor Reg.:

(lama) (baru)

X

7. Visualisasi Benda:Foto DigitalFoto CetakSlideVideo

3. Nama/ Judul:

6. Deskripsi Benda:

8. Riwayat Benda:

Baik (kondisi fisik kuat, utuh, tanpa/ sedikit kerusakan).Cukup (kondisi fisik cukup kuat/ sedikit utuh, sedikit/ tanpa kerusakan).Rusak (kondisi fisik tidak kuat/ rapuh, sedikit/ tidak utuh, banyak kerusakan).Lain-lain

Lain-lain

(Pigura):

............................................................

..................................................................................

...................................

.............................................................................................

..................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................................................................

............................................. ....................................................

..................................................................................................................

LEMBAR INVENTARIS KOLEKSI

.....................................................................................................................................................................................

.............................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

......................................................................

.................................................................

...........................................................................

....................................................................

............................................................................................

................................

.................................. ..................................

...............................................................................

...............................................................................

...............................................................................................................

................................................

............................................................

..................................

.....................................

.........................................................................................................................

Lukisan Keramik Patung LainSub Kelompok Koleksi: ..........................................................................

0020

Hutan Wataturi Irian

Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar

Srihadi Soedarsono

1975

0020

Bagian atas noda ada goresan

92 x 142 cm

2 Januari 2007

Puji Yosep Subagiyo

X

Cat-minyak, kanvas.

X

X

Naturalisme

Cat-minyak dengan sapuan kuas.

Hijau, biru, coklat, hitam, krem (putih).

ATAS

Prof. KRHT H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, MA. lahir di Surakarta (Jawa Tengah) pada 4 Desember 1931. Pada tahun 1952 ia mulai memasuki pendidikan seni di Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung). Pada tahun 1955, ia juga menciptakan logo Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR). Logo berbentuk sebuah palette dengan kata-kata "SENI RUPA BANDUNG" dengan lambang Universitas Indonesia. Setelah Maret 1959, bentuk Ganesha menggantikan logo UI di palette tersebut.

Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.

X

Page 7: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[07]

Bagus Cukup Rusak Lain-lain8. Kondisi:

0020

C.minyakCat air

TintaAkrilik

PastelKrayon

Lain-lain

KanvasKertas

HardboardTripleks

KayuKaca

LogamLain-lain

C.minyakAquarelPastel

TemperaLitografiBatik

KolaseLain-lain

A. KETERANGAN POKOK

LEMBAR PENGAMATAN LUKISANB. SAMPLING

1. Nomor Inv.:

D. KETERANGAN TEKNIS (Media Kanvas)

2. Judul :

3. Seniman:

4. Tahun:

5. Bahan:

6. Teknik:

7. Ukuran:

Tema:

Aliran Seniman:

Hutan Wataturi Irian

1. Jenis Tenunan : Tabby 2/2

2. Kerapatan Tenunan: Agak longgar, regular

3. Jumlah Benang: 28/24

4. Arah Pilinan: Z

5. Kuat Pilinan:

6. Jenis Serat:

7. Keterangan Kanvas:

per 1 cm2

Srihadi Soedarsono

1975

Cat

Media

C. FOTO

No. Sample: 008

Tempat Sampel

No. Foto: 0020

E. KETERANGAN TAMBAHAN1. Catatan Pengamatan Visual:

2. Catatan Pengamatan Teknis:

Bagian atas noda ada goresan

Periode/ Angkatan:

92 x 142 cm

DET

AIL

MED

IAFO

TO D

EPA

ND

etai

l Oby

ek /

Luki

san

Bel

akan

g

[Hasil Identifikasi XRF: SiO2 (5%); S (4%); K2O (7%); CaO (4%); Fe2O3 (1%): ZnO (44%); SrO (1%); BaO (30%); PbO (3%)]

Regular

a. Kanvas lukisan ini kemungkinan telah dipriming CaSO4.1/2H2O (Kalsium Sulfat, dikenal sebagai Gesso Sottile), Barium Sulphate, dan diberi dasaran cat warna putih dengan nama Zinc White (Pigment White 4).

b. Silicon Dioxide (SiO2), Strontium White, dan Flake White (Pigment White 1) juga teridenti�kasi, walaupun persentasenya kecil. Flake White dikenal juga sebagai White Lead [basic lead carbonate, 2PbCO3. Pb(OH)2]. Perlu diketahui pula bahwa beberapa logam, seperti Timbal, Mangan, dan Kobal dalam bentuk garam logam difungsikan sebagai bahan pengering pada cat dan varnis (Mayer: 244-245). Pigmen jenis ini pula yang banyak dianggap sebagai penyebab keretakan lapisan cat.

c. Sebagai rujukan, perlu dipahami pula beberapa bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pengisi cat (inert �ller for paints), seperti Whiting, Gypsum, China Clay dan Silica. Whiting adalah bahan campuran terdiri dari Calcium Carbonate (98%) dengan Magnesium Carbonate (0,1%), Silica (1%), Alumina (0,4%) dan Iron Oxide (Nil). Gypsum atau Hydrated Calcium Sulphate yang biasanya adalah bahan campuran antara Calcium Oxide (32 ~ 60%), Sulphur Trioxide (46 ~ 50%) dan Air (20 ~ 90%). China Clay atau Kaolin kualitas baik adalah dalam bentuk Hydrated Silicate of Alumina (Al2O3.2SiO2.2H2O). Silica atau Kuarsa biasa terbentuk dari Silicon antara 46 ~ 47% dan Oxygen antara 53 ~ 33% (Remington & Francis, op. cit.: 63-71; Mayer, op. cit.: 142-144). Disini Barium terdeteksi 16% dan Belerang (S) terdeteksi 13%. Secara teori, komposisi Barium Sulfat adalah Barium Oxide (BaO) antara 65 sampai 70% dan Sulphur Trioxide (SO3) antara 34 sampai 30%. Barites kualitas baik hanya terdapat 99% Barium Sulphate dan sisanya campuran bahan seperti Silica, Iron Oxide dan Alumina (Remington & Francis, op. cit.: 58-62).

2 Januari 2007Tgl. Pengamatan:

Tanda tanganKonservator

Konservator:

Penjelasan :

Puji Yosep Subagiyo

[substrat]

Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar

Naturalisme

[Lokasi Sampel]

Page 8: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[08]

Affandi lahir di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 1907. Tanggal dan bulan kelahirannya tidak diketahui secara pasti. Ayahnya yang bernama R. Koesoema adalah seorang mantri ukur pada pabrik gula di Ciledug. Affandi menempuh pendidikan terakhir AMS-B di Jakarta. Pada umur 26 tahun, tepatnya pada tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati, gadis kelahiran Bogor. Affandi dan Maryati dikaruniai seorang putri yang nantinya akan mewarisi bakat ayahnya sebagai pelukis, yaitu Kartika.

Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis. Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Kelompok ini berbeda dengan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerjasama saling membantu sesama pelukis.

Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai --yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur-- memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian. Dalam Seksi Kebudayaan Poetera ini Affandi bertindak sebagai tenaga pelaksana dan S. Soedjojono sebagai penanggung jawab, yang langsung mengadakan hubungan dengan Bung Karno.

Sebelum dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dikumandangkan Bung Karno dan Bung Hatta, Affandi aktif membuat poster-poster perjuangan untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia terhadap kaum kolonialisme Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan pelukis dan seniman lain yang tergabung dalam Seksi Kebudayaan Poetera, antara lain: S. Soedjojono, Dullah, Trubus, dan Chairil Anwar. Selanjutnya, Affandi memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta dan mendirikan perkumpulan "Seniman Masyarakat" 1945. Perkumpulan ini akhirnya menjadi "Seniman Indonesia Muda" setelah S. Soedjojono juga pindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1947, Affandi mendirikan "Pelukis Rakyat" bersama Hendra Gunawan dan Kusnadi, untuk memberikan kesempatan belajar kepada angkatan muda yang haus mendapatkan pendidikan dan praktek seni lukis. Lalu pada tahun 1948, Affandi pindah kembali ke Jakarta dan turut mendirikan perkumpulan "Gabungan Pelukis Indonesia".

Tidak lama setelah itu, yaitu pada tahun 1949, Affandi mendapat Grant dari pemerintah India dan tinggal selama 2 tahun di India. Di sana, Affandi melakukan aktivitas melukisnya dan juga mengadakan pameran di kota-kota besar hingga tahun 1951 di India. Selanjutnya, Affandi mengadakan pameran keliling di negara-negara Eropa, diantaranya London, Amsterdam, Brussel, Paris dan Roma. Affandi juga ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk mewakili Indonesia dalam pameran Internasional (Biennale Exhibition) tiga kali berturut-turut, yaitu di Brasil (1952), di Venice (Italia - 1954), dan di Sao Paulo (1956). Di Venice, Italia, Affandi berhasil memenangkan hadiah.

Lukisan Affandi yang menampilkan sosok pengemis ini merupakan manifestasi pencapaian gaya pribadinya yang kuat. Lewat ekpresionisme, ia luluh dengan objek-objeknya bersama dengan empati yang tumbuh lewat proses pengamatan dan pendalaman. Setelah empati itu menjadi energi yang masak, maka terjadilah proses penuangan dalam lukisan seperti luapan gunung menuntaskan gejolak lavanya. Dalam setiap ekspresi, selain garis-garis lukisanya memunculkan energi yang meluap juga merekam penghayatan keharuan dunia bathinnya. Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh renta pengemis yang duduk menunggu pemberian santunan dari orang yang lewat. Penggambaran tubuh renta lewat sulur-sulur garis yang mengalir, menekankan ekspresi penderitaan pengemis itu. Warna coklat hitam yang membangun sosok tubuh, serta aksentuasi warna-warna kuning kehijauan sebagai latar belakang, semakin mempertajam suasana muram yang terbangun dalam ekspresi keseluruhan.

