rumah sehat

27
RUMAH SEHAT Pengertian Rumah Sehat 1. APHA (American Public Health Association) Rumah yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani (fisik) dan rohani (psikis). Atau Rumah yang dapat digunakan sebagai tempat berlindung terhadap penularan penyakit & gangguan / kecelakaan. 2. Menurut Depkes RI, 2003 Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Jadi dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Faktor Yang Mempengaruhi Keadaan Lingkungan Sekitar Rumah (Azwar, 1996): 1. Faktor lingkungan Baik lingkungan fisik,lingkungan biologis maupun lingkungan sosial 2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat Rumah dibangun berdasarkan kemampuan penghuninya. 3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat Rakyat pedesaan bagaimana sederhanya sudah mempunyai teknologi perumahan sendiri yang

Upload: indah-nur-abidah

Post on 26-Dec-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rumah sehat

TRANSCRIPT

Page 1: Rumah sehat

RUMAH SEHAT

Pengertian Rumah Sehat

1. APHA (American Public Health Association)

Rumah yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani (fisik) dan rohani (psikis). Atau Rumah

yang dapat digunakan sebagai tempat berlindung terhadap penularan penyakit & gangguan /

kecelakaan.

2. Menurut Depkes RI, 2003

Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan

yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,

sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan

lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.

Jadi dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan

beristirahat yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga

seluruh anggota keluarga dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Faktor Yang Mempengaruhi Keadaan Lingkungan Sekitar Rumah (Azwar, 1996):

1. Faktor lingkungan Baik lingkungan fisik,lingkungan biologis maupun lingkungan sosial

2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat Rumah dibangun berdasarkan kemampuan

penghuninya.

3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat Rakyat pedesaan bagaimana sederhanya sudah

mempunyai teknologi perumahan sendiri yang dipunya turun temurun.sehingga dlm rangka

penerapan teknologi tepat guna dimodifikasi

4. Kebijaksanaan (peraturan-peraturan) pemerintah yg menyakut tata guna tanah

Page 2: Rumah sehat

Parameter dan Indikator Penilaian Rumah Sehat

Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah sebagaimana yang

tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan

kesehatan perumahan. meliputi 3 lingkup kelompok komponen penilaian, yaitu :

1) Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai, ventilasi, sarana

pembuangan asap dapur dan pencahayaan.

2) Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, pembuangan kotoran, pembuangan air

limbah, sarana tempat pembuangan sampah.

3) Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela ruangan dirumah, membersihkan

rumah dan halaman, membuang tinja ke jamban, membuang sampah pada tempat sampah.

SYARAT FISIK RUMAH SEHAT

1. Ventilasi baik. ukuran 5 -20% luas lantai.

Di pegunungan, minimal 5% luas lantai,

Di dataran rendah, min. 10%

Di daerah pantai, min. 20% luas lantai

2. Penerangan cukup. Ukuran penerangan alami sama dengan ukuran pada ventilasi antara 5-

20% luas lantai tergantung daerah dimana lokasi tersebut beradaTidak bising.

