s pea 0707722 chapter3 -...

25
45 Ananda Aprizal, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Penelitian dimaksudkan untuk menyelidiki gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang direpresentasikan oleh konsep atau variabel. Konsep atau variabel merupakan abstraksi dari gejala, peristiwa atau masalah yang memerlukan penyelidikan. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah gender, yang merupakan lulusan Akuntansi program studi Akuntansi UPI. Dengan menggunakan objek tersebut, peneliti ingin menguji apakah ada pengaruh gender terhadap minat lulusan Akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 118) ‘obyek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel. Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian’. Maka dari itu yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah gender serta minat lulusan akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Peneliti memilih lulusan program studi Akuntansi UPI Bandung sebagai obyek penelitian dikarenakan peneliti melakukan studi di UPI Bandung sehingga dapat mempercepat penelitian.

Upload: lynga

Post on 06-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

45

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

OBYEK & METODE PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian

Penelitian dimaksudkan untuk menyelidiki gejala atau peristiwa tertentu.

Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang

direpresentasikan oleh konsep atau variabel. Konsep atau variabel merupakan

abstraksi dari gejala, peristiwa atau masalah yang memerlukan penyelidikan.

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah gender, yang

merupakan lulusan Akuntansi program studi Akuntansi UPI. Dengan menggunakan

objek tersebut, peneliti ingin menguji apakah ada pengaruh gender terhadap minat

lulusan Akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 118) ‘obyek penelitian adalah fenomena

atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel.

Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian’.

Maka dari itu yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah gender serta

minat lulusan akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Peneliti

memilih lulusan program studi Akuntansi UPI Bandung sebagai obyek penelitian

dikarenakan peneliti melakukan studi di UPI Bandung sehingga dapat mempercepat

penelitian.

Page 2: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

46

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Penelitian merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk menemukan

suatu jawaban, untuk membuktikan sesuatu hal atau untuk memecahkan suatu

masalah. Dalam suatu penelitian digunakan metode tertentu yang dapat membantu

agar tujuan penelitian tersebut tercapai. Desain Penelitian memerlukan perencanaan

agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sitematis.

Adapun menurut M. Nazir (2009: 84), ‘Desain penelitian adalah semua

proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian’. Sehingga

bisa dikatakan bahwa desain penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian mulai

dari tahap awal berupa merumuskan masalah hingga sampai pada tahap pelaporan

hasil penelitian.

Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan

dalam proses penelitian. Ruang lingkup metode penelitian lebih luas daripada desain

penelitian, dan desain penelitian masuk dalam bagian dari metode penelitian, hal ini

terjadi karena untuk melakukan penelitian, maka cara ilmiah yang kita gunakan

adalah metode penelitian, dan prosedur – prosedur didalamnya sangat banyak dan

luas, lalu desain penelitian merupakan salah satu langkah yang dilakukan dalam

menggunakan metode penelitian, karena selain desain penelitian, masih banyak

prosedur yang harus dilalui.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan dengan cara

melakukan pengukuran secara cermat terhadap fenomena tertentu dan menjelaskan

Page 3: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

47

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui pengujian hipotesis dengan

menggunakan tes statistik, dan peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan

data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara terstruktur dan

sebagainya.

3.2.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.2.2.1. Definisi Variabel

Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:31). Secara teoritis variabel dapat

didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai “variasi” antara

satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan

Farhady:1981).

Berdasarkan judul dari penelitian ini yaitu, “Pengaruh Motivasi dan Gender

Terhadap Minat Lulusan Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

(PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan sebagai

berikut:

1. Variabel independen (X)

Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (variabel terikat) ini adalah motivasi kualitas, motivasi

karir, motivasi ekonomi dan biaya pendidikan.

Page 4: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

48

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Variabel (X1) yaitu motivasi. Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada

diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau

kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan

yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (Tim Penyusun

Kamus Bahasa Indonesia, 1998).