Namun dibalik kemuraman itu, vitalitas hidup yang kuat tetap dapat dibaca lewat goresan-goresan yang menggambarkan gerak sebagian figur lain. Dalam konfigurasi objek-objek ini, komposisi yang dinamis. Dinamika itu juga diperkaya dengan goresan spontan dan efek-efek tekstural yang kasar dari plototan tube cat yang menghasilkan kekuatan ekspresi.

Pilihan sosok pengemis sebagai objek-objek dalam lukisan tidak lepas dari empatinya pada kehidupan masyarakat bawah. Affandi adalah penghayat yang mudah terharu, sekaligus petualang hidup yang penuh vitalitas.Objek-objek rongsok dan jelata selalu menggugah empatinya. Oleh karenanya, ia sering disebut sebagai seorang humanis dalam karya seninya. Dalam berbagai pernyataan dan lukisannya, ia sering menggungkapkan bahwa matahari, tangan dan kaki merupakan simbol kehidupannya. Matahari merupakan manifestasi dari semangat hidup. Tangan menunjukkan sikap yang keras dalam berkarya dan merealisir segala idenya. Kaki merupakan ungkapan simbolik dari motivasi untuk terus melangkah maju dalam menjalani kehidupan. Simbol-simbol itu memang merupakan kristalisasi pengalaman dan sikap hidup Affandi, maupun proses perjalanan keseniannya yang keras dan panjang. Lewat sosok pengemis dalam lukisan ini, kristalisasi pengalaman hidup yang keras dan empati terhadap penderitaan itu dapat terbaca.

A�andi (1907 - 1990)B. Mengenal Seniman

Page 9: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[09]

Ambron, EmilioCovarrubias, Miguel Dooijeward, Willem (1892-1990)Friend, DonaldIsrael, IsaacMooijen, P. A. J. Meier, Theo (1908-1982)Smit, Arie Sonnega, Auke C.Sten, John

Pelukis Asing(di Bali, dari 1904 - 1967)

1904 > W. O. J. Nieuwenkamp

1938 > Willem & Maria Hofker

1927 > Walter Spies

1941 > Lee Man-fong (1913-1988)

1935 > Adrien Jean Le Mayeur de Merpres (1880 - 1958) 1928 > Rudolf Bonnet (1895-1978)

1922 > Rolland Strasser (1895-?)1915 > Carel Lodewijk Dake Jr. (1886-1946)

1952 > Antonia Blanco (1912 - 1999)

1990

1980

1970

1960

1950

1940194119421943194419451946194719481949

195119521953195419551956195719581959

196119621963196419651966196719681969

197119721973197419751976197719781979

198119821983198419851986198719881989

1900

1800

1904

PERKEMBANGAN SENIRUPA INDONESIA

Masa Pendudukan Jepang (1942 - 1945)

Masa Raden Saleh (1814 - 1880)

Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI), 1938 - 1942:Agus Djaya, S. Sudjojono, Emiria Sunassa, Sukirno, Otto Djaya

Poesat Tenaga Rakyat (POETERA), 1942 - 1944:Affandi, K. Yudhokusumo, Ny. Ngendon, Basuki Abdullah

W. Spies & Gde A. Sukowati PITA MAHA (1935)

Keimin Bunka Shidoso (1944)Otto Djaya, Henk Ngantung, Dullah, Hendra Gunawan.

Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Yogya, 1945:Djajengasmoro, Sindusisworo, Indrosughondo, Prawito.

Angkatan Seni Rupa Indonesia (ASRI) Medan, 1945:Ismail Daulay, Nasjah Djamin, Hasan Djafar, Husein.

Dr. Moerdowo Himpunan Budaya Surakarta (1945)

Pelukis Rakyat (1947)Sudjojono, Affandi, Hendra, Soedarso,Sudiardjo, Trubus, Sasongko, Kusnadi, Sudjono Kerton, Rustamadji, Sumitro,

Sajono, Saptoto, C.J. Ali, Juski, Permadi.

Seniman Indonesia Muda (SIM),1946di Yogyakarta: Affandi, Hendra, Trubus, Dullah, Soedarso, Suromo, Surono, Kartono Yudhokusumo, Basuki Resobowo,

Rusli, Harijadi S., Abdul Salam, D. Joes, Zaini.SIM pindah dari Yogya ke Solo (1948), anggota tambah

Trisno Sumarjo, Oesman Effendi, Sasongko, Suparto, Mardian, Wakijan, Srihadi S.

Gabungan Pelukis Indonesia (1948):Affandi, Sutiksna, Nasyah Djamin, Handriyo, Zaini,

Sjahri, Nashar, Oesman Effendi, Trisno Sumardjo.

Sularko Pelangi di Surakarta (1947 - 1949)

Seniman Muda Indonesia (SEMI), 1946:di Bukittinggi: Zetka, A.A. Navis, Zanain.

Masa Terisolir dari Negara Luar:Kanvas dibuat dari blaco/ kertas dan satu tube cat

minyak harus bergantian dengan seniman lain

Masa Abdullah Sr. (1878 - 1914)Wakidi (1889 - 1979), M. Pirngadie (1875 - 1936)

1

2

3

4

Akademi Senirupa Indonesia di Yogya (1950)G. Sidharta, Widayat, Edi Sunarso, Rulijati, Muljadi W., Sjahwil,

Sunarto Pr., Wardojo, Danarto, Arief Sudarsono

Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA), 1950-1965mempolitikkan kesenian

Pameran ASRI - ITB (>1950)

Alibasyah, G. Sidharta, Edhi Sunarso, But Muchtar, Pirous, Sunarso,Yusuf Affendi, Muljadi, Arief Sudarsono, Mudjita, Irsam, Danarto,

Aming Prayitno, Budiani, Bagong Kussudiardjo, Amri Yahya, Harijadi, Sutanto, Adi Munardi.

REVOLUSI FISIK (1945 - 1949) Pelukis AsingAmato, L.Dezentje, Ernest Giovanetti, G.Imandt, Wilhelmus Jean Frederic Kinsen, Mori Kichigoro (1888-1959)Koenig, Arthur Johann Li Shuji (1943 - ?)Makovsky, Konstantin E. (1839-1915)Renato, CristianoSimonettiSnel, Han (1925 - 1998)Talwinski, Igor (1907-1983)

(Lukisan Ada Di Indonesia)

AliminHenk Ngantung (1921 - 1990)Ida Bagus Made NaderaI Gusti Putu GedeI Gusti Ketut KobotLim Wasim (1929 - 2004)Mahjuddin S.Nashar (1928 -1994)Sobrat, A. A. Gede SumardiThamdjidin, M.Wayan Sudana

7

6

Pelukis Koleksi Istana, dll. 5

Fadjar Sidik, Widayat, A. Sadali, Srihadi S., Popo Iskandar, Abas

Lukisan Dinding Guadi Maros - Sulawesiberusia 40.000 tahun

Created by Puji Y. Subagiyo 2016

Page 10: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[10]

KRONOLOGI dan KONDISI88 Lukisan Le Mayeur

Created by Puji Y. Subagiyo 2015

3 buah lukisan pastel diatas kertas [2R/1C]

4 buah lukisan cat-minyak diatas kanvas [4C]

3 buah lukisan cat-minyak diatas hard-board [3C]

27 buah lukisan: 5 cm/knv, 2 cm/tripleks, 18 cm/h.board, 2 cm/kayu. [5R/10C/13B]

Le Mayeur (52) ketemu & menikahi Ni Pollok (18).

3 buah lukisan pastel diatas kertas [1R/2C]

13 buah lukisan: 1pastel/kertas, 8 cm/knv, 3 cm/kayu, 1 cm/tripleks [1R/6C/6B]

23 buah lukisan: 22 cat-TB/ bagor, 1 cm/hard-board [14R/7C/2B]

1 buah lukisan cm/knv [1R]

10 buah lukisan cat-minyak diatas kanvas [6R/3C/1B]

MLMB052

MLMB015

MLMB082MLMB021

MLMB035

MLMB012

MLMB075

MLMB045

MLMB084

1957

1945

1942

1938

1937

1935

1928

1921

1927

1929

Page 11: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[11]

Penguatan dan Konsolidasipenguatan cat dengan ............................penguatan kanvas/ substrat ...................perbaikan kanvas/ substrat.perbaikan/ konsolidasi cat, dll.

LEMBAR KONDISI LUKISANisidnoKNama SenimanJudul Karya.vnI .oNNo. Ukuran dan Tahun

BAHANPEMBENTUKBENDA

Lokasi: Prioritas Tindakan : A . Segera C. RendahB. Sedang

C.minyakCat airTintaAkrilikPastelKrayonOther...

KanvasKertasKayuKacaLogamOther...

C.minyakAquarelPastelGuaseTemperaLitografiBatik

Lain-lain

Lain-lain

Lain-lain

JENIS CAT

JENIS MEDIA(SUBSTRAT)

TEKNIK

KotorLemakDepositRapuhPatahRetakDistorsi

GelombangGoresSobekKelupasLubangBasahKering

JamurSerangga

BusukOther...

KaratKristalOksidasiPudar

LapukBauNodaOther...

FISIK:

BIOTIS:

LAIN:

KIMIAWI:

No Foto :

Lain-lain

Lain-lain

Lain-lain

BaikCukupRusak

Other...

