rsud ibnu sina - perubahan kinerja jalan

14
STUDI AMDAL Renovasi dan Pengembangan RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik ANALISIS DAN PRAKIRAAN DAMPAK ANALISIS DAN PRAKIRAAN DAMPAK PENURUNAN KINERJA JALAN PENURUNAN KINERJA JALAN Parameter Yang Dianalisis Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak penurunan kinerja jalan pada kegiatan mobilitas peralatan dan material tahap konstruksi, dan kegiatan operasional rumah sakit pada tahap operasi adalah derajat kejenuhan (DS). Metode Analisis Dan Prakiraan Dampak Derajat kejenuhan menggambarkan perbandingan antara volume lalulintas dengan kapasitas jalan. DS dinyatakan dalam : DS = Q / V Dimana, Q = Volume lalulintas (smp/jam) V = Kapasitas Jalan (smp/jam) DS = Derajat kejenuhan Nilai DS menunjukkan tingkat layanan jalan, dengan kriteria- kriteri seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Kriteria Tingkat Layanan Jalan Tingkat Layanan Kondisi Arus Derajat Kejenuhan (DS) A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi,pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan 0 – 0,20 B Arus stabil tapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu-lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan 0,20 – 0,44 C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak 0,45 – 0,74 Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 1

Upload: arya-pratama

Post on 05-Feb-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisis perubahan kinerja jalan akibat operasional RSUD Ibnu Sina

TRANSCRIPT

Page 1: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

ANALISIS DAN PRAKIRAAN DAMPAKANALISIS DAN PRAKIRAAN DAMPAKPENURUNAN KINERJA JALANPENURUNAN KINERJA JALAN

Parameter Yang Dianalisis

Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak penurunan kinerja jalan

pada kegiatan mobilitas peralatan dan material tahap konstruksi, dan kegiatan

operasional rumah sakit pada tahap operasi adalah derajat kejenuhan (DS).

Metode Analisis Dan Prakiraan Dampak

Derajat kejenuhan menggambarkan perbandingan antara volume lalulintas dengan

kapasitas jalan. DS dinyatakan dalam :

DS = Q / V

Dimana,

Q = Volume lalulintas (smp/jam)

V = Kapasitas Jalan (smp/jam)

DS = Derajat kejenuhan

Nilai DS menunjukkan tingkat layanan jalan, dengan kriteria-kriteri seperti pada tabel

di bawah ini.

Tabel 1. Kriteria Tingkat Layanan Jalan

Tingkat Layanan

Kondisi ArusDerajat

Kejenuhan (DS)

AKondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi,pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan

0 – 0,20

BArus stabil tapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu-lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan

0,20 – 0,44

CArus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

0,45 – 0,74

DArus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir

0,75 – 0,84

EVolume lalu-lintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti

0,85 – 1,00

FArus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang besar

> 1,00

Sumber : Morlok, 1991

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 1

Page 2: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

Dengan adanya kegiatan mobilitas peralatan dan material tahap konstruksi, dan

kegiatan operasional rumah sakit pada tahap operasi memberikan beban lalulintas

tambahan yang mempengaruhi nilai DS. Penambahan volume lalulintas secara

langsung akan menurunkan nilai DS dengan kapasitas jalan yang tetap. Disamping

dipengaruhi oleh kegiatan pada tahap konstruksi dan tahap operasi, perubahan nilai

DS ini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan kendaraan lalulintas yang secara alamiah

terus mengalami peningkatan.

