lp rumah sehat

27

Click here to load reader

Upload: agustin-purwanti

Post on 27-Oct-2015

372 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Rumah Sehat

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA PERMASALAHAN RUMAH SEHAT DI DESA CURAHTAKIR

WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER

disusun untuk memenuhi tugas program pendidikan ners (PPN) stase keperawatan komunitas

oleh

Ayu Septi Hartanti, S. Kep.NIM 072311101058

PROGRAM PENDIDIKAN NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER2013

Page 2: Lp Rumah Sehat

1. LATAR BELAKANG

a. Karakteristik Komunitas Remaja

Sebagian rumah di desa Curahtakir belum memenuhi syarat yaitu

sirkulasi udara yang baik, penerangan yang cukup, air bersih terpenuhi,

pembuangan air limbah dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran,

bagian-bagian seperti lantai dan dinding tidak lembab. Pengkajian tentang

rumah sehat pada keluarga di Desa Curah takir dilakukan melalui metode

sampel sebanyak 96 Kepala Keluarga yang tersebar secara acak di 8 dusun

yang ada desa Curahtakir.

Hasil pengkajian tentang kesehatan reproduksi pada remaja dan

perilaku seksual berisiko pada remaja adalah sebagai berikut:

Data Objektif:

Penggunaan Air Bersih

1. Krajan 1: dari 12 KK, 10 (10,4%) yang menggunakan air bersih, 2

(2,1%) tidak menggunakan air bersih

2. Krajan 2: dari 12 KK, 12 (12,5%) yang menggunakan air bersih, (0%)

tidak menggunakan air bersih

3. Punco: dari 12 KK, 9 (9,4%) yang menggunakan air bersih, 2 (3,1%)

tidak menggunakan air bersih

4. Kalisanen: dari 12 KK, 9 (9,4%) yang menggunakan air bersih, 2

(3,1%) tidak menggunakan air bersih

5. Kalibajing: dari 12 KK, 9 (9,4%) yang menggunakan air bersih, 2

(3,1%) tidak menggunakan air bersih

6. Karangharjo: dari 12 KK, 12 (12,5%) yang menggunakan air bersih, 0

(0%) tidak menggunakan air bersih

7. Curahjambe: dari 12 KK, 11 (12,5%) yang menggunakan air bersih, 1

(1%) tidak menggunakan air bersih

8. Curahrejo: dari 12 KK, 10 (10,4%) yang menggunakan air bersih,

2(2,1%) tidak menggunakan air bersih

Page 3: Lp Rumah Sehat

Pengguanaan jamban

1. Krajan 1: dari 12 KK, 5 (5,2%) punya jamban, 7 (7,3%) tidak punya

jamban

2. Krajan 2: 12 KK, 7 (7,3%) punya jamban, 5 (5,2%) tidak punya

jamban

3. Punco: dari 12 KK, 5 (5,2%) punya jamban, 7 (7,3%) tidak punya

jamban

4. Kalisanen: dari 12 KK, 4 (4,2%) punya jamban, 8 (8,3%) tidak punya

jamban

5. Kalibajing: dari 12 KK, 5 (5,2%) punya jamban, 7 (7,3%) tidak punya

jamban

6. Karangharjo: dari 12 KK, 3 (3,1%) punya jamban, 9 (9,4%) tidak

punya jamban

7. Curahjambe: dari 12 KK, 4 (4,2%) punya jamban, 8 (8,3%) tidak

punya jamban

8. Curahrejo: dari 12 KK, 4 (4,2%) punya jamban, 8 (8,3%) tidak punya

jamban

Pengguanaan lantai rumah sesuai dengan jumlah penghuni

1. Krajan 1: dari 12 KK, 7 (7,3%) sesuai dengan luas lantai rumah, 5

(5,2%) tidak sesuai dengan lantai rumah

2. Krajan 2: dari 12 KK, 7 (7,3%) sesuai dengan luas lantai rumah, 5