KONDISI SPANRAM:

BaikCukupRusak

KONDISI PIGURA:

Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.)

airwhite-spiritturpentinair sabun (amonia)

2-ethoxy ethanol

2-aceton alcohol

Penyempurnaan (finishing treatment)isolating (varnish)inpainting (+mixing varnish)dressing/ retouching (varnish)(re)varnishing

Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.) Perlakuan lain.

CATATAN:

REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :

Pembersihan lemak, varnis, dsb.dengan pelarut:

I.

IV.

......................................................................................................................................................

V. USULAN UJI BAHAN (LAB) DAN TAMBAHAN :...........................................................................................................................................................................

VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................

VII. TANGGAL PENGAMATAN

TandatanganObservator,

Konservator,dll.

Nama : ..............................................

(DD/MM/YYYY) ............................................

A.

B.

C.

C.

B.

A. D.

E.

F.

G.

5. 6. 7. 8.

II. KONDISI SAAT PENGAMATAN : Baik Cukup Rusak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8. 9.

10. 11. 12. 13. 14.

1. 2.

3. 4.

1. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8.

1. 2. 3.

1. 2. 3.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

A. B.

C.

D. E. F.

G.

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4.

.....................

III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/cm2) ---C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%)

F. Kandungan Air (%) --G. Keasaman (pH) ------H. ORP (mili Volts) ------

= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)

= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)

J. Polusi Udara ---------- = ........ (.......)Catatan : ORP = Potensial Redoks.

tolueneacetone

Catatan :

....................................

98 x 145,5 cm, 1956

X

X

X

X

X

X

XX

X X

X

X

X

bongkar pasang spanram danmengencangkankanvas

X

MEK

Pahlawan Teuku Umar Hendra Gunawan

Oils on Canvas laid on Canvas (No Adhesive).

X

X

X

10 April 2016

Puji Yosep Subagiyo

X

X

X XX

X

parah

sobekan di 3 tempat

sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem

kendor

Lampu Ultra Violet

002

ATAS

500,420

50dianjurkan

I. Tekanan Udara (mb) = ........ (.......)

C. Mengenal Bahan, Kerusakan dan Proses Konservasi

Page 12: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[12]

5.000 μm = 5 mm = 0,5 cm

1. Kanvas asli lukisan (kiri)Perb. 30X

2. Kanvas dobelan lukisan (kanan).

Perb. 30X

764 5

Gambar 5 ini menunjukkan close-up pada semua sisi lukisan. Bagian ini menunjukkan paku berkarat dan perbedaan kanvas asli dan kanvas dobelan.

paku berkarat

1.000 μm

1 2Ilustrasi Pengamatan Teknis Lukisan

Penanganan konservasi dan restorasi setelah proses pengamatan.

Pengamatan retakan dan konstruksi pendobelan kanvas tanpa perekat.

Varnis lama harus diangkat untuk mengetahui warna & tekstur cat asli

{Kanvas 1

Priming{

Kanvas 2kanvas 2 hanya sebagai pelindung kanvas 1.

cat/ priming yang terangkat harus diratakan

retakan cat terjadi akibat perbedaan elastisitas cat (cenderung statis) dan kanvas (cenderung lentur/ elastis), yang selanjutnya mengakibatkan kontraksi antara kedua bahan tersebut.

Cat

3Gambar 4 menunjukkan close-up, yang mana pada sisi bawah lukisan telah termakan bubuk. DETAIL

illus

trate

d by

Prim

asto

ria 2

016

RismoyoYosep

Page 13: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[13]

}

}}

KANV

ASGE

SSO

CA

TPR

IMIN

GVA

RNIS

SERAT

Cat Dasaran

reta

kan

rongga

reta

kan

Gesso Sottile

Gesso Grosso

FE

D

B

G

A

12

A =

Subs

trat (

Kayu

, Trip

leks,

Hard

boar

d, K

anva

s);

B =

Prim

ing; C

= G

ESSO

; D =

Das

ar C

at; E

= C

at

Lukis

an; F

= V

arni

s; G

= K

otor

an, D

ebu,

dll.

C

1. Alan Phenix and Sue Ann Chui (2009): FACING THE CHALLENGES OF PANEL PAINTINGS CONSERVATION: TRENDS, Treatments, and Training, Los Angeles, The Getty Conservation Institute, 234 pages.

2. Arie Wallert, Erma Hermens, and Marja Peek. (1995): HISTORICAL PAINTING TECHNIQUES, MATERIALS, AND STUDIO PRACTICE; (Art History Institute of the University of Leiden, Central Research Laboratory for Objects of Art and Science, Amsterdam), Los Angeles, The Getty Conservation Institute, 241 pages.

3. Francesca Caterina Izzo (2009-2010): 20TH CENTURY ARTISTS’ OIL PAINTS: A CHEMICAL-PHYSICAL SURVEY, Università Ca’ Foscari Venezia, 234 pages.

4. Kathleen Dardes and Andrea Rothe (1995): THE STRUCTURAL CONSERVATION OF PANEL PAINTINGs, Los Angeles, The Getty Conservation Institute, 582 pages.

5. Marion F. Mecklenburg, A. Elena Charola, and Robert J. Koestler (2013): NEW INSIGHTS INTO THE CLEANING OF PAINTINGS, Washington D.C., Smithsonian Institution, 256 pages.

6. Patricia Sherwin Garland (1983): JOSEF ALBERS: HIS PAINTINGS, THEIR MATERIALS, TECHNIQUE, AND TREATMENT, JAIC 1983, Volume 22, Number 2, Article 2 (pp. 62 to 67).

7. Sheldon Keck (1984): SOME PICTURE CLEANING CONTROVERSIES: PAST AND PRESENT, JAIC 1984, Volume 23, Number 2, Article 1 (pp. 73 to 87).

Referensi :

ANATOMI LUKISAN

a. Support (Bahan pelindung bagian belakang kanvas, untuk kategori lukisan jagrag atau panel).Bahan: kayu jati, hard board.

b. Kanvas (barang-tenunan yang dilapisi zat, semacam kanji yang lebih dikenal dengan sebutan “priming”. Priming digunakan untuk menjaga supaya kanvas tidak menjadi kusut dan licin, serta mudah untuk dilukisi).Bahan: kain benang linen, kain benang kapas, dll.

c. Priming (lihat de�nisi butir b diatas)Bahan: campuran white-lead (bubuk timbal putih, Pigment White 1.) dalam minyak biji rami (linseed-oil) dengan minyak turpentine, dengan perbandingan 450 gram white-lead dengan 85 gram minyak terpentin. Bahan untuk priming ini dapat dibeli di toko gra�k-art dengan nama White-lead. White lead ini harus dibedakan dengan Flake-white walaupun sama-sama berbahan utama timbal karbonat dasar. Yang pertama lebih banyak mengandung minyak, dan yang kedua berupa pasta yang banyak digunakan untuk “cat minyak”.

d. Dasar Lukisan (�rst coating of ground, bahan penghalus priming yang dimaksudkan sebagai dasar cat minyak. Bahan jenis ini lebih dikenal dengan sebutan GESSO GROSSO). Bahan: Acrylic-polymer yang berkarakter hydrophobic (kedap air).

e. Gesso (second coating of ground, bahan dasar cat-minyak dan membuat permukaan kanvas sedikit agak menyerap cat. Bahan ini dikenal dengan sebutan GESSO SOTTILE).Bahan: gypsum (calcium sulfate, CaSO4.2H2O) dan air. Pembuatan gesso dari gypsum yang mirip dengan plaster of Paris ini adalah sebagai berikut: (1). gypsum dipanggang atau dioven pada suhu antara 100 ~ 190oC., untuk menguapkan 3/4 kandungan air kristalisasinya dan menjadi CaSO4.1/2H2O; (2). campurkan 1,5 bagian air, dan diamkan sampai membentuk padatan; (3). rendam dalam air untuk membentuk pasta.

f. Cat (de�nisi: campuran antara pigmen dengan binder atau bahan perekat). Adapun kemungkinan susunan/ lapisan cat adalah sebagai berikut:1. Underpainting (lapisan cat bawah);2. Overpainting (lapisan cat yang menindih cat bawah);3. Glazes atau Scumblings (lapisan seperti �lm yang transparan);4. Isolating varnishes atau veils. (lihat butir g dibawah).

g. Varnish (Picture Varnish sebagai pelindung; Retouch Varnish sebagai pelindung dan penimbul efek tertentu, seperti efek lembab/ basah; Mixing Varnish sebagai bahan campuran pada tabung cat-minyak yang digunakan dalam aneka teknik lukis cat-minyak; dan Isolating Varnish yang digunakan sebagai pelindung pigmen/ cat asli lukisan dalam proses tusir-warna, tetapi biasanya setelah pelapisan dengan Retouch Varnish). Bahan-bahan: 1. Picture Varnish = campuran damar resin dan turpentine, polycyclo-hexanone. Picture Varnish yang terbuat

dari damar berkomposisikan damar dan minyak terpentin (kualitas bagus/ bening) dengan perbandingan (konsentrasi) 1.812 gram dalam 4 liter minyak terpentin.

2. Retouch Varnish = damar atau resin sintetis. Picture Varnish yang terbuat dari damar berkomposisikan damar dan minyak terpentin (kualitas bagus/ bening) dengan perbandingan (konsentrasi) 2.265 gram (5 pound) dalam 4 liter (1 galon) minyak terpentin.

3. Mixing Varnish = damar atau resin, yang dicampur dengan linseed oil (sebagai binder) dan cat minyak. Perbandingan antara minyak binder, resin dan cat-minyak = 50:15:35.

