laporan rumah sehat

17
LAPORAN RUMAH SEHAT Oleh : FARADILA KILKODA 110206063 INDAH TRIAYU IRIANTI 110207018 Pembimbing : dr. DAHLIA, MARS DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

Upload: indah-triayu-irianti

Post on 29-Nov-2015

208 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

rumah sehat

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN  RUMAH SEHAT

LAPORAN RUMAH SEHAT

Oleh :

FARADILA KILKODA 110206063

INDAH TRIAYU IRIANTI 110207018

Pembimbing :

dr. DAHLIA, MARS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

DI BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2013

Page 2: LAPORAN  RUMAH SEHAT

BAB I

PROFIL KELUARGA SEHAT

I. IDENTITAS

Nama : Asny Kadir

Umur : 36 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Bangsa/suku : Bugis

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Pampang

II. PEMERIKSAAN FISIS

Tinggi badan : 148 cm

Berat badan : 44 kg

Status Gizi menurut IMT : normal (IMT = 20,1 kg/m2)

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 78 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : afebris

Kepala : anemis (-), sianosis (-), ikterus (-)

Leher : tidak ada kelainan

Thorax : vesikuler, Rh -/-, Wh -/-

Cor : SI/II reguler, murni

Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal

Ekstremitas : tidak ada kelainan

Page 3: LAPORAN  RUMAH SEHAT

III. ANGGOTA KELUARGA

1) Identitas

Nama : Ahmadi

Umur : 22 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Bangsa/suku : Bugis

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Hubungan keluarga : Adik

Pemeriksaan Fisis

Tinggi badan : 172 cm

Berat badan : 67 kg

Status Gizi menurut IMT : normal (IMT = 22,7 kg/m2)

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 72 x/menit

Pernapasan : 18 x/menit

Suhu : afebris

Kepala : anemis (-), sianosis (-), ikterus (-)

Leher : tidak ada kelainan

Thorax : vesikuler, Rh -/-, Wh -/-

Cor : SI/II reguler, murni

Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal

Ekstremitas : tidak ada kelainan

2) Identitas

Nama : Nurul

Umur : 21 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Page 4: LAPORAN  RUMAH SEHAT

Bangsa/suku : Bugis

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswi

Hubungan keluarga : Sepupu

Pemeriksaan Fisis

Tinggi badan : 156 cm

Berat badan : 49 kg

Status Gizi menurut IMT : normal (IMT = 20,1 kg/m2)

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : afebris

Kepala : anemis (-), sianosis (-), ikterus (-)

Leher : tidak ada kelainan

Thorax : vesikuler, Rh -/-, Wh -/-

Cor : SI/II reguler, murni

Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal

Ekstremitas : tidak ada kelainan

3) Identitas

Nama : Wahyuni

Umur : 20 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Bangsa/suku : Bugis

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswi

Hubungan keluarga : Sepupu

Pemeriksaan Fisis

Tinggi badan : 154 cm

Page 5: LAPORAN  RUMAH SEHAT

Berat badan : 51 kg

Status Gizi menurut IMT : normal (IMT = 21,5 kg/m2)

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 82 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : afebris

Kepala : anemis (-), sianosis (-), ikterus (-)

Leher : tidak ada kelainan

Thorax : vesikuler, Rh +/-, Wh -/-

Cor : SI/II reguler, murni

Abdomen : Peristaltik (+) kesan normal

Ekstremitas : tidak ada kelainan

IV. PROFIL KELUARGA

Asny kadir tinggal di sebuah rumah yang didiaminya bersama adik laki-lakinya

sejak tahun 2 tahun yang lalu. Selain adiknya, asny kadir juga tinggal bersama 2 orang

sepupu perempuannya. Suami asny kadir bekerja di sidrap, ibu asny kadir belum mempunyai

anak selama 2 tahun pernikahannya. Asny kadir masih mempunyai seorang adik laki-laki

dan 1 adiknya perempuan yang masih bertempat tinggal di sidrap bersama orang tuanya.

STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Asny kadir adalah tamatan Fakultas Ekonomi di STIEM Bongaya pada tahun 1999

dan tamat pada tahun 2004 yang lalu. Suaminya bekerja sebagai pegawai negeri sipil di

Sidrap.

Kondisi rumah yang ditempati oleh asny kadir terbilang cukup baik, dengan

kondisi rumah batu berlantai ubin dengan 3 kamar tidur, sekitar rumah yaitu bagian samping

kiri dan kanannya berbatasan dengan rumah batu, dan berada di lingkungan perumahan

yang cukup padat. Satu kekurangan lingkungan rumah asny kadir adalah tidak adanya

pekarangan yang bisa dimanfaatkan. Di bagian depan rumah hanya ada teras kecil dan pintu

pagar yang membatasi rumah tersebut dari jalanan. Asny kadir menempati sebuah kamar

dengan luas sekitar 3 x 3 m2. Perabot tertata rapi dan kebersihan kamar cukup memuaskan.