3. Kebisingan di rumah maksimal 50dB; di kamar tidur maksimal 30 Db

4. Jumlah kamar tersedia cukup besar

5. Tata leta ruangan baik terdapat tempat bermain anak, kamar tidur, kamar makan dan lain-

lain Konstruksi baik, atap, lantai dan bangunan

6. Terdapat tempat pembuangan untu air hujan, air kotor dan sampah

SYARAT PSIKIS RUMAH SEHAT

1. Terdapat ketenangan & rasa aman di rumah

2. Anak laki-laki dan perempuan berumur di atas 10 tahun harus tidur terpisah

Page 3: Rumah sehat

3. Ada kemungkinan hidup bermasyarakat

4. Ada kemungkinan bagi masing-masing anggota keluarga mengembangkan sifat & kepribadian

yang kuat

STANDARD RUMAH SEHAT

NO PARAMETER STANDARD

1 Air bersih 30-60;60-120;135 lt/or/hr

2 Pembuangan feces 235 gr,25 lt, 15 or, 1.125 m3

3 Pembuangan sampah 350 gr – 1000gr, 4 or, 4 kg

4 Pembuangan air kotor Saluran & sumur peresapan

5 Vektor penyakit, lalat Ada, minimal

6 Nyamuk Ada, minim, jentik (<5cont/100 rmh)

7 Kecoa Telur, ada, minimal

8 Tikus Feces, kencing, ada, minimal

9 Ventilasi 5%, 10%, 20% L.lantai

10 Penerangan 100, 200 lux, 5-20% L.lantai

11 Suhu udara ruangan, luar 18-200 c, 20-250C

12 Luas kamar tidur/orang 4,5 m2

13 Luas rumah/orang 10 m2

14 Kelembaban 40-50%

15 Konstruksi Kuat dan tidak bocor

RUMAH SEHAT DAN DAMPAKNYA

Page 4: Rumah sehat

NO PARAMETER DAMPAK

1 Air bersih Water born disease, kanker , kulit, ginjal

2 Pembuangan feces Typus, kolera, disentri, cacing

3 Pembuangan sampah Sarang nyamuk, lalat, tikus

4 Pembuangan air kotor Sarang nyamuk, sumur gali cemar

5 Lalat Typus, kolera, disentri

6 Nyamuk DB, malaria, filiriasis, dll

7 Kecoa

8 Tikus Pes

9 Ventilasi Bronchitis, asma, headstrees

10 Penerangan, suhu Lelah mata, kecelakaan kerja, mudah lelah

11 Suhu udara ruangan, luar Penyakit pernafasan : TB, ISPA

12 Luas kamar tidur/orang Gangguan psikologis

13 Luas rumah/orang Kurangi privacy

14 Konstruksi Bahaya kecelakaan

STANDARD RUMAH SEHAT DAN PENCEGAHAN DAMPAKNYA

NO PARAMETER STANDARD DAMPAK PENCEGAHAN

1 Air bersih 30-60;60-120;135 lt/or/hr

- Angka kesakitan

- Angha kematian

- Epidemi penyakit

- Sesuaikan standar

- Kerja bakti

2 Pembuangan feces

235 gr,25 lt, 15 or, 1.125 m3

3 Pembuangan sampah

350 gr – 1000gr, 4 or, 4 kg

Page 5: Rumah sehat

menular

TINGGI

4 Pembuangan air kotor

Saluran & peresapan - 3M, mengubur, menguras, menyikat

5 Vektor penyakit

6 Lalat Terbang

7 Nyamuk Terbang, jentik (<5cont/100 rmh)

PSN

Pemberantasan Sarang Nyamuk8 Kecoa Telur, ada

9 Tikus Feces, kencing, ada

10 n Ventilasi 5%, 10%, 20% L.lantai PENGHIJAUAN

11 Peneranga 100, 200 lux, 5-20% L.lantai

12 Suhu udara ruangan

18-200 c, 20-250C

13 Luas kamar tidur/orang

4,5 m2 BAHAN BANGUNAN YANG KUAT DAN BAIK14 Luas

rumah/orang10 m2

15 Konstruksi Kuat & tidak bocor

Lingkungan pemukiman

Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan sebagai tempat

tinggal dari sekelompok manusia yang saling berinter - aksi serta berhubungan setiap hari

dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Permukiman

adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang berupa kawasan

perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung peri kehidupan dan penghidupan.

Pemukiman adalah suatu struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat

berlindung, termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang

Page 6: Rumah sehat

berguna untuk kesehatan jasmani dan rokhani serta keadaan sosialnya, baik untuk keluarga

maupun individu.

Pemukiman atau perumahan sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial,

pendidikan, tradisi atau kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan

perumahan atau pemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan

kualitas lingkungan perumahan tersebut antara lain fasilitas pelayanan, perlengkapan,

peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik, kesehatan mental,

kesehatan sosial bagi individu dan keluarganya.