4. Isolating Varnish = resin sintetis atau polyvinyl.

Keterangan Gambar :

Oils

on B

oard

Oils

on C

anva

s

Page 14: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[14]

Catatan:1. Pembersihan ringan = pembersihan ringan dengan kwas/ penyedot debu; 2. Chemical cleaning = pembersihan kotoran yang sudah berkerak, mengangkat varnis lama yang sudah menguning/ teroksidasi dengan bahan pelarut, seperti: white spirits, turpentine, dietoxy-ethanol, diacetone alcohol, MEK (methyl-ethyl-ketone), dll.; 3. Framing/ reframing = bongkar/ pasang kanvas dari spanram (dan pigura) karena kanvas kendor, mengganti paku yang berkarat, dll.; 4. Restretching = mengencangkan kanvas yang kendor atau reshaping kanvas yang bergelombang; 5. Inpainting = tusir warna bagian cat yang terkelupas; 6. Repainting = lukis ulang pada bagian cat yang hilang karena cleaning atau inpainting yang salah; 7. Retouching = pembuatan efek khusus dengan cat/ varnis; 8. Varnishing = varnish for retouching or protection; 9. Penguatan cat dengan perekat thermosetting atau lainnya; 10. Fumigasi dengan thymol, dll.

Pembersihan ringanChemical cleaningFraming/ reframingRestretchingInpaintingRepaintingRetouchingVarnishingPenguatan catFumigasi

XX

XX

XXX MEK

X

Rekomendasi Konservasi :

Lain-lainsambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem

X

sobekLiquin

LocTiteGel Glue4 gram

2

pict

ure

clea

ner

whi

te s

pirit

s

turp

entin

e

tolu

ene

& a

ceto

ne

2-ac

eton

alc

ohol

2-et

hoxy

eth

anol

Proses Konservasi Lukisan

Kotor debuKanvas kendorVarnis menguningVarnis cacatCat rapuh/ keringCat kelupasJamur

Lain-lainKondisi :

Hendra Gunawan [Pahlawan Teuku Umar, 98 x 145,5 cm, Oils on Canvas, 1956]

XX

XX parah

sobekan di 3 tempat

A.

B.

kanv

as

span

ram

1

Luk

isa

n

airwhite-spiritturpentinair sabun (amonia)2-ethoxy ethanol

2-aceton alcohol

5. 6. 7. 8.

1. 2. 3. 4.

tolueneacetone

X

X

pig

ura

X

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Page 15: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[15]

Jamur

Jamura

c

Serat lapuk

Spora jamur

b

Gambar 3. a. Jamur tumbuh hampir pada seluruh permukaan lukisan;b. Pengamatan dengan Mikroskop Skening Elektron untuk mengetahui tingkat kerusakan kanvas/ kain;c. Pengamatan dengan Mikroskop Skening Elektron untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan jenis jamur.

Detail Sesudah Pembersihan,Sesudah Penguatan CatDetailSebelum Pembersihan,

Sebelum Penguatan Cat

Gambar 2. DETAIL KERUSAKAN LUKISAN

cat terkelupas

cat terangkat

a b

cat terkelupas

a. Seluruh permukaan kotor, warna tidak keluar dan sebagian cat terkelupas.b. Setelah pembersihan kotoran dan varnis lama, priming (pendempulan), tusir warna

(inpainting) dan varnis.

Gambar 1.

illus

trate

d by

Prim

asto

ria 2

016

Li Shuji

Le Mayeur

Tarmizi?, 1968

Page 16: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[16]

Perbandingan Jumlah Kerusakan Lukisan terhadap Teknik Lukisan.

Gambar 2.

Ruang ATemperatur (°C)

Min. Ave. Max. 26 28 29

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.44 50 59

Ruang B.Temperatur (°C)

Min. Ave. Max. 27 28 28,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.60 66 75

Ruang C.Temperatur (°C)

Min. Ave. Max. 22 24 26,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.60 66 99

Ruang D.Temperatur (°C)

Min. Ave. Max. 28,5 29 29,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.72 74 76

Ruang E.Temperatur (°C)

Min. Ave. Max. 26 27 28

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.76 78 99

Ideal ~Cukup

Beresiko ~Bahaya

Cukup ~Beresiko

1

3

2

Data Iklim Mikro Lukisan

Keterangan :

Gambar 1. Perbandingan Jumlah Kerusakan Lukisanterhadap Lokasi dan Kondisi [Total: 1.694]

0

200

400

600

800

1000

PastelCat minyakCat airBatikAkrilik

Jum

lah

Teknik dan Jumlah Per Jenis Lukisan133 74 1.153254 36

115

(86%

)7

(5%

)11

(8%

)

66 (8

9%)

2 (3

%)

6 (8

%)

227

(89%

)4

(2%

)23

(9%

)

48 (4

%)

2 (6

%)

2 (6

%)

32 (8

9%)

21

1 (1

8%

)

894

(78%

) BaikSedangRusak

Kondisi dan Lokasi

0

100

200

300

400

500

600

Jum

lah

(Per

seba

ran/

Pre

sent

asi &

Kon

disi)

A B C D E

408

(84%

)6

(1,2

%)

12 (5

%) 70

(32%

)

9 (2

%)

12 (8

%)

16 (1

1%)

Jumlah

BaikSedangRusak

Per Ruang& Persebaran

Kon

disi

389

(23%

)33

3 (8

6%)

123

(81%

)

151

(9%

)

47 (1

2%)

139

(62%

)221

(13%

)

371

(82%

)

52 (1

2%)

25 (6

%)71

(15%

)

485

(29%

)

448

(26%

)

D. Analisis/ Kajian Konservasi

Page 17: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[17]

773

743

782

783

784

123

124

157

159

170

313

314

808

839

840

843

907

926

949

950

952

345

901

346

357

358

KNI (Kode Nomor Inventaris)

Grafik Analisis Spontan (GAS) URB, NJB dan TKBUntuk Mengetahui Hubungan Usia, Bahan dan Tingkat Kerusakan

26 Tekstil di Museum Nasional

10

0

20

40

60

80

100

120

140

160

15

2530

9095

5045

55

Bes

aran

UR

B, N

JB d

an T

KB

URB

TKBNJB

Keterangan TKB => 10 : Baik; 15 : Cukup; 20 : Rusak; 25 : Hancur; 30 : Aktif. URB = Usia Relatif Benda; NJB = Notasi Jenis Bahan; TKB = Tingkat Kerusakan Benda.

Keterangan NJB => 40 : Kapas; 45 : Kapas + Logam; 50 : Sutera; 55 : Sutera + Logam; 90 : Kapas + Sutera;95 : Kapas + Sutera + Logam.

Perbandingan Jumlah Kerusakan Koleksiterhadap Lokasi dan Kondisi [Total: 1.694]

Kondisi dan Lokasi

0

100

200

300

400

500

600Ju

mla

h (P

erse

bara

n/ P

erse

ntas

e &

Kond

isi)

A B C D E

408

(84%

)6

(1,2

%)

12 (5

%) 70

(32%

)

9 (2

%)

12 (8

%)

16 (1

1%)

Jumlah

BaikSedangRusak

Per Ruang& Persebaran

Kon

disi

389

(23%

)33

3 (8

6%)

123

(81%

)

151

(9%

)

47 (1

2%)

139

(62%

)221

(13%

)

371

(82%

)

52 (1

2%)

25 (6

%)71

(15%

)

485

(29%

)

448

(26%

)

An

alis

a K

ua

nti

tati

f

Catatan: Pembandingan persentase kerusakan dikaitkan dengan kondisi suhu dan kelembaban pada setiap ruang (A, B, C, D dan E) dianggap sebagai Analisa Kualitatif, sedangkan pembandingan jumlah (bukan persentase) kerusakan pada setiap ruang (A, B, C, D dan E) dianggap sebagai Analisa Kuantitatif.

An

alis

a K

ua

lita

tif

Penjelasan Analisa Kuantitatifdan Kualitatif

Page 18: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[18]

Kondisi Bagus

Foto Tahun 1994

kondisi kain kuat, masih utuh & tidak ada lubang

1858

1938

80 ta

hun

1994

56 ta

hun

201622

tahu

n

136 t

ahun

78 ta

hun

158 t

ahun

TAHUNPEMBUATAN

TAHUNPEROLEHAN

(REGISTRASI)

TAHUNOBSERVASI

KONDISI 1

TAHUNOBSERVASI

KONDISI 2

Masa Depan(Kapan ?)

USIA

REL

ATIF

BEN

DA (U

RB)

22 ta

hun

Sedikitnya ada 8 (delapan) kain dodot diperoleh di tahun ini.Lihat dodot no inv. : 23144,

23145, 23146, 23147, 23148, 23149, 23150, dan

23334.

Kondisi RusakFoto Tahun 2016

Foto Tahun 2016, Foto-foto detail & Mikrotersimpan di Seksi Observasi

pudar

lipatan

lubang

lubang

lubang

lubang

Kondisi Bagus

Foto Tahun 1994, Kondisi Tahun 1858 Bisa Lebih Bagus.

pudar

lipatan

Observasi & Indikator Keterawatan : Menelaah Kerusakan Dulu - Kini - Akan Datang

Kain dodot ini memiliki tengahan biru berbentuk belah ketupat. Bentuk tengahan ini lazim disebut sebagai "sidangan". Dodot yang berwarna biru, biru gelap (tua) dan coklat ini dihiasi dengan gambar-gambar gunung, burung, dan pohon yang sebagian dalam warna emas (prada). Salah satu sudut tertulis "Ping 1 Maulud Dal 1839" (Tanggal 1 Maulud Dal 1839 atau 17 November 1858) dalam huruf keemasan. Warisan Tuan J.W Van Dapperen yang wafat di Baturaden pada 1 Oktober 1937, Diterima di Museum Nasional tahun 1938.

