ppak - lingkungan bisnis
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam dunia bisnis.
Perekonomian dunia semakin terbuka dan mengarah pada suatu kesatuan global. Lalu lintas
barang dan jasa telah melewati batas-batas Negara. Barang dan jasa yang diproduksi tiada
hanya di konsumsi oleh Negara tersebut, namun sudah dikonsumsi oleh Negara-negara lain.
Globalisasi telah membuat batas-batas geografis dan territorial suati Negara menjadi semakin
kabur. Globalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi saling tergantung dalam jaringan
inbternasional meliputi transportasi, distribusi, komunikasi, dan ekonomi yang melampaui
garis batas territorial Negara. Kegiatan produksi dankonsumsi sudah menjadi suatu kegiatan
bersama di muka bumi ini.
Globalisasi Ekonomi membuat proses produksi dan konsumsi barang dan jasa menjadi
suatu kerja internasional yang melibatkan banyak Negara. Dalam memproduksi barang, suatu
Negara memerlukan banyak sumber daya yang diperolehnya dari berbagai Negara.
Pertimbangan yang dipakai dalam mencari berbagai sumberdaya adalah pertimbangan
ekonomis.
Salah satu bentuk globalisasi ekonomi adalah tumbuhnya bisnis dalam skala global.
Dewasa ini, perusahaan-perusahaan berskala multinasional yang memiliki jaringan bisnis
global berkemebang semakin banyak. Perusahaan-perusahaan seperti Coca cola, Sony,
Toyota adalah beberapa perusahaan yang beroperasi dibanyak Negara. Setelah berhasil
mengembangkan bisnisnya di Negara asal, mereka kemudia melebarkan bisnisnya memasuki
pasar global.
Pada posisi lain, globalisasi dapat dipandang sebagai ancaman bagi perekonomian suatu
Negara. Perusahaan-perusahaan multinasional tersebut dianggap memiliki daya saing yang
lebih kuat dibandingkan dengan perusahaan nasional. Perusahaan multinasional pada
umumnya memiliki keunggulan sumbnerdaya manusia, teknologi, dan modal yang sulit
ditandingi perusahaan lokal. Dikhawatirkan ekspansi perusahaan multinasional akan dapat
mematikan industry dalam negeri. Kondisi tersebut menimbulkan pro kontra yang panjang
diantara pelaku-pelaku ekonomi.
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 1
II. PEMBAHASAN
2.1. PROSES GLOBALISASI
Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang
menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi
keuangan. Menurut sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik
dan disintegrasi negara-negara komunis. Revolusi elektronik melipat gandakan
akselerasi komunikasi, transportasi, produksi, dan informasi. Disintegrasi negara-
negara komunis yang mengakhiri Perang Dingin memungkinkan kapitalisme Barat
menjadi satu-satunya kekuatan yang memangku hegemoni global. Itu sebabnya di
bidang ideologi perdagangan dan ekonomi, globalisasi sering disebut sebagai
Dekolonisasi (Oommen), Rekolonisasi ( Oliver, Balasuriya, Chandran), Neo-
Kapitalisme (Menon), Neo-Liberalisme (Ramakrishnan). Malahan Sada menyebut
globalisasi sebagai eksistensi Kapitalisme Euro-Amerika di Dunia Ketiga. Perusahaan
bisa masuk dan bersaing di pasar global dengan tiga cara, yaitu:
1) Mengekspor produknya (membangun pasar global).
2) Membangun pabrik atau memberikan pelayanan diluar negeri.
3) Membeli bahan baku, komponen, maupun persediaan lain dari Negara lain.
Ketiga strategi globalisasi jika disimpulkan menjadi 3 kata yaitu: sell (menjual),
make (membuat), dan buy (membeli).
2.2. MENJADI MASYARAKAT GLOBAL
Masyarakat global dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang memiliki
pemikiran secara meluas tidak lagi terbatas pada batas suatu Negara. Tetapi bersifat
universal dan mengglobal tidak hanya peduli terhadap permasalahan di negaranya saja
namun juga mencakup masalah orang-orang di Negara lain.
