s spig 1001816 chapter 3

Upload: imam

Post on 02-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

summit revolution software

TRANSCRIPT

  • Rizal Awaludin,2013 Pembuatan Stereo Mate Dengan Menggunakan Ifsar Di Wilayah Sulawesi Barat (Proses Awal Untuk Pembuatan Peta RBI Dengan Menggunakan Software Summit Evolution V.6.4) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA

    A. Sejarah PT. Visinusa Indopratama

    PT. Visinusa Indopratama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

    jasa survey dan pemetaan. Berdirinya perusahaan ini berawal dari sebuah tim

    kecil yang terbentuk pada akhir tahun 2003. Tim kecil ini yang terdiri dari

    beberapa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah

    Mada (UGM). Tim ini memiliki tekad kuat untuk turut berpartisipasi dalam

    mengenalkan dan mengembangkan dunia survey dan pemetaan di indonesia.

    Partisipasi tersebut salah satunya, direalisasikan dengan cara menjadi mitra

    bagi perusahaan swasta baik kecil maupun besar. Diawali dengan

    mengembangkan produk atlas elektonik dan pembuatan aplikasi jejal lacak

    kendaraan menggunakan teknologi Global Positioning System , akhirnya pada

    pertengahan 2004 tim ini mendapatkan kepercayaan dari suatu perusahaan

    swasta untuk mengembangkan atlas elektronik pipa PDAM di Kabupaten

    Magelang. Hingga pada tanggal 9 Mei 2008 tim ini memutuskan untuk

    membentuk badan hukum bernama PT.Visinusa Indopratama.

    B. Deskripsi Kegiatan PLA

    Dalam pelaksanaan PLA selama 2 bulan di PT Visinusa indopratama

    Bandung, penulis mengikuti kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di

    dalam kantor. dibawah ini adalah merupakan deskripsi dari semua kegiatan

    yang penulis lakukan di tempat PLA sebagai berikut :

    1. Hari pertama pada tanggal 18 Februari penulis menemui Bapak. Moch.

    Ashwin ismail selaku pembimbing dan beliau memperkenalkan dengan

    staf-staf yang ada di kantor bagian divisi-divisi pekerjaannya masing

    masing. Setelah melakukan perkenalan penulis menentukan jadwal

    kegiatan buat selanjutnya.

  • Rizal Awaludin,2013 Pembuatan Stereo Mate Dengan Menggunakan Ifsar Di Wilayah Sulawesi Barat (Proses Awal Untuk Pembuatan Peta RBI Dengan Menggunakan Software Summit Evolution V.6.4) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    2. Sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati sebelumnya, pada hari kedua

    mulai mengerjakan kegiatan yang diberikan oleh staf yang ada dikantor,

    pekerjaan yang dilakukan adalah digitasi peta.

    3. Setelah itu saya diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan di luar

    perusahaan PT. Visinusa yaitu PT. Barata Technologies selama 2 bulan,

    dan sampai selesai batas waktu PLA penulis di PT. Barata Technologies,

    Barata menyediakan solusi perangkat lunak dan jasa konsultasi kepada

    klien di Indonesia dan di luar industri mulai dari GIS dan Teknik,

    Remote Sensing, Manajemen Informasi Tanah, Pengolahan Citra Satelit,

    Sistem Manajemen Data, fotogrametri, Geospasial. Sedangkan pekerjaan

    yang penulis kerjakan yaitu mengerjakan stereoplotting 3D menggunakan

    summit evolution dalam Rangka Pembangunan Basisdata Spasial

    Nasional Terpadu untuk Percepatan Rencana Tata Tuang

    Kabupaten/Kota dikawasan Koridor Perluasan dan Pengembangan

    Ekonomi Indonesia (P3EI), stereoplotting merupakan kompilasi dari

    data citra, yaitu dari data citra radar yang dibentuk menjadi model stereo.