(5,2%) tidak sesuai dengan lantai rumah

3. Punco: dari 12 KK, 8 (8,3%) sesuai dengan luas lantai rumah, 4(4,2%)

tidak sesuai dengan lantai rumah

4. Kalisanen: dari 12 KK, 6 (6,3%) sesuai dengan luas lantai rumah, 6

(6,3%) tidak sesuai dengan lantai rumah

5. Kalibajing: : dari 12 KK, 8 (8,3%) sesuai dengan luas lantai rumah,

4(4,2%) tidak sesuai dengan lantai rumah

6. Karangharjo: : dari 12 KK, 8 (8,3%) sesuai dengan luas lantai rumah,

4(4,2%) tidak sesuai dengan lantai rumah

Page 4: Lp Rumah Sehat

7. Curahjambe: : dari 12 KK, 4 (4,2%) sesuai dengan luas lantai rumah,

8(4,2%) tidak sesuai dengan lantai rumah

8. Curahrejo: dari 12 KK, 7 (7,3%) sesuai dengan luas lantai rumah,

5(5,2%) tidak sesuai dengan lantai rumah

Pengguanaan lantai rumah

1. Krajan 1: dari 12 KK, 12 (12,5%) lantainya bukan dari tanah, 0(0%)

lantainya terbuat dari tanah

2. Krajan 2: dari 12 KK, 11 (11,5%) lantainya bukan dari tanah, 1(1,0%)

lantainya terbuat dari tanah

3. Punco: : dari 12 KK, 12 (12,5%) lantainya bukan dari tanah, 0(0%)

lantainya terbuat dari tanah

4. Kalisanen: : dari 12 KK, 9 (9,4%) lantainya bukan dari tanah,

3(3,10%) lantainya terbuat dari tanah

5. Kalibajing: : dari 12 KK, 9 (9,4%) lantainya bukan dari tanah,

3(3,10%) lantainya terbuat dari tanah

6. Karangharjo: dari 12 KK, 8 (8,3%) lantainya bukan dari tanah,

4(4,2%) lantainya terbuat dari tanah

7. Curahjambe: dari 12 KK, 8 (8,3%) lantainya bukan dari tanah,

4(4,2%) lantainya terbuat dari tanah

8. Curahrejo: dari 12 KK, 10 (10,4%) lantainya bukan dari tanah,

2(2,1%) lantainya terbuat dari tanah

Data Subjektif: -

b. Data Pendukung Kegiatan

Naungan atau rumah adalah kebutuhan primer bagi manusia.

Nauangan ini berfungsi untuk melindungi manusia untuk beraktifitas agar

terlindungi dari pengaruh dari pengaruh negative lingkungan. Seiring

dengan berkembangnya peradaban. Kebutuhan akan naungan juga

berkembang bersamaan dengan kebutuhan akan ruang ideal untuk

bertinggal. Ruang itulah yang ideal disebut sebagai rumah.

Page 5: Lp Rumah Sehat

Pengertian rumah menurut Badan Litbang Kesehatan adalah bangunan

yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan

keluarga. Terdefinisikan dengan jelas bahwa rumah tidak hanya sebagai

nauangan perlindungan dari cuaca, tetapi lebih dari itu. Didalam rumah

terjadi kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup mendasar manusia dan

pertumbuhan anggota keluarga (Badan Litbang Kesehatan, 2001).

Dimasa krisis ekonomi yang terus berlanjut bagi keluarga bagi

keluarga pas-pasan tidak ada pilihan lain kecuali berhemat disegala hal.

Namun kebutuhan pokok akan pangan (rumah) yang layak huni terus

bertambah. Sementara anggaran dana untuk memiliki rumah ideal dengan

harga tanah terjangkau juga terbatas. Maka memilih rumahpun harus

pandai . ada 2 faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih rumah

tinggal , yakni lingkungan perumahan yang sehat dan desain rumah sehat

(Kompas, 2003).