Masyarakat konsumen yang hidup dari tanda-tanda yang ditawarkan oleh
globalisasi pada gilirannya akan menjadi masyarakat yang menganut individualisme
baru. Individualisme baru ini muncul sejalan dengan berkembangnya neoliberalisme
dalam kapitalisme global. Dalam liberalisme awal muncul individualisme klasik yang
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 2
masih identik dengan kaum kapitalis. Liberalisme awal menawarkan konsep tentang
kebebasan individu termasuk di dalamnya kebebasan hak milik yang masih terbatas
dalam sekat-sekat kedaulatan suatu negara.
Oleh Baudrillard, individualisme baru dihubungkan dengan masyarakat konsumen
yang pasif dan mendasarkan identitasnya pada tanda yang berada di belakang barang
komoditi yang dikonsumsinya. Hal ini tentunya menjadi mungkin karena dalam
kapitalisme global kegiatan produksi sudah bergeser dari penciptaan barang konsumsi,
ke penciptaan tanda (Baudrillard, 1998: 72-75).
Menurut Baudrillard individualisme baru merupakan sifat yang tercermin dalam
tindakan-tindakan konsumsi secara kontinyu dari masyarakat konsumen. Relasi sosial
yang terjadi dalam masyarakat konsumen sangat bergantung pada pola konsumsi ini.
Nilai-nilai yang diperkenalkan oleh kaum kapitalis menjadi nilai-nilai yang
disharingkan dan dianggap sebagai “kewajaran yang seharusnya ditaati” oleh setiap
anggota masyarakat.
Fitur-fitur yang muncul bersamaan dengan munculnya tipe-tipe baru dari HP telah
ikut membuat pola relasi masyarakat berubah terus. Cara masing-masing individu
melihat dirinya dan melihat orang lain-pun turut berubah seiring dengan
perkembangan di dunia komunikasi. Pola-pola relasi tradisional dan modern yang
masih mengandalkan kebutuhan untuk bertatap muka secara langsung dan berdiskusi
panjang lebar kini telah mulai bergeser menjadi pola komunikasi singkat melalui SMS.
Akibat dari perkembangan ini adalah munculnya kebutuhan setiap orang untuk
selalu menyesuaikan jenis alat komunikasi yang dimilikinya dengan perkembangan
yang ada agar ia tidak terlempar dari sistem komunikasi, baik yang dalam batas relasi
kelompok pergaulannya sendiri maupun dalam sistem komunikasi global
2.3. MANFAAT & KERUGIAN DARI ORGANISASI BISNIS YANG MENGGLOBAL
Bebarapa manfaat dan kerugian yang bisa terjadi dengan adanya globalisasi disebutkan
berikut. Manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya globalisasi:
1) Meningkatkan produktivitas ekonomi
2) Harga yang dibayar konsumen lebih murah
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 3
3) Negara memiliki akses ke lembaga-lembaga keuangan internasional untuk
membantu pembangunan ekonomi
4) Transfer teknologi
5) Mengurangi konflik militer, memperluas demokrasi dan kebebasan
Sedangkan kerugian yang mungkin timbul dengan adanya globalisasi yaitu
1) Pengangguran
2) Memperlemah standar lingkungan dan ketenagakerjaan
3) Mencegah masing-masing negara mengadopsi kebijakan lingkungan dan sosial
negara lain jika akan mendiskriminasi produk dan jasa yang dihasilkan oleh negara
lain
4) Merusak budaya nasional dan regional, keberagamam budaya, bahasa dan
keagamaan
5) Mengurangi monopoli dari pihak regulator
2.4. MELAKUKAN BISNIS DALAM LINGKUNGAN GLOBAL
Cara melakukan bisnis dalam lingkungan global :
1. Ekspor
Kegiatan ekspor merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya di pasar global. Kegitan ekspor memiliki kelebihan dan
kekurangan, kelebihannya adalah menghindari biaya substansi dan membantu
perusahaan mencapai kurva pengalaman dan lokasi yang ekonomis apalagi jika
negara itu tersentralisasi maka bisa memanfaatkan skala ekonomi dari volume
penjualan global. Sedangkan kekurangannya adalah biaya transportasi yang tinggi
dan ancaman tarif membuat menjadi kurang ekonomis serta sangat beresiko.