23147: Kain Dodot dari Yogya, 360 x 210 cm, 1938.

Analisis Kerusakan : Hasil kajian menunjukkan bahwa kerusakan koleksi tekstil bisa disebabkan oleh kondisi koleksi (faktor internal) dan kondisi lingkungan (faktor eksternal). Faktor internal meliputi: garam logam komplek (mordan), logam pemberat sutera, dan benang logam yang dapat mengalami oksidasi; unsur-unsur belerang (yang biasa terikat dengan mordan alum) akan membentuk asam kuat. Selanjutnya hasil oksidasi (korosi) dan asam kuat yang terbentuk akan melapukkan serat (pemecahan rantai molekul). Penyimpanan koleksi yang dibungkus kertas minyak dalam kotak kayu (yang bersifat bu�ering) terbukti menyelamatkan koleksi. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Reaksi reduksi adalah reaksi penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Oksidator yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2). Cek pH (dengan pH meter) dan Potensial Redoks (dengan ORP meter dalam satuan miliVolts) untuk mengatasi pelapukan kain ini.

kurangterawat

cukupterawat

Page 19: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

A non-destructive elemental analysis technique for quanti�cation of nearly any element from Magnesium to Uranium.

Handheld X-ray �uorescent (XRF) analyzers have the capability to quantify or qualify nearly any element from Magnesium to Uranium, depending on speci�c instrument con�gurations.

Portable XRF spectrometers allow you to take the battery operated analyzer to the sample rather than bringing the sample into the lab. This is especially useful when the test specimen is large or heavy. Contact our applications team to learn how XRF can help solve your material identi�cation needs.Handheld XRF Industries and applications are very diverse; some examples include:

Metal AnalysisScrap SortingPositive Material Identi�cationMining & Exploration

Archaeometry, Archaelogical Science with XRF

Archaeometry—also known as archaeological science—is the application of scienti�c methods and techniques to archeological investigation. The �eld of archaeometry has been quickly expanding and adopting new methodology over the last several decades, as the sophistication and availability of technology and instrumentation grow, while the cost of scienti�c analysis has been slowly but surely dropping. Many scienti�c instruments that produce data such as molecular or elemental composition, chromatography, carbon dating, etc. have become smaller, more portable, faster, and have a lower cost per sample.

Environmental & Soil ScreeningArt & ArcheometryResearch and TeachingMore HHXRF applications

As technology continues to improve in price, user-friendliness, and data reliability, archeological science will continue to expand and stands to signi�cantly supplement already existing and traditional methods in archaeological investigation. One important and widely used archaeometric technique is handheld XRF (x-ray �uorescence), an elemental analysis technique that quickly and easily provides data regarding the elemental composition of an archaeological sample from magnesium (Mg) to uranium (U).

Handheld XRF for Archeological Investigation: The Purpose-Built Bruker Tracer XRF AnalyzersHandheld XRF can now be found in universities and archeological research institutions—as well as in the �eld—in every part of

the world, providing researchers with information from soil composition at an excavation site to no-longer-visible pigment composition on ceramics. The Bruker Tracer family of XRF analyzers is the de facto standard for XRF as applied archeological science with a presence in over 500 universities worldwide. Bruker workshops prepare hundreds of scientists, archeologists, and conservators annually to properly collect, interpret, and use XRF data, you can count on being able to compare data sets with colleagues when using the Tracer.

While new archaeometric XRF applications are developed constantly, here are just a few of the applications in which the Tracer handheld XRF instrument is being used for 100% non-destructive elemental analysis all over the world:

Archeological soil analysis for evidence of human activitySourcing/source separation of obsidian and other lithicsCeramics analysis and sourcingPigment analysis (including analysis of faded/ no-longer-visible pigments on porous materials; paint on canvas; textile

dyes; etc.)Analysis of glazes, varnishes, lacquers, and patinasAnalysis of objects in museum contexts for treatment with toxic heavy metal pesticides (As, Hg, Pb) as part of NAGPRA

complianceGlass analysisAnalysis of archeological metals and alloys

Source: http://www.bruker.com/products/x-ray-di�raction-and-elemental-analysis/handheld-xrf/ archaeometry.html

Handheld XRF Spectrometer

[19]

Page 20: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

Konica-Minolta CR-400/410 Chroma MeterMore powerful and more versatile than ever from the famous Chroma-Meter series.

The Chroma Meters CR-400 supersedes the internationally recognized and acclaimed series CR-100, CR-200 and CR-300. It o�ers a huge number of added value features and improved versatility, while fully maintaining all optical properties and therefore, guaranties full data compatibility with the previous series. The CR-400, with its 8 mm measuring area is suitable for measuring re�ected colour and colour di�erence in a wide range of industrial �elds. It is able to meet the needs of various applications, from all sorts of ingredients, foods, raw materials and �nished products to pharmaceuticals and dermatological applications - the CR-400 handles all!

If your samples are structured or uneven in surface, such as granulates, fabrics, wood, stones, bricks, then the CR-410 is the right choice. Its unique very large aperture of 50 mm is perfectly suited for such samples and thus avoids averaging of several measurements.

The main improvements focus on enhanced usability and functionality such as the re-designed Data Processor, featuring a large back light display for numerical or graphic display of measurement data and a built-in thermal high speed printer. The data memory now can store up to 100 target colours and up to 2000 measurements. Several new colour spaces and Pass/Fail formulas as well as indices for whiteness and yellowness enhance the usage into various �elds of applications. The new "user indices" function allows the input of up to six di�erent user or application speci�c equations using XYZ, Yxy or CIELAB values. Furthermore, the communication languages can be set for English, German, French, Italian, Spanish and Japanese.

For even more user �exibility the measuring head, equipped with Display, function keys and power supply, can now be used as "stand alone" without the Data Processor or as an additional option even directly be interfaced to the PC to run with the optional Windows® QC software SpectraMagic NX.

With all these features, the unsurpassed ease of use and the legendary ruggedness, the fourth generation of Chroma Meters is bound to continue its success throughout the world of modern colour control.

Konica-Minolta CR-410 Chroma Meter for Color Measurement.

Source: http://sensing.konicaminolta.asia/products/cr-400-410-chroma-meter-di�erence-with-colorimeter/

H : 450

S : 95%B : 100%

R : 255G : 197B : 12

C : 0%M : 23%Y : 98%K : 0%

Lab Color RGB Color CMYK Color

Chroma Meter (Konica-Minolta R-410)

Alat Perekam Data Warna

Key to CodingAA Extremely PermanentA PermanentS Series number

TransparentSemi -TransparentOpaqueSemi-Opaque

http

://w

ww

.hue

valu

echr

oma.

com

/

[20]

Page 21: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[21]

whi

te s

pirit

s

turp

entin

e

tolu

ene

& a

ceto

ne

2-ac

eton

alc

ohol

2-et

hoxy

eth

anol

pict

ure

clea

ner

Gel

Glu

e “L

ocT

ite”

3. Bahan Kimia

1. Peralatan Tukang

2. Peralatan Lukis

Easel

Palu

Obeng 2

Obe

ng 1

Obeng 3

Meteran

Staple Gun

Tarikan KanvasSolder Lukisan

Pinset, Tweezer, dll.

Berbagai model dan ukuran kwas

Kwas tusir warna Pisau palet

Papan palet

Set Cat Minyak, dll.Tempat cuci kwas

PRIMING

Varnis

Varnis Terpentin

Tang

Created by Puji Y. Subagiyo 2016

E. Mengenal Bahan dan Alat Konservasi

Optivisor

Page 22: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[22]

a b

Infrared ThermometerGambar 08.:

Alat ini ideal untuk mengukur suhu

permukaan benda (non-kontak), perekat

thermosetting, dan inspeksi lampu,

rangkaian listrik, dll.

Handheld XRF SpectrometerAlat Identi�kasi Unsur/ Elemen Logam

Gambar 06.:

Moisture MeterAlat Pengukur Kadar Air

Gambar 04.:

Gambaran Sarana - Peralatan Observasi, Konservasi, Simpan dan Pamer Lukisan

Chroma Meter (Konica-Minolta R-410)Alat Perekam Data Warna

Gambar 05.:

Fume Hood Portabel

Gambar 01a. Gambar 01b. Gambar 01c.

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Gambar 03.: pH ORP Meter Alat Pengukur Keasamandan Potensial Redoks

Ultra Violet [A/B] Light MeterGambar 07.:

Gambar 02.:

μW/cm2Lux11.8305.640

650140

561230

88

LuarDp PtRuangTL 40

Place

0.375 μW/cm2 (sensitif);1.5 μW/cm2 (kurang sensitif).

a

b

Alat pengukur radiasi ultra violet A [320-360 nm] dan ulltra violet

B [290-320 nm]. [UV sensor spectrum: 290~390 nm]

Batas Atas & Bawah :

sol

id &

sem

i-sol

id p

H m

eter

Ryer, Alexander D. (1997): Light Measurement Handbook, Internatiuonal Light, Newburyport, MA 01950

Page 23: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[23]

Pengenalan Alat Ukur Klimatologi

Mode/ pengatur besarnya sinar yang terbaca.Displai/ monitor harga

hasil pengamatan.

Sensor/ cell penangkap sinar.

Lux Meter(Alat pengukur intensitas cahaya)

1. Kuat Penerangan (Illumination, E)

E =F (Fluks)A (Luas) = Lumen

m2 = Lux.