Page 6: LAPORAN  RUMAH SEHAT

Rumah itu memiliki 1 kamar mandi yang terletak di dekat dapur. Kondisi kamar mandi dan

dapur cukup bersih dan luas. Ventilasi dan pencahayaan cukup memadai meskipun jendela

kurang memenuhi syarat. Sumber air untuk kebutuhan mandi, mencuci dan memasak

diperoleh dari air PDAM, dan air galon untuk minum.

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Asny kadir mengaku bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit

yang bermakna, hanya dirinya yang pernah terkena cacar 1 tahun yang lalu, namun dari hasil

pemeriksaan tidak menunjukkan kondisi yang serius. Dokter hanya menyarankan asny kadir

untuk rawat inap satu minggu di RS agar tidak terjadi penularan ke anggota keluarga yang

lain di rumah.

VI. POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA

Menu makanan keluarga sehari-hari bervariasi dengan menu makanan sederhana

seperti tempe, tahu, ikan, telur, sayur, dsb. Asny kadir memasak sendiri makanan sehari-hari

dan bergantian dengan kedua sepupunya yang tinggal bersamanya.

VII. PSIKOLOGI DALAM HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA KELUARGA

Walaupun jauh dari suaminya, komunikasi tetap berjalan lancar dan baik, kadang

dilakukan komunikasi melalui telepon 6 kali seminggu. Suami asny kadir selalu

menyempatkan pulang ke makassar yaitu 2 minggu sekali. Asny kadir dan saudara laki-

lakinya di Makassar jarang pulang ke sidrap karena kesibukan mereka di Makassar, namun

setiap hari raya (Idul Fitri, idul adha ataupun awal bulan Ramadhan dan libur panjang), asny

kadir bersama adik laki-lakinya selalu menyempatkan diri untuk pulang ke kampung

melepas rindu dan berkumpul bersama seluruh keluarganya. Asny kadir mulai tinggal di

rumah tersebut sejak dia kuliah di perguruan tinggi, saat itu asny kadir tinggal bersama

tantenya dan sepupu-sepupunya. Dan sekarang di rumah tersebut ada 4 orang penghuni

termasuk asny kadir.

Page 7: LAPORAN  RUMAH SEHAT

VIII. LINGKUNGAN

Lingkungan tempat tinggal terbilang cukup baik. Tata pemukiman cukup baik

namun agak padat karena merupakan kompleks asrama. Kebersihan lingkungan rumah

terjaga, begitu juga lingkungan rumah tetangga sekitar rumah asny kadir. Jalanan di depan

rumah dalam keadaan kurang baik karena merupakan jalan setapak dan tidak dilakukan

pengaspalan, namun cukup aman karena terbuat dari bahan semen.

Gambar 1. Kondisi Rumah Tampak Depan

Gambar 1.3. Kondisi ruang tamu dan ruang bersantai

Page 8: LAPORAN  RUMAH SEHAT

Gambar 1.4. Kondisi kamar tidur dan kamar mandi

SYARAT RUMAH SEHAT

I. BAHAN BANGUNAN

a. Lantai: ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi

pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang mampu di

pedesaan, dan ini pun mahal. Oleh karena itu, untuk rumah pedesaan cukuplah tanah

biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting di sini adalah tidak berdebu pada musim

kemarau dan tidak basah pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat

(tidak berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan dengan

benda-benda yang berat, dan dilakukan berkali-kali. Lantai yang basah dan berdebu

menimbulkan sarang penyakit. 1

b. Dinding: tembok adalah baik, namun disamping mahal, tembok sebenarnya kurang

cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasi tidak cukup. Dinding rumah di

daerah tropis khususnya di pedesaan, lebih baik dinding atau papan. Sebab meskipun

jendela tidak cukup, maka lubang-lubang pada dinding atau papan tersebut dapat

merupakan ventilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah. 1

c. Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan, maupun di pedesaan. Di

samping atap genteng cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat

dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak

masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu, maka atap daun rumbai atau daun

Page 9: LAPORAN  RUMAH SEHAT

kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng atau asbes tidak cocok untuk rumah

pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah. 1

d. Lain-lain (tiang, kaso, dan reng)

Kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di pedesaan. Menurut

pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tetapi perlu diperhatikan bahwa lubang-

lubang bambu merupakan sarang tikus yang baik. Untuk menghindari ini maka cara

memotongnya harus menurut ruas-ruas bambu tersebut, apabila tidak pada ruasnya,

maka lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup

dengan kayu. 1

II. VENTILASI

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga

agar aliran udara dalam rumahtersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang

diperlukan oleh penghuni rumah tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan

kurangnya O2 dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya

menjadi meningkat. Di samping itu, tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan

kelembaban udara dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit

dan penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri

patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). 1

Fungsi kedua dari ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-

bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara yang terus-

menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk

menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam kelambaban (humudity) yang optimum. 1

Ada dua macam ventilasi, yakni: 1

a. Ventilasi alamiah, di mana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah

melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding, dan sebagainya. Di

pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena juga merupakan jalan

masuknya nyamuk dan serangan lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-

usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan nyamuk tersebut.