2. Lisensi
Merupakan suatu perjanjian antara pemberi lisensi yang mengibahkan haknya
dengan pembeli lisensi dalam beberapa waktu tertentu dimana pemilik lisensi akan
menerima pengembaliannya dalam bentuk royalti dari pembeli lisensi.
Keuntungannya :
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 4
1) Biaya dan resiko yang dihasilkan rendah atau kecil.
2) Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan yang memiliki dana
terbatas dan ingin melakukan operasional di negara asing.
3) Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar asing melalui investasi.
Kelemahannya :
1) Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam mengendalikan atau melakukan
kontrol terhadap manufaktur, pemasaran, strategi dan memanfaatkan lokasi
untuk tujuan ekonomis
2) Sulit dalam hal bersaing karena memerlukan koordinasi dan strategi.
Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatas, yaitu melalui cross licensing
agreement, merupakan cara yang umum digunakan industri-industri teknologi
dimana ada perjanjian atau kesepakatan bahwa perusahaan bisa melisensi beberapa
kepemilikannya yang intangibel dan memberikan pengetahuan teknologinya
kepada perusahaan asal.
3. Waralaba (Franchising)
Waralaba merupakan bentuk lisensi, waralaba menjual tidak hanya property yang
intangibel tetapi juga sesuatu hal yang disetujui dengan aturan yang ketat sesuai
tata cara melakukan bisnis. Dimana frenchisor memberi bantuan kepada frenchisee
dalam menjalankan bisnisnya dengan imbalan yaitu royalti sejumlah prosentase
tertentu dari hasil bisnis frenchisee. Biasanya waralaba terdapat pada perusahaan
jasa.
Keunggulannya :
1) Biaya dan resiko yang rendah.
2) Mudah masuk pasar asing.
3) Mempercepat dalam mendapatkan keuntungan.
Kelemahannya :
1) Masalah dalam pengendalian kualitas.
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 5
4. Joint Venture dengan perusahaan setempat
Joint venture merupakan suatu bentuk kerjasama antar dua perusahaan atau lebih
menjadi satu perusahaan (bergabung) atau keberadaan satu perusahaan yang
dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan.
Keunggulannya :
1) Mendapat manfaat dari pengetahuan partner lokal.
2) Dapat berbagi biaya dan resiko dengan partner lokal.
3) Merupakan cara untuk memasuki pasar asing.
Kelemahannya :
1) Resiko dalam hal memberikan teknologinya kepada partner lokal.
2) Tidak ada pengendalian yang ketat.
3) Kepemilikan dapat mengarah pada konflik dan perang pengendalian antar
perusahaan.
5. Dimiliki sepenuhnya oleh cabang
Dalam hal ini 100% saham dimiliki sendiri oleh perusahaan yang akan memasuki
pasar asing. Dimana ada dua cara untuk melakukan strategi ini :
A. Dengan membentuk operasional baru pada negara tersebut.
B. Dengan meminta dan menggunakan perusahaan yang ada di negara tersebut
untuk mempromosikan produknya dipasar.
Keunggulannya :
1) Meniadakan resiko kehilangan keunggulan bersaingnya.
2) Adanya pengendalian yang ketat pada proses operasional diberbagai negara.
Kelemahannya :
1) Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk memasuki pasar di negara asing.
2) Karena perusahaan membuat seluruh proses operasi di negara tujuan sendiri saja
maka biaya dan resiko yang ditanggung besar.