Hubungan Pemukiman dan Kesehatan

Kondisi- kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi/kebiasaan, suku, geografi dan

kondisi lokal sangat terkait dengan pemukiman/perumahan. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi atau yang dapat menentukan kualitas lingkungan perumahan / pemukiman

antara lain fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang

terselenggaranya keadaan fisik, kesehatan mental, kesejahteraan sosial bagi individu dan

keluarganya (dr. H. Haryoto Kusnoputranto, SKM).

Penyehatan lingkungan tempat pemukiman adalah segala upaya untuk meningkatkan

dan memelihara kesehatan tempat pemukiman beserta lingkungannya dan pengaruhnya

terhadap manusia.

Tujuan dilaksanakan Kesehatan Lingkungan di Tempat Permukiman

1. Penataan dan pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan.

2. Terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni dalam lingkungan yang sehat.

3. Mengurangi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan penyakit.

Page 7: Rumah sehat

Dasar hukum penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Tempat Permukiman

1. Undang - undang Pokok Agraria nomor 5 tahun 1960

2. Undang -undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

3. Undang -undang nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang

4. Undang -undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman

5. Undang -undang nomor tahun tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 829/MenKes/SK/VII/1989 tanggal 20 Juli 1989 Tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan

7. Undang – undang dan keputusan yang lain

Ruang lingkup penyelenggaraan kesehatan lingkungan pada Pemukiman

Kesehatan lingkungan tempat permukiman menyelenggarakan upaya pada beberapa

aspek perlindungan dan penyehatan di tempat permukiman agar para penghuni dan orang

yang beraktifitas di tempa penukiman mendapatkan jaminan keamanan. Upaya tersebut

meliputi

1. Mengendalikan dan memberantas penyakit menular dan penyakit parasit dan beban

kesehatan yang memberati penduduk dalam kawasan itu

2. Mengurangi bahaya kimiawi dan fisik di tempat tinggal, tempat kerja dan wilayah kota

yang lebih besar

3. Menciptakan kualitas lingkungan dan kualitas penduduk dalam kawasan

4. Meminimalkan transfer biaya lingkungan ke wilayah dan masyarakat serta system

lingkungan di sekitar wilayah dan di luar

5. Menjamin adanya konsumsi yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan

Sasaran Upaya Kesehatan Lingkungan di Tempat Pemukiman

Page 8: Rumah sehat

Aspek kesehatan lingkungan pemukiman

Suatu permukiman dikatakan telah memenuhi syarat kesehatan jika telah dipenuhi hal - hal

berikut :