Perubahan nilai DS dirumuskan :

∆ DS =

(QDP - QRA ) - (QTP - Q RA )V

Volume lalulintas pada masa mendatang dipengaruhi oleh pertumbuhan kendaraan

disamping oleh tarikan-bangkitan lalulintas, sehingga :

QTP = QRA + QPr

QDP = QRA + QPertumbuhan + QT

Dimana,

QRA = Volume lalulintas pada kondisi rona awal (smp/jam)

QTP = Volume lalulintas pada kondisi tanpa proyek (smp/jam)

QDP = Volume lalulintas pada kondisi dengan proyek (smp/jam)

QPr = Pertumbuhan volume lalulintas (smp/jam)

QT = Tarikan-bangkitan lalulintas (smp/jam)

V = Kapasitas jalan (smp/jam)

∆DS = Perubahan derajat kejenuhan

Tarikan-bangkitan lalulintas untuk rumah sakit menggunakan pendekatan model

(Lab. Transportasi FTUB, 2011) :

Model Tarikan Y = 0,38x - 10,27

Model Bangkitan Y = 0,136x + 21,70

X = jumlah TT

Data Dan Asumsi

1. Kapasitas Jl. Dr. Wahidin S. Husodo adalah 2.787,84 smp/jam, dan diasumsikan

tetap selama masa studi, tidak ada perubahan pelebaran dan desain jalan.

2. Volume lalulintas di Jl. Dr. Wahidin S. Husodo sebesar 1.981,95 smp/jam pada jam

puncak.

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 2

Page 3: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

3. Derajat kejenuhan pada kondisi rona awal sebesar 0,711 dengan tingkat layanan

jalan yang masuk dalam kategori C.

4. Pertumbuhan jumlah kendaraan di Kabupaten Gresik Tahun 2009-2013 seperti

pada tabel beriku.

Tabel 2. Jumlah Kendaraan di Kabupaten Gresik Tahun 2009-2013

UraianJumlah Kendaraan (kend.)

2009 2010 2011 2012 2013Sedan dan sejenisnya 3.567 3.606 4.218 4.297 3.797Jeep dan sejenisnya 1.851 1.963 2.298 2.564 2.640Station wagon dan sejenisnya 13.649 15.384 18.539 21.873 24.714Bus dan sejenisnya 334 361 457 515 505Truk dan sejenisnya 11.685 12.571 14.883 16.391 16.585Sepeda motor 273.943 311.205 395.958 434.639 400.254Jumlah 305.029 345.090 436.407 480.279 448.495

Sumber : Statistik Kabupaten Gresik dalam Angka, 2011-2013

5. Jumlah tempat tidur yang direncanakan RSUD Ibnu Sina sebanyak 600 TT.

Analisis Dan Prakiraan Dampak

Pertumbuhan Volume Lalulintas

Sesuai dengan tabel pertumbuhan kendaraan dari tahun 2009-2013, maka jumlah

kendaraan berdasarkan klasifikasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Jumlah Kendaraan Berdasarkan Jenis Kendaraan

UraianJumlah Kendaraan (kend.)

2009 2010 2011 2012 2013LV 19.067 20.953 25.055 28.734 31.151HV 12.019 12.932 15.340 16.906 17.090MC 273.943 311.205 395.958 434.639 400.254Jumlah 305.029 345.090 436.353 480.279 448.495

Sumber : Statistik Kabupaten Gresik dalam Angka, 2011-2013 dan Hasil Analisis, 2014

Metode proyek kendaraan diasumsikan sama dengan metode proyeksi jumlah

penduduk, yaitu menggunakan metode eksponensial. Dengan menggunakan

metode tersebut, maka rata-rata pertumbuhan kendaraan pada masing-masing

jenis kendaraan dirinci sebagai berikut :

MC = 9,48% LV = 12,27% HV = 8,80%

Dengan berdasarkan pada volume lalulintas dari tahun 2013-2026 dapat dilihat

pada tabel berikut.

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 3

Page 4: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

2013

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 1.276 206 31 319,00 206,00 37,2008.15 - 08.30 952 222 33 238,00 222,00 39,6008.30 - 08.45 857 211 41 214,25 211,00 49,2008.45 - 09.00 766 199 46 191,50 199,00 55,20

1.9822014

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 1.397 231 34 349,24 231,28 40,4708.15 - 08.30 1.042 249 36 260,56 249,24 43,0808.30 - 08.45 938 237 45 234,56 236,89 53,5308.45 - 09.00 839 223 50 209,65 223,42 60,06