2.5. PERATURAN DALAM ORGANISASI BISNIS DALAM LINGKUNGAN GLOBAL
Beberapa aturan dunia telah dibuat untuk menghasilkan standar-standar bagi
perusahaan yang akan melaksanakan bisnis lewat batas Negara, contohnya adalah
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 6
1) UN global compact
Pada tanggal 26 Juli 2000, program Global Compact secara resmi
dideklarasikan oleh PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) di New York, sebagai sebuah
gerakan yang bersifat internasional dan sukarela. Hal ini merupakan seruan bagi
pemimpin dunia bisnis, institusi dan LSM di seluruh dunia untuk menerapkan
sepuluh prinsip tentang HAM, Buruh, Lingkungan dan Anti Korupsi. Inisiatif ini
diharapkan dapat menjadi jembatan bagi kepentingan masyarakat Internasional dan
kepentingan bisnis perusahaan.
Global Compact adalah suatu inisiatif internasional untuk mempertemukan
perusahaan-perusahaan swasta dengan badan-badan PBB, organisasi buruh dan
masyarakat sipil, guna mendukung sepuluh prinsip dalam hal hak asasi manusia,
perburuhan dan lingkungan hidup. Kesepuluh prinsip tersebut adalah : Bisnis harus
mendukung dan menghargai perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia yang
diakui secara internasional dalam ruang lingkup pengaruh mereka, dan memastikan
agar mereka tidak terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia. Bisnis harus
menghormati kebebasan berserikat serta mengakui secara efektif adanya hak
perundingan kolektif. Menghapus segala bentuk kerja paksa dan kerja wajib,
meniadakan pekerja kanak-kanak, dan menghilangkan diskriminasi berkenaan
dengan pencarian kerja dan pekerjaan. Bisnis harus mendukung pendekatan
terhadap tantangan-tantangan lingkungan hidup yang bersifat melindungi, dan
melakukan inisiatif-inisiatif untuk mendorong tanggung jawab yang lebih besar
terhadap lingkungan.
2) The OECD Guideliness
Pedoman OECD ini merupakan rekomendasi bersama-sama pemerintah yang
ditujukan bagi Perusahaan Multinasional. Pedoman ini memuat prinsip dan standar
dari praktek baik bisnis yang sejalan dengan aturan yang berlaku. Pengawasan
dijalankannya Pedoman ini dijalankan secara sukarela dan tidak mengikat secara
hukum untuk dapat diterapkan
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 7
2.6. KERJASAMA DALAM ORGANISASI BISNIS
A. Joint Venture
Joint Venture merupakan suatu kerjasama antar beberapa perusahaan untuk
mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih padat. Ciri utamanya adalah
kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang partner masih tetap mengikat partner yang
lain. Selanjutnya, kewajiban semua pihak dalam joint venture sama seperti kewajiban
dalam partnership. Oleh karena itu joint venture dapat dimasukkan dalam jenis
partnership.
Joint venture bisa disebut sebagai aliansi strategis (strtegic aliances) dan mungkin
dilakukan oleh perusahaan besar serta dapat menjadi strategi yang efektif dengan
memanfaatkan kelebihan yang dimiliki partner.
B. Syndicate
Adalah kerjasama antara dua unit usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang
spesifik. Pembentukan sindikat biasanya dilakukan pada perusahaan penjamin
(underwriter). Misalnya suatu sindikat kelompok perusahaan investasi dibentuk
dengan tujuan menjual sejumlah besar saham perusahaan. Keputusan manajerialnya
ada ditangan kelompok pada sindikat tersebut.
C. Trust
Trust merupakan organisasi yang sengaja dibentuk untuk menghindari kerugian-
kerugian dan meningkatkan keuntungan. Trust adalah penggabungan dua unit usaha
menjadi satu dan masing-masing unit usaha kehilangan identitasnya. Beberapa
perusahaan yang telah melebur akan melahirkan perusahaan baru yang lebih besar.