1. Menjamin ketenangan hidup, yakni

o Lokasi mempunyai assebilitas ke transportasi umum, di daerah yang dapat

memberikan keseimbangan social, memberikan kesempatan untuk dapat

membina individu dan keluarga serta terjamin aman dari timbulnya bahaya

o Kondisi geologis diantaranya kemiringan tanah maksimal 15 %, memungkinkan

untuk dibuat drainase, kondisi tanah memugkinkan untuk dibuat bangunan

sederhana

o Status hukum jelas

2. Tersedia fasilitas umum dan fasilitas sanitasi, sesuai ketentuan yakni

o Jalan local yang terdiri dari jalan penghubung lingkungan perumahan, jalan

poros lingkungan perumahan, jalan lingkungan perumahan atau gang -gang

o Air minum dengan ketentuan bahwa sistem penyediaan air minum kota : 100

liter / orang / perhari, system penyediaan air minum lingkungan 60%, system

penyediaan air minum ke rumah rumah 60 %, sambungan air minum ke fasilitas

umum 30 %

o Pembuangan air limbah dan tinja : pembuangan air limbah kota sambungan ke

system yang tersedia, pembuangan air limbah lingkungan, tangki septic tank,

bidang peresapan sesuai daya serap tanah

o Pembuangan air hujan dengan ketentuan tersedia saluran pembuangan air

hujan, tersedia badan penerima

Page 9: Rumah sehat

o Tersedia pembuangan sampah dengan ketentuan pengumpulan sampah,

pengangkutan sampah, pembuangan sampah

o Jaringan listrik dan sarana komunikasi

3. Tersedia fasilitas kesehatan

o Jarak antara pemukiman ke puskesmas pembantu atau praktek dokter 1,5 km,

o Jarak ke puskesmas 3 km, terdapat rumah bersalin, apotik

4. Tersedia fasilitas perbelanjaan dan niaga

o Tersedia fasilitas belanja yag memeuhi syarat

o Jarak fasilitas perbelanjaan dan niaga mudah dicapai oleh pemnghuni

pemukiman

5. Tersedia fasilitas layanan pemerintah dan pelayanan umum

o Tersedia fasilitas pemerintah seperti kesehatan, pendidikan

o Jarak terjangkau dengan kendaraan pribadi

6. Tersedia fasilitas peribadatan

o Masjid atau musola sesuai jumlah penghuni dan

o Jarak fasilitas peribadan dekat dengan rumah penduduk dengan fasilitas umum

masyarakat

Page 10: Rumah sehat

7. Fasilitas rekreasi dan kebudayaan yang dapat melayani 6000 keluarga ada gedung serba

guna

8. Fasilitas Pendidikan sesuai dengan luas pemukiman dan jumlah penduduk yang menjadi

penghuni di dalamnya

9. Fasilitas Olah raga dan lapangan terbuka 50 keluarga ada taman / tempat bermain

10. Untuk menjamin kesehatan penghuni, rumah - rumah harus memenuhi persyaratan

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perumahan

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 :

1. Lokasi

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar,

gelombang tsunami, longsor dan sebagainya.

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi

pertambangan.

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan

penerbangan.

Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun baik

oleh alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku

dengan perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut :

1. Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dBA.

2. Gas berbau (H2S dan NH3) secara biologis tidak terdeteksi.

Page 11: Rumah sehat

3. Partikel debu diameter < 10 mg tidak melebihi 150 mg/m3.

4. Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm.

5. Debu terhadap tidak melebihi 350 mm3/m2/hari.

6. Kualitas Tanah

Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg.

2. Arsenik total maksimal 100 mg/kg.

3. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg.

4. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.

5. Kualitas Air Tanah

Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air baku, air

minum (golongan B), sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.

1. Sarana dan Prasarana Lingkungan

Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman

dari kecelakaan.

Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan

memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan.

b) Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang

cacat.

c) Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman.

d) Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.

e) Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang

waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 12: Rumah sehat

f) Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus

memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

g) Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi

persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan.

h) Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

i) Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti

keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat

pendidikan, kesenian dan sebagainya.

j) Tempat pengolahan makanan harus menjamin tidak terjadi kontaminasi

yang dapat menimbulkan keracunan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

k) Binatang Penular Penyakit

l) Indek lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan.

m) Indeks jentik nyamuk (Angka Bebas Jentik) di perumahan tidak melebihi 5%.

2. Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan juga

berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam. Masyarakat harus terlibat aktif

dalam upaya menyelenggarakan penghijauan terutama disekitar rumah yang dihuninya

Sanitasi Lingkungan Pemukiman

Kesehatan perumahan dan lingkungan permukiman adalah kondisi fisik, kimia, dan biologi di

dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni mendapatkan

derajat kesehatan yang optimal.Persyaratan kesehatan perumahan dan permukiman adalah ketentuan

teknis kesehatan yang wajib di penuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang

bermukim di perumahan atau masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan (Soedjadi,

2005).Persyaratan kesehatan lingkungan perumahan dan permukiman sangat di perlukan karena

pembangunan perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu,

Page 13: Rumah sehat

keluarga dan masyarakat.Sanitasi lingkungan pemukiman meliputi: pengelolaan sampah, air bersih,

sarana pembuangan air limbah, dan jamban.

Pembuangan Sampah

Sampah adalah semua benda atau produk sisa dalam bentuk padat sebagai akibat aktivitas

manusia yang dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya atau dibuang sebagai

barang tidak berguna.

