rujukan

4
SURAT KEPUTUSAN No. 92/12/XII/SK_DIR_KEB/2013 TENTANG KEBIJAKAN TRANSFER / PERUJUKAN PASIEN RS BAPTIS BATU MENIMBANG : a. bahwa proses transfer / perujukan yang efektif akan menghasilkan penanganan pasien sesegera mungkin dan berkesinambungan. b. transfer / perujukan adalah pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan diagnostik / terapi atau pasien yang dikirim untuk alih rawat. Untuk hal – hal tertentu dalam keadaan tertentu pemeriksaan spesimen juga dapan dimasukkan kedalam ketentuan rujukan ini. c. bahwa transfer / perujukan pasien merupakan bagian dari pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit Baptis Batu. d. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Baptis Batu, maka diperlukan transfer / perujukan pasien yang efektif dan tepat. e. bahwa agar transfer / perujukan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu sebagai landasan bagi penyelenggaraan transfer / perujukan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu. f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu. MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. 5.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.

Upload: zi-la

Post on 13-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rujukan rumah sakit

TRANSCRIPT

Page 1: rujukan

SURAT KEPUTUSAN

No. 92/12/XII/SK_DIR_KEB/2013

TENTANG KEBIJAKAN TRANSFER / PERUJUKAN PASIEN

RS BAPTIS BATU

MENIMBANG : a. bahwa proses transfer / perujukan yang efektif akan menghasilkan penanganan pasien sesegera mungkin dan berkesinambungan.

b. transfer / perujukan adalah pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan diagnostik / terapi atau pasien yang dikirim untuk alih rawat. Untuk hal – hal tertentu dalam keadaan tertentu pemeriksaan spesimen juga dapan dimasukkan kedalam ketentuan rujukan ini.

c. bahwa transfer / perujukan pasien merupakan bagian dari pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.

d. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Baptis Batu, maka diperlukan transfer / perujukan pasien yang efektif dan tepat.

e. bahwa agar transfer / perujukan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu sebagai landasan bagi penyelenggaraan transfer / perujukan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.

4.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.

5.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.

Page 2: rujukan

8. Keputusan Menteri Kesehatan No.129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

9. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu.

M E M U T U S K A N :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU TENTANG

KEBIJAKAN TRANSFER / PERUJUKAN PASIEN RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

Kedua : Kebijakan transfer / perujukan pasien Rumah Sakit Baptis Batu

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Penyelenggaraan transfer / perujukan pasien Rumah Sakit Baptis Batu dilaksanakan oleh staf yang berwenang dan berkompeten di bidangnya yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Baptis Batu.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Batu Pada tanggal : 12 Desember 2013 Direktur RS. Baptis Batu Dr. Arhwinda Pusparahaju A.SpKFR,MARS

Page 3: rujukan

Lampiran Surat Keputusan Direktur RS. Baptis Batu No. 92/12/XII/SK_DIR_KEB/2013

KEBIJAKAN TRANSFER PERUJUKAN PASIEN

RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

Kebijakan Umum :

1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.

3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur

opersinal yang berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati hak pasien.

6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.

7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.

8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin

bulanan minimal satu bulan sekali oleh bidang terkait.

9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus :

1. Merujuk pasien adalah mengirim pasien yang memerlukan pemeriksaan,

pengobatan atau fasilitas khusus yang tidak tersedia di RS Baptis Batu ke Rumah

Sakit Lain atau atas keinginan pasien / keluarga pasien.

2. Tujuannya agar pasien mendapat pertolongan medik yang cepat dan aman, serta

menjalin kerja sama yang baik dengan Rumah Sakit lain.

3. Setiap pasien yang akan dirujuk harus dalam kondisi stabil. Kriteria stabil disini

adalah :

a. Tidak ada ancaman sumbatan jalan nafas

b. Oksigenasi adekuat

c. Tidak dalam keadaan syock

d. Tidak kejang

e. Imobilasi fraktur (bila ada)

Page 4: rujukan

4. Sebelum merujuk pasien, petugas yang berwenang wajib menghubungi RS

tujuan terlebih dahulu..

5. Dokter yang sedang bertugas wajib mengisi lembar rujukan.

6. Pasien dirujuk dengan menggunakan ambulans dari RS Baptis Batu atau RS

tujuan, lengkap dengan alat-alat penujang kehidupan yang dibutuhkan ataupun

menggunakan kendaraan sendiri.

7. Pasien gawat darurat dirujuk dengan pendampingan dari perawat UGD agar dapt

memberikan pertolongan Bantuan Hidup Dasar jika diperlukan.

8. Pasien yang tidak gawat darurat dapat dirujuk dengan menggunakan kendaraan

sendiri / ambulans tanpa pendamping.

9. Bila pasien dirujuk ke luar kota, maka pendamping (dokter/perawat) harus

mendapat surat tugas dari pimpinan rumah sakit dan setelah selesai wajib

memberi alporan kepada atasan yang memberi tugas.

10. Pasien dapat dirujuk ke RS rekanan ataupun RS sesuai pilihan pasien /keluarga

pasien.

Ditetapkan di : Batu Pada tanggal : 12 Desember 2013 Direktur RS. Baptis Batu Dr. Arhwinda Pusparahaju A.SpKFR,MARS