Page 10: LAPORAN  RUMAH SEHAT

b. Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mangalirkan udara

tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok

dengan kondisi rumah di pedesaan.

Perlu diperhatikan di sini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak

mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya dalam ruangan rumah harus ada

jalan masuk dan keluarnya udara.

Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami,

maka dapat dilakukan dengan memberikan atau mengadakan peranginan silang (ventilasi

silang) dengan ketentuan sebagai berikut: 2

Lubang penghawaan minimal 5% (lima persen) dari luas lantai ruangan.

Udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara yang mengalir keluar

ruangan.

Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar mandi/WC.

Khususnya untuk penghawaan ruangan dapur dan kamar mandi/WC, yang

memerlukan peralatan bantu elektrikal-mekanikal seperti blower atau exhaust fan,

harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan bangunan disekitarnya.

Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan ruangan kegiatan

dalam bangunan seperti: ruangan keluarga, tidur, tamu dan kerja.

III. CAHAYA

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu

banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam rumah, terutama cahaya matahari,

disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan

berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya dalam rumah akan

menyebabkan silau, dan akhirnya dapat merusak mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2,

yakni: 1

a. Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena dapat membunuh

bakteri-bakteri patogen dalam rumah, misalnya basil TBC. Oleh karena itu, rumah

yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogianya jalan

masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15% sampai 20% dari luas

lantai yang terdapat dalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan dalam membuat

Page 11: LAPORAN  RUMAH SEHAT

jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan,

tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini, di samping sebagai

ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya.

Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar

matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka sebaiknya jendela

itu harus di tengah-tengah tinggi dinding (tembok).

Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca. Genteng kaca

pun dapat dibuat secara sederhana, yakni dengan melubangi genteng biasa pada

waktu pembuatannya, kemudian menutupnya dengan pecahan kaca.

b. Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti

lampu minyak tanah, listrik, dan sebagainya.

IV. LUAS BANGUNAN RUMAH

Kebutuhan ruang per orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam

rumah. Aktivitas seseorang tersebut meliputi aktivitas tidur, makan, kerja, duduk, mandi,

kakus, cuci dan masak serta ruang gerak lainnya. Kebutuhan minimum ruangan pada rumah

sehat perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut: 2

kebutuhan luas per jiwa

kebutuhan luas per Kepala Keluarga (KK)

kebutuhan luas bangunan per kepala Keluarga (KK)

kebutuhan luas lahan per unit bangunan

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya

harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan

jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini tidak sehat,

sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota

keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.

Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk setiap

orang. 1

V. FASILITAS-FASILITAS DALAM RUMAH SEHAT

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilita-fasilitas sebagai berikut : 1

a. Penyediaan air bersih yang cukup

Page 12: LAPORAN  RUMAH SEHAT

b. Pembuangan tinja

c. Pembuangan air limbah (air bekas)

d. Pembuangn sampah

e. Fasilitas dapur

f. Ruang berkumpul keluarga

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. p.

167-172

2. Anonymous. Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat. [online]. 2005 [cited 2013

Maret]; available from : URL: http://www.lmbunika.com/PDF/StandardI.pdf

3. Anonymous. Syarat-Syarat Rumah Sehat. [online]. 2009 [cited 2013 Maret]; Available

from : URL: http://www.smallcrabonline619-syarat-syarat-rumah-sehat.htm

4. Manda et al. Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program Perilaku

Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Pemerintah. Dinas Kesehatan Subdin Promosi Dan

Kesehatan Masyarakat. 2006. hal. 14-21

5. Supraptini. Gambaran Rumah Sehat Di Indonesia, Berdasarkan Analisis Data Susenas

2001 Dan 2004. Puslitbang Ekologi Dan Status Kesehatan Badan Litbangkes; 2004.hal 1-

12

6. Persit Kartika Chandra Kirana. Tolok Ukur Rumah Tangga Bahagia. [online]. 2009 [cited

2013 maret]; Available from URL : http://[email protected]

7. Profil Kesehatan. Rumah Sehat. Dalam: Profil Kesehatan Kalimantan Tengah. 2005. hal

1-5

8. Heinz Frick. 10 patokan untuk rumah ekologis sebagai rumah sehat. [online]. 2009 [cited

2013 maret]; Available from URL :

http://www.panda.org/downloads/general/lpr2004.pdf

Page 13: LAPORAN  RUMAH SEHAT