rr 500 ha

3
Tujuan dari kegiatan ini adalah : Meningkatkan peran Pemerintah dalam pelaksanaan program pertanian terutama dalam upaya Peningkatan produksi dan produktifitas. Dengan adanya Rawat Ratoon Tebu diharapkan petani mampu meningkatkan produksi dan produktivitas Tebu, sehingga dapat meningkatkan pendapatannya. Masalah Beberapa permasalahan pembudidayaan tanaman Tebu di Kabupaten Jember antara lain adalah : 1. Rendahnya daya saing produk Tebu yang disebabkan oleh rendahnya mutu akibat minimnya sarana dan prasarana produksi. 2. Rendahnya sumberdaya manusia dan lemahnya kemitraan dan kelembagaan usaha. 3. Terbatasnya permodalan petani Dengan melihat beberapa permaslahan diatas, maka usaha budidaya Tebu sangat membutuhkan sarana dan prasarana guna memperoleh Tebu yang sesuai dengan standart pasar, sehingga diharapkan usaha budidaya Tebu akan memiliki daya saing yang kuat di masa mendatang, pengusahaan Tebu oleh rakyat dapat berkelanjutan dalam arti menjadi sumber pendapatan yang ekonomis bagi petani, bernilai ekologis dan masyarakat dapat terlibat langsung dalam pengelolaan di daerah- daerah sentra Tebu yang umumnya berada di pedesaan. Potensi Kawasan: 1. Adanya potensi areal tebu rakyat seluas 7.201,866 Ha (2013) 2. Adanya peluang peningkatan produksi gula. 3. Semakin meningkatnya managemen pelayanan Pabrikan/PG 4. Peluang penigkatan pendapatan petani/kelompok tani.

Upload: dyna-eka-alphattinson

Post on 28-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

de

TRANSCRIPT

Page 1: rr 500 ha

Tujuan dari kegiatan ini adalah :

Meningkatkan peran Pemerintah dalam pelaksanaan program pertanian terutama dalam upaya Peningkatan produksi dan produktifitas.

Dengan adanya Rawat Ratoon Tebu diharapkan petani mampu meningkatkan produksi dan produktivitas Tebu, sehingga dapat meningkatkan pendapatannya.

Masalah

Beberapa permasalahan pembudidayaan tanaman Tebu di Kabupaten Jember antara lain adalah :

1. Rendahnya daya saing produk Tebu yang disebabkan oleh rendahnya mutu akibat minimnya sarana dan prasarana produksi.

2. Rendahnya sumberdaya manusia dan lemahnya kemitraan dan kelembagaan usaha.3. Terbatasnya permodalan petani

Dengan melihat beberapa permaslahan diatas, maka usaha budidaya Tebu sangat membutuhkan sarana dan prasarana guna memperoleh Tebu yang sesuai dengan standart pasar, sehingga diharapkan usaha budidaya Tebu akan memiliki daya saing yang kuat di masa mendatang, pengusahaan Tebu oleh rakyat dapat berkelanjutan dalam arti menjadi sumber pendapatan yang ekonomis bagi petani, bernilai ekologis dan masyarakat dapat terlibat langsung dalam pengelolaan di daerah-daerah sentra Tebu yang umumnya berada di pedesaan.

Potensi Kawasan:

1. Adanya potensi areal tebu rakyat seluas 7.201,866 Ha (2013)2. Adanya peluang peningkatan produksi gula.3. Semakin meningkatnya managemen pelayanan Pabrikan/PG4. Peluang penigkatan pendapatan petani/kelompok tani.

Prospek Pengembangan

Tanaman Tebu merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan berorientasi ekspor, sehingga dengan adanya bantuan penyediaan sarana prasarana produksi diharapkan potensi tanaman Tebu yang cukup besar tersebut dapat terus berkembang guna meningkatkan kesejahteraan petani, oleh karena itu besar harapan kami untuk dapatnya Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember mendapatkan kegiatan Rawat Ratoon Tebu seluas 500 Ha pada tahun anggaran 2015.

Page 2: rr 500 ha

Strategi

Strategi yang dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan penyediaan bantuan sarana prasarana produksi ini antara lain dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Survey lapangan yang dilaksanakan oleh petugas di daerah2. Kelompok tani/Koperasi mengajukan permohonan kepada petugas sesuai dengan

kebutuhan kelompok tani

Kegiatan Prioritas

Bentuk kegiatan yang diharapkan adalah :

1. Bantuan pemeliharaan

2. Bantuan Sarana Produksi

Pengadaan Pupuk ZA, NPK dan Organik Sarana pengolah tanah (traktor)

Indikator Kinerja

1. Rawat Ratoon seluas 500 Ha2. Peningkatan produksi tebu3. Mendukung swa sembada gula.4. Meningkatkan pendapatan petani/kelompok tani.

Analisis Resiko

1. Mempersiapkan Calon Petani dan Calon Lahan

2. Melengkapi administrasi program

3. Pelaksanaan pendampingan dan monitoring terhadap pelaksanaan program secara rutin

4. Pelaksanaan evaluasi kegiatan