Seluruh kekayaan perusahaan lama dipindahkan keperusahaan baru. Trust dapat
mengeluarkan saham atau obligasi. Tanggung jawab pemilik saham hanya sebatas
modal yang ditanamkan. Karena itu trust merupakan salah satu jenis perseroan.
D. Kartel
Adalah persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam kartel identitas masing-masing perusahaan masih
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 8
utuh dan tetap berdiri sendiri. Bentuk-bentuk kartel adalah kartel daerah (pembagian
daerah pemasaran), kartel produksi (penentuan luas produksi), kartel kondisi
(pengaturan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, pemberian diskon, dan
sebagainya), kartel pembagian laba (penentuan cara pembagian dan besarnya laba),
dan kartel harga (penentuan harga minimal).
E. Holding Company
Holding Company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik
secara finansial kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain. Atau terjadi
pengambilalihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke holding company.
Holding Company sendiri adalah perusahaan induk yang memiliki saham pada
beberapa anak perusahaan. Umumnya menyerahkan pengelolaan bisnis yang
dimilikinya pada manajemen yang terpisah. Contoh holding company misalnya
Bakerie & Brothers.
2.7. APLIKASI DAN PERANAN PEMERINTAH
1) Perananan pemerintah sebagai penyedia prasarana
Pemerintah menyediakan berbagai prasarana agar masyarakat dapat melakukan
kegiatan ekonomi. Salah satu bentuk intervensi pemerintah adalah dengan
penyediaan barang-barang publik (public goods).
2) Perananan pemerintah untuk meminimalisasi side effect
Pemerintah melakukan upaya-upaya memperkecil dampak dari krisis global agar
Indonesia tidak terlalu terkena dampak dari krisis tersebut. Contoh: Pemerintah
mengundang para investor dengan memberikan jaminan hukum kepada investor
(membuat undang-undang yang tidak menyulitkan para investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia), Membangun infrastruktur yang baik,
menjamin stabilitas ekonomi dan politik dalam negeri.
3) Perananan pemerintah sebagai pedoman
Pemerintah menjadi acuan dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dipengaruhi oleh akumulasi modal (investasi
pada tanah, peralatan, prasarana dan sarana dan sumber daya manusia), sumber
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 9
daya alam, sumber daya manusia (human resources) baik jumlah maupun tingkat
kualitas penduduknya, kemajuan teknologi, akses terhadap informasi, keinginan
untuk melakukan inovasi dan mengembangkan diri serta budaya kerja.
Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan adanya peningkatan sebaliknya
pertumbuhan ekonomi yang negatif menunjukkan adanya penurunan.
4) Perananan pemerintah dalam membuat kebijakan publik
Pemerintah melaksanakan peran vital dan penting dalam masyarakat modern.
Masyarakat tidak dapat berfungsi secara baik tanpa aktivitas pemerintah.
Masyarakat melihat pemerintah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang
penting. Hal-hal yang penting diantaranya mengenai keamanan dan perlindungan
yang diberikan oleh keamanan dalam negeri, polisi, dan departemen kebakaran.
Pemerintah juga diharapkan memberikan keamanan ekonomi, layanan sosial, dan
hal-hal yag berkaitan dengan masalah sosial yang membutuhkan tindakan kolektif,
atau kebijakan publik. Kebijakan publik merupakan rencana tindakan yang akan
dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan umum yang
mempengaruhi segmen substansial warga negara. Senator Amerika Patrick
Moynihan berkata, “kebijakan publik adalah apa yang pemerintah pilih untuk
dilakukan atau tidak dilakukan” secara umum ide ini masih konsisten. Kebijakan
publik, adalah ketetapan dasar tujuan, rencana, dan tindakan yang diikuti oleh
pemerintahan negara dalam mencapai tujuannya. Pemerintah biasanya tidak
memilih melakukan tindakan kecuali segmen substansial publik terpengaruh dan
beberapa tujuan publik akan tercapai. Ini adalah esensi konsep pemerintahan yang
bertindak atas kepentingan publik. Kebijakan public yang dibuat oleh pemerintah
ada dua jenis yaitu
1) Kebijakan Ekonomi
Satu hal yang penting dari kebijakan publik berkaitan langsung dengan
ekonomi. Kebijakan fiskal mengacu pada pola perpajakan dan pengeluaran
yang dimaksudkan untuk menstimulasi atau mendukung ekonomi. Pemerintah
mengeluarkan uang pada banyak aktifitas yang berbeda. Pemerintah daerah
mempekerjakan guru, pengumpul sampah, polisi, dan pemadam kebakaran.