Rumah sederhana adalah tempat tempat kediaman yang layak dihuni

dan harganya terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan

sedang. Hal yang penting harus dipenuhiyaitu memiliki luas kavling ideal

dalam arti memenuhi kebutuhan minimum luas lahan untuk bangunan

sehat baik sebelum maupun setelah dikembangkan (Dinas perumahan DKI

Jakarta, 2007).

2. RENCANA KEPERAWATAN

a. Diagnosis Keperawatan Keluarga

Ketidakefektifan koping komunitas dalam mengatasi permasalahan PHBS

(Rumah Sehat) berhubungan dengan ketidaktahuan, ketidakmampuan dan

ketersediaan sumber di komunitas desa Curahtakir untuk meningkatkan

kesehatan.

b. Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka masyarakat desa Curahtakir

mampu menunjukkan koping yang efektif.

Page 6: Lp Rumah Sehat

c. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas berupa peningkatan

rumah sehat pada kelompok pengajian di desa Curaktakir melalui 5 sesi,

kelompok remaja mampu menunjukkan perilaku yang efektif ditandai

dengan:

1) Masyarakat mampu mengetahui tentang rumah sehat dan ciri-ciri rumah

sehat

2) Masyarakat mampu mengetahui tentang syarat rumah sehat;

3) Masyarakat mampu mengetahui tentang aspek rumah sehat

4) Masyarakat mampu mengetahui tentang fungsi rumah

5) masyarakat mampu dan mau melakukan perubahan lingkungan pada

rumah masing-masing

3. RANCANGAN KEGIATAN

a. Topik

Peningkatan pengetahuan tentang rumah sehat

b. Metode

Ceramah, diskusi

c. Media

1) Lembar balik

2) Leaflet

d. Waktu dan Tempat

Waktu : Minggu ke-4 bulan Maret sampai dengan minggu ke-2 bulan

April 2013

Tempat : Pengajian di Dusun Curahrejo dan Punco Desa Curahtakir

Kecamatan Tempurejo

Kabupaten Jember

Page 7: Lp Rumah Sehat

e. Setting Tempat

Kegiatan dapat dilakukan di ruang tamu.

Keterangan:

: Pemateri

: Bapak pengajian

f. Pengorganisasian

Pengorganisasian kegiatan ini dilakukan oleh penyuluh yaitu Ayu Septi

Hartanti, S. Kep. yang didampingi oleh fasilitator dan dokumenter.

Pengorganisasian yang dilakukan meliputi:

1) Persiapan mahasiswa, pemateri hendaknya menyiapkan referensi materi

dan alat yang dibutuhkan dalam terapi;

2) Persiapan klien, sebelum memulai proses pemateri hendaknya sudah

mencapai trust relationship; peserta telah menyatakan bersedia

mengikuti proses jalanya penyuluhan dan teridentifikasi bahwa

masyarakat memang membutuhkan informasi tentang rumah sehat

3) Persiapan lingkungan, diharapkan proses penyuluhan dapat dilakukan

di ruangan yang kondusif dan tenang.

4. KRITERIA EVALUASI

a. Evaluasi Struktur

1) mahasiswa melaksanakan pengkajian yang akurat dari berbagai sumber

sebagai data dasar sebelum memulai proses penyuluhan rumah sehat;

2) mahasiswa menganalisa masalah kesehatan yang dialami oleh

komunitas dengan mengumpulkan dan menyusun pengkajian berdasar

lembar angket;

3) mahasiswa menyiapkan bahan referensi dan materi untuk rumah sehat

4) mahasiswa mengkonsultasikan rencana tindakan terkait permasalahan

kesehatan maksimal dua hari sebelumnya kepada dosen pembimbing;

Page 8: Lp Rumah Sehat

5) Masyarakat menyatakan bersedia mengikuti penyuluhan dan telah

melakukan kontrak waktu sebelum dilakukan pendidikan kesehatan;