1. Gangguan yang ditimbulkan oleh sampah

a. Pencemaran lingkungan:Sampah yang dibuang sembarangan dalam kurun waktu tertentu akan

membusuk. Hasil penguraian sampah organik berupa cairan dan gas akan mencemari tanah, air

dan udara.Gas yang dihasilkan berbau busuk menyengat akan mencemari udara.

b. Sampah merupakan sumber penyakit

Dengan timbulnya bau busuk akan mengundang lalat berkembang biak sehingga populasi lalat

meningkat. Populasi lalat yang meningkat akan memudahkan membantu penularan penyakit seperti

Diare. Typhus, Cholera, Disentri dll. Selain lalat, binatang penular penyakit lainnya seperti kecoa,

nyamuk, tikus dll akan berkembang biak pada sampah yang tentunya akan menularkan penyakit

kepada kita yang tinggal disekitar sampah.

c. Menimbulkan kecelakaan

Sampah berupa pecahan kaca, paku, duri dll dapat menyebabkan kecelakaan.Sampah yang dibakar

tanpa pengawasan tidak jarang menimbulkan kebakaran.

d. Menimbulkan bencana

Sampah yang dibuang di parit, kali dan sungai lama kelamaan bertumpuk dan menghambat aliran

air pada waktu musim hujan, akibatnya air meluap dan terjadi banjir yang dapat merusak sarana

Page 14: Rumah sehat

infra struktur seperti jalan, jembatan ,parit draainase dll.Sampah yang dibiarkan menggunung dapat

menimbulkan longsor atau ledakan seperti yang terjadi di tempat pembuangan akhir Leuwi Gajah

Bandung

e. Mengganggu pemandangan

Sampah menimbulkan pemandangan yang tak sedap, jorok dll.

2. Pengelolaan sampah

Sampah sebaiknya dibuang di tempat pembuangan akhir untuk dikelola lebih lanjut. Untuk

sampai ke tempat pembuangan akhir tentunya perlu mekanisme penanganan yang terpadu. Bermula

dari sampah yang dikumpulkan di rumah kemudian dibuang di tempat pembuangan sementara yang

selanjutnya di angkut ke tempat pembuangan akhir untuk dikelola lebih lanjut. Bagi permukiman yang

dapat dijangkau pelayanan Dinas Kebersihan setempat tidak menjadi masalah yang berarti, cukup

membayar retribusi sampah dan kumpulkan sampah di TPS, maka sampah akan sampai di tempat

pembuangan akhir untuk dikelola lebih lanjut

Bagi permukiman yang belum dapat dijangkau oleh pelayanan Dinas Kebersihan, sebaiknya agar

pemukiman terhindar dari hal hal yang tak diharapkan akibat dampak sampah, maka sudah saatnya

memiliki layanan pembuangan sampah sendiri. Hal ini tentunya dapat diusulkan ke Pemerintahan

Desa/Kelurahan, yang penting adanya potensi yang mendukung untuk lancarnya pengelolaan sampah

yang baik memenuhi syarat kesehatan. Dimulai dengan skala kecil, misalnya melayani hanya beberapa

wilayah RT atau RW yang penting ada komitmen antara warga dan Pemerintahan setempat. Adapun

potensi tersebut adalah :

1. Adanya petugas pelaksana

2. Sarana pengangkut : gerobak sampah atau mobil sampah.

3. Jalan yang memadai untuk angkutan gerobak sampah/mobil sampah.

4. Adanya komitmen antara warga dan pemerintahan setempat.

Page 15: Rumah sehat

5. Sumber dana untuk operasional : Bisa dihimpun melalui iuran sampah.

6. Adanya lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir

7.Bila perlu lahan untuk Tempat Pengumpul Sementara

Pemusnahan sampah di tempat pembuangan akhir terdiri dari beberapa jenis kegiatan :

1. Daur ulang : sampah yang masih bisa dimanfaatkan akan didaur ulang, biasanya bahan plastik,

botol, besi tua, kayu dll

2. Komposting : pembuatan kompos diperuntukkan bagi sampah organik dengan metode penguraian

secara alami akan menghasilkan kompos yang berguna untuk pertanian.