2. Dosis Kuat Penerangan = Lux x jam = Joule.

3. Fluks Cahaya (F) = Energi (Joule/m2)

Waktu (Jam)JT =

4. Kuat Cahaya (I) = E.R2

Cos Q = Lumen.m = Candela

Kuat penerangan (lux): Penerangan pada permukaan benda secara merata seluas 1 m2, berjarak 1 m dari titik sumber cahaya berkekuatan 1 kandela.Kuat cahaya (foot candle): Banyaknya (jumlah) sinar yang jatuh pada permukaan benda seluas 1 kaki persegi (=0,0029 m2) dari sumber cahaya yang berjarak 1 kaki (=0,3048 m = 12 inci).

Sensor suhu dankelembaban udara

Sensor radiasi UV dan Intensitas cahaya.

-

Ultra Violet Monitor (4 in 1)(Alat pengukur radiasi ultra violet, kuat cahaya, suhu dan kelembaban)

KONVERSI ENERGI :1 Joule = 107 erg.

Kelembaban Udara (RH) = %Suhu Udara (T) = 0CKuat Penerangan (E) = LuxKuat Radiasi UV (UVR) = μW/Lumen

1 kwh = 3.600.000 J.1 Kalori = 4,1868 J.KONVERSI DAYA:1 watt = 1 Joule/ detik.1 HP = 0,746 wattEnergi = kekuatan untuk melakukan usaha.Daya = kekuatan tenaga. Lampu TL UV, National, 100 volt/ 50 Hz., Type FL 205, λ = 263 nm. E= 2 μW/cm2.

Tombol untuk suhu, kelembaban udara, kuat cahaya dan radiasi ultra violet.

CATATAN :E = kuat penerangan, bersatuan Lux; F = fluks cahaya, bersatuan Lumen; A = luas bidang, bersatuan m2; J = energi, bersatuan Joule/m2; T = waktu, bersatuan jam; R = jarak sumber penerangan dan benda,

bersatuan m; Q = menyatakan besarnya sudut antara

sumber cahaya dan titik benda yang diterangi, tetapi jika sudutnya tegak lurus maka Q = 0 dan harga Cos Q dapat diabaikan.

Satuan Ukuran ELSEC 4 in 1 Monitor:

Gambar 09.:

Gambar 10.:

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Catatan :1 Watt/cm2 = 683 Lumen/cm2

1 Watt = 75 Lumen; 1 Lux = 1 Lumen/m2

1 Lux = 0,0079 W/cm2 atau 683 Lux = 1 W/cm2

1 μ (mikro) = 1 / 1.000.000 atau 10-6

1 n (nano) = 1 / 1.000.000.000 atau 10-9

λ dibaca “ lambda” = panjang gelombang. 1 lux = 1.464128843338 x 10-7 watt/cm2 (at 555 nm). http://www.easyunitconverter.com/

Panel monitor menunjukkanbesaran angka dan satuan

Page 24: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[24]

KELEMBABAN DAN SUHU UDARA

RH = kelembaban absolut suatu udarakelembaban absolut udara jenuh

pada suhu sama

x 100%

2. Satuan-satuan Satuan Suhu (T)Celcius (C) ===> F = {(C x 9/5) + 32}Reamur (R)Fahrenheit (F) => C = {(F-32) x 5/9}Kelvin (K) ===> C = (K-273)

Satuan Kelembaban Relatif (RH) = Persen (%)

1. Pengertian/ Definisi

Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan, suhu dan kelembaban udara pada suatu ruangan.

Jumlah uap air pada volume tertentu sering disebut sebagai “kelembaban absolut” (absolute humidity/ AH), yang jumlah maksimumnya tergantung dari suhu udaranya. Kejenuhan dari uap ini disebut sebagai titik embun (dew point/ DP)-nya. Jika suhu diturunkan, suatu ruang dapat menampung lebih banyak uap air (dalam volume tetap). Tetapi jika suhu dinaikkan akan terjadi pengembunan. Jika pada udara tidak jenuh tanpa terdapat penambahan air, maka besarnya kelembaban absolut akan tetap/ konstan, selama perubahan suhu sampai suhu udara diturunkan ke titik embun.Kelembaban relatif (relatif humidity/ RH) pada suhu tertentu adalah perbandingan kelembaban absolut aktual dengan kelembaban absolut potensial pada titik jenuhnya.

Contoh:Satu meter kubik udara pada suatu wadah tertutup (kedap) pada suhu 20 oC dapat menampung sampai 17 ml uap air. Tetapi jika di wadah tersebut ada hanya 8.5 ml. uap air, maka kelembaban relatifnya = 8.5/17 x 100 = 50%.Jika suhu udara dinaikkan menjadi 25 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang dapat ditampung menjadi 23 ml. Apabila uap air yang ada cuma 8.5 ml., maka RH = 8.5/23 x 100% = 37%. Contoh tersebut menunjukkan “mengapa jika suatu ruangan tertutup dipanaskan menjadi kering”. Jika suhu udara diturunkan menjadi 5 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang dapat ditampung menjadi 8.5 ml. Apabila uap air yang ada sama, yaitu 8.5 ml., maka RH = 8.5/ 8.5 x 100% = 100%. Ini menunjukkan “mengapa kondensasi terjadi”.

Pengenalan & Petunjuk Operasional Alat Ukur Klimatologi

Gambar 11.:

Climate DataloggerGambar 12.:

Alat ini dapat merekam data kelembaban dan suhu per hari,

minggu atau bulan.

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Thermohygro-barometer elektronik

Page 25: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[25]

Wet & Dry Bulb Psychrometer

Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban Udara

Banyak digunakan untuk kalibrasi alat-alat pengukur RH & T jenis lain.

INAKURASI + 2%

Kain selalu bersih dan harus dengan air distilasi/ deionisasi

selis

ih h

arga

“Wet & Dry Psychrometer”sangat cocok digunakan untuk kalibrasi, spot reading dan pendataan data klimatologi harian.Kita dapat mengetahui besarnya suhu udara secara langsung pada bagian thermometer yang kering (kiri). Sedangkan RH-nya dapat dicari dengan merujuk selisih harga dengan thermometer yang basah (kanan). Selanjutnya besar- nya RH dapat dicari pada Tabel RH yang biasa disertakan pada saat pembelian alat tersebut.

Maintenans Alat:Kain yang digunakan untuk melembabi (dengan air distilasi) thermometer merkuri diusahakan selalu bersih, dan air yang digunakan selalu air distilasi.

Sling PsychrometerAlat ini menyerupai Wet & Dry Psychrometer, tetapi badan yang ditempeli thermometer (baik yang dry ataupun wet) dapat diputar, guna melewatkan udara pada thermometer. Sekarang perangkat ini telah dimodifikasi dengan tenaga baterai untuk memutar kipas angin yang melewatkan udara yang akan diukur suhu ataupun kelembabannya.

Thermohygrometer

Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.

Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.

Besarmya RH merujuk pada “perubahan ukuran benda/ bahan higroskopis”, seperti: rambut, polymer atau garam kristal.

Tanganan pemegang pena pencatat

Tabung berputar menurut waktu (1, 7 atau 31 hari

Pena pencatat RH dan T

Mengalami “shock” perubahan RH dan T yang sangat mencolok.

INAKURASI (INACCURACY):+ 2 ~ 4% (sering dikalibrasi)+ 30 ~ 60% (jarang/ tidak dikalibrasi)

Referensi:Bachmann (1992:15-22)Thermohygrograph

Kertas grafis

Besarnya RH dan T yang tertulis pada kertas grafis tidak sinkron dengan waktu yang tertera. Waktu sesungguhnya terlambat (dikurangi) sekitar 30 menit.

Catatan:Satu orang yang sedang istirahat selama satu jam setara dengan 60 ml air, dan menghasil- kan panas setara dengan 100 watt lampu pijar.

Gambar 13.:

Gambar 14.:

Gambar 15.:

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Page 26: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[26]

Bak Penampungan Air Distilasi

Control PanelTempat Keluarnya uap air

Tempat masuknya

air

Bak Penampungan (Uap) Air

Weather StationGambar 16.:

(Alat Penyerap Uap Air)Keterangan “Control Panel”(1)(2)

(3)(4)(5)(6)(7)

Tombol Operasi (Power)Tombol pengoperasian(RH 60 ~ 65%)Pengoperasian non-stopTombol “Humidity”Tombol “Defrost”Lampu indikator HumidityLampu indikator Defrost

Control PanelDehumidifier

Kelembaban tidak dapat diturunkan dibawah 40%. Efektif untuk 40 ~ 50%.

CATATAN:

Efektif untuk luas ruangan = 10 ~ 16 meter kubik. Suhu ruangan berkisarantara 1 ~ 35 derajat celcius.

Gambar 17.:

(Alat Pelembab Udara)Humidifier

Gambar 18a.:

(Alat Portabel u/ Pelembab Benda)Moisturizer

Gambar 18b.:

Alat Kontrol Udara KelembabanRuangan dan Koleksi di Museum

Mesin pembuat air alkali yang

bermanfaat untuk penetralan keasaman

suatu benda. Air ini untuk mengisi

Humidifier atau Moisturizer.

Hydrogen water

ionizer

Gambar 19.:

BLUEAIRAir Purifieralat pembersih udara

Gambar 20.

TOBI Steamer

Alat pemantau kelembaban, suhu, tekanan udara dan arah angin dengan sistem nir-kabel

(wireless).