6) mahasiswa mampu menyiapkan diri dalam bersikap empati, netral,

menghargai, caring, menjaga kerahasiaan peserta sebelum memulai

terapi. mahasiswa dan peserta telah terjalin mutual relationship dan

trust relationship;

7) tersedia ruangan yang tenang dan privacy keluarga terjaga.

b. Evaluasi Proses

1) Mahasiswa mampu menunjukkan sikap sebagai pemberi pendidikan

kesehatan, memberi kesempatan bertanya, reinforcement positif atas

kemampuan masyarakat serta caring saat proses berlansung.

2) Mahasiswa mampu melaksanakan penyuluhan sesuai rencana meliputi

beberapa sesi.

3) Audiens mengikuti penyuluhan sejak awal hingga selesai dalam

ruangan yang tenang dan kondusif.

4) Audiens memberikan respon terhadap penyuluhan yang telah diberikan.

c. Evaluasi Hasil

1) Masyarakat mampu melakukan 80% dari keseluruhan tugasnya dengan

baik dan benar.

2) Penyuluhan tentang rumah sehat berjalan lancar, 90% dari tujuan

penyuluhan yaitu masyarakat mampu mengetahui tentang rumah sehat

dan ciri-ciri rumah sehat, masyarakat mampu mengetahui tentang syarat

rumah sehat, masyarakat mampu dan mau melakukan perubahan

lingkungan pada rumah masing-masing.

3) Audiens mampu menunjukkan sikap terbuka, mengidentifikasi diri, dan

membuat alternatif tindakan yang mendukung tercapainya perilaku

yang efektif.

4) Penyuluhan dilaksanakan dalam ruangan yang kondusif.

Page 9: Lp Rumah Sehat

DAFTAR PUSTAKA

Kompas. 2003. Memilih Rumah Sehat Lingkungan. Http//www.Kompas.com

Badan Litbang Kesehatan. 2001

Page 10: Lp Rumah Sehat

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)“RUMAH SEHAT”

disusun untuk memenuhi tugas program pendidikan ners (PPN) stase keperawatan komunitas

oleh

Ayu Septi Hartanti, S. Kep.NIM 072311101058

PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER2013

Page 11: Lp Rumah Sehat

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Topik/Materi : Rumah Sehat

Sasaran : Pengajian Curahrejo

Hari/Tgl : Kamis, 28 Maret 2013

Waktu : 1x 30 menit

Tempat : Pengajian Dusun Curahrejo

A. TUJUAN:

1. Tujuan Instruksional Umum :

Audiens dapat memahami Rumah Sehat.

2. Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah proses penyuluhan kelompok pengajian dapat menjelaskan;

Pengertian Pengertian Rumah Sehat minimal 85 % dengan benar,

a. Aspek-aspek dalam rumah sehat minimal 85% dengan benar;

b. Persyaratan Kesehatan Rumah sehat 85% dengan benar;

c. Fungsi Rumah 85% dengan benar;

B. Pokok Bahasan : Rumah Sehat.

C. Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian Pengertian Rumah Sehat;

2. Aspek-aspek dalam rumah sehat;

3. Persyaratan Kesehatan Rumah sehat;

4. Fungsi Rumah;

Page 12: Lp Rumah Sehat

D. Kegiatan Penyuluhan :

Tahap

kegiatan

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media dan

alat

Penyuluhan

Pendahuluan

(5 menit)

1. Memberi salam,

memperkenalkan diri,

dan membukan

penyuluhan..

2. Menjelaskan tentang

TIU dan TIK.

Memperhatikan

Memperhatikan

leaflet.