3. Dibakar : bagi sampah yang kering bisa dibakar

4. Dikubur dengan metode sanitary landfil (Kusnoputranto, 2005).

Jenis-jenis sampah terdiri dari beberapa macam yaitu: sampah kering, sampah basah, sampah

berbahaya beracun ( Pansimas, 2011).

a. Sampah kering

Sampah kering yaitu: sampah yang tidak mudah membusuk atau terurai seperti. Gelas, besih

plastik.

b. Sampah basah

Sampah basah yaitu: sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun, ranting,

dan bangkai binatang

c. Sampah berbahaya beracun

Sampah berbahaya beracun yaitu: sampah yang karena sifatnya dapat membahayakan manusia

seperti sampah yang berasal dari rumah sakit, sampah nuklir, batu baterai bekas.

Page 16: Rumah sehat

2.1.3 Sarana Air Bersih

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan; juga manusia selama hidupnya selalu

memerlukan air. Dengan demikian semakin naik jumlah penduduk serta laju pertumbuhannya semakin

naik pula laju pemanfaatan sumber-sumber air. Beban pengotoran air juga bertambah cepat sesuai

dengan cepatnya pertumbuhan.Sebagai akibatnya saat ini, sumber air tawar dan bersih menjadi

semangkin langka.Laporan keadaan lingkungan di dunia tahun 1992 menyatakan bahwa air sudah

saatnya dianggap sebagai benda ekonomi.Karena itu pengelolaan sumber daya air menjadi sangat

penting pengelolaannya sumber daya air ini sebaiknya dilakukan secara terpadu, baik dalam

pemanfaatannya maupun dalam pengelolaan kualitas (Slamet, 2002).

Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.Sekitar tiga perempat bagian dari

tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum

air. Selain itu, air juga digunakan untuk memasak, mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang ada

disekitar rumah.Ditinjau dari sudut kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya

penyakit di masyarakat.Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu perhari sekitar antara 150-200

liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar

kehidupan dan kebiasaan masyarakat (Chandra, 2007).

1. Sumber Air

Untuk kebutuhan sehari – hari, air dapat diperoleh dari beberapa sumber diantaranya

a. Air Hujan

b. Air Permukaan

c. Air Tanah

Air hujan merupakan penyubliman awan atau uap air menjadi air murni yang ketika turun melalui

udara akan melarutkan benda- benda yang terdapat didalam. Diantaranya benda–benda yang larut

diudara itu seperti gas, oksigen, karbondioksida, nitrogen, jasad-jasad renik dan debu. Kelarutan gas

karbondioksida didalam air hujan akan membentuk asam karbonat yang menjadi air hujan menjadi

asam. Beberapa macam gas oksida dapat berada pula diudara, diantaranya yang penting ialah belerang

dan oksida nitrogen. Kedua oksida ini bersama- sama dengan air hujan akan membentuk larutan asam

nitrat dan asam sulfat. Setelah mencapai permukaaan bumi, air hujan bukan merupakan air murni lagi.

Page 17: Rumah sehat

Air permukaan merupakan salah satu sumber yang bisa dipakai untuk bahan baku air bersih.

Dalam penyediaan air bersih terutama untuk air minum dalam sumbernya diperhatikan 3 (tiga) hal

penting yaitu mutu air baku, dan kontiunitas air baku. Di bandingkan dengan sumber lain, air permukaan

merupakan sumber air yang paling tercemar. Hal ini terutama berlaku bagi tempat yang dekat dengan

tinggalpenduduk karena hamper semua buangan dan sisa kegiatan manusia ditumpahkan kepada air

atau dicuci kepada air yang pada waktunya akan dibuang pada badan air. Agar air bersih tidak

menyebabkan penyakit bagi manusia maka air tersebut hendaknya diusahakan mendekati persyaratan–

persyaratan kesehatan, sekurang-kurangnya diusahakan mendekati persyaratan yang telah ditentukan.