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Page 27: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[27]

Pengenalan Sifat Bahan dan Kondisi Yang MempengaruhinyaTabel 1. Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Tinggi

(Materials Sensitive to High Relative Humidity)

Tabel 2. Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Rendah(Materials Sensitive to Low Relative Humidity)

mengkerut (checks/ dries out)pelapukan, lapuh, kering (embrittlement)mengkerut, rapuh (shrinkage, embrittlement)rapuh (embrittlement)rapuh (embrittlement)

kering, merapuh (dries out, weakens)retak, melengkung (cracks, warps)retak, melengkung (splits, warps)lepas, melengkung (detachments,

warps)

50 - 55% RH, constant/ stable45 - 55% RH

50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant60 - 65% RH, constant

50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant

kayu (wood)kulit mentah, kulit olahan (rawhide, leather skins)perkamen (parchment)

bulu ayam (quill)serat keranjang

ancur, lem nabati (animal glue)

kulit kura-kura (tortoise shell)

semua gading (all ivory)

permukaan tatakan (inlaid surface)

Bahan(Materials)

Kondisi yang direkomendasi(Recommended Condition)

Akibatnya(Result)

Bahan(Materials)

40% RH, or lower45 - 55% RH45 - 55% RH50 - 55% RH, constant/ stable

50 - 55% RH, constant40% RH, or lower

50 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant60 - 65% RH, constant

50 - 55% RH, constant

Kondisi yang direkomendasi(Recommended Condition)

Akibatnya(Result)

logam (metal)kertas (paper)tekstil (textile)kayu (wood)

kayu bercat (painted wood)logam bercat (painted metal)

tatakan, pelapis kayu (inlay, veneer)bahan penyempurna perkamen, gading (parchment, ivory)bubur kertas (papier-mache)bahan keranjang/ anyaman (basket materials)kolase kertas (decoupage surface)

korosi/ karat (corrosion)berjamur, noda (mold, stains)berjamur, noda (mold, stains)berjamur, melengkung (fungal attack, warping)cat mengelupaskorosi/ karat, cat mengelupas

lepas/ copot bagian-bagiannya (detachment)berjamur/ noda (mold, stains)melengkung/ gelombang, jamur (warping, mold)berjamur/ noda (mold, stains)berjamur (mold)

lepas/ copot, berjamur (detachment, mold)

(finishes)

(flaking paint)

(corrosion, flaking paint)

(basket fibers)

beludru (velvet)tekstil (textile)serat alam kayu (wood)kertas (paper)

perekat kanji (starch)gelatin (gelatin)tempera telor (egg tempera)

kulit (leather, skins)kulit berbulu (felts, furs)bulu ayam (feathers)sutera (silk)wol (wool)

Tabel 3. Bahan Yang Sering Dirusak Oleh Serangga dan Binatang Pengerat(Materials Commonly Damaged by Insects and Rodents)

(natural fibers)

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Page 28: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[28]

Tabel 4. Rekomendasi Penyinaran & Suhu Udara (Recommendations for Light & Temperature)

rapuh, gelap (embrittlement, darkening)persenyawaan, gelap

(crosslinking, darkening)mengeras, kering (hardening,

drying)rapuh, pucat/ pudar (embrittle- ment, fading)rapuh, pucat (embrittlement,

fading)pudar/ pucat (fading)

pucat, kerusakan struktural (fading, structural damage)buram, pucat (develops haze, fading)pucat/ pudar (fading)

pucat/ pudar (fading)

hancur (deterioration crumbles)

rapuh, pucat (embrittlement, fading)pucat (fading)

kertas (paper)

media cat (paint media)

ancur/ lem nabati (animal glue)

kulit berbulu, bulu, rambut (furs, feather, hair)kulit, kulit olahan (skins, leather)pigmen, bahan celup

(pigment, dyes)sutera, beludru (silk, velvet)

permukaan lak (lacquered surface)permukaan cat (painted surface)bahan dicelup warna (dyed materials)karet (rubber)

serat alam kayu (wood)

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

Bahan(Materials)

Kondisi yang direkomendasi(Recommended Condition)

Akibatnya(Result)

(natural fibers)

perubahan ukuran, regang, patah

kertas menjadi rapuh, gelap, noda

tekstil ternoda, rapuh

logam menjadi berkarat

serat menjadi lemah, putus

saat kayu mengembang, cat mengelupas

terjadi reaksi elektrokimia (efek galvanis, korosi)

logam berkarat, kain ternoda

logam berkarat, kertas ternoda

logam berkarat, cat mengelupas

tanin (bahan penyamak) pada kulit menyebabkan karat pada logam

Kombinasi Bahan(Materials Combination)

Masalah Konservasi(Conservation Problems)

(wood/wood)

(wood/paper)

(wood/textile)

(wood/metal)

(wood/paint)

(metal/metal)

(metal/cloth)

(metal/paper)

(metal/paint)

(metal/leather)

(dimensional changes, stress, breaks)

(paper becames brittle, dark, stained)

(textile became stained, brittle)

(metal corrodes in contact with wood)

(possible electrochemical corrosion)

(metal corrodes, cloth becames stained)

(metal corrodes, paper becames stained)

(tannins in leather can corrode metals)

kayu/ kayu

kayu/ kertas

kayu/ tekstil

kayu/ logam

kayu/ serat alam

kayu/ cat

logam/ logam

logam/ kain

logam/ kertas

logam/ cat

logam/ kulit

logam/ ancur ancur (lem nabati) sedikit bersifat asam, higroskopis & menyebabkan karat logam.(glue slightly acidic, hydroscopic, can corrode certain metals)(metals/animal glue)

Tabel 5. Bahan-bahan Reaktif (Reactive Materials)

(wood/natural fibers) (fibers become weak, break)

(wood expand and contracts, paint flakes)

(metal corrodes, paint flakes)

Crea

ted b

y Puj

i Y. S

ubag

iyo 20

16

Jika kita ambil patokan 50 lux pada 75 μW/Lumen untuk benda sensitif, dan 200 lux pada 75 μW/Lumen untuk benda kurang sensitif, maka kita akan mendapatkan batas maksimum UV : 0.375 μW/cm2 (3.75 mW/m2) dan 1.5 μW/cm2 (15 mW/m2). Jika jam buka museum/ galeri: 7 jam dalam sehari, 6 hari dalam seminggu, 52 minggu per tahun (2.184 jam per tahun), maka kita akan mendapatkan dosis maksimum UV per tahun: 3 Joules/cm2 untuk koleksi sensitif, dan 12 Joules/cm2 untuk koleksi kurang sensitif. [Dr. Barry Knight (2001:1); Subagiyo, P.Y. (2015:30)]

Page 29: [Sketsa Sains Konservasi] - Primastoria Studio filemengidenti˜kasi dan klasi˜kasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (˜sik dan kimiawi). Konservator adalah orang yang

[29]

Spes

ialisa

si &

Kom

pete

nsi

Pres

tasi

dan P

engh

arga

an1.

Pem

egan

g U

nesc

o Fe

llow

ship

Aw

ard

dari

tahu

n 19

89 sa

mpa

i 199

2.2.

Pen

ulis

an a

rtik

el te

ntan

g te

kstil

, kon

serv

asi d

an m

anaj

emen

kol

eksi

mus

eum

(199

3 - 1

995,

M

ajal

ah M

useo

gra�

dan

Maj

alah

Keb

uday

aan,

Dep

dikb

ud -

Jaka

rta)

.3.

Seb

agai

Edi

tor

dan

Anot

ator

unt

uk t

erje

mah

an B

uku

Seni

Bat

ik d

ari B

ahas

a Be

land

a ke

Ba

hasa

Indo

nesi

a (1

994-

5, IS

I Yog

ya -

Yaya

san

Toyo

ta).

4. P

embi

cara

Sem

inar

Inte

rnas

iona

l ten

tang

Tek

stil

Trad

isio

nal

tahu

n 19

94 (J

akar

ta),

1996

(J

ambi

), 19

99 (D

enpa

sar)

dan

200

0 (T

okyo

Uni

vers

ity -

Toyo

ta F

ound

atio

n).

Cata

tan:

Mak

alah

ber

judu

l “T

he C

lass

i�ca

tion

of In

done

sian

Text

iles B

ased

on

Stru

ctur

al, M

ater

ial a

nd T

echn

ical

An

alys

es (

1994

)” m

enja

di r

ujuk

an P

rof.

Basa

vara

j S.

Ana

mi

dan

Prof

. Mah

ante

sh C

. Ele

mm

i da

lam

In

tern

atio

nal

Jour

nal

of S

igna

l Pr

oces

sing

, Im

age

Proc

essi

ng a

nd P

atte

rn R

ecog

nitio

n (Ju

dul

Tulis

an: “

A Ru

le B

ased

App

roac

h fo

r Cla

ssi�

catio

n of

Shad

es o

f Bas

ic C

olor

s of

Fabr

ic Im

ages

” ), V

ol. 8

, No.

2

(201

5), p

p. 3

89-4

00.

5. S

ebag

ai n

ara

sum

ber B

imte

k Pe

rmus

eum

an -

Kons

erva

si (1

996,

Din

as M

useu

m d

an S

ejar

ah

DKI

Ja

kart

a);

Bim

tek

Kons

erva

si

Teks

til

(200

0,

Mus

eum

Te

kstil

Ja

kart

a);

Bim

tek

Perm

useu

man

- K

onse

rvas

i (

2002

, As

dep

Kese

nian

- K

embu

dpar

); su

rvai

kon

disi

luk

isan

, ra

ncan

g-ba

ngun

dat

abas

e da

n pe

nyus

unan

renc

ana

indu

k pr

eser

vasi

(200

2 - 2

003,

Ista

na

Kepr

esid

enan

di J

akar

ta -

Bogo

r - C

ipan

as -

Yogy

a - B

ali).

6. P

embi

cara

Sem

inar

Nas

iona

l ten

tang

War

na A

lam

i (19

99, Y

ogya

kart

a) d

an K

onse

rvas

i Lu

kisa

n (2

002,

Jaka

rta)

.7.