Motivasi dibagi menjadi tiga jenis diantaranya motivasi kualitas, motivasi

karir dan motivasi ekonomi. (widyastuti, 2004:323-325).

a. Motivasi kualitas, yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk

memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuan dalam melaksanakan tugas

dengan baik dan benar.

b. Motivasi karir, yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk

meningkatkan kemampuan peribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih

baik dari sebelumnya.

c. Motivasi ekonomi, yaitu suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang

untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai

penghargaan finansial yang diinginkan. Secara unum penghargaa finansial

teridiri atas penghargaan langsung dan tidak langsung.

Variabel (X2) adalah gender. gender menurut Fakih (1996:20) adalah suatu

sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan

secara sosial maupun kultural. Gender yang termasuk dalam penelitian ini terdiri dari

lulusan akuntansi pria dan lulusan akuntansi wanita.

Page 5: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

49

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Variabel dependen (Y)

Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat lulusan

akuntansi mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Minat adalah

keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan

membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan.

Seperti telah diuraiankan sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada

variabel minat ini yaitu:

a. Minat dianggap sebagai perantara faktor – faktor motivasional mempunyai

dampak pada suatu perilaku.

b. Minat menunjukkan seberapa keras berani mencoba.

3.2.2.2. Operasional Variabel

Adapun operasionalisasi variabel motivasi (X1) dan gender (X2) dari

penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi dan Gender Terhadap Minat Lulusan

Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) akan disajikan dalam

tabel operasional variabel X, seebagai berikut:

Page 6: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

50

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X

Varibael Dimensi Indikator Qn Skala

X1: Motivasi (Muhamad Ikbal, 2011)

Motivasi Kualitas Motivasi Karir

1. Isu akuntansi terkini 2. Meningkatkan pengetahuan

perpajakan dan pengaruh terhadap keputusan keuangan dan manajerial

3. Pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis

4. Kemampuan ananlitis, decision making, dan problem solving.

5. Aplikasi akuntansi dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari

6. Kemampuan interpersonal 7. Pengetahuan dalam bidang

keuangan 8. Kemampuan komunikasi baik

berbal maupun tertulis 9. Pengetahuan dalam akuntansi

manajemen 10. Keahlian dalam praktik audit

1. Kesempatan promosi jabatan 2. Pekerjaan yang sesuai dengan

latar belakang pendidikan. 3. Menyelesaikan beban

pekerjaan yang diberikan dengan baik

4. Perlakuan professional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan.

5. Kemampuan berprestasi dalam pekerjaan

6. Rasa profesionalisme dan kebanggaan terhadap profesi akuntan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Likert

Page 7: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

51

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Varibael Dimensi Indikator Qn Skala

Motivasi ekonomi

7. Rasa tanggung jawab pekerjaan dalam kaitannya dengan klien, rekan seprofesi dan masyarakat

8. Memperluas akses dan jaringan dengan dunia kerja

9. Pengetahuan berkaitan dengan isu – isu dunia kerja di profesi akuntansi

10. Pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki ketika berada di tengah – tengah masyarakat

1. Pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang besar

2. Pekerjaan dengan fasilitas yang memadai

3. Pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga

4. Pekerjaan yang memberikan gaji tambahan

5. Pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji setiap periode tertentu

6. Pekerjaan dengan gaji awal yang tinggi

7. Pekerjaan yang memberikan fasilitas opsi saham

8. Pekerjaan yang memiliki kebijakan yang jelas dalam pemberian gaji lembur

9. Pekerjaan yang memberikan program dana pension

10. Pekerjaan yang memberikan bonus akhir tahun yang besar

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Likert

Page 8: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

52

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Varibael Dimensi Indikator Qn Skala

X2: Gender Menurut Fakih (1996:20)

Perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan Laki-laki (0) Perempuan (1)

Nomor label:

- Laki-laki (0)

- Perempuan (1)

Likert

Selanjutnya, operasionalisasi variabel Y dari penelitian ini disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator Qn Skala

Y: Minat Mahasiswa akuntansi Mengikuti PPAk (Riani Nurainah Lisnasari, 2008)

Seberapa keras seseorang berani melakukan sesuatu

1. Membantu perkembangan profesi akuntansi

2. Meningkatkan kualitas calon akuntan

3. Kesuksesan karir dalam profesi akuntansi

4. Sarana untuk dapat pekerjaan yang memberikan finansial yang besar

5. PPAk setelah studi selesai

31 32 33 34 35

Likert

Page 9: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

53

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini menggunakan variabel dummy (boneka) untuk menganalisis

pengaruh gender terhadap minat lulusan akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPAk). Variabel dummy merupakan variabel independen kualitatif.