Menurut Key (1978), dalam pendapatnya menyebutkan bahwa air tersebut tercemar apabila air

itu berubah komposisinya atau keadaannya, secara langsung ataupun tidak langsung sebagai akibat

kegiatan manusia. Sehingga air itu menjadi kurang berguna bagi kehidupan atau kebutuhan tertentu

maupun semua kebutuhan dibandingkan apabila air berada dalam keadaan alamiahnya semula (Slamet,

2002).

Selanjutnya menurut Pickford (1978), dalam pendapatnya menekankan bahwa pencemaran air

semata-mata disebabkan oleh kegiatan manusia sendiri saja sedangkan tanah, tumbuh-tumbuhan,

ganggang dan pengotor-pengotor alamiah lain yang turut mengotor air hanya digolongkan kedalam

kotoran (impurity). Air tanah bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dengan cara membuat

sumber atau pompa air (Slamet, 2002).

A. Tempat penampungan air

Tempat penampungan air adalah: tempat-tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah

sekitar rumah. Nyamuk Ae. aegyptytidak berkembang biak di genangan air yang langsung berhubungan

dengan tanah. Jenis-jenis tempat perindukan nyamuk Ae.aegyptdapat di kelompokan sebagai berikut:

a. Tempat penampungan air (TPA), untuk keperluan sehari-hari seperti drum, tangki reservoir,

tempayan, bak mandi, WC, ember dan lain-lain

b. Tempat penampungan bukan keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga,

perangkap semut, barang-barang bekas (ban, kaleng, botol, plastik dan lain-lain).

1). Tempat minum hewan peliharaan

Page 18: Rumah sehat

Tempat minum hewan piaraan yang dimaksud adalah tempat-tempat minum hewan piaraan yang

dimiliki oleh responden yang berada di lingkungan sekitar rumah baik di dalam rumah maupun di

luar rumah, misalnya: tempat minum burung, tempat minum ayam, dan hewan piaraan yang lain.

2).Barang-barang bekas

Barang-barang bekas yang dimaksud adalah barang-barang yang sudah tidak terpakai yang dapat

menampung air, yang berada di dalam maupun di luar rumah responden. Barang-barang

tersebut antara lain: kaleng, ban bekas, botol, pecahan gelas, dll

a). Vas bunga

Vas bunga yang dimaksud adalah vas bunga yang berisi air yang terletak di dalam rumah

responden yang memungkinkan nyamuk Ae.aegyptiberkembang biak di dalam vas bunga

tersebut.

1. Perangkap semut

Perangkap semut yang di maksud adalah tempat perangkap semut yang berisi air yang biasanya

diletakkan dibawah kaki meja untuk mencegah semut-semut naik keatas meja yang berisi

makanan yang terletak di dalam rumah responden

2. Penampung air dispenser

Penampungan air dispenser yang dimaksud adalah tempat penampungan air yang menyatu

dengan dispenser yang terletak di bawah alat yang digunakan untuk mengalirkan air di dalam

wadah/galon dispenser, letaknya di dalam rumah responden.

3. Pot tanaman air

Pot tanaman air yang dimaksud adalah pot-pot berisi air yang digunakan sebagai media

tanaman air untuk hidup, yang terletak di dalam maupun di luar rumah responden.

c. Tempat penampungan air alamiah seperti lubang pohon, pelepah daun, tempurung kelapa, talang

penampung air hujan (Surono, 2009 dan Soedarmo, 1998).

Page 19: Rumah sehat

B. Peranan Air Dalam Penularan Penyakit

Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang

berhubungan dengan air sebagai media penularan penyakit yaitu :

a. Water borne diseaseyaitu penyakit penularan melalui air yang terkontaminasi oleh bakteri dan

patogen dari penderita atau carier. Bila air yang mengandung kuman patogen terminum maka

dapat terjadi penjangkitan penyakit orang yang bersangkutan.

b. Water based diseaseyaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui persediaan air

sebagai pejamu (host) perantara. Pejamu perantara ini hidup dalam misalnya schistosomiasis.

c. Water washed desease yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui persedian air

sebagai pencuci atau pembersih.

d. Vektor insektisida yang berhubungan dengan air yaitu penyakit vektornya berkembang baik dalam

air. Misalnya malaria, demam berdarah dan trypanosomiasis (Entjang, 2000).