Penyajian

(20 menit)

3. Diskusi dengan

keluarga dan

penyampaian materi :

a. Kaji kemampuan

pengetahuan

rumahsehat.

b. Jelaskan Pengertian

Rumah Sehat;

c. Jelaskan Aspek-aspek

dalam rumah sehat;

d. Jelaskan Persyaratan

Kesehatan Rumah sehat;

e. Jelaskan Fungsi Rumah

bagi keluarga;

Menjawab

pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

leaflet.

Penutup

(5 menit)

4. Menutup pertemuan:

a. Kaji ulang

kemampuan keluarga

tentang pengertian

rumah sehat, aspek-

aspek dalam rumah

Menjawab

pertanyaan

leaflet.

Page 13: Lp Rumah Sehat

sehat,persyaratan

rumah sehat, dan

fungsi rumah;

b. Memberikan komentar

terhadap jawaban

keluarga;

c. Memberikan

kesempatan keluarga

untuk bertanya;

d. Menyimpulkan materi

keseluruhan bersama

keluarga;

e. Membagikan leaflet

f. Menutup pertemuan

dan memberi salam.

Memperhatikan

Memberi sumbang

saran

Memperhatikan

Menerima dengan

baik.

Memperhatikan

dan menjawab

salam.

E. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Diskusi

F. Evaluasi :

1. Apa yang dimaksud dengan rumah sehat?

2. Apa saja cirri-ciri rumah sehat?

G. Lampiran :

1. Materi (terlampir)

2. Media yang digunakan

(Lembar balik, leaflet)

F. Referensi :

Page 14: Lp Rumah Sehat

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan

Ditjen P2MPLM, Petunjuk Tentang Perumahan dan Lingkungan Serta

Penggunaan Kartu Rumah, 1995.

Penyuluh,

Ayu Septi Hartanti, S. kep.

NIM 072311101058

Page 15: Lp Rumah Sehat

MATERI

Materi Penyuluhan Rumah Sehat

A. Pengertian Rumah Sehat

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi

kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas

lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang

penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan

sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud Rumah

mewah dan besar namun Rumah yang sederhana dapat juga menjadi Rumah

yang sehat dan layak dihuni. Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi

didalam Rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau

masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

B. Aspek-aspek dalam rumah sehat

Untuk menciptakan Rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap

beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain: 

1. Sirkulasi udara yang baik.

2. Penerangan yang cukup.

3. Air bersih terpenuhi.

4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan

pencemaran.

5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak

terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara

kotor.

Page 16: Lp Rumah Sehat

C. Persyaratan Kesehatan Rumah sehat

Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:

1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat

membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :

· Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3

· Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam

· Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang Rumah

Komponen Rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai

berikut:

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

b. Dinding

· Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk

pengaturan sirkulasi udara

· Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan

c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan

d. Bumbung Rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi

dengan penangkal petir

Page 17: Lp Rumah Sehat

e. Ruang di dalam Rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu,

ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan

ruang bermain anak.

f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan

Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi

seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4.Kualitas Udara

Kualitas udara di dalam Rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :

a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C

b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%

c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam

d. Pertukaran udara

e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam

f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5. Ventilasi

Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari

luas lantai.

6. Binatang penular penyakit

Tidak ada tikus bersarang di Rumah.

7. Air

a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang

Page 18: Lp Rumah Sehat

b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air

minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9. Limbah

a. Limbah cair berasal dari Rumah, tidak mencemari sumber air, tidak

menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.

b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak

menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidur

Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua

orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan

tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang

berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau

menikmati dan atau memiliki Rumah yang layak dan lingkungan yang sehat,

aman , serasi, dan teratur.Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya

seluruh lapisan masyarakat menempati Rumah yang sehat dan layak huni.

D. Fungsi Rumah

Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas

cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :

1. Mencegah terjadinya penyakit

2. Mencegah terjadinya kecelakaan

3. Aman dan nyaman bagi penghuninya

Page 19: Lp Rumah Sehat

4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan

Ditjen P2MPLM, Petunjuk Tentang Perumahan dan Lingkungan Serta

Penggunaan Kartu Rumah, 1995.