Pemerintah provinsi mengeluarkan banyak uang untuk jalan, layanan sosial,
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 10
dan lahan parkir. Pemerintah pusat mengeluarkan uang untuk pertahanan
militer, hubungan internasional, dan ratusan proyek pekerjaan publik.
Sebaliknya, istilah kebijakan moneter mengacu pada kebijakan yang
berpengaruh terhadap penawaran, permintaan, dan nilai mata uang suatu
negara yang berpengaruh terhadap bisnis dan masyarakat.
Hal tersebut berdampak pada daya beli uang, stabilitas dan nilai tabungan,
kepercayaan masyarakat serta investor mengenai masa depan suatu bangsa. Hal
ini juga berpengaruh terhadap kemampuan suatu negara untuk melakukan
pinjaman uang dari negara lain dan untuk menarik modal swasta. Di Amerika
Serikat, the Fed-memainkan peran sebagai bank sentral di negara lain. Dengan
menaikan dan merendahkan tingkat bunga untuk bank-bank swasta yang
meminjam uang dari pemerintah, The Fed mempengaruhi ukuran penawaran
uang dan nilai dolar. Bentuk lain dari kebijakan ekonomi meliputi kebijakan
pajak (menaikan atau mengurangi pajak pada bisnis dan perorangan), kebijakan
industri (alokasi sumber daya ekonomi terhadap perkembangan industri
tertentu), dan kebijakan perdagangan (mendukung atau tidak mendukung
perdagangan dengan negara lain).
2) Kebijakan Sosial
Negara-negara industri maju mengembangkan sistem layanan sosial untuk
warganya. Perkembangan ekonomi telah memperbaiki wilayah kunci
pelayanan bantuan sosial (seperti layanan kesehatan dan pendidikan) dan akan
berlanjut mengikuti pertumbuhan ekonomi. Wal-Mart menghadapi kontroversi
pemberitaan masalah layanan kesehatan tahun 2005, dalam kelompok
pengawas sosial yang menamakan WakeUpWalMart melaporkan 57 persen
dari pekerja perusahaan (1,39 juta pekerja) dan keluarganya tidak mendapatkan
asuransi kesehatan dari perusahaan. Kelompok ini memperkirakan bahwa biaya
yang dibebankan pembayar pajak di Amerika untuk menyediakan layanan
kesehatan kaepada para pekerja Wall-Mart dan keluarganya, melalui perawatan
medis dan program bantuan publik yang bermacam-macam, mencapai $1,37
milyar per tahun dan akan naik menjadi $9,1 milyar lima tahun mendatang.
Kemampuan pemerintah untuk menyediakan bantuan sosial, sebagai contoh di
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 11
wilayah layanan kesehatan, merupakan tantangan yang komplek dan
memerlukan biaya yang banyak.