Variabel kualitatif ini bisa dalam bentuk kelas, kelompok atau tingkatan. Jenis data

kualitatif tersebut seringkali menunjukkan keberadaan klasifikasi (kategori) tertentu,

sering juga dikatagorikan variabel bebas (X) dengan klasifikasi pengukuran nominal

dalam persamaan regresi (Wahyu Widhiarso : 2010). Gender yang merupakan skala

nominal, dapat diukur dengan variabel dummy dengan memberikan sistem

pengkodean. Pola pengkodean yang digunakan yaitu koding biner (0,1). Penggunaan

kode tersebut didasarkan pada teori yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya

yang menyatakan bahwa adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang

dilihat dari tingkat ketelitian, cara mengolah informasi, cara berpikir, bertindak, dan

merasakan sesuatu. Auditor perempuan dianggap memiliki ketelitian dan cara

mengolah informasi yang lebih tinggi daripada auditor laki-laki. Oleh karena itu,

berdasarkan landasan tersebut maka peneliti menetapkan untuk lulusan laki-laki

diberi kode (0) dan lulusan perempuan diberi kode (1) pada saat pengolahan data.

3.2.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian menurut Sugiyono (2005:72): adalah “wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

Page 10: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

54

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut pernyataan yang dikemukakan

Suharsimi Arikunto (1998:102) populasi adalah “seluruh objek penelitian yang

dipelajari untuk diambil kesimpulan dari objek tersebut”.

Dalam penelitiaan ini yang menjadi populasi adalah 300 lulusan program

studi akuntansi UPI Bandung program S-1 reguler Akuntansi. Penulis memilih

populasi tersebut dikarenakan lulusan program studi akuntansi UPI dapat

melanjutkan pendidikannya mengikuti PPAk, dengan begitu lulusan program studi

akuntansi cukup relevan untuk dijadikan sampel penelitian yang dilakukan peniliti.

3.2.3.2. Sampel Penelitian

Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi dapat diteliti. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga, dan

waktu yang tersedia atau pun karena hal lainnya. Oleh karena itu menurut Sugiyono

(2009: 115), peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang

telah ditentukan.

Pengambilan sebagian subjek dari populasi dinamakan sampel. Menurut

Mudrajad Kuncoro (2003: 103) sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari

unit populasi.

Sedangkan Sugiyono (2009: 116) mengemukakan bahwa :

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Page 11: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

55

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran (1992) memberikan pedoman penentuan jumlah sampel sebagai berikut :

1. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen 2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel (laki/perempuan,

SD?SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum subsampel harus 30 3. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran

sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen.

Sebagai informasi lainnya, Champion (1981) mengatakan bahwa sebagian besar

uji statistik selalu menyertakan rekomendasi ukuran sampel. Dengan kata lain, uji-uji

statistik yang ada akan sangat efektif jika diterapkan pada sampel yang jumlahnya 30

s/d 60 atau dari 120 s/d 250.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampling dilakukan dengan

proportionate stratified random sampling merupakan cara pengambilan sampel acara

proporsional untuk satu kelompok strata dalam populasi. Penentuan besarnya sampel

menggunakan rumus Slovin (Umar, 2002:96), yaitu:

N n = --------- 1+N(e)2

di mana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat ditolerir atau diinginkan = 17%.

Page 12: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

56

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sehingga,

300 n = --------- 1+300 (17%)2

= 300 9,67

= 30,023

Berdasarkan rumus slovin tersebut peneliti menetapkan sampel sebanyak 30 orang

dengan taraf kesalahan 17%.

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik dalam pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti yaitu:

1. Kuesioner

Menurut Husein Umar (2008: 49) ‘kuesioner merupakan suatu pengumpulan

data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada

responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut’.

Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden dengan

memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Jenis angket yang digunakan

penulis adalah angket tertutup dan terstruktur, artinya jawaban responden pada setiap

pernyataan atau pertanyaan terikat pada sejumlah alternatif yang disediakan dan

responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain selain jawaban -

jawaban yang disediakan.

Page 13: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

57

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah skala likert. Menurut Ulber Silalahi (2009: 229) skala likert sebagai teknik

penskalaan banyak digunakan terutama untuk mengukur sikap, pendapat, atau

persepsi seseorang tentang dirinya atau sekelompok orang yang berhubungan dengan

suatu hal. Skala ini sering disebut sebagai summated scale yang berisi sejumlah

pernyataan dengan kategori respon.

Dalam skala Likert, jawaban yang dikumpulkan dapat berupa pernyataan

positif ataupun pernyataan negatif. Untuk setiap item pernyataan positif akan diberi

bobot sebagai berikut

Tabel 3.3 Pernyataan Positif

Sumber: ( Sugiyono, 2009: 133)

Selanjutnya adalah menentukan kriteria pengklasifikasian untuk variabel Y

yaitu minat mengikuti PPAk yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan oleh

Husein Umar (201:2003) dimana rentang skor dicari dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

RS : Rentang Skor

No Kriteria Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Ragu-Ragu (RR) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Page 14: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

58

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

m : Skor tertingi item

n : Skor terendah item

b : Jumlah kelas

Skor tertinggi didapat dari banyaknya responden dikalikan skor tertinggi yaitu 5

= (30 x 5 = 150), dan skor terendah didapat dari banyaknya responden dikalikan skor

tertinggi yaitu 1 = (30 x 1 = 30)

RS = (150-30) = 24 5 Rentang pengklasifikasian setiap kategori untuk variabel X dan Y dilihat dari

tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Kriteria Rentang Pengklasifikasian

Variabel Kategori Rentang Pengklasifikasian

Motivasi (X1), Gender (X2) dan Minat

Mengikuti PPAk (Y)

Tidak Baik 30 – 53 Kurang Baik 54 – 77 Cukup Baik 78 – 101

Baik 102 – 125 Sangat Baik 126 – 150

Sumber : Husein Umar (201:2003)

2. Telaah Kepustakaan

Yaitu teknik mengumpulkan data dengan menggunakan berbagai literatur

yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas untuk mendapatkan landasan teori

antara lain membaca buku-buku referensi, buku-buku dokumen dan artikel-artikel

lainnya.

Page 15: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

59

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.5 Teknik Analisis Data

Penyebaran kuisioner kepada sampel yakni lulusan akuntansi khususnya

lulusan program studi akuntansi UPI dilakukan dua cara: peneliti menghubungi

mahasiswa yang dikenal secara pribadi oleh peneliti untuk pengisisan kuisioner

tersebut.

Setelah adanya analisis data antara telaah dokumen dan telaah kepustakaan,

dan pencarian melalui internet kemudian diadakan perhitungan dari hasil kuesioner

agar hasil analisis dapat teruji dan dapat diandalkan. Karena pengumpulan data ini

dilakukan melalui kuesioner, maka diperlukan dua macam uji yaitu uji validitas dan

uji reliabilitas.

Teknik analisis data ini berhubungan erat dengan tujuan dari penelitian

untuk mencapai hasil dari penelitian tersebut. Oleh karena itu, tahap ini merupakan

tahap yang paling penting karena akan memberikan jawaban atas hipotesis yang

diajukan oleh peneliti. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menjawab hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan data hasil kuisioner

b. Menyusun data yaitu dengan cara memeriksa lembar jawaban untuk diproses

lebih lanjut

c. Menghitung bobot nilai dan skala likert

d. Tabulasi data yaitu tabulasi hasil scoring yang dituangkan ke dalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel

Page 16: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

60

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Menganalisis data yaitu proses pengolahan data agar diperoleh suatu

kesimpulan

f. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu keusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi

validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat

betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.