Seb

agai

nar

a su

mbe

r kaj

ian

Batik

Pan

tai U

tara

Jaw

a da

n M

adur

a (1

994,

ISI Y

ogya

- U

niv.

To

kyo

- Yay

asan

Toy

ota)

dan

kaj

ian

kanv

as lu

kisa

n (2

006,

Pen

caria

n Pe

nyeb

ab K

erus

akan

da

n Id

entit

as L

ukis

an, B

alai

Kon

serv

asi -

Jaka

rta)

.8.

Ran

cang

-ban

gun

data

base

kol

eksi

mus

eum

(201

2, M

useu

m N

asio

nal -

Jaka

rta)

.9.

Men

yusu

n ko

mpi

lasi

nask

ah ya

ng b

erhu

bung

an d

enga

n te

kstil

, kon

serv

asi d

an

anal

isis b

ahan

(Prim

asto

ria S

tudi

o, 2

013)

.10

. M

enyu

sun

lapo

ran

hasi

l Obs

erva

si T

ekst

il di

Mus

eum

Nas

iona

l (P

rim

asto

ria

Stud

io, 2

014-

15).

11. S

ebag

ai N

aras

umbe

r Kon

serv

asi T

ekst

il pa

da W

orks

hop

Kons

erva

si di

Bo

robu

dur -

Mag

elan

g, B

ogor

- Ja

wa

Bara

t dan

TM

II Ja

kart

a (2

015)

.

1. P

eren

cana

an d

an p

elak

sana

an p

eker

jaan

kon

serv

asi t

ekst

il da

n lu

kisa

n :

* Su

rvai

kon

disi

(iden

ti�ka

si ba

han

dan

keru

saka

n, m

embu

at u

sula

n tin

daka

n ko

nser

vasi,

pem

buat

an d

okum

enta

si, k

alku

lasi

wak

tu d

an b

iaya

).* P

elak

sana

an p

eker

jaan

kon

serv

asi.

2. Pe

ngua

saan

sain

s kom

pute

r (ka

lkul

asi m

atem

atis,

pem

rogr

aman

data

base

, 3D

mod

ellin

g, ill

ustra

tion,

dsb

.) un

tuk

aplik

asi s

istem

per

enca

naan

dan

pen

gem

bang

an k

onse

rvas

i yan

g be

rbas

is sa

ins k

onse

rvas

i (p

ener

apan

sifa

t �sik

- ki

mia

wi b

ahan

, pen

garu

h ja

sad

hidu

p/ b

iotis

, fak

tor i

klim

, dan

inte

rpre

tasi

alat

uku

r dig

ital/

man

ual):

* Ra

ncan

g-ba

ngun

dat

abas

e un

tuk

surv

ai k

ondi

si ke

tera

wat

an d

an k

ondi

si kl

imat

olog

i unt

uk

eval

uasi

tekn

is ko

nser

vasi

dan

uji k

ompe

tens

i ten

aga

kons

erva

si.*

Ranc

ang-

bang

un s

istem

/ mod

el u

ntuk

sim

ulas

i tat

a le

tak

(map

ping

) ged

ung,

ruan

g, le

mar

i, ko

leks

i be

rikut

kal

kula

si uk

uran

dim

ensi

(obj

ek)

dan

kalk

ulas

i ke

butu

han

sert

a ef

ek a

lat

penu

njan

g di

spla

i-sto

rage

-kon

serv

asi

(kon

sum

si da

ya l

istrik

, ko

nver

si en

ergi

sem

ua j

enis

lam

pu, h

ubun

gan

�ukt

uasi

- tek

anan

bar

omet

rik, k

ebut

uhan

ala

t-ba

han-

biay

a, d

sb.),

ser

ta

aplik

asi c

ompu

teriz

ed-o

ptic

al-m

icro

scop

e un

tuk

men

guku

r ob

jek

skal

a m

ikro

met

er, a

plik

asi

wea

ther

pro

be (s

tatio

n), R

FID

(Rad

io Fr

eque

ncy I

dent

i�cat

ion)

, dsb

. [1

mik

ro =

1 p

er se

juta

].* P

embu

atan

pak

et p

elat

ihan

ele

ktro

nis (

e-Le

arni

ng P

ack)

unt

uk k

onse

rvas

i & k

uras

i.3.

Pen

guas

aan

sain

s kom

pute

r unt

uk m

emba

ntu

pere

ncan

aan

dan

peng

emba

ngan

kur

asi,

regi

stra

si,

doku

men

tasi,

serta

pem

anta

uan

dan

eval

uasi

kine

rja p

egaw

ai [K

ey P

erfo

rman

ce In

dica

tors

(KPI

)] :

* Ra

ncan

g-ba

ngun

dat

abas

e ko

leks

i mus

eum

dan

gal

eri y

ang

mem

iliki

�tu

r un

tuk

mem

udah

kan

penc

aria

n, v

alid

asi t

ata-

letak

, val

idas

i sya

rat m

inim

um e

ntri

data

, map

-trac

king

asa

l kol

eksi/

seni

man

, pe

nang

gala

n re

latif

, cod

ing

tingk

at ke

rusa

kan

- jen

is ba

han

(kon

versi

dat

a te

ks ke

num

erik)

, dsb

.4.

Kaj

ian

tekn

is da

n ba

han

kole

ksi u

ntuk

dok

umen

tasi,

kons

erva

si, ku

rasi,

regi

stra

si da

n ka

jian

tingk

at la

njut

.

Pem

egan

g Un

esco

Fel

low

ship

Aw

ard

dari

tahu

n 19

89 s

ampa

i 19

92 i

ni m

enda

patk

an

pend

idik

an s

ains

kon

serv

asi d

i Tok

yo N

atio

nal R

esea

rch

Inst

itute

for C

ultu

ral P

rope

rtie

s (T

NRI

CP),

Jepa

ng d

ari

1989

-199

0; p

erna

h m

engi

kuti

kurs

us “

spot

ting”

di

Inte

rnat

iona

l Fa

bric

are

Inst

itute

(IF

I) di

Mar

ylan

d -

Amer

ika

Serik

at; s

erta

men

giku

ti be

rbag

ai k

ursu

s an

alisi

s kon

serv

asi d

i Mus

eum

Con

serv

atio

n In

stitu

te (M

CI) o

f the

Sm

ithso

nian

Inst

itutio

n di

W

ashi

ngto

n D

.C., A

mer

ika

Serik

at (1

991-

1992

). Se

lam

a pe

riode

mag

ang

di S

mith

soni

an I

nstit

utio

n, S

ubag

iyo

tela

h m

enga

daka

n ku

njun

gan

obse

rvas

i di la

bora

toriu

m-la

bora

toriu

m m

useu

m d

an le

mba

ga p

enel

itian

di k

ota

New

Yor

k, H

arris

burg

, dan

Was

hing

ton

D.C

. Ia

pern

ah a

mbi

l bag

ian

dala

m p

enga

mat

an

keru

saka

n pa

kaia

n as

trono

ut d

i Nat

iona

l Air

and

Spac

e M

useu

m (N

ASA)

di

Was

hing

ton

D.C

. dan

dem

o pe

ncel

upan

war

na d

i Car

negi

e M

ello

n Co

llege

, Mar

ylan

d. P

ada

akhi

r ta

hun

2013

, Sub

agiy

o m

elak

ukan

ku

njun

gan

obse

rvas

i di M

useu

m N

asio

nal T

okyo

dan

Mus

eum

Jo

shib

i Uni

vers

ity o

f Art

and

Des

ign,

Kan

agaw

a - J

epan

g.Pu

ji Yo

sep

Suba

giyo

lahi

r di

Pur

wor

ejo,

Jaw

a Te

ngah

. Ia

adal

ah s

eora

ng k

onse

rvat

or s

enio

r be

rser

ti�ka

si in

tern

asio

nal,

dari

tahu

n 19

86 s

ampa

i 20

16 b

eker

ja d

i M

useu

m N

asio

nal,

Kem

ente

rian

Pend

idik

an d

an K

ebud

ayaa

n. S

ubag

iyo

yang

te

lah

mem

iliki

pen

didi

kan

lebi

h da

ri 4.

500

jam

dan

25

tahu

n be

rpen

gala

man

di

bida

ng k

onse

rvas

i, ba

nyak

mel

akuk

an p

enel

itian

an

eka

baha

n - t

ekni

k pe

mbu

atan

teks

til tr

adisi

onal

dan

luki

san,

pen

ulisa

n, ra

ncan

g-ba

ngun

da

taba

se k

onse

rvas

i dan

kur

asi,

men

giku

ti da

n pe

mbi

cara

pad

a be

rbag

ai

sem

inar

int

erna

siona

l. D

i St

udio

Prim

asto

ria,

ia j

uga

mel

ayan

i ja

sa

kons

ulta

si da

n ko

nser

vasi

teks

til,

luki

san,

log

am,

dan

anek

a be

nda

etno

gra�

.

Pro�

l dan

Riwa

yat K

onse

rvat

or

Prim

asto

ria

Stud

io :

Tam

an A

lam

anda

Blok

BB2 N

o. 55

-59,

Beka

si 17

510,

Indo

nesia

Web

: prim

asto

ria.n

et

Em

ail: m

asyo

sep6

6@gm

ail.c

omPh

one :

(021

) 221

0 29

13

Mob

ile: 0

812

8360

495

S TOR

iAPR

iMA

R

Pro�

l dan

Sekil

as Pe

ngala

man

Prima

storia

Studio

Mus

eum

Act

ion

Plan

[MAP

] 201

6