2.8. PERATURAN PEMERINTAH DALAM ORGANISASI BISNIS LOKAL DAN
GLOBAL
1) REGULASI DALAM KONTEKS LOKAL
Karena pemerintah beroperasi pada banyak tingkatan (pusat, povinsi, kabupaten),
bisnis modern menghadapi sejumlah regulasi yang komplek. Masyarakat
mengandalkan pemerintah untuk menetapkan aturan tingkah laku atau regulasi untuk
masyarakat dan organisasi. Ada beberapa jenis regulasi, yaitu:
1. Regulasi Ekonomi
Regulasi ekonomi bertujuan untuk memodifikasi operasi normal pasar bebas
dan kekuatan penawaran dan permintaan. Regulasi ekonomi meliputi regulasi
yang mengendalikan harga atau gaji, alokasi sumber daya publik, penetapan
area layanan, penetapan banyaknya peserta, dan penjatahan sumber daya.
Keputusan komisi komunikasi pemerintahan (FCC) berkenaan dengan
bagaimana untuk mengalokasikan porsi spektrum elektromagnetik.
Perhatikan beberapa contoh berikut ini:
a. Perusahaan telepon lokal diperbolehkan menawarkan layanan jarak jauh,
tetapi hanya jika mereka membuka jaringannya kepada penyedia layanan
lainnya. Tujuan dari regulasi FCC ini adalah untuk mendorong adanya
kompetisi terbuka untuk layanan jarak jauh, memberikan konsumen lebih
banyak pilihan dan harga yang lebih rendah.
b. Komisi Regulasi Energi Pemrintah, di beberapa situasi, mengendalikan
harga listrik. Sebagai contoh, badan ini menutup (menetapkan batas atas)
harga jual keseluruhan di California, setelah harga membumbung tinggi
dan pengelapan terjadi.
c. Regulator baik di tingkat povinsi maupun pusat menetapkan aturan yang
ketat mengenai kapan dan dimana kapal-kapal perikanan komersial dapat
beroperasi, dan juga aturan mengenai jenis ikan apa yang dapat ditangkap.
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 12
Satu alasan untuk aturan tersebut adalah untuk membagi sumber daya
umum (ikan liar) diantara bisnis dengan cara yang adil.
Operasi tertentu atau fungsi bisnis telah dipilih untuk diperhatikan secara
khusus oleh regulator pemerintah. Badan pemerintahan menetapkan gaji
minimum, mengatur gaji lembur, menetapkan aturan bagi kampanye serikat
kerja, dan menengahi perselisihan pekerja dengan manajemen. Kompetisi
adalah fungsi bisnis yang lain yang sangat dipengaruhi oleh regulasi. Hukum
antitrust berusaha untuk mencegah monopoli, mempertahankan harga yang
kompetitif, dan melindungi konsumen terhadap praktek-praktek yang tidak
jujur.
2. Regulasi sosial
Regulasi sosial dimaksudkan pada pentingnya tujuan sosial seperti
perlindungan konsumen dan lingkungan serta menyediakan para karyawan dengan
kondisi kerja yang aman dan sehat. Kesempatan kerja yang sama, perlindungan
terhadap imbalan pensiun, dan perawatan kesehatan bagi para karyawan
merupakan area lain yang penting dalam regulasi sosial. Regulasi sosial tidak
terbatas pada satu jenis bisnis atau industri. Hukum memperhatikan polusi,
keamanan dan kesehatan, dan diskriminasi pekerjaan yang diterapkan untuk semua
bisnis, hukum perlindungan konsumen diterapkan untuk semua bisnis terkait
dengan produksi dan penjualan barang-barang konsumsi
2) REGULASI DALAM KONTEKS GLOBAL
Perdagangan internasional menyatukan orang dan bisnis dengan cara baru dan
komplek. Pola perdagangan internasional tumbuh lebih komplek, pemerintah merasa
perlu untuk menetapkan aturan yang melindungi kepentingan warganya. Tidak ada
negara yang mau menerima produk-produk manufaktur yang berbahaya bagi warganya
dan tidak ada pemerintah yang ingin melihat ekonominya rusak karena persaingan
yang tidak jujur dari para pesaing luar negeri. Hal-hal inilah yang menjadi perhatian
untuk dijadikan dasar adanya kerjasama dan kesepakatan regulasi internasional.