2.1922015

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 1.518 257 36 379,48 256,56 43,7508.15 - 08.30 1.132 276 39 283,12 276,49 46,5708.30 - 08.45 1.019 263 48 254,87 262,79 57,8608.45 - 09.00 911 248 54 227,81 247,84 64,92

2.4022016

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 1.639 282 39 409,72 281,84 47,0208.15 - 08.30 1.223 304 42 305,68 303,73 50,0508.30 - 08.45 1.101 289 52 275,18 288,68 62,1908.45 - 09.00 984 272 58 245,96 272,26 69,77

2.6122017

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (kend./jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 1.760 307 42 439,96 307,12 50,2908.15 - 08.30 1.313 331 45 328,24 330,98 53,5408.30 - 08.45 1.182 315 55 295,49 314,58 66,5208.45 - 09.00 1.056 297 62 264,11 296,69 74,63

2.8222018

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 1.881 332 45 470,20 332,40 53,5708.15 - 08.30 1.403 358 48 350,81 358,22 57,0208.30 - 08.45 1.263 340 59 315,80 340,47 70,8508.45 - 09.00 1.129 321 66 282,27 321,11 79,49

3.0322019

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 2.002 358 47 500,44 357,68 56,8408.15 - 08.30 1.493 385 50 373,37 385,47 60,5108.30 - 08.45 1.344 366 63 336,11 366,37 75,1808.45 - 09.00 1.202 346 70 300,42 345,53 84,35

3.242

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 4

Page 5: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

2020

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 2.123 383 50 530,68 382,96 60,1208.15 - 08.30 1.584 413 53 395,93 412,71 63,9908.30 - 08.45 1.426 392 66 356,42 392,26 79,5108.45 - 09.00 1.274 370 74 318,57 369,95 89,20

3.4522021

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 2.244 408 53 560,92 408,25 63,3908.15 - 08.30 1.674 440 56 418,49 439,95 67,4808.30 - 08.45 1.507 418 70 376,73 418,15 83,8408.45 - 09.00 1.347 394 78 336,73 394,37 94,06

3.6622022

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 2.365 434 56 591,16 433,53 66,6608.15 - 08.30 1.764 467 59 441,05 467,20 70,9608.30 - 08.45 1.588 444 73 397,04 444,05 88,1708.45 - 09.00 1.420 419 82 354,88 418,79 98,92

3.8722023

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 2.486 459 58 621,40 458,81 69,9408.15 - 08.30 1.854 494 62 463,61 494,44 74,4508.30 - 08.45 1.669 470 77 417,35 469,94 92,5008.45 - 09.00 1.492 443 86 373,03 443,22 103,78

4.0822024

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 2.607 484 61 651,64 484,09 73,2108.15 - 08.30 1.945 522 65 486,17 521,69 77,9308.30 - 08.45 1.751 496 81 437,66 495,84 96,8308.45 - 09.00 1.565 468 91 391,19 467,64 108,63

4.2932025

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 2.727 509 64 681,87 509,37 76,4808.15 - 08.30 2.035 549 68 508,73 548,93 81,4208.30 - 08.45 1.832 522 84 457,97 521,73 101,1608.45 - 09.00 1.637 492 95 409,34 492,06 113,49

4.5032026

WaktuVolume Kendaraan (kend./jam) Volume Kendaraan (smp/jam)MC LV HV MC LV HV

08.00 - 08.15 2.848 535 66 712,11 534,65 79,7608.15 - 08.30 2.125 576 71 531,30 576,18 84,9008.30 - 08.45 1.913 548 88 478,28 547,63 105,4908.45 - 09.00 1.710 516 99 427,49 516,48 118,35

4.713

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 5

Page 6: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

Tarikan-Bangkitan Lalulintas

Tarikan-Bangkitan pada Tahap Konstruksi

Tarikan-bangkitan lalulintas pada tahap konstruksi dipengaruhi oleh

kendaraan yang rutin keluar masuk proyek dalam rangka mengangkut

material yang diperlukan sebagai bahan konstruksi. Jumlah kendaraan yang

keluar masuk proyek pada jam puncak diprakirakan sebanyak 20 dump truck,

sehingga besar tarikan-bangkitan lalulintas pada tahap konstruksi ini sebesar

24 smp/jam.