1. Masalah yang berkaitan dengan air

Berdasarkan masalah yang berkaitan dengan air (Pansimas, 2011).

a. Sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan sumber penularan

penyakit

b. Masih ada masyarakat yang mengambil air untuk keperluan rumah tangga berasal dari air sungai

atau mata air yang tidak di lindungi

c. Sarana penampungan air hujan yang sudah retak, yang tidak dapat melindungi air hujan yang

disimpan di dalamnya agar tetap bersih, karena dinding yang retak menjadi tempat

perkembangbiakan lumut yang dapat mengotori air

d. Sumur pompa tangan yang tidak dilengkapi lantai kedap air menjadi sumur tersebut tidak sehat,

karena air bekas pakai dapat meresap air dalam sumur.

Page 20: Rumah sehat

2.1.4 Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Sarana pembuangan air limbah yang sehat yaitu yang dapat mengalirkan air limbah dari

sumbernya (dapur, kamar mandi) ke tempat penampungan air limbah dengan lancar tampa mencemari

lingkungan dan tidak dapat dijangkau serangga dan tikus (Pamsimas, 2011)

Rumah yang membuang air limbahnya di atas tanah terbuka tanpa adanya saluran pembuangan

limbah akan membuat kondisi lingkungan sekitar rumah menjadi tidak sehat. Akibatnya menjadi kotor,

becek, menyebabkan bau tidak sedap da dapat menjadi tempat berkembang biak serangga terutama

nyamuk (Pamsimas, 2011).

Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri atau tempat-tempat

umum lainya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan

kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Limbah adalah buangan yang

dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana

masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus

(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya Beberapa sumber air

buangan :

a Air buang rumah tangga (domesrik waste water)

Air buang dari pemukiman ini umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari ekskreta ( tinja dan

urin), air bekas cucian, dapur dan kamar mandi, dimana sebagian merupakan bahan –bahan organik.

b. Air buangan kotapraja (municipal waste water)

Air buang ini umumnya berasal dari daera perkotaan, perdangangan, selokan, tempat ibadah dan

tempat umum lainya.

c. Air buang industri (industrial waste water)

Air buangan yang berasal dari macam industri. Pada umumnya lebih sulit pengelolahannya serta

mempunyai variasi yang luas. Zat-zat yang terkandung didalamnya misalnya logam berat, zat

pelarut, amoniak dan lain-lain.

Pengolahan Air Limbah dalam kehidupan sehari-hari pengolahan air limbah dilakukan dengan

dua cara yaitu :

a. Menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah tanpa diolah sebelumnya

Page 21: Rumah sehat

b. Menyalurkan air limbah setelah diolah sebelumnya dan kemudian dibuang ke alam. Pengolahan air

limbah ini dapat dilakukan secara pribadi ataupun terpusat.

Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangan mikroorganisme

patogen, larva nyamuk ataupun serangga yang dapat menjadi media transmisi penyakit kolera, typus

abdominalis, disentri baciler dan sebagainya. Bila air limbah itu dibuang begitu saja tanpa diolah

sebelumnya maka beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu :

a. Tidak sampai mengotori sumber air minum

b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai bibit penyakit dan vektor

c. Tidak mengganggu estetika, misalnya dari segi pemandangan dan menimbulkan bau.

d. Tidak mencemarkan alam sekitarnya, misalnya merusak tempat untuk rekreasi berenang dan

sebagainya (Notoadmodjo, 2007).

Saluran limbah yang bocor atau pecah menyebabkan air keluar dan tergenang serta meresap ke

tanah. jika jarak terlalu dekat dengan sumber air dapat mencemari sumber air tersebut. Tempat

penampungan air yang terbuka dapat menyebabkan nyamuk bertelur (Pansimas, 2011).