Teknik uji yang digunakan adalah teknik korelasi item total melalui koefisien

korelasi Rank Spearman. Dalam pengujian validitas instrumen dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi rank spearman, sebagai berikut:

rs = )1(

61

2

2

−∑

−nn

bi

(Sugiyono, 2009: 357)

Keterangan:

rs = koefisien korelasi Rank Spearman n = banyaknya sampel yang diteliti b = pembeda Teknik koefisien korelasi Rank Spearman dipilih dengan pertimbangan

kesesuaiannya dengan skala data yang ordinal (Siegel,1997:251). Skor setiap item

pertanyaan yang diuji kevalidannya dikorelasikan dengan skor total seluruh item. Jika

korelasi antara skor item dengan skor total adalah lebih dari sama dengan 0,3 (r >=

Page 17: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

61

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,3) maka butir dari instrumen merupakan konstruk yang kuat. Jika kurang dari 0,3

maka butir dari instrument dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2005:115). Jika setelah

diuji ternyata ada pertanyaan yang tidak valid, peneliti menentukan untuk tidak

memakai instrumen tersebut dalam pengolahan data tersebut.

Peneliti menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows untuk menguji

validitas instrumen yang akan digunakan.

g. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran

tetap konsistem apabila dilakukan lebih dari dua kali terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengujian reabilitas instrument dapat

dilakukan secara internal maupun eksternal. Secara eksternal pengujian dapat

dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara

internal reabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir – butir

yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Item-item yang dilibatkan dalam uji realibilitas adalah seluruh item yang valid

atau setelah item yang tidak valid disisihkan. Pengujian realibilitas menggunakan

internal consistency yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,

kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu (Sugiyono,

2005:122). Untuk dapat memenuhi instumen penelitian yang sifatnya selalu dapat

dipercaya (reliabel), maka digunakan uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui ketepatan

nilai angket, artinya instrumen penelitian reliabel bila diujikan pada kelompok yang

sama walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama atau dengan kata lain

Page 18: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

62

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempunyai konsistensi dan stabilitas. Konsistensi menunjukkan seberapa baik item-

item yang mengukur sebuah konsep bersatu menjadi sebuah kumpulan.

Untuk mengetahui ketepatan atau kestabilan dari angket tersebut, maka

digunakan rumus Cronbach Alpha atau bisa pula disebut Alpha Cronbach. Alpha

Cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam

suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain.

Adapun rumus reliabilitas menurut Husen Umar (2008:170) adalah

Dimana: r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

= deviasi standar total

= jumlah deviasi standar butir

Alpha Cronbach dihitung dalam rata-rata interkorelasi antar item yang

mengukur konsep. Semakin dekat Alpha Cronbach dengan 1 (satu), semakin tinggi

keandalan konsistensi internal (Uma Sekaran, 2006: 177). Adapun pengambilan

keputusan untuk uji reliabilitas ini didasarkan menurut Sekaran reliabilitas kurang

dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 adalah dapat diterima, dan di atas 0,8

adalah baik.

h. Uji Asumsi Klasik Regresi

Uji asumsi ini terdiri dari :

Page 19: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

63

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal ataukah tidak.

Menurut Singgih Santoso (2002:393) , dasar pengambilan keputusan bisa

dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara

normal

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal

Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas. (Singgih Santoso, 2002:322).

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang

diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji

kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji

hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal

melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

Page 20: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

64

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Uji multikolinearitas.

Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan yang

sempurna antara beberapa/semua variabel independen dalam model regresi.Tujuan uji

multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi/hubungan linier antara variabel-variabel bebas. Sebab terjadinya

multikolinearitas karena sifat-sifat yang terkandung dalam kebanyakan variabel

ekonomi berubah bersama-sama sepanjang waktu. Besaran-besaran ekonomi

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama. Oleh karena itu, sekali faktor-faktor yang

mempengaruhi itu menjadi operatif, maka seluruh variabel akan cenderung berubah

dalam satu arah.

Pendeteksiannya dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF

(variance inflationfactor).jika nilai tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolinearitas.

c. Uji Linearitas

Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan linear atau tidak. Dengan uji linearitas dapat

mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasikan

secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada.