Tarikan-Bangkitan pada Tahap Operasi

Berdasarkan model-tarikan yang digunakan, tarikan-bangkitan lalulintas

pada operasional RSUD Ibnu Sina dipengaruhi oleh jumlah tempat tidur yang

direncanakan. RSUD Ibnu Sina merencanakan pengembangan dari 232 TT

menjadi 600 TT, atau penambahan 368 TT.

Tarikan Lalulintas

Y = 0,38x – 10,27

= (0,38 . 638) – 10,27 smp/jam

= 129,57 smp/jam

Bangkitan Lalulintas

Y = 0,136x + 21,70

= (0,136 . 638) + 21,70 smp/jam

= 71,75 smp/jam

Tarikan-Bangkitan Lalulintas

Y = 129,57 + 71,75 smp/jam

= 201,32 smp/jam

Perubahan Kinerja Jalan pada Tahap Konstruksi

DS pada Kondisi Rona Awal

Berdasarkan data dan hasil survei, derajat kejenuhan (DS) pada kondisi rona

adalah sebagai berikut :

Q = 1.982 smp/jam

V = 2787,84 smp/jam

DS = 0,711

LOS = C

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 6

Page 7: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

DS pada Kondisi Tanpa Kegiatan

Perubahan DS pada kondisi tanpa tanpa kegiatan (2015-2021) dipengaruhi

oleh pertumbuhan jumlah kendaraan. Dengan mengacu pada tabel volume

lalulintas yang telah dirinci sebelumnya, maka derajat kejenuhan pada

kondisi tanpa kegiatan adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Derajat Kejenuhan dan LOS pada Kondisi Tanpa Kegiatan (2015-2012)

TahunVolume Lalulintas

(smp/jam)DS

Level of Service /LOS

2015 2.402 0,862 E2016 2.612 0,937 E2017 2.822 1,012 F2018 3.032 1,088 F2019 3.242 1,163 F2020 3.452 1,238 F2021 3.662 1,314 F

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Dari hasil analisis derajat kejenuhan diatas maka terjadi perubahan tingkat

layanan dari C menjadi F, artinya tanpa adanya rencana kegiatan telah terjadi

peningkatan derajat kejenuhan dan penurunan tingkat layanan jalan akibat

pertumbuhan kendaraan yang terjadi secara alamiah.

DS pada Kondisi dengan Kegiatan

Perubahan DS pada kondisi dengan kegiatan, disamping terpengaruh oleh

pertumbuhan jumlah kendaraan, juga dipengaruhi oleh tarikan-bangkitan

pada saat konstruksi, yaitu sebesar 24 smp/jam. DS dan tingkat layanan jalan

pada kegiatan mobilitas peralatan dan material dirinci seperti pada tabel.

Tabel 4. Derajat Kejenuhan dan LOS pada Kondisi Dengan Kegiatan (2015-2021)

TahunVolume Lalulintas

(smp/jam)DS

Level of Service /LOS

2015 2.426 0,870 E2016 2.636 0,946 E2017 2.846 1,021 F2018 3.056 1,096 F2019 3.266 1,172 F2020 3.476 1,247 F2021 3.686 1,322 F

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kegiatan

konstruksi ini tidak merubah tingkat layanan jalan.

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 7

Page 8: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

Perubahan DS

Perubahan DS pada kegiatan mobilitas peralatan dan material adalah sebagai

berikut :

∆ DS =

(QDP - QRA ) - (QTP - Q RA )V

=

(2 . 426 - 1 .982) - (2. 402 - .1. 982)2 .787,84

= 0,009

Dilihat dari tingkat layanan jalannya, kegiatan mobilitas peralatan dan

material tidak memberikan perubahan tingkat layanan jalan, dimana tingkat

layanan jalan pada kondisi tanpa kegiatan dan kondisi dengan kegiatan

termasuk dalam kategori E dan F pada masing-masing tahun pelaksanaan.