    Data citra radar yang dimaksud, yaitu data ORI dan data DSM. Proses

    stereoplotting adalah proses digitasi unsur alam dan unsur buatan yang

    dilakukan pada model stereo. Sedangkan cakupan yang penulis kaji

    dalam pembahasan ini sesuai dengan judul Pembuatan Stereo mate

    dengan Menggunakan IFSAR, yang berlandaskan semua cakupan yang

    ada pada judul tersebut, dan juga pembagian pekerjaan yang sudah

    dibatasi pada lingkup kegiatan sesuai dengan pekerjaan.

    C. Jadwal kerja Kegiatan PLA

    Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 s/d 17.00 WIB dan hari kerja dimulai

    hari senin s/d jumat, selama 2 bulan mengerjakan plotting 3D menggunakan

    softwere summit evolution dan AutoCAD. Jadwal kerjanya minggu pertama

    pelatihan pengenalan software summit, minggu ke dua pengolahan aeal/ dasar

    sebelum melakukan pekerjaan stereoplotting, minggu ke tiga belajar membaca

    peta dan interpretasi peta beserta vegetasi, dan lain sebagainya, dilanjutkan

  • Rizal Awaludin,2013 Pembuatan Stereo Mate Dengan Menggunakan Ifsar Di Wilayah Sulawesi Barat (Proses Awal Untuk Pembuatan Peta RBI Dengan Menggunakan Software Summit Evolution V.6.4) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    belajar menemukan kontrol z agar kontrolnya bisa nempel di ground atau

    tanah, kenapa seperti itu karena dalam digitasi menggunakan 3D peta akan

    terlihat seperti hidup atau seperti dalam kenyataan yang sebenarnya, jika

    bangunan akan terlihat atapnya, jika ada gunung atau bukit akan terlihat

    menonjol terlihat gundukannya, itulah maksudnya kenapa harus nempet

    dengan ground.

    Setelah penulis diberikan tutorial atau training, barulah penuilis diberikan

    tugas untuk mengerjakan stereoplotting, mulai dari perairan, breakline,

    masspoint dan spotheight, jaringan transportasi, bangunan dan pemukiman,

    dan tutupan lahan.

  • Rizal Awaludin,2013 Pembuatan Stereo Mate Dengan Menggunakan Ifsar Di Wilayah Sulawesi Barat (Proses Awal Untuk Pembuatan Peta RBI Dengan Menggunakan Software Summit Evolution V.6.4) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    D. Indeks Lokasi Penelitian Keseluruhan

    Gambar 3.1 Indeks Lokasi Pemetaan

    Pekerjaan pemetaan Rupabumi Skala 1:25.000 yang penulis kerjakan

    selama PLA di Sulawesi Selatan, Mamuju, menggunakan Data IFSAR dalam

    rangka pembangunan basis data spasial Nasional terpadu untuk percepatan

    rencana tata ruang Kabupaten/Kota dikawasan koridor Perluasan dan

    Pengembangan Ekonomi Indonesia (P3EI), secara geografis terdapat di

    provinsi Sulawesi Barat tepatnya di Daerah Mamuju. Sedangkan indeks skala

    1:10.000 adalah cakupan wilayan pemetaan perkotaan yaitu Makassar yang

    terletak di Sulawesi Selatan, yang merupakan indeks pekerjaan operator lain.

  • Rizal Awaludin,2013 Pembuatan Stereo Mate Dengan Menggunakan Ifsar Di Wilayah Sulawesi Barat (Proses Awal Untuk Pembuatan Peta RBI Dengan Menggunakan Software Summit Evolution V.6.4) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    E. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

    Metodelogi pelaksanaan pekerjaan pemetaan Rupabumi Skala 1:25.000

    menggunakan Data IFSAR Dalam Rangka Pembangunan Basis data Spasial

    Nasional Terpadu untuk Percepatan Rencana Tata Tuang Kabupaten/Kota

    dikawasan Koridor Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (P3EI),

    akan menguraikan secara umum kriterja pelaksanaan serta penjelasan terhadap

    masing-masing kegiatan yang dibatasi sesuai dengan yang dikerjakan di tempat

    PLA.