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 13
1. Regulasi Terhadap Produk Impor
Setiap negara mempunyai kekuasaan terhadap produk yang dijual dinegaranya.
Contoh: Mainan yang diproduksi diluar negeri tapi dijual di Indonesia haruslah
memenuhi standar keamanan yang berlaku seperti halnya yang berlaku bagi
industri sejenis yang berasal dari dalam negeri.
2. Regulasi Terhadap Produk Ekspor
Pemerintah mempunyai kepentingan untuk mengetahui apakah produk-produk
bisnis di ekspor keseluruh dunia. Pemerintah pusat memperhatikan produk yang
“dibuat Di Indonesia” merupakan produk berkualitas bagus.
3. Regulasi Terhadap Perilaku Bisnis Internasional
WTO (World Trade Organization), yang bertugas membentuk aturan-aturan
pelaksanaan perdagangan internasional. Aturan ini dapat dipertimbangkan sebagai
regulasi multinasional. Mengutip sebuah contoh, WHO, sebuah badan PBB,
bekerja dengan industri farmasi untuk menciptakan database mengenai efek
samping produk obat, penetapan standar kualitas, dan memecahkan konflik
praktek pemasaran dan manufaktur yang dapat membahayakan masyarakat.
Pembuatan regulasi bilateral atau multilateral menyebabkan perundingan panjang
lebar diantara para pemimpin bisnis, pemerintahan, dan organisasi non
pemerintah (seperti kelompok konsumen). Interaksi ini diperlukan karena
banyaknya stakeholder yang terlibat. Pemasaran internasional WHO
mengkodifikasi produk-produk formula bayi, sebagai contoh, membutuhkan
dalam hampir tiga tahun untuk rapat dan perundingan sebelum pengodean yang
sesuai siap untuk diterapkan oleh pemerintah negara. Negara juga bekerja sama
untuk menetapkan standar penggunaan sumberdaya global yang tidak dimiliki
oleh negara manapun. Dalam setiap kasus, pengetahuan pemerintah terhadap
masalah tidak dapat diselesaikan melalui tindakan satu negara. Hal ini
menghasilkan kerangka kesepakatan internasional, standar, dan pemahaman
terhadap usaha untuk mengharmonisasikan aktifitas bisnis dan kepentingan
publik.
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 14
III. KESIMPULAN
Para penantang atau penghambat globalisasi berpendapat bahwa globalisasi membawa
implikasi timbulnya perdagangan bebas. Perdagangan bebas dipandang dapat mematikan
perusahaan domestik. Banyaknya perusahaan lokal yang bangkrut akan menyebabkan
bertambahnya pengangguran dan menurunnya daya beli konsumen. Konsumen pun tidak
akan mampu membeli barang-barang kebutuhannya. Pada titik ini globalisasi dipandang
berdampak negatif.
Tetapi pada akhirnya, sudah tidak ada lagi Negara yang dapat bertahan hidup dalam
mencukupi kebutuhannya sendiri jika Negara tersebut mengabaikan sector luar negeri.
Globalisasi ekonomi telah dipandang sebagai fakta yang tidak dapat dihindari oleh semua
Negara di dunia. Kesiapan Negara-negara di dunia dalam menghadapai era globalisasi akan
menentukan ‘survive’ tidaknya ekonomi suatu Negara.
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 15
DAFTAR PUSTAKA
Lawrence, A.T dan Weber, J (2008). Business and Society : Stakeholders, Ethics and public
policy, 12th ed. USA: McGraw Hill
Bowo, Arief. Modul 14 Globalisasi Ekonomi Dan Bisnis Internasional. Universitas Mercu
Buana. 2008
http://rainyviolet.blogspot.com/2011/11/tantangan-dalam-globalisasi.html
Lingkungan Bisnis – Tantangan Globalisasi Serta Hubungan Antara Organisasi Bisnis Dengan Pemerintah Page 16