Perubahan Kinerja Jalan pada Tahap Operasi

DS pada Kondisi Rona Awal

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, DS pada kondisi rona awal adalah

sebagai berikut :

Q = 1.982 smp/jam

V = 2787,84 smp/jam

DS = 0,711

LOS = C

DS pada Kondisi Tanpa Kegiatan

DS pada kondisi tanpa kegiatan (tahun 2022-2026) dipengaruhi oleh

pertumbuhan kendaraan. Dengan berdasar pada tabel pertumbuhan

kendaraan, maka volume lalulintas dan DS pada kondisi tanpa kegiatan

seperti pada tabel berikut :

Tabel 4. Derajat Kejenuhan dan LOS pada Kondisi Tanpa Kegiatan (2022-2026)

TahunVolume Lalulintas

(smp/jam)DS

Level of Service /LOS

2022 3.872 1,389 F2023 4.082 1,464 F2024 4.293 1,540 F2025 4.503 1,615 F2026 4.713 1,690 F

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 8

Page 9: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

Derajat kejenuhan pada kondisi tanpa kegiatan tahun 2022-2026 berkisar

antara 1,389 – 1,690 dengan tingkat layanan jalan yang termasuk dalam

kategori F. Artinya tanpa adanya operasional RSUD Ibnu Sina, kondisi

lalulintas telah mengalami kejenuhan yang tinggi tingkat layanan yang relatif

rendah, yaitu kategori F. Pertumbuhan kendaraan yang relatif tinggi yang

menyebabkan derajat kejenuhan yang semakin meningkat. Fenomena ini

merupakan fenomena yang dihadapi oleh banyak kota/kabupaten, yaitu

pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan

kapasitas jalan.

DS pada Kondisi dengan Kegiatan

Disamping dipengaruhi oleh pertumbuhan kendaraan, nilai DS pada kondisi

dengan kegiatan ini dipengaruhi kegiatan Operasional RSUD Ibnu Sina. Dari

hasil perhitungan sebelumnya, tarikan-bangkitan lalulintas sebesar 201,32

smp/jam. DS dan tingkat layanan jalan (LOS) pada kondisi dengan kegiatan

seperti pada tabel berikut.

Tabel 4. Derajat Kejenuhan dan LOS pada Kondisi Dengan Kegiatan (2022-2026)

TahunVolume Lalulintas

(smp/jam)DS

Level of Service /LOS

2022 4.074 1,461 F2023 4.284 1,537 F2024 4.494 1,612 F2025 4.704 1,687 F2026 4.914 1,763 F

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Perubahan DS

Perubahan DS pada kegiatan operasional RSUD Ibnu Sina adalah sebagai

berikut :

∆ DS =

(QDP - QRA ) - (QTP - Q RA )V

=

(4 .074 - 1 . 982) - (3 .872 - .1 .982 )2 .787,84

= 0,072

Dilihat dari tingkat layanan jalannya, kegiatan operasional RSUD Ibnu Sina

memberikan dampak yang tidak signifikan terhadap peningkatan DS.

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 9

Page 10: RSUD Ibnu Sina - Perubahan Kinerja Jalan

STUDI AMDALRenovasi dan Pengembangan

RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik

Kesimpulan

Dengan adanya kegiatan mobilitas peralatan dan material pada tahap konstruksi

menyebabkan perubahan derajat kejenuhan sebesar 0,009. Dilihat dari tingkat

layanan jalannya, kegiatan tersebut tidak mengakibatkan perubahan tingkat

layanan jalan.

Dengan adanya kegiatan operasional RSUD Ibnu Sina pada tahap operasi

menyebabkan perubahan derajat kejenuhan sebesar 0,072. Dilihat dari tingkat

layanan jalannya, kegiatan tersebut tidak mengakibatkan perubahan tingkat

layanan jalan.

Lampiran – Analisis dan Prakiran Dampak Penurunan Kinerja Jalan 10