    Untuk implementasi pekerjaan dibawah ini di gambarkan dalam

    bentuk diagram alir pelaksanaan pekerjaan, sebagai berikut :

    Gambar 3.2 Implementasi Pekerjaan

  • Rizal Awaludin,2013 Pembuatan Stereo Mate Dengan Menggunakan Ifsar Di Wilayah Sulawesi Barat (Proses Awal Untuk Pembuatan Peta RBI Dengan Menggunakan Software Summit Evolution V.6.4) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Seperti pada gambar 3.2 pekerjaan yang penulis kerjakan yaitu bagian yang

    di beri garis pembatas warna merah, yang diantaranya proses konversi data,

    stereo mate, dan model stereo.

    1. Konversi data adalah sebuah prosen merubah format awal dari IFSAR

    yaitu ORI (Orthorectified Radar Image) dan DSM (Digital Surface

    Model).

    a. ORI (Orthorectified Radar Image) dalam bentuk digital format Geotiff

    terpotong dalam sistem lembar peta rupabumi 1:25.000, yang di ambil

    menggunakan sensor IFSAR yang telah dikoreksi terhadap permukaan

    bumi untuk menghilangkan distorsi geometris.

    b. DSM (Digital Surface Model) adalah model topografi permukaan bumi

    yang mencakup bangunan, vegetasi, jalan, dan fitur dataran alam, manfaat

    utama dari DSM adalah untuk menyediakan data dasar geometris

    ketinggian yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

    2. Stereo mate adalah proses pembuatan format dari smti ke smti dan sdtm

    ke mate, yang akan menghasilkan format mate.tiff.

    3. Model Stereo adalah proses akhir pengolahan data awal sebelum

    melakukan proses stereoplotting, yang data yang akan digunakan yaitu

    yang berbentuk format mate.tiff.

    4. Selanjutnya adalah proses stereoplotting yang proses pembuatannya

    mencakup perairan, breaklines, masspoint dan spotheight, jaringan

    transportasi, bangunan dan permukiman, tutupan lahan. Dan proses stereo

    plotting sendiri adalah cakupan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku

    pekerja yang lain sesuai dengan masing-masing kegiatan yang telah

    dibatasi, pada bagan implementasi pekerjaan.

    F. Persiapan

    1. Alat-alat yang digunakan

    a. Hardware

    Untuk keperluan Stereo Plotting menggunakan Digital

    Photogrammetric Workstations Steoreo Intel I series termasuk

  • Rizal Awaludin,2013 Pembuatan Stereo Mate Dengan Menggunakan Ifsar Di Wilayah Sulawesi Barat (Proses Awal Untuk Pembuatan Peta RBI Dengan Menggunakan Software Summit Evolution V.6.4) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    kelengkapa device hardware pendukung 3D Monitor BenQ 21, 3D

    Glasse NuVision NVIDIA, Stealth Z V.3.

    b. Software

    Untuk Keperluan Konversi, stereo mate, model stereo, stereo plotting

    dan editing menggunakan DATEM Summit Evolution versi 6.4,

    karakteristik software ini mempunyai kemampuan yang lebih baru

    dengan fitur Stereoplotter Digital, CAD/Interface GIS, Super/Imposition

    view, dan dan fitur Editing. Image view dari Summit Evolution project

    dapat di intergrasikan langsung ke software AutoCAD, file MicroStation

    atau ArcGIS sebagai output dari format data feature yang dihasilkan,

    DAT/EM Super/Imposition terintegrasi ke dalam setiap system

    Summit Evolution Profesional, seperti juga prosedur orientasi,

    mengkoordinasikan transformasi, alat-alat yang berhubungan digitalisasi

    pemetaan dan untuk keperluan editing 3D dapat menggunakan toll

    DAT/EM Map/Editor.