Page 21: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

65

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.6 Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya

pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis nol atau

null (H0) menyatakan tidak adanya pengaruh dari variabel independen terhadap

variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah lawan pernyataan dari

hipotesis nol yang menunjukkan adanya pengaruh dari variabel signifikansi diantara

variabel yang diuji.

Penelitian ini tidak menggunakan taraf signifikansi dan tidak ada

generalisasi dalam hasil penelitian.

Adapun hipotesis penelitian yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis 1

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi

linear. Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel

terhadap variabel lain.

Selanjutnya, akan dilakukan analisis melalui persamaan regresi linier

sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX+ ε

Dimana:

Y : Minat mengikuti PPAk

a : bilangan berkonstanta

Page 22: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

66

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b : koefisien regresi

X : Motivasi

ε = kesalahan (error)

Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (ά) 0,05 atau 5 %

Artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen. Probabilities value < derajat keyakinan (0,05) maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh signifikan dari variabel independen

secara individual terhadap variabel dependen.

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka

dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian dengan cara menguji

secara parsial melalui uji signifikansi parsial (uji t), yang bermaksud untuk dapat

menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif digunakan dengan tujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara dua variabel X dan variabel Y, dan

seberapa besar pengaruh tersebut. Pada umumnya, formula hipotesis seperti ini jika

H0 diterima maka Ha ditolak. Adapun masing-masing hipotesis adalah sebagai

berikut:

H0: α = 0; Motivasi berpengaruh terhadap minat mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPAk).

Ha: α ≠ 0; Motivasi tidak berpengaruh terhadap minat mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPAk).

Page 23: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

67

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Hipotesis 2

Data kategorikal variabel uji pada statistik deskriptif selanjutnya dilakukan

pengujian hipotesis berupa uji chi square. Pada uji chi square, jika nilai signifikansi

(α) lebih besar atau sama dengan 0.05 maka H0 diterima, artinya variabel uji

signifikan berbeda terhadap kedua kajian. Karena hasil yang signifikan beda, maka

ada perbedaan minat antara lulusan laki-laki dan perempuan untuk mengikuti PPAk

. Sedangkan untuk nilai signifikansi (α) lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak, yang

artinya variabel uji memiliki hasil yang sama yaitu signifikan sama untuk kedua

kajian. Untuk hasil uji signifikan sama, maka adanya kesamaan minat antara lulusan

laki-laki dan perempuan untuk mengikuti PPAk.

Penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif digunakan dengan tujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara dua variabel X dan variabel Y, dan

seberapa besar pengaruh tersebut. Pada umumnya, formula hipotesis seperti ini jika

H0 diterima maka Ha ditolak. Adapun masing-masing hipotesis adalah sebagai

berikut:

H0: α = 0; adanya perbedaan minat antara lulusan laki-laki dan peremuan terhadap

minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Ha: α ≠ 0; tidak ada perbedaan minat antara lulusan laki-laki dan peremuan terhadap

minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Page 24: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

68

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Hipotesis 3

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda

(multiple regression analysis). Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh

antara satu variabel terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel

dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Dalam

penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (ά) 0,05 atau 5 %. Untuk menguji

apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian

terhadap variabel-variabel penelitian dengan cara menguji secara simultan melalui

uji signifikansi simultan (uji statistik F), yang bermaksud untuk dapat menjelaskan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Model persamaan regresi berganda, sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y : Minat mengikuti PPAk

a : bilangan berkonstanta

b : koefisien regresi

X1 : Motivasi

X2 : Gender

ε = kesalahan (error)

Penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif digunakan dengan tujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara dua variabel X dan variabel Y.

Page 25: S PEA 0707722 CHAPTER3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0707722_chapter3.pdf · (PPAk)”, maka terdapat dua buah variabel yang dapat peneliti jabarkan

69

Ananda Aprizal, 2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut:

H0: α = 0; Motivasi dan gender berpengaruh secara simultan terhadap minat

mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Ha: α ≠ 0; Motivasi dan gender tidak berpengaruh secara simultan terhadap minat

mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).